Contents available at: www.repository.unwira.ac.id LUMEN VERITATIS Jurnal Teologi dan Filsafat

https://journal.unwira.ac.id/index.php/LUMENVERITATIS

Original article doi: 10.30822/lumenveritatis.v10i2.476

KRISIS DI USA DAN PEMBELAJARAN BAGI GEREJA INDONESIA

Agustinus Tri Edy Warsono Alumnus Universitas Kepausan Lateran, Roma Pengajar Hukum Gereja di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Email: [email protected]

Abstract

Sex abuse in the USA leads the church to the bankruptcies and lost her credibility because the priests have mismanaged their authority for their own interests. The faithful are angry to the hierarchy, seeing that most of the victims are children under age, and they do not have any power to escape from the abusive relationship. The church in Indonesia should learn from the cases in the USA, and prepares the Indonesian priests and all people working in the Church to apply the ethical conducts of profession.

Keywords: sex abuse, ethical conducts, Indonesian Church, protection for the minor in the church, Gravioribus Delictis

Persoalan sexual abuse di USA bermula Boston dan Paus menerima pengunduran dari koran Boston Globe yang diri tersebut, lalu memindahkan Kardinal mengadakan investigasi tentang kasus Law ke Roma. Sampai pada akhir pelecehan seksual oleh para imam pada hidupnya tahun 2017, Kardinal Law tak anak-anak yang terjadi di Keuskupan pernah terjamah hukuman pidana karena Agung Boston. Tanggal 6 Januari 2002 kasus pelecehan seksual yang terjadi di Boston Globe melaporkan bahwa ada 58 Boston. imam di Keuskupan Boston telah Dari Boston, kasus pelecehan melakukan pelecehan seksual sejak seksual dalam Gereja menggelinding tahun 1950 - 2002 dan mereka tidak seperti bola salju liar yang membuka mendapat hukuman. Para imam pelaku tabir kasus di berbagai belahan dunia kebanyakan hanya dipindah dari satu mulai dari Amerika Latin, Eropa dan paroki ke paroki lain. Uskup Agung Australia. Puncak dari kasus ini adalah Boston, Kardinal Law, sebenarnya telah pada bulan September 2018 lalu ketika mengetahui persoalan tersebut, dan ada Mahkamah Tinggi Amerika indikasi bahwa Bapa Uskup berusaha memerintahkan beberapa keuskupan di menutupinya. Tanggal 13 Des 2002, USA (Philadelphia, New Jersey, dan sekitar 25.000 kelompok Katolik di Florida) untuk membuka kembali Boston menuntut Kardinal Law mundur dokumen Gereja dari tahun 1950 - 2018 dari jabatannya. Akhirnya Kardinal Law guna melihat apakah ada kasus-kasus mengundurkan diri sebagai uskup pelecehan yang disembunyikan Gereja.

Copyright ©2020 Agustinus Tri Edy Warsono. This is an open access article distributed the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License 165

LUMEN VERITATIS: Jurnal Filsafat dan Teologi, Volume. 10 Nomor 2 April 2020 pSSN 1978-3469; eISSN 2657-1927

Persoalan ini juga mengarahkan konflik Interaksi antara umat dan para internal Gereja antara Paus Fransiscus imam/biarawan/wati ternyata bisa dan Mgr. Vigano bahwa Vigano memunculkan relasi yang tidak sehat meminta Paus mundur dari jabatannya ketika para pekerja Gereja tersebut karena tidak berhasil menuntaskan kasus memiliki persoalan seksual. Biasanya pelecehan seksual selama ini (26 orang-orang yang menjadi kurban Agustus 2018). kekerasan seksual adalah mereka yang Paper ini berusaha menelusuri kenal dekat dan terbiasa berelasi dengan persoalan pelecehan seksual di USA dan para imam, misalnya: anak-anak pengaruhnya bagi kepemimpinan Paus sekolah, misdinar, dan muda-mudi yang Fransiskus dalam menanggapi kasus beraktivitas di lingkungan Gereja. sexual abuse yang melanda sebagian Mereka menaruh kepercayaan yang besar keuskupan di Amerika dan Eropa. besar pada para imam/biarawan karena Beberapa pertanyaan yang hendak dipandang sebagai seorang yang baik dijawab dalam paper ini adalah: dan suci dalam Gereja. Namun seberapa banyak kasus pelecehan kepercayaan mereka ini disalahgunakan seksual yang terjadi di USA? Bagaimana oleh para imam yang menjadi predator kasus tersebut mempengaruhi kehidupan bagi anak-anak tersebut. menggereja umat? Bagaimana Vatikan Paus Yohanes Paulus II menanggapi kasus ini? Dan apa yang menyebutkan bahwa kejahatan seksual bisa dipelajari oleh Gereja Indonesia dari oleh klerus adalah dosa berat dan kasus pelecehan seksual tersebut? tindakan kriminal. Dalam konteks paper ini, kejahatan seksual oleh klerus A. Data Kasus Pelecehan Seksual (imam/biarawan) memasukkan Populasi Katolik di USA ada terminologi “pedofilia” yaitu adanya sekitar 57 juta jiwa, dan tak terbilang kontak seksual, interaksi, intercourse banyaknya anak-anak dan orang muda dengan anak-anak yang belum yang mendapat Pendidikan di sekolah mengalami pubertas maupun anak yang Katolik USA. Setiap tahunnya ada berumur antara 14- 18 tahun, baik sekitar 7 juta orang menerima pelayanan dengan terpaksa atau tidak terpaksa. sosial dan kesehatan dari sekitar 800 Dalam kanon hukum Gereja no. 1395 fasilitas rumah sakit dan klinik yang disebutkan bahwa imam yang tersebar di seluruh USA.1 Oleh melakukan kejahatan seksual akan karenanya, tak terhitung jumlahnya dilepaskan dari semua jabatan Gerejawi orang-orang yang setiap hari berinteraksi dan diminta untuk menyesali diri. dengan para imam, biarawan/wati, serta Mereka akan diserahkan pada proses para pegawai yang bekerja dalam hukum sipil untuk menerima institusi Katolik. konsekuensi tindakannya.2

1 Thomas G. Plante dan Courtney Daniels. “The seksual abuse crisis in the 22 Jo R. Formicola. “The Vatican, the Roman : what American , and the church-state psychologist and counselors should ramifications of clerical seksual abuse,” know,” Pastoral Psychology Vol. 52 Jurnal of Church and State, January (2004): 381-382. (2008): 482.

166

Agustinus Tri Edy Warsono: Krisis sexual abuse di USA dan pembelajaran bagi Gereja Indonesia

Penelitian selama 25 tahun dari untuk diselidiki. Sekarang ini hampir fasilitas klinik psikologi untuk para semua keuskupan di USA memberikan imam dan biawan/wati yang berjumlah pernyataan untuk bersedia bekerja sama sekitar 1. 322 orang imam menyatakan dengan pengadilan guna membuka bahwa ada sekitar 2,7% kasus pelecehan dokumen untuk melihat kasus-kasus seksual pada anak-anak di bawah 18 pelecehan yang terjadi selama ini. tahun, dan 61% imam yang diteliti tidak Tanggal 14 September 2018, Keuskupan terlibat dalam kasus seksual. Penelitian Salt Lake City menyatakan bahwa ada lain di USA semenjak tahun 1960-2004 16 imam Katolik yang sedang diproses ada sekitar 800 kasus pelecehan seksual dalam kasus pelecehan pada 34 anak- pada anak yang dilaporkan, dan ada 300 anak sejak tahun 1990. Tanggal 8 imam yang telah dilaporkan melakukan Oktober 2018, Keuskupan Owensboro, pelecehan seksual pada anak-anak.3 Kentucky menyatakan bahwa ada 27 Plante (1999) menggabungkan penelitian imam yang terkena kasus pelecehan dari klinik rehabilitasi Canada dan data seksual sejak tahun 1937. Ada 15 para peneliti di Amerika, dia keuskupan di negara bagian Texas yang menyimpulkan bahwa ada sekitar 6% akan mempublikasikan nama-nama imam terlibat dalam kasus pelecehan. imam yang terlibat dalam pelecehan Artinya ada sekitar 900 imam terlibat seksual paling lambat pada 31 Januari dalam kasus pelecehan mulai dari tahun 2019.5 1950 – 1999.4 Kasus pelecehan seksual tidak Data terakhir tahun 2018 hanya melibatkan para imam, tapi juga menunjukkan ada sekitar 300 imam di para uskup yang dengan sengaja atau Keuskupan Philadelphia telah tidak sengaja menutupi kasus-kasus melakukan pelecehan seksual pada yang terjadi di keuskupannya. Mantan sekitar 1000 anak-anak dari tahun 1940 Kardinal McCarrick adalah uskup agung – 2018. Pada bulan Agustus 2018, Grand emeritus untuk keuskupan Washington Jury di negara bagian Pennsylvania (PA) DC dan dia diangkat menjadi Kardinal mengeluarkan laporan setebal 900 tahun 2001. Tahun 2017 McCarrick halaman yang menyatakan bahwa dituduh telah melakukan pelecehan pelecehan seksual pada anak-anak seksual pada seorang anak misdinar di sungguh terjadi, dan meminta semua New York saat McCarrick bertugas di keuskupan di wilayah PA memberikan sana 40 tahun lalu.6 Bulan Agustus dokumen Gereja pada hakim negara 5PBS, “How a Catholic sex abuse report in Pennsylvania echoed around the 3 Departemen kehakiman USA merumuskan tindakan kekerasan seksual adalah “segala USA,” 19 Oct 2018. Accessed on 11 Nov bentuk kontak seksual dan tingkah laku seksual 2018: yang terjadi tanpa persetujuan yang explisit dari https://www.pbs.org/newshour/nation/ho salah satu orang yang terlibat dalam relasi w-a-catholic-sex-abuse-report-in- seksual.” Bentuk kekerasan tersebut bisa berupa pennsylvania-echoed-around-the-u-s. tindakan relasi intercourse, memegang anggota 6 tubuh yang berhubungan dengan genital, dan Jim, bukan nama aslinya menyatakan memperlihatkan anggota tubuh genital pada bahwa tahun 1969 saat dia berumur 11 orang lain. tahun diajak McCarrick tidur di 4Ibid., 384. kamarnya dan dia melakukan kekerasan

167

LUMEN VERITATIS: Jurnal Filsafat dan Teologi, Volume. 10 Nomor 2 April 2020 pSSN 1978-3469; eISSN 2657-1927

2018, Paus mencopot jabatan Kardinal B. Gereja Setelah Sexual Abuse dari McCarrick, dan kini pada usia 88 Sebelum Boston Globe tahun dia dijatuhi hukuman tahanan memberitakan kasus pelecehan seksual rumah, dan dilarang dekat dengan anak- di keuskupan agung Boston, Gereja anak. Bulan Juli 2018, Uskup agung sering kali menangani kasus imam yang Philip Wilson dari keuskupan , melakukan kejahatan seksual dengan Australia juga mengundurkan diri karena memberi kompensasi pada pihak dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan keluarga atau kurban, dan tidak memberi karena telah menyembunyikan kasus tindakan administratif serta hukuman pelecehan seksual para imamnya. Dia pada sang imam. New York Times dan dihukum 1 tahun penjara dan dicopot Boston Globe menemukan fakta bahwa dari jabatan uskupnya. Pada tanggal 21 Keuskupan Boston menyelesaikan 50 September 2018, Paus menerima kasus kejahatan seksual Rm. Joseph pengunduran diri 5 uskup dari Chili Geoghan dengan memberi kompensasi yang terkena kasus telah menutupi $10 juta pada para kurban. Rm. Geoghan persoalan pelecehan seksual beberapa dituduh melakukan kejahatan pedophilia imam di keuskupan mereka. dari tahun 1962-1995. Namun demikian Persoalan pelecehan seksual keuskupan Boston tidak menghentikan telah merebak di berbagai keuskupan di dan menghukum pastor Geoghan agar dunia. Paus mengundang para Uskup di tidak melakukan kesalahan yang sama seluruh dunia untuk mengadakan sinode lagi. di Roma guna membahas persoalan ini Menanggapi persoalan kejahatan pada tanggal 20-24 Februari 2019. Kini seksual di Boston, Paus Yohanes Paulus masalah pelecehan seksual bukan hanya II mengundang beberapa kardinal USA persoalan lokal USA tapi telah menjadi untuk mengadakan pertemuan. masalah Gereja universal dan negara Pertemuan itu menghasilkan 6 prinsip karena para uskup dan imam yang dasar.7 Pertama, kejahatan seksual, terlibat sudah dan masih berurusan terutama kejahatan seksual pada anak- dengan polisi serta pengadilan. Para anak oleh klerus adalah tindak kriminal kurban menuntut agar mereka yang dan dosa berat. Kedua, Gereja bersolider terlibat dilepaskan dari jabatan gerejawi dengan kurban dan bersedia memberi serta mendapat hukuman yang setimpal bantuan pada keluarga kurban. Ketiga, dari pengadilan sipil negara. seluruh pemimpin Gereja perlu sadar akan pentingnya kasus kejahatan seksual ini, terlepas berapa jumlah kasus di seksual padanya selama puluhan tahun. masing-masing keuskupan. Keempat, Sampai usia 30 tahun, Jim merasa tidak ada kaitan langsung antara bersalah atas dirinya sendiri dan jatuh pedophilia dan selibat para imam bahwa pada obat bius serta minuman keras. selibat menjadi alasan para imam Beberapa kali dia ingin bunuh diri. Jim melakukan pedophilia. Kelima, menyerahkan kasusnya pada polisi di pemimpin Gereja perlu mengadakan Virginia untuk ditangani. Lihat Sarah koreksi ajaran moral tentang sexual Rankin, “More details emerge on latest sex abuse allegations against Cardinal 7 Formicola, “The Vatican, the American McCarrick,” Crux, 21 Juli 2018. bishops, and the Church-state,” 488.

168

Agustinus Tri Edy Warsono: Krisis sexual abuse di USA dan pembelajaran bagi Gereja Indonesia

abuse, mengunjungi rumah pembinaan akan menyerahkan sang tertuduh untuk imam untuk menyeleksi lebih teliti para menghadapi proses hukuman sipil. kandidat yang akan menjadi imam. Gereja akan bekerja sama dengan pihak Keenam, Gereja meyakini kekuatan dari pengadilan sampai kasusnya selesai. pertobatan Kristiani yaitu tindakan Apabila dinyatakan bersalah, sang radikal untuk berbalik dari dosa dan tertuduh akan menjalani hukuman sesuai kembali pada Allah. dengan tuntutan pengadilan sipil. Pertemuan Uskup Amerika di Kebijakan kedua adalah Gereja Dallas tahun 2002 merumuskan norma- USA mengadakan pelatihan “Safe norma dasar bagi kasus pelecehan environment training” untuk semua seksual. Norma dasar ini lebih progresif orang yang bekerja dalam institusi dibanding enam prinsip yang Katolik: rumah sakit, Gereja, sekolah, dibicarakan oleh Paus dan para Kardinal. kelompok sosial dan organisasi - Pokok-pokok norma dasar tersebut organisasi resmi atas nama Gereja adalah: (1) Gereja memberikan sarana Katolik. Setiap tahun semua pegawai penyembuhan dan rekonsiliasi dengan harus mengikuti pelatihan ini yang kurban pedophilia. (2) Gereja akan mengajari soal etika profesi dan batasan- segera bertindak bila ada tuduhan dan batasan dalam pelayanan pastoral laporan kejahatan seksual: menyerahkan Gereja. Pelatihan ini dilakukan secara kasus pada hukum sipil, melepaskan online atau pertemuan pelatihan dalam para imam tertuduh dari tugas untuk tiap keuskupan selama 3 jam.8 Sesudah dievaluasi secara medis dan psikologis. pelatihan, setiap peserta akan mendapat (3) Para uskup menjamin akuntabilitas sertifikat tanda keikutsertaan yang tindakan mereka atas kasus pelecehan membuat dia memiliki ijin untuk bisa seksual, serta mendirikan kantor bekerja atau menjadi volunteer di dalam National Gerejawi untuk perlindungan organisasi Gereja. Tanpa sertifikat pada anak-anak dan remaja. (4) Uskup tersebut, seorang imam/suster/bruder dan menjamin perlindungan pada anak dan pegawai awam tidak akan mendapat ijin remaja serta melakukan tindakan preventif. Hal yang dilakukan adalah membuat program pelatihan pastoral 8 Keuskupan Oakland, California yang beretika, serta penyelidikan calon mewajibkan semua pekerja (Imam, imam dengan lebih teliti. bruder, suster, pegawai) dan tenaga Berdasar norma dasar di atas, sukarela yang bekerja dalam institusi Gereja mengambil berbagai kebijakan Gereka Keuskupan Oakland untuk sebagai usaha preventif agar peristiwa mengikuti pelatihan “Safe environment itu tidak terulang lagi. Kebijakan training”. Dalam website Keuskupan pertama adalah “zero tolerant policy” Oakland dijelaskan bagaimana proses yaitu tidak ada toleransi bagi siapa pun pendaftaran, pelatihan, serta penyerahan yang bekerja di dalam Gereja bila sertifikat kalau seorang pekerja sudah terkena kasus seksual. Seseorang akan mengikuti pelatihan ini. Setiap orang langsung dilepaskan dari pekerjaan dan diwajibkan membaharui training selama dibebas-tugaskan dari segala tanggung setahun sekali. Lihat: jawab bila dia dituduh telah melakukan https://www.oakdiocese.org/offices/safe- kejahatan seksual. Selanjutnya Gereja environment.

169

LUMEN VERITATIS: Jurnal Filsafat dan Teologi, Volume. 10 Nomor 2 April 2020 pSSN 1978-3469; eISSN 2657-1927

untuk terlibat dalam karya pastoral Para penyerang Paus Fransiskus, salah gerejawi. satunya mantan diplomat Vatikan untuk Prinsip dasar penanganan USA mengirim surat kepada Vatikan 11 pelecehan seksual membuat pemimpin halaman: menuntut Paus untuk mundur Gereja tidak bisa lagi menyembunyikan karena sebenarnya Paus Fransiskus tahu imam yang melakukan tindak kejahatan. tentang persoalan Kardinal McCarrick di Bahkan Mahkamah Pengadilan Tinggi tahun 2013, tapi Vatikan tidak segera negara bagian di USA bisa meminta mengambil tindakan. Gereja untuk membuka bagi publik Tanggal 7 Oktober 2018, dokumen tentang para imam yang Kongregasi Uskup mengeluarkan surat terlibat kasus pedophilia. Hal itu bisa tanggapan atas tuduhan Mgr. Vigano. menjadi bukti bagaimana para pemimpin Setelah menyelidiki dokumen Gereja menangani kasus kejahatan seksual tentang bagaimana Mgr. McCarrick bisa dalam Gereja. Laporan keuangan dan meniti kariernya hingga menjadi dokumen administrasi yang ada di Kardinal, Vatikan menyatakan bahwa semua institusi Gereja juga bisa dibuka Paus Fransiskus dan pendahulunya, Paus oleh publik bila diperlukan dalam kasus Benediktus XVI tidak mengetahui sama pelecehan seksual oleh imam. Kebijakan sekali persoalan pelecehan seksual yang tersebut membawa perubahan yang besar telah dilakukan oleh mantan Kardinal dalam Gereja Katolik. Sebelumnya McCarrick. Surat tanggapan itu juga semua laporan dan dokumen Gereja menyatakan: “Baik kejahatan dan bersifat rahasia dan hanya dapat diakses tindakan menutupi kejahatan (seksual) oleh orang-orang yang berwenang dalam tidak dapat lagi ditoleransi; dan privilese Gereja. Kini Gereja Amerika terbuka dan tindakan yang berbeda untuk uskup- pada otoritas sipil untuk mengadakan uskup yang telah melakukan kejahatan investigasi dalam Gereja sejauh seksual atau menutupinya, pada berhubungan dengan kasus pelecehan dasarnya menyatakan sebuah tindakan seksual oleh imam atau pekerja dalam klerikalisme yang tidak dapat diterima”.9 institusi Gereja Katolik USA. Sudah beberapa kali Paus Fransiskus bertemu dengan kurban C. Sikap Paus Fransiskus Pada pelecehan seksual di beberapa negara. Persoalan Pelecehan Seksual Tahun 2014, Paus bertemu dengan 6 Bulan Oktober 2018, Mahkamah orang kurban pelecehan di Vatikan dan Agung USA memerintahkan 13 negara mengadakan misa bersama mereka. bagian untuk membuka dokumen- Tahun 2016, Paus bertemu dengan 5 dokumen Gereja Katolik sejak tahun kurban (3 laki-laki dan 2 perempuan) di 1940 – 2018 guna memeriksa kasus seminari St. Karolus Boromeus, pelecehan seksual dalam Gereja. Saat ini Gereja Amerika ada pada titik 9 Gerald O’Connell. “Cardinal Marc Ouellet kepercayaan terendah karena persoalan responds to Viganò charges, accuses him of pelecehan seksual yang tak kunjung blasphemy,” America Magazine, Oct 7, 2018. henti sejak awal tahun 2002. Banyak Link: https://www.americamagazine.org/faith/2018/10/ orang mengkritik Paus Fransiscus karena 07/cardinal-marc-ouellet-responds-vigano- dia dianggap tidak cukup bertindak cepat charges-accuses-him-blasphemy. untuk menanggapi persoalan tersebut.

170

Agustinus Tri Edy Warsono: Krisis sexual abuse di USA dan pembelajaran bagi Gereja Indonesia

Philadelphia, USA. Paus meminta Akhir Agustus 2018, Paus ampun dan maaf dari mereka sembari mengeluarkan surat “To the people of berkata, “Saya meminta maaf karena God” sebagai refleksi dan tanggapan kedosaan itu juga bagian dari para Gereja atas kasus yang melanda USA. pemimpin Gereja yang tidak Di awal surat, Paus meminta menanggapi dengan cukup persoalan pengampunan atas derita yang dialami pelecehan seksual yang dilaporkan oleh oleh kurban kekerasan seksual, “Dengan anggota keluarga atau oleh kurban rasa malu dan pertobatan, kita menyadari sendiri”. Bulan Mei dan Agustus 2018, sebagai komunitas Kristiani bahwa kita Paus juga bertemu dengan beberapa berada pada jalan yang tidak semestinya, kurban pelecehan seksual oleh imam bahwa kita tidak bertindak dengan benar, dari Chile dan Irlandia. untuk menyadari betapa besar dan Pertemuan kurban pelecehan beratnya kerusakan yang telah dilakukan dengan Paus memberi kesempatan bagi pada banyak orang. Kita tak peduli pada Paus Fransiskus untuk mendengar mereka yang kecil; kita menyingkirkan sendiri bagaimana penderitaan mereka. Derita para kurban dan emosional dan sosial yang dialami oleh keluarganya adalah derita kita juga. Oleh para kurban. Pengalaman pelecehan karenanya, hal ini menjadi mendesak membuat para kurban menjadi orang bahwa kita sekali lagi menekankan yang merasa diri tidak berharga dan komitmen untuk melindungi anak-anak kehidupan mereka dihancurkan oleh para dan orang-orang dewasa yang mudah pelaku kejahatan. Pertemuan tersebut terluka”.12 Sayangnya dalam surat ini memberi perspektif persoalan kejahatan Paus tidak memberi indikasi dalam seksual dari sisi para kurban.10 Seorang konkret apa Vatikan akan memberi kurban berinisial “Jim” menyatakan sanksi pada uskup-uskup jika mereka bahwa pelecehan yang terjadi beberapa menutup-nutupi kasus pelecehan yang tahun membuat dia merasa bersalah dan dilakukan oleh para imam. malu. Meski peristiwa tersebut telah 13 November 2018, Paus terjadi beberapa puluh tahun lalu, tetap Fransiskus memilih uskup agung saja meninggalkan luka dan persoalan Charles Scicluna dari Malta, Italia kepribadian yang berkepanjangan. Jim menjadi pemimpin untuk komisi berjuang untuk lepas dari alkohol yang melawan kasus sexual abuse dalam membuat dia gagal dalam perkawinan Gereja dan perlindungan bagi anak dan dan berusaha bunuh diri beberapa kali.11 remaja. Mgr. Scicluna telah dikenal selama bertahun-tahun sebagai figur

10 NPR. “Pepe cannot claim he was Cardinal McCarrick,” Crux, 21 Juli misinformed: Chilean abuse survivor 2018. after Vatican meeting.” 10 Mei 2018. 12 . “Letter of His Holiness Link:https://www.npr.org/sections/parall Pope Francis to the people of God,” els/2018/05/10/609182908/pope-cannot- Agustus 2018. Link: claim-he-was-isinformed-chilean-abuse- http://w2.vatican.va/content/francesco/en survivor-after-vatican-meeting. /letters/2018/documents/papa- 11 Rankin, “More details emerge on francesco_20180820_lettera-popolo- latest sex abuse allegations against didio.html.

171

LUMEN VERITATIS: Jurnal Filsafat dan Teologi, Volume. 10 Nomor 2 April 2020 pSSN 1978-3469; eISSN 2657-1927

yang gigih memperjuangkan Hukuman atau sanksi yang perlindungan anak-anak dan remaja dari diterapkan pada seorang klerus biasanya kejahatan seksual. Dia pula akan terlibat ada dalam dua bentuk: 1) Tindakan yang menyiapkan pertemuan 130 uskup dari melarang seluruh pelayanan publik atau perwakilan tiap benua guna setidaknya mencegah klerus tersebut membicarakan persoalan sexual abuse untuk mengadakan kontak dengan anak- pada bulan Februari 2019 mendatang di anak13 dan tindakan ini dapat diperkuat Vatikan. dengan pernyataan hukum; 2) Hukuman- hukuman gerejawi, yang salah satunya D. Perspektif Yuridis Atas paling berat adalah dikeluarkan dari Pelecehan Seksual Para Imam status klerus. Sifat dari hukuman ini Terhadap Anak-Anak pada dasarnya adalah tidak terbatas, D.1. Kitab Hukum Kanonik 1983 “iustis poenis puniantur”, akan tetapi Kitab Hukum Kanonik (KHK) jika dirasa dibutuhkan (si casus ferat) 1983 dalam kanon 1395 §2 dapat diaplikasikan hukuman yang menandaskan pandangan Gereja secara terberat yakni dikeluarkan dari status yuridis berkaitan dengan pelecehan klerus.14 seksual oleh para imam kepada anak- anak: “Klerikus yang melakukan D.2. Motu proprio Sacramentorum kejahatan lain melawan perintah Sanctitatis Tutela keenam dari Dekalog, apabila tindak- pidana itu dilakukan dengan paksaan atau ancaman atau secara publik atau 13 Misalnya hukuman yang dijatuhkan dengan anak di bawah umur enambelas kepada Kardinal George Pell di tahun, hendaknya dihukum dengan Australia atas pelanggaran seksual yang hukuman-hukuman lain yang adil, tak dilakukannya terhadap beberapa anak di terkecuali, jika perlu, dikeluarkan dari bawah umur: status klerikal”. Dari kanon ini, Gereja https://www.repubblica.it/vaticano/2019/ memandang bahwa perbuatan 02/27/news/pedofilia_pell_in_carcere_re pelanggaran seksual yang dilakukan oleh vocata_liberta_cauzione- klerus menunjuk pada tiga unsur yang 220237677/?refresh_ce, diakses pada 10 memberatkan: a) menggunakan paksaan April 2019. atau ancaman; b) dilakukan secara 14 Sebagai catatan, kan. 695 §1 publik dalam arti bahwa tindakan itu memberikan norma yang agak berbeda berlangsung di tempat umum atau terkait dengan hukuman atas kejahatan terbuka terhadap publik, atau hanya jika yang dilakukan oleh anggota Tarekat dilihat oleh beberapa orang saja; c) Hidup Bhakti dalam kaitannya dengan dilakukan dengan anak di bawah umur pelanggaran dalam kan. 1395 §2: enambelas tahun. Maka, pelanggaran “…kecuali dalam hal kejahatan yang seksual oleh klerus terhadap anak-anak disebut dalam kan. 1395 §2, Superior di bawah umur adalah sebuah kejahatan menilai bahwa tidak mutlak perlu yang perlu mendapat sanksi atau mengeluarkannya, dan perbaikan hukuman yang dijatuhkan oleh otoritas anggota, restitusi keadilan dan Gereja yang berwenang. perbaikan atas skandal cukup dapat diusahakan dengan cara lain”.

172

Agustinus Tri Edy Warsono: Krisis sexual abuse di USA dan pembelajaran bagi Gereja Indonesia

Perhatian Gereja terhadap kasus- proprio yang disetujui oleh Bapa Suci, kasus pelanggaran seksual para klerus Benediktus XVI, pada tanggal 21 Mei kepada anak-anak semakin mendapatkan 2010. Dalam ketentuan yang baru ini, tempatnya pada masa pontifikal Paus ketentuan-ketentuan dalam kasus yang Yohanes Paulus II. Paus Yohanes Paulus menyangkut pelanggaran para klerus II, pada tanggal 30 April 2001, terhadap anak-anak di bawah umur mengundangkan motu proprio ditetapkan 20 tahun dihitung mulai dari Sacramentorum Sanctitatis Tutela ketika korban berusia 18 tahun. Dalam (SST),15 di mana pelanggaran seksual kasus-kasus tertentu, Kongregasi untuk terhadap anak-anak di bawah usia 18 Ajaran Iman dapat menentukannya tahun yang dilakukan oleh para klerus secara lain. Delik kanon mengenai dimasukkan ke dalam daftar kejahatan- pencarian, pemilikan dan penyebaran kejahatan berat (delicta graviora) yang pornografi anak-anak di bawah 14 tahun, penyelesaiannya menjadi otoritas a clerico turpe patrata (tindakan Kongregasi untuk Ajaran Iman memalukan yang dilakukan oleh klerus), (Congregation for the Doctrine of Faith dengan cara apa pun juga dibahas secara = CDF). Ketentuan untuk kejahatan ini khusus di dalam motu proprio yang ditetapkan 10 tahun mulai dari ketika diperbarui ini dalam art. 6 §1 n. 2.16 korban berusia 18 tahun. Motu proprio ini ditujukan kepada para klerus dari D.2.2. Motu proprio Vos estis lux Gereja Latin maupun Gereja Timur baik mundi untuk imam diosesan maupun imam Paus Fransiskus di awal masa religius. kepausan beliau langsung berhadapan dengan banyaknya kasus-kasus D.2.1. Normae de Gravioribus Delictis pelecehan seksual yang dilakukan oleh Pandangan Gereja mengalami para klerus dan terpanggil untuk perubahan ketika Kardinal Ratzinger, memberikan perhatian lebih atasnya. pada tahun 2003, yang kala itu menjadi Melalui pertemuan dengan beberapa Prefek untuk Kongregasi Ajaran Iman, korban pelecehan seksual dari para mendapatkan konsesi beberapa fakultas klerus di beberapa negara dalam khusus dari Paus Yohanes Paulus II kerangka kunjungan pastoralnya, yang memungkinkannya melaksanakan perhatian Paus secara yuridis gerejawi proses-proses hukum untuk pelanggaran- semakin ditampakkan lewat lahirnya pelanggaran yang lebih berat. Beberapa motu proprio (Kamu fakultas ini meliputi penggunaan proses adalah terang dunia) pada tanggal 9 Mei hukum administratif; sedangkan untuk 2019.17 Motu proprio yang dapat kasus-kasus yang lebih berat berupa permohonan diberhentikan (dimissio) 16http://www.vatican.va/resources/resour dari status klerikal secara ex-officio. ces_rel-modifiche_it.html, diakses pada Fakultas tersebut kini telah 28 Agustus 2019. diinkorporasikan dalam revisi motu 17http://w2.vatican.va/content/francesco/ en/motu_proprio/documents/papa- 15http://www.vatican.va/resources/resour francesco-motu-proprio-20190507_vos- ces_introd-storica_en.html, diakses pada estis-lux-mundi.html, diakses pada 29 08 April 2019. Agustus 2019.

173

LUMEN VERITATIS: Jurnal Filsafat dan Teologi, Volume. 10 Nomor 2 April 2020 pSSN 1978-3469; eISSN 2657-1927

dikatakan sebagai sebuah langkah maju terhadap para religius oleh para Gereja dalam menghadapi kejahatan imam, penyalahgunaan yang pelanggaran seksualini merupakan hasil dilakukan terhadap seminaris pertemuan Komisi Perlindungan Anak di dewasa atau para novis (bdk. art. bawah umur yang diadakan di Vatikan pada bulan Februari 2019 di mana 1 §1.a.i). seluruh Ketua Konferensi Para Uskup di d) Para Uskup dan Pemimpin masing-masing negara hadir terlibat. Motu proprio ini menetapkan norma- Tarekat bertanggungjawab atas norma universal yang berlaku untuk tindakan mereka jika berani seluruh Gereja Katolik di dunia. Adapun menyembunyikan kasus beberapa hal baru yang dapat dirangkum penyalahgunaan seksual yang dari keseluruhan isi motu proprio ini: dilakukan oleh para imamnya. Ia a) Kewajiban bagi setiap keuskupan yang seharusnya melindungi para di dunia untuk mendirikan satu korban, malah justru melindungi atau lebih sistem publik yang para tersangka pelaku (bdk. art. 1 stabil dan mudah diakses untuk §1.b). penyerahan laporan tentang penyalahgunaan seksual yang e) Penekanan pentingnya dilakukan oleh para imam atau melindungi anak-anak di bawah religius, penggunaan pornografi umur dan orang-orang yang anak dan menyembunyikan rentan (bdk. art. 1 §2.b)18. penyalahgunaan yang sama (bdk. f) Kewajiban untuk melaporkan ke art. 2 §1). Uskup atau Pemimpin Tarekat b) Kewajiban bagi semua imam dan setempat tidak mengganggu atau religius laki-laki maupun mengubah kewajiban pelaporan perempuan untuk segera lainnya yang mungkin ada dalam melaporkan semua tuduhan undang-undang negara masing- penyalahgunaan yang mereka masing (bdk. art. 19). sadari serta segala kelalaian dan g) Seseorang yang melaporkan penyembunyian dalam mengurus penyalahgunaan tidak dapat kasus-kasus penyalahgunaan kepada otoritas gerejawi (bdk.

art. 3 §1). 18 Definisi “orang-orang yang rentan” mencakup setiap orang dalam keadaan c) Mengatur pula penyalahgunaan lemah, kekurangan fisik atau mental, seksual dan kekerasan yang atau perampasan kebebasan pribadi yang diakibatkan oleh penyalahgunaan pada kenyataannya bahkan kadang- wewenang, termasuk di kadang membatasi kemampuan mereka dalamnya kasus-kasus kekerasan untuk memahami atau ingin menolak pelanggaran.

174

Agustinus Tri Edy Warsono: Krisis sexual abuse di USA dan pembelajaran bagi Gereja Indonesia

dikenai prasangka, pembalasan dengan otoritas Gereja (bdk. art. atau diskriminasi karena apa 13). yang mereka laporkan. Para korban dan keluarga mereka k) Prinsip asas praduga tak bersalah dari orang yang diselidiki tetap harus diperlakukan dengan penuh martabat dan hormat dan harus ditegaskan dan dijunjung tinggi menerima bantuan rohani, medis (bdk. art. 12 §7). dan psikologi yang sesuai (bdk. l) Tidak mengubah hukuman untuk art. 5 §1). kejahatan yang dilakukan, tetapi h) Mengatur penyelidikan para menetapkan prosedur untuk melaporkan dan melakukan Uskup, Kardinal, Pemimpin Religius dan semua yang penyelidikan awal. Pada akhir memimpin keuskupan atau penyelidikan, Uskup Gereja partikular lainnya dalam Metropolitan menyampaikan berbagai kapasitas, baik mereka hasilnya ke Dikasteri Vatikan yang melakukan penyalahgunaan yang berwenang, yakni seksual sendiri, yang dituduh Kongregasi untuk Ajaran Iman telah menyembunyikan, atau (bdk. art. 7). gagal mengejar pelanggaran yang mereka ketahui dan yang menjadi Tanggapan atas hadirnya motu tugas mereka untuk proprio Vos estis lux mundi ini amat menanganinya (bdk. art. 6). beragam. Kardinal Marc Ouellet, Prefek Kongregasi untuk para Uskup, i) Mengatur peran Uskup Agung menjelaskan bahwa melalui dokumen ini Metropolitan dalam proses diletakkanlah kesejajaran posisi para penyelidikan awal jika yang imam dan Uskup dalam penanganan kasus pelanggaran seksual yang dituduh adalah seorang Uskup dilakukan: “kami tidak meminta apa pun dengan mengirimkan laporan lebih dari apa yang telah diminta para status tentang keadaan imam kami selama bertahun-tahun. penyelidikan kepada Takhta Suci Fakta ini menyentuh subjek yang (bdk. art. 8). menjadi prioritas utama bagi Paus: tidak hanya harus ada klerikalisme, tetapi juga j) Bantuan kaum awam amat tidak ada 'elitisme' di antara kita”. diperlukan dalam proses Sedangkan menurut Prof. Patrick penyelidikan, akan tetapi perlu Valdrini, seorang dosen emeritus Hukum dipilih kaum awam yang Gereja di Universitas Kepausan Lateran Roma, dengan motu proprio ini, memenuhi syarat sesuai dengan tanggung jawab anggota Gereja yang kebutuhan kasus individual dan ditahbiskan mengenai pelecehan seksual bersedia untuk bekerjasama tidak lagi hanya dengan pendekatan

175

LUMEN VERITATIS: Jurnal Filsafat dan Teologi, Volume. 10 Nomor 2 April 2020 pSSN 1978-3469; eISSN 2657-1927

moral tetapi terutama legal. Beliau 1) Tanggung jawab untuk merasa dokumen ini adalah “teks yang menangani kasus pelanggaran indah yang meminta semua orang yang seksual terhadap anak-anak membacanya untuk dengan cermat pertama-tama menjadi tanggung menyadari tanggung jawab mereka, termasuk dari sudut pandang hukum. jawab para Uskup dan para Saya yakin ini bisa dikutip sebagai Provinsial atau pemimpin tarekat model definisi untuk kewajiban dan hak religius. Uskup atau Provinsial umat beriman”.19 atau seorang utusan (delegatus) harus melakukan penyelidikan D.3. Proses Pidana awal (bdk. kan. 171721). Ketika seorang klerus Penyelidikan awal harus mendapatkan tuduhan telah melakukan kejahatan pelanggaran seksual terhadap dilakukan dengan menghargai anak-anak di bawah umur, seorang privasi pribadi-pribadi yang Uskup diosesan atau pemimpin tertinggi terlibat sambil memperhatikan dari suatu tarekat religius haruslah reputasi mereka. bertindak atas dasar tata aturan proses pidana yang telah ditegaskan dalam 2) Sebelum kasus disampaikan Kitab Hukum Kanonik 1983. Uskup kepada CDF, kecuali jika ada diosesan atau pemimpin tarekat religius indikasi-indikasi berlawanan tidak dapat bertindak sewenang-wenang yang sungguh serius, klerus yang tanpa mengikuti proses peradilan dalam menjatuhkan sebuah keputusan bagi dituduh harus diberi informasi klerus yang dituduh.20 Ada beberapa mengenai tuduhan yang telah prinsip dan langkah hukum yang harus dibuat dan kepadanya diberikan dilakukan dan ditaati oleh Uskup kesempatan untuk menanggapi diosesan maupun pemimpin tarekat tuduhan tersebut (hak untuk religius: menjawab atau membela diri).

19http://jesuits.ca/news- detail?TN=NEWS-20190523045940, 21 Kan. 1717 §1 – Setiap kali Ordinaris diakses pada 28 Agustus 2019. mendapat informasi yang sekurang- 20 Kan. 1341 memberikan penjelasan kurangnya mendekati kebenaran bahwa Ordinaris hanya dapat bertindak mengenai suatu tindak-pidana, dalam mengupayakan prosedur peradilan hendaknya ia dengan hati-hati atau administratif untuk menjatuhkan melakukan penyelidikan, sendiri atau atau menyatakan hukuman ketika ia lewat orang yang cakap, mengenai fakta, menilai bahwa baik peringatan keadaan dan imputabilitas (dapat dan persaudaraan maupun teguran atau harus dipertanggungjawabkan), kecuali sarana-sarana keprihatinan pastoral yang penyelidikan itu sama sekali dianggap lainnya tidak lagi mencukupi untuk berlebihan. memperbaiki skandal, memulihkan §2 – Haruslah dijaga agar penyelidikan keadilan dan memperbaiki pelaku itu jangan sampai membahayakan nama pelanggaran, yakni para klerus. baik seseorang.

176

Agustinus Tri Edy Warsono: Krisis sexual abuse di USA dan pembelajaran bagi Gereja Indonesia

Dalam hal ini, kebijaksanaan Uskup atau pemimpin tarekat E. Pembelajaran Bagi Gereja religius akan menentukan dalam Indonesia Persoalan kejahatan seksual pada pemberian informasi kepada anak-anak dan orang dewasa yang klerus yang dituduh. dilakukan oleh para imam tentu juga ada dalam Gereja Indonesia. Hanya saja 3) Jika setelah didapat hasil sampai saat ini kita tidak memiliki data penyelidikan bahwa tuduhan yang lengkap berapa jumlah kasus yang tersebut benar atau tidak keliru, telah terjadi, bagaimana tindakan kasus harus disampaikan kepada pembesar Gereja terhadap para imam CDF. yang melakukan kejahatan tersebut, dan bagaimana Gereja bertanggung jawab 4) CDF akan mengambil langkah pada kurban dan tuntutan keadilan dari selanjutnya dengan memberikan keluarga kurban. Harus diakui bahwa arahan untuk memastikan bahwa kesadaran akan pentingnya tindakan tindakan yang diambil akan preventif dan penanganan yang serius oleh Gereja Indonesia secara bersama menjamin proses yang adil bagi belum terlihat serius dilakukan. Para klerus yang dituduh, untuk pemimpin Gereja belum memiliki satu menghargai hak fundamentalnya suara bagaimana menangani persoalan untuk membela diri dan kejahatan seksual pada anak-anak dan memastikan perhatian bagi orang dewasa. Selama ini penanganan kebaikan Gereja, khususnya kasus diserahkan pada kebijakan masing-masing uskup setempat. kebaikan bagi para korban. Syukurlah bahwa tahun 2018 ini 5) Hanya CDF yang berwenang Badan Kerjasama Bina Lanjut Imam Indonesia telah mengeluarkan sebuah menerbitkan hukuman yang buku panduan “Pelayanan Profesional definitif terhadap pelanggaran Gereja Katolik dan Penyalahgunaan klerus dan ketidaklayakannya Wewenang Jabatan”.23 Buku ini berisi untuk melaksanakan pelayanan.22 tentang pedoman dasar perlindungan hak anak dan orang dewasa rentan, protokol,

22 Kan. 1722 – Untuk menghindari melarang dia mengambil bagian dalam skandal, untuk melindungi kebebasan perayaan Ekaristi secara publik; semua para saksi dan mengamankan jalannya itu, jika alasannya sudah terhenti, harus keadilan, Ordinaris, sesudah ditarik kembali, dan dari hukum sendiri mendengarkan promotor iustitiae dan berakhir jika proses pidana sudah memanggil terdakwa sendiri, pada tahap selesai. proses mana pun, dapat memberhentikan 23 Badan Kerjasama Bina Lanjut Imam terdakwa dari pelayanan suci atau dari Indonesia. Pelayanan Profesional suatu tugas serta jabatan gerejawi, Gereja Katolik dan Penyalahgunaan mengharuskan atau melarang dia tinggal Wewenang Jabatan, (Yogyakarta: di suatu tempat atau wilayah, atau juga Kanisius), 2018.

177

LUMEN VERITATIS: Jurnal Filsafat dan Teologi, Volume. 10 Nomor 2 April 2020 pSSN 1978-3469; eISSN 2657-1927

serta bentuk formasi dan pelatihan bagi membantu para imam yang bermasalah pelayan pastoral dalam Gereja Katolik. dan melakukan tindakan preventif agar Isi buku ini perlu disosialisasi pada tidak terulang persoalannya. Keempat, semua Imam dan Uskup di Indonesia. adanya prosedur dan norma-norma dasar Lebih lanjut, Gereja perlu memikirkan yang sama dalam menangani kasus sebuah mekanisme bagaimana para sexual abuse. Gereja Indonesia perlu pelayan pastoral bisa dilatih dan membuat pedoman pokok bagaimana mendapat pemahaman tentang batasan- persoalan kejahatan seksual klerus batasan yang perlu dilakukan saat ditangani dengan prosedur yang sama. berhadapan dengan umat yang dilayani Pedoman dan norma yang jelas bisa dalam pastoral. membantu para uskup dalam mengambil Beberapa hal yang perlu tindakan pada orang-orang yang dipersiapkan dan dipikirkan untuk melakukan abuse dalam lingkungan mencegah dan menangani persoalan Gereja. sexual abuse di Indonesia adalah: Akhirnya, persoalan sexual pertama, pusat rehabilitasi bagi para abuse yang semula hanya terjadi di USA imam/biarawan. Dalam kerjasama telah menyebar ke seluruh dunia. dengan institusi kesehatan mental, Beberapa negara di Asia Tenggara Gereja perlu menyiapkan tempat rehab seperti Singapura dan Philippines sudah bagi para imam/biarawan/wati yang bersikap protektif terhadap anak-anak menjadi pelaku kasus kejahatan dan dengan membuat aturan-aturan yang pelecehan seksual. Kolaborasi antara jelas bagaimana para pekerja Gereja psikolog, spiritualis, dan tenaga ahli lain harus bersikap terhadap anak-anak. sungguh diperlukan untuk membantu Kalau Gereja Indonesia tidak segera para klerus yang memiliki persoalan mulai membuat aturan yang jelas dan kepribadian dan psikologis. Kedua, berstandar nasional soal sexual abuse penanganan bagi kurban dan ini, Gereja akan kehilangan momentum keluarganya. Para kurban tidak cukup akan pentingnya usaha melindungi anak- diberi kompensasi dalam bentuk bantuan anak. Bagaimanapun, persoalan sexual finansial. Mereka membutuhkan abuse pada anak-anak ini harus pemulihan psikologis karena mengalami mendapat perhatian bersama baik dari trauma dan kekerasan seksual yang hierarki maupun dari umat beriman. merusak hidup pribadi mereka. Jangan sampai Gereja Indonesia porak- Konseling psikologi dan bantuan poranda karena persoalan yang telah rehabilitasi untuk mereka diperlukan dialami oleh Gereja Amerika. bagi proses pemulihan dan penyembuhan diri dari pengalaman luka Daftar Pustaka yang merusak. Ketiga, berbagi data. Masing-masing keuskupan perlu untuk Badan Kerjasama Bina Lanjut berbagi data tentang persoalan kejahatan Imam Indonesia. Pelayanan Profesional seksual yang dilakukan oleh para Gereja Katolik dan Penyalahgunaan imamnya. Tentu saja tidak semua orang Wewenang Jabatan, (Yogyakarta: bisa membuka data tersebut! Data ini Kanisius), 2018. akan berguna bagi penelitian dan Formicola, Jo R. “The Vatican, pengembangan bagaimana Gereja bisa the American bishops, and the church-

178

Agustinus Tri Edy Warsono: Krisis sexual abuse di USA dan pembelajaran bagi Gereja Indonesia

state ramifications of clerical seksual Rankin, Sarah, “More details abuse,” Jurnal of Church and State, emerge on latest sex abuse allegations January (2008). against Cardinal McCarrick,” Crux, 21 NPR. “Pepe cannot claim he was Juli 2018. misinformed: Chilean abuse survivor after Vatican meeting.” 10 Mei 2018. Penulis Link: Dr. Agustinus Tri Edy Warsono, Pr https://www.npr.org/sections/parallels/2 Alumnus Universitas Kepausan Lateran, 018/05/10/609182908/pope-cannot- Roma claim-he-was-misinformed-chilean- Pengajar Hukum Gereja di Fakultas abuse-survivor-after-vatican-meeting. Teologi O’Connell, Gerald. “Cardinal Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Marc Ouellet responds to Viganò charges, accuses him of blasphemy,” America Magazine, Oct 7, 2018. Link: https://www.americamagazine.org/faith/ 2018/10/07/cardinal-marc-ouellet- responds-vigano-charges-accuses-him- blasphemy. Plante, Thomas G. dan Courtney Daniels. “The seksual abuse crisis in the Roman Catholic Church: what psychologist and counselors should know,” Pastoral Psychology Vol. 52 (2004): 381-382. PBS, “How a Catholic sex abuse report in Pennsylvania echoed around the USA,” 19 Oct 2018. Accessed on 11 Nov 2018. Link: https://www.pbs.org/newshour/nation/ho w-a-catholic-sex-abuse-report-in- pennsylvania-echoed-around-the-u-s. Pope Francis. “Letter of His Holiness Pope Francis to the people of God,” Agustus 2018. Link: http://w2.vatican.va/content/francesco/en /letters/2018/documents/papa- francesco_20180820_lettera-popolo- didio.html. Pope Francis, “Motu proprio Vos estis lux mundi,” link:http://w2.vatican.va/content/frances co/en/motu_proprio/documents/papa- francesco-motu-proprio-0190507_vos- estis-lux-mundi.html.

179