PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU () DI DUSUN PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Natasya Serri Supit NIM : 141434012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI DUSUN PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Natasya Serri Supit NIM : 141434012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Persembahan

Ku Persembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa

Kedua Orang Tua

Sebagai ungkapan terimakasih, hormat dan baktiku

Adik dan Keluargaku

Program Studi Pendidikan Biologi dan Universitas Sanata Dharma

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta :

Nama : Natasya Serri Supit

NIM : 141434012

Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang bejudul :

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI DUSUN

PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, SLEMAN YOGYAKARTA.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univrsitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingn akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dibuat : Yogyakarta Pada tanggal : 18 Juli 2018 Yang menyatakan

Natasya Serri Supit

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI DUSUN PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, SLEMAN YOGYAKARTA”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik khususnya kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa menyertai penelitian ini dari awal sampai selesai. 2. Kedua orang tua saya Bapak Richard Erikson Supit dan Ibu Revellyn Cherry Rapar atas segala pengorbanan, doa dan dukungan yang telah diberikan. 3. Ibu Puspita Ratna Susilawati M.Sc selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan semangat dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 4. Erik Rivaldi Supit selaku adik saya yang selalu memberikan semangat. 5. Riko Anggih Dwi Utomo yang telah banyak membantu, memberikan semangat dan menemani dari awal hingga akhir penelitian. 6. Maria Gabriella Walman Ratu dan Maria Goretti Widnya Ayusatula Purnaduka Rapar yang telah memberikan semangat selama proses penyusunan. 7. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 atas kerjasama dan bantuannya. 9. Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan serta motivasi kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik.

Yogyakarta, 18 Juli 2018

Natasya Serri Supit

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI DUSUN PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, SLEMAN YOGYAKARTA

Natasya Serri Supit 141434012 Universitas Sanata Dharma 2018

ABSTRAK Kupu-kupu adalah salah satu serangga dalam ordo Lepidoptera yang berperan penting dalam proses penyerbukan di alam. Keberadaan kupu-kupu tidak dapat dipisahkan dari kondisi habitatnya. Dusun Pentingsari merupakan salah satu desa wisata dengan berbagai tipe habitat yang dapat mendukung kelangsungan hidup kupu-kupu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan dominansi kupu-kupu (Lepidoptera) di Dusun Pentingsari. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret hingga April 2018 di Dusun Pentingsari. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode jelajah (pollard walk). Area penelitian dibagi menjadi dua kuadran. Kupu-kupu ditangkap menggunakan jaring dan diidentifikasi berdasarkan analisis morfologi. Data yang diperoleh dianalisis keanekaragamannya menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Weinner dan dominansinya menggunakan indeks dominansi Simpson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari terdiri dari 35 spesies yang tergolong dalam 21 genus dan 5 familia, yaitu Papilionidae dengan 2 genus dan 5 spesies; Pieridae dengan 4 genus dan 8 spesies; dengan 13 genus dan 19 spesies; Lycaenidae dengan 1 genus dan 1 spesies; dan Hesperidae dengan 1 genus dan 1 spesies. Indeks keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari tergolong tinggi dengan nilai H’ 3,172366 dan indeks dominansi tergolong rendah yaitu D 0,050318 yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Eurema hecabe.

Kata kunci: Keanekaragaman, Kupu-Kupu, Lepidoptera, Dominansi.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE DIVERSITY OF (LEPIDOPTERA) IN THE PENTINGSARI HAMLET, UMBULHARJO VILLAGE, SLEMAN YOGYAKARTA

Natasya Serri Supit 141434012 Sanata Dharma University 2018

ABTRACT Butterflies are one of the in the Lepidoptera order that play an important role in the pollination process in nature. The existence of butterflies can not be separated from the condition of the habitat. Pentingsari Hamlet is one of the tourist villages with various types of habitats that can support the survival of butterflies. This study aims to determine the diversity and dominance of butterflies (Lepidoptera) in Pentingsari Hamlet. This research was an explorative research. Data collection was conducted from March to April 2018 in Pentingsari Hamlet. Sampling was done by the method of cruising (pollard walk). The study area was divided into two quadrants. Butterflies were caught using a net and identified based on morphological analysis. The data obtained were analyzed for its diversity using the Shannon- Weinner diversity index and its dominance using Simpson's dominance index. The results showed that the index of diversity of butterflies in Pentingsari Hamlet consisted of 35 species belonging to 21 genera and 5 families, namely Papilionidae with 2 genera and 5 species; Pieridae with 4 genus and 8 species; Nymphalidae with 13 genus and 19 species; Lycaenidae with 1 genus and 1 species; and Hesperidae with 1 genus and 1 species. The index of diversity of butterflies in Pentingsari Hamlet was high with the value of H '3.172366 and the low dominance index is D 0.050318 which meant no dominant species. The most common species was Eurema hecabe.

Keywords: Biodiversity, , Lepidoptera, Dominance.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ...... vii

KATA PENGANTAR ...... viii

ABSTRAK ...... x

ABSTRACT ...... xi

DAFTAR ISI ...... xii

DAFTAR TABEL...... xv

DAFTAR GAMBAR ...... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ...... 1

A. Latar Belakang ...... 1 B. Rumusan Masalah ...... 4 C. Tujuan Penelitian ...... 4 D. Manfaat penelitian ...... 5

BAB II : LANDASAN TEORI ...... 6

A. Dusun Pentingsari ...... 6 B. Karakteristik dan Morfologi Kupu-Kupu ...... 6 1. Familia Papilionidae ...... 8 2. Familia Pieridae...... 8

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Familia Nymphalidae ...... 9 4. Familia Lycaenidae ...... 9 5. Familia Hesperidae ...... 10 C. Morfologi Kupu-kupu ...... 10 1. Kepala (cephal) ...... 11 2. Dada (thoraks) ...... 11 3. Perut (abdomen) ...... 13 D. Siklus Hidup Kupu-Kupu ...... 13 1. Telur ...... 14 2. Ulat (Larva) ...... 14 3. Kepompong (Pupa) ...... 15 4. Dewasa (Imago) ...... 15 E. Habitat Kupu-Kupu ...... 16 F. Peran Kupu-Kupu ...... 16 G. Perilaku Kupu-Kupu ...... 17 1. Berjemur ...... 17 2. Bertengger ...... 17 3. Menghisap Air dan Garam Mineral (Mudpuddling) ...... 17 4. Bercumbu (Courtdhip) dan Kawin (Matting) ...... 18 5. Penyamaran (Kamuflase) ...... 18 6. Mimikri ...... 18 7. Migrasi ...... 18 H. Hasil Penelitian Yang Relevan ...... 19 I. Kerangka Berpikir ...... 20

BAB III : METODE PENELITIAN ...... 22

A. Jenis Penelitian dan Deskripsi Lokasi Penelitian ...... 22 B. Batasan Penelitian ...... 24 C. Alat dan Bahan ...... 25 D. Cara Kerja ...... 25 1. Observasi ...... 25 2. Penentuan Area Penelitian ...... 26 3. Pengumpulan Data dan Pembuatan Insektarium ...... 28

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Identifikasi Spesimen ...... 30 E. Analisis Data ...... 31 1. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (H’) ...... 32 2. Indeks Dominansi Simpson ...... 32

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 34

A. Keanekaragaman ...... 34 B. Dominansi ...... 47 C. Hambatan, Kendala, dan Keterbatasan ...... 49

BAB V : IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN ...... 50

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ...... 51

A. Kesimpulan ...... 51 B. Saran ...... 51

DAFTAR PUSTAKA ...... 52

LAMPIRAN ...... 55

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Perbedaan Kupu-kupu dan Ngengat ...... 7

Tabel 2.2: Penelitian Yang Relevan ...... 19

Tabel 4.1: Data Jenis Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari ...... 34

Tabel 4.2: Indeks Keanekaragaman Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari ...... 41

Tabel 4.3: Hasil pengukuran faktor lingkungan di Dusun Pentingsari ...... 46

Tabel 4.4: Dominansi Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari ...... 47

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Morfologi Kupu-Kupu ...... 10

Gambar 2.2: Bagan Kerangka Berpikir ...... 21

Gambar 3.1: Peta Dusun Pentingsari ...... 23

Gambar 3.2: Track Jelajah ...... 27

Gambar 3.3: (a) Kebun (Kuadran 1); (b) Sawah (Kuadran 1); (c) Hutan (Kuadran 1); (d) Lingkungan perumahan (Kuadran 2); (e) Sungai (Kuadran 2); (f) Lapangan (Kuadran 2) ...... 28

Gambar 3.4: Cara Kerja (a) spesimen ditangkap menggunakan jaring; (b) spesimen disimpan dalam kertas papilot; (c) proses coding; (d) spesimen disuntikan alkohol 70%; (e) sayap spesimen direntangkan; (f) proses pengeringan; (g) proses identifikasi; (h) pembuatan insektarium ...... 30

Gambar 3.5: Morfologi Kupu-kupu ...... 31

Gambar 4.1: (a) bagian dorsal O.medus, (b) bagian ventral O.medus ...... 36

Gambar 4.2: Eurema hecabe ...... 36

Gambar 4.3: Contoh familia Nymphalidae (a) Hypolimnas bolina; (b) Doleschalia bisaltidae; (c) Faunis canens; (d) Tanaecia palguna ...... 37

Gambar 4.4: Contoh familia Papilionidae (a) gigon (sayap belakang sebelah kiri rusak pada bagian ekor); (b) Papilio memnon; (c) Graphium sarpedon ...... 39

Gambar 4.5: (a) Mellitus symentus familia Lycaenidae; (b) Notocrypta curvifascia familia Hesperidae ...... 40

Gambar 4.6: atlites sedang hinggap direrumputan ...... 41

Gambar 4.7: Contoh habitat di Dusun Pentingsari (a) sawah; (b) sungai; (c) kebun ...... 43

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.8: Contoh tumbuhan inang di Dusun Pentingsari (a) kakao; (b) singkong; (c) pisang ...... 44

Gambar 4.9: Eurema hecabe sedang berjemur ...... 45

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman Shannon-Weinner ...... 56

Lampiran 2: Hasil Perhitungan Indeks Dominansi Simpson ...... 58

Lampiran 3: Hasil Pengukuran Faktor Lingkungan ...... 60

Lampiran 4: Lembar Sampling ...... 61

Lampiran 5: Data Spesies yang Ditemukan ...... 76

Lampiran 6: Surat Keterangan Selesai Penelitian ...... 83

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas karena berada di

kawasan tropik yang memiliki iklim stabil dan terletak di antara dua benua

yaitu Asia dan Australia sehingga menjadi jalur lintasan distribusi biota

(Indrawan dkk, 2007). Indonesia memiliki sumber daya alam hayati yang

sangat tinggi yaitu sekitar 10% dari semua spesies yang ada di dunia.

Keanekaragaman hayati yang begitu besar harus ditunjang dengan

ketersediaan informasi kajian ilmiah sehingga setiap keanekaragaman hayati

yang ada di Indonesia bisa didata. Salah satu keanekaragaman hayati yang

dimiliki Indonesia adalah kupu-kupu. Akan tetapi, saat ini informasi terkait

keanekaragaman hayati sangat sedikit khususnya keanekaragaman kupu-kupu.

Kupu-kupu digolongkan ke dalam Ordo Lepidoptera yakni serangga yang

sayapnya ditutupi oleh sisik yang umumnya mempunyai bentuk dan warna

menarik. Menurut Peggie (2014) Tingkat endemik kupu-kupu di Indonesia

mencapai 35% dari total jumlah spesies dan di Indonesia ada sekitar 2.000

spesies kupu-kupu dimana sekitar 640 spesies diperkirakan terdapat di Jawa.

Dari sekian banyak jenis kupu-kupu yang ditemukan di Indonesia, beberapa

diantaranya termasuk dalam daftar merah Internasional Union for the

Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai jenis yang

dilindungi (Peggie dan Amir 2009).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Kupu-kupu memiliki peran penting dalam ekosistem karena merupakan indikator lingkungan. Menurut Kristanto dan Momberg (2008) kupu-kupu memberikan andil yang sangat berarti dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem yaitu sebagai polinator pada proses penyerbukan bunga sehingga membantu perbanyakan tumbuhan secara alami. Selain peran tersebut, Natasa

(2016) juga menyebutkan bahwa kupu-kupu telah banyak memberikan manfaat dalam kehidupan manusia seperti estetika atau keindahan, budaya, pendapatan ekonomi dan penelitian. Kupu-kupu sangat bergantung pada ketersediaan tumbuhan inang sehingga keberadaan kupu-kupu tidak lepas dari kondisi habitat yang dapat menjamin keberlangsungan hidupnya (Soble,

1992). Habitat yang baik untuk kupu-kupu adalah yang memiliki penutupan vegetasi perdu dan pohon yang berakar kuat serta adanya aliran air.

Berdasarkan pernyataan dari Kepala Dusun Pentingsari, dusun ini merupakan salah satu desa wisata sejak tahun 2008 yang terletak di Kelurahan

Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Posisinya berdekatan dengan lereng Gunung Merapi dan terletak di lereng obyek wisata Kali Adem sebelum Lapangan Golf Merapi (Merapi Golf).

Dusun ini berada di ketinggian ± 600 mdpl dan berada pada jarak 12,5 km dari puncak Gunung Merapi serta berjarak ± 22 km dari pusat Kota Yogyakarta.

Luas wilayah Dusun Pentingsari adalah seluas 103 hektar, yang terbagi atas 2

RW dan 4 RT dengan jumlah total penduduk 399 penduduk dan 122 Kepala

Keluarga (Wawancara dengan Kepala Dusun Pentingsari pada tanggal 12

Februari 2018 pukul 16.00). Berdasarkan hasil observasi, dusun ini memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

kondisi lingkungan berupa alam pedesaan dengan berbagai macam tipe habitat seperti perkebunan, hutan, lahan pertanian, sawah, dan sungai (Sungai Kuning dan Pawon) yang menjadi habitat yang baik untuk kupu-kupu. Tipe habitat yang beragam di Dusun Pentingsari menyediakan beragam jenis tumbuhan pada setiap tipe habitatnya. Jenis tumbuhan yang beragam sangat mendukung untuk kelangsungan hidup kupu-kupu karena tersedianya berbagai tumbuhan sebagai pakan larva ataupun imago bagi beragam jenis kupu-kupu. Sebagai salah satu desa wisata, Dusun Pentingsari memiliki daya tarik dan keunggulan dari segi keanekaragaman hayatinya termasuk keanekaragaman kupu-kupu.

Mengingat pentingnya peran kupu-kupu serta belum adanya data keanekaragaman kupu-kupu di Dusun tersebut maka perlu dilakukan penelitian keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Hasilnya dapat digunakan sebagai sumber informasi keanekaragaman kupu-kupu untuk pengembangan Dusun Pentingsari sebagai Desa Wisata. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Sulistyani (2013) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang

Kecubung Kabupaten Batang yang menyebutkan bahwa keanekaragaman kupu-kupu di kawasan tersebut tergolong tinggi dengan indeks keanekaragaman yaitu 3,93 (area hutan sekunder) dan 3,08 (area padang rumput/semak). Hal ini menjelaskan bahwa di kawasan tersebut terdapat berbagai variasi jenis kupu-kupu.

Di Wilayah Yogyakarta, penelitian serupa pernah dilakukan oleh Natasa

(2016) di Plawangan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang menyebutkan bahwa keanekaragaman kupu-kupu di kawasan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

tergolong rendah dengan indeks keanekaragaman (H’) yaitu 1,92 yang artinya

hanya terdapat sedikit variasi jenis kupu-kupu di kawasan ini. Fatwa (2017) di

kawasan Embung Tambakboyo dengan keanekaragaman sedang dengan nilai

H’ berkisar 2,55-2,87. Sela (2011) di ruang terbuka hijau Babarsari dengan

keanekaragaman rendah dengan nilai H’ berkisar 0,819-0, 880. Banyak

wilayah di Indonesia yang belum memiliki data yang memuat informasi kajian

ilmiah tentang keanekaragaman kupu-kupu. Informasi kajian ilmiah tentang

keanekaragaman kupu-kupu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih

sangat terbatas maka dari itu, dirasa perlu dilakukan penelitian tentang

keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan:

1. Bagaimana keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari?

2. Bagaimana dominansi kupu-kupu di Dusun Pentingsari?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian

ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari.

2. Mengetahui dominansi kupu-kupu di Dusun Pentingsari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan bagi peneliti dalam bidang entomologi khususnya

kupu-kupu serta pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu untuk

memperoleh informasi tentang keanekaragaman kupu-kupu di Dusun

Pentingsari.

2. Bagi Dunia Pendidikan

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber referensi untuk

pembelajaran tentang keanekaragaman kupu-kupu sebagai upaya yang

dapat dilakukan untuk kegiatan konservasi jenis tertentu untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, penelitian ini

juga dapat digunakan dalam pembelajaran materi keanekaragaman hayati

untuk siswa kelas X SMA.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat sebagai data

ilmiah yang memuat informasi tentang keanekaragaman kupu-kupu di

Dusun Pentingsari sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk menjaga kelestarian lingkungan serta dapat melakukan langkah

pengembangan untuk meningkatkan populasi dan keanekaragaman kupu-

kupu seperti dengan menyediakan tumbuhan inang (larva dan imago) yang

dapat menunjang potensi keanekaragaman hayati di Dusun Pentingsari

sebagai Desa Wisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dusun Pentingsari

Dusun Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan

Cangkringan Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Luas wilayah Dusun

Pentingsari adalah seluas 103 hektar. Dusun ini berada di keinggian ± 600

mdpl dan berada pada jarak 12,5 km di puncak Gunung Merapi serta berjarak

± 22 km dari pusat Kota Yogyakarta. Total penduduk yaitu 399 penduduk dan

122 Kepala Keluarga yang tersebar pada 2 RW dan 4 RT (Wawancara dengan

Kepala Dusun Pentingsari pada tanggal 12 Februari 2018 pukul 16.00).

B. Karakteristik dan Morfologi Kupu-Kupu

Kupu-kupu merupakan serangga yang aktif pada siang hari, artinya

aktivitas seperti mencari makan, terbang, berjemur dan kawin dilakukan saat

siang hari (Hadi, 2009). Dalam satu siklus hudup kupu-kupu terjadi empat

tahap pertumbuhan yaitu telur, ulat (larva), kepompong (pupa), dan dewasa

(imago). Saat dewasa memiliki dua pasang sayap yang ditutupi sisik seperti

debu halus yang memberi warna pada tubuhnya (Jumar, 2000). Mulut pada

tahap larva diadaptasikan untuk mengunyah, sedangkan pada Imago

dikhususkan untuk menghisap (Busnia, 2006). Kupu-kupu juga merupakan

serangga dengan metamorfosis sempurna (Brotowidjoyo, 1994). Kupu-kupu

merupakan salah satu serangga yang sering melakukan migrasi secara

musiman dan melibatkan banyak individu (Richard dkk, 2008).

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Kupu-kupu diklasifikasikan dalam filum Arthropoda, kelas Insekta dan

Ordo Lepidoptera. Ordo Lepidoptera juga dibagi menjadi 2 berdasarkan bentuk tubuh dan aktivitasnya yaitu Heterocera yang dikenal dengan sebutan ngengat atau moth dan Rhopalocera atau kupu-kupu. Heterocera aktif pada malam hari dan umumnya memiliki warna gelap sedangkan Rhopalocera aktif pada siang hari dan identik dengan warna sayapnya yang cerah atau cenderung berwarna-warni (Soekardi, 2007).

Tabel 2.1 Perbedaan Kupu-kupu dan Ngengat (Peggie, 2014).

Kupu-kupu Ngengat (Rhopalocera) (Heterocera) Diurnal Nokturnal Sayap dilipat secara vertikal Sayap direntangkan secara (tegak) horisontal. Antena tipis dengan ujung Tidak memiliki tonjolan di yang menonjol atau ujung antenna membesar Tubuhnya berbentuk Tubuhnya lebih gemuk dan ramping banyak bulu.

Umumnya berwarna cerah Umumnya berwarna gelap

Kupu-kupu dibagi ke dalam 2 superfamilia yaitu Hesperidea dan

Papilionidea. Hesperidea lebih dikenal dengan sebutan Skipper dan hanya memiliki satu familia yaitu Hesperiidae. Kupu-kupu jenis ini memiliki kepala yang besar dan kuat, badan yang berbulu dan sayap berbintik dengan kecepatan terbang yang tinggi serta memiliki kaki yang kuat (Soekardi, 2007) sedangkan superfamilia Papilionoidea sering disebut True Butterflies atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

kupu-kupu sesungguhnya. Indonesia memiliki 5 famili kupu-kupu dari 15 familia yang ada di dunia yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae,

Lycaenidae, dan Hesperiidae (Gunadharma, 2013).

1. Familia Papilionidae

Familia Papilionidae berukuran sedang hingga besar. Bahkan

merupakan yang paling besar di antara familia lainnya (Reed & Sperling,

2006). Familia Papilionidae merupakan penerbang yang tangguh dengan

warna sayap yang indah. Secara umum Papilionidae dikenal dengan

sebutan Swallowtails karena sayap belakang memiliki bentuk yang

menyerupai ekor. Sebagian spesiesnya termasuk Birdwing Butterflies atau

kupu-kupu sayap burung yang terbang dengan kepakan sayap yang

menyerupai burung (Soekardi, 2007). Telur berbentuk bulat dengan warna

putih hingga kuning, larvanya bertanduk yang beraroma, kepompongnya

berduri dan terikat pada pinggang dan ekor dengan benang sutera

(Gunadharma, 2013).

2. Familia Pieridae

Familia Pieridae memiliki ukuran tubuh yang kecil sampai sedang

antara 25-100 mm yang umumnya memiliki sayap yang tidak berekor,

berwarna putih atau kekuningan dengan tanda hitam pada tepi sayapnya

(Soekardi, 2007). Familia ini dapat terbang jauh dan sering ditemukan

dalam jumlah banyak di sekeliling air. Memiliki bentuk telur yang tajam

pada kedua sisi, larva berwarna hijau atau cokelat yang biasanya telanjang

atau sedikit berbulu dan tidak memiliki tanduk atau duri. Kepompong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

tergantung dengan posisi kepala ke atas dan kedua ujung kaki agak tajam

(Gunadharma, 2013).

3. Familia Nymphalidae

Familia Nymphalidae biasanya berukuran sedang sampai besar antar

25-150 mm dengan sayap yang beraneka warna dan kaki yang ditutupi

bulu yang tampak seperti sikat. Umumnya sayap belakang tidak berekor

(Soekardi, 2007). Kaki depan mengalami reduksi sampai tidak berfungsi

sehingga kelihatannya hanya memiliki dua pasang kaki, terutama pada

jantan. Familia ini suka pada sesuatu yang berbau busuk. Ulatnya memiliki

bulu dengan ekor yang terbagi dua, kepompong bergantung dengan posisi

kepala ke bawah (Gunadharma, 2013).

4. Familia Lycaenidae

Familia Lycaenidae memiliki ukuran tubuh yang kecil antara 15 mm,

akan tetapi ada juga yang memiliki rentang sayap mencapai 80 mm.

Sayapnya berwarna cemerlang dengan kecepatan terbang yang tinggi.

Spesies yang terkenal dari familia ini yaitu Blues atau kupu-kupu nuansa

biru dan Coppers atau kupu-kupu tembaga (Soekardi, 2007). Familia ini

biasanya agak lemah dan rapuh dengan ukuran sayap yang pendek dan

sayap bagian atas berwarna lebih gelap dari pada sayap bagian bawah.

Bentuk sayap betina lebih membulat. Ulatnya berbentuk seperti bekicot

dan berbulu (Gunadharma, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

5. Familia Hesperiidae

Berdasarkan bentuk tubuhnya, familia ini agak mirip dengan ngengat

sehingga disebut juga kupu-kupu primitif. Memiliki bentuk tubuh yang

pendek, gemuk dan kuat. Jarak antar kedua ujung antena agak jauh

(Gunadharma, 2013). Sering disebut sebagai Metalmarks Butterflies

karena sayapnya bertanda seperti logam dengan ukuran pendek. Familia

ini merupakan kupu-kupu yang memiliki ukuran tubuh kecil dengan warna

sayap yang gelap (Soekardi, 2007).

C. Morfologi Kupu-Kupu

Kupu-kupu memiliki tubuh yang terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala

(cephal), dada (thoraks), dan perut (abdomen). Kenampakan morfologi

tersebut seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Morfologi Kupu-Kupu

Sumber : Braby (2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

1. Kepala (cephal)

Pada bagian kepala terdapat antena dengan ujung sedikit membulat

(antennal club) yang memiliki fungsi yang berkaitan dengan penerimaan

rangsang seperti bau, rasa, raba, panas dan sebagai pengatur keseimbangan

(Purwowidodo, 2015). Mulut pada larva bertipe penggigit khusus untuk

mengunyah makanannya yang berupa daun sedangkan pada imago bertipe

penghisap (Hadi, 2009). Mulut penghisap biasanya tidak ada mandibular,

hanya maksila yang bersatu membentuk proboscis (Brotowidjoyo, 1994).

Proboscis dapat memanjang untuk menghisap nutrisi dari bunga maupun

dari getah pohon, buah busuk dan kotoran kemudian dapat menggulung

kembali ketika tidak digunakan. Kupu-kupu memiliki mata kompon

(Compound Eye) dan mata tunggal (ocellus). Mata majemuk terdiri dari

banyak lensa heksagonal dan hanya bisa melihat warna merah, hijau dan

kuning. Selain itu, mata majemuk mampu menampung semua pandangan

dari berbagai arah (Jumar, 2000). Mata tunggal berfungsi untuk

mengetahui intensitas cahaya (Peggie, 2014).

2. Dada (thoraks)

Seperti pada semua serangga, thoraks terdiri dari tiga segmen yaitu pro-

, meso-¸ dan metathoraks. Ketiga segmen terbagi menjadi tiga bagian yaitu

dorsal, ventral dan lateral. Setiap segmen memiliki kaki dan pada bagian

mesothoraks serta metathoraks terdapat sepasang sayap (Peggie, 2009).

Sayap depan pada kupu-kupu seringkali berukuran lebih besar dari sayap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

belakang. Sayap kupu-kupu ditutupi oleh bulu-bulu atau sisik (Jumar,

2000).

Sayap depan (forewing) merupakan sepasang sayap yang berada di bagian atas sedangkan sayap belakang (Hindwing) adalah sepasang sayap yang berada di bagian bawah. Pada beberapa familia mengalami perpanjangan sayap belakang yang menjuntai menyerupai ekor (Peggie,

2009). Kakinya terdiri dari 9 ruas (segmen), ruas pertama disebut koksa

(coxa), ruas kedua disebut trochanter (trochanter), ruas ketiga disebut femur, merupakan ruas yang terbesar. Selanjutnya ruas keempat disebut tibia dan biasanya lebih ramping. Tibia ini umumnya terdapat duri-duri atau taji. Ruas terakhir disebut tarsus dan biasanya terdiri atas 1-5 ruas.

Ujung ruas tarsus terakhir terdapat pretarsus yang terdiri dari sepasang kuku tarsus (Soekardi, 2007). Variasi bentuk thoraks merupakan karakter penting yang dapat digunakan untuk mempelajari klasifikasi dan hubungan kupu-kupu.

Ada tidaknya reduksi pada kaki bagian depan, bentuk dan warna sayap menjadi bagian yang penting diperhatikan dalam mengidentifikasi suatu spesies, apakah kaki bagian depannya mengalami reduksi seperti familia

Nymphalidae kemudian bentuk sayapnya apakah memiliki perpanjangan sayap belakang menyerupai ekor atau tidak seperti pada kebanyakan familia Papilionidae dan warna sayap yang khas membedakan antara satu familia dengan familia lainnya. Familia Papilionidae memiliki warna hitam sebagai warna dasar dan dihiasi oleh warna-warna cerah seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

merah, hijau atau kuning. Familia Nymphalidae memiliki warna khas yaitu

cokelat. Familia Pieridae memiliki warna cerah yaitu putih, kuning atau

orange. Familia Lycaenidae memiliki dua warna berbeda pada bagian atas

dan bawah sedangkan famili Hesperidae memiliki warna gelap dan

bentuknya menyerupai sayap ngengat (Peggi dan Amir, 2006).

3. Perut (abdomen)

Abdomen memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan

thoraks. Bagian abdomen kupu-kupu terdiri dari 10 ruas dan ruas

terakhirnya mengalami modifikasi menjadi organ genital. Alat reproduksi

luar juga terlihat di tiga ruas terakhir di ujung tubuhnya, pada kupu-kupu

jantan berupa valva atau clasper di ujung abdomen dan pada kupu-kupu

betina berupa lubang di ruas kedua sebelum ruas terakhir (Peggie, 2009).

Organ pencernaan, organ ekskresi dan organ reproduksi berada di bagian

abdomen (Soekardi, 2007).

D. Siklus Hidup Kupu-Kupu

Kupu-kupu mengalami proses metamorfosis sempurna. Pada umumnya

kupu-kupu meletakkan telurnya dengan jumlah banyak dalam satu rumpun

pada bagian bawah dari daun. Selanjutnya telur menetas menjadi ulat yang

terus berkembang dan berganti kulit secara berkala kemudian membentuk

kepompong. Ketika kepompong pecah, maka akan keluar kupu-kupu (Beatty

dkk, 2008). Jangka waktu untuk setiap satu siklus kupu-kupu sangat

bervariasi, tergantung spesies dan musim. Siklus yang singkat biasanya terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

di daerah beriklim tropik seperti Indonesia yaitu 5-10 minggu karena perkembangannya tidak terhambat oleh faktor cuaca (Peggie, 2014).

1. Telur

Kupu-kupu betina akan meletakkan telurnya secara tunggal atau dalam

rumpun pada tumbuhan pakan atau di dekat tumbuhan pakan larva

tersebut. Telur akan menetas antara 3-5 hari (Soekardi, 2007).

2. Ulat (Larva)

Larva merupakan tahap pertumbuhan kupu-kupu yang paling penting.

Larva dapat dikatakan sebagai mesin pencari makan (Putra, 1994). Setelah

menetas dari telurnya larva akan memakan daun tumbuhan inangnya, akan

tetapi sebagian larva mengonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai

makanan pertamanya (Soekardi, 2007). Sebagian besar dari tubuhnya

merupakan saluran pencernaan untuk mencerna makanan yang disuplai

dari bagian rahang. Dalam masa pertumbuhannya larva mengalami

pergantian kulit secara berkala atau dikenal dengan istilah molting.

Umumnya larva mengalami pergantian kulit empat sampai lima kali

selama masa pertumbuhan mereka dan periode antar setiap pergantian

kulit disebut instar. Warna setiap instar ini dapat saja berbeda dengan

instar lanjutannya. Warna ulat ini ada yang cerah menarik perhatian, tetapi

kebanyakan berwarna hijau atau cokelat. Hal ini merupakan strategi untuk

menyatu dengan sekitarnya, sehinggga terhindar dari pemangsa. Ada juga

ulat yang berwarna terang menarik perhatian sebagai tanda beracun.

(Peggie dan Amir, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Sebagian besar larva kupu-kupu berbentuk silindris dan terkadang

mempunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen. Ketika larva sudah

mencapai pertumbuhan yang maksimal maka larva akan berhenti makan

kemudian akan melekatkan diri pada ranting atau daun untuk membentuk

pupa (Soekardi, 2007).

3. Kepompong (Pupa)

Tahap ini merupakan transformasi dari ulat (larva) menjadi kupu-kupu

dewasa (imago). Setiap familia memiliki bentuk dan warna pupanya

sendiri. Pada umumnya pupa berwarna hijau atau cokelat. Pupa sering

berkamuflase menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya agar tidak

mudah terlihat oleh predator. Pembentukan pupa umumnya terjadi selama

7-20 hari tergantung spesiesnya (Soekardi, 2007). Ketika jaringan dewasa

telah terbentuk dengan sempurna maka kulit pupa akan robek dan keluar

Imago (Putra, 1994).

4. Dewasa (Imago)

Setelah keluar dari pupa, imago akan berusaha merentangkan sayapnya

menggunakan cairan dari rongga tubuhnya. Ketika sayapnya telah kering

dan telah berada dalam posisi yang sempurna maka kupu-kupu dewasa

siap untuk terbang (Putra, 1994). Kupu-kupu akan terbang mencari makan

atau pasangannya. Setelah menemukan pasangannya kupu-kupu akan

melakukan kopulasi selama beberap jam kemudian kupu-kupu jantan dan

betina akan melanjutkan hidupnya sendiri-sendiri (Soekardi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

E. Habitat Kupu-Kupu

Habitat kupu-kupu ditandai dengan tersedianya hostplant dan foodplant.

Hostplant merupakan tumbuhan inang yang menjadi pakan larva. Foodplant

merupakan tumbuhan yang menjadi sumber makanan bagi kupu-kupu

(Indrawan dkk, 2007). Hostplant biasanya dijadikan tempat kupu-kupu

meletakan telurnya sedangkan foodplant biasanya merupakan tumbuhan

berbunga yang mengandung nektar sebagai sumber nutrisi bagi kupu-kupu.

Apabila hanya salah satu tumbuhan inang yang tersedia maka kupu-kupu tidak

dapat melangsungkan kehidupannya (Soekardi, 2007).

F. Peran Kupu-Kupu

Secara ekologi kupu-kupu memiliki peranan yang sangat penting karena

apabila kupu-kupu tidak ada maka organisme yang lain akan ikut terpengaruh

(Busnia, 2006). Secara garis besar kupu-kupu dapat memberikan peran

menguntungkan dan merugikan. Peran menguntungkan dari kupu-kupu yaitu,

sebagai polinator yang membantu dalam proses penyerbukan, pemakan bahan

organik, dan sebagai bahan penelitian sedangkan peran merugikan yaitu ketika

kupu-kupu masih berada pada fase larva yang cenderung menjadi hama karena

dapat merusak tanaman dengan memakan bagian daunnya (Jumar, 2000).

Kupu-kupu juga berperan sebagai indikator lingkungan karena mudah diamati

serta peka terhadap iklim mikro dan intensitas cahaya (Indrawan dkk, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

G. Perilaku Kupu-Kupu

1. Berjemur

Kupu-kupu membutuhkan panas untuk meningkatkan aktivitas

fisiologisnya. Kupu-kupu akan menghangatkan tubuhnya di bawah sinar

matahari ketika suhu tubuhnya sedang rendah. Dua cara yang digunakan

kupu-kupu untuk berjemur yaitu yang pertama merentangkan sayapnya di

bawah sinar matahari dan yang kedua berjemur secara lateral dengan

posisi sayap tertutup kemudian memiringkan sayapnya sampai tegak lurus

dengan cahaya matahari sehingga lebih efisien untuk mendapat energi dari

sinar matahari (Utami, 2012).

2. Bertengger

Biasanya pada malam hari atau saat cuaca siang hari berawan maka

kupu-kupu akan bertengger di atas daun, pada kulit kayu, atau

menggantungkan diri di bawah permukaan daun. Saat cuaca mendung,

kupu-kupu tidak dapat keluar untuk menghangatkan tubuhnya untuk

melakukan aktivitas lainnya (Purwowidodo, 2015).

3. Menghisap Air dan Garam Mineral (Mudpuddling)

Banyak jenis kupu-kupu yang sering terlihat berada di pinggiran sungai

atau di genangan air untuk menghisap air, garam dan unsur-unsur mineral

dimana aktivitas ini sering disebut dengan istilah mudpuddling (Peggie,

2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

4. Bercumbu (Courtdhip) dan Kawin (Matting)

Beberapa jenis kupu-kupu akan terbang melewati suatu rute tertentu

yang memungkinkan untuk melepas feromon agar menarik kupu-kupu

betina. Ketika pejantan menemukan betina yang cocok maka akan dimulai

masa bercumbu (courtdhip) kemudian berlanjut ke proses kawin (matting)

(Busnia, 2006).

5. Penyamaran (Kamuflase)

Perilaku ini bertujuan untuk melindungi kupu-kupu dari serangan

pemangsa. Kamuflase yang dilakukan oleh kupu-kupu biasanya

penyemaran menyerupai lingkungannya (Purwowidodo, 2015).

6. Mimikri

Beberapa spesies dapat mengambil keuntungan dari karakter spesies

lain dengan mengikuti (mimic/copy) karakter spesies yang menjadi acuan

penyamarannya sehingga dapat terhindar dari predator (Purwowidodo,

2015).

7. Migrasi

Ada beberapa spesies yang sering berpindah ke daerah yang cukup jauh

dalam jumlah banyak hal ini dikenal dengan proses migrasi. Salah satu

contoh spesies yang melakukan migrasi jarak jauh yaitu kupu-kupu

“monarch” (Danaus plexippus) (Purwowidodo, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

H. Hasil Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan.

Referensi Judul Hasil Natasa (2016) Keanekaragaman Kupu- Hasilnya menyatakan Kupu (Lepidoptera) di bahwa terdapat 9 jenis Plawangan Kawasan Taman kupu-kupu yang Nasional Gunung Merapi, ditemukan, terdiri dari 2 Daerah Istimewa familia yaitu Pieridae dan Yogyakarta Nymphalidae dengan jumlah keseluruhan 116 individu. Jenis kupu-kupu yang mendominasi adalah Eurema blanda, E. hecabe, dan Gandaca harina. Indeks keanekaragaman (H’) menunjukan angka 1,92 yang berarti keanekaragaman jenis kupu-kupunya berada pada kategori rendah. Sulistyani Keanekaragaman Jenis Hasilnya menunjukan (2013) Kupu-Kupu (Lepidoptera : bahwa terdapat 121 jenis Rhopalocera) di Kawasan kupu-kupu yang terdiri Cagar Alam Ulolanang dari lima familia Kecubung Kabupaten Rhopalocera dengan Batang indeks keanekaragaman kategori tinggi. Fatwa (2017) Keanekaragaman dan Hasilnya menunjukan Kemelimpahan Kupu-Kupu bahwa terdapat 400 (Lepidoptera) pada Tipe individu kupu-kupu yang Habitat Berbeda di Kawasan terdiri dari 36 jenis kupu- Embung Tambakboyo, kupu dari lima familia Condong Catur, Sleman, indeks keanekaragaman di Daerah Istimewa seluruh tipe habitat berada Yogyakarta. pada kategori sedang yaitu H’= 2,55-2,87. Fauziyah dkk Keanekaragaman Kupu- Hasilnya menunjukan (2017) Kupu di Kawasan bahwa tingkat Konservasi Petungsewu keanekaragaman kupu- Wildlife Education Center, kupu di jalur X sebesar Malang, Jawa Timur. 2,17 dan pada jalur Y sebesar 2,81 artinya kedua jalur tergolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

keanekaragaman sedang. Indeks dominansi jalur X sebesar 0,19 dan jalur Y sebesar 0,07 yang berarti bahwa komunitas dalam keadaan stabil, tidak ada spesies yang mendominasi. Dewi (2016) Keanekaragaman dan Hasilnya menunjukan Kemelimpahan Jenis Kupu- bahwa ditemukan 143 Kupu (Lepidoptera ; individu dari 5 familia Rhopalocera) di Sekitar dengan indeks Kampus Pinang Masak keanekaragaman jenis Universitas Jambi. yaitu H’= 2,153 yang berarti tergolong keanekaragaman sedang.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan

metode jejak jelajah dengan jarak tertentu, titik hitung, transek sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan metode jejak jelajah dengan menyusuri

seluruh area penelitian sehingga dengan metode ini maka kupu-kupu di

seluruh area penelitian dapat tersampling. Penelitian ini akan dilakukan di

lokasi yang berbeda dari beberapa penelitian sebelumnya yaitu di Dusun

Pentingsari. Variabel penelitian adalah indeks keanekaragaman dan indeks

dominansi.

I. Kerangka Berfikir

Keanekaragaman kupu-kupu sangat bergantung pada kondisi habitat yang

terdapat banyak tumbuhan inang sehingga kelangsungan hidup baik imago

atau larvanya bisa tetap terjaga. Faktor lingkungan secara langsung berdampak

pada keberadaan kupu-kupu dalam suatu lingkungan. Dusun Pentingsari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

memiliki beberapa tipe habitat seperti sawah, sungai, perkebunan, hutan, ladang, peternakan ayam dan pemukiman penduduk. Pengambilan data mengenai keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Melalui data yang diperoleh mengenai “Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) di

Dusun Pentingsari Desa Umbulharjo Sleman Yogyakarta” dapat teridentifikasi setiap spesies yang ditemukan dan dapat menggambarkan keanekaragaman kupu-kupu di dusun tersebut.

Kupu-kupu sangat bergantung Faktor lingkungan (intensitas pada kondisi habitat yang cahaya, suhu, dan kelembapan) terdapat banyak tumbuhan inang.

Dusun Pentingsari memiliki berbagai tipe habitat dengan iklim sejuk.

Data keanekaragaman kupu- kupu di Dusun Pentingsari.

Diketahui keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari.

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Penelitian dilakukan di

Dusun Pentingsari dari bulan November 2017 sampai April 2018. Dusun

Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan

Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Posisinya berdekatan dengan lereng Gunung

Merapi sebelum Lapangan Golf Merapi (Merapi Golf) yang berhawa sejuk

dan termasuk dalam pengembangan pariwisata lereng Gunung Merapi. Dusun

ini berada di ketinggian ± 600 mdpl dan berada pada jarak 12,5 km dari

puncak Gunung Merapi serta berjarak ± 22 km dari pusat Kota Yogyakarta.

Luas wilayah Dusun Pentingsari adalah seluas 103 hektar dan memiliki

kondisi lingkungan berupa alam pedesaan berkontur bukit yang diapit oleh 2

sungai (Sungai Kuning di sisi kiri dan Sungai Pawon di sisi kanan) dengan

berbagai macam tipe habitat seperti perkebunan, hutan, lahan pertanian, sawah

dan area perumahan yang tersebar dari pusat dusun hingga bagian selatan

dusun. Di sisi utara, dusun ini berbatasan dengan Dusun Gambertan yang

termasuk Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan, sisi selatan berbatasan

dengan Dusun Bedoyo yang termasuk Desa Wukirsari Kecamatan

Cangkringan, sisi timur berbatasan dengan Dusun Gatak Cancangan yang

termasuk Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan sedangkan sisi barat

berbatasan dengan Dusun Samba Kecamatan Pakem (Gambar 3.1).

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Penelitian menggunakan metode jelajah (pollard walk). Berdasarkan hasil observasi, area penelitian dibagi menjadi 2 kuadran yaitu kuadran 1 (utara) dan kuadran 2 (selatan) dengan titik pusat yaitu jalan masuk Dusun

Pentingsari (Gambar 3.1). Pembagian 2 kuadran ini bertujuan untuk mempermudah proses pendataan. Kuadran 1 didominasi oleh perkebunan

(kacang, jagung, singkong) dengan beberapa peternakan ayam serta aliran

Sungai Kuning dan Sungai Pawon. Kuadran 2 didominasi oleh perumahan dengan beberapa daerah persawahan, perkebunan, hutan serta terdapat aliran

Sungai Kuning dan Sungai Pawon.

I

II

Gambar 3.1 Peta Dusun Pentingsari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

B. Batasan Penelitian

Pada penelitian ini, agar penelitian yang dibahas menjadi lebih terarah dan

tidak terlalu meluas, maka dibuat beberapa batasan penelitian sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah kupu-kupu yang berhasil dikoleksi dan

didokumentasikan mengingat ada beberapa spesies yang memiliki

kecepatan terbang yang tinggi di Dusun Pentingsari.

2. Area penelitian di Dusun Pentingsari. Penentuan area penelitian dilakukan

berdasarkan tipe habitat serta jenis dan struktur vegetasi di Dusun

Pentingsari. Area penelitian dibagi menjadi 2 kuadran dimana terdapat

beberapa tipe habitat yang mewakili seluruh wilayah di Dusun Pentingsari.

Kuadran pertama dimulai dari jalan masuk Dusun Pentingsari ke utara

sampai perbatasan jalan raya. Kuadran kedua dimulai dari jalan masuk

dusun ke arah selatan sampai daerah pertemuan Sungai Kuning dan

Pawon.

3. Parameter yang diukur adalah nilai indeks keanekaragaman menggunakan

indeks keanekaragaman Shanon-Winner dan nilai dominansi

menggunakan dominansi Simpson.

4. Identifikasi dilakukan melalui analisis morfologi sampel menggunakan

buku panduan identifikasi kupu-kupu Identification Guide for Regulated

Insect (Hutacharern dkk, 2001); The Complete Field Guide to Butterflies

of Australia (Braby, 2004); Kupu-Kupu di Kampus Unila (Soekardi,

2007); An Annotated List of the Lepidoptera of Alberta, Canada (Pohl

dkk, 2010) serta skripsi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Rhopalocera) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten

Batang (Sulistyani, 2013).

C. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop stereo untuk

mengamati spesimen agar lebih jelas dengan perbesaran yang lebih besar.

GPS (Global Posisition System), kompas, termohigrometer untuk mengukur

kondisi lingkungan, jaring kupu-kupu, syringe untuk menyuntikkan alkohol

70% ke spesimen. Kotak spesimen untuk menyimpan kupu-kupu, alat tulis

untuk menulis catatan selama pengamatan, sterofoam sebagai tempat untuk

merentangkan sayap kupu-kupu, jarum pentul untuk mengatur posisi sayap

saat direntangkan di atas sterofoam, gunting, double tape, cutter, pinset, kotak

pengeringan yang diberi lampu, buku panduan identifikasi kupu-kupu dan

kotak insektarium. Kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan

spesimen yang ditangkap. Bahan yang digunakan adalah alkohol 70% dan

kertas minyak.

D. Cara Kerja

1. Observasi

Observasi dilakukan pada bulan November sampai bulan Desember

2017 di Dusun Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman,

Yogyakarta. Observasi dilakukan terkait kondisi beberapa habitat di

Dusun Pentingsari seperti pada daerah persawahan, perkebunan, sungai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

ladang, hutan, peternakan dan pemukiman penduduk dengan

memperhatikan jenis tumbuhan inang bagi kupu-kupu yang tersedia pada

setiap habitat seperti banyaknya tumbuhan jeruk, sirsak, mengkudu dan

kakao yang tumbuh di Dusun Pentingsari. Selain itu, observasi dilakukan

dari pagi hari pukul 08.00 WIB sampai sore hari pukul 16.00 WIB

terhadap waktu aktivitas kupu-kupu yang ada di Dusun Pentingsari.

2. Penentuan Area Penelitian

Penentuan area penelitian dilakukan berdasarkan tipe habitat serta jenis

dan struktur vegetasi di Dusun Pentingsari. Area penelitian terbagi

menjadi 2 kuadran. Kuadran pertama dimulai dari jalan masuk Dusun

Pentingsari ke Utara sampai perbatasan jalan raya. Sampling kupu-kupu

dilakukan di seluruh area kuadran 1 dan kuadran 2 (Gambar 3.2). Kuadran

pertama melewati daerah perkebunan singkong, kacang tanah dan jagung

dengan vegetasi yang rapat dan kanopi yang teduh sehingga banyak kupu-

kupu yang berteduh di daerah ini saat udara sedang panas. Selain itu, di

kuadran ini juga terdapat peternakan ayam dimana beberapa jenis kupu-

kupu menyukai bau busuk. Kuadran ini juga diapit oleh dua aliran sungai

yaitu Sungai Kuning (barat) dan Sungai Pawon (timur) dimana biasanya

kupu-kupu menyukai tempat yang ada aliran air untuk menyerap garam

mineral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Gambar 3.2 Track Jelajah.

Kuadran kedua dimulai dari jalan masuk dusun ke arah selatan sampai daerah pertemuan Sungai Kuning dan Sungai Pawon. Daerah selatan dari

Dusun Pentingsari dipilih karena melewati daerah dengan vegetasi terbuka yang biasanya digunakan kupu-kupu untuk melakukan basking di pagi hari. Selain itu, di kuadran ini juga terdapat area pemukiman penduduk yang memiliki banyak tumbuhan inang (larva dan imago) di pekarangan rumah seperti pohon jeruk, sirih hutan dan tumbuhan berbunga yang biasanya dihinggapi kupu-kupu untuk mengambil nektarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

(a)(a) (b)(b ) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 3.3 (a) Kebun (Kuadran 1); (b) Sawah (Kuadran 1); (c) Hutan (Kuadran

1); (d) Lingkungan perumahan (Kuadran 2); (e) Sungai (Kuadran 2); (f) Lapangan

(Kuadran 2).

3. Pengumpulan Data dan Pembuatan Insektarium

Sampling kupu-kupu dilakukan mulai awal bulan Maret sampai akhir

bulan April 2018 setiap satu minggu sekali selama 6 kali pengambilan

sampel. Pemilihan waktu ini mempertimbangkan faktor cuaca dimana

pada bulan tersebut curah hujan tergolong rendah. Sebagaimana data

prakiraan curah hujan tahun 2018 yang dirilis secara resmi oleh Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) (Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika, 2018).

Berdasarkan hasil observasi, maka waktu pengamatan dilakukan pada saat aktivitas kupu-kupu cukup tinggi dan saat matahari cukup untuk menyinari atau untuk mengeringkan sayapnya yaitu pada pukul 07.00–

16.00 WIB. Sampling dilakukan dengan menjelajahi kedua kuadran yang telah mewakili beberapa tipe habitat di Dusun Pentingsari.

Sampel ditangkap menggunakan jaring kupu-kupu dan dimasukkan ke dalam kertas papilot agar sayap tidak rusak kemudian diberi kode.

Selanjutnya spesimen disuntik dengan alkohol 70% pada bagian thoraks menggunakan syringe.

Spesimen dibawa ke Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta untuk direntangkan sayapnya yaitu dengan meletakkan spesimen di atas sterofoam dengan bantuan kertas minyak untuk menutupi sayap spesimen dan jarum pentul untuk menata posisi spesimen agar sama seperti saat sedang terbang. Selanjutnya spesimen dikeringkan dengan meletakkannya dalam kotak kayu yang diberi lampu selama 3 hari. Setelah kering, spesimen ditata dalam kotak insektarium yang telah diberi sterofoam pada bagian dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

(a)(a) (b)(b ) (c)(c ) (d)(d )

(e) (f) (g) (h)

Gambar 3.4 Cara Kerja (a) spesimen ditangkap menggunakan jaring; (b) spesimen disimpan dalam kertas papilot; (c) proses coding; (d) spesimen disuntikan alkohol 70%; (e) sayap spesimen direntangkan; (f) proses pengeringan; (g) proses identifikasi; (h) pembuatan insektarium.

4. Identifikasi Spesimen

Identifikasi dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dengan menggunakan buku panduan

identifikasi kupu-kupu Identification Guide for Regulated

(Hutacharern dkk, 2001); The Complete Field Guide to Butterflies of

Australia (Braby, 2004); Kupu-Kupu di Kampus Unila (Soekardi, 2007);

An Annotated List of the Lepidoptera of Alberta, Canada (Pohl. dkk,

2010) serta skripsi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Rhopalocera) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten

Batang (Sulistyani, 2013).

Identifikasi dilakukan berdasarkan ciri morfologi kupu-kupu. Bagian-

bagian yang diamati dalam proses identifikasi yaitu bagian sayap yang

meliputi bentuk, ukuran dan warnanya. Bagian antena meliputi bentuk dan

panjangnya. Thoraks dan abdomen meliputi warnanya (Gambar 3.4).

Sayap depan

Sayap belakang anten a Kepala labial palpimata probosis ovipositor segmen kaki kaki depa kaki tengah belakang Abdomen n Thoraks

Gambar 3.5 Morfologi Kupu-kupu

Sumber: Soekardi (2007).

E. Analisis Data

Data yang didapatkan dianalisis dan dihitung nilai indeks keanekaragaman

menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner dan dihitung nilai

dominansi menggunakan Dominansi Simpson.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

1. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (H’)

Menurut Magurran (1988), keanekaragaman kupu-kupu dapat dihitung

menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner dengan rumus:

H’ = - ∑ pi 1N pi dimana pi= ni/N

Keterangan:

ni = jumlah individu tiap jenis kupu-kupu

N = jumlah total seluruh jenis kupu-kupu

H’ = indeks keanekaragaman Shannon-Wienner

pi = indeks kemelimpahan

Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wienner:

H’< 2 : keanekaragaman rendah

2

H’>3 : keanekaragaman tinggi

2. Indeks Dominansi Simpson

Menurut Magurran (1988), dominansi kupu-kupu dapat dihitung

menggunakan Indeks dominansi Simpson dengan rumus:

D = ∑ pi2 dimana pi= ni/N

Keterangan:

pi = indeks kemelimpahan

D = Indeks Dominansi Simpson suatu jenis kupu-kupu

ni = Jumlah individu suatu jenis

N = Jumlah individu dari seluruh jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Kriteria nilai indeks dominansi:

0,00

0,30

0,60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keanekaragaman

Dari penelitian yang telah dilakukan pada kedua kuadran maka diketahui

bahwa keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari terdiri dari 35

spesies yang tergolong dalam 21 genus dan 5 familia, yaitu Papilionidae

dengan 2 genus dan 5 spesies, Pieridae dengan 4 genus dan 8 spesies,

Nymphalidae dengan 13 genus dan 19 spesies, Lycaenidae dengan 1 genus

dan 1 spesies, dan Hesperidae dengan 1 genus dan 1 spesies. Hasil yang

diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data Jenis Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari.

Jumlah Familia Genus Spesies Kuadran individu Nymphalidae Hypolimnas Hypolimnas bolina 1, 2 20 Hipolimnas missipus 1, 2 9 Orsotriaena Orsotriaena medus 1, 2 22 Neptis Neptis hylas 1, 2 17 Mycalesis Mycalesis horsfreldii 1, 2 18 Junonia Junonia iphita 1, 2 18 Junonia atlites 2 5 Junonia hedonia 2 1 Euploea Euploea mulciber 1, 2 16 Euploea caramalzeman 1 1 Melanitis Melanitis leda 1, 2 11 Tanaecia Tanaecia palguna 2 7 Tanaecia iapis 2 1 Ariadne Ariadne Ariadne 2 6 Dolescalia Dolescalia bisaltidae 2 6 Elymnias nesaea 2 1 Elymnias hypermnestra 2 2 Dophla Dophla evelina 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Faunis Faunis canens 2 1 Papilionidae Papilio Papilio polytes 2 5 Papilio memnon 1, 2 7 Papilio gigon 2 1 Graphium Graphium sarpedon 2 4 Graphium agamemnon 2 3 Graphium doson 2 1 Pieridae Eurema Eurema hecabe 1, 2 24 Eurema brigita 1, 2 19 Eurema alitha 1, 2 10 Letopsia Letopsia nina 1, 2 21 Appias Appias libythea 1, 2 11 Catopsilia Catopsilia pomona f. jugurtha 2 7 Catopsilia pomona f. catilia 2 6 Catopsilia pomona f. hilaria 2 6 Lycanidae Mellitus Mellitus symentus 2 2 Hesperiidae Notocrypta Notocrypta curvifascia 2 1

291

Pada kuadran satu spesies yang paling banyak dijumpai adalah Orsotriaena medus dari familia Nymphalidae. Spesies ini menyukai habitat berumput basah dan biasanya terbang rendah di antara rerumputan. Larva O.medus menyukai daun dari tumbuh-tumbuhan Poaceae. Pada kuadran satu terdapat beberapa tumbuhan dari familia Poaceae seperti jagung, padi, bambu, alang-alang dan berbagai rerumputan. Jumlah tumbuhan jagung dan alang-alang di kuadran satu lebih banyak dari kuadran dua. Kondisi habitat ini sesuai untuk kelangsungan hidup spesies O.medus sehingga spesies ini dapat ditemukan dalam jumlah banyak pada kuadran satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

(a) (b) (a)

(b)

Gambar 4.1 (a) bagian dorsal O.medus, (b) bagian ventral O.medus. Sumber: dokumentasi pribadi.

Pada kuadran dua spesies yang paling banyak dijumpai adalah spesies

Eurema hecabe dari familia Pieridae. Kupu-kupu ini berukuran kecil biasanya terbang pelan dan rendah secara berkelompok. Menyukai habitat dengan vegetasi semak berumput, teduh, banyak pohon dan air. E.hecabe menyukai tumbuhan Caesalpiniaceae, Mimosaceae, Papilionaceae dan Rhamnaceae.

Berdasarkan pengamatan, tipe habitat di kuadran dua sangat mendukung bagi spesies ini karena adanya tipe habitat berupa semak berumput, hutan, aliran air sungai dan sawah serta terdapat berbagai tumbuhan berbunga di pekarangan rumah warga. E.hecabe sering dijumpai pada tumbuhan putri malu, di genangan air dan hinggap di tanah secara berkelompok saat sedang berjemur.

(a)

Gambar 4.2 Eurema hecabe Sumber: dokumentasi pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Secara keseluruhan dari kuadran satu dan kuadran dua, anggota familia

yang paling banyak ditemukan yaitu familia Nymphalidae dengan jumlah 19

spesies (Tabel 4.1). Familia Nymphalidae memiliki jumlah terbesar dengan

penyebaran yang luas. Biasanya menyukai tempat terang, daerah ladang, hutan

serta beberapa menyukai buah busuk atau kotoran hewan. Pada kuadran satu

terdapat berbagai tumbuhan yang digemari familia Nymphalidae seperti ubi

kayu, kakao, jeruk dan putri malu. Selain itu di kuadran satu terdapat

peternakan ayam dan aliran sungai sedangkan pada kuadran dua didominasi

oleh tumbuhan kakao, mengkudu, jeruk dan puring yang digemari oleh familia

Nymphalidae. Pada kuadran dua juga terdapat persawahan, hutan, aliran sungai

dan perumahan warga yang memiliki berbagai tumbuhan berbunga di

pekarangannya. Berbagai tipe habitat pada kedua kuadran ini sangat sesuai

untuk menopang kelangsungan hidup kupu-kupu familia Nymphalidae.

(a) (b)

(a)

(b)

(c) (d) (d)

(c)

Gambar 4.3 Contoh familia Nymphalidae (a) Hypolimnas bolina; (b) Doleschalia bisaltidae; (c) Faunis canens; (d) Tanaecia palguna Sumber: dokumentasi pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Familia lain yang ditemukan di Dusun Pentingsari adalah Papilionidae,

Lycanidae dan Hesperiidae. Selama penelitian, familia Papilionidae yang didapat rata-rata berukuran besar dengan warna yang indah serta pada beberapa spesies seperti Papilio polytes, Papilio memnon, Papilio gigon, dan Graphium agamemnon memiliki bagian sayap belakang yang memanjang mirip ekor.

Umumnya familia ini hanya memiliki tumbuhan inang yang spesifik seperti larva Papilio polytes yang hanya memakan daun tumbuhan jeruk saja. Selama penelitian, banyak jenis kupu-kupu familia Papilionidae yang didapatkan dan sebagian besar familia Papilionidae ditemukan pada kuadran dua (Tabel 4.1).

Hal ini disebabkan karena tersedianya beberapa tumbuhan inang bagi familia

Papilionidae seperti jeruk (Rutaceae); sirih (Piperaceae); alpukat (Lauraceae); srikaya dan sirsak (Annnonaceae). Sesuai dengan yang dipaparkan oleh

Soekardi (2007) bahwa umumnya familia papilionidae memiliki tumbuhan inang yang spesifik seperti Aristolochiaceae, Rutaceae, Piperaceae, Lauraceae,

Annnonaceae, dan Magnoliaceae.

Selain itu beberapa spesies seperti Graphium doson dan Graphium sarpedon ditemukan hinggap pada pohon mengkudu (Rubiaceae) karena buah mengkudu mempunyai aroma yang khas sehingga dapat menarik perhatian kupu-kupu dan kupu-kupu dapat mengambil sari buah dari buah yang telah matang. Akan tetapi jumlah individu setiap spesies dari familia Papilionidae yang ditangkap hanya sedikit. Hal ini disebabkan karena familia Papilionidae biasanya terbang dengan cepat dan di tempat yang tinggi sehingga sulit ditangkap dan sering luput dari penglihatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

(a) (b) (c) (a) (b) (c)

Gambar 4.4 Contoh familia Papilionidae (a) Papilio gigon (sayap belakang sebelah kiri rusak pada bagian ekor); (b) Papilio memnon; (c) Graphium sarpedon. Sumber: dokumentasi pribadi.

Familia Lycaenidae dan Hesperiidae merupakan familia yang paling sedikit ditemukan dengan jumlah masing-masing satu spesies. Familia

Lycaenidae yang ditemukan adalah spesies Mellitus symentus memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan sayap yang lemah dan rapuh. Beberapa tumbuhan inang spesies ini yang tersedia yaitu mangga, rambutan dan putri malu sehingga saat ditemukan spesies ini sedang hinggap pada tumbuhan putri malu.

Familia Hesperiidae yang ditemukan yaitu spesies Notocrypta curvifascia yang memiliki bentuk menyerupai ngengat. Spesies ini biasanya menyukai tumbuhan , Musaceae, Poaceae, dan Zingiberaceae. Pada kuadran dua dapat dijumpai beberapa tumbuhan inang bagi spesies ini dalam jumlah yang lebih banyak dari kuadran satu seperti padi, jahe-jahean, pisang, mangga dan rambutan. Saat ditemukan, spesies ini sedang hinggap pada daun tumbuhan pisang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

(a) (b) (a) (b)

Gambar 4.5 (a) Mellitus symentus familia Lycaenidae; (b) Notocrypta curvifascia familia Hesperiidae. Sumber: dokumentasi pribadi.

Beberapa spesies hanya terdapat pada salah satu kuadran saja seperti

spesies Euploea caramelzeman yang hanya terdapat di kuadran satu.

Umumnya genus Euploea memiliki tumbuhan inang Moraceae. Berdasarkan

pengamatan, beberapa jenis tumbuhan Moraceae tumbuh dominan di kuadran

satu dibandingkan kuadran dua seperti sukun dan nangka sehingga

kemungkinan ditemukannya spesies E.caramelzeman lebih tinggi di kuadran

satu sedangkan spesies Junonia atlites, Junonia hedonia, Tanaecia palguna,

Tanaecia iapis, Ariadne ariadne, Catopsilia pomona f. jugurtha, Catopsilia

pomona f. hilaria, Catopsilia pomona f. catilia, Doleschalia bisaltidae,

Elymnias nesaea, Papilio polytes, Graphium sarpedon, Graphium agamemnon,

Graphium doson, Mellitus symentus, dan Notocrypta curvifascia hanya

terdapat di kuadran dua karena jenis tumbuhan di kuadran dua lebih beragam

sehingga mendukung kehidupan beragam jenis kupu-kupu.

Berdasarkan pengamatan hampir semua jenis kupu-kupu dijumpai di pagi

hari (lampiran 1). Pada pagi hari udara di Dusun Pentingsari sejuk dan belum

panas sehingga banyak kupu-kupu yang dijumpai sedang terbang atau hinggap

pada tumbuhan berbunga untuk mencari nektar. Selain itu, ada beberapa

spesies yang dijumpai sedang melakukan aktivitas seperti berjemur dan kawin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

seperti spesies Eurema hecabe. Pada siang hari mulai menurun jumlah kupu-

kupu yang dijumpai karena udara di Dusun Pentingsari mulai terasa panas

sehingga kupu-kupu akan mencari tempat yang teduh biasanya di bawah daun.

Gambar 4.6 Junonia atlites sedang hinggap direrumputan. Sumber: dokumentasi pribadi.

Berdasarkan hasil analisis data keanekaragaman kupu-kupu di Dusun

Pentingsari menggunakan Indeks keanekaragamn Shanon-Winner maka

didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2 Indeks Keanekaragaman Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari

Familia Spesies Jumlah pi 1n pi pi 1n pi Nymphalidae Hypolimnas bolina 20 0.068729 -2.67759 -0.18403 Hipolimnas missipus 9 0.030928 -3.4761 -0.10751 Orsotriaena medus 22 0.075601 -2.58228 -0.19522 Neptis hylas 17 0.058419 -2.84011 -0.16592 Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 -2.78295 -0.17214 Junonia iphita 18 0.061856 -2.78295 -0.17214 Junonia atlites 5 0.017182 -4.06389 -0.06983 Junonia hedonia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Euploea mulciber 16 0.054983 -2.90073 -0.15949 Euploea caramalzeman 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Melanitis leda 11 0.037801 -3.27543 -0.12381 Tanaecia palguna 7 0.024055 -3.72741 -0.08966 Tanaecia iapis 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Ariadne Ariadne 6 0.020619 -3.88156 -0.08003 Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 -3.88156 -0.08003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Elymnias nesaea 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Elymnias hypermnestra 2 0.006873 -4.98018 -0.03423 Dophla evelina 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Faunis canens 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Papilionidae Papilio polytes 5 0.017182 -4.06389 -0.06983 Papilio memnon 7 0.024055 -3.72741 -0.08966 Papilio gigon 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Graphium sarpedon 4 0.013746 -4.28703 -0.05893 Graphium agamemnon 3 0.010309 -4.57471 -0.04716 Graphium doson 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Pieridae Eurema hecabe 24 0.082474 -2.49527 -0.2058 Eurema brigita 19 0.065292 -2.72888 -0.17817 Eurema alitha 10 0.034364 -3.37074 -0.11583 Letopsia nina 21 0.072165 -2.6288 -0.18971 Appias libythea 11 0.037801 -3.27543 -0.12381 Catopsilia pomona f. jugurtha 7 0.024055 -3.72741 -0.08966 Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 -3.88156 -0.08003 Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 -3.88156 -0.08003 Lycanidae Mellitus symentus 2 0.006873 -4.98018 -0.03423 Hesperiidae Notocrypta curvifascia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 291 -3.17237 H' 3.172366

Dari Indeks keanekaragaman menunjukkan bahwa keanekaragaman kupu-

kupu di Dusun Pentingsari dikategorikan tinggi berdasarkan kriteria nilai

Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (Magurran, 1988). Hal ini

ditunjukkan dengan banyaknya jenis spesies yang ditemukan di Dusun

Pentingsari. Beragamnya spesies yang ditemukan disebabkan oleh banyaknya

jenis tumbuhan pakan bagi larva serta tumbuhan berbunga sebagai sumber

nektar. Kupu-kupu sangat bergantung pada kondisi habitat yang terdapat

banyak tumbuhan inang sehingga kelangsungan hidup baik kupu-kupu atau

larvanya bisa tetap terjaga (Corbet & Pendlebury, 1956).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Keanekaragaman habitat juga mempengaruhi keanekaragaman spesies

kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Kupu-kupu sangat bergantung pada

keanekaragaman tanaman inang sehingga terdapat hubungan yang erat antara

keanekaragaman kupu-kupu dengan kondisi habitatnya. Dusun Pentingsari

memiliki beberapa tipe habitat yang berbeda seperti persawahan, perkebunan,

hutan, ladang, pemukiman penduduk, daerah aliran sungai (DAS) dan

peternakan ayam. Setiap habitat ini terdiri dari berbagai variasi vegetasi

sebagai sumber pakan yang mendukung kelangsungan hidup kupu-kupu.

(a) (b) (c)

Gambar 4.7 Contoh habitat di Dusun Pentingsari (a) sawah; (b) sungai; (c) kebun Sumber: dokumentasi pribadi.

Beberapa tumbuhan inang yang banyak terdapat di Dusun Pentingsari

yaitu jeruk, sirsak, nangka, kakao, sukun, singkong dan berbagai tumbuhan

berbunga sebagai sumber nektar. Semakin beragam tipe habitat dengan

berbagai jenis tumbuhan di dalamnya maka semakin berpotensi menyebabkan

tingginya keanekaragaman kupu-kupu di suatu daerah. Hal ini dapat terjadi

karena setiap spesies kupu-kupu memiliki jenis tumbuhan inang yang berbeda-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

beda dan beberapa spesies memiliki tumbuhan inang khusus sehingga apabila pada setiap habitat terdapat beragam jenis tumbuhan maka semakin banyak pula spesies kupu-kupu yang bisa hidup di habitat-habitat tersebut.

A

C

B

Gambar 4.8 Contoh tumbuhan inang di Dusun Pentingsari (a) kakao; (b) singkong; (c) pisang. Sumber: dokumentasi pribadi.

Beragamnya tipe habitat juga mendukung berbagai aktivitas kupu-kupu.

Biasanya ketika suhu tubuhnya sedang rendah maka kupu-kupu akan berjemur di bawah sinar matahari agar memperoleh energi untuk meningkatkan aktivitas fisiologisnya. Untuk itu kupu-kupu membutuhkan tempat yang terbuka seperti ladang atau lapangan. Berdasarkan pengamatan, kupu-kupu melakukan aktivitas berjemur pada jalan di daerah pemukiman penduduk yang masih terdapat beberapa pohon dan rerumputan di tepi jalannya sehingga kupu-kupu mencari daerah yang terpapar sinar matahari dan tidak terhalang oleh pohon

(gambar 4.9). Kupu-kupu juga membutuhkan habitat dengan vegetasi berupa pohon karena saat siang hari kupu-kupu akan mencari tempat yang teduh di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

antara pepohonan dan bertengger pada kulit kayu atau menggantung di bawah permukaan daun sehingga beberapa spesies ditemukan berada pada bagian bawah daun. Selain itu, di pemukiman penduduk juga banyak di temukan kupu-kupu karena di setiap pekarangan rumah penduduk terdapat berbagai jenis tumbuhan berbunga yang sering dihinggapi oleh kupu-kupu untuk menghisap nektar. Adanya aliran sungai di sisi timur dan barat Dusun

Pentingsari berpengaruh terhadap keanekaragaman kupu-kupu. Sungai sangat menunjang kelangsungan hidup kupu-kupu sebagai sumber air, garam dan unsur-unsur mineral sehingga kupu-kupu sering dijumpai berada di pinggiran sungai atau genangan air dimana aktivitas ini disebut dengan mudpuddling.

Gambar 4.9 Eurema hecabe sedang berjemur. Sumber: dokumentasi pribadi.

Tingginya indeks keanekaragaman yang didapatkan dipengaruhi oleh musim. Sebagaimana data prakiraan curah hujan tahun 2018 yang dirilis secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) (BMKG,

2018) maka diperkirakan pada saat pengambilan data yaitu bulan Maret sampai

April 2018 curah hujan tergolong rendah. Hal ini berpengaruh terhadap keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Saat curah hujan tergolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

rendah maka banyak kupu-kupu yang akan keluar beraktivitas sehingga akan banyak dijumpai berbagai spesies kupu. Sebaliknya apabila curah hujan sedang tinggi maka kupu-kupu tidak akan keluar karena selain sayapnya akan basah, juga tidak ada cahaya matahari untuk menghangatkan tubuh dan meningkatkan aktivitas fisiologinya.

Faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban dan suhu dapat mempengaruhi keanekaragaman kupu-kupu. Hasil pengukuran faktor lingkungan (intensitas cahaya, kelembaban, dan suhu) di Dusun Pentingsari yang diukur selama 6 kali sampling pada kuadran 1 dan kuadran 2 (Lampiran

3) dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil pengukuran faktor lingkungan di Dusun Pentingsari

Faktor Lingkungan Kisaran Intensitas cahaya 3.050-3.650 Lux Kelembaban 57-65% Suhu 28-30ºC

Kisaran intensitas cahaya di Dusun Pentingsari yaitu 3.050-3.650 lux.

Kisaran intensitas cahaya ini sesuai untuk perkembangan kupu-kupu. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurjannah (2010) yang mengatakan intensitas cahaya yang sesuai untuk perkembangan imago kupu-kupu adalah 2.000-7.500 lux.

Kisaran kelembaban dan suhu di Dusun Pentingsari masih berada dalam kisaran yang diperlukan kupu-kupu, yaitu 57-65% dan 28-30oC. Kupu-kupu memerlukan kelembaban udara antara 64-94% dan suhu antara 30-35oC

(Achmad, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

B. Dominansi

Tabel 4.4 Dominansi Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari

Familia Spesies Jumlah pi

Nymphalidae Hypolimnas bolina 20 0.068729 0.004724 Hipolimnas missipus 9 0.030928 0.000957 Orsotriaena medus 22 0.075601 0.005716 Neptis hylas 17 0.058419 0.003413 Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 0.003826 Junonia iphita 18 0.061856 0.003826 Junonia atlites 5 0.017182 0.000295 Junonia hedonia 1 0.003436 1.18E-05 Euploea mulciber 16 0.054983 0.003023 Euploea caramalzeman 1 0.003436 1.18E-05 Melanitis leda 11 0.037801 0.001429 Tanaecia palguna 7 0.024055 0.000579 Tanaecia iapis 1 0.003436 1.18E-05 Ariadne Ariadne 6 0.020619 0.000425 Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 0.000425 Elymnias nesaea 1 0.003436 1.18E-05 Elymnias hypermnestra 2 0.006873 4.72E-05 Dophla evelina 1 0.003436 1.18E-05 Faunis canens 1 0.003436 1.18E-05 Papilionidae Papilio polytes 5 0.017182 0.000295 Papilio memnon 7 0.024055 0.000579 Papilio gigon 1 0.003436 1.18E-05 Graphium sarpedon 4 0.013746 0.000189 Graphium agamemnon 3 0.010309 0.000106 Graphium doson 1 0.003436 1.18E-05 Pieridae Eurema hecabe 24 0.082474 0.006802 Eurema brigita 19 0.065292 0.004263 Eurema alitha 10 0.034364 0.001181 Letopsia nina 21 0.072165 0.005208 Appias libythea 11 0.037801 0.001429 Catopsilia pomona f. 7 jugurtha 0.024055 0.000579 Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 0.000425 Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 0.000425 Lycanidae Mellitus symentus 2 0.006873 4.72E-05 Hesperiidae Notocrypta curvifascia 1 0.003436 1.18E-05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

291 0.050318 D 0.050318

Indeks dominansi menggambarkan ada tidaknya spesies yang mendominasi jenis yang lain. Indeks dominansi berkisar antara 0 sampai 1, dimana semakin kecil nilai indeks dominansi maka menunjukkan bahwa tidak ada satu spesies yang mendominasi sebaliknya semakin besar nilai indeks dominansi maka menunjukkan bahwa ada dominansi dari satu spesies (Odum,

1996). Hasil perhitungan menggunakan rumus indeks dominansi Simpson menunjukkan nilai 0,050 yang berarti mendekati 0 (nol) dengan demikian berdasarkan kriteria nilai Indeks dominansi Simpson (Magurran, 1988) maka secara umum dominansi kupu-kupu di Dusun Pentingsari tergolong rendah.

Indeks dominansi yang rendah di Dusun Pentingsari dikarenakan ada beberapa jenis yang mendominasi.

Jenis kupu-kupu yang mendominasi tersebut antara lain Eurema hecabe

(0,08), Orsotriaena medus (0,07), Eurema brigitta (0,06), Hypolimnas bolina

(0,06), Mycalesis horsfieldii (0,06), Neptis hylas (0,05), dan Euploea mulciber

(0,05). Dominansi jenis-jenis tersebut disebabkan oleh melimpahnya ketersediaan tumbuhan inang sehingga jumlah individu imagonya menjadi lebih banyak dan frekuensi ditemukannya menjadi lebih tinggi. Berdasarkan nilai indeks dominansi tersebut maka dapat dilihat bahwa tidak terjadi pemusatan dominansi pada jenis tertentu sehingga indeks dominansi menjadi rendah (0,05) (tabel 4.4). Hal ini sesuai dengan pendapat Soegianto (1994), bahwa suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman jenis yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

tinggi jika komunitas tersebut disusun oleh banyak jenis dengan kemelimpahan

jenis yang sama atau hampir sama.

C. Hambatan, Kendala, dan Keterbatasan

1. Beberapa spesies yang terbang cepat dan tinggi seperti sebagian besar

familia Papilionidae sehingga sulit untuk ditangkap.

2. Kadangkala kupu-kupu terbang ke tempat yang sulit dijangkau seperti di

tepi jurang atau di dalam hutan yang banyak semak berduri sehingga

kupu-kupu tersebut tidak dapat tersampling.

3. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Maret-April yang

merupakan musim kemarau sehingga tidak dapat diketahui spesies-spesies

pada musim hujan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

RANCANGAN PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN

DALAM PEMBELAJARAN

Hasil penelitian keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk pembelajaran Biologi SMA kelas X pada materi Tingkat Keanekaragaman Hayati. Isu-isu yang dapat digali menggunakan pendekatan metode ilmiah berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah mengenai keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Pembelajaran dirancang agar siswa dapat melakukan percobaan berkaitan dengan materi

Tingkat Keanekaragaman Hayati. Dalam penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui keanekaragaman kupu-kupu yang ada di Dusun Pentingsari.

Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait dengan penelitian yang telah dilakukan adalah Kurikulum 2013. Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan adalah:

3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat

keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia serta

ancaman dan pelestariannya.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian

keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data

ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan

tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai

bentuk media informasi.

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari terdiri dari 35 spesies

yang tergolong dalam 21 genus dan 5 famili, yaitu Papilionidae dengan 2

genus dan 5 spesies; Pieridae dengan 4 genus dan 8 spesies; Nymphalidae

dengan 13 genus dan 19 spesies; Lycaenidae dengan 1 genus dan 1

spesies; dan Hesperiidae dengan 1 genus dan 1 spesies. Nilai indeks

keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari tergolong tinggi dengan

nilai H’ 3,172366.

2. Indeks dominansi yang tergolong rendah yaitu D 0,050318 yang berarti

tidak ada spesies yang mendominasi.

B. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya:

1. Agar spesies yang terbang cepat dan tinggi dapat tersampling maka dapat

diambil gambar atau video menggunakan kamera.

2. Agar kupu-kupu yang berada di tempat yang sulit dijangkau seperti di tepi

jurang atau di dalam hutan yang banyak semak berduri dapat tersampling

maka dapat menggunakan metode umpan untuk memancing kupu-kupu.

Selain itu, dapat juga menentukan area penelitian yang mudah dijangkau.

3. Agar didapatkan informasi lebih lengkap diperlukan penelitian lanjutan

pada musim penghujan.

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A., 2002. Potensi dan Sebaran Kupu-Kupu di Kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung. Dalam : Workshop Pengelolaan Kupu-Kupu Berbasis Masyarakat; Bantimurung.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2018, Prakiraan Curah Hujan, https://www.bmkg.go.id/, diakses tanggal 10 Februari 2018.

Beatty, dkk, 2008, Encyclopedia Fauna, diterjemahkan oleh Wulandari, Damaring T., dan Raharjo, Broto., Erlangga, Jakarta.

Braby, M.F., 2004, The Complete Field Guide to Butterfiles of Australia, CSIRO Publishing, Australia. 2.

Brotowidjoyo, M.D., 1994, Zoologi Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. 156.

Busnia, M., 2006, Entomologi, Andalas University Press, Padang.

Dewi, B., A.Hamidah., J.Siburian., 2016, Keanekaragaman dan Kemelimpahan Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera ; Rhopalocera) di Sekitar Kampus Pinang Masak Universitas Jambi, J.Biospecies., 9(2), 33-37.

Fatwa, K.M., 2017, Keanekaragaman dan Kemelimpahan kupu-kupu (Lepidoptera) pada Tipe Habitat Berbeda di Kawasan Embung Tambakboo, Condongcatur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fauziyah, S., F.Q.Maghfirah., A.D.Wulandari., T.Felayati., E.K.A.P.Sari., D.Winarni., T.H.Al-Yamini., 2017, Keanekaragaman Kupu-Kupu di Kawasan Konservasi Petungsewu Wildlife Education Center, Malang, Jawa Timur, Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Universitas Airlangga.

Gunadharma, N., 2013, Dinamika Keanekaragaman Jenis dan Karakteristik Habitat Kupu-kupu di Kawasan Kampus IPB Darmaga. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.

Hadi, H.M., 2009, Biologi Insekta Entomologi, Graha Ilmu, Yogyakarta. 139-140.

Indrawan, M., Richard B. P., dan Jatna S., 2007, Biologi Konservasi; Edisi Revisi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Jumar, 2000, Entomologi Pertanian, Rineka Cipta, Jakarta. 155.

Kristanto, A., dan Momberg, F., 2008, Alam Jakarta-Panduan Keanekaragaman Hayati yang Tersisa di Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Magguran, A.E., 1988, Ecological Diversity and Its Measurement, Chapman and Hall, USA.

Natasa, I.W., dkk., 2016, Keanekaragaman Kupu-kupu (Lepidoptera) di Plawangan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Teknobiologi Jurusan Biologi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Nurjannah, S.T., 2010, Biologi Troides Helena Helena dan Troides Helena ephaestus (Papilionidae) di Penangkaran, Tesis, Departemen Keilmuan Divisi Entomologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.

Odum, E.P., 1996, Dasar-dasar Ekologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Peggi, D., dan Amir, M., 2009, Practial Guide to the Butterflies Of Bogor Botanic Garden, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI dan Nagao Natural Environment Foundation, Jakarta.

Peggie, D., 2014, Mengenal Kupu-kupu, Pandu Aksara Publishing, Jakarta. 5.

Purwowidodo, 2015, Studi Keanekaragaman Hayati Kupu-kupu (Sub Ordo Rhopalocela) dan Peranan Ekologisnya di Area Hutan Lindung Kaki Gunung Prau Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, 70-74.

Putra, N.S., 1994, Serangga di Sekitar Kita, Kanisius, Yogyakarta.

Reed RD, Sperling FAH. 2006. Papilionidae ; The Swallowtail Butterflies, http://tolweb.org/Papilionidae, diakses tanggal 20 Mei 2018.

Richard, B., dkk., Encyclopedia Fauna, terj. Damaring Tyas Wulandari dan Broto Raharjo, (Jakarta: Erlangga, 2008), 110.

Scoble, M.J., 1992, The Lepidoptera Form, Function and Diversity, Oxford, The Natural History Museum In Association With Oxford University Press. London.

Sela, A.F., 2011, Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu pada Ruang Terbuka Hijau di Babarsari, Depok, Slemaan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Soekardi, H., 2007, Kupu-Kupu di Kampus Unila, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Sulistyani, T.H., 2013, Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera: Rhopalocera) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Batang, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

Utami, E. N., 2012, Komunitas Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera: Papilionoidea) di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Skripsi, Departemen Biologi Universitas Indonesia, Depok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman Shannon-Weinner

Rumus Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner:

H’ = - ∑ pi 1N pi dimana pi= ni/N

Keterangan:

ni = jumlah individu tiap jenis kupu-kupu

N = jumlah total seluruh jenis kupu-kupu

H’ = indeks keanekaragaman Shannon-Wienner

pi = indeks kemelimpahan

Famili Genus Spesies Jumlah pi 1n pi pi 1n pi Nymphalidae Hypolimnas Hypolimnas bolina 20 0.068729 -2.67759 -0.18403

Hipolimnas missipus 9 0.030928 -3.4761 -0.10751 Orsotriaena Orsotriaena medus 22 0.075601 -2.58228 -0.19522 Neptis Neptis hylas 17 0.058419 -2.84011 -0.16592 Mycalesis Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 -2.78295 -0.17214 Junonia Junonia iphita 18 0.061856 -2.78295 -0.17214

Junonia atlites 5 0.017182 -4.06389 -0.06983

Junonia hedonia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Euploea Euploea mulciber 16 0.054983 -2.90073 -0.15949

Euploea caramalzeman 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Melanitis Melanitis leda 11 0.037801 -3.27543 -0.12381 Tanaecia Tanaecia palguna 7 0.024055 -3.72741 -0.08966

Tanaecia iapis 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Ariadne Ariadne Ariadne 6 0.020619 -3.88156 -0.08003 Dolescalia Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 -3.88156 -0.08003 Elymnias Elymnias nesaea 1 0.003436 -5.67332 -0.0195

Elymnias hypermnestra 2 0.006873 -4.98018 -0.03423 Dophla Dophla evelina 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Faunis Faunis canens 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Papilionidae Papilio Papilio polytes 5 0.017182 -4.06389 -0.06983

Papilio memnon 7 0.024055 -3.72741 -0.08966

Papilio gigon 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Graphium Graphium sarpedon 4 0.013746 -4.28703 -0.05893

Graphium agamemnon 3 0.010309 -4.57471 -0.04716

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Graphium doson 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 Pieridae Eurema Eurema hecabe 24 0.082474 -2.49527 -0.2058

Eurema brigita 19 0.065292 -2.72888 -0.17817

Eurema alitha 10 0.034364 -3.37074 -0.11583 Letopsia Letopsia nina 21 0.072165 -2.6288 -0.18971 Appias Appias libythea 11 0.037801 -3.27543 -0.12381 Catopsilia Catopsilia pomona f. jugurtha 7 0.024055 -3.72741 -0.08966

Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 -3.88156 -0.08003

Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 -3.88156 -0.08003 Lycanidae Mellitus Mellitus symentus 2 0.006873 -4.98018 -0.03423 Hesperidae Notocrypta Notocrypta curvifascia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195 291 -3.17237 H' 3.172366

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Indeks Dominansi Simpson

Rumus Indeks dominansi Simpson:

D = ∑ pi2 dimana pi= ni/N

Keterangan: pi = indeks kemelimpahan

D = Indeks Dominansi Simpson suatu jenis kupu-kupu ni = Jumlah individu suatu jenis

N = Jumlah individu dari seluruh jenis

Famili Spesies Jumlah pi pi2 Nymphalidae Hypolimnas bolina 20 0.068729 0.004724 Hipolimnas missipus 9 0.030928 0.000957 Orsotriaena medus 22 0.075601 0.005716 Neptis hylas 17 0.058419 0.003413 Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 0.003826 Junonia iphita 18 0.061856 0.003826 Junonia atlites 5 0.017182 0.000295 Junonia hedonia 1 0.003436 1.18E-05 Euploea mulciber 16 0.054983 0.003023 Euploea caramalzeman 1 0.003436 1.18E-05 Melanitis leda 11 0.037801 0.001429 Tanaecia palguna 7 0.024055 0.000579 Tanaecia iapis 1 0.003436 1.18E-05 Ariadne Ariadne 6 0.020619 0.000425 Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 0.000425 Elymnias nesaea 1 0.003436 1.18E-05 Elymnias hypermnestra 2 0.006873 4.72E-05 Dophla evelina 1 0.003436 1.18E-05 Faunis canens 1 0.003436 1.18E-05 Papilionidae Papilio polytes 5 0.017182 0.000295 Papilio memnon 7 0.024055 0.000579 Papilio gigon 1 0.003436 1.18E-05 Graphium sarpedon 4 0.013746 0.000189 Graphium agamemnon 3 0.010309 0.000106 Graphium doson 1 0.003436 1.18E-05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Pieridae Eurema hecabe 24 0.082474 0.006802 Eurema brigita 19 0.065292 0.004263 Eurema alitha 10 0.034364 0.001181 Letopsia nina 21 0.072165 0.005208 Appias libythea 11 0.037801 0.001429 Catopsilia pomona f. jugurtha 7 0.024055 0.000579 Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 0.000425 Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 0.000425 Lycanidae Mellitus symentus 2 0.006873 4.72E-05 Hesperidae Notocrypta curvifascia 1 0.003436 1.18E-05 291 0.050318

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Lampiran 3 : Hasil Pengukuran Faktor Lingkungan

Pengamatan Intensitas Kelembaban Kuadran Suhu (oC) ke- Cahaya (lux) (%) 1 3.650 58 30 1 2 3.550 60 29

1 3.050 61 28 2 2 3.050 65 28 1 3.600 57 30 3 2 3.450 61 29 1 3.050 59 29 4 2 3.100 60 28 1 3.360 60 29 5 2 3.300 61 29 1 3.100 61 28 6 2 3.110 61 28 Kisaran 3.050-3.650 57-65 28-30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Lampiran 4 : Lembar Sampling

Keterangan:

1: Terbang

2: Hinggap ditumbuhan

3: Berjemur

4: Kawin

Data sampling I (Selasa, 6 Maret 2018) - Kuadran 1 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 1:002 08.13 1 Eurema brigitta 2 1:003 08.36 1 Eurema brigitta 3 1:004 08.47 1 Letopsia nina 4 1:006 09.10 1 Orsotriaena medus 5 1:008 09.20 1 Neptis hylas 6 1:009 09.30 1 Orsotriaena medus 7 1:010 09.42 1 Mycalesis horsfieldii 8 1:011 09.59 1 Papilio memnom 9 1:012 10.12 1 Appias libythea 10 1:013 10.30 2 Hypolimnas missipus 11 1:014 10.56 2 Eurema hecabe 12 1:015 11.06 2 Neptis hylas 13 1:016 11.20 1 Mycalesis horsfieldii 14 1:017 11.35 3 Letopsia nina 15 1:019 12.17 1 Mycalesis horsfieldii 16 1:020 12.55 1 Eurema hecabe 17 1:021 13.18 1 Eurema brigitta 18 1:023 13.49 4 Eurema alitha 19 1:024 14.08 3 Letopsia nina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

20 1:026 14.50 2 Junonia iphita 21 1:027 15.03 2 Orsotriaena medus 22 1:028 15.30 2 Euploea mulciber 23 1:029 15.48 2 Eurema alitha 24 1:030 15.58 2 Letopsia nina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Kuadran 2 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 2:001 08.05 1 Letopsia nina 2. 2:002 08.06 3 Eurema brigitta 3 2:004 08.12 2 Ariadne ariadne 4 2:005 08.15 2 Tanaecia palguna 5 2:006 08.16 2 Dophla evelina 6 2:007 08.25 1 Eurema hecabe 7 2:008 08.30 1 Eurema brigitta 8 2:010 08.50 1 Eurema brigitta 9 2:013 09.20 1 Graphium sarpedon 10 2:017 09.52 4 Orsotriaena medus 11 2:018 10.11 3 Eurema brigitta 12 2:019 10.25 2 Junonia hedonia 13 2:020 10.36 2 Tanaecia iapis 14 2:021 10.55 2 Miletus symentus 15 2:022 11.15 1 Junonia atlites 16 2:023 11.25 1 Orsotriaena medus 17 2:024 11.40 1 Junonia iphita 18 2:025 12.10 1 Notocrypta curvifascia 19 2:026 12.25 1 Leptosia nina 20 2:027 12.55 2 Eurema hecabe 21 2:028 13.12 2 Tanaecia palguna 22 2:029 13.26 3 Graphium sarpedon 23 2:030 13.58 1 Faunis canens 24 2:031 14.10 4 Hypolimnas bolina 25 2:032 14. 23 4 Miletus symentus 26 2:033 14.47 1 Graphium agamemnon 27 2:035 15.05 1 Eurema hecabe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

28 2:036 15.12 1 Letopsia nina 29 2:38 15.34 1 Mycalesis horsfieldi 30 2:40 15.57 1 Junonia iphita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Data sampling II (Selasa, 13 Maret 2018) - Kuadran 1 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 1:001 08.03 1 Letopsia nina 2. 1:002 08.17 3 Hypolimnas bolina 3 1:003 08.35 2 Papilio memnon 4 1:005 08.50 2 Eurema hecabe 5 1:006 09.00 2 Euploea mulciber 6 1:007 09.06 1 Neptis hylas 7 1:008 09.21 4 Eurema hecabe 8 1:009 09.40 1 Orsotriaena medus 9 1:011 10.03 1 Appias libythea 10 1:012 10.15 1 Euploea mulciber 11 1:013 10.33 3 Junonia iphita 12 1:015 10.59 2 Orsotriaena medus 13 1:016 11.10 2 Appias libythea 14 1:017 11.27 2 Eurema hecabe 15 1:018 11. 44 1 Hypolimnas bolina 16 1:019 12.02 1 Letopsia nina 17 1:021 12.39 1 Euploea caramalzeman 18 1:023 13.14 1 Mycalesis horsfieldi 19 1:025 13.55 1 Eurema brigitta 20 1:026 14.08 2 Eurema hecabe 21 1:027 14. 25 2 Neptis hylas 22 1:028 14.50 3 Letopsia nina 23 1:031 15.33 1 Melanitis leda 24 1:032 15.47 2 Hypolimnas bolina 25 1:033 15.58 4 Letopsia nina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Kuadran 2 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 2:001 08.02 1 Neptis hylas 2:003 08.13 1 Catopsilia pomona 3 f.jugurtha 4 2:005 08.35 1 Letopsia nina 5 2:007 08.57 1 Catopsilia f.catilia 6 2:009 09.15 1 Doleschalia bisaltidae 7 2:011 09.36 1 Papilio polytes 8 2:013 09.56 1 Eurema brigitta senna 9 2:014 10.03 1 Hypolimnas bolina 10 2:015 10.17 1 Melanitis leda 11 2:016 10.33 2 Ariadne ariadne 12 2:017 10.53 2 Junonia iphita 13 2:019 11.35 2 Tanaecia palguna 14 2:020 11.58 1 Papilio polytes 15 2:021 12.20 3 Eurema alitha 16 2:023 13.01 1 Doleschalia bisaltidae 17 2:024 13.22 1 Eurema hecabe 18 2:026 14.00 1 Orsotriaena medus 2:027 14.20 4 Catopsilia pomona 19 f.hilaria 20 2:029 15.10 3 Junonia iphita 21 2:030 15.33 2 Junonia atlites 22 2:031 15.55 2 Euploea mulciber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Data sampling III (Selasa, 20 Maret 2018) - Kuadran 1 Kode No. Waktu Aktivitas Spesies Spesimen 1. 1:001 08.05 1 Eurema alitha 2 1:003 08.20 1 Hypolimnas bolina 3 1:004 08.40 1 Melanitis leda 4 1:005 09.00 1 Eurema hecabe 5 1:008 09.40 1 Euploea mulciber 6 1:009 10.02 1 Mycalesis horsfieldii 7 1:010 10.26 1 Junonia iphita 8 1:011 10.40 1 Hypolimnas missipus 9 1:012 10.55 1 Letopsia nina 10 1:013 11.13 2 Appias libythea 11 1:015 11.58 2 Eurema hecabe 12 1:016 12.19 1 Euploea mulciber 13 1:018 13.01 1 Orsotriaena medus 14 1:019 13.20 1 Eurema brigitta 15 1:021 13.59 1 Hypolimnas bolina 16 1:022 14.18 1 Eurema brigitta 17 1:023 14.33 1 Melanitis leda 18 1:025 15.05 1 Mycalesis horsfieldii 19 1:026 15.27 1 Eurema alitha 20 1:027 15.40 1 Hypolimnas missipus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Kuadran 2 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 2:001 08.04 1 Mycalesis horsfieldi 2. 2:002 08.14 3 Eurema hecabe 3 2:005 08.40 2 Ariadne ariadne 4 2:006 08.57 2 Tanaecia palguna 5 2:007 09.03 2 Junonia iphita 6 2:009 09.32 1 Eurema hecabe 7 2:010 09.48 2 Graphium sarpedon 8 2:011 10.00 1 Eurema brigitta 9 2:013 10.19 1 Letopsia nina 10 2:014 10.28 4 Orsotriaena medus 2:016 10.53 3 Catopsilia pomona 11 f.hilaria 12 2:017 11.07 2 Orsotriaena medus 13 2:018 11.20 2 Eurema brigitta 14 2:019 11.48 2 Letopsia nina 15 2:022 12.29 1 Junonia iphita 16 2:024 13.00 1 Junonia atlites 17 2:025 13.23 1 Tanaecia palguna 18 2:027 13.52 1 Hypolimnas bolina 19 2:028 14.08 1 Letopsia nina 20 2:029 14.36 2 Eurema hecabe 21 2:031 15.10 2 Neptis hylas 22 2:032 15.37 3 Hypolimnas bolina 23 2:033 15.50 1 Graphium agamemnon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Data sampling IV (Selasa, 27 Maret 2018) - Kuadran 1 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 1:001 08.10 1 Euploea mulciber 2 1:003 08.30 3 Eurema alitha 3 1:006 09.02 2 Letopsia nina 4 1:008 09.32 2 Appias libythea 5 1:010 10.03 2 Euploea mulciber 6 1:011 10.18 1 Neptis hylas 7 1:012 10.44 1 Papilio memnon 8 1:013 11.05 1 Orsotriaena medus 9 1:014 11.27 1 Eurema hecabe 10 1:016 12.07 4 Hypolimnas bolina 11 1:017 12.25 3 Eurema brigitta 12 1:018 12.50 2 Orsotriaena medus 13 1:020 13.23 2 Eurema hecabe 14 1:022 13.58 2 Appias libythea 15 1:024 14.27 1 Hypolimnas missipus 16 1:025 14.40 1 Euploea mulciber 17 1:026 15.00 1 Neptis hylas 18 1:027 15.22 1 Letopsia nina 19 1:028 15.38 1 Orsotriaena medus 20 1:029 15.56 2 Junonia iphita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Kuadran 2 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 2:001 08.05 1 Junonia iphita 2. 2:002 08.10 3 Graphium doson 2:003 08.22 2 Catopsilia pomona 3 f.hilaria 4 2:005 08.50 2 Hypolimnas bolina 5 2:007 09.17 2 Melanitis leda 6 2:008 09.30 1 Neptis hylas 7 2:009 09.45 1 Orsotriaena medus 8 2:011 10.14 1 Ariadne ariadne 9 2:012 10.22 4 Eurema hecabe 10 2:013 10.37 2 Junonia atlites 11 2:014 10.50 3 Doleschalia bisaltidae 12 2:015 11.06 2 Euploea mulciber 13 2:016 11.15 2 Junonia iphita 14 2:017 11.36 2 Appias libythea 15 2:019 12.04 1 Mycalesis horsfieldii 16 2:020 12.20 1 Papilio memnon 17 2:022 12.56 1 Eurema hecabe 18 2:023 13.11 1 Mycalesis horsfieldii 19 2:024 13.31 1 Orsotriaena medus 20 2:026 14.05 2 Eurema brigitta 21 2:027 14.24 2 Neptis hylas 2:029 14.58 3 Catopsilia pomona 22 f.catilia 23 2:030 15.12 1 Graphium agamemnon 24 2:031 15.34 1 Junonia iphita 25 2:033 15.58 2 Ariadne ariadne

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Data sampling V (Selasa, 3 April 2018) - Kuadran 1 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 1:001 08.09 1 Letopsia nina 2. 1:002 08.20 3 Eurema alitha 3 1:004 08.55 2 Hypolimnas bolina 4 1:005 09.12 2 Melanitis leda 5 1:006 09.34 2 Euploea mulciber 6 1:007 09.50 1 Hypolimnas missipus 7 1:009 10.15 1 Junonia iphita 8 1:010 10.33 1 Hypolimnas missipus 9 1:011 10.47 1 Papilio emnon 10 1:012 11.00 4 Hypolimnas bolina 11 1:014 11.37 3 Mycalesis horsfieldii 12 1:015 12.00 2 Euploea mulciber 13 1:016 12.22 2 Eurema alitha 14 1:019 13.20 2 Appias libythea 15 1:020 13.41 1 Melanitis leda 16 1:021 13.55 1 Orsotriaena medus 17 1:022 14.10 1 Euploea mulciber 18 1:023 14.27 1 Hypolimnas bolina 19 1:024 14.50 1 Eurema alitha 20 1:026 15.10 2 Junonia iphita 21 1:027 15.33 2 Mycalesis horsfieldii 22 1:028 15.47 3 Hypolimnas missipus 23 1:029 15.58 1 Melanitis leda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Kuadran 2 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 2:001 08.05 1 Tanaecia palguna 2. 2:002 08.14 3 Eurema hecabe 3 2:003 08.29 2 Mycalesis horsfieldii 4 2:005 08.57 2 Papilio polytes 5 2:006 09.13 2 Eurema brigitta 6 2:007 09.16 1 Junonia atlites 7 2:008 09.32 1 Letopsia nina 8 2:010 10.03 1 Graphium sarpedon 9 2:011 10.14 1 Junonia iphita 10 2:012 10.28 4 Orsotriaena medus 11 2:013 10.50 3 Eurema brigitta 12 2:015 11.26 2 Eurema hecabe 13 2:017 12.00 2 Euploea mulciber 14 2:018 12.28 2 Neptis hylas 15 2:019 12.42 1 Hypolimnas bolina 2:021 13.10 1 Catopsilia pomona 16 f.hilaria 17 2:022 13.22 1 Orsotriaena medus 18 2:024 13.52 1 Eurema hecabe 19 2:025 14.18 1 Papilio polytes 20 2:026 14.32 2 Ariadne ariadne 21 2:027 14.49 2 Melanitis leda 22 2:028 15.04 3 Tanaecia palguna 23 2:030 15.33 1 Eurema hecabe 24 2:031 15.45 1 Doleschalia bisaltidae 25 2:032 15.55 4 Neptis hylas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Data sampling VI (Selasa, 10 April 2018) - Kuadran 1 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 1. 1:001 08.07 1 Hypolimnas bolina 2. 1:002 08.21 3 Eurema brigitta 3 1:004 08.50 2 Melanitis leda 4 1:005 09.04 2 Appias libythea 5 1:006 09.30 2 Orsotriaena medus 6 1:008 10.02 1 Neptis hylas 7 1:009 10.16 1 Mycalesis horsfieldii 8 1:011 10.33 1 Eurema brigitta 9 1:012 10.51 1 Junonia iphita 10 1:013 11.09 4 Mycalesis horsfieldii 11 1:014 11.19 3 Letopsia nina 12 1:015 11.31 2 Orsotriaena medus 13 1:017 12.03 2 Eurema alitha 14 1:018 12.18 2 Euploea mulciber 15 1:020 13.00 1 Papilio memnon 16 1:021 13.16 1 Mycalesis horsfieldii 17 1:022 13.42 1 Appias libythea 18 1:024 14.12 1 Hypolimnas bolina 19 1:025 14.36 1 Eurema hecabe 20 1:026 14.52 2 Orsotriaena medus 21 1:027 15.07 2 Melanitis leda 22 1:028 15.28 3 Junonia iphita 23 1:029 15.33 1 Hypolimnas missipus 24 1:030 15.56 4 Mycalesis horsfieldii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Kuadran 2 Kode Aktivitas Spesies No. Waktu Spesimen 2:001 08.06 1 Catopsilia pomona 1. f.jugurtha 2:002 08.10 3 Catopsilia pomona 2. f.jugurtha 3 2:003 08.13 2 Hypolimnas bolina 2:004 08.25 2 Catopsilia pomona 4 f.jugurtha 2:005 08.36 2 Catopsilia pomona 5 f.catilia 2:006 08.47 1 Catopsilia pomona 6 f.jugurtha 7 2:007 08.57 1 Catopsilia f.catilia 8 2:008 09.10 1 Hypolimnas bolina 9 2:009 09.16 1 Papilio polytes 2:010 09.20 2 Catopsilia pomona 10 f.hilaria 11 2:011 09.26 3 Neptis hylas 12 2:012 09.30 2 Neptis hylas 2:013 09.42 2 Catopsilia pomona 13 f.jugurtha 2:014 09.50 2 Catopsilia pomona 14 f.catilia 15 2:015 09.59 1 Doleschalia bisaltidae 16 2:016 10.10 2 Papilio gigon 2:017 10.30 1 Catopsilia pomona 17 f.jugurtha 18 2:018 10.56 1 Neptis hylas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

2:019 11.06 1 Catopsilia pomona 19 f.catilia 2:020 11.20 2 Catopsilia pomona 20 f.hilaria 21 2:021 11.35 2 Mycalesis horsfieldii 22 2:022 12.02 3 Papilio memnon 23 2:023 12.17 1 Doleschalia bisaltidae 24 2:024 12.55 2 Neptis hylas 25 2:025 13.18 2 Hypolimnas missipus 26 2:026 13.30 1 Elymnias nesaea 27 2:027 13.49 3 Hypolimnas bolina 28 2:028 14.08 2 Appias libythea 29 2:029 14.24 2 Euploea mulciber 30 2:030 14.50 2 Elymnias hypermnestra 34 2:034 15.48 1 Elymnias hypermnestra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Lampiran 5 : Data Spesies yang Ditemukan.

Familia Spesies Deskripsi Nymphalidae Bagian dorsal didominasi warna hitam dengan corak putih dan coklat. Bagian ventral berwarna dominan cerah dengan motif putih, hitam dan coklat. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 Hypolimnas bolina sebanyak 20 individu.

Bagian dorsal didominasi warna coklat dengan corak putih dan hitam. Bagian ventral berwarna dominan cerah dengan motif putih, hitam dan coklat. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 Hipolimnas missipus sebanyak 9 individu.

Bagian dorsal berwarna coklat. Bagian ventral berwarna coklat dengan motif bulatan hitam. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 22 individu. Orsotriaena medus

Bagian dorsal berwarna hitam dan putih. Bagian ventral berwarna hitam dan putih. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 Neptis hylas sebanyak 17 individu.

Bagian dorsal berwarna coklat muda. Bagian ventral berwarna coklat dengan motif bulat-bulat kecil ditepi sayap. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 Mycalesis horsfreldii sebanyak 18 individu.

Bagian dorsal berwarna coklat gelap. Bagian ventral berwarna coklat terang. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 18 individu.

Junonia iphita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Familia Spesies Deskripsi

Bagian dorsal berwarna coklat muda dengan corak zigzag dan bulatan hitam. Bagian ventral berwarna coklat muda dengan corak zigzag dan bulatan hitam. Ditemukan di kuadran n 2 sebanyak Junonia atlites 5 individu.

Bagian dorsal berwarna coklat tua dengan corak bulatan orange. Bagian ventral berwarna coklat muda. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 Junonia hedonia individu.

Bagian dorsal berwarna biru hitam dengan bintik putih di bagian forewings. Bagian ventral berwarna hitam kecokelatan dengan bintik putih di kedua sayap. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 Euploea mulciber sebanyak 16 individu.

Bagian dorsal berwarna hitam dengan bintik dan garis putih. Bagian ventral berwarna hitam kecokelatan dengan bintik putih di kedua sayap. Ditemukan di kuadran 1 sebanyak 1 Euploea caramalzeman individu.

Bagian dorsal berwarna cokelat. Bagian ventral berwarna cokelat dengan bintik hitam di tepi sayap. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 Melanitis leda sebanyak 11 individu

Bagian dorsal berwarna cokelat dengan motif zigzag putih. Bagian ventral berwarna cokelat terang dengan motif zigzag putih. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 7 individu. Tanaecia palguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Familia Spesies Deskripsi

Bagian dorsal berwarna hitam dengan garis putih dan biru di bagian handwings. Bagian ventral berwarna hitam dengan garis putih dan biru di bagian handwings. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 Tanaecia iapis individu

Bagian dorsal berwarna orange dengan motif zigzag cokelat. Bagian ventral berwarna orange dengan motif zigzag cokelat. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6 individu.

Ariadne Ariadne

Bagian dorsal berwarna cokelat dan hitam di bagian tepi pada forewings. Bagian ventral berwarna cokelat tua dengan motif bulat hitam dan cokelat. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6 individu. Dolescalia bisaltidae

Bagian dorsal berwarna hitam dengan garis putih. Bagian ventral berwarna hitam dengan garis putih yang kurang jelas. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 individu.

Elymnias nesaea

Bagian dorsal berwarna hitam dengan bintik biru di bagian forewings dan warna cokelat di bagian tepi handwings. Bagian ventral berwarna coklat tua. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 2 individu. Elymnias hypermnestra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Familia Spesies Deskripsi

Bagian dorsal berwarna coklat dan bagian pangkal sayap lebih gelap dari bagian tepi sayap serta memiliki bercak merah pada bagian pangkal forewings. Bagian ventral berwarna

Dophla evelina coklat terang. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 individu.

Bagian dorsal berwarna cokelat terang. Bagian ventral berwarna cokelat terang. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 individu.

Faunis canens Papilionidae Bagian dorsal berwarna hitam dengan corak putih di bagian handwings dan ekor yang pendek. Bagian ventral berwarna hitam dengan corak putih di bagian handwings. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 5 individu. Papilio polytes

Bagian dorsal berwarna dominan hitam dengan bagian forewings berwarna hitam kebiruan. Bagian ventral berwarna hitam dengan bintik merah pad pangkal sayap. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 7 individu Papilio memnon

Bagian dorsal berwarna hitam dan hijau kekuningan serta terdapat ekor di bagian handwings. Bagian ventral berwarna hitam dan hijau kekuningan. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 individu. Papilio gigon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Familia Spesies Deskripsi

Bagian dorsal berwarna hitam di bagian tepi dan biru di bagian tengah. Bagian ventral berwarna hitam di bagian tepi dan biru di bagian tengah serta terdapat bintik merah di pangkal sayap. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 4 Graphium sarpedon individu.

Bagian dorsal berwarna hitam dengan bintik hijau dan ekor yang pendek di bagian handwings. Bagian ventral berwarna hitam dengan bintik hijau. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 3 individu.

Graphium agamemnon

Bagian dorsal berwarna hitam dengan bintik biru. Bagian ventral berwarna hitam dengan bintik biru serta bintik merah di bagian pangkal sayap dan handwings. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 Graphium doson individu. Pieridae Bagian dorsal berwarna kuning dengan tepian hitam yang lebih banyak pada bagian forewings. Bagian ventral berwarna kuning dengan 3 spot atau bercak pada pangkal sayap. Ditemukan di kuadran 1 dan 2

Eurema hecabe sebanyak 24 individu.

Bagian dorsal berwarna kuning dengan tepian hitam yang lebih banyak pada bagian forewings. Bagian ventral berwarna kuning dengan 1 spot atau bercak pada pangkal sayap. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 19 individu. Eurema brigita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Familia Spesies Deskripsi

Bagian dorsal berwarna kuning dengan tepian hitam yang lebih banyak pada bagian forewings. Bagian ventral berwarna kuning dengan 2 spot atau bercak pada pangkal sayap. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 10 individu. Eurema alitha

Bagian dorsal berwarna putih dengan bintik hitam pada bagian forewings. Bagian ventral berwarna putih. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 21 individu.

Letopsia nina

Bagian dorsal berwarna putih dengan tepian hitam. Bagian ventral berwarna putih dengan tepian hitam. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 11 individu.

Appias libythea

Bagian dorsal berwarna kuning pucat dengan tepian hitam. Bagian ventral berwarna kuning pucat. Ditemukan di kuadran 1 dan 2 sebanyak 7 individu.

Catopsilia pomona f. jugurtha

Bagian dorsal berwarna kuning pucat dengan tepian hitam dan satu bintik hitam di bagian forewings. Bagian ventral berwarna orange kekuningan.

Catopsilia pomona f. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6 catilia individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Familia Spesies Deskripsi

Bagian dorsal berwarna kuning di bagian pangkal sayap dan putih di tengah sayap serta tepian hitam pada forewings. Bagian ventral berwarna kuning pucat. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6 Catopsilia pomona f. individu. hilaria Lycanidae Bagian dorsal berwarna cokelat dan pada bagian tengah forewing berwarna putih. Bagian ventral berwarna cokelat. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 individu. Mellitus symentus Hesperiidae Bagian dorsal berwarna cokelat dan pada bagian tengah forewing berwarna putih. Bagian ventral berwarna cokelat. Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1 individu. Notocrypta curvifascia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Lampiran 6 : Surat Keterangan Selesai Penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan : SMA Kelas : XII

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekti dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

ALOKASI SUMBER KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN WAKTU BELAJAR 1.1. Mengagumi keteraturan dan • Konsep Mengamati Tugas 4 minggu x • Buku siswa. kompleksitas ciptaan Tuhan keanekaragaman • Mengamati berbagai • - 4 JP • Internet. tentang keanekaragaman gen, jenis, keanekaragaman hayati di • Gambar/foto hayati, ekosistem dan ekosistem. Indonesia. Observasi dan video. lingkungan hidup. • Keanekaragaman • Pemahama hayati Indonesia Menanya n terhadap (gen, jenis, • Berbagai macam keanekarag ekosistem), flora, keanekaragaman hayati aman 1.2. Menyadari dan mengagumi fauna, Indonesia, bagaimana cara hayati pola pikir ilmiah dalam mikroorganisme, mempelajarinya? Indonesia kemampuan mengamati Garis Wallace, • Bagaimana keanekaragaman dari bioproses. Garis Weber. hayati dikelompokkan? diskusi. 1.3. Peka dan peduli terhadap • Keunikan hutan • Apa manfaat Keanekaragaman • Sikap permasalahan lingkungan hujan tropis. hayati Indonesia bagi ilmiah hidup, menjaga dan • Upaya pelestarian kesejahteraan bangsa? dalam menyayangi lingkungan keanekaragaman bertanya, sebagai manisfestasi hayati Indonesia Mengumpulkan data memberika pengamalan ajaran agama dan (Eksperimen/Eksplorasi) n yang dianutnya. pemanfaatannya. • Mengamati berbagai tingkat pendapat, • Sistem klasifikasi keanekaragaman hayati mengharga 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, makhluk hidup: Indonesia. i pikiran tekun, jujur terhadap data taksan, klasifikasi • Mengelompokkan berbagai orang lain. dan fakta, disiplin, tanggung binomial. tingkat keanekaragaman hayati jawab, dan peduli dalam Indonesia dengan contoh- Portofolio observasi dan eksperimen, contohnya dari berbagai • - berani dan santun dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

ALOKASI SUMBER KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN WAKTU BELAJAR mengajukan pertanyaan dan ekosistem mulai dari savana berargumentasi, peduli sampai dengan tundra(flora, Tes lingkungan, gotong royong, fauna, mikroorganisme), garis • Perbedaan bekerjasama, cinta damai, Wallace dan Weber dari peta atau tingkat berpendapat secara ilmiah berbagai sumber. keanekarag dan kritis, responsif dan • Mendiskusikan pemanfaatan aman proaktif dalam dalam setiap keanekaragaman hayati Indonesia hayati, tindakan dan dalam yang sudah dilakukan dan persebaran melakukan pengamatan dan peluang pemanfaatannya secara keanekarag percobaan di dalam berkelanjutan dalam era ekonomi aman kelas/laboratorium maupun kreatif. hayati, di luar kelas/laboratorium. • Mengamati tentang takson dalam garis klasifikasi dan mengenal kunci Wallace 2.2. Peduli terhadap keselamatan determinasi. dan diri dan lingkungan dengan Weber. menerapkan prinsip Mengasosiasikan • Pemahama keselamatan kerja saat n tentang melakukan kegiatan • Mendiskusikan berbagai tingkat takson pengamatan dan percobaan keanekaragaman hayati Indonesia dalam di laboratorium dan di dan memberi contohnya, klasifikasi lingkungan sekitar. memahami gairs Wallace dan Weber. dan kunci 3.2. Menganalisis data hasil • Mendiskusikan untuk determinas obervasi tentang berbagai mengasosiasikan pemahaman i. tingkat keanekaragaman tentang takson dalam klasifikasi hayati (gen, jenis dan dan kunci determinasi. ekosistem) di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

ALOKASI SUMBER KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN WAKTU BELAJAR 4.2. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya Mengkomunikasikan pelestarian keanekaragaman • Mempresentasikan secara lisan hayati Indonesia tentang keanekaragaman hayati berdasarkan hasil analisis Indonesia berdasarkan tingkat data ancaman kelestarian keanekaragamannya. berbagai keanekaragaman • Mempresentasikan takson-takson hewan dan tumbuhan khas dalam klasifikasi dan kunci Indonesia yang determinasi. dikomunikasikan dalam • Mempresentasikan upaya berbagai bentuk media pelestarian dan pemanfaatan informasi. keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia dalam era ekonomi kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : X/Ganjil Materi Pokok : Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Alokasi Waktu : 6 X 45 menit (3 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekti dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

B. KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 1.1 Mengagumi keteraturan dan 1.1 Menunjukkan rasa syukur kompleksitas ciptaan Tuhan tentang kepada Tuhan atas kemempuan keanekaragaman hayati, ekosistem berpikir ilmiah yang dimiliki. dan lingkungan hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, 2.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin jujur terhadap data dan fakta, tahu dalam melakukan praktikum. disiplin, tanggung jawab, dan peduli 2.2 Menunjukkan perilaku tekun dan dalam observasi dan eksperimen, bertanggung jawab dalam berani dan santun dalam melaporkan hasil praktikum. mengajukan pertanyaan dan 2.3 Menunjukkan perilaku berargumentasi, peduli lingkungan, berkomunikasi yang baik pada saat gotong royong, bekerjasama, cinta diskusi. damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.2 Menganalisis data hasil obervasi 3.2.1 Mengkarakteristikkan konsep tentang berbagai tingkat keanekaragaman gen, jenis dan keanekaragaman hayati (gen, jenis ekosistem. dan ekosistem) di Indonesia serta 3.2.2 Membuat dasar ancaman dan pelestariannya. pengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup berdasarkan konsep tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

3.2.3 Menemukan contoh kenekaragaman hayati Indonesia (gen, jenis, dan ekosistem) 3.2.4 Mengidentifikasi wilayah penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan garis Weber. 3.2.5 Mengumpulkan data melalui observasi objek nyata dari berbagai tingkat keanekaragamn hayati di Indonesia. 3.2.6 Mendeteksi ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. 3.2.7 Membuat garis besar manfaat keanekaragaman hayati.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi 4.2.1 Mempresentasikan hasil usulan upaya pelestarian observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia keanekaragamn hayati di Indonesia berdasarkan hasil analisis data dalam bentuk insektarium. ancaman kelestarian berbagai 4.2.2 Mengkomunikasikan upaya keanekaragaman hewan dan pelestarian keanekaragaman hayati tumbuhan khas Indonesia yang Indonesia berdasarkan analisis data dikomunikasikan dalam berbagai ancaman kelestarian berbagai bentuk media informasi. keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Sikap 1.1.1.1 Mengubah perilaku untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. 1.1.1.2 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan identifikasi tentang tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia.

2. Pengetahuan 3.2.1.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu mengkarakteristikkan konsep tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. 3.2.2.1 Seteah melakukan pengamatan siswa mampu membuat dasar pengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup berdasarkan konsep tingkat gen, jenis, dan ekosistem. 3.2.3.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menemukan contoh kenekaragaman hayati Indonesia (gen, jenis, dan ekosistem). 3.2.4.1 Setelah melakukan diskusi siswa mampu mengidentifikasi wilayah penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan garis Weber. 3.2.5.1 Setelah melakukan observasi siswa mampu mengumpulkan data objek nyata dari berbagai tingkat keanekaragamn hayati di Indonesia. 3.2.6.1 Setelah menonton video siswa mampu mendeteksi ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. 3.2.7.1 Setelah melakukan diskusi siswa mampu membuat garis manfaat keanekaragaman hayati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

3. Keterampilan 4.2.1.1 Setelah melakukan praktikum siswa mampu mempresentasikan hasil praktikum berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dengan membuat insektarium. 4.2.2.1 Setelah melakukan analisis siswa mampu mengkomunikasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan tertulis.

D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Tingkat Keanekaragaman Hayati 2. Keanekaragaman Hayati Indonesia 3. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Biodiversitas 4. Pelestarian Keanekaragaman Hayati 5. Klasifikasi Makhluk Hidup

E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintific Learning Model : 5 M Metode : Ceramah, Diskusi, Gambar, Video, Praktikum.

F. LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Pertemuan Pertama (2 JP x 45 menit) Waktu Tahap Sintak Pembelajaran 5M (menit) 15’ Pendahuluan - Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religious). a. Apersepsi - Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang keanekaragaman hayati Indonesia di tingkat gen, jenis dan ekosistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

b. Motivasi - Guru menayangkan gambar mengenai keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem. Guru mengajukan pertanyaan: - Pernahkah kalian melihat hal-hal tersebut? - Bagaimana hal itu bisa terjadi? c. Orientasi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. d. Mengorganisasi - Siswa diminta membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. 60’ Inti a. Mengamati - Guru membagikan LKS dan kartu pembelajaran. - Siswa diminta untuk mencermati LKS dan kartu pembelajaran. b. Menanya - Siswa dimotivasi untuk mengemukakan pertanyataan- pertanyaan yang berkaitan dengan LKS dan kartu pembelajaran yang telah dibagikan. c. Mengumpulkan - Siswa membaca buku referensi atau informasi sumber terkait mengenai meteri keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem di Indonesia. d. Menalar dan - Siswa berdiskusi menjawab mencoba pertanyaan pada LKS. e. Mengkomunikasikan - Siswa mempresentasikan hasil diskusi. f. Mengklarifikasi - Guru mengklarifikasi jawaban siswa apabila ada yang belum tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

15’ Penutup a. Apresiasi - Guru memberikan apresiasi kepada siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik. b. Merangkum - Siswa diminta untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari. c. Evaluasi - Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan materi yang sudah dibahas. d. Refleksi - Siswa diminta untuk mengungkapkan makna yang diperoleh setelah mempelajari materi tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. e. Arahan/tindak lanjut - Siswa diminta untuk bahan yang harus dibawah pada kegiatan praktikum pertemuan selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua (2 JP x 45 menit) Waktu Tahap Sintak Pembelajaran 5M (menit) 15’ Pendahuluan - Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai a. Apersepsi religious). - Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang keanekaragaman hayati Indonesia di tingkat gen, b. Motivasi jenis dan ekosistem. - Guru menayangkan gambar berbagai jenis kupu-kupu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Guru mengajukan pertanyaan: - Pernahkah kalian melihat hal-hal tersebut? c. Orientasi - Apa yang membuatnya berbeda? - Guru menyampaikan tujuan d. Mengorganisasi pembelajaran yang akan dilakukan. - Siswa diminta membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. 60’ Inti a. Mengamati - Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan menganalisis gambar tentang keanekaragaman b. Menanya kupu-kupu. - Siswa dimotivasi untuk mengemukakan pertanyaa- pertanyaan yang berkaitan dengan c. Mengumpulkan hasil pengamatan gambar. informasi - Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum keanekaragaman hayati sesuai panduan praktikum yang telah dibagikan. d. Menalar dan - Peserta didik mencatat data-data mencoba hasil pengamatan pada tabel pengamatan. - Guru mengajak kelompok untuk: - Mendiskusikan data hasil praktikum keanekaragaman e. Mengkomunikasikan hayati. - Menjawab pertanyaan yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

di lembar kegiatan. - Diskusi kelas untuk mengklarifikasi data dengan teori. f. Mengklarifikasi - Setiap kelompok mengkomunikasikan hasil diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok lainnya. - Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan. - Guru mengklarifikasi jawaban siswa apabila ada yang belum tepat. 15’ Penutup a. Apresiasi - Guru memberikan apresiasi kepada siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik. b. Merangkum - Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil pengembangan meteri dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh. - Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik. c. Evaluasi - Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan materi yang sudah dibahas. d. Refleksi - Siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan menfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

e. Arahan/tindak lanjut dan ekosistem) di Indonesia. - Siswa diminta untuk mempelajari materi klasifikasi makhluk hidup yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

3. Pertemuan Ketiga (2 JP x 45 menit) Waktu Tahap Sintak Pembelajaran 5M (menit) 15’ Pendahuluan - Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai a. Apersepsi religious). - Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang klasifikasi makhluk b. Motivasi hidup. - Guru menayangkan berbagai gambar makhluk hidup. - Guru meminta peserta didik memisahkan gambar-gambar tersebut menjadi beberapa kelompok. - Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik: - Apa yang mendasari c. Orientasi pengelompokkan gambar-gambar tersebut. d. Mengorganisasi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. - Siswa diminta membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

dari 4 siswa. 60’ Inti a. Mengamati - Guru membagikan LKS dan menayangkan video mengenai tingkatan takson dalam klasifikasi. - Guru menampilkan contoh nama ilmiah spesies. b. Menanya - Siswa dimotivasi untuk mengemukakan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan video. - Siswa dimotivasi untuk mengemukakan pertanyaan yang berkaitan dengan kaidah penulisan nama ilmiah tersebut. c. Mengumpulkan - Siswa membaca buku referensi atau informasi sumber terkait mengenai meteri terkait. d. Menalar dan - Siswa berdiskusi menjawab mencoba pertanyaan pada LKS. e. Mengkomunikasikan - Siswa mempresentasikan hasil f. Mengklarifikasi diskusi. - Guru mengklarifikasi jawaban siswa apabila ada yang belum tepat. 15’ Penutup a. Apresiasi - Guru memberikan apresiasi kepada siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik. b. Merangkum - Siswa diminta untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

c. Evaluasi - Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan materi yang sudah dibahas. d. Refleksi - Siswa diminta untuk mengungkapkan makna yang diperoleh setelah mempelajari materi klasifikasi makhluk hidup. e. Arahan/tindak lanjut - Siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

G. MEDIA, ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR Media : LKS, Lembar penilaian. Alat : Laptop & LCD/ power point, Speaker. Bahan : Video, Gambar. Sumber belajar : Karmana, Oman, 2007, Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X SMA/MA, Grafindo media Pratama, Bandung. Soekardi, H., 2007, Kupu-Kupu di Kampus Unila, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Yudianto, S.A., 2018, Modul 1 Keanekaragaman Hayati, http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1953 05221980021- SUROSO_ADI_YUDIANTO/Modul/MODUL1_KEANEKARAGA MAN_HAYATI.pdf. Suryati, H., 2016, Keanekaragaman Hayati Tingkat gen, https://www.youtube.com/watch?v=F2SR8wnjmuI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

H. PENILAIAN Aspek Teknik Instrumen Pengetahuan Tes Isian singkat. Non Tes Laporan praktikum. Portofolio Sikap Observasi Lembar observasi Lembar Penilaian Presentasi Keterampilan Observasi Lembar observasi Lembar Penilaian Presentasi

I. LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Instrumen dan rubik penilaian

Yogyakarta, ………. 2018 Guru Biologi

Natasya Serri Supit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

LEMBAR KERJA SISWA 1 Tingkat Keanekaragaman Hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia

Nama : Kelas : Kelompok :

A. Tujuan pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem. 2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem. 3. Siswa mampu menyebutkan contoh masing-masing tingkat keanekaragaman hayati. 4. Siswa mampu menyebutkan ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati 5. siswa mampu menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati.

B. Alat dan bahan 1. Kartu gambar 2. Kartu keterangan

C. Cara kerja 1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang. 2. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu gambar dan 6 kartu keterangan. 3. Siswa diminta untuk mencocokan kartu gambar dengan kartu keterangan. 4. Tulis jawaban pada tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

No. Gambar Keterangan 1.

2.

3.

Soal: 1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem? 2. Jelaskan perbedaan antara keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem. 3. Sebutkan contoh masing-masing tingkat keanekaragaman hayati. 4. Sebutkan contoh ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. 5. Apa saja manfaat keanekaragaman hayati?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

LEMBAR KERJA SISWA 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok : Anggota : 1. 2. 3. 4.

Tujuan:

Alat dan Bahan: 1. Alat - Alat tulis 2. Bahan - Buku teks biologi dan internet

Cara Kerja: 1. Perhatikan gambar yang telah tersedia. 2. Pilihlah jenis klasifikasinya. 3. Catatlah hasil diskusi pada tabel hasil pengamatan 4. Jawablah pertanyaan diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Perhatikan klasiikasi di bawah ini!

Hasil Pengamatan Jenis klasifikasi : Alami / Buatan (Artifisial) / filogenetik

DASAR PENGELOMPOKAN

KLASIIKASI

Kingdom : Kingdom : Divisi : Divisi : Kelas : Kelas : Ordo : Ordo : Famili : Famili : Genus : Genus :

Spesies : Felix catus Spesies : Ursus horibilus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Pertanyaan Diskusi 1. Sebutkan macam-macam klasifikasi makhluk hidup yang kamu ketahui. Jelaskan macam-macam klasifikasi pada lembar kerja kelompok! 2. Siapakah pencetus sistem klasifikasi tersebut? 3. Hubungan kekerabatan Felix catus lebih dekat dengan spesies …. 4. Berdasarkan gambar tersebut, bagaimana hubungan kekerabatan antara Felix catus dengan Ursus horibilus! 5. Jelaskan persamaan dari kedua spesies tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Panduan Praktikum Keanekaragaman Hayati

Tujuan Praktikum: 1. Mengkarakteristikkan konsep tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. 2. Membuat dasar pengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup berdasarkan konsep tingkat gen, jenis, dan ekosistem. 3. Menemukan contoh kenekaragaman hayati Indonesia (gen, jenis, dan ekosistem). 4. Mengumpulkan data objek nyata dari berbagai tingkat keanekaragamn hayati di Indonesia. 5. Membuat insektarium keanekaragaman kupu-kupu di lingkungan sekolah.

Alat dan Bahan: 1. Alat - Pisau/silet - Penggaris - Lup - Syringe - Sterofoam - Jarum pentul - Double tape 2. Bahan - Alkohol 70% - Kertas minyak - Macam-macam buah jeruk (jeruk nipis, jeruk baby, jeruk pecel) - Macam-macam biji kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah, kacang merah). - 3 jenis kupu-kupu. - Gambar atau foto 3 macam ekosistem dari internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Cara Kerja: A. Identifikasi buah jeruk dan biji kacang-kacangan. 1. Amati dan identifikasi macam-macam variasi buah jeruk dan biji kacang- kacangan berdasarkan sifat atau ciri yang dapat diamati, variasi ukuran, variasi tekstur permukaan dengan menggunakan indra. 2. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/sifat pada spesimen.

B. Pembuatan insektarium 1. Ditangkap 5 individu kupu-kupu yang ada di lingkungan sekolah. 2. Disimpan dalam kertas papilot. 3. Dibawa ke laboratorium untuk disuntik alkohol 70%. 4. Sayap spesimen direntangkan di atas sterofoam (mounting) dengan posisi sama saat sedang terbang. 5. Posisi spesimen ditata menggunakan jarum pentul untuk menata. 6. Diamati dan diidentifikasi macam-macam variasi kupu-kupu berdasarkan sifat atau ciri yang dapat diamati, variasi ukuran, warna dan bentuk sayap, bentuk antena, modifikasi kaki. 7. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/sifat pada spesimen.

C. Identifikasi jenis ekosistem 1. Perhatikan gambar atau foto ekosistem yang diambil dari internet dan tuliskan aspek-aspek yang penting dari pengamatan tersebut ke dalam tabel pengamatan.

Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Buah Jeruk Bahan Warna Aroma Bentuk Tekstur Kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Tabel 2. Hasil Pengamatan Biji Kacang-kacangan Bahan Warna Aroma Bentuk Tekstur Kulit

Tabel 3. Hasil Pengamatan Kupu-kupu Bahan Ukuran Warna Bentuk Bentuk Modifikasi Tubuh Sayap Sayap Antena Kaki

Tabel 4. Hasil Pengamatan Jenis Ekosistem Berada di Jenis Jenis Jenis Gambar ketinggian/di Ekosistem Hewan Tumbuhan daerah apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Pertanyaan Diskusi: 1. Bagaimana cara mengidentifikasi keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem? 2. Apa perbedaan keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem? Jawab:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

A. Aspek Afektif (sikap) Penilaian sikap Lembar Observasi No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan 1. Ras ingin tahu (curiosity) dalam praktikum. 2. Ketekunan dan tanggung jawab dalam melaporkan hasil observasi. 3. Berkomunikasi yang baik pada saat diskusi. Kriteria Penilaian: 푗푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛𝑔 푑푖푝푒푟표푙푒ℎ Nilai = 푥 3 푠푘표푟 푚푎푘푠푖푚푢푚

Rubrik Penilaian Sikap No. Aspek yang Rubik dinilai 1. Menunjukkan 3. Bertanya tanpa disuruh, mencari literatur rasa ingin tahu tambahan, dan memperhatikan penjelasan guru. 2. Jika dua aspek terpenuhi. 1. Jika satu aspek terpenuhi. 2. Ketekunan dan 3. Menyelesaikan laporan tepat waktu, laporan tanggungjawab rapih, dan menyajikan data yang akurat dalam dalam laporan. melaporkan hasil 2. Jika dua aspek terpenuhi. observasi. 1. Jika satu aspek terpenuhi. 3. Berkomunikasi 3. Aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain. 2. Jika dua aspek terpenuhi. 1. Jika satu aspek terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

B. Aspek Kognitif (pengetahuan) 1. Non test a. Praktikum Laporan Praktikum Format Skor Acara praktikum: 10 a. Judul praktikum b. Hari/tanggal c. Tempat d. Waktu *Kurang 1 komponen 6 *Kurang 2 komponen 3 *Kurang 3 komponen 1 Tujuan praktikum 5 *Kurang 1 komponen 3 *Kurang 2 komponen 1 Alat, bahan dan cara kerja 20 *Kurang 1 komponen 10 *Kurang 2 komponen 5 Hasil pengamatan dan analisi 20 *hasil tidak lengkap 15 *analisis kurang lengkap 10 Pembahasan 25 *membahas sesuai tujuan praktikum 20 *membahas hasil pengamatan 10 Kesimpulan 10 Sesuai dengan tujuan praktikum *Kurang 1 komponen 6 *Kurang 2 komponen 4 Daftar pustaka 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

*Hanya 3 daftar pustaka 5 *Hanya 2 daftar pustaka 2 Total skor 100 Sistem penilaian: 푗푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛𝑔 푑푖푝푒푟표푙푒ℎ Nilai Akhir = 푥 100 푠푘표푟 푚푎푘푠푖푚푢푚

b. Makalah Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem Hal yang dinilai Skor Judul 10 Pengertian dan penjelasan 70 - Pengertian keanekaragaman hayati. - Contoh keanekaragaman hayati. - Penyebaran keanekaragaman hayati berdasarkan garis Wallace dan garis Weber. - Keunikan hutan hujan tropis, pesisir, dan laut. - Ancaman keanekaragaman hayati - Upaya pelestarian keanekaragaman hayati - Manfaat keanekaragaman hayati. *jika hanya salah satu 10 Kesimpulan 20 *kurang 1 komponen 10 *kurang 2 komponen 5 Total skor 100 Sistem penilaian: 푗푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛𝑔 푑푖푝푒푟표푙푒ℎ Nilai Akhir = 푥 100 푠푘표푟 푚푎푘푠푖푚푢푚

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

1. Test Soal Postest No. Pertanyaan dan jawaban Ranah Skor 1. Bagaimana karakteristik setiap tingkat C4 30 keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem). 2. Sebutkan masing-masing satu contoh C1 15 keanekaragaman hayati (gen, jeni, dan ekosistem). 3. Identifikasikan keanekaragaman hayati Indonesia C4 20 berdasarkan garis Wallace dan garis Weber? 4. Contohkanlah satu ancaman dan upaya pelestarian C2 10 keanekaragaman hayati. 5. Temukanlah 5 manfaat keanekaragaman hayati. C3 25

Rubik penilaian postest Soal Skor Aspek 1. 30 Jika mampu mengkarakteristikan ketiga tingkat kenekaragaman hayati. 20 Jika hanya mengkarakteristikan dua tingkat keanekaragaman 10 hayati 0 Jika hanya mengkarakteristikan satu tingkat keanekaragaman hayati Jika tidak menjawab. 2. 15 Jika dapat menyebutkan contoh ketiga tingkat kenekaragaman hayati. 10 Jika hanya menyebutkan contoh dua tingkat keanekaragaman hayati. 5 Jika hanya menyebutkan contoh satu tingkat keanekaragaman hayati. 0 Jika tidak menjawab. 3. 20 Jika dapat mengidentifikasikan keanekaragaman hayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Indonesia berdasarkan garis Wallace dan garis Weber. 10 Jika hanya dapat mengidentifikasikan salah satunya. 0 Jika tidak menjawab. 4. 10 Jika dapat mencontohkan ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. 6 Jika hanya mencontohkan ancaman keanekaragaman hayati. Jika hanya mencontohkan upaya pelestarian 3 keanekaragaman hayati. Jika tidak menjawab. 0 5. 25 Jika dapat menemukan 5 manfaat keanekaragaman hayati. 20 Jika hanya menemukan 4 manfaat keanekaragaman hayati. 15 Jika hanya menemukan 3 manfaat keanekaragaman hayati. 10 Jika hanya menemukan 2 manfaat keanekaragaman hayati. 5 Jika hanya menemukan 1 manfaat keanekaragaman hayati. 0 Jika tidak menjawab.

Kisi-kisi soal No. No. Soal Soal Ranah 1. 1. Peserta didik dapat mengkarakteristik setiap C4 tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem). 2. 2. Peserta didik dapat menyebutkan masing- C1 masing satu contoh keanekaragaman hayati (gen, jeni, dan ekosistem). 3. 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi C4 keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan garis Wallace dan garis Weber? 4. 4. Peserta didik dapat menontohkan satu C2 ancaman dan upaya pelestarian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

keanekaragaman hayati. 5. 5. Peserta didik dapat menemukan 5 manfaat C3 keanekaragaman hayati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

C. Aspek Psikomotorik (keterampilan) 1. Lembar Penilaian Produk Penilaian Produk

Nama Proyek : Membuat Insektarium Nama Siswa :………………………………. Kelas : X

No. Aspek Skor (1-3) 1. Persiapan Alat dan Bahan 2. Proses Pembuatan 3. Hasil Produk Total skor yang di capai Jumlah Skor maksimum

Rubik Penilaian No Kriteria Skor (1- 3) 1 Persiapan Alat dan Bahan • Membawa dan menggunakan alat dan bahan dengan 3 tepat. 2 • Membawa alat dan bahan dengan tepat namun penggunaan kurang tepat. 1 • Tidak membawa dan menggunakan alat dan bahan dengan tepat 2 Proses Pembuatan • Menyimpan dalam kertas papilot dengan rapih, 3 menyuntikkan alkohol dengan benar, dan melakukan mounting dengan benar. • Jika hanya dua aspek yang terpenuhi. 2 • Jika hanya satu aspek yang terpenuhi. 1 3 Estetika • Insektarium yang dibuat indah dan rapi 3 • Insektarium yang dibuat rapi tapi kurang indah 2 • Insektarium yang dibuat tidak rapi dan tidak indah 1 NILAI = skor yang dicapai x100 = Skor maksimum

Kriteria skor 10-12 = sangat baik 7-9 = baik 4-6 = kurang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Penilaian Presentasi Lembar Penilaian Presentasi

Aspek : Afektif dan Psikomotor Total Aspek yang dinilai Skor No. Nama Siswa Kecakapan Kerjasama Keberanian Merespon Kelompok Berpendapat Pertanyaan 1. 2. 3. dst Diisi dengan rentan angka 1-5 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik

Rubik Penilaian Presentasi • Aspek kerjasama kelompok Skor Kriteria 5 Kerjasama kelompok terlihat kompak, presentasi dilatih dan dipersiapkan dengan baik, ada pembagian tugas saat presentasi dengan jelas dan pembagian waktu yang baik. 4 Jika hanya 3 aspek saja yang terlihat. 3 Jika hanya 2 aspek saja yang terlihat. 2 Jika hanya 1 aspek saja yang terlihat. 1 Jika tidak ada aspek yang terlihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

• Aspek kecakapan merespon pertanyaan Skor Kriteria 5 Menjawab dengan benar tanpa melihat teks teori terkait menggunakan logika yang tepat, penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis (psikomotor). 4 Menjawab dengan benar, namun masih melihat teks teori terkait, penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis. 3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan kata-kata dalam menampaikan kurang baik. 2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat. 1 Tidak dapat menjawab pertanyaan.

• Aspek keberanian berpendapat Skor Kriteria 5 Berani mengemukakan pendapat terkait meteri presentasi, memaparkan secara logis tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin-poin presentasi dengan sangat baik dan meyakinkan, tidak memotong pembicaraan, menatap lawan bicara. 4 Jika hanya 3 aspek saja yang terlihat. 3 Jika hanya 2 aspek saja yang terlihat. 2 Jika hanya 1 aspek saja yang terlihat. 1 Jika tidak ada aspek yang terlihat.