MENGABDI MENYONGSONG REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TIM PENYUSUN

BUKU PENGABDIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PADA NEGERI

ISBN 9 786021 810057 Editor Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si. Budiarto, drh., MP.

Lay Out Rahmat Hermawan, Sos. Distribusi Ansor Rachmanu; Rio Yuniar Dwinanta Sekretariat Witri Utami, SE; Eli Purwa, SE; Asih Pitoyo PENERBIT Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga

Alamat Redaksi Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga Kampus C Unair Jl Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5995246 – 5995248 Faks. (031) 5962066 Email: [email protected] Website: lppm.unair.ac.id TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA

BADAN ARBITRASE NASIONAL PT. API METRA GRAHA PT. KAWASAN INDUSTRI GRESIK PT. KAPSULINDO NUSANTARA PDAM SURABAYA PT. BANK NEGARA PT. KIMIA FARMA TRADING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA 3 PERUM JAMKRINDO PT. GRIYO MAPAN SANTOSA PT. PETROKIMIA GRESIK RUMAH SAKIT OTAK PT. INDONESIA EXIM BANK PT. PEGADAIAN PT. BANK TABUNGAN NEGARA PT. BANK JATIM SAMBUTAN Ketua Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Airlangga

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas berkat dan rahmatNya, buku Pengabdian Universitas Airlangga Untuk Negeri yang disusun oleh Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga dapat diterbitkan. Tujuan penerbitan ini adalah sebagai media penyebaran informasi yang berkaitan dengan hasil pengabdian masyarakat dan kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh dosen/mahasiswa di lingkungan Universitas Airlangga untuk dapat diketahui oleh masyarakat luas terutama pemangku kepentingan internal dan eksternal atau mitra Universitas Airlangga.

Buku Pengabdian Universitas Airlangga Untuk Negeri yang perlu diketahui masyarakat adalah tentang informasi pengabdian LPPM Universitas Airlangga khususnya berkaitan dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai beserta strategi yang dikembangkan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Selain itu dalam buku tersebut juga diuraikan tentang kumpulan abstrak pengabdian masyarakat dan jenis kegiatan yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang diprogramkan mulai tahun 2018.

LPPM Universitas Airlangga dengan didukung sarana dan prasarana serta staf pendukung dan tenaga ahli berusaha untuk selalu siap melayani masyarakat dalam berbagai bidang. Universitas Airlangga merupakan centre of excellence bagi bidang-bidang kesehatan, pendidikan, sosial, hukum, dan ekonomi dengan memberikan solusi yang feasible bagi pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan berbagai metode dan pendekatan yang dikembangkan para pakar dari Universitas Airlangga, LPPM Universitas Airlangga berusaha mewujudkan persembahan terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia tercinta.

LPPM Universitas Airlangga juga siap berkolaborasi atau bermitra dengan semua pihak yang memiliki kesamaan pandang dalam membangun dan meningkatkan kapasitas masyarakat luas dalam berbagai program dan kegiatan.

Semoga penerbitan buku ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak. Amin amin yaa robbal alamiin.

Wassalam,

Ketua LPPM,

Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si. NIP. 196504031989111001

i Selain memproduksi cangkang kapsul keras yang terbuat dari gelatin, PT. Kapsulindo Nusantara juga mengembangkan produk kapsul keras terbuat dari rumput laut yang hadir sebagai pilihan baru untuk pelanggan vegetarian.

Produk utama kami adalah cangkang kapsul keras yang terbuat dari gelatin untuk pasar domestik dan ekspor. Saat ini kapasitas produksi kami adalah 3 miliar kapsul per tahun. Kapsulindo menghasilkan 5 ukuran kapsul berbeda. Seperti ukuran: # 00, 0, 1, 2 dan 3.

Contact us : [email protected] Dengan BNI Mobile Banking, Anda #BisaApaAja: a. Pembukaan Rekening Digital Buku Rekening untuk Nasabah baru secara online lewat handphone. b. Informasi Promo dan Marketing Cek promo dan marketing melalui notifikasi maupun banner promo. c. Quick Transfer Transfer ke rekening BNI tanpa input nomor rekening dengan scan QR atau upload QR. d. BNI Debit Online Tidak punya kartu kredit? Anda bisa belanja online dengan BNI Debit Online. e. Pembayaran, pembelian hingga Top Up Anda dapat membayar tagihan listrik, air, kartu kredit hingga pembelian token listrik atau top up pulsa dan LinkAja. f. BNI Credit Card Mobile Cek history pemakaian Kartu Kredit BNI langsung dari handphone. g. Layanan yang memudahkan Anda dapat cek bukti transaksi, ubah PIN kartu debit tidak perlu ke ATM, blokir kartu debit, dan sebagainya. h. Program BNI POIN+ Setiap transaksi akan mendapatkan poin. Anda dapat cek lebih lanjut mengenai program BNI POIN+.

Dengan BNI Mobile Banking, Anda Bisa Apa Aja! Segera download aplikasi BNI Mobile Banking di App Store atau Google Play dan nikmati kemudahan bertransaksi hanya dalam genggaman. Aplikasi BNI Mobile Banking dapat diakses oleh Android minimum versi 5.0.0 (Lollypop) atau iPhone OS (iOS) minimum versi 9.1.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi BNI Call 1500046

PERINGATAN : Hati-hati Jangan menginformasikan User ID, MPIN, dan Password Transaksi BNI Mobile Banking kepada siapapun termasuk Petugas Bank.

iii DAFTAR ISI

SAMBUTAN

UNAIR "Mengabdi Menyongsong Revolusi Industri 4.0"

1. PENYULUHAN DAN PELATIHAN DENGUE PADA IBU SERTA DETEKSI DINI INFEKSI DENGUE PADA ...... 3 PASIEN DENGAN SUSPEK INFEKSI DENGUE DI TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Juniastuti Fakultas : Kedokteran Anggota : Manik Retno Wahyunitisari, Rebekah Juniati Setiabudi, Achmad Ardianto, Lynda Rossyanti, Putri Sari Wulandari, Dewi Setyowati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

2. PELATIHAN SURVEILLANCE PETUGAS ZOONOSIS DI NONGKOJAJAR PASURUAN ...... 4 Ketua Pelaksann : Florentina Sustini Fakultas : Kedokteran Anggota : Kuntaman, Deby Kusumaningrum, Pepy Dwi Endraswari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

3. PEMERIKSAAN MIKROPENIS DAN HIPOSPADIA SISWA SEKOLAH DASAR DI SURABAY ...... 5 Ketua Pelaksana : Reny I’tishom Fakultas : Kedokteran Anggota : Hamdani Lunardhi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

4. SOSIALISASI PROGRAM PENANGGULANGAN GANGGUAN PENDENGARAN DAN KETULIAN DALAM ...... 6 RANGKA WORLD HEARING DAY TAHUN 2018 Ketua Pelaksana : Rizka Fathoni Perdana Fakultas : Kedokteran Anggota : Haris Mayagung Ekorini, Evan Anindito Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

5. PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA LABORATORIUM MIKROSKOPIS TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS ..... 7 WILAYAH KABUPATEN BANYUWANGI UNTUK PROGRAM INDONESIA BEBAS TUBERKULOSIS Ketua Pelaksana : Deby Kusumaningrum Fakultas : Kedokteran Anggota : Eko Budi Koendhori, Ni Made Mertaniasih, Pepy Dwi Endraswari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

6. PERAN RUMAH SAKIT TERAPUNG KSATRIA AIRLANGGA DALAM PENANGANAN KESEHATAN MATA ...... 8 PENDUDUK PULAU SAPEKEN, KABUPATEN SUMENEP Ketua Pelaksana : Randi Montana Fakultas : Kedokteran Anggota : Christijogo Sumartono, Gadis Meinar Sari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

7. PELATIHAN RAWAT LUKA PASKA KHITAN UNTUK MASYARAKAT AWAM DI DESA DUYUNGAN, ...... 9 - 10 KECAMATAN SUKOSEWU, KABUPATEN BOJONEGORO Ketua Pelaksana : Soetojo Fakultas : Kedokteran Anggota : Fikri Rizaldi, Wahjoe Djatisoesanto, Tarmono, Doddy M.Soebadi, Haviv Muris Saputra Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

8. PEMERIKSAAN PAP SMEAR SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI PKM REJOSO ...... 11 KABUPATEN NGANJUK Ketua Pelaksana : Gondo Mastutik Fakultas : Kedokteran Anggota : Sjahjenny Mustokoweni Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

iv 9. PEMBENTUKAN PROGRAM DOKTER KECIL DALAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) ...... 12 DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN Ketua Pelaksana : Bambang Hermanto Fakultas : Kedokteran Anggota : Nurmawati Fatimah, Arifa Mustika Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

10. SUKSESKAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF MELALUI UPAYA PENDAMPINGAN PADA IBU MENYUSUIDI ...... 13 WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Ketua Pelaksana : Dwi Izzati Budiono Fakultas : Kedokteran Anggota : Woro Setia Ningtyas, Farida Fitriana, Andriyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

11. DETEKSI GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT PELABUHAN DI KALIMAS, TANJUNG PERAK ...... 14 MELALUI PELAYANAN RUMAH SAKIT TERAPUNG KSATRIA AIRLANGGA Ketua Pelaksana : Gadis Meninar Sari Fakultas : Kedokteran Anggota : Randi Montana, Evy Ervianti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

12. PENYULUHAN PENANGANAN AWAL DIARE AKUT PADA ANAK DI PULAU MANDANGIN, ...... 15 - 16 KECAMATAN SAMPANG, KABUPATEN SAMPANG Ketua Pelaksana : IGM Reza Gunadi Ranuh Fakultas : Kedokteran Anggota : Andy Darma Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

13. MANAGEMEN DETEKSI DINI UNTUK KANKER PAYUDARA PADA IBU-IBU PKK KECAMATAN MULYOREJO .... 17 KOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Anggraini Dwi Sensusiati Fakultas : Kedokteran Anggota : Erika Soebakti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

14. KNOWLEDGE OF THE PUBLIC HEALTH SERVICE’S MIDWIFE TO MANAGEMENT OF ASPHYXIA...... 18 NEONATORUM IN FIRST LEVEL PUBLIC HEALTH SERVICE SURABAYA Ketua Pelaksana : Mahendra Tri Arif Samourna Fakultas : Kedokteran Anggota : Risa Etika, Martono Tri Utomo, Lila Nur Adha Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

15. PELATIHAN TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK UNTUK PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS ...... 19 - 20 MANDANGIN, KECAMATAN SAMPANG, KABUPATEN SAMPANG Ketua Pelaksana : Alpha Fardah Fakultas : Kedokteran Anggota : Soebijanto Marto Soedarmo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

16. PELATIHAN PEMBUATAN SABUN MANDI BERBAHAN DASAR KOPI SEBAGAI USAHA PEMANFAATAN ...... 21 PRODUK UNGGULAN KABUPATEN JEMBER Ketua Pelaksana : Nurmawati Fatimah Fakultas : Kedokteran Anggota : Arifa Mustika, Bambang Hermanto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

17. PERAN REMAJA DALAM PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT REMAJA DI WILAYAH ...... 22 - 23 BINAAN PUSKESMAS TAMBAK REJO SURABAYA Ketua Pelaksana : Baksono Winardi Fakultas : Kedokteran Anggota : Wahyul Anis, Euvanggelia, Ayunda Septi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

v 18. PELATIHAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA GANGGUAN SALURAN CERNA FUNGSIONAL PADA ANAK ...... 24 - 25 UNTUK PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS MANDANGIN, KECAMATAN SAMPANG, KABUPATEN SAMPANG Ketua Pelaksana : Dwiyanti Puspitasari Fakultas : Kedokteran Anggota : IGM Reza Gunadi Ranuh Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

19. PENYULUHAN & PELATIHAN TENAGA KESEHATAN DASAR "DETEKSI DINI & TATA LAKSANA AWAL ...... 26 NYERI SENDI PADA LANSIA " DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Kusuma Eko Purwantari Fakultas : Kedokteran Anggota : Lucky Prasetyowati, Danti Nur Indiastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

20. PENANGANAN INFERTILITAS DASAR, IDENTIFIKASI PROBLEMA KESUBURAN DEMI LUARAN ...... 27 KEHAMILAN YANG LEBIH BAIK Ketua Pelaksana : Budi Santoso Fakultas : Kedokteran Anggota : Jimmy Yanuar Annas, Arif Tunjungseto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

21. PEMASYARAKATAN DAN PELATIHAN OLAHRAGA ADAPTIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ...... 28 Ketua Pelaksana : Purwo Sri Rejeki Fakultas : Kedokteran Anggota : Irfiansyah Irwadi, Misbakhul Munir Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

22. SEMINAR AWAM LUPUS NEFRTITIS PADA ANAK DALAM RANGKA PERINGATAN WORLD LUPUS ...... 29 DAY 9 MEI 2018 Ketua Pelaksana : Ninik Asmaningsih Fakultas : Kedokteran Anggota : I Dewa Ugrasena, Risky Vitria P Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

23. PELATIHAN PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KECAMATAN REJOSO...... 30 KABUPATEN NGANJUK Ketua Pelaksana : Sjahjenny Mustokoweni Fakultas : Kedokteran Anggota : Gondo Mastutik Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

24. PENGINTEGRASIAN GERAKAN KESEHATAN ANAK BAGI ORANG TUA DAN KADER POSYANDU SERTA ...... 31 SKRINING TUMBUH KEMBANG ANAK DI KECAMATAN NGUNUT, KABUPATEN TULUNG AGUNG PROPINSI JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Mira Irmawati Fakultas : Kedokteran Anggota : Irwanto, Ahmad Suryawan, Hanna Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

25. PELATIHAN MANAJEMEN LUKA BAKAR FASE AKUT DI RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU, ...... 32 - 33 BANGKALAN, MADURA Ketua Pelaksana : Lynda Hariani Fakultas : Kedokteran Anggota : Iswinarno Doso Saputro, Ira Handriani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

26. SINKRONISASI DATA KUNJUNGAN IBU HAMIL PUSKESMAS DENGAN DATA KUNJUGAN POLI GIGI ...... 34 PUSKESMAS DUPAK Ketua Pelaksana : Retno Palupi Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Titiek Berniyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

vi 27. PENYULUHAN DAN PELATIHAN PENGISIAN PERSONAL MEDICAL RECORD DAN PELATIHAN DASAR ...... 35 PENANGULANGAN BENCANA PADA PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS YAYASAN BADAN PENDISDIKAN KRISTEN (YBPK) PUJIHARJO, DESA PUJIHARJO, KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Mieke Silvia Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Agung Sosiawan, Bambang Soegeng H Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

28. PELATIHAN KADER ANTI-HIV DAN UPAYA PENCEGAHAN KARIES LANJUT PADA PENDERITA HIV AIDS ...... 36 - 37 POSITIF (ODHA) KECAMATAN SEMEMI Ketua Pelaksana : Gilang Rasuna Sabdho Wening Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Agung Sosiawan Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

29. BAKTI SOSIAL OPERASI CELAH BIBIR DAN LELANGIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA, KOTA BIMA, ... 38 - 39 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Ketua Pelaksana : Ni Putu Mira Sumarta Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : David Buntoro Kamadjaja, Roberto Simandjuntak Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

30. MODUL PERTUMBUHKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR SDIA AL-AZAR 11, MULYOSARI ...... 40 SURABAYA JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Alida Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : IGA Wahju Ardani, IB Narmada Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

31. CAPACITY BUILDING DAN SERTIFIKASI GURU UNIT KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI TAMAN ...... 41 KANAN-KANAK (TK) & PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) WILAYAH KECAMATAN KEPUTIH Ketua Pelaksana : Taufan Bramantoro Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Titiek Berniyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

32. PKM KELOMPOK PESANTREN AL-YASINI DI DUSUN ARENG-ARENG, DESA SAMBISIRAH, ...... 42 KECAMATAN KRATON, KABUPATEN PASURUAN Ketua Pelaksana : Titiek Berniyanti Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Retno Palupi, Gilang Rasuna SW Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

33. PENGABDIAN MASYARAKAT TERPADU PENYANDARAN PENTINGNYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT ...... 43 DIPEMUKIMAN MASYARAKAT EKS LOKALISASI SERTA PENYULUHAN DAN EDUKASI KESEHATAN DI PUSKESMAS MOROKREMBANGAN KOTA SURABAYA Ketua Pelaksana : Marethaningtias Dwi Ariani Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Adi Subianto, Hearly Prabowo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

34. PELATIHAN PEMBUATAN ES CREAM DURIAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PADA ...... 44 PERKUMPULAN PETANI DURIAN DAN PEMASARAN DI KECAMATAN WONOSALAM Ketua Pelaksana : Jenny Sumariani Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Latief M, Aqsa Sjuhada Oki Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

vii 35. PENDAMPINGAN HUKUM DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA TENTANG BADAN USAHA MILIK ..... 45 DESA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT EKONOMI DESA GONDANGLOR, LAMONGAN Ketua Pelaksana : Wilda Prihatiningtyas Fakultas : Hukum Anggota : Tatiek Sri Djatmiati, Emanuel Sujatmoko, Lanny Ramli, Urip Santoso, Agus Sekarmadji, Lilik Pudjiastuti, Sri Winarsi, Rr. Herini Siti Aisyah, Suparto Wijoyo, M. Hadi Subhan, Deddy Sutrisno, Indrawati, Franky Butar Butar, Bagus Oktafian Abrianto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

36. PENDAMPINGAN KELOMPOK USAHA KERAJINAN TAS ANYAMAN DESA PENGUMBULANADI ...... 46 KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN Ketua Pelaksana : Nilam Andalia Kurniasari Fakultas : Hukum Anggota : Lina Hastuti, Masitoh Indriani, Koesrianti, Dina Suyowati, Nurul Barizah, Aktieva Tri Tjiwati, Enny Narwati, I Wayan Titip Sulaksana, Sinar Aju Wulandari, Intan Inayatun Soeparna, Iman Prihandono, Adhy Riadhy Arafah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

37. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI.... 47 MELALUI CAPACITY BUILDING PUSAT PENGADUAN MASYARAKAT Ketua Pelaksana : Iqbal Felisiano Fakultas : Hukum Anggota : M. Zaidun, Didik Endro P, Nur Basuki, Toetik Rahayuningsih, Sarwirini, Astutik, Bambang Suheryadi, Sapta Aprilianto, Riza Alifianto K, Prilian Cahyani, Amira Paripurna Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

38. PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH MELALUI KEPEMILIKAN SERTIFIKAT .... 48 MEREK KOLEKTIF Ketua Pelaksana : Agung Sujatmiko Fakultas : Hukum Anggota : Agung Sujatmiko, Fiska Silvia Raden Roro, Widhayani Dian Pawestri, Rahmi Jened, Dr. Mas Rahmah, Faizal Kurniawan, Ghansham Anand, L., Budi Kagramanto, Y. Sogar Simamora, Zahry Vandawati Chumaidah, Agus Widyantoro, Hilda Yunita Sabrie, Agus Yudha Hernoko, Abd. Shomad, Trisadini P. Usanti, Fifi Junita, Bambang SAS, Gianto Al Imron, Ria Setyawati, Dian PA, Erni Agustin, Yuniarti, Sujayadi, Leonora Bakarbessy, Nurwahjuni, Rizky Amalia, Prawitra Thalib, Kukuh L.S.A, Hanum Rahmaniar Helmi, Johan Wahyudi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

39. PERCEPATAN DESA MANIDIRI DAN BERDAULAT MELALUI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN ...... 49 KELOMPOK SADAR HUKUM DALAM MENJALANKAN ADVOKASI HUKUM Ketua Pelaksana : Astutik Fakultas : Hukum Anggota : M. Zaidun, Didik Endro P, Nur Basuki, Toetik Rahayuningsih, Sarwini, Bambang Suheryadi, Sapta Aprilianto, Riza Alifianto K, Iqbal Felisiano, Prilian Cahyani, Amira Paripurna Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

40. PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENDAMPINGAN HUKUM KONTRAK SENTRA INDUSTRI . 50 TERI CRISPY DALAM RANGKA PENJAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN Ketua Pelaksana : Christiani Widowati Fakultas : Hukum Anggota : Sri Hajati, Peter Mahmud Mz, Ellyne Dwi Poespasari, Soelistyowati, Mohammad Sumedi, Oemar Moechthar, R. Ray Audi Stevan Bimaputra, Suci Devika Amanah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

41. MENDORONG DEMOKRATISASI SISTEM PEMERINTAHAN DI DESA SUMBERANYAR PASURUAN ...... 51 Ketua Pelaksana : Haidar Adam Fakultas : Hukum Anggota : Endang Sayekti, Zendy Wulan A. W. Prameswari, Dr. Radian Salman, Dwi Rahayu Kristianti, Dr. Sukardi, M. Syaiful Aris, E. Prajwalita Widiati, R. Herlambang P. Wirataman, Dri Utari C. Rahmawati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

viii 42. PENDIRIAN KOPERASI NELAYAN DENGAN PROGRAM WAKAF PRODUKTIF PADA KELOMPOK NELAYAN ..... 52 NAMBANGAN DAN CUMPAT KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA Ketua Pelaksana : Shochrul Rohmatul Ajija Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Muryani, Sylva Alif Rusmita Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

43. PENGEMBANGAN UNIT USAHA PENGRAJIN PRODUK DAUR ULANG SAMPAH MELALUI MEKANISME ...... 53 IDEATION, BUSINESS MODEL CANVAS (BMC), AGILE MANAGEMENT DAN BUSINESS DEVELOPMENT (DESA PLAOSAN, KECAMATAN BABAT, KABUPATEN LAMONGAN) Ketua Pelaksana : Achsania Hendratmi Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Imron Mawardi, Puji Sucia Sukmaningrum Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

44. PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK PENGRAJIN KERIS DESA AENG TONG TONG, KEC. SARONGGI DAN .. 54 DESA PALONGAN, KEC. BLUTO, KAB. SUMENEP, PROV. JATIM Ketua Pelaksana : Bambang Tjahjadi Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Noorlailie Soewarno, Agus Widodo Mardijuwono Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

45. PENGEMBANGAN INOVASI DESAIN BATIK EMPAT DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN ...... 55 BERSAING BATIK RUMAHAN DI SURABAYA Ketua Pelaksana : Ririn Tri Ratnasari Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Sri Herianingrum Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

46. PENGEMBANGAN UNIT USAHA PESANTREN MELALUI TERBENTUKNYA INKUBATOR BISNIS DI PONDOK ... 56 PESANTREN SUNAN DRAJAT (DESA BANJARWATI, KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR) Ketua Pelaksana : Tika Widiastuti Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Imron Mawardi, Achsania Hendratmi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

47. PENDIRIAN BANK SAMPAH PADA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA, JANDA, DAN LANSIA DI DESA ...... 57 DEKETAGUNG, KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Ketua Pelaksana : Muryani Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Shochrul Rohmatul Ajija, Riris Diana Rachmayanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

48. TERBENTUKNYA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN ...... 58 MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN KEDIRI Ketua Pelaksana : Irham Zakki Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Tika Widiastuti, Achsania Hendratmi, Eko Fajar Cahyono, Imron Mawardi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

49. PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN EX-DOLLY MENJADI DESTINASI KAMPUNG URBAN ...... 59 KREATIF SURABAYA Ketua Pelaksana : Noorlailie Soewarno Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Bambang Tjahjadi, Agus Widodo Mardijuwono Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

50. PENDIRIAN BMT SEBAGAI PEMENUHAN ASPIRASI MASYARAKAT MUSLIM KEDIRI DI DESA ...... 60 BANDAR KIDUL, KEC. MOJOROTO, KEDIRI Ketua Pelaksana : Sri Herianingrum Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Eko Fajar Cahyono, Lina Nugraha, Sylvia Alif Rusmita Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ix 51. PENERAPAN SISTEM ONLINE DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU KUALITAS HUBUNGAN ANTARA ...... 61 SEKOLAH, GURU, DAN WALI MURID UNTUK MEMAKSIMALKAN PROSES PENDIDIKAN ANAK Ketua Pelaksana : Imam Harymawan Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Khusnul Prasetyo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

52. EFEKTIVITAS INTERACTIVE TEACHING TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA ...... 62 TENTANG COMPUTER VISION SYNDROME DAN TERAPINYA Ketua Pelaksana : Bambang Subakti Zulkarnain Fakultas : Farmasi Anggota : Toetik Aryani, Aniek S. B. Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

53. REVITALISASI USAHA KECIL MENENGAH DHARMA BOGA BOJONEGORO MELALUI PELATIHAN CARA ...... 63 PRODUKSI DAN REGISTRASI PANGAN YANG BAIK SERTA HALAL Ketua Pelaksana : Noor Erma Nasution Fakultas : Farmasi Anggota : Sugijanto, Siswandono, A. Syahrani, Suko Hardjono, Isnaeni, Marcellino Rudyanto, Hadi Poerwono, Juni Ekowati, Suzana, Kholis Amalia, Zamrotul Izza Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

54. PENGEMBANGAN PRODUKSI JAMU DAN BAHAN SPA BAGI PENJUAL JAMU GENDONG DAN SIMPLISIA ..... 64 DI BANTUL, YOGYAKARTA Ketua Pelaksana : Retno Widyowati Fakultas : Farmasi Anggota : Gunawan Indrayanto, Aty Widyawauyanti, Idha Kusumawati, Isnaeni, Mulja Hadi Santosa, Neny Purwitasari, Disi Oktarina Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

55. PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENANGANAN PENYAKIT DIABETES DI KECAMATAN ...... 65 KENJERAN SURABAYA Ketua Pelaksana : Wiwied Ekasari Fakultas : Farmasi Anggota : Bambang Prajogo, Lusiana Arifianti, Suciati, Tutiek Purwanto, Moch. Djunaedi, Arie Sulistyarini, Elida Zairina, Kholis Amalia Nofianti, Dewi Wara Shinta, Dinda Monika Nusantara, Arina Dery Puspitasari, Chrismawan Arianto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

56. PELATIHAN PEMANFAATAN KULIT BUAH KOPI SEBAGAI BAHAN BAKU KOSMETIKA LULUR ...... 66 Ketua Pelaksana : Noorma Rosita Fakultas : Farmasi Anggota : Tristiana Erawati, Widji Soeratri, Esti Hendradi, Tutiek Purwanti, H. Sugiyartono, Retno Sari, Dewi Isadiartuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

57. PELATIHAN MENGENAL PRODUK OBAT HALAL DAN BAIK SERTA PENGGUNAANNYA YANG TEPAT ...... 67 DAN RASIONAL BAGI ANGGOTA MAJELIS TAKLIM Ketua Pelaksana : Liza Pristianty Fakultas : Farmasi Anggota : Isnaeni, Sugijanto, Noor Erma, Umi Athuyah, Wahyu Utami, Mochamad Djunaedi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

58. PELATIHAN PEMBUATAN VCO SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN DAGING BUAH NANAS ...... 68 (ANANAS COMOSUS, L.MERR) DAN UPAYA PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN OBAT SECARA BENAR Ketua Pelaksana : Mochamad Djunaedi Fakultas : Farmasi Anggota : Umi Athiyah, Riesta Primaharinastiti, Dwi Setyawan, Dewi Melani Hariyadi, Suko Hardjono, Nuzul Wahyuning Diyah, Suzana, Aniek Setiya Budiatin, Juni Ekowati, Zamrotul Izzah, I Nyoman Widjaya, Wahyu Utami, Wiwid Ekasari. Tutiek Purwanti, Noorma Rosita, Tutik Sri Wahyuni, Nurul Fadhita Arofah, Mohammad Faisal Jamaludin Malik Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

x 59. EDUKASI TEHNIK ASEPTIK SEDIAAN STERIL BAGI TENAGA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN...... 69 KESEHATAN KABUPATEN SUMBA TIMUR NTT Ketua Pelaksana : Dewi Isadiartuti Fakultas : Farmasi Anggota : Retno Sari, Sugiyartono, Widji Soeratri, Dewi Melani H, Esti Hendradi, Tristiana Erawati, Tutiek Purwanti, Noorma Rosita, Dwi Setyawan, Andang Miatmoko, Maria Lucia Ardhani D. L, Helmy Yusuf, Din Retnowati, Abhimata P, Aniek Budiyatin, Chrismawan Arianto, Liza Pristianty, Febri Annuryanti, Aty Widyawaruyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

60. OPTIMALISASI PEMANFAATAN HERBAL UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT DESA WAJIK KECAMATAN ...... 70 LAMONGAN, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Mangestuti Agil Fakultas : Farmasi Anggota : Sukardiman, Achmad Fuad, Idha Kusumawati, Herra Studiawan, Rakhmawati, Tuti Sri Wahyuni, Aniek Setiya Budiatin, Toetik Aryani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

61. PENDIDIKAN KOGNITIF DAN AFEKTIF DAGUSIBU UNTUK PENCEGAHAN RESISTENSI ANTIBIOTIK DI ...... 71 SMA SURABAYA Ketua Pelaksana : Abhimata Paramanandana Fakultas : Farmasi Anggota : Retno Sari, Sugiyartono, Widji Soeratri, Dewi Isadiartuti, Dwi Setyawan, Tutiek Purwanti, Esti Hendradi, Tristiana Erawati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

62. ANIMASI ACIL (APOTEKER CILIK) SEBAGAI SARANA EDUKASI DAGUSIBU PADA MURID SEKOLAH ...... 72 DASAR DI PESISIR PANTAI GRESIK Ketua Pelaksana : Khoirotin Nisak Fakultas : Farmasi Anggota : Suharjono, Budi Suprapti, Didik Hasmono, Yulistiani, Soemarsono, Aniek Setiya Budiatin, Toetik Aryani, Bambang Subakti, Junaidi Khotib, Samirah, Mahardian Rahmadi, Chrismawan, Zamrotul Izzah, Dewi Wara Shinta, Arina Derry, Mareta Rindang, Wenny Putri Nilamsari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

63. PENYULUHAN NARKOBA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ...... 73 PERILAKU PADA SISWA SMK Ketua Pelaksana : Abdul Rahem Fakultas : Farmasi Anggota : Umi Athuyah, Wahyu Utami, Liza Pristianty, Mochamad Djunaedi, I Nyoman Wijaya, Yunita Nita, Arie Sulistyarini Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

64. PEMBINAAN TENAGA MEDIS VETERINER DAN PENGOBATAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI POTONG ..... 74 DI KECAMATAN SANGKUB DAN PINOGALUMAN KABUPATEN BOLAANG MONGODOW UTARA PROPINSI UTARA Ketua Pelaksana : Abdul Samik Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Pudji Srianto, Erma Safitri Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

65. PELATIHAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN BAGI PARA TAKMIR MASJID SE KOTA SURABAYA ...... 75 - 76 PENYEDIAAN DAGING ASUH-TOYYIBAN, BEBAS STRESS DAN CEMARAN BAKTERI Ketua Pelaksana : Suwarno Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Wiwik Misaco Yuniarti, Trilas Sarjito, M. Anam Al Arif Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

66. PKM ITIK MELALUI INSEMINASI BUATAN UNTUK MENINGKATKAN DI DESA TAWANGREJO ...... 77 - 78 KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ketua Pelaksana : Tjuk Imam Restiadi Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Tatik Hernawati, Dadik Rahardjo, Thomas V. Widiyanto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xi 67. PENINGKATAN NILAI EKONOMI PETERNAKAN KAMBING DAN DOMBA DI KABUPATEN KEDIRI MELALUI .... 79 PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN Ketua Pelaksana : Hani Plumeriastuti Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Poedji Hastutiek, Lucia Tri Suwanti, Wiwik Misaco Yuniarti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

68. SOSIALISASI PENGOLAHAN PRODUK SUSU KAMBING ETAWA SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI ...... 80 DESA GUMUK DAN GOMBENG SARI KECAMATAN GOMBENG SARI, BANYUWANGI, JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Nenny Harijani Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Dhandy Koesoemo W, Dadik Raharjo, AT. Soelih Estoepangesti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

69. OPTIMALISASI KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS KELOMPOK USAHA KAMBING PERAH DI DESA BLIMBING . 81 KECAMATAN REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG MELALUI INOVASI TEKNOBIOLOGI Ketua Pelaksana : Nove Hidajati Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Gandul Atik Y, Ratna Damayanti, Tatik Hernawati, Widya Paramitha Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

70. PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI, PELAKSANAAN KAWIN SUNTIK DENGAN MENGGUNAKAN ...... 82 STRAW PILIH KELAMIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH DI DESA BINAAN WUKIRSARI, KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN Ketua Pelaksana : Trilas Sardjito Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Pudji Srianto, Suwarno, Tri Wahyu Suprayogi, Oky Setyo Widodo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

71. TEKNOLOGI PEMBUATAN HERBAL MULTINUTRISI BLOK DAN SEDIAAN BIOFARMAKA UNTUK ...... 83 PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA KAMBING DI KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN Ketua Pelaksana : Lilik Maslachah Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Tri Wahyu Suprayogi, Widya Paramita Lokapirnasari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

72. MANAJEMEN PEMELIHARAAN PEDET PASCA KELAHIRAN SERTA APLIKASI DOT PEDET MODIFIKASI ...... 84 PENGGANTI INDUK PADA SAPI PERAH DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Ketua Pelaksana : Sri Pantja Madyawati Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Pudji Srianto, Suwarno, Oky Setyo Widodo, Jola Rahmahani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

73. PENINGKATAN POPULASI TERNAK KAMBING MELALUI TEKNOLOGI PERBAIKAN PAKAN DI ASOSIASI ...... 85 - 86 KAMBING DOMBA KABUPATEN MAGETAN Ketua Pelaksana : Koesnoto Supranianondo Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Sunaryo Hadi Warsito, Oky Setyo Widodo, Widya Paramita L Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

74. PENGAWASAN KESEHATAN KAMBING SEBAGAI UPAYA PENJAMINAN KEAMANAN SUSU KAMBING...... 87 - 88 ETAWA DI DESA GUMUK KECAMATAN LICIN DAN DESA GOMBENG KECAMATAN KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : A. T. Soelih Estoepangestie Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Nenny Harijanti, Dhandy Koesoemo Wardhana, Dadik Rahardjo, Adi Prijo Rahardjo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xii 75. PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PRODUK USAHA OLEH ...... 89 - 90 KELOMPOK SADAR WISATA BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DAN EKONOMI KREATIF UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA DESA BERKELANJUTAN DI DESA JANGGAN DAN GENILANGIT KECAMATAN PONCOL KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Nanang Haryono Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Anggota : M. Nilzam Aly, Yayan Sakti Suryandaru Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

76. DINAMIKA TATA KELOLA BUMDES DAN PERSOALAN NILAI TAMBAH PRODUK: STUDI ATAS BUMDES ...... 91 DESA KEMBIRITAN, BANYUWANGI Ketua Pelaksana : Philipus Keban Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Anggota : Rendy Pahrun Wadipalapa Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

77. PENGEMBANGAN KAPASITAS PEREMPUAN BAGI IBU-IBU RELAWAN PROGRAM PALIATIF DI DESA ...... 92 KAMBINGAN DAN DESA KREMBUNG, KECAMATAN CERME, KABUPATEN GRESIK Ketua Pelaksana : Sulikah Asmorowati Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Anggota : - Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

78. APLIKASI TEKNIK AKUAPONIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETERNAK LELE DI...... 93 - 94 DESA WAGE TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO – JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Nanik Siti Aminah Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Yosephine Sri Wulan, Win Darmanto, Hartati, Miswanto, Alfinda Novi Kristanti, Arif Yachya Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

79. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN POTENSI EKONOMI ...... 95 MASYARAKAT DESA Ketua Pelaksana : Adri Supardi Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Nuril Ukhrowiyah, Yhosep Gita Y. Y, Retna Apsari, Aminatun, Febdian Rusydi, Fadli Ama, Samian, Primasari, Jan Ady, Osmalia Kholimatussa’diah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

80. PELATIHAN PEMBUATAN INKUBATOR "AMANA" BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENURUNKAN ...... 96 TINGKAT KEMATIAN BAYI Ketua Pelaksana : Khusnul Ain Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Riries Rulaningtyas, Franky Chandra, Pujiyanto, Septia Kholimatussa’diah, Andi Hamim Zaidan, Dyah Hikmawati, Supadi, Akif Rahmatillah, Endah Purwanti, Erwin Susanto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

81. BUDIDAYA SAYURAN DENGAN METODE HODROPONIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ..... 97 PEDAGANG SAYUR KELILING DAN TAKMIR MUSHOLA DI DESA KEPUTIH, KECAMATAN SUKOLILO, KOTA SURABAYA Ketua Pelaksana : Yosephine Sri Wulan Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Bambang Irawan, Hery Purnobasuki, Sri Puji Astuti Wahyuningsih, Edy Setiti Wida Utami, Ni’matuzahroh, Fatimah, Alfiah Hayati, Dwi Winarni, Moch. Affandi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

82. PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PEMBENTUKAN KLINIK MATEMATIKA . 98 - 99 DI SMPN 7 SURABAYA Ketua Pelaksana : Mohammad Imam Utoyo Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Miswanto, Herry Suprajitno, Fatmawati, Auli Damayanti, Siti Zahidah, Yayuk Wahyuni, Inna Kuswandari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xiii 83. PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK EFEKTIVITAS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN ...... 100 Ketua Pelaksana : Moh. Yasin Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Siswanto, Suryani D. Astuti, Suhariningsih, Djoni Izak R, Prihartini W., Soegianto, R. Arif Wibowo, Alfian Pramudita Putra, Winarno Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

84. PENGAYAAN WAWASAN GURU SMA BIDANG KIMIA DALAM PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS TEMATIK ...... 101 Ketua Pelaksana : Alfinda Novi Kristanti Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Afaf Baktir, Hartati, Muji Harsini, Hery Suwito, Abdulloh Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

85. PELATIHAN APLIKASI INVENTARIS BARANG UNTUK POLIKLINIK PEMULUNG DI KAWASAN PEMAKAMAN .. 102 RANGKAH, SURABAYA Ketua Pelaksana : Barry Nuqoba Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Faried Effendy, Army Justitia Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

86. PELATIHAN PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA STATISTIK SEKTORAL BAGI STAFF KOMINFO PROVINSI ..... 103-104 JAWA TIMUR DALAM RANGKA MENYUKSESKAN PROGRAM JATIM SATU DATA MENUJU EAST SMART GOVERNANCE Ketua Pelaksana : Nur Chamidah Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Ardi Kurniawan, Rimuljo Hendradi, Fatmawati, Alfinda Novi Kistianti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

87. PKM TEKNOLOGI PRODUKSI MANISAN SAYURAN UPAYA PEMBERDAYAAN FLORIPRENEURSHIP ...... 105-106 PAGUYUBAN IBU RUMAH TANGGA DI DAERAH PESISIR PANTAI TIMUR, SURABAYA, JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Junairiah Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Sucipto Hariyanto, Tri Nurhariyati, Win Darmanto, Thin Soedarti, Sugiharto, Saikhu Akhmad Husem, Dwi Kusuma Wahyuni, Salamun, M. Hilman Fu’adil Amin, Listijani Suhargo, Agus Supriyanto, Intan Ayu Pratiwi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

88. PELATIHAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN PAKAN BAGI KOMUNITAS PETERNAK .... 107 AYAM DI DESA SENDANG LAOK BANGKALAN – MADURA Ketua Pelaksana : Sofijan Hadi Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Afaf Baktir, Purkan Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

89. BINAAN PETANI TEMBAKAU DI DESA KLEPEK, KECAMATAN SUKOSEWU, KABUPATEN BOJONEGORO ...... 108 Ketua Pelaksana : A. Budi Prasetyo Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Miratul Khasanah, Harsasi Setyawati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

90. PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) SEBAGAI MEDIA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN DI ...... 109 MADRASAH GRESIK Ketua Pelaksana : Abdulloh Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Imam Siswanto, Mochamad Zakki Fahmi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

91. PENGOLAHAN KELAPA SECARA TERPADU DI DESA NGADIREJO, KECAMATAN KEPANJEN KIDUL, ...... 110 KABUPATEN BLITAR Ketua Pelaksana : Tokok Adiarto Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Hery Suwito, Siti Wafiroh Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xiv 92. PEMBERDAYAAN PETUGAS LABORATORIUM UNTUK TERCIPTANYA LABORATORIUM SAFETY DI ...... 111 LINGKUNGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Ketua Pelaksana : Dani Nasirul Haqi Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Endang Dwiyanti, Putri Ayuni Alayyanur Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

93. BRANDING STRATEGY TAMAN PENITIPAN ANAK KAMPUS B DAN KAMPUS C UNIVERSITAS AIRLANGGA .... 112 Ketua Pelaksana : Nuzulul Kusuma Putri Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Ernawaty, Khuliyah Candraning Diyanah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

94. OPTIMALISASI POS UPAYA KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL SIDOARJO ...... 113 Ketua Pelaksana : Sho’im Hidayat Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Tri Martiana, Putri Ayuni Alayyannur Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

95. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KELURAHAN ...... 114 AMPEL KOTA SURABAYA Ketua Pelaksana : Trias Mahmudiono Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Triska Susila Nindya, Qonita Rachmah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

96. PELATIHAN EDUTAINMENT SEBAGAI METODE PROMOSI KESEHATAN REMAJA ...... 115-116 Ketua Pelaksana : Muthmainnah Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Ira Nurmala, Rachmat Hargono Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

97. CAPACITY BUILDING STAKEHOLDER PROGRAM KESEHATAN PONDOK PESANTREN ASSALAFI AL ...... 117 FITHRAH SURABAYA Ketua Pelaksana : M. Bagus Qomaruddin Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Pulung Siswantara, Riris Diana Rachmayanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

98. PENDAMPINGAN MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI DALAM PENDIRIAN BANK SAMPAH UNTUK ...... 118 MEMINIMALISIR SAMPAH SUNGAI DI PEGIRIAN SURABAYA Ketua Pelaksana : Khuliyah Candraning Diyanah Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : M. Farid Dimjati Lusno, Aditya Sukma Pawitra Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

99. REPLIKASI DAN OPTIMALISASI PERAN GURU DAN SISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS KESEHATAN ...... 119 SISWA MELALUI PEMBENTUKAN BUKU CATATAN KESEHATAN SEKOLAH Ketua Pelaksana : Diah Indriani Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Rachmah Indawati, Kuntoro, Soenarnatalina, Hari Basuki, Mahmudah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

100. PENGEMBANGAN USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK TERPADU UNIVERSITAS AIRLANGGA KAMPUS C ...... 120 Ketua Pelaksana : Ernawaty Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Thinni Nurul Rochmah, Nuzulul Kusuma Putri Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

101. PKM WARGA PINGGIR JALAN RAYA PROVINSI JAWA TIMUR (JALAN RAYA DUDUK SAMPEYAN, ...... 121 KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) Ketua Pelaksana : M. Farid Dimjati Lusno Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Khuliyah Candraning Diyanah, Nuzulul Kusuma Putri Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xv 102. PENGUATAN KESEHATAN KELUARGA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEKERASAN DALAM ...... 122-123 RUMAH TANGGA DI SURABAYA Ketua Pelaksana : Margaretha Fakultas : Psikologi Anggota : Ike Herdiana, Nido Dipo Wardana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

103. PELATIHAN MENTAL HEALTH FIRST ALD UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KESEHATAN MENTAL ...... 124 TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS Ketua Pelaksana : Atika Dian Ariana Fakultas : Psikologi Anggota : Hamidah, Tri Kurniati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

104. PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PG/TK DI KECAMATAN KABAT KABUPATEN ...... 125 BANYUWANGI JAWA TIMUR: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INOVATIF-KREATIF MENGGUNAKAN TEKNIK FINGER PLAY , COOPERATIVE LEARNING (JIGSAW DAN THINK PAIR SHARE) SERTA FLASHCARD UNTUK MENSTIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK USIA DINI Ketua Pelaksana : Herdina Indrijati Fakultas : Psikologi Anggota : Endah Mastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

105. PELATIHAN PENANGANAN ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME BAGI TERAPIS, ...... 126-127 GURU DAN TENAGA KESEHATAN DARI INSTANSI PEMERINTAH DI JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Muryantinah M. H Fakultas : Psikologi Anggota : Margaretha, Tino Leonardi, Atika Dian Ariana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

106. PENERAPAN KELAS PSIKOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN GURU ...... 128 PG/TK DALAM PEMBELAJARAN DI SURABAYA JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Endah Mastuti Fakultas : Psikologi Anggota : Dewi Retno Suminar Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

107. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LITERASI MEDIA MELALUI PELATIHAN PENULISAN KREATIF DAN .... 129 PEMBUATAN KONTEN DIGITAL BAGI GURU DAN SISWA PONDOK PESANTREN ELKISI MOJOKERTO SEBAGAI UPAYA UNTUK MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA DI ERA PASCA KEBENARAN Ketua Pelaksana : Titien Diah Soelistyarini Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Retno Wulandari Setyaningsih, Nurul Fitri Hapsari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

108. PENGEMBANGAN DESA WISATA CANDISARI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN ...... 130 JAWA TIMUR MELALUI PEMBENTUKAN BRANDING DAN PROMOSI ONLINE Ketua Pelaksana : Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Gayung Kasuma, Adrian Perkasa Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

109. PELATIHAN MACAPAT SERAT AMBIYA BAGI GENERASI MUDA DAN SOSIALISASI TEATER CANDI ...... 131 PENATARAN DI DESA KEMLOKO SEBAGAI DESTINASI WISATA BUDAYA BINAAN DEPARTEMEN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Ketua Pelaksana : Tubiyono Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Trisna Kumala Satya Dewi, Dwi Handayani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xvi 110. KONSTRUKSI PARIWISATA DI PULAU PUTRI: MENINGKATKAN SADAR WISATA HALAL TOURISM PADA ...... 132 MASYARAKAT DI KEPULAUAN BAWEAN KABUPATEN GRESIK Ketua Pelaksana : Eni Sugiarti Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Adrian Perkasa, Dwi Handayani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

111. MENDORONG PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN ... 133-134 PENGUATAN PROFESIONALISME PERAWAT DI KABUPATEN SAMPANG - MADURA Ketua Pelaksana : Laily Hidayati Fakultas : Keperawatan Anggota : Ninuk Dian Kurniawati, Abu Bakar, Hasanudin, Arman Rosyadioo F Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

112. PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA ...... 135-136 “STRATEGI PRODUKSI MINUMAN JAHE SEHAT SECARA AMAN DAN HIGIENIS DALAM MENINGKATKAN KARYA NYATA GENERASI MUDA DI PEDESAAN”, DI DLANGGU-MOJOKERTO Ketua Pelaksana : Ah. Yusuf S. Fakultas : Keperawatan Anggota : Elida Ulfiana, Esty Yunitasari, Laily Hidayati, Hanik Endang Nihayati, Retno Indarwati, Rizki Fitriyasari, Rista Fauziningtyas, Sylvia Dwi Wahyuni, Ika Yuni W Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

113. CIPTAKAN KAMPUNG HIJAU DENGAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU IBU PKK MELALUI ...... 137 PENGELOAAN URBAN FARMING Ketua Pelaksana : Hanik Endang Nihayati Fakultas : Keperawatan Anggota : Retno Indarwati, Elida Ulfiana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

114. KADER KB PRIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN CAKUPAN METODE KONTRASEPSI PADA PRIA ...... 138 PASANGAN USIA SUBUR Ketua Pelaksana : Esti Yunitasari Fakultas : Keperawatan Anggota : Retnayu Pradanie, Ilya Krisnana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

115. KELURAHAN KENDANG SARI MENUJU KAMPUNG PELANGI SURABAYA SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN ...... 139 LINGKUNGAN KOTA MELALUI STRATEGI KAMPUNG KREATIF Ketua Pelaksana : Elida Ulfiana Fakultas : Keperawatan Anggota : Eka Mishbahatul M Has, Makhfudli, Ferry Efendi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

116. KELURAHAN GUNUNG ANYAR RAMAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ...... 140 Ketua Pelaksana : Retno Indarwati Fakultas : Keperawatan Anggota : Sylvia Dwi Wahyuni, Rista Fauziningtyas Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

117. PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PROMOSI KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI ...... 141 Ketua Pelaksana : Ni Ketut Alit Armini Fakultas : Keperawatan Anggota : Mira Triharini, Aria Aulia Nastiti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

118. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (GURU DAN ORANG TUA) TANGGAP BAHAYA TERSEDAK DI KB-TK ...... 142 KHADIJAH SURABAYA Ketua Pelaksana : Erna Dwi Wahyuni Fakultas : Keperawatan Anggota : Deni Yasmara, Sriyono, Yulis Setiya Dewi, Ninuk Dian Kurniawati, Nadia Rohmatul Laili, Hakim Zulkarnain, Arina Qona’ah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xvii 119. USAHA BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) INTENSIF SISTEM AKUAPONIK .. 143 DI DESA TAMANSARI KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI Ketua Pelaksana : Prayogo Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Mirni Lamid, Boedi Setya Rahardja, Agustono, Muhammad Hanif Azhar Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

120. IbM BAGI PETAMBAK UDANG TRADISIONAL YANG GAGAL PANEN TERUS-MENERUS DI DESA PANGKAH ... 144 WETAN, KECAMATAN UJUNG PANGKAH, KABUPATEN GRESIK, PROPINSI JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Gunanti Mahasri Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Woro Hastuti Satyantini, Putri Desi Wulansari, Nina Nurmalia Dewi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

121. DESAIN KEMASAN DAN PEMASARAN DARING PRODUK OLAHAN RUMPUT LAUT DI DESA AENG DAKE, ..... 145 KECAMATAN BLUTO, KABUPATEN SUMENEP Ketua Pelaksana : Annur Ahadi Abdillah Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Eka Saputra, Adriana Monica Sahidu Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

122. PKM KEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA TAMBAK DALAM PENYEDIAAN PROBIOTIK DALAM MENDUKUNG ..... 146 PRODUKSI UDANG DI DESA TANGGULREJO KECAMATAN MANYAR GRESIK Ketua Pelaksana : Woro Hastuti Satyantini Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Gunanti Mahasri, A. Taufiq Mukti, M. Browijoyo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

123. PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT TELAGA KABUPATEN GORONTALO BERBASIS ...... 147 BUDIDAYA IKAN DENGAN TEKNOLOGI AKUAPONIK DAN PENGOLAHAN IKAN Ketua Pelaksana : Sri Subekti Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Putri Desi Wulan Sari, Prayogo, Heru Pramono, Wahju Tjahjaningsih, Dwi Yuli Pujiastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

124. PERCONTOHAN BUDIDAYA IKAN SISTEM AKUAPONIK BAGI PEMBUDIDAYA IKAN LELE DI PEDESAAN ...... 148 Ketua Pelaksana : Akhmad Taufiq Mukti Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Woro Hastuti Satyarini, Muhammad Arief Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

125. APLIKASI SANITASI KERANG DENGAN METODE DEPURASI DI KAWASAN KAMPUNG NELAYAN KERANG ..... 149-150 PANTAI KENJERAN, SURABAYA Ketua Pelaksana : Laksmi Sulmartiwi Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Eka Saputra, Kustiawan Tri Pursetyo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

126. DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN IKAN NILA DI KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT, ...... 151 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Ketua Pelaksana : Rr. Juni Triastuti Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Adriana Monica Sahidu, Dwi Yuli Pujiastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

127. CAPACITY BUILDING DAN PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI MAKANAN FUNGSIONAL BERBASIS HASIL .... 152 PERIKANAN DI SMP NEGERI 1 GUDO JOMBANG Ketua Pelaksana : Muhamad Nur Ghoyatul Amin Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Heru Pramono, Laksmi Sulmartiwi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xviii 128. PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA DENGAN ANALISA ...... 153 OXYDIZING REDUCTION POTENSIAL (ORP) UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI UDANG VANNAME (LITOPEANEUS VANNAME) PADA KELOMPOK PETAMBAK TRADISIONAL DESA WRINGIN PUTIH, MUNCAR, BANYUWANGI Ketua Pelaksana : Daruti Dinda Nindarwi Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Luthfiana A.S, Rozi, Boedi Setya R Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

129. PELATIHAN DAN PENYULUHAN DESINFEKSI SAAT REPARASI GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK PADA ...... 154 LABORATORIUM GIGI DI SURABAYA DAN JEMBER Ketua Pelaksana : RR. Dwiyanti Feriana Ratwita Fakultas : Vokasi Anggota : Endang Kusdarjanti, Okti Setyowati, Eny Inayati, Sonya Harwasih, Sri Redjeki, Sujati, Sri Wahjuni, Elly Rusdiana, Sianiwati Goenharto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

130. PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS DAN PEMBUATAN INSTALASI BIOGAS BAGI ...... 155 MASYARAKAT DI KECAMATAN KALITENGAH KABUPATEN LAMONGAN Ketua Pelaksana : Diyantoro Fakultas : Vokasi Anggota : Shelly Wulandari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

131. PELATIHAN USAHA JASA KEPARIWISATAAN BAGI MASYARAKAT DESA SEMAWOT KEC. SUKOSEWU, ...... 156 KAB. BOJONEGORO Ketua Pelaksana : Andy Umardiono Fakultas : Vokasi Anggota : Novianto Edy, M. Nilzam Aly Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

132. PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT NELAYAN DESA BANYUURIP KEC UJUNGPANGKAH...... 157 KAB GRESIK DALAM PENGEMBANGAN USAHA KEPARIWISATAAN Ketua Pelaksana : Nuruddin Fakultas : Vokasi Anggota : Andy Umardiono, Nur Emma Suriani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

133. PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI ALAT PEMASARAN BAGI UMKM KAPAS DAN ...... 158 UMKAM MEKAR TUNGGAL DI KECAMATAN KEDUNGPRING , KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Maurisia Putri Permatasari Fakultas : Vokasi Anggota : Annysa Endriastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

134. EFEKTIFITAS PELATIHAN P3K DAN K3 PADA PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU PAUD DI GRESIK ...... 159 Ketua Pelaksana : Neffrety Nilamsari Fakultas : Vokasi Anggota : Ratih Damayanti, Fadilatus Sukma Ika N. Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

135. UPAYA PENURUNAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DAN DETEKSI DAMPAK KESEHATANNYA PADA ...... 160 MASYARAKAT PENGRAJIN TENUN DI DESA GEDANG KULUD KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK Ketua Pelaksana : Joni Haryanto Fakultas : Vokasi Anggota : Imam Susilo, Lestari Sudaryanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

136. PELATIHAN PEMBUATAN SALURAN E-COMMERCE BERBASIS MEDIA SOSIAL BAGI KELOMPOK ...... 161-162 PEREMPUAN PENGRAJIN SANITAIR KLASEMAN MALANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN PRODUK UNGGULAN DAERAH Ketua Pelaksana : Ayu Febriyanti Puspitasari Fakultas : Vokasi Anggota : Rizka Miladiah Ervianty, Phima Ruthia Dwikesumasari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xix 137. PENDIDIKAN USIA DINI BERBASIS KESEHATAN MELALUI INSTITUSI PERCONTOHAN UNTUK ...... 163 MENSUKSESKAN GERAKAN ASI EKSKLUSIF DAN MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN PADA BALITA DI SURABAYA (MENDUKUNG TERCAPAINYA SDG'S 2030) Ketua Pelaksana : Ratih Damayanti Fakultas : Vokasi Anggota : Neffrety Nilamsari, Fadilatus Sukma Ika N., Tofan Agung Eka P. Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

138. PELATIHAN ANTE-POSTMORTEM DAN TATA CARA PEMOTONGAN HEWAN QURBAN UNTUK ...... 164 PENYEDIAAN DAGING ASUH (AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL) SERTA SOSIALISASI PENYAKIT ZOONOSIS PADA HEWAN POTONG DI KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Shelly Wulandari Fakultas : Vokasi Anggota : Ario Imandiri, Agus Widodo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

139. APLIKASI WEB INVENTORY UNTUK PEMANTAUAN STOK PRODUK IKM MART ...... 165 Ketua Pelaksana : Tesa Eranti Putri Fakultas : Vokasi Anggota : Wilda Imama Sabilla, Rachman S. Marjianto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

140. DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE TUTORIAL KADER KESEHATAN DI WILAYAH ...... 166 KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BLULUK KABUPATEN LAMONGAN Ketua Pelaksana : Lailatul Muqmiroh Fakultas : Vokasi Anggota : Risalatul Latifah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

141. APLIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN DETEKSI PENYAKIT IKAN SERTA STRATEGI PEMASARAN PRODUK .... 167 PERIKANAN DI DESA BANJARWATI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Ketua Pelaksana : Anwar Ma’ruf Fakultas : Sekolah Pascasarjana Anggota : Sri Herianingrum, Nunuk Dyah Retno Lastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

142. PENDAMPINGAN SERTIFIKASI TANAH DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENGUASAAN HAK ATAS ...... 168 TANAH YANG BERKEPASTIAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DESA SAMBOGUNUNG, KABUPATEN GRESIK – JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Suparto Wijoyo Fakultas : Sekolah Pascasarjana Anggota : Agus Sekarmadji, Sri Winarsi, Wilda Prihatiningtyas Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

xx 1 2 PENYULUHAN DAN PELATIHAN DENGUE PADA IBU SERTA DETEKSI DINI INFEKSI DENGUE PADA PASIEN DENGAN SUSPEK INFEKSI DENGUE DI TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR Ketua Pelaksana : Juniastuti Fakultas : Kedokteran Anggota : Manik Retno Wahyunitisari, Rebekah Juniati Setiabudi, Achmad Ardianto, Lynda Rossyanti, Putri Sari Wulandari, Dewi Setyowati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur, merupakan daerah endemis Dengue, namun gerakan 1 rumah 1 jumantik/juru pemantau jentik (program Pemerintah untuk pengendalian vektor Dengue) yaitu yang melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk, masih belum banyak diterapkan. Selain itu, ketersediaan diagnostik untuk deteksi dini infeksi Dengue belum tersedia. Tujuan kegian pengabdian masyarakat ini adalah 1) meningkatkan pengetahuan ibu tentang Dengue, 2) meningkatkan upaya ibu dalam mengeliminasi tempat perindukan jentik nyamuk dan 3) meningkatkan ketrampilan ibu dalam memantau jentik nyamuk Aedes (vektor Dengue) di Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo, serta 4) menentukan proporsi kejadian infeksi Dengue secara dini di Puskesmas Karangrejo. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan pemeriksaan laboratorium (uji cepat dengan kit NS1 Dengue).

Hasil evaluasi pada 58 orang ibu menunjukkan peningkatan tingkat pengetahuan (p<0,05) setelah penyuluhan Dengue. Hasil survei jentik nyamuk sebelum pelatihan, yang dilakukan tim pengmas menunjukkan, ABJ sebesar 75.8%, sedangkan 4 minggu setelah pelatihan, ABJ meningkat menjadi 82.6%. Hasil pemantauan jentik yang dilakukan ibu selama 4 minggu menunjukkan ABJ berfluktuasi dan pada minggu ke-4 sebesar 80.6%. Walaupun belum memenuhi target (ABJ>95%), setelah pelatihan, menunjukkan upaya ibu yang baik dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk. Hasil pemeriksaan NS1 pada 37 pasien dengan gejala infeksi Dengue menunjukkan 4 (10,8%) di antaranya menunjukkan hasil positif.

Kesimpulan: 1) penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan Dengue pada ibu, 2) penyuluhan dapat meningkatkan upaya ibu dalam memberantas tempat perindukan jentik nyamuk, 3) pelatihan dapat meningkatkan ketrampilan ibu dalam memantau jentik nyamuk, 4) ada 10,8% pasien dengan gejala infeksi Dengue yang menunjukkan NS1 positif.

Kata kunci: Dengue, nyamuk Aedes, pemantauan jentik, ABJ

3 PELATIHAN SURVEILLANCE PETUGAS ZOONOSIS DI NONGKOJAJAR PASURUAN Ketua Pelaksann : Florentina Sustini Fakultas : Kedokteran Anggota : Kuntaman, Deby Kusumaningrum, Pepy Dwi Endraswari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pes adalah penyakit yang disebabkan oleh Yersinia Pestis Pes terakhir terjadi pada tahun 2007 di Dusun Surorowo, Desa Kayukebek Kecamatan Tutur Nongkojajar Kabupaten Pasuruan. Sejak tahun 2008 hingga sekarang tidak didapatkan lagi KLB Pes. Namun surveilans aktif dan pasif tetap dilakukan untuk mencegah kejadian KLB Pes yang cendeien berlangsung dalam siklus 10 tahunan Kegiatan mahasiswa pendidikan Magister Ilmu Kedokteran Tropis dan Spesialis Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga secara rutin berkunjung ke laboratorium zoonosis di Nongkojajar Pasuruan sejak tahun 2012. Mereka melakukan pemeriksaan pes pada tikus di laboratorium zoonosis tersebut. Kegiatan surveillance pes sampai sekarang dilakukan di laboratorium zoonosis Petugas lapangan di laboratorium Zoonosis seringkali berubah, jumlahnya sekitar 12 orang, sehingga pengetahuan dan kemampuan mereka dalam surveillance juga berbeda-beda. Agar mereka dalam memberikan pendampingan kepada mahasiswa pendidikan Magister Ilmu Kedokteran Tropis dan Spesialis Mikrobiologi lebih baik maka perlu dilakukan pelatihan bagi petugas laboratorium untuk menyamakan persepsi mereka terhadap pelaksanaan kegiatan surveillance pes tersebut.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan memberi pelatihan surveillance kepada petugas surveillance di Nongkojajar kabupaten Pasuruan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan tingkat pengetahuan dan keterampilan petugas surveillance Pes Kegiatan pelatihan dilakukan selama 3 hari dengan cara ceramah, diskusi, dan praktek Hasil pelatihan dari 12 orang petugas surveillance yang dilatih pada saat pre test didapatkan nilai tingkat pengetahuan minimal 55. maksimal 80, rerata nilai pre test pengetahuan sebesar 67 5. Setelah dilakukan pelatihan didapatkan nilai post test tingkat pengetahuan minimal 75, maksimal 100, rerata nilai post test pengetahuan sebesar 85. Nilai praktek surveillance pada saat pre test minimal 80. maksimal 100, setelah pelatihan nilai praktek surveillance minimal 90. maksimal 100. Dengan uji t test terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pre test dan post test, baik untuk tingkat pengetahuan dan praktek surveillance setelah dilakukan pelatihan surveillance terhadap peserta. Kesimpulan didapatkan peningkatan yang bermakna antara tingkat pengetahuan peserta sebelum dan setelah pelatihan, serta terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat praktek surveillance peserta sebelum dan setelah pelatihan. Disarankan kegiatan ini dapat dievaluai secara berkala.

4 PEMERIKSAAN MIKROPENIS DAN HIPOSPADIA SISWA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA Ketua Pelaksana : Reny I’tishom Fakultas : Kedokteran Anggota : Hamdani Lunardhi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Mikropenis adalah fenomena yang sering menyebabkan kebingungan dan ketidaknyamanan orang tua karena masalah tabu dengan kurangnya informasi yang tersedia, oleh karena itu masalah ini sering diabaikan bahkan oleh orang tua dan dokter. Mikropenis yang berkaitan dengan panjang penis, diameter, konsistensi, dan ukuran testis, serta kelainan lain tidak boleh diabaikan. Kehadiran hipospadia dan testis di skrotum harus dievaluasi dalam pemeriksaan alat kelamin pria. Ketidaktahuan orang tua dan kurangnya informasi ditambah dengan tabu tentang kelainan organ genital anaknya tentu mengganggu deteksi dan intervensi dini. Mikropenis dapat ditangani secara komprehensif jika didiagnosis sejak dini, terutama sebelum pubertas. Namun, jika mikropenis ada bersamaan dengan kriptorkismus, hal itu dapat menyebabkan risiko kemandulan dan keganasan di masa depan.

Tujuan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk mengatasi masalah ketidaktahuan orang tua mengenai mikropenis dan hipospadia. Utuk itu perlu memberikan pengertian dan cara terapi anak-anak Sekolah Dasar yang menderita mikropenis dan hipospadia. Hal ini didasarkan karena semakin banyaknya orang tua dari anak laki-laki usia sekolah dasar yang berkunjung ke Klinik Andrologi Dr. Soetomo Surabaya untuk memeriksakan alat kelamin anaknya yang dirasa kecil.

Pemeriksaan dilaksanakan di SD Xaverius Surabaya dengan pengukuran tinggi dan berat badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar lengan atas (LLA), lingkar perut (LP), dan jangkauan tangan, serta pengukuran panjang penis, lingkar penis, volume testis kanan dan volume testis kiri.

Hasil penghitungan panjang penis pada anak SD kelas 4 yaitu 5,98±0,83 dan kelas 5 yaitu sebesar 3,90±1,73. Lingkar penis pada anak SD kelas 4 yaitu 5,01±0,72, dan kelas 5 yaitu sebesar 5,39±0,78. Volume testis kanan pada anak SD kelas 4 yaitu 2,88±1,00, dan kelas 5 yaitu sebesar 3,90±1,73. Pengukuran dimensi penis anak di Surabaya sebagai salah satu representasi data Indonesia telah dilakukan. Beberapa kelainan genital pria yang diamati, antara lain phimosis, hernia skrotum, kriptorkismus, testis skrotum tinggi, dan hipospadia.

Kata kunci : mikropenis, hipospadia, abnormalitas, pubertas

5 SOSIALISASI PROGRAM PENANGGULANGAN GANGGUAN PENDENGARAN DAN KETULIAN DALAM RANGKA WORLD HEARING DAY TAHUN 2018 Ketua Pelaksana : Rizka Fathoni Perdana Fakultas : Kedokteran Anggota : Haris Mayagung Ekorini, Evan Anindito Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pendengaran merupakan salah satu indera penting yang dimiliki oleh manusia. Pendengaran memiliki manfaat sebagai alat komunikasi antar manusia. Gangguan pada pendengaran akan menyebabkan dampak yang luar biasa karena menghambat kemampuan manusia dalam menjalankan fungsi sosial sebagai makhluk hidup. Diperlukan upaya dalam mendeteksi dini gangguan pendengaran serta usaha kuratif dan preventif di lingkungan masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan maupun masyarakat dalam mendeteksi dini gangguan pendegaran yang sering dijumpai di masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di puskesmas, sekolah dasar, sekolah luar biasa (SLB), dan panti wredha. Kegiatan yang dilakukan antara lain meningkatkan pengetahuan terkait program penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian dalam mengatasi gangguan pendengaran, khususnya yang disebabkan oleh infeksi saluran telinga tengah dan serumen. Selain itu, program ini juga bertujuan deteksi dini adanya kedua kelainan tersebut sekaligus kuratif apabila didapatkan kejadian serumen obturan. Skrining serumen obturan di sekolah yang mengikuti program ini berkisar pada angka 10 hingga 30%. Melalui kegiatan ini, anak dengan serumen obturan langsung mendapatkan penanganan berupa pembersihan serumen tersebut.

Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Ketulian, Sosialisasi, Skreening serumen

6 PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA LABORATORIUM MIKROSKOPIS TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUWANGI UNTUK PROGRAM INDONESIA BEBAS TUBERKULOSIS Ketua Pelaksana : Deby Kusumaningrum Fakultas : Kedokteran Anggota : Eko Budi Koendhori, Ni Made Mertaniasih, Pepy Dwi Endraswari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kabupaten Banyuwani sebagai salah satu daerah di Jawa Timur masih memiliki permasalahan dalam hal diagnosis mikroskopis TB yang ditunjukkan dengan rendahnya Case Detection Rate (CDR) TB di Banyuwangi. Salah satu factor penyebabnya adalah ±70% petugas analis pemeriksaan mikroskopis TB masih belum terlatih. Sehingga peningkatan kompetensi petugas pemeriksa Mikroskopis merupakan salah satu salah satu solusi. Kegiatan pelatihan mikroskopis TB diikuti oleh 8 petugas pemeriksaan Mikroskopis TB dari berbagai pusat pelayanan kesehatan di Banyuwangi. Kegiatan pelatihan terdiri dari perkuliahan dan praktikum membuat dan membaca sediaan dahak. Dilakukan evaluasi untuk mengetahui peningkatan kemampuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan kompetensi dari petugas Analis Mikroskopis TB di Banyuwangi.

7 PERAN RUMAH SAKIT TERAPUNG KSATRIA AIRLANGGA DALAM PENANGANAN KESEHATAN MATA PENDUDUK PULAU SAPEKEN, KABUPATEN SUMENEP

Ketua Pelaksana : Randi Montana Fakultas : Kedokteran Anggota : Christijogo Sumartono, Gadis Meinar Sari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Sapeken merupakan Kecamatan Kepulauan Sapeken yang terletak di bagian paling ciung selatan pulau Bali. Kecamatan Sapeken terdiri dari 11 desa dan mempuanyai luas total wilayah 201,88 km. Selain itu terdapat juga beberapa pulau yang masih masuk wilayah administrasi Kecamatan Sapeken. Sarana kesehatan di Kecamatan Sapeken terdiri dari Puskesmas, Puskesmas pembantu dan BKIA/Polindes. Puskesmas berjumlah 1 unit terdapat di Desa Sapeken. Sedangkan puskesmas pembantu berjumah 5 unit menyebar di beberapa desa. Sedangkan Polindes sebanyak 6 unit terdapat di sebagian besar desa. Berikut data jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Sapeken. Jumlah tenaga medis yang ada di Pulau Sapeken belum merata dan memadai dari beberapa bidang pelayanan kesehatan. Selain itu belum tersedianya dokter spesialis di Pulau Sapeken, mengingat jarak tempuh yang sangat jauh dari Pelayanan Kesehatan rujukan. Permasalahan kesehatan penduduk pesisir di Kecamatan Supeken sebagian adalah gangguan penglihatan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat serta akses menuju Rumah Sakit Rujukan yang jauh sehingga mereka enggan untuk memeriksakan mata. Penyebab gangguan penglihatan yang mereka keluhkan disebabkan oleh paparan sinar matahari yang sangat besar, dimana radiasi ultraviolet yang ditimbulkan oleh gelombang panas mempunyai efek pada lensa mata. Pajanan kronis ultraviolet dengan tingkat yang bermakna dan waktu yang berlebihan akan menyebabkan kekeruhan lensa mata. Pajanan radiasi ultraviolet bahkan dengan tingkat terendah yang berasal dari matahari akan meningkatkan risiko katarak.

Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga merupakan sebuah Kapal Phinisi yang memberikan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah Sakit Terapung dilengkapi fasilitas yang sangat memadai untuk pelayanan kesehatan berupa penyuluhan, skrining dan tindakan operasi dimana kapal ini dilengkapi oleh 2 kamar operasi serta alat kesehatan yang lengkap. Diharapkan masyarakat mendapat manfaat dari Rumah Sakit Terapung ini untuk mengurangi angka kesakitan dan kecacatan dari gangguan kesehatan khususnya mata. Pelaksanaan kegiatan di Pulau Sapeken untuk pelayanan kesehatan mata dilakukan selama 2 hari, hari pertama skrining mata dan pengobatan. Hari ke dua dilakukan operasi katarak berdasar hasil skrining oleh dokter spesialis mata. Jumlah pasien mata yang dilayani adalah sebanyak 402 orang dengan gangguan Katarak terbanyak sebesar 291 pasien, Pterygium sebanyak 107 pasien.

8 PELATIHAN RAWAT LUKA PASKA KHITAN UNTUK MASYARAKAT AWAM DI DESA DUYUNGAN, KECAMATAN SUKOSEWU, KABUPATEN BOJONEGORO

Ketua Pelaksana : Soetojo Fakultas : Kedokteran Anggota : Fikri Rizaldi, Wahjoe Djatisoesanto, Tarmono, Doddy M.Soebadi Haviv Muris Saputra Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Latar Belakang Khitan adalah tindakan bedah minor memotong kulit preputium penis. Tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kebersihan di sekitar glans penis, mencegah terjadinya infeksi, dan mengurangi resiko terjadinya kanker penis. Penyembuhan luka paska khitan sangat di pengaruhi oleh perawatan luka yang baik dan benar. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara perawatan luka paska khitan yang baik dan benar.

Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perawatan luka paska khitan (2) meningkatkan keterampilan masyarakat dalam merawat luka paska khitan

Metode Kegiatan dilakukan bersamaan dengan khitanan massal di Desa Duyungan, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro. Metode pelatihan diberikan kepada kader kesehatan dan masyarakat awam yang anaknya akan dilakukan tindakan khitan. Materi di berikan dalam bentuk praktek rawat luka dengan model luka, pemberian materi dengan penyuluhan dan tanya jawab, serta pemberian brosur dan poster. Evaluasi pengetahuan masyarakat dalam perawatan luka paska khitan dilakukan dengan pemberian pretest dan post test. Keterampilan masyarakat dalam melakukan rawat luka paska khitan di evaluasi dari wawancara dan kondisi luka pada saat kontrol.

Hasil Terdapat 35 pasien yang mengikuti kegiatan khitan massal. Pengetahuan masyarakat mengenai perawatan luka meningkat setelah dilakukan pemberian pelatihan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata post test setelah dilakukan pelatihan. Pada evaluasi yang dilakukan pada 3 hari setelah dilakukan sirkumsisi, dari wawancara orang tua pasien lebih

9 percaya diri untuk melakukan perawatan luka. Sebanyak 35 pasien yang kontrol didapatkan hasil luka yang baik, bersih, sertatidak didapatkan komplikasi perdarahan dan infeksi.

Kesimpulan Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dan warga Desa Duyungan, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro mengenai perawatan luka paska khitan.

Keyword : khitan, pelatihan, perawatan luka

10 PEMERIKSAAN PAP SMEAR SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI PKM REJOSO KABUPATEN NGANJUK

Ketua Pelaksana : Gondo Mastutik Fakultas : Kedokteran Anggota : Sjahjenny Mustokoweni Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tujuan kegiatan ini adalah menyampaikan pengetahuan tentang tata cara deteksi dini kanker serviks sebagai upaya deteksi dini kanker serviks untuk menurunkan jumlah kasus kanker serviks stadium lanjut. Kegiatan ini diikuti oleh 71 orang wanita di PKM Rejoso, Nganjuk, yang berusia 28-59 tahun. Peningkatan pemahaman peserta tentang faktor risiko kanker serviks dan pengetahuan tentang kankerserviks diukur dengan kuisioner yang diberikan sebagai pre test dan post test.

Setelah mengikuti pemaparan materi terdapat peningkatan pemahaman sebanyak 11,18%. Faktor risiko peserta kegiatan terhadap kanker serviks adalah 29,27% untuk melakukan hubungan seksual pada usia kurang dari 20 tahun, 17,07% untuk melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang termasuk apabila menikah lebih dari satu kali, 7,32% untuk melahirkan banyak anak yaitu > 5 kali, 21,95% untuk sering mengalami infeksi daerah kelamin atau keputihan, dan 24,39% untuk tidak rutin melakukan pemeriksaan pap smear. Hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan bahwa semua peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat dinyatakan normal yang meliputi papanicolau class I dan II yaitu dengan diagnosis normal smear, normal atopic smear, dan tidak terdapat lesi intra epithelial maupun keganasan. Kesimpulan kegiatan ini adalah masyarakat dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tata cara deteksi dini kanker serviks. Hasil pemeriksaan pap smear pada peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa semua peserta dinyatakan sehat sehingga bisa mengulang pemeriksaan pap smear 2 tahun lagi.

Kata kunci: deteksi dini kanker serviks, skrining kanker serviks, pap smear

11 PEMBENTUKAN PROGRAM DOKTER KECIL DALAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Bambang Hermanto Fakultas : Kedokteran Anggota : Nurmawati Fatimah, Arifa Mustika Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Dokter Kecil merupakan kegiatan bermanfaat untuk pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) terutama untuk siswa sekolah dasar sebagai generasi penerus pada tahap keemasan. Peruguruan tinggi sebagai institusi pendidikan, memiliki tanggung jawab untuk menyebarluaskan pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat luas, sebagai Fakultas Kedokteran no 2 tertua di Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, mengembangkan program pembentukan dokter kecil untuk sekolah yang belum melaksanakan program tersebut.

Lamongan merupakan Kabupaten besar yang terletak sekitar 60 Km dari Surabaya dan memiliki sekolah dasar yang belum melaksanakan program dokter kecil karena kurangnya informasi yang didapat. Tim pengmas mengadakan kegiatan tersebut pada tanggal 23 Agustus 2018 dengan tujuan memberikan pondasi untuk calon dokter kecil agar memiliki pengetahuan yang cukup untuk bekal mereka dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal mereka. Kegiatan tersebut telah memberikan hasil yang baik, dengan meningkatnya pengetahuan peserta, yang diukur dari nilai pre test dan post test terdapat kenaikan nilai rata-rata 88,9 %.

Kata Kunci : Dokter kecil, Usaha Kesehatan Sekolah

12 SUKSESKAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF MELALUI UPAYA PENDAMPINGAN PADA IBU MENYUSUIDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA

Ketua Pelaksana : Dwi Izzati Budiono Fakultas : Kedokteran Anggota : Woro Setia Ningtyas, Farida Fitriana, Andriyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Menyusui adalah cara yang tidak ada bandingannya untuk menyediakan makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat; Ini juga merupakan bagian integral dari proses reproduksi dengan implikasi penting bagi kesehatan ibu. Kajian bukti telah menunjukkan bahwa, berdasarkan populasi, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih. Kegiatan pelatihan kader dilaksanan di Balai Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya Jawa Timur pada tanggal 6 November 2018. Hasil evaluasi pelatihan kader Ibu-balita tentang cara menyusui dilakukan dengan evaluai lisan, praktek langsung dan evaluasi pre test dan post test, didapatkan hasil sebagian besar kader mengalami peningkatan pengetahuan. Acara selanjutnya adalah Pelaksanaan kegiatan kelas persiapan ibu menyusui dilaksanakan 2 kali yaitu pada tanggal 13 November 2018 dan 15 November 2018 Di Balai Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya Jawa Timur dengan hasil sebagian besar ibu hamil yang akan menyusui mengalami peningkatan pengetahuan. Kegiatan terakhir yaitu kegiatan pendampingan ibu menyusui dilaksanakan 6 kali yaitu pada tanggal 21 November 2018, 28 November 2018, 5 Desember 2018, 12 Desember 2018, 19 Desember 2018, dan 26 Desember 2018 Di Balai Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya Jawa Timur, dengan hasil yang sudah melahirkan ada 5 orang sedangkan 5 lainnya massih belum melahirkan. Dari 5 orang ibu yang menyusui didapatkan bahwa 2 orang ibu tidak menyusui secara eksklusif karena 1 ibu, anaknya meninggal saat di dalam kandungan karena solusio plasenta dan 1 ibu memiliki kelainan mental yang menyebabkan ibu tidak mau menyusui bayinya. Beberapa kendala yang dihadapi adalah (1) waktu pelaksanaan terlambat 30-45 menit disebabkan menunggu berkumpulnya seluruh peserta. (2) Pada pelaksanaan pendampingan ibu menyusi mengalami hambatan berupa sering tidak bertemunya kader dengan ibu hamil dan atau ibu menyusui dikarenakan kepentingan ibu hamil dan atau ibu menyusui secara mendadak, padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk bertemu di rumah ibu hamil dan atau ibu menyusui. Kata Kunci: ASI eksklusif, pendampingan, ibu menyusui

13 DETEKSI GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT PELABUHAN DI KALIMAS, TANJUNG PERAK MELALUI PELAYANAN RUMAH SAKIT TERAPUNG KSATRIA AIRLANGGA

Ketua Pelaksana : Gadis Meninar Sari Fakultas : Kedokteran Anggota : Randi Montana, Evy Ervianti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pelabuhan Kalimas merupakan sebuah pelabuhan tradisional di Kota Surabaya yang sampai sekarang masih digunakan sebagai tempat bongkar muat barang-barang dari kapal- kapal kayu, tongkang tongkang dan perahu-perahu tradisional (kapal kayu) yang menjadi sarana transportasi perdagangan Disekitar pelabuhan Kalimas juga dipadati penduduk asli dan pendatang dengan latar belakang ekonomi, pendidikan dan sosial yang berbeda. Masyarakat di sekitar pelabuhan didominasi oleh pendatang terutama dari pekerja kapal atau biasa disebut Anak Buah Kapal. Kepadatan penduduk yang heterogen ini menimbulkan berbagai masalah, antara lain di bidang kesehatan. Pelabuhan adalah daerah dengan paparan sinar matahari yang sangat besar, dimana radiasi ultraviolet yang ditimbulkan oleh gelombang panas mempunyai efek pada kulit, kornea dan lensa mata. Pajanan radiasi ultraviolet bahkan dengan tingkat terendah yang berasal dari matahari akan meningkatkan risiko katarak. Lingkungan pelabuhan dengan sumber air laut dan higiene sanitasi juga mempengaruhi kesehatan kulit masyarakat pelabuhan, antara lain banyak ditemukan kelainan kulit seperti kontak alergi, pyoderma dan penyakit parasit (scabies). Dengan banyaknya masalah kesehatan kulit yang dihadapi oleh masyarakat yang hidup di sekitar perairan maupun pelabuhan ini, maka dibutuhkan penyuluhan secara berkala tentang pentingnya personal hygiene dan mengenali masalah dan ancaman penyakit kulit, pengobatan secara intens dan bagaimana menanggulanginya serta bekerja sama dengan pelayanan kesehatan setempat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di kawasan tersebut.

Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga merupakan sebuah Kapal Phinisi yang dikelola oleh Alumni Universitas Airlangga bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pulau terpencil di Indonesia. Pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan promotif, preventif, dan kuratif sekaligus rehabilitatif. Rumah Sakit Terapung dilengkapi fasilitas yang sangat memadai untuk pelayanan kesehatan berupa penyuluhan, skrining dan tindakan operasi dimana kapal ini dilengkapi oleh 2 kamar operasi serta alat kesehatan yang lengkap. Ketika cuaca tidak memungkinkan kapal berlayar mengarungi lautan - khususnya pada bulan Desember sampai bulan Maret setiap tahunnya, Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga bersandar di pelabuhan tetapi tetap akan melakukan baktinya dengan melayani masyarakat di sekitar pelabuhan Kalimas, Tanjung Perak Surabaya.

14 PENYULUHAN PENANGANAN AWAL DIARE AKUT PADA ANAK DI PULAU MANDANGIN, KECAMATAN SAMPANG, KABUPATEN SAMPANG

Ketua Pelaksana : IGM Reza Gunadi Ranuh Fakultas : Kedokteran Anggota : Andy Darma Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pulau Mandangin adalah desa dan pulau yang berada di Kecamatan Sampang. Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Indonesia. Jumlah penduduk Pulau Mandangin keseluruhan dusun pada tahun 2013 adalah sebanyak 19.570 penduduk dengan jumlah keluarga miskin adalah sebanyak 2739 kepala keluarga. Hal ini menempatkan warga Pulau Mandangin, nya amak anak, sbagni pepulani yang tenta dari selecta. Bardzo date tahun 2014, jumlah kematian bayi dan balita di Kabupaten Sampang masih tinggi, yaitu sebanyak 244 orang, dan diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan balita di kabupaten ini Jumlah kasus diare pada Balita di Kabupaten Sampang pada tahun 2014 adalah sebanyak 30.178 kasus. Angka jumlah kasus diare di Pulau Mandangin sendiri belum diketahui dengan pasti. Namun, angka tersebut diduga tinggi jika dikaitkan dengan kondisi di Pulau Mandangin yang setiap tahun mengalami krisis air saat musim kemarau. Pulau Mandangin adalah satu pulau yang padat penduduk, terisolasi dari pusat Kesehatan rujukan yang lebih tinggi, dan memiliki masalah kesehatan yang beragam. Pulau ini tidak dapat diakses ketika terjadi ombak besar.

Pada kondisi ini, jika terjadi suatu wabah atau penyakit yang berpotensi fatal, kondisi akan menjadi sangat sulit. Sehingga, sebelum terjadi suatu komplikasi terhadap penyakit, warga setempat harus memiliki pengetahuan dasar mengenai penyakit yang berpotensi mengancam. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan warga Pulau Mandangin terhadap diare akut pada anak dan bahayanya Berdasarkan data tahun 2014, jumlah kematian bayi dan balita di Kabupaten Sampang masih tinggi, yaitu sebanyak 244 orang. Deri angka tersebut diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi d balita # kabupaten Jumlah luas diare pada Balita di Kabupaten Sampang pada tahun 2014 adalalı sebanyak 30.178 kasus. Angka jumlalı kasus diare di Pulau Mandangin sendiri belum diketahui dengan pasti. Namun, angka tersebut diduga tinggi jika dikaitkan dengan kondisi di Pulau Mandangin yang setiap tahun mengalami krisis air saat musim kemarau serta terisolasi dari rumah sakit rujukan akibat ombak besar.

Untuk itu solusi vang diajukan adalah berupa peningkatan pengetahuan warga Mandangin, khususnya orang tua yang memiliki anak balita, melalui penyuluhan kewaspadaan warga Pulau dini terhadap diare akut pada anak, termasuk bagaimana cara memberikan tatalaksana awal

15 dan mengkomunikasikan penyakit ini kepada petugas kesehatan. Solusi yang kami tawarkan muncul dalam bentuk program kemitraan yang memberdayakan warga setempat melalui pembentukan kader Deteksi Diare Akut pada Anak. Intervensi yang akan dilakukan meliputi presentasi tentang diare akut pada anak, diskusi, evaluasi, monitoring, dan follow up. intervensi ini akan dilaksanakan oleh tim yang merupakan pakar pendidik ahli gastroenterologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga. Kami mengharapkan luaran berupa peningkatan pengetahuan warga terhadap diare akut pada anak di Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, khususnya dalam tatalaksana terhadap dinre akat pada anak, serta peningkatan penerapan iptek leh warga di bidang kesehatan perbaikan tata nilai di bidang kesehatan, dan secara tidak langsung, peningkatan kualitas dan tata nilai di bidang jasa pelayanan kesehatan melalui program kemitraan masyarakat ini.

16 MANAGEMEN DETEKSI DINI UNTUK KANKER PAYUDARA PADA IBU-IBU PKK KECAMATAN MULYOREJO KOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Anggraini Dwi Sensusiati Fakultas : Kedokteran Anggota : Erika Soebakti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Jumlah kejadian kanker payudara terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2012 kanker payudara merupakan kanker dengan persentase kasus baru terbesar di Indonesia (43,3%). Belum ada program pencegahan khusus untuk kaker payudara disebabkan karena belum diketahuinya faktor penyebab pasti kanker payudara. Oleh karena itu untuk menekan angka kematian dan meningkatkan keberhasilan pengobatan perlu dilakukan upaya deteksi dini. Berdasarkan fakta tersebut, Unit Radiologi Rumah Sakit Universitas Airlangga berupaya mengadakan seminar dengan judul Manajemen Deteksi dini Kanker Payudara pada Ibu-Ibu PKK dengan sasaran utama adalah ibu-ibu PKK di kecamatan Mulyorejo. Luaran program ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai deteksi dini dan pemeriksaan kanker payudara serta terciptanya komunitas ibu-ibu peduli kanker payudara yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga.

17 KNOWLEDGE OF THE PUBLIC HEALTH SERVICE’S MIDWIFE TO MANAGEMENT OF ASPHYXIA NEONATORUM IN FIRST LEVEL PUBLIC HEALTH SERVICE SURABAYA

Ketua Pelaksana : Mahendra Tri Arif Samourna Fakultas : Kedokteran Anggota : Risa Etika, Martono Tri Utomo, Lila Nur Adha Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Asfiksia neonatorum merupakan kegawatdaruratan pada neonatus yang berupa kegagalan bernafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir. Asfiksia neonatorum dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi dan dapat mengganggu tumbuh kembang neonatus sehingga diperlukan diagnosis dan penanganan yang tepat. Tenaga kesehatan khususnya bidan yang bekerja di PONED harus memiliki pengetahuan yang baik dalam tatalaksana asfiksia neonatorum. Hasil penelitian Syaiful (2014) menunjukkan bahwa pengetahuan bidan cukup dalam tatalaksana asfiksia neonatorum sebesar 45,8%. Tujuannya adalah menganalisis gambaran umum pengetahuan bidan dalam tata laksana asfiksia neonatorum. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 40 bidan di Puskesmas PONED Surabaya. Sampling dilakukan dengan proportional random sampling. Variabel yang digunakan adalah pengetahuan.

Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik (75%) dengan distribusi karakteristik pendidikan terakhir D3 (90%) yang memiliki pengetahuan baik 26 orang, usia 21-30 tahun (45%) yang berpengetahuan baik 12 orang, lama bekerja > 5 tahun (72,5%) dengan pengetahuan baik 24 orang, pelatihan tatalaksana asfiksia dalam <5 tahun terakhir (47,5%) yang memiliki pengetahuan baik 14 orang, menemui kasus asfiksia dalam <5 tahun terakhir (75%) yang berpengetahuan baik 25 orang. Dan pertanyaan yang berhasil dijawab benar oleh semua responden adalah kriteria bayi bugar, komponen langkah resusitasi, contoh bayi kehilangan panas, dan cara mengeringkan serta merangsang taktil bayi. Bidan Puskesmas PONED memiliki gambaran pengetahuan yang baik.

Kata kunci: asfiksia, pengetahuan, bidan

18 PELATIHAN TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK UNTUK PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS MANDANGIN, KECAMATAN SAMPANG, KABUPATEN SAMPANG

Ketua Pelaksana : Alpha Fardah Fakultas : Kedokteran Anggota : Soebijanto Marto Soedarmo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pulau Mandangin adalah desa dan pulau yang berada di Kecamatan Sampang. Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Indonesia. Jumlah penduduk Pulau Mandangin keseluruhan dusun pada tahun 2013 adalah sebanyak 19.570 penduduk dengan jumlah keluarga miskin adalah sebanyak 2739 kepala keluarga. Hal ini menempatkan warga Pulau Mandangin, khususnya anak-anak, sebagai populasi yang rentan dari segi kesehatan. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah kematian bayi dan balita di Kabupaten Sampang uasih tinggi, yaita sebanyak 244 orang, dan diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan balita di kabupaten ini. Jumlah kasus diare pada Balita di Kabupaten Sampang pada tahun 2014 adalah sebanyak 30.178 kasus. Angka jumlah kasus diare di Pulau Mandangin sendiri belum diketahui dengan pasti. Namun, angka tersebut diduga tinggi jika dikaitkan dengan kondisi di Pulau Mandangin yang setiap tahun mengalami krisis air saat musim kemarau.

WPulau Mandangin memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan. Pada tahun 2016, telah diwacanakan Puskesmas Pulau Mandangin yang dahulunya merupakan cabang dari puskesmas di Sampang, Daerah cakupan puskesmas ini adalah satu pulau yang padat penduduk, terisolasi dari pusat kesehatan rujukan yang lebih tinggi, dan memiliki masalah keschatan yang beragam. Sehingga, beban puskesmas ini cukup besar dibandingkan di puskesmas pusat. Keterbatasan sarana dan prasarana di Puskesmas Mandangin disertai dengan kesibukan akibat rasio pasien petugas kesehatan turut mempengaruhi ketepatan diagnosis gangguan saluran cema fungsional pada anak. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap penegakan diagnosis serta tatalaksana diare akut dari tenaga kesehatan di Puskesmas Mandangin. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah kematian bayi dan balita di Kabupaten Sampang masih tinggi, yaitu sebanyak 244 orang. Dari angka tersebut diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan balita di kabupaten ini. Jumlah kasus diare pada Balita di Kabupaten Sampang pada tahun 2014 adalah sebanyak 30.178 kasus. Angka jumlah kasus diare di Pulau Mandangin sendiri belum diketahui dengan pasti. Namun, angka tersebut diduga tinggi jika dikaitkan dengan kondisi di Pulau Mandangin yang setiap tahun mengalami krisis air saat musim kemarau serta terisolasi dari rumah sakit rujukan akibat ombak besar. Hal ini menyebabkan perlunya peningkatan pengetahuan dan kemampuan tatalaksana petugas kesehatan di pulau Mandangin

19 dalam menghadapi kasus diare akut. Untuk itu solusi yang diajukan adalah berupa peningkatan pengetahuan petugas kesehatan melalui pelatihan diagnosis dan pelatihan tatalaksana diare akut pada anak, termasuk bagaimana cara memberikan tatalaksana awal dan mempersiapkan rujukan pada pasien diare akut yang memiliki tanda bahaya Solusi yang kami tawarkan muncul dalam bentuk program kemitraan yang memberdayakan petugas kesehatan setempat. Intervensi yang akan dilakukan yaitu dalam bentuk presentasi tentang gangguan saluran cema fungsional, lokakarya, evaluasi, monitoring, dan follow up. Intervensi ini akan dilaksanakan oleh tim yang merupakan pakar pendidik ahli gastroenterologi anak dari Departemen ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga. Kami mengharapkan luaran berupa peningkatan kualitas tenaga kesehatan di Puskesmas Mandangin, Kabupaten Sampang, khususnya dalam tatalaksana terhadap diare akut pada anak, serta peningkatan penerapan iptek di bidang kesehatan, perbaikan tata nilai di bidang kesehatan, dan peningkatan kualitas dan tata nilai di bidang jasa pelayanan kesehatan melalui program kemitraan masyarakat ini.

20 PELATIHAN PEMBUATAN SABUN MANDI BERBAHAN DASAR KOPI SEBAGAI USAHA PEMANFAATAN PRODUK UNGGULAN KABUPATEN JEMBER

Ketua Pelaksana : Nurmawati Fatimah Fakultas : Kedokteran Anggota : Arifa Mustika, Bambang Hermanto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

The aim of the Partnership Program is to empower the people of Sumbersari District in Jember Regency by sharing knowledge about other properties of coffee beans, besides being a consumption ingredient for food and beverages, coffee beans have good properties for the skin. The solution offered is to provide training in making soap for the body using local Jember coffee ingredients, the hope of this activity is that local Jember coffee will be more beneficial, and can increase activities and empower people who will directly increase the regional economy.

Community service in the form of training in making soap with basic ingredients of coffee is carried out in PKK Kec. Sumbersari Jember, the Pengmas team chose Sumbersari Subdistrict because the Subdistrict was located in the center of Jember and had PKK candidates with educated mothers, so the material would be easy to read and the mothers had no difficulty in spreading the knowledge to the public. The activity was held on Tuesday, September 18, 2018 with the number of participants 12 people divided into 3 groups. The participants' knowledge is quite good, with an increase in the average value of the pre-test and post-test by 38.5% with an average description of the pre-test value of 55 and the average post-test score of 80.

Keywords: Jember coffee, bath soap, community service

21 PERAN REMAJA DALAM PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT REMAJA DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS TAMBAK REJO SURABAYA

Ketua Pelaksana : Baksono Winardi Fakultas : Kedokteran Anggota : Wahyul Anis, Euvanggelia, Ayunda Septi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda (Soetjiningsih.2004). Hasil survei kesehatan reproduksi remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007, persentase perempuan dan lelaki yang tidak menikah, berusia 15-19 tahun merupakan Lelaki yang memiliki pengalaman seks untuk pertama kali pada usia: <15 tahun: 1,0%; usia 16 tahun : 0,8%; usia 17 tahun: 1,2%; usia 18 tahun: 0,5%; usia 19 tahun: 0,1%. Delapan puluh empat orang (1%) dari responden pernah mengalami KTD, 60% di antaranya mengalami atau melakukan aborsi. Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah remaja adalah melalui pemberdayaan remaja melalui membentuk kader kesehatan remaja. Kader remaja adalah kumpulan remaja yang telah mendapat pelatihan kader remaja dengan tujuan untuk peningkatan peran serta remaja dalam meningkatkan derajat kesehatan khususnya masa remaja.

Puskesmas Tambak Rejo merupakan salah satu puskesmas diwilayah kota surabaya yang memiliki tiga kecamatan dengan salah satu kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakatnya di remaja. Puskesmas tambak rejo memiliki 31 kader kesehatan remaja namun dalam aplikasinya tidak semua kader berperan aktif dalam kegiatan karena komitmen, kesibukan sekolah atau pengetahuan yang dimiliki sehingga menjadi penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan komitmen kader remaja sehingga harapan kader remaja dapat menjadi fasilitator menyelesaikan masalah kesehatan teman-temannya diwilayah binaan puskesmas tambak rejo.

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan kader remaja sehat sehingga diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan remaja khusunya Kader Kesehatan Remaja tentang pubertas, kesehatan reproduksi dan masalah yang terjadi pada remaja. Selain pengetahuan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan percaya diri kepada kader kesehatan remaja dalam memberikan konseling dan penyuluhan kepada teman sebaya. Hasil pre dan post test yang diperoleh saat pelatihan kader kesehatan remaja diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 93.5%. selain pengetahuan kegiatan ini juga

22 mendapatkan hasil bahwa kader remaja mampu melaksanakan penyuluhan dengan baik kepada teman sebaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan teman sebaya setelah diberikan penyuluhan di posyandu remaja yaitu sebesar 82.5%. Kesimpulan yang diperoleh adalah pentingnya upaya pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan remaja sehingga dapat menjadi upaya pencegahan terhadap masalah remaja dan diharapkan orang tua dan puskesmas dapat melakukan monitoring kegiatan remaja selanjutnya.

Kata kunci : Pelatihan, Kader Kesehatan Remaja

23 PELATIHAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA GANGGUAN SALURAN CERNA FUNGSIONAL PADA ANAK UNTUK PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS MANDANGIN, KECAMATAN SAMPANG, KABUPATEN SAMPANG

Ketua Pelaksana : Dwiyanti Puspitasari Fakultas : Kedokteran Anggota : IGM Reza Gunadi Ranuh Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pulau Mandangin adalah desa dan pulau yang berada di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang Jawa Timur, Indonesia. Jumlah penduduk Pulau Mandangin keseluruhan dusun pada tahun 2013 adalah sebanyak 19.570 penduduk dengan jumlah keluarga miskin adalah sebanyak 2739 kepala keluarga. Hal ini menempatkan warga Pulau Mandangin, khususnya anak-anak, sebagai populasi yang rentan dari segi kesehatan. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah kematian bayi dan balita di Kabupaten Sampang masih tinggi, yaitu sebanyak 244 orang. dan diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan balita di kabupaten ini. Jumlah kasus diare pada Balita di Kabupaten Sampang pada tahun 2014 adalah sebanyak 30.178 kasus. Angka jumlah kasus diare di Pulau Mandangin sendiri belum diketahui dengan pasti. Namun, angka tersebut diduga tinggi jika dikaitkan dengan kondisi di Pulau Mandangin yang setiap tahun mengalami krisis air saat musim kemarau.

Pada suatu penelitian tentang gangguan saluran cerna fungsional diketahui bahwa dari 2879 bayi dengan keluhan saluran cerna, terdapat 664 bayi (23.1%) mengalami regurgitasi 589 bayi (20.5%) kolik, 507 bayi (17.6%) konstipasi, 174 bayi (6%) muntah, dan 117 bayi (4.1%) dengan diare. Banyak kasus gangguan cerna fungsional memiliki prognosis yang baik apabila cepat ditangani. Namun, gangguan saluran cerna fungsional pada anak juga dapat menunjukkan tanda-tanda bahaya (red flag). yang apabila tanda bahaya tersebut terlambat untuk dikenali maka dapat terjadi mortalitas yang seharusnya dapat dihindari. Dengan proyeksi besar persentase kasus pada penelitian tersebut dikaitkan dengan tingginya angka diare, kami menduga bahwa kejadian gangguan saluran cema pada anak di Pulau Mandangin memiliki jumlah yang cukup besar Pulau Mandangin memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan.

Pada tahun 2016, telah diwacanakan Puskesmas Pulau Mandangin yang dahulunya merupakan cabang dari puskesmas pembantu di Sampang. Daerah cakupan puskesmas ini adalah satu pulau yang padat penduduk, terisolasi dari pusat kesehatan rujukan yang lebih tinggi dan memiliki masalah kesehatan yang beragam. Sehingga, beban puskesmas ini cukup besar dibandingkan di puskesmas pusat. Keterbatasan sarana dan prasarana di Puskesmas Mandangin

24 disertai dengan kesibukan akibat rasio pasien-petugas kesehatan turut mempengaruhi ketepatan diagnosis gangguan saluran cema fungsional pada anak.

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap penegakan diagnosis serta tatalaksana gangguan saluran cerna fungsional dari tenaga kesehatan di Puskesmas Mandangin. Untuk itu solusi yang diajukan adalah berupa peningkatan pengetahuan petugas kesehatan melalui pelatihan diagnosis dan pelatihan tatalaksana gangguan saluran cerna, termasuk bagaimana cara memberikan tatalaksana awal dan mempersiapkan rujukan pada pasien gangguan saluran cerna fungsional yang memiliki tanda bahaya. Solusi yang kami tawarkan muncul dalam bentuk presentasi tentang gangguan saluran cema fungsional, lokakarya, evaluasi. monitoring, dan follow up. Intervensi ini akan dilaksanakan oleh tim yang merupakan pakar pendidik ahli gastroenterologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga. Kami mengharapkan luaran berupa peningkatan kualitas tenaga kesehatan di Puskesmas Mandangin, Kabupaten Sampang, khususnya dalam tatalaksana terhadap gangguan saluran cerna fungsional pada anak, serta peningkatan penerapan iptek di bidang kesehatan, perbaikan tata nilai di bidang kesehatan, dan peningkatan kualitas dan tata nilai di bidang jasa pelayanan kesehatan.

25 PENYULUHAN & PELATIHAN TENAGA KESEHATAN DASAR "DETEKSI DINI & TATA LAKSANA AWAL NYERI SENDI PADA LANSIA " DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Kusuma Eko Purwantari Fakultas : Kedokteran Anggota : Lucky Prasetyowati, Danti Nur Indiastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018 ABSTRAK

Penduduk dengan usia lanjut menjadi perhatian penting dalam hal kesehatan. Peningkatan jumlah penduduk lansia dapat dijadikan tolak ukur kemajuan pembangunan suatu bangsa tetapi hal ini juga meningkatkan angka beban tanggungan terutama terkait dengan masalah kesehatan. Di Kecamata Jetis ditemukan pemahaman kurang tepat bahwa keluhan nyeri sendi selalu dihubungkan dengan kelainan kadar asam urat ataupun kolesterol dibentuk oleh masyarakat sendiri ataupun oleh beberapa tenaga kesehatan dasar. Sehingga perlu dilakukan pencegahan dengan meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dasar yaitu bidan desa dan perawat, tentang keluhan nyeri sendi yang sering muncul pada lansia. Setelah dilakukan koordinasi dengan puskesmas terkait dan jajaran pimpinan kantor kecamatan Jetis, maka kegiatan ini dapat diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2018 di pendopo Kantor kecamatan Jetis. Bentuk kegiatan berupa penyuluhan dan pelatihan, dengan materi Anatomi Klinik Nyeri Sendi, Tehnik Pemeriksaan dasar nyeri sendi, Tata laksana farmakologi dan non farmakologi dan disampaikan oleh narasumber sesuai dengan bidang keahliannya. Tenaga kesehatan dasar yang diundang berada di bawah naungan 2 puskesmas yaitu puskesmas Kupang dan Jetis, yaitu bidan desa, perawat dan dokter umum sebagai rujukan tingkat pertama pelayanan kesehatan. Bentuk evaluasi yang dilakukan berupa pre test dan post test. Hasil evaluasi pre test dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan dari tenaga kesehatan sebesar 71,26%, dan setelah diuji beda paired t-test menunjukkan beda signifikan antara kedua hasil tersebut dengan nilai p=0.000 (p<0.05). Dari kegiatan pengmas ini diketahui, masih rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan dasar tentang keluhan nyeri sendi, dan dengan antusias yang tinggi dari tenaga kesehatan saat kegiatan maka setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan ini terdapat peningkatan pengetahuan ataupun keterampilan pemeriksaan dasar sendi. Tenaga kesehatan dasar tersebut juga berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan yang didapat agar dicapai pelayanan kesehatan terhadap masyarakat terutama lansia dengan keluhan nyeri sendi. Kegiatan ini perlu dilakukan tindak lanjut dengan bentuk kegiatan evaluasi dari hasil kegiatan saat ini, berupa evaluasi pada posyandu lansia, penyuluhan dan pengobatan pada lansia yang rencananya akan dilakukan dalam 2 tahap.

26 PENANGANAN INFERTILITAS DASAR, IDENTIFIKASI PROBLEMA KESUBURAN DEMI LUARAN KEHAMILAN YANG LEBIH BAIK

Ketua Pelaksana : Budi Santoso Fakultas : Kedokteran Anggota : Jimmy Yanuar Annas, Arif Tunjungseto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kondisi pandemi telah memaksa banyak orang melakukan segala aktifitas dari rumah dan menunda untuk bepergian keluar. Di satu sisi kesehatan yang notabene menjadi perhatian utama disamping beban ekonomi yang meningkat, namun tidak semuanya bersifat darurat. Salah satunya permasalahan infertilitas yang pada awalnya bukan prioritas oleh karena dianggap bukan suatu kegawadaruratan namun para ahli dunia telah sepakat bahwasannya fertilitas merupakan hal esensial yang tidak dapat ditunda-tunda. Oleh karena seperti diketahui bersama ada faktor usia terutama sisi wanita hal yang paling besar pengaruhnya serta tidak ada pengobatan untuk itu. Umur tak dapat berjalan mundur layaknya waktu yang tak mungkin ditarik ulur. Disisi lain kesadaran masyarakat akan urgensi dari hal tersebut masih rendah, bahkan di kawasan perkotaan seperti Surabaya, kota dimana Universitas Airlangga mengabdikan diri. Untuk itulah seminar fertilitas ini esensial untuk diadakan, demi menciptakan generasi bangsa yang lebih baik untuk masa depan.

Kata kunci : infertilitas, kehamilan, generasi masa depan

27 PEMASYARAKATAN DAN PELATIHAN OLAHRAGA ADAPTIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Ketua Pelaksana : Purwo Sri Rejeki Fakultas : Kedokteran Anggota : Irfiansyah Irwadi, Misbakhul Munir Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya mengalami kelainan atau penyimpangan; yang bisa berupa fisik, mental- intelektual, sosial, atau emosionalnya. Organisasi kesehatan dunia memprediksi sekitar 7% dari keseluruhan populasi anak dunia merupakan ABK. Olahraga yang diadaptasi dan dimodifikas sesuai dengan kebutuhan, jenis kelainan dan tingkat kemampuan ABK mampu memperbaiki kemampuan motoris dan sensoris sehingga akan meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua ABK dalam melatih olahraga adaptif buat anak-anaknya. Metode yang digunakan adalah seminar dan pelatihan. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan kuesioner untuk melihat peningkatan pengetahuan. Kegiatan dihadiri oleh 31 orang tua dan 31 ABK, dengan rentang usia orang tua terbanyak di 31-40 tahun yaitu ibu 38,7%; ayah 41,9%. Usia ibu mengandung ABK terbanyak di rentang 31-40 tahun (35,5%). Peningkatan pengetahuan pada materi tumbuh kembang anak sebesar 31% (pretest 68, posttest 91,8) dan peningkatan pengetahuan materi olahraga adaptif sebesar 72,18% (pretest 49,6, posttest 85,4).

Kata kunci: ABK, olahraga adaptif, seminar, pelatihan, peningkatan pengetahuan

28 SEMINAR AWAM LUPUS NEFRTITIS PADA ANAK DALAM RANGKA PERINGATAN WORLD LUPUS DAY 9 MEI 2018

Ketua Pelaksana : Ninik Asmaningsih Fakultas : Kedokteran Anggota : I Dewa Ugrasena, Risky Vitria P Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Lupus nefritis merupakan suatu gangguan multiorgan berupa inflamasi yang menyebar luas ke jaringan ikat dan menyerang kulit, sendi, ginjal, jantung, paru dan sistem saraf. Pada anak didapatkan insidensi yang lebih tinggi dan derajat penyakit lebih berat dibandingkan dengan dewasa. Indikasi biopsi ginjal meliputi adanya sedimen urin, proteinuria dan peningkatan kreatinin serum. Klasifikasi lupus nefritis terbaru tahun 2002 dari International Society of Nephrology dan Renal Pathology Society (ISN/RPS) membagi lupus nefritis menjadi 6 kelas, dimana kelas 4 (nefritis lupus difus) mempunyai gambaran yang paling berat dan berhubungan dengan prognosis yang kurang baik. Pada beberapa dekade terakhir didapatkan peningkatan prevalensi penyakit lupus nefritis pada anak. Penyakit lupus nefritis tersebut dapat menimbulkan penyakit ginjal kronik yang selanjutnya meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada anak. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian khusus tidak hanya dari tenaga medis, namun juga dari keluarga dan lingkungan sekitar anak sebagai bagian dari tata laksana yang komprehensif. Untuk itu, Divisi Nefrologi Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya akan menyelenggarakan kegiatan Seminar Awam Lupus Nefritis pada Anak Dalam Rangka Peringatan World Lupus Day 9 Mei 2018.

Solusi yang diajukan adalah berupa peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang lupus nefritis pada anak untuk pasien lupus nefritis anak dan keluarganya serta lingkungan sekitar melalui seminar awam yang membahas tentang gejala awal, tata cara diagnosis dan terapi serta komplikasi yang dapat muncul. Diharapkan dengan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat ini akan membawa dampak deteksi dan diagnosis dini lupus nefritis pada anak sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian terkait lupus nefritis pada anak. Intervensi yang akan dilakukan yaitu dalam bentuk seminar tentang lupus nefritis pada anak dan evaluasi dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah seminar. Intervensi ini akan dilaksanakan oleh tim yang merupakan pakar pendidik ahli Nefrologi Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga. Kami mengharapkan luaran berupa peningkatan pengetahuan pasien dan keluarganya tentang lupus nefritis pada anak, publikasi ilmiah, dan publikasi media cetak, TV dan media online tentang hasil perbedaan pengetahuan terkait seminar awam ini.

29 PELATIHAN PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KECAMATAN REJOSO KABUPATEN NGANJUK

Ketua Pelaksana : Sjahjenny Mustokoweni Fakultas : Kedokteran Anggota : Gondo Mastutik Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pemeriksaan payudara sendiri atau dikenal dengan istilah sadari adalah merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara. Cara ini merupakan cara mudah dan murah, serta bisa dilakukan sendiri di rumah setiap bulan. Namun belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang tata cara deteksi dini kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri sehingga diadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat Rejoso Kabupaten Nganjuk pada tanggal 18 Agustus 2018. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyampaikan pengetahuan tentang tata cara deteksi dini kanker payudara dan pemeriksaan deteksi dini kanker payudara sebagai upaya untuk menurunkan jumlah kasus kanker payudara stadium lanjut. Kegiatan ini diikuti oleh 71 orang warga di daerah wilayah kerja PKM Rejoso mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Peserta terdiri dari para ibu yang berumur antara 28-59 tahun.

Peningkatan pemahaman peserta tentang materi yang diberikan diukur dengan kuesioner yang berisi tentang pertanyaan faktor risiko kanker payudara dan pengetahuan tentang kanker payudara. Kuesioner diberi sebagai pre test dan post test Faktor risiko terkena kanker payudara yaitu tidak mempunyai anak, menyusui kurang dari 6 bulan, terkena radiasi sinar x, berusia lebih dari 25 tahun, pemah mempunyai benjolan pada payudara, dan mempunyai keluarga yang pernah menderita kanker. Peserta pada kegiatan ini berdasarkan faktor risiko tidak mempunyai anak dan radiasi sinar x maka semua tidak mempunyai risiko terkena kanker payudara. Sedangkan berdasarkan faktor risiko menyusui kurang dari 6 bulan, berusia lebih dari 25 tahun, pemah mempunyai benjolan payudara, dan mempunyai keluarga yang menderita kanker payudara, maka peserta kegiatan ini mempunyai risiko terkena kanker payudara yaitu 16.67%,88,1%, dan 14,29% secara berurutan. Setelah mengikuti pemaparan materi tentang tata cara deteksi dini kanker payudara, terdapat peningkatan pemahaman sebanyak 11%. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pemahaman masyarakat tentang tata cara deteksi dini kanker payudara, masyarakat dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri di rumah setiap bulan, dan masyarakat dan peserta kegiatan dapat melakukan pemeriksaan payudara oleh tenaga medis pada kegiatan ini sehingga dapat membantu masyarakat untuk melakukan pemeriksaan di PKM secara gratis.

30 PENGINTEGRASIAN GERAKAN KESEHATAN ANAK BAGI ORANG TUA DAN KADER POSYANDU SERTA SKRINING TUMBUH KEMBANG ANAK DI KECAMATAN NGUNUT, KABUPATEN TULUNG AGUNG PROPINSI JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Mira Irmawati Fakultas : Kedokteran Anggota : Irwanto, Ahmad Suryawan, Hanna Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tujuan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk mengatasi masalah ketidaktahuan orang tua mengenai pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu perlu memberikan pengertian tentang pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah memberdayakan orang tua dan kader. Orang tua dan kader diberi pendampingan cara menggunakan buku KIA. Diharapkan melalui program ini tercipta kemandirian orang tua dan kader bagaimana cara memantau pertumbuhan dan perkembangan seorang anak melalui buku KIA

Kata kunci: Pertumbuhan, Perkembangan, Buku KIA

31 PELATIHAN MANAJEMEN LUKA BAKAR FASE AKUT DI RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU, BANGKALAN, MADURA

Ketua Pelaksana : Lynda Hariani Fakultas : Kedokteran Anggota : Iswinarno Doso Saputro, Ira Handriani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Luka bakar merupakan suatu tantangan bagi para tenaga kesehatan. Selain perjalanan penyakit suatu bentuk trauma dan ketidaknyamanan yang nyata, gangguan permanen pada penampilan dan fungsi diikuti oleh ketergantungan, kehilangan pekerjaan dan ketidakpastian masa depan. Karenanya sangatlah penting untuk melakukan perawatan yang tepat dilakukan secara cepat. Prinsip bahwa penilaian emergensi yang tepat waktu, resusitasi dan rujukan merupakan kunci keberhasilan tatalaksana yang akan diikuti penyembuhan.

Pengetahuan mengenai luka bakar di Indonesia dirasakan minim, khususnya pengetahuan mengenai tatalaksana awal. Pengetahuan mengenai hal ini kurang disosialisasikan sehingga banyak tenaga kesehatan yang belum mengetahui prioritas dan urgensi dalam menangani dan merujuk penderita luka bakar kritis. Hal ini mengakibatkan pasien datang dengan kondisi jelek dari tempat rujukan, yang seharusnya dapat dicegah lebih awal dengan penanganan yang tepat. Karenanya, perlu diselenggarakan pelatihan manajemen luka bakar fase akut agar setiap insan yang dihadapkan pada penatalaksanaan awal kasus luka bakar kritis, yaitu dokter umum, perawat, dan tenaga kesehatan yang bekerja emergensi. Pada kali ini dilakukan pelatihan peningkatan pengetahuan tentang manajemen luka bakar fase di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Madura beserta puskesmas dan rumah sakit sekitarnya. Pada kegiatan ini disosialisasikan pengetahuan dan keterampilan mengenai manajemen luka bakar fase akut sehingga masyarakat yang menjadi korban luka bakar mendapatkan manajemen luka bakar yang tepat, komprehensif dan holistik.

Kegiatan ini diadakan pada hari Sabtu, 17 November 2018, di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Madura pada dengan peserta dokter umum, dokter bedah umum dan perawat yang bekerja di Rumah Sakit dan Puskesmas di Bangkalan dan sekitarnya. Kegiatan ini juga berkerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, dan Departemen Bedah Plastik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo dan Burn Unit RSUD Dr. Soetomo Surabaya berkesempatan untuk menyelenggarakan acara Seminar dan Pelatihan Kesehatan dengan isi acara berupa kuliah interaktif dan demo perawatan luka bakar yang dibawakan oleh beberapa dokter spesialis dan

32 tenaga medis yang merupakan ahli dalam ilmu dan praktek luka bakar, yaitu Dr. dr. Iswinarno Doso Saputro, Sp.BP-RE (K), Dr. dr. Lynda Hariani, Sp.BP-RE (K), dr. Ira Handriani, Sp.BP- RE serta Bpk. Taufik Qurahman, S.Kep NS. Acara tersebut merupakan bentuk kegiatan dalam hal pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, dan Departemen Bedah Plastik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan harapan kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas di Bangkalan memiliki prinsip yang sama mengenai penilaian dan penanganan kegawat daruratan pasien luka bakar. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan penanganan awal pasien luka bakar yang baik dan mampu merujuk sesuai dengan diagram penanganan luka bakar sebagai acuan dalam sistem rujukan.

Acara dihadiri sebanyak 372 peserta dengan 72 peserta dokter dan 300 paramedis dari daerah Bangkalan Madura dan sekitarnya. Pada awal kegiatan, peserta diberikan diagram penanganan luka bakar yang mudah dimengerti dan diagram sistem rujukan luka bakar yang mudah dimengerti dan diaplikasi saat merujuk pasien. Diagram ini nantinya akan dijelaskan pada seminar oleh para pembicara. Kemudian barulah diadakan pre-test untuk mengetahui pengetahuan dan. ketrampilan peserta, Kegiatan ilmiah yang dimulai pukul 07.00 hingga 15.00 tersebut memiliki 3 sesi ilmiah yang diisi oleh 3 pembicara dengan 4 topik berbeda. Pada akhir sesi tiap topik diadakan diskusi interaktif dengan peserta. Acara selanjutnya adalah demo penanganan luka bakar, dimana para peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan bisa mengasah kemampuan mereka secara langsung melalui simulasi yang diperagakan oleh instruktur. Pada akhir acara diadakan post-test untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan dan ketrampilan yang peserta dapatkan selama kegiatan.

Dengan berakhirnya acara “Burn wound management update” tersebut, diharapkan dapat bermanfaat dan diterapkan dalam penanganan dan penatalaksaan luka bakar oleh dokter dan paramedik di setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di daerah Bangkalan – Madura dan sekitarnya. Dengan penanganan awal pasien luka bakar yang baik dan mampu merujuk sesuai dengan diagram penanganan luka bakar sebagai acuan dalam sistem rujukan.

Kata kunci: Luka Bakar, Tatalaksana luka bakar akut, Pengabdian masyarakat

33 SINKRONISASI DATA KUNJUNGAN IBU HAMIL PUSKESMAS DENGAN DATA KUNJUGAN POLI GIGI PUSKESMAS DUPAK

Ketua Pelaksana : Retno Palupi Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Titiek Berniyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Keadaan rongga mulut ibu hamil dapat mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya. Berdasarkan data Riskesdas Kementerian Kesehatan RI tahun 2007 prevalensi masalah kesehatan gigi-mulut adalah 23%, dengan prevalensi karies aktif sebesar 43,3%, oleh karena itu pemeliharaan gigi bagi ibu hamil termasuk yang harus diperhatikan dan ditingkatkan baik melalui kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) serta upaya yang dilakukan puskesmas. Berdasarkan kebijakan Pemerintah melalui Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang harus dilaksanakan. Jika seorang ibu menderita infeksi periodontal, pada saat ibu tersebut hamil akan memiliki resiko lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan mengalami kelahiran prematur.

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal pada ibu hamil, maka harus dilakukan promosi kesehatan gigi dan mulut dan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dengan memperhatikan konsumsi makanan, pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi secara teratur dan benar, pembersihan karang gigi, penambalan gigi yang berlubang, dan pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi oleh dokter gigi, serta kunjungan berkala ke dokter gigi baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal yang akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Penting bagi para tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas untuk mendapatkan informasi pentingnya kesehatan gigi dan mulut khususnya pada ibu hamil. Diharapkan dengan adanya pelatihan kader asuh ini dapat membantu para tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat khususnya pada ibu hamil.

Kata Kunci : kesehatan gigi, ibu hamil

34 PENYULUHAN DAN PELATIHAN PENGISIAN PERSONAL MEDICAL RECORD DAN PELATIHAN DASAR PENANGULANGAN BENCANA PADA PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS YAYASAN BADAN PENDISDIKAN KRISTEN (YBPK) PUJIHARJO, DESA PUJIHARJO, KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Mieke Silvia Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Agung Sosiawan, Bambang Soegeng H Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Identifikasi forensik merupakan upaya yang bertujuan untuk menentukan identitas seseorang secara tepat, dengan cara membandingkan data Antemortem dan data Postmortem. Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang merupakan daerah rawan bencana Tanah Longsor. Penanganan korban mati pada bencana selama ini belum mendapat perhatian yang serius, penuh tantangan serta memerlukan dana, sarana dan prasarana yang cukup mahal serta dibutuhkan profesionalisme dari para petugas yang menangani hal tersebut. Generasi muda Indonesia merupakan pilar dalam membangun Indonesia dan berfungsi sebagai ujung tombak dalam membantu penanggulangan bencana yang sedang terjadi. Untuk itu dilakukan penyuluhan dan pelatihan pengisian personal medical record dan pelatihan dasar penanggulangan bencana pada pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK) Pujiharjo, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang.

35 PELATIHAN KADER ANTI-HIV DAN UPAYA PENCEGAHAN KARIES LANJUT PADA PENDERITA HIV AIDS POSITIF (ODHA) KECAMATAN SEMEMI

Ketua Pelaksana : Gilang Rasuna Sabdho Wening Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Agung Sosiawan Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pada tahun 2017 Puskesmas Sememi memiliki populasi kunci (ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)) dampingan sebanyak 11 orang. Berdasarkan kunjungan poli gigi Puskesmas Sememi didapatkan hasil yang rendah pada kunjungan ke dokter gigi yakni, sebanyak 12,5% sehingga, didapatkan kesulitan untuk mendeteksi masalah gigi dan mulut pada ODHA. Pada hasil penelitian epidemiologi dengan 16 populasi ODHA dampingan di Puskesmas Sememi di dapatkan hasil bahwa 1 responden memiliki flow rate saliva dibawah normal dengan tingkat keparahan karies rendah dengan presentase 11,1%, dan 8 responden memiliki tingkat keparahan karies tinggi sebesar 88,9%. Karies yang terjadi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko, diantaranya adalah tingkat pendidikan, usia, sosial-ekonomi, pengetahuan terhadap resiko karies rendah, pengetahuan terhadap HIV, sikap yang dimiliki terhadap karies, tindakan yang salah dalam menjaga kesehatan oral hygiene, frekuensi mengunjungi dokter gigi yang rendah, flow rate saliva yang rendah yaitu dibawah normal.

Berdasarkan penelitian epidemiologi didapatkan hasil bahwa pengetahuan responden mengenai karies dan hubungannya terhadap HIV/AIDS masih sangat rendah. Data tersebut menunjukkan 100% responden memiliki pengetahuan karies yang rendah, dengan rincian 56,3% responden dengan tingkat pengetahuan karies yang rendah memiliki tingkat karies yang tinggi, sedangkan 43,7% sisanya memiliki tingkat karies yang rendah.

Sebanyak 63% populasi sampel yang memiliki karies tinggi mengaku pertama kali melakukan hubungan seksual pertama kali ketika usia kurang dari SMA. Berdasarkan data tersebut, maka dibuat program PEKA (Pelatihan Kader Anti) HIV School sebagai tindakan promotif dan preventif terhadap terjangkitnya penyakit HIV. Program PEKA HIV School merupakan program pemberdayaan dengan melatih Kader Kesehatan Remaja (KKR) yang dibentuk dan diberdayakan secara khusus oleh Puskesmas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan secara keseluruhan serta kesehatan gigi dan mulut dengan cara memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas Sememi. Selain itu dilakukan perawatan preventif kepada populasi ODHA untuk mencegah bertambah parahnya karies gigi.

36 Program ini bertujuan untuk Meningkatkan kesadaran pencegahaan kesehatan gigi dan mulut pada ODHA, mengetahui dampak program PEKA HIV (Pelatihan Kader Anti HIV) School, edukasi pada siswa siswi SMP/SMA mengenai HIV/AIDS dan karies, meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pencegahan penyakit gigi dan mulut. Program masyarakat binaan ini akan dilakukan secara bertahap dalam dua tahun dengan rincian Tahun pertama kegiatan berupa pemicuan landasan kegiatan. Tahun kedua dilakukan pengembangan sistem pemberdayaan secara mandiri.

37 BAKTI SOSIAL OPERASI CELAH BIBIR DAN LELANGIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA, KOTA BIMA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Ketua Pelaksana : Ni Putu Mira Sumarta Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : David Buntoro Kamadjaja, Roberto Simandjuntak Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan seperti yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional yaitu untuk tercapainya derajat kesehatan yang tinggi dan tercapainya kualitas hidup yang baik, maka diperlukan suatu usaha yang terus menerus terpadu dan merata dalam memberikan perawatan kesehatan sehingga dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu permasalahan kesehatan sehingga dapat diterima dan tejangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu permasalahan kesehatan nasional adalah adanya kelainan celah bibir dan celah lelangit yang mencapai lebih dari 8000 kasus per tahun.

Kelainan celah bibir dan celah lelangit merupakan salah satu kelainan bawaan lahir rongga mulut dan maksilofasial yang paling sering ditemukan pada manusia dan sering kali menimbulkan permasalaha yang kompleks pada penyandang maupun keluarganya. Oleh karena itu dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, khususnya Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial, dalam memberikan perawatan bedah pada penderita dengan celah bibir dan celah lelangit.

Sasaran pelayanan kesehatan ini ditujukan pada anggota masyarakat di wilayah Kota Bima Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya yang memiliki kelainan celah bibir dan celah lelangit di daerah tertinggal atau di daerah yang jauh dari sarana-prasarana atau fasilitas kesehatan serta di daerah yang kurang tenaga kesehatan khususnya Dokter Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial. Untuk itu, Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial sebagai bagian dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga bertujuan untuk mengadakan kegiatan operasi celah bibir dan lelangit di RSUD Kota Bima Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan operasi celah bibir dan lelangit ini, dimaksudkan untuk menjadi kegiatan sosial kemasyarakatan yang terstruktur yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai wujud umum dari Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial secara khusus. Tujuan dari didirikannya program ini adalah sebagai sarana pengabdian melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) antara mitra yang terkait, yang dalam hal ini Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial bekerja sama

38 dengan PDGI Cabang Nusa Tenggara Barat beserta RSUD Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Program Kemitraan masyarakat ini memiliki konsep utama mengabdi kepada kemanusiaan dan selanjutnya kegiatan yang rutin dan berkelanjutan di bidang celah bibir dan lelangit, juga meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta penelitian di bidang terkait Pengelolaan kegiatan operasi celah bibir dan lelangit ini akan berada di bawah Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial dengan ketua tim seorang Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Konsultan sekaligus Ketua Program Studi Ilmu Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan operasi celah bibir dan lelangit ini, akan dapat memudahkan masyarakat luas dalam memperoleh informasi dan segala hal tentang perawatan kasus celah bibir dan lelangit sampai tingkat paripurna.

39 MODUL PERTUMBUHKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR SDIA AL-AZAR 11, MULYOSARI SURABAYA JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Alida Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : IGA Wahju Ardani, IB Narmada Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kesehatan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional pada tahun 2013, sebanyak 14 provinsi mengalami masalah gigi dan mulut yaitu 25,9%. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi sekitar 80% dari jumlah penduduk, dan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar. SD Al-Azhar ini merupakan SD swasta yang terletak di tengah kota surabaya dan para siswa-siswi sekolah tersebut memiliki tingkat ekonomi sosial menengah keatas. Hal ini dibuktikan dengan profesi atau pekerjaan para wali murid yang rata-rata berprofesi sebagai dokter/dokter gigi, guru, pengusaha dan lain-lain. kenyataannya dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi, pada kegiatan pengabdian masyarakat sebelumnya ditemukan angka karies yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 90% disertai dengan tingkat maloklusi yang tinggi juga. Kurangnya pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan geligi pada anak sekolah dasar. Kurangnya laporan maloklusi pada anak sekolah dasar dan tingginya angka karies pada anak sekolah dasar yang merupakan periode geligi pergantian. Oleh karena itu SD ini dipilih sebagai target sasaran kegitan pengabdian masyarakat saat ini untuk mengetahui diagnosis maloklusi pada sekolah dasar daerah urban atau yang memiliki tingkat sosial ekonomi yang tinggi dan melihat hubungan antara tingkat sosial ekonomi dengan kesehatan gigi dan mulut. Modul pertumbuhkembangan geligi yang akan dibuat didasarkan pada maloklusi gigi geligi siswa sekolah dasar.

Dengan meningkatkan pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan geligi pada anak sekolah dan pembuatan modul pertumbuhkembangan gigi geligi pada siswa-siswi SDIA Al-Azhar 11 Mulyosari di Surabaya yang mewakili kelompok populasi siswa-siswi SD perkotaan. Selain itu akan digunakan sebagai modul pertumbuhkembangan geligi ini acuan pertumbuhkembangan geligi anak usia sekolah dasar dan maloklusi yang mungkin terjadi.

Kata Kunci: Pertumbuhkembangan, Maloklusi, Gigi Geligi

40 CAPACITY BUILDING DAN SERTIFIKASI GURU UNIT KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI TAMAN KANAN- KANAK (TK) & PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) WILAYAH KECAMATAN KEPUTIH

Ketua Pelaksana : Taufan Bramantoro Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Titiek Berniyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang timbul di masyarakat tak lepas dari tanggung jawab sosial yang harus diselesaikan perguruan tinggi. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Kesehatan, penyakit gigi dan mulut terbesar di Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang dan penyakit gusi. Dari 2007 hingga 2013, prevalensi karies di antara penduduk naik dari 43,4 % menjadi 53,2%. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah gigi per 100 orang dengan indeks DMF-T sebesar 4,6. selain itu, perilaku menyikat gigi penduduk usia ≥ 10 tahun menggambarkan bahwa 97,7% masyarakat masih memiliki kebiasaan yang keliru dalam perilaku menyikat gigi.

Masyarakat sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang strategis untuk diikutsertakan dalam upaya kesehatan gigi dan mulut melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam bentuk program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) (Depkes RI,1997). UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semua murid sekolah dasar dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dan dilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan.

Program ini bertujuan untuk Meningkatkan kesadaran pencegahaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa/i Sekolah Dasar (SD), meningkatkan kompetensi guru Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan memberikan kurikulum mengenai upaya pencegahan pertama penyakit gigi dan mulut serta memberikan sertifikasi sebagai upaya pencegahan pertama penyakit gigi dan mulut di lingkungan sekolah, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pencegahan penyakit gigi dan mulut.

Program masyarakat binaan ini akan dilakukan secara bertahap dalam dua tahun dengan rincian Tahun pertama kegiatan berupa pemicuan landasan kegiatan. Tahun kedua dilakukan pengembangan sistem pemberdayaan secara mandiri.

41 PKM KELOMPOK PESANTREN AL-YASINI DI DUSUN ARENG- ARENG, DESA SAMBISIRAH, KECAMATAN KRATON, KABUPATEN PASURUAN

Ketua Pelaksana : Titiek Berniyanti Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Retno Palupi, Gilang Rasuna SW Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Dewasa ini, telah terjadi peningkatan angka kejadian kenakalan remaja di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kenakalan remaja tersebut meliputi pergaulan bebas, tawuran dan penyalahgunaan narkoba. Masalah ini sangat mengkhawatirkan sebab telah menyebabkan kematian pada banyak kasus. Masalah kenakalan remaja terjadi akibat kurangnya kesadaran dan pemahaman remaja terhadap bahaya perilaku menyimpang di kalangan remaja. Kota Pasuruan merupakan kota santri, yang menjadikan pondok pesantren sebagai basis pendidikan untuk membentuk generasi bangsa. Untuk itu perlu dilakukan upaya promotif dan preventif agar remaja/generasi muda di kalangan pondok pesantren tidak sampai terjerumus dalam perilaku penyimpang.

Pondok pesantren modern Al-Yasini merupakan sasaran yang tepat untuk menjadi target sasaran program pemberdayaan remaja. Tujuannya adalah untuk membentengi remaja Pondok pesantren Al Yasini agar tidak terpengaruh lingkungan pergaulan yang buruk, serta mampu menjadi duta anti kenakalan remaja yang secara proaktif mengkapanyekan hidup sehat bagi remaja di Pasuruan.

Metode yang digunakan adalah dengan mengidentifikasi masalah dan melakukan screening perilaku remaja agar diketahui masalah dan dapat menemukan perilaku menyimpang secara dini pada remaja Ponpes Al Yasini. Selanjutnya akan dilakukan promosi kesehatan dengan pendekatan peer conselor dengan pendekatan teman sebaya. Dengan pendekatan tersebut maka akan terbina hubungan baik antar remaja dengan saling koonsultasi tanpa ada hambatan komunikasivasi untuk menjadi duta anti kenakalan remaja, dengan program kampanye anti kenakalan remaja untuk wilayah Pasuruan. Di samping itu, para remaja santriwan/wati dimoti Dengan meningkatnya pemahaman remaja tentang kenakalan remaja, maka outcome yang ingin diraih adalah penurunan angka kenakalan remaja secara periodik.

42 PENGABDIAN MASYARAKAT TERPADU PENYANDARAN PENTINGNYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DIPEMUKIMAN MASYARAKAT EKS LOKALISASI SERTA PENYULUHAN DAN EDUKASI KESEHATAN DI PUSKESMAS MOROKREMBANGAN KOTA SURABAYA

Ketua Pelaksana : Marethaningtias Dwi Ariani Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Adi Subianto, Hearly Prabowo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Program Indonesia Sehat merupakan program pembangunan kesehatan yang dicanangkan pada periode 20152019 dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan seperti yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional yaitu untuk tercapainya derajat kesehatan yang tinggi dan tercapainya kualitas hidup yang baik, maka diperlukan suatu usaha yang terus menerus terpadu dan merata dalam memberikan perawatan kesehatan sehingga dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Apabila dapat dilakukan maka kerusakan gigi pada usia dewasa dapat diminimalkan sehingga tidak perlu lagi mengalami pengobatan rehabilitasi yang memerlukan biaya lebih besar. Berarti pula kesehatan gigi generasi ke generasi dapat dipertahankan dan terpelihara.

Sasaran Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Masyarakat tidak mampu dan masyarakat eks lokalisasi usia produktif (17-27 tahun) pada wilayah kerja Puskesmas Morokrembangan Surabaya. Dengan melaksanakan pengabdian masyarakat di eks lokalisasi Morokrembangan Surabaya ini diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Para dokter, dokter gigi dan kader di sekitar Puskesmas Morokrembangan Surabaya diharapkan akan selalu meningkatkan kepeduliannya terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat usia produktif melalui program Dental Health Education yang dilatih oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

43 PELATIHAN PEMBUATAN ES CREAM DURIAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PADA PERKUMPULAN PETANI DURIAN DAN PEMASARAN DI KECAMATAN WONOSALAM

Ketua Pelaksana : Jenny Sumariani Fakultas : Kedokteran Gigi Anggota : Latief M, Aqsa Sjuhada Oki Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Desa Wonosalam terletak pada 360 DPL di lereng gunung Anjasmara, berjarak 80 km dari Surabaya, banyak menghasilkan buah durian, salak, kopi maupun pisang. Saat ini Perkumpulan tani durian sedang mengembangbiakkan durian varietas Bido yang berdaging tebal, dengan biji yang kecil, walaupun telah banyak dihasilkan durian dengan varietas lain yang dipanen secara rutin. Produk durian yang banyak ini hanya dijual buahnya saja tanpa diolah. Durian adalah salah satu buah yang banyak dikonsumsi oleh para penduduk di Indonesia. Bagian buah durian yang sering dikonsumsi adalah bagian salut buah atau dagingnya. Berdasarkan kajian USDA Nutrient Database, durian memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi yaitu untuk 100 gram durian dapat memberikan 153 kalori bagi tubuh. Manfaat lain dari buah durian bagi kesehatan adalah antara lain untuk, anti depressant, regulasi tulang dan gigi,kadar gula darah, sebagai anti anemia dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Bau khas dari durian banyak disukai oleh sebagian besar masyarakat, hanya sedikit saja yang tidak menyukai rasa dan bau durian. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan keterampilan pembuatan es cream durian serta meningkatkan pengetahuan manajerial bisnis es cream. Pelatihan ini diberikan kepada dua mitra perkumpulan petani di Kecamatan Wonosalam yaitu Ketua Perkumpulan Pembibitan Hortikultura di Dusun Notorejo dan Ketua Perkumpulan Makanan olahan Durian dan Kopi di Dusun Pucangrejo, agar daya jual buah durian meningkat sehingga income petani diharapkan juga meningkat. Pengetahuan yang diberikan kepada dua Perkumpulan ini yang sudah mendapatkan pelatihan akan menyebarkan ilmunya kepada perkumpulan durian lainnya, sehingga akan meningkatkan pendapatan petani durian pada seluruh kecamatan Wonosalam yang kaya produksi durian.

Kata kunci: Durian, Es cream Durian, peningkatan pendapatan, Perkumpulan Petani Durian dan Perkumpulan Pemasaran Hasil Petani Wonosalam.

44 PENDAMPINGAN HUKUM DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT EKONOMI DESA GONDANGLOR, LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Wilda Prihatiningtyas Fakultas : Hukum Anggota : Tatiek Sri Djatmiati, Emanuel Sujatmoko, Lanny Ramli, Urip Santoso, Agus Sekarmadji, Lilik Pudjiastuti, Sri Winarsi, Rr. Herini Siti Aisyah, Suparto Wijoyo, M. Hadi Subhan, Deddy Sutrisno, Indrawati, Franky Butar Butar, Bagus Oktafian Abrianto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pendampingan hukum dalam pembentukan Peraturan Desa tentang Badan Usaha Milik Desa di Desa Gondanglor, Lamongan penting untuk dilakukan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pendampingan hukum ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, proses pendampingan diawali dengan melakukan analisa awal berkaitan dengan permasalahan- permasalahan yang dihadapi mitra, khususnya berkaitan dengan hambatan-hambatan dalam penyusunan peraturan desa. Kedua, dilakukan penyuluhan hukum kepada masayarakat mengenai pentingnya peraturan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Ketiga, yaitu melakukan pendampingan dalam rangka penyusunan peraturan desa tentang BUMDes kepada Kepala Desa, perangkat desa serta Badan Permusyawaratan Desa.

Peraturan Desa merupakan dasar legalitas bagi setiap tindakan pemerintahan desa, termasuk manakala Pemerintah Desa ingin membentuk suatu BUMDes. Berdasarkan studi awal di lapangan dimana belum ada Peraturan Desa tentang BUMDes di wilayah mitra, oleh karenanya dirasa penting untuk dilakukan pendampingan hukum berupa penyusunan peraturan desa tentang BUMDes. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dosen Departemen Hukum Administrasi Fakultas Hukum Universitas Airlangga sebagai bentuk keterlibatan aktif perguruan tinggi di masyarakat, dalam hal pendampingan hukum terhadap masyarakat, sekaligus dalam rangka mewujudkan salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Kata Kunci : Pendampingan hukum, Peraturan Desa, Badan Usaha Milik Desa

45 PENDAMPINGAN KELOMPOK USAHA KERAJINAN TAS ANYAMAN DESA PENGUMBULANADI KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Nilam Andalia Kurniasari Fakultas : Hukum Anggota : Lina Hastuti, Masitoh Indriani, Koesrianti, Dina Suyowati, Nurul Barizah, Aktieva Tri Tjiwati, Enny Narwati, I Wayan Titip Sulaksana, Sinar Aju Wulandari, Intan Inayatun Soeparna, Iman Prihandono, Adhy Riadhy Arafah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tingkat kesejahteraan masyarakat salah satunya bisa diukur dengan produktivitas penduduk dalam memperoleh pendapatan dan kecukupan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup setiap harinya. Pengabdian masyarakat oleh Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini dilaksanakan di Desa Pengumbulanadi, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Desa tersebut mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, buruh bangunan dan beberapa diantaranya merupakan pengrajin anyaman. Tingkat pendapatan penduduk desa Pengumbulanadi masih dibawah rata-rata jika dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Tikung.

Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini dimaksudkan untuk meningkatkan value dari penduduk desa dengan menerapkan pembinaan dalam pembuatan kerajinan tas anyaman. Produk anyaman yang telah mereka hasilkan sebelumnya akan ditingkatkan menjadi produk jadi yang berupa tas anyaman. Tujuan utama dalam pengabdian masyarakat ini tidak hanya berfokus pada meningkatkan pendapatan tiap warga tetapi bagi desa juga akan dibentuk suatu identitas desa atau ciri khas desa yang menjadi branding dalam pembentukan produk unggulan desa yang terfokus pada sentra pengrajin tas anyaman.

46 MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI CAPACITY BUILDING PUSAT PENGADUAN MASYARAKAT

Ketua Pelaksana : Iqbal Felisiano Fakultas : Hukum Anggota : M. Zaidun, Didik Endro P, Nur Basuki, Toetik Rahayuningsih, Sarwirini, Astutik, Bambang Suheryadi, Sapta Aprilianto, Riza Alifianto K, Prilian Cahyani, Amira Paripurna Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Korupsi dapat mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas yang tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja akan tetapi juga menimbulkan efek domino terhadap eksistensi bangsa dan negara. Tindak pidana korupsi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir semakin marak dilaksanakan di tingkat pemerintahan terkecil, khususnya pasca terbitnya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. Pada tahun 2017 dari sejumlah Rp 60.000.000.000.000 (enampuluh triliun rupiah), terdapat sekitar 900 Desa yang mangalami kendala dari sektor pelaksanaan, kurang tepatnya sasaran program Dana Desa, hingga pada kepala desa yang terlibat korupsi, dikarenakan diduga menyelewengkan Dana Desa.

Tindak pidana korupsi yang umumnya terjadi di Jawa Timur, khususnya Lumajang, diakibatkan beberapa hal, termasuk didalamnya; tidak diikutsertakan-nya masyarakat dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa; sistem penganggaran yang belum tepat penggunaan; kurangnya transparansi anggaran; dan kekurang fahaman masyarakat mengenai dampak korupsi di lingkungan sekitarnya.

Dalam program Pengabdian Masyarakat dengan skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, warga masyarakat, dan perangkat desa yang dituju diharapkan dapat berperan sebagai agen pembawa perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif, Masyarakat, NGO, dan pengurus desa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi, pencegahan, dan pemberantasan korupsi di lingkungannya, berdasarkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam tata kelola dan pengawasan Anggaran Desa. Dengan program tersebut, diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan akses dalam berperan serta secara aktif dalam proses perencanaan hingga pengawasan pembangunan Desa yang bersumber dari DD dan ADD sehingga pemanfaatannya dapat secara maksimal bagi kesejahteraan warga masyarakat, khususnya warga desa.

Kata kunci: Korupsi, Pencegahan, Transparansi, Partisipasi masyarakat desa

47 PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH MELALUI KEPEMILIKAN SERTIFIKAT MEREK KOLEKTIF

Ketua Pelaksana : Agung Sujatmiko Fakultas : Hukum Anggota : Agung Sujatmiko, Fiska Silvia Raden Roro, Widhayani Dian Pawestri, Rahmi Jened, Dr. Mas Rahmah, Faizal Kurniawan, Ghansham Anand, L. Budi Kagramanto, Y. Sogar Simamora, Zahry Vandawati Chumaidah, Agus Widyantoro, Hilda Yunita Sabrie, Agus Yudha Hernoko, Abd Shomad, Trisadini P. Usanti, Fifi Junita, Bambang SAS, Gianto Al Imron, Ria Setyawati, Dian PA, Erni Agustin, Yuniarti, Sujayadi, Leonora Bakarbessy, Nurwahjuni, Rizky Amalia, Prawitra Thalib, Kukuh L.S.A, Hanum Rahmaniar Helmi, Johan Wahyudi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Perlindungan hukum atas merek di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016. Berdasar sistem konstitutif yang dianut, undang-undang itu mensyaratkan bahwa perlindungan hukum atas merek bisa diperoleh melalui pendaftaran, artinya ada kewajiban bagi pemilik merek untuk mendaftarkan mereknya. Banyak pengusaha kecil dan menengah di Kediri belum memiliki merek sendiri, sehingga tidak jarang menggunakan merek pihak lain tanpa izin. Penggunaan merek tanpa izin merupakan pelanggaran. Untuk itu itu perlu dilakukan pendampingan pendaftaran merek bagi pengusaha kecil dan menengah di bidang Tahu di Kabupaten Kediri. Penggunaan merek sendiri akan menunjang pendapatan pelaku usaha kecil dan menenngah. Hal itu didapat dari penggunaan merek yang aman dan bebas dari gugatan pihak lain yang sangat menyita waktu, tenaga dan uang. Atas dasar itu, penganbdian masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi tentang fungsi pendaftaran merek dan manfaat sertifikat merek. Selain sosialisasi dilakukan juga pendampingan pengurusan sertifikat merek. Tujuannya agar para pengusaha kecil dan menengah memiliki kesadaran hukum tentang pentingnya kepemilikan sertifikat merek.

Kata Kunci : hak merek, system konstitutif, pendaftaran, sertifikat merek.

48 PERCEPATAN DESA MANIDIRI DAN BERDAULAT MELALUI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK SADAR HUKUM DALAM MENJALANKAN ADVOKASI HUKUM

Ketua Pelaksana : Astutik Fakultas : Hukum Anggota : M. Zaidun, Didik Endro P, Nur Basuki, Toetik Rahayuningsih, Sarwini, Bambang Suheryadi, Sapta Aprilianto, Riza Alifianto K, Iqbal Felisiano, Prilian Cahyani, Amira Paripurna Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pembangunan kesadaran hukum masyarakat merupakan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan abstraksi mengenai peranan hukum dari subyek hukum yang berkaitan dengan nilai-nilai konsepsi dalam diri manusia mengenai keserasian antara ketertiban dan ketentraman yang dikehendaki. Kelompok sadar hukum dan desa sadar hukum telah dijadikan sebagai salah satu indikator kesadaran hukum masyarakat yang ditetapkan oleh Kementrian Hukum dan HAM RI yang tertuang dalam RENSTRA Kementrian Hukum dan HAM RI.

Target dalam program pendampingan kepada masyarakat di Kecamatan Mayang Jember ini adalah: a. capacity building (penguatan kapasitas) bagi anggota kelompok sadar hukum ; b. kelompok-kelompok sadar yang dibentuk dapat memenuhi kriteria untuk menjadi desa atau kelurahan sadar hukum; c. Kelompok sadar hukum yang dibentuk dapat berkelanjutan melakukan advokasi terhadap permasalahan hukum (terutama kasus kekerasan perempuan anak dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, korupsi) yang terjadi di lingkungannya.

Metode dan tahapan pelaksanaan kegiatan adalah melalui: a. training (pelatihan) dasar konseling terhadap perempuan dan anak korban kekerasan; b. training (pelatihan) dasar Teknik advokasi yang efektif; d. pendampingan terhadap kelompok sadar hukum yang melakukan advokasi hukum. Luaran yang direncanakan adalah Buku panduan (buku saku) pelatihan dasar konseling dan teknik dasar advokasi hukum yang efisien, serta pemberitaan dalam berita fakultas maupun media lokal.

Kata kunci : desa, kesadaran, hukum, pelatihan, advokasi

49 PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENDAMPINGAN HUKUM KONTRAK SENTRA INDUSTRI TERI CRISPY DALAM RANGKA PENJAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

Ketua Pelaksana : Christiani Widowati Fakultas : Hukum Anggota : Sri Hajati, Peter Mahmud Mz, Ellyne Dwi Poespasari, Soelistyowati, Mohammad Sumedi, Oemar Moechthar, R. Ray Audi Stevan Bimaputra, Suci Devika Amanah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK Desa Padelegan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan terkenal sebagai sentra industri teri crispy yang produknya telah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, bahkan juga sudah diekspor ke luar negeri. Keberadaan sentra industri ini secara nyata memberikan kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi Desa Padelegan. Namun kendala yang dijumpai adalah ketika melakukan transaksi jual beli antara pelaku usaha teri crispy dan pembeli hanya dilakukan berdasarkan kepercayaan tanpa dibuatnya perjanjian secara tertulis, sehingga berpotensi menimbulkan ketiadaan perlindungan hukum bagi pelaku usaha teri crispy. Kendala ini semakin mengemuka ketika transaksi jual beli teri crispy tidak hanya dilakukan secara offline, melainkan juga secara online melalui jaringan internet. Secara umum, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 4 kegiatan yaitu survey lokasi sekaligus mengurus perijinan, penyuluhan dan konsultasi hukum kontrak dan teknik pembuatan kontrak, pendampingan langsung terhadap pelaku usaha sentra industri teri crispy supaya terampil membuat perjanjian secara tertulis (kontrak) dalam bertransaksi jual beli dengan para pembeli produknya, fasilitator terhadap upaya sinkronisasi kebijakan antara Kepala Desa terkait dengan kegiatan usaha teri crispy. Dengan adanya kegiatan ini maka pengetahuan dan pemahaman dalam bidang Hukum Kontrak dan Teknik Pembuatan Kontrak terutama terkait dengan perjanjian jual beli teri crispy yang dimiliki oleh warga Desa Padelegan sebagai pelaku usaha teri crispy semakin meningkat seiring dengan semakin terampilnya mereka membuat perjanjian secara tertulis (kontrak) dalam bertransaksi jual beli dengan para pembeli produknya. Pemahaman mereka dalam aspek hukum ini semakin dilengkapi juga dengan pemahaman terkait aspek uji nutrisi dan higienis produk serta pemasaran produk sehingga diharapkan usaha teri crispy di Desa Padelegan semakin berkembang pesat. Selain itu, mereka semakin memahami arti penting keberadaan BUMDES untuk kelancaran usaha mereka yaitu jual beli teri crispy dan Desa Padelegan semakin otonom dalam menjalankan kegiatan yang ditujukan untuk mensejahterakan warganya. Kata kunci: Hukum Kontrak, Perjanjian, Sentra Industri Teri Crispy

50 MENDORONG DEMOKRATISASI SISTEM PEMERINTAHAN DI DESA SUMBERANYAR PASURUAN

Ketua Pelaksana : Haidar Adam Fakultas : Hukum Anggota : Endang Sayekti, Zendy Wulan A. W. Prameswari, Dr. Radian Salman, Dwi Rahayu Kristianti, Dr. Sukardi, M. Syaiful Aris, E. Prajwalita Widiati, R. Herlambang P. Wirataman, Dri Utari C. Rahmawati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul MENDORONG DEMOKRATISASI SISTEM PEMERINTAHAN DI DESA SUMBERANYAR PASURUAN merupakan lanjutan program pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan pada tahun 2017. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan dalam penyusunan produk hukum desa berupa Peraturan Desa dengan tujuan untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan desa yang demokratis, mendorong pengelolaan keuangan desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendorong partisipasi aktif masyarakat desa dalam pembangunan desa. Untuk luaran yang ingi dicapai dalam kegiatan ini adalah publikasi pada media cetak/online/ repository Universitas Airlangga, perbaikan tata nilai masyarakat di desa yang lebih demokratis dan terbuka dan perbaikan produk hukum desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

51 PENDIRIAN KOPERASI NELAYAN DENGAN PROGRAM WAKAF PRODUKTIF PADA KELOMPOK NELAYAN NAMBANGAN DAN CUMPAT KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA

Ketua Pelaksana : Shochrul Rohmatul Ajija Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Muryani, Sylva Alif Rusmita Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Permasalahan utama yang dihadapi kelompok nelayan di Kampung Nambangan dan Cumpat adalah terkait manajemen usaha dan aspek produksi. Pada aspek manajemen usaha, kedua kelompok nelayan tersebut belum memiliki keterampilan dalam mendirikan koperasi berbasis syariah, membuat produk-produk koperasi, dan pengelolaan modal koperasi berbasis dana wakaf. Sedangkan dari aspek produksi, kedua kelompok nelayan tersebut masih belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam peralatan penunjang penangkapan ikan.

Oleh karena itu kegiatan PKM ini diarahkan untuk membantu mengatasi masalah pada aspek manajemen usaha dan produksi pada kedua kelompok nelayan tersebut. Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen usaha adalah dengan memberikan pelatihan dalam mendirikan sebuah koperasi nelayan berbasis syariah, pelatihan produk-produk koperasi, dan pelatihan pengelolaan modal koperasi berbasis wakaf produktif. Sedangkan untuk menyelesaikan masalah produksi, kegiatan PKM ini diarahkan untuk menyediakan sarana dan prasarana alat tunjang untuk penangkapan ikan dengan skema wakaf produktif.

Output dari PKM ini adalah berdirinya badan hukum koperasi bagi koperasi nelayan di kelompok nelayan Nambangan dan Cumpat, serta berjalannya penyediaan sarana dan prasaran alat penunjang tangkap ikan berbasis wakaf produktif. Adapun luaran dari PKM ini adalah publikasi di jurnal ber ISSN/Prosiding (published), publikasi di media massa cetak/ online/repocitory PT (proses editing/sudah terbit), peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainya ) (Terdaftar/granted), peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan Manajemen) (besar peningkatan), perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) (sudah dilaksanakan), jasa,rekayasa sosial, metode, atau sistem, produk/barang (Penerapan), dan buku ber ISBN (draft).

Kata kunci : Program Kemitraan Masyarakat, Koperasi Nelayan, Nambangan, Cumpat

52 PENGEMBANGAN UNIT USAHA PENGRAJIN PRODUK DAUR ULANG SAMPAH MELALUI MEKANISME IDEATION, BUSINESS MODEL CANVAS (BMC), AGILE MANAGEMENT DAN BUSINESS DEVELOPMENT (DESA PLAOSAN, KECAMATAN BABAT, KABUPATEN LAMONGAN)

Ketua Pelaksana : Achsania Hendratmi Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Imron Mawardi, Puji Sucia Sukmaningrum Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK Pengrajin kerajinan daur ulang plastik berlokasi di dua tempat yaitu tempat pengrajin berada di Jl Sidorejo RT03/04 Dusun Plaosan Kecamatan Babat, sedangkan tempat penjahit berada di JI.Udayana RT03/01 Dusun Plaosan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Total pengrajin berjumlah 10 orang dan penjahit berjumlah 2 orang. Produk kerajinan berbasis sampah plastik yang di daur ulang yang memiliki "value added" menjadi peluang bisnis yang menjanjikan seiring tren kesadaran lingkungan yang semakin menyebar. Pengrajin plastik daur ulang di Lamongan sendiri telah memproduksi barang-barang daur ulang yang memiliki kualitas dan potensi untuk bersaing dengan produk yang berbahan baku non-daur ulang Namun, produk kerajinan tersebut belum mampu bersaing dalam pasar, mulai dari varian produk hingga model bisnis hingga kesulitan dalam mengakses pasar. Secara khusus kendala kelompok pengrajin sampah plastik dalam mengembangkan usaha adalah terletak pada : 1)Pengembangan produk; 2) Kesulitan dalam customer mapping, 3) Model Bisnis: 4) Akses pasar yang tepat. Oleh karena itu sangat diperlukan upaya untuk membantu para pengrajin tersebut agar mampu bersaing di pasar dengan cara melakukan pelatihan dan pendampingan dengan prinsip: 1) Proaktif dan intensif, pelaksana lapangan program secara aktif terjun ke lapangan; 2) Pendekatan praktis dan aplikatif, yaitu menggunakan metode-metode praktis dan sederhana (namun berhasil di aplikasikan di berbagai perusahaan skala kecil dan besar di seluruh dunia) serta melibatkan pelaku mikro secara langsung; 3) Evaluatif, monitoring berkala secara langsung maupun dengan menggunakan remote monitoring. Berdasarkan kendala dan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka solusi yang ditawarkan adalah mekanisme pengembangan usaha yang integratif melalui suatu mekanisme pelatihan dan pendampingan Elemen utama pada pelatihan dan pendampingan serta bimbingan kepada pelaku usaha mikro baik secara teori maupun teknis pada Pengembangan Usaha (Business Development) Integratif yang meliputi: 1) Penyusunan Business Action Plan (pengembangan produk, pemetaan target konsumen, validasi pasar, Model Bisnis Kanvas. penyusunan laporan keuangan sederhana, pemasaran online, 2) Penyusunan matriks kinerja pemasaran dan kinerja; 3) Pengembangan akses, membantu akses pasar dan akses pembiayaan serta duplikasi sistem.

53 PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK PENGRAJIN KERIS DESA AENG TONG TONG, KEC. SARONGGI DAN DESA PALONGAN, KEC. BLUTO, KAB. SUMENEP, PROV. JATIM

Ketua Pelaksana : Bambang Tjahjadi Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Noorlailie Soewarno, Agus Widodo Mardijuwono Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Desa Aeng Tong Tong merupakan desa terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya keris, kemudian diikuti oleh desa-desa lainnya. Tradisi pembuatan keris di Madura sudah merupakan warisan turun temurun sejak sebelum Kerajaan Majapahit dulu. Empu-empu pembuat keris yang terkenal jaman kerajaan Singasari, Kediri, dan Majapahit hidup di Madura, seperti Empu Kasa dan Empu Supa. Desa Aeng Tongtong terletak di wilayah Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Desa Aeng Tongtong memiliki luas wilayah 202.3 Ha dengan jumlah dusun sebanyak 3. Sedangkan desa Palongan terletak di wilayah Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep Desa Palongan memiliki luas wilayah 163.66 Ha dengan jumlah Rukun Warga 6 dan Rukun Tetangga 12. Berdasarkan hal tersebut maka desa Aeng Tong Tong dan desa Palongan dijadikan sebagai khalayak sasaran Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Program ini merupakan kelanjutan atas hasil kajian yang Sebelumnya telah dilakukan oleh Pusat Tatakelola dan Daya Saing (PTD) Universitas Airlangga bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada tahun 2017. Beberapa permasalahan dirasakan cukup mengganggu kelancaran membangun wirausaha ekonomi kreatif berbasis budaya keris, antara lain permasalahan regulasi, SDM & organisasi, produksi, pemasaran dan modal. Saat ini, masyarakat kedua desa memposisikan diri sebagai penggiat budaya keris. Sebenarnya, kemampuan mereka tidak sekedar membuat keris, tetapi mampu membuat segala macam senjata di seluruh nusantara (, , , , dsb), dan senjata-senjata tradisionil bangsa-bangsa lain di Asia, bahkan dunia. Seharusnya, posisi di masa depan mereka perlu didorong dan diarahkan untuk memenuhi pasar dunia dengan memanfaatkan teknologi internet. Saran yang dapat diberikan untuk kegiatan ini adalah; membangun mindset/pola pikir masyarakat desa tentang aspek-aspek cara persaingan sehat antar desa dan antar individu, strategi bisnis, model bisnis, costing, dan branding keris dan tosan aji lainnya. Hal ini dapat dilakukan melalui serangkaian workshop dan pendampingan Serta membangun mindset/pola pikir masyarakat desa masyarakat desa tentang bisnis keris dan tosan aji lainnya dengan meningkatkan kerjasama dalam nilai Gotong Royong, khususnya bagaimana membangun super team beranggotakan 2 (dua) desa.

54 PENGEMBANGAN INOVASI DESAIN BATIK EMPAT DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING BATIK RUMAHAN DI SURABAYA

Ketua Pelaksana : Ririn Tri Ratnasari Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Sri Herianingrum Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Batik, merupakan salah satu sub sector industri garmen dan konveksi yang patut dipertimbangkan untuk lebih dikembangkan di Indonesia. Sistem pengerjaan yang masal, membuat sub sektor industri batik, diharapkan mampu mengatasi masalah tenaga kerja yang melimpah. Selain itu, batik yang merupakan cirri khas Nusantara juga telah diakui dunia sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan, agar jati diri bangsa terus dikenal di dunia. Di Jawa Timur perkembangan industri batik semakin terlihat seiring dengan peran pemerintah melalui pembinaan dan pembangunan sentra-sentra batik. Perkembangan permintaan terhadap batik telah mendorong tumbuhnya industry batik di Jawa Timur pada umumnya dan di Surabaya pada khususnya.

Situasi ini juga membawa dampak positif, yaitu berkurangnya angka pengangguran. Berkurangnya pengangguran diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan kondisi beberapa usaha batik rumahan di wilayah Surabaya tim pengusul mengambil 2 (dua) mitra usaha yang berpotensi untuk dikembangkan lebih luas. Tim pengusul telah mengajak kerjasama kedua usaha batik rumahan tersebut untuk menjadi mitra dalam program pengabdian. Kedua usaha batik rumahan yang dimaksud adalah pengusaha batik rumahan dan pengusaha konveksi batik.

Adapun usulan pelatihan yang diberikan, yaitu : 1. Pelatihan inovasi desain batik empat dimensi. 2. Pelatihan inovasi desain, teknik pencelupan yang efektif dan peningkatan kompetensi di bidang konveksi perbatikan. 3. Pelatihan manajemen usaha dan strategi pemasaran. Rancangan evaluasi ditetapkan untuk mengevaluasi erhadap penguasaan materi pelatihan oleh para peserta, pelaksana dan efek dari implementasi program pelatihan yang akan dilakukan. Pelatihan yang direncanakan dalam usulan ini memiliki target luaran untuk: 1. Meningkatkan kreatifitas dan daya inovasi usaha kecil masyarakat industri batik di Surabaya. 2. Pemberdayaan dan kemandirian ekonomi masyarakat melalui usaha batik di Surabaya. 3. Meningkatkan keunggulan bersaing sehingga mampu bersaing secara sehat melalui inovasi produk.

Kata kunci: Batik, Inovasi Desain Empat Dimensi, Keunggulan Bersaing

55 PENGEMBANGAN UNIT USAHA PESANTREN MELALUI TERBENTUKNYA INKUBATOR BISNIS DI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT (DESA BANJARWATI, KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR)

Ketua Pelaksana : Tika Widiastuti Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Imron Mawardi, Achsania Hendratmi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan terletak di Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur. PP Sunan Drajat Lamongan telah memiliki beberapa unit usaha pesantren untuk melayani keperluan santri diantaranya yaitu koperasi santri, laundry, dan toserba. PP Sunan Drajat Lamongan sudah memiliki jenis unit usaha yang beragam dan sistem manajemen yang cukup mapan. Unit usaha yang telah dimiliki masih dapat dikembangkan lagi agar unit usaha yang telah berjalan dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih luas lagi terhadap perekonomian masyarakat sekita PP Sunan Drajat Lamongan.

Secara khusus kendala PP Sunan Drajat Lamongan dalam menciptakan maupun mengembangkan unit usaha pesantrennya adalah terbatasnya kemampuan SDM dalam dunia usaha baik secara teori maupun teknis dan kurangnya akses permodalan. Total santri PP Sunan Drajat Lamongan yang berjumlah kurang lebih 937 orang pada 2016 memiliki potensi pasar maupun sumber daya manusia yang besar yang diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekonomi pesantren yang mandiri dan mapan sehingga tidak ketergantungan dengan iuran santri. Dalam pendayagunaan potensi sosial seperti SDM santri, perlu dikembangkan melalui media training pemberdayaan santri dalam segi teori maupun teknis. Disamping itu dalam membuka akses permodalan yang lebih besar dibutuhkan penguatan jaringan dengan pihak ketiga. Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan membentuk inkubator bisnis.

Inkubator bisnis pesantren melakukan sejumlah pendampingan dan pelatihan Pelatihan ini dilaksanakan langsung di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Pelatihan dilaksanakan sesuai dengan bidang konsentrasi inkubator bisnis. Pendampingan lapangan pendirian inkubator bisnis pesantren dan pendampingan penyusunan perangkat inkubator bisnis, seperti AD, ART, dan berbagai SOP pelaksanaan inkubator bisnis. Pendampingan akan difokuskan pada tahapan pembentukan inkubator bisnis tersebut, sehingga ke depannya diharapkan benar- benar mewujudkan inkubator bisnis pesantren, serta mengembangkan usaha pesantren.

56 PENDIRIAN BANK SAMPAH PADA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA, JANDA, DAN LANSIA DI DESA DEKETAGUNG, KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Muryani Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Shochrul Rohmatul Ajija, Riris Diana Rachmayanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Deketagung merupakan satu dari 21 salah satu desa yang berada di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan Desa Deketagung sendiri bukan termasuk dalam kategori desa tertinggal karena semua fasilitas penunjang sudah lengkap seperti sekolah dan polindes (puskesmas). Jumlah penduduk yang ada di desa deketagung berjumlah 3.600 an jiwa yang tersebar dalam 4 (empat) dusun, yaitu Dusun Deket, Dusun Kedungsogo, Dusun Juwet Raya, dan Dusun Kedung Gadung. Mata pencaharian utama warga di daerah tersebut adalah bertani. Mereka yang keadaan ekonomi mampu biasanya memiliki lahan sawah yang luas, sehingga hasil panen melimpah. Sedangkan mereka dengan ekonomi menengah ke bawah rata-rata mempunyai sawah yang tidak cukup luas dan kebanyakan mereka adalah buruh tani, bahkan beberapa tidak memiliki lahan sawah sama sekali (hanya sebagai buruh tani).

Di sisi lain, permasalahan yang muncul di Desa Deketagung adalah terkait sampah. Masyarakat di desa ini masih mengolah sampah secara konvensional yaitu dengan membakar ataupun membuang begitu saja di kebun atau sawah. Ditambah lagi banyaknya fasilitas umum seperti sekolah, pasar, dan tempat wisata berupa waduk yang semakin menambah tingginya kuantitas sampah baik organik maupun non organik di kawasan ini.

57 TERBENTUKNYA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN KEDIRI

Ketua Pelaksana : Irham Zakki Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Tika Widiastuti, Achsania Hendratmi, Eko Fajar Cahyono, Imron Mawardi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lamor Kelud Sejahtera merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar dengan melakukan pendampingan masyarakat dusun Laharpang untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat pasca erupsi gunung kelud. KSM Lamor Kelud Sejahtera memiliki bidang usaha utama yaitu pertanian cabai dan kopi serta peternakan kambing dan sapi perah. Selain itu, untuk mendapatkan penghasilan tambahan selama menunggu panen, masyarakat juga memiliki usaha sampingan seperti perkebunan pisang, perdagangan, serta rumah pengolahan kopi yang produknya telah dipasarkan hingga sulawesi. KSM Lamor Kelud Sejahtera telah berhasil membangkitkan kembali perekonomian masyarakat dusun laharpang pasca bencana erupsi gunung kelud.

Dalam perkembangannya, usaha ekonomi yang dilakukan oleh KSM Lamor Kelud Sejahtera masih kurang didukung oleh kemampuan permodalan dan akses keuangan. Banyak masyarakat yang ingin bergabung dalam KSM tersebut namun pendanaan yang dimiliki KSM masih terbatas. hingga saat ini anggota KSM berjumlah 30 orang. KSM yang memiliki fungsi seperti koperasi ini, menjalankan usahanya dengan menggunakan prinsip syariah yang telah mengelola dana awal Rp. 30 juta dan dalam dua tahun dana telah berkembang menjadi Rp 53 juta, namun keberadaannya hanya sebagai program usaha bersama, belum menjadi sebuah lembaga keuangan mikro syariah secara resmi.

Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan lembaga keuangan mikro syariah seperti Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang berfungsi sebagai koperasi KSM Lamor Kelud Sejahtera dan mendukung investasi dan permodalan usaha bagi para petani cabai dan kopi.

58 PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN EX-DOLLY MENJADI DESTINASI KAMPUNG URBAN KREATIF SURABAYA

Ketua Pelaksana : Noorlailie Soewarno Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Bambang Tjahjadi, Agus Widodo Mardijuwono Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Penutupan Dolly sebagai pusat prostitusi tahun 2014, tentu saja membawa pengaruh besar pada perekonomian masyarakat di kawasan eks lokalisasi Dolly Pemerintah Kota Surabaya telah berusaha keras meningkatkan perekonomian rakyat di kawasan tersebut dengan membangun Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan menjadikan sebagai destinasi wisata baru Surabaya Membangun kawasan wisata tentu saja memerlukan strategi kawasan dan strategi bisnis yang tepat. Mengubah citra Dolly yang dulu negatif menjadi citra baru yang positif sebagai destinasi wisata juga memerlukan Re-Branding Strategy yang tepat Berdasarkan hal tersebut maka kawasan ex-Dolly dijadikan sebagai khalayak sasaran Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Program ini merupakan kelanjutan atas hasil Focus Group Discussion (FGD) yang sebelumnya telah dilakukan oleh Pusat Tatakelola dan Daya Saing (PTD) Universitas Airlangga bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Airlangga pada tahun 2017.

Beberapa permasalahan yang ada antara lain permasalahan sosial masyarakat, ekonomi, infrastruktur, kesehatan lingkungan dan pendidikan Solusi atas permasalahan yang direkomendasikan adalah dengan melaksanakan pemetaan kawasan eks Dolly, melakukan pembinaan, pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan kawasan, menyusun strategi bisnis ekonomi kreatif, place branding, product branding, personal branding dan digital marketing. Harapan dari rekomendasi atas permasalahan tersebut adalah bahwa kedepan akan ada hasil pemetaan kawasan dari berbagai aspek yang akan menjadi dasar pembentukan model kawasan kampung urban kreatif Surabaya, serta peningkatan pemahaman masyarakat strategi bisnis ekonomi kreatif, product branding, personal branding dan digital marketing, serta berbagai aspek lainnya seperti pendidikan, kesehatan lingkungan dan sosial masyarakat. Adapun target luaran jangka pendek yang harus dicapai dari kegiatan ini adalah artikel ilmiah pada jurnal nasional, sedangkan target jangka panjang bahwa artikel ilmiah tentang pengembangan kawasan eks Dolly akan menjadi stimulant bagi pihak-pihak terkait untuk mewujudkan harapan atas solusi permasalahan.

Metode pelaksanaan program PKM ini adalah melaksanakan focus group discussion dengan warga masyarakat serta UKM-UKM di kawasan eks Dolly untuk pengkinian identifikasi permasalahan yang ada di lapangan, kemudian dilakukan elaborasi dan konfirmasi atas hasil FGD serta rekomendasi solusi permasalahan dengan melakukan wawancara

59 PENDIRIAN BMT SEBAGAI PEMENUHAN ASPIRASI MASYARAKAT MUSLIM KEDIRI DI DESA BANDAR KIDUL, KEC. MOJOROTO, KEDIRI

Ketua Pelaksana : Sri Herianingrum Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Eko Fajar Cahyono, Lina Nugraha, Sylvia Alif Rusmita Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK Mitra Progranı I adalah ketua Koperasi Faskho dan mitra kelompok II adalah Ketua BMT Rukun Abadi. Mitra program I dan II dari usulan ini merupakan ketua koperasi dan BMT yang cukup memiliki motivasi yang tinggi dalam menggerakkan perekonomian warga di sekitarnya. Pada bidang keuangan mikro mitra 1 memliki persoalan yang krusial yaitu motivasinya yang tinggi untuk menerapkan prinsip syariah pada koperasinya. Sedangkan mitra 2, sudah melaksanakan prinsip syariah, sehingga dapat dijadikan model oleh mitra 1, hanya membutuhkan pembenahan pada fungsi pengawasan syariahnya. Besarnya jumlah anggota koperasi Fascho, dan tingginya aktivitas simpan pinjam, disertai anggota koperasi semuanya adalah jama'ah pengajian di Bandar Kidul, mengindikasikan pentingnya koperasi ini diubah dari konsep konvensional menjadi konsep syariah. Permasalahan pokok dalam kasus ini adalah kurangnya informasi mengenai proses pembentukan dan pengelolaan koperasi yang sesuai dengan prinsip Islam. Ada beberapa faktor yang mendukung untuk mengalihkan Koperasi Faskho menjadi BMT. Pertama, adalah dominannya nuansa religiusitas Islam di masyarakat sekitar, sehingga mendorong pengelola untuk menyediakan jasa keuangan non bank yang sesuai dengan prinsip syariah. Kedua, adalah keinginan pengelola untuk menjadikan aktivitasnya dalam menyediakan jasa keuangan bernilai ibadah dan mencapai keberkahan dunia dan akhirat. Berdasarkan analisis situasi diatas, tujuan usulan ini adalah memberikan solusi kepada Koperasi Faskho terkait proses pembentukan BMT, yaitu pelatihan dalam pengelolaan manajemen dan akuntansi pada BMT, dan pendampingan atau pengawasan berkala untuk monitoring kesesuaian pengelolaan BMT. Langkah langkah yang ditempuh dalam program pengabdian masyarakat ini adalah kerjasama dengan dinas koperasi untuk tahapan awal pendirian BMT, kemudian dilanjutkan dengan Pelatihan Pengelolaan BMT (Simpan Pinjam), manajemen pembiayaan dan simpanan dan tahap selanjutnya adalah Pelatihan Akuntansi BMT Dengan Menggunakan Software, Pelatihan Produk-Produk Koperasi Syariah dan diikuti dengan Pelatihan Pendirian BMT. Seluruh proses tersebut aka dilakukan evaluasi pelaksanaan Target luaran yang ingin dicapai adalah dengan Publikasi Ilmiah pada jurnal ber ISSN / Prosiding Jurnal Nasional, Penerapan peningkatan daya saing Mitra yaitu Koperasi Faskho, Penerpan Ilmu Ekonomi Islam dalam Koperasi Faskho dan perbaikan tata nilai ajaran Islam dalam pengelolaan usaha Koperasi Faskho.

Kata kunci: operasional koperasi, BMT (Baitul Maal Wattamwil), Prinsip Syariah 60 PENERAPAN SISTEM ONLINE DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU KUALITAS HUBUNGAN ANTARA SEKOLAH, GURU, DAN WALI MURID UNTUK MEMAKSIMALKAN PROSES PENDIDIKAN ANAK

Ketua Pelaksana : Imam Harymawan Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Anggota : Khusnul Prasetyo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang berjudul "Penerapan Sistem Online dalam Rangka Peningkatan Mutu Kualitas Hubungan antara Sekolah, Guru, dan Wali Murid untuk Memaksimalkan Proses Pendidikan Anak" ini mengusung masalah non-ekonomi/umum di masyarakat antara lain masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi yaitu sekolah beserta guru dan wali murid dari siswa-siswi yang sedang mengemban pendidikan. Adapun mitra yang dijadikan pilot project program ini adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Uswah Surabaya dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baiturrahman Surabaya.

Permasalahan yang ditemukan dalam kelompok masyarakat ini adalah kurangnya interaksi secara langsung antara guru dan wali murid di sekolah sebab kesibukan wali murid yang tidak menentu, mengakibatkan mereka terkadang tidak dapat meluangkan waktu untuk sekedar berkomunikasi dengan guru anak-anaknya untuk mengetahui perkembangan pendidikan anaknya di sekolah. Wali murid hanya bisa datang saat pengambilan rapot saja, yang mana waktu pengambilannya biasanya dibatasi sehingga terkadang guru dan orang tua tidak bisa leluasa mendiskusikan perkembangan siswa-siswi di sekolah maupun di rumah Solusi yang ditawarkan yaitu penerapan sistem online yang dapat menjadi jembatan antara sekolah dan guru untuk memberikan informasi mengenai kegiatan dan perkembangan anak di sekolah serta sarana diskusi kepada wali murid yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran yang diharapkan antara lain mengurangi kesenjangan dan menciptakan hubungan dan interaksi yang harmonis antara sekolah, guru, dan wali murid mengenai kegiatan dan perkembangan anak di sekolah maupun di rumah.

Rencana luaran berupa sistem informasi buku penghubung kegiatan dan perkembangan proses pendidikan anak secara online yang dapat diakses secara gratis oleh sekolah, guru, dan wali murid, Modul penggunaan sistem online; Satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN atau prosiding dari seminar nasional; Publikasi pada media masa cetak dan repository Universitas Airlangga: Peningkatan penerapan IPTEK; Perbaikan tata nilai masyarakat (ketentraman dan pendidikan)

61 EFEKTIVITAS INTERACTIVE TEACHING TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG COMPUTER VISION SYNDROME DAN TERAPINYA

Ketua Pelaksana : Bambang Subakti Zulkarnain Fakultas : Farmasi Anggota : Toetik Aryani, Aniek S. B. Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Dewasa ini penggunaan penggunaan komputer dan gawai semakin meningkat dan menjadi hal yang umum di masyarakat kita. Kedua alat tersebut membantu tugas kita dalam kegiatan sehari-hari rutin hingga tugas profesional. Kondisi ini juga terjadi pada lingkungan mahasiswa di universitas. Penggunaan komputer atau gawai dalam rentang waktu lama dapat menyebabkan problem kesehatan yang dikenal sebagai computer vision syndrome (CVS). CVS dapat mengganggu kemampuan membaca atau melakukan tugas profesional yang dapat menyebabkan masalah dalam pencapaian prestasi akademik. Salah satu cara pencegahan CVS adalah memberi pengetahuan tentang CVS baik pada aspek terapi obat dan terapi non-obat.

Topik CVS dapat dengan mudah disampaikan kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam pengmas ini melalui interactive teaching. Pemberian materi CVS dengan cara interactive teaching lebih menyenangkan dan menstimulasi komunikasi di antara peserta dan pemberi materi. Dengan adanya pengetahuan tentang CVS diharapkan akan mengubah perilaku mahasiswa saat berinteraksi dengan komputer atau gawai. Hal ini termasuk perubahan pada lama waktu berinteraksi dan postur tubuh saat berinteraksi dengan komputer dan gawai serta mengenal obat tetes mata dan salep untuk CVS. Pre vs. post intervensi dengan interactive teaching diberikan pada 66 mahasiswa yang berpartisipasi dalam pengabdian masyarakat ini. Semua peserta harus menjawab 10 pertanyaan pilihan ganda tentang CVS. Skor maksimum adalah 10. Hasil intervensi menunjukkan perbedaan bermakna pre vs. post pemberian materi CVS (skor rata-rata pre vs. post: 3 vs 9; p <0,0001). Interactive teaching sebagai sarana dalam memberikan pengetahuan baru pada mahasiswa berhasil meningkatkan pengetahuan mereka tentang CVS.

Kata kunci: computer vision syndrome, pengetahuan, interactive teaching

62 REVITALISASI USAHA KECIL MENENGAH DHARMA BOGA BOJONEGORO MELALUI PELATIHAN CARA PRODUKSI DAN REGISTRASI PANGAN YANG BAIK SERTA HALAL

Ketua Pelaksana : Noor Erma Nasution Fakultas : Farmasi Anggota : Sugijanto, Siswandono, A. Syahrani, Suko Hardjono, Isnaeni, Marcellino Rudyanto, Hadi Poerwono, Juni Ekowati, Suzana, Kholis Amalia, Zamrotul Izza Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kemandirian penyediaan pangan di Indonesia didukung oleh diversitas bahan alam yang melimpah baik dari sumber nabati, hewani, maupun mineral. Dibandingkan obat, ketergantungan produk pangan pada negara lain relatif lebih rendah, karena fabrikasinya membutuhkan fasilitas dan infrastruktur yang dapat terpenuhi di dalam negeri. Sistem regulasi yang dikelola oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI) telah diberlakukan untuk menjamin produk makanan yang dikonsumsi masyarakat berkualitas, bergizi, aman, halal, dan terjangkau serta dengan rasa yang memuaskan selera masyarakat. Produk yang laik edar minimal harus memenuhi persyaratan registrasi dari aspek halal, batas maksimum mikroba dan cemaran bahan kimia. Tumbuh kembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga difasilitasi oleh pemerintah. Dharma Boga adalah salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM)dikecamatan Klangon, Bojonegoro yang bergerak di bidang produksi makanan selama lebih dari 10 tahun.

Beberapa permasalahan terkait registrasi, sertifikasi halal dan penanganan produksi terutama bahan tambahan makanan yang memenuhi persyaratan, telah dikomunikasikan kepada Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PENMAS) Fakultas Farmasi Univeritas Airlangga (FFUA). Alhamdulillah kegiatan PENMAS dengan materi pelatihan cara produksi dan registrasi pangan yang baik serta halal telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan, walaupun masih perlu ditindaklanjuti dengan jalinan kerjasama untuk program revitalisasi UMKM di masa mendatang.

Dari tiga parameter yang digunakan untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi pelatihan, rerata yang diperoleh lebih dari 30% menunjukkan peningkatan. Untuk pengenalan logo halal dan bahaya formalin, 100% pesrta sudah paham. Pelatihan melibatkan pakar dan pemangku kewenangan dari Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur dan para stafpengajarserta Unit Layanan Pengujian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Kata kunci: Revitalisasi UMKM, Pelatihan, Produsi, Registrasi, Makanan, Halal

63 PENGEMBANGAN PRODUKSI JAMU DAN BAHAN SPA BAGI PENJUAL JAMU GENDONG DAN SIMPLISIA DI BANTUL, YOGYAKARTA

Ketua Pelaksana : Retno Widyowati Fakultas : Farmasi Anggota : Gunawan Indrayanto, Aty Widyawauyanti, Idha Kusumawati, Isnaeni, Mulja Hadi Santosa, Neny Purwitasari, Rice Disi Oktarina Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Jamu merupakan sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Di beberapa kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan selain jamu simplisia juga dijual di pasar tradisional. Jamu yang dijual masih banyak yang tidak memenuhi standar kebersihan dalam cara pembuatannya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan usaha dan peran perempuan penjual jamu di wilayah Bantul, Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas dan mengembangkan produk jamu yang akan dijual. Kegiatan pengabdian ini telah dilakukan di dua desa yaitu Imogiri dan Jetis, Kab. Bantul, Yogyakarta. Khalayak sasaran pengabdian pada masyarakat ini adalah penjual jamu gendong di Desa Canden, Kec. Jetis dan jamu simplisia di Desa Kunden, Kec. Imogiri yang diwakili sebanyak 50 orang.

Pemilihan khalayak sasaran didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu (1) kelompok usaha ini memiliki prospek yang baik untuk pertumbuhan ekonomi daerah sekitar, (2) lokasi usaha relatif berdekatan dan terjangkau oleh tim dan (3) memiliki komitmen dan kemauan keras dalam memajukan usaha. Untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan dari kegiatan ini maka dilakukan upaya: (1) Edukasi dan pelatihan peningkatan kualitas simplisia, (2) Pelatihan pemanfaatan teknologi dan pengembangan produk simplisia (teh herbal), (3) Pelatihan pembuatan inovasi ’permen jamu’, dan (4) Pengenalan produk spa yaitu potpourri dan ramuan mandi rempah yang dapat meningkatkan nilai jual jamu. Dari kegiatan terlihat antusias para peserta pelatihan, mereka banyak memberikan pertanyaan dan menjawab soal post-test dengan benar. Selain itu keinginan mereka untuk menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan, khususnya tentang pembuatan permen herbal dan mendirikan rumah SPA.

Kata kunci: permen herbal; potpourri; mandi rempah; teh herbal; inovasi simplisia

64 PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENANGANAN PENYAKIT DIABETES DI KECAMATAN KENJERAN SURABAYA

Ketua Pelaksana : Wiwied Ekasari Fakultas : Farmasi Anggota : Bambang Prajogo, Lusiana Arifianti, Suciati, Tutiek Purwanto, Moch. Djunaedi, Arie Sulistyarini, Elida Zairina, Kholis Amalia Nofianti, Dewi Wara Shinta, Dinda Monika Nusantara, Arina Dery Puspitasari, Chrismawan Arianto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Wilayah Kenjeran yang menjadi lokasi pengabdian masyarakat ini merupakan wilayah binaan Universitas Airlangga sampai saat ini. Berdasar data pengabdian masyarakat di tahun sebelumnya, ditemukan banyak penyakit degeneratif utamanya penyakit diabetes yang menjangkit pada penduduk wilayah Kenjeran dengan penanganan yang belum maksimal karena kurangnya pengetahuan bagaimana mencegah dan mengobati baik menggunakan obat tradisional maupun obat modern. Untuk itu dilakukan pengabdian masyarakat dengan menggunakan metode penyuluhan/ edukasi tentang cara memanfaatkan tanaman obat yang telah terbukti secara ilmiah mempunyai aktivitas dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Juga diberikan informasi mengenai penyakit diabetes, cara menyiapkan dan mengolah obat tradisional sehingga siap dikonsumsi oleh diri sendiri maupun keluarganya dalam mencegah dan mengobati penyakit Diabetes mellitus. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan para peserta kader PKK kecamatan Kejeran Surabaya tentang obat tradisonal untuk penyakit diabetes menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna setelah diberikan penyuluhan .

Kata kunci : Obat tradisional, diabetes, wilayah kenjeran Surabaya, edukasi

65 PELATIHAN PEMANFAATAN KULIT BUAH KOPI SEBAGAI BAHAN BAKU KOSMETIKA LULUR

Ketua Pelaksana : Noorma Rosita Fakultas : Farmasi Anggota : Tristiana Erawati, Widji Soeratri, Esti Hendradi, Tutiek Purwanti, H. Sugiyartono, Retno Sari, Dewi Isadiartuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Jember dikenal sebagai kota agraris yang banyak memproduksi komoditi kopi. Selain kopi, Jember juga mempunyai komoditi-komoditi lainnya seperti karet dan cacao atau coklat. Pada proses pemanfaatan biji kopi terdapat 40-45% limbah kulit buah kopi yang pemanfaatannya kurang optimal. Selain itu Jember juga mempunyai komoditi lain yang juga terkenal yaitu lemak coklat. Kulit buah kopi mengandung senyawa polifenol: flavan-3-ol, asam hidroksinamat, flavonol, antosianidin, katekin, epikatekin, rutin,tanin, asam ferulat, sementara itu lemak coklat mengandung polifenol yang memiliki aktifitas antioksidan dapat memperlambat penuaan dini dan melancarkan peredaran darah. Untuk itu diperlukan upaya kreatif untuk memanfaatkan limbah kulit buah kopi menjadi suatu produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Tujuan kegiatan ini adalah memberi informasi tentang pemanfaatan kulit buah kopi sebagai bahan baku kosmetika lulur dan juga pelatihan cara membuat lulur tersebut.

Kata kunci: kulit buah kopi, lulur, lemak coklat, kosmetika, Jember

66 PELATIHAN MENGENAL PRODUK OBAT HALAL DAN BAIK SERTA PENGGUNAANNYA YANG TEPAT DAN RASIONAL BAGI ANGGOTA MAJELIS TAKLIM

Ketua Pelaksana : Liza Pristianty Fakultas : Farmasi Anggota : Isnaeni, Sugijanto, Noor Erma, Umi Athuyah, Wahyu Utami, Mochamad Djunaedi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kepedulian dan pemahaman masyarakat akan produk halal menjadi faktor menentukan untuk mengembangkan sistem jaminan halal produk obat yang beredar di Indonesia. Kewajiban untuk pengendalian produk halal adalah tanggung jawab bersama, oleh karena itu Fakultas Farmasi Unair berupaya berkontribusi untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku warga masyarakat terhadap produk obat halal dan aman serta penggunaannya yang benar. Pengabdian masyarakat ini, dilakukan pelatihan mengenal produk obat halal dan aman serta penggunaannya yang benar bagi anggota dua kelompok majelis taklim, dipilih dua subyek tersebut karena majelis taklim merupakan kelompok muslim yang berkepentingan terhadap kehalalan produk obat. Pelatihan dilaksanakan dalam tiga sesi dengan topik pelatihan mengenal produk obat halal ditinjau dari asal bahan baku obat, bahan baku obat, proses produksi dan registrasinya, pelatihan penggunaan obat yang tepat dan rasional meliputi tepat obat, tepat penderita, tepat lama pakai, tepat waktu pakai dan waspada efek samping dan diakhiri dengan edukasi tentang obat dan penggunaannya yang benar menggunakan media Ular Tangga Sadar Obat.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2018 dan 15 September 2018 dengan total peserta pelatihan sebanyak 150 orang. Nara sumber kegiatan dari Balai Besar POM dan LPPOMMUI serta fasilitator dari tim Fakultas Farmasi Unair Kegiatan dievaluasi dengan pretes dan postes , hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari peserta yang dibuktikan dengan analisis uji beda diketahui bahwa nilai signifikasi =0,00 < 0,05 dengan demikian dapat dinyatakan terdapat perbedaan bermakna pengetahuan dan pemahaman jamaah majelis taklim terhadap produk obat halal dan aman serta penggunaannya yang benar Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelatihan mengenal produk obat halal dan baik serta penggunaannya yang tepat dan rasional diperlukan di masyarakat dan metode yang digunakan dalam pelatihan ini terbukti dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengenal produk obat halal dan baik serta penggunaannya yang tepat dan rasional.

Kata kunci : Produk obat halal, ular tangga, majelis taklim

67 PELATIHAN PEMBUATAN VCO SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN DAGING BUAH NANAS (ANANAS COMOSUS, L.MERR) DAN UPAYA PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN OBAT SECARA BENAR

Ketua Pelaksana : Mochamad Djunaedi Fakultas : Farmasi Anggota : Umi Athiyah, Riesta Primaharinastiti, Dwi Setyawan, Dewi Melani Hariyadi, Suko Hardjono, Nuzul Wahyuning Diyah, Suzana, Aniek Setiya Budiatin, Juni Ekowati, Zamrotul Izzah, I Nyoman Widjaya, Wahyu Utami, Wiwid Ekasari. Tutiek Purwanti, Noorma Rosita, Tutik Sri Wahyuni, Nurul Fadhita Arofah, Mohammad Faisal Jamaludin Malik Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kekayaan alam Indonesia perlu dimanfaatkan secara maksimal. Diantara kekayaan alam tersebut adalah pohon kelapa. Pohon kelapa ini dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan dan kosmetika. Namun karena belum dimanfaatkan secara maksimal, maka kebutuhan produksi bahan kebutuhan pokok dari dalam negeri. Salah satu upaya meningkatkan nilai Farmasi Universitas Airlangga telah dilakukan penelitian pembuatan VCO menggunakan dimasukkan wadah. Hasil yang didapat adalah dari 100 mL santan kelapa dapat dihasilkan tersebut masih memerlukan suplai dari luar negeri. Dengan adanya usaha untuk memaksimalkan bahan dasar yang dapat diperoleh dari dalam negeri, akan meningkatkan tambah dari buah kelapa adalah pembuatan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). VCO merupakan minyak yang dibuat dengan cara enzimatis. Di Departemen Kimia daging buah Nanas. Metode pembuatannya adalah mencampurkan santan kelapa dengan sari buah nanas, kemudian didiamkan 24 jam. Setelah pendiaman VCO dipisahkan dan lebih kurang 10 mL VCO, dengan menggunakan 1,50 % sari buah nanas. VCO yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar harus mendapatkan perhatian terutama tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan kesehatan dengan cara memberi bekal pemilihan obat untuk swamedikasi (pengobatan sendiri) merupakan usaha yang perlu didukung dan diberi perhatian khusus. Swamedikasi yang menggunakan obat memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang tidak dapat dilakukan hanya dengan cara sekedarnya, Pendampingan tenaga profesional kesehatan sangat diperlukan dalam swamedikasi.

Kata kunci: VCO, Enzimatis, Nanas, Obat

68 EDUKASI TEHNIK ASEPTIK SEDIAAN STERIL BAGI TENAGA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN SUMBA TIMUR NTT

Ketua Pelaksana : Dewi Isadiartuti Fakultas : Farmasi Anggota : Retno Sari, Sugiyartono, Widji Soeratri, Dewi Melani H, Esti Hendradi, Tristiana Erawati, Tutiek Purwanti, Noorma Rosita, Dwi Setyawan, Andang Miatmoko, Maria Lucia Ardhani D. L, Helmy Yusuf, Din Retnowati, Abhimata P, Aniek Budiyatin, Chrismawan Arianto, Liza Pristianty, Febri Annuryanti, Aty Widyawaruyanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pemerintah melalui Permenkes 72/2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit telah memberikan arahan yang jelas mengenai pengaturan standar pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian di bidang pengelolaan sediaan steril merupakan salah satu aspek yang mendapat perhatian, karena akan memengaruhi mutu pelayanan yang diberikan kepada penderita. Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di Indonesia Bagian Timur. Kabupaten Sumba Timur memiliki jumlah penduduk yang cukup besar (per 31 Desember 2014 mencapai 247.018 jiwa) akan tetapi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan memiliki keterbatasan dalam mendapatkan informasi terbaru. Untuk menjawab kondisi tersebut diadakan pelatihan bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang (IAI PC) Sumba Timur.

Tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tehnik aseptik sediaan steril bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan agar mutu pelayanan kesehatan dapat meningkat. Pelatihan diberikan dalam bentuk ceramah terdiri dari materi kompatibilitas dan stabilitas sediaan parenteral dan materi dispensing sediaan steril dilanjutkan dengan praktek tehnik aseptik sediaan steril.

Kegiatan pelatihan diikuti 49 peserta yang terdiri dari apoteker, perawat, bidan dan tenaga teknis kefarmasian yang bekerja di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Klinik, dan Apotek sedaratan Sumba (Timur, Tengah, dan Barat). Hasil evaluasi kegiatan diketahui peserta mendapatkan penyegaran ilmu dan peningkatan wawasan tentang prinsip dasar tehnik aseptik dan terdapat peningkatan pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan.

Kata kunci: tehnik aseptik, sediaan steril, tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, Sumba Timur

69 OPTIMALISASI PEMANFAATAN HERBAL UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT DESA WAJIK KECAMATAN LAMONGAN, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Mangestuti Agil Fakultas : Farmasi Anggota : Sukardiman, Achmad Fuad, Idha Kusumawati, Herra Studiawan, Rakhmawati, Tuti Sri Wahyuni, Aniek Setiya Budiatin, Toetik Aryani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kesuburan tanah kawasan Desa Wajik, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,belum digunakan secara optimal untuk bertanam tanaman obat, terutama yang termasuk dalam Taman Obat Keluarga (TOGA). Ini karena pengetahuan tentang tanaman obat dan khasiatnya belum dipahami warga, sehingga belum diutamakan penggunaanya untuk kesehatan. Sementara, berbagai tanaman obat yang berpotensi sebagai sumber mikronutrent, antioksidan dan anti inflamasi sangat mudah tumbuh dan sudah diteliti khasiatnya bagi kesehatan secara ilmiah. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah mengoptimalkan pemanfaatan tanaman obat untuk kesehatan sesuai dengan tren “back to nature”. Penekanan diberikan pada peningkatan pemahaman warga terhadap pemanfaatan herbal yang mudah tumbuh untuk pencegahan penyakit. Pilihan tanaman adalah rimpang tanaman kelompok suku Zingiberaceae sebagai antioksidan, antiinflamasi, antikanker, yaitu jahe, kunyit putih, temulawak, temu mangga, kencur dan kunci.

Tanaman obat pegagan sebagai adaptogenic agent dipilih karena tepat untuk mempertahankan keadaan sehat, jinten hitam sebagai peningkat kekebalan tubuh, kelor sebagai sumber vitamin dan mineral. Praktek pembuatan minuman pokak berbahan baku alam diperagakan sebagai minuman alternative yang menyehatkan. Praktek pijat aromaterapi dengan pemanfaatan minyak atsiri diajarkan sebagai cara yang efektif dan mudah dilakukan untuk menjaga kesehatan. Peserta adalah kader tim penggerak PKK desa yang berperan sentral dalam menjaga kesehatan keluarga. Kesimpulan program ini adalah besarnya minat peserta untuk meningkatkan pemahaman manfaat tanaman obat, pembuatan minuman sehat dan pijat aromaterapi untuk kesehatan keluarga.

Kata kunci: Taman Obat Keluarga, Optimalisasi, Desa Wajik

70 PENDIDIKAN KOGNITIF DAN AFEKTIF DAGUSIBU UNTUK PENCEGAHAN RESISTENSI ANTIBIOTIK DI SMA SURABAYA

Ketua Pelaksana : Abhimata Paramanandana Fakultas : Farmasi Anggota : Retno Sari, Sugiyartono, Widji Soeratri, Dewi Isadiartuti, Dwi Setyawan, Tutiek Purwanti, Esti Hendradi, Tristiana Erawati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Penggunaan antibiotik tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan dan ternak yang kemudian dikonsumsi oleh manusia. Penggunaan antibiotik secara bebas dan tidak tepat ini merupakan faktor utama terjadinya resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik merupakan keadaan dimana bakteri tidak dapat dibunuh dengan antibiotik. Padahal, penggunaan antibiotik merupakan respon pertama dalam menekan penyebaran penyakit infeksi. Dengan adanya resistensi antibiotik makin sulitnya mencegah penyakit infeksi oleh bakteri. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan slogan “Gerakan Siswa Sadar Resistens Antibiotik” ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Surabaya dan SMA Negeri 17 Surabaya dengan jumlah 60 siswa tiap sekolah dengan menggunakan beberapa metode, yaitu: (a) pemberian materi ceramah DAGUSIBU dengan menggunakan LCD proyektor, (b) pelaksanaan lomba pembuatan poster, dan (c) presentasi poster yang telah dibuat yang disertai tanya jawab, serta (d) evaluasi kegiatan berupa tes tertulis yang meliputi pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil pembuatan poster, presentasi poster serta peningkatan hasil posttest ini dapat disimpulkan sebagai hasil peningkatan pemahaman dan atau pengetahuan dari siswa SMA Negeri 10 maupun SMA Negeri 17 Surabaya

Kata kunci: resistensi antibiotik, DAGUSIBU, siswa SMA, poster edukatif, presentasi poster, sadar resistensi antibiotik

71 ANIMASI ACIL (APOTEKER CILIK) SEBAGAI SARANA EDUKASI DAGUSIBU PADA MURID SEKOLAH DASAR DI PESISIR PANTAI GRESIK

Ketua Pelaksana : Khoirotin Nisak Fakultas : Farmasi Anggota : Suharjono, Budi Suprapti, Didik Hasmono, Yulistiani, Soemarsono, Aniek Setiya Budiatin, Toetik Aryani, Bambang Subakti, Junaidi Khotib, Samirah, Mahardian Rahmadi, Chrismawan, Zamrotul Izzah, Dewi Wara Shinta, Arina Derry, Mareta Rindang, Wenny Putri Nilamsari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Film animasi merupakan media yang menarik dan tidak lepas dari kehidupan anak-anak terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar. Sementara sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang kefarmasian yang menyasar kepada anak-anak sekolah dasar memiliki tantangan media yang menarik dan sesuai dengan usia anak-anak. Untuk itu kami mencoba memberikan edukasi kepada murid sekolah dasar dengan menggunakan media film animasi. Media ini kami buat bertujuan memberikan edukasi kepada murid sekolah dasar tentang profesi apoteker dan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat secara benar.

Untuk mengukur keberhasilan dari tujuan pengabdian kepada masyarakat ini kami memberikan kuisioner pre dan post test tentang pengetahuan DAGUSIBU kepada 216 siswa kelas 4 dan 5 di sekolah dasar Muhammadiyah 1 dan Muhammadiyah Manyar Gresik yang merupakan salah satu sasaran lokasi pengabdian kepada masyarakat Universitas Airlangga. Dari hasil olahan kuisioner menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan ada perbedaan bermakna antara pengetahuan murid sekolah dasar sebelum dan sesudah diberikan edukasi melalui film animasi (p<0.05).

Nampak pula peningkatan pengetahuan murid akan profesi apoteker dan DAGUSIBU. Film animasi berjudul petualangan acil telah mendapatkan hak cipta oleh KEMENKUMHAM dan merupakan kelanjutan pengabdian kepada masyarakat dari tahun 2018 yaitu pertunjukan boneka tangan yang juga sudah mendapat hak cipta untuk naskah cerita dan komik petualangan acil.

Kata kunci: film animasi, model edukasi obat, anak-anak, DAGUSIBU

72 PENYULUHAN NARKOBA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PADA SISWA SMK

Ketua Pelaksana : Abdul Rahem Fakultas : Farmasi Anggota : Umi Athuyah, Wahyu Utami, Liza Pristianty, Mochamad Djunaedi, I Nyoman Wijaya, Yunita Nita, Arie Sulistyarini Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Penyelahgunaan Narkoba di kalangan generasi muda, meningkat dari waktu ke waktu dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa mendatang. Faktor yang berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba antara lain: keperibadian, keluarga, ekonomi, lingkungan, dan pergaulan, yang mana pada awalnya karena ketidaktahuan nya tentang bahaya narkoba. Efek penyalahgunaan narkoba antara lain; fisik, psikologis, sosial, dan keamanan. Karena ketidak pahaman atau rendahnya pengetahuan sebagaai salah satu faktor penyalahgunaan narkoba, maka penyuluhan penting dilakukan pada generasi muda di kabupaten Bojonegoro sebagai salah satu daerah yang rawan penyalahgunaan narkoba oleh siswa SMA. Penyuluhan dilakukan pada 238 siswa kelas 10 dan 11 SMK Negeri Dender Kabupaten Bojonegoro. Evaluasi keberhasilan penyuluhan dengan pre dan post test. Hasil evaluasi dilakukan uji statistic untuk mengetahuaiperbedaan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang pengetahuan, sikap dan perilaku siswa terkait penyalahgunaan narkoba. Hasil analisis menunjukkan nilai p pada pengetahuan = 0,000, untuk sikap = 0,044, untuk prilaku = 0,000. Semua nilai < dari 0,05, yang berarti baik pengetahuan, sikap, maupun perilaku ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah penyuluhan. Kesimpulan Penyuluhan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa tentang bahaya narkoba dan penyalahgunaannya.

Kata kunci: penyuluhan, narkoba, pengetahuan, sikap, perilaku.

73 PEMBINAAN TENAGA MEDIS VETERINER DAN PENGOBATAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI POTONG DI KECAMATAN SANGKUB DAN PINOGALUMAN KABUPATEN BOLAANG MONGODOW UTARA PROPINSI SULAWESI UTARA

Ketua Pelaksana : Abdul Samik Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Pudji Srianto, Erma Safitri Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian Masyarakat dilakukan pada ternak sapi potong di Kecamatan Sangkub dan Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara. Pola pemeliharaannya masih bersifat ekstensif dengan diumbar di lading. Permasalahan yang ada yaitu masih rendahnya penguasaan manajemen usaha, produktivitas yang masih rendah, pakan masih tergantung musim, belum tersentuh teknologi reproduksi berupa sinkronisasi birahi dan inseminasi buatan. Produktivitas yang tinggi pada usaha peternakan sapi potong dapat dicapai dengan menerapkan prinsip manajemen yang benar. Sedangkan produktivitas yang tinggi dapat dicapai dengan pengaturan daya reproduksi yaitu mulai dari deteksi birahi, saat kawin yang tepat, pemilihan pejantan,cara perkawinan dan didukung dengan pemberian pakan yang berkualitas serta pengendalian penyakit. Upaya penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan lima tahap pendekatan yaitu 1) pembinaan kelompok peternak tentang manajemen ternak sapi potong 2) Alih teknologi budidaya ternak sapi potong, sinkronisasi birahi dan inseminasi buatan dengan pejantan unggul, 3) Pengolahan pakan dan 4) Pelatihan kader/peternak tentang manajemen reproduksi sapi potong.

Target luaran kegiatan ini adalah kemampuan peternak dalam menguasai manajemen usaha ternak sapi potong, mampu menerima alih teknologi tepat guna (budidaya, teknologi pakan, inseminasi buatan, pakan, pasca panen), pengolahan pakan temak, terbentuknya kader yang terlatih dalam melakukan manajemen pengelolaan ternak sapi potong. Data hasil pengabdian ini akan dipublikasikan pada jurnal Pengabdian Masyarakat dan dibuat buku tentang manajemen, teknologi reproduksi sapi potong berupa sinkronisasi birahi dan IB, dan pengolahan pakan ternak.

Kata Kunci: sapi potong, pengobatan penyakit reproduksi, birahi, ib, bunting

74 PELATIHAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN BAGI PARA TAKMIR MASJID SE KOTA SURABAYA GUNA PENYEDIAAN DAGING ASUH-TOYYIBAN, BEBAS STRESS DAN CEMARAN BAKTERI

Ketua Pelaksana : Suwarno Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Wiwik Misaco Yuniarti, Trilas Sarjito, M. Anam Al Arif Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kotamadya Surabaya dengan luas sekitar 333,063 kım memiliki jumlah penduduk sekitar 2909257 jiwa dan 2670989 jiwa di antaranya beragama Islam. (Kanwil Kemenag Jatim, 2013). Aktivitas umat Islam tampak nyata, terutama pada hari raya Idul Adha, di mana seluruh umat Islam merayakan hari kemenangan dengan cara berkurban menyembelih ternak kurban (sapi, kambing atau domba). Pada tahun 2016 terdapat 28 kecamatan yang menjadi titik penjualan ternak kurban. Jumlah pedagang mencapai 198 orang dengan 13.624 ekor kambing dan 4.674 ekor sapi (DKPP, 2017). Takmir Masjid se Kota Surabaya. Mitra tersebut merupakan kelompok masarakat yang setiap tahunnya bertugas sebagai pengelola pemotongan hewan qurban di wilayah Kota Surabaya. Kemitraan ini sudah berjalan selama tahun 20152018 dan setiap tahun selalu upgrade Iptek terkait pemilihan hewan qurban, pemeliharaan, kesehatan, kesejahteraan hewan (animal welfare), pemotongan ternak secara halal, pemrosesan daging secara thoyyiban dan sanitasi lingkungan tempat pemotongan.

Permasalahan yang ditemukan dari para Takmir di setiap lokasi masjid umumnya sedikit beragam, namun demikian ada pemahaman yang kurang dipahami terkait beberapa hal : 1. Masih belum dipahaminya teknik pemilihan dan pemeliharaan ternak qurban sesuai dengan persyaratan agama dan azas animal welfare, sehingga berdampak terhadap keabsyahan hewan qurban dan kesehatan hewan, khususnya terhadap penyakit kulit dan kecacingan, 2. Masih kurangnya pemahaman pemotongan ternak qurban untuk menghasilkan daging yang halal dan tanpa menimbulkan stress, sehingga berakibat terhadap kualitas daging yang tidak sehat, berdasar warna dan pH daging, 3. Masih belum dipahaminya teknik pemrosesan daging secara hygienes, sehingga berdampak dihasilkannya daging yang tidak thoyyiban dan mengandung bakteri pencemar, 4. Masih belum dipahaminya sanitasi lingkungan pasca pemotongan hewan qurban.

Solusi yang ditawarkan adalah a. Pelatihan : dalam bentuk ceramah terkait teknik pemilihan hewan qurban, pemeliharaan, kesehatan, animal welfare, pemotongan ternak, pemrosesan daging dan teknik distribusinya, b. Simulasi perobohan hewan qurban dengan praktek

75 langsung di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, c. Simulasi pemotongan hewan qurban secara halal dengan praktek langsung di Rumah Potong Hewan Pegirian Surabaya, d. Menunjukkan hasil pengujian kesehatan ternak terkait dengan penyakit kulit dan kecacingan, e. Menunjukkan hasil pengujian tingkat stress pada ternak berdasar pengujian warna dan pH daging, serta tingkat cemaran bakteri pada daging, dan f. Memberikan pembinaan terkait sanitasi lingkungan. Evaluasi hasil kegiatan dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap : 1. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi para takmir masjid/musholla terhadap pemilihan hewan qurban, pemeliharaan, kesejahteraan hewan, pemotongan hewan, prosesing daging secara higienis dan sanitasi lingkungan, 2. Peningkatan skill para takmir masjid/musholla dalam proses perobohan hewan, pemotongan hewan secara halal, prosesing daging secara higienis dan sanitasi lingkungan, 3. Kemauan para takmir masjid/musholla untuk menerima alih tehnologi dalam upaya meminimalkan stress pada hewan, penyediaan daging yang ASUH dan thoyyiban, serta meminimalkan tingkat pencemaran bakteri selama prosesing daging.

76 PKM ITIK MELALUI INSEMINASI BUATAN UNTUK MENINGKATKAN DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Tjuk Imam Restiadi Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Tatik Hernawati, Dadik Rahardjo, Thomas V. Widiyanto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Daging itik merupakan salah satu bahan makanan yang dikenal oleh masyarakat luas setelah daging ayam dengan permintaan pasar yang cukup besar, diperlukan penyediaan bibit unggul dengan teknologi baru dalam pengembangan ternak Ternak itik entok merupakan persilangan jenis baru antara jenis itik betina lokal Turi (Anas platyrhynchos) dengan pejantan entok (Cairina moschata) dengan teknologi kawin suntik/ inseminasi buatan (IB), mampu menghasilkan telur dengan daya tetas telur baik. Pemeliharaan itik di Desa Tawangrejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan umumnya masih tradisional, semi intensif, sebagai penghasilan utama keluarga, itik ditempatkan di suatu kandang tertutup terisolasi dari sekitarnya, dipelihara dekat pemukiman/ rumah tangga, dan diberi pakan sesuai kebutuhan itik sehingga produksi telurnya memadai, bila ditetaskan daya tetasnya baik. Umumnya peternak memelihara itik lokal secara turun temurun, namun belum mempunyai program dalam menyiapkan calon bibit untuk regenerasi. Sudah ada perusahaan penyedia day old duck (DOD), dengan pengelolaan sederhana.

Kondisi peternakan itik di Desa Tawangrejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, terutama pada produktivitas yang rendah meliputi masalah daya tetas dan fertilitas telur terutama telur untuk bibit. Inovasi baru tentang teknologi reproduksi kawin suntik/ inseminasi buatan (IB) itik-entok belum pernah diterapkan, merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas karena lebih sedikit jantan yang dipelihara. Persilangan antara itik Turi (induk betina lokal) dengan Entok (pejantan) merupakan hibrida itik unggul baik sebagai petelur maupun pedaging Permasalahan yang dapat diidentifikasi dari peternak itik di Desa Tawangrejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan yaitu; belum pernah mengetahui teknik IB atau belum diterapkan budidaya itik-entok dengan sistim IB untuk menghasilkan telur dan bibit secara baik, murah dan mudah dilaksanakan, termasuk belum mengetahui cara memilih pejantan itik dan induk itik yang berkualitas unggul, termasuk memperoleh, memilih dan menetaskan telur dengan kualitas unggul, Tujuan pengabdian adalah memanfaatkan teknologi IB pada ternak itik-entok dan alih teknologi kepada tenaga trampil dan kelompok peternak di desa tersebut. Targetnya adalah meningkatkan potensi kelompok peternak itik dari pola pemeliharaan itik semi intensif ke intensif dan membentuk jiwa agribisnis pada peternak itik.

77 Kegiatan pengabdian dimulai dengan pengisian kuesioner sebelum/ selama pelatihan dan untuk mengetahui kondisi riil dan potensi peternak. Pelatihan dan percontohan cara beternak itik termasuk teknologi inseminasi buatan (IB) pada itik. Pemantauan tumbuhnya kemampuan manajemen dan kemampuan beternak itik setelah pelatihan. Evaluasi tumbuhnya kemampuan keswadayaan dan kemandirian beternak itik. Kesimpulan sementara yang dibuat dari evaluasi selama Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Tawangsari Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, telah dilakukan proses tahapan sebagai berikut: 1. Telah melakukan orientasi Desa dan atau kelompok peternak itik; 2. Pengurusan perijinan pada Desa dan Kecamatan setempat dan instansi terkait; 3. Pelatihan budidaya ternak itik petelur dan teknik inseminasi buatan pada itik pada anggota kelompok peternak itik Sumber Rejeki masih dalam pelaksanaan Luaran yang akan tercapai pada masyarakat Desa Tawangrejo Kebonsari umumnya dan Kelompok peternak itik umumnya adalah; 1. Peningkatan produktivitas pada mitra kelompok peternak itik dalam bidang ketrampilan cara beternak itik secara intensif. Luaran berupa publikasi ilmiah pada jurnal/ prosiding masih belum karena program pengabdian ini masih belum selesai.

78 PENINGKATAN NILAI EKONOMI PETERNAKAN KAMBING DAN DOMBA DI KABUPATEN KEDIRI MELALUI PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Ketua Pelaksana : Hani Plumeriastuti Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Poedji Hastutiek, Lucia Tri Suwanti, Wiwik Misaco Yuniarti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian pada masyarakat dengan judul Peningkatan Nilai Ekonomi Peternakan Kambing dan Domba di Kabupaten Kediri Melalui Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Manajemen Pemeliharaan, bertujuan mengatasi permasalahan yang dialami para peternak kambing dan domba di Kabupaten Kediri sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) Universitas Airlangga, karena ternaknya menunjukkan penurunan nplasi secara individu ternak kurus sehingga harga jualnya semakin menurun. Usaha peternakan kambing dan domba pada umumnya belum menerapkan konsep usaha yang efisien mengingat banak potensi dan peluang yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal terutama yang terkait dengan dengan ketersediaan tanaman obat khususnya untuk pengobatan penyakit parasit. Kondisi demikian juga merupakan gambaran dari Kelompok Peternak kambing dan domba Mitra Mandiri Abadi Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Kelompok peternak mempunyai prospek peternakan kambing dan domba yang dapat dikembangkan untuk memenuhi swasembada daging yang sedang digalakkan. Metode yang digunakan dalam pencapaian tujuan tersebut dengan sosialisasi potensi tanaman obat yang ada di pekarangan sebagai obat herbal untuk pengobatan penyakit parasit. Kegiatan tersebut meliputi : Perbaikan pola pemeliharaan kambing dan domba, penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan dan pengobatan penyakit parasit pada kambing dan domba (manajemen, tatalaksana perkandangan, praktek pembuatan obat herbal untuk kambing dan domba serta kesehatan ternak). Luaran yang dihasilkan berupa sembuhnya ternak dari penyakit parasit dan peningkatan berat badan kambing dan domba setelah penggunaan obat herbal dan penurunan penyakit parasit pada ternak. Peternak memiliki produk obat herbal Temulawak Molases Blok (TMB) asal tanaman obat siap dipasarkan secara komersial untuk ternak ruminansia (kambing dan domba). Peningkatan nilai ekonomi kambing dan domba melalui peningkatan kualitas kesehatan dan manajemen pemeliharaan sehingga nilai jual meningkat.

Kata kunci : Kambing dan domba, Kecamatan wates Kediri, penyakit parasit, TMB, peningkatan nilai jual.

79 SOSIALISASI PENGOLAHAN PRODUK SUSU KAMBING ETAWA SEBAGAI PENUNJANG AGROWISATA DI DESA GUMUK DAN GOMBENG SARI KECAMATAN GOMBENG SARI, BANYUWANGI, JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Nenny Harijani Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Dhandy Koesoemo W, Dadik Raharjo, AT. Soelih Estoepangesti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Susu merupakan bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang daya simpan dari Seiring dengan berkembangnya teknologi pangan, hasil produk olahan susu makin banyak dam segar perlu dilakukan pengolahan berkembang. Di pasaranpun dengan mudah ditemui berbagai jenis olahan susu. Macam-macam produk olahan susu yang tersedia di pasaran, antara lain yoghurt, mentega, es krim, keju, dodol permen maupun kefir. Salah satu bentuk pengolahan yang disukai dapat berupa berupa yoghurt dan dodol-permen dengan bahan dasar dari susu. Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya informasi yang tepat guna untuk mengolah susu kambing menjadi produk yoghurt, es krim dan dodol-permen. Untuk itu Sosialisasi dan pelatihan pembuatan yoghurt, Es Krim dan dodol- permen yang bahan dasar susu Kambing Etawa di Gombengsari Banyuwangi dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan ini đilaksanakan di Kampung Kopi & Peternakan Kambing Etawa Gombengsari Banyuwangi Jawa Timur. Tahap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 2 hari dari jam 10.00 pelatihan diberikan dengan melakukan Survey dan Pengenalan lokasi dan pemilihan lokasi untk 16.00 WIB. Metode pelaksanaan pengabdian Masyarakat dan Pelaksanaan Sosialisasi Pengolahan Produk Susu Kambing Etawa kepada peserta, sebelum acara pelatihan; penyampaian materi konsep dasar materi tentang susu kambing Etawa dan produk olahannya oleh pemateri; pelatihan pembuatan Yoghurt, Es Krim dan dodol-permen. Untuk pelaksanaan evaluasi dan hasil dari pelatihan pengolahan produk susu kambing Etawa dilaksanan setelah kegiatan pelatihan dan penutupan.

Kata kunci: Susu Kambing Etawa, yoghurt, Es Krim, dodol-permen, Gombengsari

80 OPTIMALISASI KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS KELOMPOK USAHA KAMBING PERAH DI DESA BLIMBING KECAMATAN REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG MELALUI INOVASI TEKNOBIOLOGI

Ketua Pelaksana : Nove Hidajati Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Gandul Atik Y, Ratna Damayanti, Tatik Hernawati, Widya Paramitha Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kelompok Tani Ternak "Karya Putra Mandiri" dan Kelompok Ternak "Makmur Sentosa” Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung adalah mitra binaan dari Tim Pengabdian Masyarakat FKH Unair. Masalah umum bagi peternak dan pengurus Kelompok Tani Ternak "Karya Putra Mandiri" dan Kelompok Ternak "Makmur Sentosa" Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung adalah adanya masalah dalam produksi, antara adalah Gangguan reproduksi, angka Kebuntingan rendah, produktivitas rendah pada ternak kambing perah mereka. Solusi yang ditawarkan adalah peningkatan keterampilan dan pengetahuan peternak kambing perah di kelompok ternak "Karya Putra Mandiri" dan "Makmur Sentosa” tentang cara penanganan kasus reproduksi melalui sinkronisasi birahi. Masalah yang lain di Kelompok Tani Ternak "Karya Putra Mandiri dan Kelompok Ternak "Makmur Sentosa" Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung adalah masalah manajemen. Solusi yang ditawarkan adalah peningkatan pengetahuan dan pendampingan peternak kambing perah di kelompok ternak "Karya Putra Mandiri” dan “Makmur Sentosa” dalam pengolahan susu kambing perah, pengemasan dan pengurusan perijinan produk. Sebagai khalayak sasaran yang akan diikut sertakan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah ketua, pengurus serta kelompok peternak kambing perah, aparat desa setempat dan petugas Dinas Peternakan setempat yang diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai motivator. Diharapkan nantinya dapat diandalkan sebagai sumber untuk kesinambungan program alih teknologi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan cara; (1)Tahap Pembinaan dan pelatihan; (2) Tahap monitoring dan evaluasi, Untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang diberikan maka diberikan pretest dan posttest. Kegiatan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan Oktober 2018. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan Teknologi Laserpunktur dan Sinkronisasi Birahi dilakukan dengan menggunakan metode tutorial, kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini membutuhkan anggaran sebesar 30 juta rupiah yang rencananya akan digunakan dalam beberapa pos antara lain untuk peralatan, baha habis, perjalanan, akomodasi, dan lain-lain Kata Kunci : Sinkronisasi birahi, kambing perah, Rejotangan, Tulungagung

81 PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI, PELAKSANAAN KAWIN SUNTIK DENGAN MENGGUNAKAN STRAW PILIH KELAMIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH DI DESA BINAAN WUKIRSARI, KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN

Ketua Pelaksana : Trilas Sardjito Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Pudji Srianto, Suwarno, Tri Wahyu Suprayogi, Oky Setyo Widodo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian Masyarakat di desa Binaan Wukirsari ini telah berlangsung selama 6 tahun, dan tahun ini berdasarkan análisis situasi perkembangan ternak perah yang ada di desa binaan tersebut adalah jumlah kelahiran jantan yang tinggi. Oleh karena itu peran teknologi reproduksi akan diupayakan di implementasikan di wilayah tersebut. Oleh karena target desa binaan untuk memproduksi air susu sapi belum mencapai titik impas, maka tahapan pertama yang dilakukan adalah menambah populasi ternak sapi betina sebanyak 2 ekor sapi perah dara, Tujuan pemberian sapi dara adalah untuk mengajarkan bagaimana petugas medik veteriner dapat mengimplementasikan teknologi reproduksi pada kedua sapi tersebut sehingga pedet yang dilahirkan dapat berjenis kelamin betina.

82 TEKNOLOGI PEMBUATAN HERBAL MULTINUTRISI BLOK DAN SEDIAAN BIOFARMAKA UNTUK PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA KAMBING DI KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN

Ketua Pelaksana : Lilik Maslachah Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Tri Wahyu Suprayogi, Widya Paramita Lokapirnasari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan pada kelompok ternak di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban untuk menjawab permasalahan bahwa mitra kelompok peternak kambing kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban 1) belum mengetahui pentingnya managemen reproduksi pada kambing. 2) belum mengetahui pentingnya pakan tambahan (supplement) sebagai pelengkap nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak sehingga pertumbuhan, reproduksi dan produktivitas ternak kambing bisa optimal. 3) belum mengetahui pemanfaatan herbal (biofarmaka) sebagai kombinasi pada pakan tambahan (supplement) yang bermanfaat untuk perbaikan reproduksi dan penanggulangan gangguan reproduksi kambing. 4) belum mengetahui pemanfaatan herbal (biofarmaka) yang benar (macam formulasi, dosis, dan bentuk sediaan) untuk perbaikan reproduksi dan penanggulangan gangguan reproduksi kambing. Target dan luaran yang diharapkan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai berikut : Memudahkan dalam manajemen reproduksi sehingga efisiensi reproduksi kam dapat tercapai secara optimum. Meningkatkan produktivitas ternak kambing melalui penggunaan pakan tambahan sebagai pelengkap nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak sehingga pertumbuhan, reproduksi dan produktivitas ternak kambing bisa optimal. dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani peternak dalam pemanfaatan dan pengolahan bahan-bahan biofarmaka yang mudah didapat untuk menjadi macam macam bentuk sediaan obat dengan dosis yang tepat untuk memperbaiki reproduksi kambing jantan dan betina secara mandiri. Luaran Kegiatan IbM Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ber ISSN. Metode yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat dengan Observasi, pendidikan dan pelatihan. Observasi ke lokasi mitra dan melakukan wawancara dan diskusi dengan ketua kelompok ternak untuk memperjelas permasalahan yang dihadapi mitra usaha ternak kambing. Pendidikan yang diberikan dengan cara penyuluhan tentang semua aspek mengenai Managemen pengelolaan Reproduksi, teknologi pengolahan herbal multrinutrisi, dan biofarmaka. Pelatihan dengan demoplot Managemen pengelolaan reproduksi, Teknologi Pengolahan herbal multi nutrisi dan pembuatan sediaan biofarmaka. dan sediaan biofarmaka secara mandiri. Indikator keberhasilan dari kegiatan IbM adalah 1) Penerapan Managemen pengelolaan reproduksi dan kartu reproduksi pada kambing. 2) Peningkatan produktivitas ternak kambing dengan bertambahnya anak yang dilahirkan 3) Produksi herbal multinutrisi.

83 MANAJEMEN PEMELIHARAAN PEDET PASCA KELAHIRAN SERTA APLIKASI DOT PEDET MODIFIKASI PENGGANTI INDUK PADA SAPI PERAH DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

Ketua Pelaksana : Sri Pantja Madyawati Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Pudji Srianto, Suwarno, Oky Setyo Widodo, Jola Rahmahani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Koperasi Unit Desa TANI WILIS Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, telah mempunyai kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga sejak tahun 2000 terutama dalam bidang pendidikan, yaitu menempatkan mahasiswa ko-asistensi untuk Praktek Kerja Lapangan, sejak dua yang lalu tim pengabdian masyarakat FKH Unair telah merancang berbagai bentuk peralatan yang banyak digunakan oleh tenaga paramedis veteriner untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang reproduksi seperti Laras Inseminasi Serbaguna dan Thermometer Pintar untuk meningkatkan angka kebuntingan pada sapi perah. Setahun terakhir, tim Pengmas bekerjasama dengan Koperasi merancang Dot Pedet Modifikasi dengan spesifikasi, kapasitas 2 liter bentuk botol dan bentuk toples dan panjang karet 10 cm dengan penampang 9 cmbdan ketebalan karet 2 mm.

Tingginya angka kelahiran menjadikan dot-pedet modifikasi menjadi pilihan yang tepat, oleh karena dalam pola pemeliharaan pedet secara tradisional, peternak menggunakan ember untuk memberi air susu pada pedet sehingga banyak waktu dan tenaga serta kemungkinan tumpahnya susu akan berakibat pada inefisiensi pengelolaan pedet. Diduga faktor ini yang menjadi penyebab banyaknya pedet keluar dari wilayah sentra peternakan tersebut. Dikatakan pula bahwa bahwa pedet segera setelah lahir mutlak memerlukan kolostrum, kemudian baru setelah itu pedet mendapatkan susu dari induknya, atau induk lain dengan jalan memberikan susu melalui ember.

84 PENINGKATAN POPULASI TERNAK KAMBING MELALUI TEKNOLOGI PERBAIKAN PAKAN DI ASOSIASI KAMBING DOMBA KABUPATEN MAGETAN

Ketua Pelaksana : Koesnoto Supranianondo Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Sunaryo Hadi Warsito, Oky Setyo Widodo, Widya Paramita L Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Usaha peternakan kambing domba di Asosiasi Peternak Kambing Domba Magetan desa Pendem Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan belum menerapkan konsep usaha yang efisien dan efektif mengingat banyak potensi dan peluang yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal terutama yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan populasi ternak kambing domba. Pemberdayaan masyarakat peternak kambing domba untuk meningkatkan pendapatan melalui manajemen pakan di Desa Pendem Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan bertujuan Pengenalan penyebarluasan, alih teknologi pakan dengan pengolahan limbah pertanian padi yang dapat diterima dan dilaksanakan di daerah, menyiapkan dan melatih jiwa kewirausahaan peternak agar mampu untuk berjiwa wirausaha dalam menghadapi tantangan untuk dirubah menjadi peluang, melatih peternak untuk kreatif, inovatif dan produktif di segala sektor usaha guna menghadapi era globalisasi. Ditunjang Mitra CV. Maxipro Agro Satwa yang menyediakan mineral dan probiotik untuk pengolahan pakan kambing domba dalam bentuk silase dan konsentrat.

Target khusus yang ingin dicapai berupa penyediaan dan pengembangan pakan kambing domba melalui pengolahan limbah padi untuk mendorong usaha agribisnis peternakan secara integrasi untuk memperbaiki ketersediaan pakan dan meningkatkan pendapatan masyarakat peternak. Limbah padi dapat menjadi bahan baku pakan lokal yang mempunyai biomassa melimpah tetapi sebagai pakan ternak memiliki keterbatasan yaitu serat kasar tinggi dan protein kasar (PK) rendah. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan nilai gizi limbah padi dengan fermentasi menggunakan probiotik sehingga meningkatkan daya cerna dan kandungan proteinnya.

Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut yaitu dengan sosialisasi pengolahan limbah pertanian dan penerapan teknologi tepat guna pengolahan pakan. Kegiatan yang dilakukan meliputi : Perbaikan pola pemeliharaan kambing domba melalui penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan kambing domba berupa pengolahan pakan, manajemen dan tatalaksana perkandangan, praktek pembuatan hay dan silase limbah padi. Kegiatan ini disampaikan dalam bentuk ceramah berupa penyuluhan diikuti dengan pelatihan pengolahan limbah padi sebagai pakan ternak dalam bentuk silase jerami padi dan konsentrat sebagai pakan ternak kambing domba. 85 Kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2018 di Desa Pendem Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan berupa penyuluhan tentang pengembangan peternakan kambing dan domba, pemeliharaan kambing dan domba, pakan kambing dan domba. pembuatan konsentrat kambing dan domba pemasaran kambing dan domba, praktek pembuatan silase dan konsentrat, dilanjutkan dengan praktek pembuatan pakan fermentasi. Luaran yang dihasilkan berupa Publikasi ilmiah pada Jurnal Agro Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga ber-ISSN, tahun ke-1 Target: published, Peningkatan populasi kambing-domba pada mitra tahun ke-1 Target : ada, Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk atau sumberdaya lainnya), tahun ke-1 Target : ada, Peningkatan penerapan iptek dimasyarakat (mekanisasi, IT dan manajemen), tahun ke-1 Target : ada, perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya. sosial. politik. keamanan. ketentraman, pendidikan. kesehatan) tahun ke-1 Target: ada, Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang, tahun ke-1 Target produk.

86 PENGAWASAN KESEHATAN KAMBING SEBAGAI UPAYA PENJAMINAN KEAMANAN SUSU KAMBING ETAWA DI DESA GUMUK KECAMATAN LICIN DAN DESA GOMBENG KECAMATAN KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : A. T. Soelih Estoepangestie Fakultas : Kedokteran Hewan Anggota : Nenny Harijanti, Dhandy Koesoemo Wardhana, Dadik Rahardjo, Adi Prijo Rahardjo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Disamping potensi di bidang pertanian, perkebunan tanaman pangan dan kehutanan, serta perikanan, Kabupaten Banyuwangi juga berpotensi untuk pengembangan peternakan yang merupakan sumber pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Salah satu peternakan yang menjadi unggulannya adalah peternakan kambing Etawa, yang dapat menjadi mata pencaharian sampingan dan penunjang ekonomi rumah tangga. Sentra peternakan kambing Etawa di Kabupaten Banyuwangi berada di Kecamatan Pesanggaran, Kecamatan Songgon, Kecamatan Licin, Kecamatan Kalipuro, Kecamatan Srono, dan Kecamatan Rogojampi, dengan jumlah populasi kambing Etawa aberkisar antara 60 sampai 300 ekor.

Usaha ternak kambing Etawa merupakan salah satu usaha agribisnis yang memiliki prospek cukup bagus. Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dari usaha ternak kambing dalah manajemen pemeliharaan ternaknya. Prosedur pelaksanaan pemeliharaan dalam usaha ternak kambing Etawa perlu dilakukan dengan serius, agar hasil produksi susu kambing Etawa bukan hanya melimpah jumlah dengan kualitas yang bagus, namun juga terjamin keamanannya. Salah satu masalah dalam beternak kambing Etawa di Desa Gombeng Kecamatan Kalipuro & Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi adalah pada saat persiapan pemerahan yang umumnya dilakukan secara sederhana, kurang memperhatikan kesehatan kambing kambingnya. Hal tersebut bisa menjadi masalah terjadinya infeksi kelenjar ambing atau mastitis, sehingga tidak dapat dihindarkan pengobatan dengan antibiotika atau dengan ramuan tradisional yang biasa dilakukan oleh peternak. Mastitis disebabkan oleh beberapa hal, umunya diawali akibat perawatan ambing ternak perah tidak dilakukan dengan baik, dapat pula disebabkan karena bentuk fisi kambing, serta hygiene dan sanitasi lingkungan kandang yang buruk, yang selanjutnya diikuti dengan infeksi oleh bakteri.

Hal ini menjadi alasan utama bagi peternak untuk meminta pengobatan antibiotika agar mastitis pada kambingnya dapat segera teratasi, namun tidak disadari bahwa pada saat masih

87 dalam pengobatan antibiotika susu kambing mengandung residu antibiotika sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Masa tenggang hingga hilangnya residu antibiotika pada susu perlu beberapa waktu dan dalam keadaan demikian susu tidak layak untuk dijual agar tidak berdampak kepada konsumen. Selain itu, pengelolaan pasca pemerahan susu selama pengobatan antibiotika juga harus dilaksanakan dengan baik agar tidak mencemari lingkungan, sehingga dapat dihindarkan terjadinya resistensi antibiotika pada bakteri di lingkungan sekitarnya Apabila hal ini tidak dikelola dengan benar, maka akan berdampak juga kepada manusia dan hewan lainnya apabila terinfeksi bakteri dari lingkungan yang mempunyai sifat resistensi tehadapa antibiotika, yaitu kesulitan dalam pemberian pengobatan antibiotika yang masih sesuai.

Agar hasil produksi susu kambing Etawa yang bagus baik jumlah maupun kualitasnya sebagai jaminan akan keamanannya, maka perlu diberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman para peternak kambing Etawa dalam pemeliharaan, pengawasan kesehatan kambing, serta penanganan susu pasca pemerahan. Program pengabdian masyarakat berjudul "Pengawasan Kesehatan Kambing Sebagai Upaya Dalam Penjaminan Keamanan Susu Kambing Etawa di Desa Gombeng Kecamatan Kalipuro & Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur" diusulkan untuk membantu meningkatkan pemahaman para peternak kambing Etawa di dua desa tersebut, sehingga dapat menunjang dalam peningkatan produksi dan kualitas susu hasil peternakan kambing Etawa disana. Tim pelaksana program pengabdian masyarakat tersebut adalah adalah staf pengajar dibantu mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, yang mempunyai pengetahuan dalam pengawasan Kesehatan kambing ternak perah, serta pengelolaan susu pasca pemerahan, yang nantinya dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi peternak kambing Etawa di daerah tersebut. Diharapkan setelah selesainya kegiatan pengabdian masyarakat ini, peternak kambing Etawa di Kabupaten Banyuwangi khususnya Desa Gombeng Kecamatan Kalipuro dan Desa Gumuk Kecamatan Licin dapat lebih memahami dan secara mandiri dapat melakukan pengawasan Kesehatan kambing ternak perah sebagai awal produksi susu kambing Etawa yang berkualitas dan aman dikonsumsi.

88 PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PRODUK USAHA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DAN EKONOMI KREATIF UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA DESA BERKELANJUTAN DI DESA JANGGAN DAN GENILANGIT KECAMATAN PONCOL KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Nanang Haryono Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Anggota : M. Nilzam Aly, Yayan Sakti Suryandaru Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Masalah kemiskinan baik desa maupun di kota masih merupakan hal yang perlu memperoleh perhatian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2017 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,77 juta orang (10,64%) total penduduk 261 juta jiwa) (https://bisnis.tempo.co). Kondisi eksisting mitra 1 Kartar Desa Janggan dan dan mitra 2 Kartar Desa Genilangit adalah berkembang pariwisata desa yang dikelola kartar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Program yang telah dilaksanakan merupakan Program pengembangan kewirausahaan melalui diversifikasi produk usaha oleh kelompok sadar wisata berbasis sumberdaya lokal dan ekonomi kreatif untuk mendukung pariwisata desa berkelanjutan di Desa Janggan dan Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Jawa Timur.

Hal ini didasari permasalahan khusus yang dihadapi mitra 1 dan mitra 2 adalah: (a) Persoalan pembuatan website untuk promosi wisata desa: (b) Kesulitan diversifikasi produk pendukung pariwisata desa; (c) Kesulitan packaging produk lokal desa; dan (d) Kesulitan pengolahan dan packaging kopi liberica hasil produk lokal untuk mendukung pariwisata desa. Penyelesaian masalah kebutuhan mitra 1 dan mitra 2 dilakukan dengan empat strategi program Pengmas Kemitraan Masyarakat adalah: (a) Penerapan IPTEK pembuatan website penunjang promosi wisata desa, (b) Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pembuatan merchandise diantaranya kaos, souvenir dari bahan daur ulang: (c) Pelatihan IPTEK packaging produk lokal desa; (d) Pelatihan IPTEK pengolahan kopi dan Pelatihan IPTEK packaging kopi.

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode participatory rural appraisal dengan optimalisasi partisipasi mitra dan pelaksana pengmas Universitas Airlangga berfungsi sebagai narasumber atau fasilitator. Transfer Program Kemitraan Masyarakat yang akan dilakukan adalah (a) Pelatihan membangun sistem website untuk promosi wisata dan produk lokal desa, (b)

89 Ceramah dan Pelatihan diversifikasi produk pendukung pariwisata desa' (c) Ceramah, Pelatihan dan Pendampingan packaging produk lokal desa; (d) Ceramah, Pelatihan dan Pendampingan pengolahan dan packaging kopi liberica hasil produk lokal untuk mendukung pariwisata desa. Output yang ditargetkan dari Program Kemitraan Masyarakat adalah: (a) Terbangun website wisata Desa Janggan dan Desa Genilangit; (b) Mitra Kartar menjadi agen yang mengajari warga diversifikasi produk pendukung pariwisata desa kaos dan sovenir; (c) Mitra Kartar menjadi agen yang mengajari warga packaging produk lokal desa (lempeng, carang mas, jenang, roti bolu, jerangking) untuk peningkatan ekonomi lokal desa, (d) Mitra Kartar menjadi agen yang mengajari warga IPTEK pengolahan kopi dan Pelatihan IPTEK packaging kopi liberika hasil produk lokal.

Indikator Keberhasilan: (a). Wisata desa yang dikelola kartar memiliki website; (b). Kartar dapat melakukan diversifikasi produk pendukung pariwisata desa; (c). Kartar dapat melakukan packaging produk lokal desa; (d) Kartar dapat mengelola dan packaging kopi liberica hasil produk lokal. Outcome yang direncanakan program Program Kemitraan Masyarakat adalah: (a) Meningkat jumlah kunjungan wisata Desa Janggan dan Desa Genilangit; (b) Peningkatan ekonomi masyarakat desa yang awalnya 50 ribu/hari menjadi 100 ribu perhari; (c) Peningkatan ekonomi masyarakat desa yang awalnya 50 ribu/hari menjadi 150 ribu perhari; (d) Peningkatan ekonomi masyarakat desa yang awalnya 0 ribu/hari menjadi 100 ribu perhari sehingga meningkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan kelompok sadar wisata telah mampu (1) promosi wisata desa melalui website, (2) melakukan diversifikasi produk pendukung pariwisata desa, (3) packaging produk local desa, dan (4) Mampu packaging kopi liberica hasil produk local untuk mendukung pariwisata desa

Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, diversifikasi usaha, pariwisata desa

90 DINAMIKA TATA KELOLA BUMDES DAN PERSOALAN NILAI TAMBAH PRODUK: STUDI ATAS BUMDES DESA KEMBIRITAN, BANYUWANGI

Ketua Pelaksana : Philipus Keban Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Anggota : Rendy Pahrun Wadipalapa Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Artikel ini berfokus pada analisis dan tawaran atas manajerial BUMDes di Desa Kembiritan, Kabupaten Banyuwangi. Desa yang telah berkembang perlu perlindungan dan pemberdayaan sehingga menjadi: desa kuat, desa maju desa mandiri. Implikasi dari terbentuknya desa dengan sifat yang demikian, diharap dapat menjadi landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, Kabupaten Banyuwangi dipilih dalam pengabdian masyarakat ini bukan saja karena kepesatan pertumbuhan ekonominya, melainkan juga karena BUMDes di Kabupaten Banyuwangi belum sepenuhnya termaksimalkan, bahkan tidak beroperasi sama sekali. Terkait dengan metode pelaksanaan, terdapat beberapa tahapan atau langkah yang ditawarkan pelaksana pengmas ini. Pertama, membangun kesepakatan awal para pemangku kepentingan.

Hal ini menjadi penting agar terdapat ikatan kolektif dan komitmen bersama dalam pengembangan produk unggulan BUMDes, khususnya terkait dengan rencana produksi air minum dalam kemasan pada tahun 2019 yang akan datang. Kedua, menyiapkan sebuah rencana bisnis (business plan) yang akan digunakan sebagai panduan untuk kepentingan tata kelola atau manajemen produksi air minum dalam kemasan. Ketiga, mengikutsertakan pengusaha lokal baik dalam manajemen maupun proses produksi dan pemasaran produk unggulan air minum dalam kemasan, mengingat cukup banyak pengusaha lokal di Desa Kembiritan yang established sebelum lahirnya BUMDes Rukun Makmur.

Hasil dari penelitian ini yakni perlunya pendampingan menyeluruh bagi mitra lokal untuk proses sertifikasi produk khususnya air minum dalam kemasan. Kedua, maksimalisasi beberapa titik air yang belum diolah, dari geologi, ada sungai bawah tanah selebar 9 meter. Ketiga, diperlukan tinjauan ulang atas peraturan-peraturan desa Keempat, sangat penting untuk melakukan branding produk kemasan air. Pengabdian masyarakat ini telah pula memberikan strategi bagaimana melakukan pencitraan merk, diantaranya adalah memainkan strategi pemilihan warna kemasan produk, visi produk, sasaran produk, juga sekaligus bagaimana redaksional atau teks tulisan merk yang akan dipakai oleh BUMDes dalam memasarkan produknya. Kata kunci: BUMDes, inovasi, manajemen, nilai tambah

91 PENGEMBANGAN KAPASITAS PEREMPUAN BAGI IBU-IBU RELAWAN PROGRAM PALIATIF DI DESA KAMBINGAN DAN DESA KREMBUNG, KECAMATAN CERME, KABUPATEN GRESIK

Ketua Pelaksana : Sulikah Asmorowati Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Anggota : - Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Salah satu bentuk nyata kontribusi perempuan dalam pembangunan adalah kontribusi dalam bidang kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya untuk memberdayaan perempuan melalui pengembangan kapasitas Ibu-Ibu Tim penggerak dan anggota PKK di Desa Kambingan dan Desa Ngembung, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik agar siap menjadi relawan program atau layanan paliatif.

Program atau layanan paliatif adalah pelayanan kepada pasien dengan penyakit berat, yaitu kanker (yang sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak dapat disembuhkan secara medis (stadium akhir). Namun, sesuai analisis situasi dan permasalahan mitra, dalam kegiatan pengabdian ini, program ataupun layanan paliatif ini meliputi pula penyakit yang banyak dikeluhkan dan menjadi permasalahan di desa, yaitu "penyakit tidak menular namun mematikan”, yang meliputi penyakit darah tinggi, diabet, Jantung, kolesterol, stroke dan penyakit berat lain. Di Tingkat kabupaten sendiri, Ketua tim penggerak PKK telah mengampanyekan deteksi penyakit tidak menular namun mematikan, untuk merespon semakin tingginya prevalensi penyakit tersebut di masyarakat.

Adapun permasalahan pasien paliatif adalah: Pertama gangguan fisik; Kedua adalah gangguan emosi dan sosial; Ketigaadalah problem finansial; dan Keempat adalah masalah spiritual. Untuk meningkatkan ketersediaan layanan paliatif di daerah sasaran, kegiatan ini memberikan pelatihan untuk mengembangkan kapasitas kelompok sasaran di Desa Kambingan dan Desa Ngembung, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, agar siap untuk menjadi relawan program paliatif di lingkungan masyarakat masing-masing.

92 APLIKASI TEKNIK AKUAPONIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETERNAK LELE DI DESA WAGE TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO – JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Nanik Siti Aminah Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Yosephine Sri Wulan, Win Darmanto, Hartati, Miswanto, Alfinda Novi Kristanti, Arif Yachya Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Program PKM yang berjudul "Aplikasi Teknik Akuaponik sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Peternak Lele di Desa Wage Taman Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur" rencananya dilaksanakan di Desa Wage Taman Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur. Khalayak sasaran program ini adalah masyarakat yang produktif secara ekonomi sebagai peternak ikan lele. Permasalahan yang dihadapi Mitra adalah (1) air kolam yang cepat kotor. (2) minimnya pengetahuan mitra tentang manajemen administrasi dan (3) kecilnya keuntungan yang diperoleh mitra. Menurut Mitra, ketiga hal ini akan mengancam keberlanjutan kegiatan usaha yang tengah digelutinya.

Pengusul melalui program PKM menawarkan dua solusi kepada Mitra untuk permasalahan tersebut. Solusi pertama adalah melakukan diversifikasi usaha berbasis akuakultur dengan hidroponik, yaitu budidaya sayuran secara akuaponik. Sayuran terpilih untuk dibudidayakan adalah sawi dan kangkung. Keduanya diminati masyarakat dan cocok hidup di dataran rendah. Air kolam lele yang kaya akan senyawa amoniak, nitrat dan zat organik lainnya dari kotoran lele dan sisa pakan akan menjadi sumber nutrisi sayuran yang dibudidayakan secara akuaponik. Solusi kedua adalah pembekalan mitra dengan pengetahuan dan pelatihan manajemen bisnis yang meliputi penyusunan pembukuan sederhana, penghitungan ongkos produksi, dan strategi penentuan harga produk.

Metode yang digunakan pengusul untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah kekeluargaan, keterbukaan, pelatihan dan pendampingan dari awal sampai akhir program PKM. Target capaian luaran solusi pertama adalah (1) peningkatan pemahaman dan ketrampilan mitra akan budidaya sayuran secara akuaponik dengan indicator kuantitas dan kualitas hasil panen sayuran akuaponik, (2) efisiensi produksi berupa berkurangnya biaya produksi dengan indicator frekuensi penggantian air kolam turun 50% yang berkorelasi dengan penurunan 50% biaya listrik penggantian air kolam. dan (3) peningkatan pendapatan mitra dengan indikator diperolehnya pendapatan tambahan dari hasil penjualan panen sayuran akuaponik.

93 Target capaian luaran solusi kedua adalah peningkatan pemahaman dan kemampuan mitra dalam menyusun pembukuan sederhana, menghitung ongkos produksi, dan menentukan harga jual produk. Indikatornya berupa ketepatan dan kesesuaian Mitra dalam menyusun pembukuan sederhana, menghitung ongkos produksi dan menentukan harga jual produk yang sesuai sehingga dapat diterima konsumen atau laku di pasar. Penerapan kedua solusi yang ditawarkan pengusul PKM akan meningkatkan pendapatan, kemampuan dan keterampilan Mitra dalam mengelola dan menjaga eksistensi usahanya. Selain itu juga akan meningkatkan kesehatan keluarga mitra dan masyarakat disekitarnya sebagai konsumen sayuran akuaponik yang bebas pestisida.

Kata kunci: akuaponik, budidaya lele, Wage Taman dan Sidoarjo

94 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN POTENSI EKONOMI MASYARAKAT DESA

Ketua Pelaksana : Adri Supardi Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Nuril Ukhrowiyah, Yhosep Gita Y. Y, Retna Apsari, Aminatun, Febdian Rusydi, Fadli Ama, Samian, Primasari, Jan Ady, Osmalia Kholimatussa’diah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kecamatan Trawas termasuk salah satu dari 18 (delapan belas) kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto, terletak lebih kurang 45 km disebelah timur pusat. Kecamatan Trawas berada pada ketinggian rata-rata 700 - 800 m di atas permukaan laut dengan curah hujan rata rata 2.703 mm/tahun. Kecamatan Trawas merupakan daerah pedesaan yang memiliki potensi wisata dan produk pertanian yang menjanjikan. Hanya saja, potensi tersebut belum berkembang secara maksimal karena Teknologi Informasi belum berkembang. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, Tim Pengusul akan melakukan 3 kegiatan yaitu Seminar Teknologi Informasi, Pelatihan Menggunakan Teknologi Informasi dan Pembenahan Fasilitas Teknologi Informasi.

Kajian tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat melakukannya secara mandiri sehingga mengurangi biaya karena tidak ada campur tangan pihak ketiga. Pelatihan yang dilakukan adalah melalui pemanfaatan dan pengolahan website, pemanfaatan aplikasi start up, dan berbagai hal yang menunjang perkembangan Teknologi Informasi di bidang ekonomi. Dengan Kajian-kajian tersebut diharapkan masyarakat di daerah Kecamatan Trawas memiliki kemampuan dalam mengolah dan memanfaatkan Teknologi Informasi dalam sektor ekonomi daerah secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan potensi ekonomi di daerah tersebut.

95 PELATIHAN PEMBUATAN INKUBATOR "AMANA" BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEMATIAN BAYI

Ketua Pelaksana : Khusnul Ain Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Riries Rulaningtyas, Franky Chandra, Pujiyanto, Septia Kholimatussa’diah, Andi Hamim Zaidan, Dyah Hikmawati, Supadi, Akif Rahmatillah, Endah Purwanti, Erwin Susanto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Inkubator bayi adalah salah satu perangkat standard yang keberadaannya sangat penting di klinik bidan, puskesmas atau rumah sakit. Bagi rumah sakit besar untuk memperoleh inkbator bayi tidaklah sulit, namun bagi bidan atau puskesmas di daerah pelosok sangatlah memberatkan, sehingga inkubator manual menjadi pilihannya dengan konsekuensi tingkat keamanan menjadi taruhannya. Pengontrolan temperatur pada inkubator manual, selama ini dilakukan oleh perawat atau bidan dengan cara menghidupkan atau mematikan secara bergantian pada rangkaian pemanas berdasarkan indikator temperatur dalam jangka waktu berkala. Mengingat kemampuan manusia yang sangat terbatas dalam melakukan pengukuran, sehingga penggunaan inkubator manual tersebut dirasa kurang manusiawi. Salah satu logika pengontrolan cerdas adalah Logika fuzzy. Logika fuzzy memiliki kemampuan menyelesaikan masalah perilaku sistem yang komplek yang tidak dimiliki oleh kontroller konvensional.

Oleh karena itu, logika fuzzy sangat tepat digunakan untuk menggantikan sistem on-off sehingga mendapatkan inkubator yang aman untuk bayi. Pelatihan pengontrol cerdas berbasis logika fuzzy dapat diberikan kepada siswa SMA yang memiliki minat elektronika, sehingga pembuatan modul pengontrol temperatur cerdas berbasis logika fuzzy dapat dibuat oleh siswa SMA. Dengan demikian kegiatan ini nantinya dapat membantu meningkatkan kemampuan entrepreneurship siswa SMA dalam membuat modul perangkat inkubator bayi yang aman dan sederhana (amana). Diharapkan, nantinya siswa SMA setelah lulus mampu mengembangkan produksi dan pengadaan alat kesehatan secara mandiri di Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Kata kunci : alat kesehatan, inkubator bayi, aman dan sederhana (amana), entrepreneurship siswa SMA, Masyarakat Ekonomi Asean

96 BUDIDAYA SAYURAN DENGAN METODE HODROPONIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING DAN TAKMIR MUSHOLA DI DESA KEPUTIH, KECAMATAN SUKOLILO, KOTA SURABAYA

Ketua Pelaksana : Yosephine Sri Wulan Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Bambang Irawan, Hery Purnobasuki, Sri Puji Astuti Wahyuningsih, Edy Setiti Wida Utami, Ni’matuzahroh, Fatimah, Alfiah Hayati, Dwi Winarni, Moch. Affandi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Program Pengabdian kepada Masyarakat ini telah dilaksanakan di Desa Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Propinsi Jawa Timur. Khalayak sasaran program ini adalah masyarakat yang produktif secara ekonomi sebagai pedagang sayur keliling yang dibantu oleh takmir mushola. Permasalahan yang dihadapi Mitra binaan adalah (1) ketidakmampuan Mitra binaan dalam memanfaatkan lahan tidak produktif yang berada di sekitar mushola, karena lokasinya di tepi laut sehingga kadar garamnya tinggi, (2) rendahnya penghasilan mitra binaan, dan (3) minimnya pengetahuan mitra binaan mengenai budidaya sayuran secara hidroponik dan manajemen administrasinya. Serangkaian kegiatan untuk mewujudkan kedua solusi tersebut telah dilaksanakan, antara lain pembangunan rumah kaca (7x6 m2), pembuatan sistem hidroponik nutrient film technique (440 lubang tanam) dan sistem semai, serangkaian penyuluhan dan pendampingan juga telah dilaksanakan dari penyemaian bibit tanaman pakcoi, bayam merah dan sawi samhong, penanaman bibit ke lahan hidroponik, dan pemanenan sayur. Setiap kegiatan penyuluhan atau pelatihan yang telah dilakukan pengusul kepada Mitra selalu dievaluasi sampai sejauh mana Mitra mampu memahami dan mempraktikkannya. Pengusul selalu memastikan bahwa Mitra benar-benar telah memahami dan mampu mempraktikkan apa yang telah disampaikan atau dicontohkan oleh Pengusul.

Hasil evaluasi menunjukkan Mitra mampu membuat sistem hidroponik, merawat semaian sampai menjadi sayuran yang siap panen, mampu menjual hasil panen sehingga dapat meningkatkan pendapatan Mitra (pedagang sayur dan takmir mushola). Pendapatan yang diperoleh setiap kali panen dengan umur sayuran rata-rata 30 hari dapat mencapai lebih kurang Rp. 800.000,- hingga Rp. 900.000,-. Dengan modal untuk pembelian bibit, nutrisi dan rockwool lebih kurang Rp. 150.000, maka keuntungan bersih Mitra dalam satu kali tanam lebih kurang Rp. 750.000,- – Rp. 850.000,- . Keuntungan lain yang diperoleh adalah pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi lahan yang produktif.

Kata kunci: hidroponik, pedagang sayur, takmir mushola, Keputih, Sukolilo

97 PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PEMBENTUKAN KLINIK MATEMATIKA DI SMPN 7 SURABAYA

Ketua Pelaksana : Mohammad Imam Utoyo Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Miswanto, Herry Suprajitno, Fatmawati, Auli Damayanti, Siti Zahidah, Yayuk Wahyuni, Inna Kuswandari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tujuan utama dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkkan kemampuan matematika siswa SMPN 7 Surabaya, khususnya dan siswa Indonesia pada umumnya melalui pembentukan klinik matematika. Jika klinik matematika di SMPN 7 Surabaya berhasil dilakukan, maka prototype klinik ini dapat dijadikan contoh untuk pembentukan klinik untuk pelajaran lainnya bahkan dan di sekolah lainnya.

Berdasarkan hasil Survei Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan kepada siswa dengan usia 15 tahun pada 2015 diperoleh bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia berada pada peringkat ke-63 dari 70 negara, kalah jauh dibanding Vietnam yang ada di peringkat ke-12 dan Singapura di peringkat pertama. Upaya peningkatan kemampuan matematika siswa tidak hanya merupakan tanggung jawab sekolah tetapi juga merupakan tanggung jawab perguruan tinggi, khususnya Program Studi Matematika. Upaya ini tidak dapat dilakukan secara parsial, sehngga diperlukan sebuah wadah yang khusus memikirkan upaya ini. Dalam pengabdian kepada masyarakat ini ditawarkan sebuah wadah yang disebut klinik matematika. Di Klinik Matematika inilah dipikirkan, direncanakan, dan dilaksanakan berbagai hal terkait pembelajaran matematika di sekolah, antara lain bagaimana pembelajaran matematika dilakukan, bagaimana menyiapkan materi pembelajaran yang akan digunakan, observasi terhadap kemampuan matematika siswa, remedial terhadap kemampuan matematika siswa, maupun pening kemampuan guru pengajar matematika. Dalam pelaksanaannya, klinik matematika melakukan siklus PDCA (plan, do, check, dan action) untuk selalu memperbaiki diri dari langkah-langkah yang telah dilakukan.

Metode pendekatan pengmas adalah (1) workshop pembentukan dan penyusunan administrasi klinik matematika, (2) workshop media pembelajaran, (3) workshop pendampingan pembuatan observasi kemampuan siswa, (4) workshop penyusunan butir soal dan analisis butir soal. Target dari kegiatan Pengmas tahun pertama ini adalah terbentuknya Klinik Matematika di SMPN 7 Surabaya dengan semua kelengkapannya. Di samping itu diharapkan klinik ini dapat digunakan oleh guru dan kepala sebagai sarana untuk melakukan penelitian, baik penelitian tindakan kelas (PTK) atau penelitian tindakan sekolah (PTS. Oleh karena itu luaran dari

98 kegiatan ini berupa rencana penelitian guru atau kepala sekolah dengan menggunakan klinik matematika sebagai sarana penelitian.

Sampai saat ini telah terlaksana kegiatan (1) workshop pembentukan dan penyusunan administrasi klinik matematika, (2) workshop media pembelajaran, (3) workshop pendampingan pembuatan observasi kemampuan siswa. Hasil workshop tersebut adalah (1) terbentuknya klinik matematika dengan rincian tupoksi dan SOP klinik, (2) dua media pembelajaran berbasis macromedia flash 8, (3) User manual media pembelajaran untuk kelas 7 berbasis thatquiz, (4) soal observasi kemampuan berhitung siswa berbasis thatquiz, dan (5) nilai kemampuan berhitung siswa.

Kata Kunci : klinik matematika, media pembelajaran, User manual

99 PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK EFEKTIVITAS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Ketua Pelaksana : Moh. Yasin Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Siswanto, Suryani D. Astuti, Suhariningsih, Djoni Izak R, Prihartini W., Soegianto, R. Arif Wibowo, Alfian Pramudita Putra, Winarno Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Masyarakat Kecamatan Bangsal sebagian besar bekerja sebagai petani dengan komoditas hasil pertanian adalah padi. Pengolahan hasil pertanian masih menggunakan alat sederhana dan dikerjakan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk membuat hasil pertanian siap dijual. Teknologi tepat guna pertanian adalah sebuah metode dengan menerapkan teknologi yang ada untuk meningkatkan pertanian baik dari pembenihan, penanaman, panen serta pengolahan hasil pertanian pasca panen.

Permasalahan yang terjadi pada masyarakat Kecamatan Bangsal antara lain kurangnya pengetahuan, informasi serta pemahaman tentang pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pertanian sehingga sampai saat ini masih menggunakan cara manual untuk mengolah hasil pertanian. Mengacu pada permasalahan yang ada, maka dapat ditawarkan solusi antara lain memberikan pemahaman dan pelatihan masyarakat di Kecamatan Bangsal tentang pemanfaatan teknologi tepat guna untuk efektifitas pengolahan hasil pertanian Masyarakat akan diberikan pelatihan cara membuat alat-alat pengolahan hasil pertanian dengan menggunakan teknologi antara lain mesin pemisah padi dengan cepat, daya rendah,dan aman.

Target kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat dapat memahami, memanfaatkan menerapkan dan mengembangkan teknologi tepat guna untuk efektifitas pengolahan hasil pertanian. Untuk mencapai target tersebut, maka pelaksana menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, pelatihan dan unjuk kerja. Untuk melihat pengaruh dari solusi yang ditawarkan maka pelaksana menggunakan beberapa metode evaluasi diantaranya berupa kuesioner dan monitoring.

Kuisioner diharapkan dapat menilai secara kualitas tentang pengetahuan dan pemahaman petani terhadap pemanfaatan teknologi tepat guna. Monitoring diharapkan dapat memberikan fakta tentang kebermanfaatan teknologi tepat guna untuk efektivitas pengolahan hasil pertanian. Kemajuan yang dicapai dalam kegiatan ini adalah telah disepakati jadwal acara kegiatan antara pihak pelaksana dan painita serta desain alat TTG yang digunakan untuk para petani dalam memanfaatkan hasil pertanian.

100 PENGAYAAN WAWASAN GURU SMA BIDANG KIMIA DALAM PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS TEMATIK

Ketua Pelaksana : Alfinda Novi Kristanti Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Afaf Baktir, Hartati, Muji Harsini, Hery Suwito, Abdulloh Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kurikulum yang saat ini diterapkan di SMA memerlukan kualitas guru yang tinggi. Dalam kurikulum ini pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Dalam bidang kimia diperlukan praktikum di laboratorium selain pembelajaran teori di dalam kelas. Setiap kegiatan praktikum mempunyai tujuan untuk membantu memahami konsep, kaidah serta teori. Dengan praktikum, beberapa teori akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah untuk diingat. Dalam pembelajaran kimia di SMA, kegiatan praktikum di laboratorium belum menjadi kegiatan utama dalam mendukung proses pembelajaran untuk memahami kimia. Hal ini disebabkan karena terbatasnya wawasan guru untuk dapat menciptakan topik praktikum yang sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.

Oleh karena itu, diperlukan pelatihan yang dapat memberikan wawasan bagi guru-guru SMA bidang kimia agar dapat menciptakan topik praktikum dalam proses pembelajaran kimia di SMA yang sesuai bagi siswa SMA serta sarana dan prasarana yang tersedia di masing-masing sekolah. Selanjutnya dengan pengetahuan tersebut, para guru juga akan dapat membimbing siswanya dalam penyusunan karya ilmiah. Para guru juga diharapkan akan dapat memberikan bimbingan kepada siswanya dalam menghadapi OSN. Materi pelatihan, baik yang ceramah maupun yang praktikum, memperoleh sambutan dan antusiasme yang tinggi dari peserta. Seluruh peserta berharap bahwa kegiatan ini akan dapat diulang kembali tahun depan dengan topik khusus materi Kimia Organik karena kurangnya pemahaman guru pada topik ini.

101 PELATIHAN APLIKASI INVENTARIS BARANG UNTUK POLIKLINIK PEMULUNG DI KAWASAN PEMAKAMAN RANGKAH, SURABAYA

Ketua Pelaksana : Barry Nuqoba Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Faried Effendy, Army Justitia Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Poliklinik ‘Pemulung” merupakan poliklinik yang berdiri atas kerjasama YDSF (Yayasan Dana Sosial Al-Falah) dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia). Pokliklinik ini memberikan jasa dokter dan obat secara gratis kepada masyarakat pemulung di wilayah makam rangkah. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya penguasaan admin poliklinik pada proses inventarisasi. Admin poliklinik merupakan warga sekitar yang dibina secara otodidak oleh pihak dokter BSMI, sehingga pengetahuan dan wawasan beliau masih dirasa kurang. Beberapa proses yang tidak efektif diantaranya: proses pencatatan yang hanya dilakukan pada selembar kertas/ buku yang sering mengakibatkan ketidak-sinkronan antara data dengan aset, hilangnya aset karena peminjaman aset yang tidak dicatat, buku catatan aset rusak/ hilang sehingga aset harus didata ulang.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Focus Group Discussion (FGD) yang meliputi pelatihan, pembinaan dan evaluasi untuk memantau keberhasilan kegiatan menggunakan metode observasi. Materi yang disampaikan meliputi proses inventarisasi yang benar dan optimal dengan menggunakan Sistem Informasi Inventaris Barang, pembuatan laporan sederhana dengan Microsoft Excel. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan wawasan dan kompetensi admin poliklinik di bidang Inventaris Barang.

Kata kunci: Poliklinik pemulung, Sistem Informasi Inventaris, Pelatihan

102 PELATIHAN PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA STATISTIK SEKTORAL BAGI STAFF KOMINFO PROVINSI JAWA TIMUR DALAM RANGKA MENYUKSESKAN PROGRAM JATIM SATU DATA MENUJU EAST JAVA SMART GOVERNANCE

Ketua Pelaksana : Nur Chamidah Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Ardi Kurniawan, Rimuljo Hendradi, Fatmawati, Alfinda Novi Kistianti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Dinas Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) Provinsi Jawa Timur sebagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membidangi komunikasi dan informatika tentu diharapkan memenuhi tuntutan masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan bidang kominfo kepada masyarakat sehingga penyelenggaraan pemerintahan transparan dan akuntabel sesuai dengan era keterbukaan informasi. Dengan upaya pemerataan informasi dan pemenuhan hak publik di bidang kominfo yang dilaksanakan Dinas KOMINFO maka diharapkan masyarakat akan lebih partisipatif memanfaatkan komunikasi dan informatika, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta implementasi e-government dalam rangka terwujudnya reformasi birokrasi di Jawa Timur.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 80 Tahun 2016, dalam struktur organisasi KOMINFO Provinsi Jawa Timur terdapat Bidang Pengelolaan Data dan Statistik yang mempunyai tugas merencanakan, menyiapkan bahan pelaksanaan dan mengkoordinasikan Pengelolaan Data, Statistik, Evaluasi dan Informasi. Dengan dicanangkannya Program Pengelolaan "Satu Data Provinsi Jatim" pada tahun 2018 sebagai salah satu upaya mendukung terwujudnya "East Java Smart Province" oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur maka Dinas KOMINFO Provinsi Jawa Timur bermaksud untuk memberdayakan serta meningkatkan kemampuan SDM baik pejabat maupun staf khususnya yang ada pada bidang Pengelolaan Data dan Analisis Statistik Sektoral.

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas KOMINFO Provinsi Jawa Timur menyatakan maksud untuk melakukan kerjasama dalam pemberian pembekalan pengetahuan dan ketrampilan terkait dengan pengelolaan data dan analisis data statistik sektoral melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Airlangga.(terlampir surat Kepala Dinas KOMINFO Provinsi Jawa Timur kepada Dekan FST UNAIR). Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh KOMINFO Provinsi Jawa Timur tersebut adalah melakukan pelatihan dan pendampingan intensif yang dilakukan secara berkala kepada pejabat maupun staf KOMINFO Provinsi Jawa Timur, khususnya Bidang pengelolaan Data dan Statistik yang terdiri dari Seksi Pengelolaan Data, Seksi Statistik, serta Seksi Evaluasi dan Informasi dalam

103 bentuk workshop. pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan dan analisis data statistic sektoral. Kontribusi mendasar yang diperoleh KOMINFO Provinsi Jawa Timur adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pejabat dan staf KOMINFO Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan dan analisis data statistik sektoral dalam mendukung Program Jatim Satu Data Menuju East Java Smart Governance. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan PKM ini selain peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pejabat dan staf KOMINFO Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan dan analisis data statistik sektoral, juga kemampuan menulis artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam seminar nasional dan jurnal nasional.

Kata kunci : Program Kemitraan Masyarakat, KOMINFO Provinsi Jawa Timur, Pengelolaan dan Analisis Data Statistik Sektoral

104 PKM TEKNOLOGI PRODUKSI MANISAN SAYURAN UPAYA PEMBERDAYAAN FLORIPRENEURSHIP PAGUYUBAN IBU RUMAH TANGGA DI DAERAH PESISIR PANTAI TIMUR, SURABAYA, JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Junairiah Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Sucipto Hariyanto, Tri Nurhariyati, Win Darmanto, Thin Soedarti, Sugiharto, Saikhu Akhmad Husem, Dwi Kusuma Wahyuni, Salamun, M. Hilman Fu’adil Amin, Listijani Suhargo, Agus Supriyanto, Intan Ayu Pratiwi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Keputih Timur Pompa Air merupakan kawasan yang terletak di daerah pesisir pantai timur, Desa Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Kawasan ini dihuni 120 kepala keluarga (KK). Kawasan ini berada di sempadan sungai dan berdiri di lahan milik Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur. Oleh sebab itu kawasan ini rawan terjadinya konflik. Konflik atau kasus yang pernah terjadi antara warga Keputih Timur Pompa Air dengan pengembang adalah tentang sengketa tanah pada tahun 2016. Sengketa diawali karena adanya intimidasi dari pihak pengembang yang akan menggusur tempat tinggal warga. Pihak pengembang mengklaim bahwa tanah yang ditempati oleh 120 KK di Keputih Timur Pompa Air adalah milik mereka dengan bukti sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Adapun sejarah bagaimana warga bisa tinggal di kawasan, tersebut adalah bahwa warga sebelumnya mendapatkan ijin untuk menyewa tanah dan bermukim 17 tahun yang lalu. Ijin tersebut diberikan oleh kepala desa dan juga ijin dari Dinas PU Pengairan Jatim pada tahun 1999. ljin dari PU tidak diperpanjang oleh warga, namun pada tahun 2015 diperpanjang kembali. Pada tahun yang sama tanah yang ditempati oleh warga disertifikatkan oleh pihak pengembang termasuk sempadan sungai. Masalah sengketa tanah juga merambah ke masalah lain yaitu warga kesulitan mendapat pelayanan jaringan pipa PDAM, karena terlambat persyaratan administrasi kepemilikan tanah, sehingga belum menikmati aliran air bersih dari PDAM Surabaya. Selain itu menurut narasumber, selain urusan pemenuhan air bersih, warga juga belum terlayani dengan baik dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun KK. Sarana jalan juga belum memenuhi syarat karena belum di paving. Selain itu, masalah sengketa tanah juga menyebabkan warga belum ternaungi dalam Rukun Tetangga (RT), sehingga warga membuat paguyuban rumah tangga.

Paguyuban yang terdapat di kawasan ini terbagi menjadi dua, paguyuban I yang terletak di sisi barat dan paguyuban Il yang terletak di sisi timur. Mitra dalam Program Kemitraan

105 Masyarakat (PKM) ini adalah paguyuban I dan II ibu rumah tangga. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah adalah tidak adanya penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga serta rendahya tingkat pengetahuan mereka terhadap pengolahan sayuran buah dan umbi. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka solusi untuk menanganinya adalah dari sisi aspek produksi dan manajemen. Aspek produksi meliputi: 1) pelatihan pembuatan manisan sayuran, 2) pelatihan pengemasan produk manisan, 3) pelatihan strategi pemasaran produk manisan. Aspek manajemen meliputi pelatihan membuat pembukuan sederhana dari produk manisan yang dihasilkan.Luaran yang dihasilkan adalah publikasi pada jurnal ber ISSN, prosiding, draft paten, dan bahan ajar.

106 PELATIHAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN PAKAN BAGI KOMUNITAS PETERNAK AYAM DI DESA SENDANG LAOK BANGKALAN – MADURA

Ketua Pelaksana : Sofijan Hadi Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Afaf Baktir, Purkan Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mengaplikasikan teknologi alternatif pada peternakan ayam di Desa Mitra untuk meningkatkan produktivitas ternak dan menurunkan cemaran lingkungan menuju kemandirian pakan organik. Permasalahan utama peternak adalah dampak akibat penggunaan antibiotika secara tidak tepat, yang diperuntukkan sebagai promotor pertumbuhan ternak ayam (AGP). Telah terakumulasi bukti bukti yang menunjukkan kaitan antara risiko penyakit zoonosis (penyakit yang menyerang manusia dan hewan) dan peningkatan penggunaan antibiotik pada ternak dan unggas (Avícola, 2003), Demikian pula dengan kemunculan berbagai macam patogen dan resistensi bakteri terhadap beragam antibiotika, yang berakibat menurunnya produktivitas ternak ayam di Desa Mitra. Oleh karena itu akar permasalahan yang harus diatasi adalah praktek penggunaan antibiotika yang berlebihan dan sering pada proses produksi unggas dan ternak. Namun demikian upaya untuk mengendalikan/menekan penggunaan antibiotika harus bersamaan dengan upaya penerapan alternatif penggantinya, yang dapat mempromosikan dan mendorong tingkat pertumbuhan atau produksi sesuai potensi genetik ayam pedaging, ayam kalkun dan ayam petelur. Penggunaan probiotik memiliki banyak manfaat potensial, yang mencakup modifikasi metabolisme host, immuno-stimulant, reaksi anti-inflamasi, penghambatan atau pembunuhan patogen di saluran usus, reduksi kontaminasi bakteri pada bangkai broiler olahan serta peningkatan absorbsi dan kinerja nutrisi. Konsorsium probiotik diaplikasikan pada kelompok ayam ternak pada suatu peternakan ayam selama satu siklus panen, dibandingkan dengan kelompok ayam ternak yang diberi AGP dan kelompok ayam ternak yang tidak mendapatkan perlakuan. Semua kelompok ayam ternak diberi jenis dan jumlah pakan yang sama. Kemudian diamati pertumbuhan berat badan dan angka kematian semua kelompok ayam. Hasil yang didapat, pemakaian antibiotik (AGP) dapat meningkatkan pertumbuhan ayam ternak sebesar 14,7% dengan angka kematian 10%. Pemakaian konsorsium probiotik dapat meningkatkan pertumbuhan ayam ternak sebesar 20,7% dengan angka kematian 3%. Sosialisasi produk iptek berupa konsorsium probiotik kepada masyarakat peternak ayam di desa Sendang Laok Madura, menghasilkan perubahan tata kelola suplemen pakan, yakni substitusi AGP dengan konsorsium probiotik.

Kata kunci: AGP, Konsorsium probiotik, Substitusi

107 BINAAN PETANI TEMBAKAU DI DESA KLEPEK, KECAMATAN SUKOSEWU, KABUPATEN BOJONEGORO

Ketua Pelaksana : A. Budi Prasetyo Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Miratul Khasanah, Harsasi Setyawati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Desa Klepek adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Timur. Sebagian besar masyarakat Desa Klepek berprofesi sebagai petani. Salah satu tanaman yang ditanam di ladang pada musim kemarau adalah tembakau. Hampir lebih dari sebagian ladang ditanami tembakau. Namun, pemanfaatan tembakau belum maksimal karena masyarakat desa Klepek hanya menjual tembakau tersebut secara mentahan. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan dari tanaman tembakau adalah ekstrak nikotin, pupuk organik, pestisida nabati yang baik untuk sayuran maupun buah-buahan. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida adalah daun dan batang baik daun segar maupun yang sudah difermentasi.

Tembakau merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga untuk hematnya pemanfaatan pupuk dan pestisida dapat menggunakan limbah tanaman tembakau atau tembakau sisa yang kualitasnya rendah atau tidak laku dijual. Selain itu, pupuk organik dan pembuatan pestisida nabati ini menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah sehinggga hal ini dapat menambah nilai ekonomis tembakau sisa tersebut.

Untuk memaksimalkan hasil tembakau masyarakat desa Klepek, perlu diadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dan biopestisida kepada masyarakat desa ini. Selain itu, dengan membuat pupuk organik dan biopestisida juga dapat membantu masyarakat desa dalam bidang ekonomi, di mana pupuk dan biopestisida ini menambah harga jual limbah tanaman tembakau atau sisa tembakau atau tembakau kualitas rendah menjadi lebih tinggi. Dengan adanya pelatihan ini, akan dijelaskan manfaat lain dari tembakau selain sebagai bahan pokok produksi rokok.

Program pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil pertanian yang dihasilkan terutama limbah tanaman tembakau sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik maupun pestisida alami. Hasil yang didapatkan dari program pelatihan pemanfaatan limbah tembakau ini adalah masyarakat desa Klepek mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan dari pupuk organik maupun pestisida nabati dan masyarakat juga dapat memproduksi sendiri untuk memanfaatkan limbah tanaman tembakau atau tembakau sisa yang tidak digunakan untuk dijadikan pupuk organik maupun pestisida nabati.

Kata Kunci: Desa Klepek, Tembakau, Pupuk Organik, Biopestisida

108 PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) SEBAGAI MEDIA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN DI MADRASAH GRESIK

Ketua Pelaksana : Abdulloh Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Imam Siswanto, Mochamad Zakki Fahmi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Madrasah Aliyah Masyhudiyah Gresik Tujuan pengabdian adalah: 1) Workshop konstruksi materi pembelajaran berbasis video pada guru-guru Madrasah agar konsep-konsep pelajaran mudah diserap oleh siswa, 2) Praktek penerapan pembelajaran dengan video hasil buatan guru-guru Madrasah pada pengajaran di kelas, 3) Pendampingan guru-guru SMA dalam mebuat materi pelajaran menggunakan aplikasi Camtasia agar dapat di online kan YouTube dan 3) Pendampingan membangun kepercayaan diri para guru untuk berani mengajar di media sosial. Metode kegiatan adalah ceramah, demonstrasi, workshop dan pelatihan pembuatan media pembelajaran dalam bentuk video online menggunakan aplikasi Camtasia.

Teknik pengambilan data adalah pengamatan dan penilaian pemahaman materi melalui pretest dan post test. Analisis data untuk mengukur kategori keberhasilan dilakukan dengan menghitung persentase jawaban yang benar tiap aspek yang ditanyakan. Hasil dari kegiatan workshop dan pelatihan penggunaan media sosial (YouTube) sebagai media pembelajaran inovatif adalah 1) pemahaman guru dalam membuat konstruksi materi pembelajaran berbasis video rata-rata meningkat 52%, 2) 100% guru telah membuat video untuk media pembelajaran menggunakan aplikasi Camtasia, 3) 30% guru telah meng-upload video pembelajaran pada media sosial YouTube. Kesimpulan yang diperoleh adalah kegiatan adalah ceramah, demontrasi, workshop dan pelatihan pembuatan media pembelajaran dalam bentuk video online menggunakan aplikasi Camtasia menghasilkan peningkatan pemahaman guru dan menghasilkan media pembelajaran inovatif karya guru.

Kata Kunci : YouTube, media pembelajaran inovatif, Camtasia

109 PENGOLAHAN KELAPA SECARA TERPADU DI DESA NGADIREJO, KECAMATAN KEPANJEN KIDUL, KABUPATEN BLITAR

Ketua Pelaksana : Tokok Adiarto Fakultas : Sains dan Teknologi Anggota : Hery Suwito, Siti Wafiroh Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengaplikasikan teknologi pengolahan kelapa secara terpadu pada petani di desa Ngadirejo, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kabupaten Blitar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah pada buah kelapa. Melalui program Pengabdian Kepada masyarakat ini diharapkan dapat diproduksi secara terpadu buah kelapa oleh masyarakat. Pengolahan terpadu buah kelapa menggunakan komponen pasar lokal dan potensi yang ada di wilayah tersebut sehingga harga bahan bakunya relatif lebih murah. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat binaan untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasaran bebas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang dibina. Penggunaan teknologi tepat guna yang sederhana dan praktis mampu menghasilkan produk-produk turunan dari buah kelapa yang dapat menghasilkan nilai tambah dari hasil penjualan produk ini. Selain itu dengan teknologi ini mampu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mandiri setelah pembinaan. Beberapa produk turunan dari buah kelapa yang diajarkan meliputi produk : Virgin Coconut Oil (VCO) dari daging kelapa, Liquid Smoke (asap cair) dan briket dari tempurung kelapa, coco dust dan coco fiber, nata de coco dari air kelapa. Teknik pembuatan VCO melalui pembalikan sistem emulsi yang semula oil in water (o/w) menjadi water in oil ( w/o ) dengan teknik pancingan sehingga tidak memerlukan bahan kimia atau proses pada suhu tinggi sehingga komponen- komponen original dari minyak kelapa tidak terdegradasi dimana komponen-komponen ini justru sangat bermanfaat misalnya : Antioksidan atau senyawa-senyawa lain yang tidak tahan panas. Pembuatan liquid smoke dan briket dilakukan dengan teknik pirolisis yaitu pembakaran tanpa menggunakan oksigen. Diperoleh arang briket dengan kualitas yang sangat baik. Kemudian asap yang dihasilkan didinginkan menggunakan cooler sehingga diperoleh liquid smoke ( asap cair ). Pembuatan nata de coco dari air kelapa dilakukan dengan menambahkan mikroba atau stater dan medium pertumbuhan mikroba. Sabut kelapa diolah dengan memisahkan antara coco dust dan coco fiber yang selanjutnya masing-masing ini digunakan untuk keperluan tertentu.

Kata kunci: Virgin coconut oil, liquid smoke, briket, pirolisis, teknik pancingan

110 PEMBERDAYAAN PETUGAS LABORATORIUM UNTUK TERCIPTANYA LABORATORIUM SAFETY DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ketua Pelaksana : Dani Nasirul Haqi Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Endang Dwiyanti, Putri Ayuni Alayyanur Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Terdapat 56 laboratorium kimia di Universitas Airlangga. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang cukup banyak. Mengingat berbagai kegiatan mahasiswa dilakukan di laboratorium di berbagai fakultas di Universitas Airlangga dengan berbagai bahan kimia yang digunakan. Perlu dilakukan beberapa penyesuaian agar laboratorium kimia di Universitas Airlangga mampu menjadi laboratorium safety seperti penyusunan HIRADC. Pemberdayaan petugas laboratorium demi terciptanya laboratorium yang aman di lingkungan Universitas Airlangga dapat dilakukan dengan kegiatan workshop pembuatan HIRADC dan pendampingan pembuatan HIRADC. Kegiatan workshop pembuatan HIRADC merupakan kegiatan penyegaran kembali terkait penyusunan dokumen HIRADC. Hal ini dikarenakan sudah pernah dilakukan pemberian materi oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga terkait pembuatan dokumen HIRADC. Pihak FKM melakukan pendampingan kepada setiap laboran dalam menyusun dokumen HIRADCnya. Pihak FKM mendatangi setiap laboratorium untuk menganalisis dokumen HIRADC yang sudah ada sebelumnya dan melakukan perbaikan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang ada di setiap laboratorium.

Kata kunci: HIRADC, laboran, laboratorium

111 BRANDING STRATEGY TAMAN PENITIPAN ANAK KAMPUS B DAN KAMPUS C UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ketua Pelaksana : Nuzulul Kusuma Putri Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Ernawaty, Khuliyah Candraning Diyanah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Model pengasuhan anak pada Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu model pengasuhan yang banyak diminati di kota besar. Sebagai tempat kerja yang ramah anak, Universitas Airlangga memiliki memiliki dua TPA yang tidak hanya memberikan pelayanan kepada internal universitas namun juga masayarakat umum. TPA Universitas Airlangga di Kampus B merupakan salah satu pelopor bedirinya TPA di wilayah Surabaya. Tingginya minat para orang tua mempercayakan pengasuhan anaknya pada TPA Universitas Airlangga menginisiasi berdirinya TPA Universitas Airlangga di Kampus C pada tahun 2017. Sebagai TPA yang baru berdiri, TPA Universitas Airlangga Kampus C membutuhkan upaya pemasaran untuk meyakinkan para orang tua menggunakan jasa TPA Universitas Airlangga Kampus C. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu TPA Kampus C untuk dapat menyusun strategi branding yang tepat. Pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahap dengan indikator keberhasilan yang berbeda-beda. Pada tahap pertama, tim pengabdian masyarakat mengevaluasi efektivitas pemasaran yang selama ini sudah dilakukan oleh TPA Universitas Airlangga. Tim selanjutnya mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan branding yang diinginkan oleh TPA pada tahap kedua. Pada tahap ketiga, tim pengabdian masyarakat melakukan upaya pemasaran sesuai strategi branding yang ditentukan. Upaya pemasaran yang dilakukan disesuaikan dengan hasil analisis terhadap efektivitas pemasaran yang selama ini telah dilakukan. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa karena menggunakan branding yang sama di bawah Universitas Airlangga maka branding TPA kampus B dan C harus dianalisis sebagai satu kesatuan. Branding yang sesuai dengan kebutuhan dari konsumen potensial TPA yakni dengan menunjukkan tujuan TPA dalam memberikan pengasuhan yang membuat anak senantiasa sehat, sholih, dan ceria serta fasilitas TPA mengoptimalkan digital media marketing karena menyesuaikan karakteristik konsumen potensial yang merupakan pasangan muda. Tindak lanjut yang perlu dilakukan pada pengabdian masyarakat selanjutnya adalah memastikan berapa lama paparan publikasi yang diperlukan untuk menanamkan branding message. Pengukuran efektivitas pemasaran ini juga harus dilakukan secara reguler dengan memperhatikan kenaikan jumlah pengguna jasa TPA baik menitipkan anak maupun yang memanfaatkan paket fun learning.

Kata kunci: taman penitipan anak, branding, pemasaran

112 OPTIMALISASI POS UPAYA KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL SIDOARJO

Ketua Pelaksana : Sho’im Hidayat Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Tri Martiana, Putri Ayuni Alayyannur Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tahun 2011, terdapat 99 industri kecil di Kecamatan Waru yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Waru. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok industri kecil yang menjadi sasaran program Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di wilayah Puskesmas Waru merupakan sasaran yang terbanyak pula di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian oleh Wignjosoebroto, Arief dan Dwi tahun 2006 pada salah satu industri metal di daerah Ngingas, Waru, Sidoarjo menunjukkan bahwa terdapat 2 kecelakaaan kerja di 2002, 3 kecelakaan kerja di 2003, dan 2 kecelakaan kerja di 2004. Optimalisasi Pos UKK dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu pemberdayaan petugas Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo; brainstorming antara petugas dan sektor informal; pemberdayaan tenaga kerja sektor informal; mapping hazard di tempat kerja; dan pembuatan program K3 pada sektor informal. Kegiatan pemberdayaan petugas Puskesmas meliputi workshop yang diikuti oleh seluruh petugas Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang memiliki hak dan tanggung jawab terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Brainstorming antara petugas dan sektor informal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dan mendapatkan kesepakatan tindak lanjutnya. Workshop pemberdayaan tenaga kerja sektor informal diberikan materi K3 secara umum, yang disampaikan oleh petugas Puskesmas yang sudah mengikuti workshop di Kabupaten. Mapping hazard di tempat kerja dilakukan untuk memudahkan pengelompokan hazard fisik, kimia, biologi, psikologi, dan ergonomi. Program K3 yang diusulkan pada anggaran daerah yaitu khusus untuk tenaga kerja sektor informal. Sektor informal membutuhkan kehadiran negara dalam mengatasi kesehatan dan keselamatan kerjanya. Pembuatan program K3 ini juga dibarengi dengan pembuatan anggaran dana.

Kata kunci: petugas, pos ukk, puskesmas

113 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KELURAHAN AMPEL KOTA SURABAYA

Ketua Pelaksana : Trias Mahmudiono Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Triska Susila Nindya, Qonita Rachmah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara Ibu, dan eksklusif apabila diberikan pada bayi sejak kelahiran hingga 6 bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan minuman yang lain kecuali obat. Pemberian ASI Eksklusif dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi. Cakupan ASI Eksklusif di Kelurahan Ampel sejumlah 59,2% dari 1418 balita hal ini menunjukkan capaian ASI Eksklusif di Kelurahan Ampel dibawah standar (77%). Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Ampel Kota Surabaya. Manfaat kegiatan ini untuk memandirikan masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya dalam pemenuhan ASI Eksklusif di Kelurahan Ampel. Metode pelaksaan kegiatan ini berupa FGD dan indepth interview yang diikuti oleh 10 ibu, penyuluhan yang diikuti oleh 44 orang, leadership, dan kaderisasi pemantau pemberian ASI Eksklusif yang diikuti oleh 7 orang. Hasil FGD menunjukkan bahwa perlu adanya intervensi di bidang kesehatan tentang pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Ampel. Inovasi kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif melalui program ASI eKsklusif Bayi kUat (ASIK BU). Program ASIK BU di Kelurahan Ampel dilakukan melalui kegiatan yang berupa kaderisasi karang taruna dan penyuluhan kepada WUS, Bumil dan Busui. Saran dari kegiatan ini berupa perlu adanya pemantauan dari penanggung jawab puskesmas Sidotopo secara berkala untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program ASIK BU. Diharapkan masyarakat berkomitmen penuh dalam melaksanakan program ASIK BU. Pemerintah setempat dapat memberikan dukungan sosial maupun material salah satunya dalam bentuk pemberian penghargaan kepada kader dan ibu yang dapat memberikan ASI secara eksklusif.

Kata Kunci : ASI Eksklusif, Program Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat

114 PELATIHAN EDUTAINMENT SEBAGAI METODE PROMOSI KESEHATAN REMAJA

Ketua Pelaksana : Muthmainnah Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Ira Nurmala, Rachmat Hargono Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Persamalahan remaja di Indonesia semakin kompleks apalagi dengan kemajuan teknologi. Remaja dihadapkan dengan berbagai tantangan perilaku berisiko remaja mulai dari tantangan kesehatan fisik, mental, sosial hingga ekonomi. Temuan kasus permasalahan kesehatan remaja semakin banyak dan mengancam masa depan remaja. Permasalahan tersebut berkaitan dengan perilaku berisiko remaja seperti merokok, minuman beralkohol, penyalahgunaan narkoba, dan hubungan seksual pranikah. Akibatnya banyak remaja yang sudah mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan, aborsi, dan HIV. Oleh karena itu berbagai upaya pemerintah dari berbagai sektor telah dilaksanakan. Berbagai bentuk kegiatan pendidikan kesehatan mulai dari penyuluhan hingga pelatihan. Namun kenyataannya remaja masih banyak yang belum terpapar bahkan remaja yang sudah terpapar pun merasa metode yang diterapkan masih cenderung klasik (sebagian besar dengan metode ceramah).

Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan remaja (peer educator) dalam mendesain program promosi kesehatan melalui metode edutainment. Kegiatan pengmas ini bermitra dengan Rumah Remaja yang sudah dibentuk sejak tahun 2011. Tahapan pertama dilaksanakan brainstorming dengan Rumah Remaja tentang teknis pelaksanaan pelatihan edutainment. Tahapan ini menunjukkan keterlibatan remaja mulai dari perencanaan program.

Hasilnya adalah modul pelatihan edutainment. Selanjutnya dilaksanakan sosialisasi pelatihan edutainment kepada remaja komunitas, remaja sekolah, remaja masjid dan orangtua. Tujuan dari sosialisasi ini adalah mendiseminasikan kegiatan pengmas dan melibatkan orangtua sebagai kontrol-supporter kegiatan ini sekaligus edukasi parenting remaja masa kini. Tahap ketiga adalah dilaksanakan pelatihan edutainment sesuai dengan modul. Sasaran pelatihan dibagi 3 kelompok, yaitu 150 remaja sekolah, 37 remaja komunitas dan 27 remaja masjid. Kegiatan pre-post test dilaksanakan melalui aplikasi android. Namun ada di salah satu setting pengmas yang tidak memungkinkan, sehingga pakai manual (angket). Berdasarkan hasil pre-post test diketahui bahwa ada peningkatan pengetahuan remaja tentang edutainment sebelum dan sesudah pelatihan. Berdasarkan catatan proses, diketahui bahwa 98 % menyatakan pelatihan ini sangat menarik dan bermanfaat untuk merancang upaya promosi kesehatan yang entertain dan tidak membosankan.

115 Hasil kegiatan “Let’s Disco dan Show off” menghasilkan variasi metode entertain untuk edukasi seperti poster dengan gambar dan slogan yang menarik, musik, slogan bahkan ada role play iklan layanan masyarakat. Peserta pengmas juga mencoba Aplikasi Android “remaja sehat” dan selanjuntnya memberikan masukan seperti ada tambahan game online, video dan tampilan aplikasinya ditambahi hologram yang sesuai dengan karakteristik remaja. Akhir pelatihan peserta diminta menyampaikan rencana tindak lanjut dan komitmen sebagai peer educator. Keterlibatan remaja dalam pelatihan edutainment sangat penting dan mempengaruhi keberhasilan implementasi. Remaja seharusnya dilibatkan mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Pelatihan edutainment ini melibatkan remaja untuk merancang modul edutainment yang sesuai dengan karakteristik dan kapasitas remaja. Remaja yang menjadi sasaran ini juga dilibatkan juga dalam hal tindak lanjut program berikutnya sehingga remaja merasa memiliki program dan melaksanakan tugasnya dengan rasa senang tanpa paksaan.

Kata Kunci : Edutainment, promkes, remaja

116 CAPACITY BUILDING STAKEHOLDER PROGRAM KESEHATAN PONDOK PESANTREN ASSALAFI AL FITHRAH SURABAYA

Ketua Pelaksana : M. Bagus Qomaruddin Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Pulung Siswantara, Riris Diana Rachmayanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Upaya promosi kesehatan telah dilaksanakan sejak tahun 2011 dengan dibentuknya Pos Kesehatan Pesantren oleh Mahasiswa S2 IKM saat residensi. Namun Program ini perlu ada upaya sustainabilitas program dikarenakan banyaknya santri husada yang dilatih sejak tahun 2011 sudah lulus dan tidak tinggal di Ponpes tersebut. Oleh karena itu perlu adanya capacity building yang ditujukan kepada Santri Husada, Ustadz dan Ustadzanya serta perlu ada upaya advokasi untuk keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan Pondok Pesantren.

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan di Ponpes. Sehingga Tahun ini akan dilaksanakan capacity building stakeholder program kesehatan di setiap kelompok stakeholder mulai dari pengurus pondok hingga kelompok user (santri). Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah Quasi Eksperimental. Instrumen yang digunakan adalah panduan diskusi kelompok, wawancara mendalam dan kuesioner. Sasaran dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah pengurus Pos Kesehatan Pesantren dan Santri Husada sebanyak 300 santri. Hasil Kegiatan Capacity Building bagi Stakeholder Santri Husada di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah terdapat 300 santri yang mengikuti kegiatan tersebut. Santri mendapatkan pelatihan tentang Poskestren dan personal hygiene untuk diterapkan di lingkungan pondok pesantren.

Hasil kegiatan. Sebanyak 95% santri tidak tahu dan sebanyak 5% santri belum mengerti keseluruhan tentang personal hygiene saat sebelum diberikan materi tentang personal hygiene. Setelah diberikan materi, sebanyak 98% santri telah paham dan 2% santri tidak paham tentang personal hygiene. Komitmen santri untuk melaksanakan tugasnya sebagai santri husada dapat diketahui dari rencana tindak lanjut yang ditulis peserta, yaitu edukasi kesehatan melalui edutainment, konseling dan advokasi. Kesimpulan menunjukkan kemampuan santri husada dalam merancang program kesehatan di lingkungan pondok pesantren meningkat, para santri memiliki komitmen yang tiggi pada pelaksanaan kegiatan poskestren.

Kata kunci : Santri Husada, Poskestren, Assalafi

117 PENDAMPINGAN MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI DALAM PENDIRIAN BANK SAMPAH UNTUK MEMINIMALISIR SAMPAH SUNGAI DI PEGIRIAN SURABAYA

Ketua Pelaksana : Khuliyah Candraning Diyanah Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : M. Farid Dimjati Lusno, Aditya Sukma Pawitra Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kelurahan Pegirian merupakan salah satu daerah di bantaran sungai yang terletak di Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Kelurahan ini tidak memiliki tempat untuk menampung sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, sehingga sebagian besar dibuang sembarangan di sungai. Program pemberdayaan ini mengacu pada Teori Dignan, yaitu analisis masalah, penilaian target, pengembangan program dan implemetasi serta evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan khususnya di RW 04/RT 09 Kelurahan Pegirian. Hasil analisis masalah, prioritas masalah dan alternatif solusi didapatkan bahwa masyarakat tidak mempunyai tempat penampungan sampah dan membuang sampah di sungai, sehingga perlu inisiasi pendirian bank sampah.

Program bank sampah mengundang orang untuk menyelamatkan limbah mereka dengan memegang prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Tujuan dari program bank sampah ini adalah memberdayakan masyarakat untuk mengelola limbah mereka melalui bank sampah dan mendapatkan penghasilan tambahan. Inisiasi pendirian Bank Sampah di Kelurahan Pegirian dapat dikatakan berhasil dengan indikator anggota bank sampah yang mencapai 55,81% (24/43) dari total kepala keluarga yang ada di wilayah RW04/RT09 Kelurahan Pegirian, selain itu hasil pre-post test menunjukkan peningkatan pengetahuan yang ditunjukkan dengan sebanyak 78% peserta mendapat nilai lebih baik setelah dilakukan pemberian materi mengenai sampah dan juga bank sampah.

Kata kunci: Masyarakat bantaran sungai, pemberdayaan masyarakat, teori Dignan, Bank Sampah

118 REPLIKASI DAN OPTIMALISASI PERAN GURU DAN SISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS KESEHATAN SISWA MELALUI PEMBENTUKAN BUKU CATATAN KESEHATAN SEKOLAH

Ketua Pelaksana : Diah Indriani Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Rachmah Indawati, Kuntoro, Soenarnatalina, Hari Basuki, Mahmudah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Siklus kehidupan manusia terkonsep dalam Continuum of Care yang dimulai dari kehidupan pra hamil, hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, anak, remaja, dewasa dan lansia. Namun sayangnya, catatan kesehatan mulai dari sikulus pra hamil sampai dengan lansia belum tercatat dengan baik. Pencatatan status kesehatan yang diperuntukkan bagi anak usia diatas 5 tahun belum terdapat acuan standar. Seringkali, hanya Puskesmas yang memiliki pencatatan dan rekapitulasi data yang belum tentu diintegrasikan dengan sekolah. Catatan imunisasi boster untuk anak sekolah yang disebut dengan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) seringkali tidak terlaksana dengan baik sebab tidak semua anak masih memegang buku KIA dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan buku catatan kesehatan siswa yang dapat diterapkan di UKS guna membantu keberhasilan program Continuum of Care dari pemerintah. Kementrian Kesehatan RI telah mencanangkan buku catatan kesehatan ini dengan rajuk “Rapor Kesehatanku” dan telah didistribusikan ke sekolah SD sampai SMA. Namun pelaksanaannya belum optimal, karena banyak sekolah yang belum mendapatkan fisik buku tersebut atau sudah mendapatkan namun belum dilakukan pengisian dengan baik. Dengan adanya buku catatan status kesehatan siswa (rapor kesehatanku), harapannya akan terjadi integrasi pencatatan yang dapat dipergunakan bagi siswa ketika mendapatkan pelayanan kesehatan di jenjang lanjutan tanpa adanya keraguan sebab data sudah tercover dengan baik. Indikator yang akurat dan reliable diperlukan bagi pembuatan buku catatan sehingga dapat dipergunakan sebagai standar acuan. Pada tahun 2018, FKM Unair bekerja sama dengan SDN di wilayah Sukolilo telah menerapkan buku catatan kesehatan siswa. Respon yang diberikan cukup baik. Sehingga, pengabdian masyarakat kali ini dimaksudkan sebagai tindak lanjut dari pengabdian masyarakat sebelumnya dengan mereplikasi (memperbanyak sasaran program), mensosialisasikan dan mengoptimalkan penerapan buku catatan kesehatan siswa berbasis IT di wilayah lain seperti Kecamatan Semampir. Pengabdian masyarakat Tahun 2019 ini dilanjutkan dengan mereplikasi di SDN wilayah Pegirian. Respon sekolah dan siswa sangat baik dan antusias untuk menlanjutkan pencatan dengan buku rapor kesehatku. Pendampingan masih terus dilakukan di SDN tersebut sampai sekolah dapat mandiri dalam pelaksanakan pencatatan di buku rapor kesehatanku. Kata kunci: Replikasi, Optimalisasi, health information system, pencatatan status kesehatan, buku rapor kesehatanku

119 PENGEMBANGAN USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK TERPADU UNIVERSITAS AIRLANGGA KAMPUS C

Ketua Pelaksana : Ernawaty Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Thinni Nurul Rochmah, Nuzulul Kusuma Putri Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Unit usaha yang dikembangkan oleh tim PPUPIK ini adalah Taman Penitipan Anak Terpadu (TPAT). Taman Penitipan Anak Terpadu ini merupakan pengembangan usaha yang berdiri berkat pendanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat RISTEKDIKTI dengan skrema PPUPIK pada tahun 2017. Taman Penitipan Anak Airlangga yang berada di Kampus B merupakan satu-satunya TPA yang dimiliki oleh Universitas Airlangga, padahal Universitas Airlangga memiliki 3 kampus yang berada pada lokasi berbeda. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pengembangan usaha yang ada di TPA Terpadu UNAIR Kampus C. Pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahap yakni tahap identifikasi kebutuhan pasar, tahap pengembangan produk, dan tahap penjajakan kerjasama.

Pada tahap pertama, tim pengabdian masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dari pasar dengan melakukan survei pada para calon orangtua siswa dan juga sekolah siswa. Tahap ini menghasilkan informasi bahwa walaupun orangtua sudah mempercayakan pada sekolah, orangtua tetap membutuhkan taman penitipan anak. Tahap penyusunan rencana pengembangan produk dilakukan dengan melakukan focus group discussion dengan para penggiat pendidikan dari luar dan dalam negeri. Berdasarkan tahap kedua ini dapat diketahui bahwa sekolah anak usia dini di sekitar TPA membutuhkan tutorial sesi permainan edukatif. Tim pengabdian masyarakat selanjutnya memaksimalkan kerjasama antara sekolah dengan melakukan mini exhibition metode pembelajaran terbaru pada PAUD maupun TK di sekitar TPA Kampus C.

Kata kunci: wirausaha, pengembangan produk, anak

120 PKM WARGA PINGGIR JALAN RAYA PROVINSI JAWA TIMUR (JALAN RAYA DUDUK SAMPEYAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

Ketua Pelaksana : M. Farid Dimjati Lusno Fakultas : Kesehatan Masyarakat Anggota : Khuliyah Candraning Diyanah, Nuzulul Kusuma Putri Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang ditawarkan adalah dengan mendirikan bank sampah dan kelurahan sentra kerajinan tangan dengan bahan baku sampah anorganik. Program tersebut ditawarkan dengan melihat permasalahan kelurahan mitra yaitu Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.

Permasalahan yang didapatkan di kelurahan mitra adalah sebagian besar warga Kelurahan Pegirian berpendidikan rendah, dan 30% penduduk berada pada angka kemiskinan dengan ketrampilan yang minim. Ibu-ibu sebagian besar tidak mempunyai aktivitas yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Dari segi lingkungan, banyaknya timbulan sampah akibat aktivitas warga dan kurangnya kesadaran pengelolaan sampah dari warga menjadikan Kelurahan Pegirian kotor. Kelurahan Pegirian memiliki peluang untuk meningkatkan kebersihan kelurahan juga perekonomian warga melalui karang taruna kelurahan yang aktif, ibu rumah tangga yang aktif di PKK sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengelola bank sampah.

Bank sampah merupakan salah satu wujud solusi dalam menangani masalah sampah dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Melalui bank sampah, penyelesaian masalah sampah tidak hanya berfokus pada petugas kebersihan saja melainkan kepada masyarakat dan pemerintah sekitar. Bank sampah juga merupakan suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang dapat mendorong peran serta aktif masyarakat di dalamnya. Sistem bank sampah ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari menabung sampah tersebut.

Kegiatan yang akan dilakukan diawali dengan sosialisasi terkait bank sampah kepada masyarakat, pelatihan teknis, pelaksanaan sistem bank sampah, pemantauan dan evaluasi, serta pengembangan. Kegiatan ini akan dilakukan selama delapan bulan. Dan pada saat sistem bank sampah telah berjalan dalam waktu yang signifikan, potensi ekonomis yang dimiliki bank sampah teramat besar, dengan pengelolaan keuangan yang baik, di masa depan, bank sampah memiliki potensi pengembangan sebagai tabungan paket sembako.

121 PENGUATAN KESEHATAN KELUARGA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI SURABAYA

Ketua Pelaksana : Margaretha Fakultas : Psikologi Anggota : Ike Herdiana, Nido Dipo Wardana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Persoalan yang dihadapi oleh mitra adalah cukup tingginya dan semakin meningkatnya jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi pada anak dan dewasa. Selain itu, Surabaya menempati urutan teratas tingginya kasus kekerasan pada anak, baik kekerasan seksual, fisik dan psikologis. Pelaku kekerasan terhadap anak sebagian besar adalah orang terdekat, yakni keluarga atau tetangga. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, namun faktor persoalan keluarga dan lingkunganlah yang paling banyak berpengaruh terhadap kejadian KDRT. Ketidakmampuan keluarga dalam menyelesaikan berbagai persoalan keluarga dan lingkungan dapat menurunkan daya tahan keluarga dan membuatnya lebih rentan mengalami persoalan dan kekerasan dalam keluarga. Lingkungan yang tidak memahami hak dan kewajibannya dalam mengeloa persoalan kekerasan juga dapat mempengaruhi keberhasilan pencegahan KDRT, karena dibutuhkan sikap proaktif dari komunitas untuk bersuara dan mencegah KDRT agar kekerasan bisa dihentikan dalam suatu keluarga dalam komunitas.

Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkuat kesehatan keluarga agar mampu menghadapi berbagai persoalan dan tantangan kehidupan berkeluarga (tujuan umum) serta mampu menangani kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Surabaya (tujuan khusus). Hal ini dilakukan dengan memberikan pengetahuan mengenai: 1) Penguatan finansial keluarga. 2) Penyelesaian konflik keluarga, 3) Komunikasi dan budaya keluarga. 4) Pengasuhan anak, 5) Keluarga sadar Hukum, 6) Sistem keluarga sehat dalam masyarakat, 7) Agama dan keluarga, 8) Pengenalan Hak Anak, 9) Media sosial dan keluarga, 10) Kekerasan dalam keluarga, dan 11) Identifikasi resiko ideology kekerasan dalam keluarga dan perlindungan bagi orang berkebutuhan khusus. Materi pengmas dituangkan dalam bentuk buku teks dan buku modul pelatihan.

Materi-materi tersebut telah dipertimbangkan dari hasil literature review dan pengalaman penulis-penulis, sehingga diputuskan perlu diberikan sebagai penguatan kesehatan keluarga dalam menghadapi tantangan kekerasan dalam hidup berkeluarga dan bermasyarakat. Dengan terciptanya kesehatan keluarga, maka keluarga akan menjadi lebih resilien dalam menghadapi KDRT, baik dalam keluarganya dan juga komunitasnya. Selain meningkatnya pengetahuan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kader komunitas agar mampu

122 membagikan pengetahuan dan keahliannya untuk mendukung keluarga yang sehat sehingga nantinya dapat menjadi duta kesehatan keluarga bagi komunitasnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi (1) pendidikan dan pelatihan. (2) display, (3) roleplay, (4) Penugasan di lapangan dan supervisi dari tim, (5) Pleno dan diskusi pelaksanaan di lapangan. Proses ini akan diberikan oleh ahli Psikologi. Hukum, Ekonomi, Budaya, Filsafat, Komunikasi, Antropologi dan mahasiswa ilmu sosial dan perilaku di Universitas Airlangga.

Gagasan pengmas ini membuahkan ketertarikan Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) untuk melakukan kerjasama penyelenggaraan program Duta Keluarga Sejahtera Surabaya, dimana modul ini akan digunakan sepenuhnya untuk melakukan training of trainer Duta Keluarga Sejahtera Surabaya. Oleh karena itu, penggunaan modul diberikan pada pengmas yang bekerjasama dengan Pemkot Surabaya.

Oleh karena itu, luaran dari program ini adalah (1) Buku teks dan buku modul pelatihan yang didalamnya meliputi pengetahuan dan keterampilan pengelolaan persoalan keluarga dan komunitas dalam mencegah KDRT. (2) MoU antara Universitas Airlangga dan Pemerintah Kota Surabaya, (3) terbentuknya duta keluarga sejahtera di komunitas Surabaya, dan (4) Publikasi hasil pengabdian masyarakat melalui seminar nasional. Harapannya, keseluruhan kegiatan Pengmas dari Universitas Airlangga ini bermanfaat bagi masyarakat luas karena telah disusun dari hasil riset multidispliner dan pengalaman praktis penggiat pencegahan kekerasan, serta dilakukan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran, baik dalam hal peningkatan wawasan maupun keterampilan mengelola konflik kekerasan di keluarga dan di masyarakat. Lebih lanjut, diharapkan agar kegiatan penguatan kesehatan mental keluarga ini dapat dilakukan berkala dalam rangka menunjang ketangguhan keluarga dalam menghadapi berbagai problematika terkait kekerasan.

Kata kunci: kesehatan mental, kesejahteraan, kekerasan, keluarga, komunitas

123 PELATIHAN MENTAL HEALTH FIRST ALD UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KESEHATAN MENTAL TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS

Ketua Pelaksana : Atika Dian Ariana Fakultas : Psikologi Anggota : Hamidah, Tri Kurniati Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kurangnya layanan kesehatan mental dan tingginya angka insiden kasus gangguan mental mendorong munculnya strategi integrasi layanan kesehatan mental pada tingkat primer, yaitu puskesmas. Namun, keterbatasan tenaga ahli di bidang kesehatan mental yang berpraktik di puskesmas menuntut tenaga kesehatan umum di puskesmas untuk mampu melakukan identifikasi dan intervensi awal terhadap kasus gangguan kesehatan mental. Oleh sebab itu, pelatihan tentang pertolongan pertama pada gangguan mental (mental health first aid) bagi tenaga kesehatan puskesmas diperlukan.

Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan mental health first aid dengan tujuan meningkatkan literasi kesehatan mental tenaga kesehatan puskesmas. Narasumber pelatihan adalah dosen dengan pengalaman pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan mental, psikologi klinis, dan psikologi kesehatan. Materi pelatihan diberikan dengan mengacu pada manual mental health first aid dengan target luaran dapat menghasilkan modul sebagai acuan bagi pelatihan sejenis di masa mendatang. Materi akan diberikan selama dalam 6 sesi dengan menggunakan berbagai macam metode pengajaran, seperti ceramah interaktif, diskusi/tugas terstruktur, role play, games, dan presentasi. Di akhir pelatihan, para peserta diharapkan akan menunjukkan peningkatan literasi kesehatan mental dan penguasaan keterampilan untuk memberikan pertolongan pertama pada gangguan mental.

Hasil analisa data dengan paired-samples t-test pada perolehan skor pre-test dan post-test peserta pelatihan menunjukkan bahwa pelatihan mental health first aid cukup efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan mental tenaga kesehatan di puskesmas. Setelah pelatihan, peserta menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mengenai kesehatan mental yang signifikan. Namun, terbatasnya kesempatan praktik dan berinteraksi langsung dengan pasien jiwa mempengaruhi kurang signifikansi dampak pelatihan terhadap perubahan sikap terhadap orang dengan gangguan jiwa. Pada akhirnya, pelatihan ini merekomendasikan metode pengajaran yang aplikatif dan melibatkan praktik dalam pelatihan mental health first aid.

Kata kunci: Literasi kesehatan mental, mental health first aid, puskesmas, tenaga kesehatan

124 PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PG/ TK DI KECAMATAN KABAT KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INOVATIF-KREATIF MENGGUNAKAN TEKNIK FINGER PLAY , COOPERATIVE LEARNING (JIGSAW DAN THINK PAIR SHARE) SERTA FLASHCARD UNTUK MENSTIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK USIA DINI

Ketua Pelaksana : Herdina Indrijati Fakultas : Psikologi Anggota : Endah Mastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Persoalan yang dihadapi oleh para guru PG dan TK di kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur berdasarkan hasil assessment awal dengan pihak penyelenggara pendidikan adalah masalah penguasaan teknik baru dalam metode pembelajaran anak usia dini yang lebih kreatif dan inovatif untuk menstimulasi berbagai aspek perkembangan psikologis. Temyata selama ini para pendidik tidak pernah mendapatkan pelatihan mengenai teknik yang inovatif kreatif yang dapat mereka gunakan untuk menstimulasi perkembangan psikologis siswa mereka.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan guru PG/TK tentang metode pembelajaran yang inovatif kreatif untuk menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak usia dini yang meliputi perkembangan motorik, ketrampilan sosial dan bahasanya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi (1) pendidikan dan pelatihan. (2) display. (3) roleplay. (4) Penugasan di lapangan dan supervisi dari tim. (5) Diskusi pelaksanaan di lapangan. ( Pretest dan posttest dan (7) Diseminasi kegiatan kepada pihak lain.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan pada tanggal 23, 24, 25 Agustus 2018 dan tanggal 8 September 2018. Kegiatan ini telah memiliki luaran yaitu (D) Modul pendidikan dan pelatihan, (2) Video tutorial berbagai teknik yang inovatif kreatif untuk menstimulasi perkembangan motorik halus, bahasa dan keterampilan sosial anak usia dini, dan masih akan dilakukan proses (3) Publikasi ilmiah nasional.

Kata kunci : finger play, cooperative learning, flash card, anak usia dini

125 PELATIHAN PENANGANAN ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME BAGI TERAPIS, GURU DAN TENAGA KESEHATAN DARI INSTANSI PEMERINTAH DI JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Muryantinah M. H Fakultas : Psikologi Anggota : Margaretha, Tino Leonardi, Atika Dian Ariana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Dari sejak ditemukannya Autisme pada tahun 1940 an hingga saat ininpenelitian dan pengetahuan tentang Autisme dan penanganannya terus berkembang. Prevalensi anak dengan Autisme yang semakin bertambah menjadikan pendekatan dalam penanganan anak dengan autisme yang tepat sangat dibutuhkan. Pada tahun 2013, 3 orang dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga mendapatkan kesempatan untuk melakukan Internship Penanganan Anak dengan Autisme di Autism Association of Western Australia. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama internship di diseminasikan dalam kegiatan perkuliahan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Sejak tahun 2014, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga menyelenggarakan Program Pelatihan Penanganan Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme, yang ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru, terapis, tenaga medis dan professional lain yang menangani Anak dengan Autism. Tahun 2014 peserta difokuskan pada guru-guru sekolah inklusif dan sekolah khusus milik pemerintah di Jawa Timur. Peserta pelatihan pada tahun 2015 sudah meluas, tidak hanya mencakup guru namun juga sejumlah terapis dan tenaga kesehatan dari berbagai instansi di Jawa Timur, karena adanya kebutuhan yang besar untuk memahami tentang autisme. Pelatihan penanganan Autisme 2016 sudah menjangkau peserta di luar Jawa Timur, bahkan di Luar Pulau Jawa.

Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Penanganan Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme yang dilakukan pada tahun 2017 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 kegiatan pelatihan diberikan di 2 daerah di Jawa Timur, yang prevalensi anak dengan autisme cukup tinggi, ada keterbatasan akses informasi dan ada komitmen dari pemerintah daerah setempat. Bekerja sama dengan Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, teridentifikasi 2 daerah yang menjadi sasaran kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, yaitu: Madiun dan Banyuwangi.

Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa timur, kegiatan pengmas autism ini dapat dilakukan pada tanggal 25-29 September 2018, di Hotel Pelangi, Malang. Kerjasamanya mencakup dalam hal simbiosis program pengmas fakultas dengan kegiatan pelatihan Dinas

126 Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang sudah direncanakan pada tahun sebelumnya, penjaringan peserta dan perijinan dari lembaga tempat peserta bernaung serta pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan Sebanyak 76 peserta dipilih dari 114 peserta terbaik yang telah mengikuti Bimbingan Teknis Layanan Inklusi 2017. Dari 76 peserta yang terpilih tersebut, 73 peserta yang mengikuti pelatihan selama 5 hari penuh tersebut.

Secara spesifik, luaran program Pengmas berupa Pelatihan Penanganan Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme mencakup 1) peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta program untuk memahami karakteristis dan menangani anak dengan autisme, serta 2) handout pelatihan Penanganan Anak dengan Autisme, 3) satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN 4) satu artikel pada media masa cetak/elektronik 5) video kegiatan

127 PENERAPAN KELAS PSIKOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN GURU PG/TK DALAM PEMBELAJARAN DI SURABAYA JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Endah Mastuti Fakultas : Psikologi Anggota : Dewi Retno Suminar Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Berbagai Persoalan yang dihadapi oleh para guru PG dan TK di hasil dari laporan mahasiswa kerja profesi di beberapa tempat praktek kerja profesi di Surabaya adalah kurangnya pemahaman guru tentang pengetahuan dalam bidang psikologi. Padahal untuk anak usia dini, perlu ada stimulasi perkembangan dan berbagai metode khusus dalam pembelajaran agar perkembangan anak usia dini lebih optimal. Ternyata selama ini banyak para pendidik berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, dimana pengetahuan tentang anak usia dini serta pengetahuan di bidang psikologi untuk anak usia dini masih belum merata. Kondisi ini membuat para pendidik kurang bisa memberikan stimulasi sesuai kebutuhan peserta didik dan juga kurang memiliki kepekaan akan gangguan perkembangan psikologis pada anak usia dini.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan anak usia dini dalam berbagai aspek psikologi. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menambah ketrampilan untuk mendidik anak, mengelola proses pembelajaran, dan melakukan deteksi permasalahan perkembangan serta cara penagangannya yang bersifat praktis. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi (1) ceramah iteraktif, diikuti Pretest Dan posttest (2) Games, (3) roleplay, (4) Rencana Tindak Lanjut.

Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan tentang pembelajaran anak usia dini bagi guru PG/TK sesudah mengikuti pelatihan Kelas Psikologi.

Kata kunci: kelas psikologi, pengetahuan dan keterampilan guru, anak usia dini

128 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LITERASI MEDIA MELALUI PELATIHAN PENULISAN KREATIF DAN PEMBUATAN KONTEN DIGITAL BAGI GURU DAN SISWA PONDOK PESANTREN ELKISI MOJOKERTO SEBAGAI UPAYA UNTUK MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA DI ERA PASCA KEBENARAN

Ketua Pelaksana : Titien Diah Soelistyarini Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Retno Wulandari Setyaningsih, Nurul Fitri Hapsari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Di era Revolusi Industri 4.0, kemampuan literasi digital merupakan sebuah keniscayaan. Sehubungan dengan itu Program Kemitraan Masyarakat ini menyasar para santri sekolah menengah yang cenderung memiliki paparan luas terhadap media namun rentan menjadi sasaran empuk penyebaran berita palsu atau hoaks. Dilaksanakan di SMP dan SMA dalam Pondok Pesantren modern eLKISI Mojokerto, kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan literasi digital guna menghasilkan karya tulis kreatif dan konten digital yang dapat menangkal hoaks dan mencegah disintegrasi bangsa di era pasca kebenaran. Model pembelajaran literasi media sosiokultural etis pragmatis dari Fedorov digunakan sebagai model acuan untuk meningkatkan literasi media di kalangan guru dan siswa eLKISI.

Adapun kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan terstruktur dan pendampingan untuk para siswa dan guru SMP dan SMA eLKISI dengan topik penulisan kreatif dan pembuatan konten digital. Luaran dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah munculnya sikap proaktif dan kritis terhadap media sehingga para siswa dan guru tidak sekadar menjadi konsumen melainkan dapat bertindak sebagai produsen informasi media yang melek informasi digital.

Kata Kunci: disinformasi, konten digital, literasi media, model pembelajaran, penulisan kreatif

129 PENGEMBANGAN DESA WISATA CANDISARI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR MELALUI PEMBENTUKAN BRANDING DAN PROMOSI ONLINE

Ketua Pelaksana : Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Gayung Kasuma, Adrian Perkasa Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Desa Candisari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sambeng Lamongan. Desa ini memiliki 6 (enam) dusun yakni Cane, Nongko, Kandangan, Resik, Gampeng, dan Kedungwaru Desa Candisari memiliki potensi untuk pengembangan wisata dengan branding sejarah. Desa memiliki memori kolektif masyarakat yang kalau dibukukan dan diceritakan ulang akan menarik untuk bahan edukasi, wisata kuliner, lahan hutan yang dibeberapa bagian bisa dikembangkan menjadi arena outbond, serta aktifitas masyarakat lainnya yakni, memiliki produksi khas buah pepaya yang disebut calina, pabrik pengolahan tebu menjadi gula merah.

Berbagai potensi tersebut setidaknya menjadi modal bagi Desa Candisari dalam menata sebagai Desa Wisata. Sedangkan persoalan utama dalam pengembangan desa wisata Candisari saat ini adalah masih belum adanya branding dan belum adanya sarana atau publikasi untuk mengenalkan pada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan dan mengembangkan potensi desa wisata Candisari agar lebih produktif dan mendatangkan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat desa. Target khusus dari kegiatan ini adalah pengembangan desa wisata melalui pembentukan komunitas masyarakat sadar wisata, branding dan media publikasi berbasiskan website dan media sosial. Solusi yang digunakan adalah pembuatan brand dan pembuatan publikasi pemasaran melalui website dan media sosial.

Kata kunci: branding, Candisari, desa wisata, media sosial, website

130 PELATIHAN MACAPAT SERAT AMBIYA BAGI GENERASI MUDA DAN SOSIALISASI TEATER CANDI PENATARAN DI DESA KEMLOKO SEBAGAI DESTINASI WISATA BUDAYA BINAAN DEPARTEMEN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Ketua Pelaksana : Tubiyono Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Trisna Kumala Satya Dewi, Dwi Handayani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Macapat merupakan salah satu tradisi lisan yang masih hidup di masyarakat Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Jika tidak dilakukan proteksi, maka tradisi macapat ini akan punah seiring dinamika zaman. Oleh karena itu, salah satu bentuk proteksinya adalah pelatihan macapat bagi generasi muda sejak dini yang bersumber dari Serat Ambiya. Serat Ambiya menceritakan para nabi, rasul, dan orang saleh (baik) yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan macapat Serat Ambiya ini masih berfungsi dominan dalam masyarakat yaitu dibaca selama satu pekan sejak lahiran bayi.

Di samping macapat Serat Ambiya, pengabdian kepada masyarakat ini juga melakukan sosialisasi Teater Candi Penataran. Hal ini dilakukan untuk menambah khasanah destinasi wisata budaya di Desa Kemloko. Candi Penataran sudah dikenal banyak wisatawan bahwa di sekitar situs itu banyak terdapat relief. Salah satu relief yang terkenal adalah Sri Tanjung. Untuk itu, dalam pengabdian ini sebagai langkah awal adalah mentransformasikan bentuk relief menjadi narasi (naskah) teater/drama tradisional.

Kata kunci: macapat, proteksi, tradisi lisan, relief Sri Tanjung, dan Teater Candi Penataran

131 KONSTRUKSI PARIWISATA DI PULAU PUTRI: MENINGKATKAN SADAR WISATA HALAL TOURISM PADA MASYARAKAT DI KEPULAUAN BAWEAN KABUPATEN GRESIK

Ketua Pelaksana : Eni Sugiarti Fakultas : Ilmu Budaya Anggota : Adrian Perkasa, Dwi Handayani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pengembangan pariwisata di Bawean terkesan belum secara maksimal dilakukan bahkan belum mempunyai konsep dasar wisata yang akan dikembangkan. Untuk pengembangan pariwisata diperlukan adanya sinergi yang baik antar komponen pemerintah , swasta dan masyarakat sebagai pilar yang harus ada dalam penyelenggaraan dan pengelolaan industri pariwisata. Di Bawean selain belum adanya konsep dasar pengembangan wisata, dan belum adanya kerjasama para pelaku industri pariwisata serta sikap pasif dari masyarakat untuk terlibat dalam industri pariwisata menjadikan pariwisata di Bawean tidak dapat berkembang dengan baik meskipun potensi-potensi alam maupun sosial budaya yang ada di Bawean memiliki nilai yang tinggi. Untuk dapat menggiatkan industri pariwisata tersebut maka dapat dilakukan dengan meningkatkan komunikasi dan interaksi yang aktif antar komponen dalam industri pariwisata merumuskan konsep wisata yang sesuai dan alternative adalah pengembangan wisata halal dengan merujuk pada keinginan masyarakat Bawean yang memilki nilai-nilai Islam yang kuat. Untuk menggiatkan masyarakat perlu dibentuk Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis ) wisata halal sebagai kader yang akan menginformasikan kepada khalayak masyarakat Bawean. Pembentukan Pokdarwis tentunya harus melalui tahapan kaderisasi yang berkesinambungan dan terstruktur yang dikoordinir oleh Instansi yang berwenang yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudaya baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan di tingkat wilayah Bawean melalui UPT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bawean. Untuk melakukan peningkatan pengenalan dan kesadaran pariwisata halal pada masyarakat maka dilakukan dengan beberapa strategi pendekatan yaitu Strategi Sosialiasasi dengan pola participatoryn socialization dengan melakukan sosialisasi terhadap wisata halal dan Strategi Aplication dengan pembentukan Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis) khusus wisata halal.. Pembentukan Pokdarwis secara terstruktur dan berkesinambungan dengan menempatkan mitra sebagai koordinator di tingkat Pokdarwis di tingkat wilayah dan Kabupaten dari UPT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bawean serta Koordinator Tingkat Provinsi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Selain itu kegiatan ini juga di dukung oleh Pusat Kajian Riset Produk Halal dari Universitas Airlangga.Sebagai luaran artikel ilmiah dan juga produk berupa pembentukan Kelompok Sadar Wisata. Kata kunci: Kelompok Sadar Wisata, Pengembangan Wisata Halal

132 MENDORONG PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PENGUATAN PROFESIONALISME PERAWAT DI KABUPATEN SAMPANG - MADURA

Ketua Pelaksana : Laily Hidayati Fakultas : Keperawatan Anggota : Ninuk Dian Kurniawati, Abu Bakar, Hasanudin, Arman Rosyadioo F Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kabupaten Sampang merupakan salah satu kabupaten di wilayah Jawa Timur yang memiliki banyak permasalahan yang dihadapi, khususnya dalam bidang kesehatan. Dengan jumlah penduduk 947.614 jiwa yang terbagi dalam 14 kecamatan, dengan jumlah desa 180 dan 6 kelurahan, pelayanan kesehatan di Kabupaten Sampang menghadapi persoalan sebagai berikut: 1. Masalah profesionalisme SDM/tenaga kesehatan, khususnya perawat yang hingga saat ini masih menghadapi persepsi negatif masyarakat akibat terjadinya beberapa kasus oknum perawat (penyalahgunaan NAPZA, pelecehan seksual, dll). 2. Masalah jenjang karir perawat yang belum banyak tersosialisasi, sehingga perawat tidakbanyak mengembangkan kemampuan dan kompetensinya untuk mengembangkan jenjang karir. 3. Permasalahan kasus Tb yang masih tinggi di Kabupaten Sampang, sehingga diperlukan upaya terintegrasi mulai dari active case finding hingga penuntasan pengobatan dan pencegahan TB-MDR yang memerlukan keahlian tenaga perawat pemegang program TB. 4. Permasalahan tingginya kejadian bencana banjir) di Kabupaten Sampang yang memerlukan kesiapan dan kemampuan perawat dalam kejadian gawat darurat/emergency. Perawat puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di Puskesmas dituntut mampu menunjukkan profesionalismenya melalui keefektifan dan keberhasilan tindakan yang dilakukan. Kesadaran akan profesionalisme perawat akan terus mendorong perawat meningkatkan kompetensinya melalui berbagai media dan wahana pendidikan dan pelatihan Semakin banyak perawat profesional dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat. Tim pelaksana bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang berupaya mengatasi permasalahan diatas melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang keahlian tim. Solusi yang akan dikerjakan bersama antara lain pendidikan dan pelatihan dengan topik: 1. Profesionalisme Perawat : Tinjuan Aspek Legal dan Etik Keperawatan 2. Jenjang Karir Perawat 3. Penanganan Tuberkulosis secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual 4. Perawatan Luka 5. Update Basic Life Support berdasarkan AHA Guidelines 2015 Sasaran kegiatan ini adalah perawat Puskesmas di wilayah kerja Dinkes Kabupaten Sampang yang dipilih dan diidentifikasi sesuai kompetensi dan kebutuhan oleh pihak Dinas kesehatan Kab. Sampang. Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam

133 kurun waktu bulan Juli-Agustus 2018, Melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan, target luaran yang diharapkan terjadi adalah perbaikan tata nilai masyarakat, khususnya (1) perubahan pengetahuan dan sikap profesionalisme perawat, (2) perubahan pengetahuan dan sikap perawat tentang jenjang karir perawat dan penanganan penderita Tuberkulosis, dan (3) peningkatan kompetensi profesional perawat dalam perawatan luka, dan BLS (Basic Life Support). Selain itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga memiliki target luaran wajib berupa publikasi ilmiah pada jurnal ber-ISSN, publikasi di web/repositori untuk meningkatkan rekognisi Fakultas Keperawatan dan Universitas Airlangga, dan modul.

134 PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA “STRATEGI PRODUKSI MINUMAN JAHE SEHAT SECARA AMAN DAN HIGIENIS DALAM MENINGKATKAN KARYA NYATA GENERASI MUDA DI PEDESAAN”, DI DLANGGU-MOJOKERTO

Ketua Pelaksana : Ah. Yusuf S. Fakultas : Keperawatan Anggota : Elida Ulfiana, Esty Yunitasari, Laily Hidayati, Hanik Endang Nihayati, Retno Indarwati, Rizki Fitriyasari, Rista Fauziningtyas, Sylvia Dwi Wahyuni, Ika Yuni W Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

SMA Al-Hidayah adalah sekolah swasta yang berdiri dibawah Lembaga Pendidikan Islam Al-Hidayah Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, untuk meningkatkan kualitas lulusannya ditambahkan ciri khas ke-Islaman dan berbagai keterampilan untuk siswa. Salah satu keterampilan yang telah dikembangkan adalah produksi minuman herbal dengan memanfaatkan sumber material yang ada masyarakat yaitu minuman jahe sehat. Selama uji coba produksi pada dua tahun terahir ini ditemukan beberapa kendala pada proses produksinya yaitu; saat menghaluskan jahe untuk dijadikan cairan inti sari jahe yang selanjutnya diproses menjadi ekstrak jahe.

Kendala utama adalah adanya rasa panas pada tangan, proses memeras tidak sampai tuntas, ampas masih mengandung sari jahe. Dengan demikian proses produksi tidak dapat terjadi sesuai harapan. Hambatan lain yang dirasakan adalah kemasan yang masih kurang menarik dan kurang bisa tahan lama. Hasil pembinaan pada tahun sebelumnya, sudah mulai ada penyempurnaan kemasan dan strategi pemasaran. Dampaknya, permintaan sangat banyak, tetapi supplay masih kurang karena keterbatasan proses produksi terutama saat pemerasan.

Berdasar permasalahan diatas, tim pengabdian masyarakat Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga melanjutkan kegaitan pendampingan dalam mengembangkan kewirausahaan Jahe ini dengan tema “Strategi Produksi Minuman Jahe Sehat Secara Aman dan Higienis dalam Meningkatkan Karya Nyata Generasi Muda di Pedesaan”, khususnya badi siswa siswi SMAS Al-Hidayah. Kegiatan dikoordinir oleh Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes, melibatkan perwakilan seluruh Departeman dan didukung oleh Mahasiswa Magister Keperawatan Jiwa angkatan M10, kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Agustus 2018.

135 Hasil kegiatan ini adalah telah diperolehnya ijin produksi rumah tangga (IRT) sebagai syarat minimal produksi makanan, penyempurnaan metoda produksi, kemasan hasil produki, sehingga diperoleh penampilan yang layak jual dan menjadi produk unggulan yang dapat dibanggakan oleh siswa siswi SMA Al-Hidayah sebagai bekal menghadapi masa depan mereka. Kegiatan ini akan dilanjutkan siswa siswi dibawah naungan badan usaha milik sekolah. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi mereka, dan menjadi wujud nyata kontribusi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Kata kunci: wirausaha, karya nyata, generasi muda, pedesaan.

136 CIPTAKAN KAMPUNG HIJAU DENGAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU IBU PKK MELALUI PENGELOAAN URBAN FARMING

Ketua Pelaksana : Hanik Endang Nihayati Fakultas : Keperawatan Anggota : Retno Indarwati, Elida Ulfiana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pengembangan gerakan pertanian perkotaan atau sering di sebut urban farming menjadi salah satu kekuatan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat mengurangi angka kemiskinan. Selain itu juga diharapkan dengan pengembangan gerakan ini daerah perkampungan menjadi lebih hijau. Untuk itu program yang ditawarkan adalah pengembangan pemberdayaan ibu dalam pengelolaan urban farming dan pemanfaatannya. Dalam kegiatan ini telah terwujud sinergi dalam mewujudkan penghijauan kota antara kelompok masyarakat ibu ibu PKK, aparat pemerintah kelurahan dalam mewujudkan lingkungan hijau sekaligus ketahanan pangan bagi masyarakat perkotaan.

Selain itu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini sebagai kontribusi nyata dari perguruan tinggi dalam hal keilmuan untuk menjawab masalah yang mendasar yang dihadapi masyarakat. Dengan urban farming diharapkan setiap penduduk kota dapat memaksimalkan lahan yang sempit untuk kegiatan pertanian yang dialakukan secara intensif dengan teknologi yang memungkinkan hasil yang tinggi pada lahan terbatas. Hal ini tentunya memberikan tantangan yang dinamis karena aktivitas pertanian di perkotaan perlu melibatkan gabungan antara keterampilan, keahlian dan inovasi dalam budidaya secara kreatif.

Progran pertanian kota yang dilakukan oleh masyrakat khususnya ibu ibu sebagai upaya untuk menjaga kualitas hidup yaitu dengan tetap dapat mengkonsumsi makanan sehat yaitu sayur yang berkualitas di tengah perkotaan dan menjadikan kampung yang hijau. Rekomendasi dari pengabdian pada masyarakat ini (1) program pegelolaan urban farming harus tetap dilaksanakan katena telah terbukti kontribusi nyata bagi masyarakat, pemerintah desa dosen serta perguruan tinggi. (2) Program pengelolaan urban farning perlu diperluas di berbagai wilayah perkotaan di mulai dari wilayah terkecil yaitu keluarga melalui peran ibu sehingga mampu memberikan manfaat bagi lingkungan dan pencegahan pencemaran juga sebagai bentuk komitmen perguruan tinggi dalam program pengabdian kepada masyarakat.

Kata kunci : urban farming, pemberdayaan, penghijauan

137 KADER KB PRIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN CAKUPAN METODE KONTRASEPSI PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR

Ketua Pelaksana : Esti Yunitasari Fakultas : Keperawatan Anggota : Retnayu Pradanie, Ilya Krisnana Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Cakupan pria Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program Keluarga Berencana (KB) vasektomi masih rendah di Indonesia. Oleh karenany dibutuhkan kader KB pria dalam rangka meningkatkan angka cakupan yang masih rendah tersebut. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan metode kontrasepsi pada pria pasangan usia subur di Desa Kraton Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Jumlah peserta sebanyak orang yang didapatkan dari data kelurahan.

Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode pelatihan. Pelatihan yang dilakukan adalah dengan memberikan beberapa materi terkait sebanyak tiga kali pertemuan yang melibatkan semua peserta pelatihan dan memastikan bahwa semua peserta mengikuti pelatiahn sampai dengan selesai.

Berdasarkan hasil dari instrument yang dibagikan kepada peserta didapatkan hasil bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan dengan cakupan PUS melakukan kontrasepsi yang masih rendah diantaranya adalah Faktor teknologi didominasi oleh nilai kurang sejumlah 52.94% responden, faktor agama dan filosofi sebagian besar bernilai negatif sejumlah 52.94% responden, faktor sosial dan keterikatan keluarga sebagian besar bernilai positif sejumlah 58.86% responden, faktor nilai budaya, keyakinan, dan gaya hidup sebagian besar bernilai positif sejumlah 54.9% responden, faktor politik sebagian besar bernilai baik sejumlah 67.65% responden, faktor ekonomi sebagian besar bernilai baik sejumlah 59.8% responden, dan faktor pendidikan didominasi oleh tamat pendidikan menengah sejumlah 53.9% responden.

Kesimpulan: Faktor-faktor pemilihan metode vasektomi lebih didominasi oleh nilai positif dan baik. Kecuali pada faktor agama dan filosofi lebih didominasi oleh nilai negatif serta faktor teknologi didominasi oleh nilai kurang.

Kata kunci: Kader KB pria, Agama, Budaya, Teknologi Media, Sosial, Vasektomi

138 KELURAHAN KENDANG SARI MENUJU KAMPUNG PELANGI SURABAYA SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN LINGKUNGAN KOTA MELALUI STRATEGI KAMPUNG KREATIF

Ketua Pelaksana : Elida Ulfiana Fakultas : Keperawatan Anggota : Eka Mishbahatul M Has, Makhfudli, Ferry Efendi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Lingkungan perumahan yang padat serta rendahnya perilaku warga menjaga kebersihan lingkungan serta belumadanya pengelolaan sampah rumah tangga membuat pemandangan yang kurang indah dipandang di wilayah Kendangsari Surabaya. Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan pendekatan strategi kampung kreatif membentuk kelurahan Kendangsari menuju kampung Pelangi di Surabaya. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah merintis Kelurahan Kendangsari menjadi Kampung Pelangi dengan lingkungan bersih, asri bernuansa warna warni, meningkatkan perilaku kebersihan lingkungan, serta membangun kreativitas warga.

Target kegiatan yang dilakukan adalah kerjabakti pengecatan, sosialisasi Bank sampah, serta pelatihan pembuatan batik celup. Kegiatan dilaksanakan di RT 03 RW 04 Kelurahan Kendangsari sebagai daerah rintisan kampung pelangi. Metode dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat menggunakan tahapan strategi kampung kreatif yaitu pembentukan ide kreatif, realisasi ide kreatif, penguatan sistem pendukung, penguatan sistem pendukung, penyediaan ruang basis aktivitas kreatif, dan ealuasi aktivitas kreatif. Pada akhir tahap evaluasi dapat dilihat secara langsung satu wilayah telah bernuansa warna warni, adanya upaya membentuk unit bank sampah, serta adanya ketrampilan warga membuat batik celup.

Kata kunci: Kampung pelangi, Kendangsari, Surabaya, kreatif

139 KELURAHAN GUNUNG ANYAR RAMAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Ketua Pelaksana : Retno Indarwati Fakultas : Keperawatan Anggota : Sylvia Dwi Wahyuni, Rista Fauziningtyas Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Hingga saat ini, penyandang disabilitas di Indonesia masih mengalami stigma negatif di masyarakat. Anak berkebutuhan khusus dianggap sebagai beban, merepotkan, memalukan dan tidak berguna. Karena orang tua malu maka anak disembunyikan kadang anak tidak disekolahkan. Di Kelurahan Gunung Anyar terdapat seorang ABK yang berusia 20 tahun tapi tidak bisa baca tulis dan tidak mengenal uang. Hal ini disebabkan orang tua hanya pasrah dengan kondisinya dan tidak melakukan upaya pembelajaran bagi ABK. Pengucilan masyarakat terhadap ABK juga sering terjadi. Teman-teman sebaya mereka sering menolak untuk menjadikan mereka teman. Orang-orang dewasa bersikap tidak ramah dengan memandang jijik atau takut terhadap kehadiran ABK. Kondisi tersebut terjadi di SDN Gunung Anyar 273, merupakan SDA yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk melakukan program inklusi. Menurut Lurah Gunung Anyar terdapat orang tua yang tidak jadi mendaftar di SD tersebut dengan alasan terdapat anak berkebutuhan khusus. Sekitar bulan Desember 2017 di Kelurahan Gunung Anyar terjadi kasus seorang remaja tuna grahita dituduh mencuri dan ditahan dengan pendampingan yang minimal.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah sosialisasi tentang anak berkebutuhan khusus. Sosialisasi dilakukan secara menyeluruh kepada kader kesehatan, orang tua ABK, masyarakat sekitar sanggar dan wali murid sekolah inklusi. Pengadaan sarana prasarana untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan mendirikan taman bacaan yang berisi tentang ABK dan pembelian alat permainan edukatif. Dukungan berbagai pihak sangat membantu bagi kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus untuk dapat bekarya dan menggapai cita-citanya.

140 PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PROMOSI KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI

Ketua Pelaksana : Ni Ketut Alit Armini Fakultas : Keperawatan Anggota : Mira Triharini, Aria Aulia Nastiti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan salah satunya adalah menumbuhkembangkan posyandu. Peran kader posyandu dalam promosi program keluarga berencana dan kontrasepsi pada pasangan usia subur masih terbatas. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan kader dalam mempromosikan keluarga berencana dan kontrasepsi. Kegiatan dilaksanakan selama 4 minggu di wilayah desa Bringkang Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik yaitu pada tanggal 3-28 Juli 2018. Metode kegiatan berupa sosialisasi, pelatihan kader posyandu dengan ceramah, tanya jawab, diskusi (CTJD), dan pendampingan pada pelaksanaan posyandu. Rerata pengetahuan (x=9,2) dalam kategori baik dan sikap kader (x=13,1) kategori positif dalam promosi KB dan kontrasepsi. Penting memberdayakan kader posyandu dalam promosi kesehatan khususnya KB dan kontrasepsi di masyarakat.

Kata kunci: kader, pemberdayaan, keluarga, kontrasepsi

141 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (GURU DAN ORANG TUA) TANGGAP BAHAYA TERSEDAK DI KB-TK KHADIJAH SURABAYA

Ketua Pelaksana : Erna Dwi Wahyuni Fakultas : Keperawatan Anggota : Deni Yasmara, Sriyono, Yulis Setiya Dewi, Ninuk Dian Kurniawati, Nadia Rohmatul Laili, Hakim Zulkarnain, Arina Qona’ah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tersedak merupakan kondisi kegawatan pernapasan yang harus cepat ditangani. Bayi dan anak – anak adalah kelompok umur yang paling berpotensi untuk mengalami tersedak disebabkan oleh tidak dikunyahnya makanan dengan sempurna, makan terlalu banyak pada satu waktu dan memasukkan benda-benda padat kecil ke dalam mulut. Tujuan: Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam hal ini guru, care giver/bunda KB (kelompok bermain) dan orang tua siswa KB-TK Khadijah Surabaya dalam penanganan kasus tersedak pada anak dan bayi. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, diskusi, simulasi/demonstrasi oleh fasilitator yang kemudian dilanjutkan dengan redemonstrasi oleh peserta/audience sebagai evaluasi. Hasil: Setelah dilakukan pengabdian kepada masyarakat terdapat peningkatan kemampuan peserta yang ditunjukkan oleh peningkatan pengetahuan dan efikasi diri sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian masyarakat. Para guru dan orang tua juga dapat melakukan redemonstrasi secara benar setelah dilakukan pengabdian masyarakat ini.

Pengetahuan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Metode simulasi/demonstrasi mempermudah guru dan orang tua untuk mengetahui cara penanganan tersedak melalui indera mata dan telinga, sehingga mudah untuk dipahami. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Simpulan: Pengabdian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri terhadap penanganan kasus tersedak pada anak dan bayi.

Kata kunci: tersedak, pemberdayaan masyarakat, pengetahuan, efikasi diri

142 USAHA BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) INTENSIF SISTEM AKUAPONIK DI DESA TAMANSARI KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI

Ketua Pelaksana : Prayogo Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Mirni Lamid, Boedi Setya Rahardja, Agustono, Muhammad Hanif Azhar Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Usaha perikanan di desa Tamansari kecamatan Licin kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan sebagai kegiatan usaha masyarakat. Hal ini didasarkan pada faktor alam yaitu berupa potensi alam yang memiliki sumber air dan merupakan sentra daerah pertanian. Namun demikian, banyak masyarakat di desa Tamansari yang belum mengetahui tentang budidaya ikan khususnya budidaya pembesaran ikan nila intensif.

Kegiatan usaha budidaya ikan nila intensif di desa Tamansari ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pemanfaatan terhadap sumber daya alam yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dari segi ekonomi. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terbentuknya kegiatan usaha budidaya ikan nila sistem akuaponik yaitu teknologi ramah lingkungan dan bersimbiosis dengan pertanian.

Metode yang dilakukan dalam program pengmas ini adalah memberikan wawasan, keterampilan dan teknologi tepat guna yang mudah untuk diaplikasikan serta dikembangkan di kelompok mitra. Teknologi yang ditawarkan dalam budidaya sistem akuaponik ini adalah teknologi budidaya ikan yang menggabungkan antara pemeliharaan ikan dan tanaman dengan memanfaatkan sistem resirkulasi sehingga dapat menangani limbah budidaya ikan yang selama ini menjadi masalah budidaya.

Program Pengmas yang telah dilaksanakan dapat menjadi percontohan dan mensosialisasikan program ini lebih lanjut kepada masyarakat sekitarnya serta untuk meningkatan gizi dan ekonomi masyarakat di desa Tamansari kecamatan Licin kabupaten Banyuwangi. Harapan kedepan program pengmas ini dapat keberlanjutan dibawah binaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Kata kunci: Desa Tamansari, budidaya ikan nila intensif dan sistem akuaponik

143 IbM BAGI PETAMBAK UDANG TRADISIONAL YANG GAGAL PANEN TERUS-MENERUS DI DESA PANGKAH WETAN, KECAMATAN UJUNG PANGKAH, KABUPATEN GRESIK, PROPINSI JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Gunanti Mahasri Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Woro Hastuti Satyantini, Putri Desi Wulansari, Nina Nurmalia Dewi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK Kegagalan panen akibat adanya kematian udang windu yang terjadi sejak akhir tahun 1993 baik di Hatchery maupun di tambak, mengakibatkan turunnya produksi secara drastis dan menyebabkan banyak tambak di Indonesia rusak dan tidak operasional (idle). Kasus kematian ini disebabkan oleh karena menurunnya kualitas air dan serangan penyakit yang mendadak. Akan tetapi sejak disyahkannya udang vannamei di Indonesia pada tahun 2002, memberikan angin segar bagi para petambak pola semi intensif maupun intensif. Sedangkan petambak udang pola tradisional masih berusaha mempertahankan budidaya udang windu, karena budidaya udang vannamei kurang layak diterapkan dengan pola tradisinal. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menerapkan model budidaya udang windu pola tradisional plus dengan Metode Probiosirkulasi (PBS) untuk meningkatkan hasil panen udang pada kelompok petambak yang bernaung pada CV. Alamindo, khususnya di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, yang dimulai pada bulan April sampai dengan Oktober 2018. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan imunisasi pada udasng dan pendampingan penerapan model budidaya udang dengan SI-PBR selama satu periode panen. Kemudian dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan satu bulan setelah kegiatan berakhir. Hasil yang diperoleh adalah pelatihan penggunaan imunostimulan dan probiotik di tambak dan pendampingan budidaya udang yang meliputi : persiapan tambak yang digunakan pendampingan, yaitu : perbaikan tambak, tanggul dan pintu air serta pembersihan tambak dan dilanjutkan dengan pengeringan, pengapuran dan pemupukan. Penebaran benih sudah dilaksanakan pada Tanggal 29 Juni 2018 dan Panen 29 September 2018. Kegiatan penyuluhan dan sosilaisa program, pelatihan imunisasi pada udang sudah dilaksanakan di Balai Desa Pangkahwetan, Ujung Pangkah, pada tanggal 07 Oktober 2018. Jumlah peserta dari petambak sebanyak 32 orang dan dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair sebanyak 10 orang, yang terdiri dari 4 orang mahasiswa dan 6 orang dosen. Program PKM ini dapat meningkatkan hasil panen petambak dari 269 kg per hektar menjadi 932 kg/hektar. Kata kunci: Udang, Imunisasi, Imunostimulan, Imuno-Biosirkulasi, Tradisional Plus, Revitalisasi

144 DESAIN KEMASAN DAN PEMASARAN DARING PRODUK OLAHAN RUMPUT LAUT DI DESA AENG DAKE, KECAMATAN BLUTO, KABUPATEN SUMENEP

Ketua Pelaksana : Annur Ahadi Abdillah Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Eka Saputra, Adriana Monica Sahidu Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pelatihan pemasaran secara daring diberikana kepada kelompok nelayan Karang Baru dan SMK Perikanan Nasyrul Ulum Aeng Dake meliputi tentang tentang teori konsep pemasaran, penggunaan media Webdan media sosial serta tata kelola pemasaran berbasis daring. Pengabdian masyarakat diharapkan dapat memberikan kemampuan mayarakat dalam mengemas produk menjadi kemasan yang menarik dan mayarakat dapat menggunakan pemasaran secara daring sehingga memperluas jangkauan pemasaran yaitu menjangkau area Regional maupun Nasional. Dengan adanya pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pembudidaya rumput rumput laut di Desa Rumput Laut Kecamatan Aeng Dake.

Kegiatan Pengabdian masyarakat dilakukan dengan berbagai metode yaitu pelatihan secara teori dan praktek serta pendampingan pelakanakaan pengelolaan media pemasaran daring. Kegiatan yang telah dilaksaanakan yaitu pelatihan teori dan praktek yang ditujukan kepada siswa siswi SMK Nasyul Ulum Aeng Dake jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan. Pelatihan yang diberikan berupa pengenalan berbagai macam bentuk kemasan yang menarik. Kegiatan pelatihan dilanjutkan pada praktek langsung pengemasan produk serta presentasi dari siswa siswa mengenai produk yang dikemas. Kegiatan yang ditujukan kepada kelompok nelayan Karang Baru yaitu berupa pendampingan pembuatan media pemasaran daring yaitu web dan media sosial.

Kata kunci : Rumput laut, Desain kemasan, Pemasaran daring

145 PKM KEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA TAMBAK DALAM PENYEDIAAN PROBIOTIK DALAM MENDUKUNG PRODUKSI UDANG DI DESA TANGGULREJO KECAMATAN MANYAR GRESIK

Ketua Pelaksana : Woro Hastuti Satyantini Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Gunanti Mahasri, A. Taufiq Mukti, M. Browijoyo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Salah satu komoditas perikanan unggulan yang mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan serta memiliki prospek ekonomis cukup tinggi, baik di pasar lokal maupun ekspor adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei). Kendala dan permasalahan yang menjadi perhatian oleh kelompok mitra hingga saat ini adalah rendahnya produksi budidaya udang vaname akibat kualitas lingkungan perairan budidaya yang kurang mendukung keberhasilan produksi udang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penerapan dan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (ipteks) serta keterampilan dalam aplikasi teknologi budidaya udang vaname melalui penyediaan probiotik secara mandiri untuk peningkatan kualitas lingkungan pemeliharaan dan produksi udang vaname pada kelompok mitra (khalayak sasaran pengabdian kepada masyarakat). Target khusus yang diharapkan dapat tercapai pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, antara lain: a) tersosialisasi teknologi akuakultur (pembuatan probiotik) pada budidaya udang, b) tersosialisasi aplikasi probiotik untuk meningkatkan produksi udang, c) meningkatkan keterampilan penerapan teknologi pembuatan probiotik pada budidaya udang, d) meningkatkan produksi budidaya budidaya udang, e) meningkatkan pendapatan (ekonomi) kelompok mitra dari hasil produksi probiotik dan budidaya udang vaname. Pendekatan metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pemetaan kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra, penyampaian materi terkait teknologi budidaya udang, teknologi bioteknologi akuakultur dan manfaat probiotik dalam budidaya udang serta ipteks untuk peningkatan produksi, praktek langsung dan percontohan bioteknologi probiotik dalam budidaya udang vaname serta monitoring, evaluasi dan pembinaan atau pendampingan secara berkala pada kelompok mitra pengabdian kepada masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan pengetahuan cara kultur probiotik yang tepat dengan pemanfaatan bahan yang mudah didapat serta kontinuitas produksi probiotik dengan menjaga kualitas kultur probiotik tetap baik melalui syarat kultur bakteri.

Kata kunci : udang vaname, teknologi, probiotik, produksi probiotik, peningkatan produksi

146 PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT TELAGA KABUPATEN GORONTALO BERBASIS BUDIDAYA IKAN DENGAN TEKNOLOGI AKUAPONIK DAN PENGOLAHAN IKAN

Ketua Pelaksana : Sri Subekti Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Putri Desi Wulan Sari, Prayogo, Heru Pramono, Wahju Tjahjaningsih, Dwi Yuli Pujiastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kabupaten Gorontalo berbatasan dengan Kabupaten Boalemo di sebelah Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow di sebelah Timur, Laut Sulawesi di sebelah Utara dan Teluk Tomini di sebelah Selatan. Luas wilayah Kabupaten Gorontalo 2.124,60 Km2. Produksi perikanan di dominasi oleh perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang berada di danau Limboto seluas ± 3000 Ha hektar dan kolam air tawar 580 hektar. Jumlah nelayan di Kabupaten Gorontalo kurang lebih 3000 orang tersebar di tiga Kecamatan.

Kegiatan usaha budidaya ikan di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo berlangsung marak yaitu dengan terbentuknya kelompok pembudidaya ikan di Desa Hulawa. Kegiatan usaha budidaya ikan yang berlangsung di Desa Hulawa adalah budidaya ikan lele, budidaya ikan nila, budidaya ikan patin, budidaya ikan gurami dan budidaya ikan mas. Permasalahan utama pada kegiatan usaha budidaya ikan di kelompok Pembudidaya ikan Desa Hulawa adalah penanganan kualitas air dan adanya penyakit ikan.

Permasalahan yang terjadi yaitu tingginya beban limbah dalam kegiatan budidaya. Limbah pada media budidaya menyebabkan penurunan kualitas air sehingga dapat menurunkan produksi ikan syang berakibat menimbulkan kerugian dalam kegiatan budidaya ikan di Desa Hulawa. Penerapan sistem budidaya dengan sistem akuaponik. dapat mengatasi permasalahan kualitas air.

Kegiatan pengembangan produk olahan ikan sangat dimungkinkan karena adanya pelaku usaha dari kelompok pengolahan hasil perikanan di desa Hulawa kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Kelompok pengolah ikan telah mendapatkan sosialisasi terkait metode pengemasan dan pemasaran berbasis online.

Kata kunci: Desa Hulawa, budidaya ikan air tawar, pengembangan produk olahan ikan, pengemasan, pemasaran on line

147 PERCONTOHAN BUDIDAYA IKAN SISTEM AKUAPONIK BAGI PEMBUDIDAYA IKAN LELE DI PEDESAAN

Ketua Pelaksana : Akhmad Taufiq Mukti Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Woro Hastuti Satyarini, Muhammad Arief Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan metode budidaya ikan sistem akuaponik untuk diversifikasi usaha budidaya ikan lele di masyarakat. Metode kegiatan adalah penyuluhan dan diskusi, pelatihan, praktek dan demoplot. Kelompok mitra Pengabdian kepada Masyarakat adalah pembudidaya ikan lele di Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan adalah budidaya ikan sistem akuaponik. Motivasi dan semangat masyarakat pembudidaya ikan cukup tinggi dan antusias dalam menerima ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan teknologi yang diberikan. Budidaya ikan lele sistem akuaponik dapat digunakan untuk mengembangkan diversifikasi usaha budidaya ikan sekaligus meningkatkan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan lahan terbatas.

Kata kunci: akuaponik, ikan lele, pembudidaya ikan, diversifikasi

148 APLIKASI SANITASI KERANG DENGAN METODE DEPURASI DI KAWASAN KAMPUNG NELAYAN KERANG PANTAI KENJERAN, SURABAYA

Ketua Pelaksana : Laksmi Sulmartiwi Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Eka Saputra, Kustiawan Tri Pursetyo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Salah satu cara untuk memberikan rasa aman kepada konsumen terkait dengan konsumsi kekerangan adalah mengeliminasi atau mengurang beberapa bahan berbahaya baik itu dari sektor biologi, kimia ataupun bahaya fisik. Pendekatan yang baik dalam menjamin keamanan pangan terutama produk kerang adalah pada proses dimana kerang itu tumbuh atau dimana kerang itu diambil, terutama terkait dengan lokasi dimana kerang hidup pada daerah yang tidak ada sumber pencemarnya, namun hal tersebut sangatlah tidak mungkin karena kerang dapat hidup pada kondisi yang cukup minim.

Kekerangan yang diambil dari perairan sebaiknya dilakukan proses penanganan yang baik terkait sanitasinya, karena kerang yang tertangkap di alam terdapat resiko kontaminan bakteri dan beberapa logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan No. 17 tahun 2004 bahwa komoditas kekerangan wajib menerapkan proses sanitasi guna menjamin keamanan pangan pada konsumen. Depurasi adalah proses pemeliharaan kerang didalam kondisi yang terkontrol sehingga kontaminan mikroorganisme dapat di minimalisir. Proses depurasi ini membutuhkan waktu minimal 44 jam. Kerang yang sudah dilakukan proses depurasi, dapat dilanjutan proses pengolahan.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap, meliputi: Penyuluhan melalui tatap muka dan diskusi, Pelatihan teknologi depurasi Demoplot kaji terap teknologi depurasi dan Monitoring serta evaluasi kegiatan. Target pelaku usaha dalam kegiatan penerapan metode depurasi ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) Bunda dan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Nelayan Kerang Kenjeran di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Keduanya merupakan pelaku usaha dalam penangkapan kerang dalam bentuk hidup sebelum melalui proses pengolahan. Kedua kelompok ini memiliki beberapa kesamaan terkait dengan hasil kerang yang mereka dapatkan, umumnya mereka mendapatkan kerang darah, kerang batik, kerang manuk dan kerang baling.

Berdasarkan survey sebagian besar peserta penyuluhan dan pelatihan terdiri dari 60% adalah pengolah kerang dan 32% adalah nelayan kerang sedangkan sisa lainnya adalah ibu rumah tangga, pegawai kelurahan dan penyuluh perikanan yang ikut menjadi peserta.

149 Penyuluhan bertujuan memberikan materi tentang tujuan dan manfaat depurasi serta cara kerja alat depurasi. Sebagai tambahan juga diberikan materi tentang sanitasi kekerangan yang bertujuan menghasilkan kerang berkualitas. Kegiatan demoplot dilakukan dengan memberikan satu unit percontohan depurasi pada kelompok mitra.

Berdasarkan hasil kuisener yang dikumpulkan diketahui bahwa pengetahuan peserta tentang depurasi menjadi meningkat yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Minat sebagian besar peserta juga meningkatserta kemampuan peserta untuk mencoba melakukan juga meningkat. Setelah program ini selesai dilaksanakan, tim pengabdi akan melakukan monitoring dan evaluasi kepada mitra. Karena dalam hal ini mitra masih membutuhkan masukan-masukan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan usahanya.

Kata kunci : depurasi, sanitasi, kerang, keamanan pangan

150 DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN IKAN NILA DI KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Ketua Pelaksana : Rr. Juni Triastuti Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Adriana Monica Sahidu, Dwi Yuli Pujiastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan sentra perikanan tawar terutama ikan Nila, Lele dan Mas. Desa Sigerongan dan Saribaye, merupakan sentra perikanan tawar yang cukup maju di Kabupaten Lombok Barat dan karena hal tersebut maka lokasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan di Kelompok Pembudidaya Telaga Biru yang berlokasi di Desa Sigerongan dan Padegirang di Desa Saribaye. Pada hari besar keagamaan, produksi ikan cenderung meningkat karena pembudidaya ikan menaikkan jumlah ikan yang dipelihara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Peningkatan produksi ikan yang melebihi permintaan masyarakat menyebabkan harga ikan menjadi murah. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan sekaligus meningkatkan nilai jual produksi ikan Nila melalui diversifikasi pengolahan ikan Nila menjadi berbagai produk olahan yang mudah diproduksi dan diminati masyarakat sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat di kedua Desa.

Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dijalankan melalui proses sosialisasi, pelatihan (workshop), pendampingan dan evaluasi kepada keluarga pembudidaya, yaitu istri dan anak pembudidaya sebagai sasaran antara, selain anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga kedua desa tersebut. Pengujian organoleptik secara hedonik juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap produk olahan yang telah diproduksi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap produk olahan berbasis ikan Nila di dua Desa meningkat serta rata-rata nilai uji hedonik adalah menyukai produk nugget ikan Nila.

Kata kunci: diversifikasi, pengolahan, nila, nugget, mie

151 CAPACITY BUILDING DAN PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI MAKANAN FUNGSIONAL BERBASIS HASIL PERIKANAN DI SMP NEGERI 1 GUDO JOMBANG

Ketua Pelaksana : Muhamad Nur Ghoyatul Amin Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Heru Pramono, Laksmi Sulmartiwi Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Capacity Building dan pengembangan implementasi makanan fungsional berbasis hasil perikanan di SMP Negeri 1 Gudo Jombang merupakan kelanjutan dari pengandian masyatakat tentang Pembentukan Posyandu Remaja dan Implementasi Makanan Fungsional Berbasis Ikan Lele di SMP Negeri 1 Gudo Jombang pada tahun 2017. Sedangkan di tahun 2018 ini, pengabdian masyarakat terfokus pada dan capacity building (pengayaan untuk kader lama dan pelatihan untuk mkader baru) dan penambahan fasilitas kegiatan. Melihat capaian pada tahun 2017, pimpinan, dewan guru dan siswi-siswi berkomitmen untuk melanjutkan program ini sebagai salah satu tindakan preventif dan proaktif dalam menjamin kesehatan remaja yang merupakan kader bangsa ke depan.

Program ini dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari sosialisasi kepada siswa baru, FGD (focus group discussion) dalam rangka perumusan strategi pelaksanaan Posyandu Remaja di tahun kedua yang dihadiri oleh dewan guru dan mitra dari Puskesmas, kemudian disusul dengan pelatihan-pelatihan dalam rangka capacity building, diantaranya pelatihan gizi dan kesehatan reproduksi, pelatihan public speaking, pelatihan teknis pengukuran antropometri menggunakan alat-alat kesehatan.

Output dari dilaksanakanya program ini adalah best practice posyandu remaja yang berpotensi sebagai percontohan di Indonesia, yang mempromosi Gemar mengkonsumsi ikan (Gemarikan). Tentunya dengan terlaksananya program ini adalah menjadikan pengabdian masyarakat di Fakultas Perikanan dan Kelautan menjadi pengabdian masyarakat yang excellent.

Kata kunci : Capacity building, posyandu remaja, makanan fungsional, perikanan, SMP Negeri 1 Gudo

152 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA DENGAN ANALISA OXYDIZING REDUCTION POTENSIAL (ORP) UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI UDANG VANNAME (LITOPEANEUS VANNAME) PADA KELOMPOK PETAMBAK TRADISIONAL DESA WRINGIN PUTIH, MUNCAR, BANYUWANGI

Ketua Pelaksana : Daruti Dinda Nindarwi Fakultas : Perikanan dan Kelautan Anggota : Luthfiana A.S, Rozi, Boedi Setya R Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi lahan budidaya yang tinggi, baik secara intensif, semi intensif atau traditional. Desa Wringin Putih terdapat lahan tambak 70.000 ha dan sebanyak 40% dari lahan tersebut merupakan tambak traditional akan tetapi nilai produksinya kurang maksimal, salah satu penyebabnya dikeranekan proses persiapan lahan tanah yang kurang sempurna. Memperbaiki aerasi tanah melalui analisa Oxidizing Reduction Potensial sehingga diperoleh persiapan ekosistem sebagai media air budidaya udang vanname yang baik. Lahan yang digunakan di desa Wringin Putih adalah lahan tradisional seluas 1 hektar, yang terdidri dari 4 kolam. Kontruksi lahan setiap kolam masih secara tradisional dimana kolam tersebut masih berupa lahan tanah. Kepadatan setiap kolam adalah 80 ekor / m2 sama dengan kepadatan sebelumnya.

Persiapan kolam dan analisis redox potensial dilakukan pada awal Juli, tebar dilakukan pada bulan Agustus dan data terkahir diambil pada akhir bulan Oktober 2018. Teknik penanggulangan pada tanah yang redoks potensialnya kurang dari 200 m/v, karena nilai redok potensial mempengaruhi kesiapan tanah sebagai media air budidaya yang berefek pada kualitas airnya. Pengamatan terhadap nilai ORP dilakukan setiap satu minggu sekali, selanjutnya dilakukan evaluasi dan monitoring kualitas air beserta pendampingan perlakuan.

Data panen pada akhir periode budidaya meningkat 50% dibandingkan periode sebelum kegiatan pembelajaran pada program pengmas ini dilaksanakan. Total panen dari 3210 kg menjadi 5819 kg dengan size yang lebih besar dari size 78 menjadi size 70 dalam waktu sama sama 90 hari. Hal ini menyimpulkan bahwa teknologi persiapan lahan beserta perbaikan lahan dengan menggunakan analisa teknis dari data ORP sangat memberikan kontribusi yang positif bagi produktivitas kegiatan budidaya.

Kata kunci : Udang vanname, Oxidizing Redoks Potensial

153 PELATIHAN DAN PENYULUHAN DESINFEKSI SAAT REPARASI GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK PADA LABORATORIUM GIGI DI SURABAYA DAN JEMBER

Ketua Pelaksana : RR. Dwiyanti Feriana Ratwita Fakultas : Vokasi Anggota : Endang Kusdarjanti, Okti Setyowati, Eny Inayati, Sonya Harwasih, Sri Redjeki, Sujati, Sri Wahjuni, Elly Rusdiana, Sianiwati Goenharto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Latar belakang: Dokter gigi yang menangani kasus basis gigi tiruan resin akrilik yang patah akan mengirimkan gigi tiruan tersebut untuk di reparasi oleh teknisi gigi di laboratorium gigi. Pemindahan pekerjaan tersebut kemungkinan dapat menimbulkan resiko infeksi silang(misalnya: AIDS, hepatitis, TBC, pneumonia dan herpes. Tujuan: Melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi berbasis kebutuhan masyarakat secara obyektif untuk mendapatkan fondasi yang cukup kuat dalam melaksanakan pengelolaan kesehatan pada teknisi gigi secara mandiri. Metode :Pelatihan tentang cara menggunakan bahan desinfeksi serta penyuluhan partisipatif menggunakan slide melalui LCD proyektor, dan menggunakan alat peraga disertai diskusi interaktif dan juga melakukan pendampingan saat peserta pelatihan melakukan tindakan desinfeksi.

Hasil: Pelaksanaan meliputi 3 kegiatan yaitu penyuluhan, pelatihan dan monitoring. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang cara melakukan desinfeksi pada gigi tiruan. Selanjutnya dilakukan pelatihan cara melakukan desinfeksi , caranya yaitu melatih teknisi gigi untuk melakukan desinfeksi dengan menggunakan bahan khlorheksidin dengan cara disemprot pada seluruh permukaan gigi tiruan, kemudian dilakukan monitoring. Kesimpulan: Selama ini laboratorium gigi belum melakukan tindakan desinfeksi pada saat melakukan reparasi gigi tiruan.Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan pada program kemitraan masyarakat ini, para teknisi gigi mengetahui pentingnya melakukan tindakan desinfeksi pada gigi tiruan untuk mencegah infeksi silang, sehingga selanjutnya akan melakukannya.

Kata kunci: desinfeksi, gigi tiruan, resin akrilik, laboratorium gigi

154 PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS DAN PEMBUATAN INSTALASI BIOGAS BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN KALITENGAH KABUPATEN LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Diyantoro Fakultas : Vokasi Anggota : Shelly Wulandari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK Usaha peternakan rakyat pada umumnya belum menerapkan konsep usaha yang efisien mengingat banyak potensi dan peluang yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal terutama yang terkait dengan pengelolaan kotoran ternak. Kendala yang sering dijumpai adalah kotoran ternak yang hanya dibuang dan tidak dikelola dengan baik karena rendahnya pengetahuan peternak tentang pengelolaan limbah kotoran dengan baik dan optimal. Kondisi demikian juga merupakan gambaran dari Kelompok Ternak Bhakti Karya Desa Lukrejo Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan. Populasi ternak di Kabupaten Lamongan sangat tinggi terutama untuk ayam ras pedaging dengan jumlah populasi 47678903 ekor pada tahun 2016 yang merupakan populasi tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, jumlah populasi ternak lainnya berturut-turut sapi potong 104.779 ekor, Kambing 102.116 ekor, Domba 83.529 ekor, ayam buras 2032552 ekor, itik 212,519 ekor, dan entog 52.597 ekor. Kabupaten Lamongan diharapkan mampu sebagai tempat penyangga usaha pemenuhan kebutuhan daging khususnya daerah Jawa Timur. Seiring dengan kebijakan otonomi, maka pengembangan usaha peternakan harus dapat meminimalkan limbah peternakan, sehingga perlu dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk menjaga kenyamanan permukiman masyarakatnya. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi biogas sehingga dapat memberi nilai tambah bagi usaha tersebut. Pengabdian kepada Masyarakat di Kelompok Ternak Bhakti Karya Desa Lukrejo Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan bertujuan untuk meminimalkan limbah kotoran ternak yang tidak dimanfaatkan dan optimalisasi pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi sumber energi lain berupa biogas. Target khusus luaran yang ingin dicapai berupa produk biogas sebagai sumber energi untuk rumah tangga secara mandiri dan dipasarkan secara komersial serta teknologi biogas sebagai produk olahan limbah kotoran ternak di wilayah Kabupaten Lamongan. Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah (1) ceramah penyuluhan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi biogas. (2) pendampingan pelaksanaan pembuatan biogas hingga berhasil. (3) pembuatan instalasi biogas minimalis, dan (4) evaluasi/ pemantauan Luaran yang dihasilkan berupa produk-produk booklet pembuatan instalasi biogas, dan publikasi jurnal ilmiah ber-ISSN.

Kata kunci: kotoran ternak, biogas, Lamongan 155 PELATIHAN USAHA JASA KEPARIWISATAAN BAGI MASYARAKAT DESA SEMAWOT KEC. SUKOSEWU, KAB. BOJONEGORO

Ketua Pelaksana : Andy Umardiono Fakultas : Vokasi Anggota : Novianto Edy, M. Nilzam Aly Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pemerintah Indonesia telah berupaya mengembangan pariwisata berbasis pada potensi dan kemampuan masyarakat dalam mengelola kegiatan pariwisata. Hal ini agar dapat memberikan manfaat kegiatan pariwisata yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Salah satu bentuk pengelolaan pariwisata diwujudkan dengan dibentuknya suatu model kelembagaan Kelembagaan adalah komponen penting dalam menunjang keberhasilan pariwisata. Kelembagaan berperan dalam mengatur sumber daya dan distribusi manfaat dalam upaya peningkatan potensi pariwisata. Pada wilayah terkeccil seperti desa wisata, bentuk kelembagaan yang bisa diperhatikan adalah adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Pemberdayaan sumber daya manusia harus dilandasi dengan kondisi eksisting di masyarakat. Masyarakat di perdesaan sering dikatakan sebagai masyarakat yang memiliki pendidikan rendah, sulit diajak berkembang, dan tidak mau menerima perubahan. Padahal pada hakekatnya mereka adalah warga masyarakat yang memiliki kesempatan yang sama dengan komunitas masyarakat lainnya seperti yang ada di perkotaan. Untuk itu diperlukan upaya pemberdayaan yang dalam wacana pembangunan masyarakat dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja dan keadilan. Diantara persoalan tersebut adalah praktek buang air besar sembarangan dan persoalan prostitusi. Sebenarnya telah muncul inisiatif dari pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta warga untuk mengembangkan aliran sungai Pacal di Desa Semawot sebagai objek wisata unggulan guna mengurai permasalahan yang telah disebut sebelumnya. Beberapa fasilitas dasar dibangun dan telah diresmikan oleh Bupati Bojonegoro bertepatan dengan pelaksanaan KKN PPM 57 Universitas Airlangga. Objek wisata ini diresmikan dengan nama "Blok M atau Susur Sungai Blok Mawot (Semawot). Sayangnya ada beberapa kelemahan dan cenderung menjadi masalah baru seperti rendahnya kualitas warga khususnya pemuda dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. Selain itu banyaknya warga yang belum terberdayakan secara ekonomi khususnya dengan adanya pengembangan pariwisata di desa tersebut. Berawal dari identifikasi permasalahan tersebut maka disusunlah beberapa solusi unggulan seperti; (1) Memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan; (2) Membentuk kelembagaan pariwisata tingkat lokal semacam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) secara profesional; (3) Memberikan pelatihan kepemanduan wisata.

Kata kunci: Desa Semawot, Wisata, Pemberdayaan Masyarakat 156 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT NELAYAN DESA BANYUURIP KEC UJUNGPANGKAH KAB GRESIK DALAM PENGEMBANGAN USAHA KEPARIWISATAAN

Ketua Pelaksana : Nuruddin Fakultas : Vokasi Anggota : Andy Umardiono, Nur Emma Suriani Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Sektor pariwisata menjadi salah satu industri yang sangat terjangkau oleh masyarakat luas, hal itu dapat dibuktikan dengan makin banyaknya masyarakat lokal yang mengembangkan potensi daerahnya menjadi obyek wisata, salah satunya Wisata Mangrove di Desa Banyuurip Ujungpangkah Gresik Jawa Timur. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, akademisi diharapkan berkontribusi dalam mengembangkan potensi di daerah. Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan observasi masalah, melakukan penyuluhan serta kegiatan pelatihan sesuai dengan kebutuhan mitra, yakni tersedianya pemandu profesional, pengetahuan keperawatan dan konsep hidup bersih dalam kepariwisataan.

Kegiatan tri-dharma tersebut mampu berkontribusi kepada mitra, yakni mampu meningkatkan antusias dan jumlah pengunjung ke lokasi wisata, karena adanya jaminan kebersihan dan keselamatan serta kenyamanan selama berkunjung. Hal itu juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat nelayan di lokasi wisata.

Kata kunci: Pemandu Profesional, Merawat Wisatawan, Pola Hidup Bersih

157 PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI ALAT PEMASARAN BAGI UMKM KAPAS DAN UMKAM MEKAR TUNGGAL DI KECAMATAN KEDUNGPRING , KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Maurisia Putri Permatasari Fakultas : Vokasi Anggota : Annysa Endriastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pengabdian masyarakat melalui program PKM ini bertujuan untuk membantu memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi mitra, dalam hal ini persoalan pemasaran untuk menambah omzet UMKM Kapas dan UMKM Mekar Tunggal di Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Solusi yang ditawarkan dalam bentuk pelatihan pemasaran online melalui media sosial. Indikator keberhasilan dalam program ini adalah mitra yang dilatih mampu mempraktikkan pemasaran online melalui media sosial dengan baik. Pelatihan terkait kemasan yang tepat serta penggunaan istilah berbahasa inggris juga akan dilakukan agar pengetahuan mitra semakin bertambah. Selain itu akan disediakan lembar kerja untuk memonitor aktivitas mitra dan mengukur efektivitas penyampaian materi dari tim kepada mitra. Luaran dari program ini adalah artikel yang dipublikasikan di jurnal nasional atau prosiding.

Kata kunci: pemasaran online, kemasan

158 EFEKTIFITAS PELATIHAN P3K DAN K3 PADA PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU PAUD DI GRESIK

Ketua Pelaksana : Neffrety Nilamsari Fakultas : Vokasi Anggota : Ratih Damayanti, Fadilatus Sukma Ika N. Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Di Indonesia setiap tahun, 750.000 anak meninggal karena kecelakaan dan 400 juta anak mengalami luka berat. Tahun 2010 angka kematian anak akibat kecelakaan, keracunan dan trauma di Indonesia tercatat 7,3% dan merupakan salah satu dari lima penyebab kematian anak tertinggi. Kecelakaan dapat dicegah dan dapat diatasi jika guru mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan atau kegawatan medik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi nilai rata-rata pengetahuan guru PAUD tentang (K3) di lingkungan sekolah sebelum dan sesudah diadakan pelatihan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan P3K dan K3. Jenis penelitian ini adalah quasy exprimental dengan rancangan penelitian one group pre test dan post test design. Populasi adalah semua guru PAUD di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.

Teknik pengambilan sampel secara purposive sebanyak 20 guru yang merupakan perwakilan dari 3 gugus HIMPAUDI. Hasil penelitian Sebelum dan sesudah pelatihan peserta diberikan kuesioner yang bertujuan mengetahui pemahaman peserta terhadap pengetahuan dan materi tentang P3K dan penengetahuan tentang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Rata-rata pengetahuan sebelum pelatihan P3K adalah 65,75 sedangkan sesudah pelatihan menggalami peningkatan menjadi 89,75.Rata-rata pengetahuan tentang K3 sebelum pelatihan adalah 61,5 dan sesudah pelatihan meningkat menjadi 90. Hasil uji test berpasangan diperoleh p value > 0,005 yaitu 0,000 yang artinya terdapat perbedaan rerata yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian pelatihan P3K dan K3 di lingkungan sekolah. Dapat dikatakan adanya pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan guru kelompok bermain yang menjadi peserta pelatihan tentang pengetahuan P3K dan Pengetahuan tentang K3di lingkungan sekolah.

Kata kunci: Pengetahuan P3K, K3, Guru PAUD

159 UPAYA PENURUNAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DAN DETEKSI DAMPAK KESEHATANNYA PADA MASYARAKAT PENGRAJIN TENUN DI DESA GEDANG KULUD KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

Ketua Pelaksana : Joni Haryanto Fakultas : Vokasi Anggota : Imam Susilo, Lestari Sudaryanti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Desa Gedang Kulud Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik merupakan daerah agraris dengan kultur masyarakat yang cukup religius dan memiliki masalah yang cukup serius dengan tingginya jumlah pernikahan dini, tahun 2015 tercatat 44.4% menikah pada usia kurang dari 20 tahun. Pernikahan dini erat kaitannya dengan kemiskinan dan kejadian kanker leher rahim. Metode yang digunakan: pengusul adalah metode partnership, yaitu bidan, perawat dan aparat desa sebagai mitra untuk bersama-sama mempunyai tanggungjawab terhadap program pengabdian pasyarakat. Secara spesifik metode yang digunakan adalah penyuluhan dan sosialisasi serta pemeriksaan IVA pada ibu dengan riwayat menikah dini

Hasil kegiatan: menunjukkan respon positif pada saat dilakukan penyuluhan yang dilihat dari antusiasme berbagai kalangan masyarakat saat sosialisasi, dan pemeriksaan IVA mendapatkan hasil pemeriksaan IVA positif sebesar 41%, dan negatif sebesar 59%.

Kesimpulan: diperlukan upaya serius untuk mencegah pernikahan usia dini yaitu memberikan penyuluhan kepada orang tua dan masyarakat, bimbingan dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja, yang bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat.

Kata kunci: pernikahan dini, penyuluhan, pemeriksaan IVA

160 PELATIHAN PEMBUATAN SALURAN E-COMMERCE BERBASIS MEDIA SOSIAL BAGI KELOMPOK PEREMPUAN PENGRAJIN SANITAIR KLASEMAN MALANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

Ketua Pelaksana : Ayu Febriyanti Puspitasari Fakultas : Vokasi Anggota : Rizka Miladiah Ervianty, Phima Ruthia Dwikesumasari Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pada negara berkembang seperti Indonesia, Pemerintah perlu mengusahakan peningkatan ekonomi kerakyatan yang mampu bertahan dari krisis dan menopang perekonomian Negara. Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah membentuk Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sentra industri (UKM) di Malang Raya bertebaran di mana-mana. Tiap kelurahan memiliki industri yang unik, berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ciri utama sebuah sentra industri adalah munculnya cluster (sekelompok) masyarakat yang secara masif berproduksi pada salah satu produk yang sejenis. Misalnya saja sentra industri keripik tempe, keripik buah, produk olahan apel, sanitair, keramik, gerabah, desa wisata, dan lainnya. Di Kota Malang, sentra sanitair berada di Kecamatan Sukun. Lebih tepatnya setelah melewati Jl. Raya Galunggung, kemudian masuk lewat Gang Raya Candi II, disitulah sentra sanitair berada. Di sepanjang gang tersebut, sepanjang satu kilometer berjajar hasil produk sanitair yang ditata dengan apiknya, ada kijing makam, nisan, pilar, tempat cuci piring dari beton, pot bunga, ornamen taman, relief, aksesoris taman dan air mancur.

Menurut data dari Dinas Koperasi dan UMKM kota Malang, dari 70.000 UMKM yang ada saat ini, baru 30% yang sudah go online. Ini menjadi peluang bagi anak muda untuk dapat membantu UMKM untuk go online. Berikut ini lima tantangan yang dialami UMKM saat ini: Permodalan, Distribusi Barang, Perizinan, Pembukuan yang Masih Manual, Pemasaran Online. Kendala utama UMKM adalah masalah pembiayaan, teknologi dan inovasi produk, riset pasar dan inefisiensi. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini kami mencoba untuk membantu menyelesaikan permasalahan dari UMKM tersebut khususnya di bidang teknologi dan inovasi produk yang berupa pelatihan pelatihan pembuatan media promosi secara online untuk salah satu pelaku UMKM di Malang yang membutuhkan, yaitu Kelompok Perempuan UKM Pengrajin Sanitair Klaseman Malang.

161 Oleh karena itu, sebagai penggiat UKM dari sisi akademisi maka kami akan terus berupaya membantu UMKM untuk go online sehingga visi presiden Jokowi Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia pada 2020 dengan nilai transaksi mencapai 130 milyar dolar dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka kami ingin memberikan tema pemasaran online untuk menyelenggarakan pengabdian masyarakat program kemitraan masyarakat tahun 2018 ini. Pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan pembuatan media penjualan dan promosi online berbasis media sosial dan e-commerce.

Pelatihan-pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pelaku usaha UMKM dalam mengelola usahanya sehingga mampu berkontribusi bagi perekomian wilayah dan negara serta mensejahterakan masyarakat. Dari lima tantangan yang saling berkaitan tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk menjembatani UMKM untuk bisa tumbuh dan berkembang secara bisnis maupun secara pemasaran, diperlukan suatu sinergi dan kolaborasi baik dari pemerintah, komunitas, media, industri sampai dengan akademisi. Penerapan teknologi dan inovasi dalam bidang pemasaran dapat dilakukan dengan membuat system harga yang terstandardisasi, pembuatan desain kemasan yang efisien, unik dan menarik minat pelanggan serta pemanfaatan teknologi informasi dalam melakukan aktivitas promosi produk perusahaan berbasis online, e-commerce dan media sosial.

162 PENDIDIKAN USIA DINI BERBASIS KESEHATAN MELALUI INSTITUSI PERCONTOHAN UNTUK MENSUKSESKAN GERAKAN ASI EKSKLUSIF DAN MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN PADA BALITA DI SURABAYA (MENDUKUNG TERCAPAINYA SDG'S 2030)

Ketua Pelaksana : Ratih Damayanti Fakultas : Vokasi Anggota : Neffrety Nilamsari, Fadilatus Sukma Ika N., Tofan Agung Eka P. Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penting dimasukkan ke dalam materi yang diajarkan di sekolah-sekolah TK/KB yang merupakan unsur dari pendidikan anak usia dini (PAUD). Karena pelajaran yang ditanamkan sejak dini akan membekas dan akan selalu dilakukan oleh anak sampai usia dewasa. Selain itu juga perilaku hidup bersih dan sehat, sebagai langkah preventif, dapat membantu menurunkan angka kesakitan balita karena penyakit menular baik air borne disease dan food born disease. TK-KB dan TPA Lasiyam serta TK-KB Masyithah adalah perwakilan dari dua kecematan yaitu Kecamatan Tambaksari dan Kecamatan Mulyorejo untuk program pengabdian masyarakat ini.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru dan pengasuh pada kedua sekolah tersebut dengan harapan guru dan pengasuh dapat mengajarkan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat kepada siswa-siswinya. Adanya peningkatan pengetahuan bagi guru dan pengasuh yang ada di PAUD akan menjadi penting agar ikut membantu menurunnya angka kesakitan dan adanya penanaman pengetahuan berwawasan kesehatan bagi para siswa dan siswi di TK, KB, TPA Lasiyam dan TK & KB Masyithah.

163 PELATIHAN ANTE-POSTMORTEM DAN TATA CARA PEMOTONGAN HEWAN QURBAN UNTUK PENYEDIAAN DAGING ASUH (AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL) SERTA SOSIALISASI PENYAKIT ZOONOSIS PADA HEWAN POTONG DI KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Shelly Wulandari Fakultas : Vokasi Anggota : Ario Imandiri, Agus Widodo Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Hari Raya Idul Adha atau Idul kurban merupakan hari suci keagamaan bagi umat Islam yang dirayakan setiap tahun. Kegiatan pemotongan hewan kurban pada saat Idul Adha merupakan saat terjadinya lonjakan permintaan ternak potong, yang berakibat pada peningkatan lalu lintas ternak antar daerah. Data jumlah hewan kurban yang dijual di Surabaya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan lalu lintas ternak tersebut perlu diimbangi dengan tingkat kewaspadaan terhadap kemungkinan penularan penyakit hewan Penyakit hewan yang diwaspadai masuk ke Surabaya adalah Anthrax. Menyambut Hari Raya Idul adha 1439 H, pengamanan pangan daging dari hewan kurban mutlak perlu dilakukan untuk menjamin masyarakat sebagai konsumen mendapatkan daging yang ASUH untuk dikonsumsi. Hasil pengamatan pada Hari Raya Idul Adha 1438 H, setahun yang lalu di wilayah Mitra yaitu Masjid-masjid di kecamatan Gunung Anyar menunjukkan bahwa ada permasalahan pada pelaksanaan penyediaan daging hewan yang ASUH. Beberapa hal yang menjadi penyebab masih munculnya kasus-kasus yang dapat membahayakan kesehatan karena mengkonsumsi daging yang tidak ASUH antara lain adalah karena: 1) pengetahuan masyarakat tentang daging sehat masih sangat rendah, 2) fasilitas tempat pemotongan yang kurang memenuhi persyaratan; 3) handling dan restraint pada saat pemotongan hewan tidak mengedepankan aspek kesejahteraan hewan dan 4) kurangnya informasi tentang bahaya penyakit zoonosis yang dapat ditimbulkan akibat mengkonsumsi daging. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di daerah mitra, maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberi pelatihan tentang pemeriksaan antemortem dan postmortem kepada pelaksana kurban Idul Adha di wilayah masjid Kecamatan Gunung Anyar. Selain itu juga akan dilaksanakan praktek pemotongan hewan kurban dengan menerapkan aspek kesejahteraan hewan, sehingga kualitas daging kurban menjadi lebih baik dan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Sosialisasi tentang penyakit zoonosis juga akan dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga tidak ada kasus penyakit yang ditimbulkan akibat memakan produk pangan asal hewan.

164 APLIKASI WEB INVENTORY UNTUK PEMANTAUAN STOK PRODUK IKM MART

Ketua Pelaksana : Tesa Eranti Putri Fakultas : Vokasi Anggota : Wilda Imama Sabilla, Rachman S. Marjianto Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pengabdian kepada masyarakat ini bermitra dengan Forum IKM Jatim yang menaungi IKM Mart sebagai sarana pemasaran dan penjualan dari IKM-IKM anggota forum. IKM Mart saat ini baru didirikan di beberapa lokasi saja, yaitu: Gresik, Jombang, Ponorogo, Jember, dan Tulungagung. Dengan produk yang variatif dan produsen berupa anggota forum yang berlokasi di segala penjuru provinsi Jawa Timur, pemantauan stok produk yang dijual dari sisi produsen sulit dilakukan. Informasi mengenai stok produk yang telah habis atau melewati batas masa pakai tidak bisa segera diketahui oleh produsen-produsen tersebut karena terhalang jarak.

Berangkat dari permasalahan tersebut, pengabdian masyarakat ini bertujuan mengimplementasikan aplikasi web inventory untuk membantu melakukan pemantauan stok produk di IKM Mart. Metode yang digunakan adalah diskusi dan wawancara untuk memperoleh kebutuhan fungsional dari aplikasi web inventory yang dibutuhkan, kemudian aplikasi web inventory dikembangka dan diunggah ke web domain berbayar untuk dapat digunakan oleh pihak IKM Mart maupun pihak produsen.

165 DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE TUTORIAL KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BLULUK KABUPATEN LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Lailatul Muqmiroh Fakultas : Vokasi Anggota : Risalatul Latifah Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Tujuan pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat ini adalah: (1) meningkatkan pengetahuan warga mengenai deteksi dini kanker payudara (2) memberdayakan warga yang sudah dibina menjadi kader-kader kesehatan yang nantinya meneruskan pengetahuan tersebut ke warga sekitar, menjadikan perpanjangan tenaga medis yang membantu menjalankan program skrining kanker payudara di wilayah Kecamatan Bluluk, Lamongan, (3) Melakukan skrining kanker payudara dengan menggunakan modalitas radiodiagnostik (Ultrasonografi/USG) pada peserta. Metode pelaksanaan kegiatan mengadopsi pola pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat tahap, yaitu: perencanaan program, pelaksanaan program, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan peserta/kader kesehatan sebanyak 83%. Diharapkan dengan program kegiatan ini angka kejadian kanker payudara bisa diturunkan dan angka deteksi dini kanker payudara meningkat sehingga tingkat kesembuhan dan harapan hidup juga meningkat.

166 APLIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN DETEKSI PENYAKIT IKAN SERTA STRATEGI PEMASARAN PRODUK PERIKANAN DI DESA BANJARWATI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

Ketua Pelaksana : Anwar Ma’ruf Fakultas : Sekolah Pascasarjana Anggota : Sri Herianingrum, Nunuk Dyah Retno Lastuti Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Mitra Program I adalah ketua kelompok Himpunan Nelayan Paciran Lamongan dan mitra kelompok II adalah sekretaris Himpunan. Mitra program I dan II dari usulan ini merupakan ketua kelompok nelayan yang cukup memiliki motivasi dalam melakukan usaha penangkapan dan pengolahan ikan laut. Pada bidang produksi kedua mitra memiliki persoalan yang krusial yaitu produk ikan yang dijual berupa ikan tangkapan, belum diolah dalam berbagai produk dan belum memahami tentang penyakit ikan serta pengolahan yang hygienis. Sementara pada bidang manjemen kedua mitra belum mampu melakukan manajemen produksi, keuangan dan pemasaran dengan baik dan professional.

Kemampuan produksi masih rendah, dan tidak berorientasi pada pasar. Berdasarkan analisis situasi di atas, maka tujuan usulan ini adalah memberikan pelatihan inovasi produksi pengolahan ikan antara lain pengolahan ikan yang hygienis, pengemasan, membuat krupuk, nugget, tepung ikan, pemahaman tentang penyakit pada ikan, dan manajemen produksi kepada kedua mitra sehingga target usulan ini adalah kedua mitra mampu menghasilkan berbagai produk perikanan laut yang berkualitas dan mampu menembus pasar lebih luas misalnya mampu masuk supermarket serta mal-mal di Lamongan dan kota-kota lainnya di Jawa Timur maupun Indonesia.

Metode yang dipakai untuk mencapai hal tersebut pemasaran adalah kedua mitra akan diberi pelatihan pengolahan ikan yang berkualitas berupa krupuk ikan, nugget dan tepung ikan, serta dilatih untuk mengemas produk-produk tersebut sehingga produk layak dan bernilai jual tinggi dipasarkan di supermarket serta mal-mal. Kedua mitra juga dilatih manajemen keuangan, serta sehingga mampu memproduksi dalam jumlah besar serta mampu memasarkan produknya dengan area pemasaran yang luas dan mampu bersaing di pasar global.

Kata kunci: Aplikasi Teknologi Produksi, Deteksi Penyakit Ikan, Strategi Pemasaran

167 PENDAMPINGAN SERTIFIKASI TANAH DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENGUASAAN HAK ATAS TANAH YANG BERKEPASTIAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DESA SAMBOGUNUNG, KABUPATEN GRESIK – JAWA TIMUR

Ketua Pelaksana : Suparto Wijoyo Fakultas : Sekolah Pascasarjana Anggota : Agus Sekarmadji, Sri Winarsi, Wilda Prihatiningtyas Sumber Dana : RKAT TAHUN 2018

ABSTRAK

Pesatnya perkembangan jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan yang terjadi akhir-akhir ini, mengakibatkan makin tingginya kebutuhan atas tanah, baik untuk lahan permukiman, pertanian/peternakan/perikanan, maupun infrastruktur jalan dan perkantoran. Hal ini berdampak terhadap masalah pertanahan menjadi tinggi dan kompleks. Di Indonesia, kepemilikan dan pemanfaatan tanah terkait erat dengan evolusi penguasaan masyarakat atas tanah. Di masa sebelum adanya proses administasi modern, aturan adat berlaku bagi pemilikan dan penguasaan tanah ini yang pada akhirnya harus disesuaikan dengan proses modern yang ada di waktu-waktu berikutnya. Proses perubahan dan penyesuaian ini tentu tidak mudah dan merupakan kendala tersendiri dalam percepatan proses pendaftaran tanah. Selain itu, proses pendaftaran tanah yang melibatkan proses administrasi yang cukup ekstensif juga menjadi kendala tersendiri, terutama, bagi masyarakat yang tingkat pendidikannya kurang.

Berdasarkan studi awal di lapangan diketahui bahwa proses perolehan tanah oleh masyarakat di Desa Sambogunung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik sebagian besar berasal dari warisan turun temurun yang belum bersertipikat. Padahal sertipikat merupakan bukti penguasaan hak atas tanah. Masih kurangnya pemahaman akan hal tersebut, serta berbagai kendala lainnya, seperti tingginya biaya dalam proses pendaftaran tanah, rumitnya proses administrasi, dsb menjadi alasan terkuat mengapa masyarakat menjadi enggan untuk mengurus sertifikasi atas tanah yang mereka kuasai.

Oleh karenanya dirasa perlu adanya penyuluhan hukum dan penyadaran hukum akan pentingnya kepemilikan sertifikat sebagai bukti penguasaan hak atas tanah sekaligus dalam upaya untuk membentuk ketertiban dalam masyarakat dan untuk dapat memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada masyarakat. Lebih lanjut akan dilakukan proses pendampingan dalam sertifikasi tanah kepada mereka yang belum memiliki sertipikat atas tanah.

168 Cabang Surabaya : Jl. Jemursari Raya No. 41 Surabaya Telp. (031) 8431953, 8431158 Fax. (031) 8431969 e-mail : [email protected]

169 170 171 ,

6 -

BANDUNG PONTIANAK BANI

Mega Mall Blok AA Blok Mall Mega

(28 November 2012).

[email protected] Perwakilan Perwakilan Perwakilan

BANI 33 No. Surapati AB CoreKompl. Blok Mustofa (Suci), Jl. PHH 40125 Bandung (022) 7152 0320 Phone : (022) 8724 2706 : Fax : Email BANI Ayani Komp. Yani, Jl. A. Pontianak 78122 (0561) 66 55 299 Phone : (0561) 761 018 : Fax [email protected] Email :

Nomor IDM000474220

4

dan

, ,

, 1, 2 dan Lt. Fax: +62 21 7940543 Fax:

,

INDONESIA 05, Palembang 30139 [email protected] - - 233 053 @gmail.com

5562562 (5 Desember 2013) - JAMBI

PALEMBANG www.baniarbitration.org

BANI, BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA dan BANI ARBITRATION CENTER CENTER ARBITRATION BANI NASIONAL INDONESIA dan BADAN ARBITRASE BANI, :

Mampang Prapatan No. 2 No. Prapatan Mampang 661

Kantor Perwakilan BANI Perwakilan Kantor mail: bani mail: - Jakarta 12760, E alan nama No.3, Denpasar,80233 Bali No.3, J Website WAHANA GRAHA banibalinusra [email protected] [email protected] Perwakilan BALI dan NUSA TENGGARA Perwakilan Perwakilan IDM000379

Telepon: +62 21 7940542 Telepon: BANI dan dan BANI

BANI dan Lt.2 Industri Bali, Dagang Kamar Gedung Jl. Mawar (0361) &Phone : Fax : Email BANI (Musi 2) RPN Jl. Alamsyah No.04 A BOP Komplek 0711 &Phone : Fax : Email BANI Jl. Jend. Sudirman No.88,Thehok, Jambi (0741) 31185 Phone: (0741) 31185 Fax: : Email

logo BANI Arbitration Center BANI Arbitration

3 , -

MEDAN 553488 (3 Desember2003), SURABAYA Sertifikat Merek Indonesia, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Asasi dan Intelektual, Hak DirektoratKekayaan Jenderal Indonesia, Kementerian Hukum Sertifikat Hak Merek

BADAN ARBITRAE NAIONAL NAIONAL INDONEIA BADAN ARBITRAE BANI Perwakilan BANI Perwakilan Jl. 16, No. Sekip Baru Medan 20112 (061) 452 3654 Phone : (061) 415 5523 : Fax [email protected] : Email II/1 Baru Jl. Ketintang 60231 Surabaya (031) 828 7414, 829 3486 Phone : (031) 8290522 : Fax [email protected] Email : Kami adalah Pemegang Hak Merek adalah atas Kami Hak Pemegang yang berdasarsah Nomor Pendaftaran

172