Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598

Analisis Organologi Kecapi 20 Dawai Semi Elektrik Buatan Buyoeng Di Bengkel Jentreng Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

Pini Budiasari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya [email protected]

Asep Wasta, M.pd. Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya [email protected]

Wan Ridwan Husen Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya [email protected]

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Analisis Organologi Kecapi siter buatan Buyoeng” . Jenis Kecapi bermacam-macam salah satunya adalah jenis kecapi siter. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang peneliti temukan dan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana memilih alat musikn kecapi yang baik. Kecapi yang dapat dikatakan baik berkualitas dilihat dari beberapa aspek, seperti bunyi yang dihasilkan, kualitas bahan baku dan estetika bentuk kecapi. Hal ini penting untuk diketahui karena banyak masyarakat yang mahir memainkan alat musik kecapi tanpa mengetahui kualitas alat musik kecapi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif yakni menganalisis dan mendeskripsikan apa yang peneliti peroleh dilapangan ke dalam tulisan. Peneliti ini juga memperoleh bagaimana proses pembuatan kecapi berdasarkan hasil penelitian, kemudian dikaitkan dengan ilmu organologi yang berhubungan dengan ilmu akustika serta diperoleh struktur kecapi, sumber bunyi yang dihasilkan. Objek penelitian ini adalah kecapi siter 20 dawai semi elektrik yang dibuat oleh Buyoeng. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observsi lapangan, wawancara, dokumentasi serta studi literatur. Hasil Penelitian yang diperoleh adalah bahwa dalam memproduksi kecapi yang berkualitas harus benar-benar dapat memperhitungkan dan memahami kualitas bahan, proses pembuatan , penerapan ilmu organologi dengan sentuhan estetis tanpa mengurangi kualitas bunyi itu sendiri Kata Kunci: Organologi, kecapi siter 20 dawai semi elektrik ABSTRACT

This thesis is titled "Analysis of OrganologicalKecapi 20 Lute Organizations by Buyoeng". Types of harps assorted one of them is the type of kecapi zither. This study aims to answer the problems that researchers find and to provide information to the public about how to choose a good harp music instrument. Good quality harp can be seen from several aspects, such as the sound produced, the quality of raw materials and the aesthetics of the harp form. This is important to know because many people are adept at playing the harp without knowing the quality of the harp. The research method used in this study is a descriptive analytic method with a qualitative approach that is analyzing and describing what researchers obtain in the field into writing. This researcher also obtained how the process of making the harp based on the results of the study, then related to the science of organoloical related to the science of acoustic and obtained the structure of the harp, the resulting sound sumvber. The object of this study is the 20-string semi-electric zither zither made by Buyoeng. Data collection techniques used in this study are through field observations, interviews, documentation and literature studies. Research results obtained are that in producing hight quality zither must really be able to calculate and understanbd the quality of the material the manufacturing proces , the aplication of the science Of organology with aestheic touch without reducing the quality of the sound itself. Keywords: Organological, zither 20 semi-electric strings

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598| 114

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598

A. PENDAHULUAN dengan berbagai macam bentuk dan adalah negara yang besar negara penampilannya. Mereka seringkali melihat yang kaya budaya dan tradisi, salah satunya dari sisi luarnya saja, misalnya warna, suku di Indonesia yaitu suku Sunda yang kemasan atau bahkan mereka sering tertarik berada di pulau Jawatepatnya di Jawa Barat. membeli kecapi tersebut karena harga Suku Sunda juga memiliki kesenian promosi yang meyakinkan. Padahal belum tradisional yang khas dan beragam, selain itu tentu kecapi tersebut dapat berfungsi suku Sunda memiliki alat musik tradisional dikatakan baik atau tidak. diantaranya alat musik tradisional kecapi. Untuk mengetahui tentang bagaimana Alat musik tradisional kecapi merupakan alat memilih alat musik kecapi yang baik dan musik klasik yang selalu mewarnai beberapa berkualitas diperlukan pengetahuan tentang kesenian di tanah Sunda ini. Membuat kecapi kualitas instrumen musik kecapi yang baik bukanlah hal yang mudah,meski sekilas berdasarkan ilmu organologi. Alat musik tampak seperti alat musik sederhana. Untuk kecapi juga dapat dikatakan baik dan bahan bakunya saja terbuat dari kayu berkualitas dilihat dari beberapa aspek, Kenanga, yang terlebih dahulu di rendam seperti bunyi yang dihasilkan, kualitas bahan selama 3 bulan. Sedangkan senarnya,kalau baku, estetika bentuk kecapi, pemilihan ingin menghasilkan nada yang bagus harus senar, kerapihan dalam proses pembuatan, dari kawat swasa (logam campuran emas dan dan tahan lama. Untuk itu pemilihan bahan tembaga) seperti kecapi yang dibuat tempo dan cara pembuatan tentu sangat berpengaruh dulu. Karena swasa saat ini harganya terhadap kualitas bunyi yang dihasilkan. mahal,senar kecapi sekarang lebih Hal inilah yang membuat penulis tertarik menggunakan kawat baja. untuk mengangkat permasalahan tersebut Menurut Ruswandi (2008:2) kecapi ini sebagai penulisan skripsi. Tujuannya untuk ada yang disebut jentreng, kecapi parahu, mengetahui dan memahami tentang kecapi rincik, kecapi siter, dan lain-lain. organologi instrumen kecapi. Oleh karena Kecapi yang hidup dan berkembang di Jawa itu, penulis perlu memahami dan menelusuri Barat, dilihat dari bentuknya ada dua macam, tentang proses pembuatannya, mulai dari yaitu berbentuk kotak persegi panjang bagaimana cara memilih kualitas kayu yang (kecapi sitter), dan berbentuk mirip perahu baik yang akan digunakan sebagai bahan (jentreng, kecapi parahu, kacapi rincik). pembuatan kecapi, hingga proses bagaimana Menurut Kubarsah (1995: 21) kecapi kayu tersebut menjadi sebuah instrumen siter mempunyai bentuk yang berbeda kecapi. Untuk itu peneliti memilih salah satu dengan kecapi indung. Bentuk kecapi ini pengrajin kecapi di daerah Kota Tasikmalaya lebih sederhana, dimaksudkan untuk yaitu Buyoeng, beliau adalah seorang mewujudkan bentuk kecapi yang lebih pengrajin sekaligus kreator di Bengkel Seni praktis dan dapat dibawa kemana-mana Jentreng yang berada di Desa Salam Nunggal dengan mudah. Oleh karena itu kecapi siter Kelurahan Leuwidahu Kota Tasikmalaya. dalam penggunaannya lebih bermasyarakat, Adapun tujuan yang diharapkan dari sehingga ada yang menyebutnya kacapi penelitian ini yaitu: warung kopi karena kecapi ini sering 1. Untuk mengetahui proses pembuatan digunakan di kedai-kedai atau warung- kecapi siter 20 dawai semi elektrik buatan warung kopi sebagai sarana hiburan untuk Buyoeng. menarik para pembeli dan menambah para 2. Untuk mengetahui ciri khas dan pelanggan. perbedaan kecapi siter 20 dawai semi elektrik Masyarakat pada umumnya belum buatan Buyoeng dengan kecapi siter pada cukup paham terhadap alat musik kecapi umumnya. yang berkualitas. Akhirnya masyarakat sering terjebak oleh desain atau model

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598| 115

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598

Organologi dalam istilah musik Proses pelarasan alat musik kecapi itu merupakan ilmu tentang alat musik. Menurut tergantung kepekaan dari pemain alat musik Hood ( Dalam sukma 2012: 9 ) bahwa : tersebut. Karena cara pelarasannya hanya “Organologi adalah ilmu yang membahas dengan menggunakan insting dan feeling. tentang ukuran dan bentuk, bahan dan Penyeteman nada pada alat musik kecapi prinsip pembuatan metode dan teknik dilakukan dengan cara memutar pureut untuk memainkan bunyi dan wilayah nada yang mengatur tegangan dawai sehingga nada dihasilkan, serta aspek sosial budaya yang yang diinginkan tercapai. Selain itu pelarasan berkaitan dengan alat musik tersebut. alat musik kecapi bisa dengan menggunakan Organologi juga tidak hanya mencakup , tetapi untuk para pemula yang sedang tentang masalah teknik memainkan, belajar kecapi juga bisa melakukan pelarasan fungsi musikal, dekorasi fisik, dan aspek dengan cara stel kecapi menggunakan gitar sosial budaya saja, melainkan termasuk atau juga bisa dengan Aplikasi guitar tuner. juga didalamnya sejarah dan deskripsi alat Aplikasi guitar tuner adalah alat untuk musik tersebut secara konstruksional” menemukan nada maupun frekuensi pada alat Menurut klasifikasi alat music,kecapi musik kecapi. Alat musik kecapi siter termasuk ke dalam instrument Chordophone. mempunyai 20 dawai, kecapi menggunakan Menurut Banoe (2010: 13) bahwa instrumen nada pentatonis artinya 5 nada yaitu da, mi , dawai dikategorikn dalam Chordophone. na, ti, la, da. Cara stel kecapi dimulai dari Bunyi yang keluar dari kecapi disebabkan senar paling bawah atau senar 1 sampai senar dari getaran yang berasal dari senar senar paling atas atau senar 20. Dengan Laras yang digetarkan oleh seseorang yang Senar 1 = G , Senar 2= F#, Senar 3 =D, Senar memainkannya. 4=C, Senar 5=B, 6=G dan seterusnya sampai Kecapi Kecapi merupakan alat musik khas senar ke 20=B. daerah Jawa Barat. Instrumen ini termasuk ke dalam kategori alat musik Chordophone yaitu B. METODE PENELITIAN alat musik yang memiliki sumber bunyi Dalam penelitian ini, metode penelitian yang berasal dari senar/dawai. Dalam Kamus digunakan oleh peneliti adalah metode Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian menggunakan metode deskriptif Kecapi – ke·ca·pi adalah alat musik petik (descriptive analitik) menurut (Sugiyono tradisional yang berdawai (bersenar) tiga, 2009: 29) adalah suatu metode yang lima, enam , tidak bergaris nada, dan berfungsi untuk mendeskripsikan atau dimainkan dengan jari. Istilah kecapi berasal memberi gambaran terhadap objek yang dari ‘kaca’ dan ‘pi’. ‘Kaca’ berarti cermin, diteliti melalui data atau sampel yang telah dan ‘pi’ berarti pikiran. Dengan terkumpul sebagaimana adanya tanpa menggabungkan dua makna ini, kata ‘kecapi’ melakukan analisis membuat kesimpulan mempunyai arti pikiran seseorang. yang berlaku untuk umum. Teknik Dimasalalu bangsawan hendak mengadakan pengumpulan data berupa observasi, pertemuan dengan para penggawannya, wawancara, dokumentasi, studi literatur. terlebih dahulu mereka menikmati sajian Analisis data berupa reduksi data, penyajian musik kacapi. Pada buku Ubun Kubarsah data, kesimpulan data. (1995: 10-25) ada beberapa macam-macam kecapi berdasarkan bentuknya diantaranya : C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Kecapi Perahu / Kecapi Indung KECAPI SITER BUATAN 2) Kecapi Rincik BUYOENG 3) Kecapi Siter

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598| 116

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598

Hasil penelitian ini merupakan organologi 6.Pick Up/Pream Equalizer tentang kecapi yang dibuat oleh Buyoeng. Kecapi siter merupakan bentuk c. Proses Pembuatan Kecapi Ada perkembangan baru yang dianggap lebih beberapa Tahapan yaitu: praktis jika dibandingkan dengan kecapi 1. Tahap pertama ( Pembuatan Kontruksi) indung. Pada tahapan pertama ini yaitu pembuatan pola pada kayu, selanjutnya pemotongan a. Bahan baku yang digunakan , kayu yang sudah dibentuk pola, Penghalusan Berdasarkan wawancara peneliti dengan Permukaan kayu, Pembuatan lubang mata Buyoeng selaku pengrajin kecapi siter dan itik, Pembuatan lubang resonator/sound hole, sekaligus narasumber utama pada tanggal 20 Pemasangan kayu palang/x brace dan yang Juli 2019 bertempat di kediaman beliau terakhir penggabungan badan kecapi. sekaligus tempat membuat kecapi yang 2. Tahap Kedua beralamat di Dusun Salam Nunggal, Desa Pada tahapan ini sesudah digabungkan badan Salam Nunggal, Kelurahan Leuwidahu, kecapi selanjutnya di dempul, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya pengampelasan, lalu penyemprotan epoxy, diperoleh informasi bahwa bahan baku dalam selanjutnta penfgecatan semua badan kecapi pembuatan kecapi siter beliau menggunakan dan yang terakhir clear atau pernis agar kayu lame atau yang dikenal dengan pilai, permukaan kecapi mengkilap. pule, pelai , polay, puli. Kayu lame memiliki 3. Tahap Ketiga ( Pemasangan nama ilmiah Alstonia spp termasuk keluarga Komponen Pada Kecapi) Apocynaceae atau keluarga salah satu suku Pada tahap ketiga ini yaitu tahapan terakhir anggota tumbuhan berbunga. Buyoeng yaitu pemasangan komponen dimulai dari menggunakan kayu lame untuk badan kecapi. pemasangan pureut, lubang mata itik, Buyoeng memproleh kayu lame dari selanjutnya pemasangan senar, pemasangan pabrik pengrajin di daerah Tasikmalaya. inang dan yang terakhir pemasangan pick up. Kayu ini diperlukan untuk membuat badan kecapi ( resonator), rangka/rusuk dalam pada d. Ciri Khas Kecapi Buatan Buyoeng resonator dan tumpang sari. Untuk membuat resonator kayu lame yang diperlukan ialah yang berbentuk papan sebanyak 3 lembar dengan ukuran yang sama yaitu panjang 80cm , lebar 35cm dengan ketebalan 6 sampai dengan 7mm. Buyoeng memperoleh kayu tersebut dari pabrik pengrajin daerah Tasikmalaya. Bahan-bahan pilihan yang tidak cacat, berlubang dan berhama untuk menjaga kualitas kecapi. Kacapi siter memiliki beberapa ciri khas b.Komponen Dalam Pembuatan Kecapi yang dapat dilihat oleh mata dan didengar yaitu : oleh telinga manusia. Hal ini dapat 1.Dawai/Senar/Kawat dibuktikan dari beberapa aspek yang terdapat 2.Inang dalam kacapi siter buatan Buyoeng, 3.Pureut / Sekrup diantaranya dari segi penggunaan bahan, 4.Plat Alumunium warna, dan ketelitian dalam pembuatan, 5.Mata Itik bentuk atau model, serta produksi bunyi kacapi siter. Penyeteman nada dilakukan

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598| 117

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598

dengan cara memutar pureut untuk mengatur Menurut Buyoeng beliau berpendapat bahwa tegangan dawai sehingga nada yang bahan baku alat musik yang baik haruslah diinginkan tercapai. Ciri khas ini dapat dilihat memakai bahan baku kayu yang kering dari bahan yang digunakan, yaitu kayu yang sempurna agar dapat menghasilkan produk memiliki tekstur baik serta dipotong dengan kecapi yang baik. Dalam hal ini Buyoeng cara yang benar dan dikeringkan dengan ingin berkarya menggunakan bahan baku dari proses yang benar. Selain itu kayu yang kayu dan menghasilkan sebuah karya yang digunakan memiliki umur yang cukup tua berbentuk sebuah alat musik kecapi yang sekitar 15-30 tahun sehingga kacapi siter diadopsinya dari sebuah alat musik memiliki kayu yang kuat, tahan lama, dan gitar.Berdasarkan pemilihan bahan baku, tidak mudah rusak. Beliau juga berpendapat Buyoeng sangat memperhatikan kualitas bahwa penggunaan bahan kayu yang baik bahan baku dalam pembuatan kecapi. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas bunyi yang terlihat dari proses pemilihan bahan baku dihasilkan oleh sebuah kacapi. pembuatan kecapi. Kitreria kayu yang dipilih Warna dan serat pada kacapi siter dan digunakan dalam pembuatan kecapi buatan Buyoeng memiliki warna seperti gitar sangant diperhatikan guna memenuhi aspek akustik, beliau terinspirasi warna motif organologi yang digunakan dalam sunburst pada badan kacapi, warna sunburst pembuatan kecapi. Menurut beliau proses memiliki artian semangat yang terus pengeringan pada kayu juga memepengaruhi membara seiring dengan berkembangnya kualitas dari kayu yang dapat diproses zaman, dimana alat musik tradisional seperti menjadi alat musik kecapi dan di butuhkan kecapi sudah mulai meredup, warna sunburst memiliki kadar air dan getah resin yang ini mewakili isi hati beliau untuk membakar sedikit, kadar air pada kayu juga tidak bisa semangat beliau, supaya anak muda tertarik dikeringkan atau dihilangakan sepenuhnya, dengan kecapi. Buyoeng menggunakan hal itu karena kayu memiliki sifat hidrotofis warna merah pada atas kecapi dan warna yaitu menyerap air yang ada diudara. hitam untuk sisi kecapi juga bawah kecapi. Bahan baku yang digunakan Buyoeng Dilihat dari segi warna dan bentuk kacapi untuk membuat kecapi (resonator) siter memiliki ukiran yang khas dan ukuran menggunakan kayu lame, karena kayu ini yang lebih pendek sehingga dapat di mainkan dilihat lebih baik dalam menghasilkan bunyi oleh masyarakat khususnya anak-anak. Pada yang dihasilkan lebih baik dalam bagian bawah kacapi mempunyai bagian menghasilkan bunyi dan hanya memiliki yang melengkung seperti gitar akustik, hal ini sedikit kekurangan jika dbandingkan dengan dapat memaksimalkan pantulan bunyi pada kayu lain. dawai ke lubang resonator, kecapi yang di Berdasarkan pengamatan penulis buat oleh Buyoeng memiliki lubang dilapangan, proses pembuatan kacapi resonator pada bagian atas bagian badan dilakukan melalui 3 tahapan. Tahapan kecapi, hal ini terinspirasi dari mini harpa pertama yaitu pembuatan badan kacapi atau autoharp. Pinggiran kacapi buatan (body). Dimulai dari pengukuran bahan baku Buyoeng di buat aerodianamis agar bentuk yang akan dijadikan menjadi bahan baku tidak monoton dan kaku atau tidak baku, pada untuk kacapi, pembuatan dan pemotongan inang di buat berbeda pada umumnya dengan badan kecapi. Tahap kedua yaitu dimulai dari bahan fiberglas atau resin, dan tumpangsari tahap penghalusan pada kecapi dan menggunakan kayu. penyemprotan cat, cat transparan atau vernis setelah pewarnaan. Tahap ketiga yaitu D. PEMBAHASAN pemasangan komponen komponen pada

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598| 118

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598

kecapi diantaranya pemasangan plat instrumen kecapi umumnya terbuat dari alumunium, pureut, senar, inang dan bahan baku kayu. Ada kriteria bahan baku tumpangsari. dalam pembuatan instrumen kecapi siter Kualitas bunyi kecapi buatan diantaranya usia pohon, kadar air, kerusakan Buyoeng dapat dilihat dan didengar melalui dan keretakan kayu, pengolahan bahan serta beberapa aspek, diantaranya bunyi yang kualitas kayu. dihasilkan terdengar seimbang ketika kecapi Proses pembuatan kecapi siter dilakukan dibunyikan dalam frekuensi rendah, sedang, melalui 3 tahap : bunyi yang keluar tetap terdengar seimbang 1. Pembuatan badan kecapi dimulai dari keras antara senar yang satu dan senar yang pengukuran pada bahan baku yang akan lainnya. Kecapi siter buatan Buyoeng dijadikan bahan untuk mmbuat badan kecapi, memiliki suara yang keras dan nyaring. penghalusan bahan baku, pembuatan pola, Sound projection yang terdengar keras dan pemotongan pola serta penggabungan jelas. Sound Projection adalah proses konstruksi kecapi. resonansi bunyi yang dihasilkan melaui 2. Pengecatan dari mulai pendempulan, sound hole (lubang suara). penghamplasan dan penghalusan, Kelemahan kecapi siterbuatan Buyoeng penyemprotan dasar epoxy, penyemprotan adalah terdapat pada dawai yang jauh dari cat dan pengclearan atau pemernisan setelah lubang resonator jadi suarannya tidak terlalu pengecatan. nyaring hal ini dibuktikan dari perhitungan 3. Pemasangan komponen-komponen gain amplitudo. Kedua dari segi waktu diantaranya pemasangan tumpangsari, inang pembuatan yang sangat memakan waktu, sebagai pijakan senar, dan pemasangan menurut beliau pembuatan bisa memakan pureut untuk penyetelan nada. waktu kurang lebih 2bulan untuk Kecapi siter buatan buyung memiliki ciri mendapatkan hasil yang baik. Kemudian dari khas pada penggunaan bahan yang digunakan harga kecapi siter yang dibuat Buyoeng yaitu kayu yang memiliki tekstur baik dan terkesan mahal dibandingkan kecapi pada dipotong dengan cara yang benar. Bentuk dan umumnya. model kecapi buatan buyoeng berukuran Menurut Buyoeng pemeliharaan kecapi pendek, sehingga dapat dimainkan oleh anak- dapat dilakukan dalam beberapa cara. Cara - anak. Pada bagian bawah kecapi mempunyai cara tersebut yaitu, kecapi sebaiknya bagian yang melengkung seperti gitar disimpan didalam ruangan yang tidak terlalu akustik. panas dan dingin. Hal ini dilakukan agar kayu pada kecapi tidak berjamur sehingga tidak mudah rusak dan hancur.

E. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Arini, S.HD.,& Supriadi, Didin. (2010). Harmonia. Kecapi Suling Instrumentalia sebagai salahsatu Kesenian Khas Sunda, XI.(1).10-16. Balai Pustaka, (1991) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen DAFTAR PUSTAKA Pendidikan dan Kebudayaan.

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598| 119

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598

Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik, Yogyakarta: Kanisius. Banoe, Pono. (2010). Pengantar Organologi, Jakarta: CV. Baru. Bradley, Marganet. (1993), Kacapi siter and Kacapi Parahu : Two Major Contributors to the Development of Sundanese Musical Styles( Tesis). Master of Music, University og new South Wales, Sydney. Hendarto, Sri. (2010). Organologi dan Akustika I & II, Bandung: CV. Lubuk Harahap, Irwansyah. (2005). Alat Musik Dawai, Jakarta: CV. Lembaga Pendidikan Nusantara. Kristianto, Jubing. (2007). Gitar Pedia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Kubarsah, Ubun, (1995). Waditra. Bandung: CV. Sampurna.

Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, Vol 3. No. 1, Juni 2020, ISSN: 2620-8598| 120