Konsep Penataan Koleksi Museum Untuk Mempermudah

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Konsep Penataan Koleksi Museum Untuk Mempermudah Nuryuda Irdana, Sthanu Kumarawarman Konsep Penataan Koleksi Museum Untuk Mempermudah... Volume 1 No. 2 Maret 2018 Halaman 132 – 147 KONSEP PENATAAN KOLEKSI MUSEUM UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN WISATAWAN DALAM WISATA EDUKASI ARSIP DAN KOLEKSI PERBANKAN DI MUSEUM BANK MANDIRI JAKARTA Nuryuda Irdana Program Studi Kepariwisataan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada [email protected] Sthanu Kumarawarman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Area Yogyakarta [email protected] Abstract Museum is one of the element that reserve cultural heritage which connecting people from past to present. Collection management is a way to create museum as a trusted information resources place. As a part of educational tourism, Bank Mandiri Museum administrators have to able to managing archives and collections in the museum. This research used inductive reasoning method. Observation, interview and also literature studies were data collecting methods that used in this research. The results of this research show that the storyline built by Bank Mandiri are the storyline of bank services, operation, documents, securities, facilities and bank equipments from time to time. Whereas for archives and collections management, Bank Mandiri Museum uses three approaches, that are thematic, taxonomic and also chronologic. Keywords: Archive and collection management, storyline, educational tourism, Bank Mandiri Museum Intisari Museum adalah salah satu elemen yang menyimpan warisan budaya yang menghubungkan manusia dari masa lalu ke masa kini. Pengelolaan koleksi merupakan suatu cara untuk mewujudkan museum sebagai tempat sumber informasi. Sebagai bagian dari wisata edukasi perbankan, pengelola Museum Bank Mandiri tentunya harus memiliki kemampuan untuk mengelola arsip dan koleksi yang ada di museum. Penelitian ini menggunakan metode penalaran induktif yang diawali dengan pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis alur cerita yang dibangun dan dimunculkan oleh Museum Bank Mandiri adalah alur pembelajaran pelayanan bank, alur pembelajaran operasional bank, serta alur pembelajaran dokumen, surat berharga, fasilitas dan peralatan bank dari masa ke masa. Sedangkan untuk penataan arsip dan koleksi, Museum Bank Mandiri menggunakan pendekatan gabungan dari tiga pendekatan, yaitu pendekatan tematik, pendekatan taksonomik, dan pendekatan kronologi. Kata kunci: Penataan arsip dan koleksi, alur cerita, wisata edukasi, Museum Bank Mandiri Diplomatika, Vol. 1, No. 2 Maret 2018 132 Nuryuda Irdana, Sthanu Kumarawarman Konsep Penataan Koleksi Museum Untuk Mempermudah... PENDAHULUAN Menurut Gubernur DKI Jakarta, saat ini terdapat 142 museum di Propinsi DKI Museum adalah salah satu elemen Jakarta (Kompas, 2016). yang menyimpan warisan budaya yang Menurut Dinas Komunikasi, menghubungkan manusia dari masa lalu Informatika dan Statistik Pemerintah ke masa kini. Warisan budaya tersebut Provinsi Jakarta (2017), jumlah adalah bukti peradaban manusia yang kunjungan wisatawan ke museum di telah melewati sebuah proses sosial lingkungan Dinas Kebudayaan dan (Ardiwidjaja, 2013:1). Musyawarah Pariwisata Jakarta tahun 2015 adalah umum ke-11 (11th General Assembly) sebesar 3,185,924 wisatawan yang terdiri International Council of Museum (ICOM) dari 3,068,642 wisatawan nusantara dan tahun 1974 di Denmark, mengemukakan 117,282 wisatawan mancanegara. Jumlah bahwa museum memiliki fungsi sebagai kunjungan tersebut menunjukkan bahwa berikut : (1) Pengumpulan dan minat wisatawan terhadap objek wisata pengamanan warisan alam dan budaya, museum masih tinggi. Kondisi ini juga (2) Dokumentasi dan penelitian ilmiah, didukung dengan lokasi museum yang (3) Konservasi dan preservasi, (4) berada di kawasan cagar budaya Penyebaran dan pemerataan ilmu untuk sehingga bisa memberikan daya tarik umum, (5) Pengenalan dan penghayatan lebih besar. kesenian, (6) Pengenalan kebudayaan Menurut pengelolaannya, museum antardaerah dan antarbangsa, (7) yang berada di wilyah DKI Jakarta terbagi Visualisasi warisan alam dan budaya, (8) dalam tiga bagian, yaitu ((Direktorat Cermin pertumbuhan peradaban umat Museum Departemen Kebudayaan dan manusia, dan (9) Pembangkit rasa takwa Pariwisata, 2008)): dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 1. Museum yang dikelola oleh Esa (Direktorat Museum Departemen Direktorat Museum Kebudayaan & Kebudayaan dan Pariwisata, 2008). Pariwisata RI, di antaranya adalah Selanjutnya pada Musyawarah Museum Nasional, Museum Naskah umum ke-22 (22th General Assembly) Proklamasi, Museum Kebangkitan International Council of Museum (ICOM) Nasional, Museum Sumpah Pemuda tahun 2007, ICOM mendefinisikan dan Museum Basuki Abdullah. museum sebagai lembaga, tempat 2. Museum yang dikelola oleh penyimpanan, perawatan, pengamanan, Pemerintah DKI Jakarta, di dan pemanfaatan benda-benda bukti antaranya adalah Museum Sejarah materil hasil budaya manusia serta alam Jakarta, Museum Bahari, Museum dan lingkungannya guna menunjang Seni Rupa & Keramik, Museum upaya pelindungan dan pelestarian Wayang, Museum Taman Prasasti, kekayaan budaya bangsa. Untuk itu maka Museum Juang, Museum Tekstil, museum harus memiliki dan mengelola Museum Husni Thamrin dan koleksi. Pengelolaan koleksi merupakan Museum Monumen Nasional. suatu cara untuk mewujudkan museum 3. Museum yang dikelola oleh Badan sebagai tempat sumber informasi. Benda Usaha Milik Negara (BUMN), koleksi tidak hanya diletakan begitu saja, swasta atau perorangan, di tetapi juga perlu ditata dan direncanakan antaranya adalah Museum Bank penempatannya agar mudah dipahami Mandiri, Museum Bank Indonesia, oleh pengunjung (Direktorat Museum Museum POLRI, Museum Purna Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Bhakti, Museum Layang-Layang 2008). dan lainnya Jakarta sebagai ibukota negara ternyata juga kaya akan wisata museum. Diplomatika, Vol. 1, No. 2 Maret 2018 133 Nuryuda Irdana, Sthanu Kumarawarman Konsep Penataan Koleksi Museum Untuk Mempermudah... Pengelompokan museum dilakukan Museum Bank Mandiri menempati berdasarkan pada kumpulan bukti sebuah bangunan dengan area seluas material manusia dan lingkungannya 10.039 m² yang sebelumnya difungsikan yang berkaitan dengan berbagai cabang sebagai kantor perbankan dan seni, ilmu dan teknologi. Sedangkan yang perdagangan yang berfokus pada sektor dimaksud dengan museum khusus adalah perkebunan. Gedung tersebut mulai museum yang menyimpan koleksi dari dibangun tahun 1933 sebagai gedung kumpulan bukti material manusia dan Nederlandsche Handel-Maatschappij lingkungannya yang berkaitan dengan (NHM) di Hindia Timur yang kemudian satu jenis koleksi baik itu seni, ilmu lebih dikenal dengan nama de Factorij maupun teknologi (Direktorat Museum Batavia. Bangunan bergaya Nieuw Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Zakelijk atau Art Deco ini masih 2008). menggunakan struktur bangunan asli. Melalui koleksinya, museum harus Setelah NHM dinasionalisasi, bangunan dapat digunakan untuk menyampaikan ini difungsikan sebagai Kantor Pusat pesan yang memuat berbagai nilai dan BKTN yang kemudian berubah menjadi makna dari peradaban manusia. Jika kantor pusat Bank Exim hingga tahun pesan yang disampaikan belum dapat 1994. Setelah terjadi proses merger diterima oleh publik maka misi museum anatara Bank Ekspor Impor Indonesia sebagai pusat informasi budaya belum ( Bank Exim), Bank Dagang Negara sepenuhnya terwujud. Menurut Van (BDN), Bank Bumi Daya ( BBD) dan Bank Mensch (2003) via Ardiwidjaja Pembangunan Indonesia (Bapindo) (2013:35), fungsi dasar museum adalah menjadi Bank Mandiri tahun 1999, melakukan penelitian, konservasi, dan bangunan ini kemudian difungsikan komunikasi sebagai aspek mediasi sebagai Museum Bank Mandiri terhadap masyarakat. Fungsi dasar (Mardiana, 2006). tersebut disebut dengan istilah fungsi dasar museologi. Pengelolaan koleksi adalah serangkaian kegiatan yang menyangkut berbagai aspek kegiatan yang dimulai dari pengadaan koleksi, registrasi dan inventarisasi, perawatan, penelitian hingga koleksi tersebut disajikan di ruang pamer atau disimpan pada ruang penyimpanan. Gambar 1. Gedung Museum Bank Mandiri Salah satu museum yang ada di Sumber : Jakartalama (2010) Jakarta adalah Museum Bank Mandiri. Lokasi yang diperuntukan sebagai Berawal dari rangkaian sejarah museum adalah bangunan yang berada di bank pendahulu maupun bank-bank area Taman Stasiun Jakarta - Kota dan merger yang melebur menjadi Bank tercatat sebagai Bangunan Cagar Budaya Mandiri, maka diperlukan upaya untuk berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta menjaga agar rangkaian sejarah tersebut No.475 tahun 1993. Museum Bank tidak terputus. Hal inilah yang Mandiri memiliki keunikan karena melatarbelakangi pendirian sebuah merupakan satu-satunya museum yang museum perbankan. Bank Mandiri mempunyai sejarah panjang bukan hanya mendirikan sebuah museum perbankan dari proses nasionalisasi bank milik yang memelihara dan merawat Belanda, tetapi juga hasil dari merger peninggalan budaya serta materi bank- beberapa bank yang membentuk Bank bank pendahulunya hingga menjadi Bank Mandiri. Diplomatika, Vol. 1, No. 2 Maret 2018 134 Nuryuda Irdana, Sthanu Kumarawarman Konsep Penataan Koleksi Museum Untuk Mempermudah... Mandiri. Koleksi tersebut diharapkan b. Menentukan alur pengunjung bermanfaat tidak saja untuk mengenang Merupakan alur sirkulasi kembali nilai-nilai sejarah dan budaya pengunjung mulai dari pintu masuk yang terkandung didalamnya, tetapi juga hingga pintu keluar dengan sebagai pemicu kemajuan dunia memperhatikan konsep besaran perbankan nasional pada umumnya dan ruang. Bank Mandiri pada khususnya. Sebagai
Recommended publications
  • The Role of Government Policy in Indonesian Small and Medium Enterprise Development, 1966 - 2006
    The Role of Government Policy in Indonesian Small and Medium Enterprise Development, 1966 - 2006 Greta Christine Seibel Supervisors: Janet Hunter (LSE) & Anne Booth (SOAS) A thesis submitted to the Department of Economic History of the London School of Economics and Political Science for the degree of Doctor of Philosophy London, February 2020 i Declaration of Authorship I certify that the thesis I have presented for examination for the PhD degree of the London School of Economics and Political Science is solely my own work other than where I have clearly indicated that it is the work of others (in which case the extent of any work carried out jointly by me and any other person is clearly identified in it). I further declare: The copyright of this thesis rests with the author. Quotation from it is permitted, provided that full acknowledgement is made. In accordance with the Regulations, I have deposited an electronic copy of it in LSE Theses Online held by the British Library of Political and Economic Science and have granted permission for my thesis to be made available for public reference. Otherwise, this thesis may not be reproduced without my prior written consent. I warrant that this authorisation does not, to the best of my knowledge, infringe the rights of any third party. The thesis contains 78,855 words (excluding bibliography). Statement of inclusion of previous work Some of the comparative work with South Korea and Taiwan builds on the ideas developed in my Master thesis, submitted to the London School of Economics and Political Science in 2012.
    [Show full text]
  • Kota Tua Jakarta
    Short Research Article The Influence of Social Media on the Domestic Tourist’s Travel Motivation Case study: Kota Tua Jakarta ABSTRACT The growth of information and technology has given significant influence on the tourism industry and system, both positive and negative impacts. As of now, through social media, tourists and destinations or tourism attractions may interact with one another, monitor, and give opinions, as well as evaluate every form of service given firsthand, by various internet platforms. One of the heritage site tourism attractions that utilize social media in attracting tourists’ interest is Kota Tua. This study aims to identify social media used by the Kota Tua tourism area manager as a media to promote; furthermore, this study compares the performance of each social media platforms. In addition, this study also examines the influence of social media toward tourist motivation in visiting Kota Tua Jakarta. The approach utilized in this study is quantitative with a descriptive method. Whereas the sampling technique used is incidental sampling with the number of involved respondents of 100 people. Gathered data is then analyzed through linear regression analysis method by using SPPS v.25.0 program. Linear regression analysis is conducted to see if there are any social media influences toward the tourist motivation of visit. This study has found that visitors that come to Kota Tua are mostly High school students, whereas the most frequently used type of social media to access information about Kota Tua is Instagram. The result of data analysis also shows that there is indeed a correlation between social media variable with the tourist motivation of visit to Kota Tua Jakarta.
    [Show full text]
  • Universitas Gunadarma
    Halaman Judul UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN KONSERVASI ARSITEKTUR STUDI KAWASAN KONSERVASI KOTA TUA JAKARTA KAWASAN STASIUN KOTA BEOS Disusun oleh : Nama : Faiq Septia W - 22312664 Faris Pilar Arijati - 22312782 Fattah Izzudin - 22312794 Fatima Chitra S - 22312803 Fitri Andriani - 23312003 Harismawan - 23312327 Kurnia Haresnanda - 24312143 Dosen : Dr. Yudi Nugraha, ST., M.Ars. DEPOK 2016 Konservasi Arsitektur – Kawasan Sasiun Kota Beos | i Daftar Isi Halaman Judul ................................................................................................................................. i Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii Daftar Gambar ................................................................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1 BAB II DATA DAN TEORI .......................................................................................................... 2 2.1. KRITERIA BANGUNAN KUNO ................................................................................... 2 2.2. TIPOLOGI BANGUNAN KUNO ................................................................................... 2
    [Show full text]
  • Analisis Ciri Khas Bangunan Bergaya Neo Klasik Karya Eduard Cuypers Dan Marius J
    Universitas Indonesia Library >> UI - Makalah dan Kertas Kerja Analisis Ciri Khas Bangunan Bergaya Neo Klasik Karya Eduard Cuypers dan Marius J. Hulswit pada Bangunan Museum Bank Indonesia Jakarta dan Bank Indonesia Bandung = Characteristic Analysis of Architecture Neoclassical Building by Marius Eduard Cuypers and J. Hulswit in Jakarta Indonesian Central Bank Museum and The Building of Bandung Indonesian Central Bank Indri Esfriana Ayuningtyas, author Deskripsi Lengkap: http://lib.ui.ac.id/detail?id=20424056&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------ Abstrak <b>ABSTRAK</b> Museum Bank Indonesia Jakarta dan Gedung Bank Indonesia Bandung merupakan bangunan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. Pada kedua bangunan ini terdapat unsur-unsur gaya bangunan Eropa yaitu Neo Klasik. Gaya bangunan Neo Klasik sangat terkenal dan berkembang di Eropa sejak abad ke-18. Artikel ini menjelaskan ciri khas bangunan karya Eduard Cuypers dan Marius J. Hulswit pada kedua bangunan yaitu Museum Bank Indonesia Jakarta dan Gedung Bank Indonesia Bandung. Eduard Cuypers dan Marius J. Hulswit adalah arsitek yang terkenal di Hindia Belanda dan banyak membuat bangunan-bangunan penting. Pada tiap bangunan yang dirancang oleh Eduard Cuypers dan Marius J. Hulswit selalu terdapat ornamen- ornamen Budhis yang terdapat pada candi Borobudur. <hr><i><b>ABSTRACT</b> Jakarta Indonesian Central Bank museum and the building of Bandung Indonesian Central Bank was built in the era of Dutch Colonialism. Both of these buildings consist of Neoclassical architecture. Neoclassical architecture is very famous and quite evolved around Europe since the 18th century. This article explain the typical building's characteristic made by Eduard Cuypers and Marius J.Hulswit in Jakarta Indonesian Central Bank Museum and the building of Bandung Indonesian Central Bank.
    [Show full text]
  • Konservasi Bangunan Bersejarah Dan Pengelolaan Kawasan Kota Lama
    Simposium Nasional RAPI XIV - 2015 FT UMS ISSN 1412-9612 PRESERVASI - KONSERVASI BANGUNAN BERSEJARAH DAN PENGELOLAAN KAWASAN KOTA LAMA Udjianto Pawitro Jurusan Teknik Arsitektur FTSP – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Gedung 17 Lantai 1 Jalan PH Hasan Mustopha 23 Bandung 40124 E-mail : udjianto_pawitro @yahoo.com Abstrak Pada sebagian besar di kota-kota besar di Indonesia mempunyai sejarah perkembangan kota yang cukup panjang. Kota-kota besar seperti: Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor, Malang, Makassar, dsb. diperkirakan mempunyai perjalanan sejarah kota lebih dari dua ratus atau terbentuknya sekitar abad 17-18. Pada sebagian besar kota-kota besar di Indonesia, pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda terhadap pola dan struktur pembentukan kawasan kota dinilai cukup besar. Hal ini terlihat pada adanya kawasan kota yang banyak didirikan bangunan-bangunan lama peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang bernilai sejarah. Karena mempunyai peran yang besar terhadap nilai sejarah kota, maka pada saat sekarang ini banyak kalangan memberi perhatian pada kegiatan preservasi dan konservasi bangunan bersejarah yang ada di kotanya. Kegiatan preservasi dan konservasi bangunan bersejarah pada dasarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan perencanaan kota secara komprehensif. Tujuan utama dari kegiatan preservasi dan konservasi bangunan bersejarah adalah untuk : (a) pelestarian nilai budaya masyarakat akan perjalanan sejarah kota, (b) memberi manfaat pada nilai sosial-ekonomi pada kegiatan kawasan kota, dan (c) memberi daya tarik pada kawasan tertentu kota dengan adanya ragam gaya arsitektur kota. Kegiatan preservasi dan konservasi bangunan bersejarah dapat dilihat sebagai bagian dari upaya mengelola kawasan kota lama bersejarah. Dalam konteks ini perlu untuk diperhatikan aspek potensi ragam gaya arsitektur yang dimiliki kawasan kota lama bersejarah tersebut.
    [Show full text]
  • Destination Management of Urban Cultural Heritage Tourism from Perspectives of Stakeholders: a Case Study of Jakarta Old Town, Indonesia
    Destination Management of Urban Cultural Heritage Tourism from Perspectives of Stakeholders: A Case Study of Jakarta Old Town, Indonesia Cecep Rukendi A Thesis Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Master of Business Administration in Hospitality and Tourism Management (International Program) Prince of Songkla University 2011 Copyright of Prince of Songkla University Thesis Title Destination Management of Urban Cultural Heritage Tourism from Perspectives of Stakeholders: A Case Study of Jakarta Old Town, Indonesia Author Mr. Cecep Rukendi Major Program Hospitality and Tourism Management (International Program) Major Advisor Examining Committee: hhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhh&KDLUSHUVRQ (Dr. Aree Tirasatayapitak) ( Dr. Therdchai Choibamroong) hhhhhhhhhhhhh&RPPLWWHH Co-advisor ( Dr. Tatiyaporn Jarumaneerat) hhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhh&RPPLWWHH (Dr. Pornpisanu Promsivapallop) (Dr. Aree Tirasatayapitak) The Graduate School, Prince of Songkla University, has approved this thesis as partial fulfillment of the requirements for the Master of Business Administration Degree in Hospitality and Tourism Management (International Program). hhhhhhhhhhhhhhhhh (Prof. Dr. Amornrat Phongdara) Dean of Graduate School ii ºÉ°ª·¥µ·¡r µ¦´µ¦Â®¨nn°Á¸É¥ª¤¦µª´¦¦¤Ä´«· ¦¸«¹¬µÁ¤º°Ã¦µµµ¦rµ¦³Á«°·Ã¸Á¸¥ ¼oÁ ¸¥ µ¥ÁÁ¦¼Á· ­µ µª·µ µ¦´µ¦µ¦¦·µ¦Â¨³µ¦n°Á¸É¥ª ®¨´­¼¦µµµ· eµ¦«¹¬µ 4 ´¥n° Á¤º°Ã¦µµµ¦rµÁ}®¹ÉÄÁ¤º°Ã¦µ¸ÉÁnµÂn¸É­»ÄÁ°Á¸¥Â¨³Á}Á¤º°°µµ ·¤ °ÁÁ°¦r¨r°ª¸¥»Ã¦¸É¤¸­µ{¥¦¦¤Â¨³µ¦ªµÂÁ¤º°¸ÉÄ®n¸É­»(Gill, 1993; Hajjar, 2008)Á¤º°¸ÊÁ¥Á}«¼¥r¨µ¦´µ¨°µµ·¤ÁÁ°¦r¨r¨³Åo¼Îµ®Á}
    [Show full text]
  • Cultural Heritage Tourism Preservation in Kota Tua Jakarta Indonesia and Old Town Central Hong Kong: a Comparative Study
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 259 3rd International Seminar on Tourism (ISOT 2018) Cultural Heritage Tourism Preservation in Kota Tua Jakarta Indonesia and Old Town Central Hong Kong: A Comparative Study Bet El Silisna Lagarense Nararya Narottama Tourism Department Fakultas Pariwisata Rahmi Setyawati Politeknik Negeri Manado Udayana University Vokasi Pariwisata Manado, Indonesia Bali, Indonesia Universitas Indonesia [email protected] [email protected] Jakarta, Indonesia [email protected] Nova Riana Titing Kartika STIEPAR YAPARI Bandung STIEPAR YAPARI Bandung Jawa Barat, Indonesia Jawa Barat, Indonesia [email protected] [email protected] Abstract—The purpose of this study is to compare the cultural values such as religious practice, folklore traditions and social heritage tourism preservation in two heritage sites between Kota custom of certain communities or ethnic [4]. This study Tua Jakarta in Indonesia and Old Town Central in Hong Kong. supports the study which stated that cultural tourism is a form The study focused on preservation system and efforts such as of tourism that relies on a destination’s cultural heritage assets funding, management, ownership, stakeholder’s involvement, and forms them into products that can be consumed by tourists spatial distribution within the sites, community concerns on [5]. Referring to this definition, cultural tourism involves four tourism and signage besides the physical setting of the sites. This elements: 1) tourism; 2) use of cultural assets; 3) consumption explorative research used qualitative approach to obtain more of experiences and products; 4) the tourists. Cultural tourism accurate results in the context of comparisons between two involves the traveller to learn about the history of a place and cultural heritage sites.
    [Show full text]
  • Compte Rendu 64/2017 Publié Par Le Secrétariat Du Conseil
    C O N S E J O I N T E R N A C I O N A L D E N U M I S M Á T I C A I N T E R N A T I O N A L N U M I S M A T I C C O U N C I L C O N S E I L I N T E R N A T I O N A L D E N U M I S M A T I Q U E I N T E R N A T I O N A L E R N U M I S M A T I S C H E R R A T C O N S I G L I O I N T E R N A Z I O N A L E D I N U M I S M A T I C A compte rendu 64/2017 Publié par le Secrétariat du Conseil Layout and proofreading EN /FR : Jan MOENS (KBGN - SRNB ) INTERNATI ONAL NUMIS MATIC COUNCIL CONSEIL INTERNATI ONAL DE NUMIS MATIQUE TABLE OF CONTENTS – SOMMAIRE COMPOSITION OF THE COMMITTEE 1 STATUTS|CONSTITUTION 3 LAW AND PRACTICE REGARDING COIN FINDS The law and practice regarding coin finds: Bulgaria, by Ilya Prokopov 15 FAMOUS NUMISMATISTS Domenico Sestini (1750-1832), by Giovanni Gorini 18 FAMOUS COLLECTORS Ludovico Stanzani (1784-1872), by Arianna D’Ottone 26 NUMISMATIC COLLECTIONS Historisches Museum Frankfurt: Münzkabinett, by Frank Berger 31 OBITUARIES Kolbjørn Skaare (1931-2017), by Svein Harald Gullbekk and Håkon Roland 39 Theodore V.
    [Show full text]
  • 3-6I10i2018 ¸ ¶Á °£¸Á°¹ª °Ä찹äṺ¸ ¶Æ°¹Ä¶¹° • the Archaeological Society at Athens Με Την Ευγενικη Υποστηριξη / Kindly Supported By
    ! 25η ΕΤΗΣΙΑ ΣΥΝΑΝΤΗΣΗ ICOMON ΑΘΗΝΑ 2018 XXV ANNUAL ICOMON MEETING ATHENS 2018 ËðÞ ôèî °éçÝäá ôè÷ °.¶. ôïù ¦òïÛäòïù ôè÷ ¢èíïëòáôÝá÷ ºùòÝïù ¦òïëïðÝïù ¦áùìïðïàìïù Under the Auspices of H.E. the President of the Hellenic Republic Mr. Prokopios Pavlopoulos Áû¹ª»°Æ¹ºÃ »Ã˪¶¹Ã • NUMISMATIC MUSEUM »Ã˪¶¹Ã °ºÄæ个 • ACROPOLIS MUSEUM 3-6I10I2018 ¸ ¶Á °£¸Á°¹ª °ÄÌ°¹Ã¤Ã¡¹º¸ ¶Æ°¹Ä¶¹° • THE ARCHAEOLOGICAL SOCIETY AT ATHENS ΜΕ ΤΗΝ ΕΥΓΕΝΙΚΗ ΥΠΟΣΤΗΡΙΞΗ / KINDLY SUPPORTED BY ! ! ΧOΡΗΓΟΙ ΕΠΙΚΟΙΝΩΝΙΑΣ/ MEDIA SPONSORS 25η ΕΤΗΣΙΑ ΣΥΝΑΝΤΗΣΗ ICOMON AΘΗΝΑ 2018 «ΔΙΑΣΦΑΛΙΖΟΝΤΑΣ ΤΟ ΜΕΛΛΟΝ ΤΩΝ ΝΟΜΙΣΜΑΤΙΚΩΝ ΣΥΛΛΟΓΩΝ ΣΤΑ ΜΟΥΣΕΙΑ: ΖΗΤΗΜΑΤΑ ΣΥΝΤΗΡΗΣΗΣ ΚΑΙ ΔΙΑΧΕΙΡΙΣΗΣ ΤΩΝ ΣΥΛΛΟΓΩΝ» ΣΤΗ ΜΝΗΜΗ ΤΗΣ ΜΑΝΤΩΣ ΟΙΚΟΝΟΜΙΔΟΥ XXV ANNUAL ICOMON MEETING ATHENS 2018 IIFUTURE-PROOFING NUMISMATICS IN MUSEUMS: ISSUES OF CONSERVATION AND COLLECTION MANAGEMENTII IN MEMORY OF MANDO OECONOMIDES 3-6I10I2018 ΝΟΜΙΣΜΑΤΙΚΟ ΜΟΥΣΕΙΟ NUMISMATIC MUSEUM ΜΟΥΣΕΙΟ ΑΚΡΟΠΟΛΗΣ ACROPOLIS MUSEUM Η ΕΝ ΑΘΗΝΑΙΣ ΑΡΧΑΙΟΛΟΓΙΚΗ ΕΤΑΙΡΕΙΑ THE ARCHAEOLOGICAL SOCIETY AT ATHENS 25η ΕΤΗΣΙΑ ΣΥΝΑΝΤΗΣΗ ICOMON-AΘΗΝΑ 2018 «ΔΙΑΣΦΑΛΙΖΟΝΤΑΣ ΤΟ ΜΕΛΛΟΝ ΤΩΝ ΝΟΜΙΣΜΑΤΙΚΩΝ ΣΥΛΛΟΓΩΝ ΣΤΑ ΜΟΥΣΕΙΑ: ΖΗΤΗΜΑΤΑ ΣΥΝΤΗΡΗΣΗΣ ΚΑΙ ΔΙΑΧΕΙΡΙΣΗΣ ΤΩΝ ΣΥΛΛΟΓΩΝ» ΣΤΗ ΜΝΗΜΗ ΤΗΣ ΜΑΝΤΩΣ ΟΙΚΟΝΟΜΙΔΟΥ ΝΟΜΙΣΜΑΤΙΚΟ ΜΟΥΣΕΙΟ • ΜΟΥΣΕΙΟ ΑΚΡΟΠΟΛΗΣ • Η ΕΝ ΑΘΗΝΑΙΣ ΑΡΧΑΙΟΛΟΓΙΚΗ ΕΤΑΙΡΕΙΑ TABLE OF CONTENTS TABLE OF CONTENTS....................................................................................................................................... 02 COMMITTEES.....................................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Karakteristik Gaya Langgam Atap Museum Di Kota Tua Jakarta
    Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 74-79, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti. SHANTY MARPAUNG. KARAKTERISTIK GAYA LANGGAM ATAP MUSEUM DI KOTA TUA JAKARTA CHARACTERISTIC STYLE OF THE MUSEUM ROOF IN THE OLD CITY OF JAKARTA Shanty Marpaung1, Maria Immaculata Ririk Winandari2, Sri Tundono3 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jakarta 3Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], ABSTRAK Museum Kota Tua Jakarta adalah bangunan bersejarah di Jakarta memiliki aspek tipologi langgam fasad museum di Kota Tua Jakarta yang dapat menggambarkan, memberikan, dan mencirikan suatu khas langgam fasad museum di Kota Tua Jakarta. Perumusan masalah setiap langgam memiliki tipologi tertentu yang nampak di unsur-unsur arsitektur sekarang. Pertanyaan penelitian tipologi langgam fasad museum di kota tua Jakarta adalah bagaimana karakter tipologi langgam fasad museum di kota tua Jakarta? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakter ciri khas tipologi langgam fasad museum di kota tua Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode induktif kualitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah elemen-elemen fasad yang dilihat dari kepala sebuah bangunan museum adalah atap yang terdiri dari bentuk atap, material atap, dinding atap, dan tinggi atap. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tipologi langgam fasad museum di kota tua Jakarta atap pada Museum Mandiri memiliki ciri khas gaya langgam art deco, gaya art deco menghiasi atap datar dengan tembok pembatas, memiliki menara atau cerobong asap di bagian atapnya, dan memiliki ciri khas arsitektur yang bersifat dekoratif.
    [Show full text]
  • Activity Booklet Design for Museum Bank Indonesia for Middle School Students
    AESCIART: International Conference on Aesthetics and the Sciences of Art 28 September 2020 Activity Booklet Design for Museum Bank Indonesia for Middle School Students Nadia Mahatmi & Prima M.R. Singgih Universitas Multimedia Nusantara [email protected] Abstract With the development of the times, museums should be a place of learning that is more interesting than just a place to display artifacts. There is not much interactivity done by museums to increase visitor engagement whilst interactivity itself does not always have to be in a highly technological form. This research will design an activity booklet in order to help student visitors get better engagement during their visit in the museum. This research uses book design method by Robin Landa. The process revealed that in making this booklet, it is important to put context in every activity thus making the student visitors learn that there are connections between them and the objects displayed. The implication of this study can help museums to make more effective and lower budget interactive media for student visitors. Keywords: museum, interactivity, engagement, booklet, students, visitors 1 Introduction According to the Presidential Museum Writing Team taken from the website https://kebultur. kemdikbud.go.id, museum is an institution intended for the general public and functions as a place to collect, care for, and present and preserve people’s cultural heritage for the purposes of education, research, and fun or entertainment [1]. In its development, the museum does not only display and exhibit historical artifacts, but also as a place to exhibit high-tech and futuristic objects in the hope that it will motivate visitors to continue working and innovating, without forgetting its roots [2].
    [Show full text]
  • Comparative Study of the Economic Determinants of FDI in Pakistan, India and Indonesia
    Journal of Indonesian Economy and Business Volume 26, Number 1, 2011, 10 – 24 THE POLITICS OF BANK SUPERVISION Widigdo Sukarman Universitas Gadjah Mada and Universitas Negeri Manado ([email protected]) ABSTRACT The bank supervision function and efficacy of monetary policy are often a trade-off for the central bank. An increasingly integrated financial system and the occurrence of bank crises during the 1980s raised the question: are central banks efficient in overseeing banks and is there a requirement for integrated supervision, either under the central bank or separate? The debate among academics and policymakers has never been settled without the guarantee that one alternative will ensure optimal bank supervision. This development has led to periodic changes in the form of supervision chosen. As the basic economic choice has been unsatisfactory, this study approaches the problem using path-dependence theory, which observes historical factors of bank development as well as the constellation of domestic politics in choosing these alternatives. Keywords: path-dependence, bank supervision, politics, country-specific INTRODUCTION Economic development, which changed rapidly among industrial countries during the Why are banks so special? Banks occupy second half of the 20th century, led to a special place in the economy because of their integrated bank, securities and insurance ability to transform short-term savings, which institutions and, therefore, the emergence of constitute public assets, into long-term loans. financial conglomerates. This situation Furthermore, banks also effectuate the necessitated a response in terms of financial payment system of a country and between reforms that would bring changes in countries. In the event of a bank rush, the bank institutionalization, competition and innova- cannot readily conduct a reverse transforma- tion in products and services such as tion, thereby triggering a liquidity crunch, securitization.
    [Show full text]