Profil Desember 2018

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Profil Desember 2018 Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara “Terwujudnya PenyelenggaraanTransportasi Udara yang Andal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah” Andal : aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, jangkauan, mendukung pembangunan nasional. Berdaya saing : efisien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan, SDM yang profesional, mandiri dan produktif. Nilai tambah : kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta penciptaan lapangan kerja. Profil DJU Desember 2018 1 Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan; Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal, optimal dan terintegrasi; Mewujudkan iklim usaha bidang transportasi udara yang kompetitif dan berkelanjutan (sustainable); Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum. Profil DJU Desember 2018 2 Road Map to Zero Accident SAFETY SECURITY Menumbuhkan kepercayaan SERVICES masyarakat COMPLIANCE TUJUAN menuju ZERO ACCIDENT Kesenjangan 9 Rekomendasi EKKT REGULATOR, OPERATOR, MASYARAKAT Profil DJU Desember 2018 3 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN a. Menurunnya angka 1) Jumlah pedoman Dokumen 13 11 11 12 13 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 2. kecelakaan standar Sehingga selama periode 5 tahun perencanaan transportasi udara keselamatan dari tahun 2015 - tahun 2019 secara kumulatif menjadi 62 dokumen. transportasi udara Tahun 2015 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :2; DKP : 6 ; DNP : 3 Tahun 2016 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :4; DKP : 4 ; DNP : 1 Tahun 2017 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :4; DKP : 4 ; DNP : 1 Tahun 2018 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :5; DKP : 4 ; DNP : 1 Tahun 2019 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :5; DKP : 5 ; DNP : 1 DNP tahun 2015 : 1)PM Perhubungan Nomor PM 21 tahun 2015 tentang standar keselamatan penerbangan 2) PM Perhubungan Nomor PM 30 tahun 2015 tentang pengenaan sanksi administratif terhadap pelanggaran peraturan perundang- undangan di bidang penerbangan 3) PM Perhubungan tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil bagian 173 tentang perancangan prosedur penerbangan DKP : Terkait Pemeriksaan Kargo, Contingensy Plan, Training Kargo, Dangerous Good, Pengawasan Keamanan Penerbangan Nasional, KUPPU : Pedoman Standar Keselamatan, Pedoman Standar Pelayanan Profil DJU Desember 2018 4 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN a. Menurunnya angka 2) Jumlah tingkat Paket 239 208 132 135 131 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 917. kecelakaan kecukupan sarana Selama 5 tahun perencanaan dari tahun 2015 - transportasi udara dan prasarana tahun 2019, target kumulatif yang harus dicapai adalah 845 paket , sehingga pada akhir transportasi udara periode perencanaan pada tahun 2019 secara (fasilitas kumulatif terdapat 1762 paket (ditambah keamanan dan baseline tahun 2014). PKP-PK) Jumlah 53 44 42 37 36 peningkatan fasilitas pelayanan darurat Jumlah 186 164 90 98 95 peningkatan fasilitas keamanan penerbangan 3) Rasio kecelakaan Rasio 4.41 3.92 3.43 2.94 2.45 Kumulatif Angka target merupakan penurunan rasio transportasi udara secara kumulatif pada tiap tahunnya, sehingga pada AOC 121 dan pada akhir periode perencanaan di tahun 2019 harus menurunkan sampai rasio 2.45. AOC 135 dengan Kejadian tidak bisa dimasukkan dalam target, korban jiwa dan target merupakan rasio. pesawat rusak berat (<3 kejadian/1 juta flight cycle) Profil DJU Desember 2018 5 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN a. Menurunnya angka 4) Jumlah pesawat Pesawat 724 760 796 832 868 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah kecelakaan udara yang 724. Selama 5 tahun perencanaan dari transportasi udara memiliki sertifikat tahun 2015 - tahun 2019, target kumulatif yang harus dicapai adalah kelaikudaraan 3980 pesawat yang disertifikasi. -5 -5 -5 -5 -5 5) Rasio Air Traffic Rasio <3.8x10 <3.75x10 <3.7x10 <3.65x10 <3.6x10 Kumulatif Angka target merupakan penurunan Incident (<4 rasio secara kumulatif pada tiap kejadian dari tahunnya, sehingga pada akhir periode perencanaan di tahun 2019 harus 100.000 menurunkan sampai rasio < 3.6x10-5 pergerakan) 6) Jumlah unit Sertifikat 45 30 30 30 30 Tiap Tahun Data didapat dari Sertifikat organisasi Penyelenggara Pelayanan pelayanan Telekomunikasi Penerbnagan (171), Sertifikat Penyelenggara Pelayanan Lalu navigasi Lintas Penerbangan (172), sertifikat penerbangan yang penyelenggara perancangan prosedur memiliki sertifikat penerbangan (173), sertifikat penyelenggara pelayanan informasi aeronautika di bandar udara (175), dan sertifikat penyelenggara kalibrasi fasilitas penerbangan (AC 171-7) dan merupakan data penerbitan baru dan perpanjangan 7) Jumlah bandar Bandara 10 5 5 5 5 Tiap Tahun Angka target merupakan target yang udara yang akan harus di capai per tahunnya. Sehingga disertifikat pada tahun 2015- 2019 terdapat 30 bandara yang akan bersertifikat. Profil DJU Desember 2018 6 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN b. Menurunnya 8) Rasio terjadinya Rasio 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 Kumulatif Rumus yg digunakan : jumlah gangguan tindakan melawan Jumlah pengaktifan contingency plan keamanan dalam hukum yang pada bandara dengan jumlah penumpang >500 K/TH di bagi Jumlah penyelenggaraan mengaktifkan bandara dengan jumlah penumpang > transportasi udara program 500 K/H. penanggulangan Angka target merupakan penurunan keadaan darurat rasio secara kumulatif pada tiap keamanan tahunnya dari tahun sebelumnya, penerbangan sehingga pada akhir periode (contingency plan) perencanaan di tahun 2019 harus menurunkan sampai rasio 0.17 dengan pada kondisi jumlah gangguan keamanan ditiap darurat (merah) tahunnya adalah maksimal 5 pada bandar udara dengan jumlah penumpang di atas 500.000 penumpang per tahun Profil DJU Desember 2018 7 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN c. Meningkatnya 9) Jumlah pedoman Dokumen 10 5 5 5 5 Tiap Tahun Angka target merupakan target yang kinerja pelayanan standar pelayanan harus di capai per tahunnya, adanya sarana dan sarana dan penambahan 30 dokumen selama 5 tahun, Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah prasarana prasarana 10 sehingga pada tahun 2019 secara transportasi udara transportasi udara kumulatif menjadi 40 dokumen selama periode 5 tahun perencanaan (2015-2019) Tahun 2015 >> DBU : 2; DAU : 4; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 3 Tahun 2016 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 Tahun 2017 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 Tahun 2018 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 Tahun 2019 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 DNP tahun 2015 : 1) PM perhubungan tentang peraturan keselamatan Penerbangan sipil bagian 174 tentang pelayanan informasi meteorologi penerbangan 2) PM Perhubungan tentang standar waktu proses pelayanan, masa berlaku dan kewenangan penerbitan perizinan di bidang perhubungan udara 3) PM Perhubungan tentang peraturan keselamatan penerbangan sipil bagian 175 tentang pelayanan informasi aeronautika DKP :Tahun 2015 : Tata Cara Penangan pengangkutan barang berbahaya Tahun 2016 : Sertifikasi Kategori PKP-PK Profil DJU Desember 2018 8 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN c. Meningkatnya 10) Coverage area Persentase 80% 85% 90% 95% 100% Kumulatif Angka target merupakan kenaikan kinerja pelayanan pelayanan prosentase secara kumulatif pada tiap sarana dan transportasi udara tahunnya, sehingga pada akhir periode perencanaan di tahun 2019 coverage prasarana nasional area pelayanan mencapai 100% (pusat transportasi udara kota yang berpenduduk terkover oleh cakupan bandara) 11) Jumlah Kota 165 173 182 191 201 Kumulatif Angka target merupakan target yang kota/daerah yang harus di capai secara kumulatif pada tiap terhubungi tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 201 kota/daerah yang terhubungi d. Terpenuhinya 12) Jumlah personil Orang 74,988 78,737 82,674 86,808 91,148 Kumulatif Angka target merupakan target yang SDM transportasi penerbangan yang harus di capai secara kumulatif pada tiap udara dalam memiliki lisensi tahunnya dengan kenaikan sebesar 5% atau merupakan penjumlahan dari target jumlah tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir kompetensi sesuai priode perencanaan di tahun 2019 dengan terdapat 91.148 jumlah personel. Jumlah kebutuhan personel merupakan jumlah personel aparatur dan non aparatur 13) Jumlah inspektur Orang 832 918 1,002 1,083 1,151 Kumulatif Angka target merupakan target yang penerbangan harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan
Recommended publications
  • Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
    MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 40 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan Pasal 233 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan perlu dilakukan penataan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis di bidang penyelenggaraan bandar udara dalam Peraturan Menteri Perhubungan; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 176); 5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 1 6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014; 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 18/M. PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 8.
    [Show full text]
  • Profil Maret 2019 $
    Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara “Terwujudnya PenyelenggaraanTransportasi Udara yang Andal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah” Andal : aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, jangkauan, mendukung pembangunan nasional. Berdaya saing : efisien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan, SDM yang profesional, mandiri dan produktif. Nilai tambah : kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta penciptaan lapangan kerja. Profil DJU Maret 2019 1 Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan; Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal, optimal dan terintegrasi; Mewujudkan iklim usaha bidang transportasi udara yang kompetitif dan berkelanjutan (sustainable); Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum. Profil DJU Maret 2019 2 Road Map to Zero Accident SAFETY SECURITY Menumbuhkan kepercayaan SERVICES masyarakat COMPLIANCE TUJUAN menuju ZERO ACCIDENT Kesenjangan 9 Rekomendasi EKKT REGULATOR, OPERATOR, MASYARAKAT Profil DJU Maret 2019 3 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN a. Menurunnya angka 1) Jumlah pedoman Dokumen 13 11 11 12 13 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 2. kecelakaan standar Sehingga
    [Show full text]
  • Download Article (PDF)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 136 2nd International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2017) Study of Eco-Tourism in Marine Tourism Area Based on Community (case study: Iboih Beach) Mohammed Nawawiy Loebis1, Imam Faisal Pane2, Rizka Chairini3 Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Sumatera Utara, Padang Bulan, Medan 20155 Indonesia. Laboratory History, Theory and Criticsm of Architecture, Departement, Padang Bulan, Medan 20155 Indonesia. Email: [email protected] Abstract—Iboih Beach is one of the nautical tourism sites located in the city of Sabang. Is one of the marine tourism sites that began to be developed into Eco-tourism. The purpose of this research is very suitable to study the community to tourism on the beach based for marine tourism can be more developed. The benefits of tourism in Iboih beach will be optimally impacted positively and should be felt by the community. To find objective society thinking, researchers used the descriptive method with quantitative approach. The results of this study indicate the existence of public interest to tourism on the Iboih beach already community-based in economic aspects. This can be seen through the economic aspect that is influenced by the business opportunity in the field of tourism to the family income with sig.0,154 - 0,000; the improvement of regional economic quality with the value of sig.0,000-0,000; the maximum profit with the sig.0.110-0,000; and promising income with sig.0.128-0,000, and among those most closely related are aspects of regional economic quality because the significance value is an average of 0,000.
    [Show full text]
  • Gapura Annual Report 2017
    2017 Laporan Tahunan Annual Report PERFORMANCE THROUGH SERVICE & OPERATIONS EXCELLENCE DAFTAR ISI Table of Contents PERFORMANCE THROUGH SERVICE & PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN OPERATIONS EXCELLENCE 1 Management Discussion & Analysis 56 Tinjauan Bisnis dan Operasional IKHTISAR 2017 Business & Operational Review 58 2017 Highlights 2 Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review 64 Kinerja 2017 Tinjauan Keuangan 2017 Performance 2 Financial Review 80 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 4 TATA KELOLA PERUSAHAAN LAPORAN MANAJEMEN Corporate Governance 92 Management Report 6 Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting 103 Laporan Dewan Komisaris Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 8 Board of Commissioners 104 Laporan Direksi Direksi Report from the Board of Directors 14 Board of Directors 109 Komite Audit PROFIL PERUSAHAAN Audit Committee 119 Company Profile 22 Sekretaris Perusahaan Identitas Perusahaan Corporate Secretary 121 Company Identity 24 Manajemen Risiko Sekilas Gapura Risk Management 126 Gapura in Brief 26 Kode Etik Perusahaan Visi dan Misi Company Code of Conduct 130 Vision & Mission 28 Komposisi Pemegang Saham TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Shareholders Composition 30 Corporate Social Responsibility 136 Jejak Langkah Milestones 32 Bidang Usaha LAPORAN KEUANGAN Field of Business 36 Financial Statements 153 Produk dan Jasa Products & Services 38 DATA PERUSAHAAN Wilayah Operasi Corporate Data 207 Operational Area 40 Pertumbuhan GSE 2014-2018 Struktur Organisasi GSE Growth 2014-2018 208 Organizational
    [Show full text]
  • Useful Information for Trips to Indonesia
    USEFUL INFORMATION FOR TRIPS TO INDONESIA ARRIVAL IN INDONESIA BY AIR Indonesia is an archipelago so air travel is the most comfortable and efficient way to visit the country and its islands. Indonesia is one of Asia’s largest air hubs, so it is very well-connected to the rest of the world. Besides Sukarno Hatta Airport in Jakarta and Ngurah Rai Airport in Bali, also several other airports are served by direct international flights. Always consult your Exo travel consultant for routings, fares and flight availability to Indonesia. AIRLINES • International: Major airlines flying to Indonesia include ANA, Air china, Emirates, EVA Air, KLM, Cathay Pacific Airways, Korean Air, Lufthansa, Malaysia Airlines, Philippines Airlines, Qantas, Qatar Airways, Royal Brunei, Singapore Airlines and Thai Airways. • Domestic: Indonesia is served by many domestic airlines such as Garuda Indonesia, Lion Air, Merpati Airlines, Trans Nusa Airlines, Trigana Air and Air Asia Indonesia. We do strongly recommend flying the national carrier Garuda Indonesia. AIRPORT TAX Airport taxes for domestic and international flights are included in the airfares. There is no airport taxes payable upon departure anymore. ARRIVAL FORMALITIES Upon arrival in Indonesia. All visitors have to fill-in a customs declaration form (one per family if travelling together). This form is usually available in the aircraft, and also at the arrival hall prior to immigration and customs counters. If you have booked a transfer from Exo Travel we will provide you with the information on where to meet your guide/driver as well as a 24hour phone number to be used in case of emergency.
    [Show full text]
  • Agenda Item 4: Deficiencies in the Air Navigation Fields
    AGENDA ITEM 4: DEFICIENCIES IN THE AIR NAVIGATION FIELDS APANPIRG/14 4-1 Report on Agenda Item 4 Agenda Item 4: Deficiencies in the Air Navigation Field Report of the First Meeting of the Deficiency Review Task Force (DRTF) 4.1 The meeting was briefed on the first meeting of the Deficiency Review Task Force (DRTF/1) which was convened from 22 – 23 July 2003 and attended by ten (10) members from Australia, Hong Kong (China), Fiji, India, Malaysia, Singapore, IATA, IFALPA and IFATCA. 4.2 The meeting recalled that APANPIRG/13 considered the need to develop a supplement to the Uniform Methodology for Identification, Assessment and Reporting of Air Navigation Deficiencies in order to provide guidance in identifying and evaluating deficiency. It was noted that the existing Methodology does not clearly specify what subjects or requirements, including SARPs, should be considered when PIRGs develop a list of deficiencies and this has been left at the discretion of the PIRGs. Another problem was the lack of precise procedures for validation and assessment of the reported deficiencies as well as for monitoring of the corrective actions. In view of the above, APANPIRG/13 agreed to the setting up of a Task Force to assist APANPIRG and the Secretariat in progressing the work on management of deficiencies. 4.3 The meeting was apprised on the single definition of deficiency as approved by the Council on 30 November 2001 and its broad definition, which now included elements of regularity and efficiency. During the discussions that subsequently ensued, comments were raised as to what constitute regularity and efficiency as these were, in some instances, arbitrary and subjective.
    [Show full text]
  • This Keyword List Contains Pacific Ocean (Excluding Great Barrier Reef)
    CoRIS Place Keyword Thesaurus by Ocean - 3/2/2016 Pacific Ocean (without the Great Barrier Reef) This keyword list contains Pacific Ocean (excluding Great Barrier Reef) place names of coral reefs, islands, bays and other geographic features in a hierarchical structure. The same names are available from “Place Keywords by Country/Territory - Pacific Ocean (without Great Barrier Reef)” but sorted by country and territory name. Each place name is followed by a unique identifier enclosed in parentheses. The identifier is made up of the latitude and longitude in whole degrees of the place location, followed by a four digit number. The number is used to uniquely identify multiple places that are located at the same latitude and longitude. This is a reformatted version of a list that was obtained from ReefBase. OCEAN BASIN > Pacific Ocean OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Albay Gulf > Cauit Reefs (13N123E0016) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Albay Gulf > Legaspi (13N123E0013) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Albay Gulf > Manito Reef (13N123E0015) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Albay Gulf > Matalibong ( Bariis ) (13N123E0006) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Albay Gulf > Rapu Rapu Island (13N124E0001) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Albay Gulf > Sto. Domingo (13N123E0002) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Amalau Bay (14S170E0012) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > Amami-Gunto > Amami-Gunto (28N129E0001) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > American Samoa > American Samoa (14S170W0000) OCEAN BASIN > Pacific Ocean > American Samoa > Manu'a Islands (14S170W0038) OCEAN BASIN >
    [Show full text]
  • Waypoint Report: Malaysian Aviation Industry Outlook
    WAYPOINT WAYPOINT MALAYSIAN AVIATION INDUSTRY OUTLOOK DECEMBER 2019 KEY HIGHLIGHTS Robust passenger traffic growth in 2020 For the first six months of 2019, passenger traffic grew by 5.2% YoY (1H18: 3.3% YoY) to 53.1mn, where domestic traffic registered a strong growth of 9.1% YoY on the back of domestic seat capacity growth of 7.8% YoY. This was slightly higher than MAVCOM’s initial expectation of domestic seat capacity growth of 7.3% YoY for 2019. Additionally, passenger traffic at non-KUL airports grew by 9.8% YoY ahead of KUL’s growth of 2.0% YoY. MAVCOM revised its 2019 passenger traffic growth forecast to 6.4% – 7.0% YoY (previous: 2.9% – 4.1% YoY) which translates into 109.1mn – 109.7mn passengers (2018: 102.5mn). For 2020, passenger traffic is anticipated to grow between 5.0% YoY and 6.0% YoY as demand is expected to be supported by domestic seat capacity growth of 3.2% YoY. Higher tourist arrivals by air in 2019 In 1H19, tourist arrivals by air into Malaysia increased by 0.4mn to 4.8mn, which corresponded to an 8.8% YoY growth. The share of total tourist arrivals by air increased to 36.0% (1H18: 34.7%). Similarly, total tourist arrivals increased by 4.9% YoY to 13.4mn (1H18: -1.7% YoY) for the same period. This was attributable to higher tourist arrivals from Indonesia, China, and Thailand, which offset a decline in tourist arrivals from Singapore and Brunei. Collectively, these five countries made up 78.0% of the total tourist arrivals of 13.4mn in 1H19.
    [Show full text]
  • Entering and Exiting Indonesia on a Free Visa
    ENTERING AND EXITING INDONESIA ON A FREE VISA AIRPORTS you can arrive and depart from (29 in total): 1. Aceh, Maimun Saleh Airport (SBG) 2. Aceh, Sultan Iskandar Muda International Airport (BTJ) 3. Bali, Ngurah Rai International Airport (DPS) 4. Bangka-Belitung, H.A.S. Hanandjoeddin Airport (TJQ) 5. Batam, Hang Nadim International Airport (BTH) 6. Java, Bandung, Husein Sastranegara International Airport (BDA) 7. Java, Jakarta, Halim Perdana Kusuma International Airport (HLP) 8. Java, Jakarta, Soekarno-Hatta International Airport (CGK) 9. Java, Semarang, Ahmad Yani International Airport (SRG) 10. Java, Solo, Adi Sumarmo International Airport (SOC) 11. Java, Surabaya, Juanda International Airport (SUB) 12. Java, Yogyakarta, Adi Sucipto International Airport (JOG) 13. Kalimantan (East), Balikpapan, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Airport (BPN) 14. Kalimantan (North), Tarakan, Juwata International Airport (TRK) 15. Kalimantan (West), Pontianak, Supadio International Airport (PNK) 16. Kupang, El Tari International Airport (KOE) 17. Lombok, Lombok Praya International Airport (LOP) 18. Maluku, Ambon, Pattimura Airport (AMQ) 19. Papua, Biak, Frans Kaisiepo International Airport (BIK) 20. Papua, Merauke, Mopah Airport (MKQ) 21. Papua, Timika, Mozes Kilangin Airport (TIM) 22. Riau, Pekanbaru, Sultan Syarif Kasim II International Airport (PKU) 23. Sulawesi (North), Manado, Sam Ratulangi International Airport (MDC) 24. Sulawesi (South), Makassar, Hasanuddin International Airport (UPG) 25. Sumatra (North), Kualanamu International Airport (KNO) 26. Sumatra
    [Show full text]
  • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Kantor
    Perum LPPNPI Kantor Pusat Perum LPPNPI Gedung AirNav Indonesia Address: Jl. Ir. H. Juanda No.1 Tangerang 15121 Banten - Indonesia Phone: +62 21 5591 5000 Fax: +62 21 5591 5100 Email: [email protected] Website: www.airnavindonesia.co.id Laporan Tahunan 2015 Annual Report LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2015 Laporan Tahunan Annual2015 Report Striving Best for Improved Safety and Services 2015 Perum LPPNPI Indonesia’s Single Air Navigation Service Provider Striving Best for Improved Safety and Services SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB DISCLAIMER Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, dan tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai komitmen Perum LPPNPI dalam melaksanakan amanat perundang-undangan serta peraturan yang berlaku. Data-data yang termuat di dalam laporan ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan aktual Perusahaan. Laporan Tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang serta lingkungan bisnis Perusahaan. Perum LPPNPI tidak menjamin bahwa dokumen- dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan Tahunan ini memuat kata "Perum LPPNPI", “AirNav Indonesia” dan “Perusahaan” yang didefinisikan sebagai Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia yang menjalankan bisnis dalam bidang pelayanan navigasi penerbangan. Adakalanya kata “kami” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia secara umum. This annual report contains financial condition, operation results, projections, plans, strategies, policy, as well as the Company’s objectives, which is classified as the commitment of Perum LPPNPI to conform to the applicable laws and regulations. Data presented in this report may change according to the actual development of the Company.
    [Show full text]
  • Useful Information for Trips to Indonesia
    USEFUL INFORMATION FOR TRIPS TO INDONESIA CONTENTS: ARRIVAL BY AIR 3 AIRLINES 3 AIRPORT TAX 3 ARRIVAL FORMALITIES 3 ATMs 3 BUSINESS HOURS 4 CLOTHING 4 CREDIT CARDS 4 ELECTRICITY 4 ENTERTAINMENT 4 FOOD 4 HEALTH 5 INTERNET 5 LANGUAGE 5 MONEY 5 POSTAL MAIL 5 PUBLIC HOLIDAYS 6 Jan-18 www.exotravel.com/trade 1 | Page RELIGION 6 SAFETY 6 SHOPPING 6 TELEPHONE 6 TIME 6 TIPPING 7 TRAFFIC & DRIVING 7 TRANSPORTATION (PUBLIC) 7 PHOTOGRAPHY, FILMING & DRONES 7 VISA 7 WATER 12 WEATHER 12 Jan-18 www.exotravel.com/trade 2 | Page ARRIVAL BY AIR Indonesia is an archipelago so air travel is the most comfortable and efficient way to visit the country and its islands. Indonesia is one of Asia’s largest air hubs, so it is very well-connected to the rest of the world. Besides Sukarno Hatta Airport in Jakarta and Ngurah Rai Airport in Bali, also several other airports are served by direct international flights. Always consult your Exo travel consultant for routings, fares and flight availability to Indonesia. AIRLINES Indonesia’s air access from abroad and the domestic route network are constantly improving. While the national carrier Garuda Indonesia offers excellent services and operates its fleet on international safety standards, there are a number of airlines that are EU-blacklisted. We do strongly recommend flying the national carrier Garuda Indonesia and will always include those flights into our proposal where domestic flights are required an air access to a destination is possible with Garuda Indonesia. In any other case, we would always inform of the airline options to access for example more remote areas, and on the status of the respective airlines.
    [Show full text]
  • Modul Tata Operas Darat
    Modul Mata Kuliah TATA OPERASI DARAT Modul Mata Kuliah TATA OPERASI DARAT (Ground Handling) Oleh : Arthur Lumataw, SE, MM. POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN PARIWISATA Arthur Lumataw, SE, MM. Modul Mata Kuliah TATA OPERASI DARAT KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Modul Mata Kuliah Tata Operasi Darat (Ground Handling) ini sebagai bagian dari ketersediaannya referensi buku untuk program studi, khususnya Usaha Perjalanan Wisata (UPW), yang hingga selesainya buku ini, referensi buku untuk program studi ini sangatlah minim di pasaran umum. Mata kuliah Tata Operasi Darat (Ground Handling) adalah sangat penting bagi mahasiswa program studi Usaha Perjalanan Wisata, sebab Mata Kuliah ini menyajikan materi berupa penanganan penumpang dan barang sejak membeli/memesan tiket hingga tempat tujuan serta perawatan pesawat ketika di bandara untuk menjamin keselamatan penerbangan/perjalanan. Diharapkan buku ini dapat dijadikan salah satu referensi dan memberi arti bagi mahasiswa Politeknik Negeri Manado khususnya, masyarakat yang membutuhkan pada umumnya, terutama dalam hal sebagai alat bantu pada kegiatan belajar mengajar. Penulisan buku ini disadari bahwa masih jauh dari kesempurnaannya, kritik dan saran yang sifatnya membangun kearah perbaikan penulisan, disampaikan terima kasih. Manado, 9 Januari 2019 Penulis Arthur Lumataw, SE, MM. Modul Mata Kuliah TATA OPERASI DARAT RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Jurusan : Pariwisata Program Studi : Usaha Perjalanan Wisata Mata Kuliah : Tata Operasi Darat (Ground Handling) Kode Mata Kuliah : 6323232 Semester : II (dua) Jumlah SKS : 2 (dua) SKS Dosen Pengampu : Arthur Lumataw, SE, MM. A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa, karena mata kuliah ini sangat berhubungan erat dengan program studi usaha perjalanan wisata.
    [Show full text]