<<

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU KISS THE BABY SKY

KARYA TOHOSHINKI

TOHOSHINKI NO 「KISS THE BABY SKY」TO IU KYOKU NI OKERU

KOODO MIKISHINGU NO BUNSEKI

Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Disusun Oleh:

ARISTO ROBERTO PANJAITAN

NIM : 140708083

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat anugrah dan perlindungannya-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS CAMPUR KODE DALAM

LIRIK LAGU KISS THE BABY SKY KARYA TOHOSHINKI” ini diajukan untuk memenuhi persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sastra pada Program Studi

Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan baik moril, materi dan ide dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih, penghargaan dan penghormatan kepada :

1. Bapak Dr.Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D., selaku Ketua Program

Sudi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Nandi, S, selaku Pembimbing , yang selalu memberikan waktu

dan pemikirannya dalam membimbing, mengarahkan serta memberikan

saran-saran dengan sabar kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

hingga selesai.

4. Dosen Penguji Ujian Skripsi yang telah menyediakan waktu untuk

membaca dan menguji skripsi ini.

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5. Seluruh staf pengajar program studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi

penulis serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Terima kasih yang tidak terhingga kepada ayahanda Rommer Panjaitan dan

ibunda Emmi Lumbangaol serta kakak Anastasia Panjaitan, abang Augusto

Panjaitan dan kedua adik saya Astriana Panjaitan dan Asido Panjaitan yang

selalu memberikan semangat, motivasi serta dukungan baik moril maupun

materil dan selalu mendoakan sampai penulis dapat menyelesaikan studinya

dan dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh teman-teman Sastra Jepang stambuk 2014 Teguh ge ge ge, Okki

oppa, Amad, Dewik, Randu, Ojan, Arif lord, Ibeb, Son si bucin, Prilka,

Yudit, Pandi maupun yang lainnya yang penulis tidak dapat sebutkan satu

per satu yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman penulis selama yang penulis tidak dapat sebutkan satu

per satu, baik dari akademi futsal Pajus maupun teman di luar lingkungan

Sastra Jepang yang selalu memberi dukungan kepada penulis.

9. Serta kepada semua pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu –

persatu, yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Hanya Tuhan yang dapat membalas kebaikan anda semua.

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari isi maupun uraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pembacak hususnya mahasiswa/mahasiswi Jurusan Sastra Jepang Universitas Sumatera lainnya.

Medan, Oktober 2018 Penulis,

Aristo Panjaitan

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... i

DAFTAR ISI ...... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...... 1 1.2. Rumusan Masalah ...... 5 1.3. Tujuan dan Manfaat ...... 5 1.4. Ruang Lingkup Pembahasan ...... 6 1.5. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ...... 6 1.6. Metode Penelitian ...... 9

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SOSIOLINGUISTIK, BILINGUALISME DAN CAMPUR KODE

2.1. Sosiolinguistik ...... 11

2.2. Bilingualisme ...... 14

2.3. Campur Kode ...... 15

2.3.1. Pengertian Campur Kode ...... 15

2.3.2. Latar Belakang Terjadinya Campur Kode ...... 16

2.3.3. Jenis Campur Kode ...... 17

2.3.4. Wujud Campur Kode ...... 17

2.3.5. Penyebab Terjadinya Campur Kode ...... 20

2.4. Profil Tohoshinki ...... 23

2.5. Profil Park Yoochun ...... 27

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM LIRIK

LAGU KISS THE BABY SKY KARYA TOHOSHINKI

3.1. Jenis Campur Kode dalam Lirik Lagu Kiss The Baby Sky

Karya Tohoshinki ...... 30

3.1.1. Penyisipan Unsur Berwujud Frasa ...... 34

3.1.2. Penyisipan Unsur Berwujud Klausa ...... 40

3.1.3. Penyisipan Unsur Berwujud Pengulangan Kata ...... 43

3.2. Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode ...... 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ...... 48

4.2. Saran ...... 49

DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sosiolinguistik berasal dari kata “sosio” dan “linguistic”. Sosio sama dengan kata sosial yaitu berhubungan dengan masyarakat. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari dan membicarakan bahasa khususnya unsur-unsur bahasa. Jadi, sosiolinguistik adalah kajian yang menyusun teori-teori tentang hubungan masyarakat dengan bahasa. Berdasarkan pengertian sebelumnya, sosiolinguistik juga mempelajari dan membahas aspek kemasyarakatan bahasa khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor- faktor kemasyarakatan (Nababan 1993:2).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik tidak hanya mempelajari tentang bahasa tetapi juga mempelajari tentang aspek-aspek yang digunakan oleh masyarakat.

Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dengan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan erat. Sosiologi merupakan kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat.

Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung, dan tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga, proses sosial dan segala masalah sosial di dalam masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimana mereka bersosialisasi dan

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menempatkan diri dalam tempatnya masing-masing di dalam masyarakat.

Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat (Chaer dan Agustina 2003:2)

Selain sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa. Banyak yang menganggap berbeda. Ada yang mengatakan digunakannya istilah sosiolinguistik karena penelitiannya dimasuki dari bidang linguistik, sedangkan sosiologi bahasa digunakan kalau penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi.

Fishman dalam Chaer (2003:5) mengatakan kajian soiolonguistik lebih bersifat kualitatif. Jadi, sosiolinguistik berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau dialek tertentu yang dilakukan penutur, topik, dan latar pembicaraan.

Peristiwa-peristiwa kebahasaan yang mungkin terjadi sebagai akibat adanya kontak bahasa adalah bilingualisme, diglosa, konvergensi dan pergeseran bahasa. Dalam masyarakat multilingual adakalanya timbul masalah yang berhubungan dengan sosiolinguistik, diantaranya yaitu campur kode (code mixing).

Campur kode terjadi saat seseorang mencampurkan bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa tanpa adanya sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menuntut pencampuran bahasa (Nababan 1984:32). Lebih lanjut Kachru dalam

Soewinto (1985:76) membatasi campur kode sebagai pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa yang satu ke bahasa yang lain

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA secara konsisten. Alih kode yaitu beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa ataupun ragam bahasa tertentu) kedalam bahasa yang lain (bahasa atau ragam bahasa lain) karena alasan tertentu.

Campur kode merupakan kejadian yang sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, Seperti contoh saat ada dua orang yang merupakan mahasiswa Sastra

Jepang sedang melakukan percakapan, mereka berbicara dalam bahasa Indonesia tetapi secara tidak sadar mereka mencampurkan bahasa Jepang ke dalam percakapan mereka, jadi di dalam percakapan mereka terdapat pencampuran dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Peristiwa itulah yang disebut dengan campur kode.

Di zaman yang serba modern dengan berbagai kecanggihan teknologi memungkinkan masyarakat dunia saling berkomunikasi satu sama lainnya, sehingga campur kode pun juga ikut di dalam proses komunikasi tersebut. Salah satu dimana manusia bisa berkomunikasi atau menyampaikan perasaan adalah dengan sebuah lagu.

Dewasa ini, sudah banyak lagu yang mengadaptasi unsur-unsur asing, contohnya adalah lagu Jepang. Lagu-lagu Jepang sekarang sudah banyak mencampurkan unsur-unsur asing dalam lagu, seperti pencampuran bahasa Jepang dan Inggris yang disebut sebagai campur kode. Secara khusus dipilih campur kode karena ketertarikan terhadap peralihan kode bahasa, terutama yang berhubungan dengan bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Data yang dipilih adalah campur kode yang terdapat dalam lirik lagu yang dipopulerkan oleh grup Tohoshinki yang berjudul Kiss The Baby Sky yang dirilis pada tahun 2009 dengan judul single

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “Bolero / Kiss The Baby Sky / Wasurenaide” yang ditulis oleh Park Yoochun.

Alasan utama pemilihan lagu Kiss The Baby Sky sebagai sumber data karena dalam lirik lagu tersebut banyak memuat campur kode yang relevan sebagai data penelitian ini.

Berikut sepenggal lirik lagu Kiss The Baby Sky :

ずっと僕には眩しかった そう笑顔が似合う君

もう泣かないで 抱きしめたくなるから 君に

Goodbye Goodbye さよならは言わない

だから先に背を向けて You’ll be fine still be mine

Baby sky All the dreams and hopes made of your eyes

明日もきっと晴れる そのままの君でいて with me

Dalam lagu ini dapat ditemukan peristiwa campur kode, yaitu pencampuran bahasa asli penutur dengan bahasa asing. Dalam hal ini terdapat pada bagian with me yang merupakan bahasa Inggris bercampur dengan bahasa asli penutur yaitu bahasa Jepang. Lagu ini sendiri memiliki makna tentang usaha untuk menyemangati seseorang agar terus maju kedepan dan mengejar mimpi masing- masing. Dalam contoh lirik lagu di atas terdapat percampuran kata-kata antara yang memakai bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Hal itu terjadi karena penulis lagu ingin menyesuaikan lirik yang pas dengan nada lagu. Jadi penulis lagu dengan sengaja memasukkan kosakata berbahasa inggris dalam lirik lagu Jepang tersebut.

4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Untuk mengetahui lebih jauh tentang campur kode yang terdapat dalam lagu Kiss

The Baby Sky, maka akan dibahas melalui skripsi yang berjudul “Analisis Campur

Kode Yang Terdapat dalam Lagu Kiss The Baby Sky Karya Tohoshinki”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Apa saja jenis campur kode yang terdapat dalam lagu Kiss The Baby Sky ?

2. Apa saja penyebab terjadinya campur kode dalam lagu Kiss The

Baby Sky ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan jenis campur kode yang terdapat dalam lagu Kiss The

Baby Sky.

2. Mendeskripsikan penyebab terjadinya campur kode dalam lagu Kiss The

Baby Sky.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut :

5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Manfaat teoritis penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang

sosiolinguistik dan khususnya dalam kajian campur kode yang terdapat

dalam lirik lagu Jepang.

2. Manfaat praktis penelitian ini, bagi pembelajar bahasa Jepang dapat

dijadikan bahan referensi materi campur kode yang terdapat dalam lirik lagu

Jepang.

1.4 Ruang Lingkup Pembahasan

Batasan masalah disesuaikan dengan objek kajian yang telah ditentukan sebelumnya. Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan pada campur kode yang terdapat dalam lagu Tohoshinki yang berjudul Kiss The Baby Sky. Untuk mendukung pembahasan, pada bab 2 akan dibahas mengenai sosiolinguistik dan campur kode secara umum.

1.5 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.5.1 Tinjauan Pustaka

Dalam Tinjauan pustaka difokuskan pada penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Penelitian terdahulu yang berkaitan adalah skripsi yang berjudul

“Analisis Alih Kode dan Campur Kode dalam Lirik Lagu Baby Don’t Cry “ oleh

Namie Amuro karya Vika Aprilia dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 2005.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam lagu tersebut hanya terdapat satu jenis alih kode yaitu alih kode ekstern (external code switching) dan campur kode ke luar (outer code mixing).

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Terdapat beberapa perbedaan pada penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian sebelumnya membahas alih kode dan campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Baby Don’t Cry sedangkan dalam penelitian ini membahas campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki.

Fitrotunnaja (2010) dalam skripsi yang berjudul “ Alih Kode dalam Lagu

Share The World Ost One Piece “ membahas jenis alih kode yang terdapat dalam lagu Share The World dan faktor penyebab alih kode dalam lagu tersebut. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam lagu tersebut terdapat satu jenis alih kode yaitu alih kode ekstern dan faktor penyebab adalah sebagai kesenangan penulis dan sengaja membuat alih kode dengan mencampurkan bahasa inggris karena bertujuan memperindah lagu dan membuat lagu lebih internasional.

Peneliti sebelumnya sudah membahas alih kode dan campur kode dengan permasalahan yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini akan membahas campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Jepang. Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki dan apa penyebab terjadinya campur kode pada lagu tersebut.

1.5.2 Kerangka Teori

Dalam penelitian ini akan digunakan teori sosiolinguistik. Salah satu kajian ekstralinguistik adalah sosiolinguistik yang berasal dari kata sosiologi dan linguistik. Chaer (2004:2) mengatakan sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai

7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA objek kajiannya. Dengan demikian dapat dikatakan sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu sendiri dalam masyarakat.

Dalam bahasa Jepang, sosiolinguistik dikenal dengan istilah shakaigengogaku (社会言語学). Shinji dalam Susanti ( 2017 : 11 ) berpendapat bahwa :

社会言語学は、社会の中で生きる人間、乃至その 集団とのかかわ において各言語現象あるいは言語運用を とらえよとする学問である.

“Sosiolinguistik adalah fenomena bahasa yang berhubungan dengan sekelompok orang yang berada di dalam masyarakat atau ilmu yang mempelajari tentang penggunaan bahasa dalam masyarakat.‟

Masyarakat multibahasa akan menggunakan banyak variasi bahasa dalam bersosialisasi. Bahasa sebagai sarana komunikasi sangat membantu keberlangsungan semua aktivitas masyarakat.

Selain teori sosiolinguistik digunakan juga teori campur kode. Chaer dan

Agustina (2004:114) menyatakan bahwa di dalam campur kode ada sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlibat dalam peristiwa tutur itu hanyalah berupa serpihan-serpihan saja, tanpa fungsi atau keotonomian sebagai sebuah kode.

Campur kode (code mixing) atau dalam bahasa Jepang disebut dengan koudo mikushingu (コードミクシング). Menurut Thelander dalam Chaer dan

Agustina (2004:115) mengatakan bahwa apabila di dalam suatu peristiwa tutur,

8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA klausa-klausa maupun frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran (hybrid clauses, hybrid phases), dan masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri, maka peristiwa yang terjadi adalah campur kode.

Menurut Suwito (1983:76-77) terdapat dua jenis wujud campur kode, yaitu campur kode ke dalam (Inner Code Mixing) dan campur kode ke luar (Outer Code

Mixing). Campur kode ke dalam terjadi saat penutur mencampurkan bahasa daerahnya ke dalam bahasa nasional atau sebaliknya. Sedangkan, Campur kode ke luar terjadi saat pergantian penggunaan unsur bahasa asing bercampur dengan bahasa asli penutur.

Suwito (1985:78) menjelaskan bahwa campur kode dibagi jadi beberapa macam, yaitu

1. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata.

2. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa.

3. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa

4. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud pengulangan kata.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji.

Menurut Syah (2010:53) penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang sekuas-luasnya terhadap objek

9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penelitian pada suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Setyosari (2010:42) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka- angka maupun kata-kata. Teknik deskriptif sendiri digunakan karena data yang tersedia adalah uraian mengenai kata-kata yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The

Baby Sky.

Dalam penelitian ini untuk metode pengumpulan data digunakan metode simak atau dapat disejajarkan dengan metode pengamatan atau observasi. Metode simak menurut Mahsun (2007:92) yaitu cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak disini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis. Teknik yang digunakan yaitu metode observasi tidak langsung karena menggunakan alat bantu/ instrumen berupa kutipan-kutipan kalimat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky yang dinyanyikan oleh Tohoshinki.

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG SOSIOLINGUISTIK, BILINGUALISME

DAN CAMPUR KODE

2.1 Sosiolinguistik

Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat.

Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya (Chaer dan Agustina

2004:2).

Fishman (dalam Sumarsono dan Partana: 2002) menjelaskan bahwa sosiolinguistik lebih dikenal dengan istilah “sosio bahasa”. Lebih lanjut lagi

Fishman (dalam Kridalaksana:1974) menjelaskan bahwa sosiolinguistik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan fungsi berbagai variasi bahasa, serta hubungan antara bahasawan dengan ciri dan fungsi itu di dalam suatu masyarakat.

Lebih Lanjut Chaer (1995:7) menjelaskan bahwa ada beberapa dimensi yang merupakan permasalahan dalam sosiolinguistik, yaitu :

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Identitas sosial dari penutur

Identitas sosial dari penutur yaitu dapat berupa anggota keluarga seperti ayah, ibu, kakak, adik, dapat berupa teman karib, atasan atau bawahan, guru, murid, tetangga, dan sebagainya. Identitas penutur itu dapat mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.

2. Identitas Sosial

Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari pihak penutur. Maka, identitas-identitas pendengar itupun dapat berupa anggota keluarga, teman karib, guru, murid, tetangga, dan sebagainya. Identitas pendengar juga akan mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.

3. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang keluarga di dalam sebuah rumah tangga, di ruang kuliah, di perpustakaan, lapangan sepak bola dan sebagainya. Misalnya, di ruang perpustakaan tentunya tidak diperbolehkan berbicara keras-keras, sedangkan di lapangan sepak bola kita boleh berbicara keras-keras.

4. Analisis Diakronik dan Sinkronik dari Dialek-dialek Sosial

Analisis diakronik dan sinkronik dapat berupa deskripsi pola-pola dialek sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau yang berlaku pada masa yang

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tidak terbatas. Dialek sosial ini digunakan para penutur sehubungan dengan kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas sosial tertentu di dalam masyarakat.

5. Penilaian Sosial

Penilaian sosial dapat berbeda oleh penutur terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran. Maksudnya, setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial tertentu.

6. Tingkatan Variasi Atau Linguistik

Sehubungan dengan heterogennya anggota suatu masyarakat tutur, adanya berbagai fungsi sosial dan politik bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan kode, maka alat komunikasi manusia yang disebut bahasa itu menjadi sangat bervariasi. Setiap variasi, entah namanya dialek, varietas, atau ragam, mempunyai fungsi sosialnya masing-masing.

7. Penerapam Praktis Dari Penelitian Sosiolinguistik

Merupakan topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat. Misalnya, masalah pengajaran bahasa, pembakuan bahasa, penerjemahan, mengatasi konflik sosial akibat konflik bahasa, dan sebagainya.

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang mengkaji bahasa dan masyarakat serta mempelajari ciri dan fungsi berbagai variasi bahasa.

2.2 Bilingualisme

Bilingualisme atau dalam bahasa Indonesia sering disebut kedwibahasaan adalah kemampuan penutur menguasai dua bahasa atau lebih dalam komunikasinya. Nababan (1993:27) menjelaskan bahwa bilingualisme adalah kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam berinteraksi dengan orang lain. Suwito

(1982:23) menjelaskan bahwa istilah kedwibahasaan merupakan istilah yang pengertiannya bersifat relatif. Hal itu disebabkan pengertian mengenai kedwibahasaan berubah dari masa ke masa. Chaer dan Agustina (2004:84) menjelaskan bahwa bilingualisme dapat diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.

Untuk dapat menggunakan dua bahasa tentunya seseorang harus menguasai kedua bahasa itu. Pertama, bahasa ibunya atau bahasa pertama dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya. Orang yang dapat menggunakan kedua bahasa itu disebut sebagai bilingual atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai dwibahasaan. Sedangkan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa disebut sebagai bilingualitas atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kedwibahasawanan.

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam kondisi kedwibahasaan atau bilingualisme sering kali seseorang mengganti bahasa atau ragam bahasa tergantung pada keadaan atau keperluan berbahasa itu (Nababan 1993:31).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bilingualisme atau kedwibahasaan adalah keadaan dimana penutur mampu menguasai dua bahasa atau lebih dalam berinteraksi dan digunakan sesuai keadaan atau keperluan berbahasa.

2.3 Campur Kode

2.3.1. Pengertian Campur Kode

Salah satu peristiwa yang sering terjadi dalam masyarakat bilingualisme adalah campur kode dan alih kode. Campur kode (code-mixing) adalah suatu keadaan berbahasa lain apabila orang mencampur dua atau lebih bahasa dalam suatu tindak Bahasa (Speech act atau discource) tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa lain yang menuntut adanya pencampuran bahasa tersebut (Nababan

1984:32). Maksudnya adalah dalam sebuah percakapan penutur secara tidak sadar mencampurkan unsur-unsur bahasa lain kedalam ucapannya. Lebih lanjut Suwito

(1983:75), menjelaskan bahwa campur kode adalah suatu keadaan seorang penutur yang menguasai beberapa bahasa dan menyisipkan unsur-unsur bahasa atau variasinya di dalam bahasa lain yang tidak lagi mempunyai fungsi sendiri.

Sedangkan alih kode (code-switching) adalah gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi (Appel dalam Chaer, 1995 : 141).

Kridalaksana (1989:32) sendiri memberikan batasan campur kode sebagai penggunaan satuan bahasa dari suatu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bahasa atau ragam bahasa, termasuk di dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan dan sebagainya.

Gejala alih kode biasanya diikuti oleh gejala campur kode karena pasalnya kedua hal ini terjadi secara bersamaan. Hudson (1996:52-53) memberikan pendapatnya mengenai alih kode dan campur kode, yaitu alih kode dibatasi pada pertukaran bahasa yang sesuai untuk menyampaikan suatu maksud tertentu, dimana situasinya berubah yang disebabkan oleh pergantian bahasa yang dimilikinya secara tepat. Pada kasus-kasus lain dimana seorang bilingual yang fasih berbicara kepada bilingual yang fasih lainnya dan mengganti bahasa tanpa menggantikannya secara keseluruhan. Jenis pergantian ini disebut campur kode.

Menurut Chaer dan Agustina (2004:114) alih kode dan campur kode memiliki kesamaan yaitu digunakannya dua bahasa atau lebih, atau dua varian dari sebuah bahasa dalam suatu masyarakat tutur.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peristiwa campur kode adalah peristiwa dimana penutur menggunakan dua atau lebih bahasa dengan menyisipkan unsur-unsur bahasa lain, baik itu frasa, kata, kelompok kata dan sebagainya yang diucapkan dalam satu kalimat baik secara sempurna maupun sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh si pembicara.

2.3.2 Latar Belakang Terjadinya Campur Kode

Nababan (1989:32) menjelaskan bahwa peristiwa campur kode atau keadaan berbahasa menjadi lain bilamana penutur mencampurkan dua bahasa (atau

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA lebih) atau ragam bahasa dalam situasi berbahasa yang menuntut pencampuran bahasa itu.

Campur kode umumnya digunakan dalam ragam atau situasi informal atau dengan kata lain digunakan dalam keadaan santai, kalaupun campur kode digunakan dalam ragam atau situasi formal itu disebabkan pembicara tidak menemukan kata yang tepat untuk konsep tertentu, sehingga harus mengambil istilah dari bahasa asing.

2.3.3 Jenis Campur Kode

Suwito (1983 : 76-77) membagi jenis campur kode menjadi dua jenis, yaitu campur kode ke luar (outer code mixing) dan campur kode ke dalam (inner code mixing). a. Campur Kode Ke Luar (Outer Code-Mixing)

Campur kode ke luar terjadi saat pergantian penggunaan unsur bahasa asing bercampur dengan bahasa asli penutur atau bisa dibilang berasal dari bahasa asing,

Seperti pencampuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.

Contoh : Setelah lama bekerja di perusahaan ini, akhirnya chairman

memberi saya kenaikan pangkat.

(Setelah lama bekerja di perusahaan ini, akhirnya ketua

memberi saya kenaikan pangkat).

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Campur Kode Ke Dalam (Inner Code-Mixing)

Campur kode ke dalam adalah peristiwa dimana penutur menyisipkan unsur-unsur bahasa daerahnya ke dalam bahasa nasional maupun sebaliknya.

Contoh : Sekarang aku lagi butuh hepeng buat biaya kuliahku.

(Sekarang aku lagi butuh uang buat biaya kuliahku).

2.3.4 Wujud Campur Kode

Selain campur kode ke luar dan campur kode ke dalam, masih ada beberapa wujud campur kode menurut Suwito (1996:12) dari segi unsur kebahasaan, yaitu :

1. Penyisipan Unsur Berwujud Kata

Kata adalah satuan terkecil dari bahasa yang dapat berdiri sendiri dan memiliki arti. Dalam suatu percakapan sering ditemukan adanya penyisipan unsur berupa kata. Gorys Keraf dalam Harimusti Kridalaksana (1990:25) membagi kata menjadi empat bagian, yaitu : nomina, verba, adjektiva dan kata tugas. itu termasuk

Berikut adalah contoh campur kode yang berwujud kata :

A : Menurut kamu siapa yang akan memenangkan Liga Inggris ?

B : Menurut saya Tottenham akan memenangkan Liga Inggris.

A : Kamu yakin Tottenham akan memenangi Liga Inggris ? bagi saya

Tottenham memenangi kompetisi seperti Liga Inggris akan menjadi

sesuatu hal yang unexpected.

Dalam contoh percakapan di atas terdapat penyisipan unsur yang berupa kata, yaitu kata dalam bahasa Inggris. Kata yang digunakan adalah kata unexpected atau dalam bahasa Indonesia berarti tidak disangka. Kata unexpected ini sendiri

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan kata yng bersifat nomina atau kata benda. Kata unexpected inilah yang disebut sebagai penyisipan unsur yang berwujud kata.

2. Penyisipan Unsur Berwujud Frasa

Frasa menurut Kridalaksana (2001:59) adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak prediktif, gabungan itu dapat rapat dan dapat renggang. Dalam hal ini jika dalam suatu percakapan terdapat pencampuran bahasa asing yang terdiri dari dua kata atau lebih maka itu disebut dengan campur kode yang berwujud frasa.Frasa itu sendiri memiliki memiliki beberapa jenis seperti frasa nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan preposisi. Berikut adalah contoh campur kode yang berwujud frasa :

A Kylian Mbappe adalah pemain yang selalu berhasil mencetak gol di

setiap pertandingan di liga Prancis.

B : Dia memang masih muda tetapi dia pemain yang sangat hebat, so

talented.

Dalam percakapan di atas dapat ditemukan penyisipan unsur berupa frasa, yaitu pada kata so talented yang berarti begitu berbakat. Kata ini merupakan frasa karena terdiri dari dua kata.

3. Penyisipan Unsur Berwujud Klausa

Kridalaksana (2001:110) menjelaskan bahwa klausa adalah sebagai satuan gramatikal yang berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat serta mempunyai potensi menjadi sebuah kalimat.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A : Apakah kamu punya kipas angin ?

B : Tidak, Kenapa ?

A : It’s so hot in here, saya tidak tahan cuaca di Medan ini.

Pada percakapan di atas dapat ditemukan penyisipan unsur berwujud klausa yaitu pada bagian it’s so hot in here yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti begitu panas di sini.

4. Penyisipan Unsur Berwujud Pengulangan Kata

Perulangan kata ini terjadi karena adanya reduplikasi. Reduplikasi ini adalah pengulangan bentuk satuan gramatikal. Dalam bahasa Jepang dapat ditemukan beberapa contoh pengulangan kata atau reduplikasi seperti : 人々 (hito bito), 神々 (kami gami) merupakan contoh reduplikasi dalam bahasa Jepang, tetapi dalam hal ini untuk kata kedua mengalami perubahan.

2.3.5 Penyebab Terjadinya Campur Kode

Menurut Nababan (1984:32) terdapat beberapa penyebab terjadinya peristiwa campur kode, yaitu :

1. Kesantaian atau Situasi Formal

Dalam pembicaraan non-formal biasanya jarang terjadi pembicaraan dengan menggunakan bahasa yang baku, pembicara dan lawan bicara akan lebih bebas menggunakan bahsa tanpa takut menyalahi aturan bahasa. Contoh yang sering ditemui adalah campur kode dalam pembicaraan dengan teman.

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Alasan mengapa bahasa yang digunakan dalam percakapan dengan teman adalah non-formal adalah karena hubungan kita dengan teman yang sudah dekat, jadi penggunaan aturan bahasapun tidak terlalu diperhatikan. Oleh karena itu juga sering terjadi peristiwa campur kode. Seperti contoh :

A : Bagaimana hasil quick test hari ini ?

B : Not bad, tapi aku berharap hasilnya lebih baik dari kemarin.

A : Haha, gausah terlalu dipikirkan It’s okay.

Dari percakapan di atas dapat kita pahami bahwa terjadi pembicaraan yang sifatnya non-formal dikarenakan merupakan pembicaraan antara teman, dan dari pembicaraan yang sifatnya santai ini terjadi campur kode campuran bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dimana kedua bahasa ini dimengerti oleh pembicara maupun lawan bicara.

2. Tidak Adanya Ungkapan yang Tepat dalam Bahasa yang Dipakai

Dalam pembicaraan sehari-hari baik itu yang sifatnya formal maupun non- formal sering kita mengalami kendala menggunakan ungkapan yang tepat dalam menguatarakan suatu maksud, sehingga pembicara harus menggunakan ungkapan yang merupakan bahasa asing. Hal ini sering kita jumpai dalam percakapan sehari- hari dimana pembicara atau lawan bicara menggunakan bahasa asing dalam mengungkapkan suatu maksud.

Seperti dalam percakapan sehar-hari dengan teman, sering kita dengar penggunaan bahasa Inggris untuk mengungkapkan suatu hal yang tidak bisa diungkapkan dalam bahasa Indonesia. Seperti contoh penggunaan kata “Up to

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA date” yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, atau sering disingkat dengan “update”. Kata ini merupakan kata dalam bahasa Inggris yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata ini digunakan karena tidak adanya kata yang tepat untuk mengungkapkan maksud yang ingin disampaikan pembicara sehingga harus menggunakan bahasa Inggris. Secara harfiah “Up to date” berarti sesuai tanggal atau waktu. Tetapi jika digunakan di dalam percakapan itu sendiri maka tidak akan tersampaikan maksud yang ingin diungkapkan oleh si pembicara.

3.Pembicara Ingin Menunjukkan Keterpelajarannya

Zaman sekarang setiap orang sangat dituntut untuk menguasai dua bahasa atau lebih agar bisa mengikuti perkembangan zaman, sehingga orang-orangpun banyak yang berlomba-lomba mempelajari bahasa asing agar bisa bersaing baik di sekolah maupun di pekerjaan. Apalagi saat ini kemampuan menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris sangat diperlukan di dalam dunia pekerjaan. Hal ini membuat banyak orang yang ingin menunjukkan keterpelajarannya dengan kemampuan berbicara dengan bahasa asing.

Seperti contoh, sesorang yang mempelajari bahasa asing akan cenderung menunjukkan kemampuan berbahasa asingnya dalam percakapannya sehari-hari, misalnya seseorang yang mempelajari bahasa Jepang akan mulai mengaplikasikannya dalam percakapannya sehari-hari, seperti saat meminta bantuan pada teman, pembicara akan mulai mencampurkan unsur bahasa Jepang ke dalam percakapannya, seperti penggunaan kata ありがとう[arigatou] yang berarti terima kasih sebagai ungkapan telah membantunya. Secara tidak langsung

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pembicara telah menunjukkan kemampuannya atau keterpelajarannya dalam menggunakan bahasa asing.

2.4 Profil Tohoshinki

Lirik lagu yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah lagu yang dipopulerkan oleh Tohoshinki. Tohoshinki sendiri memiliki nama boyband yang lebih dikenal dengan TVXQ ( Tong Vfang Xien Qi/东方 神 起) sedangkan di

Jepang disebut dengan Tohoshinki (東方神起) dan di Korea disebut dengan Dong

Bang Shin Ki (동방신기). TVXQ yang sering diartikan sebagai dewa yang bangkit dari timur merupakan boyband yang saat ini beranggotakan dua orang, yaitu Max

Changmin dan U-Know . Dulunya grup ini beranggotakan 5 orang, 3 diantaranya adalah Kim Jaejoong, Xiah Junsu dan Park Yoochun. TVXQ sendiri bekerja di bawah naungan SM Entertainment. Sedangkan di Jepang, pada 2004

TVXQ menjalin kerjasama dengan manajemen musik AVEX. Di Jepang sendiri

TVXQ lebih dikenal dengan Tohoshinki (東方神起) . TVXQ (Tong Vfang Xien Qi/

东方 神 起) merupakan sebutan mereka yang berasal dari China dan nama yang digunakan dalam kancah internasional. TVXQ sendiri adalah grup yang dibentuk pada tahun 2003 dengan Xiah Junsu sebagai personil pertama yang dimasukkan ke dalam grup tersebut.

TVXQ adalah grup yang dinaungi oleh Lee So Man setelah grup pertama yang dinaunginya yang bernama H.O.T vakum. TVXQ memulai debutnya pada 26

Desember 2003 pada acara BoA dan Britney Spears, dimana mereka membawa

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA lagu mereka yang berjudul HUG dan membawakan accapella dari lagu O Holy

Night bersama dengan BoA. TVXQ langsung menuai kesuksesan dengan single pertama mereka yang berjudul HUG yang dirilis pada Januari 2004. studio pertama mereka yang berjudul Tri-Angle dan Rising Sun sukses mendongkrak nama mereka di pasar musik Korea. Di Jepang sendiri mereka tidak langsung seterkenal mereka di Korea, masih banyak masyarakat Jepang yang belum mengenal siapa itu

TVXQ. Mereka harus memulai dari awal lagi dimana mereka diharuskan untuk mempelajari bahasa Jepang agar bisa memahami lirik lebih baik lagi dan berinteraksi dengan penggemar. Dibawah naungan AVEX, TVXQ merilis single pertama berbahasa Jepang mereka yang berjudul Stay With Me Tonight pada 27

April 2005. Untuk panggilan fansnya sendiripun memiliki nama yang berbeda, di

Korea para fans disebut dengan cassiopeia, sedangkan di Jepang para fans disebut dengan bigeast. Sedangkan untuk panggilan TVXQ sendiri di Jepang, para fans lebih senang menggunakan kata Tohoshinki ketimbang TVXQ atau DBSK.

TVXQ di Jepang memulai karir dengan merilis single demi single dimana single pertama adalah Stay With Me Tonight pada 2005 dan Somebody To Love pada tahun yang sama. Pada tahun 2006 Tohoshinki merilis album berbahasa

Jepang yang berjudul Heart, Mind and Soul dan mengadakan konser pertama mereka di Jepang dengan judul yang sama. Pada majalah History Of Dong Bang

Shin Ki (2010 : 135) dijelaskan bahwa mereka mulai banyak berkarya di Jepang dikarenakan begitu banyaknya penonton yang antusias dengan penampilan pertama mereka di Jepang pada event A-Nation di Kobe port island pada 2005. Walaupun pada saat itu juga masih banyak yang belum mengenal siapa itu Tohoshinki. Di

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jepang sendiri agar bisa menguasai pasar musik Jepang, mereka menggunakan strategi lokalisasi, dimana mereka akan tampil walaupun hanya ada lima penonton.

Dengan cara itu, perlahan-lahan mereka bisa menarik lebih banyak penonton.

Baik di Korea atau Jepang, mereka selalu merilis single setiap tahunnya. Di

Jepang sendiri, butuh 3 tahun bagi Tohoshinki agar bisa menduduki peringkat pertama pada chart. Mereka berhasil menduduki peringkat pertama dengan single yang berjudul Purple Line yang dirilis pada tahun 2008.

Setelah nama mereka mulai naik, Tohoshinki selalu melakukan konser baik di Jepang maupun di Korea rutin setiap tahunnya sebagai 5 orang sampai 2009.

Tohoshinki juga selalu rutin diundang pada acara Kohaku Uta Gassen yang diadakan pada perayaan malam tahun baru di Jepang. Acara Kohaku Uta Gassen adalah acara yang biasanya diisi oleh artis papan atas Jepang. Dalam majalah

TVXQ Personal Guide (2010: 18) disebutkan bahwa pada bulan Maret 2009 mereka merilis album yang berjudul The Secret Game. Album ini merupakan salah satu penjualan album terbaik TVXQ sepanjang karir mereka dan mendapatkan sertifikat platinum dari Oricon chart mingguan. Pada tahun 2009 juga mereka berhasil menyelenggarakan konser terbesar dan terakhir mereka sebagai berlima.

Konser yang bejudul The Secret Code ini diselenggarakan di Tokyo Dome.

Sayangnya di tengah kesuksesan mereka, pada 31 Juli 2009 ketiga personilnya yaitu Kim Jaejoong, Xiah Junsu dan Park Yoochun menggugat SM Entertainment dikarenakan mereka menilai kontrak yang diberikan terlalu lama dan merugikan, jadwal pekerjaan dibuat tanpa adanya konfirmasi dari para personil serta mereka merasa keuntungan yang didapat baik dari penjualan single dan album konser, iklan

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan yang lainnya tidak sesuai dengan usaha mereka. Kedua personil yakni Max

Changmin dan U-Know Yunho tidak mengetahui soal hal itu dan mengatakan bahwa mereka merasa SM Entertainment tidak memperlakukan mereka seperti itu.

Akhirnya pada bulan Oktober 2009 diputuskan bahwa isi kontrak mereka tidak sah dan ketiga personil tersebut dinyatakan bebas melakukan aktivitas mereka di luar SM Entertainment. Hal ini mengakibatkan ketiga personil yang keluar tidak boleh mengisi acara-acara di TV di Korea karena tuntutan dari SM Entertainment, tetapi ketiga personil ini sendiri masih tampil membawakan lagu mereka sendiri di beberapa acara TV di Korea. Hal itu yang mengakibatkan kegiatan mereka sebagai berlima di Korea menjadi mustahil, tetapi mereka masih melanjutkan kegiatan mereka di Jepang. Mereka masih mengisi acara Kouhaku Uta Gassen pada

Desember 2009 dan merilis dua lagu berbahasa Jepang yakni Break Out pada

Januari 2010 dan Toki Wo Tomete pada Maret 2010. Pada 3 April 2010, AVEX resmi mengumumkan hiatusnya Tohoshinki dan ketiga personil yang keluar tersebut akhirnya membentuk grup sendiri yang bernama JYJ dimana nama grup ini berasal dari nama mereka sendiri.

Setelah hiatus beberapa saat TVXQ kembali sebagai dua orang pada tahun

2011 dengan merilis single dan di Korea dan merilis 3 single lainnya pada tahun yang sama yaitu Superstar, B.U.T (Beauty), I

Don’t Know. Winter Rose dan Duet. Pada 2012, TVXQ merilis album Catch Me yang berhasil menduduki peringkat 1 di chart oricon. Sampai saat ini, baik sebagai berlima ataupun berdua, TVXQ telah merilis 23 official singles berbahasa Korea dan 43 official singles berbahasa Jepang.

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Selama TVXQ berkarir, mereka banyak memenangkan penghargaan dan membuat rekor, seperti penghargaan Most Photographed Celebrities In The World yang dicatat pada Guinness Book Of Record. Album mereka yang berjudul yang dirilis pada 26 September 2008 berhasil menjadi album dengan penjualan terbanyak pada tahun 2008 di Korea dan album mereka yang berjudul Best

Selection 2010 berhasil memecahkan rekor sebagai artis asing pria pertama yang berhasil mencapai penjualan sampai kurang lebih 700.000 keping di Jepang.

Mereka juga berhasil mencatatkan rekor sebagai artis asing yang berhasil tampil di

Nissan Stadium pada 2013 yang memiliki kapasitas penonton sebanyak 70.000 orang.

2.5 Profil Park Yoochun

Lagu yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah lagu yang ditulis oleh

Park Yoochun sendiri dan Park Yoochun adalah personil dari grup TVXQ itu sendiri. Park Yoochun atau yang dikenal dengan nama panggung Micky Yoochun lahir di Seoul pada 4 Juni 1986. Pada majalah TVXQ Personal Guide (2010:156) disebutkan bahwa saat Park Yoochun duduk di kelas 6 SD dia dan keluarganya pindah ke Amerika, tepatnya di Fairfax, Virginia. Di Amerika dia bersekolah di

Holmes Middle School dan Chantilly High School.

Setelah 4 tahun tinggal di Virginia, Park Yoochun mencoba untuk mengikuti audisi Brother Entertainment. Setelah itu dia dikirim kembali ke Korea dimana dia dididik di bawah naungan SM Entertainment. Masa pelatihannyapun tergolong singkat, yakni hanya berlangsung 1 tahun 5 bulan. Pada April 2003, Park

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Yoochun kembali sendirian ke Korea, selama kurang lebih 3 bulan sampai pada akhirnya TVXQ terbentuk.

Park Yoochun sendiri merupakan satu dari tiga personil yang memilih untuk meninggalkan TVXQ dan membentuk grup baru yang bernama JYJ karena ketidakpuasan mereka terhadap kontrak dengan SM Entertainment dan bagaimana perusahaan tersebut memperlakukan mereka. Grup baru mereka yang bernamakan

JYJ (Jaejoong Yoochun Junsu) sampai sekarang masih aktif, walaupun sudah sangat jarang tampil bersama sebagai tiga orang dikarenakan beberapa personil ada yang mengikuti wajib militer dan beberapa personil sibuk dengan kegiatan sebagai solo. Park Yoochun sendiri sempat terkena skandal pelecehan seksual tetapi tuduhan tersebut tidak terbukti benar dan Park Yoochun bebas dari tuduhan dan hukuman. Park Yoochun juga sempat dikabarkan batal melakukan pernikahannya yang membuat dirinya terpuruk dan tidak tampil di acara TV manapun untuk beberapa saat. Tetapi sekarang Park Yoochun sudah mulai mengatasi keterpurukannya dan memulai kegiatannya sebagai artis kembali.

Selama kurang lebih 7 tahun bersama TVXQ, Park Yoochun berhasil menulis lagu buatannya sendiri yaitu lagu yang berjudul Kiss The Baby Sky yang dirilis pada Januari 2009 yang diterbitkan dengan nama single Bolero/Kiss The

Baby Sky/Wasurenaide. Pada majalah History Of Dong Bang Shin Ki (2010:47),

Park Yoochun menjelaskan bahwa lagu tersebut diciptakan dengan beberapa gambaran bahwa TVXQ akan menyanyikannya selama tur. Pada konser The Secret

Code juga Park Yoochun menjelaskan bahwa lagu tersebut memang memiliki lirik bertemakan cinta dan menyemangati, tetapi dasar dari penciptaan lagu tersebut

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA adalah Park Yoochun yang memikirkan jarak antara TVXQ dan fansnya. Lebih lanjut lagi dia menjelaskan adanya ‘Jembatan yang tidak terlihat’ antara personil

TVXQ dan fansnya yang berarti para personil TVXQ dan para fans akan selalu terhubung satu sama lain. Dengan membayangkan hal itu, Park Yoochun berhasil mengekspresikan perasaannya dan menulis sebuah lagu yang berjudul Kiss The

Baby Sky.

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU KISS THE BABY SKY

KARYA TOHOSHINKI

Sebelum menjelaskan apa saja jenis campur kode dan faktor penyebab campur kode dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky perlu diketahui makna dari judul lagu Kiss The Baby Sky.

Lagu Kiss The Baby Sky berisikan kata-kata untuk menyemangati seseorang jika ditinjau dari liriknya dan jika ditinjau dari inspirasi si penulis lirik lagu Kiss

The Baby Sky dibuat berdasarkan hubungan erat antara personil Tohoshinki dan fansnya. Penulis sendiri juga tidak menemukan ungkapan yang tepat untuk digunakan dalam bahasa Jepang sehingga mencampurkannya dengan bahasa

Inggris. Lagu berjudul Kiss The Baby Sky jika diterjemahkan secara langsung akan memiliki arti ‘Cium Bayi Langit’ tetapi kita tidak mendapati makna yang berhubungan dengan isi lirik. Sedangkan, jika diterjemahkan per kata maka akan ditemukan maknanya.

Dimulai dari kata kiss yang berarti ‘cium’, the baby yang berarti ‘bayi’, dan sky yang berarti ‘langit’. Secara denotatif kiss berarti bersentuh dengan ‘bibir’ atau

‘pipi’, tetapi dalam lirik ini yang dimaksudkan adalah ‘menggapai’. Kata the baby berarti ‘anak yang baru lahir’, ‘kecil tidak berdaya’, tetapi dari kata the baby ini yang dimaksudkan adalah ‘kecil’. Kata sky memiliki arti ‘angkasa’, tetapi dalam lirik ini lebih dipahami sebagai ‘mimpi’. Maka dari penjelasan ini dapat

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA disimpulkan bahwa makna dari judul lagu Kiss The Baby Sky adalah ‘Menggapai

Impian Kecil’.

Secara keseluruhan lirik lagu Kiss The Baby Sky menceritakan tentang perpisahan dua orang, si gadis yang menangisi sebuah perpisahan dan si pria yang menyemangati si gadis. Si pria menyemangati si gadis agar selalu maju untuk menggapai impian mereka masing-masing. Mereka teringat saat-saat mereka tertawa bersama dulu, tetapi saatnya bagi mereka untuk berpisah dan berjalan untuk menggapai impian masing-masing. Masa depan pasti akan indah dan tetaplah menjadi diri mereka masing-masing. Oleh karena itu, penulis banyak menggunakan ungkapan dalam bahasa Inggris yang menyebabkan terjadinya campur kode, lebih lanjut akan dijelaskan dalam analisis berikut :

3.1 Jenis Campur Kode dalam Lirik Lagu Kiss The Baby Sky Karya

Tohoshinki

Menurut Suwito (1983:76-77) jenis campur kode ada dua yaitu campur kode ke luar (outer code-mixing) dan campur kode ke dalam (inner code-mixing) dan campur kode memiliki wujud seperti berikut :

1. Penyisipan unsur berwujud kata

2. Penyisipan unsur berwujud frasa

3. Penyisipan unsur berwujud klausa

4. Penyisipan unsur berwujud pengulangan kata

Dalam bab ini akan dibahas mengenai jenis campur kode apa dan bentuk campur kode apa saja yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky karya

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tohoshinki dan apa faktor penyebab terjadinya persitiwa campur kode. Namun dalam penelitian ini hanya terdapat penyisipan unsur berwujud frasa, klausa dan pengulangan kata. Tidak ada ditemukan penyisipan unsur berwujud kata.

Berikut adalah analisis penyisipan unsur yang terdapat dalam lirik lagu Kiss

The Baby Sky Karya Tohoshinki. Lirik yang akan dianalisa adalah lirik yang di dalamnya mengandung campur kode dan dibahas per wujud.

Berikut adalah lirik dari lagu Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki :

Yo! I’m talking about baby, yeah I’m just trying to sing you know what history, another original (come on)

ずっと僕には眩しかった そう笑顔が似合う君 (Zutto boku ni wa mabushikatta sou egao ga niau kimi) もう泣かないで 抱きしめたくなるから 君に

(Mou nakanai de dakishimetakunaru kara kimi ni)

Goodbye, goodbye さよならは言わない

(Goodbye, goodbye sayonara wa iwanai)

だから先に背を向けて you’ll be fine still be mine

(Dakara saki ni se wo mukete you’ll be fine still be mine)

Baby sky, all the dreams and hopes made of your eyes

明日もきっと晴れる そのままの君でいて with me

(Ashita mo kitto hareru sono mama no kimi de ite with me)

How you guys been so far? You guys with me, come on

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Another day 目覚めて ふと気づいた

(Another day mezamete futo kidzuita) 消さずにいた写真の二人は いつまでも笑っている

(Kesazu ni ita shashin no futari wa itsumademo waratte iru)

Good day, good time つつんでいた your heart

(Good day, good time tsutsunde ita your heart)

空に手を伸ばし放つ kiss the blue sky your sky

(Sora ni te wo nobashi hanatsu kiss the blue sky your sky)

Baby sky, all the dreams and hopes made of your eyes

明日もきっと晴れる そのままの君でいて with me

(Ashita mo kitto hareru sono mama no kimi de ite with me)

TVXQ!

My Hero My Max

My U-know

My Xiah and Micky We're the one, eternally

Everytime I see your smile on the pictures

My heart can't imagine how it wants, its supposed to feel

I'm singing (its my voice)

All your hugs and kisses, love

Again we can go back to our good old days

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA All I do is reminisce this time

Today it was you and I

Darling I know you can give me no more

Every line you wrote, the smile Time to move on

Never cry, never ever hide of myself prime

未来はきっと笑う そのままの君でいて with me

(Mirai wa kitto warau sono mama no kimi de ite with me)

Baby sky, all the dreams and hopes made of your eyes

明日もきっと晴れる そのままの君でいて with me

(Ashita mo kitto hareru sono mama no kimi de ite with me)

Never cry, never ever hide of myself prime

未来はきっと笑う そのままの君でいて with me

(Mirai wa kitto warau sono mama no kimi de ite with me)

Baby sky, all the dreams and hopes made of your eyes

明日もきっと晴れる そのままの君でいて with me

(Ashita mo kitto hareru sono mama no kimi de ite with me)

3.1.1 Penyisipan Unsur Berupa Frasa

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Frasa menurut Kridalaksana (2001:59) adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak prediktif, gabungan itu

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dapat rapat dan dapat renggang. Frasa harus terdiri dari dua kata atau lebih. Dalam lirik ini hanya ditemukan frasa nomina (kata benda), sedangkan frasa verba, adjektiva dan preposisi tidak ada ditemukan dalam lirik lagu ini.

Analisis 1 :

Baby sky, all the dreams and hopes made of your eyes

明日もきっと晴れる そのままの君でいて with me

Tabel 1

Lirik 明日もきっと晴れる そのままの君でいて with me

Wujud Campur Kode With Me

Klarifikasi Wujud Frasa Nomina

Cara baca Ashita mo kitto hareru sono mama no kimi de ite with me

Terjemahan Besokpun pasti cerah, tetaplah seperti itu bersamaku

Pada bait ini adalah bagian reffrain (bait 2) dari lagu yang dimulai dengan menggunakan bahasa Inggris lalu berganti dengan lirik berbahasa Jepang yang disebut dengan alih kode. Dalam bagian menjelaskan si pria yang menyemangati si gadis dengan menggunakan kata 明日もきっと晴れる yang berarti besok pasti cerah. Cerah yang dimaksudkan adalah hal yang baik, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, maka tetaplah seperti dirinya sendiri.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada bagian ini terdapat pencampuran kata dalam kalimat di atas yaitu kata with me. Kata with me yang bercampur dengan kalimat sebelumnya yang merupakan bahasa Jepang dapat disebut sebagai campur kode. Kata with me dalam bahasa Indonesia berarti bersamaku dan dalam bahasa Jepang bisa diartikan sebagai

私と [watashi to] atau 僕と [boku to]. Penggunaan kata with me pada lirik tersebut adalah selain sebagai penegas maksud juga berguna agar sesuai dengan ketukan nada, kata with me memiliki dua ketukan sedangkan jika menggunakan 私と

[watashi to] akan menjadi 3 ketukan yang tidak sesuai dengan nada. Jadi, pada kalimat ini kata with me juga berfungsi sebagai penyelaras irama.

Dalam kalimat ini terdapat wujud campur kode ke luar (outer code mixing) dan karena pada contoh ini campur kode terdiri dari 2 kata saja maka termasuk penyisipan unsur berupa frasa yang terdapat pada bagian with me dan merupakan frasa nomina.

Analisis 2 :

Another day 目覚めて ふと気づいた 消さずにいた写真の二人は いつまでも笑っている

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 2

Lirik Another day 目覚めてふと気づいた

Wujud Another Day Campur Kode Klarifikasi Frasa Nomina Wujud Cara baca Another day mezamete futo kizuita

Terjemahan Hari berikutnya mata terbuka, tak sengaja tersadar

Pada bagian ini merupakan bait baru setelah reffrain (bait 3) yang di dalam lirik tersebut menceritakan seseorang yaitu si pria yang terbangun di hari berikutnya sambil memandangi foto dua orang yaitu si pria dan si wanita di masa lalu yang selalu tersenyum yang tidak terhapus atau dalam arti lain yang tidak terlupakan yang dijelaskan pada kalimat 消さずにいた二人の写真はいつまでも笑ってい

る.

Dalam lirik tersebut terdapat pencampuran bahasa Inggris dan bahasa

Jepang yaitu pada penggunaan kata another day. Kata another day dalam bahasa

Indonesia bisa berarti hari berikutnya atau hari lainnya dan dalam bahasa Jepang berarti 次の日 [tsugi no hi] atau bisa saja menggunakan kata 明日[ashita ] yang berarti besok untuk menggantikan kata another day. Tetapi, Sama seperti penjelasan analisa sebelumnya penggunaan kata another day adalah sebagai bentuk penegasan dari maksud yang ingin disampaikan si penulis dan sebagai bentuk ragam santai.

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada bagian ini terdapat wujud campur kode ke luar (outer code mixing) dan karena terdiri dari dua kata maka termasuk ke dalam penyisipan unsur berupa frasa yang terdapat pada bagian another day. Frasa yang terdapat dalam bagian ini adalah frasa nomina.

Analisis 3 :

Good day, good time つつんでいた your heart

Tabel 3 Lirik Good day, good time つつんでいた your heart

Wujud Good Day, Good Time, Your Heart Campur kode Klarifikasi Frasa Nomina Wujud Cara baca Good day, good time, tsutsunde ita your heart

Arti Hari yang baik, waktu yang tepat hatimu yang masih terbungkus

Pada bagian ini merupakan lanjutan dari kalimat sebelumnya yaitu masih menceritakan si pria yang mengenang masa lalu mereka selalu bersama dan selalu tertawa, mereka berdua selalu memiliki hari-hari dan waktu yang indah, tetapi pada saat itu si wanita masih memiliki hati yang tertutup yang dijelaskan pada kata つつ

んでいた your heart.

Pada kalimat di atas terdapat 3 pencampuran yaitu pada bagian good day, good time dan your heart yang bercampur pada kata つつん でいた [tsutsunde ita].

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada hal ini, penutur hanya ingin menggunakan kata-kata tersebut tanpa ada maksud lain atau merupakan unsur kesengajaan. Bisa disebut bahwa penutur adalah verba repetoir dimana pentur memiliki lebih dari satu bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi.

Dalam bagian ini ditemukan wujud campur kode ke luar (outer code mixing) dan penyisipan unsur berupa frasa yaitu pada bagian good day, good time dan your heart. Frasa yang terdapat dalam bagian ini adalah frasa berbentuk nomina atau kata benda.

Analisis 4 :

Never cry, never ever hide of myself prime

未来はきっと笑う そのままの君でいて with me

Tabel 4

Lirik 未来はきっと笑う そのままの君でいて with me

Wujud With Me Campur Kode Klarifikasi Frasa Nomina Wujud Cara baca Mirai wa kitto warau sono mama no kimi de ite with me

Arti Masa depan kita pasti akan tertawa, tetaplah seperti itu bersamaku.

Bagian ini (bait 9) memiliki kalimat yang hamper sama dengan kalimat yang terdapat pada bait kedua. Perbedaan hanya terdapat pada bagian 笑う[warau] dan 晴れる[hareru] dan kalimat sebelumnya. Bait kedua menceritakan bahwa

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA masa depan pasti akan ‘cerah’ jadi tetaplah jadi dirimu sendiri. Sedangkan bait kesembilan menceritakan bahwa masa depan pasti akan ‘tertawa’ yang berarti masa depan pasti akan berakhir bahagia.

Pada bagian ini diawali dengan penggunaan kalimat dalam bahasa Inggris yang kemudian berubah menjadi kalimat berbahasa Jepang, hal ini disebut sebagai alih kode. Pada bagian ini terdapat campur kode yang terdapat pada bagian with me dan ini sama seperti pada bagian analisa 1 tabel 1. Pada bagian ini terdapat wujud campur kode ke luar (outer code mixing) dan penyisipan unsur berupa frasa yaitu pada bagian with me. Frasa yang terdapat dalam bagian ini adalah frasa nomina atau kata benda.

3.1.2 Penyisipan Unsur Berwujud Klausa

Kridalaksana (2001:110) menjelaskan bahwa klausa adalah sebagai satuan gramatikal yang berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat serta mempunyai potensi menjadi sebuah kalimat. Dalam lagu ini terdapat 2 wujud campur kode yang merupakan klausa, yaitu :

Analisis 5 :

だから先に背を向けて you’ll be fine still be mine.

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 5

Lirik だから先に背を向けて you’ll be fine still be mine.

Wujud you’ll be fine still be mine. Campur Kode Cara baca Dakara saki ni se wo mukete you’ll be fine still be mine.

Arti Oleh karena itu berbaliklah, kau akan baik-baik saja, akan selalu jadi milikku.

Bagian ini terdapat pada bait pertama dimana bagian ini memiliki kaitan dengan kalimat sebelumnya dimana bagian ini menjelaskan bahwa si pria dan wanita akan menghadapi sebuah perpisahan, oleh karena itu si pria meminta si wanita agar berbalik agar si pria bisa menyemangatinya yang ditunjukkan dalam kalimat だから先に背を向けて dan dilanjutkan dengan you’ll be fine still be mine yang berarti walaupun mereka akan berpisah mereka akan baik-baik saja dan suatu saat mereka pasti akan bertemu kembali.

Dalam tabel di atas terdapat kalimat you’ll be fine still be mine yang bercampur dengan kalimat sebelumnya yang merupakan bahasa Jepang. Kalimat ini masih memiliki hubungan dengan kalimat sebelumnya. Kalimat you’ll be fine still be mine bisa saja diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang tetapi seperti kalimat sebelumnya penulis ingin menegaskan maksud dari lirik tersebut sehingga mencampurkan bahasa Inggris ke dalamnya. Selain itu penulis tidak memiliki ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang dapat digunakan untuk menegaskan kalimat sebelumnya, sehingga penulis menggunakan ungkapan dalam bahasa Inggris.

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam kalimat ini terdapat wujud campur kode ke luar (outer code mixing) dan karena terdiri dari dua kata atau lebih makan termasuk ke dalam penyisipan unsur berupa klausa yaitu you’ll be fine still be mine.

Analisis 6 :

空に手を伸ばし放つ kiss the blue sky your sky

Tabel 6

Lirik 空に手を伸ばし放つ kiss the blue sky your sky

Cara baca Sora ni te wo nobashi hanatsu kiss the blue sky your sky

Terjemahan Angkat tanganmu ke langit, cium langit biru, langitmu

Pada bagian ini contoh campur kode yang terdapat dalam lirik adalah kiss the blue sky your sky. Pada bagian ini penulis tidak dapat mengungkapkan ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang sehingga penulis memilih untuk menggunakan bahasa Inggris agar dapat menjelaskan makna lirik tersebut. Kalimat kiss the blue sky your sky merupakan makna kiasan dimana kiss the blue sky memiliki arti meraih impian tapi penulis menggunakan kata kiss the blue sky agar penggunaan kata yang lebih ringan dan mudah dipahami dan ‘blue sky’ itu sendiri adalah ‘impian’. Jika penulis menggunakan bahasa Jepang maka makna yang ingin diungkapkan tidak akan tersampaikan karena penggunaan ungkapan yang tepat.

Pada bagian ini dapat ditemukan wujud campur kode yaitu pada bagian kiss the blue sky your sky. Wujud campur kode yang terdapat dalam bagian ini adalah

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA campur kode ke luar (outer code mixing) dan penyisipan unsur berupa klausa yaitu pada bagian kiss the blue sky your sky.

3.1.3 Penyisipan Unsur Berwujud Pengulangan Kata

Perulangan kata ini terjadi karena adanya reduplikasi. Reduplikasi ini adalah pengulangan bentuk satuan gramatikal. Dalam bahasa Jepang dapat ditemukan beberapa contoh pengulangan kata atau reduplikasi. Dalam lagu ini hanya terdapat 1 wujud campur kode yang merupakan pengulangan kata, yaitu :

Analisis 7 :

ずっと僕には眩しかった そう笑顔が似合う君 もう泣かないで 抱きしめたくなるから 君に

Goodbye goodbye さよならは言わない

Tabel 7

Lirik Goodbye goodbye さよならは言わない

Wujud Goodbye goodbye Campur Kode Cara baca Goodbye goodbye sayonara wa iwanai

Terjemahan Selamat tinggal selamat tinggal jangan ucapkan selamat tinggal

Pada bagian ini merupakan bait pertama dan bagian pembuka dari lagu yang menceritakan awal perpisahan mereka. Di bagian awal dijelaskan bahwa si pria yang selalu terpukau dengan senyum si wanita yang ditunjukkan dalam bagian ず

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA っと僕には眩しかった, kata 眩しかった[mabushikatta] memiliki arti silau dalam hal ini berarti si pria yang selalu terpukau dengan senyum si wanita. Lalu si pria mengatakan agar jangan menangisi perpisahan mereka dalam bagian もう泣

かないで, dan bagian selanjutnya dimana si pria menyampaikan bahwa walaupun mereka akan berpisah, tetapi jangan ucapkan salam perpisahan karena si pria yakin suatu saat mereka akan bertemu dan bersatu kembali.

Lagu ini dimulai dengan menggunakan bahasa Inggris dan langsung dilanjutkan dengan bait pertama berbahasa Jepang. Dalam bait pertama dapat ditemukan dua penggunaan bahasa, yaitu bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Kata goodbye goodbye yang tergabung dengan kata-kata berbahasa Jepang pada tabel di atas dapat disebut sebagai campur kode. Kata goodbye dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai selamat tinggal dan dalam bahasa Jepang kata goodbye bisa diartikan sebagai さよ な ら [sayonara]. Kata goodbye sebenarnya bisa diganti dengan kata さよなら [sayonara] tetapi penulis ingin menegaskan maksud dari kalimat sebelumnya dan juga agar kata goodbye selaras dengan maksud dari kalimat pertama. Oleh karena itulah penulis sengaja mencampurkan bahasa Inggris ke dalam liriknya.

Selain itu penulis menggunakan bahasa Inggris ke dalam lirik berbahasa

Jepang karena situasi dalam lirik lagu itu sendiri sifatnya informal atau santai, jadi penulis lirik lagu banyak menggunakan ungkapan dalam bahasa Inggris ke dalam liriknya.

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam hal ini wujud campur kode yang terdapat dalam kalimat ini adalah campur kode ke luar (outer code mixing) dan penyisipan unsur berupa pengulangan kata yaitu pada kata goodbye goodbye.

Dari analisa di atas juga dapat kita simpulkan bahwa inti dari lirik lagu adalah perpisahan dua orang, dimana sebelum mereka berpisah si pria berusaha menyemangati si wanita dengan mengatakan agar jangan menangis dan mengucapkan salam perpisahan, walaupun mereka akan berpisah si pria yakin suatu saat mereka akan bertemu dan bersatu kembali. Oleh karena itu majulah terus ke depan, jalani hidup dan jadilah dirimu sendiri. Karena semua pada akhirnya akan berakhir cerah dan bahagia. Maknanya sendiri dapat ditemukan baik dari setiap kata atau kalimat dari lagu ini.

Ini sendiri kurang lebih merupakan gambaran Tohoshinki dan fansnya itu sendiri yang digambarkan sebagai seorang pria dan wanita. Karena beberapa waktu setelah lagu ini dirilis 3 dari personil Tohoshinki memilih keluar dari grup dan membentuk grup baru, termasuk Park Yoochun sebagai pengarang lagu ini. Penulis lagu secara tidak langsung menyampakan motivasi kepada fansnya melalui lirik lagu terhadap apa yang dihadapi Tohoshinki ke depannya.

3.2 Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode

Dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa dalam lirik lagu tersebut hanya terdapat wujud campur kode ke luar (outer code mixing) dan tidak terdapat wujud campur kode ke dalam (inner code mixing) karena dalam lirik lagu tersebut tidak ditemukan adanya variasi bahasa lainnya baik dalam bahasa Jepang baik itu

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA seperti dialek Kansai, Osaka, dan lainnya maupun dalam bahasa Inggris. Bahasa yang digunakanpun merupakan bahasa baku atau bahasa biasa (futsu go).

Penyebab terjadinya campur kode dalam lagu tersebut secara umum dapat disimpulkan karena :

1. Adanya situasi formal atau santai dalam lagu tersebut.

2. Penulis ingin menyelaraskan nada sehingga memakai kata dalam bahasa

Inggris

3. Terdapat beberapa kata yang tidak terdapat ungkapan yang tepat dalam

bahasa Jepang

4. Penulis ingin menegaskan maksud dari lirik tersebut sehingga

mencampurkan bahasa Jepang dan Inggris.

Dari analisa di atas juga ditemukan penyisipan unsur campur kode sebagai berikut :

1. Penyisipan unsur berupa kata : -

2. Penyisipan unsur berupa frasa : with me, another day, good day, good

time, your heart.

3. Penyisipan unsur berupa klausa : you’ll be fine still be mine.

4. Penyisipan unsur berupa pengulangan kata : goodbye goodbye.

Dapat disimpulkan bahwa dalam lirik lagu di atas terdapat wujud campur kode ke luar (outer code mixing) dan terdapat 3 jenis penyisipan unsur (frasa, klausa, dan pengulangan kata) dan 7 contoh wujud campur kode di dalamnya (with me, another day, good day, good time, your heart, you’ll be fine still be mine, goodbye

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA goodbye), sedangkan penyisipan unsur berupa kata tidak terdapat di dalam lirik lagu tersebut.

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky hanya terdapat campur kode ke luar

(outer code mixing) karena dalam lirik tersebut tidak terdapat variasi bahasa

baik dalam bahasa Jepang atau bahasa Inggris dan bahasa yang digunakan

adalah bahasa baku.

2. Total wujud campur kode yang terdapat dalam lirik lagu adalah 7 buah dan

setelah dihubungkan dengan lirik pada lagu maka didapatkan hasil sebagai

berikut :

a. Penyisipan unsur berwujud kata : 0

b. Penyisipan unsur berwujud frasa : 5

c. Penyisipan unsur berwujud klausa : 1

d. Penyisipan unsur berwujud pengulangan kata : 1

3. Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam lagu adalah faktor kesantaian,

menyelaraskan dengan nada, faktor kesengajaan, tidak adanya ungkapan

yang tepat dalam bahasa Jepang dan penulis ingin menegaskan maksud dari

tiap baitnya.

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Dalam Lirik tersebut terdapat 7 buah campur kode, yaitu :

a. Penyisipan unsur-unsur berwujud kata : -

b. Penyisipan unsur-unsur berwujud frasa terdapat 5 buah , yaitu :

with me, another day, good day, good time, your heart.

c. Penyisipan unsur-unsur berwujud klausa terdapat 1 buah, yaitu :

you’ll be fine still be mine.

d. Penyisipan unsur-unsur berwujud pengulangan kata terdapat 1

buah, yaitu :

goodbye goodbye.

Unsur campur kode yang paling banyak adalah penyisipan unsur berupa frasa yaitu sebanyak 5 buah dan semua frasa adalah frasa nomina.

4.2 Saran

Diharapkan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai campur kode sebaiknya memahami terlebih dahulu kedua bahasa yang akan diteliti, karena setiap bahasa memiliki penggunaan dan karakter yang berbeda-beda.

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Vika. 2010. Analisis Campur Kode dan Alih Kode dalam Lirik Lagu Baby Don’t Cry oleh Namie Amuro. (Skripsi). Medan : Universitas Sumatera Utara.

Anonim. 2010. History of Dong Bang Shin Ki (2003-2010). Surabaya: CV

Asian Starindo

Anonim. 2010. TVXQ Personal Guide. Surabaya: CV Asian Starindo

Astuti, Fitri. 2017. Analisis Wacana Kritis pada Lirik Lagu Tohoshinki Wasurenaide dan Kiss The Baby Sky. (Skripsi). Semarang : Universitas Diponegoro.

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Edisi Revisi). Jakarta:Rineka Cipta.

Fitrotunnaja. 2010. Alih Kode dalam lagu Share The World Ost One Piece. (Skripsi). Jombang. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum.

Hudson. R.A. 1980. Sosiolinguistic. Cambridge : Cambridge University.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa : Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Kridalaksana, Harimurti. 1990. Kelas Kata Bhasa Indonesia. Jakarta. Gramedia.

Nababan. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Susanti, Ufi Esa. 2017. Alih Kode dan Campur Kode dalam Lirik Lagu Band Vamps. (Skripsi). Semarang. Universitas Diponegoro.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Suwito, 1985. Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta : Henary Offsat.

Website

Avex Group. Diambil dari: www.avex.co.jp/e_site (pada 28 Februari 2018) http://cintaihidup.com/listicle/43228 (pada 27 Februari 2018) https://id.wikipedia.org/wiki/TVXQ (pada 27 Februari 2018) https://kpopcoloredlyrics.wordpress.com/2011/12/12/dbsk-kiss-the-baby-sky/ (pada 3 April 2018 ) https://en.wikipedia.org/wiki/Bolero_/_Kiss_the_Baby_Sky_/_Wasurenaide (pada 26 Juni 2018) https://id.wikipedia.org/wiki/TVXQ (pada 12 Juli 2018) https://en.wikipedia.org/wiki/Park_Yoo-chun (pada 3 Agustus 2018) http://www.sepengetahuan.com/2017/03/pembahasan-tentang-campur-kode- dalam-ilmu-bahasa.html (diakses pada 3 Agustus 2018) https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiolinguistik (diakses pada 3 Agustus 2018) http://1sajak.blogspot.com/2013/12/pembahasan-campur-kode-pengertian.html

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Abstrak

Skripsi ini membahas tentang campur kode yang terdapat dalam lirik lagu

Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki. Campur kode adalah suatu keadaan dimana pembicara mencampurkan dua bahasa ke dalam pembicaraannya. Campur kode sendiri hampir memiliki kemiripan dengan alih kode dimana keduanya menggunakan bahasa asing ke dalam pembicaraannya. Alih kode adalah keadaan dimana pembicara mengganti bahasa sesuai dengan situasi. Campur kode tidak hanya ditemukan di dalam percakapan sehari-hari, tetapi dapat juga ditemukan dalam lirik lagu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lirik lagu yang terdapat pada lagu Kiss The Baby Sky yang dipopulerkan oleh grup Tohoshinki.

Tohoshinki adalah boyband yang berasal dari Korea yang bekerja di bawah naungan SM Entertainment, saat ini Tohoshinki terdiri dari 2 member, yaitu Max

Changmin dan U-Know Yunho, dulunya boyband ini beranggotakan 5 orang dimana 3 personilnya Kim Jaejoong, Xiah Junsu dan Park Yoochun memutuskan untuk berpisah dari Tohoshinki pada tahun 2010 dan membentuk grup baru bernama JYJ. Lagu Kiss The Baby Sky sendiri ditulis oleh Park Yoochun dan dirilis pada tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan jenis campur kode apa saja yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki dan (2) Mendeskripsikan penyebab terjadinya campur kode dalam lirik lagu Kiss

The Baby Sky karya Tohoshinki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode yang digunakan untuk menguraikan dan menjelaskan mengenai kata-kata yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki dan untuk pengumpulan data menggunakan metode simak,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA karena pengumpulan data dilakukan dengan melihat lirik lagu dan mendengarkan lagu, lalu menganalisa bagian dari lirik lagu yang mengandung unsur campur kode.

Teori yang digunakan yaitu teori sosiolinguistik, bilingualisme dan campur kode. Sosiolinguistik yaitu ilmu yang mengkaji bahasa dan masyarakat serta mempelajari ciri dan fungsi berbagai bahasa. Bilingualisme adalah kemampuan penutur menguasai dua bahasa atau lebih dalam komunikasinya. Sedangkan campur kode adalah keadaan berbahasa dimana pembicara mencampurkan dua bahasa atau lebih di dalam komunikasinya. Campur kode sendiri memiliki 2 jenis, yaitu campur kode ke luar (outer code mixing) dan campur kode ke dalam (inner code mixing).

Sedangkan untuk wujudnya, campur kode memiliki 4 jenis, yaitu penyisipan unsur berwujud kata, frasa, klausa, dan pengulangan kata. Seseorang menggunakan campur kode bisa disebabkan oleh hal seperti berikut : (1) Kesantaian atau situasi formal, (2) Tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai dan (3)

Pembicara ingin menunjukkan keterpelajarannya.

Lagu Kiss The Baby Sky dirilis pada tahun 2009 dengan judul single “Kiss

The Baby Sky/Wasurenaide/Bolero”. Lagu ini sendiri berisikan tentang perpisahan pria dan wanita, dalam lagu Kiss The Baby Sky diceritakan bahwa si pria berusaha untuk menyemangati si wanita agar terus semangat menjalani hidup masing-masing dan maju ke depan, karena si pria yakin suatu saat mereka pasti akan bertemu lagi.

Walaupun keseluruhan lirik berisikan tentang cinta dan menyemangati, sebenarnya dasar penulis lagu membuat lagu ini adalah karena si penulis merasakan adanya

‘jembatan yang tidak terlihat’ antara fans dan member Tohoshinki. Maksud penulis adalah walaupun mereka terpisah, perasaan antara fans dan member akan selalu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bersatu. Hal ini memang tergambar dalam Tohoshinki itu sendiri, dimana beberapa bulan setelah lagu ini dirilis 3 dari 5 member Tohoshinki memutuskan untuk keluar dari Tohoshinki, termasuk si penulis lagu Park Yoochun.

Dari hasil penelitian ditemukan hanya terdapat satu jenis campur kode, yaitu campur kode ke luar (outer code mixing), sedangkan campur kode ke dalam (inner code mixing) tidak ditemukan karena tidak terdapat jenis seperti dialek Kansai,

Osaka, dan lain-lain. Penulis lagu hanya menggunakan bahasa Jepang baku.

Sedangkan untuk wujud campur kode terdapat 3 wujud campur kode, yaitu penyisipan unsur berwujud frasa, klausa dan pengulangan kata, tidak ditemukan penyisipan unsur berwujud kata. Dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky juga ditemukan 7 contoh campur kode, yaitu : (1) 5 penyisipan unsur berwujud frasa, frasa yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky sendiri hanya ada frasa nomina, (2) 1 penyisipan unsur berwujud klausa dan (3) 1 penyisipan unsur berwujud pengulangan kata. Faktor penyebab terjadinya peristiwa campur kode dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky adalah: (1) Faktor kesantaian, (2)

Menyelaraskan dengan nada, (3) Faktor kesengajaan, (4) Penulis tidak menemukan ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang dan (5) Penulis ingin menegaskan maksud dari setiap baitnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 要旨

東方神起の「Kiss The Baby Sky」という曲におけるコードミキシングの分

ろんぶん と う ほ う し ん き この論文は、東方神起の「Kiss The Baby Sky」という曲におけるコ

ぶんせき かいわ ードミキシングを分析する。コードミキシングは話し手が会話に二つの

げんご き か りょうほう 言語を混合する場合である。コードミキシングとコード切り替えは 両方

かいわ がいこくご こ ど き か じょうきょう おう げんご は会話に外国語を使う。コード切り替えは、話し手が 状況に応じて言語

へんこう かいわ を変更するときの場合である。コードミキシングは日常会話だけではなく、

きょく かし しよう けんきゅう と う ほ う し ん き 曲 の歌詞にも使用される。この研究のデータソースは東方神起の「Kiss

かし と う ほ う し ん き もと はたら The Baby Sky」の歌詞である。東方神起は SM Entertainment の下で 働 いて

かんこく げんざい と う ほ う し ん き いる韓国のボーイバンドである。現在、東方神起は二人のメンバーがいる、

むかし それは Max Changmin と U-Know Yunho である。 昔 、このボーイバンドは

5 人で、この 5 人から 3 人の Kim Jaejoong, Xiah Junsu, Park Yoochun は20

と う ほ う し ん き や あたら 10年で東方神起から辞めて、 新 しいボーイバンドを作った,その名前は

えら JYJ である。この名前は3人の後ろの名前から選ばれた。この「Kiss The

Baby Sky」の曲は Park Yoochun に作られて、2009年でリリースされた。

けんきゅう もくてき と う ほ う し ん き この研究の目的は;(1)東方神起の「Kiss The Baby Sky」におけるコー

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA しゅるい せつめい と う ほ う し ん き ドミキシングの種類を説明する、(2)東方神起の「Kiss The Baby Sky」

げんいん せつめい けんきゅう もち ほうほう きじゅつてき にコードミキシングの原因を説明する。この研究で用いた方法は記述的

と う ほ う し ん き ふく たんご な方法である。東方神起の「Kiss The Baby Sky」の曲に含まれる単語を

せつめい しよう あつ ほうほう き 説明するために使用される方法である。データを集める方法は曲を聴いて、

かし ぶぶん ぶんせき 歌詞にコードミキシングがおける部分を分析する。

しよう りろん しゃかい げんご がく 使用される理論は社会言語学、バイリンガリズム、コードミキシン

りろん しゃかい げんご がく げんご しゃかい まな がくもん グの理論である。社会言語学は言語と社会を学ぶ学問である。バイリンガ

リズムは話し手が会話で二つの言語を話せることである。コードミキシン

いじょう げんご はな ばあい グは話し手が会話で二つ以上の言語を話す場合である。コードミキシング

は二つに分けられる。それは outer code mixing と inner code mixing である。

いっぽう けいしき ことば そうにゅう 一方、コードミキシングの形式は4つある。それは、(1)言葉の 挿入、

く ことば かえ げんいん せいしき フレーズ、句、言葉の繰り返し。コードミキシングの原因は:(1)正式

じょうきょう てきせつ ひょうげん じぶん な 状況、(2)適切な 表現が見つからなかった、(3)話し手は自分

ちしき の知識を見せたい。

「Kiss The Baby Sky」の曲は「 Kiss The Baby Sky/Wasurenaide/Bolero」

のシングルタイトルで2009年にリリースされた。この曲のテーマは

だんじょ わか げんき 男女の別れ。この曲で男は女に元気づけるつもりで、この男は二人がいつ

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA かし ぜ ん ぶ れ ん あ い かまた出会うことを信じるからである。歌詞が全部恋愛についてを伝える

さくしか かし と う ほ う し ん き のに、作詞家はこんな歌詞を書く理由はファンと東方神起の間に見えない

はし かん さくしか もくてき と う ほ う し ん き はな 橋が感じるからである。作詞家の目的はファンと東方神起が離れても、お

たが と う ほ う し ん き じしん 互いの気持ちはつながるようにである。このことは東方神起の自身に起き

すう げつご ている。「Kiss The Baby Sky」がリリースされた数か月後、5人から3人

と う ほ う し ん き や さくしか や のメンバーが東方神起から辞めた。作詞家の Park Yoochun も辞めた。

けんきゅう けっか この研究の結果は、「Kiss The Baby Sky」の曲でコードミキシング

しゅるい は一つの種類だけ見つかった.それは outer code mixing である。この曲で

かんさいほうげん かんとうほうげん 関西方言や関東方言など見つからないから inner code mixing はない。

さくしか ひょうじゅんげんご いっぽう けいしき 作詞家は標準言語を使う。一方、コードミキシングの形式は三つだけで

く ことばぐ かえ そうにゅう ことばそうにゅう ある。それはフレーズ、句、言葉繰り返し 挿入だけで、言葉挿入は一つ

かし けいしき もみつからなかった。「Kiss The Baby Sky」の歌詞にも、7つの形式があ

そうにゅう くそうにゅう ことばぐ かえ そうにゅう る。5つのフレーズ 挿入、1つの句挿入、1つの言葉繰り返し挿入であ

げんいん る。「Kiss The Baby Sky」の曲におけるコードミキシングの原因は(1)

せいしき じょうきょう おと あ い と て き よ う い ん 正式な 状況、(2)音を合わせるため、(3)意図的要因、(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA にほんご てきせつ ひょうげん さくしか かくぎょう いし 日本語で適切な 表現が見つからなかった、(5)作詞家は 各行の意思を

きょうちょう 強調したい。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA