FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUSAHA KULINER DI BANJARMASIN MEMANFAATKAN E- COMMERCE (STUDY KASUS GOFOOD DAN GRABFOOD)

Phaureula Artha Wulandari1, Emy Iryanie2, Heldalina3 Politeknik Negeri Banjarmasin1,2,3 [email protected] [email protected] [email protected]

ABSTRACT The development of information technology in the industrial revolution 4.0 era, increasingly influences the order of life. Dependence on smartphones until the emergence of Start-ups both e-commerce and fintech affect the lifestyle of online transactions. The presence of the go food and grab food application brings a change. However, not all culinary entrepreneurs in Banjarmasin and surrounding areas take advantage of the application. The purpose of this study is to determine the factors that influence culinary entrepreneurs in utilizing e-commerce in Go Food, Grab Food, and the two applications simultaneously. This research method is descriptive qualitative research. Based on the survey results by sampling, it will be analyzed qualitatively on the factors that influence culinary entrepreneurs utilizing e-commerce in the Go Food and Grab Food applications, as well as the 2 applications simultaneously. So that conclusions can be drawn from the dominant factors affecting culinary entrepreneurs utilizing the e-commerce. The dominant factor affecting culinary entrepreneurs in Banjarmasin is the Go Food and Grab Food applications are operational costs, and in the 2 applications are operational costs and profits Keywords : E-Commerce, Omzet, Marketing Area, System For Result, Operational Cost, Profit

ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi di era Revolusi industri 4.0, semakin mempengaruhi tatanan kehidupan. Ketergantungan pada smartphone hingga bermunculannya Start-up baik itu e-commerce dan fintech mempengaruhi gaya hidup bertransaksi online. Hadirnya aplikasi go food dan grab food membawa suatu perubahan., namun belum semua pengusaha kuliner di Banjarmasin dan sekitarnya memanfaatkan aplikasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner didalam memanfaatkan e- commerce pada aplikasi Go Food , Grab Food, dan ke dua aplikasi tersebut secara bersamaan. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif . Berdasarkan hasil survey secara sampling, akan dianalisis secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner memanfaatkan e- commerce pada aplikasi Go Food dan Grab Food, serta ke 2 aplikasi secara bersamaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan faktor dominan yang mempengaruhi pengusaha

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

239

kuliner memanfaatkan e-commerece tersebut. Faktor yang dominan mempengaruhi pengusaha kuliner di Banjarmasin adalah pada aplikasi Go Food dan Grab Food adalah Biaya operasional, dan pada ke 2 aplikasi adalah Biaya operasional dan Laba Kata Kunci : e-commerce, fintech, faktor yang mempengaruhi

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan revolusi industri 4.0, semakin marak hadirnya perusahaan rintisan dibidang teknologi informasi yang kita kenal sebagai Start up. Adapun start up dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu e-commerce dan fintech. E-commerce merupakan perusahaan platform jual beli online. Sedangkan Fintech (finansial teknologi) adalah perusahaan rintisan secara online dibidang keuangan. Mengingat merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke tiga di Asia, potensi pertumbuhan ekonomi digital sangatlah besar. Hal ini juga didukung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang memproyeksikan total populasi Indonesia tahun 2018 sekitar 265 juta, dengan usia produktif hampir 180 juta orang ( Daily Social, 2019). APJII menyebutkan pengguna internet di Indonesia lebih dari 143 juta PDB Indonesia pada tahun 2018, menurut Badan Pusat Statistik adalah Rp14.387 triliun (lebih dari $ 1 triliun). Pertumbuhan ekonomi adalah 5,17% year-on-year. Di dalam Start up Report 2018 ( Daily Social, 2019), diperkirakan bahwa ukuran pasar ekonomi digital Indonesia saat ini sebesar $ 27 miliar, hampir 40% dari total ekonomi digital Asia Tenggara. Start up report tersebut berdasarkan empat sektor yaitu e- commerce, media online (termasuk musik, video, game, iklan), perjalanan online, dan naik kendaraan, dengan data sebagai berikut :

Sumber : Start up Report 2018 ( Daily Social, 2019) Saat ini on line merupakan kebiasaan mayoritas setiap orang, sehingga menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangan start up, baik itu e-commerce maupun fintech. Berdasarkan Start up Report 2018 ( Daily Social, 2019), empat perusahaan e-commere terkemuka di Indonesia tahun 2018 adalah oleh Grup Alibaba (Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak), sementara satu didukung oleh Tencent (Shopee). Perusahaan fintech terkemuka di Indonesia adalah Go-Pay (didukung oleh Go-Jek, JD.id), OVO (didukung oleh Grab dan Tokopedia), Tcash (Telkomsel) dan Dana (didukung oleh Bukalapak, BBM).

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

240

Perubahan kebiasaan mayoritas orang yang kini sangat tergantung pada smartphone dengan semua kepraktisannya, menyebabkan “Gojek dan Grab” menjadi aplikasi dengan permintaan tertinggi di Indonesia selama tahun 2018.

Sumber : Start up Report 2018 ( Daily Social, 2019) Saat ini Gojek telah tersedia di 167 kota dan Grab di 222 kota di Indonesia. Masyarakat sebagai konsumen yang cerdas tentunya semakin selektif didalam menjatuhkan pilihan terhadap pelayanan jasa yang dibutuhkannya. Beragam pelayanan ditawarkan oleh Gojek dan Grab , namun saat ini kita akan fokus pada pelayanan Food atau makanan saja. Apabila dilihat dari sisi konsumen, hadirnya aplikasi tersebut memberikan kemudahan dan kepraktisan dari sisi waktu dan biaya, jika dibandingkan dengan dilakukan oleh konsumen yang datang langsung. Dan apabila dilihat dari sisi produsen akan memperluas jaringan pemasarannya. Sejak tahun 2017 Gojek diikuti Grab telah hadir di kota Banjarmasin dan sekitarnya yaitu Banjarbaru dan Martapura. Hadirnya ke 2 aplikasi tersebut belum disadari oleh semua pelaku usaha (pengusaha) kuliner yang ada di Banjarmasin dan sekitarnya. Jumlah pengusaha kuliner yang tergabung di Go Food ( aplikasi Gojek) lebih banyak dibandingkan dengan Grab food (aplikasi Grab). Hal ini dikarenakan aplikasi Gojek adalah yang pertama kali dikenal oleh konsumen. Didalam perkembangannya sangat disayangkan karena belum semua pengusaha kuliner bergabung dan memanfaatkan peluang untuk mengembangkan usahanya. Berdasarkan hal inilah, penelitian ini akan dilakukan dengan survey kepada pengusaha kuliner yang memanfaatkan e-commerce tersebut.

PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian Dampak Bisnis Kuliner Melalui Go Food Bagi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Semarang, oleh Rr. Lulus Prapti NSS, SE, Msi dan Rahoyo, SE., MM (2018), adalah berdasarkan hasil survey yang didapatkan para pelaku bisnis kuliner online menyatakan bahwa omzet penjualan setelah bergabung dengan

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

241

Layanan Go-Food meningkat dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan Layanan Go-Food, hal ini dikarenakan Go-Food mempromosikan makanan yang di produksinya. Selain itu dari pihak BPS juga menyatakan bahwa sector perdagangan dalam hal ini adalah makanan dan minuman menyumbang kenaikan PDRB yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Arum Indraswari dan Hendra Kusuma (2018) dalam Analisa Pemanfaatan Aplikasi Go-Food Bagi Pendapatan Pemilik Usaha Rumah Makan Di Kelurahan Sawojajar Kota Malang, menyimpulkan berdasarkan 3 variabel sebagai berikut Variabel Harga (X1) berpegaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pemilik usaha rumah makan di kelurahan sawojajar Kota Malang dengan koefisien sebesar 175,026. Variabel Jumlah Order (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan rumah makan di kelurahan sawojajar Kota Malang dengan koefisien sebesar 11983,37 . Variabel Lama Jam Operasional (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pemilik usaha rumah makan di kelurahan sawojajar kota Malang. Pengolahan uji beda paired sample test ditemukan hasil nilai thitung sebesar 19,515 . Nilai t hitung > nilai t tabel sebesar 2,006 dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat pendapatan pemilik usaha rumah makan di kelurah sawojajar kota Malang sesudah dan sebelum menggunakan aplikasi Go-food.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data kualitatif dari survey yang akan dilakukan pada pengusaha kuliner di Banjarmasin. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dari hasil survey dan data sekunder dari aplikasi. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif . Berdasarkan hasil survey secara sampling, akan dianalisis secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner memanfaatkan e- commerce pada aplikasi Go Food dan Grab Food, serta ke 2 aplikasi secara bersamaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan faktor dominan yang mempengaruhi pengusaha kuliner memanfaatkan e-commerece tersebut. Tahap Penelitian Penelitian ini memiliki serangkaian tahapaan sebagai berikut : a) Study Pendahuluan Study pendahuluan dilakukan dengan cara study pustaka yang relevan dengan judul penelitian, searching aplikasi untuk mengetahui pengusaha kuliner yang telah menjadi mitra Go Food dan Grab Food. b) Survei Melakukan survey lapangan dengan cara kuisioner yang diisi oleh pengusaha kuliner yang telah menjadi mitra Go Food dan Grab Food. c) Pengolahan Data Hasil survey lapangan dikumpulkan untuk diolah menjadi data primer penelitian ini.

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

242

d) Analisis Data Menganalisis hasil pengolahan data secara deskriptif kualitatif. e) Pembahasan Hasil, Kesimpulan dan Saran Memberikan kesimpulan atas hasil analisis data yang telah dilakukan. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pengusaha kuliner di dalam memanfaatkan e-commerce pada aplikasi Go Food dan Grab Food sebagai berikut : a) Omzet, yaitu akan meningkatkan omzet penjualan b) Daerah pemasaran, yaitu akan memperluas jangkauan pemasaran c) Sistem bagi Hasil, yakni antara Pengusaha kuliner dengan penyedia aplikasi, sistem yang memberikan keuntungan dan kemudahan bagi pengusaha kuliner d) Biaya Operasional, yaitu mengurangi biaya operasional (biaya angkut, iklan dan lainnya) e) Laba yaitu laba yang diharapkan oleh pengusaha kuliner Rancangan Penelitian Secara garis besar rancangan penelitian adalah sebagai berikut :

Studi Pendahuluan

Survey : Variabel ; Omzet, Daerah Pemasaran, Sistem bagi Hasil, Biaya Operasional dan Laba

Pengolahan Data, dan Analisis Data

Kesimpulan

Luaran

Gambar 2. Rancangan Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, survey dan wawancara.

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

243

a) Study pustaka melalui searching data – data yang berhubungan, serta mempelajari jurnal yang berhungan dengan penelitian. b) Study lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi penting dengan cara Survey, kuisioner dan wawancara langsung dengan pengusaha kuliner di Banjarmasin dan sekitarnya. Analisis Data Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan data primer hasil survey yang dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner memanfaatkan e- commerce pada aplikasi Go Food dan Grab Food, serta ke 2 aplikasi secara bersamaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan faktor dominan yang mempengaruhi pengusaha kuliner memanfaatkan e-commerece tersebut. Metode analis data, dilakukan dengan memberikan score dari kriteria yang telah ditetapkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner memanfaatkan e- commerce pada aplikasi Go Food dan Grab Food, serta ke 2 aplikasi secara bersamaan. Sehingga dari total score tersebut, dapat ditarik kesimpulan faktor dominan yang mempengaruhi pengusaha kuliner memanfaatkan e-commerece tersebut. Adapun kriteria penilaian tersebut adalah sebagai berikut : Singkatan Kriteria Score STS Sangat Tidak Setuju 1 TS Tidak Setuju 2 N Netral 3 S Setuju 4 SS Sangat Setuju 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan e-Commerce Oleh Pengusaha Kuliner di Banjarmasin Banjarmasin yang identik dengan masyarakat pencinta kuliner sehingga mendukung iklim usaha kuliner, baik kuliner tradisional maupun kuliner dari luar yang semakin berkembang. Hadirnya aplikasi Gojek dan Grab memberi warna tersendiri di dalam perkembangan usaha kuliner yang ada di Banjarmasin. Hal ini disebabkan sejak tahun 2017, ke dua (2) aplikasi tersebut memiliki produk yang berhubungan dengan makanan / kuliner yaitu Go Food pada aplikasi Gojek dan Grab Food pada aplikasi Grab. Kemudahan yang ditawarkan ke dua (2) aplikasi tersebut sangat membantu konsumen di dalam membeli kuliner yang mereka inginkan. Sehingga semakin banyak konsumen pengguna ke dua (2) aplikasi, semakin menguntungkan para Pengusaha kuliner yang terdaftar dalam aplikasi tersebut. Jumlah pengusaha kuliner yang tergabung pada Go Food lebih banyak dibandingkan dengan Grab food. Hal ini dikarenakan aplikasi Gojek adalah yang pertama kali dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan pada aplikasi dapat disimpulkan bahwa jumlah Pengusaha Kuliner di Banjarmasin yang terdaftar berdasarkan katagori terdekat dari kampus Poliban, adalah sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

244

Tabel 3. Pengusaha Kuliner Terdaftar (per 4 Oktober 2019) Apikasi Go Food Grab Food Pengusaha Kuliner 601 260 Kategori 9 10 Sumber : Aplikasi Gojek dan Grab (2019) Berdasarkan tabel 3 di atas, satu pengusaha kuliner bisa terdaftar dalam beberapa kategori yang tersedia pada aplikasi Go Food dan Grab Food. Pengusaha kuliner yang terdaftar pada aplikasi menunjukan angka yang tinggi yaitu 601 dan 260 pengusaha kuliner di Banjarmasin telah memanfaatkan e-commerce yakni aplikasi Go Food dan Grab Food. Berdasarkan hal ini, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengusaha kuliner di Banjarmasin memanfaatkan e-commerce aplikasi Go food dan Grab food. Berdasarkan hasil survey dari kuisioner yang telah dilakukan, tidak semua pengusaha kuliner tersebut bersedia menjadi responden dengan memberikan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun hasil survey terhadap responden terlihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4. Responden Penelitian Aplikasi Go Food Grab Food Ke 2 nya Total Responden 19 8 47 74 % 25.68 10.81 63.51 100.00 Sumber : Penulis, 2019 Survey hanya berdasarkan 74 kuisioner yang kembali dan diisi oleh pengusaha kuliner di Banjarmasin dan 63,51% diisi oleh pengusaha kuliner yang telah memanfaatkan ke dua (2) aplikasi Go food dan Grab food tersebut secara bersamaan. Seperti yang terlihat dalam diagram berikut :

Diagram 1. Responden Penelitian Sumber : Penulis, 2019

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

245

Pemanfaatan e-Commerce Oleh Pengusaha Kuliner di Banjarmasin pada Aplikasi Go Food Berdasarkan hasil survey kuisioner, responden yang menjadi pengusaha kuliner di Banjarmasin adalah sebagai berikut : Tabel 5. Rekap Profil Responeden Go Food No Nama Usaha Kuliner Jangka Waktu Responden Menggunakan Jenis Usia Pendidik Status Aplikasi Kela (tahun) an (P=Pemil min Terakhir ik, K=Karya wan) 1 Bubur Bandung Maranti 3-6 bulan P <20 SLTA P 2 Batagor AA 6-12 bulan L 20-29

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

246

Diagram 2. Jangka waktu Penggunaan Aplikasi Go Food Sumber : Peneliti, 2019 Profil pengusaha kuliner yang telah menjadi responden dengan memberikan informasi dalam kuisioner adalah sebagai berikut : 1. Status Responden Pengusaha kuliner dengan status pemilik (owner) yang telah berkontribusi langsung adalah sebanyak 7 orang (37 %) dan 12 responden diisi oleh karyawanan yang kompeten pada usaha kuliner tersebut sebanyak 63 %,. Hal ini terlihat pada Diagram 3 sebagai berikut :

Diagram 3. Status Kepemilikan Sumber : Peneliti, 2019

2. Jenis Kelamin Pengusaha kuliner dengan jenis kelamin Laki-laki mendominasi 58% (11 orang) sebagai responden dibandingkan perempuan yang hanya 8 orang ato sebesar 42%. Hal ini dapat dilihat pada Diagram 4, sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

247

Diagram 4. Jenis Kelamin Responden Go Food Sumber : Peneliti, 2019

3. Usia Berdasarkan rentang usia responden Go Food didominasi oleh usia muda yaitu 20-29 tahun sebanyak 10 pengusaha kuliner atau sebesar % dan % pada usia 30-39 tahun sebanyak 6 orang. Bahkan ditemukan pengusaha kuliner yang sangat muda , yaitu < < 20 tahun sebanyak 2 orang ( 10 %). Lebih detail dapat dilihat pada diagram 5 sebagai berikut :

Diagram 5. Usia Responden Go Food Sumber : Peneliti, 2019

4. Pendidikan Terakhir Responden dari pengusaha kuliner Banjarmasin memiliki pendidikan terakhir mayoritas SLTA sebanyak 15 orang (79 %.) dan hanya 1 orang responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 atau sebesar 5 %. Diagram 6 akan menjelaskan mengenai pendidikan terakhir dari responden Pengusaha kuliner di Banjarmasin sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

248

Diagram 6. Pendidikan Terakhir Responden Go Food Sumber : Peneliti, 2019

Pemanfaatan e-Commerce Oleh Pengusaha Kuliner di Banjarmasin pada Aplikasi Grab Food Berdasarkan hasil survey melalui kuisioner, Pengusaha kuliner di Banjarmasin yang menjadi responden Grab Food hanya 8 orang saja atau sebesar 10,81 % dari total 74 responden. Tabel 6 Rekap Profil Responden Grab Food akan memperjelas hal tersebut sebagai berikut : Tabel 5. Rekap Profil Responeden Grab Food No Nama Usaha Kuliner Jangka Responden Waktu Jenis Usia Pendidi Status Menggunaka Kela (tahun) kan (P=Pemilik, n Aplikasi min Terakhi K= r Karyawan) 1 Warung Sulthan Adam 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 2 Hisana 1-2 tahun L 30-39 SLTA K 3 Rumah Pedas Dower 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 4 Kebab Ella 6-12 bulan P 20-29 SLTA P 5 Warung Steak Milk An Shake 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 6 Warung Kopi Banjarmasin 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 7 Banjar Mama Sulthan 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 8 Bebek Rempah 1-2 tahun P 30-39 SLTA K

Berdasarkan Tabel 5.4 Profil Responeden Grab Food dapat disimpulkan bahwa 2 Pengusaha Kuliner telah menggunakan aplikasi Go Food selama 1-2 tahun atau sebesar 25 % dan 6 pengusaha kuliner telah menggunakan Aplikasi Grab Food selama 6-12 atau sebesar 75 %. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.7 Jangka waktu Penggunaan Aplikasi sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

249

Jangka Waktu Penggunaan Aplikasi Responden Grab Food

< 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan 1 – 2 tahun > 2 tahun 0% 0%

25%

75%

Gambar 5.1. Jangka waktu Penggunaan Aplikasi Grab Food Sumber : Peneliti, 2019 Profil pengusaha kuliner yang telah menjadi responden dengan memberikan informasi dalam kuisioner adalah sebagai berikut : 1. Status Responden Pengusaha kuliner dengan status pemilik (owner) yang telah berkontribusi langsung hanya 1 orang (12 %) dan 7 responden diisi oleh karyawanan yang kompeten pada usaha kuliner tersebut sebanyak 88 %,. Hal ini terlihat pada Gambar 5.8 sebagai berikut :

Status Kepemilikan Responden Grab Food

Pemilik Karyawan 12%

88%

Gambar 5.2 Status Kepemilikan Sumber : Peneliti, 2019

2. Jenis Kelamin Pengusaha kuliner dengan jenis kelamin perempuan mendominasi 38% (3 orang) sebagai responden dibandingkan laki laki yang hanya 5 orang atau sebesar 62%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5. 9, sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

250

Jenis Kelamin Responden Grab Food

Perempuan Laki-laki

38% 62%

Gambar 5.3 Jenis Kelamin Sumber : Peneliti, 2019

3. Usia Berdasarkan rentang usia responden Go Food didominasi oleh usia muda yaitu 20-29 tahun sebanyak 6 pengusaha kuliner atau sebesar 75 % dan 25 % pada usia 30-39 tahun sebanyak 2 orang. Lebih detail dapat dilihat pada Gamnar 5.10 sebagai berikut :

Usia Responden Grab Food

< 20 tahun 20 – 29 tahun 30 – 39 tahun > 40 tahun 50 tahun 0% 0%

25%

75%

Gambar 5.4 Usia Responden Grab Food Sumber : Peneliti, 2019

4. Pendidikan Terakhir Responden dari pengusaha kuliner Banjarmasin memiliki latar belakang pendidikan terakhir SLTA sebanyak 8 orang (100 %.). Gambar 5.11 akan menjelaskan mengenai pendidikan terakhir dari responden Pengusaha kuliner di Banjarmasin sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

251

Pendidikan Terakhir Responden Grab Food

< SLTA SLTA D3 S1 S2 0% 0%

100%

Gambar 5.5. Pendidikan Terakhir Responden Grab Food Sumber : Peneliti, 2019

Pemanfaatan e-Commerce Oleh Pengusaha Kuliner di Banjarmasin pada ke dua (2) Aplikasi ( Go Food dan Grab Food) Berdasarkan hasil survey melalui kuisioner, Pengusaha kuliner di Banjarmasin yang menjadi responden ke 2 aplikasi (Go Food dan Grab Food) ada 47 pengusaha kuliner atau sebesar 63,51 % dari total 74 responden. Tabel 5.5 Rekap Profil Responden Go Food dan Grab Food akan memperjelas hal tersebut sebagai berikut: Tabel 5.1 Rekap Profil Responeden 2 Aplikasi (Go Food dan Grab Food ) Responden Jangka Status Waktu Jenis Pendidi No Nama Usaha Kuliner (P=Pemilik Menggunaka Kela Usia kan , K= n Aplikasi min terakhir Karyawan) 1 Gorengan Om Adat 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 2 Es Kelamud 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 3 Remocktain 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 4 Nerasa Food 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 5 Bakso Niki Eco 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 6 Pisang Muncrat 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 7 Depot Ridho 6-12 bulan L 20-29 SLTA P 8 Chicken Day 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 9 Ipunk >2 tahun P >40 2 tahun P 20-29 SLTA K 13 Manja Cheese Tea 3-6 bulan L 20-29 SLTA K 14 Bacok Banana Coklat 1-2 tahun L 20-29 SLTA K 15 Kfc >2 tahun L 20-29 SLTA K 16 Timus Fried Chicken 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 17 Warung Happy 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 18 King Thai Tea 1-2 tahun L 20-29 SLTA K 19 Pondok Esty 6-12 bulan P 20-29 SLTA P

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

252

20 Twins Kebab 6-12 bulan L 20-29 S1 P 21 Kako Thai Tea 1-2 tahun P 20-29 SLTA K 22 Rocket Chicken Sulthan Adam >2 tahun P 20-29 SLTA K 23 Warung Makan Aisha 6-12 bulan P 30-39 SLTA K 24 Kandangan Kalsel Pos 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 25 Warung Kepiting Nyanyat 1-2 tahun L 20-29 SLTA K 26 Rumah Cemilan 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 27 Fremilt Dan Sosis Bakar Yoi 1-2 tahun L 20-29 SLTA K Ayam Kentucky Dan Ayam 28 Geprek Rina 1-2 tahun P 20-29 SLTA P 29 Andhika 1-2 tahun L 20-29 SLTA K 30 Nasi Goreng Cak Pur 6-12 bulan L 30-39 SLTA K 31 Bubur Ayam Mentari 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 32 Cek Diva 6-12 bulan P 30-39 SLTA K 33 Ortega 1-2 tahun L 20-29 SLTA K 34 Crispy Corner 6-12 bulan L 20-29 SLTA K 35 Warung Ayuja 1-2 tahun L 30-39 SLTA P 36 Warung Hj Erna 1-2 tahun P 20-29 SLTA K 37 Warung Barokah 1-2 tahun P 30-39 SLTA K 38 Kedai Bunda Flamboyan >2 tahun P 20-29 SLTA K 39 Nasi Goreng Ahsan 1-2 tahun L 20-29 SLTA K 40 Acan Raja Banjar 1-2 tahun L 20-29 SLTA K 41 Warung Sadulur 1-2 tahun P 20-29 S1 K 42 Bebek Balap Cak Hadi 1-2 tahun P <20 SLTA K 43 Pondok Geprek 6-12 bulan P 20-29 SLTA K 44 Warung Mama Dea 6-12 bulan P 20-29 SLTA P 45 Little Donat King 1-2 tahun P 20-29 SLTA K 46 Ayam Geprek Bensu >2 tahun L 20-29 SLTA K 47 Milkie Bubble 6-12 bulan L 20-29 SLTA K

Berdasarkan Tabel 5.5 Profil Responeden 2 Aplikasi (Go Food dan Grab Food) dapat disimpulkan bahwa 2 pengusaha kuliner menggunakan aplikasi selama 3-6 bulan ( 4%), 23 pengusaha kuliner telah menggunakan Aplikasi Grab Food selama 6-12 atau sebesar 49%. 16 Pengusaha Kuliner telah menggunakan aplikasi Go Food selama 1-2 tahun atau sebesar 34% dan > 2 tahun sebanyak 6 Pengusaha kuliner atau sebesar 13%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.12 Jangka waktu Penggunaan Aplikasi sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

253

Jangka Waktu Penggunaan ke 2 Aplikasi

< 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan 1 – 2 tahun > 2 tahun 0% 4%

13%

34% 49%

Gambar 5.6 Jangka waktu Penggunaan ke 2 Aplikasi Sumber : Peneliti, 2019 Profil pengusaha kuliner yang telah menjadi responden dengan memberikan informasi dalam kuisioner adalah sebagai berikut : 1. Status Responden Pengusaha kuliner dengan status pemilik (owner) yang telah berkontribusi langsung adalah sebanyak 8 orang (17 %) dan 39 responden diisi oleh karyawanan yang kompeten pada usaha kuliner tersebut sebanyak 83 %,. Hal ini terlihat pada Gambar 5.13 sebagai berikut : Status Kepemilikan Responden ke 2 Aplikasi

Pemilik Karyawan

17%

83%

Gambar 5.7 Status Kepemilikan Sumber : Peneliti, 2019

2. Jenis Kelamin Pengusaha kuliner dengan jenis kelamin perempuan mendominasi 51% (24 orang) sebagai responden dibandingkan laki laki yang hanya 23 orang atau sebesar 49%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5. 14, sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

254

Jenis Kelamin Responden ke 2 Aplikasi

Perempuan Laki-laki

49% 51%

Gambar 5.8 Jenis Kelamin Sumber : Peneliti, 2019

3. Usia Berdasarkan rentang usia responden Go Food didominasi oleh usia muda yaitu 20-29 tahun sebanyak 39 pengusaha kuliner atau sebesar 83 % dan 13 % pada usia 30-39 tahun sebanyak 6 orang., responden > 40 tahun hanya 1 orang (2%) Bahkan ditemukan pengusaha kuliner yang sangat muda , yaitu < 20 tahun sebanyak 1 orang ( 2 %). Lebih detail dapat dilihat pada Gamnar 5.15 sebagai berikut :

Usia Responden ke 2 Aplikasi

< 20 tahun 20 – 29 tahun 30 – 39 tahun > 40 tahun 50 tahun 2% 0% 2%

13%

83%

Gambar 5.9 Usia Responden ke 2 Aplikasi Sumber : Peneliti, 2019

4. Pendidikan Terakhir Responden dari pengusaha kuliner Banjarmasin memiliki pendidikan terakhir mayoritas SLTA sebanyak 44 orang (94 %.) dan hanya 2 orang responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 atau sebesar 4 %, dan 1 orang berpendidikan < SLTA (2 %). Gambar 5.6 akan menjelaskan mengenai pendidikan terakhir dari responden Pengusaha kuliner di Banjarmasin sebagai berikut :

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

255

Pendidikan Terakhir Responden ke2 Aplikasi

< SLTA SLTA D3 S1 S2

0% 0%2% 4%

94%

Gambar 5.10 Pendidikan Terakhir Responden Grab Food Sumber : Peneliti, 2019

PEMBAHASAN HASIL

Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Oleh Pengusaha Kuliner di Banjarmasin Memanfaatkan e-Commerce pada Aplikasi Go Food Berdasarkan hasil kusioner dari 19 orang responden pada aplikasi Go food, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner di dalam memanfaatkan e-commerce pada Faktor Biaya Operasional dengan rata rata skor 4.32 (kategori Setuju ). Para pengusaha setuju bahwa bergabung dengan Go Food akan mengurangi Biaya Operasional yaitu biaya iklan, ongkos kirim dan akan menambah biaya telpon/pulsa. Tabel 5.2 Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Pengusaha Kuliner (Aplikasi Go Food) Faktor yang mempengaruhi Sub Faktor Skor Rata-rata Omzet 3 3,96 Daerah Pemasaran 3 3.77 Sistem kerjasama dan bagi hasil 3 3.95 Biaya Operasional 3 4.32 Laba 3 3.95 Sumber : Penulis, 2019 Hasil ini senada dengan penelitian Lulus Prapti (2018) di kota Semarang, yaitu omzet penjualan setelah bergabung dengan Layanan Go-Food meningkat dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan Layanan Go-Food, hal ini dikarenakan Go-Food mempromosikan makanan yang di produksinya. Berdasarkan hasil survey, di kota Banjarmasin 19 pengusaha kuliner yang menggunakan aplikasi Go Food , faktor omzet menduduki peringkat ke 2 yang mempengaruhi pengusaha kuliner.

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

256

Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Oleh Pengusaha Kuliner di Banjarmasin Memanfaatkan e-Commerce pada Aplikasi Grab Food Berdasarkan hasil kusioner dari 8 orang responden pada aplikasi Grab food, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner di dalam memanfaatkan e-commerce pada Faktor Biaya Operasional dengan rata rata skor 4.29 (kategori Setuju ). Para pengusaha setuju bahwa bergabung dengan Go Food akan mengurangi Biaya Operasional yaitu biaya iklan, ongkos kirim dan akan menambah biaya telpon/pulsa. Tabel 5.8 Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Pengusaha Kuliner (Aplikasi Grab Food) Faktor yang mempengaruhi Sub Faktor Skor Rata-rata Omzet 3 3,875 Daerah Pemasaran 3 3.75 Sistem kerjasama dan bagi hasil 3 3.958

Biaya Operasional 3 4.29 Laba 3 3.833 Sumber : Penulis, 2019 Hasil ini senada dengan penelitian Lulus Prapti (2018) di kota Semarang, yaitu omzet penjualan setelah bergabung dengan Layanan Go-Food meningkat dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan Layanan Go-Food, hal ini dikarenakan Go-Food mempromosikan makanan yang di produksinya. Berdasarkan hasil survey, di kota Banjarmasin 8 pengusaha kuliner yang menggunakan aplikasi Go Food , faktor omzet menduduki peringkat ke 3 yang mempengaruhi pengusaha kuliner.

Pemanfaatan e-Commerce pada ke dua (2) Aplikasi ( Go Food dan Grab Food) Oleh Pengusaha Kuliner di Banjarmasin Berdasarkan hasil kusioner dari 47 orang responden pada 2 aplikasi, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengusaha kuliner di dalam memanfaatkan e-commerce pada Faktor Biaya Operasional dengan rata rata skor 4.170 (kategori Setuju ). Para pengusaha setuju bahwa bergabung dengan Go Food akan mengurangi Biaya Operasional yaitu biaya iklan, ongkos kirim dan akan menambah biaya telpon/pulsa. Dan pada Faktor Laba dengan rata-rata skor 4.114, yaitu pengusaha kuliner setuju bahwa dengan menggunakan aplikasi akan meningkatkan Laba dan telah meningkat laba dibanding sebelum bergabung serta laba yang diperoleh lebih besar melalui aplikasi dibanding penjualan di tempat. Tabel 5.9 Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Pengusaha Kuliner (2 Aplikasi Go food dan Grab Food) Faktor yang mempengaruhi Sub Faktor Skor Rata-rata Omzet 3 3,823 Daerah Pemasaran 3 3.68 Sistem kerjasama dan bagi hasil 3 3.822 Biaya Operasional 3 4.170 Laba 3 4,114 Sumber : Penulis, 2019

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

257

Hasil ini senada dengan penelitian Lulus Prapti (2018) di kota Semarang, yaitu omzet penjualan setelah bergabung dengan Layanan Go-Food meningkat dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan Layanan Go-Food, hal ini dikarenakan Go-Food mempromosikan makanan yang di produksinya. Berdasarkan hasil survey, di kota Banjarmasin 47 pengusaha kuliner yang menggunakan ke 2 aplikasi secara bersamaan , faktor omzet menduduki peringkat ke 3 yang mempengaruhi pengusaha kuliner.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 1. Responden penelitian adalah 74 pengusaha kuliner di Banjarmasin, yang menggunakan aplikasi Go food 19 dan Grab Food 8 serta 47 pengguna 2 aplikasi. 2. Faktor–faktor yang menjadi variabel didalam pengusaha kuliner memutuskan memanfaatkan e-commerce pada aplikasi Go Food dan grab Food adalah Omzet, Daerah Pemasaran , Sistem kerjasama dan bagi hasil , Biaya Operasional dan Laba 3. Faktor yang dominan mempengaruhi pengusaha kuliner pada aplikasi Go Food dan Grab Food adalah Biaya operasional, dan pada ke 2 aplikasi adalah Biaya operasional dan Laba

Saran 1. Hendaknya para pengusaha kuliner memanfaatkan e-commerce dengan menggunakan aplikasi Go food dan Grab Food memperoleh keuntungan antara lain peningkatkan omzet penjualan, memperluas jangkauan pemasaran, Sistem kerja sama dan bagi Hasil yang memberikan keuntungan dan kemudahan bagi pengusaha kuliner, mengurangi biaya operasional (biaya angkut, iklan dan lainnya) serta meningkatkan Laba. 2. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk penelitian berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Marcel Susanto , https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0Apa Itu Revolusi Industri 4.0? January 18, 2019 https://www.robicomp.cPosted on December 24, 2018 by rifzanom/pengertian- cloud-computing-cara-kerja-dan-jenis-layanannya.html http://www.kemenperin.go.id/artikel/18967/Making-Indonesia-4.0:-Strategi-RI- Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4 Start up Report 2018 ( Daily Social, 2019) Dyan Fauziah Suryadi, Muh Indra Fauzi Ilyas , Adopsi Online Food Delevery Service Bagiwirausaha Pemula Di Kota Makassar(Studi Kasus Padabig Bananas) , , Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018, PP75-80

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

258

Rr. Lulus Prapti NSS, SE, Msi dan Rahoyo, SE., MM , Dampak Bisnis Kuliner Melalui Go Food Bagi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Semarang, Dinamika Sosial Budaya, Vol 20, No. 2, Desember 2018, pp 120-133 Arum Indraswari, Hendra Kusuma , Analisa Pemanfaatan Aplikasi Go-Food Bagi Pendapatan Pemilik Usaha Rumah Makan Di Kelurahan Sawojajar Kota Malang Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 2 Jilid 1/Tahun 2018 Hal.63 - 73 Phaureula Artha Wulandari, Analisis SWOT Perkembangan Finansial Teknologi Di Indonesia, Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017 Politeknik Negeri Banjarmasin, ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

259