Jurnal FishtecH ISSN: 2302-6936 (Print), ISSN: 2625-1913 (Online) (Online, http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fishtech) Vol. 9, No.2: 113-120 November 2020

Karakteristik Fisik dan Sensoris Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata) dengan Penambahan Asap Cair

Physical and Sensory Characteristics of Smoked Headsnakefish Cracker (Channa striata) with Liquid Smoke

Herpandi*, Rinto, Indah Widiastuti, Sherly Ridhowati, Wulandari, Puspa Ayu Pitayati, Eklin Meinatsya Putri Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, *Email korespondensi: [email protected]

ABSTRACT Crackers is a product made through a roasting process. This study aims to determine the effect of the addition of liquid smoke on the physical and sensory characteristics of snakehead fish crackers (Channa striata). This research method used a randomized block design (RBD) with one treatment factor and was carried out with 3 replications. The treatment used was the difference in the concentration of liquid smoke (0%, 2.5%, 5%, and 7.5%). The stages of this research include physical analysis (crispness) and sensory analysis (appearance, aroma, taste, and texture). The results showed that the treatment of different concentrations of liquid smoke had no significant effect on crispness (525.67 gf-580.67 gf). The results of sensory analysis showed that the treatment of different concentrations had a significant effect on appearance, aroma and taste, but had no significant effect on the texture of kemplang. The best treatment of this research is the A1 treatment with a liquid smoke concentration of 2.5%. Keywords: Liquid smoke; fish crackers; crispness; sensorys

ABSTRAK Kemplang merupakan produk yang dibuat melalui proses pemanggangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan asap cair terhadap karakteristik fisik, dan sensori kemplang ikan gabus (Channa striata). Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan satu faktor perlakuan dan dilakukan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu perbedaan konsentrasi asap cair (0%, 2,5%, 5% dan 7,5%). Tahapan penelitian ini meliputi analisis fisik (kerenyahan) dan analisis sensori (kenampakan, aroma, rasa dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan konsentrasi asap cair memberikan pengaruh tidak nyata terhadap kerenyahan (525,67 gf- 580,67 gf). Hasil analisis sensori menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan konsentrasi berpengaruh nyata terhadap kenampakan, aroma dan rasa, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tekstur kemplang. Perlakuan terbaik dari penelitian ini yaitu pada perlakuan A1 dengan konsentrasi asap cair 2,5%. Kata kunci : Asap cair; kemplang ikan; kerenyahan; sensoris

Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata) 114 Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata)

PENDAHULUAN yang dihasilkan dari proses pembakaran Sumatera Selatan merupakan salah kayu, tempurung kelapa ataupun bahan satu provinsi di Indonesia yang mempunyai lainnya. Sebelum diaplikasikan pada bahan berbagai jenis makanan khas berbahan baku pangan, cairan tersebut didestilasi untuk ikan. Produk-produk olahan hasil perikanan memurnikannya. Hasil kondensasi dari asap di Sumatera Selatan antara lain , cair mengandung fenol, asam organik, dan kerupuk, kemplang, dan lainnya. karbonil, senyawa tersebut berperan dalam Kemplang merupakan produk yang memiliki memperbaiki sifat produk, sebagai tekstur renyah dan rasa gurih, sehingga antimikroba dan antioksidan (Swastawati et produk ini sangat digemari komsumen. al., 2017). Kemplang terbuat dari daging ikan lumat Kelebihan pengasapan cair ini dan tepung tapioka (Miftakhuljanah et al., dibandingkan metode lainnya yaitu proses 2016). pengasapan memerlukan waktu yang relatif Salah satu daging ikan lumat yang cepat, mudah digunakan, memberikan digunakan adalah daging ikan gabus. Daging karakteristik yang khas seperti aroma, ikan gabus memiliki komposisi kimia yaitu warna, dan rasa, lingkungan tidak tercemar, kadar air 78,19±0,16 - 80,41±0,13% , kadar dan memudahkan pengontrolan senyawa protein 15,33±3,23 - 20,14±1,87%, kadar toksik (Putri dan Diana 2015). Selain lemak 0,09±0,14 - 1,69±1,05%, kadar abu penggunaan asap cair, alternatif yang 0,37±0,52 - 1,47±0,40% dan kadar dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan karbohidrat 0,14±1,64 - 2,71±0,67% keamanan produk kemplang ikan maka (Suwandi et al., 2017). digunakan medote pemasakan dengan Proses pembuatan kemplang yaitu microwave oven. dengan pemanggangan, sehingga Berdasarkan uraian di atas dapat kita menghasilkan aroma asap yang khas. Metode ketahui bahwa penggunaan asap cair pada pemanggangan yang digunakan yaitu secara pengasapan dinilai aman. Oleh sebab itu, tradisional, dimana bahan pangan terpapar perlu dilakukan pengolahan kemplang langsung oleh asap hasil pembakaran. dengan menggunakan asap cair dan Kekurangan dari metode tersebut yaitu dipanggang dengan microwave menjadi terbentuknya senyawa karsinogenik, produk baru yang lebih awet, menarik dan sehingga cukup berbahaya dikonsumsi. aman. Sehingga peneliti tertarik untuk Menurut Nunoo et al., (2018) bahwa ikan melakukan kajian tentang pengaruh asap cair yang kontak langsung dengan gas hasil terhadap sifat fisik dan sensori pada pembakaran akan meningkatkan konsentrasi kemplang. Tujuan penelitian ini adalah senyawa PAH (polyciclic aromatic hidrokarbon). untuk mengetahui pengaruh penambahan PAH adalah senyawa kimia komplek hasil asap cair terhadap karakteristik fisik dan yang terbentuk dan dilepaskan selama proses sensori kemplang ikan gabus (Channa striata) pirolisis, senyawa ini memiliki efek dengan penambahan asap cair. berbahaya bagi kesehatan (Nunoo et al., 2018) METODE PENELITIAN Upaya untuk mengatasi Bahan dan Alat permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan metode pengasapan cair Alat yang digunakan pada pembuatan (liquid smoke). Pengasapan cair adalah cairan kemplang antara lain baskom, beaker glass 500 ml, dandang, gelas ukur 10 ml, microwave

Jurnal FishtecH, Vol. 9 No. 2 Tahun 2020 Jurnal FishtecH, Vol. 9 No. 2 Tahun 2020 115 oven sharp R299TS (Thailand), nampan, menggunakan model Rancangan Acak timbangan dan piring. Sedangkan alat yang Kelompok (RAK) satu faktor perlakuan digunakan untuk analisis parameter uji yaitu ialah konsentrasi asap cair, dengan 4 taraf neraca analitik dan texture analyzer CT-3 perlakuan. Masing-masing perlakuan Brookfield (USA). dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, Bahan yang digunakan dalam secara rinci perlakuan dalam penelitian ini pembuatan kemplang adalah tepung tapioka, adalah: daging giling ikan gabus (Channa striata), asap A0 = 0% (tanpa menambahkan asap cair) cair (La Fronthea, PT ACM Indonesia), air A1 = konsentrasi asap cair 2,5% dan garam. Daging giling ikan gabus A2= konsentrasi asap cair 5% diperoleh dari Pasar 7 Ulu Kertapati, A3= konsentrasi asap cair 7,5 % Adapun formulasi yang digunakan Metode Penelitian pada pembuatan kemplang dengan Penelitian ini menggunakan metode penambahan asap cair dapat dilihat pada eksperimental laboratories dan analisa data Tabel 1.

Tabel .1. Formulasi Bahan Baku Pembuatan Kemplang Ikan dengan Penambahan Asap Cair

Bahan A0 A1 A2 A3 Ikan gabus (g) 250 250 250 250 Tepung tapioka (g) 1000 1000 1000 1000 Asap cair (ml) 0 9 18 26 Air (ml) 350 341 332 324 Garam (g) 30 30 30 30

Prosedur Penelitian sampai mengapung, lenjeran diangkat Pembuatan kemplang ikan dilakukan dan dikering anginkan selama 2 hari. merujuk pada UMKM Kerupuk Kemplang 4. Setelah 2 hari, lenjeran dibersihkan Rizky 3-4 Ulu, yang telah menggunakan air bersih. Selanjutnya dimodifikasi. Adapun tahapan prosesnya dilakukan pengirisan dengan ketebalan sebagai berikut: 5 mm lalu dijemur. 1. Bahan baku ditimbang sesuai dengan 5. Penjemuran kemplang dilakukan formulasi pada Tabel 1, larutan asap cair dengan memanfaatkan cahaya matahari. (konsentrasi 0, 2,5, 5 dan 7,5%) 6. Kemplang yang sudah kering ditambahkan ke daging giling ikan selanjutnya dilakukan pemanggangan gabus. Masukkan garam lalu diaduk menggunakan microwave dengan suhu rata. Adonan disimpan di dalam freezer 60 selama 40 detik. selama 2 hari. 2. Adonan ditambah tepung tapioka Parameter Pengamatan diaduk hingga kalis, lalu adonan dicetak Parameter yang diuji terdiri dari menjadi lenjeran dengan berat setiap karakteristik fisik yaitu kerenyahan (Pratama, lenjer 1200 g. 2007), dan sensoris menggunakan uji 3. Kemudian direbus pada air mendidih organoleptik dengan 25 panelis semi terlatih dengan suhu 100 selama 60 menit (SNI 01-2713-2009).

Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata) 116 Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata)

Analisis Data asap cair pada kemplang tidak Untuk mengetahui pengaruh setiap mempengaruhi kerenyahan kemplang yang perlakuan dilakukan analisis data dengan dihasilkan. menggunakan analisis keragaman (ANOVA) melalui program SAS versi 6,12. Perlakuan Karakteristik Sensori yang berbeda nyata dilakukan uji lanjut BNJ Kenampakan pada taraf 5%. Data uji organoleptik Hasil dari pengujian sensori mutu dianalisis dengan nonparametrik metode hedonik pada parameter kenampakan Kruskal-Wallis. didapatkan nilai berkisar antara 6,84 -8,44. Kenampakan kemplang tanpa asap cair (0%) HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan nilai 8,44 tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 2,5% dan 5% dengan Karakteristik Fisik (Kerenyahan) nilai sebesar 8,14 dan 7,84 dengan spesifikasi kenampakan utuh, bersih, rapi, ketebalan Hasil pengujian tingkat kerenyahan kurang rata dan warna cream keputihan pada penelitian ini menunjukkan kemplang cerah. Penambahan konsentrasi asap cair asap ikan gabus dengan penambahan asap 7,5% menunjukkan nilai 6,84 dengan cair berkisar antara 525,67 gf - 580,67 gf. spesifikasi utuh, rapi, bersih, ketebalan tidak Tingkat kerenyahan kemplang asap ikan rata dan warna cream keputihan berbeda gabus paling tinggi terdapat pada perlakuan nyata dengan penambahan asap cair konsentrasi asap cair 7,5% sedangkan untuk konsentrasi 0%, 2,5% dan 5%. Hasil tingkat kerenyahan terendah terdapat pada pengujian sensori terhadap parameter perlakuan tanpa penggunaan asap cair. kenampakan dapat dilihat pada Gambar 2. Secara rinci tingkat kerenyahan kemplang asap ikan gabus dapat dilihat pada Gambar 10 8,44b b 8,14 7,84b 1. a 8 6,84

6 800 4 580,67 525,67 539,33 557,53 600 2 Kenampakan

400 0 0 2,5 5 7,5 200 (gf) Kerenyahan Konsentrasi Asap Cair (%) 0 Gambar 2. Nilai rerata kenampakan 0 2,5 5 7,5 kemplang asap ikan gabus Konsentrasi Asap Cair (%)

Gambar 1. Nilai rerata kerenyahan Berdasarkan Gambar 2 kenampakan kemplang asap ikan gabus kemplang asap ikan gabus menunjukkan perlakuan asap cair konsentrasi 0% Hasil analisa sidik ragam (ANOVA), mempunyai nilai rerata tertinggi. Sedangkan, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi nilai rerata terendah terdapat pada perlakuan penambahan asap cair tidak berpengaruh asap cair dengan konsentrasi 7,5%. Hasil nyata terhadap tingkat kerenyahan kemplang dari uji Kruskall-Wallis terhadap kesan asap ikan gabus pada taraf 5% (F hitung < F panelis pada parameter kenampakan tabel). Hal ini berarti bahwa penambahan kemplang asap ikan gabus didapatkan nilai

Jurnal FishtecH, Vol. 9 No. 2 Tahun 2020 Jurnal FishtecH, Vol. 9 No. 2 Tahun 2020 117

H (33,31) > nilai (7,81) pada taraf 5% 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa b b 8,28 7,56b 7,8 penambahan asap cair yang digunakan 8 a

6,4 berpengaruh nyata terhadap kenampakan 6

kemplang asap ikan gabus. Aroma Hasil uji lanjut perbandingan 4 menunjukkan, bahwa perlakuan 2 penambahan asap cair konsentrasi 0%, 2,5% 0 dan 5% berbeda nyata dengan penambahan asap cair konsentrasi 7,5% terhadap 0 2,5 5 7,5 Konsentrasi Asap Cair (%) kenampakan kemplang asap ikan gabus. Hasil nilai kenampakan pada penelitian ini Gambar 3. Nilai rerata aroma berbanding terbalik dengan hasil penelitian kemplang asap ikan gabus Sari et al., (2020) yang menunjukkan bahwa penggunaan asap cair pada produk Gambar 3 menunjukkan kesan panelis kemplang udang dengan konsentrasi 7,5% terhadap aroma pada kemplang tanpa memiliki nilai kenampakan tertinggi yaitu 8. penambahan asap cair berbeda nyata dengan Perbedaan nilai kenampakan tersebut diduga aroma kemplang dengan penambahan asap karena perbedaan bahan baku yang cair 2,5%, 5% dan 7,5%. Kemplang tanpa digunakan. penambahan asap cair menunjukkan nilai Menurut Yefrida (2008) semakin 6,40 memiliki spesifikasi aroma asap sedikit tinggi konsentrasi asap cair yang agak apek. Sedangkan kemplang dengan diaplikasikan pada produk, maka jumlah penambahan asap cair 2,5%, 5% dan 7,5% senyawa karbonil dan asam organik yang memiliki spesifikasi aroma asap yang kurang berperan dalam kenampakan dan warna kuat. produk juga meningkat. Senyawa karbonil Hasil uji Kruskall-Wallis terhadap dan fenol pada asap cair diduga akan parameter aroma pada kemplang asap ikan bereaksi dengan protein (Ramadayanti et al., gabus didapatkan nilai H (24,37) > nilai 2 2019). taraf 5% (7,81), hal ini menunjukan bahwa konsentrasi asap cair berpengaruh nyata Aroma terhadap parameter aroma dari kemplang Uji sensori atribut aroma ditunjukkan asap. Perlakuan kemplang tanpa asap cair untuk mengetahui kesan panelis terhadap berbeda nyata dengan perlakuan tanpa asap aroma kemplang dengan penambahan asap cair dan asap cair konsentrasi 2,5%, 5% dan cair. Berdasarkan hasil pengujian mutu 7,5%. Hal tersebut diduga karena terdapat hedonik pada parameter aroma, nilai rerata senyawa fenol yang berperan penting sebagai kemplang asap ikan gabus berkisar antara pembentuk aroma. Menurut Novia et al., 6,40 - 8,28. Hasil uji mutu hedonik terhadap (2012) bahwa fenol merupakan senyawa parameter aroma pada kemplang asap ikan yang berperan dalam pembentukan aroma gabusdapat dilihat pada Gambar 3. asap pada produk. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan penambahan asap cair konsentrasi 7,5% memiliki nilai tertinggi yaitu 8,28. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sari et al.,

Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata) 118 Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata)

(2020) dimana penambahan asap cair 7,5% penambahan asap cair konsentrasi 2,5%, 5% pada kemplang udang memberikan nilai dan 7,5%. Hal ini diduga karena asap cair aroma tertinggi yaitu 8,28. yang memberikan pengaruh terhadap rasa yang spesifik pada kemplang asap ikan Rasa gabus. Berdasarkan hasil pengujian sensori Menurut Darmadji (2009), komponen kesan panelis terhadap parameter rasa asap cair yang dapat menimbulkan rasa asap kemplang asap ikan gabus memiliki nilai pada produk yaitu senyawa fenol, karbonil berkisar antara 5,88 - 8,32. Rasa pada dan lakton. Penambahan asap cair kemplang tanpa penambahan asap cair memberikan pengaruh, namun semakin menunjukkan nilai 5,88 dengan spesifikasi tinggi penambahan konsentrasi asap cair rasa asap sediki sekali, sedikit bau apek. Pada berpengaruh tidak nyata pada rasa kemplang konsentrasi asap cair 2,5% menunjukkan asap yang dihasilkan. nilai 5,88 dengan spesifikasi rasa asap pada kemplang agak kuat. Kemplang konsentrasi Tekstur asap cair 5% memiliki nilai 8,12 dengan Berdasarkan hasil pengujian sensori deskripsi rasa asap kurang kuat, lalu pada mutu hedonik panelis terhadap parameter konsentrasi asap cair 7,5% menunjukkan tekstur kemplang asap ikan gabus diperoleh nilai 8,32 dengan spesifikasi rasa asap kurang nilai rata-rata mutu kesukaan antara 7,72 kuat. Penilaian kesan panelis terhadap rasa sampai 8,12. Pengaruh penambahan asap kemplang asap ikan gabus dengan cair terhadap nilai organoleptik tekstur dapat penambahan asap cair dapat dilihat pada dilihat pada Gambar 5. Gambar 4. 10 8,04 8,12 10 7,72 7,8 b 8,32b 8 7,68b 8,12 8 6 a 5,88

6 4 Tekstur Rasa 4 2 2 0 0 2,5 5 7,5 0 Konsentrasi Asap Cair (%) 0 2,5 5 7,5 Konsentrasi Asap Cair (%) Gambar 5. Nilai rerata tekstur kemplang asap ikan gabus Gambar 4. Nilai rerata rasa kemplang asap Tingkat mutu kesukaan terendah pada ikan gabus parameter tesktur kemplang asap ikan gabus terdapat pada perlakuan penggunaan Hasil uji Kruskall-Wallis kesan panelis konsentrasi asap cair 2,5% sedangkan nilai terhadap rasa kemplang asap menunjukkan rata-rata tertinggi pada perlakuan bahwa nilai H (28,62) > nilai 2 (7,81) taraf penggunaan asap cair 7,5%. Secara deskriptif 5%. Hal tersebut menunjukan bahwa kemplang yang dihasilkan memiliki tekstur konsentrasi asap cair yang digunakan yang kering. Uji Kruskall-Wallis yang berpengaruh nyata terhadap rasa kemplang dilakukan pada parameter tekstur kemplang asap ikan gabus. Kemplang tanpa asap cair asap ikan gabus menunjukan nilai H (1,95) < berbeda nyata dengan kemplang nilai 2 taraf 5% (7,81).

Jurnal FishtecH, Vol. 9 No. 2 Tahun 2020 Jurnal FishtecH, Vol. 9 No. 2 Tahun 2020 119

Hal tersebut dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA bahwa penambahan asap cair berpengaruh tidak nyata terhadap tekstur kemplang asap Badan Standardisasi Nasional, SNI ikan gabus. Hal ini diduga karena 2713.1:2009. Spesifikasi Kerupuk Ikan. penambahan cairan pada setiap perlakuan Pusat Standarisasi Industri. sama, yang membedakan hanya pada rasio Departemen Perindustrian. Jakarta. antara asap dan air. Sehingga tekstur yang Darmadji, P. 2009. Teknologi Asap Cair dan dihasilkan cenderung sama, sulit Aplikasinya Pada Pangan dan Hasil membedakan tekstur disetiap perlakuan. Hal Pertanian. Universitas Gajah Mada. ini sejalan dengan hasil analisa fisik dimana Yogyakarta. penambahan asap berpengaruh tidak nyata Miftakhuljanah, Oktaviana, Priatna, Wahyu, terhadap kerenyahan kemplang asap ikan B., Suharno. 2016. Peran Wanita pada gabus. Industri Kecil Kerupuk Kemplang Di Kabupaten Ogan Ilir. Fakultas KESIMPULAN Ekonomi Manajemen, Institur Kesimpulan dari penelitian mengenai Pertanian Bogor. Bogor karakteristik kemplang asap ikan dengan Novia D, Juliyarsi G Fuadi.. 2012. Kadar penambahan asap cair adalah sebagai berikut protein, kadar lemak dan : organoleptik telur asin asap 1. Perlakuan penambahan asap cair berbahan bakar sabut kelapa. Jurnal berpengaruh tidak nyata terhadap Peternakan (1):35-45. kerenyahan kemplang asap ikan gabus. Nunoo FKE, Tornyeviadzi E, Eunice K 2. Hasil uji mutu hedonik menunjukkan Asamoah, Addo S. 2018. Effect of penambahan asap cair tidak two fish smoking ovens on the berpengaruh nyata terhadap tekstur nutritional composition and PAH kemplang asap ikan gabus. content of smoked fish. Journal of 3. Hasil uji mutu hedonik menunjukkan Public Health and Nutrition. 1(1): 1-6. penambahan asap cair berpengaruh Pratama F. 2007. Penuntun Praktikum Analisa nyata terhadap kenampakan, aroma dan Hasil Pertanian. Jurusan Teknologi rasa kemplang asap ikan gabus. Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian. 4. Perlakuan terbaik pada penelitian ini Universitas Sriwijaya. Palembang. adalah A1 (konsentrasi asap cair 2,5%). Sari DI, Herpandi, Lestari SD, Rinto, Ambarwati. 2020. Karakteristik sensoris kemplang panggang udang UCAPAN TERIMA KASIH putih (Litopenaeus vannamei) dengan Ucapan terima kasih kepada Penambahan Asap Cair . Jurnal Universitas Sriwijaya atas adanya Program FishtecH. 9(1): 45-55. Pendanaan PNBP SK Rektor No. Swastawati F., Cahyono B, Wijayanti I. 009/UN9/SK.1.LP2M.PM/2019 sehingga 2017. Perubahan Karakteristik Kualitas pengabdian masyarakat ini dapat diselesaikan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) dengan dengan baik. Metode Pengasapan Tradisional Dan Penerapan Asap Cair. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Semarang.

Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata) 120 Herpandi et al., Karakteristik Fisik dan Sensori Kemplang Asap Ikan Gabus (Channa striata)

Suwandi R., Nurjanah, Winem M. 2017. Jurnal Saintek Perikanan: 14 (2):136- Proporsi bagian tubuh dan kadar 140. proksimat ikan gabus pada berbagai Yefrida, Kasuma YP, Silviantin R, Lucia N, ukuran. Jurnal Pengolahan Hasil Refilda, Indrawati. 2008. Pembuatan Perikanan Indonesia, 17(1), 22-28. Asap Cair dari Limbah Kayu Suren Ramadayanti RA, Swatawati F, Suharto S. (Toonasureni), Sabut Kelapa dan 2019. Profil Asam amino Tempurung Kelapa (Cocos nucifera giling ikan lele dumbo (Clarias Linn). Jurnal Ris Kim. 1(2) :187-191. gariepinus) dengan penambahan konsentrasi asap cair yang berbeda.

Jurnal FishtecH, Vol. 9 No. 2 Tahun 2020