Membangun Landasan untuk Percepatan Pertumbuhan

Tahun 2009 membawa tantangan yang tidak kecil bagi perekonomian dunia termasuk perekonomian Nasional yang mencatat tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang lebih rendah daripada pertumbuhan PDB tahun sebelumnya. Namun bagi beberapa sektor industri, termasuk sektor industri konstruksi dan infrastruktur, tahun 2009 juga menawarkan peluang pertumbuhan yang tidak kecil pula.

Selaku pelaku usaha terkemuka di bidang jasa konstruksi, rekayasa serta investasi infrastruktur, ADHI berhasil memanfaatkan peluang usaha di tahun 2009 tersebut untuk membangun landasan kokoh yang diperlukan guna menopang percepatan pertumbuhan Perseroan di tahun 2010 dan tahun-tahun mendatang.

Tol Kanci - Pejagan sepanjang 35km menghubungkan Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah. Jalan tol ini dibangun dengan menggunakan teknologi ACPS.

Laporan Tahunan ADHI 2009 1 Ikhtisar keuangan

dalam juta rupiah, kecuali dinyatakan lain 2009 2008 2007 2006 2005

Pendapatan Usaha 7.714.614 6.639.942 4.973.867 4.328.860 3.027.081

Beban Kontrak 7.059.135 6.095.669 4.516.924 3.926.033 2.716.777

Laba (Rugi) Kotor 655.479 544.273 456.943 402.827 310.304

Laba (Rugi) Proyek Kerja Sama 96.401 28.248 38.513 34.160 39.932

Laba (Rugi) Kotor Sesudah Proyek Kerja Sama 751.880 572.521 495.456 436.987 350.236

Laba (Rugi) Usaha 536.819 367.908 291.094 251.700 173.885

Laba (Rugi) Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi 429.983 258.715 309.492 287.544 225.722

Beban Bunga 107.846 106.289 135.061 141.388 94.207

Laba (Rugi) Bersih 165.530 81.482 111.601 95.581 77.919

Laba (Rugi) Bersih per Saham (Rupiah penuh) 94.20 46,04 61,96 53,06 43,26

Modal Kerja Bersih 852.098 689.926 684.113 419.420 534.872

Jumlah Investasi 61.545 61.948 73.460 51.260 24.052

Jumlah Aset 5.629.454 5.125.369 4.333.167 2.869.948 2.413.950

Jumlah Kewajiban 4.888.581 4.525.469 3.787.812 2.425.550 2.039.031

Jumlah Ekuitas 731.200 584.279 531.235 440.661 370.850

Hutang Berbunga 852.536 715.563 1.008.516 931.347 758.395

Hak Minoritas Pada Anak Perusahaan 9.673 15.620 14.121 3.737 4.069

Jumlah Saham Beredar (ribu saham) 1.757.225 1.769.847 1.801.320 1.801.320 1.801.320

Dividen per saham (Rupiah penuh) 11,51 15,04 12,98 10,61 25,96 Arus Kas Operasi (150.792) (3.306) 605.832 (155.990) 53.664

Belanja Modal 9.072 51.448 33.966 9.377 35.315 Kapitalisasi Pasar (juta Rp) 738.541 477.859 2.449.795 1.441.056 1.332.977

Enterprise Value 1.284.175 828.518 2.688.134 2.260.460 1.899.873

Rasio - Rasio Keuangan EBITDA Margin (%) 5,57 3,90 6,22 6,64 7,46

Return on Equity (%) 27,08 19,31 32,27 27,88 27,31

Return on Assets (%) 5.94 1,59 2,58 3,33 3,23 Rasio Lancar (%) 119,58 117,41 120,93 119,49 134,18

Debt to Equity Ratio (%) 116,59 122,47 189,84 211,35 204,50

EBITDA to Interest Expense (x) 3,99 2,43 2,29 2,03 2,40

Price-Earnings Ratio (x) 4,46 5,9 22 15,1 16,7

EV / EBITDA (x) 2,99 3,20 8,69 7,86 8,42

Rasio - Rasio Pertumbuhan Pendapatan Usaha (%) 16,18 33,50 14,90 43,00 9,50

Laba (Rugi) Usaha (%) 45,91 26,39 15,65 44,75 20,36

EBITDA (%) 66,20 (16,05) 7,63 27,39 26,56

Laba (Rugi) Bersih (%) 103,15 (26,99) 16,76 22,67 10,55

Jumlah Aset (%) 9,84 18,28 50,98 18,89 32,32

Ekuitas (%) 25,15 9,99 20,55 18,82 12,22

Nilai Tukar (Rp/USD) 9.400 10.950 9.419 9.038 9.855

2 Laporan Tahunan ADHI 2009 Pendapatan Usaha, Beban Kontrak, Laba Kotor, dan Laba Bersih

(milliar Rp)

8.000 7.714 Pendapatan Usaha 7.000 7.059 6.000 Beban Kontrak 5.000 Laba Kotor 4.000

3.000 Laba Bersih 2.000

1.000 655 0 165 2005 2006 2007 2008 2009

Pergerakan Harga dan Volume Saham 2009 dan 2008

1500 350

1200 280

900 ‘08 ‘09 210 Rupiah

600 140 Saham Juta

300 70

0 0 Jul Jul Jan Jan Jun Jun Okt Okt Apr Apr Feb Feb Mei Mei Des Des Sep Sep Mar Mar Nov Nov Agu Agu

Harga Volume

Harga Saham dan Volume Perdagangan per Kuartal 2009 dan 2008

2009 2008 Kuartal Q4 Q3 Q2 Q1 Q4 Q3 Q2 Q1

Tertinggi (Rp) 490 490 475 315 290 610 730 1.390 Terendah (Rp) 390 405 285 250 150 265 580 710 Penutupan (Rp) 410 460 425 275 270 340 600 780 Volume (juta saham) 572 432 783 335 335 221 443 163

Informasi Jumlah Obligasi Beredar

Tahun Nilai Emisi Tingkat Bunga/ Tanggal Peringkat Nama Obligasi Penerbitan (Juta Rp) Nisbah (%) Jatuh Tempo Obligasi

2007 Obligasi IV ADHI 375.000 11,00 p.a 6 Juli 2012 id A- 2007 Sukuk Mudharabah I ADHI 125.000 76,39* 6 Juli 2012 id A- (Sy)

* Nisbah

Laporan Tahunan ADHI 2009 3 Laporan Dewan Komisaris

4 Laporan Tahunan ADHI 2009 Kinerja ADHI Melonjak Perseroan dalam Tahun Buku 2009 telah mampu meningkatkan kinerjanya, hal ini tampak dengan dicapainya Pendapatan Usaha pada Tahun Buku 2009 sebesar Rp7,715 triliun atau meningkat 16,19% dari sebelumnya, serta Laba Bersih Tahun Buku 2009 setelah penyisihan piutang beberapa proyek adalah sebesar Rp165,5 miliar atau meningkat 103,15% dari tahun sebelumnya.

Pemegang saham yang kami muliakan,

Krisis ekonomi dan keuangan global usaha melakukan inovasi pada metode negeri yang sumber dananya jelas. tahun 2008 tidak memberikan dampak pelaksanaan pekerjaan. Tentunya keputusan pengambilan proyek yang signifikan terhadap PT Adhi Karya tersebut telah melalui kajian risiko dan (Persero) Tbk. (ADHI). Pada tahun 2009 Dihadapkan pada berbagai tantangan tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip ADHI membukukan kinerja kokoh serta ketidakpastian yang mewarnai tata kelola perusahaan yang baik. dengan mencetak Laba Bersih sebesar Rp dunia usaha dewasa ini, kemampuan 165,5 miliar, naik 103,07% dari Tahun menghasilkan pendapatan yang Tata kelola perusahaan yang baik, yaitu 2008, dan Pendapatan Usaha sebesar berkesinambungan (sustainable income) pengelolaan perusahaan berdasarkan Rp7,715 triliun naik sebesar 16,19% dari semakin menjadi tuntutan dan prioritas prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tahun 2008. setiap kegiatan Perseroan. Terhadap pertanggungjawaban, kewajaran serta prospek usaha yang disampaikan oleh kemandirian semakin melembaga untuk Beberapa faktor yang meningkatkan Direksi, Dewan Komisaris berpendapat membentuk budaya kerja ADHI di kinerja ADHI, antara lain efisiensi bahwa ke depan Perseroan harus lebih semua jajaran insan Perseroan. Untuk biaya produksi sebesar 0,3% dan selektif dalam memilih proyek dengan itu, seluruh unsur Perseroan di bawah penghematan biaya usaha sebesar 0,3% mengutamakan pada proyek di dalam kepemimpinan Direksi dan pengawasan serta ada peningkatan laba proyek kerja sama menjadi Rp96 miliar dari tahun 2008 sebesar Rp28 miliar. Disamping itu, Peningkatan Laba Berkualitas ADHI juga mampu menekan Bunga Bank dari tahun 2008 sebesar 1,6% menjadi 165 1,4% tahun 2009 dengan meningkatkan kesehatan cash flow Perseroan, yang CAGR* : 21% pada gilirannya dapat meraih Laba Bersih yang berkualitas (quality of earning). 111 9 5 Kami menilai usaha dan kebijakan yang 7 7 8 1 diambil oleh Direksi beserta jajarannya sudah merupakan keputusan yang tepat. Namun sekiranya usaha efisiensi dapat terus ditingkatkan terutama 2005 2006 2007 2008 2009 efisiensi pada biaya produksi. Hal ini * Compound Annual Growth Rate akan lebih berhasil bila didukung dengan

Laporan Tahunan ADHI 2009 5 2 3 4 5 1. Imam Santoso Ernawi - Komisaris Utama 2. Gatot Trihargo - Komisaris

1 3. Harry Susetyo Nugroho - Komisaris 4. Amir Muin - Komisaris Independen 5. Murhadi - Komisaris Independen

6 Laporan Tahunan ADHI 2009 Dewan Komisaris yang dibantu oleh harus lebih tinggi, daya saing harus Komisaris. Sehingga susunan anggota Komite-Komite harus secara serempak meningkat yang khususnya melalui Dewan Komisaris yang baru menjadi menjalankan tugasnya guna meraih peningkatan infrastruktur ekonomi di sebagaimana terdapat pada bagian Tata sasaran yang telah ditetapkan di dalam tanah air, membangun keterhubungan, Kelola Perusahaan Laporan Tahunan ini. rencana tahunan dan rencana jangka inovasi teknologi besar-besaran, panjang perusahaan. iklim investasi yang membaik dan Dewan Komisaris sangat mengapresiasi produktivitas nasional, disumbang oleh hasil inovasi yang telah dilakukan oleh Dalam melakukan pengawasan, inovasi dan efisiensi. Perseroan, terutama sistem perkerasan Dewan Komisaris dibantu oleh Komite- jalan beton pracetak yang diberi Komite yang bekerja efektif, yaitu: Seiring dengan penetapan arahan gaya pratekan yang diberi nama Adhi Komite Audit yang melakukan reviu dimaksud, patut menjadi alasan bagi Concrete Pavement System (ACPS) yang atas laporan-laporan Perseroan serta kita untuk semakin mewaspadai telah berhasil diterapkan di proyek jalan laporan Hasil Audit Internal; Komite dampak semua ini terhadap perusahaan. tol Kanci-Pejagan. Semoga dengan Manajemen Risiko yang bekerja sama Untuk itu, Perseroan diharapkan inovasi-inovasi yang dilakukan dapat dengan Risk Management Department tetap berpegang pada prinsip kehati- mendukung tercapainya sasaran yang melakukan analisa risiko Perseroan; hatian dan senantiasa menjaga tingkat telah ditetapkan. Komite Kebijakan Corporate Governance kewaspadaan yang tinggi dalam yang memonitor implementasi GCG. menjalankan usahanya didukung oleh Dewan Komisaris juga mengucapkan Disamping itu, Dewan Komisaris dalam menguatnya fungsi manajemen risiko selamat kepada Direksi beserta seluruh melakukan evaluasi terhadap kinerja guna meminimalisir potensi risiko yang jajaran Perseroan atas prestasi yang Direksi maupun sistem remunerasinya bisa terjadi. berhasil diraih selama tahun 2009. serta dalam mengusulkan calon anggota Dengan kerja keras dan kebersamaan kita Dewan Komisaris maupun anggota Wafatnya salah seorang Komisaris upayakan hasil yang terbaik bagi seluruh Direksi, Dewan Komisaris juga dibantu Independen, Sdr. Mas’ud Machfoedz, pemangku kepentingan. oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. membuat Perseroan tidak dapat memenuhi persyaratan bursa dalam hal Berbagai potensi ancaman eksternal jumlah minimal Komisaris Independen. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. diperkirakan masih akan berlanjut Kekurangan ini telah terpenuhi dengan Dewan Komisaris di tahun 2010, namun demikian, ditunjuknya Sdr. Amir Muin sebagai Pemerintah telah menetapkan 10 Komisaris Independen pada Rapat (sepuluh) arahan untuk mendorong Umum Pemegang Saham Luar Biasa pembangunan ekonomi nasional 5 tanggal 27 Januari 2010. Sehingga (lima) tahun mendatang, antara lain saat ini jumlah Komisaris Independen Imam Santoso Ernawi pertumbuhan pembangunan ekonomi adalah 40% dari jumlah anggota Dewan Komisaris Utama

Laporan Tahunan ADHI 2009 7 Laporan Direksi

8 Laporan Tahunan ADHI 2009 Pencapaian Kinerja ADHI yang memuaskan sepanjang tahun 2009 merupakan buah hasil strategi manajemen yang tepat dan efektif namun juga tidak terlepas dari dukungan segenap karyawan serta seluruh pemangku kepentingan.

Pemegang Saham yang Pendapatan usaha tahun 2009 upaya penyelesaian masalah proyek kami hormati, masih didominasi oleh proyek-proyek tsb. walaupun pada tahun 2008 telah Pemerintah dan BUMN, yaitu sebesar dilakukan penyisihan atas piutang usaha Walaupun pada penghujung tahun 2008 56%. Walaupun porsi tersebut masih dan piutang bruto sebagai langkah ekonomi global telah mengalami kondisi lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. konservatif yang diambil. Upaya-upaya krisis, namun kondisi tersebut relatif Adapun yang mendorong meningkatnya tsb. dilakukan dengan harapan dapat tidak berpengaruh terhadap kinerja ADHI porsi proyek swasta adalah diperolehnya memperoleh penggantian biaya yang tahun 2009. Hal ini dapat dilihat dari proyek jalan tol Kanci-Pejagan yang telah telah dikeluarkan oleh Perseroan. Saat pencapaian kinerja yang memuaskan diresmikan penggunaanya pada akhir Laporan ini dibuat, telah terbit Instruksi yang melebihi target maupun pencapaian bulan Januari 2010. Presiden Nomor 1 tahun 2010 yang kinerja tahun sebelumnya. Tentunya memasukkan proyek di hal tsb. merupakan hasil kerja keras Seperti dapat dilihat dalam Laporan ke dalam daftar prioritas proyek yang seluruh karyawan dan manajemen Tahunan ini khususnya bagian MD&A harus diselesaikan. Berdasarkan hal serta dukungan dari para pemangku dan Laporan Keuangan, untuk tahun tsb. kami berkeyakinan bahwa dalam kepentingan. buku 2009 kami telah melakukan waktu yang tidak lama, proyek Jakarta penyisihan piutang beberapa proyek. Monorail akan dilanjutkan kembali. Pada tahun 2009, ADHI telah berhasil Penyisihan terbesar adalah pembebanan Dan diharapkan keputusan mengenai membukukan Pendapatan Usaha jaminan pelaksanaan proyek Qatar penggantian biaya khususnya biaya sebesar Rp7,7 triliun atau 16% di atas sebesar Rp89,7 miliar dan pencadangan produksi yang telah dikeluarkan oleh Pendapatan Usaha tahun 2008 atau tagihan bruto atas proyek Qatar Perseroan akan diterbitkan. 2,5% dari target Pendapatan Usaha sebesar Rp23,5miliar. Manajemen telah sebesar Rp7,5 triliun. Sedangkan untuk menganut prinsip konservatif dalam Sasaran Mendatang Laba Bersih, berhasil meningkat 103% masalah ini dengan asumsi penyelesaian Pembangunan infrastruktur di dibanding tahun 2008 yaitu dari Rp81,4 dispute akan memakan waktu lama. dalam masa sekarang dan yang akan miliar (net profit margin 1,2%) menjadi Walaupun demikian, manajemen tetap datang akan terus meningkat. Terlebih Rp165,5 miliar (net profit margin 2,1%) berupaya keras dalam penyelesaian dorongan dari Pemerintah kepada pihak atau meningkat 38% jauh melebihi dari dispute tsb. baik melalui upaya amicable swasta untuk ikut berpartisipasi dalam target laba bersih sebesar Rp120,1 miliar. settlement maupun arbitrase sesuai program pembangunan infrastruktur kontrak perjanjian kedua belah pihak. tsb. melalui skema Public Private Walaupun terjadi peningkatan beban Partnership (PPP). Hal ini masih sejalan pajak akibat diberlakukannya peraturan Sebagaimana telah kami sampaikan dengan respon Definisi Bisnis Perseroan pajak final, laba bersih masih meningkat pada Laporan Tahunan Tahun 2008 yang mengembangkan bisnisnya sangat tinggi. Hal ini selain karena maupun Laporan Tahunan ini baik dari Konstruksi sebagai core business peningkatan pendapatan usaha, di bagian MD&A maupun bagian dengan memasuki bisnis Engineering kenaikan laba yang besar tersebut Laporan Keuangan, bahwa telah terjadi Procurement Construction (EPC) dan disebabkan oleh beberapa faktor antara dispute antara pihak ADHI dengan Al bisnis Investasi baik di bidang properti lain keberhasilan program efisiensi biaya Habtoor LLC selaku main contractor maupun di bidang infrastruktur. baik efisiensi biaya produksi (Harga yang mengakibatkan pihak Al Habtoor Pokok Penjualan) maupun efisiensi Biaya melakukan terminasi secara sepihak. Seperti tahun sebelumnya, pada tahun Usaha sejumlah 0,3% bila dibandingkan Kondisi itu mengakibatkan dicairkannya mendatang manajemen masih tetap dengan realisasi tahun 2008 serta jaminan sisa uang muka serta jaminan memfokuskan pada pencapaian laba penurunan Biaya Bunga sebesar 0,2 %. pelaksanaan. yang berkwalitas (Quality of Earning). Kenaikan laba juga diakibatkan adanya Upaya peningkatan efisiensi biaya peningkatan laba proyek kerja sama. Mengenai Proyek Jakarta Monorail, produksi maupun biaya usaha tetap manajemen tetap melakukan upaya- dilakukan a.l. dengan target waste

Laporan Tahunan ADHI 2009 9 1. Bambang Pramusinto - Direktur Operasi II

1 2 3 4 5 2. M. Fauzan - Direktur Pengembangan Usaha 3. Bambang Triwibowo - Direktur Utama 4. Indradjaja Manopol - Direktur Operasi I 5. Supardi - Direktur Keuangan & SDM

10 Laporan Tahunan ADHI 2009 material utama dapat lebih ditekan relevansi terhadap kinerja perusahaan. sampai dengan akhir tahun meningkat kembali. Kegiatan procurement juga Nilai akhir dari penerapan GCG adalah sebesar 37% dari Rp300 menjadi dipusatkan khususnya untuk pengadaan kinerja yang tinggi serta citra perusahaan Rp410. Kenaikan tertinggi terjadi pada material utama maupun jasa sehingga yang baik. Dengan menerapkan pertengahan tahun dengan harga Rp490 diharapkan dapat menurunkan biaya GCG pada seluruh proses bisnis Adhi atau kenaikan sebesar 63%. Ke depan, produksi secara konsolidasi. diharapkan dapat meningkatkan daya manajemen tetap akan melakukan saing perusahaan yang tentunya akan terobosan-terobosan bisnis sehingga Target pendapatan usaha maupun laba meningkatkan kepercayaan pelanggan dapat memberikan additional value bersih untuk tahun 2010 diharapkan kepada Adhi. bagi ADHI yang akan tercermin pada terjadi pertumbuhan sebesar 12%. peningkatan harga saham ADHI. Untuk pencapaian ini direncanakan Untuk melihat tingkat penerapan GCG belanja modal sebesar Rp82,5 miliar yang di ADHI, telah dilakukan assessment – Penghargaan untuk akan digunakan selain untuk peralatan dengan menggunakan kriteria standar Mendukung Reputasi produksi juga direncanakan untuk dari Kementerian BUMN – oleh pihak Seperti tahun-tahun sebelumnya, investasi proyek-proyek properti maupun independen terhadap pengelolaan sepanjang tahun 2009, Perseroan juga infrastruktur. perusahaan selama tahun 2009 dengan memperoleh sejumlah penghargaan baik capaian nilai 90,13 atau peringkat yang bersifat mempertahankan prestasi Dalam jangka panjang untuk dapat Sangat Baik dalam kualitas penerapan sebelumnya maupun yang berupa tumbuh dan sekaligus dalam rangka GCG. Dengan melihat hasil capaian penghargaan yang baru. Penghargaan merespon program pembangunan seperti tersebut di atas, maka untuk lebih tsb. a.l. Best Disclosure & Trasparency infrastruktur dll. di Indonesia, ADHI meningkatkan penerapan GCG di oleh Indonesian Institute for Corporate memerlukan tambahan modal. Untuk itu perusahaan, pada tahun 2010 kami Directorship (IICD) dan Majalah Business sesuai dengan rencana sebelumnya, akan berniat untuk meningkatkan standar Review, The Most Trusted Company dilakukan Rigths Issue yang diharapkan kriteria penilaiannya. dalam penilaian Corporate Governance akan dapat segera terlaksana. Perception Index (CGPI) oleh The Perubahan Manajemen Indonesian Institute for Corporate Inovasi untuk Salah satu keputusan Rapat Umum Governance (IICG) dan Majalah SWA, The Keberlanjutan Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku Best in Building and Managing Corporate Perusahaan tidak dapat tumbuh dan 2008 adalah perubahan pengurus Image dalam penghargaan Indonesia’s bersaing bila tidak ada inovasi. Hal Perseroan yang semula Direksi terdiri Most Admired Company (IMAC) ini diyakini oleh manajemen sehingga dari lima orang diubah menjadi hanya oleh Frontier Consulting Group dan manajemen telah berkomitmen untuk empat orang dan untuk sementara – BusinessWeek, Juara I Kategori BUMN menggali inovasi dengan membentuk sampai dengan RUPS berikutnya – tidak Non Keuangan Listed dalam Annual bagian khusus yang menangani riset dan dilakukan penggantian Anggota Dewan Report Award, The Best User Interface pengembangan sekaligus menetapkan Komisaris yang telah meninggal dunia. dalam penghargaan website terbaik oleh tugas direktorat baru yang bernama RUPS juga memberikan wewenang Kantor Kementerian BUMN, dan dalam Direktur Pengembangan Usaha kepada Direksi untuk melakukan Indonesia Quality Award (IQA). pembagian tugas diantara anggota Dalam pelaksanaan proyek jalan tol Direksi setelah berkonsultasi dengan Penghargaan-penghargaan tsb. Kanci-Pejagan, ADHI telah berhasil Dewan Komisaris. yang tetap diperoleh oleh Perseroan menerapkan sistem perkerasan jalan dalam mempertahankan prestasinya beton pracetak yang diberi gaya Namun saat ditulisnya Laporan Tahunan menunjukkan bahwa sampai saat ini pratekan. Sistem ini kami beri nama ini, telah dilaksanakan RUPS Luar Biasa Perseroan tetap menjadi Perusahaan Adhi Concrete Pavement System (ACPS). dengan hasil pengangkatan satu orang yang memiliki reputasi yang tinggi Sistem ini juga telah kami daftar dan anggota Direksi Bambang Pramusinto dan dipercaya. Semua ini tentunya patenkan di Departemen Hukum & dan satu orang Komisaris Independen tidak terlepas dari dukungan dan kerja HAM, Direktorat Jenderal Hak atas Amir Muin. Dengan demikian jumlah sama seluruh pemangku kepentingan Kekayaan Intelektual. Kami berharap Komisaris Independen telah memenuhi seperti karyawan, manajemen, – sebagai competitive advantage – persyaratan Bapepam maupun Bursa pemegang saham, dan pemangku selain akan mendorong pertumbuhan menjadi dua orang atau 40% dari jumlah kepentingan lainnya. Pada kesempatan perusahaan, dengan ACPS ini akan keseluruhan anggota Dewan Komisaris. ini, disampaikan penghargaan yang dapat memberikan sumbangsih bagi Susunan anggota Direksi dapat dilihat setinggi-tingginya. Semoga prestasi tsb. perkembangan infrastruktur jalan di pada bagian Tata Kelola Perusahan dapat tetap dipertahankan maupun Indonesia. Tentunya upaya ini tidak hanya Laporan Tahunan ini. ditingkatkan di masa yang akan datang sampai di sini, ke depan diharapkan dengan ridha Tuhan Yang Maha Esa. inovasi-inovasi lain tetap bermunculan Kinerja Saham Adhi dan menjadi peningkatan daya saing bagi Pada awal tahun 2009 ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk. ADHI. melaksanakan buyback sebagai Direksi, kelanjutan dari periode buyback Peningkatan Standar sebelumnya yang dimulai pada Tata Kelola Perusahaan akhir tahun 2008. realisasi buyback Tata kelola perusahaan yang baik (Good keseluruhan menjadi sejumlah Corporate Governance) terkait erat 44.094.500 saham. Sehingga total saham Bambang Triwibowo dengan kelangsungan hidup perusahaan beredar menjadi 1.757.225.500 saham. Direktur Utama dalam jangka panjang yang mempunyai Harga saham ADHI sejak awal tahun

Laporan Tahunan ADHI 2009 11 Penghargaan dan Sertifikasi

Annual Report Award (ARA) Yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, Kementerian BUMN, Ditjend. Pajak, Ikatan Akuntan Indonesia, dan Komite Nasional Kebijakan Governance.

2008 Juara I kategori BUMN Non Keuangan Listed sekaligus menduduki urutan ke-3 dari 163 peserta.

2007 Juara III untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed sekaligus menduduki urutan ke-3 dari 167 peserta.

2006 Juara III untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed sekaligus menduduki urutan ke-3 dari 169 peserta.

2005 Juara I untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed.

2004 Juara II untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed.

Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) Yang diselenggarakan Frontier Consulting Group bekerja sama dengan Majalah BusinessWeek.

2009 ADHI raih predikat “The Best in Building and Managing Corporate Image” untuk kategori Kontraktor.

2008 ADHI raih predikat “The Best Corporate Image” untuk kategori Kontraktor.

Indonesia Quality Award (IQA) 2009, 2007, 2006 ADHI memperoleh penghargaan IQA dari IQA Foundation.

Indonesian Financial Reporting Award CEO BUMN Award 2006 Zero Accident Achievement (IFRA) 2008

ADHI sebagai pemenang IFRA 2008 untuk Direktur Utama ADHI memperoleh Penghargaan yang diberikan oleh kategori Industri Kontruksi dari FEUI, penghargaan untuk kategori CEO on PT Chevron Pacific Indonesia kepada ADHI Bapepam-LK, dan Bisnis Indonesia. Innovation Management dari BUMN dan CEO atas prestasinya yaitu 20 Million Safe Work BUMN Award. Hours dengan DAFW Incidence Rate: 0 untuk periode Maret 2007 - Mei 2008.

12 Laporan Tahunan ADHI 2009 Indonesia’s Most Trusted Company Award Berdasarkan Corporate Governance Perception Index yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG).

2009 ADHI peroleh predikat sebagai “Perusahaan Terpercaya”.

2008 ADHI peroleh predikat sebagai “Perusahaan Terpercaya”.

2007 ADHI peroleh predikat sebagai “Perusahaan Terpercaya” sekaligus “Perusahaan Terbaik” untuk sektor Properti dan Real Estate.

Indonesia GCG Award 2009 “Best Disclosure & Transparency” Yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan Majalah Business Review.

Website BUMN Award 2009 “The Best User Interface” Situs (website) ADHI meraih peringkat II untuk kategori The Best User Interface yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN.

ISO 14001:2004 OHSAS 18001:2007 ISO 9001:2008

Dikeluarkan oleh Occupational Health and Safety Management Dikeluarkan oleh United Register Standard United Register Standard Service pada System dikeluarkan oleh United Register Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai Standard Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai dengan 27 Juli 2012. dengan 27 Juli 2012. berlaku sampai dengan 27 Juli 2012.

Laporan Tahunan ADHI 2009 13 Kejadian Penting 2009

12 Januari 1 Mei 10 Juni

ADHI menyelesaikan Pembelian Kembali Penganugerahan GCG Award 2009 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (Buyback) Saham ADHI tahap I yang sebagai pemenang the Best Disclosure & meresmikan Jembatan Suramadu yang telah dimulai sejak 13 Oktober 2008. Transparency. Acara ini diselenggarakan dikerjakan oleh Consortium of Indonesia Jumlah saham yang di-buyback adalah oleh IICD bekerja sama dengan Majalah Contractors (CIC), gabungan dari 40.001.000 saham atau senilai Rp8,714 Business Review di Denpasar, . beberapa kontraktor nasional dimana miliar. ADHI sebagai leader.

23 Januari

ADHI melanjutkan Pembelian Kembali (Buyback) Saham ADHI tahap berikutnya, yang berakhir 22 April 2009. Sehingga total pembelian kembali saham ADHI untuk kedua periode adalah sebanyak 44.094.500 saham atau senilai Rp9,7 miliar. 13 Mei 11 Juni

ADHI mengadakan Analyst Meeting Menyelenggarakan Rapat Umum pertama di tahun 2009 di Jakarta. Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2008 di Kantor Pusat Jakarta.

28 April

Terminal 3 (T3) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng secara resmi dibuka untuk umum oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. T3 menganut konsep terminal eco modern. T3 dibangun di atas lahan seluas 30.000 meter persegi.

14 Laporan Tahunan ADHI 2009 12 Agustus 25 November 2-3 Desember

Penganugerahan Indonesia’s Most Penghargaan Indonesian Quality Award ADHI berpartisipasi dalam acara Investor Admired Company (IMAC) 2009 dengan (IQA) 2009 untuk kategori “Early Summit and Capital Market Expo 2009 predikat “The Best in Building and Improvement” dari IQA Foundation. di Jakarta. Managing Corporate Image” dari Frontier Consultant bekerja sama dengan majalah BusinnesWeek

23 November 25 November 3 Desember

Peresmian jalan tol Bogor Ring Road ADHI kembali mengadakan Analyst ADHI menyelenggarakan Paparan (BRR) Seksi I oleh Menteri Pekerjaan Meeting di Jakarta. Publik yang dihadiri oleh Direksi dan Umum Djoko Kirmanto. Jalan Tol seksi I Manajemen pada acara Investor Summit sepanjang 3,8 km ini menghubungkan and Capital Market Expo 2009 di Jakarta. Sentul Selatan dengan Kedung Halang, Bogor.

1 Desember

ADHI mendaftarkan Hak Paten ke Depkumham atas inovasi teknologi di bidang pekerjaan jalan tol yang diberi nama ACPS (Adhi Concrete Pavement System).

Laporan Tahunan ADHI 2009 15 Gedung & Properti

Bisnis Gedung & Properti sempat merasakan dampak mengetatnya likuiditas perbankan di akhir tahun 2008 dan sepanjang paruh tahun pertama 2009. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kelancaran beberapa proyek pembangunan gedung dan properti di Indonesia. Beruntung bahwa hal yang sama tidak terjadi pada proyek-proyek yang

16 Laporan Tahunan ADHI 2009 Agar terus berkembang, sebuah perusahaan harus ditopang oleh manusia yang berintegritas, mampu beradaptasi, serta siap meningkatkan segala aspek dari kegiatan bisnis kita,

ditangani oleh ADHI. proyek-proyek tersebut tidak akan membebani arus kas Perseroan Sebagai bagian dari sikap secara berlebihan; dan akhirnya, kehati-hatian yang dianut memastikan bahwa Perseroan oleh Perseroan, dan dengan dapat melaksanakan berbagai mengantisipasi dampak krisis proyek pembangunan gedung keuangan global terhadap dan pengembangan properti kelancaran pembiayaan proyek tersebut secara efektif baik secara umum, ADHI meletakkan dari segi biaya, waktu maupun garis kebijakan yang intinya pemanfaatan sumber daya yang mengarah pada kepastian terkait. kelancaran proyek-proyek pembangunan gedung maupun Berkat garis-garis kebijakan pengembangan properti yang tersebut, yang diterapkan secara dilakukan Perseroan. konsisten dan merata sebagai bagian dari penerapan good Hal ini diupayakan antara lain corporate governance, maka dengan menyeleksi secara ADHI mampu menjadikan bidang cermat proyek-proyek yang usaha Gedung & Properti sebagai ingin ditangani, mulai dari salah satu pilar utama bisnis menentukan keikutsertaan Perseroan. Perseroan dalam tender-tender proyek yang ditawarkan; Bisnis Gedung & Properti mengutamakan proyek- menyumbangkan sekitar proyek yang memiliki sumber 39% dari seluruh perolehan pendanaan yang pasti dan pendapatan Perseroan, atau dapat dipertanggungjawabkan; sebesar Rp3 triliun, pada tahun memastikan bahwa penanganan 2009, dan diperkirakan akan terus meningkat di tahun 2010 dan selanjutnya.

Laporan Tahunan ADHI 2009 17 Engineering, Procurement, Construction (EPC)

Jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi atau yang umumnya disebut jasa EPC (Engineering, Procurement and Construction), merupakan suatu pengembangan yang wajar dari jasa konstruksi semata yang di masa lalu merupakan satu-satunya bidang usaha ADHI. Perkembangan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir ke bidang usaha

18 Laporan Tahunan ADHI 2009 Keberhasilan di setiap organisasi merupakan keberhasilan membangun keakraban dan keharmonisan antar individu.

EPC, yang antara lain ditandai seperti sektor ketenagalistrikan, oleh pencanangan positioning migas, pertambangan, properti, Beyond Construction sejak tahun prasarana, dan lain sebagainya. 2006, telah menempatkan Perseroan pada jalur peluang Pengembangan usaha ke arah maupun pertumbuhan usaha EPC turut membuka pasar ADHI sebagaimana yang diharapkan. dalam arti yang seluas-luasnya. Saat ini ADHI telah berhasil dan Sebagaimana diketahui, jasa sedang menyelesaikan proyek- EPC memberikan marjin usaha proyek EPC lainnya. yang lebih tinggi dibandingkan dengan jasa konstruksi semata, Maka, sejak pencanangan Beyond dan dengan menguasai bidang Costruction oleh ADHI, EPC ini, maka Perseroan juga turut telah menjadi salah satu pilar berperan dalam peningkatan aset bisnis Perseroan yang semakin intelektual serta kemampuan diandalkan untuk menopang kontraktor nasional dalam pertumbuhan usaha Perseroan memberikan layanan end-to- yang berkesinambungan dalam end secara menyeluruh dan jangka panjang. terpadu atas sebuah proyek pembangunan. Pada tahun 2009, bidang jasa EPC menyumbangkan 7% dari Diawali dari proyek TPPI Tuban seluruh perolehan pendapatan pada tahun 2004, maka kiprah Perseroan, atau sebesar Rp540 ADHI sebagai pelaksana EPC miliar. terus berkembang dan kini telah mencakup berbagai kegiatan EPC di beberapa sektor industri

Laporan Tahunan ADHI 2009 19 Infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur sangat vital bagi perputaran roda ekonomi. Pada kondisi yang normal, pembangunan infrastruktur diperlukan guna mengimbangi laju pertumbuhan ekonomi, dan dalam kondisi tertentu, bahkan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Saat dunia

20 Laporan Tahunan ADHI 2009 Masa depan kita... akan tergantung dari apa yang kita kerjakan dan hasilkan saat ini.

dilanda oleh resesi ekonomi Semua ini sangat yang berkepanjangan, menguntungkan bagi bidang maka para pemimpin dunia usaha yang digeluti Perseroan, menyerukan perlunya digalakkan baik sebagai kontraktor pembangunan infrastruktur pembangunan, sebagai pelaksana sebagai salah satu stimulus bagi jasa EPC, maupun sebagai pemulihan perekonomian. penanam modal langsung pada bebeberapa pengembangan Pada pertemuan tingkat tinggi infrastruktur tersebut. negara-negara ASEAN belum lama ini, joint communique Sejak tahun 2006, juga sebagai konferensi puncak tersebut manifestasi Beyond Construction menyerukan perlunya ASEAN ADHI, Perseroan mulai berperan memperbaiki serta meningkatkan sebagai penanam modal. Dan ke ketersediaan infrastruktur yang depan oleh karenanya diharapkan memadai guna memicu laju ADHI akan menjadi pemilik pertumbuhan ekonomi kawasan. sebagian dari infrastruktur yang dikembangkan seperti jalan Sedangkan di Indonesia sendiri, tol, pembangkit tenaga listrik, Kabinet Indonesia Bersatu II juga dan lain sebagainya disamping mencanangkan pembangunan sebagai pemilik/pengembang infrastruktur sebagai kunci properti. untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan penanaman Pada tahun 2009, bidang modal, menyediakan sumber usaha Investasi belum memberi daya energi dalam jumlah kontribusi pendapatan yang yang memadai, memperlancar signifikan. Namun sejalan dengan arus barang dan jasa, serta waktu, investasi diharapkan mempercepat laju pertumbuhan menghasilkan pendapatan tetap ekonomi. bagi Perseroan, mengimbangi volatilitas pendapatan bisnis jasa konstruksi yang tidak sama dari tahun ke tahun.

Laporan Tahunan ADHI 2009 21 Profil Perusahaan

Langkah Besar Menuju Status ADHI berubah menjadi perkembangan kemampuan sebuah Perseroan Terbatas pada Perseroan dari waktu ke waktu, Tahun Emas tanggal 1 Juni 1974 dan telah maka setelah melalui kajian mendapatkan pengesahan dari yang panjang, Perseroan Kiprah ADHI dimulai sejak 11 Maret Menteri Kehakiman. menetapkan visi dan misi barunya. Sejalan dengan itu 1960 saat Menteri Pekerjaan Umum ADHI 100% dimiliki oleh Negara ADHI menambah bidang Republik Indonesia sampai usaha EPC yang merupakan menetapkan Architecten-Ingenicure- pada akhir tahun 2003 saat extended business dan bidang Negara Republik Indonesia investasi sebagai expanded en Annnemersbedrijf “Associatie Selle melalui Menteri Negara BUMN, businessnya. Namun demikian, selaku Kuasa Pemegang Saham, jasa konstruksi tetap menjadi en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. melepas 49% kepemilikannya core business ADHI. Dalam atas saham ADHI untuk mengembangkan bisnisnya, (Associatie N.V.), salah satu perusahaan ditawarkan kepada masyarakat ADHI selalu membatasi area melalui Initial Public Offering pengembangannya disesuaikan milik Belanda yang dinasionalisasi, (IPO). Keputusan tersebut dengan kemampuan sumber diikuti oleh pendaftaran saham daya yang dimiliki. Hal ini menjadi PN Adhi Karya. Nasionalisasi ini ADHI di Bursa Efek Jakarta dilakukan agar komitmen untuk yang sekaligus menjadikan selalu memberikan kualitas ditujukan untuk memacu pembangunan ADHI sebagai BUMN konstruksi pelayanan terbaik dapat pertama yang terdaftar pada dipertahankan. infrastruktur di Indonesia. bursa. Dalam kegiatan operasionalnya. Memantapkan ADHI didukung oleh sembilan Bidang Usaha divisi yang tersebar di seluruh Mencermati kondisi eksternal Indonesia dan Luar Negeri. termasuk kebutuhan dan Dimana beberapa divisi keinginan konsumen serta diarahkan sebagai divisi

Visi & Misi Prinsip-prinsip ADHI Visi dan Misi Perusahaan Nilai-nilai Perusahaan Seiring dengan tantangan yang harus dihadapi khususnya pada bidang industri jasa konstruksi dan adanya tuntutan bahwa perusahaan harus Dalam rangka menciptakan nilai (value creation), ADHI mengandalkan keunggulan yang berasal dari budaya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena selalu melakukan value creation demi meningkatkan firm value maka ADHI mengubah Visi dan Misinya menjadi sebagai berikut: itu, dilakukanlah perumusan kembali budaya perusahaan yang menggunakan kekuatan nama “ADHI”, dan sebagai hasilnya dirumuskanlah ADHI Principles yang memiliki nilai: Visi 2011 Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra pilihan dalam bisnis jasa perekayasaan dan investasi infrastruktur di Indonesia dan beberapa negara terpilih.

Misi 2007-2011 Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise dengan: , berarti menjadi berarti tegas, berarti memiliki maksudnya 1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan. Advanced Determined, Humane, Inspiring, maju dan terdepan dalam berkemauan keras, teguh, kepedulian dan empati memberikan inspirasi kepada 2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi, memperluas kapabilitas dalam jasa perekayasaan, serta mengembangkan kapabilitas pikiran (mind), perasaan (heart) fokus dan konsisten dalam dalam menjalankan operasi rekan sejawat, pelanggan, dan dalam jasa investasi secara selektif. dan jiwa/spiritual (spirit). menghasilkan Quality, Cost, perusahaan dengan menjaga pemegang saham (inspiring 3. Berkecimpung aktif dalam program-program Public-Private-Partnership (PPP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menjalankan inisiatif- Delivery (QCD) di bidang lingkungan hidup sekitar to the people, customer and inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka pengembangan kemanusiaan. konstruksi, menjunjung tinggi (preserving environment), shareholder).

nilai-nilai Health, Safety and berkomitmen mendukung Visi dan Misi tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa pasar jasa konstruksi masih mempunyai prospek yang bagus sehingga ADHI bertekad Environment (HSE) di jasa upaya pengembangan untuk menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi. Bidang EPC ke depan akan semakin berkembang demikian pula dengan bidang Investasi. perekayasaan, dan memegang komunitas (supporting Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan perundangan yang mendukung kerja sama investasi (skema Public-Private-Partnership) di prinsip nilai-nilai tata kelola community development) dan bidang infrastruktur, sehingga tidak berlebihan jika ADHI menetapkan visinya menjadi mitra pilihan di bidang EPC dan Investasi. ADHI menyadari perusahaan (Good Corporate memelihara kelangsungan bahwa untuk menjamin kelangsungan usaha tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga ADHI akan berperan aktif dalam program CSR. Governance) di investasi. hidup dunia (promoting sustainable world).

22 Laporan Tahunan ADHI 2009 Profil Perusahaan

spesialis, yaitu spesialis gedung, bangunan, pembangkit ADHI, walaupun sebenarnya spesialis infrastruktur dengan listrik, tata udara dan tata proyek EPC menawarkan margin teknologi tinggi, dan spesialis suara, radio, telekomunikasi, keuntungan yang relatif lebih EPC. dan instrumentasi serta besar dibandingkan dengan jasa Investment pemipaan. konstruksi. ADHI mengelompokkan proyek- proyek konstruksinya menjadi EPC, yang merupakan Investasi merupakan expanded dua kelompok, yaitu: extended business ADHI, business yang dipilih oleh EPC 1. Proyek Infrastruktur adalah perpanjangan bisnis jasa ADHI . Bisnis ini mempunyai Services Terdiri dari proyek-proyek konstruksi yang dipilih karena value creation yang tinggi, infrastruktur seperti jalan bisnis ini masih sangat berkaitan walaupun untuk masuk Construction dan jembatan, pengairan, dengan core business Perseroan. dalam bisnis ini mempunyai Services pembangkit listrik, Kompetensi ADHI di bidang tantangan yang cukup berat pelabuhan, dan lain-lain. jasa konstruksi merupakan karena dibutuhkan pola pikir 2. Proyek Bangunan modal kekuatan yang positif yang lebih jangka panjang, dan Terdiri dari pekerjaan- untuk memenangkan proyek syarat kompetensi yang berbeda pekerjaan yang berhubungan EPC. Mengingat kompetensi dengan yang telah dimiliki dengan gedung bertingkat dan sumber daya yang dimiliki Perseroan. Dengan memasuki seperti hotel dan Perseron, ADHI membatasi bidang investasi, diharapkan perkantoran; pembangunan pekerjaan EPC yang diambil ADHI dapat menciptakan bisnis fasilitas umum seperti rumah hanya pada pembangunan EPC dan konstruksi sendiri. sakit dan sekolah; bangunan pembangkit listrik dan oil Tentunya selain mendapatkan komersial; perumahan; & gas. Begitu juga dengan keuntungan dari bisnis kawasan industri dan wilayah operasinya, Divisi EPC investasinya. Dalam bisnis ini, manufaktur; pekerjaan dibatasi hanya beroperasi di ADHI membatasi hanya terjun mekanikal dan elektrikal wilayah Indonesia. Kebijakan ke bidang investasi yang dekat pada gedung dan industri, ini ditetapkan mengingat bisnis dengan bidang konstruksi saja, transmisi kelistrikan dan merupakan bisnis baru bagi misalnya jalan tol, properti dll. gardu induk, otomatisasi

Visi & Misi Prinsip-prinsip ADHI Visi dan Misi Perusahaan Nilai-nilai Perusahaan Seiring dengan tantangan yang harus dihadapi khususnya pada bidang industri jasa konstruksi dan adanya tuntutan bahwa perusahaan harus Dalam rangka menciptakan nilai (value creation), ADHI mengandalkan keunggulan yang berasal dari budaya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena selalu melakukan value creation demi meningkatkan firm value maka ADHI mengubah Visi dan Misinya menjadi sebagai berikut: itu, dilakukanlah perumusan kembali budaya perusahaan yang menggunakan kekuatan nama “ADHI”, dan sebagai hasilnya dirumuskanlah ADHI Principles yang memiliki nilai: Visi 2011 Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra pilihan dalam bisnis jasa perekayasaan dan investasi infrastruktur di Indonesia dan beberapa negara terpilih.

Misi 2007-2011 Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise dengan: , berarti menjadi berarti tegas, berarti memiliki maksudnya 1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan. Advanced Determined, Humane, Inspiring, maju dan terdepan dalam berkemauan keras, teguh, kepedulian dan empati memberikan inspirasi kepada 2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi, memperluas kapabilitas dalam jasa perekayasaan, serta mengembangkan kapabilitas pikiran (mind), perasaan (heart) fokus dan konsisten dalam dalam menjalankan operasi rekan sejawat, pelanggan, dan dalam jasa investasi secara selektif. dan jiwa/spiritual (spirit). menghasilkan Quality, Cost, perusahaan dengan menjaga pemegang saham (inspiring 3. Berkecimpung aktif dalam program-program Public-Private-Partnership (PPP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menjalankan inisiatif- Delivery (QCD) di bidang lingkungan hidup sekitar to the people, customer and inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka pengembangan kemanusiaan. konstruksi, menjunjung tinggi (preserving environment), shareholder).

nilai-nilai Health, Safety and berkomitmen mendukung Visi dan Misi tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa pasar jasa konstruksi masih mempunyai prospek yang bagus sehingga ADHI bertekad Environment (HSE) di jasa upaya pengembangan untuk menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi. Bidang EPC ke depan akan semakin berkembang demikian pula dengan bidang Investasi. perekayasaan, dan memegang komunitas (supporting Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan perundangan yang mendukung kerja sama investasi (skema Public-Private-Partnership) di prinsip nilai-nilai tata kelola community development) dan bidang infrastruktur, sehingga tidak berlebihan jika ADHI menetapkan visinya menjadi mitra pilihan di bidang EPC dan Investasi. ADHI menyadari perusahaan (Good Corporate memelihara kelangsungan bahwa untuk menjamin kelangsungan usaha tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga ADHI akan berperan aktif dalam program CSR. Governance) di investasi. hidup dunia (promoting sustainable world).

Laporan Tahunan ADHI 2009 23 Profil Perusahaan

Sumber Daya Manusia

Top Talents Kekuatan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kekuatan sumber daya manusia di dalamnya. ADHI sebagai perusahaan jasa konstruksi sangat menjaga dan selalu meningkatkan kekuatan kompetensi sumber daya manusia yang merupakan ujung penggerak bisnis utama. Untuk menghasilkan sumber daya manusia handal, ADHI memulainya dengan melakukan proses rekrutmen secara terstruktur. Dilanjutkan dengan program pelatihan dan pengembangan karyawan yang tepat sasaran, sehingga akan berdampak pada peningkatan motivasi dimana setiap karyawan akan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk perusahaan.

Para Kepala Departemen (dari kiri ke kanan) : Anis Anjayani, Kurnadi Gularso, Triyoni, Ferry Febrianto, Shoful Ulum, M. Ziad Choirin

24 Laporan Tahunan ADHI 2009 Profil Perusahaan

Sejak awal, perusahaan telah Pada akhir tahun 2009, jumlah karyawan pengembangan SDM ditujukan melakukan pemetaan kompetensi tetap ADHI sebanyak 1.853 orang, yang bukan hanya kepada karyawan tetapi karyawannya melalui kombinasi sebagian besar (76%) berlatar belakang juga kepada pimpinan Perseroan. antara kinerja dan budaya kerja yang pendidikan teknik. Pengembangan untuk para pimpinan tercermin pada perilaku, sehingga lebih menitikberatkan pada aspek-aspek dapat lebih sesuai dengan kebutuhan Program strategis dan wawasan ke depan. Begitu yang nyata. Sedangkan untuk melihat Pengembangan SDM pula kesempatan untuk meraih jenjang iklim organisasi, perusahaan telah karir setinggi-tingginya maupun dalam melaksanakan survey keterikatan Untuk meningkatkan kompetensi mengikuti program pengembangan, karyawan (Engagement Survey) yang karyawannya, ADHI melakukan ADHI tidak membeda-bedakan gender, dilanjutkan dengan penyusunan dan bermacam pengembangan dan status maupun kekurangan fisik setiap pelaksanaan program peningkatannya. pelatihan baik dilaksanakan secara karyawan untuk tetap mempunyai hak internal melalui On the Job Traning/ dan kesempatan yang sama. Untuk menjaga kesinambungan magang, penambahan tanggung jawab ketersediaan SDM yang kompeten dan (enrichment), coaching dan counseling Penyempurnaan kesisteman SDM yang sekaligus memiliki keterikatan yang dsb. yang lebih menitikberatkan pada telah dimulai sejak tahun 2007 masih tinggi terhadap perusahaan, setiap peningkatan keterampilan teknis. Selain terus dikembangkan. Pada tahun 2009 tahap dari proses pengelolaan SDM itu, untuk menambah dan meningkatkan telah dilakukan penyempurnaan lebih yang dimulai dari desain organisasi, wawasan serta kompetensi manajerial, mendalam tentang Organisasi, Job perencanaan, rekrutmen/seleksi, diupayakan melalui pengembangan Description, Job Requirement dan Sistem penempatan, pengembangan sampai secara eksternal. Penilaian Kinerja. dengan berakhirnya hubungan kerja, selalu dimasukkan faktor produktivitas Program pengembangan SDM Pelatihan dan keterikatan. Dengan demikian yang dilaksanakan pada tahun kompetensi ADHI dapat selalu meningkat 2009 merupakan kelanjutan dari Program pelatihan dan pengembangan dari waktu kewaktu guna menjawab pengembangan program yang dilakukan karyawan yang dilakukan ADHI secara tantangan dalam kompetisi yang ada. pada tahun sebelumnya. Program berkesinambungan, akan melahirkan

Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi 2009 dan 2008

19 18 1.183 214 1.162 212

435 426

2009 2008

General Manager Manager Officer Staf

Laporan Tahunan ADHI 2009 25 Profil Perusahaan

Para Kepala Departemen (dari kiri ke kanan) : Berdiri : Ferry Febrianto, Adriyanto Karyo Utomo, Anis Anjayani, Budhi Hidayati, Amrozi Hamidi, Shoful Ulum. Duduk : Kurnadi Gularso, A. Tharmuzie Romlie

Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan 2009 dan 2008

27 23 962 964 647 626

2009 2008

217 205

Pasca Sarjana Sarjana Diploma SLTA

26 Laporan Tahunan ADHI 2009 Profil Perusahaan

karyawan ADHI mampu bersaing secara • Hukum Kontrak Konstruksi berikut : sehat dengan para pesaingnya. Realisasi • Pasca Sarjana Hukum Bisnis • Comunication Skill biaya pelatihan untuk tahun 2009 adalah • Komunikasi Persuasif • General Humance Resources sebesar Rp1,87 miliar yang diikuti oleh • Pemahaman dan Penerapan Sistem K3 • Cost Control 412 karyawan. • Pelatihan Mediasi • Project Management • Hubungan Industrial • Trade Service Pelatihan yang dilaksanakan tahun 2009 • Pelatihan Cost Control • Risk Management antara lain adalah : • HSE Management • Bank Garansi • Project Management • Project Planning & Schedulling • Treasury • Risk Based Audit & Fruad Audit • Kuliah Umum Teknologi Beton • Finance Management • ADB Business Opportunities • Contract Management • Finon • Mitigasi Risiko Kontrak bagi BUMN • Sertifikasi berbagai keahlian dan dan Penyelesaian sengketa Pelatihan dan sertifikasi ini dilaksanakan ketrampilan. • Audit Intern Tingkat Lanjutan oleh instansi yang kredibel dan kompeten • Contract Administration di bidangnya. Selain untuk meningkatkan • Risk Management kompetensi dan profesionalitas • PSAK 50 & PSAK 55 Akuntansi karyawan, dengan program sertifikasi Instrumen Keuangan profesi ini akan dapat menunjang • Sertifikasi Ahli Struktur Perseroan dalam proses perolehan • Sertifikasi Ahli Mechanical & Electrical pekerjaan. • Sertifikasi Pelaksana • Sertifikasi Ahli Madya Sumber Daya Untuk tahun 2010, perusahaan Air merencanakan pengembangan karyawan • Sertifikasi Ahli Utama Struktur dengan anggaran sebesar Rp4,63 miliar. • Sertifikasi Ahli Utama Teknik Sipil • Sertifikasi Ahli Utama Pelaksana Selain melanjutkan pelatihan yang masih Jembatan berlanjut dari tahun sebelumnya, ADHI • Sertifikasi Ahli Madya Geoteknik merencanakan program pendidikan dan • Sertifikasi Ahli Madya Geodesi pelatihan untuk tahun 2010 sebagai

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia 2009 dan 2008

137 757 133 792

592 551 2009 2008

367 342

Di bawah 29 tahun Usia 30 - 39 tahun Usia 40 - 49 tahun Lebih 50 tahun

Laporan Tahunan ADHI 2009 27 Profil Perusahaan

Struktur Organisasi

Direktur utama Bambang Triwibowo

Sekretaris audit internal Perusahaan Budhi Hidayati Kurnadi Gularso

direktur direktur direktur direktur PENGEMBANGAN operasi i operasi iI keuangan & SDm USAHA Indradjaja Manopol Bambang Pramusinto Supardi M. Fauzan

DEPARTEMEN divisI divisI departemen RISET dan anak konstruksi i konstruksi II keuangan PENGEMBANGAN perusahaan Teuku Bagus MN Djoko Prabowo Anis Anjayani Ferry Febrianto

departemen divisI divisI departemen akuntansi konstruksi v konstruksi III penunjang operasi Adriyanto Karyo Hadi Bagus Mudjaka Wijaya Iman Santosa A. Tharmuzie Romlie Utomo

departemen divisI divisI sistem departemen sdm konstruksi vi konstruksi Iv manajemen Amrozi Hamidi Imam Baehaki Ipuk Nimpuno DAN it Triyoni

divisI divisi departemen konstruksi vii epc manajemen risiko Dono Purwoko A. Ali Fauzi Shoful Ulum

divisi internasional M. Aprindi

28 Laporan Tahunan ADHI 2009 Profil Perusahaan

Informasi Pemegang Saham

Komposisi Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009

Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan Pemodal Nasional Negara Republik Indonesia 918.680.000 52,28% Perorangan Indonesia 283.301.500 16,12% Reksa Dana 160.346.000 9,12% Dana Pensiun 94.447.000 5,37% Asuransi 31.255.000 1,78% Perseroan Terbatas 18.076.312 1,03% Yayasan 5.506.000 0,31% Karyawan 10.000 0,00% Sub Total I 1.511.621.812 86,02% Pemodal Asing Badan Usaha Asing 240.080.188 13,66% Perorangan Asing 5.523.500 0,31% Sub Total II 245.603.688 13,98% Sub Total I + II (Saham Beredar) 1.757.225.500 100,00% Treasury Stock* 44.094.500 - Total (saham diterbitkan) 1.801.320.000 -

Keterangan: *Program buy back

Komposisi Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2009

Pemegang Saham Jabatan Jumlah Saham Kepemilikan Dewan Komisaris Imam Santoso Ernawi Komisaris Utama 0 0,00% Harry Susetyo Nugroho Komisaris 0 0,00% Gatot Trihargo Komisaris 0 0,00% Murhadi Komisaris Independen 0 0,00% Direksi Bambang Triwibowo Direktur Utama 0 0,00% Indradjaja Manopol Direktur Keuangan & SDM 1.999.500 0,11% M. Fauzan Direktur Operasi I 4.236.000 0,24% Supardi Direktur Operasi II & EPC 1.750.000 0,10% Total 7.985.500 0,45%

Komposisi Kepemilikan Saham yang Memiliki 5% Atau Lebih per 31 Desember 2009

Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan Negara Republik Indonesia 918,680,000 52,28% Fortis Bank (Nederland) N.V. 100.000.000 5,69% Sub Total 1.018.680.000 57,97% Pemegang Saham Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 738.545.500 42,03% Total (saham beredar) 1.757.225.500 100,00% Treasury Stock* 44.094.500 - Total (saham diterbitkan) 1.801.320.000 -

Keterangan: *Program buy back

Laporan Tahunan ADHI 2009 29 Profil Perusahaan

Pencatatan Saham dan Efek Lainnya

Kronologis Pencatatan Saham Menjadi Perusahaan Terbuka disandang ADHI pada tahun 2003. Melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep 289/MBU/2003 tanggal 7 November 2003, Pemerintah menyetujui untuk menjual sebagian kepemilikannya atas saham ADHI melalui Penawaran Umum kepada Masyarakat dan/atau penawaran khusus melalui Program EMBO. Program EMBO tersebut terlaksana pada tanggal 4 Maret 2004, ditandai dengan adanya jual beli 441.320.000 (empat ratus empat puluh satu juta tiga ratus dua puluh ribu) saham milik Negara kepada Koperasi Pesaham Adhi Karya dengan nilai nominal Rp100 pada harga Rp150 per lembar saham. Sedangkan Penawaran Umum saham kepada masyarakat efektif berlaku pada tanggal 18 Maret 2004. Saham ADHI dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Program EMBO terlaksana sebesar Pasar yang Berpotensi Krisis, Perseroan Perseroan merencanakan untuk maksimal 49% dari seluruh jumlah melakukan pembelian kembali (buy melakukan pembelian kembali saham saham Perseroan yang telah ditempatkan back) saham ADHI untuk periode ADHI sebanyak-banyaknya 320.263.000 dan disetor penuh. Saham EMBO 13 Oktober 2008 – 12 Januari 2009 (tiga ratus dua puluh juta dua ratus ditetapkan untuk di-lock-up sampai sebanyak 40.001.000 saham atau senilai enam puluh tiga ribu) saham. Dan dengan secepat-cepatnya akhir triwulan Rp8.705.681.000,- (delapan miliar tujuh sampai dengan akhir periode, ADHI telah II tahun 2006 dan berdasarkan SK ratus lima juta enam ratus delapan puluh melakukan pembelian kembali saham Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. No: satu ribu rupiah). sebanyak 4.093.500 saham atau senilai 014-6/026 tanggal 15 Juni 2006 lock-up Rp1.044.052.500,- (satu miliar empat tersebut telah dibuka pada tanggal 3 Juli Perseroan melaksanakan Pembelian puluh empat juta lima puluh dua ribu 2006. Kembali Saham tahap kedua pada lima ratus rupiah). Sehingga total realisasi periode 23 Januari 2009 – 22 April pembelian kembali saham (buy back) Pada Oktober 2008, ADHI melakukan 2009, mengingat penggunaan dana ADHI selama periode 13 Oktober 2008 pembelian kembali saham. Berpedoman pembelian kembali saham tersebut sampai dengan 12 Januari 2009 dan Peraturan Bapepam No.XI.B.3 tentang belum digunakan secara maksimal serta periode 23 Januari sampai dengan 22 Pembelian Kembali Saham Emiten memperhatikan kondisi pasar yang masih April 2009 adalah sebanyak 44.094.500 atau Perusahaan Publik dalam Kondisi belum menunjukan perbaikan yang saham atau senilai Rp9,749 miliar. signifikan. Kronologis Deskripsi Jumlah Saham Penerbitan dan Jumlah Saham diterbitkan (A) 1.801.320.000 Pencatatan Buyback Obligasi • Periode I : (13/10/2008 - 12/01/2009) 40.001.000 Obligasi IV ADHI Tahun • Periode II : (23/01/2009 - 22/04/2009) 4.093.500 2007 Perseroan telah menerbitkan Total Buyback (B) 44.094.500 Obligasi IV ADHI tahun 2007 sebesar Jumlah Saham beredar setelah Buyback (A)-(B) 1.757.225.500 Rp375.000.000.000,- dengan bunga tetap sebesar 11% per tahun. Jangka Harga rata-rata perolehan Buyback Rp221 waktu Obligasi IV ADHI ini adalah

30 Laporan Tahunan ADHI 2009 Profil Perusahaan

lima tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 dicatatkan dan diperdagangkan pada Negative Outlook tersebut dikarenakan sampai dengan 6 Juli 2012. Rencana Bursa Efek Indonesia. dispute atas proyek Qatar yang penggunaan dan hasil obligasi ini adalah diperkirakan akan berdampak negatif untuk refinancing dan modal kerja. PT Pefindo telah melakukan terhadap ADHI. Namun pencapaian pemeringkatan atas Obligasi IV ADHI kinerja tahun 2009 telah jauh melampaui Sukuk Mudharabah I Tahun 2007 dan Sukuk Mudharabah I target begitu pula diharapkan pada ADHI Tahun 2007 ADHI Tahun 2007 dengan hasil: idA– tahun-tahun mendatang, sehingga hasil Bersamaan dengan penerbitan Obligasi IV (Single A Minus; Stable Outlook) dan pemantauan pemeringkatan berikutnya ADHI, Perseroan juga menerbitkan Sukuk idA(Sy)– (Single A Minus Syariah; Stable dapat jauh lebih baik. Mudharabah I ADHI tahun 2007 sebesar Outlook). Rp125.000.000.000,- dengan nisbah Sampai dengan akhir tahun buku 2009 pemegang Sukuk sebesar 76,39%, Hasil pemantauan pemeringkatan untuk tidak ada tindakan korporasi terhadap Jangka waktu Sukuk ini adalah lima periode 16 September 2009 – 1 Juni penerbitan obligasi dan sukuk tersebut tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 sampai 2010 yang dilakukan oleh PT Pefindo, sehingga sejak awal pencatatan hingga dengan 6 Juli 2012 Rencana penggunaan atas Obligasi IV ADHI Tahun 2007 saat tsb. tidak ada perubahan atas dana hasil Sukuk ini seutuhnya untuk mendapat peringkat idA– (Single A jumlahnya. modal kerja. Minus; Negative Outlook) dan Sukuk Mudharabah I ADHI tahun 2007 Obligasi IV ADHI Tahun 2007 dan Sukuk mendapat peringkat idA(Sy)– (Single A Mudharabah I ADHI Tahun 2007 telah Syariah Minus; Negative Outlook).

Profesi Penunjang Pasar Modal

Lembaga Penunjang Nama Lembaga Alamat

LEMBAGA PENUNJANG IPO

Penjamin Pelaksana Emisi PT Ciptadana Sekuritas Citra Graha 8th Floor, Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950. Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan Ruko Taman Meruya Blok M/78, Jakarta 11620. Konsultan Hukum Gani Djemat & Partner Gani Jemat Plaza 8th Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Pusat. Notaris Imas Fatimah, SH. Wisma Danamon Aetna Life 9th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Jakarta Pusat. Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.

LEMBAGA PENUNJANG OBLIGASI IV ADHI TAHUN 2007 DAN SUKUK MUDHARABAH I ADHI TAHUN 2007

Penjamin Pelaksana Emisi PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190. Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega, 16th Floor, Jl. Kapten Tendean Kav. 12 -14A Jakarta 12970. Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan Wisma Staco, 3rd Floor, Suite D, Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta 12870. Konsultan Hukum Priyadi & Co. Rasuna Office Park IO-10, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12960. Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/11, Jakarta 12160. Perusahaan Pemeringkat Efek PT PEFINDO Setiabudi Atrium 8th Floor, suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920, Indonesia.

LEMBAGA PENUNJANG TAHUN 2009:

Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam dan Rasidi Komplek Perkantoran Royal Palace Blok C-18 Jl. DR. Soepomo, SH., No. 178 A, Jakarta 12780.

Notaris DR. A. Partomuan Pohan, SH., LL.M. Jl. Wolter Mongonsidi No. 7, Kebayoran Baru, Jakarta 12110.

Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.

Laporan Tahunan ADHI 2009 31 Profil Perusahaan struktur perseroan

beyond construction

PT Adhi Realty Adhi Oman LLC PT Adhicon Adhi MultiPower PT Duri Indah Persada Pte. Ltd. Raya Pengembang, serta Jasa Konstruksi, serta kegiatan yang usaha terkait lainnya. Jasa Konstruksi, serta General Trading. Properti serta kegiatan berhubungan dengan Muscat, Oman usaha terkait lainnya. Singapore usaha terkait. Realti. ADHI 70,00% Jakarta, Indonesia ADHI 100,00% Pekanbaru, Riau Jakarta, Indonesia ADHI 99,00% ADHI 90,00% ADHI 97,93%

PT Indonesia PT Jakarta Transit Central Monorail

Investasi, transportasi, Investasi, transportasi, dan infrastruktur. dan infrastruktur.

Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia ADHI 24,57% ADHI 7,65%

Beroperasi Belum Beroperasi

32 Laporan Tahunan ADHI 2009 Laporan Tahunan ADHI 2009 33 Analisa dan Pembahasan Manajemen

34 Laporan Tahunan ADHI 2009 analisa dan pembahasan manajemen

Tinjauan Umum

Dihadapkan pada berbagai tantangan demikian bisnis Jasa Konstruksi masih Tinjauan Keuangan serta ketidakpastian yang mewarnai menjadi pilihan utama Perseroan sebagai dunia usaha dewasa ini, kemampuan core bussines. Produksi menghasilkan pendapatan yang Total Kontrak, termasuk Proyek Kerja berkesinambungan (sustainable Income) Perseroan berusaha fokus pada Growth Sama, yang dikerjakan Perseroan semakin menjadi tuntutan dan prioritas yang diimbangi dengan upaya melakukan di tahun 2009 adalah sebesar setiap kegiatan Perseroan. Ke depan efisiensi yang dapat meningkatkan Rp14.760.070 juta, naik 9,12% dari diharapkan Perseroan akan lebih competitiveness Perseroan. Untuk tahun 2008. selektif dalam memilih proyek, dengan mencapai hal tersebut, Perseroan mengutamakan pada proyek di dalam bertekad meningkatkan kinerja internal Dengan komposisi diantaranya negeri yang sumber dananya jelas. dengan membentuk tim khusus Rp8.133.318 juta (55,10%) merupakan Tentunya keputusan pengambilan proyek yang fokus pada upaya peningkatan sisa kontrak tahun 2008 dan tersebut telah melalui kajian risiko dan efisiensi, peningkatan kompetensi Rp6.626.752 juta (44,90%) adalah murni tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip SDM, dan efisiensi biaya bunga dengan kontrak tahun ini. tata kelola perusahaan yang baik. meningkatkan kesehatan cash flow Perseroan. Salah satu targetnya adalah Perolehan kontrak baru tahun 2009 Perseroan pun menyadari bahwa dengan meningkatkan turn over dan dihasilkan diantaranya dari pekerjaan persaingan di dunia bisnis semakin tinggi, menurunkan tingkat collection period. Infrastruktur jalan dengan diperolehnya begitu pun pada usaha jasa konstruksi Proyek SOR Gedebage Bandung yang menjadi core bussines Perseroan. Perseroan dalam Tahun Buku 2009 telah dengan nilai kontrak Rp451 miliar, Bisnis ini juga mempunyai risiko dengan mampu meningkatkan kinerjanya, hal ini Taxiway Bandara Kuala Namu dengan berbagai kompleksitas usaha, untuk itu tampak dengan dicapainya Pendapatan nilai kontrak Rp382 miliar, Jalan Tol Perseroan mencoba untuk melakukan Usaha Tahun Buku 2009 sebesar Rp7,715 Semarang-Bawen dengan nilai kontrak terobosan baru menciptakan unit bisnis triliun atau meningkat 16,18% dari Rp374 miliar, Kuningan City dengan nilai lain yang lebih memberikan imbal yang sebelumnya serta Laba Bersih Tahun 2009 kontrak Rp252 miliar, pengadaan dan cukup tinggi dan risiko yang rendah sebesar Rp165,5 miliar atau meningkat pemasangan ME Bandara Kuala Namu dengan melakukan diversifikasi usaha 103,15% dari tahun sebelumnya. dengan nilai kontrak Rp180 miliar yaitu yaitu EPC dan Investasi. Walaupun

Tabel Peningkatan Produksi (dalam juta Rp)

Tipe Proyek Kontrak 2009 Persentase Kontrak 2008 Persentase Gedung 5.850.864 39,64 7.447.593 55,06 EPC 891.504 6,04 3.237.899 23,94 Infrastruktur 8.017.632 54,32 2.840.968 21,00 TOTAL 14.760.000 100.00 13.526.460 100,00

Tabel Pendapatan Usaha (dalam juta Rp)

Segmen Usaha Pendapatan Usaha 2009 Persentase Pendapatan Usaha 2008 Persentase Jasa Konstruksi 6.800.697 88,15 5.996.273 91,31 EPC 215.348 2,79 300.098 4,52 Investasi 698.569 9,06 343.571 5,37 TOTAL 7.714.614 100,00 6.639.942 100,00

Laporan Tahunan ADHI 2009 35 Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pendapatan Usaha Profitabilitas pracetak dengan kekuatan pratekan Selama tahun 2009, ADHI berhasil Di tahun 2009 Laba Usaha Perseroan sehingga pekerjaan proyek terutama membukukan Pendapatan Usaha sebesar meningkat 45,91% dari tahun 2008, proyek-proyek infrastruktur jalan tol lebih Rp7.714.614 juta, meningkat 16,18% bahkan Laba Bersihnya meningkat cepat, lebih baik, dan lebih efisien, dari tahun 2008. Pendapatan Usaha ini sebesar 103,15% dari tahun 2008 hal ini berasal dari tiga segmen usaha, yakni disebabkan selain karena peningkatan Beban Kontrak Jasa Konstruksi, EPC, dan Investasi, pendapatan usaha juga karena adanya Komponen beban kontrak terbesar dengan tipe proyek Gedung, EPC, dan efisiensi (efisiensi beban kontrak, beban adalah untuk pembelian bahan Rp Infrastruktur. usaha, penurunan biaya bunga) dan 2.745.829,85 juta (38,90%), sub peningkatan laba proyek kerjasama. kontraktor Rp 1.997.215,63 juta Kontribusi masing-masing segmen (28,29%), upah Rp1.331.919,71 juta Rasio (%) 2009 2008 di tahun 2009 yaitu: Jasa Konstruksi (18,87%), umum Rp558.366,13 juta 88,15% yang merupakan kontribusi Net Profit Margin 2,15 1,23 (7,91%), dan peralatan Rp425.803,51 terbesar adalah proyek jalan dengan Return on Assets 5,94 1,59 juta (6,03%). adanya penerapan ACPS (Adhi Return on Equity 27,08 19,22 Concrete Pavement System) yaitu Uraian atas Kinerja sistem perkerasan kaku modular yang Peningkatan/ Keuangan mengunakan metode beton pracetak Penurunan Kapasitas Total Aktiva dengan kekuatan pratekan sehingga Produksi Tiap Segmen Di tahun 2009 Total Aset Perseroan pekerjaan proyek terutama proyek- Usaha adalah Rp5.629.454 juta terdiri dari proyek infrastruktur jalan tol lebih cepat, Pendapatan Usaha Perseroan terdiri 92,45% Aktiva Lancar dan 7,55% lebih baik dan lebih efisien, EPC 2,79% dari tiga segmen usaha yakni Jasa Aktiva Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini dengan kontribusi dari proyek-proyek Konstruksi, EPC, dan Investasi. Segmen meningkat Rp504.086 juta atau 9,84% EPC seperti PLTU Lampung dan Investasi Jasa Konstruksi meningkat 13.42%, dari Rp5.125.369 juta pada tahun 2008. 9,06% dengan kontribusi terbesar pada segmen EPC turun 28,24%, sedangkan Peningkatan yang cukup tinggi terdapat proyek-proyek realty & property serta jasa segmen Investasi meningkat 103,33%. pada Piutang Prestasi dan Piutang Usaha konstruksi anak perusahaan. Sedangkan Peningkatan terbesar adalah pada masing-masing sebesar 19,46% dan kontribusi di tahun 2008 adalah Jasa segmen Jasa Konstruksi terutama pada 19,42%. Konstruksi 90,31%, EPC 4,52% dan proyek-proyek infrastruktur seperti Jalan Investasi 5,17%. Pendapatan Usaha Tol Kanci Pajagan yang menerapkan Aktiva Lancar dari sisa kontrak 2008 adalah sebesar ACPS (Adhi Concrete Pavement System) Aktiva Lancar Perseroan meningkat Rp5.662.503 juta dan Pendapatan yaitu sistem perkerasan kaku modular 11,85% menjadi Rp5.204.366 juta di Usaha dari Kontrak Baru 2009 sebesar yang mengunakan metode beton tahun 2009 hal ini disebabkan karena Rp2.052.111 juta.

Perbandingan Beban Kontrak Tahun 2009 dan 2008

6.0 6.2 7.9 38.9 9.8

10.9 18.9 42.6 2009 2008

30.5 28.3

Material Sub Kontraktor Peralatan Biaya Umum Upah

36 Laporan Tahunan ADHI 2009 Analisa dan Pembahasan Manajemen

kenaikan Piutang Usaha 19,42% dan Rp33.065 juta (8,84%) PT PLN penurunan persediaan Gedung Piutang Prestasi 19,46%. (Persero), Rp28.935 juta (7.74%) Menara MTH di Jalan MT Haryono a. Kas dan Setara Kas Departemen Pekerjaan Umum, dan sebesar Rp34.665 juta, meskipun Pos ini terdiri dari Kas sebesar Rp21.007 juta (5.62%) Pemerintah ada juga kenaikan persediaan atas Rp26.117 juta dan Rp280.785 juta Daerah Provinsi. Gedung Mandau Town Square Setara Kas dalam Simpanan Giro dan sebesar Rp51.806 juta dan kenaikan Berjangka. Komposisi Simpanan Giro Sedangkan porsi Pihak Ketiga persediaan Apartemen Salemba dan Berjangka ini adalah 87,45% diantaranya adalah Rp48.996 sebesar Rp26.754 juta yang Rupiah, 8,84% USD, 3.70% Real juta (13,10%) Tilal Development merupakan reklasifikasi dari biaya Oman, dan sisanya 0,0043% dalam Company LLC, Rp32.972 juta dibayar dimuka. mata uang Riyal Qatar dan Yen. Pos (8,82%) PT Cakrawala Bumimandala, Setara Kas ini tersebar di 27 Bank dan Rp15.583 juta (4,17%) PT Zelan Aktiva Tidak Lancar yang berbeda dengan Suku Bunga Priamanaya. Di tahun 2009, Aktiva Tidak Lancar rata-rata 5% - 10%. Kas dan Setara Perseroan turun sebesar 10,01%, Kas mengalami penurunan 15,90% d. Tagihan Bruto Pada Pemberi Kerja menjadi Rp425.088 juta. Hal ini dari Rp364.904 juta pada tahun Tagihan Bruto Pada Pemberi Kerja dikarenakan adanya koreksi Aktiva Pajak lalu, hal ini terjadi karena digunakan meningkat sebesar Rp310.589 Tangguhan sebesar Rp47.773 juta akibat untuk pembayaran operasional juta (19,46%) dari tahun 2008 penerapan PPh final jasa konstruksi proyek. Rp1.596.244 juta menjadi dan adanya penjualan aktiva tanah, Rp1.906.832 juta di 2009. Komposisi bangunan beserta peralatan pabrik yang b. Piutang Usaha di tahun 2009, sebesar Rp964.937 ada di Cibitung yang masih mempunyai Kenaikan Piutang Usaha 19,42% juta (50,60%) merupakan Tagihan nilai buku Rp.15.602 juta dengan harga dari tahun lalu Rp1.116.259 juta Bruto Pada Pemberi Kerja Pihak yang jual sebesar Rp60.000 juta. menjadi Rp1.333.081 juta (net) Mempunyai Hubungan Istimewa, di tahun ini tentunya berkaitan diantaranya kepada Departemen Total Kewajiban dengan peningkatan Pendapatan Pekerjaan Umum Rp328.640 juta Total Kewajiban Perseroan di 2009 Usaha Perseroan. Komposisi Piutang (17,23%), PT Angkasa Pura (Persero) sebesar Rp4.888.581 juta terdiri dari Usaha di tahun ini terdiri dari Rp164.725 (8,64%), Pemerintah Rp4.352.268 juta (89,03%) Kewajiban 26,44% Pihak yang Mempunyai Daerah Provinsi Rp90.075 (4.72%), Lancar dan Rp536.313 juta (10,97%) Hubungan Istimewa dan 73,56% Rp64.717 juta (3,39%) PT PLN Kewajiban Jangka Panjang. Total Pihak Ketiga. Di tahun 2009 ini (Persero) dan Rp59.548 juta (3,12%) Kewajiban Perseroan meningkat 8,02% Perseroan mencadangkan Rp72.883 PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dari tahun 2008 Rp4.525.469 juta juta sebagai Penyisihan Piutang sedangkan sebesar Rp941.895 juta menjadi Rp4.888.581 juta. Ragu-ragu. Dari Rp72.883 juta ini, (49,40%) merupakan Tagihan Bruto 91,77% -nya berasal dari Piutang Pada Pemberi Kerja Pihak Ketiga Kewajiban Lancar Usaha Pihak Ketiga. Selanjutnya, yang diantaranya adalah kepada Di tahun 2009, Kewajiban Lancar untuk penghapusan Piutang Tak Al Habtoor Engineering Enterprises Perseroan Meningkat 9,82% menjadi Tertagih hanya bisa dilakukan setelah LLC Rp221.846 juta (11,63%), Rp4.352.268 juta. Komposisi dari mendapat persetujuan dari Dewan Tilal Development Company Kewajiban Lancar Perseroan ini adalah Komisaris. LLC Rp147.373 (7,73%), sebesar Hutang Usaha 65,48%, Hutang Bank dan Rp105.362 juta (5,53%) PT Jakarta Non Bank 8,13%, Hutang Pajak 1,10%, c. Piutang Retensi Monorail, sebesar Rp96.571 juta Pendapatan Diterima Dimuka 2,15%, Dibandingkan dengan tahun (5,06%) PT Chevron Pacific Indonesia Uang Muka Kontrak 12,60%, Biaya 2008, Piutang Retensi Perseroan dan sebesar Rp 87.876 juta (4,61%) Masih Harus Dibayar 5,73%, Bagian mengalami kenaikan 21,91% kepada PT Putra Pratama Sukses. Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan menjadi Rp373.942 juta di tahun Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 3,21%, 2009. Sebesar Rp147.031 juta e. Persediaan dan Kewajiban Lancar Lain-Lain 1,60%. (39,32%) adalah Piutang Retensi Penurunan Persediaan dari tahun Pos-pos yang mengalami peningkatan/ kepada Pihak Yang Mempunyai lalu sebesar 15,95% dari Rp606.988 penurunan lebih dari 20% adalah Hutang Hubungan Istimewa dan Rp226.911 juta menjadi Rp510.174 juta di Usaha naik 20,98%, Hutang Bank dan juta (60,68%) kepada Pihak Ketiga. 2009. Komponen terbesar dalam Non Bank naik 62,83%, Pendapatan Rincian Piutang Retensi kepada penurunan ini adalah pemakaian Diterima di muka naik 70,87%, Uang Pihak Yang Mempunyai Hubungan bahan baku proyek konstruksi Muka Kontrak turun 40,77%, Biaya Istimewa diantaranya adalah sebesar Rp125.830 juta dan Masih Harus Dibayar naik 38,69% dan

Laporan Tahunan ADHI 2009 37 Analisa dan Pembahasan Manajemen

Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Saldo Uang Muka yang cukup besar Hak Minoritas Anak Akan Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun diantaranya adalah Uang Muka Perusahaan naik 33,05%. Kontrak atas Proyek PLTU Lampung Hak Minoritas Anak Perusahaan di a. Hutang Usaha Rp156.218 juta (28,48%) dari total tahun 2009 sebesar Rp9.673 juta, Hutang Usaha Perseroan pada saldo Uang Muka Kontrak 2009, Al turun 38,07% dari tahun 2008 sebesar 2009 sebesar Rp2.849.718 juta, Madina Real Estate (ADHI Oman) Rp15.620 juta. Penurunan Hak Minoritas meningkat 20,98% dari tahun 2008 Rp88.208 juta (16,08%), Pasar Atas Anak Perusahaan berasal dari PT yang nilainya Rp2.355.605 juta. Tanah Abang Blok B Rp28.823 Duri Indah Raya turun sebesar Rp3.677 Berdasarkan Sifat Hubungannya, juta (5,25%), Jalan Tol Semarang - juta, ADHI – Oman LLC turun sebesar Hutang Usaha Perseroan terdiri dari Bawen Thp I Rp23.210 juta (4,23%), Rp2.680 juta, PT Adhi Realty naik Hutang Usaha Pada Pihak Hubungan dan Kuningan City Rp22.281 juta sebesar Rp381 juta dan PT Adhicon Istimewa 4,50%, dan Hutang Kepada (4,06%). Sedangkan penurunan Persada naik sebesar Rp28 juta. Pihak Ketiga 95,5%. yang cukup besar adalah Uang b. Hutang Bank Muka Kontrak PLTU Lampung Ekuitas Hutang Bank meningkat cukup besar sebesar Rp97.440 jt (38,41%), BRR Ekuitas Perseroan meningkat 25,15% yakni 62,83%, dari tahun 2008 NAD & Nias sebesar Rp29.610 juta menjadi Rp731.200 juta dari tahun Rp217.250 juta menjadi Rp353.741 dan Puspem Badung Bali sebesar 2008 Rp584.279 juta, yang disebabkan di tahun 2009. Hal ini terjadi karena Rp26.811 juta. oleh meningkatnya Saldo Laba Tidak adanya penambahan kredit modal Dicadangkan di tahun 2009 Rp162.178 kerja (KMK) Indonesia Exim Bank e. Biaya yang Masih Harus Dibayar juta dari Rp78.131 juta di tahun untuk proyek Jalan Tol Semarang- Pos Biaya yang Masih Harus Dibayar 2008 dan peningkatan di Saldo Laba Bawen sebesar Rp100.000 juta dan Rp249.233 juta terdiri dari Biaya Dicadangkan di tahun 2009 Rp366.690 kredit MML Bank CIMB Niaga untuk Bunga Obligasi 5,15%, Biaya juta dari Rp306.189 juta di tahun 2008. tambahan modal kerja sebesar Operasional Proyek 52,14%, Biaya Rp50.000 juta . Komposisi Hutang Pekerjaan Proyek 36,49% dan Pendapatan Usaha Bank di 2009 terdiri dari Pihak Yang Cadangan Tantiem & insentif 6,23%. Di tahun 2009 ADHI membukukan Mempunyai Hubungan Istimewa, Pos ini naik 38,69% dari tahun 2008 Pendapatan Usaha sebesar Rp7.714.614 yakni Bank Mandiri 35,62%, Bank Rp179.709 juta menjadi Rp249.233 juta, hasil ini meningkat 16,18% dari BNI ‘46 1,17%, Bank BTN 0,57%, juta di tahun 2009 seiring dengan tahun 2008 Rp6.639.942 juta. Kontribusi Bank Bumiputera 0,55%, dan Pihak kenaikan pendapatan usaha. masing-masing segmen ditahun 2009 Ketiga yakni Indonesia Eximbank yaitu : 88,15% Jasa Konstruksi atau 28,27%; Muscat Bank 19,69%; Bank f. Hutang Lainnya mengalami kenaikan 13,42% dari tahun CIMB Niaga 14,13%. Pos Hutang Lainnya terhadap 2008 sebesar 91,31%, segmen EPC yang Total Kewajiban adalah 1,42%. Pos mengalami penurunan sebesar 28,24% c. Hutang Pajak Hutang Lainnya ini turun 15,58% dari tahun 2008 dari 4,52% menjadi Hutang Pajak Perseroan meningkat dari tahun 2008 Rp82.347 juta 2,79% ditahun 2009. Berbeda dengan seiring dengan peningkatan menjadi Rp69.519 juta di tahun segmen Investasi yang mengalami Pendapatan Usaha. Hutang Pajak ini 2009. Penurunan ini diantaranya peningkatan sebesar 103,33% pada meningkat 14,09% dari tahun 2008 disebabkan adanya penurunan tahun 2009 yaitu dari 5,17% ditahun Rp42.144 juta menjadi Rp48.080 juta Hutang Jangka Pendek Lainnya yang 2008 menjadi 9,06% ditahun 2009. di tahun 2009. ada pada anak perusahaan. Beban Kontrak d. Uang Muka Kontrak Kewajiban Tidak Beban Kontrak Perseroan ditahun 2009 Pos ini merupakan sisa Uang Muka Lancar sebesar Rp7.059.135 juta, meningkat dari Pemberi Kerja yang belum Komposisi Kewajiban Tidak Lancar 15,81% dibanding tahun 2008 diperhitungkan secara proporsional Perseroan sebesar Rp536.313 juta Rp6.095.669 juta. Persentase kenaikan dengan tagihan termin. Di tahun adalah Hutang Obligasi 93,00%, ini lebih kecil dari kenaikan Pendapatan 2009 saldo Uang Muka Kontrak Kewajiban Imbalan Kerja 4,25%, dan Usaha Perseroan yang meningkat Rp548.889 juta, turun 40,77% Hutang Jangka Panjang Lainnya 2.75%. 16,18%, hal ini menunjukan adanya dari tahun 2008 Rp926.156 juta. Kewajiban Tidak Lancar Perseroan turun efisiensi beban kontrak sebesar 0,3% 4,64% dari tahun 2008 Rp562.418 juta dibandingkan dengan tahun 2008. menjadi Rp536.313 juta di tahun 2009.

38 Laporan Tahunan ADHI 2009 Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laba (Rugi) Proyek di 2009, hal ini disebabkan selain karena (Bank dan Obligasi) (15,14%) dan sisanya Kerja Sama peningkatan pendapatan usaha juga dari utang usaha, uang muka dan lainnya Perseroan juga melakukan kerja sama karena adanya efisiensi (efisiensi beban (76,91%) dari total asset Perseroan. dengan pihak lain dalam mengerjakan kontrak, beban usaha, penurunan biaya Permodalan Perseroan masih ditopang proyek. Ditahun 2009 laba dari proyek- bunga) dan peningkatan laba proyek oleh pembiayaan dari leveransir. proyek kerja sama mencapai Rp96.401 kerjasama. juta atau mengalami kenaikan sebesar Kebijakan Manajemen 241,27% dari tahun 2008 sebesar Solvabilitas dan atas Struktur Modal Rp28.246 juta. Kolektibilitas Perusahaan telah menetapkan suatu Kemampuan Solvabilitas Perseroan kebijakan atas Struktur Modal Perseroan Lima Proyek Kerja Sama Terbesar Tahun 2009 (dalam juta Rp) meningkat dari 1,22 kali pada tahun yaitu Struktur Utang terhadap Modal 2008 menjadi 1,17 kali di tahun 2009, atau Debt Equity Ratio (DER) yang tidak Nama Proyek 2009 hal ini disebabkan oleh meningkatnya boleh melebihi 3,5 kali tetapi harus Pengadaan Tabung LPG 3 kg 26.730 hutang bank masih lebih kecil memperhatikan kemampuan Perseroan dibandingkan dengan kenaikan modal dalam membayar Bunga Bank atau Time Jembatan Suramadu 11.670 Perseroan akibat meningkatnya laba Interest Earning (TIE) harus lebih besar Rigid Taxiway Bandara Kualanamu 8.022 tahun 2009. Kemampuan Perseroan dari 1,85 kali. Realisasi pada tahun 2009 Dermaga Pantoloan 6.462 membayar bunga pinjaman meningkat untuk DER 1,17 kali dan TIEsebesar 3,99 Bojonegoro Barrage LRSIP II 6.067 dari 2,43 kali ditahun 2008 menjadi kali 3,99 kali ditahun 2009. Untuk tingkat Beban Usaha Kolektibilitas Perseroan, ditahun 2009 Tingkat Likuiditas Terjadi kenaikan Beban Usaha di tahun adalah 62 hari sedangkan pada tahun Perseroan 2009 menjadi Rp215.061 juta dari 2008 adalah 61 hari, hal ini karena Kemampuan Perseroan untuk membayar Rp204.613 juta di tahun 2008 atau naik terdapatnya piutang yang baru jatuh Kewajiban Lancarnya dari Aktiva sebesar 5,11%. Tetapi secara prosentase tempo awal tahun 2010 Lancarnya (Likuiditas) harus lebih besar terhadap pendapatan usaha terjadi dari 1,1 kali. Realisasi Likuiditas pada Rasio 2009 2008 penurunan dari 3,08% ditahun 2008 tahun 2009 sebesar 1,20 kali masih di Debt to Equity Ratio (x) 1,17 1,22 menjadi 2,79% ditahun 2009, sehingga atas rasio yang ditetapkan Perseroan. terdapat efisiensi sebesar 0,30%. TIE (x) 3.99 2,43 Collection Period (hari) 62 61 Laba Bersih Rasio 2009 2008 Laba Bersih konsolidasi (setelah Pajak Struktur modal Rasio Lancar (%) 119,58% 117,41% Penghasilan) Perseroan meningkat perseroan Modal Kerja (juta Rp) 852.098 689.926 cukup besar 103,15% dari tahun 2008 Struktur modal Perseroan terdiri dari Rp81.482 juta menjadi Rp165.530 juta Modal Sendiri (7,95%), Utang berbunga

Neraca Konsolidasian (dalam juta Rp)

Deskripsi 2009 2008 Naik/ (Turun) Pertumbuhan (%) Aktiva Lancar 5.204.366 4.652.976 551.390 11,85 Aktiva Tidak Lancar 425.088 472.392 (47.304) -10,01 Total Aktiva 5.629.454 5.125.369 504.085 9,84 Kewajiban Lancar 4.352.268 3.963.051 389.217 9,82 Kewajiban Tidak Lancar 536.313 562.418 (26.105) -4,64 Hak Minoritas pada Anak Perusahaan 9.673 15.620 (5.947) -38,07 Ekuitas 731.200 584.279 146.921 25,15 Total Kewajiban dan Ekuitas 5.629.454 5.125.369 504.085 9,84

Laporan Tahunan ADHI 2009 39 Analisa dan Pembahasan Manajemen

Ikatan Material dalam Divestasi aktiva tetap Perseroan selama d. Mempunyai anggota pengurus yang Investasi Barang tahun 2009 adalah penjualan atas tanah, sama dengan Perusahaan Anak, yaitu Modal bangunan pabrik dan peralatan pabrik Direksi Perusahaan menjadi Komisaris Tidak ada ikatan material dalam investasi yang ada didalamnya di daerah Cibitung pada Perusahaan Anak. barang modal. seharga Rp60.000 juta dengan nilai buku Pihak yang mempunyai hubungan Rp15.602 juta sehingga terdapat laba Istimewa dengan Perseroan yang Informasi Keuangan sebesar Rp44.398 juta. kontribusi paling besar terhadap dengan Kejadian asset Perseroan adalah Departemen Luar Biasa dan Jarang Transaksi yang Pekerjaan Umum dengan hubungan Terjadi mengandung sebagai pemberi kerja pada Perseroaan Tidak terdapat kontribusi material dari kepentingan pihak- sebesar 5,84% pada Tagihan Bruto kejadian luar biasa selama tahun 2009. pihak afiliasi Pemberi Kerja terhadap Total Aset Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang Perseroan. Sedangkan hubungan dalam Informasi Material mempunyai hubungan istimewa adalah pembiayaan/permodalan atau transaksi Tentang Investasi dan sebagai berikut: rekening Koran dengan Perseroan adalah Divestasi a. Pemerintah RI diwakili oleh Menteri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Guna meningkatkan produktivitas, BUMN merupakan pemegang saham kontribusi terhadap total asset sebesar Perseroan telah melakukan investasi Perusahaan dan BUMN lain memiliki 2,24%. berupa peralatan proyek, kendaraan hubungan afiliasi melalui penyertaan dan peralatan kantor sebesar Rp9.072 modal Pemerintah RI. Aset dan Kewajiban juta yang sumber dananya berasal dari b. Perusahaan yang menempatkan dalam Mata Uang laba penjualan aktiva tetap. Investasi dana dan memiliki pinjaman dana Asing Aktiva Tetap sebesar Rp9.072 juta pada bank-bank yang dimiliki oleh Transaksi valuta asing dibukukan setelah atau turun 82,37% dari tahun 2008 Pemerintah atau dari bank-bank dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah yang sebesar Rp51.448 juta, sehingga yang dimiliki oleh BUMN dengan dengan menggunakan kurs pada saat nilai akhir 2009 untuk Investasi Aktiva persyaratan dan tingkat bunga normal terjadinya transaksi. Tetap adalah Rp278.245 juta (sebelum sebagaimana yang berlaku untuk Pada setiap tanggal neraca: dikurangi akumulasi penyusutan). nasabah pihak ketiga. 1. Pos aktiva dan kewajiban moneter Komposisi Investasi Aktiva Tetap Rp9.072 c. Perusahaan yang mengadakan dalam mata uang asing dilaporkan juta tersebut terdiri dari 60,70% perjanjian dalam rangka usaha, ke dalam mata uang rupiah dengan peralatan proyek, 7,46% kendaraan, dengan BUMN-BUMN lain maupun menggunakan kurs tanggal neraca. 4,91% peralatan kantor, dan Akt SGU - anak perusahaan BUMN serta badan- 2. Pos non moneter tidak boleh Kendaraan 26,94% badan lembaga-lembaga pemerintah dilaporkan dengan menggunakan yang berwenang. kurs tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan

Laba Rugi Konsolidasian (dalam juta Rp)

Deskripsi 2009 2008 Naik/ (Turun) Pertumbuhan (%) Pendapatan Usaha 7.714.614 6.639.942 1.074.672 16,18 Beban Kontrak (7.059.135) (6.095.669) 963.466 15,80 Laba Kotor 655.479 544.273 111.206 20,43 Laba Kotor Setelah Proyek Kerja Sama 751.880 572.521 179.359 31,33 Beban Operasi (215.061) (204.613) 10.448 5,11 Laba Operasi 536.819 367.908 168.911 45,91 Pendapatan (Beban) Lain-lain (97.200) (139.079) (41.879) (30,11) Beban Bunga (net) (107.846) (106.289) 1.557 1,46 Laba Sebelum Pajak 331.773 122.539 209.234 170,75 Pajak (168.850) (39.545) 129.305 326,98 Hak Minoritas Atas Laba Anak Perusahaan 2.606 (1.512) 4.118 272,37 Laba Bersih 165.530 81.482 84.048 103,15

40 Laporan Tahunan ADHI 2009 Analisa dan Pembahasan Manajemen

menggunakan kurs tanggal transaksi. 1,60% ditahun 2008 menjadi 1,40% Dewan Komisaris 3. Pos non moneter yang dinilai ditahun 2009, yang terdiri dari beban Komisaris Utama : dengan nilai wajar dalam mata bunga kredit bank sebesar Rp52.846 Imam Santoso Ernawi uang asing harus dilaporkan dengan juta dan beban bunga obligasi & sukuk Komisaris : menggunakan kurs yang berlaku sebesar Rp55.000 juta. Harry Susetyo Nugroho pada saat nilai tersebut ditentukan. Komisaris : Peningkatan atau Gatot Trihargo Deskripsi Aset Kewajiban Penurunan yang Komisaris Independen : US$ 98.126.222 55.662.974 Material dari Murhadi Yen 65.291 - Pendapatan Usaha atau Komisaris Independen : Singapore $ 50 - Pendapatan Bersih Amir Muin Riyal Omani 10.433.830 10.433.830 Peningkatan pendapatan usaha terbesar selama tahun 2009 adalah kepada PT Dewan Direksi Semesta Marga Raya atas proyek Jalan Direktur Utama : Uraian komponen- Tol Kanci-Pejagan sebesar Rp673.538 Bambang Triwibowo komponen substansial juta dari tahun 2008 sebesar Rp618.535 Direktur Operasi I : dari pendapatan menjadi sebesar Rp1.292.072 juta Indradjaja Manopol (biaya) lainnya ditahun 2009. Direktur Operasi II : Bambang Pramusinto Pendapatan (Beban) Dampak Perubahan Direktur Pengembangan Usaha : Lainnya Harga terhadap M. Fauzan Ditahun 2009, Pendapatan (Beban) Pendapatan Usaha/ Direktur Keuangan dan SDM : Lain-lain Perseroan turun 30,11% dari Pendapatan Bersih serta Supardi Beban Lainnya sebesar (Rp139.079 juta) Laba Operasi (2009-2008) di tahun 2008 menjadi Beban lainnya Tidak terdapat dampak perubahan harga Pada tanggal 11 Desember 2009 sebesar (Rp97.200 juta). Pendapatan yang signifikan terhadap pendapatan telah dikeluarkan Surat Ketetapan (Beban) Lain-lain tahun 2009 dikarenakan usaha / pendapatan bersih selama tahun Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun adanya pembebanan pencairan jaminan 2009. 2007 dengan nilai lebih bayar sebesar pelaksanaan proyek Qatar sebesar Rp35.626.132.100 yang diterima Rp89.762 juta, penyisihan piutang Peristiwa setelah pencairannya di bulan Januari 2010. proyek Qatar sebesar Rp23.478 juta Tanggal Neraca dan penyisihan beberapa proyek lainnya Sampai dengan dibuat Laporan per Pada tanggal 19 Februari 2010 dengan jumlah penyisihan sebesar 31 Desember 2009 ada beberapa dikeluarkan Instruksi Presiden Republik Rp27.954 serta adanya beban provisi dan kejadian penting setelah tanggal neraca Indonesia Nomor 1 tentang Percepatan administrasi bank sebesar Rp25.445 juta. diantaranya : Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Selain itu dalam pendapatan (beban) Pada tanggal 27 Januari 2010, PT Nasional Tahun 2010. Dalam Instruksi lainnya terdapat pendapatan atau laba Adhi Karya (Persero) Tbk beserta Para Presiden RI tersebut proyek monorail atas penjualan aktiva tetap sebesar Pemegang Saham mengadakan Rapat termasuk dalam prioritas di bidang Rp44.398 juta. Penjelasan secara lengkap Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang infrastruktur, dengan rincian penjelasan tentang penyisihan dapat dilihat pada diadakan di Kantor Pusat PT Adhi Karya sebagai berikut: Catatan Laporan Keuangan No. 5 dan 7. (Persero) Tbk Jl. Pasar Minggu Km.18, • Perhitungan investasi atas proyek dengan hasil RUPSLB menetapkan monorail yang telah dilakukan Beban Keuangan perubahan susunan Direksi dan Komisaris selambat-lambatnya diselesaikan Beban Bunga Perseroan ditahun 2009 dengan adanya penambahan 1 (satu) akhir Maret 2010. mengalami kenaikan sebesar Rp1.557 orang Direksi dan Komisaris baru • Konsep dan proposal pembangunan juta dari Rp106.289 juta ditahun 2008 sehingga susunan komisaris dan direksi proyek monorail ditargetkan selesai menjadi Rp107.846 juta di tahun 2009, setelah RUPS Luar Biasa tersebut adalah bulan Agustus 2010. tetapi secara prosentase terhadap sebagai berikut: pendapatan usaha ada penurunan dari

Laporan Tahunan ADHI 2009 41 Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pada tanggal 2 Februari 2010 Perseroan memberikan dampak yang signifikan Nilai proyek konstruksi di tahun 2010 dan Lapindo Brantas Inc. membuat kepada Perseroan. Struktur biaya yang diproyeksikan akan mencapai Rp170 Kesepakatan Penyelesaian Utang Nomor: sehat diharapkan akan terus terjaga dan triliun dimana 55% diantaranya adalah AGR-021/FIN/2010 - 017-0/008A semakin membaik di periode-periode proyek-proyek APBN/APBD dan sisanya (Catatan 57) dengan cara pelunasan selanjutnya. adalah proyek-proyek swasta. Pemerintah yang tercantum dalam pasal 2 ayat 1 menawarkan 100 proyek kemitraan sebagai berikut: Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 pemerintah-swasta atau yang dikenal • Pembayaran tunai sebesar mencapai 4,5% dengan tingkat inflasi dengan Public Private Partnership (PPP) Rp1.247.887.380 selambat- yang cukup rendah 2,8% sedangkan untuk periode 2010-2014 dengan nilai lambatnya pada tanggal 19 Februari BI Rate berada di tingkat 6,5% di akhir US$47,3 miliar yang terdiri dari sektor 2010. tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi transportasi udara/darat/laut, rel kereta • Sisanya sebesar Rp23.709.860.232 nasional termasuk dalam top three api, jalan tol, penyediaan air, sanitasi & akan dilakukan pelunasan dengan kinerja ekonomi negara-negara emerging manajemen sampah, dan pembangkit penyerahan aset milik Lapindo market, di bawah Cina dan India. Artinya listrik (PPP Book 2010). Sementara itu, Brantas Inc. yang berupa Kavling bahwa, di tengah kondisi perekonomian Kementerian PU juga menawarkan 42 Siap Bangun yang terletak di daerah global yang sedang recovery, proyek senilai Rp159 triliun terdiri dari Graha Kota dan Pager Wojo, Indonesia berhasil menggerakkan proyek jalan tol dan pengolahan air Sidoarjo, Jawa Timur selambat- roda perekonomian dengan sukses. minum. lambatnya tanggal 30 Juni 2010 Lebih mikro, laju pertumbuhan sektor Menurut Bappenas diperlukan total dana • Pembayaran tagihan PPN 10% konstruksi pada tahun lalu mencapai investasi sebesar Rp2.000 triliun atau sebesar Rp8.896.843.408 dibayarkan 10% atau memiliki kontribusi sebesar setara 5% dari PDB untuk mempercepat tunai selambat-lambatnya pada saat 0,4% dari Pertumbuhan Domestik Bruto pembangunan infrastruktur selama penyerahan fisik aset. (PDB) 2009. Sektor ini pula mampu periode 2010-2014. Melihat potret menyerap tenaga kerja langsung hingga tersebut di atas, Perseroan optimis Pada tanggal 17 Maret 2010 Lapindo 4%-5%. dalam pencapaian target tahun ini Brantas Inc. telah melakukan pembayaran yang tercermin dari komposisi atas tunai sebesar Rp. 623.778.973,00 dan Perseroan melihat prospek bisnis target Pendapatan Usaha tahun 2010 sisanya sebesar Rp623.778.973 akan ke depan akan semakin membaik. dimana 65% disumbangkan dari proyek dibayar akhir bulan Maret 2010. Hal ini tidak tanpa alasan karena pemerintah dan 35% adalah proyek ada dua alasan utama yaitu faktor swasta. Untuk target perolehan kontrak, Prospek Usaha eksternal, meningkatnya permintaan Perseroan menargetkan Rp9,8 triliun Kinerja positif Perseroan yang berhasil dari pemerintah dan swasta; dan kontrak baru diperoleh di tahun ini. dibukukan di tahun 2009 sebagaimana faktor internal, Perseroan akan Sehingga diharapkan order book tahun yang sudah dipaparkan dalam Laporan mengembangkan inovasi-inovasi baru 2010 mencapai Rp15,6 triliun. Direksi pada Laporan Tahunan ini melalui Departemen Riset & Teknologi menunjukkan bahwa situasi dan kondisi sehingga akan tercipta metode-metode Perseroan juga menyadari bahwa perekonomian nasional khususnya kerja yang lebih efektif dan efisien seperti sejumlah kendala klasik dapat pada industri jasa konstruksi sudah halnya keunggulan kompetitif ADHI pada mengganggu program percepatan mulai membaik meskipun saat itu pekerjaan jalan tol yaitu ACPS (Adhi infrastruktur Pemerintah. Pembebasan perekonomian nasional masih mengalami Concrete Pavement System). lahan (land acquisition) untuk jalan tol fase recovery akibat dari krisis keuangan misalnya. Hingga saat ini kemajuan global yang terjadi di semester kedua Di dalam APBN-P tahun 2010, proses pembebasan lahan tol Trans tahun 2008. Pemerintah menargetkan pertumbuhan Jawa baru mencapai 30,38% dari total PDB 5,5%, Inflasi 5,7%, dan BI Rate lahan yang harus dibebaskan sekitar Antisipasi yang dilakukan manajemen pada level 7,0%. Potensi kenaikan 4.500 hektare (ha). Keterbatasan dalam upaya menghadapi tantangan inflasi di tahun ini akan mempengaruhi finansial dan masalah di lapangan seperti industri jasa konstruksi di tahun lalu, daya beli masyarakat. Namun, sejumlah spekulan tanah, penolakan dari pemilik ternyata berhasil membuahkan prestasi program pembangunan siap dijalankan lahan (landowner), membuat progres kinerja yang memuaskan. Efisiensi dan Pemerintah seperti proyek-proyek pembebasan lahan sangat lambat. produktifitas perusahaan ditingkatkan infrastruktur jalan tol, pembangkit listrik, Diperlukan peraturan terobosan baru dan sehingga terjadi penghematan- agar supaya perekenomian tetap tumbuh koordinasi antar instansi terkait sehingga penghematan yang secara overall melalui penciptaan lapangan kerja. eksekusi di lapangan bisa terkoordinir dengan rapi dan efektif.

42 Laporan Tahunan ADHI 2009 Analisa dan Pembahasan Manajemen

Disamping itu untuk proyek pembangkit khususnya untuk pekerjaan proyek EPC, Dividen listrik, pemerintah dalam waku dekat pengendalian biaya yang lebih baik lagi, Pada tahun buku 2007, Perseroan akan mengadakan proyek percepatan dan tentunya inovasi akan teknologi menerapkan kebijakan pembagian pembangunan pembangkit listrik maupun metode kerja, diharapkan dividen sebesar 25% dari Laba Bersih 10.000 MW tahap dua. Diperkirakan kinerja tahun 2010 akan lebih baik lagi Rp111.601 juta dikurangi laba dari total investasi untuk tahap kedua dan dapat meningkatkan nilai bagi para Pendapatan Usaha aktiva sebesar Rp ini bisa mencapai US$16,343 miliar. pemegang saham. 5.122 juta, menjadi sebesar Rp26.620 Perseroan juga membidik proyek ini, juta (Rp14,78/saham) yang dibayarkan dan mengupayakan kerja sama operasi Aspek Pemasaran tanggal 25 Juli 2008. Untuk tahun buku (Joint Operation) dengan mitra yang 2008, Perseroan menerapkan kebijakan sarat pengalaman di bidang EPC agar Portofolio realisasi perolehan kontrak pembagian dividen sebesar 25% dari dapat memenangkan tender-tender yang baru tahun 2009 masih didonimasi Laba Bersih Rp81.482 juta menjadi ditawarkan. oleh proyek-proyek infrastruktur yang sebesar Rp20.371 juta (Rp11,51/saham) menghasilkan Pendapatan Usaha dengan yang dibayarkan tanggal 11 Agustus Sedangkan untuk pasar luar negeri, portofolio proyek infrastruktur sebesar 2009. untuk saat ini Perseroan masih fokus 54% diikuti dengan proyek-proyek pada penyelesaian proyek-proyek yang gedung sebesar 39% dan sisanya sebesar Realisasi Penggunaan sedang berjalan (existing) yaitu di Oman 7% adalah proyek EPC. Dana Hasil Penawaran dan India. Melalui anak perusahaan Dari sisi pemilik proyek, portofolio Umum Adhi Oman LLC., saat ini ADHI sedang proyek swasta meningkat menjadi 44% menyelesaikan pembangunan proyek dibenadingkan proyek pemerintah Obligasi IV ADHI Tahun 2007 Mix-Use Complex yaitu hotel, apartemen, sebesar 56%. Hal ini dikarenakan Realisasi penggunaan dana dari dan shopping mall Tilal Complex at Al- terdapat proyek pembangunan jalan tol Obligasi IV ADHI Tahun 2007 adalah Khuwair serta proyek Shadden Al Hail. Ke Kanci-Pejagan yang dimiliki oleh swasta sebagai berikut: (i) Pelunasan hutang depan, ADHI akan menerapakan srategi senilai Rp2 triliun Perseroan berdasarkan Obligasi III Adhi Joint Venture dengan perusahaan lokal Karya yang jatuh tempo pada tanggal setempat dalam mengerjakan proyek- Posisi proyek carry over dari tahun 2009 13 Juli 2007 sekitar Rp173 miliar; (ii) proyek di luar negeri seperti di kawasan yang dibawa ke tahun 2010 adalah Pelunasan Hutang Bank Perseroan di Timur Tengah. sebesar Rp5,75 triliun yang terdiri dari PT Bank Syariah Mandiri sekitar sekitar proyek Non Joint Operation sebesar Rp100 miliar. Hutang Bank tersebut Melalui strategi pemilihan proyek yang Rp4,34 triliun dan proyek Joint Operation adalah hutang modal kerja dengan selektif, pemilihan mitra yang kompeten sebesar Rp1,41 triliun. ekspektasi nisbah bagi hasil ekuivalen

Pangsa Pasar Konstruksi 2009

Lain-lain 76.5 7 4 Tabel Dividen 4 ADHI 7 76.5 3.5 2.5 A : 4 Rasio 2008 2007 1.5 Laba Bersih (Rp) 81.482.495.008 111.601.403.512 B : 4 1 2009 Dividen (Rp) 20.370.623.752 26.619.838.290 C : 3.5 Dividen per Saham (Rp) 11,59 14,78

D : 2.5 Payout Ratio (%) 25,00 23,85

E : 1.5

F : 1

Laporan Tahunan ADHI 2009 43 dengan suku bunga sebesar 13,00% per Perubahan Peraturan pendanaan melalui pasar modal tahun, dimana hutang tersebut dapat Perundangan/ dilunasi sewaktu-waktu; dan (iii) Sisanya Regulasi Baru 2. Keputusan Ketua Bappepam dan LK digunakan untuk modal kerja. yang Berpengaruh Nomor : Kep-412/BL/2009, tanggal Signifikan 25 Nopember 2009, tentang Transaksi Tidak ada perubahan dari rencana dalam Dalam tahun 2009, terdapat beberapa Afilasi dan Benturan Kepentingan merealisasikan penggunaan dana. Biaya peraturan atau ketentuan yang dapat Transaksi Tertentu, (Peraturan emisi obligasi sebesar Rp1.745 juta memberi dampak signifikan terhadap Bapepam LK. No. IX.E.1) yang diamortisir setiap bulan sampai dengan kinerja ADHI, perubahan peraturan merupakan perubahan atas Keputusan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. tersebut adalah Ketua Bappepam dan LK Nomor : Kep- 521/BL/2008. Sukuk Mudharabah I ADHI Tahun 2007 perubahan peraturan dibidang Pasar Realisasi penggunaan dana dari Sukuk Modal, adalah : Perubahan Peraturan IX.E.1 Mudharabah I ADHI Tahun 2007 adalah menyebabkan perubahan paradigma seluruhnya digunakan untuk modal kerja 1. Keputusan Ketua Bappepam dan LK signifikan sebagai berikut: proyek jasa konstruksi dan tidak ada Nomor : Kep-429/BL/2009, tanggal 9 • Transaksi yang mengandung perubahan dalam realisasi penggunaan Desember 2009, tentang Penambahan Benturan Kepentingan bukan hanya dana dari rencana awal. Modal Tanpa Hak Memesan Efek berasal dari Transaksi Afiliasi namun Terlebih Dahulu (Peraturan Bapepam juga dapat berasal dari transaksi Biaya emisi dari Sukuk Mudharabah LK. No. IX.D4), yang merupakan dengan pihak ketiga; I ADHI adalah sebesar Rp665 juta, perubahan atas Keputusan Ketua • Emiten memiliki tanggung jawab diamortisir tiap bulan sampai dengan Bappepam dan LK Nomor : Kep-44/ yang besar untuk menentukan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. PM/1998 tanggal 4 Agustus 1998. mana transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan mana Selain penggunaan dana hasil penerbitan Secara garis besar perubahan- yang tidak; Obligasi dan Sukuk tsb. di atas, Perseroan perubahan yang ada pada Peraturan juga telah menggunakan dana hasil IX.D.4, meliputi: Peraturan ini akan memberikan IPO sesuai dengan prospektus yang • Perubahan jangka waktu dampak waktu yang lebih panjang, telah diterbitkan tanggal 9 Maret 2004. penambahan modal; mengingat Transaksi Afiliasi yang Dana hasil penawaran umum yang • Perubahan presentase maksimum dilakukan ADHI bertujuan untuk diperoleh tsb. saat ini seluruhnya telah penambahan modal; mendukung kegiatan opesional ADHI dipergunakan. Hal tsb. telah disampaikan • Penambahan kewajiban guna pencapaian laba, sehingga melalui surat No. 062/SP-IV/09 tanggal pengumuman pelaksanaan dan hasil dengan adanya perubahan peraturan 27 April 2009. pelaksanaan penambahan modal ini, yang mewajibkan menyampaikan tanpa HMETD. keterbukaan kepada Bapepam-LK Informasi Material dan Bursa Efek, dan mengumumkan Lain Peraturan ini khususnya ketentuan melalui media massa, akan memakan ADHI melakukan transaksi dengan tentang persentase penambahan biaya dan waktu yang relatif lama. Perusahaan Asosiasi PT Jakarta Monorail modal maksimum akan memberikan yang telah dilakukan pada tahun 2004 dampak yang positif bagi ADHI, 3. Keputusan Ketua Bappepam dan LK senilai US$200 juta, pada tahun 2007 karena ketentuan tersebut akan Nomor : Kep-413/BL/2009, tanggal statusnya masih berjalan. memperbesar jumlah alternatif 25 Nopember 2009, tentang Transaksi

44 Laporan Tahunan ADHI 2009 Material dan Perubahan Kegiatan Peraturan ini khususnya ketentuan Usaha Utama, (Peraturan Bapepam yang membedakan Transaksi Material LK. No. IX.E.2 )yang merupakan atas dasar Nilai Transaksi, memberikan perubahan atas Keputusan Ketua keleluasaan bagi manajemen ADHI dalam Bappepam dan LK Nomor : Kep-02/ melaksanakan transaksi-transaksi yang PM/2001. nilai transaksinya antara 20% sampai dengan 50% dari ekuitas Perusahaan Berbeda dengan peraturan sebelumnya, saja, karena untuk melaksanakan peraturan IX.E.2 yang baru ini secara transaksi dengan nilai tersebut tidak definitif menguraikan transaksi-transaksi perlu adanya persetujuan dari RUPS. apa saja yang masuk di dalam Transaksi Sedangkan untuk transaksi yang nilainya Material, yaitu: > 50% dari ekuitas, harus terlebih dahulu • Pembelian saham termasuk dalam mendapatkan persetujuan dari RUPS. rangka pengambilalihan; • Penjualan saham; • Penyertaan pada badan usaha, proyek, dan/atau kegiatan usaha tertentu; • Pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar atas segmen usaha atau aset selain saham; • Sewa menyewa aset; • Pinjam meminjam dana; • Menjaminkan aset; dan/atau memberikan jaminan perusahaan, dengan nilai 20% atau lebih dari ekuitas Perusahaan, yang dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu rangkaitan transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu.

Dari sisi besarnya Nilai Transaksi, Transaksi Material dibedakan menjadi dua, yaitu: • Transaksi Material dengan nilai transaksi 20% sampai dengan 50% dari ekuitas Perusahaan; • Transaksi Material dengan nilai transaksi di atas 50% dari ekuitas Perusahaan.

Laporan Tahunan ADHI 2009 45 Tata Kelola Perusahaan

46 Laporan Tahunan ADHI 2009 tata kelola perusahaan

ADHI Corporate Governance

ADHI beserta seluruh jajaran berkomitmen penuh dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap kegiatan bisnisnya. Implementasi GCG akan memberikan dampak positif dalam pengembangan potensi bisnis dan peningkatan kinerja ADHI secara berkesinambungan.

Nilai-nilai yang terkandung pada Adhi The Indonesian Institute for Corporate akuntabilitas (accountability), tanggung Principles merupakan komitmen ADHI Governance (IICG) yang bekerja sama jawab (responsibility), kemandirian dalam melaksanakan prinsip GCG tsb., dengan Majalah SWA dengan perolehan (independency), serta kewajaran dan dimana seluruh insan ADHI harus tegas skor 81,54. Memperoleh penghargaan kesetaraan (fairness) yang diperkenalkan dan konsisten memegang prinsip tata Best Disclosure & Transparency dari oleh Organization for Economic Co- kelola perusahaan yang baik sehingga The Indonesian Institute for Corporate Operation and Development (OECD) akan memperkuat daya saing ADHI. Directorship (IICD) yang bekerja sama dan Komite Nasional GCG (KN-GCG). dengan majalah Business Review. Pelaksanaan GCG oleh ADHI mengacu Perwujudan implementasi GCG di ADHI juga menduduki Peringkat I pada Keputusan Menteri Negara BUMN lingkungan ADHI ditunjukkan dalam: untuk Kategori BUMN Non Keuangan No. 117M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 1. Pelaksanaan Job Description Dewan Listed dalam Annual Report Award 2002. Komisaris dan Anggota Direksi. dan sekaligus menjadi Juara Umum 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Ketiga dalam penghargaan tsb. Hal Struktur Tata Kelola komite-komite dan satuan kerja yang ini menunjukkan komitmen Perseroan Struktur tata kelola ADHI terdiri atas menjalankan fungsi pengendalian beserta seluruh jajarannya sebagai Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan internal perseroan. tanggung jawabnya dalam transparansi Komisaris, dan Direksi sebagai organ 3. Penerapan fungsi kepatuhan melalui dan keterbukaan informasi. Perseroan dengan dilengkapi komite- audit internal dan audit eksternal. komite di bawah Dewan Komisaris 4. Implementasi pengelolaan manajemen Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, yang terdiri dari Komite Audit, Komite risiko. ADHI memiliki strategi yaitu tersedianya Nominasi dan Remunerasi, Komite 5. Transparansi kondisi keuangan dan Manual Perusahaan berikut peraturan Manajemen Risiko, dan Komite Kebijakan non keuangan perseroan. dan prosedur internal lainnya; GCG Corporate Governance, Internal Auditor, Manual, Board Manual yang mengatur Risk Management Department serta Hasil implementasi GCG di lingkungan hubungan antarkomisaris, antardirektur, Corporate Secretary. ADHI diwujudkan dengan telah dan antara Dewan Komisaris dengan dilaksanakannya assessment GCG sesuai Direksi, serta hubungan antara Direksi Rapat Umum Pemegang standar kriteria Kementerian BUMN Perseroan dengan Direksi/Dewan Saham untuk periode tahun 2009 oleh Sodiq, Komisaris Anak Perusahaan; Komite- Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Purwoko & Associates Consulting dengan Komite sebagai perangkat Komisaris Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pencapaian nilai 90,13 atau mencapai serta Corporate Secretary. memiliki wewenang untuk mengangkat kualifikasi sangat baik. Demikian pula dan memberhentikan Anggota Dewan penghargaan dari pihak eksternal, Landasan Penerapan Komisaris serta Anggota Direksi baik dari kalangan pemerintah otoritas GCG Perseroan, menentukan besarnya perbankan, Pasar Modal, maupun Prinsip tata kelola perusahaan yang kompensasi para Komisaris dan Direktur, lembaga independen. ADHI meraih diacu oleh ADHI dalam penerapan GCG menilai kinerja Perseroan selama predikat Perusahaan Terpercaya dari adalah transparansi (transparency), tahun fiskal melalui sejumlah evaluasi,

Laporan Tahunan ADHI 2009 47 Tata Kelola Perusahaan

mengesahkan perubahan Anggaran 2. Persetujuan dan penetapan 5. Pengukuhan pemberlakuan Peraturan Dasar, memberikan persetujuan atas penggunaan laba bersih setelah pajak Menteri Negara BUMN No. PER-05/ laporan tahunan, menunjuk akuntan Perseroan untuk tahun buku 2008, MBU/2008 tanggal 3 September 2008 publik, dan memutuskan jumlah yaitu: tentang pedoman umum pelaksanaan penggunaan laba perusahaan. RUPS a. Sebesar 25% dari laba bersih pengadaan barang dan jasa Badan merupakan otoritas dan struktur tertinggi dibagikan dalam bentuk dividen Usaha Milik Negara sebagai salah satu pada perusahaan, serta merupakan tunai kepada para pemegang pedoman pelaksanaan pengadaan forum utama dimana para pemegang saham sebesar Rp20.370.623.752 barang dan jasa Perseroan. saham dapat menggunakan hak dan atau Rp11,59 per saham. 6. Pengukuhan pelaksanaan pembelian otoritasnya pada Perseroan. RUPS b. Sebesar 0,25% dari laba bersih atau kembali saham perseroan (shares buy Tahunan diselenggarakan setiap tahun Rp203.706.238 dialokasikan untuk back) sesuai Peraturan Bapepam & LK sekali, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat Program Kemitraan. No. XI.B.3. yang telah dilaksanakan dilakukan setiap saat apabila dipandang c. Sebesar 0,50% dari laba bersih atau pada tanggal 13 Oktober 2008. perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Rp407.412.475 dialokasikan untuk 7. a. Menguatkan keputusan Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham. Program Bina Lingkungan. Komisaris tanggal 5 Mei 2009 Forum ini juga merupakan otoritas d. Sebesar 74,25% dari laba bersih No. 041/DK-AK/2009 dengan tertinggi dimana sejumlah resolusi atau Rp60.500.752.543 dibukukan memberhentikan Sdr. Bambang penting diputuskan dan disahkan untuk sebagai laba ditahan. Subekti sebagai Direktur Luar kemudian menjadi kebijakan resmi e. Melimpahkan wewenang kepada Negeri. Perseroan. Direksi untuk menetapkan b. Pembagian tugas dan wewenang jadwal dan tata cara pembagian di antara anggota Direksi Perseroan Dalam rangka menjaga perlakuan dividen sesuai dengan ketentuan dilaksanakan sesuai dengan yang sama terhadap semua pemegang perundang-undangan yang berlaku. ketentuan pasal 92 ayat (6) UU saham, ADHI selalu memberikan 3. Persetujuan dan penetapan besaran PT No. 40 Tahun 2007 diputuskan kemudahan untuk melakukan akses gaji dan tunjangan bagi setiap anggota oleh Direksi dengan berkonsultasi informasi mengenai Perseroan setiap Direksi dan anggota Dewan Komisaris terlebih dahulu dengan Dewan saat melalui website maupun press Perseroan serta penetapan besaran Komisaris. Sehingga susunan release yang diterbitkan oleh Perseroan. tantiem tahun 2008 bagi anggota Pengurus Perseroan menjadi Anggaran Dasar ADHI menjamin hak Direksi dan anggota Dewan Komisaris. sebagai berikut: para pemegang saham sesuai peraturan 4. a. Penunjukkan kembali Kantor perundangan yang berlaku. Akuntan Publik Husni, Mucharam Dewan Komisaris & Rasidi untuk melakukan audit • Komisaris Utama: Imam Santoso Selama tahun 2009, ADHI telah Laporan Keuangan Perseroan Ernawi menyelenggarakan satu kali RUPS tahun buku 2009 dan melakukan • Komisaris: Harry Susetyo Nugroho dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2009 audit tahunan Program Kemitraan • Komisaris: Gatot Trihargo yang menghasilkan keputusan yaitu: dan Bina Lingkungan tahun buku • Komisaris Independen: Murhadi 2009, serta memberikan kuasa 1. a. Persetujuan atas Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris untuk Direksi Perseroan untuk tahun buku menetapkan honorarium dan • Direktur Utama: Bambang Triwibowo 2008 termasuk Pengesahan persyaratan lainnya sesuai dengan • Direktur : Indradjaja Manopol Laporan Keuangan Perseroan dan ketentuan yang berlaku. • Direktur : M. Fauzan mengesahkan Laporan Program b. Melimpahkan wewenang dan kuasa • Direktur : Supardi Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada Dewan Komisaris untuk untuk tahun buku 2008. menunjuk Kantor Akuntan Publik Pada tanggal 27 Januari 2010, ADHI b. Memberikan pelunasan dan pengganti termasuk menetapkan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang pembebasan tanggung jawab kondisi dan syarat-syarat menghasilkan keputusan yaitu: sepenuhnya kepada segenap penunjukan apabila Kantor Akuntan 1. Pengangkatan Sdr. Amir Muin, anggota Direksi dan anggota Publik yang ditunjuk tidak dapat sebagai Komisaris Independen. Dewan Komisaris Perseroan melanjutkan atau melaksanakan 2. Pengangkatan Sdr. Bambang atas tindakan pengurusan dan tugasnya karena sebab apapun dan Pramusinto, sebagai Direktur. pengawasan yang telah dijalankan atau berdasarkan ketentuan dan 3. Pemberian wewenang dan kuasa selama tahun buku 2008. peraturan di bidang pasar modal. kepada Dewan Komisaris untuk

48 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

menetapkan pembagian tugas dan Dewan Komisaris Peran Dewan wewenang di antara anggota Direksi. Komisaris Utama : Imam Santoso Ernawi Komisaris dan Direksi 4. Pemberian kuasa kepada Direksi Komisaris : Harry Susetyo Nugroho Anggaran Dasar Perseroan Perseroan dengan hak substitusi Komisaris : Gatot Trihargo mengamanatkan secara jelas tugas untuk menyatakan kembali keputusan Komisaris Independen : Murhadi dan tanggung jawab Dewan Komisaris mengenai perubahan susunan Komisaris Independen : Amir Muin sebagai pengawas serta tugas dan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tanggung Direksi sebagai penanggung Perseroan tersebut kepada Menteri Direksi jawab atas pengelolaan Perseroan sesuai Hukum dan HAM Republik Indonesia Direktur Utama : Bambang Triwibowo dengan fungsinya masing-masing. serta melakukan segala tindakan yang Direktur : Indradjaja Manopol Dewan Komisaris dan Direksi telah diperlukan sesuai dengan ketentuan Direktur : M. Fauzan memiliki Board Manual yang bersifat hukum dan peraturan perundang- Direktur : Supardi mengikat bagi setiap anggota Dewan undangan. Direktur : Bambang Pramusinto Komisaris dan Direksi.

Keterangan: dengan masa jabatan untuk Sdr. Amir 1. Dewan Komisaris Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Muin dan Sdr. Bambang Pramusinto Dewan Komisaris bertanggung jawab pembagian tugas anggota Direksi adalah terhitung sejak ditutupnya kepada para pemegang saham dan diputuskan dalam Rapat Direksi setelah Rapat sampai dengan penutupan RUPS memiliki kewajiban untuk melakukan terbitnya Surat Keputusan Dewan Tahunan yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengawasan dan memberikan nasihat Komisaris sesuai Keputusan RUPS No. 3 pengangkatannya atau sampai dengan kepada Direksi serta memastikan bahwa di atas. penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang Perseroan melaksanakan tata kelola akan diadakan pada tahun 2014. perusahaan yang baik pada seluruh Sehingga susunan Pengurus Perseroan tingkatan atau jenjang organisasi. menjadi sebagai berikut: Anggaran Dasar Perseroan pasal 17 menyebutkan bahwa tugas utama Dewan Komisaris adalah:

Tabel Remunerasi Komisaris (dalam Rp)

Nama Gaji Tunjangan THP Bulanan THP 2009 Tantiem Pendapatan 2009 Imam Santoso Ernawi 24.000.000 800.000 24,800,000 297.600.000 60,000,000 357,600,000 Harry Susetyo Nugroho 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000 Gatot Trihargo 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000 Murhadi 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000

Keterangan: Selain tunjangan di atas, Komisaris juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari gaji

Tabel Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2009

Nama Jabatan Jumlah Kehadiran Imam Santoso Ernawi Komisaris Utama 18 Harry Susetyo Nugroho Komisaris 19 Gatot Trihargo Komisaris 20 Murhadi Komisaris Independen 19

Keterangan: Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris 22 kali

Laporan Tahunan ADHI 2009 49 Tata Kelola Perusahaan

• Melakukan pengawasan atas yaitu 30%. Selain tugas pengawasan, pemeriksaan terhadap Laporan kebijakan pengurusan dan memberi Komisaris Independen juga berperan Keuangan Perseroan. nasihat kepada Direksi. dalam memperjuangkan kepentingan • Mengusulkan calon-calon anggota • Melakukan tugas yang secara pemegang saham minoritas. Dewan Komisaris dan anggota Direksi khusus diberikan kepadanya Perseroan untuk disampaikan kepada menurut Anggaran Dasar, peraturan Profil anggota Dewan Komisaris disajikan RUPS sebagaimana direkomendasikan perundang-undangan yang berlaku pada halaman 68-69. oleh Komite Nominasi dan dan/atau berdasarkan keputusan Remunerasi. RUPS. Kewajiban Dewan • Melakukan tugas pengawasan lainnya • Dalam melakukan tugasnya bertindak Komisaris yang ditentukan oleh RUPS. untuk kepentingan dan usaha Secara terperinci Dewan Komisaris • Memberikan tanggapan atas laporan Perseroan dan bertanggungjawab memiliki kewajiban sbb.: berkala Direksi (triwulanan, tahunan) kepada RUPS. • Mengawasi pelaksanaan Rencana serta pada setiap waktu yang • Meneliti dan menelaah Laporan Kerja dan Anggaran Perseroan serta diperlukan mengenai perkembangan Tahunan yang dipersiapkan oleh menyampaikan hasil penilaian dan Perseroan. Direksi serta menandatangani Laporan pendapatnya kepada RUPS. Tahunan tsb. • Mengikuti perkembangan kegiatan Selama tahun 2009, Dewan Komisaris Perseroan dan memberikan laporan telah melakukan pengawasan terhadap: Komisaris Independen kepada RUPS disertai saran dan • Kinerja Keuangan. Jumlah dan komposisi Anggota Dewan langkah perbaikan manakala • Kerangka Manajemen Risiko. Komisaris Perseroan telah memenuhi kinerja Perseroan memperlihatkan • Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan Peraturan di bidang Pasar Modal dimana kemunduran yang berarti. audit internal dan eksternal. jumlah anggota Dewan Komisaris • Memberikan pendapat dan saran • Kecukupan sistem pengendalian Perseroan pada saat ini adalah lima kepada RUPS mengenai berbagai intern. orang dimana dua orang diantaranya persoalan yang dianggap penting • Rencana Bisnis Perseroan. atau 40% adalah Komisaris Independen. dalam pengelolaan Perseroan. • Mengusulkan Remunerasi Dewan Hal tsb. telah melebihi batas minimum • Mengusulkan kepada RUPS Komisaris dan Direksi. jumlah Komisaris Independen yang penunjukan Kantor Akuntan • Mengusulkan calon Komisaris ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia Publik (KAP) yang akan melakukan Independen dan anggota Direksi.

Tabel Remunerasi Direksi (dalam Rp)

Nama Gaji Tunjangan THP Bulanan THP 2009 Tantiem Pendapatan 2009 Bambang Triwibowo 60.000.000 17.000.000 77.000.000 924.000.000 75.000.000 999.000.000 Indradjaja Manopol 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000 M. Fauzan 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000 Supardi 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000 Bambang Subekti* 54.000.000 17.000.000 71.000.000 426.000.000 135.000.000 561.000.000 Keterangan: * Menjabat Direksi hingga Juni 2009

Selain tunjangan di atas, Direksi juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari gaji

Tabel Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2009

Nama Jabatan Jumlah Kehadiran Bambang Triwibowo Direktur Utama 46 Indradjaja Manopol Direktur Keuangan & SDM 44 M. Fauzan Direktur Operasi I 48 Supardi Direktur operasi II & EPC 48 Bambang Subekti* Direktur Luar Negeri 16

Keterangan: * Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009 Jumlah frekuensi rapat Direksi 50 kali

50 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

Remunerasi Anggota • Memelihara dan mengurus kekayaan • Memimpin dan mengelola kegiatan Dewan Komisaris Perseroan. produksi termasuk quality control Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaan K3L di wilayah diusulkan dan ditetapkan pada RUPS Selain itu, Direksi juga bertanggung operasinya. setelah Dewan Komisaris memperhatikan jawab atas terlaksananya Good • Membina pengelolaan SDM di wilayah saran dan usulan yang diberikan Corporate Governance (GCG). operasinya. oleh Komite Nominasi & Remunerasi. • Membina kegiatan sinerji antar unit Remunerasi anggota Dewan Komisaris Sehubungan dengan tugas pokok kerja operasional dan pengembangan terdiri dari honorarium, tunjangan- tersebut di atas, Direksi dalam teknologi. tunjangan dan tantiem. Selain operasional sehari-hari membagi tugas mendapatkan honorarium bulanan sebagai berikut: Direktur Pengembangan dan untuk menunjang tugas-tugasnya, Usaha Komisaris juga mendapatkan tunjangan Direktur Utama Bertanggung jawab atas kegiatan yang transportasi, tunjangan telekomunikasi Bertanggung jawab atas kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: dan asuransi purna jabatan. berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: • Memimpin dan mengelola kegiatan • Menetapkan visi, misi, filosofi, riset dan pengembangan teknologi. Rapat Dewan Komisaris sasaran, dan strategi Perseroan • Memimpin dan mengelola kegiatan Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan berdasarkan kajian internal dan investasi dan pengembangan usaha. untuk membahas hal-hal yang bersifat eksternal. • Mengkoordinir, memimpin, dan strategis. Rapat Dewan Komisaris harus • Menyiapkan Rencana Jangka Panjang mengelola kegiatan pemasaran, diselenggarakan sekurang-kurangnya Perseroan (RJPP). produksi, dan SDM bidang EPC. satu kali dalam satu bulan dan setiap • Menyiapkan Rencana Kerja dan • Memimpin dan mengelola kegiatan saat atas permintaan seorang atau lebih Anggaran Perseroan (RKAP). pemasaran berkaitan dengan anggota Dewan Komisaris. Kuorum Rapat • Menyelenggarakan Rapat Umum perencanaan pengembangan pasar Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari Pemegang Saham (RUPS). baru. setengah anggota Dewan Komisaris hadir • Memimpin kegiatan yang bersifat • Memimpin dan mengelola kegiatan atau diwakilkan dengan kuasa kepada strategis dalam pengembangan kesisteman dan teknologiinformasi Komisaris lain. Keputusan rapat diambil Perseroan. Perseroan. secara mufakat. Jika mufakat tidak • Mengkoordinir kegiatan para Direktur. • Memimpin dan mengelola kegiatan terjadi, maka dilakukan pemungutan • Melakukan pembinaan anak evaluasi kinerja Perseroan termasuk suara di antara anggota Dewan Komisaris perusahaan dan perusahaan joint administrasi kontrak. yang hadir atau diwakilkan dalam rapat venture. • Mengkoordinir kegiatan monitoring dan keputusan diambil berdasarkan suara • Mengarahkan dan membina dan evaluasi kinerja Anak Perusahaan. setuju lebih dari setengah dari jumlah pelaksanaan tugas Internal Audit. suara yang sah. Jika jumlah suara yang Seluruh anggota Direksi bertanggung setuju dan tidak setuju sama, maka Direktur Keuangan dan jawab dalam membina kegiatan investor usulan yang disampaikan ditolak, kecuali Sumber Daya Manusia relations, corporate communication, mengenai diri orang akan diputuskan Bertanggung jawab atas kegiatan yang kesekretariatan, Pelayanan Hukum, oleh Ketua Rapat. berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: tanggung jawab sosial perusahaan. • Memimpin dan mengelola kegiatan Dewan Komisaris telah melakukan Rapat keuangan dan akuntansi Perseroan. Susunan Anggota Direksi Perseroan Dewan Komisaris sebanyak 22 kali pada • Memimpin dan mengelola kegiatan berdasarkan Rapat Umum Pemegang tahun 2009, dengan frekuensi kehadiran mitigasi risiko. Saham pada tanggal 11 Juni 2009 sebagaimana disajikan pada tabel. • Memimpin, mengelola serta serta pembagian tugas anggota Direksi mengembangkan sistem SDM dan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi kegiatan umum di Kantor Pusat. tanggal 27 Juli 2009 adalah sebagai 2. Direksi • Membina kegiatan non struktural. berikut:

Tugas Pokok Direksi Direktur Utama: Bambang Triwibowo Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Direktur Operasi Direktur Keuangan, SDM, dan pasal 14 ayat 3, maka tugas pokok Bertanggung jawab atas kegiatan yang Kesisteman: Indradjaja Manopol Direksi adalah: berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: Direktur Operasi I: M. Fauzan • Memimpin, mengurus, dan • Mengkoordinir kegiatan pemasaran Direktur Operasi II dan EPC: Supardi mengendalikan Perseroan sesuai (penetrasi pasar dan pelayanan dengan tujuan Perseroan dan pada pelanggan) khususnya pasar senantiasa berusaha meningkatkan konvensional. efisiensi dan efektivitas Perseroan.

Laporan Tahunan ADHI 2009 51 Tata Kelola Perusahaan

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Penilaian performance Direksi tahun dan notulen rapat yang dibuat oleh Luar Biasa pada tanggal 27 Januari 2010, 2009 dijabarkan dalam Balance Scored Corporate Secretary. Notulen Rapat yang menghasilkan salah satu keputusan yaitu Card (BSC) diukur berdasarkan indikator- telah ditandatangani oleh Direksi yang mengangkat Sdr. Bambang Pramusinto indikator sesuai dengan aspek-aspek Key hadir dalam rapat, didistribusikan kepada sebagai Direktur serta pembagian tugas Performance Indicator (KPI) Kementerian seluruh Direktur dan bila perlu kepada anggota Direksi berdasarkan Keputusan BUMN yaitu aspek Keuangan, aspek unit kerja yang terkait dengan keputusan Rapat Direksi tanggal 3 Februari 2010, Operasional, dan aspek Dinamis. rapat. sehingga Susunan Anggota Direksi menjadi sebagai berikut: Rapat Direksi Untuk tahun 2009, Direksi telah Rapat Direksi diselenggarakan setiap melakukan Rapat Direksi sebanyak 50 kali Direktur Utama : Bambang Triwibowo waktu bilamana dipandang perlu atas dengan tingkat kehadiran seperti terlihat Direktur Operasi I: Indradjaja Manopol permintaan seorang atau lebih anggota pada tabel berikut: Direktur Operasi II: Bambang Pramusinto Direksi atau atas permintaan dari Dewan Direktur Pengembangan Usaha: M. Komisaris dengan menyebutkan hal-hal Program Pelatihan Fauzan yang akan dibicarakan. Kuorum Rapat Direksi Direktur Keuangan dan SDM: Supardi Direksi tercapai jika lebih dari setengah Sehubungan dengan adanya pergantian anggota Direksi hadir atau diwakilkan Komisaris dan Direksi, maka untuk Profil masing-masing anggota Direksi dengan kuasa kepada anggota Direksi memberikan gambaran dan pemahaman disajikan pada halaman 70-71. lainnya. Keputusan rapat diambil secara kepada pejabat baru tentang kondisi mufakat. Jika mufakat tidak terjadi, yang ada dalam perusahaan, telah Remunerasi Anggota maka dilakukan pemungutan suara di dilaksanakan program pengenalan Direksi antara anggota Direksi yang hadir atau komprehensif atas perusahaan. Program Remunerasi anggota Direksi diusulkan diwakilkan dalam rapat dan keputusan pengenalan diarahkan agar pejabat oleh Dewan Komisaris atas rekomendasi diambil berdasarkan suara setuju lebih baru memahami hal-hal yang berkaitan dari Komite Nominasi dan Remunerasi dari setengah dari jumlah suara yang dengan organisasi dan operasional yang selanjutnya ditetapkan oleh RUPS. sah. Jika jumlah suara yang setuju dan perusahaan, seperti: struktur organisasi, Remunerasi anggota Direksi terdiri tidak setuju sama, maka usulan yang key person, nature of business, serta dari gaji, tunjangan-tunjangan berupa disampaikan ditolak, kecuali mengenai job description. Untuk memastikan agar tunjangan perumahan, tunjangan diri orang akan diputuskan oleh Ketua pejabat baru mendapatkan pemahaman transportasi, tunjangan telekomunikasi, Rapat. yang komprehensif atas perusahaan dan dan asuransi purna jabatan. Di samping tugas serta kewajibannya, maka kepada itu anggota Direksi diberikan tantiem Setiap kali rapat diselenggarakan, setiap pejabat baru diberikan satu paket yang besarnya sesuai dengan hasil dibuat daftar hadir yang ditandatangani dokumen yang terdiri dari: evaluasi kinerja anggota Direksi. oleh seluruh peserta rapat yang hadir • Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

Jumlah Rapat Dewan Komisaris - Direksi Tahun 2009

Nama Jabatan Jumlah Kehadiran

Imam Santoso Ernawi Komisaris Utama 9 Harry Susetyo Nugroho Komisaris 9 Gatot Trihargo Komisaris 9 Murhadi Komisaris Independen 8 Bambang Triwibowo Direktur Utama 7 Indrajaja Manopol Direktur Keuangan & SDM 8 M. Fauzan Direktur Operasi I 6 Supardi Direktur Operasi II & EPC 9 Bambang Subekti* Direktur Luar Negeri 4

Keterangan: * Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009 Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris - Direksi 9 kali

52 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

• Anggaran Dasar Perseroan; yang tidak memiliki hubungan, baik Direksi dan menyampaikan hasilnya • Struktur Organisasi Perusahaan berikut langsung maupun tidak langsung dengan kepada Dewan Komisaris. nama pejabatnya; Perseroan. f. Melakukan penelaahan terhadap • Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun yang bersangkutan Profil masing-masing anggota Komite Perusahaan tahun 2010. beserta Rencana Jangka Panjang Audit disajikan pada halaman 72-73. g. Melakukan evaluasi praktek Good Perusahaan yang terkait; Corporate Governance. • Laporan-laporan bulanan tahun yang h. Melakukan penelaahan atas efektifitas bersangkutan; Tugas dan Tanggung sistem internal kontrol Perseroan. • Materi mengenai Good Corporate Jawab Komite Audit i. Mengkaji, memahami, dan melakukan Governance (GCG); Berdasarkan Piagam Komite Audit yang pengawasan atas pelaksanaan • Manual Perusahaan; disahkan oleh Dewan Komisaris tanggal kebijakan pengelolaan resiko yang • Board Manual; 1 Oktober 2004, tugas dan tanggung ditetapkan oleh Perseroan. jawab Komite Audit adalah sbb.: j. Menkaji, memahami, dan mengevaluasi Persaingan di industri konstruksi yang • Melakukan evaluasi atas efektifitas dari kepatuhan Perseroan terhadap semakin kompetitif menuntut Direksi pengendalian interen Perseroan pada kepatuhan peraturan yang berlaku. untuk terus meningkatkan kompetensi laporan keuangan lainnya, termasuk yang dimilikinya. Dalam upaya evaluasi atas efektifitas pengawasan meningkatkan kualitas dan kompetensi dan keamanan pada teknologi Komite Nominasi dan Direksi untuk dapat menunjang informasi yang digunakan. Remunerasi pelaksanaan tugasnya, Direksi telah • Menelaah ruang lingkup dari kajian Diketuai oleh Imam S. Ernawi dengan mengikuti seminar-seminar, seperti: audit interen atas Laporan Keuangan, anggota: • Mitigasi Risiko Kontrak bagi BUMN serta memperoleh daftar temuan dan • Harry Susetyo Nugroho dan Penyelesaian Sengketa. rekomendasi, termasuk tanggapan dari • Gatot Trihargo • Internalizing Best Practices of GCG and pihak manajemen. • Murhadi Directorship in Facing Global Finance • Melaporkan berbagai risiko yang Crisis. dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Dalam keanggotaan Komite Nominasi • Konvergensi IFRS dan dampaknya manajemen risiko oleh Perseroan. dan Remunerasi ini terdapat satu terhadap industri. • Memastikan ketaatan Perseroan anggota independen yaitu Murhadi, • Pengembangan Teknologi Informasi. terhadap regulasi yang berlaku. yang sekaligus sebagai Komisaris • Investment. Independen. Selanjutnya riwayat • Peningkatan efektivitas birokrasi, Komite Audit telah mengadakan rapat singkat anggota Komite Nominasi konsistensi kebijakan menuju sebanyak 18 kali, dengan tingkat dan Remunerasi disajikan pada profil pertumbuhan ekonomi yang kehadiran 100%. Komisaris halaman 68-69. berkualitas serta berkelanjutan. • Aplikasi teknologi untuk mendorong Rincian kegiatan Komite Audit dalam Tugas dan Tanggung sektor riil pembangunan jangka tahun 2009 adalah sebagai berikut: Jawab Komite Nominasi menengah 2010-2014. a. Melakukan evaluasi laporan hasil audit dan Remunerasi internal dan menyampaikan hasil Berdasarkan Surat Keputusan Dewan 3. Komite-Komite penilaiannya kepada Dewan Komisaris. Komisaris No.KEP.087/DK K/2005 tanggal Kegitan ini dilakukan dalam rangka 18 Desember 2007, tugas dan tanggung Komite Audit menilai efektifitas pengendalian jawab Komite Nominasi dan Remunerasi Diketuai oleh Pjs. Murhadi yang juga internal perseroan dan meningkatkan adalah sbb.: menjabat sebagai Komisaris Independen efektifitas fungsi dan tindak lanjut • Menyusun, menganalisa, dan menggantikan Prof. Dr. Mas’ud hasil audit internal. melaksanakan kriteria dan prosedur Machfoedz. Anggota Komite Audit pada b. Melakukan reviu atas Laporan nominasi bagi calon anggota Dewan tahun 2009 adalah: Keuangan Interim. Komisaris dan Direksi. • Gatot Trihargo c. Menetapkan TOR dan • Menyusun, menganalisa, dan • Erick, SH, M.Si., CPA menyelenggarakan proses penunjukan melaksanakan kriteria dan prosedur • Syaiful (diangkat sejak bulan Mei KAP dengan pemenang KAP Husni, pemberhentian anggota Dewan 2008) Mucharam, dan Rasidi. Komisaris dan Direksi. d. Mereviu dan membantu kelancaran • Menyusun sistem penilaian kinerja Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan audit atas Laporan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. pelaksanaan tugasnya, dua anggota Keuangan tahun 2009. • Memberikan rekomendasi yang Komite Audit yaitu Erick, SH, M.Si., CPA e. Melakukan penelaahan atas informasi berkaitan dengan jumlah anggota dan Syaiful adalah personil-personil keuangan yang dipublikasikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

Laporan Tahunan ADHI 2009 53 Tata Kelola Perusahaan

Komite Nominasi dan Remunerasi telah disiapkan oleh Direksi dan memberi Tugas dari Komite Kebijakan Corporate mengadakan rapat sebanyak dua kali, masukan kepada Dewan Komisaris Governance meliputi: dengan tingkat kehadiran 100%. sebelum kebijakan itu dijalankan. • Pengkajian kebijakan Corporate • Melakukan reviu dan evaluasi Governance yang disusun oleh Direksi Kegiatan Komite Nominasi dan penetapan area risiko bisnis Perseroan secara menyeluruh serta menilai Remunerasi: yang dilakukan oleh Direksi untuk konsistensi penerapannya termasuk - Melakukan evaluasi dan penilaian bersama-sama disepakati dengan yang bertalian dengan etika bisnis dan terhadap bakal calon Direksi yang akan Dewan Komisaris. tanggung jawab sosial perusahaan direkomendasikan kepada Dewan • Melakukan reviu/valuasi atas upaya (Corporate Social Responsibility); Komisaris untuk menggantikan Sdr. pencegahan risiko sistemik dan non- • Penelaahan dan pengkajian Anggaran Bambang Subekti. sistemik atas aktivitas investasi. Dasar dan peraturan-peraturan yang - Melakukan evaluasi dan penilaian terkait dengan penerapan kebijakan terhadap bakal calon Komisaris Dalam tahun 2009, Perseroan telah Corporate Governance yang meliputi: Independen yang akan - memiliki dan mengimplementasikan - Kesesuaian Anggaran Dasar direkomendasikan kepada Dewan sistem informasi manajemen risiko secara Perseroan dengan peraturan Komisaris untuk mengisi kekosongan terintegrasi, sehingga secara berkala perundangan yang berlaku dan Komisaris Independen. Direksi dan Dewan Komisaris menerima tujuan Perseroan; - Merekomendasikan besarnya gaji, laporan peta risiko atas kegiatan yang - Implikasi peraturan-peraturan tunjangan, dan tantiem Dewan sedang dikerjakan (Risk Mapping report). terhadap penerapan kebijakan Komisaris dan Direksi tahun 2009 Corporate Governance. kepada Dewan Komisaris untuk KMR melakukan reviu laporan itu • Pelaksanaan tugas khusus terkait diusulkan dalam RUPS. dalam rapat-rapat berkala dan memberi dengan penerapan kebijakan - Merekomendasikan besarnya gaji, masukan tentang upaya mitigasi risiko Corporate Governance. tunjangan, dan tantiem Dewan yang diperlukan, khususnya untuk Komisaris dan Direksi tahun 2010 proyek-proyek konstruksi dan EPC Komite Kebijakan Corporate Governance kepada Dewan Komisaris untuk yang bernilai Rp100 milyar atau lebih. telah mengadakan rapat sebanyak 8 kali, dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Masukan dari KMR dapat juga berupa dengan tingkat kehadiran 100%. Anggaran Perusahaan Tahun 2010. rekomendasi kepada Komite Audit untuk mengupayakan dilakukannya audit Kegiatan Komite Kebijakan Corporate Komite Manajemen Risiko kinerja atas proyek-proyek konstruksi Governance selama tahun 2009 adalah: Diketuai oleh Murhadi dengan anggota: dan EPC tertentu yang dinilai sedang • Menajamkan area of improvement • Antonius Alijoyo menghadapi risiko berkategori tinggi baik hasil self assessment praktek-praktek • Eddy F. Sinaga dari segi kemungkinannya (likelihood) GCG tahun 2008, di mana area yang maupun dari dampaknya. Komite diidentifikasi untuk diperbaiki adalah: Untuk menjaga independensi dalam Manajemen Risiko telah mengadakan a. Perlunya peningkatan disclosure pelaksanaan tugasnya, Komite rapat sebanyak 10 kali, dengan tingkat atas informasi baik yang bersifat ini diketuai oleh seoran Komisaris kehadiran 100%. keuangan dan non keuangan Independen dengan dua orang anggota kepada para pemegang saham. yang dipilih dari personil-personil yang Komite Kebijakan b. Dalam RUPS, perlu dibahas dalam tidak memiliki hubungan baik langsung Corporate Governance mata acara tersendiri mengenai maupun tidak langsung dengan Diketuai oleh Gatot Trihargo dengan evaluasi kinerja yang bersifat Perseroan. anggota: korporat. • AP Purnomo Widodo c. Perlu penyempurnaan berbagai Profil masing-masing anggota Komite • Bin Nahadi manual GCG terutama terkait Manajemen Risiko disajikan pada dengan penyesuaian manual halaman 75. Untuk menjaga independensi dalam dengan UU PT Nomor 40 Tahun pelaksanaan tugasnya, kedua Anggota 2007 serta penyempurnaan Code Komite Manajemen Risiko (KMR) Komite Kebijakan Corporate Governance of Conduct. adalah perangkat Dewan Komisaris tersebut dipilih dari personil-personil d. Perlunya mendisain KPI, Komisaris, untuk membantu pelaksanaan tugas yang tidak memiliki hubungan baik dan Direksi sebagai dasar penilaian pengawasan dalam bidang pemantauan langsung maupun tidak langsung dengan kinerja secara formal. dan mitigasi risiko Perseroan. Perseroan. • Menyusun TOR untuk assessment GCG bagi independent Assessor. Tugas dan tanggung jawab KMR Profil masing-masing anggota Komite meliputi: Kebijakan Coporate Govermance • Melakukan reviu dan evaluasi konsep disajikan pada halaman 74. kebijakan manajemen risiko yang

54 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

4. Corporate Secretary • Menatausahakan serta menyimpan pengendalian empat fungsi yaitu Dalam upaya mematuhi hukum, dokumen perusahaan, termasuk tetapi keuangan, produksi, pemasaran, peraturan, dan ketentuan pasar modal, tidak terbatas pada, Daftar Pemegang dan SDM, pengendalian kesisteman, serta menjamin pelaksanaan GCG, Saham Khusus dan Risalah Rapat pengendalian IT, dll. Perseroan sebagai perusahaan publik Direksi maupun RUPS. telah memiliki Corporate Secretary. • Bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengendalian tersebut dilakukan melalui Corporate Secretary merupakan jabatan tanggung jawab sosial Perusahaan. beberapa audit yaitu berupa Audit Sistem struktural satu tingkat di bawah Direksi Mutu, Audit Sistem Lingkungan, Audit dan bertanggung jawab langsung kepada Di tahun 2009 Corporate Secretary telah Sistem K3L/OHSAS, Audit Sistem IT, Direksi. Corporate Secretary tidak hanya melakukan beberapa kegiatan yang Audit Implementasi GCG, Performance bertanggung jawab dalam memastikan terkait dengan stakeholder antara lain: Excellence Audit, Audit Internal dan kepatuhan pada hukum, peraturan • Menyelenggarakan Rapat Umum Audit Eksternal untuk bidang audit dan ketentuan pasar modal, namun Pemegang Saham. operasional. juga harus memastikan kelancaran • Menyenggarakan/partisipasi Public komunikasi antara Perseroan dengan Expose, Analyst Meeting, Conference, Tindak lanjut hasil audit dilakukan pemangku kepentingan; dan menjamin Exibition. melalui Management Review Meeting tersedianya informasi yang boleh diakses • Menyelenggarakan press conference. (MRM), yang dilaksanakan secara oleh pemangku kepentingan sesuai • Menjalin komunikasi dengan berjenjang yaitu satu kali dalam satu dengan kebutuhan wajar dari pemangku Kementerian BUMN, Departemen minggu untuk tingkat kepentingan. Keuangan, Sekretarat Negara, proyek, satu kali dalam satu bulan Bapepam, Self Regulatory Organisation untuk tingkat divisi, dan dilakukan satu Corporate Secretary dijabat oleh Kurnadi (KSEI, BEI, KPEI, BAE, Lembaga kali dalam tiga bulan untuk tingkat Gularso. Profil Corporate Secretary Pemeringkat), Dewan Perwakilan korporat. Sedangkan untuk mitigasi risiko disajikan pada halaman 76. Rakyat, dan lembaga-lembaga terkait dilakukan mulai saat lainnya. Perseroan menentukan akan mengambil Tugas dan Tanggung Jawab • Menyempurnakan website Perseroan. proyek sampai dengan proyek Tugas dan tanggung jawab Corporate • Bekerja sama dengan Dinas Koperasi diselesaikan yang dipantau oleh Risk Secretary di antaranya: Pandeglang menyelenggarakan Management Department. • Memastikan kelancaran komunikasi pelatihan pembukuan dan motivasi (corporate communication) antara kepada Mitra Binaan. Perseroan juga membentuk Tim Efisiensi perusahaan dengan pemangku • Dan Lain-lain. yang bertugas melakukan reviu atas kepentingan yang meliputi antara lain: biaya-biaya produksi maupun biaya pemegang saham, karyawan, mitra Selain tugas-tugas tsb. di atas, Corporate usaha yang sudah direncanakan dan bisnis, masyarakat serta pengguna jasa Secretary juga mempunyai tugas yang memberikan rekomendasi kepada Direksi sesuai dengan kebutuhan wajar dari lain yaitu: untuk dilakukan efisiensi. pemangku kepentingan tersebut. • Bidang Hukum, meliputi compliance • Menjamin tersedianya informasi terhadap regulasi, penanganan 6. Internal Audit yang boleh diakses oleh pemangku masalah-masalah hukum (konsultasi, Berdasarkan SK Direksi PT ADHI kepentingan sesuai dengan kebutuhan negosiasi, mediasi, litigasi), pendirian KARYA (Persero) Tbk. nomor: 014- wajar dari pemangku kepentingan. anak perusahaan, 6/033, tanggal 19 Juni 2008, tentang • Menjalankan kegiatan fungsi investor • Bidang Corporate Communications, Penyempurnaan Struktur Organisasi PT relations (antara lain: RUPS, Public yaitu pencitraan Perusahaan melalui ADHI KARYA (Persero) Tbk., Internal Expose, Analyst Meeting, Investor pemberitaan di media massa, press Audit yang sebelumnya bernama Satuan Meeting, dll.). conference, pameran, penerbitan Pengawasan Intern bertanggung jawab • Memastikan kepatuhan terhadap company profile, penerbitan annual dalam pelaksanaan seluruh kegiatan peraturan perundang-undangan yang report, pemasangan iklan, menjadi audit, dengan prioritas audit operasional berlaku. sponsor event tertentu dll. di samping audit Sistem Mutu, audit • Memfasilitasi penyelenggaraan rapat SMK3, dan audit Lingkungan. Internal manajemen di tingkat pusat. 5.Pengendalian Audit bertanggung jawab langsung • Bertanggung jawab kepada Direksi Internal kepada Direktur Utama. dan laporan pelaksanaan tugasnya Pengendalian internal Perseroan disampaikan pula kepada Dewan dilakukan di semua lini, mulai dari Kepala Internal Audit dijabat oleh Budhi Komisaris. Proyek, Divisi dan tingkat Korporasi. Hidayati. Profil Kepala Internal Audit Pengendalian mencakup antara lain disajikan pada halaman 76.

Laporan Tahunan ADHI 2009 55 Tata Kelola Perusahaan

Adapun tugas dan tanggung jawab Realisasi sampai dengan 31 Desember 1. Awareness & Culture yang kondusif Internal Audit : 2009 telah dilaksanakan 14 (empat terhadap penerapan Manajemen Risiko • Melakukan audit internal terhadap belas) kali kunjungan audit reguler, dua secara menyeluruh; efektifitas sistem dan pelaksanaannya kali audit Joint Operation, dua kali audit 2. Alignment penerapan Manajemen untuk menjamin kegiatan usaha yang khusus serta dua kali audit cut off. Risiko dengan Visi, Misi & Strategi mengarah pada tercapainya sasaran Korporasi; Perseroan dan pelaksanaan Good Jumlah temuan/ketidaksesuaian dalam 3. Penentuan Risk Tolerance & Risk Corporate Governance (GCG). Laporan Hasil Audit sampai dengan 31 Appetite; • Menyampaikan laporan dan Desember 2009 sebanyak XX (tujuh 4. Penentuan Struktur Organisasi & rekomendasi terhadap hasil puluh delapan) ketidaksesuaian, dengan Fungsi Risk Management Department; audit sebagai bagian dari upaya status: 5. Penetapan Risk Management Policy memperbaiki kinerja Perseroan secara yang tertulis jelas dan memiliki berkelanjutan. Pada akhir tahun 2009 seorang Auditor batasan-batasan yang diperlukan. memasuki masa pensiun, sehingga Audit dilakukan dengan risk based karyawan di Internal Audit tinggal Secara khusus Direksi dengan SK No. audit yang mengacu pada Internal berjumlah 5 (lima) orang, terdiri 014-6/053 tertanggal 22 Juni 2007 Audit Charter, Manual Perusahaan , dari seorang Chief of Internal Audit tentang Penerapan Enterprise Risk Standar Audit, Prosedur, dan Peraturan merangkap Auditor, 3 (tiga) orang Management (ERM) pada PT Adhi Perundangan. Laporan Hasil Audit Auditor, dan seorang staf Tata Usaha. Karya (Persero) Tbk., yang menetapkan disampaikan kepada Direktur Utama dan Seluruh Auditor merupakan auditor infrastruktur & software yang diperlukan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. terlatih dan memiliki sertifikat Qualified untuk mengelola sistim manajemen Internal Auditor (QIA). Internal Audit risiko. Perseroan telah memiliki Audit Charter juga dibantu seorang outsourcing auditor sejak 14 Oktober 2005 yang antara lain yang memiliki sertifikat Audit Safety, Penetapan infrastruktur & software berisi: Lingkungan dan Mutu. tersebut memperhatikan: Visi dan Misi, wewenang, kewajiban, 1. Pendekatan & metodologi yang sudah ruang lingkup pekerjaan, tanggung 7. Risiko Perseroan teruji dalam industri jasa konstruksi; jawab, standar pelaksanaan pekerjaan Industri konstruksi sebagaimana 2. Penggunaan teknologi informasi yang internal audit, serta persetujuan oleh industri-industri lainnya memiliki efektif dan sesuai dengan kebutuhan; Direktur Utama dan Komite Audit atas isi risiko. Untuk meminimalisasi risiko, 3. Prosedur yang baku untuk memastikan Audit Charter. Perseroan melakukan pengendalian terjadinya proses manajemen risiko di risiko dimulai dari proses evaluasi setiap lini proses bisnis perusahaan; Audit Charter merupakan dokumen yang informasi proyek, proses tender, proses 4. Platform sistem pelaporan yang secara formal mengakui pembentukan kontrak, pelaksanaan konstruksi memastikan kecukupan kapasitas fungsi Internal Audit Charter dapat hingga pemeliharaannya. Seluruh untuk membangun sistim informasi dipandang sebagai kontrak antara kegiatan dalam rangka meminimalisasi yang terstruktur dengan baik dari segi Internal Audit dengan Direksi dan risiko tersebut, harus dikelola secara isi maupun arus informasi, sehingga Komisaris (Komite Audit) yang memberi bertanggung jawab dengan berlandaskan dengan sistem dashboard, manajemen wewenang untuk memulai pekerjaan pada prinsip kehati-hatian untuk dapat melakukan pengendalian auditing dalam perusahaan. Audit menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat berbasis risiko secara efektif. Charter menetapkan hak Kepala Internal dan berkelanjutan Audit dan para Auditor untuk memeriksa Proses Manajemen Risiko yang sistematis setiap bagian dalam organisasi, dan ADHI telah memiliki Risk Management dan berbasis pada rujukan penerapan melihat berbagai aset serta dokumen Department, yang dibentuk dengan terbaik akan memastikan terjadinya perusahaan. tujuan agar Perseroan lebih fokus dalam manfaat optimal dari penerapan mengelola risiko di seluruh proses Manajemen Risiko secara keseluruhan Pada tahun 2009, sesuai dengan bisnisnya, yaitu Jasa Konstruksi, bisnis yang mencakup antara lain: Program Kerja Audit Tahunan (PKAT), EPC, dan Investasi. 1. Identitas & pendefinisian risiko yang Internal Audit merencanakan 25 (dua dihadapi perusahaan; puluh lima) kali kunjungan ke unit-unit Untuk menjaga agar implementasi sistem 2. Asesmen & pengukuran risiko sebagai kerja di Kantor Pusat, Divisi Operasional Manajemen Risiko berjalan dengan baik proses kuantifikasi risiko yang telah dan Proyek-proyek. Pelaksanaan audit pada seluruh jajaran Perseroan, maka teridentifikasi; melibatkan 4 (lima) orang anggota dilakukan penetapan Risk Management 3. Bagaimana memilih tindakan antisipasi Internal Auditor, tidak termasuk Chief of Framework yang mencakup pemastian: atau cara pengelolaan risiko yang Internal Audit. tepat & efektif;

56 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

4. Pelaksanaan proses pemantauan & Kecukupan Perangkat Manual Manajemen Risiko memberi pelaporan yang memadai bagi seluruh Sistim Manajemen Risiko petunjuk yang meliputi: pihak yang membutuhkan informasi Dalam rangka pengelolaan risiko, 1 Tanggung jawab personel dan dengan menggunakan software untuk Perseroan telah menetapkan Risk struktur; mengefektifkan proses pelaksanaan Philosophy dan membuat Kebijakan, 2 Penentuan kriteria untuk asesmen Manajemen Risiko pada berbagai Prosedur, dan Manual, yang kesemuanya Risiko; tingkatan, mulai dari proyek, divisi dan telah ditetapkan untuk menunjang 3 Ketentuan toleransi Risiko / korporat; pelaksanaan Sistim Manajemen Risiko. Risk Tolerance & Selera Risiko 5. Pada masing-masing tingkatan / Risk Appetite yang perlu ada segregasi risiko yang harus 1. Filosofi Risiko diberi tanggapan dan perlakuan dikendalikan oleh Proyek, Divisi, dan Filosofi Risiko Perseroan adalah (sesuaikan dengan kebijakan, Korporat; memastikan pencapaian laba tujuan dan sasaran organisasi, yang stabil dan meningkat melalui kepentingan para pemegang Perseroan melaksanakan pengelolaan pengelolaan risiko yang proaktif kepentingan dan persyaratan Sistim Manajemen Risiko secara dan effektif pada seluruh aktifitas peraturan); berjenjang, yaitu: Perseroan untuk mencapai Visi 4. Identifikasi Risiko; a. Tingkat Korporat, yang Perseroan. 5. Assessment, menganalisis bertanggungjawab adalah Direktur ; untuk menetapkan level b. Di masing-masing Unit Kerja Kantor Melalui peningkatan risk awarness Risiko & mengevaluasi untuk Pusat, yang bertanggungjawab adalah secara terus menerus, dengan membandingkan level Risiko yang Head of Department / Corporate peningkatan capacity building agar ditemukan dalam analisis dan Secretary; filosofi risiko ini dipahami dan menetapkan prioritas Risiko (untuk c. Di masing-masing Unit Kerja dijalankan oleh para pemilik risiko tindakan lebih lanjut); Operasional, yang bertanggungjawab pada berbagai tingkatan organisasi 6. Memberi tanggapan & perlakuan adalah Head of Division/Project Perseroan dalam rangka menjaga atas Risiko, penanganan dan Manager. pencapaian VISI Perseroan. tindakan, pencegahan atas peristiwa Risiko; Secara periodik dilakukan pembahasan, 2. Manual Manajemen Risiko 7. Program Rencana Tindakan baik pada tingkat Proyek, Divisi, dan Maksud dan Tujuan (tanggapan & perlakuan); Korporat mengenai keefektifan proses Perseroan menyusun Manual 8. Memantau dan mengkaji ulang; pelaksanaan Manajemen Risiko. Proyek Manajemen Risiko dengan maksud 9. Komunikasi dan konsultasi; melaksanakan pembahasan setiap untuk memberikan petunjuk secara 10. Langkah penyempurnaan dua minggu, sedangkan pembahasan umum mengenai pelaksanaan sistem manajemen Risiko dan di tingkat Divisi dan tingkat Korporat Manajemen Risiko agar dapat penerapannya; dilakukan setiap bulan. dilaksanakan secara efektif dan 11. Program dan pelaksanaan audit terpadu. internal; Pengawasan Aktif Dewan 12. Standar informasi / pelaporan & Komisaris dan Direksi Adapun tujuan dari disusunnya rekaman-tercatat; Direksi dan Dewan Komisaris memonitor Manual Manajemen Risiko adalah 13. Pengendalian dokumen. perkembangan profil Risiko secara sebagai pedoman bagi pejabat/fungsi kontinu. Secara periodik dilakukan terkait yang bertanggung jawab di 3. Prosedur Pengelolaan Risiko P000 pembahasan untuk mengkaji profil Risiko masing-masing unit kerja untuk dapat PM034. Korporat dengan Dewan Komisaris dan merumuskan dan menjabarkan tugas Prosedur tentang Pengelolaan Direksi, dan ditetapkan suatu strategi dan dan fungsinya ke dalam Manual Risiko yang dimiliki oleh Perseroan, rencana mitigasi. Manajemen Risiko. mulai berlaku efektif terhitung dari tanggal 1 Juli 2008 dan terakhir Dalam melaksanakan tugasnya, Ruang Lingkup ditinjau pada tanggal 1 Juli 2009. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Manual Manajemen Risiko berdasarkan Dalam prosedur tersebut diatur Manajemen Risiko yang menjadi pada Australian/NZ Standard 4360, antara lain uraian aktivitas yang counterpart dari Risk Management merupakan pedoman penerapan berkaitan dengan penanganan Department. manajemen risiko di seluruh unit kerja risiko, yang meliputi: menetapkan baik di tingkat Kantor Pusat, Divisi/ sasaran, pengidentifikasian risiko, Proyek, termasuk sub kontraktor, kegiatan asesmen risiko, memberikan pemasok serta asset dan siapapun tanggapan atas risiko yang akan yang berada di lingkungan ADHI. ditindaklanjuti/direspon sesuai dengan

Laporan Tahunan ADHI 2009 57 Tata Kelola Perusahaan

urutan prioritas, melakukan kajian Jenis risiko yang dilakukan adalah sebagai berikut: terhadap biaya dan manfaat setiap dikelola • Melakukan kontrak pengadaan respon yang akan ditindaklanjuti, Berdasarkan tingkat risiko yang paling dengan pemasok utama yang akan menguji ulang hasil tindak lanjut mempengaruhi, Perseroan dihadapkan terikat untuk memasok barang yang respon risiko, mempertahankan level pada risiko pembayaran, kenaikan dibutuhkan oleh Perseroan dengan risiko yang sudah dapat diterima serta harga bahan baku/material, perubahan harga, jumlah, dan waktu yang telah membuat program pelaksanaan atas kurs, kebijakan pemerintah, kondisi ditentukan sebelumnya. hasil respon risiko tersebut, melakukan ekonomi dan sosial politik, persaingan • Melakukan perencanaan dan monitoring terhadap pelaksanaan usaha, perbedaan regulasi di luar negeri, pengelolaan kebutuhan barang secara kegiatan yang sesuai dengan program tidak diterimanya instrumen perbankan akurat, khususnya bagi barang yang pelaksanaan respon risiko, melakukan nasional di luar negeri, pemutusan pemesanannya meminta jumlah pengendalian kontrol dan evaluasi kontrak, dan kelangkaan bahan baku. minimal tertentu. terhadap keefektifan respon dengan • Khusus untuk kontrak dengan pemberi melakukan analisa ulang, melakukan Risiko Pembayaran kerja dicantumkan pasal tentang komunikasi dan mengkonsultasikan Risiko pembayaran dapat terjadi eskalasi. peristiwa/skenario risiko, kondisi, manakala pemberi pekerjaan menunda asumsi kemungkinan dan akibat atau tidak membayar biaya proyek yang Risiko Perubahan Kurs serta respon yang dipilih kepada para mengakibatkan cost of fund meningkat Risiko ini timbul apabila Perseroan pihak yang terkait sesuai dengan area dan piutang bermasalah yang pada mengambil hutang dalam bentuk valuta risikonya. gilirannya akan berdampak negatif asing atau apabila Perseroan menerima terhadap kegiatan usaha Perseroan. pembayaran dalam valuta asing dalam 4. Kebijakan Korporasi kontrak-kontrak proyeknya. Risiko ini Beberapa kebijakan korporasi yang Untuk mengurangi kemungkinan dapat dimitigasi dengan melakukan di dalamnya memperhatikan aspek terjadinya risiko tersebut, Perseroan telah hedging maupun menyamakan manajemen risiko, antara lain: menetapkan beberapa langkah sebagai denominasi kewajiban pembayaran berikut: kepada pihak ketiga dengan denominasi • SK Direksi 014-6/019 yang mengatur • Menilai bonafiditas dan reputasi pembayaran termijn pekerjaan. kebijakan pengambilan proyek; pemberi pekerjaan. • Mengharuskan adanya Uang Muka Risiko Kebijakan • SK Direksi 014-6/001A yang Proyek dan pelaksanaan pekerjaan Pemerintah, Kondisi mengatur tentang Penyempurnaan dilakukan sesuai dengan termin yang Ekonomi, dan Sosial Kebijakan Keuangan, disepakati. Politik • Melindungi kepentingan Perseroan Kebijakan Pemerintah baik yang • SK Direksi 014-6/001 yang mengatur dengan isi perjanjian kontrak yang menyangkut ekonomi dan moneter tentang Kerjasama Operasi, kuat. serta kondisi sosial politik yang kurang • Mengambil langkah-langkah negosiasi kondusif akan berakibat menurunnya • SK Direksi 014-6/019 yang mengatur jika terjadi perselisihan dengan pihak investasi dan pembangunan. Hal ini batasan kewenangan finalisasi pemberi pekerjaan untuk mencegah dapat menyebabkan tertundanya proyek- tender; terjadinya risiko tidak dibayar. proyek yang telah maupun yang akan diperoleh Perseroan. Kebijakan-kebijakan yang tertuang Risiko Kenaikan Harga dalam SK Direksi tersebut, terus Bahan Baku/Material Risiko ini merupakan risiko yang dimonitor oleh Internal Audit/SPI, Nilai kontrak pekerjaan proyek disepakati bersifat sistemik (systemic risk) di untuk mengukur effektifitas dan sebelum dilaksanakannya kegiatan mana bila risiko ini terjadi maka akan pelanggaran yang terjadi lewat. produksi bahan baku/material. Kondisi mempengaruhi secara negatif seluruh ini menimbulkan risiko atas kenaikan variabel yang terlibat. Artinya, sulit untuk Selera risiko harga material dan upah baik secara menghindarkan diri dari risiko ini bila Adalah gambaran jumlah risiko yang siap regular maupun dikarenakan adanya terjadi. Bahkan diversifikasipun tidak diterima, ditoleransi atau diekspose oleh kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi mampu menghilangkan risiko ini. Perseroan di saat kapanpun risiko itu dan moneter, selama pelaksanaan terjadi dalam upaya pencapaian sasaran. proyek. Apabila terjadi kenaikan harga Upaya yang bisa dilakukan adalah Selera Risiko memberikan gambaran dapat mengakibatkan penurunan laba meminimalisasi dampak bila risiko ini kapasitas Perseroan untuk menanggung Perseroan. terjadi: suatu kerugian yang dapat terjadi pada 1. Segera menekan biaya overhead yang berbagai level probabilitas. Selera Risiko Untuk mengurangi kemungkinan tidak perlu. yang ditetapkan untuk tahun 2009 terjadinya risiko kenaikan harga bahan 2. Mengurangi hutang dengan bunga adalah sebesar Rp30 miliar baku/material ini maka tindakan yang tinggi, atau restrukturisasi hutang.

58 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

3. Meningkatkan upaya pencairan berdampak pada terhambatnya proses Risiko Bahan Baku/ tagihan-tagihan yang masih bisnis itu sendiri. Material outstanding. Dalam pelaksanaan kegiatan 4. Bersikap hati-hati dalam memilih Untuk mengurangi kemungkinan risiko penyelesaian proyek, bahan utama proyek dan menghindarkan diri tersebut, dalam masa penjajagan bisnis, produksi berupa bahan olahan seperti mengerjakan proyek yang berpotensi Perseroan mengedepankan penguasaan semen dan produk baja bisa saja terjadi besar macet bila risiko ini terjadi. regulasi suatu negara di mana bisnis akan kelangkaan/kekurangan penyediaan 5. Menjaga dan menghemat cashflow dijalankan. di beberapa daerah yang dapat sebagai “cadangan” untuk bisnis saat mengganggu penyelesaian proyek. kondisi membaik. Risiko Tidak Diterimanya Instrumen Kelangkaan bahan dapat mengakibatkan 6. Menghentikan investasi yang kurang Perbankan Nasional oleh Perbankan naiknya harga bahan dan mundurnya perlu. Luar Negeri dimana Bisnis Perseroan waktu pelaksanaan sehingga dapat 7. Menghentikan pengerjaan proyek Dijalankan menyebabkan penurunan laba Perseroan. yang besar kemungkinannya untuk tidak terbayar. Risiko ini dapat terjadi manakala Untuk mengurangi kemungkinan 8. Membentuk konsorsium dalam hal instrumen perbankan nasional yang terjadinya risiko ini maka tindakan yang proyek yang dikerjakan bernilai besar. akan digunakan oleh Perseroan ternyata dilakukan adalah sebagai berikut: 9. Mencantumkan klausul dalam kontrak ditolak/tidak diterima oleh lembaga tentang eskalasi harga apabila terjadi perbankan luar negeri di mana bisnis • Memonitor penuh supply-demand perubahan kebijakan moneter. Perseroan sedang dijalankan, yang bahan baku utama di pasar untuk berdampak pada terhambatnya proses dasar pembuatan keputusan yang Risiko Persaingan Usaha bisnis. harus dilakukan. Persaingan pada bidang usaha jasa konstruksi disadari akan semakin tajam, Untuk mengurangi kemungkinan risiko • Perencanaan kebutuhan bahan yang baik oleh pemain dalam maupun asing. tersebut, Perseroan berupaya semaksimal baik. Pada saat krisis, jumlah pemain menurun, mungkin untuk dapat memenuhi tetapi sejalan dengan bangkitnya persyaratan yang disyaratkan, antara lain • Kontrak pengadaan barang dengan perekonomian Indonesia dan mulai dengan memberikan cross collateral yang beberapa pemasok yang mengikat dilaksanakannya proyek-proyek yang dikeluarkan oleh bank Nasional atau pemasok dalam hal harga, jumlah, dan tertunda, maka pemain-pemain yang Bank Asing yang berada di Indonesia waktu. bergerak di bidang jasa konstruksi akan yang memiliki hubungan korespondensi semakin bertambah dan hal ini dapat dengan Bank di luar negeri tersebut. Di luar risiko-risiko tersebut di atas, menurunkan pendapatan Perseroan. Perseroan juga menghadapi risiko-risiko Risiko Pemutusan yang secara spesifik ada dalam bisnis EPC Untuk mengurangi kemungkinan Kontrak dan Investasi. terjadinya risiko persaingan usaha ini Hal-hal yang tidak diinginkan dalam maka tindakan yang dilakukan adalah pelaksanaan kontrak proyek, antara lain Risiko Perseroan dalam sebagai berikut: adalah pembatalan atau pemutusan Bisnis EPC • Meningkatkan efisiensi yang dapat perjanjian secara sepihak yang menekan harga pokok produksi (cost disebabkan oleh ketidakmampuan Risiko Gagal Tender of good sold) yang dampaknya dapat melaksanakan pekerjaan sesuai Hal yang tidak diinginkan dalam setiap meningkatkan tingkat kompetisi perjanjian. Hal ini dapat menurunkan mengikuti proses tender adalah saat Perseroan. pendapatan Perseroan. tender tidak berhasil dimenangkan. Hal • Pemanfaatan teknik-teknik terbaru tersebut bisa terjadi oleh karena adanya yang dapat menaikkan efisiensi. Untuk mengurangi kemungkinan kompetitor yang memiliki penawaran • Melakukan kerja sama dengan pihak terjadinya risiko pemutusan kontrak ini lebih baik atau bisa juga terjadi karena lain yang mempunyai keunggulan maka tindakan yang dilakukan adalah ketidakmampuan dalam memenuhi kompetitif yang tidak dimiliki oleh sebagai berikut: syarat-syarat tender. Perseroan. • Strategi aliansi dalam pengerjaan proyek yang bukan menjadi Dibandingkan dengan persiapan dalam Risiko Perbedaan kompetensinya. pengerjaan proyek-proyek konvensional Regulasi di Luar Negeri • Menyiapkan alternatif solusi lainnya, biaya yang dikeluarkan untuk Risiko ini dapat terjadi manakala penyelesaian outsourcing ataupun persiapan tender dan pengerjaan proyek Perseroan menjalankan bisnis di luar pengalihan kepada pihak lain dalam EPC relatif lebih besar. Dengan demikian negeri namun tidak diikuti dengan hal diketahui bahwa ADHI mempunyai dapat dipastikan, kegagalan dalam penguasaan regulasi yang berlaku di masalah teknis dalam menyelesaikan mengikuti tender proyek EPC akan negara tersebut, yang pada akhirnya kontraknya. berdampak pada timbulnya High Cost.

Laporan Tahunan ADHI 2009 59 Tata Kelola Perusahaan

Untuk mengurangi kemungkinan partner kerja sama, perlu dilakukan due syarat-syarat tender, yang berakibat pada terjadinya risiko ini maka tindakan yang dilligence/uji tuntas atas calon mitra/ timbulnya High Cost, hal ini karena biaya dilakukan adalah sebagai berikut: partner kerja sama untuk mengetahui yang dikeluarkan untuk persiapan tender • Meningkatkan efisiensi. kapabilitas, kompetensi dan performance investasi relatif cukup besar berbeda • Melakuan persiapan yang matang dari segi teknis, sumber daya manusia dengan biaya yang dikeluarkan untuk dalam mengikuti proses tender EPC. dan keuangannya. proyek konvensional lainnya. • Membentuk konsorsium dengan Untuk mengurangi kemungkinan risiko perusahaan lain yang memiliki Risiko atas Kegagalan Desain pada fase pra konstruksi, maka tindakan keunggulan kompetitif yang tidak Berbeda dengan jasa konstruksi yang dilakukan adalah sebagai berikut: dimiliki Perseroan. konvensional, di mana kontraktor hanya • Meningkatkan efisiensi. melaksanakan pekerjaan berdasarkan • Melakuan persiapan yang matang Risiko Dalam Pemilihan Mitra/ desain/rancangan yang dibuat oleh pihak dalam mengikuti proses tender Partner lain (perencana), maka dalam proyek investasi. Seperti tahun sebelumnya, saat ini EPC, di samping sebagai pelaksana • Membentuk konsorsium dengan tender/pengadaan proyek-proyek EPC konstruksi, Kontraktor EPC juga sekaligus perusahaan lain yang memiliki juga masih booming, terutama proyek sebagai pembuat desain/rancangan keunggulan kompetitif yang tidak Power Plant. Perseroan menyadari adanya (engineering) dan melaksanakan dimiliki Perseroan. proyek-proyek EPC tersebut di satu sisi pengadaan (procurement) sendiri. sebagai tantangan dan prospek cerah Dengan demikian, tanggung jawab atas namun juga sekaligus merupakan batu keseluruhan pekerjaan dalam proyek EPC Investasi atas proyek-proyek infrastruktur, ujian yang sesungguhnya karena bila berada pada Kontraktor EPC. khususnya untuk pembangkit tenaga tidak direncanakan secara matang dan listrik, pembangunan jalan tol, dan penuh kehati-hatian akan menimbulkan Kegagalan proyek EPC sebagai akibat pelabuhan, memerlukan pendanaan yang kerugian yang tidak sedikit. dari kegagalan desain/rancangan dapat cukup besar dengan masa konstruksi dipastikan sebagai sebuah bencana besar yang sangat panjang. Konsekuensinya, Menyadari kekhususan dari bidang karena desain/rancangan merupakan proyek semacam ini mempunyai risiko EPC khususnya untuk proyek-proyek kegiatan awal dari keseluruhan tinggi pada masa konstruksi, yang Power Plant dan pengalamannya yang rangkaian pekerjaan proyek EPC yang antara lain ditunjukkan dengan makin belum cukup luas, dalam mengikuti mempunyai dampak besar pada output lamanya waktu yang diperlukan dalam tender/pengadaan proyek-proyek yang diharapkan. Mempertimbangkan penyelesaian konstruksi. Akibatnya, biaya EPC, Perseroan mau tak mau harus beratnya tanggung jawab dalam yang diperlukan semakin membengkak. menggandeng perusahaan-perusahaan pengerjaan proyek EPC tersebut, yang telah memiliki nama dan Perseroan telah melakukan langkah- Untuk mengurangi kemungkinan risiko pengalaman di bidang tersebut dengan langkah untuk mencegah/meminimalisasi pada fase konstruksi, Perseroan dapat membentuk sebuah konsorsium atau risiko atas kemungkinan kegagalan mengalihkan risiko tersebut kepada pihak Joint Operation. desain/rancangan, antara lain dengan: kontraktor yang mempunyai reputasi dan • Menggandeng partner yang memiliki kredibilitas tinggi melalui kontrak kerja Mencari dan menentukan mitra/partner kompetensi/keahlian dan pengalaman dalam bentuk turn key project. kerja sama merupakan risiko tersendiri luas dalam pengerjaan proyek-proyek karena kesalahan dalam memilih mitra/ EPC; Risiko Pada Fase partner kerja sama baik dalam bentuk • Mengasuransikan proyek EPC pada Operasional konsorsium maupun joint operation, perusahaan-perusahaan Asuransi yang Dalam proyek-proyek investasi di bidang akan secara langsung/tidak langsung bonafid; infrastruktur, terutama yang masih menimbulkan kerugian bagi Perseroan, • Mempersiapkan engineer-engineer bersifat monopoli, sangat tergantung dari karena dalam kemitraan/partnership, ada yang handal. regulasi penentuan dan penyesuaian tarif satu kesatuan tanggung jawab dalam oleh pemerintah. Pengalaman yang ada memenuhi kewajiban kepada pemilik Risiko Perseroan selama ini, penyesuaian tarif selalu tidak proyek/Owner. Ketidakmampuan mitra/ dalam Bisnis Investasi tegas, bahkan setiap akan dilakukan partner dalam memenuhi kewajibannya Risiko Pada Fase Pra penyesuaian tarif selalu mendapatkan sebagai mitra secara langsung/tidak Konstruksi protes keras dari masyarakat serta langsung akan berimbas kepada Risiko pada fase pra konstruksi dapat badan legislatif, yang pada akhirnya Perseroan sebagai mitra/partner dalam terjadi manakala Perseroan gagal penyesuaian tarif ditentukan bukan kerja sama. memenangkan proses tender investasi berdasarkan pertimbangan finansial, yang bisa disebabkan oleh karena adanya tetapi lebih pada pertimbangan politis. Untuk mengurangi terjadinya potensi kompetitor yang memiliki penawaran Distorsi pasar sangat terkait dengan risiko kerugian yang disebabkan lebih baik atau bisa juga terjadi karena kemungkinan tidak tepatnya proyeksi oleh kesalahan dalam memilih mitra/ ketidakmampuan dalam memenuhi pemakai jasa infrastruktur (demand

60 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

projection) yang diketahui pada saat Komitmen perusahaan Melakukan survey kepuasan pelanggan proyek tersebut beroperasi. terhadap perlindungan terhadap kinerja seluruh divisi konsumen dan operasional. Survey dilakukan dengan Untuk mengurangi kemungkinan risiko stakeholder lainnya. menyebarkan kuesioner kepada para pada fase operasional, Perseroan dapat Perlindungan hak-hak konsumen Pemilik Proyek dengan sasaran untuk menempuh jalan negosiasi dengan dengan melakukan penerapan Kebijakan mengetahui tingkat kualitas kinerja meminta kepada pemerintah untuk Mutu dan Pemeliharaan Lingkungan Perseroan di mata para Pemilik Proyek memberikan kompensasi dalam rangka merupakan Komitmen yang dilakukan dan masyarakat pada umumnya. public service obligation (PSO), dan Perseroan yaitu : Untuk menjaga obyektifitas, survey meminta jaminan jumlah minimum • Mengusahakan jasa dan produk yang tersebut dilakukan oleh sebuah pemakaian jasa dari pemerintah untuk bermutu tinggi untuk memenuhi lembaga independen dan hasilnya akan mengurangi risiko kegagalan pasar. kelancaran, keamanan, dan dipergunakan untuk dasar dalam upaya kenyamanan konsumen. meningkatkan kualitas pelayanan kepada 8. Tanggung Jawab • Mendorong segenap jajaran konsumen. Sosial Perusahaan Perseroan untuk selalu meningkatkan Komitmen Perseroan dalam tanggung ketrampilan dan keahlian serta selalu Dalam melakukan pengelolaan atas jawab sosial dalam rangka kepedulian bertanggung jawab dan tertib dalam keluhan pelanggan, ADHI menetapkan masyarakat dan lingkungan dapat dilihat menjalankan tugasnya. penanggungjawab untuk tiap-tiap dalam misi korporasi serta ADHI Priciple. • Menyempurnakan sistem dan tingkatan organisasi, yaitu tingkat Pada butir 3 Misi Adhi 2007 – 2011 lingkungan kerja secara terus menerus proyek, tingkat Divisi, dan tingkat Kantor disebutkan, “Berperan aktif dalam ke arah yang lebih efektif dan efisien Pusat. Biaya rework yang dikeluarkan program Public-Private Partnership untuk mendukung tercapainya mutu berkaitan dengan penyelesaian keluhan (PPP) untuk mendukung pertumbuhan pelayanan. pelanggan dimasukkan ke dalam biaya ekonomi, dan menjalankan inisiatif- proyek. Realisasi biaya rework selama inisiatif Corporate Social Responsibility Pembentukan Pusat tahun 2009 adalah sebesar Rp5,785 (CSR) dalam rangka pengembangan Pengaduan Konsumen miliar. Sumber Daya Manusia.” Artinya, ADHI Dalam hal pelayanan harus berkembang secara bisnis, namun terbaik kepada ADHI memiliki ADHI Base yang antara tetap peduli terhadap pertumbuhan konsumen, Perseroan memberikan lain berisi metode kerja yang pernah ekonomi masyarakat dan ikut Pusat Pengaduan Konsumen yang dapat dilaksanakan di proyek maupun inovasi- meningkatkan kualitas hidup masyarakat. dilihat dalam website www.adhi.co.id, inovasi yang telah dihasilkan dan diuji Hal tersebut dapat dilihat pada satu nilai telepon maupun facsimile, melakukan keberhasilannya. Melalui sarana tersebut, ADHI yaitu dalam prinsip “humane” rapat koordinasi mingguan dengan dan dengan memperhatikan diharapkan terdapat nilai “preserving environtment” owner yang merupakan arena untuk dapat menghindari terjadinya defect dan “supporting community penyampaian komplain, dan klausul yang sama di waktu yang akan datang. development”. dalam kontrak yang mengatur tentang masa pemeliharaan. Program Kemitraan DAN Secara tegas, ADHI juga menyatakan, Biaya untuk peningkatan layanan kepada Bina Lingkungan (PKBL) penerapan CSR bagi ADHI adalah konsumen telah dialokasikan pada biaya Sebagai Badan Usaha Milik Negara, peran bertujuan: overhead, mulai dari tingkat proyek sosial ADHI dituangkan dalam Surat a) menjadi mitra bagi pengembangan sampai ke tingkat pusat. Peraturan Menteri Negara BUMN yang ekonomi masyarakat yang berwatak sekarang menjadi Kementerian BUMN kemanusiaan dan berkelanjutan Program Peningkatan Nomor : PER-05/MBU/2007 tentang (sustainable) dengan komitmen Layanan kepada Program Kemitraan BUMN dengan Usaha mengentaskan kemiskinan Konsumen Kecil dan Program Bina Lingkungan, b) menjadi agen perubahan sosial demi Dalam memberikan pelayanan kepada serta Surat Edaran Menteri Negara Badan peningkatan kualitas hidup yang Dalam memberikan pelayanan kepada Usaha Milik Negara Nomor : SE-433/ berkaitan dengan pendidikan dan konsumen, ADHI melakukan hal-hal MBU/2003 tanggal 16 September 2003 kehidupan spiritual sebagai berikut: tentang Petunjuk Pelaksanaan Program c) mengambil inisiatif dalam pelestarian Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil lingkungan hidup. dan Program Bina Lingkungan.

Laporan Tahunan ADHI 2009 61 Tata Kelola Perusahaan

Pertanggung Jawaban atas pelaksanaan Dana Program Kemitraan tersebut Berdasarkan Wilayah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan didistribusikan ke wilayah dengan jumlah Uraian Jumlah (PKBL) dituangkan dalam sebuah Laporan mitra sebagai berikut : Pinjaman Modal Keuangan setahun sekali dan diaudit Wilayah Nilai (Rp.) Jumlah DKI Jakarta 382,500,000 oleh Akuntan Publik yang ditunjuk Mitra Perseroan dan selanjutnya disampaikan Jawa Barat 560,000,000 kepada Menteri BUMN. Sesuai keputusan DKI Jakarta 382,500,000 21 215,000,000 Menteri BUMN, kinerja PKBL juga Jawa Barat 560,000,000 20 Jawa Tengah merupakan salah satu unsur yang Banten 215,000,000 13 290,000,000 mempengaruhi penilaian atas kinerja Jawa Tengah 290,000,000 3 Lampung 270,000,000 Perseroan Jawa Timur 270,000,000 2 Jawa Timur - Sulawesi - Program Kemitraan Sedangkan Dana Pembinaan Kemitraan Program Kemitraan merupakan program dipergunakan untuk pembiayaan Sub Jumlah 1,717,500,000 untuk meningkatkan kemampuan usaha kegiatan yang diharapkan dapat Beban Pembinaan kecil agar menjadi tangguh dan mandiri mendorong perkembangan usaha serta melalui pemanfaatkan dana dari sebagian meningkatan produktivitas Mitra Binaan Banten 44,033,350 laba perusahaan. Dimana pinjaman atau penelitian dan pengembangan. DKI Jakarta kepada mitra binaan tersebut akan Pembinaan dapat berupa pendidikan, 46,581,000 digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan, magang, pemasaran, Sub Jumlah 90,614,350 Modal Kerja atau Investasi dalam rangka dan pameran. Di tahun 2009 telah Jumlah 1,808,114,350 pengembangan usaha. dikeluarkan Dana Pembinaan Kemitraan sebesar Rp166,2 Juta yang dipergunakan Pinjaman program kemitraan ini untuk pelatihan dan pameran. Program Bina mensyaratkan bahwa usaha yang diberi Lingkungan pinjaman adalah perusahaan yang Mitra Binaan yang telah dibina dan diberi Program Bina Lingkungan adalah memiliki kekayaan bersih maksimal pinjaman sampai bisa lebih Mandiri merupakan program pemberdayaan Rp200 juta atau omset maksimal Rp1 dan tangguh dalam sisi finansial, maka kondisi sosial masyarakat yang bertujuan miliar per tahun, telah melakukan diharapkan dapat menjadi Bankable. memberikan manfaat kepada masyarakat kegiatan usaha minimal 1 tahun dan Sampai saat ini ada sepuluh mitra binaan di wilayah sekitar wilayah kerja WNI. Jasa administrasi bagi pinjaman ADHI yang sudah Bankable, diantaranya perseroan. ini adalah 6% per tahun, yang akan dua mitra dari Jakarta, lima mitra dari dipergunakan untuk biaya operasional Jawa Barat, dua mitra dari Jawa Tengah Sumber dana Program Bina Lingkungan penyaluran, seperti biaya survey dan satu mitra dari Jawa Timur. perseroan tahun 2009 ini berasal dari lapangan, penagihan, pembinaan, beban penyisihan laba bersih perseroan setelah administrasi, dan umum. pajak tahun buku 2008 sebesar 0,5% Realisasi Penyaluran Dana Program yaitu sebesar Rp407.412.475 ditambah Sumber dana Program Kemitraan di Kemitraan Tahun 2009 (dalam Rp) saldo awal dan pendapatan bunga tahun 2009 berasal dari Penyisihan Laba Berdasarkan Sektor jasa giro, dengan total dan sebesar Bersih perusahaan tahun buku 2008 Uraian Jumlah Rp1.644.549.098. yang besarnya ditentukan berdasarkan Pinjaman Modal hasil keputusan RUPS yaitu 0,25% atau Di tahun 2009 ADHI telah menyalurkan Sektor Industri 907,500,000 Rp203.706.238 ditambah Angsuran dana Bina Lingkungan sebanyak Sektor Perdagangan 530,000,000 Pokok Pinjaman, Pendapatan Jasa Rp401,28 Juta yang dialokasikan 10,000,000 Administrasi dan Saldo awal tahun 2009 Sektor Pertanian di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dengan total dana Rp1.892.877.931. Sektor Peternakan 10,000,000 Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur, Sektor Perkebunan 15,000,000 Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera Di tahun 2009, ADHI telah menyalurkan Sektor Perikanan - Barat. Dana Program Bina Lingkungan pinjaman Program Kemitraan sebesar Sektor Jasa 195,000,000 tersebut diberikan untuk kegiatan : Rp1,717 Miliar kepada para mitra • Bantuan Bencana Alam. Sektor Lainnya 50,000,000 binaan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Perseroan memberikan bantuan Sub Jumlah 1,717,500,000 Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa sandang dan pangan untuk korban Beban Pembinaan Tengah. Sektor usaha yang mendapat bencana alam di Padang sebesar pinjaman dari ADHI untuk tahun 2009 Pendidikan & Pelatihan 44,033,350 Rp100 Juta dan bencana alam di adalah industri, perdagangan, pertanian, Promosi & Pameran 46,581,000 Kabupaten Garut sebesar Rp100 Juta. peternakan, perkebunan, jasa, dan Sub Jumlah 90,614,350 lainnya. Jumlah 1,808,114,350

62 Laporan Tahunan ADHI 2009 • Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Dalam pelaksanaan kegiatan Program berbagai aplikasi teknologi, maka Perseroan memberikan bantuan Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), perseroan dengan senantiasa menjaga bea siswa untuk siswa yang kurang Kementerian BUMN sudah memasukan keseimbangan antara pekerjaan dengan mampu, khususnya anak karyawan dalam suatu Sistem Informasi alam sekitarnya dengan menjaga yang berprestasi, pemberian ATK dan Kementerian BUMN dengan nama www. kebersihan disekitar tempat kerja dan Buku Pelajaran untuk siswa, bantuan bumn.go.id dengan nama Portal PKBL menjaga keselamatan pekerja dari komputer, renovasi sekolah, dengan yang mencakup : Rencana Tahunan, hal–hal yang mengakibatkan keadaan jumlah bantuan yang diberikan Laporan Kinerja Triwulan, Laporan Kinerja tidak aman. sebesar Rp106.27 Juta. Tahunan, Cerita Sukses, Data dan Produk • Bantuan Peningkatan Kesehatan Mitra, Kegiatan Bina Lingkungan, Berita, Setiap insan ADHI berkomitmen untuk Perseroan memberikan bantuan Siaran Pers, Makalah, Situs, Agenda. melaksanakan kegiatan baik di kantor untuk Pos Sehat bagi para balita dan maupun di proyek dengan selalu memberikan pelayanan kesehatan KEGIATAN SOSIAL ADHI memperhatikan aspek lingkungan, kepada salah satu sekolah dengan LAINNYA menjaga kestabilan lingkungan jumlah dana sebesar Rp5 Juta. Perseroan dalam rangka pelestarian sekitarnya dalam rangka turut • Bantuan Sarana dan Prasarana Seni Budaya warisan bangsa, ADHI memelihara kelangsungan hidup dunia. Perseroan memberikan bantuan untuk mengadakan lomba pertunjukan Perilaku individu unggul ini dibentuk perbaikan jalan setapak dan selokan Ketoprak yang dilaksanakan di Jakarta. dan ditanamkan terus menerus pada di daerah Depok dengan jumlah dana Di saat bersamaan diselenggarakan setiap insan ADHI berdasarkan nilai-nilai sebesar Rp2 Juta. juga pertandingan Vokal Group antar yang tercantum pada ADHI Principle. • Bantuan Sarana Ibadah Divisi ADHI, untuk mempererat rasa ADHI selalu berupaya agar setiap insan Perseroan memberikan bantuan untuk persaudaraan antar karyawan unit ADHI selalu peduli terhadap kelestarian kegiatan musholah dan Majelis Taklim operasi seluruh Indonesia dan karyawan lingkungan yang bertujuan agar ADHI sebesar Rp2,5 Juta. di Kantor Pusat. menjadi perusahaan besar yang selalu peduli terhadap lingkungan. Dalam meningkatkan kesadaran Realisasi Penyaluran Dana Bina karyawan untuk pemakaian produk Hal ini dibuktikan dengan telah Lingkungan Tahun 2009 (dalam Rp) dalam negeri dan pelestarian seni didapatnya sertifikasi Manajemen Per Bidang budaya, Perseroan menyelenggarakan Lingkungan berdasarkan ISO 14001, Bantuan Jumlah Pasar Rakyat di Jakarta yang penjualnya dimana secara periodik dilakukan Korban Bencana Alam 100,000,000 merupakan Mitra Binaan ADHI, assessment oleh pihak eksternal untuk Pendidikan & Pelatihan 106,275,000 produk yang di jual berupa : Batik dari memastikan apakah dalam setiap Penngkatan Kesehatan 5,000,000 Pekalongan dan Cirebon, Suvenir dari kegiatannya ADHI telah memenuhi Tasikmalaya, Produk Kulit dari Garut, persyaratan Standar & Peraturan Prasarana & Sarana Umum 2,000,000 makanan ringan dari Kuningan, dan lain- perundangan yang berlaku. Sejak Sarana Ibadah 2,500,000 lain. Dalam kegiatan tersebut ADHI telah diperolehnya sertifikat pada tahun 2007 memberikan dukungan dana sebesar sampai dengan saat ini belum terdapat Pelestarian Alam 85,500,000 Rp30 Juta. non conformance (NC) yang sifatnya Sub Jumlah 301,275,000 major. BUMN Peduli 100,000,000 Dalam rangka promosi produk Mitra Jumlah 401,275,000 Binaan ADHI mengikutsertakan Mitra Secara organisasi telah ditetapkan Binaannya dalam Pameran Gelar Karya penanggungjawab secara berjenjang Per Wilayah PKBL BUMN dan Inactraft di Jakarta untuk pengelolaan lingkungan, yaitu: Bantuan Jumlah Convention Center Jakarta dengan • Tingkat proyek adalah Kepala Proyek DKI Jakarta 77,100,000 mendukung pendanaan sebesar Rp84 dibantu oleh HSE Supervisor; Banten 7,500,000 Juta. • Tingkat Divisi adalah Kepala Divisi Jawa Barat 100,000,000 dibantu oleh Manajer Produksi; Jawa Tengah 85,500,000 Tanggung Jawab Sosial • Tingkat Kantor Pusat adalah Finance & HR Director dibantu oleh Operating Lampung 5,000,000 Perusahaan terhadap pelestarian alam dan Support Department & Jawa Timur 11,175,000 Manajemen Lingkungan • General Affair; Sumatera 105,000,000 Dalam melaksanakan fungsi usahanya Kalimantan 5,000,000 Perseroan bergerak dibidang Usaha Pelaporan juga dilakukan secara Sulawesi 5,000,000 Jasa Konstruksi, setiap hari bersentuhan berjenjang bersama dengan Laporan K3 Sub Jumlah 401,275,000 dengan lingkungan disekitarnya dengan dari Proyek ke Divisi, dari Divisi ke Kantor

Laporan Tahunan ADHI 2009 63 Tata Kelola Perusahaan

Pusat dimana pada masing-masing 9. Perkara Penting Monorail merupakan salah satu tingkatan dilakukan evaluasi untuk yang Sedang Dihadapi proyek yang menjadi prioritas untuk perbaikan. Dalam tahun 2009, anggota Direksi dilaksanakan. maupun Dewan Komisaris tidak Contoh implementasi manajemen mempunyai perkara penting yang Nilai tagihan yang dicairkan dan lingkungan di kantor adalah : sedang dihadapi. Sedangkan Perseroan tagihan yang belum dibayar dapat 1. Mengurangi penggunaan listrik dan air mempunyai beberapa perkara sbb.: dilihat pada Laporan Keuangan untuk operasional Kantor ; Audited tahun buku 2009 pada 2. Membantu program langit biru 1. Proyek Jakarta Monorail bagian terakhir Laporan Tahunan ini. Pemerintah dengan mensyaratkan Pada proyek tersebut ADHI sebagai bahwa setiap kendaraan operasional Kontraktor Design and Build dan Kantor sudah lulus uji emisi; sebagai pemilik proyek adalah PT 2. Proyek Shangri-la dan Merweb Tower 3. Menggunakan lampu hemat energi; Jakarta Monorail. Saat ini proyek Doha City Centre Qatar 4. Menggunakan freon ramah terhenti dikarenakan PT Jakarta ADHI sebagai sub kontraktor dari Al lingkungan; Monorail belum dapat menyediakan Habtoor Engineering. Pada proyek 5. Menurunkan jumlah pemakaian kertas; pendanaan proyek sehingga ini terjadi pemutusan kontrak secara 6. Menjaga baku mutu air buangan & pekerjaan-pekerjaan yang telah sepihak oleh Al Habtoor Engineering standar kebisingan; diselesaikan oleh ADHI tidak terbayar, dengan alasan ADHI tidak dapat sehingga ADHI melakukan gugatan memenuhi kewajibannya sesuai Implementasi di Proyek: kepada PT Jakarta Monorail atas dengan kontrak, sehingga jaminan 1. menjaga baku mutu air buangan & piutang tersebut. Dalam persidangan pelaksanaan dicairkan dan tagihan- standar kebisingan; ADHI dan PT Jakarta Monorail sepakat tagihan atas pekerjaan yang telah 2. mengelola limbah B3; untuk melakukan perdamaian. Adapun diselesaikan tidak dibayar. 3. berupaya mematuhi Peraturan isi perdamaian antara lain: Atas hal tersebut ADHI berusaha Perundangan yang terkait dengan • PT Jakarta Monorail mengakui melakukan negosiasi dengan pelaksanaan Proyek; seluruh hutangnya terdiri dari pokok Al Habtoor Engineering agar 4. mengelola sampah padat; dan bunga kepada ADHI, permsalahan tersebut dapat 5. mengusulkan penggunaan lampu • PT Jakarta Monorail akan membayar diselesaikan secara musyawarah. hemat energi; kepada ADHI setelah adanya Namun apabila cara tersebut tidak 6. mengusulkan penggunaan freon financial closed dan draw down berhasil akan ditempuh jalur hukum ramah lingkungan; dana, yaitu melalui Arbitrase. 7. mengusulkan penggunaan building • ADHI akan mendapat prioritas utama system management; untuk mendapatkan pembayaran Permasalahan tersebut akan 8. kendaraan operasional Proyek lulus uji sebagai piutang yang diutamakan/ berpengaruh kepada cash flow dan emisi; kreditur preferen. berpotensi menimbulkan kerugian, 9. melakukan evaluasi operasi terkait namun ADHI secara bertahap aspek lingkungan yang penting. Proyek tersebut saat ini sedang melakukan penyisihan atas pencairan dilakukan audit oleh Pemerintah jaminan dan tagihan yang belum Bantuan Pelestarian Alam Provinsi DKI Jakarta dan BPKP terbayar. Nilai jaminan yang dicairkan • ADHI memberikan bantuan untuk Perwakilan Provinsi DKI untuk dan tagihan yang belum dibayar kegiatan penanaman 10.000 bibit melakukan penilaian kelayakan atas dapat dilihat pada Laporan Keuangan pohon mahoni muda di Kabupaten biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Audited tahun buku 2009 pada Wonogiri Propinsi Jawa Tengah dan Hal tersebut dilakukan dalam rangka bagian akhir Laporan Tahunan ini. Kabupaten Kulon Progo Propinsi penjajakan pengambilalihan proyek DI Yogyakarta dengan jumlah dana oleh Pemerintah. ADHI dalam menyelesaikan sebesar Rp85,5 Juta. permasalahan tersebut dibantu oleh Kondisi tersebut akan sedikit Pemerintah RI antara lain Utusan • Kegiatan yang sama juga dilakukan di berpengaruh terhadap cashflow, Khusus Pemerintah RI untuk Urusan sekitar Proyek PLTU Tarahan Lampung namun ADHI berkeyakinan piutang Timur Tengah, Kementerian BUMN, sejumlah 1.000 pohon usia sedang tersebut akan terbayar. Hal ini Kedutaan Besar RI di Qatar dan dengan nilai Rp80 juta dan di sekitar dikarenakan pemerintah telah Kantor Hukum dari Indonesia maupun proyek Banjir Kanal Timur sejumlah menerbitkan Instruksi Presiden Lauyer yang bertaraf International dan 1.176 pohon trembesi usia sedang No.1 Tahun 2010 tentang Prioritas berpraktek di Qatar. Dengan demikian dengan nilai Rp220 juta. Pembangunan dimana Proyek ADHI berkenyakinan bahwa dengan

64 Laporan Tahunan ADHI 2009 Keterbukaan Informasi

Bulan Kegiatan Media

Januari Pemberitahuan Meninggal Dunia Bapak Mas’oed Mahfuz Komisaris Independen ADHI BEI Penyampaian informasi tentang Rencana Buyback Saham ADHI BEI, Bapepam-LK Penyampaian Laporan Realisasi Buyback Saham ADHI BEI, Bapepam-LK Februari Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo BEI Koreksi Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo BEI Maret Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-7 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK April Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Kuningan City dan Bandara Kuala Namu BEI Pemberitahuan Informasi tentang Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan per 31 BEI, Bapepam-LK Desember 2008 (Diaudit) Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan per 31 Desember 2008 (Diaudit) BEI, Bapepam-LK Penyampaian Laporan Realisasi Buyback Saham ADHI BEI, Bapepam-LK Penyampaian Laporan Keuangan per 31 Desember 2008 (Diaudit) Surat Kabar Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum BEI, Bapepam-LK Penyampaian Laporan Keuangan per Maret 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK Mei Penyampaian Materi Merryl Lynch Conference BEI Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham BEI, Bapepam-LK Penyampaian Materi Analyst Meeting BEI Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham BEI, Bapepam-LK Juni Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-8 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK Pemberitahuan Informasi tentang Perubahan Tanggal Dimulainya Periode Perdagangan Tanpa BEI, Bapepam-LK Hak Dividen (Ex Dividen) Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Taxiway Bandar Udara Medan Baru BEI Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham BEI, Bapepam-LK Juli Penyampaian Informasi tentang Revisi Besaran Dividen Tahun 2008 BEI, Bapepam-LK Penyampaian Laporan Keuangan per Juni 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK September Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Stadion Gedebage BEI Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-9 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK Oktober Penjelasan atas Pertanyaan Bursa tentang Pemberitaan tentang ADHI di media massa BEI, Bapepam-LK Penyampaian Informasi Terkait Bencana Alam di Sumbar BEI Penjelasan atas volatilitas transaksi yang Dapat Mempengaruhi Harga Saham ADHI BEI Penyampaian Laporan Keuangan per September 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK Koreksi Penyampaian Laporan Keuangan per September 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK November Penyampaian Materi Citi Indonesia Investor Conference BEI Pemberitahuan Penyelenggaraan Public Expose BEI, Bapepam-LK Penyampaian Materi Analyst Meeting BEI, Bapepam-LK Penyampaian Materi Public Expose BEI, Bapepam-LK Desember Laporan Hasil Public Expose BEI, Bapepam-LK Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-10 Sukuk Mudharabah I BEI Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Surat Kabar Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BEI, Bapepam-LK

Laporan Tahunan ADHI 2009 65 langkah-langkah tersebut memitigasi 4. Perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Perseroan oleh Komisi Pengawas risiko kerugian. Selatan. Persaingan Usaha (KPPU) telah Melalui Gugatan No. 1382/ dinyatakan bersalah atas dugaan 3. Perkara No. 409/PDT.PLW/2007, pdt.G/2008/PNSlt, tanggal 27 Oktober pelanggaran terhadap larangan Perseroan melakukan gugatan 2008, Perseroan mengajukan gugatan praktek monopoli dan persaingan perlawanan atas penetapan eksekusi wan prestasi kepada PT Lumbung usaha tidak sehat, dan Perseroan sebagai tindak lanjut dari permohonan Mustika Perkasa atas pembayaran dikenakan sanksi administrasi berupa eksekusi sertifikat hak tanggungan No. (pokok ditambah bunga) senilai denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- 103/S&P/IX/07 tanggal 3 September Rp52.500.000.000,- Pembangunan 2007 yang dimohonkan oleh PT Hero Proyek Mall Merdeka Square di Sehubungan dengan Putusan Perkara Supermarket Tbk. Perseroan merasa Tangerang. No. 62/KPPU-L/2008, tanggal 18 Mei berhak atas asset bangunan yang akan 2009, Perseroan telah dinyatakan dilelang oleh PT Hero Supermarket, Tanggal 27 Agustus 2009 atas perkara melanggar pasal 22 Undang-Undang karena sampai dengan saat diajukan ini Majelis Hakim Pengadilan Negeri No. 5 Tahun 1999, tentang Larangan gugatan Perseroan belum sepenuhnya Jakarta Selatan memutuskan untuk Praktek Monopoli dan Persaingan menerima pelunasan pembayaran dari mengabulkan permohonan Perseroan. Usaha Tidak Sehat,atas Pengadaan PT Lumbung Mustika Perkasa selaku Atas putusan ini PT Lumbung Mustika Barang/Jasa Konstruksi SNVT pemilik proyek. Perkasa dan PT Hero Supermarket Tbk. Pembangunan Jalan dan Jembatan telah mengajukan banding. Sumbawa, Paket Peningkatan Gugatan yang telah diajukan oleh Jalan Sejorong -Tetar Lunyuk Tahun Perseroan berdasarkan Putusan Pada saat Laporan Tahunan ini dibuat Anggaran 2008. PN Tangerang tanggal 31 Juli perkara tersebut sudah disepakati 2008, gugatan Perseroan ditolak. untuk diselesaikan dengan perdamaian Perseoan atas putusan KPPU tersebut Atas putusan tersebut Perseroan yaitu disepakati untuk menjual mengajukan Gugatan Keberatan di mengajukan banding dan telah bersama asset tanah dan bangunan Pengadilan Negeri Denpasar dengan diputuskan oleh Pengadilan Tinggi yang menjadi pokok perkara yang Nomor Perkara : 261/pdt.g/2009/ Tangerang yang mengabulkan hasilnya akan dibagi sebagaimana pn.dps tanggal 24 Juni 2009. Atas permohonan banding Perseroan. diatur dalam kesepakatan. gugatan tersebut Pengadilan Negeri Saat ini PT Hero Supermarket Tbk. Denpasar melalui putusan tanggal dan PT Lumbung Mustika Perkasa, Dengan demikian dampak terhadap 12 Oktober 2009 Pengadilan Negeri mengajukan Kasasi atas Putusan No. keuangan Perseroan sedikit Denpasar menolak Gugatan Keberatan 84/PDT/2008 tanggal 2 Desember mempengaruhi arus kas dan biaya Perseroan. 2008. bunga bank namun relatif tidak signifikan. Saat ini Perseroan telah melakukan Pada saat Laporan Tahunan ini dibuat permohonan Kasasi ke Mahkamah perkara tersebut sudah disepakati 5. Peradilan di Pengadilan Negeri Agung untuk diselesaikan dengan perdamaian Denpasar yaitu disepakati untuk mensual Dalam perkara ini Perseroan Dengan demikian dampak terhadap bersama asset tanah dan bangunan melakukan kerjasama operasi dengan keuangan Perseroan sedikit yang menjadi pokok perkara yang PT Metro Lestari Utama dengan porsi mempengaruhi arus kas dan biaya hasilnya akan dibagi sebagaimana 60 : 40.Perseroan memenangkan bunga bank namun relatif tidak diatur dalam kesepakatan. tender atas Proyek Pembangunan signifikan. Jalan dan Jembatan Sumbawa, Paket Dengan demikian dampak terhadap Peningkatan Jalan Sejorong -Tetar 6. Peradilan Tata Usaha Negara di keuangan Perseroan sedikit Lunyuk. Namun setelah dinyatakan Semarang. mempengaruhi arus kas dan biaya sebagai pemenang ada pihak yang Perseroan melalui surat gugatannya bunga bank namun relatif tidak melaporkan kepada KPPU bahwa telah No. 21/G/TUN/2009/PTUN.Smg, signifikan. terjadi persekongkolan dalam proses menggugat Badan Pertanahan tender tersebut. Nasional Semarang, atas Terbitnya

66 Laporan Tahunan ADHI 2009 Sertifikat Hak Guna Bangunan No. Seluruh kegiatan keterbukaan dilakukan Sebagai upaya penegakan pelaksanaan 38 Desa Randugarut Kotamadya di bawah koordinasi Corporate Secretary ADHI Principles tersebut, manajemen Semarang atas nama PT Simongan melalui bagian Investor Relations dan akan melakukan penilaian atas Plastik Factory. Corporate Communications. Perseroan konsistensi perilaku jajaran Perseroan Dalam sertifikat tersebut sebagian secara konsisten telah melakukan siaran dalam mengamalkan ADHI Principles tanah milik Perseroan masuk kedalam pers, analyst meeting, majalah internal tersebut. ADHI Principles telah batas tanah milik PT Simongan Plastik yang juga disampaikan kepada para mitra disosialisasikan kepada seluruh Factory, sehingga tanah Perseroan kerja ADHI dan pemangku kepentingan karyawan. berkurang +/- 205 m2. lainnya, pameran, konferensi di dalam maupun di luar negeri serta pemaparan Sedangkan pada tahun 2009, ADHI Atas perkara tersebut Pengadilan publik. Selama 2009, Perseroan telah melaksanakan survey keterikatan Tata Usaha Negara Semarang melalui mempublikasikan siaran pers yang berisi karyawan (Engagement Survey) yang putusan Perkara No. 21/G/TUN/2009/ berbagai perkembangan material seperti dilakukan oleh PT Synovate dalam PTUN.Smg, tanggal 6 Oktober 2009, perolehan kontrak baru dan klarifikasi rangka mengukur iklim organisasi mengabulkan Permohonan Perseroan. atas pemberitaan proyek Monorail di perusahaan. Hasil pelaksanaan survey media serta mempublikasikan empat tsb. akan ditindaklanjuti dengan Menanggapi putusan tersebut, Badan laporan keuangan triwulanan. Selain itu penyusunan dan pelaksanaan program Pertanahan Nasional Semarang, seluruh publikasi kegiatan Perseroan juga peningkatan atas rekomendasi yang dan Intervien (PT Simongan Plastik dapat diakses masyarakat luas melalui disampaikan. Factory) Pada tanggal 30 Oktober website ADHI, www.adhi.co.id dan sub 2009 melakukan upaya banding di portal pada www.bumn.go.id. 12. Lain-lain Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Apabila pada tahun-tahun sebelumnya, Surabaya. Atas perkara tersebut 11. Etika Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pengadilan Tata Usaha Negara Sebagai perusahaan jasa konstruksi memberikan wewenang kepada Dewan Surabaya mengabulkan permohonan terpercaya, reputasi ADHI merupakan Komisaris untuk menetapkan Kantor banding Badan Pertanahan Nasional asset yang sangat berharga yang Akuntan Publik (KAP) yang akan Semarang, dan Intervien (PT Simongan harus senantiasa dipertahankan dan melakukan audit atas laporan tahun Plastik Factory). dikembangkan oleh seluruh jajaran ADHI. buku yang bersangkutan, maka pada RUPS Tahun 2009 telah ditetapkan Dampak terhadap keuangan Perseroan Etika Perusahaan dan hukum merupakan langsung KAP Husni, Mucharam & Rasidi tidak berpengaruh terhadap arus kas hal yang harus dipahami dimengerti untuk melakukan audit atas laporan dan biaya bunga bank. dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran keuangan Perseroan tahun buku 2009. Perseroan dalam melakukan aktifitas 10. Akses Data dan bisnis. Perilaku karyawan yang Untuk keperluan monitoring kinerja Informasi Perusahaan bertentangan dengan etika perusahaan anak-anak perusahaan, manajemen Keterbukaan (transparency) kepada dan hukum akan berdampak pada telah menugaskan Business para pemegang saham dan masyarakat kepercayaan dan reputasi Perseroan. Development Department melakukan luas telah dilakukan dalam bentuk analisa atas laporan manajemen anak keterbukaan informasi melalui berbagai Perseroan pada tahun 2007 telah perusahaan dan sekaligus melakukan media dan kegiatan pengungkapan membangun etika perusahaan yang koordinasi dengan komisaris anak (disclosure) sesuai dengan peraturan disebut juga dengan budaya “ADHI perusahaan. otoritas pasar modal. Hal ini sejalan “ (Advanced, Determined, Humane, dengan kebijakan Perseroan untuk Inspiring) atau ADHI Principles yang menegakkan dan mendorong dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk 78 Penyelenggaraan Rapat Komisaris dan keterbukaan. Dan pada tahun 2009 macam perilaku yang harus dilaksanakan Direksi selama tahun 2009 sebanyak ADHI telah menerima penghargaan oleh seluruh jajaran Perseroan. Hal 15 kali, dengan tingkat kehadiran Best Disclosure and Transparency oleh tersebut dibangun dalam upaya sebagaimana terlihat pada tabel. Indonesian Institute for Corporate mempertahankan kepercayaan dan dalam Directorship (IICD) dan Majalah Business rangka mencapai Visi dan Misi ADHI. Review.

Laporan Tahunan ADHI 2009 67 Profil Dewan Komisaris

Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM, M.Sc.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 10 Oktober 1955 (54 Tahun) di Tuban. Meraih gelar S1 Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1979, dan S2 Construction Management, Engineering Policy dari Washington University, St. Louis, AS pada tahun 1991. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain, yaitu: Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan (2005-2007); Kepala Pusat Kajian Kebijakan, Dep. PU (2003-2005); Direktur Bina Teknik, Ditjen. Perumahan dan Permukiman, Dep. Kimpraswil (2001-2003); Kepala Biro Perencanaan dan Informasi Publik, Dep. Kimbangwil (1999-2001); Direktur Bina Program Ditjen. Cipta Karya Dep. PU (1998-1999); Kepala Subdit Tata Bangunan Ditjen. Cipta Karya Dep. PU (1994-1998). Keanggotaan profesi antara lain Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), Himpunan Ahli Manajemen Konstruksi Indonesia (HAMKI), Society Value Engineers (SAVE), dan Construction Management Association of America (CMAA).

Ir. Harry Susetyo Nugroho, MBA

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 22 September 1955 (54 tahun) di Jakarta. Meraih gelar S1 Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980, dan Master dari University of Denver, AS pada tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Saat ini menjabat sebagai Deputi Meneg BUMN Bidang Logistik dan Pariwisata. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu: Asisten Deputi Urusan Usaha Industri Lainnya (2002-2003); Kepala Bidang Usaha Aneka Industri Lainnya (2001-2002); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Persero Industri dan Perdagangan (2000-2001); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha Pertambangan (1999- 2000); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha Industri Manufaktur dan Pertambangan (1998-1999); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Perusahaan Jasa Umum (1996-1998); Direktur PT Berikat Nusantara (1995-1996); Kasubdit. Pendanaan dan Sumber Daya (1993- 1995); Kepala Seksi Pertambangan dan Energi (1990-1993).

Gatot Trihargo, Ak., MAFIS

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1960 (49 tahun) di Yogyakarta. Meraih gelar S1 Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, pada tahun 1989 dan Master of Accountancy and Financial Information Systems (MAFIS) dari Cleveland State University, Cleveland, Ohio, AS, pada tahun 1993. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang. Saat ini menjabat sebagai: Asisten Deputi Urusan Informasi dan Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian BUMN sejak 2006; Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu: Staf Menteri Negara BUMN (2006-2007); Staf Sekretaris Kementerian Negara BUMN (2004-2006); Staf Khusus BUMN (2002-2004); BPPN (1999-2002); Kepala Seksi Pengawasan Usaha Patungan I Pertamina BPKP (1995-1999); Ketua Tim Pemeriksaan Restitusi Pajak (1989-1990); Anggota Tim Deputi Pengawasan Perminyakan dan Gas Bumi, Pertamina, BPKP (1983-1986).

68 Laporan Tahunan ADHI 2009 Murhadi, S.Sos, M.Si.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1950 (59 tahun) di Surakarta. Lulus AKABRI Darat pada tahun 1973 dan lulus SESKOAD pada tahun 1990. Meraih gelar S1 Ilmu Administrasi Negara dari Universitas Islam Malang pada tahun 2000 dan S2 Ilmu Administrasi Negara dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2002. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu: Bupati Kepala Daerah Tingkat II Probolinggo (1998-2003); Asisten Logistik Kodam V Brawijaya (1997-1998); Kazidam V Brawijaya (1995-1997); Pabandya 3/Devisa Paban II Ren Srenad (1993-1995); Kabag Inven Subdit Binmatzi Ditziad (1991-1993); Gumil Golvdepnubika Pusdikzi (1990-1991); Pabanda Renops Sops ABRI (1984-1990); Pasi II/Ops Yonzikon 12 (1981-1984); Dankiziban Yonzikon 12 (1979-1981); Paur Diklat Yonzikon 12 (1977-1979); Danton 1 KI.A. Yonzikon 12 (1974- 1977).

Amir Muin, BME, M.Sc.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 1 Desember 1943 (66 tahun) di Bukittinggi. Memperoleh gelar BME dari Akademi Teknik PUTL jurusan Mesin Departemen PUTL di Bandung pada tahun 1967. Meraih gelar M.Sc. dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian di Jakarta pada tahun 1974. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu: Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara VIII (2003-2008); Sekjen KPKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (2000-2004); Asisten Deputi IV Menpan Urusan Evaluasi Tata Laksana dan Kinerja Pelayanan Publik (2000); Pembantu Asisten Bidang Kebijaksanaan Menko Wasbangpan Urusan Kebijaksanaan PAN (1998- 2000); Pembantu Asisten Bidang Ketatalaksanaan Menpan Urusan Pelayanan Umum (1989-1998); Kepala Bagian Analisa Hasil Pengawasan, Itjen. Dept. PU (1983-1989); Kepala Sub. Bagian Analisa & Evaluasi Bagian Informasi & Tata Laksana Ditjen Bina Marga, Dept. PU (1977-1983) .

Laporan Tahunan ADHI 2009 69 Profil Dewan Direksi

Bambang Triwibowo

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 24 Agustus 1953 (56 tahun) di Cilacap. Memperoleh gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979 dan Sekolah Bisnis Manajemen Prasetya Mulya pada tahun 2001. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2008 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PT PP (2004-2008); Direktur Teknik & Pemasaran PT PP (2002-2004); Kepala Divisi Operasi II (1999-2002); Kepala Cabang PT PP (1992-1999); Manager di PT PP (1984-1992); Asisten Dosen di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta (1977-1979).

Indradjaja Manopol

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1958 (51 tahun) di Surabaya. Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 1984. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Realty dan sebagai Representative Partner Adhi Oman LLC. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Cabang I Medan (2001-2006); Audit Supervisor (2000-2001); Manajer Pemasaran Adhimix Precast (1998-2000); Manajer Pemasaran Adhi Beton (1991-1998); Kabag. Teknik Unit Adhi Property (1991-1991); Manajer Teknik JO ADHIKMAS (1991-1991); Office Engineer Proyek-Proyek di Sulawesi (1988-1991); Operation Manager Proyek-Proyek di NTT (1986- 1988); Kepala Proyek-Proyek di Jawa Timur (1979-1986).

Bambang Pramusinto

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 11 September 1959 (50 tahun) di Semarang. Meraih gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, pada tahun 1983. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Divisi Konstruksi II (2007-2010); Kepala Cabang VII Balikpapan (2000-2007); Kepala Bagian Teknik merangkap Kepala Cabang VIII Balikpapan (1998-2000); Koordinator Kepala Proyek-proyek Pengembangan Bandara Pattim (1997-1998).

70 Laporan Tahunan ADHI 2009 M. Fauzan

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 8 April 1953 (56 tahun) di Gresik. Meraih gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, pada tahun 1978 dan S2 Manajemen dari STM Prasetiya Mulya pada tahun 1994. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Divisi Konstruksi I, Jakarta (1998-2001); Kabag/Manager SDM Divisi Konstruksi I, Jakarta (1999-2001); Kepala Divisi ME, Jakarta (1996-2000); Kepala Divisi Gedung, Jakarta (1996-1998); Kepala Divisi Konstruksi II, Jakarta (1996); Kepala Cabang IV, Jakarta & Jawa Barat (1991-1996); Kepala Cabang merangkap Kabagtek Cabang V & VI, & Sumut (1990-1991); Wakil Kepala Cabang V & VI (Aceh & Sumut) (1989- 1990); Kepala Bagian Teknik Cabang III, Semarang (1987-1990); Resident Engineer Cabang Lampung (1979-1981); Resident Engineer Cabang Kalimantan Barat (1978-1979).

Supardi

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 2 Maret 1958 (51 tahun) di Cirebon. Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, pada tahun 1983 dan S2 dari STIE IBII pada tahun 2003. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Divisi Perekayasaan (2003-2006); Wakil Kepala Divisi Perekayasaan (2002- 2003); Kepala Divisi ME (2000-2003); Wakil Kepala Divisi ME (1996-2000); Kepala Bagian Teknik (1991-1996); Kepala Proyek (1987-1991).

Laporan Tahunan ADHI 2009 71 Komite Audit

Ketua Murhadi

Riwayat singkat Murhadi disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.

Anggota

Gatot Trihargo

Riwayat singkat Gatot Trihargo disajikan pada Profil Komisaris halaman 68.

Anggota

Erick

Dilahirkan pada tanggal 18 Mei 1973 (36 tahun) di Jakarta, Lulusan S2 Manajemen Akuntansi dan S1 Ekonomi dan Hukum dari Universitas Indonesia.

72 Laporan Tahunan ADHI 2009 Anggota Slamet Widodo

Lulusan S1 Teknik Arsitektur Universitas Borobudur yang dilahirkan pada 19 Agustus 1973 (36 tahun) dengan pengalaman kerja selama 10 tahun di beberapa perusahaan konstruksi.

Anggota Anggota

Syaiful

Lahir di Pariaman pada 15 Agustus 1958 (51 tahun). Lulus Sarjana STAN Jakarta pada tahun 1989. Mengawali karir sebagai Auditor pemerintah di BPKP (1981-2000). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara XI (2006-sekarang). Anggota Komite Audit pada Perum Penjaminan Kredit Indonesia (2006-sekarang). Konsultan Bidang Akuntansi dan Keuangan pada RSAB Harapan Kita (2008-sekarang), RS Ananda (2003- sekarang), Institut Pertanian Bogor (2004-sekarang). Staf Ahli Dewan Komisaris pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Bandar Lampung (2006-2007). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara VII Bandar Lampung (2004-2006).

Anggota

Laporan Tahunan ADHI 2009 73 Komite Kebijakan Corporate Governance

Ketua

Gatot Trihargo Riwayat singkat disajikan pada profil Komisaris Halaman 68.

Anggota

AP Purnomo Widodo

Lahir 9 Agustus 1968 (41 tahun) di Semarang, meraih gelar MBA dari International University of Japan (UIJ) Nagata tahun 2001. Mengawali karir sebagai auditor pemerintah di BPKP (1990-1999). Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Pusat Kompartemen Sektor Publik tahun 2005-2008. Sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang menjadi konseptor, penulis pedoman GCG dan quality assurance atas assessment GCG di BUMN.

Anggota

Bin Nahadi

Dilahirkan pada tanggal12 Februari 1976 (33 tahun) di Boyolali. Lulus sarjana dari STAN tahun 1999, dilanjutkan dengan meraih gelar MBA dari University of The Thai Chamber of Commerce Bangkok Thailand tahun 2005. Saat ini juga menjabat sebagai Pengajar di STAN, Anggota Komite Audit PT Hutama Karya, Peneliti The Indonesia Economic Intelligence.

74 Laporan Tahunan ADHI 2009 Komite Manajemen Risiko

Ketua

Murhadi

Riwayat singkat Murhadi, disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.

Anggota Anggota

Antonius Alijoyo

Kelahiran Jakarta 25 November 1963 (46 tahun), meraih gelar S2 dari IPPM. Saat ini menjabat sebagai Asia Pasific Group Director of PRMIA, anggota Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dan Leading Consultant di Indonesia bidang Corporate Governance dan Enterprise Risk Management.

Anggota Anggota

Eddy F. Sinaga

Lahir di Siantar 10 Juni 1958 (51 tahun), meraih gelas S1 dari STAN. Mengawali karir sebagai auditor pemerintah di BPKP. Kemudian bekerja di BPPN sampai dengan tahun 2004 dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President di Unit Aset Manajemen Investasi (AMI). Saat ini bekerja sebagai konsultan swasta.

Laporan Tahunan ADHI 2009 75 Tata Kelola Perusahaan

Corporate Secretary Kepala Audit Internal

Kurnadi Gularso Budhi Hidayati Lahir di Surabaya 26 Mei 1966 (43 tahun), lulusan Sarjana Teknik Lahir di Bandung pada tanggal 12 Februari 1956 (53 tahun). Lulus Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan lulus S2 Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun Bidang Strategic Management dari STM Prasetiya Mulya. Menjabat 1982. Menjabat sebagai Chief of Internal Audit sejak tahun 2010 sebagai Corporate Secretary sejak tahun 2004 sampai dengan sampai dengan sekarang. Auditor Internal pada Internal Audit/ sekarang. Komisaris PT Adhicon Persada (2009-sekarang). Direktur Satuan Pengawasan Intern (2003-2010). Manajer Pengendalian Adhi MultiPower Pte. Ltd (2008-sekarang). Anggota Dewan dan Pembinaan Proyek Divisi P3T (1997-2003). Kasie Pengendalian Pengawas Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2008-2009). Direktur Proyek Cabang Semarang (1985-1992), Kasie Pengendalian dan Teknik Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2005-2008). Regulator Pengawasan Sistem Mutu Divisi P3T (1992-1997). Mengawali karir Member dari Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, Presidium sebagai Estimator Cabang Semarang (1983-1985). Forum Humas BUMN (2006-sekarang). Marketing Manager Divisi Konstruksi II (2002-2004). General Manager Adhi Lao Precast Corporation, Philippines (2001-2002). Kepala Bagian Teknik Divisi Adhimix & Precast (1996-2001). Plant/Area Manager Unit Adhimix & Precast (1991-1996). Mengikuti dan menjadi pembicara di berbagai pelatihan dan seminar baik di dalam maupun luar negeri.

76 Laporan Tahunan ADHI 2009 Tata Kelola Perusahaan

Laporan TahunanLaporan 2009Tahunan ADHI 2009 77 Jaringan dan Alamat

Indonesia

Qatar India Oman Philippines Singapore

Divisi Konstruksi III Jl. Residen Abdul Rozak Kantor Pusat Komp. Perum. Kebun Sirih Satelit Blok A No.1 Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Jl. Dr. Mansyur No. 169 Medan 20121 - Indonesia Palembang 30114 - Indonesia Jakarta 12510 - Indonesia P. +62 711 813 449 P. +62 21 797 5312 P. +62 61 821 2607- 9 +62 61 821 5454 F. +62 711 811 644 F. +62 21 797 5311 E. [email protected] E. [email protected] F. +62 61 821 2610 E. [email protected] Jl. Arief Rahman Hakim No. 38 www.adhi.co.id Bandar Lampung 35132 - Indonesia Jl. Babu Rahma No.7 Setui P. +62 721 708 966 Divisi Banda Aceh, NAD - Indonesia F. +62 721 708 964 P. +62 651 429 59 F. +62 651 429 59 Jl. Tembok Baru No. 6 Divisi Konstruksi I Bengkulu 38222 - Indonesia Jl. Rambutan No. 27 P. +62 736 21662 Jl. Iskandarsyah Raya No. 65 A-B Pekanbaru 28294 - Indonesia F. +62 736 21662 Jakarta 12160 - Indonesia P. +62 761 561 330 P. +62 21 7278 8050 F. +62 761 561 329 F. +62 21 7278 8051 Divisi Konstruksi IV E. [email protected] E. [email protected] Jl. Gayung Kebonsari No. 167A Jl. Khatib Sulaeman No. 68 Surabaya 60231 - Indonesia Padang 25135 - Indonesia Divisi Konstruksi II P. +62 31 828 7251 P. +62 751 705 2115 +62 31 829 1671 F. +62 751 705 2115 Jl. Ir. H. Juanda No. 39 +62 31 829 0910 Jakarta 10120 - Indonesia F. +62 31 829 0710 Jl. Blekok Raya No. 25 P. +62 21 345 5731 E. [email protected] F. +62 21 345 5730 Rt. 25/Rw. 08 Kota Baru Jambi - Indonesia E. [email protected] Jl. Pemuda No. 82 P. +62 741 410 64 Semarang 50133 - Indonesia F. +62 741 410 64 Jl. Cilaki No. 57 P. +62 24 354 7455 Bandung 40114 - Indonesia +62 24 354 7456 P. +62 22 721 3346 +62 24 351 6474 +62 22 710 7205 F. +62 24 355 1911 +62 22 723 4156 E. [email protected] F. +62 22 727 1605 E. [email protected]

78 Laporan Tahunan ADHI 2009 Jaringan dan Alamat

Divisi Konstruksi V Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 35-37 Pagesangan, Mataram Anak Perusahaan NTB - Indonesia Jl. Milono No. 16 PT ADHI REALTY Balikpapan 76112 - Indonesia P. +62 370 626 894 Gedung Adhi Graha Lt. 15 Suite 1503 P. +62 542 736 315 F. +62 370 626 894 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 F. +62 542 735 221 Jakarta 12950 - Indonesia E. [email protected] Jl. Cak Doko No. 6, Kupang NTT - Indonesia P. +62 21 526 4545 F. +62 21 526 3535 Jl. Uray Bawadi No. 25 P. +62 380 838 228 Pontianak - Indonesia F. +62 380 831 444 E. [email protected] P. +62 561 734 860 E. [email protected] ADHI OMAN, LLC F. +62 561 732 508 PO Box 1826, Postal Code 130, Jl. Nusantara No. 1 Jl. Wolter Monginsidi Al Azaiba Block 38, Way 4011, Loktabat Selatan RT. 001/RW. 01, Passo Building 847, Suite 106, Plot No. 435/19 Banjarbaru - Indonesia Maluku - Indonesia North Ghubrah, Muscat, P. +62 511 477 3424 P. +62 911 361 036 Sultanate of Oman F. +62 511 477 3424 F. +62 911 361 036 P. +968 2449 4710 F. +968 2449 5367 E. [email protected] Divisi Konstruksi VI Divisi EPC

Jl. Letjen. Hertasning B II/02 Jl. Iskandarsyah I No. 8, Kebayoran Baru ADHI MULTIPOWER Pte. Ltd Makassar 90222 - Indonesia Jakarta 12160 - Indonesia 20 Mactaggart Road #07-02 P. +62 411 867 176 P. +62 21 7279 6567 Singapore 368079 +62 411 867 183 F. +62 21 7279 6568 P. +65 6256 7790 F. +62 411 862 212 E. [email protected] F. +65 6254 5487 E. [email protected] Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Divisi Internasional Perum. Vuria Indah Jalur V No. 225 Jakarta 12510 - Indonesia Jayapura - Indonesia P. +62 21 797 5312 P. +62 967 588 346 Indonesia F. +62 21 797 5311 F. +62 967 588 346 Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Lt. 3 Jakarta 12510 - Indonesia PT ADHICON PERSADA Jl. Camar No. 82 HBM P. +62 21 7130 0707 F. +62 21 7918 2927 Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Sorong - Indonesia Jakarta 12510 - Indonesia E. [email protected] P. +62 951 329 828 P. +62 21 797 4523 F. +62 951 329 828 +62 21 797 4524 Qatar F. +62 21 797 4525 Jl. Nusantara IV Trikora, Wosi Dalam PO Box 55126, Doha - State of Qatar E. [email protected] Manokwari - Indonesia Ramanda Signal Area P. +62 986 212 269 Al-Mana Building, 2nd Floor, Office #6 F. +62 986 212 269 P. +974 437 6286 PT DURI INDAH RAYA Jl. Tuanku Tambusai No. 459 B F. +974 431 4467 Jl. Istiqlal Lingkungan II No. 78 Pekan Baru - Riau Kampung Arab, Manado - Indonesia P. +62 761 659 99 P. +62 431 852 893 India F. +62 761 650 88 F. +62 431 852 893 Plot No. N3/3 IRC Village, Nayapali E. [email protected] Bhuneswar fi 751015 Orissa, India Jl. Jendral Sudirman Divisi Konstruksi VII P. +91 9938 748 988 Komp. Duri Indah Raya Kav. 109 Duri Riau - Indonesia Jl. Merdeka VIII/6, Denpasar P. +62 765 597 888 Philippines Bali 80235 - Indonesia F. +62 765 597 733 P. +62 361 244 722 - 3 #6A, Church Street, Grace Village +62 361 246 197 Quezon City - The Philippines F. +62 361 246 196 P. +632 367 9943 E. [email protected] F. +632 367 9984

Laporan Tahunan ADHI 2009 79 Tanggung Jawab Pelaporan

Kebenaran isi Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangan masing-masing di bawah ini.

DEWAN KOMISARIS

Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM, M.Sc. Komisaris Utama

Ir. Harry Susetyo Nugroho, MBA Gatot Trihargo, Ak., MAFIS Komisaris Komisaris

Murhadi, S.Sos., M.Si. Amir Muin, M.Sc. Komisaris Independen Komisaris Independen

DIREKSI

Bambang Triwibowo Direktur Utama

Indradjaja Manopol Bambang Pramusinto Direktur Operasi I Direktur Operasi II

M. Fauzan Supardi Direktur Pengembangan Usaha Direktur Keuangan & SDM

80 Laporan Tahunan ADHI 2009