Awal yang Akhir | Sedikit Mundur ke Belakang... Copyright Sendi Ekasetya
[email protected] http://eskasetya.staff.ipb.ac.id/2012/01/06/sedikit-mundur-ke-belakang/ Sedikit Mundur ke Belakang... Perbedaan anak-anak zaman dulu sama anak zaman sekarang! Yup, itulah yang pengen aku sharing ke temen-temen sekaliannya, syukur-syukur dibaca dan diteruskan dech ke temen-temennya yang lain dengan meng-copy tulisan sederhana ini untuk kembali memperbandingkannya dengan keadaan yang sekarang. Sebagai manusia yang lahir di pertengahan dekade 80-an, wajar saja bila saya menyebut bahwa saya adalah generasi anak-anak awal hingga pertengahan tahun 90-an. Generasi dimana anak-anak pada waktu itu bener-bener dimanjakan dengan fasilitas namun juga tidak mengurangi interaksi dan aktifitasnya dengan anak-anak yang lain. Generasi kami mulai mengenal yang namanya Gameboy (semacam tetris, inget ngga dulu kalau di depan sekolah kita di SD ada mas-mas yang suka nyewain tetris atau gameboy dengan 300 perak per 15 menit), nitendo (mario bross game terpopuler awal taun 90-an), tapi tak melupakan permainan tradisional seperti, beteng-betengan, gobak sodor, kelereng, karambol, dan layangan. Kami mulai mengenal makanan snack ringan dari vendor-vendor yang terkenal banget waktu itu PT INDOFOOD FRITOLAY TBK dengan produk seperti Jetset, Chiki, Chetos, dan Chitato. Musuhnya paling cuma Taro yang waktu itu sepengetahuan saya belum jadi milik Unilever deh dengan harga dulu 250 perak untuk Chiki Chesseball, dan 300 perak untuk Chetos dan 500 perak untuk jetset dan Chitato, tapi tak menutup keinginan kami untuk terus membeli makanan abang-abang, seperti cireng (aci di goreng), siomay batagor (dulu bisa beli sepotong 150 rupiah), terus ada yang namanya batang spagethi panjang yang dibumbu pedes, asin, dan manis (bumbu indomie itu loh) harganya masih 150 perak.