Penerapan Iptek Bagi Kelompok Usaha Tahu Di Semarang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PENERAPAN IPTEK BAGI KELOMPOK USAHA TAHU DI SEMARANG Rochmani, Adi Suliantoro, Euis Soliha Fakultas Hukum, Universitas Stikubank Email: [email protected] Abstrak. Tahu merupakan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa tahu ini mengandung protein yang tinggi. Bagi sebagian besar masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan akan protein ini mereka memilih untuk mengonsumsi tahu. Saat ini di wilayah kampung Kradenan ini ada dua pengusaha tahu, yaitu: Tahu Sumedang dan Tahu Purwokerto. Kedua usaha tahu ini memilih lokasi di Kampung Karadenan karena lokasinya dekat dengan Sungai Kaligarang sehingga kebutuhan air sumur tercukupi, pasokan bahan baku juga mudah diperoleh. Untuk tenaga kerja, mereka mengambil dari wilayah masing-masing. Tenaga kerja usaha tahu Sumedang kebanyakan adalah dari daerah Sumedang. Tenaga kerja usaha tahu Purwokerto juga kebanyakan dari daerah Purwokerto. Adapun proses produksi dari kedua usaha tahu tersebut masih tradisional. Untuk usaha tahu Purwokerto sangat membutuhkan alat pengepres tahu supaya tahu yang dihasilkan bisa padat. Alat pengepres tahu yang sekarang digunakan adalah batu sebagai pemberat untuk mengepres tahu. Selain itu kedua usaha tahu juga membutuhkan bagaimana aspek manajemen khususnya pemasaran bisa diterapkan terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Hasil dari penerapan iptek ini adalah adanya transfer iptek berupa alat pengepres tahu yang lebih moderen, alat pencetak tahu, dan wajan yang akan bermanfaat dalam proses produksi. Dari aspek pemasaran hasil yang diperoleh adalah adanya perluasan pasar untuk kedua Usaha Tahu. Kata kunci: usaha tahu, aspek produksi, aspek pemasaran PENDAHULUAN relatif murah dibandingkan dengan sumber protein yang lain seperti daging atau ikan. Tahu merupakan makanan yang sering Tahu merupakan makanan yang berasal dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagaimana dari endapan perasan biji kedelai yang kita ketahui bersama, bahwa tahu ini difermentasi. Asal tahu yaitu dari negara Cina. mengandung protein yang tinggi. Bagi Nama “tahu” berasal dari kata “tauhu” yang sebagian besar masyarakat, untuk memenuhi merupakan bahasa Hokkian, yang artinya kebutuhan akan protein ini mereka memilih “kedelai terfermentasi”. Di Jepang, tahu untuk mengonsumsi tahu. Tahu ini selain dikenal dengan nama tofu. mengandung protein tinggi, harganya juga Di Indonesia ada berbagai macam variasi 41 42 ABDIMAS Vol. 18 No. 1, Juni 2014 tahu dan makanan yang berbahan dasar tahu. khususnya pemasaran bisa diterapkan Tahu memiliki tampilan luar yang berwarna terutama dalam menghadapi persaingan yang kuning atau putih. Saking populernya, tahu semakin ketat. Saat ini pemasaran kedua usaha menjadik bagian yang tak terpisahkan pada tahu ini masih terbatas di wilayah Semarang tempat makan pada berbagai kalangan sosial saja. Kedua usaha tahu ini ingin memperluas masyarakat Indonesia, begitu juga dengan pasarnya. tempe. Ada berbagai makanan di Indonesia Adapun permasalahan yang dihadapi yang melibatkan tahu, seperti tahu bakso, tahu mitra adalah: 1) bagaimana menciptakan alat bacem, kerupuk tahu, perkedel tahu, tahu isi, untuk pengepres supaya proses produksi lebih tahu guling, dan tahu campur. Tahu goreng lancar, 2) bagaimana meningkatkan aspek biasanya disajikan untuk teman makanan pemasaran dari tahu Sumedang dan tahu yang berkuah cair, seperti soto dan mie bakso. Purwokerto? Batagor dan siomay juga memakai tahu Adapun target luaran yang ingin sebagai komponennya. dihasilkan adalah: 1) alat pengepres tahu, 2) Saat ini di wilayah kampung Kradenan menambah wilayah pemasaran baru. ini ada dua pengusaha tahu, yaitu: Tahu Sumedang dan Tahu Purwokerto. Tahu METODE Sumedang dijual dalam kondisi sudah matang Dalam kegiatan IbM ini Solusi yang dan siap dimakan, sedangkan tahu Purwokerto ditawarkan. Membantu pengusaha tahu dijual dalam kondisi mentah dan harus dalam penciptaan alat pengepres tahu untuk digoreng atau dimasak dulu. membantu proses produksi. Meningkatkan Kedua usaha tahu ini memilih lokasi di aspek pemasaran dari usaha tahu ini dengan Kampung Karadenan karena lokasinya dekat menambah sasaran pasar dari tahu dan juga dengan Sungai Kaligarang sehingga kebutuhan berusaha untuk masuk ke pasar modern. air sumur tercukupi, pasokan bahan baku juga mudah diperoleh. Untuk tenaga kerja, Cara Membuat Tahu mereka mengambil dari wilayah masing- masing. Tenaga kerja usaha tahu Sumedang Pertama-tama mari kita siapkan terlebih kebanyakan adalah dari daerah Sumedang. dahulu bahan-bahan yang kita perlukan untuk Tenaga kerja usaha tahu Purwokerto juga membuat tahu kedelai secukupnya, 1 gram kebanyakan dari daerah Purwokerto. batu tahu (Kalsium Sulfat atau CaSO4) atau 3 Adapun proses produksi dari kedua usaha ml asam cuka, air secukupnya. Setelah bahan- tahu tersebut masih tradisional. Untuk usaha bahan sudah siap, kini saatnya kita siapkan alat- tahu Purwokerto sangat membutuhkan alat alat yang dibutuhkan (1) bak atau tong besar, pengepres tahu supaya tahu yang dihasilkan (2) tampah (nyiru), (3) kain saring atau kain bisa padat. Alat pengepres tahu yang sekarang blancu (kain bekas karung tepung), (4) kain digunakan adalah batu sebagai pemberat untuk pengaduk, (5) cetakan tahu, (6) keranjang, (7) mengepres tahu. Sedangkan untuk usaha tahu tungku atau kompor, (8) alat penghancur atau Sumedang tidak membutuhkan alat pengepres mesin giling, (10) wajan. Berikut ini adalah tahu karena tahu yang dihasilkan adalah proses pembuatan tahu. (1) Kedelai ditampi tahu goreng yang tidak padat. Usaha tahu untuk diseleksi biji kedelai yang besar. (2) Sumedang sangat membutuhkan alat pencetak Tahap selanjunya adalah pencucian kedelai, tahu dan wajan untuk menggoreng. kemudian direndam di dalam air dalam Selain itu kedua usaha tahu juga waktu 6 jam. (3) Selanjutnya, tahu dicuci lagi membutuhkan bagaimana aspek manajemen dalam waktu setengah jam. (4) Setelah itu, Rochmani, Adi Suliantoro, Euis Soliha Penerapan Iptek Bagi Kelompok Usaha Tahu di Semarang 43 kedelai dibagi-bagi dan ditempatkan di dalam metode atau teknik untuk menciptakan atau ebleg, yang dibuat dari plastik atau bambu. menambah kegunaan suatu barang atau jasa (5) Tahap selanjutnya adalah penggilingan dengan menggunakan faktor-faktor produksi kedelai. Kedelai digiling hingga halus, dan yang ada. Faktor-faktor produksi tersebut butir-butir kedelai mengalir ke dalam wadah berupa tenaga kerja, modal, mesin, metode, penampung. (6) Kemudian butir kedelai bahan baku. Manajemen dalam hal ini dipindahkan dari wajan ke tong atau bak untuk berperan untuk mengkombinasikan faktor- dilakukan penyaringan dengan menggunakan faktor produksi sedemikian rupa sehingga kain belacu atau kain mori yang kasar yang dapat dihasilkan produk atau jasa yang lebih sudah ditempatkan di sangkar bambu. berdaya guna dan berhasil guna melalui Supaya sleuruh sari yanga da di dalam bubur proses manajemen yang terdiri dari kegiatan kedelai tersaring seluruhnya, pada kain itu perencanaan, pengorganisasian, peng- ditempatkan sebuah papan kayu dan seseorang koordinasian, pengarahan, dan pengendalian. naik ke atasnya kemudian menggoyang- Adapun sasaran yang ingin dicapai goyangnya. Ampas tahu (limbah tahu) diperas adalah mendapatkan keuntungan yang lagi dengan cara menyiram air dingin, hingga maksimal serta dapat memberikan kepuasan tak mengandung sari lagi. Proses penyaringan kepada konsumen. Oleh karena itu diperlukan ini dilakukan secara berulang kali sampai suatu perencanaan produksi sebelum kegiatan bubur kedelai habis. (7) Air hasil sarinagn produksi dimulai. Hal ini juga akan digunakan yang tertampung di dalam wadah berwarna sebagai pedoman kerja bagian produksi kuning atau putih dicampur asam cuka supaya agar dapat bekerja sesuai dengan pola yang menggumpal. Selain asam cuka, bisa juga telah digariskan. Tanpa adanya perencanaan dengan menambahkan air kelapa atau cairan yang masak maka kemungkinan akan terjadi whey (air sari tahu yang telah menggumpal) penyimpangan dalam proses produksi. yang sudah dieramkam, atau bubuk batu tahu Manajemen produksi merupakan kegiatan (sulfat kapur). (8) Tahap berikutnya, air asam untuk mengatur agar dapat menciptakan dan dipisahkan dari gumpalan putih lalu disimpan, menambah kegunaan suatu barang atau jasa. karena masih bisa dipakai lagi. Gumpalan Untuk mengatur ini perlu dibuat keputusan- tahu yang sudah mulai mengendap, dituang keputusan yang berhubungan dengan usaha- ke dalam kotak yang berukuran misalnya 50 x usaha untuk mencapai tujuan agar barang 60 cm² dan dialasi dengan menggunakan kain atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan. belacu. Adonan tahu kotak dikempa dalam Proses penciptaan dan penambahan waktu 1 menit, sehingga air yang tercampur kegunaan atau faedah tersebut terdiri dari: yang ada pada adonan tahu dapat terperas Faedah bentuk, dapat dicontohkan rotan di habis. Adonan tahu kotak yang telah padat hutan setelah diproses maka akan dibentuk dipotong-potong dengan ukuran tertentu, menjadi tas, meja, kursi, dan sebagainya. misalnya 6 x 4 cm². Faedah waktu, sebagai contoh pergudangan HASIL DAN PEMBAHASAN yang dalam hal ini sebagai tempat penyimpanan barang. Dengan menyimpan barang yang Produksi ini merupakan semua kegiatan dibeli sekaligus dalam jumlah tertentu maka untuk menciptakan dan menambah kegunaan dengan adanya perbedaan waktu tersebut nilai suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan atau manfaatnya meningkat. Faedah tempat, faktor-faktor produksi yang tersedia. dengan berpindahnya produk dari suatu tempat Sedangkan proses produksi merupakan cara, ke tempat lain maka akan