18

2. TINJAUAN DATA

2.1 Data Tapak dan Bangunan 2.1.1 Data Luar Tapak Tapak berlokasi di Jalan Pangeran Antasari No. 38 Banjarmasin, di mana lingkungan sekitarnya seluruhnya merupakan kawasan pertokoan yang cukup ramai.

Gambar 2.1 Foto Tapak

Adapun batas-batas lokasi tapak adalah: • Batas Utara : Sungai Martapura dan Jembatan Antasari

Gambar 2.2 Batas Utara Tapak

Universitas Kristen Petra 19

• Batas Timur : Ruko (rumah toko) dan Pertokoan

Gambar 2.3 Batas Timur Tapak

• Batas Selatan : Hotel Borneo dan pertokoan

Gambar 2.4 Batas Selatan Tapak

• Batas Barat : Jalan raya

Gambar 2.5 Batas Barat Tapak

2.1.2 Data Dalam Tapak Bangunan di Jalan Pangeran Antasari ini merupakan bangunan yang terdiri dari tiga lantai dan memiliki bentuk memanjang dengan pintu masuk utama yang letaknya menghadap jalur sirkulasi utama, yaitu: Jalan Pangeran Antasari sehingga mudah dicapai.

Universitas Kristen Petra 20

2 .2 Data Pemakai Pemakai atau pengguna Chinese House ini terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain: a. Pengunjung (Customer) • Semua penggemar teh China dan semua orang yang ingin mengkonsumsi teh China • Biasanya terdiri dari sekelompok orang, baik itu keluarga maupun relasi dan sebagainya yang berjumlah antara 6 sampai dengan 10 orang • Pengunjung mulai dari anak-anak berusia 5 tahun sampai dengan orang tua berusia 70 tahun. b. Pengelola House (Pemilik / General Manager) • Orang yang tertarik mengelola bisnis Chinese Tea House • Orang yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai cara mengelola Chinese Tea House • Orang yang berperan sebagai penyandang dana dalam pengadaan Chinese Tea House • Usia 40 – 70 tahun • Dewasa maupun Orang Tua • Pria maupun Wanita c. Karyawan Chinese Tea House • Semua orang yang berpengalaman di bidang kuliner, terutama masakan China • Semua orang yang tertarik dan memiliki pengalaman bekerja di Chinese Tea House • Usia 25 – 60 tahun • Dewasa maupun Orang Tua • Pria dan Wanita

2.2.1 Struktur Organisasi Chinese Tea House Lihat Bagan 2.1 Bagan Struktur Organisasi

Universitas Kristen Petra 21

General Manager Resepsionis (Cung Cing Li)

Manajer Operasional Manajer Administrasi (Cing Li) (Cing Li)

Entertainment Supervisor Keuangan Public Relation (Guan Gong) (Kuai Ji) (Gong Guan)

Seksi Acara Pramusaji (Fu Wu Yuan) Kasir

Tea Serving Kasir Area Minum Seksi Dekorasi Serving Kasir Penjualan Teh

Guide R.Pamer Pramuniaga (Dian Yuan) Akuntan

Koki (Chu Shi)

Asisten Koki

Cleaning Service

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Chinese Tea House

Universitas Kristen Petra 22

2.2.2 Spesifikasi Kerja a. General Manager (Cung Cing Li) • Pemilik dan pimpinan tertinggi dari Chinese Tea House • Bertanggungjawab secara penuh atas kelangsungan operasional dan administrasi rumah teh. • Menentukan kebijakan dan keputusan baru yang mungkin diperlukan dalam operasional rumah teh. b. Resepsionis • Menyambut pengunjung • Memberikan segala informasi yang ditanyakan oleh pengunjung (baik via telepon ataupun secara langsung) • Mengetahui dengan jelas tersedia atau tidaknya meja kosong di ruang makan dan minum • Mempersilakan pengunjung untuk masuk ke ruang makan dan minum • Mengucapkan terima kasih pada setiap pengunjung yang akan pulang c. Manajer Operasional (Cing Li) • Bertanggungjawab kepada general manager • Bertanggungjawab penuh atas kelangsungan operasional rumah teh • Mengawasi semua karyawan yang berada di bawahnya d. Manajer Administrasi (Cing Li) • Bertanggungjawab kepada general manager • Bertanggungjawab penuh atas kegiatan administrasi yang dilakukan di dalam rumah teh • Mengawasi semua karyawan yang berada di bawahnya e. Entertainment • Bertanggungjawab kepada manajer operasional • Mengatur semua kegiatan hiburan yang dilakukan dalam rumah teh • Mengadakan event-event khusus yang dapat diterapkan di dalam rumah teh, seperti: acara Imlek, tahun baru dan sebagainya

Universitas Kristen Petra 23

f. Seksi Acara • Bertanggungjawab dalam pengadaan setiap acara atau event yang dilakukan di dalam rumah teh g. Seksi Dekorasi • Bertanggungjawab atas segala bentuk dekorasi dalam tiap acara atau event yang dilakukan di dalam rumah teh h. Guide Ruang Pamer • Menjadi guide bagi pengunjung di ruang pamer • Memberikan penguetahuan dan informasi yang ditanyakan oleh pengunjung di ruang pamer i. Supervisor (Guan Gong) • Bertanggungjawab kepada manajer operasional • Mengawasi segala operasional di dalam rumah teh j. Pramusaji Teh (Fu Wu Yuan) • Melayani pengunjung yang memesan teh • Bertanggungjawab membantu pengunjung dalam segala kegiatan minum teh k. Pramusaji Makanan Kecil (Fu Wu Yuan) • Melayani pengunjung yang memesan makanan kecil • Bertanggungjawab membantu pengunjung dalam segala bentuk pemesanan makanan kecil l. Pramuniaga (Dian Yuan) • Melayani pengunjung yang akan membeli teh dalam bentuk teh celup ataupun teh serbuk. m. Koki (Chu Shi) • Bertanggungjawab atas citarasa teh dan makanan kecil yang disediakan rumah teh. • Bertanggungjawab penuh terhadap segala kegiatan yang terjadi di dapur. • Bertanggungjawab penuh terhadap pengadaan bahan-bahan baku yang diperlukan untuk memebuat makanan kecil.

Universitas Kristen Petra 24

n. Asisten Koki • Bertanggungjawab dalam membantu pekerjaan koki di dapur o. Cleaning Service • Bertanggungjawab penuh atas kebersihan ruangan rumah teh, dapur, peralatan dapur dan lain-lain. p. Keuangan (Kuai Ji) • Bertanggungjawab kepada manajer administrasi • Bertanggungjawab penuh terhadap laporan dan kondisi keuangan rumah teh q. Kasir • Bertanggungjawab kepada bagian keuangan • Menerima pembayaran dari para pengunjung r. Akuntan • Menerima laporan pertanggungjawaban dari kasir area minum dan kasir penjualan teh. • Memberikan laporan keuangan setiap harinya kepada bagian keuangan. • Mengetahui dengan jelas posisi keuangan rumah teh s. Public Relation • Saling bantu-membantu memberikan pemikiran dengan bagian event dalam melakukan acara-acara atau hiburan yang dapat dilaksanakan di rumah teh. • Melakukan publikasi yang cermat dan tepat mengenai acara-acara atau event tertentu yang diadakan oleh rumah teh. • Bertanggungjawab terhadap kegiatan mempublikasikan rumah teh melalui media surat kabar, majalah, radio maupun periklanan lainnya. • Membina hubungan baik dengan wartawan yang berhubungan dengan masalah publikasi • Membina hubungan baik dengan para supplier yang menyediakan teh untuk dijual

Universitas Kristen Petra 25

2.2.3 Pola Aktifitas Pemakai a. Pengunjung yang merupakan penggemar teh China dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai jenis dan khasiat dari teh China Datang (mengunjungi chinese tea house) ↓ Menunggu jika tidak terdapat meja yang kosong sambil melihat-lihat ruang pamer ↓ Melihat daftar menu dan memesan teh China yang diinginkan ↓ Memilih makanan kecil yang ingin disantap ↓ Meminum teh dan menyantap makanan kecil yang telah dipilih ↓ Bercakap-cakap sambil melihat-lihat area penjualan produk teh ↓ Membayar kemudian pulang b. Pengunjung yang hanya sekali-sekali saja mengkonsumsi teh China dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai jenis-jenis dan manfaat dari teh China Datang (mengunjungi chinese tea house) ↓ Menunggu jika tidak terdapat meja yang kosong sambil melihat-lihat ruang pamer ↓ Melihat daftar menu dan bertanya kepada pramusaji mengenai menu yang disediakan, baru kemudian memesan teh China yang diinginkan ↓ Memilih makanan kecil yang ingin disantap ↓ Meminum teh dan menyantap makanan kecil yang telah dipilih ↓

Universitas Kristen Petra 26

Bercakap-cakap sambil melihat-lihat area penjualan produk teh ↓ Membayar kemudian pulang c. General Manager (Cung Cing Li / Pemilik Chinese Tea House) Datang dan mengawasi kerja para karyawan ↓ Menerima laporan pertanggungjawaban dari para manajer ↓ Melakukan rapat dengan para manajer demi kelangsungan chinese tea house ↓ Pulang d. Resepsionis Datang ↓ Menyambut setiap pengunjung yang dating ↓ Meminta pengunjung untuk menunggu jika tidak terdapat meja kosong ↓ Mempersilakan pengunjung untuk masuk ke ruang makan dan minum jika terdapat meja kosong ↓ Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung ↓ Mengucapkan terima kasih pada tiap pengunjung yang akan pulang ↓ Pulang

Universitas Kristen Petra 27

e. Manajer Operasional dan Manajer Administrasi (Cing Li) Datang dan memberikan pengarahan kepada bawahannya ↓ Mengawasi kerja para karyawan di bawahnya ↓ Menerima laporan pertanggungjawaban para bawahan dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada general manager ↓ Pulang f. Entertainment, Seksi Acara dan Seksi Dekorasi Datang dan bertanggungjawab terhadap hiburan yang akan dipertunjukkan ↓ Mengatur dekorasi ruang, tata lampu dan peralatan sound system. ↓ Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer operasional ↓ Pulang g. Guide Ruang Pamer Datang ↓ Mempersiapkan ruang pamer ↓ Menemani pengunjung yang sedang melihat-lihat ruang pamer ↓ Menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung mengenai teh China ↓ Pulang

Universitas Kristen Petra 28

h. Supervisor Datang dan memberikan pengarahan kepada bawahannya ↓ Mengawasi operasional atau pelaksanaan kegiatan di dalam chinese tea house ↓ Menerima laporan pertanggungjawaban pramuniaga, pramusaji, koki dan cleaning service serta memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer operasional ↓ Pulang i. Pramusaji (Fu Wu Yuan) Datang dan mendengarkan pengarahan dari supervisor ↓ Bertanggungjawab melayani pengunjung dan mengawasi segala kegiatan di area makan dan minum ↓ Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada supervisor ↓ Pulang j. Pramuniaga (Dian Yuan) Datang dan mendengarkan pengarahan dari supervisor ↓ Bertanggungjawab melayani pengunjung dan mengawasi segala kegiatan di area penjualan produk teh ↓ Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada supervisor ↓ Pulang

Universitas Kristen Petra 29

k. Koki dan Asisten Koki (Chu Shi) Datang ↓ Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk memasak ↓ Bertanggungjawab mempersiapkan teh dan makanan kecil yang akan dipesan oleh pengunjung ↓ Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada supervisor ↓ Pulang l. Cleaning Service Datang dan bertanggungjawab terhadap kebersihan seluruh bagian ruangan di dalam chinese tea house ↓ Bertanggungjawab dengan secepatnya membersihkan meja yang telah digunakan pengunjung sebelumnya agar dapat digunakan oleh pengunjung berikutnya ↓ Pulang m. Keuangan (Kuai Ji) Datang dan mengawasi kerja bawahannya ↓ Menerima laporan pertanggungjawaban kasir dan akuntan serta memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer administrasi ↓ Pulang n. Kasir Area Makan-Minum dan Kasir Penjualan Produk Datang dan menerima pembayaran dan para pengunjung. ↓

Universitas Kristen Petra 30

Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada akuntan ↓ Pulang o. Akuntan Datang dan mengawasi kerja kasir ↓ Menerima laporan pertanggungjawaban dari para kasir dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada bagian keuangan ↓ Pulang p. Public Relation Datang dan bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan kegiatan hiburan atau acara-acara khusus yang dilakukan di dalam chinese tea house ↓ Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer administrasi ↓ Pulang

2.3 Data Pembanding Data pembanding yang digunakan penulis sebagai bahan untuk perbandingan dalam mendesain adalah: 1. Cha Tea House di Taipei, Taiwan

Gambar 2.6 Interior Cha Tea House

Universitas Kristen Petra 31

Interior Cha Tea House ini didominasi oleh warna coklat sebagai lambang penyatuan dengan alam yang terdapat dalam budaya minum teh China. Selain itu juga terdapat warna merah yang merupakan identitas utama dari etnik China. Mayoritas unsur pembentuk ruang dan perabot yang digunakan berasal dari bahan kayu. Hal ini dapat terlihat dari dinding, lantai, plafon maupun meja dan kursi yang digunakannya.

2. Restoran Ming Court Hotel Garden Palace, Surabaya

Gambar 2.7 Interior Ruang Makan Ming Court

Gambar 2.8 Interior Ruang VIP Ming Court

Lokasi : Hotel Garden Palace Jalan Yos Sudarso 11, Surabaya

Universitas Kristen Petra 32

Jam Operasional : Pk 09.00 – 14.00 (hari Senin – Jumat) Pk 07.00 – 14.00 (hari Sabtu – Minggu) Pengunjung : Paling banyak berupa keluarga Restoran ini didominasi oleh warna merah sebagai warna utama dari etnik China dan menggunakan dekorasi tradisional dari budaya China, sehingga unsur dari budaya China masih terasa kental dalam ruangan restoran ini. Dengan perpaduan warna utama merah dan hitam, penggunaan karpet merah dan cahaya lampu yang agak remang-remang menjadikan restoran ini terasa begitu anggun, mewah dan berkelas. Kesan mewah ini tampak pula dari perabot yang didesain cukup simple tetapi menggunakan finishing duco mengkilat serta perabot yang ditata sangat teratur. Hal ini sangat diperlukan mengingat restoran ini terdapat di dalam sebuah hotel berbintang 5 yang sangat terkenal di Surabaya.

3. Orchid Restoran Hotel Garden Palace, Surabaya Lokasi : Hotel Garden Palace Jalan Yos Sudarso 11, Surabaya Jam Operasional : Pk 09.00 – 14.00 (hari Senin – Jumat) Pk 07.00 – 14.00 (hari Sabtu – Minggu) Pengunjung : Paling banyak berupa keluarga

Gambar 2.9 Interior Restoran Orchid

Universitas Kristen Petra 33

Gambar 2.10 Display DimSum Restoran Orchid

Restoran ini tidak banyak menggunakan dekorasi-dekorasi etnik China dan bahkan tidak menggunakan warna merah sebagai warna utamanya dan bahan kayu sebagai material utama China. Hal ini disebabkan karena restoran ini menggunakan interior China modern dan menghadirkan dominasi warna coklat yang banyak digunakan Chinese Tea House di negara asalnya China. China modern ditampilkan dalam unsur pembentuk ruang, seperti lantai yang menggunakan marmer dan perabot yang menggunakan bahan besi.

4. Restoran KDS, Malang

Gambar 2.11 Interior Restoran KDS

Universitas Kristen Petra 34

Gambar 2.12 Main Entrance Restoran KDS

Lokasi : Jalan Araya Megah 1, Malang Jam Operasional : Pk 07.00 – 15.00 Pengunjung : Paling banyak berupa keluarga, terutama orang tua Hampir sama seperti Restoran Orchid, Restoran KDS ini juga menghadirkan interior China modern dalam ruangannya. Perbedaannya adalah restoran ini tidak meninggalkan dekorasi tradisional China, tetapi masih menggunakan sedikit unsur China tradisional, seperti yang terlihat pada pintu masuk dan unsur dekoratif seperti lampion, hiasan dinding dan sebagainya.

2.4 Data Literatur 2.4.1 Data Literatur Mengenai Teh 2.4.1.1 Teh Secara Umum Semua teh berasal dari satu jenis pohon, yaitu . Pohon ini hanya terdapat di Negara China dan India. Dari jenis pohon ini terdapat dua jenis biakan pohon yang utama, yaitu: Camellia sinensis sinensis, tanaman teh di China yang berdaun kecil dan Camellia sinensis assamica, tanaman teh di India yang berdaun besar. Yang membedakan berbagai macam teh adalah daerah dimana pohon itu hidup, kapan waktu pemetikan daun tehnya, daun mana yang dipetik dan terutama cara prosesnya. Teh bisa disamakan dengan minuman anggur yang sangat tergantung pada lingkungannya sehingga ada kebun-kebun tertentu

Universitas Kristen Petra 35

yang terkenal karena kualitas produk mereka. Hal seperti ini juga berlaku untuk tanaman teh Teh dapat berbeda menurut prosesnya yang dilaluinya, menurut keutuhan daun dan warnanya daun sehingga satu kebun bisa menghasilkan berbagai macam teh dengan kualitas yang berbeda-beda. Akibatnya, terdapat lebih dari 2,000 macam teh yang dapat diperoleh dan dikenal. a. Kandungan di dalam teh Secara umum teh memiliki beberapa komponen utama, yaitu: • Tannin yang memberikan aroma yang harum pada teh Tannin juga dapat menghilangkan beberapa jenis racun, melindungi sel otak sehingga dapat menimbulkan rasa relax. • Oils yang memberikan rasa yanng khas pada teh • Caffein yang memberikan stimulasi pada teh Walaupun kandungan utamanya terdiri dari 3 jenis komponen di atas, tetapi di pasaran ternyata terdapat produk teh yang tidak mengandung kafein (non- caffein) yang juga terbuat dari tanaman teh yang sama dengan teh berkafein. Biasanya teh yang non-caffein ini terbuat dari bahan-bahan chicory, seperti: tanaman yang akarnya dibakar, kulit jeruk, mint, bunga chamomile, buah rasberi, buah apel dan lain-lain untuk menghilangkan stimulasi yang terdapat pada teh. b. Manfaat yang terkandung dalam teh Sebagai minuman kedua terpopuler di dunia, teh memiliki banyak khasiat yang sangat berguna bagi kesehatan, antara lain: • Mencegah kanker dan menghilangkan racun di dalam tubuh • Meningkatkan produksi trombosit atau sel darah merah • Mengandung vitamin C yang tinggi • Memperkuat urat-urat tubuh • Membantu memperlancar pencernaan • Mengandung florida (zat besi) dan mineral yang berfungsi memperkuat tulang dan gigi

Universitas Kristen Petra 36

• Berperan sebagai anti bakteri untuk melawan penyakit diare, kolera dan tifus. • Mempertajam pikiran dan konsentrasi dan menghilangkan kelelahan c. Pemilihan dan penyimpanan teh Ada empat langkah dasar yang harus diketahui dalam memilih daun teh yang bermutu tinggi, yaitu: • Mengamati kondisi daun teh Teh yang enak dan segar memiliki warna hijau yang berkilau dan berbentuk utuh, tidak hancur. Daun yang dipilih sebaiknya juga kering. • Mambaui aroma daun teh Teh yang enak dan segar memiliki bau atau aroma teh yang murni, tanpa bau hangus yang sering terdapat di dalam daun teh. • Merasakan daun teh Untuk merasakan daun teh dapat dilakukan dengan mengunyah daun teh tersebut dengan cermat dan perlahan-lahan. Daun teh yang enak memiliki rasa yang segar di mulut. Daun teh yang enak juga memiliki rasa yang pahit pada awalnya, tetapi lama-kelamaan akan terasa manis. • Menyimpan daun teh secara benar Setelah memilih daun teh yang baik, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah meletakkannya di dalam sebuah wadah atau tempat yang benar-benar kering dan kemudian menyimpannya ditempat sejuk yang terhindar dari sinar matahari secara langsung. Kondisi daun teh akan terjaga lebih baik lagi jika daun teh tersebut diletakkan di dalam wadah yang kedap udara. Selain itu, daun teh juga tidak boleh diletakkan terlalu dekat dengan makanan dengan aroma yang keras karena aroma dari makanan lain itu akan tercampur dengan aroma teh dan menimbulkan aroma yang berbeda.

Universitas Kristen Petra 37

d. Penyajian teh Setiap teh memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga cara penyajiannya juga berbeda. Namun, ada beberapa hal penting yang berlaku sama untuk semua jenis teh, antara lain: • Alat penyajian teh, terdiri dari: - Poci untuk menyeduh teh - Saringan agar teh dapat dimasak sepenuhnya dan kemudian membuang sisanya - Cangkir untuk meminum teh

Gambar 2.13 Peralatan Menyeduh Teh China

• Penggunaan air Kualitas dari air yang digunakan akan sangat mempengaruhi rasa dari teh. Jika air yang digunakan kurang bersih dan berbau, rasa teh yang sesungguhnya tidak akan dapat dirasakan, apalagi jika air yang digunakan telah tercampur dengan kaporit. Karena itulah, air yang paling tepat digunakan untuk menyeduh teh sebaiknya adalah air mineral.

2.4.1.2 Sejarah Teh Teh sebagai sebuah minuman telah dikenal oleh masyarakat dunia sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Tiap negara bahkan memiliki jenis-jenis teh dan ritual untuk menyiapkan, menyajikan serta meminum teh itu sendiri yang berbeda dengan negara lainnya. Perbedaan ini dapat terlihat dari ritual (upacara)minum teh Jepang yang menggunakan porselen atau pot keramik, acara minum teh di Inggris yang dilakukan sore hari ataupun budaya minum teh di China yang biasa disertai

Universitas Kristen Petra 38

makanan kecil yang disebut dan lain sebagainya. Hal inilah yang mendasari bahwa selama beberapa abad, teh telah menjadi sebuah subyek ritual yang memiliki cukup banyak nilai dan tradisi, tidak hanya sebagai suatu minuman yang digunakan untuk melepas dahaga saja. Sejarah mengenai bagaimana teh ditemukan memiliki beberapa versi yang berbeda. Di negara yang dipercaya sebagai negara pertama penemu minuman teh, yaitu Negara China sendiri memiliki dua versi yang berbeda mengenai sejarah bagaimana ditemukannya teh. Sebuah sejarah mengatakan bahwa pada tahun 2737 S.M. sejarah penemuan teh dimulai ketika sebuah daun jatuh dari pohon dan tidak sengaja masuk ke dalam cangkir Kaisar Shen Nung yang berisi air panas yang mendidih. Seketika itu juga, air berubah warna menjadi coklat dan karena rasa keingintahuannya yang sangat besar, Kaisar Shen Nung mencicipi air yang telah berubah warna itu. Tidak disangka-sangka, ternyata air yang diminumnya tersebut dianggapnya bearoma sangat wangi dan menyegarkan tubuh. Saat itu pulalah telah ditemukan sebuah minuman yang dinamakan teh atau menurut bahasa China disebut cha. Sejarah lain juga mengatakan bahwa sekitar 4000 tahun yang lalu seorang pejabat China bernama Yan Di mencicipi berbagai macam tanaman untuk meramu sebuah obat. Suatu hari, ia mengalami keracunan akibat daun-daunan yang dicicipinya dan tanpa sengaja setetes air yang jatuh dari daun teh masuk ke mulutnya. Akibatnya, pejabat itu terselamatkan dari racun yang membahayakan dirinya. Karena itulah, di China teh digunakan sebagai tanaman penyembuhan atau minuman kesehatan. Berbagai versi ini bahkan juga diikuti oleh negara India yang juga telah mengklaim negaranya sebagai penemu minuman teh. Orang India percaya bahwa pendeta Budha yang bermeditasi tanpa sengaja menemukan daun teh dan meminumnya dengan air panas. Ketika meminum daun itu, mereka merasa diberi tenaga yang berlimpah.

Universitas Kristen Petra 39

2.4.2 Data Literatur Mengenai Budaya Minum Teh China 2.4.2.1 Jenis-Jenis Teh China

Gambar 2.14 Jenis-Jenis Teh China

Di China terdapat lebih dari 3000 jenis teh yang dinamai berdasarkan tempat tumbuhnya, dimana teh itu dipakai, cara fermentasinya ataupun orang yang mempeloporkan jenis teh itu. Tetapi dari semua jenis teh yang ada, hanya ada beberapa kategori jenis teh yang paling dasar, antara lain: a. (Li Cha) Merupakan jenis teh China yang paling tua dan paling dikenal oleh berbagai masyarakat di berbagai negara. Teh yang merupakan teh China yang paling populer di Asia ini sama sekali tidak mengalami proses oksidasi. Begitu daun teh layu, maka daun teh ini akan segera dikukus atau dipanaskan sampai kering untuk mencegah proses oksidasi. Karena itulah, teh ini manghasilkan warna hijau muda yang sangat menyegarkan. Teh ini memiliki khasiat menghancurkan timbunan lemak dalam darah sehingga mengurangi resiko serangan jantung, melangsingkan tubuh, membantu melancarkan pencernaan, mencegah timbulnya bibit-bibit kanker dan mengurangi kadar kolesterol. Green Tea sendiri dapat diklasifikan lagi dalam beberapa jenis teh, yaitu: • Baked Green Tea (Hong Qing) • Generic Baked Green Tea • Elegant Baked Young Green • Roasted Green Tea (Chao Qing)

Universitas Kristen Petra 40

• Pearl Green • Eyebrow Tea • Elegant Roasted Young Green • Sun-Dried Green Tea (Shai Qing) • Steam-Dried Green Tea (Zheng Qing) • dan lain-lain b. (Hei Cha) Teh hitam merupakan lembaran-lembaran teh hijau yang dikeringkan dan telah difermentasi penuh sebelum disajikan. Karena itulah teh hitam memiliki rasa yang sangat kuat dan mendalam di antara warna kuning dan coklat tua yang dihasilkannya dan memiliki khasiat yang sama dengan teh hijau. Namun, dari hasil fermentasi tersebut menghasilkan minyak esensi yang ternyata juga dapat berkhasiat untuk mengobati panas dalam dan menjadikan tubuh terasa sejuk dan segar. Dibandingkan jenis teh lainnya, teh hitam merupakan jenis teh China yang paling terkenal dan digemari oleh masyarakat Barat dan dikonsumsi dalam bentuk teh celup. Black Tea dapat diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis teh, yaitu: • Dian Gui Black Tea • Si Chuan Black Tea • Hu Nan Black Tea • Hu Bei Black Tea • dan lain-lain c. Tea (Wulung Cha) Teh oolong secara harafiah diterjemahkan “sehitam naga” sehingga dianggap sebagai teh yang mewakili kombinasi istimewa di antara kesegaran teh hijau dan keharuman teh hitam. Teh ini memiliki khasiat dalam menolong para binaraga untuk melakukan diet karena teh ini dapat menghancurkan timbunan lemak. Selain itu teh ini juga dapat berkhasiat mencegah sakit ginjal dan batu empedu, menghambat pertumbuhan sel kanker, mencegah penuaan dini dan meningkatkan stamina tubuh.

Universitas Kristen Petra 41

Oolong Tea dapat diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis teh, yaitu: • Taiwan Oolong (Tung Ting) • Oolong (Phoenix ) • Nortehrn Fu Jian Oolong (Wu Yi) • Soutehrn Fu Jian Oolong (Tee Guan Yin) • dan lain-lain d. Red Tea (Hong Cha) Teh merah ini memiliki keharuman yang sangat wangi dan berkhasiat dalam mencegah berbagai macam penyakit. Red Tea dapat diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis teh, yaitu: • Broken Red Tea • Xiao Zhong Red Tea • Kung Fu Red Tea (Qimen Red Tea) • dan lain-lain e. (Huang Cha) Teh kuning merupakan jenis teh China yang sangat baik untuk menjaga stamina atau kondisi tubuh sehingga cukup baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Yellow Tea dapat diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis teh, yaitu: • Yellow Tea Bud • Yellow Young Tea • dan lain-lain f. (Pai Cha) Teh putih merupakan jenis teh China yang tidak banyak diketahui oleh orang Barat tetapi cukup populer di negara Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia. Padahal, teh ini dianggap sebagai teh yang istimewa karena teh ini memiliki warna yang sekilas menyerupai warna perak (silver) sehingga teh ini sering disebut “Perak Jarum” atau White Peony. Khasiatnya tidak jauh berbeda dari teh merah yaitu untuk menghindarkan tubuh dari penyakit.

Universitas Kristen Petra 42

White Tea dapat diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis teh, yaitu: • White Leaf Tea • White Tea Bud (Silver Pin) • dan lain-lain (www.rdandt.com/history)

Selain enam teh dasar yang telah disebutkan di atas, terdapat pula beberapa jenis teh utama lainnya yang didapat dari pemrosesan lebih lanjut dari teh dasar tersebut, yaitu: a. Flower Flavoured Tea Teh ini disebut karena dihasilkan dari teh dasar yang diberi ekstrak tanaman, seperti: bunga Cammomile, bunga matahari dan lain sebagainya. Jenis teh ini memiliki keharuman yang sangat wangi. b. Fruit Flavoured Tea Sama seperti Flower Flavoured Tea, teh ini juga termasuk dalam kategori Herbal Tea. Perbedaannya adalah teh ini terbuat dari ekstrak buah-buahan, bukan bunga. Teh ini cenderung menghasilkan keharuman dan rasa manis yang muncul dari jenis buah yang digunakan tanpa menghilangkan rasa yang kuat dari teh itu sendiri. c. Medichinal and Health Tea Teh ini terbuat dari obat-obatan yang dicampur dengan ekstrak teh yang sesuai dengan fungsi obat tersebut dan disajikan dalam bentuk minuman teh. Sebagai contoh: obatan-obatan pelangsing tubuh di dalamnya diberi ekstrak teh hijau atau obat ginjal yang di dalamnya diberi ekstrak teh oolong. Dari klasifikasi yang ada, jelas terlihat bahwa teh China tidak hanya digunakan dalam wujud minuman saja, tetapi juga digunakan dalam obat-obatan bahkan dalam makanan kecil.

Universitas Kristen Petra 43

d. Extracted Tea Dari berbagai jenis teh yang ada, hanya teh jenis inilah yang paling sedikit mengandung teh. Hal ini dikarenakan teh ini dibuat dari sedikit kandungan teh yang diekstrak dengan berbagai macam tanaman atau buah-buahan yang dapat menimbulkan rasa dan aroma yang beragam. Akibatnya, rasa dan aroma teh yang muncul tidak terlalu terasa karena teh jenis ini didominasi oleh rasa dan aroma dari tanaman atau buah yang digunakan sebagai ekstrak.

Dari berbagai jenis teh yang ada, penyebarannya tidak selalu merata di berbagai daerah di China, sebagai contoh: teh herbal (Herbal Tea) menjadi minuman wajib bagi masyarakat di China Utara, teh hijau (Green Tea) sangat populer dalam masyarakat di China Timur sedangkan teh hitam (Black Tea) menjadi minuman teh terbaik bagi masyarakat Fu Jian dan Guang Dong. (http://www.easterntea.com/tea/chinesetea.htm)

2.4.2.2 Budaya Minum Teh China Setelah teh ditemukan, tidak semua orang China mengenal minuman yang dinamakan teh tersebut. Teh hanya dapat dikomsumsi sehari-hari oleh kaisar dan keluarga kerajaan serta keluarga pejabat. Kemudian muncullah seorang terpelajar bernama Lu Yu yang mewujudkan keharuman aroma dan kenikmatan rasa dari teh melalui karya-karyanya yang berbentuk puisi, buku dan lukisan dan meninggikan teh sampai ke bentuk seni. Pengaruh dari karya ini adalah akhirnya teh dapat menyebar dengan cepat dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat biasa sehingga kaisar memberinya hadiah berupa teh sebagai tanda kehormatan dan balas jasanya dalam mempopulerkan teh. Sejak itu, teh mulai dikonsumsi setiap hari dan muncullah budaya minum teh di China yang disebut Lao Ren Cha yang berarti teh orang tua karena pertama-tama hanya para orang tua yang senang mengkonsumsi teh. Seiring perkembangan teh dan menyebarnya teh sampai ke luar China, seluruh lapisan masyarakat China baik tua maupun muda ternyata mulai terbiasa mengkonsumsi teh sebagai minuman utama dalam kehidupan sehari-hari.

Universitas Kristen Petra 44

Budaya minum teh di China yang semula hanya berupa kegiatan minum teh saja ternyata mulai berkembang menjadi sebuah acara minum teh bersama keluarga atau teman yang disertai dengan menyantap makanan kecil, sehingga budaya minum teh ini berubah nama menjadi Yum Cha yang berarti acara minum teh siang hari (walaupun sekarang Yum Cha dapat dinikmati kapan saja, baik pagi, siang maupun malam hari). Yum Cha sebagai budaya minum teh tertua di dunia telah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa China adalah negara penemu minuman teh, sehingga budaya minum tehnya juga dianggap sebagai yang tertua. Selain itu, juga diperkuat dengan kenyataan bahwa kata “tea” dipercaya berasal dari dialek kuno China. Kata “tea” didapat dari kemiripan pelafalan dengan dialek China “cha” atau “tchai” atau “tay”. Yum Cha yang sebenarnya memiliki arti minum teh di siang hari ini dilakukan berbagai kalangan dalam masyarakat China yaitu acara minum teh yang disertai acara menyantap makanan kecil atau makanan ringan yang biasa dikenal sebagai Dim Sum. Makanan disajikan di atas piring khusus yang memiliki celah, diantarkan dengan kereta bambu atau kereta uap logam. Masing-masing porsi dapat berisi 2 sampai 6 potong makanan, tergantung dari jenis makanan kecil yang disajikan. Pada dasarnya makanan kecil yang disajikan bersamaan dengan teh China itu dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu: a. Kelompok pertama Kelompok ini merupakan jenis makanan kecil yang dikukus, seperti: kue bola udang, kue daging babi, roti daging babi dan lain-lain.

Gambar 2.15 Beberapa Jenis DimSum Kukus

Universitas Kristen Petra 45

b. Kelompok kedua Kelompok ini merupakan jenis makanan kecil yang ditumis, seperti: kaki bebek atau ayam, ayam masak cabe dan lain-lain.

Gambar 2.16 Beberapa Jenis DimSum Tumis c. Kelompok ketiga Kelompok ini merupakan jenis makanan kecil yang digoreng, seperti: gulung telur, segitiga daging babi, siomai goreng dan lain-lain.

Gambar 2.17 Beberapa Jenis DimSum Goreng d. Kelompok keempat Kelompok ini merupakan jenis makanan kecil yang memiliki rasa manis, seperti: kue tart telur, kue kelapa, kue bolu dan lain-lain.

Gambar 2.18 Beberapa Jenis DimSum Manis (http://www.google.com/search?q=cache:Y8C_68Wn5CI:www.chinesefood.org/d im.htm+ Chinese+tea&hl=en )

Universitas Kristen Petra 46

Walaupun nilainya tidak sesakral di Jepang, tetapi budaya minum teh di China sudah ditinggikan menjadi suatu bentuk seni dan budaya. Hal ini terbukti dari pepatah masyarakat China yang mengatakan bahwa di dalam hidup terdapat tujuh keperluan utama sehari-hari, yaitu: kayu bakar, padi, minyak, garam, saus, cuka dan teh. Sebagai salah satu keperluan utama hidup, teh dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat China. Teh dianggap dalam melambangkan banyak hal, mulai dari: persahabatan, keanggunan, kesenangan, kemasyuran, kekayaan bahkan sampai kebengisan. Teh juga dianggap dapat dilambangkan sebagai watak pribadi berbagai jenis orang. Di negara asalnya yaitu China, teh selalu ditawarkan kepada setiap tamu yang berkunjung. Melayani tamu dengan cangkir teh dinilai lebih dari sekedar kesopanan belaka, tetapi melambangkan kebersamaan, membagikan sesuatu yang menyenangkan dan cara menunjukkan sikap hormat kepada tamu. Sebagai seorang tamu, kita diharapkan untuk meminum teh itu walaupun hanya satu sesapan saja karena tidak meminum teh yang disediakan akan dianggap kasar dan tidak menghormati tuan rumah. Dalam kehidupan saat ini, walaupun budaya minum teh China telah dikenal di berbagai negara, tetapi nilai dan tradisi asli yang terdapat dalam budaya minum teh China sedikit demi sedikit telas terkikis. Hal ini menyebabkan banyak orang, mungkin termasuk anak muda di China sendiri, kurang mengetahui beberapa nilai-nilai dan tradisi sebenarnya yang terdapat di dalam budaya minum teh China, antara lain: a. Volume teh yang dituangkan hanya boleh memenuhi 7/10 bagian cangkir teh, sedangkan 3/10 sisanya diisi dengan persahabatan dan kasih sayang. Hal ini tidak ditujukan kepada orang China saja, tetapi kepada semua masyarakat dunia yang meminum teh China. Dengan perbandingan ini diharapkan bahwa meminum teh tidak hanya difungsikan untuk menghilangkan dahaga saja, tetapi sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi serta membangun persahabatan dan kasih sayang dengan orang lain. b. Pada waktu meminum teh, sebaiknya cangkir teh sudah kosong dalam tiga tegukan.

Universitas Kristen Petra 47

Hal ini sebagai perlambang bahwa dalam budaya minum teh harus terjadi keselarasan antara seorang tuan rumah (tegukan pertama) dengan tamu (tegukan kedua) dan dengan lingkungannya atau alam (tegukan ketiga). c. Minum teh dianggap sesuai dengan situasi alam yang menggambarkan angin sepoi-sepoi, terang bulan, cemara, bambu dan salju. Hal ini berarti dengan budaya minum teh China memperlihatkan tujuan akhir dari orang China yaitu penyatuan manusia dengan alamnya. (Teh . Teh Tea Council Limted)

Nilai-nilai ini jelas tidak banyak diketahui oleh orang banyak, bahkan mungkin juga tidak diketahui oleh mereka yang secara rutin mengkonsumsi teh China. Padahal, walaupun nilai ini sama sekali tidak mempengaruhi rasa yang ada di dalam teh, tetapi nilai-nilai merupakan sebuah tradisi yang tidak dapat dirusak begitu saja. Selain bergesernya nilai dari budaya minum teh China, terdapat pula pergeseran lainnya yang disebabkan oleh perkembangan dunia industri. Dengan kemajuan jaman dimana semua orang tidak ingin memboroskan waktu dan mengharapkan semuanya serba cepat, dunia industri (terutama industri makanan dan minuman) berebut untuk memproduksi bahan makanan dan minuman instan yang dapat secara langsung dikonsumsi begitu saja. Industri makanan dan minuman instan ini bahkan ternyata juga mulai merambat ke produk-produk teh China sehingga memunculkan berbagai produk teh China dalam bentuk instan (botol atau kaleng). Hal ini menyebabkan bergesernya nilai teh China sebagai teh kesehatan dan kecantikan dan hanya sekedar menjadi teh pelepas dahaga saja. Semua orang dapat mengkonsumsi teh China yang dikalengkan kapan saja, tanpa memperhitungkan bahwa teh tersebut sebenarnya ada aturan pengkonsumsian, sebelum makan ataupun setelah makan (baik makanan kecil ataupun makanan lengkap). Hal ini menyebabkan hilangkan beberapa aturan dan tradisi yang sebenarnya terdapat dalam penyajian teh China yang dapat mempengaruhi cita rasa dan aroma dari teh China, yaitu: a. Dalam menyeduh teh China sangat memperhatikan kualitas air, suhu air, banyaknya daun teh yang digunakan dan jenis poci teh yang digunakan.

Universitas Kristen Petra 48

b. Air untuk menyeduh teh China harus bebas dari unsur-unsur besi atau bahan tambang lain karena akan merusak rasa teh. Karena itu pula, bahan- bahan logam juga dihindari dalam peralatan penyajian teh China. c. Pada waktu menyeduh teh China, bukan suhu air yang mempengaruhi daun teh, tetapi jenis daun teh yang mempengaruhi suhu air. Suhu air akan berubah sesuai jenis teh. Sebagai contoh, teh hitam dan oolong yang dapat secara maksimal menyerap panas yang ada pada air sehingga teh hitam dan teh oolong cenderung lebih mudah menjadi dingin. Karena itulah, ada patokan ukuran suhu tertentu yang berlaku dalam menyeduh teh China, yaitu 100˚C (212˚F) dan suhu 90˚C (194˚F) khusus untuk teh hijau. d. Pada waktu menyeduh teh China, poci teh hanya boleh diisi daun teh sebanyak ¼ sampai dengan ¾ penuh. Hal ini dikarenakan air panas akan melengkungkan daun teh sehingga daun teh akan berkembang dan berukuran kebih besar daripada ukuran semula. Pengisian daun teh yang terlalu banyak dinilai akan menimbulkan aroma teh yang terlalu kuat dan rasa yang terlalu pahit sehingga menghilangkan keharuman yang seharusnya muncul. Selain itu, dengan daun teh yang terlalu banyak akan memudahkan daun teh ikut keluar ketika teh dihidangkan ke cangkir teh. e. Teh hijau (Green Tea) sebaiknya disajikan dengan poci teh yang terbuat dari porselen putih tanpa penutup atau porselen biru dengan penutup poci. Hal ini dikarenakan hanya bahan porselen yang dapt mempertahankan panas dan rasa dari teh hijau. Porselen putih dipercaya dapat mempertahankan panas dari teh hijau lebih baik dari porselen biru, sehingga penggunaan porselen putih tidak memerlukan penutup poci. f. Teh hitam (Black Tea) sebaiknya disajikan dengan poci yang terbuat dari tanah liat atau dengan porselen putih dengan penutup poci. Hal ini dikarenakan teh hitam kurang dapat menahan panas dibandingkan teh hijau sehingga diperlukan bahan tanah liat yang sifatnya panas dan porselen putih yang dapat mempertahankan panas dengan baik. Selain itu penggunaan porselen putih juga ditambah dengan penutup poci sehingga teh hitam akan terjaga rasa dan kehangatannya.

Universitas Kristen Petra 49

g. Teh oolong memiliki cara penyajian yang persis sama dengan teh hitam karena sifat dan kararteristik teh oolong menyerupai teh hitam. h. Walaupun poci teh dapat terbuat dari bahan yang berbeda-beda tetapi secara ideal warna bagian dalam poci sebaiknya adalah putih untuk memudahkan mengetahui secara jelas perubahan warna teh. Bagian dalam poci yang berwarna akan menyamarkan warna teh yang muncul (www.In EasternTea.com) (Chow,Kit and Ione Kramer. All The Tea In China)

2.4.2.3 Budaya Minum Teh China di Banjarmasin Di Banjarmasin budaya ini belum memiliki wadah khusus, budaya ini biasanya dilakukan secara pribadi atau di Restoran China. Masyarakat keturunan China di Banjarmasin dapat dikatakan masih sangat “totok” atau asli sehingga mereka masih sangat memegang teguh segala bentuk kebudayaan China yang asli (yang belum terpengaruh kebudayaan Indonesia). Warga keturunan China di Banjarmasin sangat senang berkumpul dengan keluarga besar, sehingga cukup sering diadakan acara makan bersama yang di dalamnya cukup sering terjadi acara minum teh China. Karena itulah pada restoran-restoran China di Banjarmasin, pengunjung yang datang lebih sering berupa sebuah keluarga besar atau pengunjung dengan rekan-rekannya. Lebih jarang ditemui pengunjung yang hanya datang berdua atau bertiga. Budaya Minum Teh China masih bersifat sama seperti Budaya Minum Teh China yang asli dan benar, yaitu bahwa budaya ini harus dilakukan bersama-sama untuk memupuk rasa kebersamaan. Selain itu juga terdapat kebiasaan kumpul bersama keluarga besar (termasuk untuk melakukan acara minum teh China) yang biasa dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu karena di Banjarmasin mayoritas kepala keluarga menganggap hari Sabtu dan Minggu sebagai hari keluarga sehingga sebagian besar akan libur bekerja pada hari itu untuk berkumpul bersama keluarganya. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini akan sangat mempngaruhi di dalam perancangan Chinese Tea House yang akan dilakukan.

Universitas Kristen Petra