Revitalisasi Bahasa Daerah Yang Berpotensi Punah(Studi Kasus

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Revitalisasi Bahasa Daerah Yang Berpotensi Punah(Studi Kasus KATA PENGANTAR Salam sejahtera, segala puji bagi Allah SWT dan ucapan Syukur alhamdulillah, atas segala petunjuk-Nya sehingga hasil penelitian berjudul “Revitalisasi Bahasa Daerah Berpotensi Punah: Studi Kasus Bahasa Sepa di Amahai Maluku Tengah” dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang telah direncanakan. Hasil penelitian ini merupakan kegiatan dibiayai oleh Anggaran DIPA IAIN Ambon melalui program Bantuan Hibah Penelitian Kompetitif Kategori Pengembangan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2019. Kehadiran hasil penelitian dosen IAIN Ambon ini dapat terselesaikan dan terpublikasi dengan baik sehingga diharapkan dapat memberi konstribusi pemikiran secara akademik di kalangan dosen dan mahasiswa di kampus, wilayah pemerintah, dan masyarakat terhadap penggunaan Bahasa Daerah, khususnya Bahasa Sepa di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku dan masyarakat bahasa di Wilayah Timur Indonesia. Penelitian ini menguraikan tentang keragaman bentuk proses dan tindakan revitalisasi bahasa daerah Sepa di Negeri Sepa Amahai Maluku Tengah. Proses revitalisasi dan tindakan tersebut dapat dilihat dari ii dimensi pemerolehan kosa kata dasar ditemukan di tengah masyarakat penutur terutama diungkap langsung dari narasumber kemudian diverifikasi, diedit, dianalisis sehingga terbentuk menjadi sebuah buku kamus sederhana atau daftar kata-kata. Daftar kebakuan kosa kata bahasa Sepa disandingkan dengan daftar 200 Kosa Kata Dasar hasil temuan Morris Swadesh dan hasil wawancara dengan sejumlah penutur serta hasil kajian peneliti bahasa. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Rektor IAIN Ambon, LP2M IAIN Ambon, Pejabat Raja Negeri Sepa dan semua pihak yang telah memberi dukungan hingga terselesaikannya buku hasil penelitian ini. Atas segala kekurangan dan keterbatasan di dalam perolehan sejumlah data dalam penerbitan buku bahasa Sepa ini, tak lupa kami hanturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan kekuatan, hidayah dan petunjuk yang baik kepada kita dalam menjalankan Tridharma perguruan tinggi untuk kemaslahatan umat, bangsa, dan negara. Aamiin. Wassalam. Ambon, Oktober 2019 Peneliti H. Muhammad M., M.Hum iii DAFTAR ISI Halaman Sampul ......................................................... Halaman Judul ........................................................... i Kata Pengantar ......................................................... ii Daftar Isi ................................................................... iv BAB I: PENDAHULUAN ........................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................. 1 B. Rumusan dan Batasan Masalah ....................... 5 C. Tujuan Penelitian ............................................. 5 D. Manfaat Penelitian ........................................... 6 E. Kajian Teori ..................................................... 8 F. Konsep dan Teori Yang Relevan ................... 13 BAB II: KAJIAN PENELITIAN ........................... 21 A. Sejarah Singkat Negeri Sepa ......................... 21 a. Dokumentasi ............................................ 32 b. Revitalisasi ............................................... 44 B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................ 54 BAB III: METODE PENELITIAN ....................... 63 A. Tipe Penelitian ............................................... 63 B. Lokasi Penelitian ........................................... 70 C. Subjek Penelitian .......................................... 71 D. Penentuan Informan Penelitian ...................... 71 E. Objek Penelitian ............................................ 73 iv F. Sumber Data .................................................. 75 G. Cara Penentuan Sumber Data ........................ 75 H. Metode Pengumpulan Data ............................ 76 I. Teknik Analisis Data ..................................... 83 J. Validitas Data ................................................ 84 K. Sistematika Pembahasan ................................ 89 BAB IV: HASIL PENELITIAN ............................. 92 Sejarah Singkat Negeri Sepa .......................... 92 A. Revitalisasi Bahasa Daerah (Bahasa Sepa) .. 102 B. Proses Revitalisasi Bahasa Daerah di Negeri Sepa .............................................................. 112 C. Bentuk dan Proses Tindakan Revitalisasi Bahasa Daerah ............................................. 115 D. Bentuk Tindakan Revitalisasi Bahasa Daerah Sepa dan Keragaman Bahasa Lokal ............. 136 E. Diskusi Data dan Hasil Temuan Penelitian .. 143 F. Glotokronologi dan Leksikostatistik ............ 160 G. Linguistik Historis Komparatif .................... 166 H. Proses Pembuatan Kamus Bahasa Sepa ....... 182 BAB V: PENUTUP................................................ 187 A. Kesimpulan .................................................. 187 B. Saran ............................................................ 188 DAFTAR PUSTAKA ............................................ 190 LAMPIRAN ........................................................... 202 v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revitalisasi Bahasa Daerah dalam bentuk pemulihan Bahasa Sepa sebagai Bahasa Daerah pada masyarakat Bahasa di Dusun Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah dijadikan fokus penelitian. Salah satu alasan Bahasa Daerah menjadi persoalan penting ditelaah saat ini karena Bahasa Daerah di Ambon dan di Maluku Tengah sudah banyak diantaranya terancam punah, bahkan sepuluh diantara bahasa Daerah di Maluku sudah punah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa-bahasa daerah di seluruh wilayah Indonesia telah mengalami kepunahan. Jamil Patty seorang peneliti dan penutur bahasa daerah di Maluku ketika diwawancarai di celah-celah Konferensi Revitalisasi bahasa Daerah di Ambon mengatakan bahwa ―sekitar 70 persen penutur bahasa daerah di Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah sekarang ini sudah tidak mampu lagi berkomunikasi dengan keluarga di rumah, mereka hanya dapat berkomunikasi dengan sanak keluarganya 1 menggunakan Bahasa Melayu Ambon setiap hari‖1. Fakta ril juga menunjukkan bahwa penutur bahasa Daerah di seluruh wilayah di Maluku Tengah dan kota Ambon sangat jarang dijumpai mereka berbahasa Daerah dalam berbagai aktivitas di rumah, di kantor- kantor, di pasar tradisional atau modern dan di tempat- tempat umum lainnya.2 Jika kondisi berbahasa daerah seperti itu keadaannya, maka boleh jadi kepunahan bahasa daerah semakin hari akan semakin memburuk. Hal seperti itu akan semakin parah lagi bila pemerhati bahasa pun kurang peduli melihat dan mengamati kondisi keterpurukan menimpa bahasa daerah Salah satu potensi budaya penting dipertahankan adalah bahasa daerah. Sayangnya, keberagaman bahasa daerah di Maluku tidak terpelihara dengan baik. Dominasi pemakaian bahasa Melayu Ambon dan bahasa Indonesia dalam 1Hasil Wawancara dengan Jamil Patty, Dosen STKIP Gotong Royong, Masohi Maluku Tengah. Rabu, 13 September 2018 di AMANS Hotel-Ambon. 2Muhammad M., Kodifikasi Bahasa Melayu Ambon: Studi Diversitas Historis Linguistik Bahasa Nusantara. Laporan Hasil Penelitian tahun 2017. LP2M IAIN Ambon. 2 komunikasi sehari-hari menekan pemakaian bahasa- bahasa daerah hampir di seluruh wilayah Provinsi Maluku. Di beberapa daerah, orang tua tidak lagi menurunkan bahasa ibunya kepada anak-anaknya. Hanya orang tua dan masyarakat tua-tua adat berumur di atas 40 tahun menggunakan dengan baik, terutama di dalam upacara-upacara adat, rapat Saniri dengan anggotanya. Akibatnya, seiring dengan waktu, bahasa Melayu Ambon yang dahulu merupakan bahasa kedua bagi beberapa etnis di Maluku menggeser kedudukan bahasa lokal dan berkembang menjadi bahasa ibu bagi etnis-etnis di Maluku. Fenomena demikian semakin melemahkan kedudukan bahasa-bahasa daerah yang merupakan salah satu kekayaan budaya masyarakat Maluku. Punah bahasa daerah berarti budaya dan identitas diri masyarakat lambat laun akan menghilang dan berkurang komunitasnya mengikuti punahnya penutur bahasa Berdasarkan hal itu, jika sudah terdeteksi fenomena keterancaman punahnya penutur suatu bahasa daerah, maka tentu saja penting dilakukan berbagai upaya, setidaknya dilakukan revitalisasi mendalam untuk dicarikan solusinya. Sehingga pemetaan awal perlu diberdayakan untuk mencoba membuat revitalisasi penggunaan bahasa dan pengembangan kuantitas jumlah penuturnya. Revitalisasi dimaksudkan sebagai salah satu upaya 3 menciptakan bentuk dan fungsi baru terhadap bahasa yang dianggap terancam punah. Revitalisasi bahasa bertujuan untuk meningkatkan penggunaan bahasa dan menambah jumlah penuturnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa revitalisasi bahasa bukan hanya menambah wilayah tutur sistem linguistik dari suatu bahasa minoritas, tetapi ia juga akan menciptakan ranah baru terhadap penuturnya. Oleh karena itu, manakala para pemerhati bahasa tidak lagi prihatin terhadap bahasa daerah, menurut para ahli bahasa bahwa salah satu bencana dialami oleh kalangan intelektual karena ratusan hingga ribuan bahasa telah menghilang atau punah, namun kalangan pemerhati bahasa tidak lagi ikut prihatin. Karena itu hampir dua puluh tahun terakhir, revitalisasi bahasa menjadi sebuah fokus studi terpenting di kalangan pakar linguistik. Bidang ini menjadi sangat penting, karena memang bahasa merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Studi ini berkembang dengan pesat dan menyebar luas dalam bingkai dokumentasi karena tujuan utamanya untuk mengembangkan, menciptakan ranah dan fungsi baru, bahkan berusaha menyelamatkan bahasa
Recommended publications
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N Nomor 5/PID.SUS-TPK/2018/PTAMB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA., Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Ambon Mahkamah Agungyang memeriksa dan mengadili Republik perkara Tindak Pidana Korupsi Indonesia dalam Tingkat banding, telah menjatuhkan Putusan, sebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara terdakwa: Nama lengkap : Drs. REONALDO SILOOY, M.M., Tempat lahir : Ambon., Umur/tanggal lahir : 56 Tahun/10 Mei 1960., Jenis kelamin : Laki-Laki., Kebangsaan : Indonesia., Tempat tinggal : Desa Morekao Kecamatan Seram Bagian Barat Kabupaten Seram Bagian Barat., Agama : Kristen Protestan., Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Seram Bagian Barat)., Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara Klas IIA Ambon berdasarkan surat perintah/penetapan penahanan oleh : Mahkamah 1.Agung Penyidik, Rumah Tahanan Republik Negara Klas IIA Ambon, sejak tanggalIndonesia 7 Maret 2017 sampai dengan tanggal 26 Maret 2017., 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, Rumah Tahanan Negara Klas IIA Ambon, sejak tanggal 27 Maret 2017 sampai dengan tanggal 5 Mei 2017., 3. Penuntut Umum, Tahanan Kota, sejak tanggal 10 April 2017 sampai dengan tanggal 29 April 2017., 4. Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Ambon, Tahanan Kota, sejak tanggal 12 April 2017 sampai dengan tanggal 11 Mei 2017., 5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Ambon, Tahanan Kota, sejak tanggal 12 Mei 2017 sampai dengan tanggal 10 Juli 2017., Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum : ABDUSSUKUR KALLIKY, S.H. dan BENI ADAM, S.H., Advokat dan Penasihat Hukum pada Kantor M.
    [Show full text]
  • Lesser Sundas and Remote Moluccas
    ISLANDS OF THE LESSER SUNDAS AND REMOTE MOLUCCAS 12 August – 7 October 2009 and 27 October - 7 November 2009 George Wagner [email protected] ISLANDS VISITED: Bali, Sumba, Timor, Flores, Komoto, Ambon, Tanimbars, Kais, Seram and Buru INTRODUCTION Indonesia, being a nation of islands, contains over 350 endemic species of birds. Of those, over 100 are only found in the Lesser Sundas and remote Moluccas. Having visited Indonesia in past years, I knew it to be safe and cheap for independent birders like myself. I decided to dedicate some four months to the process of birding these remote destinations. Richard Hopf, whom I have joined on other trips, also expressed interest in such a venture, at least for the Lesser Sundas. We started planning a trip for July 2009. Much of the most recent information in the birding public domain was in the form of tour trip reports, which are self- serving and don’t impart much information about specific sites or logistics. There are a few exceptions and one outstanding one is the trip report by Henk Hendriks for the Lesser Sundas (2008). It has all the information that anyone might need when planning such a trip, including maps. We followed it religiously and I would encourage others to consult it before all others. My modest contribution in the form of this trip report is to simply offer an independent approach to visiting some of the most out of the ordinary birding sites in the world. It became clear from the beginning that the best approach was simply to go and make arrangements along the way.
    [Show full text]
  • Moluccas 15 July to 14 August 2013 Henk Hendriks
    Moluccas 15 July to 14 August 2013 Henk Hendriks INTRODUCTION It was my 7th trip to Indonesia. This time I decided to bird the remote eastern half of this country from 15 July to 14 August 2013. Actually it is not really a trip to the Moluccas only as Tanimbar is part of the Lesser Sunda subregion, while Ambon, Buru, Seram, Kai and Boano are part of the southern group of the Moluccan subregion. The itinerary I made would give us ample time to find most of the endemics/specialties of the islands of Ambon, Buru, Seram, Tanimbar, Kai islands and as an extension Boano. The first 3 weeks I was accompanied by my brother Frans, Jan Hein van Steenis and Wiel Poelmans. During these 3 weeks we birded Ambon, Buru, Seram and Tanimbar. We decided to use the services of Ceisar to organise these 3 weeks for us. Ceisar is living on Ambon and is the ground agent of several bird tour companies. After some negotiations we settled on the price and for this Ceisar and his staff organised the whole trip. This included all transportation (Car, ferry and flights), accommodation, food and assistance during the trip. On Seram and Ambon we were also accompanied by Vinno. You have to understand that both Ceisar and Vinno are not really bird guides. They know the sites and from there on you have to find the species yourselves. After these 3 weeks, Wiel Poelmans and I continued for another 9 days, independently, to the Kai islands, Ambon again and we made the trip to Boano.
    [Show full text]
  • A. Bahwa Untuk Mengarahkan Pembangunan Di Kabupaten Seram
    PEMERINTAH KABUPATENSERAM BAGIAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT NOMOR 03 TAHUN2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2010-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Seram Bagian Barat dengan memanfaatkan ruang wilayah secara b.erdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, perlu disusun rencana tata ruang wilayah. b. bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor, daerah^ dan masyarakat maka rencana tata ruang wilayah merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, masyarakat, dan/atau dunia usaha. c. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, maka perlu penjabaran ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten. Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2010-2030. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia; 2". Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru di Provinsi Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4350); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5.
    [Show full text]
  • Provinsi Maluku
    Data Dasar Puskesmas Kondisi 31 Desember 2018 PROVINSI MALUKU KEMENTERIAN KESEHATAN 2019 DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI MALUKU KONDISI DESEMBER 2018 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2019 REKAP PENGUMPULAN DATA DASAR PUSKESMAS 2018 MELALUI APLIKASI KOMDAT SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2019 Total PKM 31 Des No Provinsi Jumlah Kabupaten Total PKM Terisi % 2018 1 Aceh 23 348 270 77,59 2 Sumatera Utara 33 581 463 79,69 3 Sumatera Barat 19 275 272 98,91 4 Riau 12 216 216 100,00 5 Jambi 11 195 195 100,00 6 Sumatera Selatan 17 332 324 97,59 7 Bengkulu 10 180 179 99,44 8 Lampung 15 302 274 90,73 9 Kepulauan Bangka Belitung 7 64 64 100,00 10 Kepulauan Riau 7 83 83 100,00 11 DKI Jakarta 6 321 314 97,82 12 Jawa Barat 27 1069 552 51,64 13 Jawa Tengah 35 881 870 98,75 14 DI Yogyakarta 5 121 69 57,02 15 Jawa Timur 38 967 964 100,00 16 Banten 8 242 104 42,98 17 Bali 9 120 117 97,50 18 Nusa Tenggara Barat 10 166 166 100,00 19 Nusa Tenggara Timur 22 381 126 33,07 20 Kalimantan Barat 14 244 244 100,00 21 Kalimantan Tengah 14 200 81 40,50 22 Kalimantan Selatan 13 233 232 99,57 23 Kalimantan Timur 10 183 183 100,00 24 Kalimantan Utara 5 56 28 50,00 25 Sulawesi Utara 15 193 185 95,85 26 Sulawesi Tengah 13 202 192 95,05 27 Sulawesi Selatan 24 458 329 71,83 28 Sulawesi Tenggara 17 284 278 97,89 29 Gorontalo 6 93 72 77,42 30 Sulawesi Barat 6 94 47 50,00 31 Maluku 11 208 96 46,15 32 Maluku Utara 10 134 95 70,90 33 Papua Barat 13 159 159 100,00 34 Papua 29 408 209 51,23 Total 514 9993 8052 81,44 *Kab/Kota Terlampir |Data Dasar Puskesmas|i JUMLAH PUSKESMAS
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Pid.I.B.7 Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N Nomor 9/Pid.Sus-TPK/2017/PN Amb. Mahkamah AgungDEMI KEADILAN BERDASARKANRepublik KETUHANAN YANG Indonesia MAHA ESA Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Ambon pada Pengadilan Negeri Ambon yang mengadili perkara tindak pidana korupsi dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : 1. Nama lengkap : Drs. REONALDO SILOOY, M.M.; 2. Tempat lahir : Ambon; 3. Umur/tanggal lahir : 56 Tahun / 10 Mei 1960 4. Jenis kelamin : Laki-Laki 5. Kebangsaan : Indonesia. 6. Tempat tinggal : Desa Morekao Kecamatan Seram Bagian Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. 7. Agama : Kristen Protestan 8. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Seram Bagian Barat); Mahkamah Agung Republik Indonesia Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara Klas IIA Ambon berdasarkan surat perintah/penetapan penahanan oleh : 1. Penyidik, Rumah Tahanan Negara Klas IIA Ambon, sejak tanggal 7 Maret 2017 sampai dengan tanggal 26 Maret 2017 ; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, Rumah Tahanan Negara Klas IIA Ambon, sejak tanggal 27 Maret 2017 sampai dengan tanggal 5 Mei 2017 ; 3. Penuntut Umum, Tahanan Kota, sejak tanggal 10 April 2017 sampai dengan tanggal 29 April 2017 ; 4. Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Ambon, Tahanan Kota, sejak tanggal 12 April 2017 sampai dengan tanggal 11 Mei 2017 ; 5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Ambon, Tahanan Kota, sejak tanggal 12 Mei 2017 sampai dengan tanggal 10 Juli 2017 ; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 1 dari 196 Putusan Nomor 9/Pid.Sus-TPK/2017/PN Amb.
    [Show full text]
  • 31 MALUKU.Pdf
    LAMPIRAN XXXI PROVINSI MALUKU KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 597/PL.02.1-Kpt/01/KPU/III/2019 TENTANG DAFTAR PEMILIH TETAP UNTUK SETIAP TPS DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP UNTUK SETIAP TPS DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 UNTUK PROVINSI MALUKU NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KELURAHAN/DESA NO TPS PEMILIH 1 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 1 285 2 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 2 257 3 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 3 287 4 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 4 259 5 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 5 271 6 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 6 236 7 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR PATTI 1 231 8 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR PATTI 2 228 9 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR PATTI 3 183 10 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 1 292 11 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 2 299 12 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 3 266 13 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 4 255 14 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 5 257 15 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 6 282 16 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 1 268 17 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 2 239 18 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 3 250 19 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 4 212 20 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WERWARU 1 186 21 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WERWARU 2 175 22 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WERWARU 3 163 23 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR TOUNWAWAN 1 256 24 MALUKU MALUKU
    [Show full text]
  • Bab Rencana Tata Ruang Wilayah (Rtrw) Kabupaten Maluku Tengah
    BAB RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN MALUKU TENGAH 3.1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tengah Secara harfiah struktur dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks yang dibentuk oleh unsur-unsur fungsional yang satu sama lain mempunyai sifat hubungan timbal balik. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten adalah gambaran susunan unsur – unsur pembentuk rona lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan buatan yang digambarkan secara hirarkis dan berhubungan satu sama lain. Rencana Struktur Ruang diantaranya meliputi hirarki pusat pelayanan wilayah seperti sistem pusat-pusat perkotaan dan perdesaan, pusat-pusat permukiman, hirarki sarana dan prasarana wilayah, seperti sistem jaringan transportasi. Rencana Pola Ruang menggambarkan letak, ukuran, fungsi dari kegiatan- kegiatan budidaya dan lindung. Isi Rencana Pola Ruang adalah delineasi (batas- batas) kawasan kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan kawasan-kawasan lainnya di dalam kawasan budidaya dan delineasi kawasan lindung. Untuk peta rencana struktur ruang Kabupaten Maluku Tengah dapat dilihat pada Gambar 3.1. 3.1.1 Rencana Sistem Pusat Pemukiman 1. Rencana Wilayah Pengembangan Sebagai dasar dalam penyusunan struktur ruang, wilayah Kabupaten Maluku Tengah akan dibagi dalam perwilayahan pembangunan yang didasarkan pada : a. Luasan wilayah Kabupaten Maluku Tengah, sehingga dalam pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang dapat efisien dan efektif. b. Karakteristik wilayah yang berbeda dan mempunyai ciri khas tertentu c. Perbedaan perkembangan wilayah, sehingga dibutuhkan penanganan dan perhatian yang berbeda antar setiap wilayah, sehingga tujuan pemerataan dan pembangunan wilayah dapat dicapai RTRW Kabupaten Maluku Tengah 2008 - 2028 III - 1 d. Tingkat aksesibilitas antar wilayah dikaitkan dengan wilayahnya yang merupakan kepulauan, sehingga terbentuk kesatuan wilayah dalam sistem perwilayahan pembangunan. e. Kabupaten Maluku Tengah yang merupakan wilayah rawan bencana, sehingga dalam perwilayah pembangunan harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bencana tak terduga.
    [Show full text]
  • Indonesia's Southern Moluccas
    Streak-breasted Fantail (Craig Robson) INDONESIA’S SOUTHERN MOLUCCAS 6 – 23 SEPTEMBER 2019 LEADER: CRAIG ROBSON Of all the birding tours that visit the smaller and more remote islands of Wallacea in Indonesia, this one surely offers the highest number of endemics and, with current taxonomic progress, that number is ever growing. Birdquest was one of the pioneers of tours to the southern Moluccas, and this was our sixth tour to take in Buru, Ambon, Haruku, Yamdena (Tanimbar), Kai, Seram and Boano. Among the many highlights in 2019, were: Moluccan and Tanimbar Megapodes, Tanimbar Cuckoo-Dove, Wallace’s, White-bibbed and Claret-breasted Fruit Doves, Spectacled and Seram Imperial Pigeons, Buru and Seram Mountain Pigeons, 1 BirdQuest Tour Report: Indonesia’s Southern Moluccas www.birdquest-tours.com Pygmy Eagle, Rufous-necked Sparrowhawk, Meyer’s Goshawk, Seram, Buru and Tanimbar Boobooks, Lazuli Kingfisher, Tanimbar Corella, Seram (or Salmon-crested) Cockatoo, Yellow-capped Pygmy Parrot, Buru Racket-tail, Purple-naped Lory, Blue-streaked and Blue-eared Lories, South Moluccan, Papuan and Elegant Pittas, Wakolo Myzomela, Buru and Seram Honeyeaters, a trio of endemic friarbird/oriole combos on Buru, Tanimbar and Seram, Island Whistler, Tanimbar, Kai, Seram and Buru Spangled Drongos (if you split them!), likewise Kai, Buru and Seram Fantails, Cinnamon-tailed, Streak-breasted, Tawny-backed and Long-tailed Fantails, an amazing range of island-endemic monarchs (including Boano or Black-chinned), Violet Crow, Golden-bellied Flyrobin, Seram and Buru Golden Bulbuls, Buru, Seram and Kai Leaf Warblers (in the process of being split), the splittable Buru and Seram Bush (or Grasshopper) Warblers, Rufescent Darkeye, Grey-hooded, Pearl-bellied, Golden-bellied, Seram, Buru and Ambon White-eyes, Long-crested Myna, Slaty-backed, Buru, Seram (heard only) and Fawn-breasted Thrushes, Streak-breasted Jungle, Tanimbar and Cinnamon-chested Flycatchers, and Flame-breasted and Ashy Flowerpeckers.
    [Show full text]
  • Perbup No. 4 Tahun 2020 Tata Cara Pengalokasian ADD.Pdf
    SALINAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2020 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN BARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Tata Cara Pengalokasian Alokasi Dana Desa perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru di provinsi Maluku ( Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4350 ); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5495 ); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5587), sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
    [Show full text]
  • Local Uses of Tree Species and Contribution of Mixed Tree Gardens to Livelihoods in Saleman
    WORKING PAPER Local uses of tree species and contribution of mixed tree gardens to livelihoods in Saleman Village near Manusela National Park, Seram Island, Maluku (Indonesia) Ariane Cosiaux Working Paper 137 Local uses of tree species and contribution of mixed tree gardens to livelihoods in Saleman Village near Manusela National Park, Seram Island, Maluku (Indonesia) Ariane Cosiaux Université Montpellier II (France) Working Paper 137 © 2014 Center for International Forestry Research Content in this publication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial- NoDerivs 3.0 Unported License http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/3.0/ Cosiaux A. 2014 Local uses of tree species and contribution of mixed tree gardens to livelihoods in Saleman: Village near Manusela National Park, Seram Island, Maluku (Indonesia). Working Paper 137. Bogor, Indonesia: CIFOR. Cover photo by Ariane Cosiaux Fruit of a nutmeg tree CIFOR Jl. CIFOR, Situ Gede Bogor Barat 16115 Indonesia T +62 (251) 8622-622 F +62 (251) 8622-100 E [email protected] cifor.org We would like to thank all donors who supported this research through their contributions to the CGIAR Fund. For a list of Fund donors please see: https://www.cgiarfund.org/FundDonors Any views expressed in this book are those of the authors. They do not necessarily represent the views of CIFOR, the editors, the authors’ institutions, the financial sponsors or the reviewers. Contents Acknowledgments v 1 Introduction 1 1.1 General context 1 1.2 The CoLUPSIA project 1 1.3 The present study within
    [Show full text]
  • Perbup No. 10 Tahun 2020 Perubahan
    SALINAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2020 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN BARAT, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020; maka perlu mengatur kembali Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa Tahun Anggaran 2017; b. bahwa rasionalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, maka berdampak pada anggaran Alokasi Dana Desa paling sedikit 10 % (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam Anggaran dan Belanja Daerah setelah Dana Alokasi Umum; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, maka perlu mengatur kembali Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa Tahun Anggaran 2020 dengan membentuk Peraturan Bupati Seram Bagian Barat tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Seram Bagian Barat Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pengalokasian Alokasi Dana Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru di provinsi Maluku ( Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4350 ); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5495 ); 4.
    [Show full text]