T1 362006801 BAB IV.Pdf

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

T1 362006801 BAB IV.Pdf BAB IV DATA PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Badan Hukum : PT. Baba Rafi Indonesia Pemilik saham : Hendy Setiono Mulai beroperasi : 2003 Kantor pusat : Jl. Semolowaru Elok I/17 Surabaya Jumlah outlet : 500 counter (tahun 2009) Subjek penelitian ini adalah PT. Baba Rafi Indonesia, dengan produk unggulannya Kebab Turki Baba Rafi dengan founder Bapak Hendy Setiono. Kebab merupakan salah satu dari perusahaan ini. Berdiri 9 tahun yang lalu di kota Surabaya, perusahaan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga bisnis seperti The Bridge (sebagai konsultan franchise & bisnis), Universal InfoXcommindo (sebagai Management System Development) dan Chimera (sebagai Management Marketing System) menjadikan perusahaan ini tumbuh pesat dalam kurun waktu pengembangan 1 tahun, terbukti dengan adanya lebih dari 30 cabang franchisee yang tersebar diseluruh kota di Indonesia. Kebab sendiri adalah salah satu nama makanan khas dari Timur Tengah yang terdiri dari tortila di dalamnya terdiri daging sapi panggang, daun letuce, timun jepang, bombay, tomat, saos, sambal dan mayonise, kemudian digoreng dengan mentega. Kebab Turki ini diaplikasikan di Indonesia dengan bahan baku yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk pengelolaannya daging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis – tipis dengan begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk bumbu dan saos dibuat sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. 4.1.1 Visi dan Misi Kebab Turki Baba Rafi ° Bagi karyawan : menjadikan karyawan merasa memiliki bisnis Kebab Turki baba Rafi melalui suasana kekeluargaan dan dengan sistim bagi hasil yang adil. ° Bagi franchisee : Menjadikan Kebab Turki Baba Rafi sebagai sarana investasi yang menguntungkan dan membanggakan. ° Bagi pelanggan : menjadikan Kebab Turki Baba Rafi menjadi sebagai alternatif makanan pilihan dengan rasa yang lezat dan harga terjangkau. Makanan Kebab sangat digemari di Timur Tengah, yang juga populer di Eropa serta di Negara lain. Bahkan di Indonesia diminati sebagai makanan yang menarik, unik, dan lezat. Harga yang terjangkau semua kalangan mulai dari Rp. 6.500/ bungkus sampai dengan Rp. 9.000/ bungkus ditambah lagi dengan kemasan yang menarik serta kekhasannya yang bernuansa Timur Tengah mengingatkan konsumen akan suasana makanan saat ibadah haji di Mekkah. Menu yang ditawarkan Kebab Turki Baba Rafi pun terus bertambah. Kini ada 9 macam varian, semuanya dikemas seperti makanan ala franchise. Outlet-nya pun memiliki banyak style, mulai dari yang berkarakter outdoor sampai yang berkarakter indoor. Kebab Turki Baba Rafi (KTBR), sebuah bisnis makanan cepat saji yang kini semakin dikenal luas. Dengan produk utama ”Kebab”, yang lezat dan bercitarasa khas terbukti bukanlah bisnis musiman seiring dengan kiprahnya yang menusantara bahkan siap merambah Asia Tenggara. Tentu saja langkah sukses itu tercapai berkat kerja sama saling dukung antara Franchisee dengan Franchisor. Gambar 4.1 Logo Kebab Turki Baba Rafi Dalam menjalankan usahanya PT. Kebab Baba Rafi Indonesia menjalin kerjasama dengan PT. Belfoods Indonesia. Berawal dari tahun 2009, PT. Baba Rafi Indonesia menunjuk PT. Belfoods Indonesia untuk menjadi salah satu suplier daging sapi berkualitas untuk bahan baku utamanya. Tahun 2011 yang lalu, tepat sudah keduanya menjalin kerjasama. Kini selain kebab, ada pula Hotdog Jumbo, Syawarma, Beef Burger dan Double Burger yang menjadi menu andalan Kebab Turki Baba Rafi. Bagi penyuka keju atau telur, Kebab Turki Baba Rafi juga menyediakan menu plus plus, berupa tambahan keju, telur atau keju dan telur. Gambar 4.2 Daftar Menu Kebab Turki Baba Rafi dalam www.mykebab.blogspot.com (2009). Dan kini, seluruh gerai waralaba Kebab Turki ada 500 buah dan tersebar di 60 kota Indonesia. Bahkan, 8 buah gerai sudah dibuka di Malaysia. Jumlah gerai ini melejit 100 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah karyawan plus operator di lapangan 1000 orang (majalahqalam.com, 2010). Beberapa penghargaan yang diraih Kebab Turki Baba Rafi antara lain: Asia’s Best Entrepreneur Under 25 versi Business Week, 1 dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia versi Majalah Tempo, Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 dari Bank Mandiri, Asian Young Leaders Climate Forum dari British Council, Inspirator “Sound of Change” dari A Mild Live Soundrenaline 2007, Best Achivement Young Entrepreneur Award 2007, Outstanding Entrepreneur Award dari Asia Pacifik Entrepreneurship Award 2009 dan lain sebagainya. Tabel 4.1 Contoh Harga Menu Kebab Turki Baba Rafi No Nama Menu Harga 1. Kebab besar Rp.9.500 2. Kebab gila Rp.8.000 3. Kebab pisang coklat keju Rp.7.000 4. Syawarma Rp.8.000 5. Beef burger Rp. 7.500 6. Chicken burger Rp.7.500 7. Burger gila Rp. 6.000 8. Double Burger Rp.11.500 9. Chicken crispy Rp.8.000 10. Hot beef (hot dog) Rp.7.000 11. Hot dog jumbo Rp.10.000 12. Wienner jumbo Rp.11.000 13. Canai salad Rp. 8.500 14. Canai original Rp. 5.000 15. Canai coklat keju Rp.7.000 Sumber: www.mykebab.blogspot.com (2009). * Harga menu setiap Lokasi berbeda-beda. Tabel 4.2 Cabang Kebab Turki Baba Rafi No Propinsi Jumlah Outlet 1. Bali 11 Outlet 2. Banten 42 Outlet 3. Bengkulu 1 Outlet 4. DKI Jakarta 115 Outlet 5. Jambi 2 Outlet 6. Jawa Barat 142 Outlet 7. Jawa Tengah 42 Outlet 8. Jawa Timur 45 Outlet 9. Kalimantan Barat 2 Outlet 10. Kalimantan Selatan 4 Outlet 11. Kalimantan Tengah 1 Outlet 12. Kalimantan Timur 15 Outlet 13. Kepulauan Riau 3 Outlet 14. Lampung 6 Outlet 15. Maluku 1 Outlet 16. Nanggroe Aceh Darussalam 5 Outlet 17. Nusa Tenggara Barat 4 Outlet 18. Papua 2 Outlet 19. Riau 4 Outlet 20. Sulawesi Selatan 10 Outlet 21. Sulawesi Utara 2 Outlet 22. Sumatera Barat 14 Outlet 23. Sumatera Selatan 5 Outlet 24. Sumatera Utara 5 Outlet Sumber: www.babarafi.com, 2010. 4.1.2 Struktur Organisasi Kebab Turki Baba Rafi Gambar 4.3 Struktur Organisasi Kebab Turki Baba Rafi 9 / 9 h /9h b h / a h /a h / h h /hh h a I w5 C !" # 5 !" $ a a a a Keterangan Tugas : - HRD Manager : 1. Melakukan perekrutan karyawan 2. Melakukan training karyawan 3. Melakukan penilaian harian karyawan 4. Housing karyawan 5. Mengurus masalah pemecatan 6. Pemberian reward 7. Grade karyawan 8. Improvement karyawan 9. IT handling - Finance Manager : 1. Menyusun laporan keuangan dari marketing 2. Menyusun laporan keuangan dari franchise fee 3. Menyusun laporan keuangan dari hasil penjualan bahan baku dan distribusinya 4. Mengalokasikan keuangan untuk keperluan promosi dan stok bahan baku serta kelengkapan sarana kebab 5. Membuat grafik bulanan laporan keuangan - Quality Assurance Manager : 1. Mengaudit system management pusat setiap satu minggu sekali 2. Mengaudit system master franchise (setahun dua kali) 3. Mengaudit outlet pusat (dua minggu sekali) 4. Menjaring pendapat pelanggan 5. Melakukan standarisasi rasa dan kualitas produk 6. Mengontrol bahan baku harian 7. Mengaudit setiap proses operasional - Daily Service Manager : 1. Melayani penjualan harian dari franchisee 2. Menyediakan stok gudang 3. Mendistribusikan bahan baku 4. Mempersiapkan stok outlet mandiri 5. Melakukan program promosi lokal (contoh : voucher) 6. Mempersiapkan sarana bisnis kebab (contoh : rombong) 4.1.3 Desain Outlet Design outlet bertujuan untuk menciptakan sebuah design yang unik, menarik serta customized dari franchisor kepada para franchisee. Dengan menciptakan design yang sedemikian menarik, fungsional, sesuai kebutuhan dan sesuai konsep marketing, franchisee akan lebih mudah membangun kepercayaan dan mendapatkan posisi strategis untuk memajukan usahanya. Gambar 4.4 Desain Outlet Kebab Turki Baba Rafi Type A1 : Konsep Outdoor ( Gerobak ) Investasi Total : Rp 40.000.000,- Type A2 : Konsep Outdoor ( Booth ) Investasi Total : Rp 60.000.000,- Type B : Konsep Indoor ( Shooping Centre, Plaza / Mall ) Investasi Total : Rp 80.000.000,- 4.1.4 Fasilitas yang didapatkan dari Pihak Kebab Turki Baba Rafi 1. Satu unit counter 2. Alat burner kebab 3. Paket perlengkapan counter lengkap 4. Paket promosi usaha ( neon box, banner, flyer, dll ) 5. Bahan baku produksi pemakaian rutin 6. Sistem operasional yang sudah terbukti 7. Training karyawan 8. Quality Control dan maintenance 9. Asistensi survey lokasi 10. Manual book ( Standard Operational Procedure ) 11. Freezer Box 4.1.5 Fasilitas yang diperlukan oleh franchisee 1 Lokasi berada di tempat yang strategis (Sewa) Ex : daerah kampus, komplek perumahan, pusat perbelanjaan, mall, dll. 2 Luas tempat ukuran 2 x 2 m 3 Tenaga pelaksana yang memenuhi kualifikasi yang akan ditraining oleh team management Kebab Turki Baba Rafi 4 Transportasi lokal (Sepeda motor) - Bisa kredit. 4.1.6 Supporting Franchisor (Pusat) 1. Menyediakan training karyawan 2. Menjamin bahwa karyawan diatas msiap kerja dan memenuhi standar keahlian Kebab Turki Baba Rafi 3. Menyediakan perlengkapan yang butuhkan dalam bisnis Kebab Turki Baba Rafi 4. Menyediakan stock bahan baku utama 5. Melaksanakan training secara berkala, baik di training center maupun di cabang 6. Melakukan audit control seluruh cabang 7. Melakukan perubahan harga jual ke konsumen 8. Melakukan kegiatan promosi nasional 4.1.7 Peranan Franchisee (Penerima) 1. Mengajukan usulan lokasi 2. Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas peralatan, disiplin karyawan dan kebersihan outlet 3. Melakukan pembelian bahan baku sesuai standar Kebab Turki Baba Rafi 4. Bertanggung jawab atas penjualan 5. Secara terus-menerus memberikan support kepada karyawan dalam tugas sehari-hari 6. Bertanggung jawab atas biaya sewa tempat / lokasi 7. Melakukan promosi +/- 1 km dari outlet 4.1.8 Tahapan Menjadi Franchisee
Recommended publications
  • Discover How Kebab Changed an Ordinary Street in North London
    THE VOICE OF THE UK KEBAB INDUSTRY Issue No. 2 FORTY NEW TAKEAWAYS A DAY IF YOU HAVE A KEBAB, PUT IT IN A PITTA! A KEBAB RESTAURANT FIFTY YEARS AGO! MAYOR OF HARINGEY JENNIFER MANN HARINGEY OF MAYOR DISCOVER HOW KEBAB CHANGED AN ORDINARY STREET IN NORTH LONDON WELCOME CONTENTS The Great British 05 What is the kebab? Kebab staff shortage 07 Forty takeaways launch per day 08 One of first doner shops in the UK eaders will be The shortage of interested employees in the 10 The biggest pitta to learn sector has reached producer of the UK that due to a serious level. At the failures of present the primary Online food delivery R 12 chain restaurants, problem of many grows the number of kebab businesses 16 The centre of kebab; independent and entrepreneurs Green Lanes takeaways and mobile is a lack of staff. food stands are increasing. Thousands of operators, 32 Living wage to rise by According to Companies House chefs and kebab masters who 6.2% 2019 data, more than fourteen are opening restaurants have a thousand new takeaway food hard time finding an experienced 38 Takeaway facing staff shops opened last year. waiter, and the government's sortage Many of these new businesses arrangement to bring staff from are now facing a huge challenge, abroad with a salary of at least 44 The world's biggest staff shortages. £30,000 a year is not fair or kebab chain Food businesses as well as affordable for far lower income the hospitality industry as a businesses.
    [Show full text]
  • 31 BAB III GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN Awal Mula Berdirinya
    31 BAB III GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Awal mula berdirinya usaha waralaba (franchisee) kebab baba rafi, yaitu berawal dari pengalaman Bapak Hendy Setiono (Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia) ketika berjalan-jalan ke kawasan Timur Tengah. Di sana banyak beliau temui penjual makanan tradisional turki yang biasa disebut kebab disepanjang jalan. Dari situ akhirnya terbesit ide untuk membawa produk kebab turki tersebut ke Indonesia dalam bentuk usaha. Diluar dugaan, ternyata konsumen Indonesia sangat menggemari kebab sebagai salah satu alternatif fast food, tapi tentu saja setelah rasanya disesuaikan dengan selera konsumen indonesia. Beliau memilih nama kebab turki baba rafi karena nama asli makanan ini adalah kebab dan merupakan makanan khas timur tengah (khususnya daerah turki). Babarafi terdiri dari kata “baba” dan “rafi”, untuk kata “baba” artinya ayah atau bapak sementara “rafi” diambil dari nama anak pertama beliau (rafi darmawan). Jadi kalau digabung, kebab turki babarafi mempunyai arti adalah usaha makanan kebab yang berasal dari turki milik bapak atau ayahnya rafi. Awal usaha ini hanya berbentuk home industri dengan produk utama kebab dengan menggunakan gerobak yang dioperasikan di daerah Nginden Semolo Surabaya, yang merupakan kawasan kampus di Surabaya. Pada tahun- tahun awal usaha beliau dikelola secara mandiri atau pribadi, baru pada awal 31 32 tahun 2005 usaha kebab turki baba rafi dikelola secara waralaba (franchise) sebagai bentuk strategi pengembangan dan penjualan usaha. Usaha franchise kebab turki babarafi mengangkat konsep makanan ala timur tengah yang relatif belum ada persaingan sehingga membuka peluang bisnis yang cukup besar untuk dapat tumbuh subur dan mendulang sukses. Bisnis ini menawarkan produk-produk unggulan ala timur tengah, terutama kebab yang terdiri dari daging sapi panggang yang digabung dengan sayuran segar dan mayonaise istimewa kemudian digulung dalam tortila.
    [Show full text]
  • Kebab Turki Baba Rafi It in His Home City of Surabaya, the Second (Photo: KTBR) Largest City in the Republic of Indonesia (Indonesia)
    Republic of Indonesia A Brand Wrapped in Success After introducing a popular Middle Eastern dish – the kebab – into his hometown, a shrewd entrepreneur used a strong branding and franchising strategy to create the world’s largest kebab restaurant chain. Starting with a single pushcart, trademark registrations have ensured the success and growth of the Baba Rafi brand and franchise, and the company has provided people at home and internationally with a popular dish and employment opportunities. Background In nearly any large city there is a high possibility that you will see kebab stands dotting the streets. Kebab – a traditional dish of sliced meat (predominantly lamb but also chicken and beef) originating in the Middle East – is a quick meal that comes in many variations. Some consist of meat served on a skewer (a long piece of wood or metal) with vegetables, while others are wrapped in bread. On a trip in 2003 to visit his father who was working in the State of Qatar (Qatar), Hendy Setiono, then a university student, recognized the growing popularity of kebab stands and restaurants in urban areas. Impressed with the taste and popularity of the simple wrap, Mr. Setiono decided to try and commercialize Mr. Hendy Setiono, founder of Kebab Turki Baba Rafi it in his home city of Surabaya, the second (Photo: KTBR) largest city in the Republic of Indonesia (Indonesia). Opening to humble beginnings that same year as a single kebab cart, Mr. Setiono has transformed his business into an international success, operating more than 1,100 kebab stores across Indonesia, Malaysia, and the Republic of the Philippines (Philippines), and with plans to open its first location in Europe in the Kingdom of the Netherlands (the Netherlands).
    [Show full text]
  • Direct Compensation and Work Environment
    Proceedings of the 2nd African International Conference on Industrial Engineering and Operations Management Harare, Zimbabwe, December 7-10, 2020 The Determinant Factors of Job Satisfaction and Employee Performance: Direct Compensation and Work Environment Abdul Wahid, Agus Dwi Sasono, Fuji Setianto Narotama University, Surabaya, Indonesia. [email protected]; [email protected]; [email protected] Joko Suyono Narotama University, Surabaya, Indonesia. Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia. [email protected] Damarsari Ratnasahara Elisabeth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardika, Surabaya, Indonesia. [email protected] Corresponding Author: Joko Suyono ([email protected]) [email protected] Abstract The purpose of this studi is to analyze the influence of direct compensation on job satisfaction. to analyze the influence of direct compensation on employee performance. to analyze the influence of the work environment on job satisfaction. to analyze the influence of the work environment on employee performance. to analyze the effect of job satisfaction on employee performance. to analyze the influence of direct compensation on employee performance through job satisfaction. to analyze the influence of the work environment on employee performance through job satisfaction. This research was conducted in the franchise business Kebab Turki Baba Rafi, Surabaya. This research is a type of explanatory research sample using census method with respondents as many 63 employees. Data collection techniques using a questionnaire. Analysis of the data used SmartPLS. The results showed that direct compensation has a significant influence on job satisfaction. direct compensation has no significant influence on employee performance. work environment has a significant influence on job satisfaction. work environment has no significant influence on employee performance.
    [Show full text]
  • KEWIRAUSAHAAN.Pdf
    KEWIRAUSAHAAN Untuk Program Strata 1 Oleh : Munjiati Munawaroh Hasnah Rimiyati Fajarwati KEWIRAUSAHAAN Untuk Program Strata 1 Penulis : Munjiati Munawaroh Hasnah Rimiyati Fajarwati Desain Sampul : Arise Tata letak Isi : Kirman Penerbit : LP3M UMY Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Telp. 0274-387656 Ext. 159 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Kewirausahaan Cetakan Pertama: Februari 2016 M iv + 164 hlm., 19 x 24 cm ISBN 978-602-7577-61-9 Copyright © 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang All right reserved Dicetak oleh : Percetakan Muhammadiyah "Gramasurya" Jl. Pendidikan No. 88 Yogyakarta 55182 Telp. : (0274) 377102, Fax. : (0274) 413 364 e-mail: [email protected] Kata Pengantar Kewirausahaan menjadi satu hal penting yang harus diberikan di kalangan Perguruan Tinggi. Pembelajaran kewirausahaan diharapkan mampu mengurangi tingginya angka pengangguran, khususnya dari kalangan yang terdidik. Atas dasar itulah maka penulis merasa terpanggil untuk ikut membantu para mahasiswa mempelajari kewirausahan melalui buku ini. Penulis berharap dengan mempelajari buku ini akan tumbuh para wirausahawan- wirausahawan baru dari kalangan perguruan tinggi. Buku ini terdiri dari 18 Bab, yang mengulas mulai dari konsep dasar kewirausahaan, penggalian potensi diri, cara memunculkan ide bisnis yang kreatif dan kompetitif, cara melakukan analisis kelayakan bisnis, cara membangun jaringan, serta tak kalah penting dari isi buku ini yaitu etika bisnis. Penyajian materi dilengkapi dengan contoh-contoh riil para wirausahawan dan beberapa kasus-kasus di lapangan. Buku ini disusun oleh tim dosen dari program studi manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan harapan dapat memberikan manfaat dengan mempelajari buku ini, mahasiswa dapat meningkatkan motivasi berwirausaha, memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan, sebagai informasi untuk mendirikan usaha, dan berguna untuk masa depan...amin.
    [Show full text]
  • Strategi Pr Kebab Turki Baba Rafi Dalam Memperoleh
    STRATEGI PR KEBAB TURKI BABA RAFI DALAM MEMPEROLEH PENGHARGAAN ASIA TOP 10 YOUNG ENTREPRENEUR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: TANIA NIM: 1110051000028 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H. / 2014 M. STRATEGI PR KEBAB TURKI BABA RAFI DALAM MEMPEROLEH PENGHARGAAN ASIA TOP 10 YOUNG ENTREPRENEUR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I) Oleh: Tania NIM: 1110051000028 Pembimbing, Rachmat Baihaky, MA NIP: 19761129 2009 121 001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H. / 2014 M. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 18 Juli 2014 Tania ABSTRAK Nama : Tania NIM : 1110051000028 Judul : Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur Bisnis waralaba di dunia memperlihatkan adanya perkembangan yang sangat pesat. Hingga akhir 1990-an waralaba asing masih sangat mendominasi, hanya terdapat beberapa merek lokal di Indonesia.
    [Show full text]
  • Anna Marie Periquet What's
    January 2015, Vol.14 MESSAGE OF THE YEGAP CHAIRMAN What’s The Young Entrepreneurs Group of Asia Pacific started from a simple Inside goal, born of a clear vision: to serve as a springboard for projects and activities geared towards entrepreneurial development among young entrepreneurs in the Asia-Pacific rim. Message from the True to its advocacy, YEGAP serves as an effective venue for identifying CACCI President suitable programs geared towards entrepreneurial development for page 2 entrepreneurs in Asia Pacific. Through the years, the YEGAP has committed itself to help transform the Asia-Pacific economy to one that is vibrant, KL breakout session underscores competitive and integrated to the world market. Crucial to this commitment is need to empower youth the promotion and development of the entrepreneurship movement, particularly page 8 youth entrepreneurship, in each member country of the Confederation of Asia Pacific Chambers of Commerce and Industry. Hendy Setiono bags 2014 In the Asia-Pacific region, the state of entrepreneurship has never been as CACCI Asia Pacific Young dynamic as it is today. Entrepreneurs now have the vital role of further increasing Entrepreneur Award regional business interaction, networking and enhancing regional economic growth. page 9 The YEGAP, most importantly, plays a key role as in promoting a proenterprise spirit for young entrepreneurs among the Asia-Pacific country members of CACCI. In Online Work: The Game- order to promote a pro-enterprise spirit, the YEGAP pushes for collaboration between Changer for Asia’s enterprises, universities, social corporations and foundations, and government. This Entrepreneurs collaboration serves as the anchor for start-up entrepreneurs and business innovation.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Restoran Bebek Garang Cabang Braga Bandung Pada awalnya Restoran Bebek Garang didirikan pada tahun 2008 oleh dua orang alumni Institut Teknik Bandung (ITB), yaitu Ali Bagus Anta lulusan Jurusan Planologi bersama temannya yaitu, Wawan Wardany Alumni ITB Jurusan Teknik Elektro merupakan seorang wirausaha muda di bisnis kuliner. Ali Bagus Anta pertama kali mendirikan usahanya dengan membuka warung kaki lima, namun dengan semakin bertambahnya pelanggan tetap, akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sama dengan Baba Rafi Enterprise untuk mengembangkan Bebek Garang menjadi franchise karena Baba Rafi Enterprise merupakan perusahaan franchise terkenal dengan kesuksesan dua brand yakni Kebab Turki Baba Rafi dan Ayam Bakar Mas Mono. Gambar 1.1 di bawah ini merupakan logo dari Restoran Bebek Garang : Gambar 1.1 Logo Restoran Bebek Garang Bandung Sumber : http://www.bebekgarang.com (2014) Dengan adanya kerja sama tersebut, Restoran Bebek Garang mulai membuka gerai Restoran pertama di Jln Dago, dan melihat perkembangan yang cukup pesat selama 3 tahun kemudian akhirnya kembali membuka beberapa gerai. Dengan sistem franchise, Bebek Garang membuka peluang usaha bagi masyarakat luas untuk memiliki bisnis bagi pebisnis, investor, atau konsumen yang ingin membuka cabang Restoran Bebek Garang baru. Sistem bisnis Bebek Garang telah teruji dan mudah diaplikasikan, menjadikan Bebek Garang menjadi salah satu usaha untuk berinvestasi. Ada beberapa tahapan untuk menjadi franchise Bebek Garang, pertama setidaknya harus paham dan tertarik mengenai bisnis Bebek Garang. Kedua memiliki lokasi yang cocok. Khusus lokasi, merupakan salah satu faktor bisnis ini, karena bisnis kuliner akan sukses jika lokasinya tepat. Syarat lokasi yang bagus, pertama akses menuju lokasi harus mudah, dekat dengan berbagai pusat kegiatan seperti perkantoran, kampus, pusat perbelanjaan/ wisata, pusat kegiatan lainnya yang tidak bersifat musiman.
    [Show full text]
  • Best Western Restaurant
    The Insider’s Guide to Restaurant Development in Southeast Asia Tuesday 5th November 2019 Brought to You by World Franchise Associates Ltd. Our Distinguished Panel of Experts Aston Soon Bryan Loo Hendy Setiono Suk Singh Founder & CEO Chief Executive Officer Founder & CEO EVP / Global CDO Astons Group Loob Holding Baba Rafi Enterprises Bloomin Brands The Southeast Asian Region The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) was founded in 1967 and from the original 5 member countries has now expanded to 10 Southeast Asian countries including Brunei, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, the Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam. The objective of ASEAN is to promote intergovernmental cooperation and facilitate economic integration amongst its member countries. ASEAN Region ASEAN Fast Facts In addition to the favorable intra-ASEAN trade policies resulting from the AEC, other regional factors attracting franchise brands to ASEAN include: ASEAN has a large and growing population with approximately 640 million people accounting for almost 9.0% of the world's total population and with Indonesia, Philippines & Vietnam ranking in the world’s top 20 in total population. ASEAN had an estimated GDP Growth of 5.1% in 2018 and has a combined GDP of approx. US$ 2.92 trillion. If ASEAN were a single entity it would rank as the 8th largest economy in the world and that ranking is expected to go up to 4th by 2050 ASEAN has seen a measurable increase in GDP Per Capita over the last decade and the average GDP Per Capita now stands at approximately $US4.3K, although the gap between Singapore with the highest GDP Per Capita and Myanmar with the lowest remains significant.
    [Show full text]
  • BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran
    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tentang Tempat Penelitianan 1. Sejarah Kebab Turki Baba Rafi Ide untuk mengembangkan usaha kebab Turki di Indonesia berawal saat Hendy Setiono pergi ke Timur Tengah dan menemui banyak penjual makanan khas Turki, kebab, yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya. Namun menurut Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan trade mark Turki untuk menarik calon pelanggan. 58 59 September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya. Modal awal yang dikeluarkan Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk membeli gerobak (gerai) dan peralatan lainnya seperti kompor dan penggorengan. Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. Baba berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi. Kini sudah sekitar 1000 gerai yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Setelah melebarkan sayap ke Malaysia, maka target Kebab Turki Baba Rafi selanjutnya adalah menaklukkan Negeri Gajah Putih, Thailand. Hendy pun telah menandatangani MoU dengan Filipina untuk membuka cabang di sana.1 2. Konsep Usaha Kebab Turki Baba Rafi Hendy sang pemilik perusahaan ini mempunyai alasan mengapa memakai gerobak untuk kedainya. Pertimbangannya karena membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen, tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah. Untuk menjaga kualitas bahan baku, terutama daging untuk kebab, Kebab Turki Baba Rafi bekerja sama dengan salah satu perusahaan makanan terkenal, PT Belfoods Indonesia, yang sudah meraih sertifikat halal MUI dan persyaratan dari Badan Pengawas Obat- 1 http://wirausahaindonesia.com/archives/kebab-turki-baba-rafi#.UvxjX9xkNkI( diakses 3 Maret 2013) 60 obatan dan Makanan (BPOM).
    [Show full text]
  • Makanan Timur Tengah Ini Beromzet Miliaran Rabu, 03 Agustus 2016 10:53 WIB
    https://kinciakincia.com/berita.html3188/makanan-timur-tengah-ini-beromzet-miliaran.html Halaman 1/2 Makanan Timur Tengah Ini Beromzet Miliaran Rabu, 03 Agustus 2016 10:53 WIB Kinciakincia.com, Media Online Ekonomi dan Promosi Bisnis - UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) - Siapa kini yang tak kenal dengan kebab? Makanan dari Timur Tengah ini kini semakin digemari dan mudah dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan di ibukota Jakarta, kios atau outlet penjual kebab sangat mudah dijumpai dipinggir jalan. Namun siapa sangka bahwa berjualan kebab jika dikelola dengan profesional bisa berkembang menjadi bisnis beromzet miliaran? Hendy Setiono, pemilik, pendiri sekaligus Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia telah membuktikannya. Kini produk kebab dengan merek Kebab Turki Baba Rafi telah berkembang pesat di seluruh Indonesia. Saat ini kami sudah memiliki lebih dari 1200 outlet penjualan di seluruh Indonesia. Kami sudah hadir di berbagai wilayah luar Jawa meskipun belum total 34 provinsi. Outlet kami yang di Jabodetabek sendiri ada 200 outlet dan yang diseluruh Pulau Jawa ada sekitar 60 persen dari total outlet kami, kata Hendy di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (6/5/2016) lalu. Cerita Hendy menekuni bisnis kebab cukup panjang. Awalnya pada tahun 2003, Hendy mengunjungi negeri Qatar, salah satu negara di kawasan Asia Barat atau Timur Tengah. Kunjungan Hendy untuk menengok sang ayah yang memang bekerja di salah satu perusahaan minyak di Qatar. Saat di Qatar inilah, Hendy berwisata kuliner dan langsung jatuh cinta dengan makanan kebab. Kala itu makanan kebab belum banyak diperjual belikan di Indonesia. Ia langung terpikir untuk membuka bisnis jualan makanan kebab di Indonesia. Sepulang dari Indonesia, Hendy akhirnya memutuskan tak melanjutkan studinya di Institut Teknik Surabaya (ITS).
    [Show full text]
  • Top 12 Asian Business Leaders …And Their Tips on Social Media, Leadership, Productivity and Life TONY FERNANDEZ, Malaysia @Tonyfernandes
    Top 12 Asian Business Leaders …and their tips on Social Media, Leadership, Productivity and Life TONY FERNANDEZ, Malaysia @tonyfernandes The public needs to know the truth. If we want change we must not hide and be fearful. Put people first. GCEO, AirAsia ANAND MAHINDRA, India @anandmahindra There is a degree of freedom that creates aspirations. Chairman, Mahindra UMAR SAIF, Pakistan @umarsaif Here’s the thing about luck… you don’t know if it’s good or bad until you have some perspective. Chairman, Punjab IT Board JAMSHED WADIA, Singapore @JamshedWadia To my mind, social is everyone’s responsibility in an organization and though marketing and PR may lead it, just from a program management perspective, its use is very broad across the organization. Head of Social Media, Intel Asia Pacific VINEET NAYAR, India @vineetnayar The world is getting better indeed so rather than giving up on its problems we should have faith and continue doing our bit to solve them. Founder, Sampark Foundation KRISTIE LU STOUT, Hong Kong @klustout Stories are breaking on social media and people from Barack Obama to Lance Armstrong use it, so you have to be plugged in or else you are out of the equation as a journalist. Anchor, CNNi HENDY SETIONO, Indonesia @HendySetiono To be a great champion you must believe you are the best. Founder, Kebab Turki Baba Rafi SAIREE CHAHAL, India @Sairee Any business that wants to grow – To newer markets and have great culture – Needs only one thing – Invest in women CEO, Sheroes.in MURAT YESILDERE, Turkey @MuratYesildere Gender quotas [in the boardroom] are musts for normalization Managing Partner, Egon Zehnder KAI-FU LEE, China @kaifulee Pain is part of life, I will face the ups and downs of life with a more positive attitude.
    [Show full text]