BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi Merupakan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi Merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media cetak maupun radio. Media massa khususnya televisi memiliki sifat informatif. Kebutuhan informasi menjadikan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut data yang peneliti dapatkan, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, bahwa masyarakat Indonesia yang jumlahnya hampir mencapai 25 juta orang, sebanyak 95%, 30% diantarannya mendapatkan informasi dari internet atau televisi, 23% dari Radio, dan 12% sisanya dari media cetak. (Kutipan diambil dari www.tempo.co.id, diakses 27 Maret 2015). Televisi merupakan media massa yang paling populer karena televisi memadukan unsur audio dan visual yang membuat pesan dalam televisi mudah dipahami oleh audiens. Nilai - nilai edukasi dan hiburan harus di wujudkan di dunia pertelevisian, demi terciptanya tayangan televisi yang bernilai edutainment atau edukasi- entertainment (E-E). Arvind Singhal menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Entertaiment Education Social Change, unsur edutainment adalah proses merancang dan mengimplementasikan pesan media baik itu menghibur dan mendidik, untuk meningkatkan pengetahuan, mengambil sikap yang positif, menyesuaikan norma sosial, dan mengubah perilaku. (Arvind Singhal, 2004:5). Format edutainment (E-E) dalam media masa, mencerminkan bahwa media masa mengandung format menghibur dan mendidik. Edutainment merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang di kemas dengan nuansa menghibur dan mendidik serta mudah di cerna oleh masyarakat. Edutainment ini sangat relevan untuk di kembangkan, karena dapat menciptakan masyarakat yang memiliki wawasan luas. Program edutainment yang dikemas dalam konsep hiburan secara 1 tidak sadar, tayangan ini mengajak dan memahami nilai-nilai (value) yang terkandung dalam program tersebut. Maka transfer knowledge antara program tv dan penonton tv dapat berlangsung dengan baik karena mereka berlatih untuk menerima, menyimpan dan mengolah nilai-nilai ilmu yang di dapat. Program televisi seperti news, infotainment, talkshow, edutainment bahkan reality show mampu memberikan informasi yang di butuhkan oleh sebagian besar penonton atau khalayak. Dari banyaknya program yang ada, mungkin hanya beberapa program yang di kategorikan sebagai hiburan dengan konsep edutainment. Dengan perkembangan itu, maka semakin banyak pula bermunculan program televisi yang menyajikan berbagai macam hiburan, berita, drama televisi atau lebih akrab dikenal dengan serial televisi (sinetron). Program-program sinetron meraih porsi tertinggi, dengan angka 24% orang Indonesia. Dari data yang peneliti dapatkan, porsi menonton masyarakat Indonesia pada umumnya dialokasikan untuk menonton 24% program sinetron, 21% film dan 19% program hiburan lain.(Sumber dari: http://akarpadinews.com/ diakses 28 Maret 2015 ) Program yang lebih banyak unsur hiburan nya seperti sinetron masih di minati oleh masyarakat. Banyak tayangan sinetron yang memperagakan kekerasan, bertutur kasar kepada orang tua, dan lain sebagainya. Tayangan televisi Indonesia bisa dibilang hampir 70 % hanya berupa drama, bukan tayangan yang mendidik. Tayangan drama yang ditampilkan di televisi nasional juga hanya berkisar pada tema kekerasan, kejahatan, mistik, seks dan hedonis. (Sumber: http://www.replubika.co.id/diakses 28 April 2015) Dilihat dari fenomena tersebut hanya sedikit tayangan yang mendidik. Televisi di masa ini tidak semuanya menayangkan program yang mendidik. Bahkan tayangan hiburan yang lebih dominan di munculkan dalam siaran nya. Program tv yang memiliki unsur edutainment akan mendapatkan informasi, hiburan, dan menghasilkan watak yang berwawasan dan berilmu pengetahuan. Analisis isi merupakan metode penelitian untuk mengetahui secara sistematis isi dari media. Media yang dimaksud yakni surat kabar, radio, televisi 2 film, iklan dan lain lain. Analisis isi lebih kepada kita untuk memahami isi (content). Analisis isi kuantitatif adalah analisis yang dipakai untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari isi yang dilakukan secara kuantitatif. Prosedur dalam analisis isi yaitu mengukur dan menghitung aspek dari isi (content) dan menyajikan secara kuantitatif. Analisis isi (kuantitatif) yang dipakai hanya memfokuskan pada bahan yang tesurat saja. oleh karena itu peneliliti menganggap analisis isi kuantitatif lebih dapat mengukur apakah isi (content) dari sebuah program mengandung karakteristik edutainment. Berbeda dengan metode kualitatif yang sifatnya membahas secara keseluruhan dan mengungkap realitas dari sebuah fenomena atau dalam hal ini kaitannya adalah program televisi, bukan mengukur atau menguji sebuah content yang ada di program tersebut. Peneliti hanya memberikan lembar coding kepada coder, lalu coder bertugas meng-coding (memberi tanda) apa yang dilihat berupa gambar ataupun program di televisi. Apabila dibandingkan dengan kualitatif jelas berbeda dilihat dari karakter isi perbedaan nya. Media pembelajaran yang mengusung konsep edutainment ini semakin berkembang. Dizaman yang modern ini kebutuhan program tv dengan segment “edutainment” sangat di harapkan bagi penonton, karena pada dasar nya peran televisi adalah untuk membangun karakter bangsa yang berbudi luhur dan menjunjung nilai nilai yang positif dan menambah pengetahuan. Dua stasiun televisi nasional, SCTV dan RCTI, akhirnya sepakat akan memperbaiki isi tayangan sinetron yang menggambarkan penokohan simbol. Anggota KPI pusat bidang isi siaran Nina Mutmainnah mengatakan, dari hasil pertemuan selama kurang lebih satu jam tersebut, ada kesepakatan untuk memperbaiki tayangan sinetron penokohan simbol. “Ada tayangan yang sudah dihentikan dan ada yang harus berubah sifat dari alur cerita penokohannya,” ujar Nina kepada Republika. (sumber dari www.republika.co.id diakses tanggal 30 juni 2015). Dari kutipan tersebut unsur edutainment sudah cukup terwakilkan dalam program program yang ada di stasiun televisi tertinggi. Jika mereka akan 3 merubah karakter si tokoh yang ada di sinetron misalkan. Maka kualitas program mereka akan lebih baik. Media pembelajaran televisi yang berkonsep edutainment ini harus terus diawasi agar tujuan dari media tersebut tersampaikan terutama pada rating tertinggi yang tidak hanya mementingkan hiburan saja. Secara umum stasiun tv rating tertinggi tentu mempunyai minat penonton yang banyak. Apakah stasiun televisi yang mempunyai rating tertinggi hanya mementingkan hiburan saja, sedangkan tayangan edukasi tidak ada. Maka dari itu peneliti tertarik meneliti stasiun tv yang memiliki rating tertinggi. Berdasarkan survey ac nielson 2014, berikut stasiun tv dengan rating tertinggi : Tabel 1.1 TV Rating & Share Week 1433 (10-16 Agustus 2014) ISO Week 1434 1433 CHANGE POSITION THIS Channel\Variable TVR Share TVR Share TVR Share WEEK SCTV 1.9 16.6 1.8 16.6 0.1 0.0 1 RCTI 1.5 12.9 1.5 14.0 0.0 -1.1 2 IVM 1.3 11.9 1.3 11.4 0 0.5 3 ANTV 1.3 11.4 1.3 11.5 0 -0.1 4 MNCTV 0.9 8.0 0.9 8.4 0.0 -0.4 5 TRANS7 0.9 7.8 0.9 7.8 0.0 0.0 6 TRANS 0.8 7.1 0.8 7.6 0.0 -0.5 7 TVONE 0.8 6.9 0.6 5.9 0.2 1.0 8 GTV 0.6 5.7 0.7 6.1 -0.1 -0.4 9 METRO 0.4 3.9 0.4 3.4 0.0 0.5 10 Total TV 11.3 11.0 Sumber: Data Perusahaan ANTV 1.2 Rumusan dan Identifikasi masalah Rumusan masalah yang dirumuskan peneliti adalah “Analisis isi program acara edutaiment di stasiun televisi SCTV, RCTI, INDOSIAR ?” 4 1. Berapa persentase program edutainment di stasiun tv SCTV ? 2. Berapa persentase program edutainment di stasiun tv RCTI? 3. Berapa persentase program edutainment di stasiun tv INDOSIAR? 4. Bagaimana konsep edutainment dalam program televisi di stasiun SCTV? 5. Bagaimana konsep edutainment dalam program televisi di stasiun RCTI? 6. Bagaimana konsep edutainment dalam program televisi di stasiun INDOSIAR? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persentase jumlah program edutainment di tv SCTV 2. Untuk mengetahui persentase jumlah program edutainment di tv RCTI 3. Untuk mengetahui persentase jumlah program edutainment di tv INDOSIAR 4. Untuk mengetahui konsep edutainment di stasiun tv SCTV? 5. Untuk mengetahui konsep edutainment di stasiun tv RCTI? 6. Untuk mengetahui konsep edutainment di stasiun tv INDOSIAR? 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis 1) Memberikan sumbangan terhadap kajian analisis isi mengenai televisi teurtama pemetaan program berformat edutainment. 2) Penelitian ini pun diharapkan mampu mendorong kajian lebih lanjut tentang analisis isi program tv dan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya serta perbandingan dengan penelitian sebelumnya. 3) Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah refrensi bagi pembuatan laporan mengenai topik serupa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat 5 menjadi saran belajar dan sarana menambah wawasan khususnya mengenai analisis isi program televisi. 1.4.2 Manfaat Praktis 1) Mendeskripsikan analisis isi program program tv berformat edutainment. Apalagi dari media massa yang banyak memiliki popularitas tinggi, karena program program tv sangat sensitif diliat berdasarkan kebutuhan masyarakat. 2) Penelitian analisis isi kuantitatif juga merupakan salah satu bahan data mentah yang kemudian bisa di manfaatkan di penelitian lain dengan topik yang relavan. 1.5 Tahap Penelitian Tabel 1.2 Tahapan Penelitian Menentukan Merumuskan dan Mengumpulkan topik dan judul mengindentifikasi data primer dan penelitian masalah data sekunder Kesimpulan dan Menyajikan dan Menganalisis
Recommended publications
  • Indonesia in View a CASBAA Market Research Report
    Indonesia in View A CASBAA Market Research Report In Association with Table of Contents 1. Executive Summary 6 1.1 Large prospective market providing key challenges are overcome 6 1.2 Fiercely competitive pay TV environment 6 1.3 Slowing growth of paying subscribers 6 1.4 Nascent market for internet TV 7 1.5 Indonesian advertising dominated by ftA TV 7 1.6 Piracy 7 1.7 Regulations 8 2. FTA in Indonesia 9 2.1 National stations 9 2.2 Regional “network” stations 10 2.3 Local stations 10 2.4 FTA digitalization 10 3. The advertising market 11 3.1 Overview 11 3.2 Television 12 3.3 Other media 12 4. Pay TV Consumer Habits 13 4.1 Daily consumption of TV 13 4.2 What are consumers watching 13 4.3 Pay TV consumer psychology 16 5. Pay TV Environment 18 5.1 Overview 18 5.2 Number of players 18 5.3 Business models 20 5.4 Challenges facing the industry 21 5.4.1 Unhealthy competition between players and high churn rate 21 5.4.2 Rupiah depreciation against US dollar 21 5.4.3 Regulatory changes 21 5.4.4 Piracy 22 5.5 Subscribers 22 5.6 Market share 23 5.7 DTH is still king 23 5.8 Pricing 24 5.9 Programming 24 5.9.1 Premium channel mix 25 5.9.2 SD / HD channel mix 25 5.9.3 In-house / 3rd party exclusive channels 28 5.9.4 Football broadcast rights 32 5.9.5 International football rights 33 5.9.6 Indonesian Soccer League (ISL) 5.10 Technology 35 5.10.1 DTH operators’ satellite bands and conditional access system 35 5.10.2 Terrestrial technologies 36 5.10.3 Residential DTT services 36 5.10.4 In-car terrestrial service 36 5.11 Provincial cable operators 37 5.12 Players’ activities 39 5.12.1 Leading players 39 5.12.2 Other players 42 5.12.3 New entrants 44 5.12.4 Players exiting the sector 44 6.
    [Show full text]
  • Analisis Isi Pada Program Di SCTV, RCTI Dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015)
    ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 | Page 4264 ANALISIS ISI PROGRAM ACARA EDUTAINMENT DI TELEVISI SWASTA NASIONAL (Analisis Isi pada Program di SCTV, RCTI dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015) CONTENT ANALYSIS ON NATIONAL PRIVATE TELEVISION’S EDUTAINMENT PROGRAM (Content Analysis On Program in SCTV, RCTI and Indosiar period of 5th to 11th January 2015) 1 Muhamad Eko Wicaksono 2 Ira Dwi Mayangsari, S.Sos., MM 3 Agus Aprianti, S.Ikom., M.Ikom 1,2,3Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom [email protected], [email protected] 3 [email protected] Abstrak Media massa sebagai perpanjangan tangan dari komunikator memiliki fungsi penting di masyarakat. Selain sebagai penyalur informasi dan pendidikan, media massa juga menjadi andalan pusat hiburan yang mudah untuk dijangkau. Kemudahan tersebut yang kemudian membuat kebutuhan audien akan informasi meningkat, dan membuat pelaku media madda memenuhi kebutuhan audien, terutama bagi media massa yang paling populer yakni televisi. Saat ini, terdapat 10 stasiun televisi swasta yang telah mewarnai peretelvisian Indonesia. SCTV, RCTI dan Indosiar lah yang merupakan stasiun televisi dengan rating and share tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi isi dalam menganalisis program-program yang terdapat pada tiga stasiun televisi tersebut berdasarkan unsur edutaiment yakni untuk meningkatkan pengetahuan, mengambil sikap yang positif, menyesuaikan norma sosial, dan mengubah perilaku. Edutainment merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dikemas dengan nuansa menghibur dan mendidik serta mudah dicerna oleh masyarakat. Dari total 276 program di SCTV, RCTI dan Indosiar, ternyata program yang dapat mengubah perilaku adalah program yang paling banyak jumlahnya persentase nya yaitu (87,02%) diikuti dengan program pengetahuan (3,4%), sikap positif (8,6%) dan norma sosial (0,93%).
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Analisis Framing Seputar Inews Siang
    Inter Script: Journal of Creative Communication | Vol 2, No. 2, Th 2020, 01-20 P-ISSN: 2175-7261 E-ISSN: 2715-7253 ANALISIS FRAMING SEPUTAR INEWS SIANG RCTI SEGMEN “PILIHAN INDONESIA 2019” Tubagus Muhammad Rayhan1, Wirda Yulita Putri 2 1Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi Jl Wijaya II No 62 Jakarta 12160 [email protected] 2Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi Jl Wijaya II No 62 Jakarta 12160 [email protected] Diterima: Bulan, Tahun Direview: Bulan, Tahun Diterbitkan: Bulan, Tahun Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pesta demokrasi di tahun 2019, pada masa-masa tersebut program Seputar iNews Siang membuat satu segmen khusus mengenai berita-berita khusus politik yang berkaitan dengan capres, cawapres maupun tokoh politik lainnya yang juga menjadi bagian dari tokoh penting dari masa pesta demokrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program Seputar iNews Siang melakukan pembingkaian berita pada segmen “Pilihan Indonesia 2019” lalu dikaitkan dengan analisis framing milik Robert N. Entman dan bagaimana program tersebut mengkonstruksinya. Tinjauan Pustaka dalam penelitian ini meliputi Media Massa, Berita, Ideologi Media, Konstruksi realitas oleh media massa, Analisis Framing. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Pada metode deskriptif akan mengeksplorasi atau menjelajahi peristiwa yang akan diteliti secara mendalam. Penelitian ini menjelaskan bagaimana sebuah framing dibentuk oleh program berita, framing dibentuk dalam dua aspek yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek tertentu dari suatu isu. Seleksi isu yang ditampilkan oleh segmen “Pilihan Indonesia 2019” di program Seputar iNews Siang menurut tim redaksi RCTI ialah berdasarkan kegiatan yang berkaitan dengan tema besar pemilu 2019 Penonjolan isu yang dilakukan oleh segmen “Pilihan Indonesia 2019” adalah berdasarkan tiga aspek yang mempengaruhi pemberitaan dalam suatu program yakni adalah bahasa yang menggungkapkan gagasan dengan kalimat, narasi , headline yang memperjelas penekanan.
    [Show full text]
  • Hubungan Motivasi Dan Pola Menonton Dengan Tingkat
    Hubungan Motivasi dan Pola Menonton dengan Tingkat Kepuasan Pemirsa pada Program Berita Topik ANTV (Kasus Pemirsa di Komplek Perumahan Pondok Sukatani Permai, Tapos, Kota Depok) Marwan Albab Mahasiswa Pascasarjana Universitas Mercu Buana e-mail: [email protected] Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS ABSTRACT Television is most effective mass media to transfer information to audience than print media. Recently, people use television not only to get entertainment but also information. One of television programme that content more information and knowledge is news programme. ANTV become one option which can be a source of recent information and science for audiences. Based on uses and gratification theory, the audiences were looked actively in using mass media to fulfill their need. It means that someone use mass media because of certain motive. Mass media application offer expectable satisfaction for audience. The audiences behavior in applying media continually will increase day after day, in which they get satisfaction. It called by pattern of watching. Therefore, this research examine relationship between motivation, pattern of watching and satisfactory rate of audiences on Topik ANTV news programme. This research was done by a quantitative survey using a desciptive correlational design. Respondent were audiences in Komplek Perumahan Pondok Sukatani Permai, Tapos Distric, Depok City, and it selected by proportional stratified random sampling technique. Data were processed by the Spearman correlation test with SPSS for windows version 18. Motivation and pattern of watching shows option had a highly significant relation (p<0,01) with whole aspects of motivation for each them. Motivation with satisfaction shows option had significant relation (p<0,05) and the pattern with satisfaction shows option had highly significant relation (p<0,01).
    [Show full text]
  • (Sebelas) Yang Memiliki Frekuensi Pancar Nasional. Televisi Nasional Yang Mampu Ditangkap Di Temanggung Adalah MNC TV, Metro TV
    (sebelas) yang memiliki frekuensi pancar nasional. Televisi nasional yang mampu ditangkap di Temanggung adalah MNC TV, Metro TV, RCTI, Global TV, SCTV, TVRI, TV ONE, TRANS TV, TRANS 7, ANTV, dan INDOSIAR. Adapun Televisi lokal dari tahun 2008 sampai dengan 2013 sebanyak 9 (sembilan ) yang hanya bersifat lokal saja. TV lokal yang mampu ditangkap di Temanggung adalah Cakra TV, TVKU, Jogja TV, TATV, Borobudur (Kompas TV), Pro TV, ADI TV, TVRI Yogyakarta, dan TVRI Semarang. 5) Website milik pemerintah daerah Pemerintah Kabupaten Temanggung mempunyai website resmi milik pemda yaitu temanggungkab.go.id. Website tersebut terhubung langsung dengan beberapa SKPD yang juga sudah mempunyai website dan berada di bawah domain temanggungkab.go.id. 6) Pusat Jaringan dan Pusat Data Pemerintah Kabupaten Temanggung Pembangunan Jaringan online untuk mengkoneksikan seluruh SKPD se-Kabupaten Temanggung bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Teknologi informasi dan komunikasi data memungkinkan penyampaian informasi dapat diperoleh lebih cepat sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan publik dan kinerja RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 II | 205 pemerintah. Pelaksanaan Pembangunan Pusat Jaringan dan Pusat Data Pemerintah Kabupaten Temanggung terangkum pada tabel 2.193. Tabel 2.193. Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 Tahun Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Aplikasi Sistem Informasi 1 1 1 2 2 6 Pemerintahan Besaran Bandwith - - 2 Mb 4 Mb 8 Mb 10 Mb SKPD terkoneksi online - - 1 6 10 4 Sumber Bagian Santel dan PDE Setda Kabupaten Temanggung Tahun 2013 Dari tabel 2.193 ada peningkatan aplikasi sistem pemerintahan dari tahun 2010 sampai dengan 2013 dari 1 (satu) menjadi 6 (enam).
    [Show full text]
  • Conference Series
    Licensing Supervision by the Regional Indonesian Broadcasting Commission (KPID) of Banten Province For Local Private TVs Taufiqurokhman1, Evi Satispi2, Andriansyah3 {[email protected]} Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama)1,3 Universitas Muhammadiyah Jakarta2 Abstract. Broadcasting licensing is a regulation of broadcasting and a decision stage of the state to provide an evaluation whether a broadcasting agency is eligible to be granted or eligible to continue the lease rights on frequency. The Regional Indonesian Broadcasting Commission (KPID) is an independent state institution in Indonesia established in each province serving as a regulator of broadcasting in every province in Indonesia. The license of Broadcasting is the right granted by KPID to broadcasters to conduct broadcasting. The results of the study said that in the level of requirements that must be met by local private television broadcasters to obtain IPP, KPID has performed its duties optimally. KPID is always proactive towards local private television broadcasting institutions especially in guiding to complete the necessary requirements so that local TV in Banten can meet the requirements required to manage IPP. However, in the implementation of its role related to the phases of acquisition of IPP, KPID has not played an optimal role in performing its duties and functions. This is because in broadcasting there is still a violation by local private TV in broadcasting concerning the content of broadcasting. In addition, in taking the policy, KPID is still intervened by the local government in the form of broadcast television broadcasting that is in accordance with local government requests. Keywords: KPID, Licensing, Broadcasting Operating License 1 Introduction The Program of Settlement and Broadcast Program Standards is designed based on the mandate of the Law of the Republic of Indonesia Number 32/2002 on Broadcasting of the Indonesian Broadcasting Commission (Komisi Penyiaran Indonesia).
    [Show full text]
  • Ideologi Dalam Unsur Tematik Pada Talkshow Mata Najwa Trans7 Episode
    IDEOLOGI DALAM UNSUR TEMATIK PADA TALKSHOW MATA NAJWA TRANS7 EPISODE “GARA-GARA TAGAR” Revina Siska Widiastuti 1), Jatmika Nurhadi 2) 1Universitas Pendidikan Indonesia 2Universitas Pendidikan Indonesia Korespondensi Penulis. E-mail: [email protected], [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi terkait ideologi dalam unsur tematik pada talkshow Mata Najwa Trans7 edisi “Gara-Gara Tagar”. Unsur tematik ini dikaji untuk memperoleh gambaran keberpihakan acara ini pada kubu presiden tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data didapatkan dari tayangan Youtube Mata Najwa. Terdapat tujuh segmen yang dikaji. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya keberpihakan ideologi Mata Najwa terhadap kubu petahana. Kata kunci: ideologi, Mata Najwa, talkshow, tanda pagar ABSTRACT This study aims to obtain a description of ideology related to the thematic elements in the Mata Najwa Trans7 talkshow "Gara-Gara Tagar" edition. This thematic element is examined to obtain a picture of the partisanship of this event to certain presidential camps. The research method used is a qualitative method with a descriptive approach. Data obtained from Youtube shows Mata Najwa. There are seven segments studied. The results of this study are the existence of the eyes of the ideology of Mata Najwa toward the incumbent. Keywords: ideology, Mata Najwa, talkshow, hashtag PENDAHULUAN Bertepatan dengan tahun politik, media dimanfaatkan sebagai pemberi informasi tercepat kepada khalayak umum. Media siber dimanfaatkan partai politik untuk menginformasikan profil-profil dari calon pemimpin daerah dan calon pemimpin negara. Tidak hanya itu, media siber juga memberikan informasi mengenai rapor merah untuk pemerintah di kepemimpinan Presiden Joko Widodo, terutama presiden Joko Widodo yang dianggap tidak menepati janji kampanye tahun 2014.
    [Show full text]
  • PENGADUAN TAHUN 2019 (SAPA Dan Facebook) A
    PENGADUAN TAHUN 2019 (SAPA dan Facebook) a. Program dan Berita NO TANGGAL NAMA EMAIL NO TELP SARAN/PENGADUAN TANGGAPAN 1 05-01-19 Rahmawati [email protected] 085921279171 Apa kabar TVRI......Smga selalu Terima Kasih atas apresiasi Achmad jaya untuk selalu mnjadi anda kepada TVRI. "SALURAN PEMERSATU BANGSA" Kami akan segera menyampaikan saran Ibu Saya ibu rumah tangga (41thn), kepada pihak terkait untuk tolong duunnnkk klo bs TVRI di dipertimbangkan. putar lg drama SITI NURBAYA nya (NOVIA KOLOPAKING). Itu si Dukung dan saksikan terus OSHIN & si MICHAEL LONDON aja Stasiun Televisi Kebanggaan di putar lg.......kangennn bgt mau Republik Indonesia ^.^ liat lg drama itu..... Makasih yaa TVRI 2 07-01-19 Taufik Yulianto [email protected] Streaming TVRI SPORT-HD kok Terima kasih atas tidak ada? pengaduan dan keluhan yang telah anda sampaikan kepada TVRI. Keluhan anda akan segera kami tindak lanjuti dan kami sampaikan ke pihak yang terkait. 3 09-01-19 Yochie Tria Putra [email protected] 081383285885 Saya adalah pemenang 1, Terima kasih atas pemenang yel yel kuis siapa pengaduan yang telah anda berani tanggal 29 oktober 2018 sampaikan kepada TVRI. dan ditayangkan dalam episode Sebelumnya kami mohon 14 November 2018. Saya ingin maaf atas ketidak bertanya untuk mekanisme dan nyamanan anda. rentang waktu pemberian hadiah Keluhan anda tersebut akan itu berapa lama? Soalnya saat kami sampaikan kepihak pengumpulan data kemaren ada terkait untuk segera di pihak peserta lain mengklaim tindaklanjuti mereka pemenangnya. 4 09-01-19 Andri Yuniarto [email protected] 081289036279 Selamat malam. Saya ingin mengajukan program layanan konsultasi dan pengetahuan tentang properti di Indonesia.
    [Show full text]
  • Proses Produksi Program Acara Mata Rantai Di Antv
    Laporan Kuliah Kerja Media PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA MATA RANTAI DI ANTV Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Sebutan Ahli Madya dalam Bidang Penyiaran Komunikasi Terapan Oleh: RIZAL HUTAMA D 1405078 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 2 HALAMAN PERSETUJUAN Tugas Akhir berjudul : PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA MATA RANTAI DI ANTV Karya : Nama : Rizal Hutama NIM : D1405078 Konsentrasi : PENYIARAN Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Juni 2008 Menyetujui, Dosen Pembimbing Drs. Ariyanto Budhi S, M.Si NIP. 131 633 897 3 HALAMAN PENGESAHAN Telah akhir ini telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Bidang Penyiaran, Jurusan Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari : ………………… Tanggal : ………………… Panitia Penguji Tugas Akhir Ketua Drs. Haryanto, M.Lib. NIP. 131570292 Anggota Drs. Ariyanto Budhi S, M.Si NIP. 131 633 897 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Dekan Drs. H. Supriyadi SN. SU NIP. 130 936 616 4 Persembahan Tugas Akhir ini aku persembahkan untuk : · Ibunda, dan Ayah · Kakak, dan Adik · Almamaterku · Sahabat dan teman-teman yang selalu mendukungku. MOTTO 5 Sebagus apapun strategi, Anda harus tetap mempertimbangkan hasilnya. Sir Winston Curchill (1874-1965) Perdana Menteri Inggris. Pikiran para pemula dipenuhi dengan kemungkinan- kemungkinan. Pikiran para ahli hanya ada beberapa kemungkinan. Shunryu Suzuki (1904-1971), tokoh spiritual Jepang. Pengalaman bukanlah apa yang terjadi kepada Anda, tapi apa yang anda lakukan pada kejadian yang menimpa anda.
    [Show full text]
  • Chapter I Introduction
    CHAPTER I INTRODUCTION In this chapter, the intern would like to give a bit of introduction in what this internship report with the title of “The Application of Production Assistant Role in the Production Process of KDI 2018 in MNCTV” will talk about. I.1. Background Television is one of the most popular electronic communication devices that are used by people in the society as a source of information, education and entertainment. Television word comes from the combination of two words the first is “Tele” come from Greek word which means “far” and the second one is “Visio” come from Latin word which means “sight or vision.” The first television program aired in Indonesia was in the year 1962, 17 August to commemorating Indonesia Independence Day by TVRI (Televisi Republik Indonesia). TVRI is a television station that is own by the Indonesian government. After more than a decade in 1976 Palapa A1 satellite was inaugurated by the SKSD (Satelite Komunikasi Satelite Domestik) through the help of this satellite, television program can have broader broadcast up to national scale. Through the development of the satellite in Indonesia created new opportunities for new television station owned by private ownership to grow. One of the first television company with private ownership is RCTI (Rajawali Citra Televisi.) in the year 1989 RCTI become the second television station in Indonesia after TVRI. 1 Robert Wagner (2008) an expert in economy once predicted that “the economic trends are characterized by lessening the influence in the roles of the government in the economic sector, and in the increasing number of private ownership.” this is proven by television station with private ownership started to rise after RCTI.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]