Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Fabaceae, Subfamili Caesalpinioideae Di Areal Kampus Universitas Tadulako, Palu
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Volume 08, Nomor 02: 127 — 133 Agustus 2019 Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Fabaceae, Subfamili Caesalpinioideae Di Areal Kampus Universitas Tadulako, Palu Species Diversity of Fabaceae, Subfamily Caesalpinioideae In The Campus Area of Tadulako University, Palu 1* 1 1* Rahmita , Ramadanil , Moh. Iqbal 1 Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta km 9 Tondo, Palu 94117, Sulawesi Tengah, Indonesia. Keywords: Fabaceae, Abstract description, invasive, Tadulako Research on the species of Plants of the Fabaceae Tribe Subfamili University. Caesalpinioideae at the area of Tadulako University Campus has been conducted from January to April 2019. This study aims to record, describe and determine the invasive status of plant species Fabaceae subfamili Caesalpinioideae. The research was based on botanical exploration method. The results showed there were 10 species from subfamily Caesalpinioideae including Acacia farnesiana (L.) Willd., Albizia saman (Jacq.) Merr., Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw., Cassia javanica L., Delonix regia (Hook.) Raf., Desmanthus virgatus (L.) Willd., Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit, Mimosa pigra L., Mimosa pudica L., Senna siamea (Lam.) H.S.Irwin & Barneby. Number of Species have been used as protective plants (5 species), as ornamental plants (2 species) and potentially as invasive species (3 species). Keywords: Fabaceae, deskripsi, Abstrak invasif, Universitas Tadulako. Penelitian Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Fabaceae Subfamili Caesalpinioideae di Areal Kampus Universitas Tadulako telah dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2019. Penelitian ini bertujuan mendata, mendeskripsi dan menentukan status invasif jenis-jenis tumbuhan Fabaceae subfamili Caesalpinioideae. Penelitian menerapkan metode eksplorasi botani yaitu dengan cara menulusuri areal kampus UNTAD. Hasil penelitian didapatkan 10 spesies dari subfamili Caesalpinioideae meliputi jenis Acacia farnesiana (L.) Willd., Albizia saman (Jacq.) Merr., Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw., Cassia javanica L., Delonix regia (Hook.) Raf., Desmanthus virgatus (L.) Willd., Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit, Mimosa pigra L., Mimosa * Coresponding Author : pudica L., Senna siamea (Lam.) H.S.Irwin & Barneby. Jenis-jenis yang telah [email protected] dimanfaatkan untuk tanaman pelindung (5 jenis), tanaman hias (2 jenis) serta jenis [email protected] yang berpotensi invasif (3 jenis). Latar Belakang Cercidoideae (12 genus, lebih dari 335 jenis), Fabaceae tergolong dalam famili tumbuhan berbunga Detarioideae (84 genus, ca. 760 jenis), Dialioideae (17 terbesar ketiga setelah Compositae dan Orchidaceae genus, ca. 85 jenis), Caesalpinioideae (148 genus, ca. (LPWG, 2017), terdiri atas 770 genus dan lebih dari 4400 jenis) dan Papilionoideae (503 genus, ca. 14.000 19.500 jenis (Lewis, 2005). Beberapa ahli botani jenis) (LPWG, 2017). Dari ke 6 subfamili Fabaceae mengelompokkan jenis-jenis Fabaceae kedalam 6 yang dilaporkan oleh LPWG (2017), 5 subfamili subfamili yaitu Duparquetioideae (1 genus, 1 jenis), memiliki persebaran di kawasan Malesiana dan satu 127 Natural Science: Journal of Science and Technology Vol. 8 No. 2: 127—133 (2019) subfamili yaitu Duparquetioideae berstatus endemik berdampak berkurang hingga hilangnya jenis Afrika Tengah dan Afrika Barat dan belum dilaporkan tumbuhan di lingkungan Kampus. Selain itu, ancaman persebarannya di Kawasan Malesiana. terhadap keanekaragaman hayati tidak hanya Fabaceae umumnya dikenal dari tipe buah Legum atau disebabkan oleh eksploitasi yang berlebihan terhadap polong-polongan dan terdiri dari berbagai bentuk sumber daya alam atau alih fungsi lahan, tetapi juga perawakan seperti pohon, perdu, semak dan herba. disebabkan oleh adanya spesies tumbuhan invasif. Daun terletak berseling atau berhadapan, bertipe Spesies tumbuhan invasif mampu menekan majemuk, uni atau bifoliate (Cercidoideae, pertumbuhan spesies tumbuhan asli yang terdapat di Papilionideae, umumnya Caesalpinioideae, kadang dalam ekosistem sehingga dapat mengakibatkan Detarioideae), paripinnate (Detarioideae), imparipinate kepunahan lokal terhadap spesies tumbuhan asli. Oleh (Dialioideae), umumnya berdaun penumpu atau berupa karena itu, inventarisasi jenis-jenis Fabaceae subfamili duri. Caesalpinioideae di lingkungan Kampus Universitas Tumbuhan Fabaceae berbunga bisexual atau kadang Tadulako dianggap penting untuk didata dan unisexual, bersimetris aktinomorfik atau zigomorfik dan diinformasikan kembali. tipe bunga papilionate (Papilionideae) atau bukan papilionate (Duparquetioideae, umumnya Bahan dan Metode Caesalpinioideae, Cercidoideae, Detarioideae, Eksplorasi jenis-jenis Fabaceae subfamili Dialioideae). Kelopak berlekatan atau saling Caesalpinioideae di Areal Kampus Universitas berlepasan berjumlah 5 (3-6). Petal (0-)5(atau 6) atau Tadulako telah dilaksanakan pada bulan Januari mahkota bertipe papilionaceous yaitu kelopak hingga April 2019. Pengambilan sampel dilakukan berukuran besar di bagian posterior (bendera), dua dengan metode eksplorasi (Rugayah dkk., 2004) yaitu kelopak lateral (sayap) dan dua kelopak dibagian menjelajahi seluruh wilayah Kampus terutama di area bawah (lunas). Buah umumnya bertipe polong, terbuka hijau hingga taman dimasing-masing Fakultas beberapa buah bersayap, buah batu (Simpson, 2010; dan di lingkungan bangunan sarana prasarana lainnya LPWG, 2017). (Gambar 1). Beberapa tahun terakhir, kampus Universitas Tadulako melakukan pembangunan yang cukup pesat, hal ini Gambar 1. Peta lokasi penelitian dan koleksi sampel 128 Natural Science: Journal of Science and Technology Vol. 8 No. 2: 127—133 (2019) Sampel koleksi tumbuhan Fabaceae subfamili tanaman hias (2 jenis) yaitu C. pulcherrima, A. saman Caesalpinioideae yang ditemukan di lapangan diambil (Tabel 1). bagian ranting berdaun, berbunga atau berbuah, Jenis-jenis Fabaceae dari subfamili Caesalpinioideae kemudian diberi label gantung yang telah diberi nomor yang ditemukan di Kampus Universitas Tadulako koleksi. Tiap koleksi tumbuhan dilakukan pencatatan memiliki perawakan Pohon dan semak. Tipe informasi penting seperti koordinat, kondisi habitat, perawakan pohon meliputi A. farnesiana (L.) Willd., A. manfaat, status tumbuhan (liar atau ditanam) dan saman (Jack.) Merr., C. pulcherrima (L.) Sw, C. karakter morfologi penting yang mudah hilang ketika javanica L., D. regia (Hook.) Raf, L. leucocephala dilakukan proses herbarium seperti warna dan bentuk. (Lam.) de Wit., dan S. siamea (Lam.) H. S. Irwin & Bersamaan dengan itu juga dilakukan pengambilan Barneby. Semak meliputi D. virgatus (L.) Willd., M. dokumentasi tiap koleksi tumbuhan. pigra L., dan M. pudica L. (Gambar 2). Koleksi tumbuhan hasil eksplorasi kemudian dilakukan Dari semua jenis yang didapatkan ada yang tumbuh proses pengeringan menggunakan oven listrik pada secara liar dan ada juga yang sengaja ditanam sebagai suhu 60o-70oC hingga sampel kering sempurna. tanaman budidaya. Beberapa yang ditemukan Sampel yang telah kering kemudian dilakukan berstatus sebagai tanaman liar diantaranya A. identifikasi menggunakan buku identifikasi seperti, van farnesiana (L.) Willd., D. virgatus (L.) Willd., M. pigra L., Steenis, 2006; Hou et al., 1996; Nielsen et al,. 1992; dan M. pudica L. Jenis yang ditemukan berstatus Backer and van Den Brink, 1963. sebagai tanaman budidaya diantaranya A. saman Identifikasi jenis tumbuhan invasif dilakukan (Jack.) Merr., C. pulcherrima (L.) Sw, C. javanica L., D. pengamatan langsung di lapangan dan mengacu pada regia (Hook.) Raf, L. leucocephala (Lam.) de Wit., dan buku panduan seperti Webber (2003), ISSG (2005). S. siamea (Lam.) H.S.Irwin & Barneby. Berdasarkan pengamatan lapangan, ada beberapa Hasil dan Pembahasan jenis yang ditemukan dan teridentifikasi sebagai Hasil eksplorasi Fabaceae subfamili Caesalpinioideae tumbuhan invasif diantaranya A. farnesiana (L.) Willd di Kampus Universitas Tadulako ditemukan 10 jenis yang berperawakan pohon diketahui berasal dari meliputi Acacia farnesiana (L.) Willd., Albizia saman Amerika tropis dan sekarang diperkenalkan ke semua (Jack.) Merr., Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw, Cassia daerah tropis dan sub tropis, hingga tercatat di seluruh javanica L., Delonix regia (Hook.) Raf, Desmanthus malesia (Nielsen, 1992). M. pudica L., M. pigra L. virgatus (L.) Willd., Leucaena leucocephala (Lam.) de diketahui berasal dari wilayah tropis Amerika Selatan Wit., Mimosa pigra L., Mimosa pudica L., dan Senna dan diintroduksi ke beberapa negara sebagai tanaman siamea (Lam.) H.S. Irwin & Barneby. Keanekaragaman hias, namun menginvasi secara luas ekosistem di jenis dan lokasi tumbuh serta status tumbuhan yang Afrika, Asia Tenggara dan Australia (ISSG, 2005). ditemukan di lokasi, disajikan pada Tabel 1. Famili Fabaceae merupakan salah satu famili yang Kunci identifikasi Jenis Subfamili Caesalpinioideae bernilai ekonomi tinggi. Banyak anggotanya yang Caesalpinioideae telah dibudidayakan sebagai tanaman pangan Caesalpinioideae DC., Prodr. 2:473. 1825 penghasil buah seperti Tamarindus indica L., Pohon, semak, liana, biasanya terdapat duri atau tidak. tanaman hias Bauhinia variegata L., karena Daun penumpu di samping pangkal daun, dan mempunyai bunga dan daun yang unik yaitu daunnya berlepasan atau tidak ada. Daun biasanya pulvinate, bercuping dua dan simetri, berbentuk seperti kupu- bipinnate, jarang imparipinnate. Perbungaan globosa, kupu dan bunganya yang indah, jenis yang lain seperti spicate, paniculate, racemose; bracteola ada atau Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw memiliki mahkota kecil. Bunga biseksual atau uniseksual, atau biseksual bunga warna merah dan