Informasi Tentang Pemegang Saham
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
INFORMASI TENTANG PEMEGANG SAHAM 1. Provinsi Maluku Provinsi Maluku dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 79) Sebagai Undang-Undang. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU No. 20/1958, wilayah Provinsi Maluku meliputi Wilayah Daerah Maluku Utara, Wilayah Daerah Maluku Tengah, Wilayah Daerah Maluku Tenggara dan Wilayah Daerah Ambon. Ibukota Provinsi Maluku berkedudukan di Ambon. Wilayah Provinsi Maluku` terdiri dari 2 (dua) Kotamadya, yaitu Kota Ambon dan Kota Tual serta 9 (sembilan) Kabupaten, yaitu Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Buru Selatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Provinsi Maluku dipimpin oleh: Gubernur : Ir. Said Assagaff. Wakil Gubernur : Dr. Zeth Sahuburua, SH.,MH. 2. Provinsi Maluku Utara Provinsi Maluku Utara dahulu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Undang-undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah- daerah Swatantra Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Tingkat I Provinsi Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 80) sebagai Undang- Undang. Berdasarkan Undang-Undang No. 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895), dibentuk Provinsi Maluku Utara dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berasal dari sebagian wilayah Provinsi Maluku yang terdiri atas wilayah Kabupaten Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, dan Kota Ternate. Ibukota Provinsi Maluku Utara berkedudukan di Sofifi. Wilayah Provinsi Maluku Utara terdiri dari 2 (dua) Kotamadya, yaitu Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan serta 8 (delapan) Kabupaten, yaitu Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Taliabu. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Provinsi Maluku Utara dipimpin oleh: Gubernur : H. Abdul Ghani Kasuba, Lc. Wakil Gubernur : Muhammad Natsir Thaib 3. Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat No. 22 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1957 No. 79) sebagai Undang-Undang. Ibukota Kabupaten Maluku Tengah berkedudukan di Kota Masohi. Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari 14 (empat belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Amahai, Kecamatan Banda, Kecamatan Leihutu, Kecamatan Nusa Laut, Kecamatan Pulau Haruku, Kecamatan Salahutu, Kecamatan Saparua, Kecamatan Seram Utara, Kecamatan Tehoru, Kecamatan Teon Nila Serua, Kecamatan Teluk Elpaputih, Kecamatan Seram Utara Barat, Kecamatan Leihutu Barat dan Kota Masohi. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Maluku Tengah dipimpin oleh : Bupati : Abua Tuasikal, SH Wakil Bupati : Marlatu Leleury, SE 4. Kabupaten Maluku Tenggara Kabupaten Maluku Tenggara dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat No. 22 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Swantatra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1957 No. 79) sebagai Undang-Undang. Ibukota Kabupaten Maluku berkedudukan di Kota Langgur. Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari 6 (enam) cakupan wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kecamatan Kei Besar, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kecamatan Kei Kecil. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Maluku Tenggara dipimpin oleh: Bupati : Drs. Muhamad Taher Hanubun Wakil Bupati : Ir. Petrus Beruatwarin, M.Si 5. Kota Ambon Kota Ambon dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat No. 23 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara tahun 1957 No.80) sebagai Undang-Undang. Kota Ambon terdiri dari 5 (lima) cakupan wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Nusaniwe, Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Teluk Ambon, Kecamatan Baguala dan Kecamatan Leitimur Selatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Kota Ambon dipimpin oleh: Walikota : Richard Louhenapessy, SH. Wakil Walikota : Syarief Hadler 6. Kota Tual Kota Tual dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual Di Provinsi Maluku. Ibukota Kotamadya Tual berkedudukan di Kota Tual. Kotamadya Tual terdiri dari 4 (empat) cangkupan wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Dullah Utara, Kecamatan Dullah Selatan, Kecamatan Pulau Tayando Tam dan Kecamatan Pulau-Pulau Kur. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Kota Tual dipimpin oleh: Walikota : Adam Rahayaan, S.Ag., M.Si Wakil Walikota : Usman Tamnge, SE 7. Kabupaten Maluku Tenggara Barat Kabupaten Maluku Tenggara Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895). Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat berkedudukan di Saumlaki. Kabupaten Maluku Tenggara Barat terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan, yaitu Kecamatan Kormomolin, Kecamatan Nirunmas, Kecamatan Wetar, Kecamatan Selaru, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kecamatan Wer Maktian, Kecamatan Wer Tamrian, Kecamatan Wuar Labobar dan Kecamatan Yaru. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Maluku Tenggara Barat dipimpin oleh: Bupati : Petrus Fatlolon, SH., MH Wakil Bupati : Agustinus Utuwaly, S.Sos 8. Kabupaten Kepulauan Aru Kabupaten Kepulauan Aru dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kabupaten Kepulauan Aru (Lembaran Negara Tahun 2003 No. 155). Ibukota Kepulauan Aru berkedudukan di Dobo. Kabupaten Kepulauan Aru terdiri dari 7 (tujuh) cangkupan wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kecamatan Aru Tengah, Kecamatan Aru Tengah Selatan, Kecamatan Aru Tengah Timur, Kecamatan Aru Utara, Kecamatan Aru Selatan Barat dan Kecamatan Aru Selatan Timur. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, Kabupaten Kepulauan Aru dipimpin oleh: Bupati : dr. Johan Ngonga Wakil Bupati : Muin Sogalrey, SE 9. Kabupaten Buru Kabupaten Buru dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895). Ibukota Kabupaten Buru berkedudukan di Namlea. Kabupaten Buru terdiri dari 5 (lima) cakupan wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Namlea, Kecamatan Weapo, Kecamatan Air Buaya, Kecamatan Waplau, dan Kecamatan Batabual. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, Kabupaten Buru dipimpin oleh: Bupati : Ramli I. Umasugi, S.Pi,MM. Wakil Bupati : Amustofa Besan, SH 10. Kabupaten Seram Bagian Barat Kabupaten Seram Bagian Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kabupaten Kepulauan Aru (Lembaran Negara Tahun 2003 No. 155). Ibukota Kabupaten Seram Bagian Barat berkedudukan di Kota Piru. Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri dari 4 (empat) cakupan wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Taniwel, Kecamatan Kairatu dan Kecamatan Seram Barat dan Kecamatan Huamual Belakang/Waisala. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, Kabupaten Seram Bagian Barat dipimpin oleh: Penjabat Bupati : Drs. Moh. Yasin Payapo, M.Pd Wakil Bupati : Timotius Akerina, SE., M.Si 11. Kabupaten Seram Bagian Timur Kabupaten Seram Bagian Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kabupaten Kepulauan Aru (Lembaran Negara Tahun 2003 No. 155). Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur berkedudukan di Kota Hunimoa. Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari 4 (empat) cakupan wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Bula, Kecamatan Pulau Gorom dan Kecamatan Seram Timur dan Kecamatan Werinama. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, Kabupaten Seram Bagian Timur dipimpin oleh: Bupati : Abdul Mukti Keliobas Wakil Bupati : Fachri Husni Alkatiri, Lc., M.Si 12. Kabupaten Halmahera Barat Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dahulu bernama Pemerintah Daerah Tingkat II Maluku Utara. Perubahan nama tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 9 jo. Pasal 21 Undang-Undang No. 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan, yang menyatakan bahwa “Dengan terbentuknya Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Maluku Utara diubah namanya menjadi Kabupaten Halmahera Barat, dan ibu kotanya dipindahkan dari Ternate ke Jailolo.” Ibukota Kabupaten Halmahera Barat berkedudukan di Jailolo. Kabupaten Halmahera Barat terdiri dari 9 (sembilan) cangkupan wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Ibu, Kecamatan Ibu Selatan, Kecamatan Ibu Utara, Kecamatan