BAB IV
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
4.1 Informasi film The Salt Of The Earth
a. Judul film : The Salt Of The Earth
b. Film tayang: 15-oktober-2014
c. Genre : Documentary
d. Penulis naskah : Juliano Riberio Salgado, Wim Wenders, Camilie Delafon,
David Rosier
e. Produser : Juliano Riberio Salgado, Wim Wenders
f. Produksi : Regien Ile-de-France
g. Pemeran : Sebastiao Salgado, Wim Wenders, Juliano Ribeiro Salgado dll
4.2 Gambaran Umum film The Salt Of The Earth
Gambar 4.1
Poster film The Salt Of The Earth
47
The salt of the earth” adalah sebuah film dokumenter yang memperlihatkan hasil jepretan seorang fotografer asal brasil, Sebastiao
Salgado.Selama 40 tahun terakhir, salgado telah melakukan perjalanan keberbagai benua. Dalam perjalanannya itu, dia selalu mengabadikan sejumlah momen besar, termasuk konflik internasional, kelaparan dan eksodus (perpindahan). Selain itu, dia juga mengabadikan momen saat dia berada di sebuah wilayah yang masih asli, satwa dan tumbuhan liar, dan sejumlah pemandangan alam yang indah. Dokumenter ini disutradarai oleh putra dari salgado, Ribeiro Salgado, yang mengarahkannya bersama Wim
Wenders.The salt of the earth telah tayang diberbagai festival film dunia, termasuk cannes film festival, rio de janeiro international film festival, busan international film festival, brisbane film festival, palm springs international film festival, dan yang lainnya.
Film ini juga dinominasikan untuk dokumenter terbaik di ajang academy awards ke-87,film the salt of the earth telah mendapatkan berbagai macam penghargaan diantaranya sebagai berikut
a. Anugerah Cesar untuk Best Documentary ( 2015 )
b. Un Certain Regard Special Prize, (2016 )
c. Grande Prêmio do Cinema Brasileiro for Best Foreign Language
Film, (2014 )
d. Platino Award for Best Documentary,(2015 )
48
4.3 Pemeran dan crew “film the salt of the earth”
4.3.1 Pemeran film “the salt of the earth”
a. Sebastião Salgado
b. Wim Wenders
c. Juliano Ribeiro Salgado
d. Hugo Barbier
e. Lélia Wanick Salgado
f. Régis Muller
g. Rodrigo Salgado
h. Maria Teresa Salgado Rocha Bastos
i. Leny Wanick Mattos
j. João Pessoa Mattos
4.3.2 Crew film “ the salt of the earth”
a. Sutradara
Juliano Ribeiro Salgadoj
Wim Wenders
b. Menulis Kredit
Wim Wenders (penulis)
Juliano Ribeiro Salgado (penulis)
David Rosier (penulis)
c. Diproduksi
Julia de Abreu associate producer
Fakhrya Fakhry asisten produser
Andrea Gambetta co-producer
49
Christine Ponelle produser rekanan
David Rosier produser
Lélia Wanick Salgado co-producer
Wim Wenders produser eksekutif d. Musik
Laurent Petitgand e. Sinematography
Hugo Barbier
Juliano Ribeiro Salgado f. Film Editing
Maxine Goedicke
Rob Myers g. Penata rias
Sarah Machal penata rias
Bru Simões.makeup artist h. Manajemen Produksi
Béatrice Brabat administrator produksi
Fethia Denehane administrator produksi
Cécile Niderman peneliti Departemen Seni i. Desainer grafis
Laure-Lise Feyeux desainer grafis
Stefan Fähler grafik & judul
Marine Saunier perancang grafis
50
j. Sound Department
Lucien Balibar editor suara
Nicolas Becker artis foley
Eric Boisteau mixer suara tambahan
Pablo Chazel asisten editor suara
Guillaume Couturier insinyur penguasaan suara
Aymeric Devoldere desainer suara/editor suara yang mengawasi
Sabrina Felgueiras asisten editor suara
Daniel Gilde perekam suara
Jean-Paul Hurier merekam ulang mixer
Benjamin Lecuyer foley mixer
Gilles Marsalet asisten artis foley
Régis Muller perekam suara
Matthieu Tertois sound mix technician k. Visual Effects
Alex Forge efek visual
Christophe Laya
Matthieu Schmit produser efek visual l. Kamera dan Departemen
Denis Auclair operator kamera
Robert Iseni operator kamera
Thierry Pouffary asisten kamera pertama
Hubert Sauper rekaman tambahan
Donata Wenders operator kamera / fotografer
51
Wim Wenders masih fotografer m. Editorial Departemen
Charles Fréville colorist
Juliana Guanais editor tambahan
Géraldine Gues pengawas pasca produksi
Bibir Guillaume colorist
Mathieu Liron operator laboratorium digital
Silke Zirnité asisten editor n. Music Department
Laurent Petitgand arranger / pemain musik o. Departemen Perhubungan
Elias Campos driver: Brazil p. Kru lainnya
Coline Abert konsultan naskah
Tony Arnoux humas: Prancis
Camille Delafon koordinator produksi
Stéphane Levy konsultan naskah
André-Paul Ricci humas: Prancis
Steffi Röders asisten: Wim Wenders
52
4.4 Sinopsis Film
‘The Salt of the Earth’ is both hauntingly beautiful and full of sorrow.
Dalam dokumenter ini kita mengikuti perjalanan hidup seorang fotografer
bernama Sebastião Salgado (71) yang dalam 40 tahun terakhir telah merambah
berbagai sudut dunia dan merekamnya dalam bentuk fotografi yang
menangkap penderitaan dunia dengan indahnya. Sutradara kenamaan asal
Jerman, Wim Wenders, kemudian mentransformasikannya dalam sebuah narasi
yang tak kalah menggugah.Karya-karya Sebastião, yang hadir secara hitam
putih, memerangkap berbagai kronika manusia yang terjebak dalam pusaran
krisis. mulai dari dataran Afrika, lintas Eropa, hingga kampung halamannya,
Brazil.
Gambar-gambar tersebut provokatif, dengan sudut-sudut yang dramatis,
namun juga indah. Derita perang, kelaparan, kemiskinan, dan keserakahan
manusia biasanya menjadi objek karya-karyanya. Sepanjang film kita akan
melihat barisan foto memukai yang dihasilkan Sebastião, sementara ia dengan
tenang, terkadang emosionil, menerangkan latar setiap foto.
Tapi ia bukan melulu tentang karya-karya Sebastião Salgado,
melainkan juga tentang sang fotografer itu sendiri. Makanya kita akan dipapar
oleh latar belakang, perspektif, objektif, dan idealisme Sebastião dalam
berkarya.
Wenders tidak sendiri sebagai pengarah, karena putra Sebastião, Juliano
Ribeiro Salgado, menjadi mitranya. Mengingat seringnya sang ayah absen
dalam kehidupannya, Juliano ingin mengenal ayahnya secara lebih dekat,
dengan menyertai Salgado dalam misi terbarunya. Ia menghadirkan
53
dokumenter ini tidak hanya untuk mengeksplorasi Sebastião Salgado yang hebat, namun juga sang ayah.Karena cenderung sebagai film biografi, maka kajian sosial ‘The Salt of the Earth’ meski menohok namun tidak menjadi porsi utama narasi filmnya.
Kehadiran beberapa subplot sebenarnya menganggu dramaturgi ‘Salt of the Eart’, semisal tentang adik Juliano yang menderita down syndrome, yang kemudian hilang tak dibahas. Atau peran dominan sang istri, Lélia Wanick
Salgado, dalam karir Sebastião, yang di awal hanya dalam bentu narasi, namun kemudian ditampilkan dalam upaya rehabilitasi hutan tropis. Topik yang kuat, hanya saja terasa diluar konteks.Kemudian narasi oleh Wenders, Juliano dan
Sebastião terkadang saling berkelindaan dengan kurang mulus, sehingga pada beberapa kesempatan terasa agak membingungkan.
Kemudian menjelang akhir keduanya seperti hilang dari peredaran dan
Sebastião secara solo menjadi suar narasi.Secara visual juga terdapat beberapa kejomplangan. Sinematografi memukau dari Hugo Barbier (Pina) harus bertabrakan dengan tangkapan Juliano yang terasa amatiran. Gangguan lain adalah kecendrungan film untuk menghindari topik sensitif seperti etika di lapangan saat Sebastião memotret objeknya (yang kerap berada dalam kondisi atau situasi menggenaskan).
Tapi ‘The Salt of the Earth’ adalah sebuah dokumenter yang
menggugah. Ia begitu kuat, sehingga meminggirkan semua cacat celanya.
Tidak hanya membuka mata tentang dinamika kehidupan manusia yang
penuh duka dalam tangkapan lensa kamera menawan, juga sebuah drama
54
bernas tentang dedikasi seorang fotografer handal bernama Sebastião
Salgado dalam menjalani profesinya.
4.5 Profil Suutradara film “the salt of the earth”
1. Wim Wenders
Gambar 1.2
Sutradara Film Wim Wenders
Capture Sutradara Film
Wilhelm Ernst Wenders dilahirkan di Dusseldorf, pada 14
Agustus 1945. Pada usia 12 tahun, ia mendapatkan sebuah kamera
film 8mm dan ia membuat film pertamanya tentang jalan di dekat
rumahnya.Paada 1989 dia mendapatkan suatu penghargaan Doctor
Honoris Causa di Universitas Sorbonne di Paris dan di Universitas
Katolik Louvain, Belgia pada 2005. Ia juga menerima penghargaan
Leopard of honour di Festival Film Internasional Locarno pada
2005. Wenders belajar di Oberhausen. Pada masa remajanya ia
adalah seorang anak yang sangat pemalu dan introspektif. Ia
berencana untuk menjadi pastur, namun keinginannya ini segera
55
tersisihkan oleh minatnya akan musik dan film Amerika, khususnya film-film koboi dan film tentang perjalanan. Wenders menekankan segi visual, dan menempatkan cerita pada tingkat yang sekunder. Ia merenungkan lanskap dan pemandangan kota.
Film-film Wenders telah sering disebut "film dari tatapan penuh kerinduan". Baginya karema adalah sebuah sarana afeksi (demikian kata para kritikus yang menyukai film-filmnya). Unsur khas lain dari film-film Wenders adalah penggunaan musik, khususnya musik rock n roll Amerika. Film profesionalnya yang pertama, The
Goalies Anxiety at the Penalty Kick (1971), mendapatkan perhatian para kritikus. Film ini adalah hasil kerja sama dengan
Peter Handke, salah satu pengarang bahasa Jerman pasca-perang yang terpenting, yang juga menulis Wrong Move (1975) dan bekerja sama dengan Wenders dalam Wings of Desire (1988).
Di antara film-film perjalanannya (yang juga merupakan nama perusahaannya) adalah Alice in the Cities (1974), Wrong
Move (1975) dan Kings of the Road (1976). Juga Paris, Texas dan
Until the End of the World. Ia menjadi terkenal di dunia internasional lewat The American Friend (1977), yang dibintangi
Dennis Hopper dan Bruno Ganz. Jauh sebelum Ripley's Game dengan Leonardo diCaprio, film ini didasarkan pada novel Patricia
Highsmith dengan judul yang sama.Wenders menjadi terkenal di dunia internasional ketika ia mendapat undangan dari Francis Ford
Coppola. Wenders pergi ke Amerika Serikat dan menyelesaikan
56
Hammett setelah banyak mengalami masalah dengan naskahnya dan Coppola. Pada 1982, ia membuat State of Things yang isinya menceritakan pengalamannya ini.
Paris, Texas (1984) menjadi suksesnya yang terbesar. Film ini dibuat di Amerika Serikat, dan naskahnya dibuat oleh Sam
Shepard. Film ini memenangkan penghargaan "Palem Emas". Lalu
Wenders pulang ke Jerman untuk membuat Wings of Desire yang juga menang di Cannes pada 1987 untuk kategori Sutradara terbaik. Film yang menceritakan kisah tentang dua malaikat di
Berlin yang terbagi dua ini adalah sebuah film kritis dan sukses secara komersial. Film ini diikuti oleh Far Away, So close, yang mengambil tempat di Berlin setelah tembok kota itu diruntuhkan
(1993).Di antara kedua film itu, ia membuat Until the End of the
World (1991), yang ditulis oleh Peter Carey, seorang Australia, dengan musik yang sangat baik.Pada akhir 1990-an, Wenders menyelesaikan lebih banyak film lagi di AS: The End of Violence
(1997) dengan Gabriel Byrne dan Andie MacDowell dan The
Million Dollar Hotel (2000) dengan Mel Gibson dan Milla
Jovovich, yang naskahnya dibuatnya bersama Bono, dan musiknya oleh U2. Wenders kembali ke Jerman untuk membuat sebuah film mengenai sebuah band rock Jerman, BAP: Viel passiert (Ode to
Cologne: A Rock 'N' Roll Film) (2002).Filmnya, Buena Vista
Social Club (1999) mendapatkan nominasi Oscar.
57
A. Film-film karya Wim Wenders
Summer in the City, 1970.
Die Angst des Tormanns beim Elfmeter (The Goalkeeper's Fear of the Penalty
Kick), 1972. Adaptasi sebuah novela oleh by Peter Handke, yang juga menulis dialog filmnya.
Der scharlachrote Buchstabe (The Scarlet Letter), 1972. Adaptasi dari novel oleh Nathaniel Hawthorne.
Alice in den Städten (Alice in the Cities), 1974.
Falsche Bewegung (Wrong Movement), 1975.
Im Lauf der Zeit (Kings of the Road), 1976.
Der Amerikanische Freund (The American Friend), 1977. Adaptasi dari novel
Patricia Highsmith, Ripley's Game.
Lightning over Water, 1979 (? atau 1980?). Dokumenter mengenai hari-hari terakhir Nicholas Ray, sutradara Rebel Without a Cause dan banyak film lainnya.
Hammett, 1982.
The State of Things, 1982.
Reverse Angle:NYC, 1982. Dokumenter mengenai pertikaiannya dengan
Francis Ford Coppola sementara membuat film Hammett.
Chambre 666, 1983.
Paris, Texas, 1984.
Der Himmel über Berlin AKA Wings of Desire, 1987. Ditulis bersama Peter
Handke.
Until the End of the World, 1991.
58
In weiter Ferne, so nah! Faraway, So Close!, 1993.
The Brothers Skladonowsky atau Die Gebrüder Skladanowsky dalam bahasa
Jerman, juga dikenal sebagai A Trick of the Light 1995.
The End of Violence, 1997.
The Million Dollar Hotel, 2000.
Buena Vista Social Club, 2000.
Ten Minutes Older: The Trumpet, 2002. (Segmen "Twelve miles to Trona")
(Film pendek)
Land Of Plenty, 2004.
Don't Come Knocking, 2005
59