Karakteristik Pengguna Moda Transportasi Kereta Api Dan Bus Madiun-Surabaya

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Karakteristik Pengguna Moda Transportasi Kereta Api Dan Bus Madiun-Surabaya Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume IV Nomor 1 Maret 2020 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780 KARAKTERISTIK PENGGUNA MODA TRANSPORTASI KERETA API DAN BUS MADIUN-SURABAYA Ary Putra Iswanto¹, [email protected] Willy Artha Wirawan², [email protected] 1Manajemen Transportasi Perkeretaapian, 2Teknologi Mekanika Perkeretaapian Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun ABSTRAK Moda transportasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam percepatan pertumbuhan sosial ekonomi suatu wilayah. Surabaya adalah ibukota provinsi jawa timur dan merupakan salah satu kota terbesar di pulau jawa. Kota surabaya yang menyandang sebagai ibukota menyediakan berbagai sarana prasarana dalam upaya melayani masyarakat terutama dalam bidang transportasi. Beberapa moda transportasi yang berkembang di kota ini adalah kereta api dan bus dengan rute beberapa kota kecil yang berada di jawa timur. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui karakteristik masyarakat dalam penggunaan moda transportasi kereta dan bus dari arah Madiun-Surabaya. Penelitian ini menggunakan instrumen angket dengan teknik sampling Solvin, Issac micael dan Morgan, kemudian dilakukan analisis data menggunakan model deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui karakteristik masyarakat berdasarkan atribut harga banyak menggunakan transportasi bus, berdasarkan atribut ketepatan waktu memilih kereta dan berdasarkan hadway serta frekuensi cenderung sama. Kata Kunci: Karakteristik Moda, Kereta dan Bus, Madiun Surabaya ABSTRACT The mode of transportation is one very important factor in accelerating the socioeconomic growth of a region. Surabaya is the capital of East Java Province and is one of the largest cities on the island of Java. The city of Surabaya which bears as the capital provides a variety of infrastructure facilities in an effort to serve the community, especially in the field of transportation. Some of the modes of transportation that are developing in this city are trains and buses with routes in several small cities in East Java. In this study the authors wanted to know the characteristics of the community in the use of rail and bus transportation modes from the direction of Madiun-Surabaya. This study uses a questionnaire instrument with sampling techniques Solvin, Issac Michael and Morgan, then data analysis using descriptive models. From the results of the study, it is known that the characteristics of the community based on the price attribute mostly use bus transportation, based on the attribute of the timeliness of choosing a train and based on the hadway and the frequency tends to be the same. Keywords: Mode Characteristics, Trains and Buses, Madiun Surabaya memperlancar proses mobilisasi barang, jasa 1 PENDAHULUAN maupun sumberdaya manusia untuk berpindah dari Pengembangan transportasi bertujuan untuk wilayah satu ke wilayah lainya. menyediakan sebuah jasa transportasi yang aman, Moda transportasi dapat dijadikan sebagai pilihan nyaman, cepat, murah serta berkesinambungan masyarakat pada masing-masing individu sesuai untuk mendukung proses perkembangan untuk dengan kemampuanya dengan berbagai membangun sosial ekonomi pada wilayahnya. pertimbangan yang menjadikan kriteria masyarakat Adanya moda transportasi (udara, darat dan laut) dalam memilih transportasi. menjadiikan peran utama yang sangat begitu penting khusnya dalam mempersatukan bangsa dan 12 Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume IV Nomor 1 Maret 2020 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780 Banyaknya moda transportasi yang telah ada mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan seperti kenyamanan. Keamanan, pelayanan, maupun ketepatan sehingga banyak orang mempunyai alasan untuk memilih moda transportasi tersebut. Sehingga tercipta adanya kopetisi antara moda transportasi dengan memberikan harga, serta pelayanan yang lebih baik. Kereta api merupakan salah satu transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat karena berorientasi pada kepentingan publik. Moda ini mempunyai peran yang sangat penting dalam Gambar 1. Jalur Madiun-Surabaya membangun kehidupan sosial di bangsa indonesia sebagai pendistribusi barang maupun jasa ke tempat Tersedianya pilihan moda transportasi maka yang diinginkan oleh masyarakat dengan cepat, pengguna jasa transportasi menjadi lebih bisa mudah, efisien, kapasitas yang besar serta selektif dalam memilih moda mana yang paling keamanan yang lebih tinggi. menguntungkan untuk sarana pemenuhan Selain kereta api penggunaan moda transportasi kebutuhan. Waktu perjalanan, tarif, dan yang saat ini banyak digunakan adalah bus. Minat kenyamanan menjadi beberapa faktor penting masyarakat dalam penggunaan moda transportasi dalam menentukan moda mana yang digunakan. bus saat ini sedang berkembang dikarenakan adanya Hal ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan jalan tol yang menyebabkan jarak tempuh dan oleh pihak penyelenggara jasa transportasi terkait waktu perjalanan semakin pendek. Terdapat persaingan usaha. Adanya alternatif pilihan moda berbagai keunggulan dari moda transportasi bus transportasi, maka perlu dianalisis mengenai yang menyebabkan bus dapat menjadi primadona karakteriistik masyarakat dalam penggunaan moda bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, salah angkutan umum bus dan kereta api yang satunya adalah harga yang cukup terjangkau untuk menghubungkan kota Surabaya dengan Kota berbagai kalangan serta kapasitas angkut Madiun. penumpang yang cukup besar. 2 METODA PENELITIAN Surabaya adalah ibukota provinsi jawa timur dan merupakan salah satu kota terbesar di pulau jawa. Penelitian yang dilakukan pada karakteristik Kota surabaya yang menyandang sebagai ibukota masyarakat dalam penggunaan moda transportasi menyediakan berbagai keunikan yaitu sebagai kota kereta dan bus merupakan jenis penelitian deskriptif multi etnis yang kaya budaya. dengan penelitian yang dilakukan pada wilayah Madiun-Surabaya. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,110,187 Orang pada Tahun 2012, Kota Surabaya berkembang Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini sebagai Kota Metropolitan. Posisi strategis Kota merupakan data primer dan data sekunder. Data Surabaya sebagai pusat kegiatan ekonomi primer didapatkan dari hasil survey langsung di masyarakat membuatnya selalu dinamis dan banyak lapangan sesuai dengan kondisi yang ada serat dikunjungi oleh masyarakat dari kota sekitarnya pendapat langsung dari penumpang. Data primer seperti kota madiun seperti gambar 1. Jarak antara yang dibutuhkan berupa data penelitian mengenai kota madiun dengan surabaya sekitar 165 km (1) karakteristik social ekonomi yang meliputi usia, menjadikan berbagai pilihan penggunaan moda pendidikan, jenis kelamin, jenis pekerjaan, transportasi angkutan umum sangat berkembang penghasilan. (2) karakteristik perjalanan yang mulai dari kereta api, bus sampai dengan kendaraan meliputi maksud dan tujuan perjalanan, pemilihan pribadi. angkutan, alasan pemilihan moda transportasi, 13 Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume IV Nomor 1 Maret 2020 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780 biaya perjalanan, waktu tempuh perjalanan, diketahui bahwa informasi jumlah penumpang headway dan frekuensi perjalanan kereta Eksekutif per hari sebesar 2384 penumpang dan bus Eksekutif yang melakukan perjalanan dari Data sekunder adalah data eksisting yang bisa Kota Madiun ke Kota Surabaya sebesar 1700 digunakan sebagai bahan dan tambahan data dalam penumpang. Dari data diatas diperoleh bahwa penelitian adalah data yang diperoleh dari bagian populasi pengguna moda transportasi Kereta dan terkait pada suatu instansi. Data pendukung berupa Bus Eksekutif Sebesar 4084.917 penumpang jumlah penumpang yang menggunakan moda (Sumber data Statistik dan data Lapangan terminal transportasi Bus dan Kereta Api Eksekutif di Purbaya) Stasiun dan Terminal jalur Madiun Surabaya. Pada penenelitian ini dalam penentuan 2.1 Lokasi Penelitian jumlah sampel dilakukan dengan cara menghitung Pengambilan data dilakukan di terminal berdasarkan tiga pendekatan yaitu penghitungan keberangkatan Bus kota Madiun dan di dalam jumlah sampel pada tabel 1 menggunakan metode stasiun besar kota Madiun. Pengambilan data Solvin, metode Isaac dan Michael, serta dilakukan dengan memberikan angket kepada menggunakan metode Morgan dengan rumus penumpang dan wawancara berdasarkan kusioner sebagai berikut ini kepada responden yang telah atau pernah melakukan perjalanan dari Kota Madiun ke kota 1. Solvin Surabaya menggunakan transportasi Bus dan Kereta Api dalam kurun waktu yang tidak terlalu jauh dari n = N pengambilan data wawancara sehingga diperoleh 1 + N (e)2 sebaran yang merata. Sedangkan waktu pengambilan data dimulai dari pagi, siang dan sore. 2. Issac & Michael Sedangkan hari pengambilan data dilakukan pada hari jumat dan hari sabtu dimana pada hari tersebut s = λ2 . N . P . C diasumsikan bahwa pengguna moda transportasi d2 (N –1) + λ2 banyak melakukan aktifitas mobilisasi. 3. Krejcie & Morgan 2.3 Analisis Jumlah Sampel Banyak rumus pengambilan sampel penelitian yang n = X2 . N . P ( 1 – P ) telah digunakan dalam menentukan jumlah sampel (N–1) . d2 + X2 . P (1–P) sebuah penelitian. Pada prinsipnya penggunaan rumus-rumus penarikan penentuan sample Dari masing masing rumus diatas maka dapat penelitian digunakan untuk mempermudah teknis ditentukan sampel seperti pada table berikut pada data penelitian. Populasi pada penelitian terbilang sangat banyak dan wilayah populasi Tabel 1 Sampel terlalu luas, maka penggunaan rumus pengambilan Metode Hasil Perhitungan sample tertentu dimaksudkan untuk memperkecil Solvin 364 sampel jumlah dari pengambilan sampel atau Issac & Michael 323 sampel mempersempit
Recommended publications
  • Profil-Pejabat-DISHUB.Pdf
    PROFIL PEJABAT NAMA : TOHA MASHURI, S.Sos. MM. PANGKAT / GOL : Pembina Utama Muda / IVC JABATAN : Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar TEMPAT, TGL LAHIR : Trengalek, 19-02-1970 A. RIWAYAT JABATAN 1. Sekretaris Kelurahan Kembang Arum 2. PJ. Kepala Kelurahan Nglegok 3. PJ. Sekwilcam Wonotirto 4. Plt. Kepala kelurahan Jinglong 5. Sekretaris Kecamatan Sutojayan 6. Pj. Camat Sutojayan 7. Kepala Kelurahan Wlingi 8. Camat Selopuro 9. Camat Wates 10. Camat Udanawu 11. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja 12. Kepala Dinas Perhubungan B. SEJARAH PENDIDIKAN 1. Sekolah Dasar (SD) = SD Trnggalek 2. SMP = SMP Trenggalek 3. SMA = SMA Trenggalek 4. D III = STPDN Jatilanggor 5. S1 = Universitas Kadiri 6. S2 = Universitas Wijaya Putra Surabaya C. PENGHARGAAN YANG PERNAH DI RAIH 1. Satyalancana Karya Satya X Tahun PROFIL PEJABAT NAMA : Dra. SRI WAHYUNI, Msi. PANGKAT / GOL : Pembina Tingkat I / IV b JABATAN : Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar TEMPAT, TGL LAHIR : Blitar, 03 Februari 1968 A. RIWAYAT JABATAN 1. Pj. Kasi Kesejahteraan TMT. 29 Maret 1999 2. Seklur Kelurahan Srengat TMT. 05 Desember 2003 3. Pj. Kasi Kesos Kec. Udanawu TMT. 30 Juni 2005 4. Kasubag. Keuangan Sekretariat DPRD TMT . 15 Februari 2007 5. Kasubag. Keuangan Dishub Kab. Blitar TMT. 23 Agustus 2007 6. Kasubag. Keuangan Dishubkominfo TMT. 01 Februari 2009 7. Kepala Bidang Kominfo TMT. 27 Januari 2012 8. Sekretaris Dinas Kominfo TMT. 03 Januari 2017 9. Sekretaris DPMPTSP TMT. 01 April 2019 10. Sekretaris Dinas Perhubungan TMT. 11 Nopember 2019 B. SEJARAH PENDIDIKAN 1. Sekolah Dasar (SD) = SD Bendorejo, Kec. Udanawu 2. SMP = SMP Udanawu, Kec. Udanawu 3. SMA = SMAK Diponegoro Kota Blitar 4.
    [Show full text]
  • Mapping of Regional Inequality in East Java Province
    INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH VOLUME 8, ISSUE 03, MARCH 2019 ISSN 2277-8616 Mapping Of Regional Inequality In East Java Province Duwi Yunitasari, Jejeet Zakaria Firmansayah Abstract: The research objective was to map the inequality between regions in 5 (five) Regional Coordination Areas (Bakorwil) of East Java Province. The research data uses secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics and related institutions in each region of the Regional Office in East Java Province. The analysis used in this study is the Klassen Typology using time series data for 2010-2016. The results of the analysis show that: a. based on Typology Klassen Bakorwil I from ten districts / cities there are eight districts / cities that are in relatively disadvantaged areas; b. based on the typology of Klassen Bakorwil II from eight districts / cities there are four districts / cities that are in relatively disadvantaged areas; c. based on the typology of Klassen Bakorwil III from nine districts / cities there are three districts / cities that are in relatively lagging regions; d. based on the Typology of Klassen Bakorwil IV from 4 districts / cities there are three districts / cities that are in relatively lagging regions; and e. based on the Typology of Klassen Bakorwil V from seven districts / cities there are five districts / cities that are in relatively disadvantaged areas. Keywords: economic growth, income inequality, Klassen typology, regional coordination, East Java. INTRODUCTION Development inequality between regencies / cities in East East Java is an area of accelerated economic growth in Java Province can be seen from the average GRDP Indonesia. According to economic performance data distribution of Regency / City GRDP at 2010 Constant (2015), East Java is the second largest contributing Prices in Table 1.2.
    [Show full text]
  • Regional Cooperation in East Java Province, Indonesia: Selfishness and Necessity Ardhana Januar Mahardhani1,2*, Sri Suwitri3, Soesilo Zauhar4, Hartuti Purnaweni3
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 436 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences (BIS-HESS 2019) Regional Cooperation in East Java Province, Indonesia: Selfishness and Necessity Ardhana Januar Mahardhani1,2*, Sri Suwitri3, Soesilo Zauhar4, Hartuti Purnaweni3 1 Doctoral Programme of Public Administration, Diponegoro University, Semarang, Indonesia 2 Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ponorogo, Indonesia 3 Faculty of Social and Political Science, Diponegoro University, Semarang, Indonesia 4 Faculty of Administrative Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia *Corresponding author. Email: [email protected] ABSTRACT Regional cooperation among local government is a must for the efficient management of public administration. The state has been implementing regulations on such cooperation. However, there are regions which reluctant to cooperate, especially with the adjacent areas. This method used is the study of literature, this paper will conduct an in-depth exploration of collaborative activities in Selingkar Wilis in East Java Province. Selingkar Wilis consists of six regencies (Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, and Kediri). These areas are provincial strategic areas which will be developed into a new tourism destination. Moreover, according to the preliminary study there are some problems hampering such cooperation, due mainly to regional selfishness. Therefore, this paper shows various regional cooperation models that aims to illustrate the cooperation among regions. These efforts are a must for the better development management among Selingkar Wilis areas. From the results of the study in the model offered for inter-regional cooperation activities, what is appropriate is the joint secretariat, which consists of three components, namely the local government, the private sector, and the daily executive board.
    [Show full text]
  • Situation Update Response to COVID-19 in Indonesia As of 18 January 2021
    Situation Update Response to COVID-19 in Indonesia As of 18 January 2021 As of 18 January, the Indonesian Government has announced 917,015 confirmed cases of COVID-19 in all 34 provinces in Indonesia, with 144,798 active cases, 26,282 deaths, and 745,935 people that have recovered from the illness. The government has also reported 77,579 suspected cases. The number of confirmed daily positive cases of COVID-19 in Indonesia reached a new high during four consecutive days on 13-16 January since the first positive coronavirus case was announced by the Government in early March 2020. Total daily numbers were 11,278 confirmed cases on 13 January, 11,557 cases on 14 January, 12,818 cases on 15 January, and 14,224 cases on 16 January. The Indonesian Ulema Council (MUI) has declared the COVID-19 Vaccine by Sinovac as halal. The declaration was stipulated in a fatwa that was issued on 8 January. On 11 January, the Food and Drug Administration (BPOM) issued the emergency use authorization for the vaccine. Following these two decisions, the COVID-19 vaccination program in Indonesia began on 13 January, with the President of the Republic of Indonesia being first to be vaccinated. To control the increase in the number of cases of COVID-19, the Government has imposed restrictions on community activities from January 11 to 25. The restrictions are carried out for areas in Java and Bali that meet predetermined parameters, namely rates of deaths, recovered cases, active cases and hospitals occupancy. The regions are determined by the governors in seven provinces: 1.
    [Show full text]
  • Review of Interregional Cooperation of the Regions Around Mount Wilis in the Perspective of Statutory Regulations
    REVIEW OF INTERREGIONAL COOPERATION OF THE REGIONS AROUND MOUNT WILIS IN THE PERSPECTIVE OF STATUTORY REGULATIONS Widya Lestari, Aulia Buana, Mila Wijayanti, Wiwandari Handayani Email: [email protected] Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University ABSTRACT Interregional cooperation is an important consequence of the implementation of decentralization and regional autonomy policy in Indonesia. Cooperation is the government’s effort to overcome the limitedness and to optimize its potentials in order to implement regional development efficiently and effectively to realize society's welfare. The cooperation effort is done by six regencies (Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, and Kediri) around Mount Wilis - East Java to be able to mutually strengthen the process of development. The study aimed to review the implementation of regional development cooperation of the regions around Mount Wilis from the perspective of applicable statutory regulations. The result of the review was used to find the opportunities and challenges in the implementation of the interregional cooperation of the regions around Mount Wilis. The study used content analysis with a descriptive qualitative approach to elaborate on how the context of interregional cooperation according to statutory regulations was articulated in the cooperation performed. From the result of the review, were found some opportunities and challenges in the implementation of the interregional cooperation of the regions around Mount Wilis. The commitment of the regional governments of the six regencies, the Government of East Java, and the Central Government was an opportunity for cooperation. While the challenges faced were the implementation of institutional context and cooperation funding. The opportunity and challenge findings are expected to be material for evaluation of the implementation of the interregional cooperation of the regions around Mount Wilis for future improvement of cooperation.
    [Show full text]
  • Compilation of Manuals, Guidelines, and Directories in the Area of Intellectual Property (Ip) Portfolio Management
    DRAFT FOR DISCUSSION COMPILATION OF MANUALS, GUIDELINES, AND DIRECTORIES IN THE AREA OF INTELLECTUAL PROPERTY (IP) PORTFOLIO MANAGEMENT CUSTOMIZED FOR THE ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS (ASEAN) MEMBER COUNTRIES TABLE OF CONTENTS page 1. Preface…………………………………………………………………. 4 2. Mission Report of Mr. Lee Yuke Chin, Regional Consultant………… 5 3. Overview of ASEAN Companies interviewed in the Study……...…… 22 4. ASEAN COUNTRIES 4. 1. Brunei Darussalam Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management………………………. 39 Part II: Success Stories…………………………………………………. 53 4. 2. Cambodia Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management………………………. 66 Part II: Success Stories…………………………………………………. 85 4. 3. Indonesia Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management………………………. 96 Part II: Success Stories…………………………………………………. 113 4. 4. Lao PDR Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management………………………. 127 Part II: Success Stories…………………………………………………. 144 4. 5. Malaysia Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management………………………. 156 Part II: Success Stories…………………………………………………. 191 4. 6. Myanmar Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management………………………. 213 Part II: Success Stories…………………………………………………. 232 4. 7. Philippines Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management………………………. 248 Part II: Success Stories…………………………………………………. 267 4. 8. Singapore Part I: Listing of Manuals, Guidelines and Directories in the Area of Intellectual Property (IP) Portfolio Management……………………….
    [Show full text]
  • East Java – Bali Power Distribution Strengthening Project
    *OFFICIAL USE ONLY PT PLN (Persero) East Java – Bali Power Distribution Strengthening Project Environmental & Social Management Planning Framework (Version for Disclosure) January 2020 *OFFICIAL USE ONLY BASIC INFORMATION 1. Country and Project Name: Indonesia – East Java & Bali Power Distribution Strengthening Project 2. Project Development Objective: The expansion of the distribution network comprises erection of new poles, cable stringing, and installation of distribution transformers. 3. Expected Project Benefits: Construction of about 17,000 km distribution lines and installation of distribution transformers in East Java and Bali 4. Identified Project Environmental and Social Risks: Social Risks. It is envisaged that this project will require (i) use of no more than 0.2 m2 of land for installation of concrete poles and approximately 4m2 for installation of transformers (either in cabinet of between two concrete poles or on one pole); limited directional drilling (approx. 200-300m) to run cables under major roads and limited trenching (usually less than 500m) in urban environments, and (iii) possible removal of non-land assets (primarily trimming or felling of trees) for stringing of conductors. While restrictions on land use within the existing right of way apply, the land requirements for the distribution network (lines and transformers) are considered manageable with normal mitigation measures. Project activities will not (i) require land acquisition, (ii) cause physical or economic displacement; and/or (ii) result in adverse impacts to Indigenous Peoples groups and/or members of ethnic minorities. Environmental risks are principally induced by the establishment of the network across natural habitats and potential impact on fauna (in particular avifauna and terrestrial fauna susceptible to access the distribution lines or transformers such as monkeys or other tree dwelling scavenging animals that frequent semi urban environments), and the management of waste (e.g.
    [Show full text]
  • Gubernur Jawa Timur
    GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROVINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN MOBIL BUS UMUM DI PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya kebijakan baru mengenai penurunan harga Bahan Bakar Minyak dan sebagai upaya menjaga kesesuaian tarif dengan biaya operasional angkutan penumpang antar kota dalam Provinsi di Jawa Timur ; b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut diatas, perlu menetapkan Tarif Dasar dan Tarif Jarak Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi menggunakan Mobil Bus Umum di Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480). 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844). 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527). 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 4737). 5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 89 Tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Umum antar Kota Kelas Ekonomi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.52 Tahun 2006.
    [Show full text]
  • No KDPT Nama Perguruan Tinggi Kota WORKSHOP MEMBANGUN
    Lampiran surat Kepala LLDIKTI Wilayah VII nomor 1530/L7/SI/2019, tanggal 26 Juni 2019 DAFTAR PESERTA WORKSHOP MEMBANGUN JURNAL ONLINE BAGI PERGURUAN TINGGI DI LINGKUNGAN LLDIKTI WILAYAH VII TAHUN 2019 No KDPT Nama Perguruan Tinggi Kota 1 071046 Universitas Bojonegoro Bojonegoro 2 071050 Universitas Kanjuruhan Malang 3 071055 Universitas Lumajang Lumajang 4 071075 Universitas PGRI Banyuwangi Banyuwangi 5 071087 Universitas Wahidiyah Kediri 6 071089 Universitas Internasional Semen Indonesia Gresik 7 071090 Universitas Nahdlatul Ulama Blitar Blitar 8 071093 Universitas Billfath Gresik 9 072005 IKIP Budi Utomo Malang 10 072017 Institut Teknologi Kreatif Bina Nusantara Malang Malang 11 073028 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Nasional Jember Jember 12 073029 Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Jember 13 073056 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Koperasi Malang Malang 14 073102 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pemnas Indonesia Malang 15 073104 STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 16 073177 Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia Batu 17 073107 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tuban Tuban 18 073117 STMIK Cahaya Surya Kediri 19 073136 STIKES Bhakti Mulia Kediri 20 073167 STKIP Al Hikmah Surabaya Surabaya 21 073170 STKIP Modern Ngawi Ngawi 22 073173 STIKES Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo 23 073175 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa Jember 24 073179 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH. Bahaudin Mudhary Madura Sumenep 25 074002 Akademi Sekretari Dan Manajemen Indonesia Surabaya Surabaya 26 074014 Akademi Manajemen Koperasi Tantular Madiun
    [Show full text]
  • Report Title Report Title Report Titlea Review and Analysis of INOVASI’S Stocktake Study
    July 2017 Education Innovations in East Java Report title report title report titleA review and analysis of INOVASI’s stocktake study February 2019 1 Education Innovations in East Java INOVASI – Innovation for Indonesia’s School Children Ratu Plaza Office Tower 19th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 9, Jakarta Pusat, 10270 Indonesia Tel : (+6221) 720 6616 ext. 304 Fax : (+6221) 720 6616 http://www.inovasi.or.id February 2019 Cover photo courtesy of Palladium This report was prepared by INOVASI education consultants Rina Arlianti and Sheldon Shaeffer. The Governments of Australia and Indonesia are partnering through the Innovation for Indonesia’s School Children (INOVASI) program. INOVASI seeks to understand how to improve student learning outcomes in literacy and numeracy in diverse schools and districts across Indonesia. The first phase of the Program (AUD49 million) began in January 2016 and will continue until December 2019. Working with Indonesia’s Ministry of Education and Culture, INOVASI has formed partnerships with 12 districts in: West Nusa Tenggara; Sumba Island, East Nusa Tenggara; North Kalimantan; and East Java. INOVASI is an Australia–Indonesia Government Partnership – Managed by Palladium. 2 Education Innovations in East Java Education Innovations in East Java A Review and Analysis of INOVASI’s Stocktake Study February 2019 3 Education Innovations in East Java CONTENTS LIST OF TABLES AND FIGURES ................................................................ 5 LIST OF ACRONYMS ..................................................................................
    [Show full text]
  • World Bank Document
    31559 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Improving The Business Environment in East Java Improving The Business Environment in East Java Views From The Private Sector i i 2 Improving The Business Environment in East Java TABLE OF CONTENTS FOREWORD | 5 ACKNOWLEDGMENT | 6 LIST OF ABBREVIATIONS | 7 LIST OF TABLES | 9 LIST OF FIGURES | 10 EXECUTIVE SUMMARY | 11 I. BACKGROUND AND AIMS | 13 II. METHODOLOGY | 17 Desk Study | 19 Survey | 19 Focus Group Discussions | 20 Case Studies | 22 III. ECONOMIC PROFILE OF EAST JAVA | 23 Growth and Employment | 24 Geographic Breakdown | 27 Sectoral Breakdown | 29 East Java’s Exports | 33 IV. INVESTMENT AND INTERREGIONAL TRADE CONDITIONS IN EAST JAVA | 35 Investment Performance in East Java | 37 Licensing and Permitting | 40 Physical Infrastructure | 43 Levies | 45 Security | 48 Labor | 50 V. COMMODITY VALUE CHAINS | 53 Teak | 54 Tobacco | 63 Sugar cane and Sugar | 70 Coffee | 75 Salt | 82 Shrimp | 90 Beef Cattle | 95 Textiles | 101 VI. CONCLUSION AND RECOMMENDATIONS | 107 Conclusions | 108 General Recommendations | 109 Sectoral Recommendations | 111 APPENDIX I Conditions Of Coordination Between Local Governments Within East Java | 115 Bibliography | 126 2 3 4 Improving The Business Environment in East Java FOREWORD As decentralization in Indonesia unfolds and local governments assume increased responsibility for develo- ping their regions, it is encouraging to see positive examples around the country of efforts to promote eco- nomic cooperation among local governments and solicit private sector participation in policymaking. East Java Province is one such example. This report is the product of a series of activities to address trade and investment barriers and facilitate the initiation of East Java Province’s long-term development plan called Strategic Infrastructure and Develop- ment Reform Program (SIDRP).
    [Show full text]
  • Alamat Satker Se Jawa Timur No Nama Satker Alamat Telp 1 Kanwil Kementerian Agama Prov
    ALAMAT SATKER SE JAWA TIMUR NO NAMA SATKER ALAMAT TELP 1 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROV. JAWA TIMUR 2 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GRESIK JL. JA. SUPRAPTO NO. 39 GRESIK 031-3981681 3 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK KAB. GRESIK JL. RAYA METATU NO. 7 BENJENG 031-7993264 4 MADRASAH ALIYAH NEGERI GRESIK KAB. GRESIK JL. RAYA BUNGAH 46 GRESIK 61152 031-3949544 5 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KEDAMEAN KAB. GRESIK JL. RAYA KEDAMEAN NO. 52 GRESIK 61175 031-7911243 6 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KEDUNGSEKAR KAB. GRESIK JL. BALAI DESA NO. 01 031-7921292/71619912 7 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GRESIK KAB. GRESIK JL. RAYA METATU NO. 31 KEC. BENJENG GRESIK 031-7994837/7994838 8 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. MOJOKERTO JL. RA BASUNI 28 A 0321-321091 JL. RA BASUNI 28 A 0321-321092 9 MADRASAH ALIYAH NEGERI MOJOKERTO KAB. MOJOKERTO JL. RA. BASUNI 306 SOOKO MOJOKERTO 0321322468 10 MADRASAH ALIYAH NEGERI MOJOSARI KAB. MOJOKERTO JL. HASANUDDIN 38 MOJOSARI 0321-591253 11 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI BENDUNGAN JATI KAB. MOJOKERTO JL. RAYA JUBEL KM. 4 BENDUNGANJATI 12 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MEDALI KAB. MOJOKERTO JL. SUMPUT NO. 188 MEDALI KEC. PURI KAB. MOJOKERTO 0321-510948 13 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEDURI KAB. MOJOKERTO JL. HAMENGKU BUWONO 56 SEDURI MOJOSARI 0321-593217 JL. HAMENGKU BUWONO 56 SEDURI MOJOSARI 0321-593218 14 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANGSAL KAB. MOJOKERTO JL. PENDIDIKAN NO. 2 SUMBERTEBU BANGSAL 0321-592640 15 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DAWAR KAB. MOJOKERTO JL. ISMU ROHMAH NO. 01 GOGOR MADURESO DAWAR 0321-7223611 16 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MOJOKERTO KAB. MOJOKERTO JL. RAYA SAMBIROTO 112 KAB. MOJOKERTO 0321-327153 17 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MOJOSARI KAB.
    [Show full text]