ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7072

Kampanye #STOPBODYSHAMING Melalui Media Sosial Instagram Maria Rahajeng @mariarahajeng (Studi Kualitatif Deskriptif Kampanye #STOPBODYSHAMING Melalui Media Sosial Instagram Maria Rahajeng @mariarahajeng) Muhammad Akbar Maulana Gunawan1, Drs. Iis Kurnia, S.S., M.Hum2

Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom akbarmgstudent.telkomuniversity.ac.id1 , [email protected]

ABSTRAK

Kegiatan body shaming kerap terjadi pada wanita di media sosial Instagram sehingga menjadi topik yang ramai diperbincangkan. Definisi body shaming menurut YourDictionary menyatakan, “body shaming is a practice of making critical, potentially humiliating a comments about a person’s body size or weight”. Dapat diartikan bahwa, body shaming merupakan tindakan mempermalukan tubuh dengan membuat komentar dan kritikan memalukan tentang ukuran atau berat badan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk kampanye dari Maria Rahajeng sehingga dapat diharapkan menjadi acuan perspective/pandangan setiap wanita yang menjadi korban dari body shaming sekaligus untuk mengurangi bahkan mengehentikan body shaming yang sedang marak dilakukan melalui media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigms post-positivisme. Hasil penelitian ini adalah bentuk kampanye #stopbodyshaming di media sosial Instagram pada akun @mariarahajeng menggunakan Tiga/Triple Aspek tujuan kampanye media sosial yang meliputi Atittude, Awareness dan Action. Kata Kunci: Media Sosial Instagram, Body Shaming, Konten Kampanye #stopbodyshaming melalui media sosial Instagram pada akun @mariarahajeng.

ABSTRAC

Body shaming often occurs in women on Instagram social media, so it is a hot topic of discussion. The definition of body shaming according to YourDictionary states, "body shaming is a practice of making critical, potentially humiliating a comment about a person's body size or weight". It can be interpreted that, body shaming is an act of humiliating the body by making embarrassing comments and criticisms about a person's size or weight. This study aims to determine the form of Maria Rahajeng's campaign so that it can be expected to become a reference for the perspective of every woman who is a victim of body shaming as well as to reduce and even stop the body shaming that is currently rife through Instagram social media. This study uses a qualitative descriptive method with post- positivism paradigm. The results of this study are a form of the #stopbodyshaming campaign on Instagram social media on the @mariarahajeng account using Three / Triple Aspects of social media campaign objectives which include Atittude, Awareness and Action. Keywords: Social Media, Instagram, Body Shaming, Content #stopbodyshaming Campaign through social media on the @mariarahajeng Instagram account.

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7073

1. PENDAHULUAN

Maraknya kasus-kasus buruk-ini-bisa-terjadi-pada-korban- penghinaan dan ejekan-ejakan di media body-shaming-c1c2/full diakses pada 12 sosial, body shaming menjadi topik yang Februari 2019 pukul 15.30 WIB). sangat ramai diperbincangkan. Body Di telah ada Undang-undang shaming merupakan perilaku mengkritik (UU) yang mengatur tentang body shaming atau mengomentari kondisi fisik atau adapun bunyinya "Body shaming tubuh sendiri maupun orang lain dengan dikategorikan menjadi dua tindakan. cara yang negatif. Body shaming dapat Tindakan yang seseorang mentransmisikan dikategorikan sebagai suatu bentuk narasi berupa hinaan, ejekan terhadap kekerasan verbal atau bullying. Definisi bentuk, wajah, warna kulit, postur body shaming menurut YourDictionary seseorang menggunakan media sosial. Itu menyatakan, “body shaming is the bisa dikategorikan masuk UU ITE practice of making critical, potentially (Undang-undang Informasi dan Transaksi humiliating comments about a person's Elektronik) Pasal 27 ayat 3 Jo Pasal 45 ayat body size or weight”. (sumber 1 UU no. 11 tahun 2018, dapat diancam https://www.yourdictionary.com/ hukuman pidana 6 tahun penjara". diakses pada 12 Februari 2019, pukul "Kedua, apabila melakukan body 15.16 WIB). Dapat diartikan bahwa, shaming tersebut secara verbal, langsung body shaming merupakan tindakan ditujukan kepada seseorang, dikenakan mempermalukan tubuh dengan membuat Pasal 310 KUHP dengan ancaman komentar dan kritikan memalukan hukumannya 9 bulan. Kemudian (body tentang ukuran atau berat badan shaming yang langsung ditujukan kepada seseorang. Dampak terburuk dari body korban) dilakukan secara tertulis dalam shaming adalah timbulnya rasa depresi bentuk narasi, melalui transmisi di media pada korban dan melakukan self harm sosial, dikenakan Pasal 311 KUHP. (menyakiti diri sendiri) hingga bunuh Hukuman 4 tahun penjara," diri. Namun sayangnya, hal tersebut masih dianggap sepele dan disepelekan Oleh karena itu ada dua katogori yang dalam lingkup masyarakat. (sumber membuat pelaku terkena pidana, pertama https://www.idntimes.com/life/inspirati jika tindakan sesorang mentransmisikan on/daysdesy/wajib-stop-5-dampak- narasi yang berupa hinaan, ejakan terhadap

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7074

warna kulit, postur tubuh dan bentuk wajah pemikiran, pendapat bahkan keinginan. melalui media sosial akan di jerat UU ITE Sedangkan kata merupakan unsur dari pasal 45 ayat 1 dan pasal 27 ayat 3, yang bahasa itu sendiri dan merupakan simbol dapat diancam hukuman pidana 6 tahun verbal. Selanjutnya sesuatu yang digunakan penjara. Kedua, apabila tindak body atau di pandang sebagai wakil sesuatu shaming dilakukan secara verbal yang disebut dengan simbol. Berikutnya makna, dimaksudkan langsung ditujukan kepada makna merupkan arti dari sebuah kata-kata seseorang maka dikenai pasal 31 KUHP yang telah diasosiasikan bersamaan dengan dengan ancaman 9 bulan, dan jika tindak referennya. (Mulyana,2015) body shaming ditujukan langsung kepada Komunikasi Nonverbal adalah korban dengan bentuk yang di transmisikan komunkasi yang meliputi gerakan selain menjadi narasi melalui sosial media dikenai kata-kata seperti: hukuman 4 tahun. (sumber https://news.detik.com/berita/d- 1) Isyarat Spasial dan Temporal 4321990/polisi-tangani-966-kasus-body- - Proksemik, ruang pribadi, shaming-selama-2018 diakses pada tanggal orientasi dan kronemik. 15 Februari 2019). 2) Isyarat Visual - Eksepresi wajah, kontak mata Penyampaian body shaming ini juga dan kinesik. merupakan salah satu pola atau bentuk 3) Isyarat Tangan komunikasi yang secara tidak sadar kita - Gerakan tangan dan penampilan juga pernah melakukan nya, baik secara fisik. verbal dan nonverbal. Body shaming juga sangat kasat mata, Komunikasi verbal merupakan tidak terasa, namun sangat berdampak komunikasi yang menggunakan kata-kata kepada kehidupan sesorang. atau simbol-simbol yang penyampaiannya dapat dilakukan secara oral atau kita sebut Tanpa sengaja seringkali kita bertemu dengan lisan maupun secara tulisan. Dalam seseorang yang sudah lama tidak kita penelitian ini penulis berfokus kepada jumpai dan seseorang itu mengalami komunikasi verbal yang menggunakan perubahan fisik yang cukup signifikan, tulisan dengan beberapa konsep yaitu : contohnya seperti wajahnya yang bahasa, kata dan makna. Bahasa secara luas berjerawat padahal dulu wajahnya sangat dapat kita artikan sebagai alat atau media bersih dan tidak memiliki jerawat. Tidak bagi manusia dalam menyatakan perasaan,

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7075

sadar pasti kita mengucapkan “Hai, lama ga ketemu ya, lagi puber ya? Sekarang

jerawatan gitu wajahnya”. Bermaksud VERBAL NONVERBAL untuk membuka percakapan, namun secara tidak sadar kita sudah melakukan body “Kamu gendut Appearance banget, diet sana!” shaming secara verbal. (Clothing, Hair

Tidak hanya secara verbal body style, Choice of shaming juga dilakukan secara nonverbal Colors)

yang menunjukan adanya perubahan “Itu badan kurus Gestures gestures tubuh, ekspresi wajah, nada suara, bener udah kaya (Hand movements, serta tatapan mata lidi.” Winking, Nodding) bereaksi secara spontanitas saat kita “Porsi makannya Para-Linguistics melihat seseorang yang mungkin menurut kurangi dong, inget kita fisiknya kurang baik. Contohnya ketika (Tone of Voice, badan!” melihat seseorang berpakaian agak nyentrik Pitch, Loudness) dan mempunyai warna rambut yang “Kak, kok ada Facial Eexpression berbeda dari kebanyakan orang Indonesia stretchmark nya?” pada umumnya, secara tidak kita sadari (Smile, Frown)

pandangan kita akan melakukan “Kok jerawatan? Postures pemindaian (scanning) dari bawah ujung Makanya jangan (Arm Crossing, Leg kaki hingga atas kepala. Itu salah satu begadang!” Crossing, Seating bentuk body shaming secara nonverbal. Position) Body shaming dapat dilakukan secara verbal dan non verbal, contoh : (Sumber : https://www.viaggiovagando.com/en/2014/ Tabel 1.1 Body shaming dapat 06/23/part-culture-play-verbal-non-verbal- dilakukan secara verbal dan non verbal. communication/ diakses pada tanggal 16 Februari 2019 pukul 13.25 WIB)

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7076

Pada era modernisasi saat ini, kemajuan sosial Instagram menjadi salah satu teknologi, komunikasi, dan informasi platform media sosial populer ke tiga di mendorong berlangsungnya globalisasi Indonesia. dunia dengan cepat dan dinamis. (sumber : https://andi.link/hootsuite-we- Globalisasi tersebut membawa perubahan are-social-indonesian-digital-report-2019/ dalam berbagai bidang kehidupan seperti diakses pada tanggal 16 Februari 2019 bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Serta pukul 13.45 WIB) gaya berkomunikasi masyarakat modern

yang lebih banyak menggunakan platform Dengan dinyatakannya bahwa usia media sosial sebagai media bertukar pesan pengguna terbesar yaitu dengan rentang serta informasi. Media sosial merupakan usia 18-24 tahun, yang mana merupakan media baru yang memungkinkan individu usia remaja. Pada rentan usia tersebut, memainkan peran yang lebih aktif sebagai netizen yang memberikan komentar berupa warga negara sekaligus sebagi konsumen tulisan “itu kok ada stretchmark nya kak” karena media baru meningkatkan akses dari meskipun mungkin hanya bermaksud warga yang biasa menjadi lebih bertanya tapi secara tidak langsung netizen terinformasi secara politis yang itu sudah melakukan tindakan body memungkinkan peningkatan demokrasi shaming. (Ward,1995). Kalimat pertanyaan tersebut sudah Aktivitas dari body shaming hadir termasuk sebagai body shaming secara dengan berbagai macam bentuk dan media verbal. Body shaming ini bisa terjadi penyampaiannya, bisa secara langsung dan kepada siapa saja, tidak mengenal juga melalui media sosial. Salah satu media usia,gender, maupun tokoh masyarakat sosial yang sedang tersorot saat ini adalah seperti Maria Rahajeng. Seorang tokoh Instagram. Menurut hasil rekapitulasi data masyarakat atau influencer juga manusia, yang diperoleh WeAreSosial dan Hootsuite mereka memiliki kelebihan maupun pada tahun 2019 menyatakan bahwa media kekurangan. Adapun balasan yang dilontarkan Maria Rahajeng kepada pelaku body shaming tersebut, maria membalas komentarnya dengan menggunakan bahasa inggris yang bertuliskan :

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7077

gender pengguna Instagram yang lebih Dalam studi ini penulis membahas dominan ialah perempuan. tentang postingan foto kampanye #stopbodyshaming oleh Maria Rahajeng Instagram pada dasarnya adalah media pada tanggal 22 Juli 2019 di sosial media sosial atau platform untuk membagikan foto Instagram miliknya. Maria Rahajeng dan video yang disertai dengan caption adalah seorang dan (keterangan). Instagram tersusun dari dua Influencer yang sudah memiliki centang kata yaitu “insta” dan “gram”. Arti kata biru atau verified account yang dimana pertama diambil dari kata “instant” yaitu sebuah akun Instagram yang memiliki serba cepat atau mudah, sedangkan kata tanda centang biru sebagai akun asli atau “gram” diambil dari “telegram” yang akun yang telah terverivikasi keasliannya maknanya dikaitkan dengan media oleh pihak Instagram. pengiriman informasi yang sangat cepat (Instagram, 2016). Selain itu juga followers juga menjadi tolak ukur dan pengaruh besar untuk suatu akun Instagram yang mendapatkan centang biru atau verified account. Maria Rahajeng memiliki 136 ribu followers.

Gambar 1.1 Profile Foto media sosial Instagram Maria Rahajeng Body shaming kerap dilakukan di media @mariarahajeng (sumber : sosial Instagram hal yang melatar belakangi https://www.instagram.com/mariarahajeng/ ?hl=en diakses pada tanggal 16 Februari hal ini juga sama, ketidak beranian individu 2019 pukul 21.23 WIB) dalam menyampaikan sesuatu hal secara Maria Rahajeng juga mengalami langsung atau face to face kepada individu body shaming dalam postingan fotonya di yang bersangkutan atau bisa terjadi karena insta-story sebelum ia mem-posting foto adanya kecemburuan terhadap pencapaian #stopbodyshaming yang diposting di feed yang dimiliki oleh orang lain, ketidak Instagram. Maria Rahajeng mem-posting percayaan diri sendiri untuk bisa diterima di fotonya sedang menggunakan bikini di kalangan sosial sehingga harus menghina salah satu pantai yang berlokasi di . seseorang untuk mendapatkan pengakuan Setelah ia mem-posting foto itu ada seorang keberadaan. “uhmm… Because I’m Human. Because I’m not perfect.

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7078

Because I Have flaws. We all have them and we should learn to embrace and love our bodies!” Instagram memang masih menjadi primadona diantara media sosial lainnya, selain gampang untuk digunakaan Instagram merupakan komunikasi visual

untuk membangun citra seseorang. Lebih postingan foto Instagram miliknya pada lanjut citra merupakan sebuah tanggal 22 Juli 2019. penggambaran diri yang berasal dari

evaluasi dalam diri seseorang untuk menampilkan apa yang dia ingin tampilkan. Dengan kesan dan respon seseorang akan Gambar 1.1 Postingan foto suatu hal dapat membantu untuk menilai #stopbodyshaming pada aku Instagram seperti apa citra diri yang ingin di Maria Rahajeng (sumber : sampaikan. https://www.instagram.com/mariarahajeng Meskipun Maria Rahajeng /?hl=en diaskses pada tanggal 16 Februari mendapatkan tindakan body shaming, 2019 pukul 01.15 WIB) Maria Rahajeng tetap membalasnya dengan Dalam konten foto tersebut cara yang positif. Menurut teori S-0-R Maria Rahajeng menggunakan media (Stimulus-Organism-Response) sosial Instagram untuk menggunakan komunikasi iyalah merupakan aksi-reaksi kekuatannya sebagai seorang Miss yang dimana teori ini mengasumsikan Indonesia sekaligus influencer untuk bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, menyampaikan pesan positif tentang simbol-simbol tertentu akan merangsang pentingnya #stopbodyshaming karena orang lain memberikan respon dengan cara dengan menggunakan Instagram Maria tertentu. Dengan hal ini reaksi Maria Rahajeng lebih mudah mempersuasif Rahajeng akan tindakan body shaming yang audience/followers nya dibuktikan ia alami sangat positif, bahkan dengan 4.852 likes dan 204 komentar mengingatkan jika kita adalah manusia yang di peroleh dalam postingan foto yang mempunyai kelebihan dan kekurangan tersebut menjadikan postingan ini yang harus kita syukuri. Lebih lanjut Maria sebagai postingan yang menarik banyak Rahajeng dengan tegas menyampaikan perhatian audience/followers. kampanye #stopbodyshaming dalam

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7079

Menurut Diamond (2013: 7) Banyak penelitian mengenai Otak kita memperoses bahasa secara body shaming seperti dalam penelitian visual. Ketika kita melihat sesuatu, kita Eva Nur Rachmah (2019) bahwa membuat tampilan visualnya dan tindakan body shaming didasari oleh menyimpannya di dalam otak kita. beberapa faktor. Selanjutnya dalam Dalam fenomena body shaming ini penelitian Ananda Prameswari (2018) tentunya menjadi tugas pemilik akun yang mengutarakan body shaming yang @mariarahajeng untuk membuat konten dilakukan melalui media sosial sangat yang positif dan pesan yang baik agar berpengaruh dalam pembentukan atau dapat diterima oleh masyarakat serta membangun citra diri terhadap remaja mampu membantu orang-orang yang perempuan sehingga menjadikan mengalami bodyshaming untuk bangkit mereka harus mengukuti tren yang ada dan lebih mencintai segala kekurangan di masyrakat. serta kelebihan yang mereka miliki sebagai manusia.

2. Tinjauan Pustaka

1.1 Tujuan Penelitian 2.1.1 New Media/ Media Baru

Tujuan dalam penelitian ini adalah Media baru seringkali masih untuk mengetahui bagaimana bentuk menjadi topik perdebatan yang masih kampanye dari Maria Rahajeng sehingga awam dikalangan ilmuan, hal ini dapat diharapkan menjadi acuan dikarenakan kesan awal yang hadir perspective / pandangan setiap wanita yang dalam konsep media baru tersebut. menjadi korban dari body shaming Media baru dairtikan secara sederhana sekaligus untuk mengurangi bahkan sebagai media interaktif yang mengehentikan body shaming yang sedang menggunakan perangkat komputer marak dilakukan melalui media sosial, untuk menggunakannya. khususnya pada media sosial Instagram Namun Croteau (1997:12) memiliki penafsiran lain, yaitu media baru yang muncul akibat inovasi

teknologi dalam bidang media meliputi komputer, teknologi optic fiber,

satellites dan televisi kabel. Melalui teknologi ini pengguna dapat lebih

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7080

interaktif menyediakan respon media serta membuat pilihan secara beragam. Tabel 2.1.2 Jenis – jenis media sosial Media baru dikelompokan oleh McQuail (2000:127) menjadi empat (Sumber: Seppälä (2011) diakses pada kategori. Pertama, media komunikasi tanggal 18 Februari 2019 pukul 08.25 interpersonal seperti telephone, WIB) handphone e-mail. Kedua, komputer, Media sosial adalah wadah videogame, permainan dalam internet untuk berkomunikasi dan membagikan yang disebut sebagai media permainan informasi antara orang – orang yang interaktif. Ketiga, search engine/portal merupakan pengguna internet pencarian media informasi. Keempat menggunakan perangkat seluler ialah media parsitipasi kolektif yang (Yourdictionary). Media sosial tentu berupa penggunaan internet untuk memiliki banyak jenisnya, berikut tabel bertukar serta membagikan jenis – jenis media sosial: Berdasarkan tabel di atas media sosial memiliki beberapa jenis dan sesuai dengan fungsinya, Instagram merupakan media sosial yang dikenal cukup baru, namun sangat popular penggunaannya, sehingga Instagram menjadi media sosial yang menduduki peringkat ketiga terbanyak pengguna pengalaman, pendapat, informasi dan hingga 52.9 juta dengan pengguna usia menjalin hubungan melalui komputer 13 – 17 tahun (Teknokompas.com) tidak hanya sebagai alat namun juga

dapat menimbulkan afeksi dan 2.1.2.1 Instagram emosional antar penggunanya. Dalam Instagram merupakan bagian dari penelitian ini menggunakan teori new media baru, media yang berbasis media karena tindakan body shaming internet untuk membagikan foto, video yang terjadi pada media sosial serta media untuk berinteraksi, bertukar Instagram. informasi, hingga membagikan

pendapat oleh penggunanya. Adapun 2.1.2 Media Sosial fitur-fitur pendukung di Instagram yang

sangat mempermudah penggunanya

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7081

dalam berinteraksi menurut Diamond memberikan informasi tentang kampanye (2013:299-300) diantaranya, ialah: #stopbodyshaming sehingga dapat 1. Profil, yang memberikan informasi memudahkan followersnya jika ingin tau tentang pengguna account lebih banyak tentang kampanye Instagram tersebut lengkap dengan #stopbodyshaming yang sudah mulai nama, data diri, bahkan pekerjaan. banyak disuarakan melalui Instagram. 2. Followers (pengikut) dan following 2.1.3 Kampanye Media Sosial (mengikuti) yang dapat memberikan Dalam kampanye sosial menurut informasi orang-orang yang Ostergaad (2002) terdapat tiga aspek menjadi pengikut maupun yang yang meliputi tujuan dari kampanye mengikuti. yang umumnya disebut dengan tiga 3. Hastag atau tanda pagar (tagar) A/tripel A, antara lain: yang berfungsi untuk memudahkan 1. Atittude (sikap) pengguna untuk mencari topik di Pada tahap pertama ini kegiatan Instagram. kampanye diperuntukan untuk 4. Push notifications (pemberitahuan menciptakan perubahan yang otomatis) yakni berfungsi untuk kognitif sehingga diharapkan dapat memberi tahu jika ada menciptakan kesadaraan dan pemberitahuan meliputi aktivitas berubahnya perhatian, pengertian followers, serta membantu pengikut serta keyakinan khalayak terhadap akun secara otomatis mendapatkan suatu isu. informasi jika ada aktivitas upload 2. Awerness (kesadaran) (unggahan) baru berisi foto/video. Tahap kedua, kampanye ditujukan 5. Location (lokasi/tag lokasi) fitur ini untuk menggugah kesadaran, tentu berguna untuk memudahkan menarik perhatian khalayak agar pengguna untuk menemukan lokasi, dapat memberikan informasi entah lokasi foto/video, termasuk tentang produk serta dapat juga dapat memudahkan pengguna memberikan gagasan yang sedang untuk mendapatkan informasi suatu dikampanyekan. tempat. 3. Action (tindakan) Dalam penelitian ini Maria Selanjutnya tahapan terakhir, Rahajeng menggunakan salah satu fitur dari tahapan paling penting dalam ranah Instagram yaitu hastag (tegar) untuk perubahan sikap. Diharapkan dapat

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7082

menimbulkan rasa empati, rasa dijabarkan oleh beberapa ahli di atas suka, kepedulian serta keterpihakan mengenai kampanye media sosial yang terhadap isu-isu yang memiliki efek yang sangat cepat untuk dikampanyekan. penyampaiannya tergantung kepada konten apa yang dibuat oleh pengguna Menurut Venus (2004) kampanye media sosial, karena pembuatan konten pada dasarnya ialah penyampaian pesan yang tepat akan menyampaikan pesan/ - pesan dari pengirim kepada khalayak informasi/makna yang ingin ditujukan luas yang dimana pesan ini dapat dan disampaikan dalam kampanye disampaikan dalam berbagai macam media sosial itu sendiri. bentuk, seperti pidato, selebaran, papan iklan, poster, spanduk hingga iklan Dalam penelitian ini menggunakan diskusi. media sosial khususnya Instagram untuk melakukan kampanye Selanjutnya menurut Douglas #stopbodyshaming yang ditujukan Hagar (2014) dalam Campaigning kepada followers Instagram pada akun Online: Social Media in the 2010 @mariarahajeng yang dimana Niagara Municipal Elections kampanye ini juga disertai foto bagian menyampaikan bahwa media sosial juga tubuh yang terkena tindakan body bisa berkontribusi dalam keberhasilan shaming serta kampanye penyampaian pesan, ini disebabkan oleh #stopbodyshaming ini merupakan kandidat atau perseorangan bisa kampanye yang berbentuk foto dan berinteraksi serta berdialog dua arah di tulisan pesan (caption) yang media sosial dan juga tidak memerlukan dimaksudkan untuk tidak melakukan biaya yang banyak. tindakan negatif yaitu tindak body Seppälä (2011) juga mengutarakan shaming. bahwa media sosial merupakan salah Menurut (Argenti,1998:31) satu perubahan besar untuk cara orang dalam bekomunikasi, ini disebabkan 2.1.4 Kampanye Sosial di Media Sosial oleh konten yang dihasilkan dapat lebih Kampanye sosial secara personal cepat serta fleksibel dalam berbagai didefinisikan sebagai keinginan konten. Oleh sebab itu pencipta konten seseorang atau sekelompok orang harus lebih hati-hati dalam memilih untuk mempersuasif tingkah laku dan media sosial untuk membuat pengaruh kepercayaan orang lain dengan gaya yang efektif. Seperti yang telah yang lebih komunikatif, yang bertujuan

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7083

untuk menciptakan perbaikan maupun dilakukan oleh Maria Rahajeng di media perubahan sikap dalam masyarakat. sosial Instagram miliknya dengan Menurut (Argenti,1998:31) esensi memanfaatkan perkembangan teknologi, komunikasi dalam setiap program Maria Rahajeng dengan mudah kampanye meliputi berbagai aspek menyampaikan informasi ataupun pesan untuk diperhatikan, antara lain: yang ia buat dengan lebih indah melalui postingan foto dirinya yang sedang 1. Di era komunikasi ini, informasi mengenakan bikini berlatar belakang berjalan dengan sangat cepat dengan pantai yang indah. Tentunya informasi atau adanya perkembangan teknologi. konten yang dibuat seperti ini akan lebih 2. Public (masyarakat) menjadi begitu menarik perhatian public/followers. skeptik dan berpendidikan. 3. Pada masa kini informasi dapat Setelah membaca dan memahami dikemas menjadi lebih indah dan lebih apa yang dijelaskan para ahli di atas dapat baik. diketahui bahwa bentuk kampanye #stopbodyshaming oleh Maria Rahajeng Berdasarkan penjabaran ahli di didasari oleh tiga aspek tujuan kampanye atas kampanye sosial di media sosial sehingga diharapkan actor (Maria merupakan salah satu bentuk dari Rahajeng) dapat dijadikan patokan sebagai kampanye yang didasari oleh komunikasi cara mengantisipasi tindakan body shaming era jaman sekarang yang berkembang dan dan menyesuaikan sebagaimana sikap berjalan cepat tanpa membutuhkan jeda dirinya dalam menghadapi/menafsirkan waktu yang lama untuk menyampaikan tindakan tersebut. suatu informasi, tentunya hal ini terjadi karena adanya perkembangan teknologi. 2.15 Bullying dan Cyberbullying Perkembangan teknologi juga mendorong Pada dasarnya bullying dan body public (masyarakat) menjadi begitu skeptik shaming dipahami sebagai fenomena sosial dan berpendidikan yang dimaksudkan yang telah ada sejak tahun 70-an dan diteliti dengan hadirnya perkembangan teknologi oleh Dan Olwesu. Bullying merupakan membuat public ikut dalam mengambil tindakan atau perilaku negatif, berbahaya peran penggunaan perkembangaan dan dapat terjadi secara terus menerus. teknologi tersebut. Di era perkembangan Menurut DeVoe dalam Naves dan Pinheiro, teknologi, semua informasi dapat dikemas 2010:24-25) terdapat perbedaan kekuatan menjadi lebih indah dan lebih baik seperti antara pihak yang membully dan yang di contoh kampanye #stopbodyshaming yang bully.

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7084

Sementara itu cyberbullying Perilaku bodyshaming ini juga sangat merupakan tindakan penghinaan, kekerasan berdampak terhadap pelaku dan korbannya, psikis atau intimidasi yang dilakukan hal ini diutarakan dengan jelas oleh melalui perangkat teknologi dan informasi (fathi,2011) bahwa dampak dari yang terjadi di dunia maya yang bodyshaming adalah percaya stress, mudah dimaksudkan untuk menyebar keburukan tersinggung bahkan kehilangan kepercayaa serta kebencian, mempermalukan dan diri. mengintimidasi yang ditujukan secara Dilansir dariBullyingstatistic.org terbuka dan langsung (diketahui oleh body shaming memiliki pengertian sebagai publik) kepada korbannya (Nasrullah, sebuah tindakan yang secara tidak langsung 2017:188-189). mempermalukan seseorang dengan mengutarakan opini, dalam penelitian ini hal serupa terjadi kepada Maria Rahajeng 2.1.6 Body shaming yang menjadi “korban opini” orang lain Bodyshaming adalah salah satu terhadap tubuhnya dengan opini yang bentuk dari cyberbullying di media sosial ditujukan memang untuk mengkritik bentuk yang merupakan tindakan mempermalukan tubuhnya dan berujung kepada tindakan seseorang dengan mengutarakan opini, body shaming. pernyataan, serta pendapat yang 2.1.6.1 Bentuk – bentuk body shaming dimaksudkan untuk mengkritik penampilan Body shaming memiliki dua seseorang terutama dari segi penampilan bentuk dalam penyampaiannya bisa yang meliputi bentuk dan ukuran tubuh melalui verbal dan nonverbal orang tersebut (Sumber: dikarenakan sangat samar pemahaman Bullyingstatistics.org). kita tentang body shaming terkhususnya Body shaming merupakan yang dilakukan melalui verbal. Berikut tindakan mengevaluasi penampilan diri contoh bentuk – bentuk dari body sendiri maupun orang lain terhadap shaming, antara lain: internalisasi standar cantik ideal yang a) Fat Shaming dibuat oleh sosial (Fredricson dan Robert, Fat shaming merupakan 1997). Selanjutanya Menurut Gilbert bentuk yang paling popular (2007) body shaming adalah perilaku yang dari body shaming yang mengkritik ukuran tubuh, berat badan, dan berarti mengomentari secara penampilan diri sendiri ataupun oranglain. negatif tubuh seseorang yang

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7085

memiliki badan gemuk dan d) Kulit / Warna kulit berbadan plus size. Pada bentuk ini tindakan body shaming yang b) Thin / Skinny shaming mengomentari kulit yang Jenis tindakam body shaming berstekstur atau pun warna yang mempermalukan kulit. terutama perempuan yang Seperti dalam penelitian ini tindak memiliki tubuh kurus atau body shaming yang Maria Rahajeng dianggap terlalu kurus. dapatkan ialah komentar pada tekstur Sehingga bentuk thin / skinny kulit di bagian pangkal paha nya yang shaming ini sama saja memiliki strechmark. (Tri Fajriani, memiliki dampak yang 2019) Fat shaming, thin/skinny negatif. shaming, rambut tubuh/tubuh rambut,

dan kulit/warna kulit merupakan

bentuk – bentuk dari body shaming

yang secara tidak kita sadari dampak c) Rambut Tubuh / Tubuh dari tindakan tersebut. berbulu Bentuk body shaming yang 2.2 Kerangka Pemikirian

mengomentari secara negatif terhadap orang – orang yang

memiliki kelebihan rambut / bulu pada tubuhnya. Bentuk body shaming ini juga memiliki dampak negatif terutama terhadap perempuan, mereka dinilai tidak menarik jika memiliki banyak rambut tubuh / tubuh yang berbulu.

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Sumber : Olahan Penulis

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7086

3. Metode Penelitian adapun subjek dari penelitian ini ialah Maria Rahajeng selaku pemilik akun Penelitian ini dilakukan dengan Instagram @mariarahajeng metode kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Menurut Nazir (1988), metode 3.1.2 Objek Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam Objek penelitian ialah hal yang meneliti status sekelompok manusia, suatu menjadi sasaran penelitian ataupun yang objek, suatu set kondisi, suatu sistem menjadi titik perhatian dalam penelitian pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa yang akan diteliti. Dalam penelitian ini pada masa sekarang. peneliti mengambil titik perhatian pada 3.1 Subjek dan Objek Penelitian konten kampanye #stopbodyshaming melalui media sosial Instagram pada akun 3.1.1 Subjek Penelitian @mariarahajeng yang menjadi korban body Subjek penelitian ialah tempat, shaming di media sosial Instagram. benda atau orang yang diamati dalam

rangka pembuntutan sebagai sasaran,

4. Pembahasan Rahajeng, untuk menciptakan perubahan yang kognitif 4.1 Hasil Penelitian sehingga diharapkan dapat 4.1.1 Tiga aspek tujuan kampanye media menciptakan kesadaraan dan sosial (tiga A/tripel A) berubahnya perhatian, pengertian, serta keyakinan 1. Atittude (sikap) merupakan khalayak terhadap suatu isu. tahapan awal atau paling Peneliti bertanya “Bagaimana pertama yang dilakukan untuk tanggapan Maria Rahajeng menciptakan perubahan kognitif mengenai body shaming?” Lalu sehingga diharapkan dapat beliau menjawab: menciptakan kesadaraan dan berubahnya perhatian, “Menurut saya body pengertian serta keyakinan shaming bisa khalayak terhadap suatu isu. berpengaruh buruk Berdasarkan wawancara yang pada cara pandang dilakukan dengan Maria kita terhadap diri

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7087

kita dan rasa puas akan apa yang kita percaya diri kita. miliki, depresi dan bahkan Sayangnya hal ini dapat menyebabkan kita terjadi hampir setiap melakukan self saat di sosial media harm/menyakiti diri sendiri dan bahkan di hingga bunuh diri. keseharian kita. Selanjutnya Maria Rahajeng Dalam budaya kita, menambahkan pernyataanya body shaming mengenai body shaming dianggap hal yang yang sering terjadi hampir biasa yang bahkan setiap saat di sosial media kita lakukan juga sebagai berikut. terhadap teman dan “Suatu ketika saya keluarga.” mengunggah foto- Dari hasil informasi foto di insta story yang didapatkan, ternyata saat saya di pantai masih banyak masyarakat dan mengenakan Indonesia yang menganggap baju renang. Saya bahwa body shaming tidak mengedit merupakan hal yang wajar "kekurangan" saya dan tanpa mereka sadari yaitu selulit, yang mereka juga melakukan saya pikir sesuatu body shaming kepada teman, yang sangat wajar. saudara bahkan keluarga. “Seseorang dm saya Hal ini tentunya dapat menanyakan "Kak.. kok mempengaruhi pola pikir punya selulit?" sehingga menimbulkan asumsi negatif terhadap cara

pandang pada diri kita “Saya pikir, well, sendiri. Selanjutnya hal ini selulit itu hal yang juga dapat mengakibatkan manusiawi dan saya kita menjadi kurang percaya bukan orang diri, tidak pernah merasa sempurna. Pertama,

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7088

selulit itu normal, kamu bisa kedua, memang bersembunyi di kenapa kalau punya akunmu.” selulit? Apa Dari pernyataan maksudnya dengan tersebut membuktikan pertanyaan itu? bahwa aktivitas dari body Apakah untuk shaming hadir dengan mengolok-olok berbagai macam bentuk dan keadaan fisik saya? media penyampaiannya, Apakah untuk body shaming dibagi mempermalukan menjadi dua dalam kekurangan saya? penyampaiannya yaitu Atau memang dia secara verbal dan nonverbal. sebenarnya Maria Rahajeng mengalami sungguh-sungguh termasuk dalam tindakan ingin tahu? Saya body shaming secara verbal tidak tahu apa yang secara tidak langsung sebenarnya motivasi menjadikan dia sebagai pertanyaannya. Tapi korban dari body shaming yang saya tahu melalui media sosial pada adalah, pertanyaan- akun Instragram pribadi pertanyaan atau miliknya.. komentar-komentar semacam ini sering Berkembangnya dilontarkan orang media sosial ini juga karena mereka pikir memiliki banyak dampak itu hal yang biasa. entah itu positif maupun Itu hal yang SALAH. negatif. Karena media sosial Khususnya kalau mengajak siapa saja untuk dilakukan di media berpartisipasi serta sosial di mana kamu memberikan feedback. tidak menanyakan Media sosial juga langsung ke merupakan ruang terbuka seseorang, dan

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7089

untuk memberikan 2. Awerness (kesadaran) komentar dan memberikan merupakan tahap kedua, informasi dalam waktu yang ditujukan untuk menggugah singkat dan cenderung cepa. kesadaran, menarik perhatian Dalam pernyataan tersebut khalayak agar dapat Maria Rahajeng juga memberikan informasi serta menyampaikan komentar dapat memberikan gagasan yang tentang bentuk tubuh adalah sedang dikampanyekan. Peneliti hal yang salah. menemukan contoh perkataan yang dapat menigkatkan Terlebih jika kesadaran terhadap body penyampaian ini dilakukan shaming, Maria Rahajeng di media sosial, yang artinya mengatakan : tidak disampaikan langsung ke seseorang dan “Sebagai contoh, dalam menggunakan media sosial pembicaraan, kita biasa sebagai tempat untuk mendengar orang bersembunyi. Seperti yang mengatakan "Waaah dikatakan gemukan ya sekarang? bullyingstatistics.org hal ini Banyakin olah raga dong." menjadi tindakan body Atau "Kenapa wajahmu? shaming yang juga Dulu ngga sebanyak ini merupakan bentuk dari jerawatnya", dan lain cyber bullying yang dapat sebagainya. Saya pikir diartikan sebagai tindakan komentar- komentar seperti pecundang di dunia maya ini tidak sopan dan yang mengandung tindakan menyakitkan, orang-orang intimidasi, penghinaan atau seharusnya lebih peka kekerasan psikis yang terhadap perasaan orang dilakukan melalui perangkat lain.” teknologi dan informasi di Berdasarkan informasi di dunia maya. atas, ada beberapa perkataan yang ternyata tidak di sadari merupakan

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7090

salah satu bentuk dari tindakan body kesadaran akan tindakan body shaming. Sebagai individu shaming. Peniliti melihat jika tidak diharapkan lebih peka terhadap ada perkataan yang ingin di perasaan orang lain sehingga sampaikan dan tidak bermaksud tindakan body shaming setidaknya untuk menyenangkan orang lain dapat diminimalisir bahkan tidak lebih baik diam, karena seperti yang ada. dikatakan Maria Rahajeng bahwa khalayak seharusnya dapat lebih Selanjutnya Maria Rahajeng memperhatikan perasaan orang lain. menambahkan pernyataannya Sama halnya sebagaimana terhadap sebagai berikut: wanita yang seharusnya bisa mengerti atau lebih peka terhadap “Saya akan selalu perasaan wanita lain, sehingga bisa menyuarakan mengambil sikap dan menempatkan #stopbodyshaming di sosial diri. media dan mendorong anak-anak muda untuk lebih 3. Action (tindakan) adalah peka terhadap perasaan tahapan paling penting dalam orang lain. Perlakukan ranah perubahan sikap. orang lain seperti apa yang Diharapkan dapat menimbulkan kamu ingin orang lain rasa empati, suka, dan lakukan terhadap dirimu.” kepedulian serta keterpihakan Berdasarkan pernyataan di terhadap isu-isu yang atas, #stopbodyshaming terus dikampanyekan. Ini merupakan disuarakan di media sosial oleh tahap paling akhir, sehingga @mariarahajeng terbukti dengan dapat diketahui tujuan dari pernyataan yang beliau berikan di kampanye #stopbodyshaming. atas dan postingan foto yang Peneliti bertanya: “Apa menggunakan #stopbodyshaming tindakan yang akan dilakukan mendapatkan 4.852 likes dan 201 oleh Maria Rahajeng untuk komentar positif yang diharapkan mengurangi tindakan body dapat meningkatkan kesadaran shaming yang terjadi di media (awareness) terutama kepada sosial khususnya Instagram”? generasi muda yang tidak memiliki Lalu beliau menjawab :

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7091

“Saya memutuskan untuk lingkungan sosial, merupakan salah mengunggah foto satu contoh aktivitas yang #stopbodyshaming karena berdampak positif. Seperti yang saya ingin menyatakan tertulis dalam cosmopolitan.co.id pendapat saya bahwa body body positifity merupakan konsep shaming adalah sesuatu yang membuat orang menerima yang salah. Melalui tubuh apa adanya, dari ukuran, platform saya, saya selalu bentuk, dan kemampuan tubuh yang menjunjung tinggi body berubah karena usia, sifat atau positifity, rasa percaya diri pilihan pribadi. Dalam konsep ini dan anti body shaming. Dan diharapkan wanita dapat menerima saya pikir ini suatu dan lebih menghargai serta kesempatan yang bagus mencintai dirinya sendiri. konsep ini untuk mengangkatnya” sangat bagus untuk meningkatkan attitude (sikap), awerness Berdasarkan pernyataan (kesadaran) dan action (tindakan) tersebut dapat ditemukan bagi setiap wanita untuk bagaimana Maria Rahajeng menumbuhkan rasa percaya diri dan menggunakan media sosial yang di anti body shaming. miliki dengan benar dan bijak. Maria Rahajeng mengetahui bahwa Berdasarkan Tiga dirinya adalah seorang Miss aspek/Triple A yang diterapkan oleh Indonesia dan seorang Influencer Maria Rahajeng dalam kampanye yang memiliki pengaruh untuk media sosial #stopbodyshaming melakukan kampanye persuasif pada akun Instagram kepada masyarakat (followers) @mariarahajeng. Maria Rahajeng khususnya di media sosial tidak hanya menggunakan Instagram. Seorang tokoh postingan foto di “feeds” Instagram masyarakat pasti menjadi role namun, Maria Rahajeng juga model sehingga aktivitas yang menggunakan fitur lain yang dilakukan akan berdampak, baik terdapat di Instagram yaitu Insta- positif maupun negatif. Sebagai story dan menyimpannya pada fitur tokoh masyarakat, memiliki “highlight” dengan judul “SELF- tanggung jawab yang besar terhadap LOVE”.

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7092

5. Kesimpulan dan Saran diharapkan bisa menyadarkan 5.1 Kesimpulan masyarakat akan pentingnya mencintai diri sendiri dan Untuk mengetahui bentuk menyadarkan bahwa tindakan sebuah kampanye di media sosial body shaming memiliki dampak khususnya di Instagram agar pesan yang sangat serius. Seperti yang yang disampaikan dapat dicerna dan dikatakan @mariarahajeng diterima oleh masyarakat bahwa “Self Love is an on going (followers) @mariarahajeng process”. Mencintai diri sendiri membuat konten kampanye itu memerlukan pengorbanan #stopbodyshaming dan merupakan proses dalam berdasarkan/menggunakan tiga menemukan, mengenal dan pada aspek/triple a yaitu, akhirnya dapat mencitai diri Bentuk kampanye sendiri. #stopbodyshaming dari sisi Bentuk kampanye Attitude (sikap) Pesan/konten #stopbodyshaming dari sisi yang disampaikan mengandung Action (tindakan) ditujukan sikap yang diharapkan dapat sebagai bagian paling penting mengubah pola pikir masyarakat dalam ranah perubahan sikap akan suatu isu, seperti yang melibatkan empati dan dikatakan @mariarahajeng pada kepedulian sehingga tujuan konten Instagram tentang “If kampanye terlihat secara jelas. you don’t have anything nice to Seperti yang dilakukan say, please don’t say anything at @mariarahajeng dengan all”. Lebih baik diam jika tidak menggunakan memiliki perkataan baik yang #stopbodyshaming dalam ingin disampaikan. postingan insta-story dan feeds Selanjutnya bentuk Instagram miliknya. kampanye #stopbodyshaming @mariarahajeng juga dari sisi Awareness (kesadaran) menjelaskan bahwa sudah dalam bentuk ini konten tersebut seharusnya wanita saling mengandung aspek kesadaran mendukung satu sama lain dan yang secara tidak langsung

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7093

tidak mengatakan komentar tiga aspek/triple A tujuan kampanye negatif sebagai tujuan dari media sosial. Berdasarkan hasil kampanye #stopbodyshaming penelitan menggunakan beberapa itu sendiri. teori dan wawancara dari informan peneliti memberikan saran kepada 5.2 Saran @mariarahajeng agar lebih sering Hal yang perlu diperhatikan untuk menggunakan dalam melakukan kampanye di #stopbodyshaming yang menjadi media sosial Instagram agar pesan salah satu kampanye positif yang yang terkandung dalam konten @mariarahajeng lakukan di media dapat tersampaikan sesuai dengan sosial Instagram. visi dan misi adalah memperhatikan

Sosioteknologi. Bandung : Remaja DAFTAR PUSTAKA Rosdakarya. Neuman, W. Lawrence. (2006). Social Buku : Research Methods:Qualitative and Croteau, David dan William Hoynes. Quantitative Research. USA: (1997). Media/Society:Industries, University of Wisconsin. Images, and Audiences. London:Pine Ritzer, George dan Barry Smart. (2011). Forge Press. Handbook Teori Sosial. Fredrickson dan Roberts .(1997). :Penerbit Nusa Media. Objectification Theory. USA: Sarwono, S.W. (2002). Teori-teori EBSCO Psikologi Sosial. Jakarta:PT Raja Jacky, Mussry. (201003). Pemasaran Jasa Grafindo Persada. : Manusia, Teknologi, Strategi. Venus, Antar. (2004). Manajemen Perspektif Indonesia. Jakarta: Kampanye; Panduan Teoritis Dan Erlangga. Praktis Dalam Mengefektifkan Jefkins, Frank. (2004). Public Relations. Kampanye Komunikasi. Jakarta:Erlangga Bandung:Simbiosa Rekaatam Media. McQuail, Denis. (2000). Mass Zarella, Dan. (2010). The Social Media Communication Theory. Marketing Book. USA:Oreilly Media. London:Sage. [Tersedia di Nasrullah, Rulli. (2017). Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7094

http://danzarrella.com/Social_Media Instagram Terhadap Keputusan _Marketing_Book_ch1_3.pdf] Menonton

Fadly, Tanto. 2014. Strategi Kampanye Media Sosial (Twitter) Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf

Kalla Dalam Pemilihan Presiden 2014

Skripsi :

Prabowo, Budi. 2019. Karakteristik Media Jurnal : Sosial Instagram Dalam Aksi Anwar, Yesmil dan Adang. (2013). Kampanye Penanggulangan Sosiologi Untuk Universitas, Cetakan Sampah Plastik Oleh Akun Pertama, Bandung: PT Refika @greenerationid Aditama.

Andriani, Diana. 2017. Kampanye Sosial Di Argenti, Paul A. (1998). Corporate Media Sosial (Studi Kasus Communication. Boston:Irwin Computer Mediated McGraw Hill Co. Communication Pada Platform Burgess, Pam NilanHaley, et. al. (2015). Crowdfunding Youth, Social Media, and Cyberbullying Among Australian Putra, Reliansyah Putra. 2019. Analisis Youth: “Sick Friends”. [Tersedia di Pemanfaatan Media Sosial Sebagai https://journals.sagepub.com/doi/pdf/ Media Kampanye Oleh Calon 10.1177/2056305115604848]. Anggota Legislatif Di Yogyakarta Davis, Stefanie E. (2018). Objectification, (Studi Deskriptif Kualitatif Sexualization, and Kampanye Calon Anggota Misrepresentation:Social Media and Legislatif Di Kota Yogyakarta Pada the College Experience. [Tersedia di Pemilu Tahun 2019) https://journals.sagepub.com/doi/pdf/ Purnamasari, Novia. 2018. Pengaruh 10.1177/2056305118786727]. Unsur-Unsur Komunikasi Dalam Diamond, A. (2013). Executive Functions. Kampanye Film Annual Review of Psychology, 64, #Temantapimenikah Melalui 135-168. [Tersedia di

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7095

http://dx.doi.org/10.1146/annurev- Instagram. Tersedia di psych-113011-143750] https://www.researchgate.net/profile/ Evans. M. A. (2010). Unattainable Kim_Hua_Tan/publication/33065410 beauty:an analysis of the role of body 5_Stop_Cyberbullying/links/5c4c50a shame and selfobjectification in da6fdccd6b5cae1bb/Stop- hopelessness depression among Cyberbullying.pdf#page=80]. collage age women. Graduate Honkatukia, Pa¨ivi dan Suvi Keskinen. Doctoral Dissertations. University of (2017). The social control of young Massahusetts Boston. [Tersedia di women’s clothing and bodies:A https://scholarworks.umb.edu/doctor perspective of differences on al_dissertations/8/]. racialization and sexualization. Fathi. F. (2011). Why weight Tersedia di matters:addressing body shaming in https://journals.sagepub.com/doi/pdf/ the social justice community. 10.1177/1468796817701773]. Columbia Social Work review, Vol Lestari. S. (2018). Stop body shaming. Talk 11. Tersedia di Show HIMPSI Malang. Sabtu 14 Juli https://academiccommons.columbia. 2018 UMM Inn. [Tersedia di edu/doi/10.7916/D8CZ3J0V] http://aremanmediaonline.com/media Gilbert, P. (2007). The evaluation of shame online/news/awas/awasbahaya-selfie- as a marker for relationship security: dan-ngobrolin-penampilan-namanya- a biopsyhosocial approach. In. J.L. body-shaming--dismorfic]. Tracy, R.W. Robins & J.P. Tanggney Lestari, Sumi. (2010). Bullying or Body (Eds), The Self Conscious Shaming? Young Women in Patient Emotions:Theory and Research (pp. Body Dysmorphic Disorder. 228-309). New York, NY, US: Philanthrophy Journal of Guilford Press. Psychologym Vol 3 Nomor 1 (2019), Hagar, Douglas. (2014). Campaigning 1-74, ISSN 2580-6076. [Tersedia di Online:Social Media in the 2010 http://journals.usm.ac.id/index.php/p Niagara Municipal Elections. hilanthropy/article/view/1512]. Canadian Journal of Urban Research Ostergaard, Leon. (2002). Effective 23 (1), pp. 74-98 Campaign Assessment:How To Learn Hamid, Bahiyah Abdul. (2018). Haters Will From Your Failures. dalam Hans- Hate, But How? The Language of Dieter Klingemann & Andrea Body Shaming Cyberbullies in Roemmele. 2002. Public Information

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7096

Campaign & Opinion Research. content/uploads/2019/07/Eva- Thousand Oaks: Sage Publications. Nur.pdf]. [Tersedia di Rahayu, Endah Paramita. (2019). Dampak https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/7 Penerimaan Pesan Berisi ”Body 95/jbptunikompp-gdl-aderukmana- Shaming” Terhadap “Self 39734-10-unikom_a-a.pdf]. Confidence” Remaja Perempuan Di Otesen, Ida. (2015). Body love and body Media Sosial Instagram. shaming:An analysis of Meghan Commercium. Volume 02 Nomor 01 Trainor’s All About That Bass and Tahun 2019, 78-82. [Tersedia di Mary Lambert’s Body Love Part 1 & https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id]. 2. [Tersedia di Sari, Mentary Kartika. (2019). Makna https://www.academia.edu]. Cyberbullying Di Instagram Bagi Prameswari, Ananda. (2018). Perancangan Korban Cyberbully (Studi Pada Kampanye Cegah Body Shaming Mahasiswa Universitas Pada Remaja Perempuan. e- Muhammadiyah Malang). . [Tersedia Proceeding of Art & Design :Vol.5, di No.3 Desember 2018 | Page 1796, http://eprints.umm.ac.id/47455/1/NA ISSN : 2355-9349. SKAH.pdf]. Putri, Brigitta Anggraeni Stevany. (2018). Seppala, E. (2011). Social Connection and Perancangan Kampanye “Sizter’s Compassion: Important Predictors of Project” sebagai Upaya Pencegahan Health and Well-Being. Sociasl Body Shaming. [Tersedia di Research: An International Quarterly, publication.petra.ac.id]. Vol. 80, No.2. Rachmah, Eva Nur. (2019). Faktor Ward, Ian. (1995). Politics of the Media. Pembentuk Perilaku Body Shaming Melbourne: Mac Milan. [Tersedia di Di Media Sosial. Prosiding Seminar https://ejournal.unisba.ac.id/index.ph Nasional & Call Paper Psikologi p/mediator/article/download/1197/75 Sosial 2019, PSIKOLOGI SOSIAL DI 1] ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0:

PELUANG & TANTANGAN, Fakultas pendidikan Psikologi, Aula Internet : C1, 4 Mei 2019. [Tersedia di https://gulfnews.com/opinion/letters/body- http://fppsi.um.ac.id/wp- shaming-or-constructive-criticism-

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Desember 2020 | Page 7097

1.2182315 diakses tanggal 8 Oktober https://jelajahdigital.com/data-dan-fakta- Pukul 5.14 WIB. instagram-dalam-statistik/ diakses https://www.idntimes.com/life/inspiration/ tanggal 8 Oktober Pukul 5.30 WIB. daysdesy/wajib-stop-5-dampak- https://www.liputan6.com/tag/body- buruk-ini-bisa-terjadi-pada-korban- shaming diakses tanggal 8 Oktober body-shaming-c1c2/full diakses Pukul 5.21 WIB. tanggal 8 Oktober Pukul 5.11 WIB. https://www.cosmopolitan.co.id/article/rea https://www.instagram.com/ diakses d/7/2019/16153/semua-yang-perlu-kamu- tanggal 8 Oktober Pukul 5.30 WIB. ketahui-tentang-aksi-body- https://www.instagram.com/mariarahajeng positivity#:~:text=Desainer%20Mallorie% /?hl=en diakses tanggal 8 Oktober 20Dunn%20di%20balik,karena%20hal%2 Pukul 5.50 WIB. 0alami%2C%20usia%2C%20atau diakses tanggal 12 Juli pukul 02.23 WITA.