STUDY TEST ENVIRONMENTAL PARAMETERS TERUBUK FISHING AREASLN THE WATERS OF THE STRAIT PROVINCE

By

Muhd . Hafiz 1 ) Alit Hindri Yani - 2 ) and T. Ersti Yulika Sari2 )

ABSTRACT

The Object from this observation is physical and chemical parameters from Terubuk fishing areas of the Strait Bengkalis with literature studies . The reasearch was conducted in August-November 2013. The method of this study is a survey method in data physical and chemical parameters measured directly. While reasearch area of data obtained were Terubuk catches of fisheries and marine Bengkalis regency . The data obtained were analysis deskriftiptively by study of the research literature describes the waters condition from streait bengkalis is very supportive to the organisms live and feasible to do fishing activities activities and terubuk aquaculture.

Keywords : Terubuk Fish (Tenaulusa Macrura ) . Fishing Areas (fishing ground ) . Physical and Chemical Parameters of Waters . Strait Bengkalis. .

I. PENDAHULUAN Di Perairan Selat Bengkalis Latar Belakang Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau“ Terubuk merupakan ikan yang Perumusan Masalah sangat terkenal di Kabupaten Penentuan daerah penangkapan Bengkalis, Riau. Ikan ini menjadi ikan terubuk di perairan Selat primadona dan kebanggaan Bengkalis selama ini berdasarkan masyarakat di daerah ini, sehingga kepada pengalaman dari nelayan Kabupaten Bengkalis dikenal juga yang turun temurun. Oleh karena itu dengan julukan kota Terubuk. Hal perlu dilakukan penelitian untuk ini terlihat dengan sebutan kota mengetahui bagaimana kondisi Bengkalis kota —TERUBUK“ yang parameter lingkungan daerah berarti (TErtib, Rukun, Usaha penangkapan ikan Terubuk di Bersama dan Kenyamanan) untuk Perairan Bengkalis. Kondisi dari mencerminkan keadaan daerah daerah penangkapan ikan terubuk Kabupaten Bengkalis. Namun belum diketahui secara lengkap, semenjak berberapa tahun terakhir, terutama mengenai parameter ikan ini sudah semakin sedikit lingkungan, sehingga peneliti merasa ditemukan. Mengingat semakin perlu untuk melakukan penelitian sedikit ditemukan ikan ini, rakyat Tentang Studi Daerah Penangkapan Bengkalis sangat mendambakan ikan Ikan Terubuk di Perairan Selat Terubuk kembali berjaya Bengkalis Kabupaten Bengkalis. di perairannya. Untuk itu upaya Tujuan dan Manfaat penyelamatan sekaligus pemanfaatan Tujuan penelitian ini untuk nya perlu dilakukan sebelum ikan ini mengetahui berbagai parameter benar benar hilang (punah) (Efizon, lingkungan perairan sebagai 2012). parameter kunci yang dapat Pengetahuan tentang parameter mengambar kan karakteristik lingkungan daerah penangkapan ikan perairan yang merupakan daerah terubuk masih belum diketahui, hal penangkapan (Fishing Ground) ini membuat ketertarikan peneliti untuk penangkapan ikan Terubuk. untuk melakukan penelitian Dengan dilaksanakan penelitian parameter lingkungan daerah studi lingk ngan daerah penangkapan penangkapan ikan terubuk ikan terubuk, data yang diperoleh di di perairan Bengkalis Provinsi Riau. lapangan dapat bermanfaat sebagai Ketertarikan peneliti dalam informasi bagi nelayan dan Instansi penelitian ini dikarenakan terkait dalam melestarikan ikan penangkapan ikan terubuk yang terubuk yang hampir punah. dilakukan oleh nelayan selama II. METODE PENELITIAN iniberdasarkan kebiasaan sejak turun Penelitian ini telah dilakukan pada temurun dalam melakukan Bulan Agustus sampai November penangkapan, tapi tidak mengetahui 2013 di Perairan Selat Bengkalis keadaan parameter lingkungan yang Provinsi Riau. Pengukuran parameter sebenarnya. Sehubungan dengan lingkungan di lakukan langsung adanya hal tu peneliti merasa perlu dilapangan pada saat melakukan melakukan penelitian dengan judul penangkapan ikan Terubuk. Sampel “Studi Parameter Lingkungan air ada yang diukur langsung di Daerah Penangkapan Ikan Terubuk lapangan dan ada juga di analisis di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Peralatan yang akan digunakan Universitas Riau. pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Peralatan yang di gunakan selama penelitian

No. Alat Satuan Parameter Keterangan Fisika 1. DO-SCT OC Suhu Insitu 2. Turbidimeter NTU Kekeruhan Insitu 3. Secchi disk M Kecerahan Insitu 4. Tali pemberat berskala M Kedalaman Insitu S. Hand-Refraktormeter ppt („) Salinitas Insitu 6. Water sampler Ml Sampel air Insitu Kimia 1. DO-SCT mg/1 Osigen terlarut Insitu Operasi penangkapan l. GPS Penentuan Posisi Insitu 2. Kapal Motor Transportasi Insitu 3. Gillnet Kg/ekor Hasil tangkapan Insitu Dokumentasi 1. Kamera digital Dokumentasi penelitian Insitu 2. Seperangkat alat tulis Pengambilan data Insitu

Sedangkan bahan yang digunakan mempresentatifkan daerah perairan dalam penelitian ini adalah tissue, Selat Bengkalis yaitu di bagian aqua, kertas pH yang digunakan depan meskom , perairan di depan untuk mengukur derajat keasaman kota Bengkalis, di depan Pakning perairan. dan didepan Pulau Padang.. Titik Metode yang digunakan dalam koordinat pengambilan data penelitian ini adalah metode survey ditetapkan dengan menggunakan yaitu dengan mengamati secara Hand GPS. langsung daerah penangkapan dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan pengukuran parameter Hasil lingkungan daerah penangkapan Luas wilayah Kabupaten tersebut di perairan Bengkalis Bengkalis 7.773,93 Km2. Tercatat 16 Provinsi Riau. Penentuan lokasi Pulau utama di samping pulau pulau penelitian dilakukan dengan kecil lainya. Kecamatan pinggir pertimbangan bahwa di perairan ini merupakan Kecamatan yag terluas banyak nelayan yang melakukan yaitu 2.503 Km2 (30,205%) dari luas penangkapan ikan terubuk. Kabupaten Bengkalis Kecamatan Pengambilan data secara yang terkecil adalah Bantan dengan mendetail untuk mengetahui luas 424.40 Km2 (5.46%) dari luas parameter lingkungan daerah Kabupaten Bengkalis. perairan penagkapan ikan terubuk Kondisi Parameter Lingkungan dilakukan pada musim bulan Terang Perairan (13, 14, 15 dan 16 Hari Bulan Berdasarkan dari hasil Arab/Hijriyah) dan bulan Gelap (28, pengukuran di lapangan dan analisa 29, 30, dan 1 Hari Bulan di Laboratorium, maka didapatkan Arab/Hijriyah) (Efizon, 2001). kondisi parameter perairan Selat Lokasi pengukuran parameter dan Bengkalis Kabupaten Bengkalis pengambilan sampel ditetapkan pada selama penelitian sebagai berikut : empat (4) stasiun yang dianggap Suhu Perairan di perairan Bengkalis berkisar antara Suhu perairan sangat erat 28.16 °C sampai 29,81°C. Hasil kaitannya dengan pertumbuhan ikan pengukuran rata rata suhu disajikan maupun aktivitasnya. Suhu perairan pada Tabel 2

Tabel 2. Kisaran Suhu Perairan di Perairan Selat Bengkalis.

Kisaran Suhu Bulan gelap Bulan terang Stasiun Titik koordinat Agustus, September, Agustus, September, Oktober, November Oktober, November Stasiun 1 N 010 32' 24'' 29.18 °C 29. 03 °C E 1020 00' 10.7" Stasiun 2 N 010 27' 39.6'' 29.12 °C 29.04 °C E 1020 03' 24.3'' Stasiun 3 N 010 21' 04.04'' 29.03 °C 29.19 °C E 102 10' 54.9'' Stasiun 4 N 010 22' 33.6" 29.08 °C 29.01°C E 1020 11.1'56.1''

Oksigen Terlarut (DO) pengembiakan. Oksigen terlarut Oksigen terlarut (dissolved merupakan salah satu parameter oxygen) dibutuhkan oleh semua jasad penting dalam analisis air Kadungan hidup untuk pernafasan, proses oksigen terlarut selama pengukuran metabolisme atau pertukaran zat berkisar antara 5.11 mg/1 sampai 7.81 yang kemudin menghasil kan energi mg/l. Hasil pengukuran oksigen untuk pertumbuhan dan terlarut disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Kisaran DO Perairan di Perairan selat Bengkalis

Kisaran DO Bulan gelap Bulan terang Stasiun Titik Koordinat Agustus, September, Agustus, September, Oktober, November Oktober, November Stasiun 1 N 010 32' 24'' 5.72 mg/l 6.02 mg/l E 1020 00' 10.7" Stasiun 2 N 001 27' 39.6'' 6.14 mg/l 6.24 mg/l E 1002 03' 24.3'' Stasiun 3 N 010 21' 04.04'' 6.58 mg/l 6.76 mg/l E 1020 10' 54.9'' Stasiun 4 N 010 22' 33.6" 6.61 mg/l 6.75 mg/l E 1020 11.1' 56.1''

Derajat Keasaman (pH) Pengukuran nilai derajat Derajat keasaman menunjukkan keasaman (pH) selama penelitian kadar asam dan basa dalam perairan berkisar antara 6.18 sampai 8.13. melalui konsentrasi hidrogen (H+). Hasil pengukuran derajat keasaman (pH) disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Kisaran pH Perairan di Perairan Selat Bengkalis.

Kisaran pH Bulan gelap Bulan terang Stasiun Titik koordinat Agustus, September, Agustus, September, Oktober, November Oktober, November Stasiun 1 N 010 32' 24'' 7.14 7.09 E 1020 00' 10.7" Stasiun 2 N 010 27' 39.6'' 7.25 7 E 1020 03' 24.3'' Stasiun 3 N 001 21' 04.04'' 7.16 7.21 E 1002 10' 54.9'' Stasiun 4 N 010 22' 33.6" 7.40 7.24 E 1020 11.1'56.1''

Salinitas Perairan pengukuran selama penelitian Salinitas secara umum merupakan berkisar antara 28.01„ - 30.32„. kandungan garam dalam kilogram air Data hasil pengukuran salinitas laut yang dinyatakan dalam permil disajikan pada Tabel 5. („). Kisaran salinitas dari hasil Tabel 5. Kisaran Salinitas Perairan di Perairan Selat Bengkalis.

Kisaran Salinitas Bulan gelap Bulan terang Stasiun Titik koordinat Agustus, September, Agustus, September, Oktober, November Oktober, November Stasiun 1 N 001 32' 24'' 28.86 „ 28.85 „ E 1020 00' 10.7" Stasiun 2 N 010 27' 39.6'' 28.65 „ 28.66 „ E 1020 03' 24.3'' Stasiun 3 N 010 21' 04.04'' 28.37 „ 28.53 „ E 1020 10' 54.9'' Stasiun 4 N 010 22' 33.6" 28.78 „ 28.85 „ E 1020 11.1'56.1''

Kecerahan Perairan diukur selama penelitian berkisar Kecerahan merupakan antara 92 CM- 119 CM. Data hasil kemampuan cahaya matahari untuk pengukuran kecerahan perairan menembus perairan. Kecerahan yang disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Kisaran Kecerahan Perairan di Perairan Selat Bengkalis.

Kisaran Kecerahan Bulan gelap Bulan terang Stasiun Titik koordinat Agustus, September, Agustus, September, Oktober, November Oktober, November Stasiun 1 N 010 32' 24'' 110,33 CM 110,83 CM E 1020 00' 10.7" Stasiun 2 N 010 27' 39.6'' 108,16 CM 109,83 CM E 1020 03' 24.3'' Stasiun 3 N 010 21' 04.04'' 99,41 CM 103,08 CM E 1020 10' 54.9'' Stasiun 4 N 010 22' 33.6" 95,67 CM 96,91 CM E 1020 11.1'56.1''

Kekeruhan Perairan Kisaran kekeruhan daerah Kekeruhan perairan didefenisikan penelitian berkisar 5 NTU œ 15 NTU. sebagai banyak nya partikel yang Rata rata kekeruhan perairan selat terkandung dalam perairan itu. Bengkalis bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 7. Kisaran Kekeruhan Perairan di Perairan Selat Bengkalis.

Kisaran Kekeruhan Bulan gelap Bulan terang Stasiun Titik koordinat Agustus, September, Agustus, September, Oktober, November Oktober, November Stasiun 1 N 010 32' 24'' 9.25 NTU 9.58 NTU E 1020 00' 10.7" Stasiun 2 N 010 27' 39.6'' 5.83 NTU 5.91 NTU E 1020 03' 24.3'' Stasiun 3 N 010 21' 04.04'' 7.33 NTU 7.25 NTU E 1020 10' 54.9'' Stasiun 4 N 010 22' 33.6" 14 NTU 14.5 NTU E 1020 11.1' 56.1''

Kedalaman Perairan dalam meter. Kedalaman perairan Kedalaman perairan didefenisikan pada tiap sebagai jarak vertikal dari permukaan stasiun berkisar antara 18 M - 34 M. sampai ke dasar perairan, dinyatakan Data hasil pengukuran kedalaman perairandisajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Kisaran Kedalaman Perairan di Perairan Selat Bengkalis.

Kisaran Kedalaman Bulan gelap Bulan terang Stasiun Titik koordinat Agustus, September, Agustus, September, Oktober, November Oktober, November Stasiun 1 N 010 32' 24'' 21.25 M 21.41 M E 1020 00' 10.7" Stasiun 2 N 010 27' 39.6'' 22.16 M 23.25 M E 1020 03' 24.3'' Stasiun 3 N 010 21' 04.04'' 32.58 M 30.58 M E 1020 10' 54.9'' Stasiun 4 N 010 22' 33.6" 22.08 M 21.55 M E1020 11.1'56.1'' Hasil Tangkapn Ikan Terubuk penelitian parameter perairaan selat Adapun hasil tangkapan ikan bengkalis berlangsung dapat dilihat terubuk yang tertangkap pada saat table pada table. Tabel 9. Hasil Tangkapan Ikan Terubuk di Perairan Selat Bengkalis.

Jumlah Ikan No Penangkapan Bulan Jantan (ekor) Betina (ekor) Tertangkap (ekor)

1 Agustus 2013 1746 594 1152 Bulan Gelap 1444 525 919 Bulan Terang 302 69 233 2 September 2013 401 71 330 Bulan Gelap 316 56 260 Bulan Terang 85 15 70 3 Oktober 2013 657 154 503 Bulan Gelap 487 108 379 Bulan Terang 170 46 124 4 November 2013 750 263 487 Bulan Gelap 532 189 343 Bulan Terang 218 74 144 Jumlah (1+2+3+4) 3554 1082 2472 Persentase (%) 100,00 30,44 69,56

Pembahasan Perairan Muara Selat Bengkalis Kondisi Parameter Lingkungan ,Perairan Depan Bengkalis, Perairan Perairan Depan Pakning, Perairan Depan Kondisi parameter lingkungan Pulau Padang. perairan di Perairan Bengkalis mempunyai karakteristik yang Suhu Perairan berbeda-beda. Bila dilihat dari Suhu perairan di perairan Selat pengelompokan masing-masing Bengkalis antarasatu stasiun dengan stasiun yang ditetapkan pada bagian stasiun lainnya dapat dilihat dari grafik berikut : Gambar 1. Suhu Perairan Selat Bengkalis dari Stasiun 1 Sampai Statiun 4 Secara keseluruhan suhu perairan perairan Bengkalis sangat tinggi, di lokasi penelitian tidak mengalami namun suhu tersebut baik untuk perbedaan yang mencolok dan masih kehidupan ikan sebagaimana mendukung untuk berjalannya dijelaskan oleh (Romimohtarto, aktifitas organisme perairan.. Namun 2002) bahwa suhu yang berkisar sebagaimana yang dijelaskan antara 27°C - 32°C baik untuk Herunadi (dalam Farita, 2006) kehidupan organisme perairan. bahwa suhu air laut dipengaruhi oleh Oksigen Terlarut (DO) Perairan cuaca, kedalaman air, gelombang, Oksigen terlarut merupakan salah waktu pengukuran, pergerakan satu faktor yang penting dalam konveksi, letak ketinggian dari muka kehidupan organisme untuk proses laut (altitude), upwelling, musim, respirasi.. Untuk melihat kondisi konvergensi, divergensi, dan oksigenterlarut antara bagian satu kegiatan manusia di sekitar perairan stasiun dengan stasiun lainya dapat, tersebut serta besarya intensitas terlihat pada Gambar grafik 3. cahaya yang diterima perairan. Walaupun suhu yang diterima di

Gambar 2. DO (Oksigen Terlarut) Perairan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Selanjutnya juga dijelaskan oleh Derajat Keasaman (pH) Perairan Salmin (2005), bahwa sumber utama Berdasarkan pengukuran di oksigen dalam suatu perairan berasal lapangan nilai pH pada masing- dari suatu proses difusi udara bebas masing stasiun tidak jauh berbeda. dan hasil fotosintesis organisme yang Rata-rata nilai pH pada masing- hidup dalam perairan tersebut. masing stasiun berkisar antara 7,15œ 7.71, terlihat pada Gambar grafik4.

Gambar 3. Derajat Keasaman (pH) Perairan Selat Bengkalis selama penelitian . Hal ini juga dijelaskan oleh Salinitas secara umum dapat Adriman (2000) bahwa nilai pH dikatakan sebagai jumlah kandungan perairan yang berkisar antara 4.0 - garam dari suatu perairan yang 11.0 masih berada dalam batas dinyatakan dalam permil („), toleransi kehidupan ikan. Salinitas Perairan

Gambar 4. Salinitas Perairan Selat Bengkalis selama penelitian Pada Gambar grafik 5, terlihat dengan stasiun lainnyaini. bahwa salinitas pada stasiun empat Salinitas juga berpengaruh sangat tinggi bila dibandingkan terhadap sebaran organisme. Menurut Nybakken (1992), bahwa Kecerahan Perairan salinitas merupakan faktor yang Kecerahan perairan adalah suatu sangat penting yang memberikan kondisi yang menunjukkan kemampuan kepada organisme kemampuan cahaya untuk menembus dalam beradaptasi dengan lapisan air pada kedalaman tertentu. lingkungan nya.

Gambar 5. Kecerahan Perairan Selat Bengkalis Kabupaten Bengkalis Stasiun 4 atau stasiun yang berada pemantulan cahaya oleh permukaan di didepan pulau padang menunjukan laut. kecerahan terendah dengan nilai Kekeruhan 87.80 cm. Kekeruhan menggambarkan sifat Seperti yang dinyatakan oleh optik air yang ditentukan Nybakken (1992), bahwa kecerahan berdasarkan banyaknya cahaya yang perairan dipengaruhi oleh absorpsi diserap dan dipancarkan oleh bahan- cahaya oleh air, panjang gelombang bahan yang terdapat dalam air. cahaya, padatan tersuspensi dan

Gambar 6. Kekeruhan Perairan Selat Bengkalis Kabupaten Bengkalis Dari gambar dapat dilihat bahwa Bahan yang menyebabkan air kekeruhan perairan depan pulau menjadi keruh termasuk: padang atau muara sungai siak ñ Tanah liat memperlihatkan kekeruhan yang ñ Endapan (lumpur) tinggi bila dibandingkan dengan ñ Zat organik dan bukan organik daerah yang telah di tetapkan sebagai yang terbagi dalam butir-butir stasiun penelitian ini disebabkan halus daerah in merupakan adanya muara ñ Campuran warna organik yang bisa sungai yang menghadap perairan dilarutkan tersebut. Kekeruhan adalah ukuran Kedalaman Perairan yang menggunakan efek cahaya Kedalaman perairan merupakan sebagai dasar untuk mengukur suatu kondisi yang menunjukkan keadaan air baku dengan skala NTU kemampuan organisme untuk (nephelo metrix turbidity unit) atau berinteraksi dengan cahaya, JTU (jackson turbidity unit) atau perbandingan kedalaman perairan FTU (formazin turbidity unit), Makin Selat Bengkalis terlihat pada Gambar tinggi kekuatan dari sinar yang grafik 8. terbesar, makin tinggi kekeruhannya.

Gambar 7. Kedalaman Perairan Selat Bengklis Kabupaten Bengkalis Hal ini sesuai dengan penjelaskan terubuk (Tenaulusa macrura) Ikan Ghalib (1996), bahwa perbedaan Biang (Setipinna sp), dan Ikan kedalaman perairan dipengaruhi oleh Lomek (Harpodon sp), Ikan Tenggiri keadaan topografi seperti bentuk (Cybium sp), Ikan Malung dasar perairan, arus dan adanya (Maraenesox sp), dan Ikan Senangin pasang surut. Kedalaman akan (Polynemus sp). mengalami perubahan setiap waktu Hasil tangkapan ikan adalah sebagai akibat proses alami itu jumah ikan tertangkap bisa dihitung sendiri dan adanya erosi, abrasi dengan jumlah ekor dan kilogram. pantai dan sedimentasi serta Dari hasil tangkapan ikan terubuk fenomena alam lainnya. selama penelitian yang telah Hasil Tangkapan dilakukan dapat dilihat dari gambar Jenis hasil tangkapan yang grafik 9 berikut : dominan tertangkap antara lain ikan Gambar 8. Hasil Tangkapan Ikan Terubuk selama Penelitian berlangsung. Dari hasil pencatatan hasil NTU sampai 15 NTU Kedalaman tangkapan ikan terubuk selama perairan berkisar antara 13 M sampai penelitian menunjukan pada bulan 20,50 M. Setelah dibandingkan Agustus menunjukan hasil tangkapan dengan literatur yang ada, maka tertinggi , ada pun keseluruhan hasil dapat disimpulkan bahwa kondisi tangkapan ikan terubuk dari keempat perairan Selat Bengkalis Kabupaten bulan tersebut adalah 3554 ekor, bila Bengkalis Provinsi Riau masih dibandingkan dengan penelitian sangat mendukung untuk proses sebelumnya jumlah ikan Terubuk kehidupan organisme yang berada di yang tertangkap hanya berjumlah dalamnya dan layak untuk 1060 ekor (Efizon, 2012). dilakukannya aktifitas penangkapan IV. Kesimpulan Dan Saran Ikan Terubuk dan budidaya ikan 4.1 Kesimpulan Terubuk. Berdasarkan hasil penelitian 4.2Saran di perairan Selat Bengkalis Dengan keterbatasan dalam Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau melakukan penelitian ini, masih ada yang terdiri dari beberapa stasiun satu faktor yang harus diketahui yang dijadikan sebagai daerah yaitu faktor biologi perairan. Maka, penangkapan ikan Terubuk penulis menyarankan untuk (Tanaoulusa Macrura) ditinjau dari dilakukannya penelitian lebih lanjut faktor fisika kimia perairan sebagai untuk mengetahui bagaimana kondisi berikut :Suhu perairan berkisar parameter perairan Selat Bengkalis antara 28,160C sampai ini ditinjau dari faktor biologi 29,810C.Oksigen terlarut (DO) perairan berkisar antara 5.28mg/1 DAFTAR PUSTAKA sampai 6.5 mg/l. Derajat keasaman Adriman. 2000. Kulitas Distribusi (pH) berkisar antara 7,26 sampai Spasial Karakteristik Fisika- 7.84.Salinitas perairan berkisar Kimia Perairan Sungai Siak antara 22,5„ sampai 29,5 „. Sekitar Kota . Kecerahan perairan berkisar antara Lembaga Penelitian 87.80 CM sampai 109.8 CM. Universitas Riau. 32 hal Kekeruhan perairan berkisar antara 5 (tidak diterbitkan). Efizon, D.2012. Model Pengelolan Perikanan Terubuk Tenualosa Macruraa Terpadu Dan Berkelanjutan Diperairan Bengkalis,Riau Ghalib, M. 1999. Oceannografi fisika.Fakultas Parikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.93 hlm (tidak diterbitkan). Nybakken, J.W.1992. biologi laut: suatu pendekakatan ekologis. Terjemahan : H. M Eidman,Koesoeboiono, D.G.Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo. Gremedia, Jakarta.456 hal. Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Ssatu Indikator Untuk Menetukan Kualitas Perairan. Jurnal Oseana Volume XXX nomor 3.hal 21-26