Keberadaan Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah Di Jorong Koto Alam Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Dalam Melestarikan Kesenian Randai Tradisi 2007-2012
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KEBERADAAN SANGGAR KESENIAN MINANG SAKAPUA SIRIAH DI JORONG KOTO ALAM KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM DALAM MELESTARIKAN KESENIAN RANDAI TRADISI 2007-2012 JURNAL ABDUL AZIZ NIM. 12020101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017 THE EXISTENCE OF MINANG SAKAPUA SIRIAH ART STUDIO IN JORONG KOTO ALAM SUBDISTRICT OF PALEMBAYAN AGAM REGENCY TO PRESERVE THE RANDAI TRADITION OF ART IN 2007-2012 Abdul Aziz1 Nopriyasman2 Refni Yulia3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah merupakan sebuah sanggar pelestari kesenian randai tradisi yang berada di Jorong Koto Alam, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Latar Belakang Berdirinya Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah; Bentuk Struktur Kepengurusan; dan Peran sanggar dalam melestarikan Kesenian Randai. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian sejarah melalui empat tahap. Pertama heuristik yaitu pengumpulan data. Tahap kedua, kritik sumber yaitu teknik pengolahan data, dan tahap ketiga interpretasi yaitu menafsirkan atau memberikan makna, dan tahap terakhir historiografi yaitu tahap penulisan. Hasil penelitian menunjukan, bahwa Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah memiliki prestasi yang menonjol, dimana pernah menjadi juara Pekan Budaya Sumatera Barat tahun 2008 dan 2010 sebagai penampil terbaik randai tradisi. Selain itu sanggar ini juga pernah tampil di Istana Negara, Jakarta dalam memeriahkan HUT RI yang ke 63, dan juga pernah menjadi juara Pesta Budaya Seni Pameran Dagang Dan Industri (PEDATI) Nusantara VIII tahun 2008 di Bukittinggi. Keberhasilan Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah dalam melestarikan kesenian randai tradisi terlihat dengan bergabungnya masyarakat, terutama generasi muda untuk bermain kesenian randai tradisi. Keberhasilan sanggar tidak diiringi pengelolaan sanggar dengan baik sehingga terjadi perpecahan di dalam sanggar yang mengakibatkan kegiatan sanggar berhenti dan akhirnya bubar pada tahun 2012. Kesimpulan penelitian ini adalah Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah merupakan salah satu sanggar yang ikut melestarikan kesenian randai di Sumatera Barat sampai tahun 2012. Sanggar ini juga merekrut generasi muda terutama pemuda yang tinggal disekitar sanggar untuk menjadi anggota dan juga mengenalkan kesenian randai melalui acara pesta perkawinan dan peresmian yang diadakan oleh masyarakat serta di perlombaan atau festival kesenian randai. Keyword: Existence, Studio, Preserve 1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat KEBERADAAN SANGGAR KESENIAN MINANG SAKAPUA SIRIAH DI JORONG KOTO ALAM KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM DALAM MELESTARIKAN KESENIAN RANDAI TRADISI 2007-2012 Abdul Aziz1 Nopriyasman2 Refni Yulia3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Minang Sakapua Siriah Studio Art is a preservation studio of Randai tradition which placed in Jorong Koto Alam, Subdistrict of Palembayan, Agam Regency. The problem which will be investigated in this research are The Background Establishment of The Sakapua Siriah Studio Art; The Form of The Management Structure; and The Role of The Studio in Preserving The Art of Randai. This research was conducted using the methods of Historical reseach through the four stages. First stage, Heuristic, is collecting data. Second stage, Critical of source, is data processing techniques. Third stage, Interpretation, is interpret or give meaning. The last stage, Histografi, is the process of writing stage. The result of this research showed that The Studio Art of Minang Sakapua Siriah had a prominent achievement, where it ever became a champion in Pekan Buadaya West Sumatera in 2008 and 2010 as The Best Performance of Randai Tradition. Besides of that this studio also appeared at the State Palace, Jakarta to enliven HUT RI 63rd, and it also ever became a champion in Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri (PEDATI) Nusantara VIII 2008 in Bukittinggi. The success of Studio Art of Minang Sakapua Siriah in preserving The Traditional Art of Randai which could be seen with the merger of society, especially the young generation to play Randai as the Traditional Art. The successfull of the Studio did not accompanied by management of the Studio in well, with the result there is schism in the Studio as the effect the activities of Studio stoped and finally broke up in 2012. The conclusion of this research, is The Studio Art of Minang Sakapua Siriah include as the one Studio Art which participate to preserving Art of Randai Traditional in West Sumatera until 2012. This Studio also Recruits the young generations which lived around of the Studio to be the member and also to acquaint The Randai as an Traditional Art through the events, wedding event and official appoinment which be held by society as well as in the competition or Art Festival of Randai. Keyword: Existence, Studio, Preserve 1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat PENDAHULUAN Sakapua Siriah sebagai Penampil terbaik Randai Kesenian Randai merupakan kesenian tradisi dalam acara Festival Randai Pekan Budaya tradisi yang sudah lama hidup, tumbuh, dan Sumatera Barat tahun 2010.4 berkembang dalam masyarakat Minangkabau. Prestasi Sanggar Kesenian Minang Kesenian Randai merupakan warisan budaya masa Sakapua Siriah mulai menonjol sejak N. Khatib lampau. Sebagai seni tradisional, kesenian Randai Sampono menjadi ketua pada tahun 2007. Berkat tetap dilestarikan oleh masyarakat Minangkabau prestasinya Sanggar Kesenian Minang Sakapua hingga dewasa ini. 1 Salah satu cara Siriah sering menjadi utusan utama dari melestarikannya yaitu dengan mendirikan Sanggar Kabupaten Agam setiap mengikuti even atau kesenian randai. Di Padang Gadih, Jorong Koto Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Alam, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat dan juga sering diundang terdapat sebuah Sanggar yaitu Sanggar Kesenian untuk tampil di Acara-acara perkawinan atau acara Minang Sakapua Siriah yang ikut melestarikan peresmian. Perkembangan Sanggar Kesenian kesenian randai di Sumatera Barat. Minang Sakapua Siriah juga tidak terlepas dari Peran Sanggar Kesenian Minang Sakapua dukungan salah satu perusahaan kelapa sawit yang Siriah dalam melestarikan tradisi randai di ada di Nagari Salareh Aia sebagai sponsor dalam Sumatera Barat ditunjukkan dengan mengenalkan mengembangkan sanggar ini. Banyaknya dana kesenian randai kepada masyarakat dengan tampil yang didapat oleh Sanggar Kesenian Minang di berbagai acara atau even yang diselenggarakan Sakapaua Siriah baik dari hasil mengikuti festival, oleh pemerintah seperti mengikuti festival budaya dan lomba, ataupun bantuan dari Perusahaan serta Sumatera Barat tahun 2008 dan 2010, pedati dari Pemerintah Kabupaten Agam, membuat nusantara VIII tahun 2008, dan acara-acara pengurus sanggar ini tidak terbuka soal keuangan lainnya. Selain itu sanggar ini juga pernah kepada anggotanya.5 mengikuti pawai budaya nusantara tahun 2008 Hal ini memicu terjadinya konflik yang menampilkan kesenian randai tradisi di internal di dalam Sanggar Kesenian Minang Istana Negara, Jakarta pada tahun 2008. Sakapua Siriah antara ketua sanggar N. Khatib Pada awalnya Sanggar Kesenian Minang Sampono dengan Sekretaris Jhoni Imasrial Sakapua Siriah merupakan sebuah Group Randai sehingga berakibat berhentinya kegiatan sanggar yang sudah berdiri sejak tahun 1999. Didirikan ini. Sejak bulan November tahun 2012 Sanggar oleh M. Rasyit St Mangkuto. Grup Randai Kesenian Minang Sakapua Siriah tidak lagi Sakapua Siriah makin berkembang karena melakukan latihan randai karena adanya konflik beraliran kesenian randai tradisi asli dimana semua tersebut.6 Menurut N. Khatib Sampono, kegiatan gerakan dalam randai ini berdasarkan dengan Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah berhenti gerakan yang sudah dimainkan oleh orang – orang karena hampir semua anggota sanggar ini sudah tua yang dulu dan gerakannya masih dianggap berkeluarga dan memiliki anak yang berakibat sama sampai sekarang. anggota tidak lagi melakukan latihan karena Hal ini dibuktikan dengan Piagam mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan penghargaan yang diperoleh oleh Sanggar keluarga mereka. 7 Bubarnya sanggar ini, setelah Kesenian Minang Sakapua Siriah atas prestasinya beberapa lama sukses tentu penting diteliti lebih dalam melestarikan kesenian randai tradisi. lanjut, khususnya soal dinamika manajemen Diantaranya piagam penghargaan pada acara pengelolaannya. Pedati Nusantara VIII Tahun 2008 yang Berdasarkan penjelasan dan dari latar diserahkan oleh walikota Bukittinggi H. Djufri di belakang di atas tentu keberadaan Sanggar Bukittinggi,2 piagam penghargaan Pawai Budaya Kesenian Minang Sakapua Siriah ini menjadi Nusatara Tahun 2008 di Istana Negara, Jakarta suatu hal yang sangat menarik untuk dikaji. dalam rangka Peringatan HUT RI ke-63, 3 dan Disamping itu supaya penulisan dan penelitian ini Piagam Penampil Terbaik yang berikan oleh lebih terarah, Dalam hal ini dicoba mengangkat Gubernur Sumatera Barat tahun 2010, Marlis tema yang ditujukan ke dalam bentuk skripsi Rahman kepada Sanggar Kesenian Minang dengan judul “Keberadaan Sanggar Kesenian Minang Sakapua Siriah Di Jorong Koto Alam 1 Indrayuda, H. Muasri, & Sexri Budiman, Randai Suatu