HALAMAN JUDUL

E- BEREKSTENSI EPUB SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SMARTPHONE

Penulis

Haning Hasbiyati, S.Pd., M.Si

Editor

Dra. Siti Roudlotul Hikamah, M.Kes

i

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga buku monograf ini yang berjudul “E-Book Berekstensi Epub sebagai Media Pembelajaran Berbasis Smartphone” telah terbit. Buku ini merupakan buku monograf yang dapat memberikan petunjuk praktis bagi mahasiswa dan guru dalam pembuatan media pembelajaran berupa E-Book berbasis Android sebagai usaha untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar dari siswa.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada berbagai pihak yang sudah ikut membantu dalam proses hingga terbitnya buku monograf ini dan DRPM RISTEKDIKTI atas pendanaan penelitian dengan mewujudkan hasil dari penelitian dalam bentuk Monograf.

Kami sangat sadar bahwa masih banyak hal yang kurang sempurna pada buku ini. Kritik mapun saran agar buku ini sempurna kami sangat harapkan sebagai masukan agar buku ini sempurna. Besar harapan kami buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, Guru, dan semua pihak. Jember, 2017 Penulis

ii

Daftar Isi HALAMAN JUDUL...... i Kata Pengantar ...... ii Daftar Isi ...... iii BAB 1 Perkembangan Smartphone Pada Siswa ...... 1 1.1. Smartphone ...... 1 1.2. Jenis-jenis Smartphone ...... 2 1.3. Penggunaan Smartphone Pada Siswa ...... 3 1.4. Dampak Smartphone pada Siswa ...... 5 BAB 2 Proses Pembelajaran Menggunakan Smartphone ...... 9 2.1. Proses Pembelajaran ...... 9 2.2. Komponen dan Unsur Proses Pembelajaran ...... 10 2.3. Respon Belajar ...... 13 BAB 3 Media Pembelajaran ...... 14 3.1. Pengertian Media Pembelajaran ...... 14 3.2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ...... 15 3.3. Pemilihan Media Pembelajaran ...... 15 BAB 4 Media E-Book ...... 18 4.1. Pengertian Media E-Book ...... 18 4.2. Jenis-jenis Format ...... 21 BAB 5 Epub ...... 24 5.1. Pengertian ...... 24 5.2. Kelebihan epub ...... 25 5.3. Kekurangan epub ...... 29 5.4. Aplikasi Support epub ...... 30 BAB 6 Pembuatan E-Book Berekstensi Epub ...... 36 6.1. Konversi Word ke ...... 36 6.2. Pengolahan ebook di Sigil ...... 38 6.3. Membaca Epub ...... 47 BAB 7 Pembelajaran E-Book Berekstensi Epub ...... 52 Daftar Pustaka ...... 58 Index...... 61 Glosarium ...... 63

iii

BAB 1 Perkembangan Smartphone Pada Siswa

1.1. Smartphone Smartphone merupakan jenis telepon pintar yang memiliki kemampuan sama seperti komputer. Smartphone memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan telepon biasa. Keunggulan Smartphone diantaranya suara digital, MP3 player, video, pesan teks, e-mail, web-browsing, kamera, dan TV. Keunggulan lainya dari smartphone adalah aplikasi yang terpasang atau terinstal didalamnya. (http://www.pcmag.com). Perkembangan smartphone di dunia sangat pesat. Pada Tahun 2013 perkembangan pesat di Indonesia yaitu smartphone dengan pengguna sekitar 41 juta dan tablet sekitar 6 juta. Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul "Getting Mobile Right" yang dilakukan oleh pihak Yahoo dan Mindshare, bahwa jumlah tersebut diprediksi akan semakin meningkat dengan pesat terutama pada wilayah perkotaan. Sehingga, Yahoo dan Mindshare memprediksi bahwa pada tahun 2017 akan terdapat 104 juta yang menggunakan smartphone dan terdapat 16 juta yang menggunakan tablet (liputan6.com, 2013). Karakteristik unggul yang terlihat ada pada smartphone yaitu: Mobile OS, Open Source, Web Feature, Fitur hardware 1 eksternal yang merupakan jenis layar sentuh lebar dan sensitif, builtin keyboard, resolusi kamera yang tinggi, kemudian terdapat sisi kamera depan yang digunakan untuk vicon, Mobile PC, dan Technology support (Sharma, 2012). Dengan kelengkapanya maka pertumbuhan smartphone sangat pesat, sehingga banyak memunculkan fitur yang baru agar pemakai mampu memanfaatkan kecanggihan smartphone yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Berbagai fitur dan instrument yang diciptakan, selalu mengalami peningkatan kualitas dan fungsi yang diperlukan pemakai. Sehingga sering bermunculan berbagai produk baru tiap bulanya. Pemakai smartphone dibuat tertarik dengan produk baru, sehingga kepemilikan smartphone ini bukan sebuah kebutuhan, melainkan juga sebagai gaya hidup yang wajib dimiliki oleh individu yang mampu membelinya.

1.2. Jenis-jenis Smartphone Smartphone yang telah beredar di dunia ini memiliki beberapa jenis, meliputi: 1. Symbian adalah Smartphone pertama kali. Symbian merupakan jenis OS yang dikembangkan oleh Symbian Ltd.

2

2. Android adalah jenis OS yang diperkenalkan oleh perusahaan terkenal dengan search engine dan raja internet yaitu Google. 3. Windows Phone dibuat oleh Microsoft yang merupakan Sistem Operasi perangkat mobile. Windows Phone sering disebut Platform Windows Mobile. 4. iPhone OS atau sering disebut iOS merupakan sistem operasi untuk perangkat mobile yang diperkenalkan Apple. Perangkat mobile buatan Apple jenis iOS meliputi iPhone, Apple TV, iPad, dan iPod touch. 5. BlackBerry merupakan salah satu perangkat selular yang dapat memberikan pelayanan berupa e-mail, telepon, sms, penjelajahan internet, messenger (BBM), dan memiliki banyak kemampuan atau fitur lainnya.

1.3. Penggunaan Smartphone Pada Siswa Berdasarkan hasil penelitian Gifary dan Kurnia (2015) yang telah dilakukan menyatakan bahwa terdapat 69% tanggapan responden terhadap intensitas penggunaan smartphone. Sehingga ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil dari rata-rata persentase total dari tanggapan responden terhadap variabel intensitas penggunaan smartphone berada dalam intensitas kategori tinggi. Pada aspek nilai paling tinggi 3 yaitu aspek isi dengan nilai persentase 70%. Hal ini berarti responden menggunakan hampir seluruh isi yang terdapat di dalam smartphone. Jadi ini membuktikan bahwa intensitas penggunaan smartphone berpengaruh terhadap perilaku komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian Nikmah (2016) diperoleh bahwa sebagian besar 99% siswa memiliki smartphone. Hal ini juga sesuai dengan temuan bahwa siswa adalah pemakai aktif internet. Berdasarkan hasil penelitian dari UNICEF melalui program Digital Citizen Safety dan dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dinyatakan bahwa pemakai aktif internet yaitu sebesar 43,5 juta anak-anak dan remaja meliputi kelompok dari usia 10 sampai 19 tahun. Hal ini juga dikuatkan dari hasil unicef bahwa pemakaian internet yang tinggi pada anak-anak dan remaja adalah sebesar 80% digunakan untuk memperoleh data dan informasi, terutama digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah, kemudian sebesar 70% menggunakan media social untuk bertemu teman online, sebesar 65% untuk mendengarkan muusik, sebesar 39% mengakses video, dan mengakses internet melalui smartphone yaitu sebesar 52% (http://www.unicef.org). Penggunaan smartphone memiliki fungsi sebagai media hiburan, media komunikasi, dan media informasi sehingga 4

kepemilikanya dijadikan gaya hidup dapat ditampilkan dalam skema berikut.

Smartphone

Teori Uses and Pengguna Smartphone Gratifications

Media Komunikasi Media Hiburan Media Informasi

Gaya Hidup Masyarakat

Gambar 1.1 Skema Penggunaan Smartphone

1.4. Dampak Smartphone pada Siswa Penggunaan smartphone pada dasarnya akan mempengaruhi perilaku komunikasi suatu individu sehingga smartphone sudah menjadi media komunikasi utama. Tidak hanya berkomunikasi tetapi juga dimanfaatkan di media sosial, sehingga intensitas penggunaan smartphone berpengaruh terhadap perubahan dari perilaku individu.

5

Berikut merupakan dampak dari penggunaan smartphone pada siswa: 1. Dampak Positif a. menambah pengetahuan yang berkaitan dengan perkembangan teknologi, b. komunikasi semakin mudah dan jaringan sosial semakin luas, c. menjadi hiburan saat siswa jenuh belajar, d. membantu siswa mendapatkan informasi yang diinginkan secara tepat dan cepat. 2. Dampak Negatif a. mengganggu perkembangan anak karena siswa lebih tertarik melihat hp bahkan digunakan untuk mencontek. b. Penyalahgunaan fitur internet untuk mencari konten berupa gambar atau video yang tidak sesuai.

Saat ini, gaya hidup dan pola pikir remaja sangat dipengaruhi dengan kemajuan teknologi. Sehingga para remaja yang paling rentan menciptakan dampak negatif dari perkembangan teknologi. Dampak negatif dari penggunaan smartphone yang besar adalah pada para siswa karena jumlah yang sangat besar. Mereka lebih asyik bermain smartphone 6 daripada melakukan hal- hal lain yang lebih bermanfaat seperti belajar, berolahraga, maupun berkarya. Karena asyiknya menggunakan smartphone, sehingga mereka lupa salah satu kewajibannya sebagai seorang siswa yaitu belajar. Selain itu dengan berkembangnya smartphone, ternyata situasi psikologi siswa mengalami beraneka macam reaksi. Contoh reaksi yang muncul yaitu rendahnya minat siswa terhadap belajar. Siswa lebih memilih menggunakan alat komunikasi smartphone untuk bermain atau game dibandingkan dengan belajar. Siswa menjadi tidak fokus dan tidak konsentrasi selama mengikuti proses belajar. Beberapa siswa lebih memilih memainkan smartphone yang mereka miliki dengan mengabaikan guru sedang menjelaskan di kelas. Karena asyik dengan smartphone maka siswa lupa akan kewajibannya sebagai seorang siswa yaitu belajar. Kegemaran memainkan smartphone dapat menyita waktu siswa untuk belajar dan mengerjakan tugas rumah. Hal ini sesuai dengan Akhdinirwanto, R. W. (2011), Rendahnya kemampuan dan motivasi siswa dapat diamati dari kurangnya sikap rasa ingin tahu siswa yang ditunjukkan dengan siswa enggan bertanya saat diberi kesempatan untuk bertanya. Jadi perkembangan teknologi berbasis smartphone yang semakin maju ternyata tidak diimbangi dengan kemampuan dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. 7

Penggunaan smartphone dalam dunia pendidikan merupakan sebuah masalah yang perlu dikaji secara mendalam. Kajian utama yaitu peraturan pelarangan siswa membawa smartphone dan menggunakan dilingkungan sekolah. Siswa akan mendapatkan manfaat Smartphone jika dan hanya jika digunakan untuk kepentingan belajar. Smartphone dapat digunakan berselancar dengan bantuan layanan internet, hal ini sangat membantu siswa menemukan informasi yang tepat dan dapat meningkatkan pengetahuannya di sekolah. Pada kenyataannnya berkebalikan, melainkan sangat sedikit guru dan siswa yang memanfaatkan penerapan teknologi. Penggunaan smartphone yang tidak tidak tepat yaitu tidak dimanfaatkan untuk belajar maka akan berdampak pada prestasi belajar turun dan aktivitas belajar siswa terganggu.

8

BAB 2 Proses Pembelajaran Menggunakan Smartphone

2.1. Proses Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses kegiatan yang diformulasikan dengan tujuan agar seseorang mampu mempelajari suatu hal untuk memperoleh ilmu baru. Sedangkan pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala (2011) merupakan kegiatan yang dirancang oleh guru agar tercapai pembelajaran yang aktif dan menyiapkan sumber belajar. Pembelajaran berakar pada pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Bloom tujuan pembelajaran dikategorikan dalam tiga hal yaitu: 1) kognitif (kemampuan intelektual) tujuan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam perkembangan secara intelektual. 2) afektif (perkembangan moral) tujuan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam perkembangan sikap dan moral. 3) psikomotorik (keterampilan) tujuan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam perkembangan ketrampilan motorik.

9

Pencapaian tujuan ini dipengaruhi oleh interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa agar diperoleh hasil belajar yang optimal, proses tersebut merupakan proses pembelajaran. Sehingga diperlukan upaya guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi supaya tercipta proses belajar mengajar yang efektif, dengan harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam peningkatan ilmu serta perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Berhasi atau tidaknya proses pembelajaran adalah bergantung guru memberikan suasana pembelajaran yang kondusif dan mampu mendorong kreatifitas siswanya. Proses belajar mengajar dapat digambarkan sebagai berikut.

GURU

MENGAJAR RENCANA EVALUASI

SISWA BELAJAR TUJUAN

Gambar 2.1 Alur Proses KBM

2.2. Komponen dan Unsur Proses Pembelajaran Komponen pembelajaran yaitu beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran selama KBM berlangsung. Beberapa komponen pembelajaran meliputi: 10

1) Guru, merupakan komponen yang sangat penting. Guru merupakan pelaku utama bertugas menyiapkan dan menyampaikan materi sekaligus mengatur terlaksananya denagn baik kegiatan belajar mengajar. 2) Siswa, merupakan individu yang biasa disebut sebagai peserta didik. Individu ini memiliki ciri untuk terus mengalami perkembangan dalam hal intelektual, emosi, dan moral. Siswa merupakan target yang harus mengalami perubahan sesuai tujuan pembelajaran. 3) Materi Pembelajaran, merupakan komponen yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai target tujuan pembelajaran. 4) Metode Pembelajaran, merupakan komponen yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode belajar muncul setelah guru menentukan materi pembelajaran. 5) Media Pembelajaran, merupakan sarana agar guru diberi kemudahan untuk berinteraksi dengan siswa. Media sebagai pendukung pembelajaran yang dapat mengkaitkan materi serta metode dalam pembelajaran. 6) Evaluasi Pembelajaran, merupakan alat untuk mengukur pengusaan materi yang telah dipelajari siswa. Evaluasi harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah 11

ditetapkan.

Sedangkan unsur menurut Cronbach dalam Sukmadinata (2004) dalam proses pembelajaran mengemukakan ada tujuh unsur utama, yaitu: 1) Tujuan, merupakan acuan untuk tercapai kebutuhan sehingga proses pembelajaran lebih terarah. 2) Kesiapan, diperlukan kesiapan fisik, psikis, dan penguasaan pengetahuan dan ketrampilan. 3) Situasi, memberikan situasi belajar yang kondusif mendukung proses pembelajaran yang meliputi tempat, lingkungan, alat dan bahan belajar. 4) Interpretasi Individu melihat makna dan menghubungkan kemungkinan pencapaian tujuan tersebut. 5) Respon, berdasarkan interpretasi maka respon ini menentukan tujuan tercapai atau tidak. 6) Konsekuensi, konsekuensi dari proses pembelajaran adalah hasil belajar berupa gagal atau berhasil. 7) Reaksi terhadap kegagalan, kegagalan biasa menurunkan semangat. Sebagai Siswa seharusnya kegagalan digunakan untuk membangkitkan semangat belajar dengan memperbaiki proses pembelajaran. 12

2.3. Respon Belajar Respon merupakan konsekuensi perilaku yang berasal dari perilaku yang sebelumnya sebagai tanggapan atau jawaban dari sesuatu permasalahan tertentu. Perilaku individu berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai. Perilaku individu didasarkan pada tiga pertanyaan yaitu: apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapai, dan mengapa melakukan kegiatan tersebut. Tiga pernyataan tersebut menjadi dasar perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Sebagai para pendidik harus memahami konsep ini. Agar Pendidik mendapatkan respon positif dari siswa dan meraih tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Respon Belajar positif akan muncul jika terdapat motivasi yang tinggi dari diri siswa dalam mencapai tujuan. Berikut gambaran skema untuk meraih tujuan.

Gambar 2.2. Skema hubungan antara respon dan tujuan

13

BAB 3 Media Pembelajaran

3.1. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran menurut Arsyad (2016) dinyatakan dalam istilah alat dan kominikasi pandang dengar, media penjelas, serta bahan pengajaran. Media pembelajaran dalam pengertian fisik yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar, diraba dengan panca indera. Sedangkan dalam pengertian non fisik adalah pesan yang ingin disampaikan oleh guru dari perangkat fisik. Ciri-ciri media dikatakan sebagai media pembelajaran adalah: 1) Fiksatif, merupakan media yang dapat menggambarkan objek atau peristiwa yaitu berupa media yang dapat merekam, menyimpan, dan merekonstruksi. 2) Manipulatif, merupakan media yang memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman sehingga lebih menghemat waktu. 3) Distributif, merupakan media yang memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranportasikan melalui ruang dan disajikan pada siswa dengan cara merangsang pengalaman yang sama mengenai kejadian tersebut.

14

Proses belajar mengajar akan terlaksana dengan efektif jika tersdapat media yang menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan kreatifitas guru untuk menyediakan media yang dapat merangsang perkembangan secara optimal potensi siswa.

3.2. Jenis-jenis Media Pembelajaran Pengelompokan jenis-jenis media jika dilihat dari segi perkembangan teknologi menurut Seels dan Glasglow dalam Arsyad (2016) dibagi menjadi dua: 1) Media tradisional, merupakan media yang meliputi visual, audio, penyajian multimedia, cetak, permainan, realia. 2) Media teknologi mutakhir, merupakan media yang berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor. Pemilihan dari kedua jenis media atau menggabungkan kedua jenis media dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang dicapai dari proses pembelajaran.

3.3. Pemilihan Media Pembelajaran Mengadopsi Model ASSURE terdapat 6 Langkah- langkah dalam perencanaan sistematik untuk penggunaan 15 media, yaitu: 1) Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa Dalam pemilihan dalam menggunakan media berdasarkan atas kebutuhan dan karakter siswa meliputi kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang ingin dikuasai siswa. 2) Perumusan Tujuan Dalam pemilihan dalam menggunakan media berdasarkan mencapai tujuan pembelajaran yang ingi dicapai. 3) Memilih, Merubah dan Merancang Media Pembelajaran Dalam pemilihan dalam menggunakan media berdasarkan pemilihan media pembelajaran yang sudah tersedia, perubahan media yang sudah ada, dan perancangan pembuatan media yang baru. 4) Perumusan Materi Dalam pemilihan dalam menggunakan media berdasarkan substansi isi materi harus dikuasai siswa. 5) Pelibatan siswa Pelibatan siswa dalam penggunaan media harus mempertimbangkan situasi belajar yang dapat memberikan kesempatan siswa merespon dan terlibat dalam pembelajaran. Pemanfaatan penggunaan media 16

dapat semakin efektif. 6) Evaluasi Dalam pemilihan dalam menggunakan media berdasarkan untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru menggunakan media, serta untuk memperbaiki media itu sendiri.

17

BAB 4 Media E-Book

4.1. Pengertian Media E-Book Pada pembelajaran konvesional, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas dengan kehadiran guru dengan waktu yang telah ditetapkan. Peranan guru sangat dominan yaitu terlaksananya proses belajar dan mengajar sepenuhnya tanggung jawab guru sehingga guru juga menjadi satu-satunya sumber belajar. Sedangkan pembelajaran modern, guru berperan sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dimana saja dan kapanpun artinya pembelajaran ini menjadikan dominasi guru berkurang. Tetapi guru harus merancang pembelajaran yang mengutamakan kemandirian siswa. Salah satu caranya adalah memberikan bahan ajar yaitu berupa modul. Modul merupakan bahan ajar yang isinya dapat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang diharapkan dan kondisi siswa. Dengan perkembangan teknologi informasi salah satu penerapanya dalam kegiatan belajar mengajar adalah bahan ajar berupa modul yang berbentuk cetak telah berubah menjadi bentuk elektronik yaitu buku elektronik atau yang biasa disebut E-Book. Perbedaan modul dengan E-Book adalah dapat menampilkan suara tidak hanya kumpulan teks dan gambar. E- 18

Book juga dapat dibaca di komputer dengan cara mempublikasikan dalam perangkat elektronik secara digital. E- Book dikembangkan untuk dapat dibaca di berbagai perangkat dengan software pembaca E-Book. E-Book merupakan bagian dari pembelajarn e-learning dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi. Bahan ajar dalam bentuk elektronik atau E-Book dapat dijadikan sebagai salah satu media pembealajaran karena dapat menunjang dan melengkapi peran guru sebagai fasilitator. Sejalan dengan pendapat Ragawanto (2013) menjelaskan salah satu alternatif pemecahan permasalahan pendidikan dengan menerapkan Teknologi Pendidikan, yaitu dengan memasukkan elemen sumber-sumber belajar yang dirancang, dikembangkan, dan dimanfaatkan dalam pembelajaran yaitu berupa media pembelajaran yang dapat merangsang terjadinya proses pembelajaran dalam diri siswa. Senada dengan Budianto (2013) yang menawarkan suatu variasi dalam kegiatan pembelajaran melalui media komputer pembelajaran yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran. E-Book dimanfaatkan sebagai suatu media dalam proses belajar yang bersifat self-instructional yang biasanya hanya memuat satu materi pembelajaran. Siswa dituntut mandiri dalam 19 pemanfaatan e-book. Dengan mengarahkan proses belajar dalam kemandirian siswa maka guru harus mencari suatu alternatif media perangkat pembaca E-Book. Salah satunya adalah memanfaatkan media smartphone. Smartphone dipilih sebagai media karena smartphone mudah dibawa kemana-mana, dengan ini tercapai tujuan dari pembelajaran tanpa mengenal waktu. Membaca E-Book pada smartphone juga merupakan salah satu alternatif memanfaatkan pemakaian smartphone dalam hal positif pada siswa serta menerapkan perangkat teknologi dalam dunia pendidikan. E-Book ini hadir sebagai pelengkap pembelajaran dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari kembali materi yang kurang dikuasai tidak terbatas ruang dan waktu. Sehingga siswa akan mendapatkan pengalaman yang berbeda pada proses pembelajaran. Beberapa Keunggulan E-book adalah: 1) E-Book merupakan media belajar yang dapat meningkatkan produktivitas belajar. 2) E-book sangat mudah untuk dibawa bisa berupa dalam banyak file. 3) E-book merupakan salah satu sumber belajar yaitu referensi yang tidak terbatas. 4) E-Book membuat guru tidak kehabisan bahan sumber belajar siswa. 20

5) E-Book dapat memberikan informasi lebih konkret. 6) E-book memudahkan guru dalam menyajikan informasi. 7) E-Book merupakan proses pembelajaran yang bersifat induvidual sehingga tidak tergantung oleh informasi yang diberikan guru. 8) Format e-book didukung oleh perusahaan yang didukung oleh perangkat dan pembaca buku digital.

4.2. Jenis-jenis Format Ebook Mengutip munawar.blogspot.com (2012), beberapa format e-book yang banyak digunakan. Format e-book didukung berbagai perusahaan contoh yang perusahaan yang populer adalah PDF oleh adobe, swf oleh flash, dan doc oleh Word. Kepopularan e-book bergantung pada ketersediaan berbagai software e-book pada format tersebut dan kemudahan cara penggunaan. Beberapa jenis format E-Book yaitu: 1. Teks polos Teks polos ini adalah format paling sederhana. Teks polos sangat mudah dilihat atau ditampilkan pada komputer pribadi atau PC menggunakan piranti lunak standar. Beberapa format dapat dibaca menggunakan piranti lunak yang diinstal terlebih dahulu.

21

2. PDF Format PDF memiliki bentuk persis dengan buku asli. kelebihan PDF yaitu memiliki format yang siap untuk dicetak. Fitur lain pada PDF yaitu pencarian, daftar isi, daftar gambar, link dan juga multimedia. 3. JPEG Format JPEG merupakan format gambar yang memiliki ukuran yang besar dibandingkan dengan teks yang dikandungnya, sehingga format JPEG biasanya digunakan untuk membaca buku bergambar misalnya jenis komik bergambar. 4. LIT Format LIT merupakan format dari yang dapat menyesuaikan dengan besarnya lebar dari layar perangkatsehingga format LIT ini memiliki kelebihan dalam kenyamanan membaca karena bentuk hurufnya. 5. html Format html ini dapat mengakomodasi gambar dan teks. Format html dapat mengatur tatanan tulisan dan gambar. Kendala html yaitu tampilan dalam layar terkadang tidak sesuai apabila dicetak.

22

6. Open Electronic Book Package Format ini dikenal sebagai OPF FlipBook. OPF adalah format buku elektronik dengan berbasis XML. E-Book dalam format OPF dapat terkenal karena Flip sebagai software yang digunakan dapat menampilkan mirip dengan buku dalam format tiga dimensi yang dapat dibuka-buka atau flipping. Format Open Electronic Book Package ini dapat terbaca menggunakan beberapa penjelajah Internet atau browser meliputi: Microsoft Internet Explorer atau Mozilla Firefox tanpa perlu adanya perlengkapan tambahan. 7. Epub. Epub atau electronic publication adalah format buku digital yang memiliki format standardisasi bentuk. International Digital Publishing Forum (IDPF) memperkenalkan Epub pada bulan Oktober 2011. Epub dapat menggantikan atau alih peran Open eBook sebagai format buku terbuka. Kelebihan Epub yaitu memiliki beberapa file multimedia, html5, css, xhtml, xml yang dapat dijadikan dalam satu file berupa ekstensi .epub.

23

BAB 5 Epub

5.1. Pengertian epub Epub atau electronic publication adalah format buku digital dalam format standardisasi bentuk. EPUB dikembangkan oleh International Digital Publishing Forum (IDPF) merupakan salah satu format yang bebas diakses oleh berbagai perangkat untuk digital book. Epub dibuat berdasarkan bahasa HTML dan XHTML. Saat ini, format Epub didukung oleh beragam perangkat lunak dan perangkat keras, PC, komputer hingga smartphone. Selama ini kita sering menggunakan PDF untuk membaca e-book. Berkas PDF memiliki tampilan tetap yang berarti berkas PDF saat dibuka di perangkat yang berbeda maka ukuran font, tampilannya, warna, dan peletakan gambar tetap sama dan tidak ada perubahan. Tampilan fix dapat digunakan dalam urusan cetak-mencetak dan tukar-menukar dokumen dengan tanpa adanya perubahan bentuk. Meskipun mencetak di perangkat berbeda, ukuran dan jenis hurufnya akan tetap sama. Permasalahannya yang muncul yaitu membaca berkas PDF berukuran A4 dibuka pada smartphone yang memiliki layar kecil. Hal ini menjadi sulit karena harus sering zoom in dan 24 zoom out karena layar terlalu kecil untuk han huruf terlihat sangat kecil. PDF menjadikan ebook yang tidak nyaman dibaca. Perbedaanya antara buku digital berformat PDF dengan Epub adalah pada tampilannya mendukung konten tata letak tetap sehingga format EPUB untuk pembaca Epub memiliki karakteristik yang lebih dinamis yaitu memungkinkan teks buku otomatis menyesuaikan ke berbagai ukuran layar, misalnya untuk smartphone, netbook, dan perangkat eReader. Pada berkas Epub, ukuran huruf dan pengaturan paragraf akan disesuaikan dengan ukuran layer. Pada berkas Epub tidak diperlukan melakukan kegiatan zoom in dan zoom out dan huruf-huruf akan otomatis berubah font. Pada Epub bisa juga memasukkan gambar, video, dan suara. Tetapi gambar dan video pada format Epub peletakannya tidak fix tidak seperti yang ditampilkan pada format PDF.

5.2. Kelebihan epub Epub sebagai salah satu format buku digital yang paling banyak digunakan. Kelebihan Epub yaitu memiliki berbagai fitur. Fitur Epub antara lain: 1. Format terbuka dan gratis E-book dengan ekstensi .epub mudah didapat serta tidak berbayar. 25

2. Pembaca epub tersedia di berbagai perangkat Format epub tidak mengacu kepada salah satu pengembang tertentu sehingga menjadi salah satu format buku digital yang paling popular. Format Epub dapat dibaca di berbagai perangkat, seperti: a) Komputer yaitu AZARDI, , plugin firefox, plugin google chrome b) iOS yaitu ireader c) Android yaitu FBReader, Ideal Reader d) Kobo eReader, e) Barnes and Noble Nook f) g) Blackberry playbook dan berbagai jenis perangkat lainnya. 3. Mendukung audio dan video Salah satu perbedaanya buku konvensional dengan buku digital adalah kemampuan dalam menampilkan berbagai macam media. Pada buku cetak kemampuannya hanya dapat menampilkan teks dan gambar statis. Pada buku digital mampu untuk menampilkan berbagai media. Di masa mendatang buku bukan hanya sekedar satu atau dua media, tetapi multimedia. Penjelasan yang disampaikan melalui teks dan gambar dapat ditambahkan dengan 26

audio dan juga video. Tetapi saat ini masih belum semua perangkat pembaca epub yang mendukung kemampuan membaca audio dan video. Selain itu juga masih belum ada kesamaan format audio dan video didukung sehingga satu format video bisa jadi akan dapat dimainkan dalam perangkat pembaca tertentu dan tidak dapat dimainkan perangkat lain. 4. Reflowable (word wrap), dan pengaturan ukuran text Pada versi awal dari buku digital memiliki tata letak fixed-layout yaitu merupakan tata letak yang tak dapat diubah dan baku, sehingga tampilannya akan sama persis seperti saat buku tersebut dicetak. Buku digital jenis ini adalah salinan dalam bentuk digital dari buku cetak. E- book epub dirancang sejak awal sebagai buku digital, bukan untuk dicetak. E-book Epub memiliki perbedaan dengan PDF dan beberapa jenis format fixed-layout lainnya. Epub memiliki karakter reflowable text sehingga Epub dapat bersifat dinamis. Pada buku digital jenis ini, dapat disesuaikan dengan ukuran layar piranti baca. Hal yang disesuaikan yaitu jenis dan ukuran font, bentuk tampilan, nomor halaman, pemotongan paragraf dan tata letak lainnya yang . Misalnya, untuk piranti baca dengan layar besar satu halaman bisa jadi berisi 3 27

paragraf, namun pada piranti dengan layar kecil satu layar bisa berubah menjadi menampilkan paragraf lebih sedikit dalam satu file atau buku yang sama. Tetapi, Epub tetap memiliki format fix-layout dengan disetting tertentu. 5. Pengamanan Hak Cipta (DRM) Pengamanan Hak Cipta merupakan Salah satu faktor penting dari industri perbukuan. Pengamanan Hak Cipta digunakan untuk memproteksi buku terhadap penyalahgunaan hak cipta. Penerapan open standar dapat mempercepat pengembangan aplikasi, namun memiliki kelemahan yaitu menciptakan peluang bagi penyalahgunaan hak cipta, plagiasi dan pembajakan. Epub didukung dengan proteksi hak cipta dengan penerapan teknologi DRM (Digital Right Management). Dengan proteksi ini sebuah buku digital maka sulit terjadi pembajakan buku dengan cara sulit untuk digandakan. Saat ini penggunaan DRM pada buku digital masih terbatas penggunaannya. Buku digital yang memiliki proteksi dengan DRM misalnya pada dan Apple. 6. Cascading Style Sheets (CSS)

28

Pada format tata letak web seringkali kita temukan desain dinamis dimana tampilan dapat berubah dari komponen halaman web yang dikontrol oleh CSS. Epub juga mengadopsi teknik CSS. Sebagai contoh, untuk tampilan sub judul dari e-book dapat menggunakan gaya yang diatur oleh CSS. Jika kita menginginkan pengubahan style dari sub judul ini kita tidak perlu mengubah satu per satu dari semua sub judul yang ada, tapi tinggal mengubah CSS dan otomatis semua tampilan dari sub judul akan menyesuaikan. 7. Konten Interaktif Kelebihan lain dari buku digital dibanding buku cetak adalah dukungan terhadap konten interaktif. Objek interaktif ini dapat dimasukkan dalam buku digital sehingga jika pembaca melakukan sebuah tindakan tertentu terhadap objek tersebut maka akan memunculkan respon. Misalnya ada objek beruba gambar hewan yang jika gambar tersebut disentuh akan bereaksi dengan suara atau gerakan.

5.3. Kekurangan epub Kekurangan Epub adalah juga kelebihannya. Karakteristik yang dinamis membuat beberapa font serta simbol 29 hilang dari sebuah Epub jika dibuka pada perangkat yang tidak mendukung font/simbol. Format Epub bukan format untuk mencetak. Epub adalah format yang dirancang dikhususkan untuk hanya membaca. Membaca buku digital dengan praktis dan nyaman pilihannya adalah format Epub. Tetapi, untuk mencetak buku digital tersebut, atau bila buku digital tersebut memiliki isi yang harus tetap terlihat persis seperti aslinya, maka wajib kembali pada format PDF.

5.4. Aplikasi Support epub Banyak sekali aplikasi pada Play Store yang dapat digunakan untuk membaca E-Book berekstensi epub. Berikut beberapa aplikasi yang support epub: 1. Calibre Calibre adalah Aplikasi sangat luar biasa. Calibre bisa diandalkan untuk mengelola Ebook dari berbagai format hingga lebih 20 format, termasuk epub dan mobi. Setiap ebook (terutama yang berbahasa Inggris) dapat diedit meta datanya seperti cover, judul, tahun terbit, penulis secara manual. Selain itu bisa mendownloadnya langsung dari berbagai penjual buku online seperti Amazon, Open Library, dan Google. Selain itu dapat dengan mudah dilakukan konversi format ebook satu ke 30

format lain, dan pengaturan tambahan tersedia sehingga akan membuat hasil konversi lebih menarik. Bagi para penulis buku, dapat menerbitkan karya dalam format epub dengan menuliskannya di module tambahan Edit Book Calibre, fitur yang baru ditambahkan pada versi Calibre2. 2. SumatraPDF Namanya seperti pulau. Namun, perancang software ini mengatakan bahwa nama dari Sumatra dari software ini tak ada hubungannya dengan salah satu pulau besar di Indonesia. Software berukuran kecil ini dapat membaca file Pdf Epub, Mobi, Xps, djvu, chm buku komik (CBR dan CBZ). Versi terbaru telah mendukung multitab seperti halnya web browser. Aplikasi ini dapat dibawa kemana-mana alias portable. 3. URead URead merupakan aplikasi ini sangat menarik dan gratis. aplikasi ini singkatan dari Universal Reader. URead menempatkan menunya disamping kiri berderet ke bawah seperti pohon panel seperti content file help CHM atau folder pohon panel dari Windows Explorer. URead juga mampu membaca ebook file , epub, djvu, txt. selain itu dapat mengedit dan membuat ebook dengan 31

format Epub dan EXE. keunggulan lainya dari URead adalah aplikasi gratis ini mampu memutar musik, radio, menjelajah internet, sekaligus melihat video dan tv online. Pengguna dapat mengupload dan download di e- library URead dengan cara yang amat mudah. Ada 2 juta lebih ebook, akan tetapi tidak semua ebook bisa didownload, harus donasi sekitar 500 ribu rupiah / 50 US Dollar jika ingin bebas download. 4. Adobe Digital Edition Support Epub, Epub3, dan Pdf. Organisasi koleksi Ebook berdasarkan nama penulis, judul buku dan penerbit. Download Ebook yang dibeli, dan membacanya secara online atau offline. Fasilitas bookmarking, stabilo, dan catatan. Berjalan di Windows, MAC OS X, dan Iphone. 5. Icecream Ebook Reader Mendukung format pdf, epub, mobi, cbr, cbz fb2. Memberi fasilitas pustaka ebook (ebook manager). Salah satu ebook reader yang terbaik dengan tampilan yang indah. IceCreamApps juga menawarkan aplikasi lain dan gratis.

32

6. FBReader Multiplatform ebook reader. Library offline maupun online. Supprot CHM, RTF, Doc, Plain text, Epub, Epub3, Mobi. Text to speech. 7. Book Reader Aplikasi pembaca ebook terbaik untuk android satu ini sangat cocok bagi para pembaca ebook yang memiliki ebook multi format karena aldiko book reader mampu membuka berbagai jenis file ebook seperti pdf, epub, dan masih banyak lagi format ebook yang bisa dibuka menggunakan aplikasi bernama aldiko book reader. Disamping itu aplikasi ini juga sangat ringan untuk digunakan walaupun menggunakannya pada hp android dengan spesifikasi rendah. Mungkin ini disebabkan oleh desain antar muka dalam aplikasi sederhana dan bersih yang sangat cocok untuk dimiliki. 8. Moon reader Moon reader merupakan aplikasi popular bagi para pembaca ebook untuk android. Moon reader dengan rating tinggi pada store yaitu unduhan mencapai 10 juta kali. Hal ini menandakan bahwa aplikasi ini memang cocok untuk dimiliki oleh para pembaca ebook melalui android. Pada aplikasi ini anda 33

bisa mengganti tema saat membaca ebook. Terdapat 10 pilihan jenis tema yang ada didalam aplikasi ini, seperti tema day and night yang pasti akan membuat anda tidak pernah bosan akan tampilan dari aplikasi ini. paling menarik dari aplikasi pembaca ebook untuk android moon reader adalah memiliki lebih dari 40 dukungan bahasa dalam aplikasi termasuk bahasa Indonesia, yang sangat cocok bagi anda yang belum begitu paham dengan bahasa inggris. 9. Pocketbook Walaupun tidak setenar aldiko book reader tetapi kalau di Tanya soal sisi tampilan maka pocketbook boleh diadu saat membaca ebook menggunakan aplikasi pocketbook anda tidak akan merasa kecawa karena memang tampilan dalam aplikasi ini benar-benar memanjakan mata. Selain tampilan yang bagus ada juga kelebihan lain dari pocketbook yaitu banyak format ebook yang mampu dibuka seperti pdf, epub, djvu, txt, pdb dan bahkan mampu membuka file berformat docx milik Microsoft office word. 10. Google play book Google play book merupakan aplikasi pembaca ebook (ebook reader) buatan google yang sudah pasti terjamin 34 kualitasnya karena dibuat langsung oleh ahli-ahli Google. Google play book tidak support exsternal ebook file seperti format pdf, epub atau yang lainnya. Tetapi google memberi banyak pilihan ebook berkualitas gratis maupun berbayar yang bisa didownload dan baca kapanpun dan dimanapun.

35

BAB 6 Pembuatan E-Book Berekstensi Epub

Proses pengembangan epub lebih mudah dilakukan dengan materi bahan ajar telah dibuat dalam format word terlebih dahulu. Tahap pengembangan epub yang akan kita bahas terbagi dalam tiga tahap. 6.1. Konversi Word ke html Berkas word Sebelum dirubah menjadi html, harus dilakukan dengan tahap berikut: 1. mengubah semua pengaturan gambar dengan layout inline with text. 2. mengubah semua menjadi gambar yang meliputi smart object dan termasuk equation. 3. menggunakan styling karena sangat berguna khususnya pada pembuatan daftar isi 4. Setelah semua tahap diatas telah dilakukan, dokumen disimpan dengan format html Langkah-langkah mengkonversi menjadi html, yaitu: 1. Membuka file Word yang akan dikonversi 2. Merubah styling, misalnya pada sub bab dibuat style heading 1, kemudian sub selanjutnya heading 2. Hal ini bermanfaat untuk pembuatan daftar isi yaitu pada sub 36

bab yang di style maka akan muncul pada daftar isi di E- Book ekstensi epub dan akan memudahkan navigasi dalam membaca.

Gambar 6.1. Membuat styling pada word 3. Meletakkan gambar pada format inline with text agar pada saat mengkonversi ke html, gambar tidak hilang. 4. Mengkonversi word ke html

Gambar 6.2.Memilih ekstensi .html

37

5. Tampilan file html

Gambar 6.3. File html pada windows explorer.

6.2. Pengolahan ebook di Sigil Sigil adalah sebuah software editor untuk epub yang bersifat terbuka/open source. Sigil dapat diunduh atau diakses pada link website https://code.google.com/p/sigil/. Sigil merupakan editor yang terbuka atau disebut open- source untuk E-Book epub. Sigil telah dikembangkan oleh Strahinja Marković pada tahun 2009 dan dikelola oleh John Schember sejak tahun 2011. Sigil merupakan aplikasi cross- platform, yang didistribusikan untuk , Mac OS X dan platform di bawah lisensi GNU GPL. Sigil juga mengedit kode berbasis file EPUB. Sigil dapat mengimpor HTML dan file teks biasa. Beberapa fitur pada aplikasi Sigil yaitu sebagai berikut: 1. Open Source dan Gratis dengan lisensi GPLv3 38

2. Multiplatform: yang berarti dapat digunakan pada Windows, Linux dan Mac 3. Multiple view: memiliki beberapa macam tampilan yaitu Preview, Book view, dan Code View 4. Langsung dapat mengedit tampilan dari epub pada book view 5. heading multilevel memudahkan daftar isi otomatis 6. Editor metadata Langkah-langkah pada Sigil: 1. Memasukkan halaman html Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka file html yang telah dibuat ke dalam software Sigil. Setelah itu yakinkan benar dan tidak ada kesalahan pada dokumen tersebut, Langkah selanjutnya hapus spasi yang berlebih serta dipastikan gambar sesuai pada tempatnya yaitu inline text. Langkah selanjutnya yaitu: a. Membuka aplikasi Sigil

39

Gambar 6.4.Tampilan Sigil b. Membuka file html pada software Sigil

Gambar 6.5.Membuka file pada Sigil

Gambar 6.5.Memilih file .html 40

c. Menyimpan dalam ektensi epub

Gambar 6.6 Menyimpan dalam .epub d. Mengedit styling file epub pada aplikasi Sigil

Gambar 6.7 Mengatur style pada Sigil

2. Edit Metadata Metadata merupakan mendeskripsikan sebuah informasi tentang file. Pada epub, metadata memiliki fungsi sebagai identitas sebuah buku. Metadata pada epub meliputi: judul, nama pengarang, penerbit, tahun penerbitan, kategori, deskripsi, bahasa, ISBN.

41

Langkah-langkah menambahkan data pada e- book epub: a. Menambahkan metadata

Gambar 6.8 Menambahkan Metadata b. Menambahkan beberapa metadata untuk mewakili penulis utama buku atau publikasi

Gambar 6.9.Memilih Metadata 3. Halaman Sampul Halaman sampul biasanya ditampilkan pada bagian utama software pembaca buku digital sebagai identitas awal buku. Pembuatan sampul sama dengan menyiapkan atay membuat gambar halaman sampul

42 buku. Jika sudah ada gambar dalam dokumen HTML yang akan digunakan sampul, maka tinggal setting gambar tersebut menjadi halaman sampul. Langkah-langkah memasukkan gambar sebagai cover:

a. Tambahkan gambar melalui “Tools”

Gambar 6.10 Menambahkan cover b. Masukkan file cover

43

Gambar 6.11 Tampilan cover c. Tampilan file epub jika sudah ditambahkan gambar pada cover

Gambar 6.12 Tampilan hasil akhir

44

4. Daftar isi Daftar isi merupakan navigasi utama untuk melakukan pencarian di dalam dokumen epub. Pemakai untuk mudah membuka bagian dokumen dapat menggunakan fitur daftar isi tanpa harus membuka tiap- tiap halaman. Daftar isi pada epub ini mirip dengan hyperlink di tampilan web. Pada Sigil, daftar isi dapat dibuat secara otomatis. Pembuatan Daftar isi otomatis dengan mempersiapkan bab dan subbab. Pembuatan epub yang diawali dari dokumen word, akan lebih mudah membuat daftar isi dengan menggunakan styling. Dengan styling, dokumen akan terformat secara otomatis. Untuk Dokumen yang belum Styling, maka harus menentukan pada Sigil. Langkah- langkah menambah daftar isi: a. Menambahkan daftar isi pada “table of content”

Gambar 6.13 Menambahkan daftar isi 45

b. Mengedit beberapa content untuk daftar isi sesuai styling heading

Gambar 6.14 Memilih Daftar isi dari style c. Hasil tampilan daftar isi tidak muncul pada aplikasi Sigil, tapi langsung akan muncul pada E-Book epub. 5. Memasukkan file multimedia ke dalam epub Sejak versi 7.0, Sigil telah mendukung aplikasi import file video dan suara ke dalam dokumen epub. Perkembangan epub saat ini telah didukung format Audio (mp3, wav, ogg) dan format Video (mp4, webm). Video dapat dimasukkan dengan format lainnya ke dalam buku, dengan menggunakan software konversi video.

46

Gambar 6.15 Menambahkan File Lain Tampilan file epub jika video berhasil ditambahkan

Gambar 6.16 Tampilan Video Jika semua langkah-langkah telah dilakukan maka file E-Book berekstensi epub siap untuk ditampilkan pada smartphone.

6.3. Membaca Epub Pembaca epub atau software epub ada berbagai macam. Tetapi hanya sebagian pembaca epub yang dapat memutar file multimedia, diantaranya: 1. aplikasi desktop -> GHP Reader 47

2. Android -> Ideal Reader -> install dari google play 3. iOS -> iBooks 4. Google Chrome -> Readium Software yang bisa memutar video pada E-Book berekstensi epub salah satunya adalah moon reader. Kelebihan aplikasi moon reader meliputi: 1. Pengelolaan E-book dapat disusun berdasarkan kategori yang kita buat. 2. format yang didukung moon reader yaitu: epub, pdf, mobi, chm, cbr, cbz, umd, fb2, txt, html, rar, zip dan format OPDS 3. moon reader menyediakan fitur text-to-speech (TTS). Jadi kalau sedang membaca buku bahasa Inggris dan kurang familiar dengan cara pengucapan vocabnya atau tiba-tiba lelah membacanya, tinggal menghidupkan fitur text-to-speech ini, maka narator yang akan membacakannya. 4. Fitur untuk PDF lumayan lengkap; loadingnya cepat, bisa mengisi form PDF, bisa highlight atau menambahkan catatan, bisa mengunci halamannya supaya tidak bergeser-geser. 5. Tidak ada iklan. sehingga tidak mengganggu membaca.

48

6. Dapat menampilkan statistik buku yang kita baca, seperti persentase jumlah halaman dari buku yang terbaca. 7. Terdapat fitur bluelight filter untuk menjaga mata supaya tidak silau dan perih. Kita dapat menyesuaikan tingkat warna dan pencahayaan yang disesuaikan dengan kapasitas mata kita.

Langkah-langkah membaca E-Book berekstensi epub pada smartphone Android sepeti pada gambar 6.17. dan 6.18.

(a) (b) (c)

49

(d) (e) (f) Gambar 6.17 Langkah-langkah membaca epub (1) (a) Memasang aplikasi moon reader pada smartphone (b) Temukan file epub (c) Membuka file epub pada apikasi (d) Tampilan e-Book (e) Fitur memperbesar tampilan (f) Tampilan daftar isi, sekaligus memudahkan navigasi sub materi pada E-Book berekstensi epub

(g) (h) (i) 50

(j) (k) Gambar 6.18 Langkah-langkah membaca epub (2) (g) Tampilan video pada E-Book berekstensi epub (h) Tampilan kecepatan scrool (i) Tampilan Fitur pencahayaan (bluelight filter) (j) Tampilan fitur memberi warna pada catatan (k) Tampilan Fitur landscape

51

BAB 7 Pembelajaran E-Book Berekstensi Epub

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang kompleks karena kegiatan pembelajaran meliputi proses pengkondisian lingkungan, yang diupayakan oleh guru maupun siswa agar terjadi proses belajar yang kondusif. Penciptaan lingkungan dalam belajar meliputi dari pelaksanaan nilai-nilai dan kepercayaan yang akan diupayakan tercapai. Upaya guru dalam menciptakan lingkungan agar terjadi proses belajar yang kondusif. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa pengajaran merupakan penciptaan lingkungan agar dapat mempengaruhi siswa untuk aktif belajar, sehingga sebagai fokus adalah aktivitas siswa untuk belajar. (Nisak, 2009) Berdasarkan karakteristiknya, pembelajaran IPA berkaitan dengan pencarian tentang pengetahuan alam secara sistematis. Pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses dalam menemukan sesuatu. Pemahaman karakteristik IPA ini harus diikuti dan signifikan pada proses belajar IPA di sekolah. Sesuai dengan karakteristik yang disebutkan, Pembelajaran IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik 52 untuk memperoleh pengetahuan dari alam sekitar, serta kegiatan pengembangan yang dapat diterapakan di dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan karakteristik IPA pula, materi yang dipelajari di sekolah tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses bagaimana memperoleh fakta yang disesuaikan dengan kemampuan menggunakan pengetahuan dasar IPA agar dapat memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang berbeda. Para ahli pendidikan IPA menyatakan bahwa pembelajaran IPA akan melibatkan siswa dalam berbagai ranah, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. Hal ini dikuatkan dalam kurikulum IPA yang menganjurkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah melibatkan siswa dalam penyelidikan yang berorientasi inkuiri, dengan upaya interaksi antara siswa dengan guru dan dengan siswa lainnya. Melalui kegiatan percobaan, siswa menghubungkan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah yang ditemukannya pada berbagai sumber. Siswa juga menerapkan materi IPA untuk mengajukan pertanyaan, menggunakan pengetahuannya dalam pemecahan masalah, perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok, dan memperoleh hasil belajar yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif untuk belajar. Dengan demikian, pembelajaran IPA di sekolah yang 53 berpusat pada siswa dan menekankan pentingnya belajar aktif akan mengubah persepsi tentang guru yang selalu memberikan informasi dan menjadi sumber pengetahuan bagi siswa. Tujuan utama dari proses pembelajaran adalah siswa belajar mandiri dan aktif, namun guru tetap memegang peranan penting dalam upaya pembelajaran di sekolah terutama pada pembelajaran IPA. Materi IPA di SMP adalah salah satu materi yang sangat susah dipahami oleh siswa, sehingga guru IPA selalu mencari terobosan baru yang bersifat inovatif sebagai bentuk pembaharuan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu alternatif pembelajaran yang diajukan Kurniawati (2013) adalah dengan mengembangkan bahan ajar yang dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dalam menguasai materi, yaitu modul. Sistem pembelajaran modul adalah siswa belajar secara mandiri (individualized learning), sehingga hal ini memungkinkan siswa belajar di rumah atau secara berkelompok dengan temannya tanpa harus menunggu guru menerangkan atau mengajarkan materi tersebut di kelas. Dengan sentuhan teknologi pendidikan, modul dalam pembelajaran berkembang menjadi e-book. Perpaduan buku (modul) digital serta tuntutan adanya multimedia maka E-book

54 berekstesi epub sangat tepat untuk membantu keberhasilan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian pada pengembangan produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran berupa e-book berekstensi .epub pada pembelajaran IPA materi Pertumbuhan dan perkembangan diperoleh bahwa pemilihan e-book dalam smartphone ini, respon siswa terhadap media E-Book berekstensi epub mencapai kriteria sangat baik sebesar 88,61%. Dengan rincian diperoleh kriteria sangat baik sebesar 88,61% yaitu pada item tampilan sebesar 88,5 %, pada item kebahasaan diperoleh kriteria sangat baik sebesar 87,5 %, dan pada item manfaat/ kegunaan diperoleh kriteria sangat baik sebesar 90 %. Kemudian media E-Book berekstensi epub ini telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh validator untuk dinilai kelayakanya. Validator yang memvalidasi media ini terdiri dari validasi materi, validasi multimedia, dan validasi oleh siswa. Berdasarkan hasil validasi media didapatkan media yang layak dan valid yaitu kesimpulan rata-rata tingkat kelayakan produk sebesar 3,35 pada media dan 3,67 pada materi dengan kriteria penilaian layak. Salah satu alternatif pembelajaran yang diajukan oleh Kurniawati (2013) adalah mengembangkan bahan ajar yang dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dalam menguasai 55 materi pelajaran, yaitu modul. Sehingga dengan adanya teknologi dalam pendidikan, modul dalam pembelajaran berkembang menjadi e-book. Perpaduan buku (modul) digital serta permintaan adanya multimedia, maka E-book berekstensi .epub sangat tepat untuk membantu keberhasilan dalam proses pembelajaran.Hal ini sesuai dengan hasil tes kognitif yang diperoleh berupa gain score dengan kriteria keberhasilan tinggi sebesar 0,703. Dengan peningkatan nilai rata-rata tes kognitif siswa pada saat pre test 65,5 dan pada saat post test 89,75. Media yang telah dikembangkan ini memiliki keunggulan dan kekurangan. Keunggulan yang dimilliki oleh media E-Book berekstensi epub adalah media E-Book berekstensi epub dilengkapi dengan audio visual sehingga menarik dan dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas maupun secara individual di rumah. Sedangkan kekurangan media E-Book berekstensi epub adalah penggunaan media ini hanya terbatas pada penggunaan smartphone. Sehingga E-Book berekstensi epub ini dapat memberi kontribusi perkembangan IPTEK utamanya pada para guru sebagai media pembelajaran IPA SMP. Penelitian ini hanya pada materi pertumbuhan dan perkembangan, untuk kedepanya penelitian dapat dilakukan pada materi-materi lain. Jadi dengan mengimplementasikan e-

56 book berekstensi .epub pada pembelajaran IPA SMP agar dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Guru IPA perlu mencari terobosan baru yang bersifat inovatif sebagai upayauntuk selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya teknologi pendidikan, modul dalam pembelajaran akan berkembang dalam bentuk E-book. Fitur-fitur dan kelebihan yang tersedia didalam smartphone serta banyak manfaat dari e-book berekstensi .epub diharapkan menjadi solusi pembelajaran IPA terhadap tantangan saat ini. Berdasarkan kurangnya kemampuan dan motivasi siswa dalam proses belajar IPA, salah satu solusi yang ditawarkan yaitu mengembangkan E-book didalam smartphone sebagai media belajar yang bersifat inovatif sebagai upaya pembaharuan mengikuti kemajuan IPTEK, dapat memudahkan siswa belajar karena fitur multimedia dapat menjadi tutor, dapat mengurangi beban pendidik dalam menyajikan informasi dalam pembelajaran, Siswa tidak harus membawa banyak buku bacaan dalam bentuk fisiknya yang berat.

57

Daftar Pustaka Agustina, R., Masykur, K & Syubani. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pokok Bahasan Gelombang Elektromagnetik untuk Kelas X SMAN 10 Malang. (Online), (http://jurnal- online.um.ac.id/data/artikel/artikelC6D4637D484F789F6 3E74C5CF80CD1FE.pdf), diakses 20 Januari 2014.

Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Akhdinirwanto, R. W. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Fisika Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa SMP Negeri 5 Wates. Yogyakarta: Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Budianto, A. W. 2013. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Materi Tentang Ekosistem Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 8 Kota Mojokerto. Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan VOL 1 NO 3.

Cleopatra, M. 2015. Pengaruh Gaya Hidup Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif 5(2).

Cornetta, C. 2014. Sumber Data, Metode Dan Teknik Pengumpulan Data, Pengumpulan Data Kualitatif Dan Skala Ukuran. https://www.academia.edu/4726733/

58

SUMBER_DATA_METODE_DAN_TEKNIK_PENGU MPULAN_DATA_PENGUMPULAN_DATA_KUALIT ATIF_DAN_SKALA_UKURAN.

Depdiknas. 2008. Panduan Umum Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Fatah, A. 2012. Peran E-book dalam Pembelajaran. http://media.kompasiana.com/ buku/2012/04/16/peran-e- book-dalam-pembelajaran-455422.html

Gifary, S. Kurnia, I. N. 2015. Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku Komunikasi. Jurnal Sosioteknologi Volume 14, Nomor 2

Haritz C.N, 2013. Tutorial Pembuatan Buku Digital Interaktif Menggunakan Sigil. http://hartz.wordpress.com/2013/05/04/tutorial- pembuatan-buku-digital-interaktif-menggunakan-sigil/

Hasbiyati, H., Khusnah, L., 2017. Jurnal Pena Sains. Vol 4 No 1Hal 16-21. Universitas Trunojoyo. http.journal.trunojoyo.ac.id

Hidayat, S. Festiyed. & Fauzi, A. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012) 1-14 JPPF Februari 2012 ` http://ejournal.unp.ac.id

Illa Restiyowati, I Gusti Made Sanjaya. 2012. Ebook The Matter Of Interactive Even Semester Chemical Class Xi High School. Unesa Journal of Chemical Education Vol. 1, No. 1.

59

Kurniawati, A. 2013. Pengembangan Modul Untuk Mata Pelajaran Produktif Kelas X Kompetensi Keahlian Multimedia Semester 2 SMK Negeri 1 Magetan. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan Vol 1 No 3 (2013)

Kogoya, D. 2015. Dampak Penggunaan Handphone Pada Masyarakat Studi Pada Masyarakat Desa Piungun Kecamatan Gamelia Kabupaten Lanny Jaya Papua. e- journal “Acta Diurna” Volume IV. No.4.

Makmun, Ali Syamsudin. 2004. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : Remaja Rosadakarya. Maulana, Z. B. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Ebook Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Untuk Siswa Menengah Kejuruan Dr.Tjipto Semarang. Edu Elektrika Journal Vol 3 No 2.

Nisak, I.K. 2009. Upaya Pengembangan Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Penggunaan Media Pembelajaran di SMA Negeri 1 Sidoarjo, http:// http://digilib.uinsby.ac.id

Nikmah, A. 2016. Dampak penggunaan hand phone terhadap prestasi siswa. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5.

Puspitasari, A, Rakhmawati, L. 2013. Pengembangan E-Book Interaktif Pada Mata Kuliah Elektronika Digital. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 2 Nomor 2.

Ragawanto, S. T. 2013. Pengembangan Media Web Moodle Pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Komputer Dan 60

Jaringan Bab Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC dan Periferal untuk Siswa Kelas X TKJ di SMK Negeri 1 Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan Vol 1 No 3 http://jurnal mahasiswa.unesa.ac.id.

Sharma S, Singgih P, Sharma R & Mahajan A. 2012. Age Base User Interface in Mobile . Behavior & Information Technology, 19(5), 367-377

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosadakarya.

Unicef. (2014). Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia Sudah Online, Namun Masih Banyak yang Tidak Menyadari Potensi Resikonya. [internet]. Jakarta: http://www.unicef.org.

Winaya, I.K.A. Darmawiguna, I. G. M. & Sindu. I.G.P. 2016. Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based Learning Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web Kelas X di SMK Negeri 3 Singaraja. Jurnal KARMAPATI Vol 5 No 2. http://alhakim.wordpress.com/2009/10/07/ebook-reader-multi- format-pdf-djv-xps-cbz-cbr-tiff-txt/ http://inet.detik.com/read/2014/02/03/171002/2485920/317/ind onesia-masuk-5-besar-negara-pengguna-smartphone

Index 61

Android, 3, 31, 52, 53 media pembelajaran, 12, 20, bahan ajar, 22, 23, 41, 58, 59 23, 60 Belajar, iii, 12, 16 Metadata, 46 belajar mengajar, 11, 12, 13, mobile, 1, 3, 24 14, 17, 22, 23 Moon reader, 39 Buku digital, 23, 32, 34 multimedia, 19, 26, 28, 32, CSS, 29, 34 51, 52, 58, 59, 60, 61 e-book, 23, 25, 30, 34, 46, Open Source, 2, 44 52, 58, 59, 60, 61 PDF, 25, 26, 30, 33, 35, 53 E-Book, iii, 22, 24, 25, 31, pembelajaran, 9, 10, 11, 12, 35, 41, 42, 50, 52, 53, 54, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 55, 56, 59, 60,61 22, 23, 24, 25, 56, 57, 58, epub, iii, 28, 29, 31, 32, 33, 59, 60, 61 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, Pembelajaran, iii, 10, 13, 14, 42, 43, 44, 45, 46, 49, 50, 17, 18, 19, 20, 56 51, 52, 53, 54, 55, 58, 59, pengetahuan, 6, 11, 15, 56, 60, 61 57, 58, 61 Evaluasi, 14, 20 Proses Belajar Mengajar, 12 gambar, 7, 23, 26, 27, 30, 32, Proses Pembelajaran, iii, 10, 35, 41, 42, 44, 47, 48, 49, 12 53 Respon, iii, 15, 16 Google, 3, 36, 40, 52 Sigil, iii, 43, 44, 45, 46, 49, handphone, 7 50, 51 html, 27, 41, 42, 43, 44, 45, Siswa, iii, 1, 4, 5, 6, 8, 13, 61 52 smartphone, 1, 2, 3, 4, 5, 6, intelektual, 10, 13 7, 8, 10, 24, 30, 52, 53, 54, IPA, i, 56, 57, 58, 59, 60, 61 59, 60, 61 ketrampilan, 15 Styling, 34 media, 5, 6, 7, 12, 14, 17, 18, video, 1, 2, 5, 7, 24, 29, 30, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 32, 32, 37, 51, 52, 55 59, 60, 61

62

Glosarium

Android sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.

Buku digital versi elektronik dari buku berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar.

CSS kode pemrograman yang bertujuan untuk menghias dan mengatur gaya tampilan/layout halaman web supaya lebih elegan dan menarik.

Epub standar buku digital (ebook) dari International Digital Publishing Forum html sebuah bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet

Metadata informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola. mobile sebuah benda yang berteknologi tinggi dan dapat bergerak tanpa menggunakan kabel

63

Moon reader sebuah pembaca buku digital yang mengijinkan untuk memuat buku - buku dalam berbagai macam format multimedia penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.

Open Source sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh (sumber para pelaku yang bekerja sama dengan terbuka) memanfaatkan kode sumber yang tersebar dan tersedia bebas.

PDF sebuah format yang digunakan untuk merepresentasikan dokumen dua dimensi yang meliputi teks, huruf, citra dan grafik vektor dua dimensi.

Sigil sebuah project dari Google dimana program ini digunakan untuk mengedit file yang berkestensi

Smartphone telepon pintar yang memiliki kemampuan seperti komputer

64