Potensi Ancaman Asimetris Pada Foreign Fighter Returnees di Potential Asymmetrical Threats from Foreign Fighter Returnees in Indonesia Taufik Akbar*, Pujo Widodo**, Syaiful Anwar*** *Pusat Studi Peperangan Asimetris Universitas Pertahanan [email protected] **Dosen Fakultas Strategi Universitas Pertahanan [email protected] ***Dosen Fakultas Strategi Universitas Pertahanan [email protected] Riwayat Artikel Abstract Diterima: 27 Februari 2020 After the defeat of the Islamic State of Iraq and (ISIS) by the attack of the United Direvisi: 30 September 2020 States coalition forces in Baghouz, the Foreign FighterS who joined ISIS surrendered Disetujui: 5 Oktober 2020 and were captured by the Syrian Democratic Force (SDF). It resulted in a wave of doi: 10.22212/jp.v11i2.1770 returnees of Foreign Fighters, of which among the destinations was Indonesia. The return of Indonesian foreign fighters from Syria will bring potential asymmetric threats to Indonesia, which include the acts of terrorism. The main problem in this regard is the nature of the potential threat posed by these foreign fighter returnees in Indonesia, which the study seeks to analyze using a qualitative method with a phenomenological approach. The data collection was carried out through interviews and document studies, which were then analyzed with Miles, Huberman, and Saldana’s analysis technique in 2014. The study employs the concept of foreign fighters and asymmetrical threats, and results of the research indicate that the potential threat of foreign fighter returnees in Indonesia comes in the ability of military returnees, an increase in international networks, movement of war zones (Darul Harb), lone wolf attack tactics and indoctrination of violent extremism. Keywords: Threats; Foreign Fighter; ISIS; Returnees; Indonesia. Abstrak Pasca kekalahan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) oleh gempuran pasukan koalisi Amerika Serikat di Baghouz, Foreign Fighter yang tergabung ke dalam ISIS menyerah dan tertangkap oleh pasukan Syria Democratic Force (SDF). Dampaknya ialah muncul gelombang kembalinya (returnees) Foreign Fighter, salah satu tujuannya ialah ke Indonesia. Kembalinya foreign fighter Indonesia dari Suriah akan membawa potensi ancaman asimetris bagi Indonesia seperti aksi teror. Hal tersebut memunculkan pertanyaan bagaimana potensi ancaman yang ditimbulkan dari foreign fighter returnees di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk potensi ancaman pada foreign fighter returnees di Indonesia dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi dokumen, selanjutnya dianalisa dengan teknik analisis Miles, Huberman dan Saldana tahun 2014. Penelitian ini menggunakan konsep foreign fighter dan ancaman asimetris yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa potensi ancaman foreign fighter returnees di Indonesia ialah kemampuan militer returnees, kekuatan jaringan internasional, perpindahan wilayah perang (darul harb), taktik serangan lone wolf dan indoktrinasi ekstremisme kekerasan. Kata kunci: Ancaman; Foreign Fighter; ISIS; Returnees; Indonesia.

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 183 Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan Menteri Pertahanan Indonesia, oleh The Soufan Group dari 2014 hingga Ryamizard Ryacudu dalam buku putih 2015 2015 didapati jumlah orang-orang yang memandang bahwa terorisme merupakan bergabung dengan ISIS dari masing-masing ancaman nyata (ancaman faktual) sehingga negara dunia. Jumlah yang didapatkan saat ini Indonesia bukan menghadapi tersebut bersumber dari pernyataan resmi ancaman militer atau perang konvensional, pemerintahan masing-masing negara tetapi ancaman nir-militer atau perang non- maupun pernyataan yang dikeluarkan konvensional yang sering disebut Asymmetric dari PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa). Warfare. Hampir semua negara di dunia saat Banyaknya orang yang bergabung dengan ini masih menghadapi ancaman terorisme ISIS dapat kita lihat pada gambar di bawah baik yang berupa separatisme wilayah ini. maupun kegiatan anarkis jaringan teror Walaupun peperangan terjadi di Internasional diantaranya aksi kelompok Negara Irak dan Suriah tetapi ISIS Al-Qaeda berupa bom bali 1 di Indonesia, berhasil memprovokasi, mengajak, Islamic State Iraqy And Syria (ISIS) di Suriah menarik perhatian dari seluruh dunia yang Timur Tengah dan Islamic State (IS) berupa mempunyai pandangan ideologi sama Insurjensi Moro di Filipina. Ancaman teror dengan mereka. Perserikatan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara saat ini terbagi menjadi dua (PBB) menyampaikan militan ISIS memiliki generasi teror yaitu ancaman jaringan teror 300 ribu kombatan asing (Foreign Fighter) Al-Qaeda dan ancaman jaringan teror ISIS. yang berasal dari seratus negara2. Bahkan Ancaman tersebut menjadi permasalahan Kepolisian Negara Republik Indonesia bagi pembangunan nasional dan kehidupan menyatakan bahwa ada 671 Warga Negara bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia yang ikut bergabung dengan ISIS terhadap negara-negara Asia Tenggara. Menurut Buku Putih Pertahanan 2 Amanda Hodge dan Nivell Rayda, “Surabaya Indonesia, terorisme sebagai salah satu bombings: Police comb apartment after ISIS family ancaman bagi Indonesia merupakan isu attacks.” The Australian, 17 Mei 2018, diakses 24 Juli penting dalam keamanan global dimana para 2019, https://www.theaustralian.com.au/news/worl/ isis-family-bombschurches-kills-11-asindonesias- pelakunya memanfaatkan teknologi informasi christian-communityterrorised/newsstory/54a5c0f8 melalui jejaring sosial untuk menguatkan 1cacf190360cda604f9b8b69, jaringan globalnya serta mendapatkan dukungan finansial, persenjataan, dan juga tempat berlindung1. Sejalan dengan itu pula, pada tahun 2014 IS (Islamic State) menyebar ke beberapa bagian Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Asia, khususnya di Asia Tenggara. Jadi, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini ialah terorisme generasi ketiga dengan kembalinya (returnees) foreign fighter dari Timur Tengah ke negara asal mereka.

1 Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Buku Sumber: The Soufan Group, 2017 Putih Pertahanan Indonesia. (Jakarta: Kementrian Gambar 1. Sebaran Foreign Fighter Pertahanan RI, 2015), 37-38. Berdasarkan Regional

184 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... untuk menjadi foreign fighter.3 Banyaknya gelombang foreign fighter returnees seperti WNI yang menjadi foreign fighter bergabung pada tabel 1. dengan ISIS menimbulkan ancaman soal Menurut Ryamizard Ryacudu ancaman merebaknya fenomena ekstremisme global kekerasan-ekstremisme di Asia Tenggara dan meluasnya ruang lingkup geografis para telah berkembang dalam dua fase yang militan dari negara-negara Asia Tenggara berbeda yakni fase sentris Al-Qaeda dan khususnya potensi ancaman pada stabilitas Islamic State-sentris. Selama fase Al-Qaeda- keamanan nasional Indonesia. sentris, sebanyak 400 foreign fighter dari Di Asia Tenggara, khususnya warga wilayah Asia Tenggara pernah menuju ke negara yang menjadi foreign fighter Afghanistan dan Pakistan di mana mereka di Suriah berjumlah 102 dan 40 diantaranya mendapatkan pelatihan dan pengalaman tewas dalam pertempuran sedangkan 62 tempur sebelum kembali ke negaranya5. lainnya tersebar di beberapa wilayah di Para kombatan ini terbentuk dari Jemaah Suriah. Malaysia berencana memulangkan Salafiyyah di Thailand, Kumpulan Militan 29 warganya diantara 8 anak-anak.4 Data Malaysia (KMM), Kelompok tersebut di ambil dari beberapa sumber (ASG) di Filipina, dan di Soufan Group untuk membandingkan (JI) di Singapura dan Indonesia. Hal ini juga jumlah foreign fighter di Asia Tenggara, terjadi pada foreign fighter returnees ISIS yang khususnya Malaysia dan Indonesia. Hal kembali ke negara asalnya dan melakukan ini untuk menggambarkan seberapa besar aksi bom bunuh diri seperti bom Paris potensi ancaman returnees di wilayah Asia tahun 20156. Adanya foreign fighter returnees Tenggara. Selain wilayah Asia Tenggara, akan menjadi ancaman yang potensial jika kenyataannya Uni Eropa juga menghadapi sewaktu-waktu mereka dapat memindahkan darul harb-nya ke wilayah Asia Tenggara. 3 Ambaranie Nadia Kemala Movanita, “671 orang WNI Bergabung Dengan Kelompok Teroris di Irak Para pemimpin ASEAN dan dan Suriah.” Kompas.com, 20 September 2017, internasional memperingatkan potensi diakses 20 Desember 2019, https://nasional.kompas. ancaman foreign fighter returnees dari Suriah com/read/2017/09/20/07582791/671-orang-wni- dan Irak terhadap stabilitas dan keamanan bergabung-dengan-kelompok-teroris-di-irak-dan- suriah?page=all regional. Pengalaman ideologis dan 4 T.N Alagash, “Bringing Home Malaysians Held kekerasan mereka dapat mempengaruhi in Syria could be Tough”, New Straits Times, 30 orang-orang di wilayah Asia Tenggara7. Januari 2020, diakses 20 Agustus 2020. https:// Meskipun tidak semua returnees berpotensi www.msn.com/en-my/news/national/bringing- melakukan serangan kekerasan di home-malaysians-held-in-syria-could-be-tough/ar- BBZtkPs?srcref=rss. wiliyahnya. Saat ini, sebagian foreign fighter returnees yang memiliki pengalaman tempur Tabel 1. Data Foreign fighter returnees 5 Ryamizard Ryacudu, “Terrorism in Southeast Asia: The Negara-Negara Uni Eropa Need for Joint Counter-Terrorism Frameworks” Jurnal Negara Deportan Returnees ICPVTRRSIS NTU, (Vol 10 November 2018): 1. Belgia 413 125 6 Rukmini Callimachi, “How ISIS Built the Machinery Denmark 145 67 of Teror Under Europe’s Gaze.” New York Times. Prancis 1910 225 29 Maret 2016. Diakses pada 20 Desember 2019. Jerman 960 300 https://www.nytimes.com/2016/03/29/world/ Belanda 280 50 europe/isis-attacks-paris-brussels.html. Kerajaan Inggirs 850 425 7 Tia M Kibtiah, “Mobilization and Movements of Total 4558 1192 Foreign Fighters from Southeast Asia to Syria and Sumber: Soufan Center Group, 2017 Iraq.” Journal Asian Studies, (Vol 4 No.1): 79-86.

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 185 dan ideologi ekstremisme dapat dimobilisasi Kemudian muncul permasalahan untuk melakukan serangan di Asia Tenggara. bahwa warga negara Indonesia yang Sama halnya dengan Jamaah Islamiah yang tergabung ke dalam ISIS tetapi masih anggotanya memiliki pengalaman tempur memiliki paspor berarti belum kehilangan dari perang Afghanistan. Bahkan saat ini, status kewarganegaraannya. Sesuai dengan Indonesia dihadapkan dengan kekuatan Undang-Undang Kewarganegaraan, yang jauh lebih asimetris terkait ideologi dan seseorang akan kehilangan kewarganegaraan pelatihan militer serta metode serangan. apabila menjadi warga negara lain Hal ini dibuktikan dengan interaksi atau bergabung dengan tentara asing. Bahrun Naim dengan para pelaku serangan Kenyataannya ISIS hanyalah kelompok bom Thamrin 2016 dan mengajarkan ekstrimis yang bukan sebuah negara yang pelatihan militer melalui media internet diakui dunia. Di sisi lain, pro-kontra yang kemudian di adopsi oleh DYN salah muncul dimana Pemerintah Indonesia tidak seoarang returnees dari Taiwan8. memiliki alasan yang cukup kuat untuk tidak Namun demikian, di sisi lain beberapa memulangkan Warga Negara Indonesia returnees mengharapkan adanya reintegrasi ke yang terpapar paham ekstremisme sehingga dalam masyarakat dengan proses rehabilitasi dan berangkat ke Suriah. Mereka tidaklah pendampingan psikologis. Ditambah lagi tidak masuk kategori pengungsi yang diatur dalam semua foreign fighter returnees harus diperlakukan hukum internasional11. sebagai ekstremis seumur hidupnya, namun Padahal Abdul Karim Omar, kepala semestinya mereka dapat dihargai sebagai urusan luar negeri pemerintahan Rojava- anggota masyarakat pada umumnya9. Padahal Kurdi, menyatakan jumlah foreign fighter Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan anggota keluarga ISIS terus meningkat dan Keamanan (Menkopolhukam) 2014- sejak akhir Februari 2019. Otoritas Kurdi 2019 dalam merespon wacana pemulangan kewalahan menangani pengungsi ISIS dari WNI (foreign fighter Indonesia) yang berada di warga negara asing itu. Ia meminta negara- camp Al-Hol membentuk tim khusus dengan negara asal untuk memulangkan mereka Kemenkopuhukam sebagai vocal point. Wiranto karena dianggap menjadi beban otoritas berpendapat bahwa dalam menyelesaikan Kurdi. Desakan agar negara-negara asal permasalahan ini tidak mungkin bekerja untuk menerima kembali foregin fighter sendiri, sehingga penting untuk membentuk ISIS diserukan juga oleh Presiden Amerika task force dari berbagai kementerian terkait10. Serikat Donald Trump, tapi banyak ditolak oleh negara-negara Eropa, termasuk 8 Direktori Mahkamah Agung RI, “Kejahatan 12 Terhadap Keamanan Negara Putusan PN Jakarta pemerintahan Inggris . Kendalanya adalah Timur No 395/PID.SUS/2017/PN.JKT.TIM.” Indonesia tidak mengakui SDF sebagai tanggal 25 Agustus 2017, diakses 12 Oktober 2019 https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/ 11 Chaidar Abdullah, “Pencabutan Kewarganegaraan putusan/208c80a8bf1496b51fc6aa2ada290242.html Simpatisan ISIS Kebijakan Kontraproduktif.” 9 Charles Lister, Returning Foreign Fighters: Antaranews. 27 September 2019, di akses pada 20 Criminalization or Reintegration, (Washington: Desember 2019, https://www.antaranews.com/ Brookings Institution, 2015). 7. berita/1084826/pencabutan-kewarganegaraan- 10 Santoso Bangun, “Soal Pemulangan WNI Eks ISIS di simpatisan-isis-kebijakan-kontraproduktif. Suriah, Wiranto: Indonesia Perlu Hati-Hati.” Suara. 12 Andrian Pratama, “Menhan Beri Syarat Ke WNI com, 19 Juli 2019, diakses pada 13 Desember 2019. Eks ISIS Agar Bisa Pulang Ke Indonesia.” Tirto. https://www.suara.com/news/2019/07/19/141926/ id. 9 Juli 2019, diakses 25 Juli 2019, https://tirto. soal-pemulangan-wni-eks-isis-di-suriah-wiranto- id/menhan-beri-syarat-ke-wni-eks-isis-agar-bisa- indonesia-perlu-hati-hati pulang-ke-indonesia-edXS.

186 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... sebuah negara sehingga tidak bisa melakukan mantan narapidana terorisme. Hal ini tidak diplomasi dengan non state actor (rebels group). menjamin mantan foreign fighter menjadi Meskipun demikian, gelombang kepulangan WNI yang baik. Setelah menyelesaikan WNI terus saja terjadi. Total yang kembali program satu bulan, mereka dikirim kembali pulang ke Indonesia (returnees) antara 183 ke kota asalnya masing-masing15. hingga 300 orang13. Ada sebanyak 152 foreign fighter orang Pemerintah Indonesia belum memiliki yang pulang/dipulangkan antara Januari dan strategi yang komprehensif bagi mantan Juni 2017. Kegiatan mereka dipantau oleh foreign fighter ISIS dan keluarganya. aparat keamanan dan pemerintah daerah Bahkan secara sepihak Menteri Pertahanan (Pemda). Meski demikian, Kepala BNPT Ryamizard Ryacudu mengatakan rencana Suhardi menegaskan bahwa sulit untuk WNI pendukung ISIS untuk pulang ke memantau kegiatan para returnees karena Indonesia harus berjanji mendukung mereka cenderung bergerak dari satu tempat Indonesia. Perjanjian untuk kembali ke ke tempat lain atau kembali ke kelompok NKRI juga berlaku bagi para perempuan dan teror setelah ditolak oleh masyarakat16. anak-anak. Ia tidak ingin mengambil risiko Pasca basis markas terakhir ISIS di lantaran memberikan perlakuan berbeda kota Baghouz al-Fawqani, Dayr az-Zawr, kepada anak maupun perempuan. Menhan digempur SDF Maret 2019. Sekitar 200 Rymizard meminta para mantan foreign wanita dan anak-anak asal Indonesia fighter ISIS membuat perjanjian lisan dan mengungsi di camp Al-Hol17. Jika merujuk tertulis. Para mantan foreign fighter berjanji ke undang-undang terorisme tahun 2018 untuk setia kepada Pancasila. Apabila sudah Pemerintah Indonesia sudah mampu berjanji, ia yakin Indonesia akan menerima membuat strategi dalam menghadapi foreign para mantan ISIS tersebut14. Namun fighter returnees. Dimana Undang-undang kenyataannya tidak semua mantan foreign tersebut telah mengatur pidana terhadap fighter Indonesia di camp Al-Hol tersebut kepada orang yang ikut dalam mendukung ingin kembali ke Indonesia atau mengakui tindakan terorisme. Bahkan penegakan ideologi Pancasila. hukum ini bukan hanya kepada bekas Pada Tahun 2017 Pemerintah Indonesia narapidana kasus terorisme, melainkan pernah memiliki strategi untuk para foreign juga orang yang terpapar ideologi ekstrimis. fighter yang kembali dari Suriah dan yang Namun kerjasama inter-kementerian guna dideportasi dari negara lain, sebagian besar merespon kepulangan dan reintegrasi foreign dari Turki yang berusaha bergabung dengan fighter returnees menjadi prioritas utama18. kelompok teroris di Suriah. Namun strategi pemerintah Indonesia belum maksimal yang 15 Lister, Returning Foreign, 5. dijalankan dengan program deradikalisasi 16 Chaula Rininta Anindya, “The Syria Alumni Threat: yang hanya mengharuskan mereka untuk Legal Loopholes and Inadequate De-radicalisation. NTU RSIS Commentary No.133-11 (July menghadiri pertemuan harian dengan 2017): 4. petugas BNPT, TNI/Polri, para ulama, dan 17 Husein Abri Dongoran, “Nestapa di Negeri Syam” Majalah Tempo Edisi 17-23, (Juni 2019):.28. 13 Anggit Setiani Dayana, “Pemerintah Australia 18 Vanny El Rahman, “BNPT Usul Bentuk Satgas Pulangkan 8 Anak dari Keluarga ISIS di Suriah.” Pemulangan WNI Eks Anggota ISIS dari Tirto.id. 25 Juni 2019, diakses 25 Juli 2019, https:// Suriah.” IDNTimes.com. 10 Juli 2019, diakses 20 tirto.id/pemerintah-australia-pulangkan-8-anak- Desember 2019, https://www.idntimes.com/news/ dari-keluarga-isis-di-suriah-ec1h. indonesia/vanny-rahman/bnpt-usul-bentuk-satgas- 14 Pratama, “Menhan Beri Syarat.” pemulangan-wni-eks-anggota-isis-dari-suriah.

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 187 Setelah pro kontra dalam rencana alami20. Pengumpulan data Informan pemulangan foreign fighter Indonesia di artikel ini merupakan hasil wawancara yang Suriah, akhirnya Pemerintah Indonesia menggunakan metode snowball dengan melalui Menteri Koordinator Politik beberapa instansi pemerintah yakni: Satgas Hukum dan Keamanan RI 2019-2024, Foreign Terrorist Fighter Densus 88 AT Mahfud MD memutuskan untuk tidak Mabes Polri, Direktorat Bantuan Hukum menerima kembali sebagian WNI yang dan Perlindungan Warga Negara Indonesia telah bergabung menjadi foreign fighter di Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Suriah dan Irak kecuali anak-anak yang Sosial RI, Atase Kepolisian RI di Ankara dan akan masuk dalam kategori pertimbangan Kementerian Pertahanan RI dan beberapa dan pembahasan lanjutan Pemerintah19. komunitas intelijen Indonesia. Selain itu, penelitian ini memanfaatkan Permasalahan sumber sumber dokumen dari media internet Dari latar belakang dan fenomena di atas terkait konsep penelitian terdahulu serta maka menarik untuk dilakukan penelitian isu-isu yang terkait dengan foreign fighter mendalam terhadap foreign fighter returnees returnees sebagai tools dalam memahami arti Indonesia. Mengingat adanya perdebatan secara mendalam yang berkaitan dengan tarik menarik antara menerima kembali fenomena foreign fighter returnees dan warga Indonesia yang menjadi foreign fighter prosesnya dalam praktik kehidupan sosial21. di Suriah atau menolak mereka untuk Pada penelitian ini, teknik analisis dilakukan repatriasi di Indonesia. Hal data yang digunakan oleh penulis ialah tersebut perlu di analisis lebih lanjut terkait model Miles and Huberman. Analisis mengapa foreign fighter tersebut berbahaya data pada penelitian ini dilakukan pada bagi Indonesia. Maka pertanyaan penelitian saat pengumpulan data berlangsung sejak yang diajukan oleh penulis ialah Bagaimana Agustus 2019 – Januari 2020. Pada saat potensi ancaman pada foreign fighter returnees wawancara, peneliti melakukan analisis di Indonesia? terhadap jawaban yang diwawancarai dengan tahap kondensasi data, penyajian Metode Penelitian data, verifikasi data, yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan22. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitaitif. Menurut Sugiyono metode kualitatif adalah suatu proses Tinjauan Pustaka penelitian dan pemahaman yang berdasarkan Agar penelitian ini lebih mendalam, pada metodologi yang menyelidiki suatu maka peneliti meninjau beberapa penelitian fenomena sosial dan masalah manusia. Pada 20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif pendekatan ini, peneliti membuat suatu dan R&D. (Bandung: Elfabeta, 2007):. 6. gambaran kompleks, meneliti kata-kata, 21 Denzin & Lincoln (1994, 2000, 2005, 2011) laporan terinci dari pandangan informan, dalam karya The SAGE Handbook of Qualitative dan melakukan studi pada situasi yang Research. Dikutip oleh John W. Creswell (2013, hlm 58. Edisi ke-3, cet. 1) dalam buku yang berjudul Penelitian Kualitatif dan Desain Penelitian Riset. 19 Dewi Nurita, “Govt aborts repatriation of former Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Indonesian ISIS Fighter.” Tempo.co, 12 Februari 22 Miles, Mattew B, A Michael Huberman, Johnny 2020, diakses 20 Agustus 2020, https://en.tempo.co/ Saldana Qualitative Data Analysis: A Methods read/1306483/govt-aborts-repatriation-of-former- Sourcebook. (United State of America: Arizona indonesian-isis-fighters. State University 2014)

188 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... terdahulu yang relevan terkait dengan FTF Indonesia di Suriah ke Indonesia. Hasil foreign fighter returnees. Pertama penelitian Penelitian ini mengemukakan terdapat dengan judul “Facing ISIS Returning Foreign beberapa hambatan dalam peningkatan Fighter: Indonesia Perspective” yang ditulis fungsi Ditjen Imigrasi khususnya dalam oleh F.G.Cempaka Timur dan Yanyan sektor sumber daya manusia dan hukum, M. Yani. Penelitian ini berkontribusi namun hambatan tersebut dapat diatasi terkait ancaman foreign fighter returnees melalui pembentukan satgas FTF dengan serta mengulas kompleksitas sinergi tujuan menyelesaikan hambatan yang antar kementerian lembaga di Indonesia. muncul dalam upaya peningkatan fungsi Penelitian ini menggunakan metode Ditjen Imigrasi. kualitatif dengan pengumpulan data Keempat, penelitian yang ditulis oleh studi dokumen. Hasil temuan penelitian Francesco Ragazzi dengan judul “The Return Cempaka dan Yanyan menekankan pada of Foreign Fighter to EU Soil”. Penelitian dampak returnees foreign terrorist fighter ini memiliki kontribusi yang serupa yakni ISIS dari Marawi pada ancaman keamanan membahas mengenai foreign fighter returnees regional Asia Tenggara dan Indonesia yang ISIS, namun lebih berfokus kepada Uni berjejaring dengan konflik di Marawi. Serta Eropa. Temuannya bahwa respon instansi adanya kompleksiitas permasalahan pada yudisial dan diplomatik untuk warga Eropa koordinasi serta kesiapan lintas sektor guna yang ditahan di Irak dan Suriah dipenuhi menghadapi returnees tersebut. dengan ambiguitas mengenai kewajiban Kedua, penelitian dengan judul “Returning dan kemampuan Negara Anggota Uni Indonesia Extremists: Unclear Intentions Eropa. Hal ini termasuk kemampuan and Unprepared Responses” yang tulis oleh langkah-langkah anti-terorisme yakni (i) Cameron Sumpter. Cameron menekankan membatasi pergerakan orang-orang yang pada kesiapan dan tantangan pemerintah kembali dan (ii) menghukum para tersangka Indonesia dalam menghadapi returnees terkait terorisme dan memasukkan pelaku FTF ISIS Asia Tenggara. Kesimpulan ke penjara khusus sehingga memicu penelitian ini yakni Inisiatif kontraterorisme perdebatan tentang hak-hak dasar yang membutuhkan koordinasi antar lembaga kontra-produktivitas. yang kompleks bagi setiap pemangku kepentingan dengan peran kongkrit masing- Konsep Ancaman masing serta perlunya sharing informasi Pro kontra penerimaan foreign fighter antar instansi. Namun kenyataannya, returnees Indonesia dari Suriah dan Irak hubungan antara kementerian/lembaga menimbulkan berbagai pertanyaan, seberapa di Indonesia (khususnya yang ditugaskan berpotensikah ancaman yang ditimbulkan jika bidang keamanan nasional) umumnya lebih mereka kembali ke Indonesia. Untuk menjawab mengutamakan kompetisi (ego sektoral) pertanyaan tersebut, penulis menggunakan ketimbang kerja sama. konsep Ancaman yang dikutip oleh S.K. Ketiga, penelitian yang tulis oleh Wahyono dari John M. Collins yang menyatakan Hafiza Khaerina dengan judul Peningkatan bahwa dalam mengevaluasi ancaman terdapat Fungsi Direktorat Jenderal Imigrasi dalam tiga pertimbangan yang berpengaruh yaitu: Menanggulangi Kembalinya Foreign pertama, dengan cara menilai kemampuannya Terrorist Fighter ke Indonesia. Penelitian (capabilities), kedua, intensitasnya (intensions); ini memiliki kontribusi pada kembalinya dan ketiga kemudahan untuk dapat diserang

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 189 (vulnerabilities)23. Penggunaan konsep ini “agent” yang bergabung dan beroperasi dibawah untuk melihat apakah unsur-unsur ancaman gerakan insurjensi, yang tidak memiliki status yang dikemukakan oleh Collins tersebut kependudukan di area konflik, tidak memiliki terdeskripsikan pada returnees yang sudah afiliasi terhadap organisasi militer yang resmi, berada di Indonesia maupun yang masih berada dan terakhir mereka tidak dibayar. Di bawah di Suriah. ini beberapa bentuk tipologi foreign fighter25: Selain itu, penulis juga menggunakan a. Direct Action, terlibat langsung dalam pisau analisis dalam tulisan-tulisan pertempuran. kontemporer. Hal ini untuk melihat apakah b. Operational Support, terlibat dalam potensi ancaman yang ditimbulkan oleh perencanaan dan dukungan di lapangan foreign fighter returnees termasuk ke dalam untuk penyerangan atau mempersiapkan ancaman asimetris. Ancaman asimetris pada senjata, dan peralatan untuk peledakan. umumnya ialah aksi teror, taktik gerilya atau c. Movement Support, terlibat pada perang gerilya yang non- konvensional atau aktifitas penetapan tempat, rekrutmen, seperti yang telah tergambarkan di perang penggalangan dana, strategi penyebaran Irak tahun 2003 dan Afghanistan dengan informasi dan media. kelompok Taliban. Lebih lanjut, ancaman d. Logistical Support, aktifitas yang asimetris juga berupa penggunaan senjata mencakup penyediaan dana, makanan pemusnah massal (Kimia, Biologi, Radioaktif, dan penginapan, langsung atau tidak Nuklir) serta pemanfaatan dunia maya, atau langsung terhadap dukungan penyiapan perang informasi. Pada tingkat strategis, sifat dan penyediaan dokumen palsu, alat asimteris dalam perang ialah billigerent dimana komunikasi, dan transportasi. kedua pihak bukan lawan yang seimbang, Sedangakan bentuk tipologi returnees baik dari siasat, jumlah personel maupun yang dikemukakan oleh Richard Barret ialah kemampuan senjata yang digunakan. Namun (i) mereka yang pergi dari wilayah konflik musuh yang lemah dari segi jumlah dan setelah menetap sementara waktu meskipun materil dapat memaksimalkan keuntungan tidak pernah secara khusus terhubung dengan mengeksploitasi kelemahan musuh dengan ISIS; (ii) mereka yang menetap lebih yang besar untuk memperoleh lebih banyak lama, tetap tidak setuju dengan apapun yang 24 kebebasan dalam bertindak . ISIS lakukan; (iii) mereka yang tidak cemas atas peran mereka atas strategi dan taktik Konsep Foreign Fighter ISIS tetapi memutuskan untuk pindah; (iv) Dalam mendefinisikan warga negara Mereka yang berkomitmen penuh kepada Indonesia yang telah bergabung/mencoba ISIS tetapi dalam keadaan terpaksa harus berangkat ke wilayah Suriah dan Irak untuk kembali seperti tersesat, tertangkap dan terjun dalam konflik ISIS, maka penting dideportasi ke negara asal; (v) mereka untuk memakai definisi para ahli. Pada yang dikirim ke luar negeri oleh ISIS untuk artikel ini, penulis mengutip definisi yang bertempur di wilayah khilafah lainnya26. dikemukakan oleh Thomas Hegghammer yang mendefinisikan foreign fighter ialah seorang 25 Thommas Hegghammer, “Should I Stay or Should I Go? Explaining Variation in Western Jihadist’ Choice 23 Wahyono, S.K, “Pengertian dan Lingkup Keamanan between Domestic and Foreign Fighting.” American Nasional”. KSKN UI, 2003:. 19-20 Political Science Review 107, No 1, (2013):1-15. 24 Stephen J. Blank. “Rethinking Asymmetric Threats.” 26 Richard Barret. Beyond The Caliphate Foreign Fighter Strategic Studies Instutite: US Army War College 2003: 11. and the Threat of Returnees. (New York: Soufan Center Group, 2017): 18.

190 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... Oleh karena itu, penting untuk melihat laki-laki dewasa yang ikut terlibat dalam jumlah WNI yang bergabung atau berangkat kejahatan perang seperti, pembunuhan, ke Suriah dan Irak dalam konflik ISIS apakah pemerkosaan, perbudakan dan ambil dapat disebut sebagai foreign fighter atau bagian dalam aksi kekerasan terorisme. mereka yang akan/telah kembali ke Indonesia Kebanyakan di antara mereka menyaksikan dapat dikatakan sebagai returnees. Hal ini akan kekerasan dan tinggal di tempat yang rawan penulis paparkan dalam pembahasan. dengan kondisi yang tidak sehat. Sedangkan returnees perempuan ialah sebagian besar dari Konsep Ekstremisme mereka ialah korban, mereka tergiur alasan Salah satu penyebab para WNI ikut utopia bahwa diberikan kehidupan yang bergabung ke ISIS ialah karena terpapar layak yang disediakan oleh ISIS dan alasan paham ekstremis yang ditularkan oleh kewajiban mengikuti suami. Selanjutnya, kelompok-kelompok teror baik melalui returnees anak-anak ialah mereka yang media sosial ataupun pertemuan tatap dibawa oleh orangtuanya ke wilayah konflik muka27. Maka penulis mencoba untuk ISIS, bahkan kebanyakan dari mereka juga melihat tahapan tahapan seseorang dapat merupakan anak yang lahir di sana dengan dikatakan mengarah pada pola pikir berbagai perpaduan asal negara orangtua. ekstremis kekerasan. Penulis merujuk pada Anak-anak yang telah berumur 9 tahun Model yang dikemukan oleh Randy Borum. direkrut dan dilatih menggunakan senjata Menurut Borum ada empat tahap model serta sering mendapat indroktrinasi paham konseptual untuk melihat pola pikir teroris. ISIS29. Konsep tersebut berasal dari analisis dari Dari hasil wawancara dengan satgas FTF beberapa kelompok ekstremis dengan rentang Densus 88 AT Polri, sebaran warga negara ideologi yang beragam dalam upaya untuk Indonesia yang ikut bergabung ke wilayah membedakan apakah beberapa faktor umum ISIS ada di beberapa negara. Negara tersebut mungkin ada di antara mereka dalam proses yang awalnya merupakan basis pergerakan ekstremisme. Model konsep ini mencoba kelompok ISIS seperti Suriah, Filipina dan menjelaskan bagaimana transformasi keluhan Afganistan. Namun BNPT mengklarifikasi dan kerentanan menjadi kebencian terhadap bahwa data ini didapat dari berbagai laporan kelompok sasaran, dan menjadi pembenaran Non Governmental Organization (NGO) asing atau dorongan untuk melakukan kekerasan28. yang beroperasi di wilayah konflik tersebut salah satunya International Committee of The Verfikasi Foreign fighter returnees Red Cross (ICRC). Sehingga data tersebut Indonesia bisa berubah-ubah setiap waktunya. Kendalanya ialah pemerintah cukup sulit Buku Radicalisation Awareness Network untuk memastikan kewarganegaraan para mengklasifikasikan retunees laki-laki sebagai foreign fighter yang mengaku dari Indonesia 27 Andrian Pratama Taher, “Pro Kontra Pemulangan karena ketiadaan dokumen resmi imigrasi. WNI Eks ISIS Diperlukan Perspektif Humanis.” Pasca kekalahan ISIS di desa Baghouz Tirto.com, 9 Feburari 2020, diakses 20 Agustus 2020 berkat operasi gabungan pasukan Amerika https://tirto.id/pro-kontra-pemulangan-wni-eks- isis-diperlukan-perspektif-humanis-exE7. Serikat dan kelompok Syrian Democratic Force 28 Randy Borum. “Radicalization into Violent 29 Meines, M et al. Responses to Returnees. (Brussel: Extremism II: A Review of Conceptual Models and Dipublikasikan oleh RAN Centre of Excellence, Empirical Research”, Journal of Strategic Security 2017) Volume 4 Issue 4 (2011)

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 191 (SDF), foreign fighter yang tertawan dibawa Jika merujuk pada definisi yang ke beberapa camp pengungsian diantaranya dikemukakan oleh Ricahrd Baret, maka Al-Hol dan Ain-Issa. Pemerintah Indonesia temuan yang didapati oleh BNPT senada menyatakan WNI yang berada di camp Al- dengan konsep returnees. Warga Indonesia Hol and Ain-Issa belum dikatakan returnees, yang telah bergabung, atau tertangkap, tetapi mereka merupakan foreign fighter. pulang secara mandiri atau juga dipulangkan Foreign Fighter Indonesia ada dua jenis oleh pemerintah dapat dikategorikan sebagai yakni mereka yang ingin menjadi fighter returnees. Data menunjukkan ada 764 (kombatan)/Mujahid dan mereka yang foreign fighter returnees yang telah kembali ke ingin menjadi warga daulah atau dengan Indonesia dari tahun 2015-2019. Mereka yang istilah Muhajirin. Muhajirin ini tidak mau kembali tersebut kebanyakan dideportasi dari menjadi tentara, dia hanya ingin hijrah. wilayah konflik ISIS bahkan ada yang secara foreign fighter returnees adalah mereka yang sengaja mendukung gerakan ISIS meskipun kembali ke Indonesia setelah bergabung tidak berada di wilayah konflik. atau mencoba, bergabung ke daerah konflik, Di sisi lain, Atase Kepolisian Republik dalam hal ini ada di Suriah dan ada di Irak. Indonesia di Turki tidak dapat mengetahui Sebelumnya Indonesia mengenal ada tiga pasti alasan warga negara Indonesia yang kali gelombang returnees, yaitu returnees telah bergabung ke ISIS untuk kembali lagi ke dari Afganistan, returnees dari Filipina dan Indonesia. Namun dari beberapa yang pernah returnees dari Suriah. Masih menurut BNPT, tertangkap oleh pihak keamanan Turki dan Indonesia mengenal ada dua cara seseorang sempat diwawancarai oleh pihak KBRI Ankara dapat dikatakan returnees yakni: Pertama, dan KJRI Istanbul adalah bahwa mereka tidak mereka yang dideportasi karena belum punya harapan di Suriah karena tewasnya tiba di Suriah sudah dipulangkan. Kedua, orang-orang yang menghidupi mereka selama returnees yang sudah masuk ke Suriah dia di Suriah31.Hal ini senada dengan laporan kembali lagi ke Indonesia30. Namun, tidak di majalah Tempo di bulan Juli yang lalu. semua returnees tersebut pernah mendapat Keadaan WNI di camp pengungsi atau foreign pengalaman tempur. fighter yang telah tertangkap di Al Hol ada sekitar 200 orang terdiri dari laki-laki, wanita 30 Didik, wawancara dilakukan di ruang Satgas FTF BNPT pada 3 Oktober 2019. 31 Octav, wawancara dilakukan via email kepada Atase Kepolisian RI di Ankara 4 Oktober 2019. Tabel 2. Sebaran Foreign Fighter Indonesia Keterangan Jumlah Tabel 3. Foreign fighter returnees Indonesia Foreign Fighter Indonesia di 2015-2019 1.414 Orang Suriah Keterangan Jumlah Foreign Fighter Indonesia di Returnees dari Suriah dan Irak 120 Orang 14 Orang Filipina Returnees dari Filipina 6 Orang Foreign Fighter Indonesia di Deportasi dari Turki, Suriah dan 10 Orang 554 orang Afganistan Irak Total 1.438 orang Deportasi dari Filipina 8 Orang Foreign Fighter Tewas di Suriah Deportasi dari Afganistan 11 Orang 112 Orang dan Irak Deportasi karena konten 60 Orang Foreign Fighter Tewas di Filipina 34 Orang Ekstremisme Foreign Fighter Tewas di Deportasi karena simpatisan 1 Orang 5 Orang Afganistan kelompok ekstremisme Total tewas 147 Total 764 Orang Sumber: BNPT Oktober 2019 Sumber: BNPT 2019

192 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... dan anak – anak. Mereka sudah kekurangan Selain terlibat aktifitas pertempuran pakaian, terkena penyakit kulit dengan langsung di Raqqa, Bahrun Naim juga kondisi Suriah yang panas32. menjadi konseptor dan instruktur beberapa Para simpatisan ISIS ini terkepung kejadian aksi teror di Indonesia36. Hal tidak ada akses logistik sehingga mereka tersebut semakin menguatkan bahwa akhirnya menyerahakan diri. Foreign fighter WNI seperti Bahrun Naim yang berangkat di camp Al-hol ini awalnya berasal dari kota ke Suriah dapat disebut sebagai foreign Baghouz, Baghouz merupakan wilayah Dayr fighter. Namun hal tersebut terlebih dahulu az Zawr yang telah digempur oleh pasukan dibutuhkan bukti-bukti keterlibatan WNI SDF pada bulan maret 2019. Dari desa yang membutuhkan informasi dari pihak tersebut mereka dibawa pakai truck satu ketiga yakni pasukan SDF, pasukan sekutu hari satu malam dari wilayah Dayr az Zawr Amerika Serikat atau NGO kemanusiaan sampai ke Al-Hol. Ketika sampai di camp yang beroperasi di wilayah Suriah. Al-hol, mereka dipisahkan yang laki-laki Bahkan untuk kepastian data dibutuhkan khusus tersendiri, dan yang perempuan satu diplomasi oleh Pemerintah Indonesia untuk truck bersama anak-anak kecil33. membuktikan sisa WNI yang tertawan di Penyebutan istilah fighter (kombatan) camp Al-Hol dan Ain-Issa. ISIS masih terdapat perbedaan, Jika oleh Fenomena foreign fighter sebelumnya SDF menyatakan bahwa yang laki-laki pasti bukan merupakan isu yang baru bagi disebut sebagai fighter/kombatan. Karena Indonesia. Sepanjang sejarah, Indonesia semua laki-laki dimasukkan ke penjara dan telah mengenal beberapa gelombang foreign tidak ada yang bisa masuk selain pasukan fighter seperti kelompok separatis Aceh yang SDF dan pasukan Amerika Serikat. Namun menerima pelatihan militer di Libya tahun jika yang wanita mendapat perlakuan yang 1980an37, era tahun 1980an Kelompok berbeda, mereka disatukan di camp yang Mujahidin Muslim Indonesia menerima tidak lebih ketat dari camp laki-laki dan pelatihan militer di Afghanistan, dan bergabung dengan anak-anak34. Kelompok Jamaah Islamiah pelatihan di Selain itu, merujuk pada konsep foreign Filipina Selatan38. Pada era tersebut, foreign fighter Hegghammer terlihat jelas bahwa fighter merupakan para laki-laki dewasa yang ada warga Indonesia yang bergabung ke memiliki motivasi ideologi negara merdeka ISIS masuk ke dalam kategori Direct Action dan negara Islam dan kembali ke negara dan Operational Support yang dibuktikan Indonesia untuk melakukan konfrontasi dengan tewasnya Ketua Katibah Nusantara dalam bentuk pemberontakan atau aksi salah satu kelompok ISIS dari wilayah Asia teror terhadap Pemerintah Indonesia. Tenggara di Suriah. Bahrun Naim tewas oleh serangan drone pasukan Amerika 36 Ramadhan Riski, “Menhan Pastikan Bahrun 35 Naim Tewas Akibat Drone AS.” CNN Indonesia, Serikat dalam pertempuran di kota Raqqa . 20 September 2018, diakses 20 Agustus 2020 https://www.cnnindonesia.com/nasion 32 Dongoran. “Nestapa di Negeri”, Majalah Tempo 28. al/20180910210840-20-329278/menhan-pastikan- 33 Dongoran. “Nestapa di Negeri”, 29. bahrun-naim-tewas-akibat-serangan-drone-as. 34 IDongoran. “Nestapa di Negeri”, 30. 37 Zainal Bakri, “Ribuan Anggota GAM Pernah dilatih 35 Rohan Gunaratna, “Life and Death of Bahrun Naim: di Libya.” Tempo.co. 9 September 2003, diakses 20 SE Asia’s Most Wanted Terrorist.” Benarnews.org, 10 Agustus 2020 https://nasional.tempo.co/read/16120/ Maret 2018, diakses 20 Agustus 2020 https://www. ribuan-anggota-gam-pernah-dilatih-di-libya benarnews.org/english/commentaries/asia-pacific- 38 Sunudiyantoro dkk, “Akhir Jalan Pemburu Perang” threat-update/bahrun-death-10032018124337.html. Majalah Tempo Edisi 4 April 2011.

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 193 Menurut Malet, catatan sejarah negara Indonesia yang berangkat ke Suriah menunjukkan bahwa serangan dari foreign masuk ke dalam kategori Logitical Support, fighter returnees mengingatkan kembali dan Movement Support. Hal tersebut sesuai pada abad ke-18, ketika para revolusioner dengan keputusan Pengadilan Negeri Amerika kembali ke Eropa dan memimpin Jakarta Barat yang menjatuhkan hukuman pemberontakan atau membentuk jaringan kepada DDW dan HK dengan dakwaan transnasional yang merencanakan serangan pasal 15 jo pasar 7 UU No 15 tahun 2003, di tempat lain39. Dalam gerakan jihad pasal 13 huruf c UU No 15 tahun 2003 serta modern, gelombang pertama para foreign pasal tindak pidana pendanaan terorisme fighter ialah dampak dari senjata makan tuan pasal 5 jo pasal 4 UU No 9 tahun 201341. oleh gerilyawan mujahidin tahun 1980-an Jika 18 WNI ini kembali ke Indonesia di Afghanistan, mujahidin yang menjadi setelah disahkan undang-undang No 5 returnees bertanggung jawab atas serangan Tahun 2018 maka dapat dipastikan tidak bom seperti di New York pada 1993 dan hanya DDW dan HK yang mendapatkan Bali pada 2002. hukuman, namun hampir semua yang Di Tahun 2017, Indonesia telah kembali akan mendapat dakwaan yang memulangkan secara resmi 18 WNI kuat. Untuk dapat mendakwa para returnees yang telah menjadi warga ISIS atau jika tersebut, pemerintah Indonesia harus dapat mengikuti tipologi Heghammer mereka membuktikan keterlibatan mereka dengan dapat dikatakan sebagai foreign fighter. meminta evidence kepada pihak SDF yang Mereka melarikan diri dari wilayah Raqqa menuju ke wilayah kekuasaan SDF yang 41 Direktori Mahkamah Agung RI, “Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Putusan PN Jakarta kemudian di tahan di tahanan SDF. Barat No 391/Pid.Sus/2018/PN.Jkt.Brt.” tanggal 19 Setelah ada perkembangan informasi antara Juli 2018, diakses pada 4 September 2019 https:// Kementerian Luar Negeri RI dengan Otoritas putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/ SDF mereka dipulangkan melalui Erbil. f90303b45b047cbe6029cc00003c3a81.html SDF merupakan satu-satunya akses untuk Tabel 4. Asesmen Keterlibatan 18 Foreign meminta dipulangkan ke negara asal, karena fighter returnees Indonesia menurut untuk melarikan diri atau masuk kembali ke konsep Hegghammer Turki sudah mempunyai pengamanan yang cukup ketat, Pengamanan di perbatasan Turki dengan Suriah meningkat sejak tahun 2015/2016 dimana siapapun bebas melewati perbatasan.40 Jika merujuk kepada teori yang dikemukakan Hegghammer, maka terlihat jelas bahwa sebagian besar mereka yang terpengaruh ajakan ISIS minimal warga

39 David Malet, The European Experience with Foregin Fighter and Returnees,” in Returnees: Who They Are, Why They Are (not) coming Back, and How Should We Deal with Them?, (Brussels: Egmont Institute, 2017):.9. 40 Effendi, wawancara dilakukan di Direktorat BHI dan PWNI Kemlu RI Oktober 2019. Sumber: diolah oleh penulis tahun 2019

194 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... telah menangkap dan mengintograsi mereka dengan intesitas lebih kecil dari pada sebelumnya. periode sebelumnya42. Pola-pola aksi teror tercermin dalam Potensi Ancaman Asimetris ancaman asimetris yang memanfaatkan Menarik untuk dianalisis lebih dalam kelemahan musuh dengan mengambil bahwa jika foreign fighter Indonesia yang keuntungan sebesar-besarnya. Dengan berada di Suriah maupun di wilayah konflik menggunakan momentum dan aksi ISIS lainnya dan telah kembali ke Indonesia yang relatif sederhana, aksi teror akan yang disebut sebagai returnees dapat berdampak secara nasional maupun lintas dikatakan membahayakan keselamatan negara dan mencoba untuk melakukan bangsa Indonesia. Hal ini akan menjadi aksi aksi yang sporadis dengan rentang kenyataan jika pemerintah Indonesia tidak waktu yang tidak dapat dipastikan43. Maka memiliki mitigasi resiko untuk mencegah sangat dimungkinkan potensi ancaman aksi potensi ancaman dari returnees yang telah teror yang ditimbulkan oleh foreign fighter dilakukan repatriasi atau yang masuk melalui returnees berbentuk asimetris. kerentanan jalur perbatasan Indonesia. Sesuai dengan konsep yang Oleh karena itu, menarik juga untuk dikemukakan John M Collins bahwa jika mencoba menganalisis pertimbangan sudah memenuhi unsur-unsur kemampuan, pemerintah Indonesia untuk tidak menerima intentions (niat/keinginan), dan kerentanan repatriasi semua foreign fighter yang tersisa di maka dapat dikatakan suatu hal bakal Suriah dalam kerangka deradikalisasi yang menjadi ancaman. Beberapa contoh kasus dijalankan oleh BNPT. Sehingga bahasan foreign fighter Indonesia di Suriah maupun selanjutnya penulis mencoba melihat yang telah menjadi returnees ke Indonesia. seberapa potensial ancaman para foreign Pertama, unsur kemampuan dari fighter returnees yang telah kembali maupun foreign fighter returnees dapat dilihat dari foreign fighter yang masih berada di camp kemampuan militer sebagai aspek kekuatan. SDF di Suriah. Dalam hal ini, kekuatan yang dimaksud Dewasa ini, berbagai ancaman aksi dapat dikatakan seberapa besar jumlah teror terus berubah, jika melihat rentang returnees yang kembali dan bagaimana waktu pergerakan Jamaah Islamiah sasaran kemampuan individu serta dan sumber daya aksi teror lebih kepada simbol simbol ekonomi para returnees. Merujuk pada hasil barat seperti yang terjadi pada teror bom temuan wawancara wartawan Tempo. Hal kedutaan Filipina, Bom Gereja Malam ini tercermin pada foreign fighter yang masih Natal, Sari Club Bali, Hotel JW Marriot berada di camp Al-Hol seperti Ubaid yang dan Ritz Carlton Jakarta. Hal ini juga sudah pernah mengikuti pelatihan militer di menggunakan teknologi bom dengan daya Suriah. Selain itu, Bahrun Naim merupakan ledak tinggi dan cukup canggih serta dengan figur yang sangat identik dengan kemampuan koordinasi struktural yang formal dalam militer dengan ikut bertempur di wilayah sebuah organisasi. Namun paska pelatihan Raqqah. Kemampuan militer mereka juga teroris di bukit Jalin Jantho Aceh Besar disalurkan dalam dunia maya sebagai upaya tahun 2010, bentuk aksi teror berubah yang 42 Petrus Golose, The Importance of Cooperation on menyasar aparat keamanan dengan taktik Counter Terrorism. Disampaikan pada paparan nonstruktural yang dilakukan perorangan seminar Indo Defence 2018 Expo and Forum, pada serta menggunakan bom yang cenderung tanggal 08 November 2018 di Kemayoran, Jakarta. 43 Blank, “Rethinking Asymmetric.” 11.

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 195 propaganda dan mempengaruhi warga masing membuat para returnees untuk lainnya sebagai metode pengajaran merakit melakukan aksi teror sedekat mungkin. Hal bom. Seperti halnya keluarga KB salah satu ini dibuktikan oleh DYN yang melakukan returnees yang pulang secara mandiri dan percobaan bom bunuh diri di Istana Negara. diam-diam kemudian melatih pelaku aktor DYN merupakan returnees yang dideportasi bom gereja di Surabaya untuk merakit bom dari Taiwan karena konten ekstrimisme dan sekaligus sebagai pelaku langsung44. yang dipengaruhi oleh propaganda ISIS. Bahkan kemampuan militer ini sangat Kemudian DYN mendapat arahan dari AG ditunggu-tunggu oleh kelompok teror yang untuk melakukan penyerangan pada objek beroperasi di Indonesia. Mereka yang kembali vital negara46. Pemanfaatan perempuan dari Suriah dan memiliki kemampuan militer sebagai aksi teror merupakan ancaman akan naik tingkat dan sangat dihormati asimetris yang mencoba mengelabui aparat jika bergabung ke dalam kelompok teror keamanan Indonesia. Selama ini stigma yang di Indonesia. Sebagai organisasi teroris menjadi pelaku teror merupakan laki-laki internasional, ISIS memiliki milisi dan dewasa. Sehingga dengan memanfaatkan peralatan militer yang cukup canggih. Oleh kerentanan ini pula memantapkan DYN karena itu, setiap foreign fighter pria dewasa yang dipengaruhi rasa kebencian terhadap dipaksa untuk ikut melakukan pelatihan negara untuk melakukan aksi pada tahun militer basic, intermediate dan advanced 201647. training. Basic Training meliputi pengenalan Lebih lanjut, potensi ancaman asimetris dasar senjata, dasar menembak senapan, juga memenuhi aspek kerentanan wilayah melempar granat, menanam ranjau darat, sebagai sasaran teror. Hal ini dibuktikan melontarkan granat roket, menembak tetap dengan adanya pendirian wilayah darul dan taktis, cover dan persembunyian, dan harb. Adanya relokasi foreign fighter dasar kamuflase45. Cukup dengan memiliki returnees ke wilayah yang rentan terlibat pelatihan dasar militer ini returnees foregin dalam konflik seperti di Filipina Selatan fighter merupakan ancaman potensial yang terjadi pendeklarasian bagian dari ISIS sangat membayakan keselamatan bangsa. dengan pimpinan wilayah Khatib Sajan Hal ini tidak bisa hanya disikapi dengan Aswajan pada tahun 2019 dan menyatakan pendekatan polisionil namun juga harus Islamic of Philipphines ialah provinsi Islamic dihadapi dengan pendekatan militeristik State (IS). Hal ini mengindikasikan bahwa yang terukur. IS di Filipina Selatan coverage-nya ialah Selain kemampuan militer, potensi wilayah Asia Tenggara dimana Indonesia ancaman yang diakibatkan oleh foreign merupakan bagiannya. fighter returnees ialah kerentanan sasaran. Hal tersebut memungkinkan bergabungnya Dewasa ini, aksi teror menyerang objek vital jaringan internasional foreign fighter yang yang dianggap bentukan thoghut sebagai sudah keluar atau tidak jadi berangkat ke sasaran teror. Doktrin yang diajarkan oleh Al-bagdadi untuk melakukan aksi di 46 Direktori Mahkamah Agung RI, “Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Putusan PN Jakarta wilayah terdekat dengan individu masing- Timur No 395/Pid.Sus/2017/PN.JKT.TIM.” tanggal 11 Oktober 2017 di akses 20 September 2019 https:// 44 Didik, wawancara dilakukan di ruang Satgas FTF putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/ Densus 88, Oktober 2019. 3dbe69ad674b4ba4ab33fb27d25a1e73.html 45 Nance, M. W. Terrorist Recognition Handbook. 47 Hutagalung, wawancara dilakukan dengan Satgas (Florida: CRC Press Taylor & Francis Group,2003). Bima Sakti November 2019. Hlm.67.

196 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... Suriah. Pada dasarnya, foreign fighter tidak aksi bom bunuh diri. Terfasilitasinya Rully mengenal batas wilayah untuk melakukan dan Ulfa ke Filipina mengindikasikan bahwa pertempuran. Oleh karena itu, bagi returnees para returnees melakukan re-engagement yang tidak sempat “berjihad” ke Suriah dan dengan jaringan afiliasi ISIS. Dengan Irak merupakan ancaman yang potensial di memanfaatkan sumber dana yang cukup regional Asia Tenggara. serta kemampuan kamuflase mengelabui Potensi ancaman kerentanan wilayah kerentanan aparat negara di perbatasan konflik juga dibuktikan dengan adanya Filipina-Indonesia, kelompok afiliasi ISIS pemindahan battle zone (Darul Harb) mampu menjadikan Rully dan Ulfa sebagai oleh ISIS ke wilayah Khurasan. Pasca pelaku bom bunuh diri meskipun bukan di keruntuhannya, ISIS beramai-ramai negara asalnya. mengirimkan foreign fighter returnees ke Fenomena tersebut membuktikan wilayah Afganistan bahkan terindikasi ada bahwa belum maksimalnya strategi yang satu dari 10 orang foreign fighter returnees diimplementasikan oleh Pemerintah Indonesia tewas saat operasi aparat intelijen Indonesia untuk merepatriasi returnees Afganistan. Hal tersebut ditakutkan jika foregin fighter yang dititipkan sementara di tidak adanya strategi pertahanan negara Kementerian Sosial RI. Alasannya tidak ada yang komprehensif, returnees yang berada aparat keamanan yang cukup tepat untuk di Indonesia berpotensi mendeklarasikan menjaga RPTC. Karena RPTC bukan rutan, wilayah darul harb yang baru untuk LP atau mako Brimob. Sehingga sebagian mendirikan negara Khilafah. relawan pengawas di sana tidak terlatih Ketiga, ISIS memiliki kemampuan untuk mengawasi returnees dan tidak dapat jaringan terorisme internasional yang dapat menjamin mereka untuk tidak kabur dan mengoperasikan pelaku teror dari jarak tidak melakukan aksi teror selanjutnya. jauh. Aksi lintas negara tersebut merupakan ciri khas ISIS yang tidak membatasi wilayah operasinya. Sehingga hal tersebut merupakan Tabel 5. Data Returnees di Kemensos RI potensi ancaman pada lintas batas negara Berdasarkan Jenis Kelamin yang membahayakan keamanan regional. Tahun Jumlah Keterangan Jumlah Aksi teror bom bunuh diri yang 2015 16 Dewasa 36 P melibatkan foreign fighter returnees 20 Anak Indonesia di Gereja Jolo merupakan 2016 1 Dewasa 1 L bukti bahwa returnees memiliki jaringan 2017 19 Dewasa 20 P internasional untuk melakukan aksi teror. 1 Anak Data menyebutkan bahwa Rully dan Ulfa 27 Dewasa 30 L merupakan returnees yang sebelumnya 3 Anak pernah direhabilitasi di RPTC (Rumah 2018 23 Dewasa 23 L Perlindungan Trauma Center). Rully 15 Dewasa 15 P dan Ulfa merupakan frustrated travel yang 2019 15 Dewasa 15 L tidak berhasil berangkat ke Suriah yang 3 Dewasa 3 P kemudian ditangkap dan dideportasi dari Total Perempuan 74 Turki. Setelah dilepaskan dari RPTC dan Total Laki Laki 69 menjalani reintegrasi ke masyarakat mereka kabur ke Filipina Selatan dan melakukan Total 143 Sumber: Kementerian Sosial RI, 2019

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 197 Keempat, potensi ancaman foreign fighter mengetahui kapan dan dimana melakukan returnees lainnya ialah aspek intention atau aksinya dia sendiri, lingkungan kecilnya. keinganan yang kuat. Hal ini dibuktikan Taktik lone wolf menjadi trend bagi afiliasi- dengan taktik serangan lone wolf. Jika dulu afilasi kelompok teror ISIS pasca kembalinya kelompok teroris memiliki organisasi besar foreign fighter dari Suriah. seperti Jamaah Islamiyah (JI), namun saat Potensi ancaman asimetris terakhir ini mereka tidak lagi tergabung dalam hirarki ialah indoktrinasi pemahaman ekstremisme organisasi tetapi perseorangan (lone wolf). kekerasan. Indoktrinasi foreign fighter Jadi, jika mereka berafiliasi kepada ISIS, returnees dapat dianalisis dengan model namun mereka tidak pernah ada masuk ke Borum dimana konsep tersebut berasal dari dalam struktur organisasi tersebut. Namun, analisis pada beberapa kelompok ekstremis mereka hanya mengadopsi pola gerakan dengan rentang ideologi yang beragam yang diberikan oleh pimpinan ISIS tanpa dalam upaya untuk membedakan faktor pernah melakukan komunikasi langsung umum apakah yang mungkin ada di antara dengan pihak pimpinan tersebut. Hal ini mereka dalam tahapan ekstremisme. Model dibuktikan oleh pelaku bom Sibolga dan konsep ini mencoba menjelaskan bagaimana bom Mapolres Sumut 2019. Dengan adanya keluhan dan kerentanan transformasi panutan untuk diikuti, mereka melakukan menjadi kebencian terhadap kelompok aksi bom bunuh diri. Sehingga resiko sasaran, dan menjadi dorongan/keinginan ancaman saat ini ialah sulitnya mendeteksi yang kuat untuk melakukan kekerasan. keberadaan serta momentum aksi serta Data menunjukkan bahwa sebagian besar sasaran teror karena mereka tidak lagi di warga Indonesia yang ikut menjadi foreign organisasi yang besar seperti JI. fighter dikarenakan kekecewaan yang besar Jika JI sebelumnya merupakan organisasi terhadap sistem pemerintahan di Indonesia. besar yang memiliki mantiqi-mantiqi dan juga Sehingga mereka terlena dengan utopia memiliki semacam ADRT (Anggaran Dasar yang dipropagandakan oleh ISIS. Hal ini Rumah Tangga). Ketika JI bisa dibongkar dibuktikan dalam buku foreign fighter returnees lebih mudah untuk mencari akar-akarnya. Febri Ramdani yang selama 300 hari ikut Berbeda dengan lone wolf, yang hanya ke Suriah dengan didasari awal keinganan

Sumber: (Borum, 2011) Gambar 2. Model Borum Empat Tahapan Pola Pikir Ektremis

198 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... yang kuat terbentuknya negeri Khilafah48. pemahaman agama yang lurus, kemampuan Terlepas sebagai korban propaganda ISIS, berpikir kritis serta kesejahteran ekonomi, pada dasarnya semua foreign fighter Indonesia hal ini membuktikan ideologi seseorang itu yang berangkat ke Suriah dan Irak memiliki tidak mudah dihilangkan dan terkadang alasan bahwa Indonesia bukanlah negara dibawa sampai mati oleh pengikutnya. Islam dan pemerintahannya merupakan Sehingga tidak mudah untuk menetralisir pemerintahan thoghut. kembali bagi mereka yang sudah terpapar Selain pemerintahan Indonesia yang paham ekstremisme kekerasan. thoghut, foreign fighter returnees mempunyai Guna menetralisir potensi ancaman pemahaman bahwa ISIS memiliki keadaan asimetris yang ditimbulkan dari foreign kesejahteraan yang lebih baik dari fighter returnees maka seharusnya dapat Indonesia, bahkan keadaan di Indonesia mengoptimalkan sinergi inter kementerian. terus menerus meminggirkan kelompok Ancaman asimteris tersebut tidak dapat Islam sehingga penduduk Islam menjadi dihadapi oleh satu atau dua kementerian terkucilkan. Jika merujuk pada konsep saja. Mengingat ancaman asimetris ekstremisme Borum, Keadaan Grievance sangat menguras tenaga pemerintah yang dan Injustice ini merupakan dasar utama menghadapi musuh yang terus menerus untuk mereka bergabung ke ISIS. Hal ini berusaha memanfaatkan kelemahan atau terus dipertebal dengan penerimaan paham gap antara ego sektoral pemerintah. yang bertubi-tubi melalui bacaan media Meskipun saat ini pemerintah mengambil sosial yang mereka akses pada website ISIS. keputusan untuk tidak menerima secara Ditambah lagi selama di Suriah dan Irak formal seluruh foreign fighter yang masih mereka semakin terpapar ekstremisme berada di Suriah. Dengan adanya potensi secara fisik, pemikiran dan psikologi saat penebalan indoktrinasi ekstremisme di melihat konflik bersenjata. wilayah camp SDF kepada anak-anak mereka Sesuai dengan konsep Borum dimana disana. Mereka sangat berpotensi masuk ke seseorang yang sudah mencapai pada wilayah perbatasan Indonesia melalui jalur- titik Distancing/Devaluation sangat sulit jalur tikus yang rentan selama ini dilakukan dipulihkan meskipun sudah dilakukan untuk penyelundupan manusia. rehabilitasi. Hal ini menurut pemahaman foreign fighter karena jihad qital ialah amaliah Kesimpulan dan Rekomendasi tertinggi nilainya di dalam agama yang Potensi ancaman asimetris pada mereka pahami. Hal Itu terbentuk pada foreign fighter returnees di Indonesia ada 5 cita-cita dan pola pikir sehingga mereka (lima) yakni: Potensi ancaman pertama menempuh segala cara untuk melakukan kemampuan militer, setiap foreign fighter amaliyah. Hal ini dibuktikan dengan returnees yang terlibat dalam pelatihan kekuatan indoktrinasi returnees IP yang militer dan ikut berperang di wilayah dideportasi dari Hongkong saat berada di konflik memiliki derajat/level yang tinggi LP Kota Medan. IP melakukan indoktrinasi ketika kembali kepada kelompok terornya ideologi kepada DA istri dari Rabial Nasution di Indonesia. Potensi ancaman kedua, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta jaringan internasional, foreign fighter Medan November 2019. Dengan kurangnya returnees memiliki jaringan internasional yang luar biasa berkat adanya penyatuan 48 Febri Ramdani, 300 Hari di Bumi Syam, (Pustaka negara oleh ISIS selama di Suriah dan Irak Harakatuna, Jakarta. 2020)

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 199 sehingga dapat memfasilitasi aksi teror bom DAFTAR PUSTAKA dimanapun. Potensi ancaman ketiga ialah darul harb, foreign fighter returnees berpotensi Abdullah, Chaidar. “Pencabutan memindahkan wilayah perangnya seperti ke Kewarganegaraan Simpatisan ISIS Filipina Selatan dan Khurasan (Afganistan) Kebijakan Kontraproduktif.” Antaranews. untuk mendirikan negara khilafah com, 27 September 2019. Diakses 20 yang berpaham ISIS. Keempat, potensi Desember 2019. https://www.antaranews. ancaman serangan dengan metode lone com/berita/1084826/pencabutan- wolf dapat dilakukan oleh returnees dengan kewarganegaraan-simpatisan-isis- memanfaatkan pelaku tunggal yang tidak kebijakan-kontraproduktif. diduga sebelumnya oleh analis keamanan Abri Dongoran, Husein. “Nestapa di Negeri dan dimungkinkan tidak pernah terhubung/ Syam.” Majalah Tempo Edisi 17-23 Juni masuk ke dalam struktur jaringan teror. 2019: 28-33. Terakhir, indoktrinasi ideologi ekstremisme dapat dilakukan oleh foreign fighter Bakri, Zainal. “Ribuan Anggota GAM Pernah returnees untuk mempengaruhi orang lain Dilatih di Libya.” Tempo.Co. 09 September yang sebelumnya menjadi frustrated travel 2003. Diakses 10 Juli 2019 https://nasional. (tidak dapat melakukan jihad ke Suriah) tempo.co/read/16120/ribuan-anggota- atau mereka yang sudah memiliki paham gam-pernah-dilatih-di-libya. ekstremisme yang sangat kuat selama di Bangun, Santoso. “Soal Pemulangan WNI Suriah sehingga mereka rentan dipengaruhi Mantan ISIS di Suriah, Wiranto: Indonesia untuk kembali melakukan aksi terorisme. Perlu Hati-Hati.” Suara.com. 09 Juli 2019. Penulis merekomendasikan bahwa Diakses 10 Juli 2019. https://www.suara. untuk mencegah potensi ancaman asimetris com/news/2019/07/19/141926/soal- dari returnees foregin fighter pemerintah pemulangan-wni-mantan-isis-di-suriah- Indonesia mesti melakukan operasi intelijen wiranto-indonesia-perlu-hati-hati. dengan Pemerintah Suriah, Pemerintah Barret, Richard. Beyond The Caliphate Foreign Irak dan NGO asing yang beroperasi di Fighter and the Threat of Returnees. New Suriah agar dapat melakukan verfikasi York: Soufan Center Group, 2017 kewarganegaraan dengan selanjutnya melakukan isolasi berdasarkan keterlibatan Blank, Stephen J. “Rethinking Asymmetric individu foreign fighter. Selanjutnya, Threats.” Strategic Studies Instutite: US pemerintah dapat melakukan program Army War College 2003. 11-12. pemulihan kesejahteraan dan pengawasan Borum, Randy. “Radicalization into Violent ideologi yang mensinergikan program Extremism II: A Review of Conceptual interkementerian hingga pemerintah daerah Models and Empirical Research.” Journal dimana asal domisili mereka. of Strategic Security Volume 4 Issue 4 2011, the Berkeley Electronic Press. Callimachi, Rukmini, “How ISIS Built the Machinery of Teror under Europe’s Gaze.” New York Times.com. 29 Maret 2016. Diakses 20 Desember 2019. https:// www.nytimes.com/2016/03/29/world/ europe/isis-attacks-paris-brussels.html.

200 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman... Denzin & Lincoln. The SAGE Handbook of Gunaratna, Rohan. “Life and Death of Bahrun Qualitative Research. Dikutip oleh John Naim: SE Asia’s Most Wanted Terrorist.” W. Creswell dalam buku yang berjudul, Benarnews.com. 03 Oktober 2018. Penelitian Kualitatif dan Desain Penelitian Diakses 12 Oktober 2019 https://www. Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013. benarnews.org/english/commentaries/ Direktori Mahkamah Agung RI, Kejahatan asia-pacific-threat-update/bahrun- Terhadap Keamanan Negara Putusan death-10032018124337.html. PN Jakarta Timur No 395/Pid.Sus/2017/ Golose, Petrus. “The Importance of PN.JKT.TIM.” tanggal 11 Oktober Cooperation on Counter Terrorism”. 2017 di akses 20 September 2019 Disampaikan pada Indo Defence 2018 https://putusan3.mahkamahagung. Expo and Forum. Pada tanggal 08 go.id/direktori/putusan/3dbe69ad674b4 November 2018 di Kemayoran, Jakarta. ba4ab33fb27d25a1e73.html Hegghammer, Thommas. “Should I Stay Direktori Mahkamah Agung RI, Kejahatan or Should I Go? Explaining Variation Terhadap Keamanan Negara Putusan in Western Jihadist’ Choice between PN Jakarta Timur No 395/PID. Domestic and Foreign Fighting.” American SUS/2017/PN.JKT.TIM.” tanggal 25 Political Science Review 107, No 1, 2013. Agustus 2017, diakses 12 Oktober 2019 Hodge, Amanda and Nivell Rayda. Surabaya pada https://putusan3.mahkamahagung. bombings: Police comb apartment after go.id/direktori/putusan/208c80a8bf149 ISIS family attacks.” The Australian. 6b51fc6aa2ada290242.html 7 Mei 2018, diakses 24 Juli 2019. Direktori Mahkamah Agung RI, “ https://www.theaustralian.com.au/ Kejahatan Terhadap Keamanan Negara news/worl/isis-family-bombschurches- Putusan PN Jakarta Barat No 391/Pid. kills-11-asindonesias-christian- Sus/2018/PN.Jkt.Brt.” tanggal 19 Juli communityterrorised/newsstory/54a5c0 2018, diakses pada 4 September 2019 f81cacf190360cda604f9b8b69. https://putusan3.mahkamahagung. Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. go.id/direktori/putusan/f90303b45b047 Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta: cbe6029cc00003c3a81.html Kementrian Pertahanan RI, 2015 ElRahman, Vanny. “BNPT Usul Bentuk Kibtiah, Tia M. “Mobilization and Satgas Pemulangan WNI Mantan Movements of Foreign Fighters from Anggota ISIS dari Suriah.” IDNTimes. Southeast Asia to Syria and Iraq.””. com. 10 Juli 2019. Diakses 20 Desember Journal Asian Studies, Vol 4 No.1. 2019. https://www.idntimes.com/ news/indonesia/vanny-rahman/bnpt- Lister, Charles. Returning Foreign Fighters: usul-bentuk-satgas-pemulangan-wni- Criminalization or Reintegration? mantan-anggota-isis-dari-suriah. Washington: Brookings Institution, 2015. Firdaus, Arie. “Pejabat Otoritas Batan divonis Malet, David. The European Experience 3 ½ Tahun.” Benarnews.com. 19 Juli with Foregin Fighter and Returnees,” in 2018. Diakses 20 Oktober 2019. https:// Returnees: Who They Are, Why They www.benarnews.org/indonesian/berita/ Are (not) coming back, and How Should isis-otorita-batam-07192018112637. We Deal with Them? Brussels: Egmont html. Institute, 2017.

Politica Vol. 11 No. 2 November 2020 201 Meines, M et al. Responses to Returnees. Riski, Ramadhan. “Menhan Pastikan Brussel: Dipublikasikan oleh RAN Bahrun Naim Tewas Akibat Drone Centre of Excellence, 2017. AS.” CNNIndonesia.com. 20 September Miles, Mattew B, A Michael Huberman, 2019. Diakses 08 September 2019. Johnny Saldana. Qualitative Data https://www.cnnindonesia.com/nas Analysis: A Methods Sourcebook. United ional/20180910210840-20-329278/ State of America: Arizona State menhan-pastikan-bahrun-naim-tewas- University, 2014. akibat-serangan-drone-as. Nadia Kemala Movanita, Ambaranie. Rininta, Anindya Chaula. “The Syria 671 orang WNI Bergabung Alumni Threat: Legal Loopholes and Dengan Kelompok Teroris di Inadequate De-radicalisation.” RSIS Irak dan Suriah.” Kompas.com, 20 Commentary No.133-11 July 2017, NTU September2017, diakses 20 Desember Singapore. 2019, https://nasional.kompas.com/ Ryacudu, Ryamizard, “Terrorism in read/2017/09/20/07582791/671-orang- Southeast Asia: The Need for Joint wni-bergabung-dengan-kelompok- Counter-Terrorism Frameworks” Jurnal teroris-di-irak-dan-suriah?page=all ICPVTRRSIS NTU, Vol 10 November Nance, M. W. Terrorist Recognition 2018. Handbook. Florida: CRC Press Taylor & Setiani, Dayana Anggit. “Pemerintah Francis Group, 2003. Australia Pulangkan 8 Anak dari Nurita, Dewi. “Govt aborts repatriation Keluarga ISIS di Suriah.” Tirto.id. 25 Juni of former Indonesian ISIS Fighter.” 2019. Diakses 25 Juli 2019. https://tirto. Tempo.co. 12 Februari 2020. Diakses id/pemerintah-australia-pulangkan-8- 3 Juni 2020. https://en.tempo.co/ anak-dari-keluarga-isis-di-suriah-ec1h. read/1306483/govt-aborts-repatriation- S.K, Wahyono. “Pengertian dan Lingkup of-former-indonesian-isis-fighters. Keamanan Nasional”. KSKN UI, 2003. Pratama, Andrian. “Menhan Beri Syarat Ke 19-20. WNI Mantan ISIS Agar Bisa Pulang Ke Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Indonesia.” Tirto.id. 9 Juli 2019. Diakses Kualitatif dan R&D. Bandung: Elfabeta, 25 Juli 2019. https://tirto.id/menhan- 2007. beri-syarat-ke-wni-mantan-isis-agar- Sunudiyantoro dkk. “Akhir Jalan Pemburu bisa-pulang-ke-indonesia-edXS. Perang.” Majalah Tempo Edisi 4 April Pratama, Andrian Taher. “Pro Kontra 2011. 6-7. Pemulangan WNI Mantan ISIS Diperlukan Perspektif Humanis.” Tirto.id. 9 Februari 2020. Diakses pada 4 Maret 2020. https://tirto.id/pro- kontra-pemulangan-wni-mantan-isis- diperlukan-perspektif-humanis-exE7.

202 Taufik Akbar, Pujo Widodo dan Syaiful Anwar: Potensi Ancaman...