AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Komunikasi Untuk Menentukan Strategi Komunikasi Pemasaran Fikom Budi Luhur

Bintarto Wicaksono, Rini Lestari, Mulyati e-mail: [email protected] Universitas Budi Luhur, Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Selatan, 12260

Submitted: 01 December 2019 Revised: 14 December 2019 Accepted: 19 December 2019

Abstrak

Penelitian ini didasari oleh adanya pertanyaan mengenai faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Budi Luhur, Jakarta yang selanjutnya akan dijadikan bentuk-bentuk strategi dalam promosi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Informasi digali dan disajikan dengan metode Analisi Faktor. Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur, menentukan variabel dan indikator. Data lapangan dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner disajikan sesuai fakta yang ada, terorganisir dan sistematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor paling dominan mahasiswa memutuskan untuk memilih prodi Ilmu Komunikasi adalah faktor kelompok reference yaitu saran dari guru, teman, dan orangtua. Selanjutnya dari hasil penelitian di turunkan dalam strategi-strategi promosi oleh tim Promosi dan Peneriamaan mahasiswa baru Universitas Budi Luhur Jakarta.

Kata Kunci: analisis faktor, strategi komunikasi, survei

Abstract

This research is based on the question of what factors influence students in choosing the Communication Studies program at Budi Luhur University, Jakarta, which will then be used as forms of strategy in promotion. This research is a quantitative study using survey methods. Information is extracted and presented using the Factor Analysis method. The stages in this research begin with the study of literature, determining variables and indicators. Field data collected through the distribution of questionnaires are presented in accordance with available facts, organized and systematic. The results of this study indicate that the most dominant factor of students deciding to choose the Communication Studies study program is the reference group factor, namely suggestions from teachers, friends, and parents. Furthermore, the results of the research were revealed in the promotion strategies by the Promotion Team of new students at Budi Luhur University Jakarta. Keywords: factor analysis, communication strategic, survey

PENDAHULUAN komunikasi terus bertambah. Jurusan Ilmu Memilih tempat kuliah dan jurusan Komunikasi tumbuh subur di seluruh yang akan diambil bukanlah hal yang . mudah dan sederhana. Banyaknya jurusan Besarnya animo calon mahasiswa atau program studi yang ditawarkan di yang memilih jurusan ilmu komunikasi perguruan tinggi terkadang membuat calon Universitas Budi Luhur tentunya mahasiswa dan orangtua mencari tahu dipengaruhi faktor-faktor tertentu. keunggulan dan prospek kerja lulusan dari Terdapat banyak faktor yang program studi tersebut. Ilmu Komunikasi mempengaruhi seseorang dalam belakangan ini berkembang pesat sekali, mengambil keputusan berdasarkan kajian minat calon mahasiswa kuliah di jurusan penelitian yang dilakukan oleh Risnawati

247

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 248 dan Irwandi (2012:65) faktor-faktor terhadap mahasiswa baru angkatan 2018 tersebut adalah citra, minat, keputusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas bersama, dan tersedianya lapangan kerja. Budi Luhur Jakarta. Tujuan survei tersebut Penelitian (2011) Muzamil dan Harsasi adalah untuk mengidentifikasi faktor- menemukan 4 faktor yaitu; reputasi, faktor apa yang mempengaruhi mahasiswa fleksibilitas, fasilitas, dan kelompok dalam memilih Program Studi Ilmu reference. Komunikasi. Berdasarkan latar belakang ini peneliti bermaksud melakukan survei Tabel 1 Jumlah mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi tahun 2015-2017 Universitas Budi Luhur Jakarta Tahun angkatan 2015 2016 2017 2018 Jumlah Mahasiswa 910 809 627 615 Sumber: DTI Universitas Budi Luhur Penelitian diawali dengan penelitian ini adalah dari hasil analisis melakukan studi literatur dengan tema faktor menunjukkan bahwa semua variabel serupa yang peneliti lakukan dengan cara yang berjumlah enam belas berpengaruh membaca sebanyak-banyaknya referensi terhadap pemilihan jurusan akuntansi di dari jurnal-jurnal yang ada. Beberapa STIE Perbanas. Faktor tersebut terdiri dari penelitian yang menjadi bahan kajian empat faktor utama yaitu (citra, minat, literatur tersebut antara lain adalah: keputusan bersama, tersedianya lapangan penelitian berjudul “Faktor-faktor yang kerja) dan satu faktor temuan baru Mempengaruhi Mahasiswa Memilih (layanan dan fasilitas kampus yang sangat Program Studi Akuntansi Universitas menunjang). Terbuka” karya Moh. Muzamil dan Terakhir penelitian berjudul Meirani Harsasi yang dipublikasikan oleh “Analisis Faktor-faktor yang Universitas terbuka pada tahun 2011. Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Penelitian tersebut dilakukan untuk Dalam Memilih Program Studi oleh mengetahui factor-faktor yang menjadi Marhadi Saputro (2017) Hasil penelitian alasan kuat mahasiswa memilih program adalah: (1) faktor-faktor yang studi akuntansi Universitas Terbuka. Hasil mempengaruhi keputusan mahasiswa penelitian menunjukkan bahwa faktor dalam memilih Program Studi Pendidikan penentu pemilihan program studi Matematika adalah faktor keluarga, teman Akuntansi UT meliputi reputasi, sejawat, kepribadian calon mahasiswa, fleksibilitas, fasilitas, dan kelompok acuan. sekolah asal, citra kampus, dan prospek Ada juga penelitian lain yang lapangan kerja; (2) faktor-faktor tersebut berjudul “Analisis Faktor atas secara bersamaan memberikan pengaruh Pengambilan Keputusan Mahasiswa Untuk terhadap keputusan mahasiswa dalam Memilih Jurusan Akuntansi di STIE memilih program studi; dan (3) citra Perbanas Surabaya” karya Erlita Risnawati kampus dan prospek lapangan kerja dan Soni Agus Riswandi (2012). Hasil merupakan faktor yang paling berpengaruh

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 249 terhadap keputusan mahasiswa dalam membantu mengarahkan perilaku memilih program studi. konsumen para anggota masyarakat tertentu. Budaya memperlengkapi Perilaku Konsumen orang dengan rasa identitas dan Menurut Kottler (2009 : 166) pengertian akan perilaku yang perilaku konsumen adalah studi tentang dapat diterima di dalam bagaimana individu, kelompok, dan masyarakat. Budaya merupakan organisasi memilih, membeli, karakter yang penting dari suatu menggunakan, dan bagaimana barang, sosial yang membedakan dari jasa, ide, atau pengalaman untuk kelompok kultur lainnya. Apa yang memuaskan kebutuhan dan keinginan dimakan seseorang, bagaiman mereka. Swastha dan Handoko (2000 : 10) mereka berpakaian, apa yang mendefinisikan perilaku konsumen sebagai mereka pikirkan dan rasakan, kegiatan – kegiatan individu yang secara bahasa apa yang mereka bicarakan langsung terlibat dalam mendapatkan dan adalah dimensi dari kultur (Setiadi, mempergunakan barang – barang dan jasa 2008 :334). Menurut Sumarwan ( – jasa, termasuk didalamnya proses 2002 : 195) budaya adalah segala pengambilan keputusan pada persiapan nilai, pemikiran, simbol yang dan penentuan kegiatan – kegiatan mempengaruhi perilaku, sikap, tersebut. keperrcayaan, dan kebiasaan Menurut Kotler (1997 : 153) faktor seseorang dan masyarakat. Setiap utama yang mempengaruhi perilaku budaya terdiri dari subbudaya yang pembelian konsumen yaitu faktor budaya, lebih kecil yang memberikan lebih faktor sosial, faktor pribadi dan faktor banyak ciri-ciri dan sosialisasi psikologis. Menurut Sunarto (2004 : 97) khusus bagi anggota – anggotanya. pembelian konsumen secara kuat Pada dasarnya masyarakat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, memiliki strata sosial. Stratifikasi sosial, pribadi dan psikologis. lebih sering ditemukan dalam a. Faktor budaya bentuk kelas sosial. Sedangkan Faktor budaya dipengaruhi oleh menurut Sumarwan (2002 : 218) budaya, sub budaya dan kelas kelas sosial merupakan bentuk lain sosial. Budaya adalah penentu dari pengelompokan masyarakat ke keingian dan perilaku yang paling dalam kelas atau kelompok yang mendasar. Budaya juga merupakan berbeda. Kelas sosial akan kumpulan nilai – nilai dasar, mempengaruhi jenis produk, jenis persepsi, keinginan dan tingkah jasa, dan merek yang dikonsumsi laku yang dipelajari oleh seorang oleh konsumen. Kelompok status anggota masyarakat dari keluaraga mencerminkan suatu harapan dan lembaga penting lainnya. komunitas akan gaya hidup di Menurut Schifman & Kanuk (2008 kalangan masing–masing kelas dan : 358) budaya adalah keseluruhan juga estimasi sosial yang positif kepercayaan, nilai – nilai, dan atau negatif mengenai kehormatan kebiasaan yang mempelajari yang

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 250

yang diberikan kepada masing – serta perilaku orang lain. masing kelas (Setiadi, 2008 : 299). Sedangkan kelompok disosiatif b. Faktor sosial adalah kelompok yang nilai – Dalam faktor sosial, kelompok nilainya atau normanya referensi, keluarga, peran sosial berusaha dihindari oleh orang dan status mempengaruhi perilaku lain. pembelian. Kelompok referensi 3. Kelompok Formal dan (reference group) adalah semua Kelompok Informal kelompok yang mempunyai Kelompok formal merupakan pengaruh langsung (tatap muka) kelompok yang memiliki atau tidak langsung terhadap sikap peraturan – peraturan yang atau perilaku orang tersebut. tegas, organisasi dan Menurut Assel (dalam Sutisna, strukturnya dimodifikasi secara 2002 :176) kelompok rujukan atau tertulis dan hubungan antara kelompok referensi adalah anggotanya didasarkan pada kelompok yang berfungsi sebagai aturan yang telah ditetapkan. poin rujukan bagi individu dalam Sedangkan kelompok informal membentuk kepercayaan, sikap dan merupakan kelompok dengan perilakunya. Adapun jenis – jenis lebih sedikit struktur dan kelompok referensi menurut Engel, mungkin didasarkan pada et al (1994 : 167) : persahabatan atau persamaan – 1. Kelompok Primer dan persamaan yang dimiliki Kelompok Sekunder anggotanya. Kelompok primer merupakan Keluarga adalah kelompok dengan interaksi kelompok yang terdiri dari dua yang tidak terbatas, sesama atau lebih orang yang anggotanya sudah saling berhubungan darah, mengenal dan memperlihatkan perkawinan atau adopsi dan kesamaan yang mencolok tinggal bersama (Engel, 1994 : dalam 4 kepercayaan dan 194). Sedangkan menurut perilaku. Sedangkan kelompok Mangkunegara (2002 : 44) sekunder adalah kelompok keluarga adalah suatu unit yang interaksinya bersifat lebih masyarakat yang terkecil yang sporadis, kurang komperhensif, perilakunya sangat dan kurang berpengaruh dalam mempengaruhi dan membentuk gagasan dan menentukan dalam perilaku. pengambilan keputusan. 2. Kelompok Aspirasi dan Macam – macam bentuk Kelompok Disosiatif keluaraga menurut Swastha Kelompok aspirasi merupakan dan Handoko (2000 : 70) kelompok yang didalamnya adalah sebagai berikut : terdapat keinginan untuk 1. Keluarga inti (nuclear mempergunakan norma, nilai family), menunjukan

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 251

lingkup keluarga yang dan rekreasi sering kali meliputi ayah, ibu dan anak berhubungan dengan usia. yang hidup secara bersama. Pekerjaan seseorang akan 2. Keluarga besar (extended mengarahkan pada kebutuhan dan family), yaitu keluarga inti keinginan seseorang dalam ditambah dengan orang – mengkonsumsi barang amaupun orang yang memi;liki ikatan jasa yang diinginkan. Pekerjaan saudara dengan keluarga juga mempengaruhi pola konsumsi. tersebut, seperti kakek, Para pemasar berusaha untuk nenek, paman dan menantu. mengidentifikasi kelompok Dalam menganalisis pekerjaan yang memiliki minat perilaku konsumen, faktor lebih diatas rata- rata produk dan keluarga dapat berperan jasa yang mereka hasilkan. Pilihan sebagai berikut produk sangat dipengaruhi oleh (Mangkunegara, 2002 : 44) keadaan ekonomi yaitu : pengahasilan yang dapat 1. Siapa yang mengambil dibelanjakan, tabungan dan aset, inisiatif kekuatan pinjaman, dan sikap 2. Siapa yang memberi terhadap pengeluaran dan pengaruh tabungan. Menurut Simamora 3. Siapa yang mengambil (2001 : 10) keadaan ekonomi keputusan sangat mempengaruhi pilihan 4. Siapa yang melakukan produk. Pemasar yang produknya pembelian peka terhadap pendapatan dapat Pemakai, Kelompok sering dengan seksama memperhatikan menjadi sumber informasi kecenderungan dalam pendapatan penting dalam pribadi, tabungan, dan tingkat mendefinisikan norma bunga. Jadi jika indikato – perilaku. indikator ekonomi tersebut Menurut Simamora menunjukan 5 adanya resesi, (2001: 9) tiap peran pemasar dapat mencari jalan untuk membawa status yang menetapkan posisi produknya. mencerminkan penghargaan Menurut Stanton (1996 : umum oleh masyarakat. 159) kepribadian adalah pola ciri – Peran (role) terdiri dari ciri seseorang yang menjadi kegiatan yang diharapkan determinan (faktor penentu) dalam dapat dilakukan seseorang. perilaku responnya. Kepribadian Setiap peran menyandang adalah respon yang konsisten status. Orang – orang terhadap stimulus lingkungan memilih produk yang (Engel, 1994 : 367). mengkomunikasikan peran Menurut Sumarwan (2002 : dan status mereka. 56) gaya hidup menggambarkan c. Faktor pribadi pola dan perilaku seseorang, yaitu Faktor pribadi meliputi usia dan bagaimana ia hidup, menggunakan tahap dalam siklus hidup pembeli, uangnya dan memanfaatkan waktu pekerjaan dan keadaan ekonomi, yang dimilikinya. Gaya hidup kepribadian dan konsep diri, serta berbeda dengan kepribadian, gaya hidup dan nilai. Seseorang walaupun berbeda gaya hidup dan mengubah barang dan jasa yang kepribadian saling berhubungan. mereka beli selama hidup mereka. Keputusan konsumen juga Selera terhadap makanan, pakaian, dipengaruhi oleh nilai inti (core

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 252

values), sistem kepercayaan yang Proses pengambilan keputusan yang rumit mendasari sikap dan perilaku. Nilai sering melibatkan beberapa keputusan inti lebih dalam daripada perilaku suatu keputusan melibatkan pilihan atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada diantara dua atau lebih alternatif tindakan. tingkat dasar dalam jangka Keputusan selalu mensyaratkan pilihan panjang. diantara beberapa prilaku yang berbeda. d. Faktor psikologis pilihan Terdapat lima peran yang terjadi pembelian seseorang dipengaruhi dalam keputusan membeli : oleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, 1. Pemrakarsa (initiator) pembelajaran, serta keyakinan dan 2. Pemberi pengaruh (influencer) pendirian. Motivasi menurut 3. Pengambil keputusan (decider) American Encyclopedia adalah 4. Pembeli (buyer) kecenderungan (suatu sifat yang 5. Pemakai (user) (Simamora, 2001 : merupakan pokok pertentangan) 15) dalam diri seseorang yang Menurut Kotler dan Keller (2012 : membangkitkan topangan dan 192), terdapat beberapa unsur yang tindakan. Motivasi meliputi faktor menjadi perhatian dan pertimbangan kebutuhan biologis dan emosional konsumen dalam melakukan keputusan yang hanya dapat diduga dari pembelian, yaitu : pengamatan tingkah laku manusia (Setiadi, 2008 : 94). Motivasi 1. Pilihan produk. konsumen adalah keadaan di dalam 2. Pilihan merek. pribadi seseorang yang mendorong 3. Pilihan penyalur. keinginan individu untuk 4. Waktu pembelian. melakukan kegiatan – kegiatan 5. Jumlah pembelian. guna mencapai suatu tujuan. 6. Metode pembayaran. Menurut Setiadi (2008 : 160) Pengambilan keputusan sebagai proses persepsi adalah proses bagaimana penting yang memengaruhi perilaku stimuli – stimuli diseleksi, konsumen dan harus dipahami oleh diorganisasikan, dan pemasar. Perilaku konsumen merupakan diinterpretasikan. Persepsi tidak studi yang mengkaji bagaimana individu hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan membuat keputusan untuk membelanjakan yang berhubungan dengan sumber daya yang tersedia dan dimiliki lingkungan sekitar dan keadaan (waktu, uang, dan usaha) untuk individu yang bersangkutan. mendapatkan barang atau jasa yang Persepsi yang dibentuk oleh nantinya akan dikonsumsi (Suryani, 2018 : seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. 6). Menurut Setiadi (2008 : 187) Terdapat dua faktor yang memengaruhi pembelajaran dapat dipandang pengambilan keputusan pembelian yang sebagai proses dimana pengalaman selanjutnya akan menentukan respons menyebabkan perubahan dalam konsumen : pengetahuan, sikap atau prilaku. Proses Pengambilan Keputusan 1. Konsumen itu sendiri. Ada dua unsur dari konsumen yang Pengertian keputusan adalah berpengaruh terhadap pengambilan seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau keputusan yaitu pikiran konsumen lebih (Schiffman & Kanuk, 2008 :485). yang meliputi kebutuhan atau

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 253

motivasi, persepsi, sikap dan sebesar 144 mahasiswa. Teknik karakteristik konsumen yang pengambilan sampel yang digunakan meliputi demografis, gaya hidup, adalah purposive sampling yaitu teknik dan kepribadian konsumen. 2. Pengaruh lingkungan yang terdiri pengambilan sampel yang disesuaikan dari nilai budaya, kelas sosial, face dengan karakteristik yang dibutuhkan to face group, dan situasi lain yang dalam penelitian, dalam hal ini yaitu menentukan (Suryani, 2013 : 6). mahasiswa program studi ilmu komunikasi semester satu. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data pada Jenis penelitian ini adalah penelitian ini adalah berupa data primer. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Data primer berasal dari hasil jawaban sedangkan metode penelitiannya adalah kuesioner yang peneliti sebarkan kepada survei. Metode survey bertujuan untuk seluruh populasi yaitu mahasiswa baru memperoleh informasi tentang sejumlah 2018 Fakultas Ilmu Komunikasi responden yang dianggap mewakili universitas Budi Luhur. Pengumpulan data populasi tertentu (Kriyantono, 2007: 60). dilakukan secara langsung di dalam kelas Adapun variabel penelitian yang akan pada waktu jam kuliah. Jika mahasiswa diteliti meliputi: tidak hadir waktu jam kuliah tersebut maka - Citra Program Studi Ilmu Komunikasi mereka gugur/tidak menjadi responden. Universitas Budi Luhur - Minat terhadap Prodi Ilmu Analisis data dilakukan melalui uji Komunikasi UBL validitas data dan uji realibilitas terlebih - Alumni dahulu. Selanjutnya dilakukan analisis - Lapangan Kerja faktor-faktor apa saja yang menjadi - Keputusan Kolektif penentu mahasiswa dalam memilih jurusan - Biaya Kuliah - Sarana penunjang (laboratorium, ilmu Komunikasi di Universitas Budi perpustakaan, dll) Luhur Jakarta. Populasi penelitian adalah Analisis faktor adalah prosedur mahasiswa baru Fakultas Ilmu untuk mengidentifikasi item/variabel Komunikasi tahun akademik 2018/2019 berdasarkan kemiripannya. Kemiripan berdasarkan data per tanggal 3 September tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi 2018 jumlah seluruh mahasiswa Fikom yang tinggi. Item-item yang memiliki sebesar 359 orang. korelasi yang tinggi akan membentuk Asumsi yang disampaikan oleh suatu kerumunan faktor. Dalam analisis Gay dan Diehl (1992) mengatakan bahwa faktor dikenal istilah konstrak empirik dan semakin besar sampel yang diambil maka konstrak laten. Penelitian ini menggunakan semakin merepresentasikan bentuk dan item-item pertanyaan di dalam kuesioner karakter populasi serta lebih dapat untuk dengan cara mengadopsi dari penelitian- digeneralisir. Meskipun demikian, ukuran penelitian sejenis sebelumnya dengan pasti sampel yang akan diambil sangat ditambahkan pertanyaan yang bergantung pada jenis penelitian yang berhubungan dengan program studi Ilmu sedang digarap. Komunikasi yang disesuaikan dengan Sampel penelitian ini ditentukan landasan teoritis dan konseptual yang sebanyak 40% dari total populasi yaitu peneliti gunakan.

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 254

Bekerjaan orang tua responden HASIL DAN PEMBAHASAN dipisahkan antara pekerjaan ayah dan Berdasarkan data yang telah pekerjaan ibu. Pekerjaan ayah terbanyak dikumpulkan melalui penyebaran adalah pegawai swasta yaitu sebesar 34% kuesioner, maka selanjutnya data akan diikuti oleh wiraswastawan yaitu sebesar dianalisis dan di deskripsikan tahap demi 30 %. Sedangkan pekerjaan ibu paling tahap, yaitu karakteristik responden, proses banyak dijawab yaitu lain-lain sebesar penyebaran kuesioner, dan pengolahan 66%, lain-lain disini adalah sebagai ibu data. rumah tangga Analisis Data Profil Responden c. Responden Berdasarkan Daerah Asal Berdasarkan data per tanggal 3 Responden yang memilih Fakultas September 2018 jumlah seluruh Ilmu Komunikasi sebagian besar berasal mahasiswa Fikom sebesar 359 orang. dari Jakarta dan Tangerang. Mahasiswa Sampel penelitian ditentukan sebesar 40% yang berasal dari Jakarta sebanyak 50 dari jumlah populasi yaitu sebanyak 144 responden (44%) dan yang berasal dari mahasiswa. Dari 144 kuesioner ternyata Tangerang sebanyak 34 responden (30%), tidak semuanya layak dijadikan sumber sisanya berasal dari berbagai daerah di data, hanya 113 yang valid dan layak Pulau Jawa, , Sumatera, dan . dijadikan sumber data. a. Profil responden berdasarkan jenis kelamin Hasil Analisis Faktor Responden yangmemilih kuliah di Tahap I Program Studi Ilmu Komunikasi Pada tahap pertama dilakukan Universitas Budi Luhur Jakarta analisis faktor, terdapat variabel yang nilai berdasarkan jenis kelamin yang dijadikan komunalitasnya < 0,5, seperti pada tabel di sampel penelitiansebanyak113 mahsiswa, bawah ini: jumlah mahasiswa berjenis kelamin laki- Tabel 2 laki lebih banyakyang mengisi kuesioner Communalities daripada mahasiswa yang berjenis kelamin Initial Extraction X1 perempuan. Mahasiswa laki-laki sebesar 1.000 .802 X2 1.000 .759 65% sedangkan mahasiswa perempuan X3 1.000 .587 sebesar 35%. Dari hasil distribusi X4 1.000 .603 frekuensi terhadap jenis kelamin, bisa X5 1.000 .565 X6 disimpulkan, yang lebih serius dalam 1.000 .307 X7 1.000 .758 mengisi kuesioner adalah laki-laki. X8 1.000 .732 Hasil ini tidak dapat dijadikan X9 1.000 .683 indikator bahwa mahasiswa laki-laki yang X10 1.000 .549 X11 lebih banyak memilih kuliah di Fikom 1.000 .688 X12 1.000 .749 daripada perempuan. Hasil ini hanya X13 1.000 .815 berdasarkan jumlah yang mengisi X14 1.000 .791 kuesioner dengan tepat. X15 1.000 .670 b. Pekerjaan Ayah dan Ibu Extraction Method: Principal Component Analysis.

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 255

Sumber: hasil olah data dengan SPSS 23

Berdasarkan tabel komunalitas diatas, terdapat 1 variabel yang mempunyai nilai komunalitas kurang dari 0,5 yaitu X.6. Maka selanjutnya akan dianalisis ulang tanpa X.6 tersebut.

Tahap II Uji Determinant of Correlation Matrix Asumsi Analisis Faktor yang pertama adalah: Uji Determinant of Correlation Matrix. Matrik korelasi dikatakan antar variabel saling terkait apabila determinan bernilai mendekati nilai 0. Hasil perhitungan menunjukkan nilai Determinant of Correlation Matrix sebesar 0.006. Nilai ini mendekati 0, dengan demikian matrik korelasi antara variabel saling terkait.

Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Asumsi Analisis Faktor yang kedua adalah: Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO) adalah indek perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya. Jika jumlah kuadrat koefisen korelasi parsial di antara seluruh pasangan variabel bernilai kecil jika dibandingkan dengan jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka akan menghasilkan nilai KMO mendekati 1. Nilai KMO dianggap mencukupi jika lebih dari 0,5. Hasil KMO ditampilkan seperti di bawah ini:

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 256

Tabel 3 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .793 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 544.962

df 91

Sig. .000 Sumber: hasil olah data dengan SPSS 23

Hasil penelitian menunjukkan X10 0.845 bahwa nilai Kaiser Meyer Olkin Measure X11 0.826 of samplingsebesar 0,793. Dengan X12 0.800 demikian persyaratan KMO memenuhi X13 0.787 persyaratan karena memiliki nilai di atas X14 0.782 0,5. X15 0.820

Sumber: hasil olah data dengan SPSS 23 Bartlett Test of Sphericity Asumsi Analisis Faktor yang Hasil Uji Persyaratan MSA diatas, pertama adalah: Bartlett Test of Sphericity. semua variable mempunyai nilai MSA > Hasil perhitungan dengan SPSS dihasilkan 0,5 sehingga semua variabel dinyatakan nilai Barlett Test of Spehricity sebesar valid dan dapat digunakan untuk analisis 544.962 dengan signifikansi sebesar 0,000. selanjutnya. Dengan demikian Bartlett Test of Spehricity memenuhi persyaratan karena Komunalitas signifikansi di bawah 0,05 (5%). Hasil dari uji komunalitas adalah sebagai berikut: Measures of Sampling Adequacy (MSA) Pengujian persyaratan MSA terhadap Tabel 5 semua variabel, dijelaskan pada tabel di Communalities bawah ini: Initial Extraction Tabel 4 X1 Measures of Sampling Adequacy (MSA) 1.000 .815 X2 Variabel MSA 1.000 .760 X1 0.676 X3 1.000 .633 X2 0.720 X4 1.000 .599 X3 0.838 X5 1.000 .576 X4 0.803 X7 1.000 .756 X5 0.870 X8 1.000 .736 X7 0.767 X9 X8 0.766 1.000 .688 X9 0.776

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 257

X10 1.000 .549 0,815, artinya variabel X1 dapat X11 1.000 .696 menjelaskan faktor sebesar 81,5%. Begitu pula dengan variabel lainnya, di mana X12 1.000 .749 semuanya > 50%, oleh karenanya dapat X13 1.000 .815 disimpulkan bahwasanya semua variabel X14 1.000 .788 dapat menjelaskan faktor. X15 1.000 .693 Extraction Method: Principal Component Faktor Yang Sekiranya Dapat Analysis. Terbentuk Sumber : Hasil olah data dengan SPSS Tabel Total Variance Explained di bawah 23 ini berguna untuk menentukan berapakah Tabel di atas menunjukkan bahwa faktor yang mungkin dapat dibentuk. nilai komunalitas semua variabel> 0,5, maka asumsi komunalitas terpenuhi. Tabel di atas menunjukkan seberapa besar sebuah variabel dapat menjelaskan faktor. Misal X1 nilainya Tabel 6 Total Variance Explained Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared Initial Eigenvalues Loadings Loadings Compon % of Cumulati % of Cumulati % of Cumulati ent Total Variance ve % Total Variance ve % Total Variance ve % 1 4.579 32.709 32.709 4.579 32.709 32.709 2.519 17.996 17.996 2 1.843 13.161 45.870 1.843 13.161 45.870 2.206 15.760 33.756 3 1.252 8.944 54.815 1.252 8.944 54.815 2.194 15.668 49.424 4 1.142 8.156 62.970 1.142 8.156 62.970 1.582 11.302 60.726 5 1.038 7.416 70.387 1.038 7.416 70.387 1.352 9.660 70.387 6 .727 5.196 75.583 7 .678 4.845 80.428 8 .620 4.427 84.855 9 .513 3.667 88.522 10 .406 2.898 91.420 11 .378 2.697 94.116 12 .334 2.386 96.503 13 .264 1.886 98.389 14 .226 1.611 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber :Hasil olah data dengan SPSS 23

Berdasarkan tabel di atas, lihat sebesar 1,843/5 x 100% = 13.161%. kolom “Component” yang menunjukkan Sementara oleh faktor 3 sd 5 sama cara bahwa ada 5 komponen yang dapat perhitungannya. Sehingga total kelima mewakili variabel. Perhatikan kolom faktor akan mampu menjelaskan variabel “Initial Eigenvalues” yang dengan SPSS sebesar 70,387%. Dengan demikian, kita tentukan nilainya 1 (satu). Varians karena nilai Eigenvalues yang ditetapkan bisa diterangkan oleh faktor 1 adalah 1, maka nilai Total yang akan diambil 4,579/5 x 100% = 32,709%. Oleh faktor 2 adalah yang > 1 yaitu component 1, 2, 3, 4,

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 258 dan 5. Sehingga semua komponen yang Nilai Eigenvalues diatas apabila terbentuk ada 5 faktor baru yang dapat digambarkan dalam bentuk grafik adalah mewakili semua variable yang dianalisis. sebagai berikut:

Sumber :Hasil olah data dengan SPSS 23

Gambar 1 Grafik Nilai Eigenvalues

Berdasarkan Scree Plot diatas, Factor Loading tampak bahwa komponen yang nilai Setelah kita mengetahui bahwa eigenvalues diatas 1 ada 5 faktor, maka faktor maksimal yang bisa terbentuk factor yang terbentuk adalah 5 faktor baru adalah 5 faktor, selanjutnya kita sesuai dengan yang dijelaskan pada table melakukan penentuan masing-masing Total Variance Explained diatas variabel akan masuk ke dalam faktor sebelumnya. mana, apakah faktor 1, 2, 3, 4, ataukah 5. Cara menentukan tersebut adalah dengan melihat tabel Component Matrix seperti di bawah ini: Tabel 7 Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 X12 .677 -.511 .043 -.027 -.166 X15 .658 .252 -.103 -.340 -.265 X13 .647 -.606 -.014 .068 -.158 X11 .629 .543 .007 .049 .066 X14 .610 -.527 -.259 .106 -.244 X3 .604 .011 -.249 -.452 .043 X10 .602 .024 -.070 .424 -.035 X9 .601 .450 .035 .345 .063

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 259

X4 .559 .317 -.247 -.351 .043 X5 .499 .002 -.258 -.136 .491 X8 .474 .424 .079 .412 -.395 X1 .440 -.219 .734 -.057 .177 X2 .497 .116 .649 -.277 .035 X7 .431 -.185 -.100 .336 .643 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 5 components extracted. Sumber :Hasil olah data dengan SPSS 23

Tabel di atas menunjukkan anggota kelompok atau faktor 1. Namun seberapa besar sebuah variabel berkorelasi agar penentuan kelompok tersebut lebih dengan faktor yang akan dibentuk. Misal: baik, maka perlu dilakukan rotasi faktor. X12 berkorelasi sebesar 0,677 dengan Dalam hal ini rotasi dilakukan dengan faktor 1, kemudian berkorelasi -0,511 metode varimax kaizer normalization. dengan faktor 2, sebesar 0,043 dengan Hasilnya seperti di bawah ini. faktor 3, sebesar -0,027 dengan faktor 4 dan sebesar -0,166 dengan faktor 5. Oleh ROTASI FAKTOR karena X.12 paling berkorelasi dengan Hasil rotasi factor ditampilkan dalam tabel faktor 1, maka X.12 dapat disebut sebagai di bawah ini:

Tabel 8 Rotated Component Matrixa Component 1 2 3 4 5 X13 .865 .101 .056 .184 .140 X14 .855 .167 .114 -.076 .101 X12 .793 .194 .072 .261 .094 X4 .041 .733 .214 .027 .114 X3 .280 .727 .002 .079 .141 X15 .230 .706 .315 .142 -.150 X8 .118 .077 .826 .045 -.181 X9 .006 .216 .749 .131 .252 X11 -.083 .477 .630 .179 .180 X10 .382 .058 .576 .024 .260 X1 .230 -.054 .056 .856 .152 X2 .044 .270 .169 .810 -.041 X7 .205 -.029 .153 .080 .827 X5 .117 .453 .030 .034 .595 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 6 iterations. Sumber :Hasil olah data dengan SPSS 23

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265

Penentuan variabel masuk faktor 0,865, begitu pula X14: 0,855 dan X.12 = mana ditentukan dengan melihat nilai 0,793. korelasi terbesar. Pada tabel di atas telah Yang paling berkorelasi dengan diurutkan dari nilai yang terbesar ke yang faktor 2 adalah X4, X3 dan X.15. Begitu terkecil per faktor. seterusnya sampai faktor 5. Perhatikan baik-baik di atas:X.13 Maka dapat disimpulkan anggota korelasi terbesar dengan faktor 1 yaitu masing-masing faktor: Tabel 9 Ringkasan masing masing faktor Faktor Eigenvalue Anggota Faktor Loading 1 4.579233493 X13 .865 X14 .855 X12 .793 2 1.842592233 X4 .733 X3 .727 X15 .706 3 1.252223142 X8 .826 X9 .749 X11 .630 X10 .576 4 1.141815292 X1 .856 X2 .810 5 1.038271096 X7 .827 X5 .595 Sumber data : Olahan Peneliti

Berdasarkan hasil dari nilai Total loading diatas 0,5, dan mengelompok pada Variance Explained, dimana nilai faktor yang sama. Ketiga faktor ini eigenvalue terbesar adalah Faktor 1 yang berkaitan dengan faktor eksternal yang anggotanya terdiri dari X13, X14 dan X12. Maka dapat dinyatakan bahwa Faktor yang memengaruhi siswa dalam memilih paling dominan adalah faktor 1 dimana program studi, ini dapat dikatakan sebagai anggota kelompoknya terdiri dari X13, faktor saran. X14 dan X12. Hasil analisis faktor untuk faktor kelompok reference mempunyai nilai Interpretasi Hasil Penelitian untuk variabel saran dari guru 13 dengan Berdasarkan olah data Rotated nilai factor loading sebesar 0,865; variabel Component Matrix dapat dideskripsikan saran dari teman 14 dengan nilai factor hasil rotasi faktor varimax pada tabel di loading 0,855 dan untuk variabel saran atas adalah variabel 13, 14, 12 dari orang tua 12 dengan nilai factor mengelompok pada faktor pertama (1). loading sebesar 0,793. Variabel 13 berkaitan dengan saran dalam Selanjutnya terdapat tiga (4, 3, 15) memilih program studi yaitu dari guru, variabel yang mengelompok pada faktor variabel 14 saran dari teman, dan variabel kedua yaitu variabel 4 berkaitan dengan 12 yaitu saran dari orangtua. Ketiga kegiatan ilmiah seperti seminar, workshop, variabel ini menunjukkan nilai factor

260

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 261 dan lain-lain, variabel 3 berkaitan dengan komunikasi banyak dibutuhkan (9) dengan reputasi alumni, dan variabel 15 berkaitan nilai factor loading sebesar 0,749; variabel dengan hubungan antara sesama teman dan Fasilitas penunjang seperti laboratorium antara mahasiswa dengan dosen yang media, lab komputer, internet, dll. (11) cukup baik. Ketiga variabel ini dengan nilai factor loading sebesar 0,630 menunjukan nilai factor loading diatas 0,5 dan untuk variabel Karir dan masa depan dan berada dalam satu kelompok pada prodi ilmu komunikasi lebih menjanjikan faktor yang sama yaitu reputasi program dibanding prodi lain (10) dengan nilai studi. Hasil analisis faktor untuk reputasi factor loading sebesar 0,579. program studi yaitu variabel Prodi ilmu Selanjutnya ada dua variabel (1 dan komunikasi sering mengadakan forum 2) yaitu status akreditasi program studi dan forum ilmiah seperti seminar workshop dll reputasi dosen yang mengelompok pada (4) dengan nilai factor loading sebesar faktor keempat. Kedua variabel ini 0,733; variabel Reputasi dari memiliki nilai faktor diatas 0, 5 dan berada alumni/lulusan prodi Ilmu Komunikasi (3) pada kelompok yang sama kedua varibel dengan nilai factor loading sebesar 0,727 ini berkaitan dengan status akreditasi dan untuk variabel hubungan antara program studi ilmu komunikasi dan sesama teman dan antara mahasiswa reputasi dosen di prodi ilmu komunikasi, dengan dosen cukup baik (15) dengan nilai maka dapat dikatakan sebagai faktor status factor loading sebesar 0,706. prodi ilmu komunikasi. Berikutnya terdapat empat variabel Hasil analisis faktor untuk status yaitu varibel 8, 9, 11, 10 yang prodi ilmu komunikasi untuk variabel mengelompok pada faktor ketiga. Status akreditasi program studi (1) dengan Variabel 8 berkaitan dengan fasilitas nilai factor loading sebesar 0,859 dan beasiswa seperti beasiswa olah raga dan untuk variabel Reputasi dosen/tenaga prestasi akademik. Variabel 9 berkaitan pengajar (2) dengan nilai factor loading dengan banyaknya perusahaan yang sebesar 0,810. membutuhkan sarjana di bidang Dua variabel terakhir yaitu variabel komunikasi. Variabel 11 berkaitan dengan 7 dan varibel 5 mengelompok pada fasilitas penunjang seperti laboratorium faktor kelima. Kedua varibel ini berkaitan media, laboratorium komputer, jaringan dengan kegiatan dalam perkuliahan yaitu internet. Variabel 10 berkaitan dengan kunjungan keberbagai instansi dan biaya karir lulusan prodi komunikasi. Keempat kuliah yang terjangkau. Kedua faktor ini variabel ini menunjukkan nilai faktor menunjukkan faktor loading lebih dari 0,5 loading diatas 0,5 dan berada dalam dan mengelompok pada faktor yang sama, kelompok faktor yang sama. Keempat yang disebut sebagai faktor biaya. varibel ini berkaitan dengan fasilitas, karir Hasil analisis faktor untuk faktor dan beasiswa. biaya dengan variabel biaya kuliah Hasil analisis faktor untuk fasilitas, terjangkau (7) dengan nilai factor loading karir dan beasiswa untuk variabel Adanya sebesar 0,827 dan untuk variabel Prodi beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi Ilmu komunikasi rutin mengadakan (8) dengan nilai factor loading sebesar kunjungan ke media, instansi sesuai 0,826; variabel Lulusan prodi Ilmu

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 262 kosentrasi masing2 (5) dengan nilai factor menurut Bapak Joko lebih baik promosi loading sebesar 0,595. melalui website, dan promosi yang Faktor-faktor tersebut dilakukan dalam bentuk teks saja, gambar menunjukkan beberapa faktor yang hanya untuk penambahan baru bisa menjadi pertimbangan mahasiswa di dalam diunduh. Karena tidak semua bisa melihat memilih program studi ilmu komunikasi di gambar secara langsung. Acuannya yang Universitas Budi Luhur sebagai tempat dimiliki oleh Fakultas Ilmu Komunikasi untuk melanjutkan studi. Skor tertinggi Universitas Budi Luhur. Jadi program pada faktor pertama yaitu berkaitan studi peminatannya dijabarkan dibuat dengan saran dalam memilih program seinformatif mungkin. Jangan terlalu studi yaitu dari guru, teman dan orang tua. prolog yang terlalu banyak. Misalkan Skor tertinggi pada faktor kedua peminatan cyber, langsung ke alasan adalah berkaitan dengan kegiatan ilmiah kenapa dibutuhkan dan prospek seperti seminar, workshop, dan lain-lain, pekerjaannya. Biar langsung stright to the lalu terkait dengan reputasi alumni, dan point. Diharapkan semua Kepala Program juga berkaitan dengan hubungan antara Studi segera mengirimkan apa saja yang sesama teman dan antara mahasiswa bisa dipromosikan oleh Kepala Program dengan dosen yang cukup baik. Studi mereka. Jadi tim website bisa Menurut Direktur Promosi langsung melakukan proses promosi Universitas Budi Luhur bapak Joko tersebut. Contohnya langsung ke manfaat Sutrisno, M.Kom menanggapi hasil data dan konsentrasi apa saja yang dibuka serta kuantitatif tersebut berdasarkan hasil prospek kerja sehingga peminat langsung wawancara Peneliti sehubungan dengan tahu ingin memilih konsentrasi. Ini sudah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan sebelum keluar hasil penelitian. dilakukan ada beberapa hal. Tim promosi Jadi sekarang sedang diseragamkan dari saat ini sudah melakukan promosi-promosi universitas ke tiap fakultas. Setelah ada langsung ke sekolah-sekolah SMK-SMA teks, dibuat juga gambar atau e-flyer yang di sekitar Jakarta Selatan dan Tangerang, bisa diunduh oleh pengguna website namun terkait dengan orang tua, saat ini universitas. belum ada, namun tim promosi sudah Tidak semua orang mudah melakukan pendekatan melalui media yang mengunduh gambar oleh sebab itu perlu dikonsumsi oleh orang tua, yaitu ada intro penggunaan teks terlebih dahulu. memasang iklan melalui TV di channel Memang sudah menjadi concern tim untuk Metro TV dan melakukan kegiatan memperbaiki website. Ternyata memang talkshow di radio Elshinta melakukan hal itu yang perlu dilakukan. Sudah pernah promosi dengan membawa nama diarahkan tapi belum jalan tahun lalu. universitas untuk menjaring antusiasme Sekarang sudah rektor yang mengarahkan. orang tua. Tim ada Al, Dara, Adit, Dzikri, dan Fachry Terkait dengan kegiatan ilmiah dari Radio Budi Luhur. Banyak tim seperti seminar, workshop dan promosi promosi dari Radio Budi Luhur. Anak- fikom sudah melakukan hal tersebut dan anak mengerti mau tim promosi, mereka juga sudah mempublish beritanya melalui paham apa yang diinginkan. Apa yang tim media sosial & website lebih lanjut lagi promosi mau tinggal disampaikan kepada

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 263 mereka. Secara tidak langsung tim promosi lanjut untuk tim dari Promosi atau mempelajari gaya anak-anak jaman siapapun itu demi kebutuhan universitas. sekarang sehingga dapat masuk ke dalam Mereka yang sedang berkuliah dan dunia mereka dan dapat melakukan sedang tugas akhir tim promosi dan promosi yang tepat. seluruh bagian universitas harus tahu apa Menurut bapak Joko diperlukan hal yang mahasiswa rasakan supaya yang lebih detail. Jangan hanya kepercayaan mereka terhadap universitas mengandalkan promosi sendiri di masih ada. Apakah mereka masih mau Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) merekomendasikan kampus ini kepada namun juga banyak faktor yang harusnya saudara, adik, atau kakak mereka untuk dilihat. Apakah dengan tampilan webiste melanjutkan kuliah di Budi Luhur. Apa saja sudah cukup. Jangan sampai hanya alasan yang membuat mahasiswa tersebut menjual ilusi, apa yang dipromosikan tidak mau merekomendasikan kampus ini berbeda dengan kenyataan di dalamnya. lagi pun menjadi hal yang sangat penting Karena peminat atau calon mahasiswa pun untuk diteliti di penelitian selanjutnya. berhak mendapatkan apa saja yang telah Bukan hanya dari tim promosi tapi dari dipromosikan. Paling tidak jangan terlalu segi akademis juga harus tahu. Sama jauh dari yang telah dipromosikan. seperti halnya ada beberapa fakultas yang Penelitian lebih lanjut bisa dilanjutkan mendapat keluhan mengenai dosen pada mengenai faktor lain supaya kita bisa saat sidang Tugas Akhir ada yang ditakuti. rekomendasikan ke pihak lain, bukan Entah mungkin karena dianggap killer. hanya tim Penerimaan Mahasiswa Baru Tim promosi belum tahu yang lain sudah (PMB). Bisa diteliti sebelum mereka puas atau belum. Hal tersebut diperlukan masuk, sedang berkuliah, atau bahkan untuk membuat strategi komunikasi sampai pada saat mereka sedang pemasaran yang lebih baik lagi. menyusun Tugas Akhir. Menangkap yang baru masuk, SIMPULAN mereka sudah didapat. Tapi bagaimana Berdasarkan analisis faktor melalui mereka pada saat proses perkuliahan. uji statistic menunjukkan beberapa faktor Apakah faktor seperti “oh, dosen sulit yang menjadi pertimbangan mahasiswa di ditemui dan hal lain” menjadi kepercayaan dalam memilih program studi ilmu peminat tidak berlangsung lama. Apakah komunikasi di Universitas Budi Luhur itu menjadi alasan dominan atau pihak yaitu kelompok reference, fasilitas, karir lain. Ranahnya orang-orang Fakultas dan beasiswa, status program studi, dan Teknologi Informasi tidak bisa meneliti biaya. hal sosial. Bisa mungkin dari orang Berdasarkan hasil rotasi faktor manajemen atau komunikasi. Mereka berdasarkan tingkat kepentingan faktor hanya sebatas penggunaan sistem dan maka ditemukan bahwa faktor kelompok teknologi. Perlu diteliti lagi mereka yang reference merupakan varibel utama yang di semester 4 dan 5. Apa yang mereka menjadi dasar mahasiswa memilih rasakan, apa keluhan mereka dan yang program studi ilmu komunikasi, disusul sedang melakukan Tugas Akhir supaya tim faktor fleksibilitas, staus program studi promosi bisa melakukan penelitian lebih dan terakhir faktor biaya.

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 264

Perlu diteliti lagi mereka yang di yang sebesar-besarnya kepada Bapak semester 4 dan 5. Apa yang mereka Kasih Hanggoro, MBA selaku Ketua rasakan, apa keluhan mereka dan yang Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti sedang melakukan Tugas Akhir supaya tim beserta Ibu yang telah memfasilitasi promosi bisa melakukan penelitian lebih kegiatan ini; Bapak Dr. Ir. Krisna Adiyarta lanjut untuk tim dari Promosi atau M., M.Sc selaku Direktur Riset dan PPM siapapun itu demi kebutuhan universitas. serta tim dari DRPM di lingkungan Jangan hanya berfokus pada promosi tetapi Universitas Budi Luhur yang telah bagaimana faktor lain yang dihadapi mendukung; Ibu Dr. Umaimah Wahid dan mahasiswa yang sedang berkuliah menjadi Ibu Denik Iswardani Witarti, Ph.D selaku pengaruh untuk akan merekomendasikan Reviewer Penilai Penelitian; dan semua kampus Universitas Budi Luhur khususnya pihak yang telah mendukung penelitian ini. Fakultas Ilmu Komunikasi Budi Luhur atau tidak kepada orang lain setelah DAFTAR PUSTAKA mereka lulus. Karena kepercayaan bisa Engel, James F., Roger D Blackwell, dan menurun seiring berjalannya waktu, Paul W Miniard. (1994). Perilaku tinggal bagaimana pihak fakultas bisa Konsumen, Alih bahasa Budiyanto, mempertahankan kepercayaan itu atau Jakarta : Binarupa Aksara. tidak. Kotler, Philip. (1997). Manajemen Berdasarkan kesimpulan penelitian Pemasaran. Alih Bahasa : benyamin maka peneliti menyarankan kepada Molan. Jakarta : PT. INDEKS. program studi ilmu komunikasi dan Kotler, Philip. (2003). Marketing Insight direktorat promosi Universitas Budi from A to Z (alih bahasa, Anies Luhur untuk memeperhatikan langkah- Lastiati). Jakarta: Erlangga. langkah berikut : promosi hendaknya Kotler, Philip. (2009). Manajemen menggunakan kelompok reference seperti, Pemasaran, Edisi 13. Jakarta : alumni, mahasiswa, orangtua, guru SMA; Erlangga meningkatkan reputasi prodi dan Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. universitas melalui kualitas dosen, (2012). Marketing Management, mahasiswa, dan alumni; meningkatkan Edition 14, England: Pearson fasilitas dalam menunjang proses belajar Education mengajar dengan terus berinovasi dalam Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. sistem pembelajaran; dan prodi ilmu (2012). Marketing Management. komunikasi hendaknya terus Edition 14. England : Pearson mengembangkan kerjasama dengan Education berbagai pihak. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu.

(2002). Perilaku Konsumen. UCAPAN TERIMA KASIH Puja dan puji syukur kehadirat ALLAH Bandung : PT. Refika Aditama. S.W.T karena telah memberikan Muzammil, Moh. & Harsasi, Meirani. kesempatan dan kemudahan dalam (2011). faktor-faktor yang melakukan proses penelitian. Untuk itu mempengaruhi mahasiswa memilih kami menyampaikan ucapan terima kasih program studi Akuntansi Universitas

AVANT GARDE, VOL. 07 NO. 02, DESEMBER 2019, 247-265 265

Terbuka. Jakarta: Universitas Sumarwan, Ujang. (2002). Perilaku Terbuka. Konsumen Teori dan Penerapannya Rachmat Kriyantono. (2010). Teknis dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Praktis Riset Komunikasi: Disertai Indonesia. Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, KomunikasiPemasaran, Cetakan ke-5. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rachmat Kriyantono. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Schiffman, Leon, L. Lazar Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Alih Bahasa : Zoelkifli Kasip. Jakarta : PT. INDEKS. Setiadi, Nugroho. (2008). Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana Prenada Group. Simamora, Bilson. (2001). Panduan Riset perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Stanton, William J. (1996). Prinsip Pemasaran Jilid II. Alih Bahasa Sadu Sundaru. Jakarta : Erlangga Swastha DH, Basu dan Handoko. (2000). Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen. Yokyakarta : BPFE. Sunarto. (2004). Prinsip – prinsip Pemasaran edisi ke 2. Yogyakarta: AMUS, UST Press dan Mahenoko Total Design Yogyakarta. Suryani, Tatik. (2013). Perilaku Konsumen di Era Internet : Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT. Remaja Rodaskaya.