No. 70 | Mei 2011 Gedung ITC Lt. 6 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 14430 Tel. (021) 6016332 Fax. (021) 6016334 [email protected] www.tzuchi.or.id

Menyambut 45 Tahun Tzu Chi

Inspirasi | Hal 12 Dengan bergabung di Tzu Chi, Riadi Pracipta yang dahulu cuek dan tidak mau tahu urusan orang lain diajarkan untuk berempati kepada sesama dan melihat segala sesuatunya dari banyak sisi.

Lentera | Hal 10 Saat kita menjalani kunjungan kasih disertai ketulusan dan cinta kasih, hati ini akan diliputi oleh suka cita. Demikian pula dengan para keluarga penerima bantuan, mereka menjadi selalu merindukan Yahya Anand DAMAI WAISAK. Keindahan barisan berasal dari keindahan setiap insan yang ada di dalamnya. Pesona Waisak sebening embun pagi dan secerah kehadiran relawan. cahaya bagaikan keindahan yang takkan pernah mati. Namun di balik semua keindahan itu harus tersimpan rasa syukur pada empat budi besar .

Pesan Em pat puluh lima tahun yang lalu, langkah tinggal Master Cheng Yen tersebut. Griya Jing Si Hidup”. Sama halnya dengan kegiatan serupa Master Cheng Yen sepatu kain Master Cheng Yen menapak adalah kampung halaman batin insan Tzu Chi. di negara lain, relawan Tzu Chi dari lembut dari rumah ke rumah penerima Meski luasnya hanya sekitar 125 meter persegi, berbagai ragam keyakinan dan latar belakang | Hal 13 ini adalah tempat bagi Master Cheng Yen melatih juga merasakan keteduhan sewaktu mengikuti bantuan Tzu Chi. Kini, langkah itu menjadi diri sejak awal. Di tempat ini –tepatnya setelah upacara ini. “Insan Tzu Chi senantiasa bekerja Tubuh kita terus mengalami barisan panjang relawan penebar pondok kayu kecil dan Wihara Pu Ming– Master dengan tulus dan berbagi ajaran Buddha dengan perubahan. Demikian juga cinta kasih di berbagai pelosok dunia. membabarkan Dharma, membantu orang yang orang lain. Apa pun keyakinan dan ras mereka, dengan alam semesta ini. kurang mampu, serta berbuat kebajikan. “Tahun kita hanya ingin membangkitkan cinta kasih yang Baik kondisi alam maupun 1969, Griya Jing Si mulai digunakan. Tidur, bekerja, paling tulus,” kata Master Cheng Yen. pikiran manusia, semuanya epatnya pada tanggal 24 bulan 3 penang- maupun rapat, semuanya dilakukan di ruangan Makna utama pemandian rupang Buddha tidak pernah berhenti galan lunar adalah hari kelahiran Tzu Chi. ini. Griya Jing Si yang begitu kecil ini, yang hanya adalah menyucikan batin, merefleksi diri, dan berproses TSetiap tahun, Master Cheng Yen dan para seluas 125 meter persegi, mengemban begitu melenyapkan kegelapan batin. Master Cheng Yen biksuni di Griya Jing Si menyambut hari tersebut banyak fungsi yang besar sejak masa celengan juga mengungkapkan sewaktu menjalani prosesi dengan mengadakan kebaktian Bhaisajyaguru. bambu hingga sekarang,” kata Master Cheng Yen pemandian rupang Buddha, sesungguhnya yang Pada tahun 2011, hari lahir Tzu Chi yang ke-45 mengenang. Mulai dari Griya Jing Si di Hualien, para umat tengah membersihkan hati mereka jatuh pada tanggal 26 April. Dengan dukungan Taiwan, Tzu Chi berkembang hingga memiliki sendiri. Dalam upacara ini, para umat yang kemajuan teknologi, Persamuhan Dharma Sutra cabang di 53 negara. Insan Tzu Chi telah tersebar hadir berbaris maju dengan khidmat, bergiliran 心能、有知足 Bhaisajyaguru kini dapat dilangsungkan serentak di 5 benua di dunia dan memberikan sentuhan menuju altar untuk menyentuh air wangi dan di 19 negara, 128 wilayah melalui konferensi kemanusiaan di lebih dari 70 negara. menghormat pada Buddha. “Kita hendaknya 念,就是的心念。 video ke Griya Jing Si, Hualien, Taiwan. dapat melenyapkan ego dan merendahkan hati Dalam ceramahnya pagi itu, Master Cheng Menyucikan Hati Sendiri batin terasa damai. Dengan demikian, hati Secara resmi, Hari Tzu Chi diperingati pada kita akan menjadi jernih dan terang,” kata Master Hati yang selalu bisa Yen mengingatkan agar semua orang melewati setiap detik dari 86.400 detik yang ada setiap hari hari Minggu kedua bulan Mei setiap tahunnya, menerangkan makna prosesi tersebut. merasa puas dan dengan penuh kesungguhan hati, memanfaatkan bersamaan dengan peringatan Waisak dan Hari Dalam usia yang ke-45, Empat Misi Utama dan senantiasa bersyukur setiap waktu yang ada dengan selalu mengingat Ibu Internasional. Dalam peringatan itu, insan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi telah berkembang adalah cermin batin ketidakkekalan. “Kehidupan manusia terus Tzu Chi di seluruh dunia mengadakan upacara sangat luas. Tzu Chi juga menjadi salah satu badan yang sehat. berlanjut di dunia ini, berlangsung dalam interak- pemandian rupang Buddha di masing-masing kemanusiaan yang telah mendapat pengakuan si antarmanusia. Namun kehidupan ini hanyalah wilayah. Peringatan ini bersifat lintas agama dan dari dunia internasional dengan menerima Status Kata Perenungan sebatas tarikan napas, kapan napas ini akan dapat diikuti oleh umat dari beragam agama. Konsultatif Khusus dari Badan Asosiasi Ekonomi Master Cheng Yen berhenti, tiada yang tahu. Meski demikian, Di beberapa negara benua Eropa dan Amerika, dan Sosial PBB (ECOSOC) pada tahun 2010 (Renungan Kalbu 7B) bahwa kehidupan tidak bisa diketahui panjang para pastor dan suster ikut menghadiri upacara lalu. Pengakuan ini bukan berarti kebanggaan pendeknya, kita bisa memaksimalkan waktu pemandian rupang Buddha di Tzu Chi. Sewaktu melainkan tanggung jawab yang lebih besar. hidup ini dengan bersumbangsih bagi orang upacara, mereka menyentuhkan jari ke air wangi, Master Cheng Yen berkata, “Selama 45 tahun ini, banyak,” kata Master Cheng Yen. memberi hormat pada Buddha, ber-anjali, dan dalam 86.400 detik setiap harinya, saya senantiasa Tayangan video pun menampilkan beberapa kemudian mengakhiri dengan membuat tanda bersyukur. Kita semua hendaknya menggenggam puluh biksuni memenuhi ruang kebaktian, juga salib. Di Indonesia, pada tahun 2011 peringatan waktu yang ada saat ini, melakukan yang harus barisan panjang insan Tzu Chi yang sejak subuh ketiga momen penting ini diadakan pada tanggal dilakukan, dan mengembangkan Empat Misi Tzu melakukan puja namaskara (bersujud setiap 3 8 Mei 2011 dengan tema “Membalas Budi Chi. Terima kasih kepada semua insan Tzu Chi!” langkah –red) menuju Griya Jing Si rumah tempat Luhur Buddha,Orang Tua, dan Semua Makhluk Apriyanto/Ivana(dari berbagai sumber) www.tzuchi.or.id 2 DARI REDAKSI Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 Selamat Ulang Tahun Tzu Chi

erjalanan ribuan kilometer juga memperoleh pengakuan dari dunia Seperti tahun-tahun sebelumnya, dimulai dengan satu langkah”, internasional. Salah satunya adalah pada bulan Mei insan Tzu Chi di “Pperibahasa ini tampaknya tepat penghargaan dari Badan Asosiasi seluruh dunia akan melakukan untuk menggambarkan upaya Master Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) pada perayaan “Waisak, Hari Tzu Chi, dan Cheng Yen dalam mendirikan Yayasan tahun 2010 lalu. Sebelumnya pada Hari Ibu Internasional”. Di Indonesia, Buddha Tzu Chi 45 tahun silam. Sejak tahun 2007, Master Cheng Yen juga peringatan Waisak 2011/2555 ini akan awal berdiri (14 Mei 1966), misi Tzu Chi memperoleh Niwano Peace Prize ke-24 diadakan pada tanggal 8 Mei 2011 adalah menolong umat manusia dan dari The Niwano Peace di Jepang. Di di lokasi pembangunan gedung Aula melindungi bumi. Namun upaya ini tahun 2011 ini, majalah berita tingkat Jing Si Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tidaklah mudah. Master Cheng Yen dunia TIME memasukkan Master Kapuk, Jakarta Utara. Dalam peringatan yang berdiri pada tanggal 28 September mengumpamakan dirinya bagaikan Cheng Yen dalam daftar tahunan itu insan Tzu Chi di seluruh dunia 1994, merupakan kantor cabang dari seekor semut di kaki Gunung Sumeru 100 orang paling berpengaruh di melakukan upacara pemandian rupang Yayasan Buddha Tzu Chi Internasional yang terus-menerus menyerukan dunia. Kehormatan ini merupakan Buddha. Menurut Master Cheng Yen, yang berpusat di Hualien, Taiwan. Sejak kebajikan, mengimbau setiap orang pengakuan terhadap Master Cheng sewaktu menjalani prosesi pemandian didirikan oleh Master Cheng Yen pada untuk mengikis kemarahan, dendam, Yen dalam menyebarkan cinta kasih rupang Buddha, sesungguhnya para tahun 1966, hingga saat ini Tzu Chi telah keserakahan, dan kekotoran batin tanpa pamrih kepada orang-orang di umat tengah membersihkan hati memiliki cabang di 52 negara. lainnya. Jadi terbayang betapa keras dunia selama 45 tahun terakhir dan mereka sendiri. Peringatan ini sendiri dan gigihnya Master Cheng Yen dalam mengapresiasi sumbangsih relawan bersifat lintas agama dan dapat diikuti Tzu Chi merupakan lembaga sosial mewujudkan harapannya: menyucikan Tzu Chi. Pengakuan ini bukan berarti oleh umat dari beragam agama. kemanusiaan yang lintas suku, agama, hati manusia, mewujudkan masyarakat kebanggaan, melainkan tanggung Seperti ditegaskan Master Cheng Yen, ras, dan negara yang mendasarkan yang aman dan damai, serta dunia jawab yang lebih besar. Master Cheng “Insan Tzu Chi senantiasa bekerja aktivitasnya pada prinsip cinta kasih terhindar dari bencana. Tak kenal Yen berkata, “Selama 45 tahun ini, dengan tulus dan berbagi ajaran universal. menyerah dalam mengemban misi saya senantiasa bersyukur. Kita semua Buddha dengan orang lain. Apa pun kemanusiaan ini, semua dilakukan hendaknya menggenggam waktu yang keyakinan dan ras mereka, kita hanya Aktivitas Tzu Chi dibagi dalam 4 misi dengan ketulusan dan tujuan yang ada, melakukan yang harus dilakukan, ingin membangkitkan cinta kasih yang utama: mulia. dan mengembangkan Empat Misi Tzu paling tulus.” 1. Misi Amal Sumbangsih Tzu Chi bagi dunia, Chi. Terima kasih kepada semua insan Membantu masyarakat tidak mampu khususnya peranan Master Cheng Yen Tzu Chi!” maupun yang tertimpa bencana alam/ musibah. 2. Misi Kesehatan Memberikan pelayanan kesehatan ke- pada masyarakat dengan mengadakan pengobatan gratis, mendirikan rumah sakit, sekolah kedokteran, dan poliklinik. 3. Misi Pendidikan Membentuk manusia seutuhnya, tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tapi juga budi pekerti dan nilai-nilai kemanusiaan. Misi Budaya Kemanusiaan 4. Menjernihkan batin manusia melalui media cetak, elektronik, dan internet dengan melandaskan budaya cinta kasih universal.

e-mail: [email protected] situs: www.tzuchi.or.id Utara) He Qi He Henry Tando (

PEMIMPIN UMUM: Agus Rijanto WAKIL PEMIMPIN UMUM: Agus Hartono PEMIMPIN REDAKSI: Hadi Pranoto REDAKTUR PELAKSANA: Siladhamo Mulyono ANGGOTA REDAKSI: Apriyanto, H i m a w a n S u s a n t o , I v a n a C h a n g , J u l i a n a S a n t y , L i e v i a Marta , Veronika Usha REDAKTUR FOTO: Anand Yahya SEKRETARIS: Erich Kusuma Winata KONTRIBUTOR: Tim DAAI TV Indonesia Tim Dokumentasi Kantor Perwakilan/Penghubung: Tzu Chi di Makassar, , Medan, , Batam, Tangerang, Pekanbaru, Padang, dan . DESAIN: Ricky Suherman, Siladhamo Mulyono WEBSITE: Yoga Lie DITERBITKAN OLEH: Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ALAMAT REDAKSI: Gedung ITC Lt. 6, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14430, Tel. [021] 6016332, Fax. [021] 6016334, e-mail: [email protected] Dicetak oleh: International Media Web Printing (IMWP) Jakarta (Isi di luar tanggung jawab percetakan).

ALAMAT TZU CHI: Kantor Perwakilan Makassar: Jl. Achmad Yani Blok A/19-20, Makassar, Tel. [0411] 3655072, 3655073 Fax. [0411] 3655074 Kantor Perwakilan Surabaya: Mangga Dua Center Lt. 1, Area Big Space, Jl. Jagir Wonokromo No. 100, Surabaya, Tel. [031] 847 5434,Fax. [031] 847 5432 Kantor Perwakilan Medan: Jl. Cemara Boulevard Blok G1 No. 1-3 Cemara Asri, Medan 20371, Tel/Fax: [061] 663 8986 Kantor Perwakilan Bandung: Jl. Ir. H. Juanda No. 179, Bandung, Tel. [022] 253 4020, Fax. [022] 253 4052 Kantor Perwakilan Tangerang: Komplek Ruko Pinangsia Blok L No. 22, Karawaci, Tangerang, Tel. [021] 55778361, 55778371 Fax [021] 55778413 Kantor Penghubung Batam: Komplek Windsor Central, Blok. C No.7-8 Windsor, Batam Tel/Fax. [0778] 7037037 / 450332 Kantor Penghubung Pekanbaru: Jl. Ahmad Yani No. 42 E-F, Pekanbaru Tel/Fax. [0761] 857855 Kantor Penghubung Padang: Jl. Diponegoro No. 19 EF, Padang, Tel. [0751] 841657 Kantor Penghubung Lampung: Jl. Ikan Mas 16/20 Gudang Lelang, Bandar Lampung 35224 Tel. [0721] 486196/481281 Fax. [0721] 486882 Kantor Penghubung Singkawang: Jl. Yos Sudarso No. 7B-7C, Singkawang, Tel./Fax. [0562] 637166.

Perumahan Cinta Kasih Cengkareng: Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730 Pengelola Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tel. (021) 7063 6783, Fax. (021) 7064 6811 RSKB Cinta Kasih Tzu Chi: Perumahan Cinta Kasih Cengkareng, Tel. (021) 5596 3680, Fax. (021) 5596 3681 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi: Perumahan Cinta Kasih Cengkareng, Tel. (021) 543 97565, Fax. (021) 5596 0550 Posko Daur Ulang: Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730 Tel. (021) 7063 6783, Fax. (021) 7064 6811 Perumahan Cinta Kasih Muara Angke: Jl. Dermaga, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara Telp. (021) 7097 1391 Perumahan Cinta Kasih Panteriek: Desa Panteriek, Gampong Lam Seupeung, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh Perumahan Cinta Kasih Neuheun: Desa Neuheun, Baitussalam, Aceh Besar Perumahan Cinta Kasih Meulaboh: Simpang Alu Penyaring, Paya Peunaga, Meurebo, Aceh Barat Jing Si Books & Cafe Pluit: Jl. Pluit Raya No. 20, Jakarta Utara Tel. (021) 667 9406, Fax. (021) 669 6407 Jing Si Books & Cafe Kelapa Gading: Mal Kelapa Gading I, Lt. 2, Unit # 370-378 Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok M, Jakarta 14240 Tel. (021) 4584 2236, 4584 6530 Fax. (021) 4529 702 Posko Daur Ulang Kelapa Gading: Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara (Depan Pool Taxi) Tel. (021) 468 25844 Posko Daur Ulang Muara Karang: Muara Karang Blok M-9 Selatan No. 84-85, Pluit, Jakarta Utara Tel. (021) 6660 1218, (021) 6660 1242 Posko Daur Ulang Gading Serpong: Jl. Teratai Summarecon Serpong, Tangerang.

Redaksi menerima saran dan kritik dari para pembaca, naskah tulisan, dan foto-foto yang berkaitan dengan Tzu Chi. Kirimkan ke alamat redaksi, cantumkan identitas diri dan alamat yang jelas. Redaksi berhak mengedit tulisan yang masuk tanpa mengubah isinya. Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 Mata Hati 3 Gaya Hidup Sehat egetarian V itu Mudah

Mencintai Semua Makhluk Tanpa Batas, Bervegetarian Demi Kesehatan, Menjaga Lingkungan Hidup Demi Kelestarian Bumi.

“...Bervegetarian harus dari rumah kaca yang setara dengan 18 persen Tekadnya untuk bervegetarian Saat kuliah, Willy aktif dalam CO2— lebih banyak dari gabungan seluruh makin kuat pada saat bergabung di Tzu organisasi Keluarga Mahasiswa lubuk hati, bervegetarian alat transportasi di seluruh dunia. Sektor ini Chi. Saat Tzu Chi mengadakan bulan Buddhis Dhammavaddhana (KMBD) di adalah membersihkan jiwa juga menjadi sumber utama dari kerusakan vegetarian selama satu bulan penuh, Cun kampusnya. Di sana ia memperoleh cerita tanah dan pencemaran air bersih. Meng mampu melakukannya dengan dari temannya yang bervegetarian. “Kita raga dan berhati-hati dalam Dalam pesannya, Master Cheng sukses. Begitu pula jika terjadi bencana (umat Buddha) setiap hari berdoa semoga Yen pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi alam di dunia, ia biasanya bervegetarian semua makhluk hidup berbahagia, tetapi perilaku.” Imbauan yang mengimbau, “Jika sekarang masih belum selama 2 minggu penuh. Prihatin dengan kita masih makan daging, gimana kita cukup banyak menyentuh mau bertindak, maka benar-benar sudah banyaknya bencana yang terjadi, Cun bisa berharap semua makhluk hidup tidak sempat lagi. Setiap orang harus Meng lalu bertekad untuk bervegetarian berbahagia?” kata Willyanto mengutip para insan Tzu Chi di dunia, mawas diri dan berhati tulus, bertobat secara penuh, setelah sebelumnya Ji Shou, perkataan temannya. Dari situ ia mulai secara mendalam dan bervegetarian. relawan Tzu Chi asal yang juga berpikir, sepertinya memang kurang termasuk Indonesia...” Bervegetarian harus dari lubuk hati, telah bervegetarian menganjurkannya tepat ia bilang seperti itu setiap hari, bervegetarian adalah membersihkan jiwa untuk bervegetarian. “Sejak itulah saya tetapi ia sendiri belum melakukannya. raga dan berhati-hati dalam perilaku.” terus bervegetarian dan menjalaninya Mendengar perkataan temannya itu, Imbauan yang cukup banyak menyentuh dengan sukarela,” ujarnya. maka mulai dari situ Willy kemudian ejak berabad-abad lalu, vegetarian para insan Tzu Chi di dunia, termasuk Hal pertama yang langsung Cun benar-benar mencoret menu daging dari dipercaya sebagai salah satu cara Indonesia. Meng alami dalam 3 bulan pertama daftar makanannya. Shidup sehat dan pengendalian diri. bervegetarian adalah kadar kolesterolnya Bukan hanya Willy, Martha Khosyahri, Di Buddhis, selain alasan cinta kasih, Demi Kesehatan, Bumi, dan Semua menjadi normal. Kalau perubahan seorang relawan yang berasal dari muda- vegetarian juga sebagai cara pengendalian Mahkluk karakter, menurut orang lain ia kini mudi Tzu Chi atau yang biasa disebut dir i ak an hawa naf su. Jik a dahulu ve g e t ar ian Sejak lima tahun yang lalu Kwa Cun lebih nggak emosian dibandingkan Tzu Ching ini juga sudah tidak asing identik dengan agama Buddha, kini orang- Meng (43) sebenarnya sudah bervegetarian, sebelumnya. ”Dulu mungkin lebih mudah lagi dengan vegetarian karena sering orang bervegetarian lebih didasari karena meski belum secara full menjalaninya. terpancing emosinya,” ungkapnya. Bagi mengikuti kegiatan Tzu Chi sejak tahun cinta kasih, kesehatan, dan kepedulian Alasannya saat itu adalah karena ia Cun Meng sendiri tantangan untuk 2008. Ia mulai mencoba bervegetarian kepada lingkungan. semakin gemuk dan kadar kolesterolnya menjadi seorang vegetarian sebenarnya sejak persiapan Tzu Ching Camp V tahun Bervegetarian adalah cara terbaik untuk tinggi. “Tiga tahun lalu sempat check tidak ada. Semua ia lewati dengan 2010 lalu. “Tapi masih banyak yang meredam pemanasan global. Menurut up ke Singapura, dan dokternya saranin mudah dan lancar. Satu yang paling ia bolong-bolong,” aku Martha malu-malu. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), saya untuk olahraga dan jaga makanan,” ingat saat ini adalah jika dahulu pada Hingga suatu ketika di bulan Desember sektor peternakan menghasilkan emisi gas katanya. saat memesan makanan suka berlebih 2010 lalu, Tzu Ching berencana mengada- kini hal itu tak lagi dilakukannya. “Kalau kan pementasan Drama Musikal Isyarat sekarang pesan secukupnya dan harus Tangan Sutra Bakti Seorang Anak di dihabiskan,” paparnya. Bandung. Para pemainnya diimbau untuk Pilihan Cun Meng bervegetarian bervegetarian selama masa persiapan. itu kemudian diikuti istrinya Dessy Cai Martha yang termasuk pemain juga (28) yang sejak 6 bulan lalu sudah full mengikuti imbauan tersebut. Bahkan vegetarian. Demikian juga halnya dengan bukan hanya “lulus” saat masa persiapan Angeline Eugenia (12) anak pertama dan dan pementasan saja, Martha hingga anak keduanya Jolie Vinitasari (9 bln). saat ini pun tetap bervegetarian secara Untuk Jolie, baru satu bulan ini ia diberikan penuh. ”Saya merasa malu jika belum makanan vegetarian. “Kalau susu masih melakukan apa yang Master Cheng Yen yang biasa, sekarang istri saya kasih ajarkan,” tegasnya. Sebagai murid yang kacang sama wortel dihancurin untuk mengikuti ajaran Master Cheng Yen, ia ganti daging. Bahan yang vegetarian sering mendengar Master mengimbau menggantikan yang non-vege. Oke sih, murid-muridnya bervegetarian, maka dia malah doyan,” kata Cun Meng. ia pun memutuskan untuk juga mulai bervegetarian. Hal itu tidak hanya ia Yang Muda Yang Peduli lakukan sendiri, ia juga menjelaskan Willyanto, relawan Tzu Chi yang aktif manfaat vegetarian yang memiliki dampak di kegiatan Tzu Ching sejak tahun 2009 baik untuk kesehatan ini kepada teman-

Timur) juga salah satu orang yang mengubah temannya.

He Qi He pola makannya menjadi vegetarian. Setiap orang memiliki alasan ter- Enam tahun lalu, saat Willy masih SMA, sendiri untuk bervegetarian, tetapi apa- ia mengalami sakit radang usus. Saat itu pun alasannya, bervegetarian itu baik Kurniawan ( ia sempat berpikir jika sembuh maka ia untuk kesehatan, untuk lingkungan, dan POLA HIDUP SEHAT. Cinta kasih dan pelestarian lingkungan adalah alasan untuk menjadi akan bervegetarian. Saat sembuh setelah kualitas kehidupan yang lebih baik. vegetarian. Kalau dahulu vegetarian identik dengan agama Buddha, kini banyak orang yang melakukan pengobatan, Willy pun mulai bervegetarian lebih didasari oleh cinta kasih dan kepedulian kepada lingkungan. mengurangi konsumsi daging. Himawan Susanto/Juliana Santy 4 Jendela Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011

Workshop Hijau Hayati (WHH) Pemberdayaan Berbasis Lingkungan

“Awalnya mah biasa-biasa aja tadinya. Ada WHH (Workshop Hidup Hayati) diajarin cara mencacah sampah, bikin kompos, dan pupuk organik. Tanaman subur kalau pake kompos itu,” kata Sakin penduduk Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Bekasi bercerita.

Selain kampanye lingkungan, WHH bekerjasama dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional juga memberikan pelajaran bahasa Inggris gratis untuk anak-anak usia sekolah yang diajarkan seorang native speaker. WHH juga mengajarkan masyarakat cara membuat kompos berbahan dasar sampah organik, baik secara manual maupun mesin. Dan tidak itu saja, kini setiap bulannya WHH juga menerima kunjungan dari banyak RT, RW, Kelurahan, dan sekolah yang hendak belajar cara mengolah dan mereduksi sampah. Pengolahan yang diajarkan adalah cara mereduksi sampah organik yang merupakan sumber penyakit karena setiap rumah tangga pasti punya dan bermasalah dengan itu. Para peserta diajarkan cara membuat komposter dan lubang biopori dipandu para relawan WHH yang terdiri dari para ibu rumah tangga. Bagi Sakin, hadirnya WHH di kampungnya memberikan berkah ter- sendiri. Ia kini dapat membuat kompos sendiri yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman-tanamannya. “Tanaman pada bagus kalau pake kompos ini. Hasil tanaman cakep-cakep dan subur,” katanya. Bahkan menurut Rita 2 tahun yang lalu, Giran seorang petani penggarap yang

Himawan Susanto Himawan menjaga tanah milik seorang pengusaha sangat rajin mengunjungi WHH. Di WHH ia belajar mengolah sampah kebun menjadi ika dahulu kampung tempat Sakin Perubahan itu terjadi sejak Rita Atmaja Rita memilih Jatiasih karena merupakan kompos. Dengan berbekal pacul dan tinggal, karena masih luasnya tanah, bersama dengan Saiful Hadi, Henny Litta, daerah yang paling asri 10 tahun yang sampah sendiri, (peraturan nomor satu di Jmaka orang dengan mudah membuang Fajar Wisnu Hardono, Basuki Rahmat, lalu. Jauh berbeda dengan kondisi saat ini WHH bagi yang ingin belajar kompos-red), sampah sembarangan, memelihara Izhar Ahmad, dan M. Sholeh mendirikan yang rusak parah karena terlalu banyak Giran memilah sampah miliknya. Bermula ternak yang limbahnya juga dibuang Workshop Hidup Hayati (WHH) 3 tahun lalu. pembangunan yang tidak memikirkan dari keberhasilannya dalam membuat sembarangan dan menimbulkan bau tak Ide pendirian WHH memang berawal dari lingkungan. Untuk itulah, sejak tahun 2008 ia kompos itulah Giran kemudian meminta sedap, kini semua itu telah berlalu dengan kecintaan Rita Atmaja terhadap lingkungan fokus dengan kampung tempat ia menetap. Rita mengajarkannya menanam mentimun kampung yang menjadi lebih bersih dan sedari muda. “Setelah berkeluarga aktivitas Awalnya WHH membuat sebuah pendopo di polybag. Saat itu dari 500m2 lahan yang sehat untuk ditinggali. “Memang sih lingkungan saya menjadi terbatas. Tetapi di tanah cikal bakal rumah Rita. Pendopo ditanami mentimun, Giran ternyata berhasil limbah ternaknya itu ada nilai jualnya, kecintaan saya terhadap lingkungan itu dapat dipakai untuk bermacam-macam memanen mentimun sebanyak 7 kwintal. nanti ada yang mengambil. Tapi itu harus yang bersih tetap ada. Jadi saya berpikir kegiatan dan terbuka untuk umum. Setelah “Ini adalah berkah karena Giran sekarang menunggu banyak, kalau sedikit enggak bagaimana tema lingkungan itu dikecilkan itu, barulah Rita membangun rumahnya. tidak cuma menanam di lahan tidur, tetapi mungkin. Apalagi proses penimbunan itu di sekitar saya. Maka saya bikin workshop Hingga kini, dari hari Senin sampai Jumat mengolah sampahnya menjadi berkah dan menimbulkan bau. Satu kampung bisa hijau hayati untuk lingkungan sekitar,” rumah dan pendopo itu terbuka untuk dapat menambah ekonominya,” pungkas mencium baunya,” kata Rita Atmaja dari kata Rita yang pendatang dari Jakarta dan umum yang kegiatannya difokuskan Rita. Workshop Hidup Hayati mengingat awal- lantas membangun rumah di Jatiasih ini. pada pemberdayaan masyarakat berbasis Kini, kampung di sekitar WHH pun awal ia menetap. lingkungan. sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kampung menjadi lebih bersih dan Pendekatan Kekeluargaan masyarakat pun menjadi sadar betapa Untuk mengubah pola pikir masya- pentingnya menjaga lingkungan. Apalagi rakat saat itu, Rita dan teman-teman mereka kini juga punya kebanggaan menggunakan pendekatan kekeluargaan. karena kampungnya sudah dikenal banyak Mereka awalnya membuat profil ling- orang. “Alhamdulilah ada kegiatan WHH, kungan setempat dan kemudian melaku- kemana ge saya ada yang manggil gitu. Pas kan kegiatan memasak 1 bulan sekali yang ada kegiatan anak-anak rame, orang-orang kemudian diberikan kepada para orang pada ke sini. Dari mana aja, dari bandung tua di rumah. “Kalau kita bicara langsung aja pada sampe,” ujar Sakin bangga. cara mengolah sampah banyak sekali Himawan Susanto tentangan dari masyarakat. Apalagi kita masih muda, banyak sesepuh-sesepuh yang lebih paham bagaimana mengolah kompos dan sampah. Jadi pendekatan kita tidak dengan menggurui atau memberi nasihat,” jelas Rita. Meski kegiatan itu tidak ada hubungannya dengan sampah namun hal itu melekat di benak para orang WORKSHOP HIJAU HAYATI (WHH) tua. Sehingga ketika WHH berkampanye Jl. Walet Rt. 002/004, Kelurahan Jatisari,

Dok. PribadiDok. mengajak masyarakat untuk membuang Kecamatan Jatiasih, Bekasi 17426 Phone: 021-68709301, 94726804 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL. Melalui pendekatan kekeluargaan, Workshop sampah pada tempatnya ataupun meng- Hidup Hayati berhasil memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan dan olah sampah, anak-anak mudanya juga Email: [email protected] URL: www.whh.or.id melestarikan lingkungan kampung tempat tinggal mereka. dapat menerima. Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 Teladan 5 Suasana: Relawan Tzu Chi di Bidang Medis Kebahagiaan Suasana

Tahun 1999, Zr. Suasana Irmina Sembiring purnabakti menunaikan tugasnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi kiprahnya sebagai tenaga medis belum usai. Bersama Tzu Chi, Suasana aktif membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan di bidang kesehatan. Tidak hanya itu, Suasana pun terinspirasi oleh misi pelestarian lingkungan Tzu Chi, yang membuatnya rutin membersihkan kali kecil di depan rumahnya.

mengikuti Baksos Kesehatan Tzu Chi di berbagai wilayah Indonesia. Pranoto Hadi Tahun 2007, Suasana tidak lagi bekerja, tetapi ia tetap aktif yang sibuk dan melelahkan sekalipun, membantu kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Suasana selalu berusaha untuk ceria dan Chi. “Perasaan saya senang ya. Kalau mata ramah. “Tidak boleh sampai keluar ucapan kan lain dari penyakit-penyakit yang lain. kasar sama pasien, apalagi pasien baksos, Awalnya dia (pasien) datang belum bisa saya kan juga harus menjaga citra Tzu Chi,” lihat, terus kalau dah operasi dia merasa kata Suasana yang sudah beberapa kali ke senang sekali. Lihat dia senang, saya juga Hualien, Taiwan, kampung halaman batin ikut senang,” ungkapnya. insan Tzu Chi. Hal lain yang membuat Suasana kagum dan tertarik untuk terus menjadi relawan Menjaga Lingkungan Tzu Chi adalah kerja samanya. “Padahal Seringnya mengikuti kegiatan dan mereka (relawan) itu kan kebanyakan berinteraksi dengan insan Tzu Chi secara orang-orang berada, tetapi mereka tidak langsung juga menumbuhkan masih mau mendampingi dan bahkan pemahaman lain Suasana terhadap alam membersihkan kaki pasien,” ungkap dan lingkungannya. Suasana yang sering Suasana haru. membaca Buletin dan Majalah Tzu Chi Dalam baksos kesehatan, tentunya ada serta menonton DAAI TV ini tahu bahwa pula pasien yang gagal dioperasi. Hal ini Master Cheng Yen sangat peduli terhadap

Hadi Pranoto Hadi biasanya karena kondisi kesehatan si pasien kelestarian alam. Dengan memelihara TERUS MENGABDI. Menjadi relawan Tzu Chi membuat Suasana dapat mengabdikan yang tidak fit ataupun kadar gula dan kelestarian alam maka sebenarnya kita diri dalam bidang medis untuk membantu masyarakat kurang mampu yang membutuhkan tekanan darah yang terlalu tinggi. Kalau juga turut mencegah datangnya bencana. bantuan. sudah begitu, maka Suasana pun harus Terinspirasi dengan hal ini, maka Suasana pintar-pintar menghiburnya. “Saya jelaskan pun tergerak untuk peduli kepada kenapa mereka gagal dioperasi, tetapi lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, asa pensiun bagi sebagian orang tetap bisa kerja dan mengabdi kepada dengan cara yang lembut agar mereka salah satunya adalah kali (sungai) yang mungkin menjadi masa-masa masyarakat,” tegas wanita berumur 68 tidak kecewa,” kenangnya. Dalam situasi terdapat di depan rumahnya di daerah Myang ‘menyeramkan’. Tidak lagi tahun ini. Klender, Jakarta Timur. “Awalnya saya bekerja dan kurang kesibukan umumnya Di tahun yang sama, Suasana mendapat lihat ada tumbuh pohon besar (Kapuk). selalu membayangi mereka yang baru saja tugas mendampingi pasien mata dari Seringnya mengikuti kegiatan Terus saya pikir kalau begini akan merusak pensiun. Tetapi ini tidak berlaku untuk wilayahnya yang akan mengikuti baksos dan berinteraksi dengan insan turap (batu semen di bibir sungai), dan Suasana. Saat memasuki masa pensiun, kesehatan di Pademangan, Jakarta Utara. Tzu Chi secara tidak langsung bisa runtuh,” terang Suasana, “akhirnya Suasana cukup beruntung karena Perhatian dan kepeduliannya pada pasien juga menumbuhkan pemahaman saya ajak tetangga untuk patungan tebang ditawari bekerja sebagai tenaga honorer membuat salah satu relawan Tzu Chi lain Suasana terhadap alam pohon itu.” di Puskesmas lain. “Saya terima aja, tersentuh dan mengajaknya bergabung Dari situlah kemudian kali kecil di depan walaupun gajinya kecil yang penting saya di RSKB Cinta Kasih. Sejak itu ia selalu dan lingkungannya. rumah itu mulai menyita perhatian Suasana. Di sela-sela waktu luangnya, ia turun ke kali dan mencabuti rumput-rumput ataupun tanaman liar yang tumbuh di sela-sela bibir sungai. Jika dibiarkan, tumbuhan ini bisa membuat retak batuan di bibir sungai. “Daripada kalau sudah besar makin susah, jadi saya cabutin aja saat masih kecil,” tandasnya. Sebulan sekali Suasana turun ke kali dengan perlengkapannya: sepatu bot, selendang (ikat kepala) suku Batak, dan juga golok kecil. Jika di musim hujan masalah yang timbul adalah tumbuhnya rumput dan tanaman-tanaman liar, maka di musim kemarau sampah yang justru menjadi persoalan. “Kalau musim hujan begini sih sampah terbawa air, tetapi kalau musim kemarau, sampah akan menumpuk,” terang Suasana. Jika sudah begitu, Suasana pun harus turun ke kali lebih sering untuk mengangkat sampah-sampah itu dari kali di depan rumahnya. “Saya senang aja melihat kalau kali ini bersih. Kadang saya suka lihat dari atas jembatan, wuih…, bersih, mengingatkan saya akan kampung halaman,” ujarnya sembari tersenyum. Suasana cukup beruntung, di usia senjanya

Hadi Pranoto Hadi ini ia masih terus dapat berbuat kebajikan, MELESTARIKAN LINGKUNGAN. “Kalau musim hujan begini sih sampah-sampah terbawa air, tetapi kalau musim kemarau, sampah- membantu orang lain dan juga menjaga sampah akan menumpuk,” terang Suasana. Jika sudah begitu, Suasana pun harus turun ke kali lebih sering untuk mengangkat lingkungan di wilayah tempat tinggalnya. sampah-sampah itu dari kali di depan rumahnya. Hadi Pranoto 6 Lintas Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 TZU CHI BATAM: Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Pelestari Lingkungan Cilik

ari Minggu, tanggal 20 Maret bahwa tidak hanya orang besar yang 2011, relawan Tzu Chi Batam dapat melakukan pelestarian lingkungan. Hmensosialisasikan pelestarian Dengan demikian, setelah dewasa kelak, lingkungan kepada 32 Bodhisatwa cilik mereka dapat lebih bersumbangsih di kelas budi pekerti (Xiao Tai Yang). kepada masyarakat dan dunia yang kita Para Bodhisatwa cilik ini diajarkan cara cintai ini. menggunakan kembali sampah daur Pemanasan global telah menyebabkan ulang, seperti botol minum plastik yang makin banyak bencana terjadi, dan diubah menjadi kupu-kupu dan kertas tugas yang harus dipikul setiap manusia koran untuk bagian sayap, mata, dan saat ini adalah menyayangi dan mulutnya. Dengan senang hati para mengasihi bumi. Hal itu dapat dilakukan Bodhisatwa cilik ini membuat kupu-kupu dengan mengubah kebiasaan buruk, yang paling unik dan cantik. menerapkan pola hidup hemat energi, Setelah itu Da Ai Mama mengajak dan mengurangi pengeluaran yang tidak para Bodhisatwa cilik ini ke depo perlu. Asalkan memiliki perhatian yang A Cheng Chi (Tzu Medan) pelestarian lingkungan. Di sana, relawan lebih kepada lingkungan maka sampah MENGHANTAR KEHANGATAN. Meski banjir belum surut, relawan Tzu Chi membagikan pelestarian lingkungan mengajarkan dan pencemaran lingkungan pasti dapat bantuan nasi bungkus kepada warga yang terkena banjir. mereka bagaimana memilah sampah daur terkurangi. ulang. Santoso Shixiong yang bergabung Saat itu para Da Ai Papa juga mengajak menjadi relawan Tzu Chi sejak Maret lalu para Bodhisatwa cilik yang imut-imut itu TZU CHI MEDAN: Bantuan untuk Korban Banjir juga turut menjadi Da Ai Papa agar dapat untuk menjadi para pelestari lingkungan lebih memahami budaya humanis Tzu cilik, mengubah sampah menjadi emas. Chi. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya “Demi dunia yang kita sayangi ini, semua Banjir, Cepatlah Berlalu mengajarkan para Bodhisatwa cilik untuk orang mari bersama-sama berjuang!” melakukan pelestarian lingkungan sejak ajak para Da Ai Papa. anjir membawa derita bagi manusia. harinya di tempat yang sama, relawan dini, namun juga agar mereka mengerti Mutiara (Tzu Chi Batam) Siapa yang menyangka jika hujan kembali membagikan 600 nasi bungkus Bderas yang melanda Kota Medan dan kepada warga. sekitarnya pada hari Kamis, tanggal 31 Esok siangnya, relawan telah dapat Maret malam hingga Jumat 1 April 2011 masuk ke lokasi dan membagikan 600 nasi dini hari menyebabkan begitu banyak bungkus secara langsung kepada warga kerugian baik moril dan materi. Banjir yang berkumpul di seberang Kantor kali ini lebih besar dari biasanya karena Kepala Lingkungan V. “Kita prioritaskan 4 sungai yang melintasi Kota Medan, yang mengambil nasi duluan, yakni yakni Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai warga yang masih mengalami banjir, Denai, dan Sungai Belawan meluap terutama yang tinggal di bawah,” kata secara bersamaan. Murni, Kepala Lingkungan V Kelurahan Hari Jumat pagi, 1 April 2011 setelah Polonia. melihat kondisi banjir, relawan Tim Saat itu, masih banyak rumah yang Tanggap Darurat Tzu Chi berdialog terendam banjir. Ada rumah yang dengan Kepala Lingkungan III dan V terendam hingga sepinggang dan sebetis Kelurahan Polonia Medan untuk dapat sehingga belum dapat dibersihkan. segera membantu korban banjir. Siang Seperti dialami oleh Ibu Dasar yang harinya, relawan lantas berkumpul rumahnya masih tergenang air. “Saya di rumah Ce In Shigu yang kebetulan tidur di masjid kemarin malam, habis berdekatan dengan lokasi banjir. Saat jam mau gimana lagi tidak ada tempat untuk makan siang itu, relawan membagikan tidur. Harapan saya adalah bantuan dari 500 nasi bungkus untuk para korban pemerintah supaya bisa bangun kembali

Mutiara Chi (Tzu Batam) banjir yang diwakili oleh puluhan warga, tempat tinggal saya. Kondisi rumah saya AWAL YANG BENAR. Tidak hanya mengajarkan para Bodhisatwa cilik melakukan karena pemberian secara langsung sekarang sudah miring diterjang air,” pelestarian lingkungan sejak dini, relawan juga mengajarkan bahwa tidak hanya orang dewasa tidak memungkinkan disebabkan masih katanya. yang dapat melakukannya, tetapi setiap orang juga seharusnya melakukan hal yang sama. tingginya air di lokasi banjir. Malam Tony Honkley (Tzu Chi Medan)

TZU CHI SINGKAWANG: Gerakan Penanaman Pohon Penghijauan di “Kota Seribu Kuil”

alam rangka mendukung program penanaman pohon dimulai. Relawan Tzu penghijauan nasional, Pemerintah Chi Singkawang yang mengikuti kegiatan DDaerah Kota Singkawang melakukan penanaman pohon di Pasir Panjang, kegiatan penanaman pohon yang didukung Kecamatan Singkawang Selatan, Kota oleh seluruh elemen masyarakat: Lembaga Singkawang ini berjumlah 55 orang Swadaya Masyarakat, LSM, PKK, mahasiswa yang terdiri dari 14 relawan biru-putih, 6 dan pelajar, serta relawan Tzu Chi abu-putih, dan 35 relawan rompi. Selain Singkawang. dihadiri oleh Walikota Singkawang juga Kegiatan dimulai pada hari Sabtu pagi, 2 hadir Wakil Menteri Perindustrian dan April 2011 yang mengambil lokasi di tepian Perdagangan RI, Mahendra Siregar. jalan di sekitar obyek wisata Pasir Panjang. Ketua Tzu Chi Singkawang Tetiono Sejak saat itu setiap hari Jumat pagi mengatakan bahwa untuk menjaga ke- dilaksanakan penanaman pohon di tempat- suburan bibit pohon yang ditanam, Tzu Chi tempat lain di 5 kecamatan yang ada di juga telah menyediakan pupuk organik yang Singkawang. Menurut Walikota Singkawang, ramah lingkungan. “Selain itu, bekerja sama Hasan Karman, bibit pohon yang ditanam dengan Badan Pemadam Kebakaran Swasta disediakan oleh Dinas Pertanian dan Tuapekong (BPKST) Singkawang, relawan Kehutanan Singkawang sebanyak 65.000 Tzu Chi mengambil peran merawat pohon pohon. “Kegiatan ini merupakan bentuk yang telah ditanam berupa penyiraman, partisipasi dalam men-cegah pemanasan karena sudah cukup lama tidak turun hujan

Bambang Mulyantono Chi (Tzu Singkawang) global, memperindah lingkungan, serta di Singkawang,” kata Tetiono. DEMI BUMI. Menanam pohon berarti menanam kebajikan dengan mewariskan kelestarian memberi warisan kelestarian alam kepada alam kepada anak cucu kita. anak-cucu kita,” kata walikota sebelum Bambang Mulyantono (Tzu Chi Singkawang) Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 Lintas 7 TZU CHI MAKASSAR: Festival Bazar Vegetarian di Jakarta Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan

ari Minggu, tanggal 10 April 2011 makassar, pisang epe yang kesemuanya pukul 08.00 WIB ruangan La merupakan makanan khas di sana. HPiazza, Mal Kelapa Gading, Jakarta Untuk membuat (nasi yang diaron Utara sudah sangat ramai dipadati dengan santan, setelah itu dibungkus oleh para relawan Tzu Chi yang sedang dengan daun pisang, dan dimasak sampai mempersiapkan keperluan Festival matang selama 4 jam agar cita rasa tidak Bazar Vegetarian yang diselenggarakan berubah) para relawan Makassar ini oleh relawan Tzu Chi He Qi Timur. Ter- membawa langsung pisang, gula merah, selenggaranya bazar ini sesuai dengan dan daun pisang sebagai pembungkusnya anjuran Master Cheng Yen yang selalu khusus dari Makassar. Daun pisang khusus mengimbau para relawan Tzu Chi untuk dibawa karena daun pisang di Jakarta mensosialisasikan gaya hidup vegetarian tidak selebar seperti yang di Makassar. yang sehat dan ramah lingkungan. Untuk yang umumnya Dalam festival ini, 10 relawan Tzu Chi dimasak mengunakan daging, relawan

dari Makassar juga tak ketinggalan ikut Tzu Chi Makassar menyiasatinya dengan Galvan Chi (Tzu Bandung) berpartisipasi dengan membuka stan bahan-bahan masakan berbahan TUNAS BERSEMI. Penampilan lagu isyarat tangan yang berjudul “Satu Keluarga” makanan khas Makassar. Sejak tanggal 8 vegetarian tanpa mengurangi cita rasa diperagakan oleh relawan Tzu Chi Bandung, dan diikuti oleh seluruh peserta sekaligus April 2011, mereka sudah tiba di Jakarta masakannya. “Cita rasanya pas dan tidak menjadi penutup acara pada pelatihan relawan abu putih ke-1 Tzu Chi Bandung. dan segera mempersiapkan berbagai kalah lezat dengan bahan aslinya,” ujar macam barang kebutuhan yang semua Maisy salah satu pengunjung bazar yang khusus dibawa dari Makassar. Makanan mencicipi coto makassar ini. TZU CHI BANDUNG: Pelatihan Relawan yang disajikan adalah nasi campur, coto Henny Laurence (Tzu Chi Makassar) Menapaki Jalan Mulia

alam menjalankan misi kemanusiaan membina relawan baru, dan mendalami Tzu Chi tidaklah hanya sebatas visi misi Tzu Chi dalam melaksanakan Dmemberikan bantuan saja, tetapi kegiatan kemanusian. “Ini salah satu usaha juga dibutuhkan kerendahan hati dari merekrut relawan baru, sebab kegiatan para relawan dalam menapaki ruas jalan Tzu Chi tentunya butuh banyak tenaga, mulia bersama Tzu Chi. Maka dari itu, butuh relawan, butuh donatur, dan butuh pada tanggal 17 April 2011, diadakan relawan yang peduli dengan lingkungan,” pelatihan relawan abu putih ke-1 Tzu Chi ujar Herman Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung bertempat di Aula lt. 3 Kantor Bandung. Tzu Chi Bandung, Jln. Ir.H Juanda No. 179 “Yang saya peroleh maknanya yang diikuti oleh 67 relawan abu putih yaitu ilmu yang bermanfaat yang bisa dan relawan baru. Bersamaan dengan itu, dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari acara ini juga dihadiri oleh 56 relawan Tzu dan bagus untuk dilaksanakan, dan itu Chi yang terdiri dari komite, biru putih, abu wajib hukumnya untuk dijalankan setiap putih, Tzu Ching, dan Tzu Chi International insan, bukan hanya anggota ini, kita juga Medical Association (TIMA). harus mengajak orang lain berbuat seperti Pelatihan ini berlangsung dari pukul apa yang kita peroleh hari ini,” kata H. 09.00-16.00 WIB yang diawali dengan Mutaqqin, salah satu peserta pelatihan. berbaris menuju ruang pelatihan tanda Sikap rendah hati merupakan bekal dimulainya acara pelatihan. Setelah yang harus dimiliki para relawan dalam itu, dilanjutkan dengan memberikan menjalankan misi Tzu Chi. Semoga dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen adanya pelatihan ini ruas jalan mulia Tzu serta menyanyikan Mars Tzu Chi dipandu Chi dapat menopang sikap welas asih para Agus Rijanto, relawan komite asal Jakarta relawan dalam menebarkan cinta kasih Himawan Susanto dan Linda Huang, Tzu Ching dari Bandung. universal. TANPA MENGURANGI CITA RASA. Meski berbahan dasar non daging, relawan Tzu Tujuan pelatihan ini adalah untuk Chi Makassar tetap berhasil mempertahankan cita rasa masakan yang mereka sajikan. mensosialisasikan budaya Tzu Chi, Galvan (Tzu Chi Bandung)

TZU CHI SURABAYA: Pelatihan Relawan Teguh Melangkah di Jalan Bodhisatwa

ari Minggu, 17 April 2011, benih-benih cinta menyemangati relawan Surabaya untuk rajin kasih makin bersemi di Tzu Chi Surabaya melakukan kunjungan kasih dan mendampingi Hdengan diadakannya pelatihan relawan pasien. baru yang diikuti oleh 50 orang. Meski cuaca Di sesi lainnya, Like Hermansyah Shijie berbagi mendung, namun hal itu tidak menyurutkan pengalaman pribadinya selama di Tzu Chi. “Jangan langkah mereka untuk belajar apalagi pada hanya karena masalah dengan satu orang saja saat itu 3 relawan Tzu Chi dari Jakarta: Like lalu keluar dari Tzu Chi. Justru itu merupakan Hermansyah, Hok Cun dan Suriadi, juga hadir kesempatan kita untuk mengasah diri menjadi untuk menjalin jodoh baik. berlian. Jangan sampai kita memutus jalinan Hok Cun Shixiong, relawan yang aktif jodoh yang baik dengan Tzu Chi,” ujarnya. Ia juga dalam pendampingan kasus di sela-sela memberikan semangat kepada semua relawan presentasi sempat mencairkan suasana dengan untuk ikut melangkah di jalan Bodhisatwa yang memberikan kesempatan para peserta menebak telah diikuti oleh Master Cheng Yen. berapa usianya. Para relawan sempat terkejut Terakhir Liu Su Mei Shijie, Ketua Yayasan saat Hok Cun Shixiong menyampaikan bahwa Buddha Tzu Chi Indonesia menutup acara dengan usianya sudah 45 tahun. “Mengapa saya bisa pesan cinta kasihnya. Ia mengingatkan adanya keliatan awet muda? Karena saya bekerja Tzu Chi 4 hal yang harus ditekankan relawan Tzu Chi di dan saat bekerja harus selalu tersenyum. Itulah Surabaya, yaitu berdana, bahasa kasih, tindakan

resep awet muda saya,” katanya. Dalam sesi bermanfaat, serta kebersamaan. Dengan Ferry Mutiara Chi (Tzu Surabaya) ini banyak relawan yang terharu menyaksikan adanya keempat hal tersebut maka pekerjaan MENGISI HATI. Dalam pelatihan relawan baru ini, para peserta terharu ketika Hok berbagai penderitaan pasien yang selama ini sebesar apapun tidak lagi terasa berat. Cun Shixiong menyampaikan berbagai macam pengalaman hidup yang ia rasakan didampingi oleh Hok Cun Shixiong. Hok Cun juga Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya) di saat melakukan pendampingan pasien penanganan khusus Tzu Chi. 8 Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 

Doa Bersama Ulang Tahun Tzu Chi ke-45 Lebih Giat Melatih Diri Satu mata melihat seribu mata memandang, satu tangan bergerak seribu tangan membantu.

nilah cita-cita dan keyakinan Master Cheng Yen saat mengajak orang-orang untuk bersyukur. Kita semua hendaknya menggenggam waktu yang ada saat ini, melakukan memberi pertolongan kepada sesamanya yang menderita. Beliau berharap dapat yang harus dilakukan, dan mengembangkan Empat Misi Tzu Chi. Terima kasih kepada Imengajak semua orang untuk bersama-sama menanam kebajikan dan menggarap semua insan Tzu Chi!” ladang batin sendiri. Bekal keyakinan ini telah membawa Yayasan Buddha Tzu Chi Di Indonesia Tzu Chi telah 18 tahun memberikan kontribusinya. Semakin lama, barisan bersumbangsih selama 45 tahun di dunia. Dari sebuah gubuk kayu kecil, dan dukungan relawan Tzu Chi semakin panjang. Meski demikian, untuk benar-benar mewujudkan 3 30 ibu rumah tangga, saat ini Tzu Chi telah berada di 52 negara termasuk Indonesia. visi: menyucikan hati manusia, masyarakat tenteram dan damai, serta dunia bebas dari

Tahun ini, Tzu Chi menginjak usia yang ke-45. Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen bencana, masih diperlukan lebih banyak lagi Bodhisatwa dunia. Anand Yahya mengatakan, “Selama 45 tahun ini, dalam 86.400 detik setiap harinya, saya senantiasa Anand Yahya Anand HENING DAN KHIDMAT. Insan Tzu Chi mendengarkan wejangan Master Cheng Yen yang di siarkan secara langsung dari Griya Perenungan Hualien Taiwan untuk menyambut HUT Tzu Chi yang ke-45 tahun. Anand Yahya Anand Anand Yahya Anand SUJUD SYUKUR. Dalam setiap peringatan hari lahir Tzu Chi, relawan di berbagai BERKAH. Relawan komite Tzu Chi dengan sukacita membagikan kue kepada setiap belahan dunia mengadakan pembacaan Sutra Bhaisajyaguru, sebagai wujud syukur atas insan Tzu Chi yang telah selesai mengikuti doa bersama memperingati HUT Tzu Chi ke-45. berlangsungnya misi Tzu Chi dengan baik.  Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 9 Apriyanto BEKERJA DENGAN BAHAGIA. Sebanyak 250 relawan terlibat dalam kegiatan kerja baikti. Selain membersihkan gedung sekolah, sebagian relawan sibuk menyiapkan kosumsi di dapur. Timur) He Qi He Apriyanto Rianto Budiman ( TUNAS KASIH. Sebanyak 30 warga Pademangan Barat turut andil dalam kegiatan SEPENUH HATI. Dengan cermat dan telaten para relawan membersihkan setiap sudut ruangan kerja bakti bersih Tzu Chi School. termasuk kamar yang ada di Tzu Chi School.

Update Pembangunan Aula Jing Si Anand Yahya Anand Anand Yahya Anand PEMBANGUNAN AULA JING SI. Proses pengerjaan pembangunan gedung Aula Jing LORONG KELAS TZU CHI SCHOOL. Menjelang open house seluruh bangunan Tzu Si di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara terus berjalan, seluruh dinding bangunan Chi school tampak bersih, bagian dalam ruang kelas dan ruangan lainnya telah siap sudah dilapisi oleh batu sikat. (Foto diambil 25 April 2011) untuk proses belajar mengajar. (Foto diambil 25 April 2011) 10 Lentera Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011

Kunjungan Gan En Hu (Penerima Bantuan) Rindu Relawan Tzu Chi Perhatian dan kasih sayang relawan Tzu Chi membuat Herlianto yang menderita stroke menjadi bersemangat dan merindukan kehadiran relawan Tzu Chi.

berpenghasilan, dan rumah yang dihuni juga sudah sangat memprihatinkan. Kasihan Ibu Ida harus merawat suami dan anak yang sakit. Sungguh tegar ibu Ida.” Memang apa yang dikatakan Hioe Thin Tjhong benar. Kini ayah dan anak itu hanya mendapat topangan hidup dari Ida yang bekerja sebagai buruh cuci dan pengasuh anak. Namun cinta telah membuat Ida dengan ikhlas dan tulus merawat anak dan suaminya. Ini adalah kepahitan hidup yang harus mereka jalani. beruntung Yayasan Buddha Tzu Chi mengulurkan tangan untuk membantu pengobatan Herlianto sejak dirawat di Rumah Sakit Atmajaya sampai berobat jalan. Mereka sangat bersyukur atas bantuan Tzu Chi. Di perjalanan seusai kunjungan ini Lusi berkata, “Sebagai Insan Tzu Chi, kita sangat bersyukur karena kita diberi sebuah ladang untuk menanam berkah dan menghargai berkah. Menanam berkah untuk berbuat kebajikan, menghargai berkah dengan bersyukur atas apa yang kita miliki dan apa yang kita dapat. Oleh karena itu kita harus lebih giat dan rajin lagi dalam mengikuti Hadi Pranoto Hadi setiap kegiatan Tzu Chi.” Utara) Melakukan kunjungan kasih kali ini

He Qi Qi He sungguh membuat saya sangat terharu. Pertama, karena melihat rasa syukur Gan En Hu atas bantuan yang diberikan

Rudi Santoso ( Yayasan Buddha Tzu Chi padanya. Kedua, BELAJAR MENGHARGAI BERKAH. Kunjungan kasih ke Gan En Hu sesungguhnya merupakan refleksi dan pelatihan bagi para terharu karena ternyata Gan En Hu juga relawan, betapa hidup harus disyukuri dan cinta kasih harus menembusi semua perbedaan. merindukan kunjungan relawan, selama ini saya pikir relawan yang rindu pada Gan En Hu. Ternyata tidak, Gan En Hu ok.tok..tok...permisi, Pak!” relawan yang datang berkunjung pun merasa terus mengambar biar makin bagus juga mengharapkan relawan datang ber- mengetuk pintu rumah Gan sangat bahagia karena kondisi kesehatan gambarnya. Lia punya bakat kok,” ujar Hioe kunjung. “T En Hu (Pasien yang menerima Herlianto mengalami kemajuan. Thin Tjhong ketika melihat gambar yang Menjalankan kunjungan kasih dengan bantuan pengobatan Tzu Chi ) Herlianto di Dengan lembut dan penuh kekeluargaan dibuat Lia. Setelah ngobrol-ngobrol kami tulus dan penuh cinta kasih, hati relawan daerah Jelambar Jakarta Barat. Lucy menghibur dan berpesan kepada pun berpamitan dengan Herlianto dan akan diliputi sukacita. Memperhatikan “Ya.., tunggu yah,” demikian jawaban Herlianto, “Kalau sudah mendingan obat keluarganya. Ketika berjalan pulang Hioe dengan kasih sayang maka hati Gan En Hu dari dalam rumah. “Silakan masuk, tadi harus tetap dimakan sesuai anjuran Thin Tjhong berkata, “Gan En Hu ini layak akan merasa berbahagia. bapak baru bilang pada kami apakah dokter, jangan lupa untuk banyak latihan untuk dibantu dan harus terus diperhatikan. Rudi Santoso (He Qi Utara) relawan ada datang kunjungan kasih berjalan untuk melenturkan otot-otot yang Kondisi kesehatannya membuat dia atau tidak yah hari Minggu ini? Eh ter- kaku. Jangan banyak pikiran, harus memiliki sebagai kepala keluarga menjadi tidak nyata bener-bener datang,” tutur Ida, rasa syukur dan semangat untuk sembuh.” istri Herlianto sambil tersenyum dan Mendengar kata-kata penuh perhatian itu, mempersilakan kami masuk. Herlianto menjadi lebih bersemangat untuk Entah kebetulan atau bukan 5 menit giat berlatih agar bisa cepat sembuh. “Saya yang lalu Herlianto berkata pada Ida dan sangat bersyukur atas segala bantuan yang Lia anaknya bahwa mungkin hari ini akan diberikan Yayasan Buddha Tzu Chi. Saya ada relawan yang datang mengunjunginya. akan terus bersemangat untuk berlatih Karena setahu Herlianto relawan sering berjalan supaya saya bisa berjalan dengan melakukan kunjungan kasih ke tempatnya normal kembali,” kata Herlianto penuh setiap hari Minggu di awal bulan. semangat. Ternyata perasaan Herlianto benar. Hari Lia, putri tunggal Herlianto juga merasa itu, 10 April 2011 pukul 09.45 WIB, lima sangat bahagia melihat relawan datang. Ia relawan Lusi, Hioe Thin Tjhong, Suhartono, memperlihatkan kepada relawan gambar- Suryanto, dan saya melakukan kunjungan gambar yang ia buat. Lia mengalami kasih ke rumahnya. Kami berlima disambut cacat akibat polio semenjak usia 1 tahun. dengan penuh sukacita oleh Gan En Hu Oleh karena itu ia tidak pernah mendapat dan Keluarganya. pendidikan di sekolah layaknya anak- Herlianto menjadi Gan En Hu Yayasan anak yang lain. Ketika mendengar Buddha Tzu Chi semenjak Agustus 2010. Lia menderita kelumpuhan, maka Lulu, Kini ia menjalani pengobatan jalan relawan Tzu Chi menyarankan kepada Utara)

sebulan sekali untuk mengontrol kondisi relawan Tzu Chi lainnya untuk mencoba Qi He kesehatannya. Pada hari Jumat tanggal 8 memberi Lia keahlian melukis supaya bisa April 2011, relawan membawa Herlianto mandiri di masa depan. Oleh karena itu

untuk melakukan medical cek up di Rumah relawan sering membawa buku gambar Rudi Santoso ( Sakit Atmajaya. Menurut dokter hasilnya dan alat-alat menggambar untuk Lia. KUNJUNGAN KASIH. Para relawan meniti bantaran Kali Angke saat menuju rumah bagus dan ada kemajuan dalam kondisi “Gambarnya bagus yah, pencampuran Herlianto. Kondisi ekonomi Herlianto yang memprihatinkan membuat para relawan kesehatannya. Mendengar itu relawan warnanya juga sangat cocok. Harus secara rutin memberi perhatian padanya. Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 Ruang Shixiong Shijie 11

Vegetarian Food Festival “Ayo Bervegetarian”

anyak orang mengira bahwa kata di Gedung La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta makanan diminta untuk membawa wadah untuk mencicipi makanan vegetarian. vegetarian berasal dari kata vegetable Utara. Dalam festival ini juga disosialisasikan sendiri. Hal ini untuk mengimbau para “Penyajiannya menarik,” demikian komentar B(sayur-sayuran), padahal sebenarnya bahwa makanan vegetarian tidak hanya pengunjung agar tidak memakai peralatan Elly tentang makanan yang ada di hadapannya. kata ini berasal dari kata Latin vegetus sayur-sayuran tetapi sangat bervariasi dan sekali pakai yang tidak ramah lingkungan. “Hmmm…, ternyata lezat, tidak kalah dengan yang berarti semangat, sehat, segar, dan pasti juga sangat lezat. Elly, Juan, Gita, dan Ella adalah 4 orang makanan non vegetarian,” tambahnya saat hidup. Istilah ini pertama kali dipakai oleh Dalam festival yang menggunakan bersaudara sepupu dengan usia sebaya. mencicipi. Mereka juga tidak menyangka para pendiri British Vegetarian Society peralatan makan bukan sekali pakai ini, Mereka khusus datang ke festival ini makanan vegetarian demikian bervariasi dan pada tahun 1842. Banyak alasan seseorang terdapat 60 stan makanan dan minuman bersama Om dan Tante mereka. Beberapa baru tahu bahwa pola hidup vegetarian ada untuk bervegetarian selain alasan spiritual, mulai dari betawi, mi aceh, sate hari yang lalu mereka melihat spanduk kaitannya dengan pelestarian lingkungan. yang tidak kalah pentingnya adalah untuk padang, coto makassar, empek-empek mengenai festival ini. Jadi tunggu apa lagi, “Mari kita semua mulai kesehatan dan pelestarian lingkungan. palembang sampai nasi campur medan. Meski mereka semua belum ber- bervegetarian!” Rianto Budiman (He Qi Timur) Banyak seminar dan talk show telah Bagi yang hendak membawa pulang vegetarian, namun mereka khusus datang membahas hubungan erat vegetarian dengan kesehatan dan dampaknya terhadap pemanasan global. Telah banyak juga hasil penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa gizi makanan vegetarian tidak kalah dan lebih sehat dibandingkan dengan makanan yang berasal dari produk hewan. Apalagi industri peternakan dan makanan ternak juga merupakan industri yang sangat tidak ramah lingkungan. Master Cheng Yen dalam berbagai kesempatan sering dan terus mengimbau agar para muridnya (relawan Tzu Chi) hidup bervegetarian. Master Cheng Yen berkata bahwa sebenarnya kita sudah ‘lai bu ji’ (terlambat). Timur) Tak Kalah Lezat Sehubungan dengan hal tersebut, untuk Qi He kali yang kedua setelah tahun lalu (2 Mei

2010), relawan Tzu Chi He Qi Timur kembali Kurniawan ( menyelenggarakan Vegetarian Food Festival KAMPAYE HIDUP SEHAT. Minggu, 10 April 2010, tepat pukul 12.30 WIB, para relawan mengajak seluruh pengunjung untuk sejenak pada hari Minggu 10 April 2011, bertempat berdoa bersama agar dunia aman, sejahtera, dan terbebas dari bencana.

Sedap Sehat Kilas Pascakebakaran Muara Angke JAKARTA - Senin, 4 April 2011 belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap ratusan rumah semi permanen di Kompleks UPT Kembang Kol Perikanan Muara Angke, Pelelangan Ikan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Dari sekitar Bahan: 300 rumah petak, 200 di antaranya habis terbakar. - 1 batang kembang kol Seminggu berselang, Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi menuju ke lokasi kebakaran - 1 buah tomat memberikan 141 paket bantuan kebakaran yang terdiri atas sebuah kotak plastik - 1 mangkok kecil tepung terigu. berukuran besar (container plastik) berisikan, sandal atau sepatu anak, perlengkapan mandi, baju layak pakai, handuk, selimut, dan kotak makanan. : Bagi Fadil Halimi, Ketua Kelompok Nelayan Angke, pemberian bantuan yang dilakukan - Kaldu vegetarian secukupnya oleh Tzu Chi sangatlah ideal. “Mereka (Tzu Chi-red) membagikan secara langsung. Kalau - 500 cc susu segar. ini enak tertib, damai, aman, dan lancar,” ujarnya. Sementara, Joe Riadi Ketua TTD Tzu Chi mengatakan relawan Tzu Chi juga sangat bahagia karena dapat memberikan langsung Cara pembuatan: barang bantuan kepada para korban kebakaran. 1. Potong kembang kol menjadi bagian kecil, lalu cuci dengan air garam Himawan Susanto sebanyak 2 atau 3 kali, kemudian rendam kembang kol di dalam air selama 30 menit. Setelah itu rebus hingga matang dan tiriskan. 2. Potong kulit tomat dengan bentuk garis menyilang dan rebus hingga Bersih-bersih Tzu Chi School matang. Selanjutnya angkat dan rendam sebentar dalam air dingin, JAKARTA - Sabtu, 23 April 2011, 250 relawan Tzu Chi dari 4 He Qi (Utara, Barat, Timur, setelah itu kupas kulitnya dan iris dan Selatan) dengan penuh sukacita bergotong royong membersihkan gedung baru Tzu seperti bentuk dadu. Chi School yang terletak di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Ketua Yayasan Buddha Tzu 3. Panaskan kuali dan masukkan Chi Indonesia, Liu Su Mei mengatakan kegiatan ini bukan sekadar membersihkan gedung tepung terigu. Sangrai hingga sekolah, tetapi juga untuk memperkenalkan dan menumbuhkan rasa memiliki gedung wangi, kemudian baru masukkan Aula Jing Si Tzu Chi Indonesia ini. kaldu vegetarian dan susu segar. Kegembiraan menyambut hadirnya Tzu Chi School juga dirasakan Jenny Gutama, Masak hingga mengental, setelah relawan Tzu Chi yang mendapatkan berkah bersumbangsih di bagian konsumsi. Sejak itu masukkan tomat dan aduk pukul 7 pagi Jenny sudah menyiapkan konsumsi bagi insan Tzu Chi yang bekerja bakti. hingga rata. Rasa bangga juga diperlihatkan Sarpen, seorang warga Pademangan Barat yang 4. Angkat dan siram kuah itu di atas pernah mendapatkan bantuan dalam Program Bebenah Kampung Tzu Chi. Ia turut kembang kol. Setelah itu hidangan membantu dalam kerja bakti hari itu. Bagi Sarpen, Tzu Chi adalah teladan bagi dirinya. siap untuk disajikan. Apriyanto www.tzuchi-org.tw Diterjemahkan oleh Lievia Martha 12 Inspirasi Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011

Riyadi Pracipta: Relawan Dokumentasi Tzu Chi Melihat dari Banyak Sisi

aya mulai kenal Tzu Chi tahun menghubungi saya. Waktu itu saya juga belajar. Hal seperti 2006 karena diajak Lanny Juniarti lebih sering memotret dan mengikuti itu perlu kita gali, SIskandar Shijie. Kebetulan kita ada kegiatan daur ulang. Awal-awal ikut daur apalagi selama ini kerjasama bisnis. Waktu kita ada proyek ulang, saya kaget karena sampah yang kita di Jakarta kan di Mangga Dua, dia ajak saya ke ITC untuk plastiknya kita buka di dalamnya benar- individualistis sekali. menyerahkan dana donatur bulanan. Saat benar sampah yang belum dipilah. Dari Di Tzu Chi saya di sana kok lucu ya santai bisa masuk situ saya bilang ke keluarga, sampah- juga diajarkan untuk kemana-mana. Kayaknya akrab gitu. sampah kita harus dipilah agar bisa didaur melihat sesuatu itu Sebulan dua bulan terus diajak, tetapi ulang. Memang kalau soal daur ulang dari banyak sisi. belum ada niatan untuk bergabung. sampah Shijie saya paling rajin. Dia suka Jika ada kesalahan Tahun 2008 akhir saya ada rezeki ngobrol hal itu pas di pasar. Makanya yang dilakukan oleh

membeli kamera. Sejak dahulu saya bagian belakang sepedanya selalu ada orang lain kadang Utara) memang seneng banget sama yang barang daur ulang yang dititipkan kalau bukan orang itu He Qi He namanya fotografi. Dari SMP sudah pulang untuk dibawa ke depo daur ulang. yang salah, tapi ngulikin kamera. Habis beli terus Lanny Bulan Maret 2009, saya ikut baksos disebabkan oleh Shijie iseng lagi mengajak saya ikut di Blitar. Dari situ saya mulai intensif halangan ataupun training 3 in 1. “Wah boleh apalagi memotret meski beberapa kegiatan saja kondisi lain. Dari Feranika Husodo ( gratis,” pikir saya waktu itu. Saat itu yang karena pada saat itu saya belum tahu situ saya kemudian ikut training banyak juga, tetapi karena fotonya mau diapain dan dikasih ke belajar cara berkomunikasi dan itu tujuannya baik kenapa harus marah waktunya singkat dan materinya juga mana. Baru di awal tahun 2010 saya mulai berinteraksi dengan banyak orang. kalau pas dapet yang non vegetarian. masih dasar banget jadi saya ya santai- fokus di 3 in 1 He Qi Barat. Belakangan Saya juga banyak belajar saat harus Makanya kalau sekarang ya dipisahkan santai aja. ini di He Qi Barat ada sharing script, foto, membersihkan tubuh seorang pasien saja, tidak perlu marah. Pas sesi script dan video saya tidak dan video, lama-lama saya tertarik juga. kasus yang sudah lama tidak mandi di Kehidupan saya dan keluarga di rumah ikut lagi karena tidak begitu suka. Awalnya saya antipati dengan menulis kegiatan kunjungan kasih. Saat itu saya juga tidak terlalu banyak masalah. Saya Saat itu shijie (istri-red), Eti Suteja karena saya orang teknik yang tidak suka ingin membuktikan apakah benar yang mengalami perkembangan batin di Tzu yang seneng banget nonton DAAI TV, menulis. Namun berkat pesan singkat diomongin orang atau cuma promosi Chi. Saya mendapatkan kesempatan khususnya Lentera Kehidupan juga ikut (SMS) dari relawan yang muda-muda, aja soal apa yang dilakukan Tzu Chi untuk merawat mama menjelang beliau sosialisasi. Jadi selesai training 3 in 1, saya mulai belajar menulis dari yang kepada sesama. Apalagi kita kan masuk wafat. Waktu itu kaki mama saya ada luka. saya ikut sosialisasi. Baru di situlah saya tadinya dua baris kini bisa berhalaman- satu organisasi jadi harus tahu apa yang Saat membersihkan lukanya saya tidak isi formulir, tetapi saat itu masih jauh halaman. dikerjakan. memakai cotton buds. Saya pakai tangan pikiran saya buat serius jadi relawan. Satu Bergabung di Tzu Chi sangat ber- Sebelum masuk Tzu Chi, sejak karena buat saya sentuhan tangan itu ada hari saat saya mau berangkat ke Serpong pengaruh sekali buat saya. Saya yang tahun 2000 saya sudah bervegetarian cinta kasihnya. Cotton buds memang lebih mengurus proyek, Lanny Shijie pagi-pagi selama ini ga bisa berempati sama disebabkan karena kesehatan saya yang bersih, tetapi tangan ini efek cinta kasihnya telepon apakah bisa ke Kapuk untuk orang, sekarang sudah bisa. Saya dahulu kurang bagus, ditambah kondisi keuangan lebih besar. Harapan saya ke depan adalah bantu foto-foto. Saat itu kita ada janji orangnya paling cuek paling ga mau tau keluarga juga sedang kurang bagus. Ada keluarga saya nantinya makin peduli sama customer, tetapi Lanny Shijie bilang urusan orang. Perubahan itu bisa terjadi momentum yang pas, maka saya pun kepada sesama dan lingkungan serta sebentar kok. Itulah pertama kalinya saya karena Lanny Shijie suka ajak saya ke vegetarian. Kalau dulu saya vegetariannya dapat menginspirasi orang di sekitar untuk foto untuk Tzu Chi. RSCM menangani pasien kasus. Di situ ekstrim sekali, kalau pas makan di proyek tidak lagi menimbulkan banyak beban Hal seperti itu terus berjalan. saya lihat kok bisa gitu ya, enggak kenal dikasih yang non vegetarian saya marah, untuk bumi ini. Setiap ada kegiatan, Lanny Shijie selalu tapi kita bisa kasih empati. Dari situ saya tetapi lama-lama saya berpikir vegetarian Seperti dituturkan kepada Himawan Susanto Cermin Mencari Harta Karun

edua orang tua A De berturut- sakit. Dia cepat-cepat membawa kembali lagi ke kampung halaman?” turut meninggal saat ke- pamannya pulang beristirahat. “Paman, Anda adalah keluarga saya K kacauan yang terjadi akibat Setelah beberapa hari, A De kembali yang terdekat,” tegas A De. perang. Sebelum mengungsi, ayah bersama sang paman datang lagi Sang paman meneteskan air mata A De mengumpulkan emas dan ke lokasi harta karun. Pamannya itu kerena terharu, “Paman iri padamu permata, menguncinya di dalam kembali seperti sakit jiwa. Mereka yang dalam usia muda sudah memiliki sebuah peti, lalu memendamnya terpaksa kembali lagi ke rumah. A De harta yang berlimpah, karenanya di dalam tanah. Kunci petinya itu sangat risau, paman yang biasanya paman ingin menguasainya seorang dia berikan kepada adik iparnya, sangat menyayanginya, mengapa diri. Paman telah berbuat salah! berharap kelak bisa kembali lagi ke setiap kali mengungkit masalah ini A De, kau sudah dewasa, kau kampung halaman, dan setelah A paman menjadi berubah? sungguh anak yang baik!” De tumbuh dewasa baru hartanya Dia lalu pergi meminta petunjuk Setelah itu, sang paman dan diberikan kepada A De. Begitulah, dari gurunya. Sang guru dengan A De menyumbangkan seluruh harta A De dan sang paman berdua saling tersenyum berkata, “Kau bawa lagi mereka untuk membantu warga bergantung hidup di pengungsian pamanmu, perhatikan dia berdiri di kampung membangun jembatan selama beberapa tahun. tempat mana saat dia memakimu, dan memperbaiki jalan. A De percaya Tak terasa kini A De sudah ber- tempat itulah lokasi dikuburnya harta dia tidak perlu tergantung kepada umur 20 tahun lebih, mereka pun karun.” Ternyata memang benar, harta itu. Dengan usaha sendiri, dia akhirnya kembali ke kampung tempat di mana paman memaki-maki tetap mampu membangun kembali halaman. A De sudah siap untuk itu setelah digali keluar harta karun kampung halamannya, bahkan menggali harta karunnya dan yang ditinggalkan ayahnya. hubungan kasih antar dia dan sang membangun kembali di kampung A De berkata, “Jika harta ini paman menjadi lebih baik dari halaman. Pamannya juga sangat bisa merusak hubungan kasih sebelumnya. setuju, dia lalu mengajak A De pergi saya dengan paman, saya rela ke lokasi harta karun yang dipendam. memberikan semua hartanya kepada Tetapi setibanya di sana, sang paman, agar kami bisa hidup seperti paman tiba-tiba seperti terkena dulu.” A De berpikir dalam hati, “Saat Teks disusun kembali oleh: Li Xin Yuan,Meng sakit jiwa, mengoceh tak karuan, mengungsi, paman selalu memapah Ning Ilutrasi: Wu Jian Feng Sumber: Buku edisi sepesial Hui Tong De Xiao Yu dan memarahinya dengan kasar. saya yang cengeng dan lemah, jika (Ikan kecil yang bisa sakit) A De mengira pamannya itu jatuh bukan karena paman, mana bisa saya Penerjemah: Lio Kwong Lin Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 Pesan Master Cheng Yen 13 Bertobat dan Menumbuhkan Kebijaksanaan

Kebij aksanaan yang tertutup orang memiliki benih kebuddhaan dan kebijaksanaan. Hanya saja, kebijaksanaan mendatangkan lautan dan benih kebuddhaan ini tidak mewujud penderitaan. dalam keseharian. Saya sering berkata Bertobat demi menumbuhkan bahwa kita harus memiliki Buddha di dalam hati dan Dharma di dalam tindakan. jiwa kebij aksanaan. Berapa lama kita dapat mempertahankan Menggalang cinta kasih semangat Buddha dalam hati? Mohon masyarakat untuk kalian perhatikan dengan seksama. Berapa kali dan berapa lama kita membangkitkan menyalurkan bantuan. rasa empati dan welas asih terhadap sesama dalam sehari? Cobalah pikirkan. Saat kalian memiliki welas asih, berhati audara sekalian, saya terus meng- lapang dan berpikiran murni, berapa ingatkan kalian bahwa hari ini lama hal ini akan bertahan? Kita memang Sberbeda dengan hari kemarin. Seiring memiliki welas asih, hanya saja ia mudah berlalunya satu hari, waktu kita di dunia menghilang. Ini karena kebiasaan buruk ini pun berkurang satu hari. Kita berada telah menutupi benih kebuddhaan kita. dalam kondisi yang mengalami perubahan Karena itu, saya sering berkata bahwa tanpa henti. Tubuh kita terus mengalami mudah untuk membangun tekad, namun perubahan. Demikian juga dengan alam sangat sulit untuk mempertahankannya. semesta ini. Baik kondisi alam maupun Karena itu, meski setiap orang memiliki Anand Yahya pikiran manusia, semuanya tidak pernah benih kebuddhaan, mereka masih diliputi berhenti berproses. Semuanya mengalami penderitaan. Mengapa demikian? Karena perubahan tanpa henti. di alam surga, neraka, hewan, maupun Menurut hukum sebab akibat, karma memiliki ketamakan. Kegelapan batin Segala sesuatu di dunia ini terus manusia, semuanya di luar kendali kita. baik maupun buruk yang kita ciptakan memicu timbulnya ketamakan sehingga mengalami proses perubahan. Se- Itu tergantung pada karma yang kita akan terus mengikuti kita bagai bayangan. kita hidup dalam lautan penderitaan. sungguhnya, empat fase yang dibabarkan ciptakan. Bagaimana karma tercipta? Ke Siapa yang tak pernah melakukan Meski memiliki benih kebuddhaan, namun oleh Buddha ini mengandung prinsip mana kesadaran akan pergi? Bagaimana pelanggaran? Bodhisatwa sekalian, karma ia telah tertutup sehingga kita akan kebenaran. Segala sesuatu di dunia kita menciptakan karma? Ini semua baik dan buruk akan terus mengikuti kita berbuat kesalahan dan mendatangkan mengalami fase pembentukan, keber- bermula dari enam kesadaran kita. Segala bagai bayangan. Apapun karma yang kita banyak penderitaan. langsungan, kerusakan, dan kehancuran. perbuatan dan jalan hidup kita bergantung ciptakan, ia akan terus mengikuti kita. Kebijaksanaan hakiki kita senantiasa Kehidupan juga mengalami fase lahir, pada kesadaran kita. Sesungguhnya, Inilah kekuatan karma, terus mengikuti ada, hanya saja ia tertutup oleh kegelapan tua, sakit, dan mati. Pikiran manusia juga karena adanya kegelapan batin, semua bagai bayangan. Siapa yang tak pernah batin. Di dunia ini terdapat banyak mengalami fase timbul, berlangsung, makhluk menerima buah karma. Karena melakukan pelanggaran? Apakah ada Bodhisatwa dunia. Hanya saja karena berubah, dan lenyap. Segala hal di dunia adanya kegelapan batin, hakikat murni dan orang yang berani berkata bahwa ia tidak kebijaksanaan tertutup, maka timbullah tidak pernah berhenti berproses, berputar- kebijaksanaan kita yang terang dan indah pernah menciptakan karma buruk? Setiap lautan penderitaan. Syair Pertobatan Air putar dalam enam alam kehidupan, tiada menjadi tertutup. Karena adanya kegelapan orang pernah melakukannya. Contohnya, Samadhi banyak mengajarkan tentang hal yang kuasa mengendalikan. batin, kita terbelenggu oleh ketamakan, demi memenuhi nafsu makan sesaat, kita ini. Saya sering berkata kepada kalian bahwa Para Bodhisatwa sekalian, tiada orang kebencian, kebodohan, kesombongan, dan membunuh hewan sehingga menciptakan kita harus senantiasa mengintrospeksi diri. yang tahu setelah kehidupan ini berakhir, keraguan. Lima penyakit besar itu telah karma buruk. Setiap orang pernah Setiap hari merupakan sejarah yang sangat ia akan terlahir di mana. Tiada orang yang menutupi hakikat murni dan kebijaksanaan menciptakan karma buruk. Meski begitu, bermakna bagi Tzu Chi. Para Bodhisatwa bisa mengendalikannya. Karma yang kita kita yang terang. Karena adanya kegelapan kita harus yakin bahwa kebijaksanaan kita sekalian, kita harus senantiasa bersungguh ciptakan pada kehidupan ini menentukan batin, kita terus menciptakan karma buruk tetap ada. Karena kebijaksaan tertutup, hati. kehidupan kita berikutnya. Entah terlahir Ekslusif dari Acara Lentera Kehidupan di DAAI TV, dan harus menerima buahnya. timbullah lautan penderitaan. Setiap diterjemahkan oleh Lena

Tzu Chi Internasional

BBruneirunei DDarussalam:arussalam: BBantuanantuan KKebakaranebakaran BBantuanantuan uuntukntuk PPekerjaekerja AAsingsing

elawan Tzu Chi Darussalam, oleh para pekerja di sana. Pemilik pabrik Selasa, 8 Maret 2011 membantu para kemudian memberikan sejumlah uang R pekerja asing di sana yang kehilangan kepada para pekerja yang putus asa dan semua harta benda akibat kebakaran. berharap informasi adanya kebakaran ini Relawan Tzu Chi Brunei ini membantu lebih tidak bocor keluar. Namun karena keadaan- dari 80 pekerja asing yang kehilangan nya sangat memprihatinkan maka pada semua harta benda milik mereka akibat tanggal 25 Februari, sekretaris pabrik itu asrama pabrik tempat mereka bekerja menelepon ke Kantor Tzu Chi Brunei. Ia hangus dilalap si jago merah. Dalam bertanya apakah Tzu Chi dapat menyediakan kegiatan pemberian bantuan itu, relawan pakaian dan barang-barang kebutuhan Tzu Chi Brunei menyediakan pakaian dan sehari-hari untuk para pekerja. Segera saja, barang-barang kebutuhan sehari-hari. para relawan mengadakan rapat darurat Kehangatan hati para relawan membantu dan berbelanja barang-barang kebutuhan para pekerja sedikit mengobati duka akibat yang diperlukan keesokan harinya.

hilangnya harta benda milik mereka. Dua hari kemudian, relawan berangkat WWW.tzuchi.org Kebakaran itu terjadi pada tanggal 13 menuju lokasi pabrik. Setelah berkendara LINTAS NEGARA. Relawan Tzu Chi Brunei membungkukkan tubuh sebagai ungkapan Februari 2011 malam di asrama pabrik selama 45 menit, setibanya di lokasi terima kasih karena diberikan kesempatan membantu para pekerja asing yang asramanya berlantai dua tempat para pekerja menetap. bantuan, mereka langsung membagikan hangus terbakar dilalap si jago merah. Amukan si jago merah sangat dahsyat bantuan kepada para pekerja. Mereka juga karena dalam waktu satu jam saja, mengundang para pekerja untuk berdoa kebakaran. Relawan juga membantu para para pekerja untuk juga membantu orang bangunan asrama itu telah menjadi abu. bersama. Kehangatan dan ketulusan para pekerja untuk tabah menerima cobaan yang lain ketika mereka memiliki kesempatan Akibatnya, tak satupun harta benda yang relawan telah menyentuh hati para pekerja mereka alami. Selain itu, para relawan juga untuk berbuat kebajikan. membawa celengan bambu dan mengajak www.tzuchi.org ada di dalam asrama dapat diselamatkan yang telah kehilangan segalanya dalam diterjemahkan oleh Himawan Susanto 14 Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011 心寬大捨,施眾安樂

◆ 8‧14《農七月‧初 五 》

【靜思小語】無緣大慈,心包太虛;同體大悲,宗教共融;念純大喜,希望同濟;心寬大捨,施眾安樂。

的信任與感恩。「世界上 不同宗教間,若 座垃圾山;依 靠 垃 圾 山生存 的民 眾,在這 巴東市長則在高中啟用典禮上表示, 能相互尊重,和 諧 相融,就能創造人間的 樣的環境裏一代接著一代無法跳脫。」 尼西爪哇去年九月二日發生芮氏 今天是他最開心的日子,因為當初有些 榮景與希望。」 志業若無法落實在地基層,菩薩道難 規模七點三強震,造 成千 餘 人 傷 市民不相信華人佛教團體會為他們建學 以扎根傳承。上人舉菲律賓為例,近年來 印亡,印尼慈濟人 立即前往勘災發 究竟之道 已有許多本土志工加入。「『地 基』打穩, 校;如 今 慈 濟 不但建了學校,還蓋了清真 放,並決定援建邦加冷安國立小學。不到 寺,讓當 初質疑 的人 也 轉 為 感 恩。 雅加達東邊有座垃圾山,群聚了五千 讓窮苦人能普遍受助,還能發心助人,就 一個月,九月三十 日西蘇門答臘省首府 印尼慈濟人二○○○年至今,總計援 位靠垃圾山維生的低收入者;每當垃圾 能從基層凝聚起一股穩定的力量。」 巴東,遭 規 模七 點 六強震襲擊,二十萬棟 建了三十三所學校。上人於早會時稱歎印 車來傾倒,民眾即一擁而上從中翻找食 不同於一九九八年的動亂,現 在 的 印 建築倒塌;慈濟志工投入十梯次賑災、義 尼慈濟人自力更生,就 地 募 集 善 款、用於 物、可變賣的東西。當地市長請求慈濟為 尼社會相對安定,印尼人與華人也能夠安 診,並援建巴東第一國立高中。兩所學校 當地,但是皆以「台灣慈濟」為名。 這些民眾建屋安居。 然共處,彼此感恩、尊重、愛護。上人期勉 分別在今年八月七 日、八日啟用。 「感 恩 大 家 以 佛 心 師 志,在 印尼 這 個 聽聞返台的印尼分會副執行長郭再源 在座師兄師姊:「縮 小自己,才有大空間; 小學啟用典禮中,蘇 西 洛總統致詞表 伊斯蘭國度用心推展志業,真正做到了『 等志工分享志工實際勘察的心得,上人感 切莫自大、自我膨脹到連宇宙都被『我』 示:「經常 在 各 地 看見慈濟人真誠無私的 無緣大慈,心包 太 虛』— — 心 胸 寬 廣,跨 嘆,垃 圾 山已 經 存 在 二十二 年,堆 放 的 垃 遮蓋了。」 援助,我衷心代表印尼政府向慈濟基金 越種族、宗教藩籬救助苦難. 圾大多是雅加達的富人製造。 上人殷囑莫自大,但要對自己 有信心, 會致以無上的敬意及感謝。」該校也更名 上人讚歎印尼慈濟人充分發揮佛教大 「若能推動『清淨在源頭』——讓富 共同為印尼再造更多愛的奇蹟。 為「邦 加 冷安大愛國立小學」,銘 誌慈 濟 慈、大悲、大喜、大捨之心,長期耕耘,贏 人少欲勤儉,垃圾問題才能得到舒緩,否 大愛。 得政府肯定、尊重,以及當地不同信仰者 則這個垃圾山清除了,很 快 又會出現 另一

Ikhlas Bersumbangsih dan Berdada lapang, Memberikan Kedamaian dan Kebahagiaan Pada Orang Banyak

“Cinta kasih tanpa membeda-bedakan, merangkul seluruh alam semesta; belas kasih dengan perasaan sepenanggungan, semua agama berdampingan secara harmonis; sukacita dan niat murni, dengan harapan semuanya bersumbangsih dan berlapang dada, memberikan kedamaian dan kebahagiaan pada orang banyak.” ~Master Cheng Yen~

ada 2 September 2009, wilayah Jawa warga keturunan etnis Tionghoa akan berdampingan dengan harmonis, ini akan pernah mampu melepaskan diri,” kata Barat di Indonesia dilanda gempa membangun sekolah untuk mereka, namun menciptakan kemakmuran dan harapan Master Cheng Yen. Pberkekuatan 7,3 skala Richter. Insan ternyata Tzu Chi bukan saja membangun bagi umat manusia.” Jika misi-misi Tzu Chi tidak mampu Tzu Chi Indonesia segera berangkat sekolah, juga membangun sebuah masjid. diterapkan di lapisan terbawah, maka menuju daerah bencana untuk menyurvei Hal ini membuat orang-orang yang semula Cara penyelesaian sempurna jalan Bodhisatwa akan sulit berakar dan dan memberikan bahan bantuan, serta diliputi perasaan curiga, sekarang berbalik Di wilayah Timur Jakarta terdapat sebuah diwariskan. Master Cheng Yen mengambil memutuskan untuk membangun kembali menjadi berterima kasih. gunung sampah (TPA Bantar Gebang, Filipina sebagai contoh, dalam beberapa SDN 1 dan 3 Pangalengan. Tidak sampai Sejak tahun 2000 sampai sekarang, Bekasi). Di sana ada sekitar 5.000 warga tahun ini sudah ada banyak relawan sebulan, pada 30 September 2009, Kota Tzu Chi Indonesia telah membantu miskin yang menggantungkan hidupnya di pribumi yang ikut bergabung. “Pondasi Padang Sumatera Barat dilanda gempa pembangunan 33 gedung sekolah. Dalam sana (berprofesi sebagai pemulung). Setiap harus ditanam dengan kokoh, agar orang- dahsyat berkekuatan 7,6 skala Richter, pertemuan pagi dengan relawan, Master kali truk pengangkut sampah menuangkan orang miskin dan menderita tidak saja membuat sekitar 20 ribu gedung runtuh. Cheng Yen memuji insan Tzu Chi Indonesia muatannya, warga langsung berkerumun dapat tertolong, tetapi mereka juga dapat Insan Tzu Chi terjun ke daerah bencana yang dapat mandiri, menggalang dana dari mencari sisa makanan dan barang-barang terinspirasi untuk menolong orang lain, dalam 10 gelombang untuk memberikan donatur setempat dan memanfaatkannya bekas yang masih dapat dijual. Walikota dengan demikian akan terhimpun sebuah bantuan dan mengadakan baksos untuk kepentingan setempat, namun tetap Bekasi H. Mochtar Mohamad meminta Tzu kekuatan kokoh yang berasal dari lapisan kesehatan, serta membangun kembali atas nama “Tzu Chi Taiwan”. Chi untuk membangunkan rumah tempat terbawah.” gedung SMA Negeri 1 Padang. Kedua “Terima kasih kepada semua orang bernaung bagi warga. Berbeda dengan saat kerusuhan massal sekolah itu diresmikan penggunaannya yang tetap berpegang pada hati Buddha Mendengar penuturan dari Wakil Ketua yang terjadi pada tahun 1998 silam, kondisi pada tanggal 7 dan 8 Agustus 2010. dan tekad Master, dengan segenap Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto masyarakat Indonesia sekarang sudah lebih Dalam acara peresmian penggunaan hati menggerakkan misi-misi Tzu Chi di Kusuma dan rombongan yang pulang ke aman tenteram. Masyarakat pribumi dan SDN Pangalengan, Presiden RI Susilo Indonesia, sebuah negeri berpenduduk Taiwan tentang hasil survei lapangan di warga keturunan etnis Tionghoa sudah Bambang Yudhoyono mengatakan, “Saya mayoritas Muslim. Mereka benar-benar TPA Bantar Gebang, Master Cheng Yen dapat hidup berdampingan secara damai, sering sekali menyaksikan relawan Tzu Chi mampu melaksanakan cinta kasih universal, menghela napas sambil mengatakan, saling bersyukur, saling menghormati melakukan pemberian bantuan dengan membantu orang dalam penderitaan gunung sampah telah ada selama 22 tahun, dan saling mengasihi. Master Cheng Yen penuh ketulusan dan tanpa pamrih di dengan lapang dada, lintas ras, dan lintas sampah yang ditimbun di sana kebanyakan berharap dan mengimbau pada semua berbagai lokasi bencana, atas nama negara agama.” merupakan hasil buangan dari orang-orang insan Tzu Chi, “Kecilkan ‘keakuan’ diri dan pemerintah saya mengucapkan terima Master Cheng Yen memuji insan Tzu Chi di Jakarta. sendiri, baru bisa mendapatkan ruang kasih dan penghargaan yang setinggi- Indonesia yang mampu mengembangkan “Jika mampu menggalakkan konsep gerak yang luas; jangan terlalu membesar- tingginya.” Sekolah itu juga diubah hati penuh cinta kasih, belas kasih, sukacita ‘mengurangi sampah dari sumbernya,’— besarkan diri sampai seluruh alam semesta namanya menjadi “Sekolah Dasar Negeri dan keikhlasan dalam ajaran agama berupaya agar orang-orang mengurangi tertutup oleh ‘keakuan’ ini.” Unggulan Cinta Kasih Pangalengan”. Buddha. Mereka telah menggarap lahan nafsu keinginan dan hidup hemat, masalah Master Cheng Yen berpesan, jangan Sedangkan dalam upacara peresmian berkah dalam jangka waktu panjang, sampah lambat laun akan teratasi. Jika tidak, bersikap angkuh, namun harus memiliki penggunaan SMA Negeri 1 Padang, sehingga mendapatkan pengakuan dan setelah gunung sampah ini dibersihkan, kepercayaan diri untuk bersama-sama Walikota Padang Fauzi Bahar menyatakan penghormatan dari pemerintah setempat, dalam waktu singkat akan muncul lagi menciptakan lebih banyak keajaiban cinta hari itu adalah hari paling menggembirakan juga mendapatkan kepercayaan dan rasa gunung sampah lainnya; warga yang kasih bagi Indonesia. baginya, sebab pada awalnya banyak terima kasih dari umat agama lain di menggantungkan hidupnya pada gunung warga yang tidak percaya kalau ada sebuah Indonesia. “Jika antara agama berbeda di sampah akan tetap ada dalam lingkungan Diterjemahkan oleh Januar (Tzu Chi Medan) organisasi agama Buddha yang mayoritas dunia dapat saling menghormati dan hidup seperti ini dari generasi ke generasi, tanpa dari Majalah Tzu Chi Monthly edisi 526 TzuBuletin Chi Tzu Chi Internasional No. 70 | Mei 2011 15 心靈維他命 ◎撰文‧陳慧華 插畫‧林碧惠

以前與先生衝突,我 總 是 得 理不饒人; 但證嚴上人說:「理直要氣和,得理要饒人」, 讓我把那口氣吞忍下來,進 而 化 解 ⋯ ⋯

的父 親 是位 裁 縫師、 月。當年二十五歲的我,靠著誦 心態改變了,智慧 也 在 無 形中 母親不識字,他 們 勤 經、持咒,度過無數的椎心之 增長。有一次,先生在辦公室午 我儉刻苦,一手拉拔六 痛。 睡,被 客 戶電 話 吵 醒,對 方急需 位子女長大成人。 十多年前,因緣際會下接觸慈 貨品,但是公司沒有貨,無法 供 二十年前,父母 親 為了栽培我 濟,我帶 著 孩子參與兒童精進 應。先 生 憤 怒地責怪我沒有注 心感受與貼近每句「靜思 語」的 讀五專,每學期必須繳交四萬多 班;從 此,證 嚴 上 人「靜思 語」走 意庫存,我被他的口氣及神情 意涵;我的心更踏實了,也 把 握 元註冊費;我 在 父母 庇 蔭 的 環 境 入了我的人生。 嚇壞了,像隻小 貓 不敢動彈。 每一次行善造福的因緣。 中長大,不知人間疾苦。直到婚 以前每次與先生發生衝突, 幾分鐘後,先生竟溫和地 現在的我,不再是苦瓜臉,而 後為人母,才深深體會父母親 我總是得理不饒人;但證嚴上 向我道歉,「對不起,我 起 床 是經常開懷大笑、熱心助人的 那分疼愛關懷、無 怨 無 悔 的 心。 人說:「理直要氣和,得理要饒 氣⋯⋯」我被他 從未有過的溫 快樂媽媽。我願意跟每位有緣 先生是農家子弟,習慣享福 人」,讓 我 把 那口氣 吞 忍下來。 柔嚇到,心想:「難 道 是『靜思 人分享「靜思語」,讓 更多人 在 的我,婚後很不適應克勤克儉 漸漸地,「靜思 語」成 為 我 每 語』境教產生的影響?」頓 時, 靜思中成長,在心靈深處開出朵 的生活;又因為個性不夠開朗, 天的精神食糧、心靈維他命,開 我內心充滿感恩與幸福。 朵良善的花! 不懂得如何與夫家相處,我的 始在我的內心潛移默化;我在 現在我走入校園擔任大愛媽 心漸漸生病了,還 因此 失 去了新 家裏張貼靜思語,自我勉勵也 媽,用說故事的方式,與學子分 生兒,母子緣分只有短暫三個 用來鼓勵求學中的孩子。 享「靜思 語」,也 在 分享中,更用 (慈濟月刊【第525期】 出版日期:8/25/2010)

Kisah Tzu Chi VVitaminitamin BatinBatin

Artikel: Chen Hui Hua, Ilustrasi: Lin Bi Hui

Dulu, jika terjadi pedebatan antara saya dan suami, maka saya selalu merasa sayalah yang paling benar. Tetapi mengingat Master Cheng Yen pernah berkata bahwa: ”Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaa an orang lain,” akhirnya ketika perdebatan terjadi lagi maka saya bisa mengalah dan menghentikan perdebatan.

yahku adalah seorang penjahit sehingga saya tidak bisa berhubungan makanan pokok sehari-hariku, seperti Seketika di dalam hatiku muncul perasaan dan ibuku tidak bisa membaca baik dengan keluarga suamiku. Karena vitamin batin yang mulai merasuki hatiku. bersyukur dan bahagia. Sekarang saya A maupun menulis. Mereka bekerja ini semua, hati saya pun perlahan-lahan Pada suatu hari, suami saya sedang adalah seorang Da Ai Mama di Sekolah membanting tulang untuk membesarkan jatuh sakit, bahkan membuat saya harus tidur siang dengan pulas di kantor, tiba- Tzu Chi. Dengan cara bercerita, saya keenam anaknya hingga dewasa. Saya kehilangan bayiku yang baru berumur 3 tiba ada telepon dari pelanggan yang membawakan pelajaran kata perenungan masih ingat sekitar 20 tahun yang lalu, bulan. Waktu itu saya baru berumur 25 membangunkan suamiku. Pelanggan ini kepada murid-murid. Bersamaan dengan agar saya bisa menyelesaikan kuliah 5 tahun, dengan mengandalkan membaca ingin mendapatkan barang pesanannya membawakan pelajaran ini, saya tahun, maka ayah dan ibu harus membayar paritta dan sutra, saya berusaha untuk dengan segera, tetapi barang yang ingin menjadi lebih mendekatkan diri lagi uang pendaftaran ulang setiap semester melewati masa-masa yang sulit ini. dipesan pelanggan itu sedang tidak ada dengan kata perenungan dan juga lebih kurang lebih sebesar 40 ribu NT. Saya Sepuluh tahun yang lalu, karena stok, jadi perusahaan suamiku tidak bisa mendalami maknanya. Dengan begitu tumbuh dewasa di dalam kasih sayang dan sebuah jalinan jodoh akhirnya saya melayani pelanggan itu. Suamiku marah hati saya menjadi lebih tenang dan selalu naungan orang tua, jadi saya sama sekali mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi. Saya kepadaku karena tidak memperhatikan memanfaatkan setiap kesempatan untuk tidak pernah merasakan penderitaan pun membawa anak saya untuk mengikuti persediaan barang di gudang dengan menanam berkah. kehidupan. Sampai suatu saat saya kelas budi pekerti. Mulai saat itulah Kata baik. Saya sangat ketakutan dengan Sekarang raut wajah saya tidak masam menikah dan menjadi seorang ibu, barulah Perenungan Master Cheng Yen masuk ke suara dan tatapan matanya yang sedang lagi, melainkan seorang DA Ai Mama saya bisa mengerti dengan sungguh- dalam kehidupan saya. Dulu, jika terjadi marah besar itu, aku pun diam tak berani yang senang membantu orang lain dan sungguh perhatian dan cinta kasih yang pedebatan antara saya dan suamiku, bergerak. senantiasa tersenyum lebar. Saya bersedia mendalam dari hati seorang ibu, perasaan maka saya selalu merasa sayalah yang Beberapa menit kemudian, dengan berbagi tentang kata perenungan kepada seorang ibu yang tanpa penyesalan telah paling benar. Tetapi mengingat Master suara lembut suamiku tiba-tiba berkata, setiap orang yang berjodoh dengan saya, melahirkan kita. Cheng Yen pernah berkata bahwa: ”Walau ”Maafkan aku, tadi aku terbawa emosi supaya lebih banyak lagi orang yang bisa Suami saya adalah seorang petani. Saya berada di pihak yang benar, hendaknya karena terbangun dari tidur.” Saya kaget tumbuh dewasa dengan berpedoman sebelumnya sudah terbiasa hidup serba tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan dengan kelembutan yang tidak pernah pada kata perenungan dan berbuat berkecukupan, namun setelah menikah, orang lain,” akhirnya ketika perdebatan ditunjukkannya kepadaku, dalam hati kebajikan. saya merasa sangat tidak terbiasa karena terjadi lagi, maka saya sudah bisa saya berkata, “Apakah ini adalah efek harus hidup serba hemat. Ditambah lagi bersikap mengalah. Perlahan-lahan Kata dari pendekatan diriku terhadap Kata Diterjemahkan oleh Lievia Marta sifat saya yang tidak ceria dan tidak ramah, Perenungan Master Cheng Yen menjadi Perenungan Master Cheng Yen selama ini?” dari Tzu Chi Monthly edisi 525 edisi 2010/08/25 16 Buletin Tzu Chi No. 70 | Mei 2011

Anda dapat mengirim barang-barang yang dapat di daur ulang ke Posko Daur Ulang Tzu Chi terdekat. (Alamat posko terlampir di halaman 2)

Menebar Cinta Kasih, Menuai Berkah Kebajikan

Tidak berbuat apapun sama dengan menyia-nyiakan kehidupan; mampu secara terus-menerus mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat, barulah merupakan kehidupan yang sempurna. ~Master Cheng Yen~

Mari bersama menanam berkah kebajikan sekaligus menebar cinta kasih di Indonesia. Dengan niat baik dan tekad yang tulus, kita bisa mewujudkan masyarakat yang damai, aman, dan sejahtera.

Cara berpartisipasi menjadi relawan Tzu Chi: 1. Menghadiri acara Sosialisasi Calon Relawan Tzu Chi Hari : Sabtu (setiap awal bulan di minggu pertama) Waktu : Pukul 13.00 – 15.00 WIB Tempat : Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Gedung ITC Lt. 6, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14430 2. Pendaftaran melalui website: www.tzuchi.or.id