1693-5236 69 | Page
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Vol. 11 No. 1 Februari 2015 ISSN : 1693-5236 PENGEMBANGAN KAWASAN OBYEK WISATA PANTAI SAWARNA KABUPATEN LEBAK Suwiro Heriyanto1 Fuadi2 Dosen Bidang Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten ABSTRACT The research design used is qualitative descriptive form, ie data obtained from informants representing the entire data source. Qualitative method as a research procedure that produces descriptive data in the form of written or oral words of people and observed behavior, directed at the background and individuals holistically and thoroughly. Looking at the method of descriptive qualitative research, the technique of selecting informants used is purposive sampling. For data collection techniques used in-depth interviews (Indepth Interview), observation (Observation) and documentation. From the result of the research, it is known that detailed picture-specific about the potential characteristics of Pantai Sawarna; knowing the strengths, weaknesses, opportunities and also the threat of economic fluctuations related to the tourism sector; it can be easier to identify for a business orientation to make a double contribution; can know the potential of tourism in real Banten so that it can add insight and love culture. Tourism Object Sawarna Beach, Lebak Regency has great potential to be developed. But the high potential is still less supported by the ease of access to reach the tourist sites, where the number and frequency of public transport departure to Sawarna beach attractions is low and not optimal development of tourism objects both facilities and infrastructure. Keywords : Development; Tourist attraction; Sawarna ABSTRAK Desain penelitian yang digunakan adalah bentuk deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari informan yang mewakili keseluruhan sumber data. Metode kualitatif sebagai suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik dan menyeluruh. Melihat metode penelitian yang deskriptif kualitatif, maka teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk teknik pengumpulan data digunakan wawancara mendalam (Indepth Interview), pengamatan (Observasi) dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diketahui gambaran detail-spesifik tentang karakteristik potensi Pantai Sawarna; mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman fluktuasi perekonomian terkait sektor pariwisata; dapat lebih mudah untuk melakukan identifikasi bagi orientasi bisnis sehingga memberi kontribusi ganda; dapat diketahui potensi kepariwisataan Banten secara riil sehingga bisa menambah wawasan dan cinta budaya. Obyek Wisata Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Namun potensi yang tinggi tersebut masih kurang didukung oleh kemudahan akses untuk mencapai lokasi wisata tersebut, dimana jumlah dan frekuensi keberangkatan transportasi umum menuju obyek wisata Pantai Sawarna adalah rendah dan belum optimalnya pengembangan obyek wisata baik sarana maupun prasarana. Kata Kunci : Pengembangan; Objek Wisata; Sawarna 69 | P a g e Vol. 11 No. 1 Februari 2015 ISSN : 1693-5236 PENDAHULUAN wisata tersebut, selain itu terpelihara kebersihannya karena negara-negara lain sangat menjaga dan memelihara kebersihan tempat serta Latar Belakang Masalah sangat peduli terhadap lingkungan. Seperti pada Pariwisata merupakan salah satu hal yang pelestarian lingkungan hidup pada obyek-obyek penting bagi suatu negara.Dengan adanya wisata termasuk menjaga hutan lindung dan pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi reboisasi hutan.Hal tersebut dilakukan sebagai pemerintah daerah tempat obyek wisata itu berada salah satu upaya menangani pemanasan global mendapat pemasukan dari pendapatan setiap yang telah banyak dirasakan berbagai negara obyek wisata. Berkembangnya sektor pariwisata dengan perubahan musim yang tidak menentu, di suatu daerah akan menarik sektor lain untuk kita sebagai negara yang ingin maju tentu harus berkembang pula karena produk-produknya sangat memperhatikan hal tersebut. diperlukan untuk menunjang industri pariwisata, Luas wilayah Banten 9.662,92 km2 dengan kerajinan rakyat, peningkatan kesempatan kerja, populasi penduduk mencapai 11.005.518 jiwa dan lain sebagainya. berdasarkan Banten Dalam Angka tahun 2012. Mengembangkan industri pariwisata Mayoritas penduduk beragama Islam dengan Banten sangat dimungkinkan, karena begitu mata pencaharian dari sektor pertanian, banyaknya potensi yang dapat dikembangkan di perdagangan, industri dan jasa. Unit pemerintahan Banten. Mulai dari keindahan alam yang dibagi atas 4 kabupaten dan 4 kota : Kabupaten beragam, peninggalan sejarah yang menarik, Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten keunikan budaya dan cagar alam yang dapat Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dikembangkan dan dijadikan sebagai obyek Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang wisata. Selatan. Masing-masing wilayah memiliki Pendayagunaan pariwisata secara optimal karakteristik sumber daya pariwisata budaya, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, alam, buatan dan kehidupan masyarakat mempertimbangkan hal tersebut maka tradisional (living culture) yang berkembang penanganan yang baik sangat diperlukan dalam sebagai destinasi wisata berskala nasional bahkan upaya pengembangan obyek-obyek wisata di internasional seperti Pesona Pantai Anyer, Carita Indonesia.Para pelaku pariwisata mulai & Tanjung Lesung, wisata bahari Pulau Umang, melakukan tindakan pengembangan dengan Taman Nasional Ujung Kulon, wisata Religi penelitian, observasi terhadap obyek-obyek Banten Lama dan keunikan Masyarakat wisata di Indonesia.Langkah tersebut dilakukan Tradisional Baduy. guna mengetahui potensi dan permasalahan yang Pengembangan Pariwisata Provinsi Banten ada pada setiap obyek untuk kemudian mencari diidentifikasikan atas 204 Obyek Daya Tarik solusinya. Langkah lainnya adalah promosi Wisata (ODTW) menurut RIPPDA Pariwisata dengan media cetak, elektronik, maupun tahun 2006 yang tersebar di seluruh wilayah multimedia agar masyarakat juga mengetahui Provinsi Banten. Terdiri dari 84 Obyek Wisata akan keberadaan obyek-obyek tersebut dan turut Alam, 34 Obyek Wisata Sejarah dan Budaya, 24 berpartisipasi dalam pengembangannya (Salah Obyek Wisata Buatan, 9 Obyek Wisata Wahab, 1997). Semua kelebihan yang dimiliki itu LivingCulture dan 48 Obyek Wisata Atraksi tidak dapat begitu saja memberi nilai tambah bagi Kesenian. Sebanyak 71 ODTW pengembangan pariwisata Banten bila tidak (34,8%)merupakan kawasan wisata yang telah diiringi dengan upaya untuk menarik minat berkembang baik dalam skala nasional maupun wisatawan agar tertarik untuk mengunjungi serta internasional. Sementara itu sekitar 100 ODTW menikmati berbagai obyek wisata yang ada. (49,0%) merupakan Obyek Wisata yang potensial Namun untuk membangun daya saing untuk dikembangkan. Pola pengembangan dengan berbagai negara di dunia objek wisata pariwisata Provinsi Banten meliputi 18 kawasan, yang ada di Indonesia harus memiliki kualitas diantaranya Pantai Barat, Kawasan Wisata Pantai yang baik agar tidak kalah bersaing dengan Selatan, Kawasan Wisata Pantai Utara, Kawasan negara-negara lain. Hal yang harus dikembangkan Wisata Ziarah, Kawasan Wisata Taman Nasional diantaranya adalah bagaimana agar obyek-obyek Ujung Kulon (TNUK) serta Pulau dan Anak wisata yang ada di Indonesia atau yang akan Gunung Krakatau, dan lain-lain. Pada dikembangkan terjamin keamanannya agar perkembangannya, jumlah Obyek Daya Tarik wisatawan tidak enggan untuk datang ke obyek Wisata (ODTW) Banten berdasarkan data tahun 70 | P a g e Vol. 11 No. 1 Februari 2015 ISSN : 1693-5236 2012 telah tercatat sebanyak 526 obyek yang 2. Menganalisis pilihan strategi yang telah terbagi kedalam beberapa kategori. Yaitu: wisata dilakukan. Penelitian ini juga diharapkan marina, wisata sejarah, suaka alam, dan obyek dapat memberikan masukan kepada wisata lainnya. lembaga yang terkait dalam menangani Pariwisata di Indonesia pada dasawarsa ini revitalisasi kawasan Sawarna secara mulai menunjukkan perkembangan dan langsung. pertumbuhan menjadi sebuah industri yang Oleh karena itu, manfaat penelitian ini berdiri sendiri.Namun yang masih harus adalah: diperhatikan bersama bahwa sampai sejauh ini 1. Memberikan gambaran detail - spesifik kesadaran dan pengertian tentang pariwisata tentang karakteristik potensi daya saing belum sampai menyentuh masyarakat secara Pantai Sawarna sehingga diharapkan dapat umum.Memasuki abad 21 secara nasional dunia diformulasikan suatu pola strategi kepariwisataan memulai babak baru setelah pengembangan industri pariwisata. dihantam berbagai kendala sebagai imbas dari 2. Bagi para pelaku usaha sektor pariwisata: krisis ekonomi yang membawa kondisi mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang kepariwisataan pada titik pertumbuhan dan juga ancaman fluktuasi perekonomian terendah.Memulai program penyelamatan (rescue terkait sektor pariwisata. program)yang dilaksanakan pemerintah di 3. Bagi investor, mitra dan perbankan dapat tengah-tengah krisis (1997-1998), sektor lebih mudah untuk melakukan identifikasi pariwisata secara bertahap mulai pulih dengan bagi orientasi bisnis sehingga memberi makin hidupnya berbagai aktivitas yang kontribusi ganda, yaitu tidak saja bagi merupakan komponen dalam industri pariwisata pengembangan industri pariwisata di (Muhammad Tahwin, 2003). Membangun daya Banten khususnya. saing bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa 4. Bagi masyarakat secara umum dapat lain yang telah lebih dulu unggul dalam industri diketahui potensi