BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh
Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17
Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze
Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.
Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram
Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal
Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS),
Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij
(KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram
Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram
Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
23
24
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876),
Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan
Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di
Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang
4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat
Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari
Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api
Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun
1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama
25
Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember
1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.
Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi
Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi
Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan
Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan
Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup usaha yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT
Kereta Commuter Indonesia (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api
Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN
Indonesia (2015).
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Visi adalah suatu impian atau obsesi melampui realitas yang ada sekarang, sesuatu yang akan diciptakan, dimana sebelumnya belum pernah ada atau keadaan yang akan diwujudkan dimasa yang akan dating guna mencapai Visi tersebut yang
26
akan diwujudkan, maka diperlukan misi yaitu suatu cara bagaimana perusahaan mencapai visi tersebut, misi diwujudkan dengan strategi cara – cara dan pendoman berfikir sebagai langkah untuk menuju kondisi masa depan. Visi dan Misi PT Kereta
Api Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut
“Menjadi penyedia jasa perkretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders”
2. Misi Menyelenggarakan bisnis perkretaapian dan bisnis penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama :
“keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan”.
3.1.3 Logo Perusahaan
Logo Merupakan bagian dari indentitas perusahaan (Corporate Identity) sedangkan yang dimaksud dengan identitas perusahaan adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan perusahaan dapat dikenal dan dibedakan dari perusahaan lain, maka dari itu setiap perusahaan pasti mempunyai identias masing-masing.
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta Gambar III.1. Logo Perusahaan
27
1. Bentuk
Garis Melengkung : Melambangkan gerakan yang dinamis PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam mencapai Visi dan Misinya.
Anak Panah : Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT Kereta
Api Indonesia dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
2. Warna
Orange : Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditunjukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
Biru : Melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.
3.1.4 Nilai Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta Gambar III.2. Nilai Utama PT KAI
28
1. Integritas Para insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.
2. Profesional Para insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.
3. Keselamatan Para insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliku sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.
4. Inovasi Para insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu menumbuhkan kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptkan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stokholder.
5. Pelayanan Prima Para insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability
(Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian),
Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).
29
3.1.5 Daerah Operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Jaringan kereta api di Pulau Jawa terdiri dari 9 Daerah Operasi (Daop) yang berkantor pusat di Bandung. Daerah Operasi tersebut antara lain Daop I Jakarta,
Daop II Bandung, Daop III Cirebon, Daop IV Semarang, Daop V Puwokerto, Daop
VI Yogyakarta, Daop VII Madiun, Daop VIII Surabaya, dan Daop IX Jember.
3.1.6 Daerah Operasi 1 Jakarta
Daerah Operasi 1 Jakarta merupakan bagian dari keseluruhan jaringan kereta api di Indonesia. Jaringan kereta api Daop 1 meliputi Jakarta, Tanggerang, Rangkas
Bitung, Merak, Labuan, dan Bogor (611 km). Kantor Daerah Operasi 1 Jakarta beralamat di Jl. Pegangsaan Timur No.15-16 Jakarta Pusat.
3.1.7 Struktur Organisasi PT KAI Daop 1 Jakarta
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) atau biasa dikenal sebagai Kepala Daerah
Operasi (Kadaop). Dibawahnya ada dua Deputy yaitu Deputi 1.1 yang mengurus sarana prasarna operasional, sedangkan Deputy 1.2 yang mengurus SDM- administrasi, aset, Pelayanan serta kedua eputy berperan sebagai wakil dari Kadaop.
Dalam menjalankan aktivitasnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah
Operas 1 Jakarta terdiri dari 19 unit yaitu Humas, Hukum, SDM dan Umum,
Keuanngan, Sistem Informasi, Pengadaan Barang dan Jasa, Sarana, Jalan Rel dan
Jembatan, Sinyal dan Telekomunikasi (Sntel), Listrik Aliran Atas (LAA), Operasi,
Pengamanan, Penjagaan Aset, Fasilitas Penumpang, Angkutan Penumpang,
Pengusahaan Aset, Kesehatan, Angkutan Barang, dan Bangunan. Semua divisi tersebut memiliki satu orang Senior Manager dan beberapa Junior Manager di bantu dengan sejumlah staff. Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop
1 Jakarta peneliti tampikan pada lampiran.
30
3.1.8 Struktur Organisasi Kedudukan Humas Daop 1 Jakarta
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta Gambar III.3. Struktur Organisasi Kedudukan Humas Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta disingkat dengan Humasda
1 Jak adalah unit satuan organisasi Daop 1 Jakarta yang dipimpin oleh Senior
Manager (SM) yang bertanggung jawab langsung kepada Executive Vice President 1
Jakarta dan dibantu oleh dua orang kepala bagian, yakni Junior Manager Internal dan Junior Manager Eksternal. Masing-masing kepala bagian membawahi staf-staf humas lainnya.
31
3.1.9 Struktur Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta Gambar III.4. Struktur Organisasi Humas Daop 1 Jakarta 3.1.10 Tugas dan Fungsi Humas PT KAI Daop 1 Jakarta
Hubungan masyarakat Daerah atau yang disingkat dengan (HUMASDA) PT
Kereta Api Indonesia (Persero) bertugas dan berfungsi sesuai keputusan Direksi
No.PER.U/KO.104/VII/5/KA-2018 tentang Organisasi dan Tata Laksana Daop 1
Jakarta unit Humasda memiliki fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut antara lain:
a. Menjabarkan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di wilayah Daerah
Daop 1 Jakarta
b. Corporate image building.
c. Pengelolaan informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal) serta
menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).
32
d. Membentu melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR)
e. di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta.
Masing-masing bagian dalam unit Humas Daop 1 Jakarta memiliki gambaran tugas-tugasnya yakni sebagai berikut:
1. Senior Manager Humas
Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan kemasyarakatan, penyuluhan, dan pembentukan citra perusahaan internal dan eksternal di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta diantaranya sebagai berikut:
a. Membantu direksi dalam merumuskan kebijakan terutama dalam perumusan
kebijaksanaan di bidang kehumasan.
b. Mempimpin dan mengkoordinasikan kegiatan humas sehingga humas mampu
berfungsi sebagai ujung tombak perusahaan dan mampu menjadi alat
manajemen dalam menjaga citra perusahaan.
c. Menentukan garis besar rencana kerja humas.
d. Menyampaikan pesan-pesan penerangan dari perusahaan kepada publik baik
internal maupun eksternal.
e. Membina hubungan kerja sama baik dengan publik internal maupun
eksternal.
2. Junior Manager Internal
Junior Manager Internal atau yang sering disebut JMI mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan dengan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembuatan citra perusahaan, antara lain:
a. Melaksanakan kegiatan pembuatan kliping media massa.
b. Melaksanakan kegiatan peliputan dan dokumentasi kegiatan Perusahaan.
33
c. Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang membutuhkan.
d. Bertanggung jawab mengurusi dan update berita media massa dan media
monitoring.
e. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan kehumasan
Daerah Operasi 1 Jakarta.
3. Junior Manager Eksternal
Junior Manager Eksternal atau yang biasa disingkat dengan JME mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan dengan kemasyarakatan, pemyuluhan dan pembentukan citra perusahaan, antara lain:
a. Menjalin hubungan yang baik dengan wartawan media massa.
b. Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara rutin.
c. Membuat press release dala setiap kegiatan Perusahaan yang di publikasikan.
d. Mengkoordinasi dan mengatur kegiatan konfrensi press.
e. Membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) perusahaan mulai dari pembentukan, pelaksanaan sampai dengan
pendokumentasian.
f. Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi kepada public
eksternal melalui berbagai event pameran, iklan, pengisian program TV dan
promosi kehumasan.
g. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat eksternal termasuk pers
yang membutuhkan.
4. Staff Internal
a. Melakukan pembuatan kliping media massa.
b. Melaksanakan kegiatan peliputan dan dokumentasi kegiatan perusahaan.
34
c. Mengidentifikasi layanan infomasi kepada public internal yang
membutuhkan.
d. Memberikan layanan informasi kepada public internal yang membutuhkan.
e. Bertanggung jawab mengurusi dan berita media massa da media monitoring.
f. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan kehumasan
Daerah Operasi 1 Jakarta.
5. Staff Ekternal
a. Menjalin hubungan baik dengan wartawan media massa.
b. Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara rutin.
c. Membuat Press Release dalam setiap kegiatan perusahaan yang
dipublikasikan.
d. Mengkoordinasi da mengatur konferensi pers.
e. Membantu melaksanakan kegiatan – kegiatan Corporate Social
Responsibility perusahaan, mulai dari pembentukan, pelaksanakan, sampai
dengan pengdokumentasian.
f. Merencanakan dan melaksanakan progam komunikasi kepada publik
eksternal melalui berbagai event pameran, iklan pengisian program TV dan
promosi kehumasan.
g. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat eksternal termasuk pers
yang membutuhkan.
Selain tugas pokok, Humasda 1 Jak juga memilki tugas harian diantaranya:
1. Menerima keluhan, kritik, dan saran dari pengguna jasa kereta api serta
mengevaluasi keluhan-keluhan setiap 3 bulan sekali.
35
2. Melayani wartawan dan media cetak maupun elektronik dan pelanggan yang
ada di surat kabar dan juga mengetahui pendapat pengguna jasa Kereta Api
yang tujuannya untuk perbaikan.
3.1.11 Program Kehumasan Daop 1 Jakarta
1. Mengeluarkan Press Rilis kepada media massa.
2. Sosialisasi kebijakan kepada masyarakat.
3. Advetorial media massa.
4. Sponshorship kehumasan.
5. Pembuatan spanduk.
6. Pemberitaan internal (milis broadcast),
7. Analisis berita.
3.2. Proses Kerja Humas
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan key informan yaitu Bapak
Mahendro Trang Bawono selaku Junior Manager Eksternal hal yang pertama dilakukan Humasda 1 Jak saat sedang mempersiapkan kegiatan yakni membuat perencanaan anggaran kegiatan tahunan serta strategi yang maksimal agar upaya mensukseskan kegiatan masa angkutan Natal 2018 Dan Tahun Baru 2019 berjalan dengan terkendali serta sukses sesuai dengan kegiatan angkutan Nataru tahun sebelumnya.
3.2.1 Perencanaan
1. Analisis Situasi
Analisa situasi ini peneliti uraikan dalam SWOT, informasi tersebut peneliti dapat dari hasil wawancara dengan key informan langsung yaitu Bapak Mahendro
Trang Bawono selaku Junior Manager Eksternal, berikut analisa SWOT diantaranya:
36
Tabel III.1 SWOT PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Jasa transportasi yang banyak 1. Sepanjang jaringan rel kereta api masih digunakan oleh masyarakat banyak bangunan liar membuat masyarakat karena sangat terjangkau membuang sampah sembarangan biayanya lalu relatif cepat dan disepanjang rel kereta api. bebas macet. 2. Jumlah pengguna kereta perlu
2. Di support pemerintah karna ditingkatkan. satu -satunya perusahaan 3. Pelayanan keamanan masih kurang, baik dibidang perkeretapian. pada saat distasiun maupun di dalam
3. Perjalanan sudah terjadwal. gerbong.
Calon penumpang bisa memilih 4. Suspensi atau roda yang tidak rata, jadwal keberangkatan yang perjalanan jadi tidak begitu menyenangkan, tersedia, mau milih kereta jadwal tidak nyaman tidur dan berisik. pagi, siang atau malam. Mau 5. Untuk pelayanan customer service memilih kereta ekonomi, bisnis jawabannya selalu datar kurang memuaskan. atau eksekutif bisa di kondisikan.
4. Ada alat cetak tiket mandiri sehingga calon penumpang yang menukar kode booking tidak perlu antri di loket stasiun.
5. Prasana dan sarana yang di miliki PT KAI juga lengkap,
37
jaringan kereta apinya sepanjang
pulau jawa dan sebagian
sumatera.
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats)
1. Inovasi yang dilakukan 1. Munculnya pemadu moda yang lebih
menambah kepercayaan nyaman, murah dan cepat seperti moda raya
pelanggan. transportasi atau MRT.
2. Kemacetan yang membuat 2. Adanya ojek online dan penggunaan
masyarakat cenderung lebih kendaraan pribadi.
memilih kereta api. 3. Rasa aman dan nyaman seperti masih
banyaknya kriminial dan pelecehan seksual
di gerbong kereta api.
Sumber: Humas Daop 1 Jakarta
Tabel III.2 SWOT kegiatan Angkutan Nataru 2018/2019. Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Kegiatan masa angkutan Nataru 1. Penumpang mengalami kebingungan
tahun ini dilaksanakan selama 18 hari. mengenai tempat duduk dan KA berada
2. Mengoperasikan 60 perjalanan KA diperon mana.
reguler serta 19 perjalanan KA 2. Beberapa penumpang juga mengeluh
tambahan. Total jumlah KA yang siap sulit untuk mengakses tiket secara
melayani penumpang pada masa online. Ini disebabkan oleh banyaknya
angkutan Nataru kali ini adalah 79 masyarakat yang ingin memesan tiket
perjalanan KA. Jumlah ini meningkat secara online, sehingga penumpang
9% dibanding tahun sebelumnya. mengaku telah sulit untuk mengakses
38
3. Jumlah tempat duduk yang jaringan. disediakan tahun ini mengalami 3. Masih ada penumpang yang tidak peningkatan sebesar 12%, yakni bisa mendapatkan tiket karena sebanyak 69.850 tempat duduk jika kehabisan. dibandingkan tahun lalu 4. Penumpang masih ada yang
4. Menyediakan 44 Lokomotif dan terlambat yang tidak sesuai jadwal KA
302 kereta yang siap beroperasi. datangnya, mengakibatkab tiket
5. Menyiagakan tenaga flying gank, tersebut hangus tidak bisa
Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, diberangkatkan.
Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA. Total sebanyak
159 petugas disiagakan.
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats)
1. Kereta Api akan selalu menjadi 1. Adanya tindakan kriminal di stasiun primadona transportasi darat bagi yang akan mengganggu kenyaman pemudik setiap tahun. perjalanan para pemudik.
2. Keutungan bagi platfrom pemesan 2. Adanya diskon tiket pesawat yang tiket online diluar dari perusahaan, merajalela karena waktu yang karena masyarakat Indonesia akan ditempuh lebih cepat. memilih pemesanan tiket secara 3. Masyarakat tidak patuh akan rambu online dikarenakan praktis, simple perlintasan kereta yang bisa dan bisa dipesan pada jauh-jauh hari. mengakibatkan kecelakan dan akan
mengganggu perjalanan kereta selama
39
masa Angkutan tersebut.
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta
2. Tujuan
Menurut hasil wawancara peneliti dengan key informan Bapak Mahendro
Trang Bawono selaku Junior Manager Eksternal Daop 1 Jakarta menghadapi masa angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 1 Jakarta mempunyai suatu target/tujuan pada kegiatan yang akan diselenggarakan ini yaitu mengantisipasi menlonjaknya jumlah penumpang pada saat masa angkutan serta untuk mensukseskan kegiatan masa angkutan tersebut.
3. Target Khalayak
Berdasarkan informasi yang telah peneliti dapat dari key informan Bapak
Mahendro Trang Bawono selaku Junior Manager Eksternal Daop 1 Jakarta target khalayak atau sasaran Humas saat kegiatan masa Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 fokus kepada public eksternal. Namun dalam penjelasan beliau memaparkan karakteristik target khalayaknya yang terbagai menjadi dua premier dan sekunder, berikut karakteristik target:
1. Premier : Masyarakat / Penumpang mudik yang
menggunakan KA.
a. Demografis : 1) Usia : Laki-laki dan Wanita
2) Jenis Kelamin : 3 – 60 tahun
3) Tingkat Pendidikan : TK - Perguruan Tinggi
4) Pekerjaan : Wiraswasta
40
5) SES : B
6) Pengeluaran : (5.000.000-10.000.000)
b. Geografis : Pulau Jawa
c. Psikografis : a. Gaya hidup : Seorang yang gemar naik KA.
2. Sekunder : Masyarakat yang tidak menggunakan KA, tetapi butuh
informasi terkait angkutan Nataru 2018/2019.
a. Demografis : 1) Usia : Laki-laki dan Wanita
2) Jenis Kelamin : 17 – 60 tahun
3) Tingkat Pendidikan : TK - Perguruan Tinggi
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) SES : B
6) Pengeluaran : (5.000.000-10.000.000)
b. Geografis : Pulau Jawa
c. Psikografis : Gaya Hidup : Gemar membaca
4. Pesan
Menurut hasil wawancara dengan key informan Bapak Mahendro Trang
Bawono selaku Humas Junior Manager Eksternal Daop 1 Jakarta menjelaskan bahwa pesan-pesan yang Humas sampaikan pada kegiatan masa angkutan Nataru kepada media massa terkait mengoperasikan 60 perjalanan KA reguler serta 19 perjalanan
KA tambahan. Dengan demikian total jumlah KA yang siap melayani penumpang pada masa angkutan Nataru tahun ini 79 perjalanan KA. Jumlah ini meningkat 9% dibanding masa angkutan tahun sebelumnya.
Selain pesan tersebut, Humas Daop 1 Jakarta menyampaikan pesan lainnya mengenai jumlah penumpang yang akan diprediksi meningkat sebesar 5% atau
1.216.442 penumpang dibandingkan masa angkutan Nataru tahun 2017/2018
41
sebanyak 1.159.513 penumpang. Kemudian selama 18 hari kegiatan Humas Daop 1
Jakarta bertugas memberikan informasi yang update terkait perkembangan jumlah penumpang per-jam dan per-hari kepada media massa yang telah hadir ke stasiun gambir dan stasiun pasar senen.
42
Tabel III.3 Jumlah penumpang per-jam stasiun pasar senen
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta
43
Tabel III.4 Jumlah penumpang per-jam stasiun gambir
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta.
44
Tabel III.5
Jumlah penumpang per-harinya
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta
45
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta Gambar III.5. Siaran Pers 5. Strategi dan Taktik
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan key informan Bapak Mahendro
Trang Bawono selaku Junior Manager Eksternal Humas Daop 1 Jakarta untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang pada masa Angkutan Nataru tahun ini, Unit Humas Daop 1 Jakarta sangat memerlukan strategi dan taktik yang maksimal agar kegiatan ini senantiasa dapat berjalan dengan lancar, aman, dan terkendali. Strategi yang dilakukan oleh Humas Daop 1 Jakarta yaitu menyelenggarakan Angkutan Nataru dengan menyiagakan Posko Humas/Informasi
46
selama 18 hari di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta yakni stasiun Gambir dan Pasar
Senen. Adapun taktik yang digunakan oleh Humas Daop 1 Jakarta diantaranya:
a) Membuat siaran pers angkutan Nataru 2018/2019 dan pencapaian dan target
kinerja PT KAI Daop 1 jakarta tahun 2018/2019.
b) Mengatur kegiatan konfrensi pers terkait Masa Angkutan Nataru 2018/2019,
pada tanggal 18 desember 2018 di Hotel Luminor, Jakarta Pusat.
c) Mempersiapkan dekorasi posko dengan tema Natal.
d) Membuat jadwal posko pegawai dan jadwal posko mahasiswa magang.
e) Menyiapkan peralatan seperti membawa 2 komputer, 2 printer, kertas, serta
koneksi internet provider Speedy.
f) Menyediakan tempat press room atau ruang VVIP dengan disediakan
kursi,meja serta AC. Ruang ini dijadikan tempat bekerjanya media massa
yang ingin mengolah data menjadi berita.
g) Menyediakan konsumsi seperti air minum untuk media dan makan siang
pegawai dan mahasiswa magang.
h) Pendokumentasikan selama kegiatan masa angkutan dan membuat milis
broadcast.
i) Mengumpulkan data terkait perkembangan julmah penumpang per-hari dan
per-jamnya.
j) Membuat sertifikat untuk posko komunitas/mahasiswa magang.
6. Media
Media yang digunakan saat kegiatan masa Angkutan Nataru 2018/2019 melalui situs resmi yang dikelola langsung oleh kantor pusat seperti, website dan instagram. Wilayah kerja Daerah Operasi 1 Jakarta menggunakan media
47
diantarannya Pin angkutan Natal dan Tahun Baru, backdrop di stasiun gambir, kaos anggota komunitas, name tag untuk mahasiswa magang, media dan komunitas, sertifikat diberikan untuk komunitas dan mahasiswa magang yang telah ikut berpartisipasi selama kegiatan tersebut. Serta Humas Daop 1 Jakarta juga telah terjun langsung dalam pelaksaaan kegiatan masa angkutan Nataru 2018/2019 dengan menyelenggarakan posko informasi/humas. Karena bagi Humas Daop 1 Jakarta kehadiran posko infomasi ini sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan jobdesk media massa. Media massa yang hadir ke posko dari berbagai platform seperti media cetak, non cetak, media online, radio, serta aparat keamanan intenal maupun ekstenal.
7. Anggaran
Berdasarkan wawancara peneliti dengan key informan Bapak Mahendro
Trang Bawono selaku Junior Manager Eksternal Daop 1 Jakarta mengenai anggaran kegiatan angkutan Nataru direncanakan setiap tahun. Namun, terkait berapa nominalnya Perusahaan tidak layak menyebutkan karena bersifat sensitive. Tetapi untuk rincian keterangan biaya yang terpakai diantaranya menggelar kegiatan konfrensi pers menyediakan tempat, tote bag dan souvenir untuk media massa, dekorasi posko humasnya, konsumsi, cetak media publikasi, uang transport, dan lain- lain.
48
8. Kriteria Evaluasi
Tabel III.6 Kriteria Evaluasi No Strategi Tujuan Keberhasilan
PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 1 Jakarta Menyiagakan mengoperasikan 60 perjalanan posko informasi Mengantisipasi KA reguler serta 19 perjalanan diwilayah Daop 1 1. menlonjaknya KA tambahan. Total jumlah Jakarta Stasiun jumlah penumpang. KA yang siap melayani Gambir dan Pasar penumpang pada masa Senen. angkutan Nataru kali ini adalah
79 perjalanan KA.
PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 1 Jakarta
meningkatkan sisi
keselamatan, keamanan dan
Mensukseskan kenyamanan penumpang di
. kegiatan masa KA. Selajutnya terkait
angkutan Nataru. penambahan petugas yang
berada di lintas, tim keamanan
di stasiun, serta fasilitas
pendukung lainnya. Dan
seluruh pegawai KAI
49
dimaksimalkan membantu
kelancaran pelayanan di
stasiun-stasiun dan tidak
diperkenankan mengambil cuti
tahunan.
Sumber : Humas Daop 1 Jakarta
3.2.2 Pelaksanaan
Kegiatan tahunan PT Kereta Api Indonesia (Persero) salah satunya adalah masa Angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 atau yang disebut dengan
Angkutan Nataru, kegiatan ini telah ditetapkan selama 18 hari yakni mulai tanggal 20
Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Wilayah Daop 1 Jakarta dilaksanakan pada
Stasiun Gambir dan Pasar Senen. PT KAI juga telah menyiapkan sarana, prasarana, dan SDM untuk mendukung kelancaran pelaksanaan. Seluruh pegawai KAI diperintahkan terjun langsung dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
Salah satu unit yang terjun langsung dalam kegiatan Angkutan Nataru yaitu unit humas Daop 1 Jakarta. Humas Daop 1 Jakarta telah menyiagakan posko informasi yang dimulai pukul 08.00 s/d 21.00 WIB. Posko humas hadir bertujuan untuk mengakomodir media massa salah satunya dengan menyampaikan informasi terkait perkembangan jumlah keberangkatan dan kedatangan penumpang. Dalam pengelolaan data tesebut humas Daop 1 Jakarta berkoordinasi oleh mahasiswa magang dengan mengumpulkan data perkembangan penumpang dari ruang monitoring di stasiun gambir maupun pasar senen. Data tersebut kemudian diolah lagi diposko humas dengan menggunakan Microsoft Excel. Setelah data tersebut sudah menjadi kumulatif maka data tersebut di print out dan diberikan kepada media
50
massa per-jam dan per-harinya. Pemberian data perkembangan penumpang per-jam dimulai pukul pagi 10.00 WIB, siang 13.00 WIB, dan sore 17.00 WIB. Media massa yang hadir ke posko informasi di stasiun gambir maupun pasar senen terlebih dahulu melakukan registrasi dengan mengisi daftar media, nama, nomer telepon, dan tanda tangan kemudian diberikan name tag.
Humas Daop 1 Jakarta juga memberitahukan informasi tersebut ke grup whatsapp yang sudah dibuat sebelum pelaksanaan kegiatan berlangsung. Langkah ini dilakukan agar Senior Manager/Staff yang berada di kantor dapat mengetahui perkembangan penumpang per-jamnya. Selain memberikan informasi tersebut humas
Daop 1 Jakarta juga mendampingi media massa dalam peliputan misalnya seperti media massa ingin wawancara dengan Senior Manager agar memberikan kutipan atas perkembangan penumpang per-harinya dan Senior Manager juga harus selalu ikut mendampingi Kadaop/EVP saat melakukan Doorstop.
Humas Daop 1 Jakarta juga melakukan pedokumentasian selama kegiatan angkutan Nataru. Dokumentasi ini dilakukan saat kedatangan dari Manajemen KAI yang sedang meninjau kegiatan angkutan Nataru. Setelah pendokumentasian dilakukan, dokumentasi tersebut dimasukan kedalam milis broadcast. Milis broadcast atau berita terkini berisi terkait kedatangan manajemen KAI atau kegiatan yang lainnya selama angkutan Nataru. Berita tersebut akan dikirim melalui website
Zimbra dan dibagikan keseluruh wilayah Daerah Operasi.
Setelah kegiatan Angkutan Nataru 2018/2019 selesai Humas Daop 1 Jakarta membuat Sertifikat yang sudah ditanda tangani Senior Manager dan diberikan langsung oleh Kadaop/EVP Daop 1 Jakarta. Sertifikat ini adalah wujud terima kasih
PT KAI kepada komunitas pencinta kereta api atau yang disebut Railfans dan
51
mahasiswa magang unit humas yang telah ikut berpartisipasti dalam mensukseskan masa angkutan Nataru 2018/2019.
3.2.3 Evaluasi
Menurut key informan Bapak Mahendro Trang Bawono selaku Junior
Manager Eksternal menyimpulkan kegiatan tahunan PT KAI yakni angkutan Nataru tahun 2018/2019 yang telah dilaksanakan selama 18 hari berjalan dengan lancar dan baik. Sesuai dengan konfrensi pers ”Pencapaian dan Target Kinerja PT KAI Daop 1
Jakarta Tahun 2018/2019” dalam siaran pers tersebut berisi terkait pencapaian target kinerja awal tahun salah satunya adalah telah melaksanakan kegiatan masa angkutan
Nataru, angkutan Nataru tahun ini berjalan sukses karena kesuksesan Nataru berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali tentunya tidak lepas dari peran semua pihak yang berpartisipasi dan dari sisi keselamatan PT KAI Daop 1 Jakarta kembali berhasil menerapkan standar “zero accident” selama masa angkutan tersebut.
Dalam jumpa pers yang telah diatur oleh Humas Daop 1 Jakarta kegiatan ini akan memberikan fasilitas bagi media massa untuk menanyakan langsung kepada pihak perusahan yang lebih memahami isu-isu secara teknis selama masa angkutan
Natal dan Tahun Baru. Sedangkan dari sisi volume penumpang, terhitung selama angkutan Nataru 2018/2019, PT. KAI Daop 1 Jakarta telah mengangkut 753.194 angka tersebut meningkat 14% jika dibandingkan masa angkutan Nataru tahun sebelumnya yang hanya sebesar 659.611 penumpang.
Sedangkan menurut hasil wawancara peneliti dengan informan 1 Bapak
Komarudin Bagja Arjawinangun selaku media online dari Sindo.com menyimpulkan bahwa Humas Daop 1 Jakarta telah cukup memenuhi kebutuhan media saat masa angkutan terkait informasi perkembangan penumpang dan informasi yang lainnya.
52
Jika wartawan merasa kurang akan informasi lain, media massa juga dipersilahkan untuk menghubungi lagi Senior Manager melalui Whatsapp.
3.3. Kendala dan Pemecahan
3.3.1 Kendala
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan key informan Bapak Mahendro
Trang Bawono selaku Junior Manager Eksternal Daop 1 Jakarta setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pasti akan mengalami kendala yang tidak di inginkan, tidak bisa dipungkiri bahwa selama 18 hari kegiatan angkutan Nataru PT KAI berlangsung terdapat kendala yang telah dirasakan oleh posko humas Daop 1 Jakarta sebagai berikut:
1. Media televisi mengaku kesulitan wawancara dengan Senior Manager terkait
pemberian kutipan perkembangan penumpang per-harinya. Hal ini terjadi
karena Senior Manger Humas kadang sedang berada di Stasiun Gambir tetapi
media yang hadir kebanyakan yang datang dari stasiun Pasar Senen. Ini karna
posko humas terbagi dua, sedangkan Senior Manager Humas bertugas di
salah satu Stasiun yang ada.
2. Kebutuhan media mengenai informasi perkembangan jumlah penumpang di
setiap stasiun ternyata mengalami kelamaan menunggu terkait update data
tersebut.
3. Keterbatasan SDM ini disebabkan karena jumlah dari pegawai unit humas
Daop 1 Jakata hanya 6 orang sedangkan kantor harus tetap berjalan dengan
semestinya dan posko angkutan Nataru terbagi menjadi 2 Stasiun Gambir dan
Pasar Senen.
53
3.3.2 Pemecahan
Berikut solusi atau pemecahan yang Humas Daop 1 Jakarta lakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi saat kegiatan Angkutan Nataru 2018/2019 agar kendala tersebut tidak terulang lagi pada masa Angkutan Nataru mendatang, sebagai berikut:
1. Senior Manager atau staff humas Daop 1 Jakarta akan mengubungi Kepala
Stasiun atau (KS) untuk menggantikan sebagai narasumber terkait kutipan
wawancara tersebut.
2. Humas Daop 1 Jakarta akan terus memaksimalkan pengelolaan data data
perkembangan update tersebut pada jam tertentu dengan 2 jam sekali akan
berikannya.
3. Agar posko berjalan dengan baik dan lancar, Humas Daop 1 Jakarta telah
berkoordinasi oleh mahasiswa magang dengan membuat jadwal posko
pegawai dan mahasiswa magang. Dalam sehari mahasiswa magang dibagi
menjadi dua kelompok. Satu kelompok sebanyak dua mahasiswa magang
yang terbagi dua stasiun gambir dan pasar senen. Kemudian dua mahasiswa
magang stay dikantor dan sisanya mahasiswa magang libur. Sedangkan
pegawai humas jadwalnya satu staff bertugas di posko stasiun Gambir dan
satu staffnya hadir di posko stasiun Pasar Senen.