Budiman dan Muhsinatun Siasah Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama

Mei 2014 , Vol. 11, No. 1 33-46

Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama

BUDIMAN DAN MUHSINATUN SIASAH Universitas Negeri Yogyakarta [email protected], [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan media pendidikan lingkungan di luar sekolah dalam rangka meningkatkan kepedulian lingkungan pada anak-anak.Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi, objek penelitian adalah 10 tayangan Jalan Sesama yang ditayangkan selama Maret-April 2010.Penelitian ini dilakukan dengan menghitung frekuensi kemunculan pesan pen- didikan lingkungan dalam setiap episode.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar koding.Data yang terkumpul dianalisis dengan membandingkan data hasil koding dari tiga orang pengkoding yang berbeda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan pendidikan nyak 73,01%. Pesan tersebut paling sering muncul dalam segmen studio, yaitu sebanyak 38,67%. Pesanlingkungan pendidikan yaitu pengenalan lingkungan flora dalama dan tayangan dan fauna Jalan adalah Sesama pesan lebih yang banyak paling seringdisampaikan muncul, secara seba implisit dan menyatu dalam alur cerita, yaitu sebanyak 66,04%. Pesan-pesan pendidikan ling- kungan sebagian besar disampaikan oleh tokoh pembantu, yaitu sebanyak 87,75%. Kata Kunci: pendidikan lingkungan hidup, anak-anak, televisi, Jalan Sesama.

Abstract This research aims to get environmental education media of informal education in order to im- prove children’s environment concern. This research is a content analysis research. The object of this research is 10 episodes of Jalan Sesama which were aired during March-April 2010. The research was conducted by calculating the frequency of the emergence of environmental education messag- es. The instrument used in this research is the coding sheet. The collected data were analyzed by comparing three coding results.The finding of the research indicates that environmental education messages in the form of the introduction to flora and fauna is the content that appears with highest frequency (73.01%). The messages are often delivered in studio segment (38.67%). The messages of environmental education in Jalan Sesama are mostly presented implicity and cohesively in the story (66.04%). The messages are delivered mostly by the secondary characters (87.75%). Keywords: environmental education, children, television, Jalan Sesama.

33 SOCIA Vol. 11 No. 1 Mei 2014 : 33-46

PENDAHULUAN menyatakan bahwa pendidikan lingkungan hidup perlu ditinjau kembali. Menurutnya, Kriteria kualitas SDM yang diperlukan selama ini pelajaran lingkungan hidup cen- saat ini bukan hanya unggul dalam pengua- derung pada pengajaran ekologi dan tidak saan ilmu dan teknologi semata.Kearifan memasukkan hal-hal praktis dari kehidupan dalam menggunakan sumber daya alam juga sehari-hari. Kendala lainnya adalah belum diperlukan, mengingat kerusakan lingku adanya konsep dasar PLH yang baku serta ngan saat ini sudah sangat mengkhawatir- kurangnya komitmen pelaku pendidikan kan.Kearifan seseorang dalam pengelolaan dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan lingkungan sebagai sumber daya untuk pem- hidup. bangunan bukan terjadi dengan seketika, Selain melalui kurikulum di sekolah, pen- tetapi memerlukan suatu proses pendidikan. didikan lingkungan hendaknya juga dilaku- Untuk menunjang hal tersebut, muncul gaga- kan di lingkungan keluarga. Pendidikan yang san untuk menerapkan suatu pendidikan paling efektif adalah keteladanan dari orang- lingkungan di sekolah-sekolah melalui jalur tua, dan pembiasaan pola hidup yang ber- formal, maupun di luar sekolah melalui jalur sih, sehat, dan ramah lingkungan dalam ke- informal (di dalam keluarga dan kehidupan luarga. Selain dengan keteladanan, orangtua sehari-hari dalam masyarakat). dapat memberikan pengetahuan lingkungan Sehubungan dengan hal itu, pelaksa- hi dup kepada anak dengan mengikuti pro- naan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) gram tayangan televisi. Adegan visual yang di dalam pendidikan formal diatur melalui Ke- tampilkan dalam sebuah tayangan akan lebih sepakatan Bersama Antara Menteri Nega diingat dan ditiru oleh anak-anak. Penelitian ra Lingkungan Hidup dengan Menteri Pen- Gerbner (1992) yang melahirkan teori kulti- didikan Nasional. Berdasar kesepakatan vasi menyebutkan bahwa anak-anak meniru tersebut,pelaksanaan Pendidikan Lingku- apa yang dilihatnya, baik dalam keseharian ngan Hidup dilakukan terintegrasi dengan maupun dalam media massa. Media berpe mata pelajaran yang telah ada.Melalui PLH, ran dalam membentuk sebagian dari kepri diharapkan siswa sadar untuk memelihara badian anak-anak. Artinya, televisi ideal dija- dan melestarikan sumber daya alam. Kesada- dikan sebagai salah satu media pembelajaran ran dan kepedulian lingkungan hidup yang bagi anak-anak. diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran Penelitian yang dilakukan oleh Zamris di sekolah diharapkan membentuk perilaku Habib, dkk. (2001), dengan judul Film Anak- siswa dalam kehidupan sehari-hari. anak di TV dan Pengembangan Program Pen- Selama ini, pelaksanaan PLH di seko- didikan Budi Pekerti (Jurnal Teknodik No. lah masih mengalami berbagai macam per- 9/V/Teknodik/Oktober/2001), menunjuk- masalahan. Dalam laporan penelitian yang kan bahwa terdapat muatan pendidikan budi berjudul ‘Mapping Climate Education in - Indonesia: Opportunities for Development’, kan di televisi. Sementara itu berdasar pene- Putrawidjaja, peneliti dari British Council, litianpekerti oleh dalam John film Hopkins anak-anak Bloomberg yang ditayangSchool of mengungkapkan, bahwa meskipun sudah Public Health (2010), ada pendidikan lingkungan hidup di sekolah, Program tetapi belum banyak yang memanfaatkannya Improves DevelopmentFor Children In Indo- dengan baik. Pendidikan lingkungan hidup nesia (International Journal of Behavioral ), menunjuk- masih dianggap sebagai beban atau pelajaran Development, December 5, 2010 kan bahwa anak-anak yang diarahkan untuk tambahan di beberapa sekolah (Kompas, 12 menyaksikan Agustus 2009). meningkat dalam keaksaraan, matematika, Permasalahan lainnya adalah materi PLH keterampilan Jalan kognitif Sesama awal, secara pengetahuan, signifikan lebih banyak bersifat teoritis dan kurang me- dan kesadaran keselamatan sosial dibanding- masukkan hal-hal praktis dari kehidupan kan dengan mereka yang tidak atau kurang sehari-hari. Soemarwoto (2001, p.180-183) diarahkan ke tayangan tersebut.

34 Budiman dan Muhsinatun Siasah Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama

Penelitian lain yang relevan dengan sehari-hari (everyday life culture), hampir penelitian ini adalah penelitian dengan judul setiap hari anak-anak memiliki waktu sen Hubungan Terpaan Media Televisi dengan diri untuk menonton program televisi. Hasil Belajar Kognitif Pada Anak (Kasus: Sekolah penelitian yang dilakukan oleh YPMA (Yayas- Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat) an Pengembangan Media Anak) pada 2006 (Skripsi DepartemenSains Komunikasi dan terhadap 939 anak dari 5 Sekolah Dasar di Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Jakarta dan Bandung menunjukkan bahwa Manusia, Institut Pertanian Bogor) yang di- anak-anak menonton televisi 3,5 jam sehari lakukan oleh Viora Toriza (2010). Hasil pene- pada hari biasa dan 5 jam sehari pada hari litian menunjukan terpaan media televisi Iibur. Riset lain yang dilakukan oleh AGB pada anak cukup tinggi namun belajar kog- Nielsen selama periode Januari-Maret 2008, nitifnya rendah. Anak-anak umumnya me- anak-anak menghabiskan rata-rata 3 jam un- nonton televisi lebih dari lima jam per hari, tuk menonton TV dalam sehari. anak cenderung menonton televisisekedar Dari berbagai pilihan program anak yang memenuhi kebutuhan akan hiburan, bukan ditayangkan di stasiun televisi ternyata tidak untuk memenuhi kebutuhan kognitif. semuanya aman untuk anak-anak. Berdasar- Sedangkan dalam tesisyang diajukan kan temuan dari Komisi Penyiaran Indone- kepada Faculty Of The College Of Communi- sia dan sejumlah penelitian menunjukkan, cation Of Ohio University, penelitian Stepha- tidak sedikit acara televisi khusus anak yang nie Anne Hay (2003)dengan judul “Sesame mengandung unsur kekerasan dan seksu- Street” and the Media: The Environments, al sehingga tidak pantas dikonsumsi anak Frames and Representations Contributing to (Kompas, 14 Juli 2008). Yayasan Pengemba- Success, dihasilkan temuan bahwa tayangan ngan Media Anak menegaskan bahwa taya- Sesame Street berbeda dari program televisi ngan anak yang masuk dalam kategori aman anak-anak lainnya. Program anak-anak lain adalah tayangan yang memberikan manfaat pada umumnya berkualitas rendah, mem- lebih, seperti muatan pendidikan, dapat berikan efek negatif, mengandung kekerasan, dapat memotivasi anak untuk berprestasi dan banyak mengandung pesan komersial. dan menjadi yang terbaik, mengembangkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ma- sikap percaya diri anak, serta serta berisi hallisa Dyah Pristanti (2011), Pemanfaatan penanaman nilai-nilai moral dalam kehidu- Media Rekaman Televisi untuk Meningkatkan pan. Nilai-nilai yang sering ditampilkan di Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas III di antaranya adalah persahabatan, dan peng- SDN Kiduldalem 2 Malang Pada Mata Pelaja- hargaan terhadap orang lain. Beberapa con- ran IPS (Skripsi Universitas Negeri Malang) toh tayangan kategori aman ini antara lain menunjukkan bahwa: a) pembelajaran de Surat Sahabat, After School, Jalan Sesama, ngan memanfaatkan media rekaman tele- Buku Harian si Unyil, Si Bolang, dan dan Dora visi sangat efektif digunakan dalam kegiatan The Explorer (Kidia, Mei 2008). pembelajaran pada mata pelajaran IPS; b) Program Jalan Sesama termasuk salah siswa yang belajar dengan media rekaman satu program terbaik dan paling banyak di- televisi, memiliki aktivitas yang sangat baik tonton. Dalam rilis rating publik berdasarkan dibandingkan sebelum belajar dengan me- penelitian yang dilakukan Yayasan SET tahun manfaatkan media rekaman televisi; c) hasil 2009, program Jalan Sesama masuk dalam belajar siswa setelah belajar dengan media program televisi terbaik dengan persentase rekaman televisi juga ikut meningkat. pemirsa 2,5% - 3,5%. Jalan Sesama tidak Berdasarkan survei kepemirsaan TV AGB hanya masuk kategori program terbaik, teta- Nielsen (AGB Nilesen Newsletter Edisi 20, pi juga mendapat rating tinggi untuk acara April 2008) di 10 kota, dua puluh satu persen anak-anak, yakni 1,6 dengan share sebesar (21%) penonton televisi adalah anak-anak 11,7. berusia 5-14 tahun. Menonton televisi su- Berdasarkan alasan di atas, peneliti ter- dah menjadi praktik rutin dalam kehidupan tarik untuk meneliti bagaimana muatan pen-

35 SOCIA Vol. 11 No. 1 Mei 2014 : 33-46 didikan lingkungan dalam tayangan Jalan Tabel episode yang menjadi sampel Sesama. penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan media pendidikan lingkungan Tayangan Episode di luar sekolah dalam rangka meningkatkan 1 19 Maret 2010 kepedulian lingkungan pada anak-anak.Hasil 2 22Maret 2010 dari penelitian ini diharapkan memberi man- faat praktis bagi orang tua, yaitu mendorong 3 12 April 2010 pendidikan melek media bagi orang tua, dan 4 13 April 2010 mendorong para orang tua untuk meman- 5 20 April 2010 faatkan televisi sebagai media pembelajaran di rumah. Manfaat penelitian ini bagi guru, 6 22 April 2010 diharapkan lebih mendorong pemanfaatan 7 23 April 2010 televisi sebagai media pembelajaran di dalam 8 26 April 2010 kelas, juga memberikan alternatif pilihan 9 5 Mei 2010 media pembelajaran pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan manfaat teoritis dari pene- 10 6 Mei 2010 litian ini diharapkan memberi kontribusi khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Data dikumpulkan dari tayangan yang su- dah ditentukan sebelumnya. Pene liti diban- METODE tu dua orang pengkoding lain. Peneliti dan pengkoding menonton taya ngan per episode Penelitian ini merupakan penelitian anali yang telah ditentukan sebelumnya. Masing- sis isi dengan pendekatan kualititatif.Analisis masing pengkoding mencatat hasil penelitian isi sebagai sebuah alat riset digunakan untuk dalam lembar koding yang telah dibuat. menyimpulkan kata atau konsep yang tam- Keseluruhan rekaman tayangan Jalan pak di dalam teks atau rangkaian teks. Pene Sesama dianalisa melaluimetode kuantita- tif dengan teknik analisis isi. Data dianalisa teks dan mengambil kesimpulan mengenai dengan menggunakan lembar koding (coding pesanliti melakukan yang terdapat kuantifikasi di dalam dan teks. menganalisis sheet) yang dibuat berdasarkan unit analisis Populasipenelitian ini adalah tayangan dan kategori yang sudah ditetapkan. Jalan Sesama musim tayang kedua yang di- Dalam melakukan koding data, peneliti tayangkan Trans 7 selama tahun 2010 seba dibantu dua orang pengkoding lain. Peneliti nyak 52 episode. Sampel dalam penelitian dan pengkoding menonton rekaman taya ini dipilih secara acak menggunakan metode ngan Jalan Sesama, kemudian mengisi hasil- , didasarkan pada alasan purposive sampling nya di lembar koding. bahwa episode yang menjadi sampel peneli- Hasil dari masing-masing penilaian di tian mudah didapatkan rekamannya. Sepuluh lembar koding dimasukkan ke dalam sebuah episode tayangan Jalan Sesama yang menjadi tabel besar. Dari hasil penelitian ini akan sampel penelitian adalah sebagai berikut: diketahui frekuensi masing-masing kategori muatan pendidikan lingkungan hidup dalam tayangan Jalan Sesama dan diperoleh data kuantitatif.Data kuantitatif tersebut diinter- pretasikan oleh peneliti, untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengambil ke simpulan.

36 Budiman dan Muhsinatun Siasah Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama

Unit Analisis Isi

No Unit Analisis Kategori 1 Pesan Membuang sampah pada tempatnya Menanam pohon

Menghemat energi Mengenal jenis flora dan fauna Menyayangi binatang Merawat tanaman 2 Segmen Segmen studio Segmen LAF Segmen animasi 3 Sifatpesan Eksplisit Implisit 4 Penyampai pesan Peran utama Peran pembantu

HASIL DAN PEMBAHASAN ketrampilan hidup selain merujuk pada isu- isu tertentu dari suatu daerah sepertimemo- Program Jalan Sesama merupakan salah tivasi anak untuk melindungi lingkungan dan satu program televisi hiburan dan pendidi- menghargai perbedaan yang merupakan ba- kan anak-anak yang diadaptasi dari serial gian dari hidup keseharian mereka. internasional Sesame Street. Program yang diproduksi bersama oleh PT. CreativeIndigo Production dan , sebagai Pesan Pendidikan Lingkungan Pesan pendidikan lingkungan diteliti pemilik lisensi Sesame Street, ini ditujukan dengan menghitung frekuensi pesan tertentu untuk anak-anak usia 3-6 tahun. Jalan Sesa- pada setiap episodenya. Hasil penelitian unit ma bertujuan untuk membantu anak-anak analisis pesan pendidikan lingkungan disaji- Indonesia belajar pengetahuan dasar dan kan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Hasil Penelitian Unit Analisis Pesan Pendidikan Lingkungan

Bulan Maret April Mei Jumlah Pesan F % F % F % F % Membuang sampah pada 1 50 - - - - 1 1,6 tempatnya Menanam pohon 9 18 9 14,3 Mengenal jenis 1 50 34 68 11 100 46 73

Menyayangi - - 1 2 - - 1 1,6 binatangflora dan fauna Merawat tanaman - - 6 12 - - 6 9,5 Jumlah 2 100 50 100 11 100 63 100

37 SOCIA Vol. 11 No. 1 Mei 2014 : 33-46

Dari data yang diperoleh selama bulan Maret-April 2010, frekuensi menunjukkan lebih mudah diterima dan disukai anak-anak, dibandingkanyangan yang tinggipesan karenalain. Sesuai flora dengan dan fauna kul- fauna adalah pesan yang kemunculannya pa lingbahwa sering pesan dibandingkan untuk mengenal dengan jenis tema flora yang dan dan fauna juga merupakan pelajaran yang lain. Pesan pendidikan lingkungan untuk seringtur masyarakat diberikan Indonesia, sejak dini pengenalanbaik oleh orang flora- - tua maupun guru di sekolah. banyak 34 kali dalam 6 episode selama bulan Segmen April.mengenal jenis flora dan fauna muncul se Unit analisis segmen diteliti dengan Hal ini menunjukkan bahwa pesan terse- menghitung frekuensi kemunculan but oleh produser dianggap yang paling me- pesan pada tiap segmen tayangan setiap narik untuk ditayangkan dan diterima de episodenya. Hasil penelitian unit analisis ngan baik oleh penonton. Pesan ini dianggap segmen disajikan dalam tabel berikut ini: menarik sehingga memiliki frekuensi pena

Tabel 2.Hasil Penelitian Unit Analisis Segmen

Bulan Maret April Mei Jumlah Segmen F % F % F % F % Studio 1 50 26 42,6 2 29,4 29 38,6 LAF - - 16 26,2 3 17,7 19 25,4 Animasi 1 50 19 31,2 7 52,9 27 39 Jumlah 2 100 61 100 12 100 75 100

Dari tabel tersebut terlihat bahwa dari ke- muncul pada bagian utama tayangan Jalan seluruhan data yang diperoleh selama bulan Sesama, menunjukkan bahwa pesan tersebut Maret-Mei 2010 menunjukkan bahwa pesan sengaja diletakkan oleh pembuat program di pendidikan lingkungan selalu muncul di seg- segmen studio, yang menjadi inti taya ngan, men studio, yaitu sebanyak 26 kali (42,62%) untuk lebih menarik perhatian pemirsa, dalam 6 episode selama bulan April. Segmen dalam hal ini anak-anak. studio merupakan tayangan inti Jalan Se Tayangan Jalan Sesama merupakan se- sama, karena dalam segmen ini tokoh utama buah tayangan dengan tokoh utama empat muncul dan durasi tayang yang paling lama boneka bernama Jabrik, Momon, Putri, dan dibandingkan segmen lainnya. Tantan. Penggunaan studio dalam ruang Sebagai media yang bersifat audio visual, menjadi alasan utama agar tokoh-tokoh bagian inti sebuah program televisi selalu tersebut lebih mudah dimainkan sesuai ja- menjadi fokus perhatian pemirsa. Televisi lan cerita masing-masing episode. Hal ini sebagai sebuah media yang bersifat audio vi- berkaitan dengan sifat media televisi dapat sual, mampu menghadirkan kejadian, peris- menyajikan pesan/objek yang sebenarnya tiwa, atau khayalan yang tidak terjangkau termasuk hasil dramatisir secara audio vi- panca indera anak-anak. Anak-anak mampu sual dan unsur gerak (live) dalam waktu ber- mengingat 50 % dari apa yang mereka lihat samaan (broadcast). Pesan yang dihasilkan dan dengar meskipun ditayangkan sekilas di televisi dapat menyerupai benda/objek yang televisi. sebenarnya atau menimbulkan kesan lain. Pesan pendidikan lingkungan yang selalu

38 Budiman dan Muhsinatun Siasah Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama

Sifat Pesan dan eksplisit setiap episodenya. Hasil peneli- Analisis sifat pesan diteliti dengan meng- tian unit analisis sifat pesan disajikan dalam hitung frekuensi sifat pesan secara implisit tabel berikut ini:

Tabel 3. Hasil Penelitian Unit Analisis Sifat Pesan

Bulan Maret April Mei Jumlah Sifat Pesan F % F % F % F % Eksplisit - - 12 33,3 6 40 18 33,96 Implisit 2 100 24 66,7 9 60 35 66,04 Jumlah 2 100 36 100 15 100 53 100

Pesan pendidikan lingkungan dalam ta tas ditiru atau diabaikan. Kedua, anak tak yangan Jalan Sesama lebih banyak disampai- memiliki self-censorship dan belum memiliki kan secara implisit. Penyampaian pesan yang batasan nilai. Ketiga, sebagai penonton, anak bersifat implisit ini sebagaimana diakui oleh bersifat pasif dan tidak kritis. Pesan-pesan Produser Jalan Sesama, Putri Rahartana, bah- edukatif baik dalam aspek kognitif, afektif, wa penyampaian pesan pendidikan lewat alur ataupun psikomotorik, akan lebih mudah cerita yang akrab dengan anak-anak menjadi diterima anak-anak jika disampaikan secara kekuatan program Jalan Sesama. Setiap epi- implisit dalam sebuah program televisi. sode Jalan Sesama dibentuk dalam satu tema yang berkesinambungan, sehingga semuanya Penyampai Pesan Cerita dapat terangkum dan dipahami dengan baik Unit analisis penyampai pesan cerita oleh anak-anak walaupun tiap episode me- diteliti dengan menghitung apakah peran nyajikan beberapa cerita sekaligus. utama ataukah peran pembantu sebagai pe- Hal ini berkaitan dengan beberapa sifat nyampai pesan pendidikan lingkungan dalam anak yang akan diapaparkan sebagai beri- setiap episode. Hasil penelitian unit analisis kut. Pertama, anak sulit membedakan mana penyampai pesan cerita disajikan dalam ta- yang baik atau buruk serta mana yang pan- bel berikut ini:

Tabel 4. Hasil Penelitian Unit Analisis PenyampaiPesan Cerita

Bulan Maret April Mei Jumlah Penyampai F % F % F % F % Pesan Peran Utama 1 33,33 5 14,29 - - 6 12,25 Peran 2 67,67 30 85,71 11 100 43 87,75 Pembantu Jumlah 3 100 35 100 1 100 49 100

39 SOCIA Vol. 11 No. 1 Mei 2014 : 33-46

Dari keseluruhan episode Jalan Sesama berbagai tanaman hias, perdu, dan tumbu- yang diteliti, frekuensi penyampai pesan pen- han keras yang ada di pemukiman lengkap didikan lingkungan adalah pemeran utama dengan berbagai binatang antara lain anjing, (Momon, Putri, Tantan, dan Jabrik) sebanyak ayam, keledai, dan domba. Hal ini sesuai yang 57,15 %. Hal ini dikarenakan tokoh-tokoh diungkapkan oleh Effendy (1993, p.3-30) tersebut adalah tokoh utama yang sudah menyatakan bahwa dengan menonton tele- dikenal oleh anak-anak. Peran utama dalam visi, pemirsa se olah-olah melihat dan men- Jalan Se sama adalah tokoh-tokoh yang dengar sendiri peristiwa yang terjadi di suatu mendapat perhatian utama pemirsa. Tokoh tempat. utama menjadi daya tarik utama dari sebuah Pada bulan April 2010, dari sebanyak 6 tayangan untuk menyampaikan pesan. (enam) tayangan yang menjadi sampel, pesan Daya tarik menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Penerima setiap episodenya. Misalnya, pada episode pesan akan mengikuti pandangan pengirim tanggalpengenalan 20 April flora 2010, dan faunasegmen juga life adaaction dalam film pesan yang memiliki daya tarik. Sebaliknya, di episode ini juga menghadirkan dan jika pengirim pesan tidak memiliki daya Leony seba gai bintang tamu. Mereka ber- tarik, maka penerima pesan tidak akan men- dua pergi ke kebun anggrek. Elmo akhirnya gacuhkannya, sehingga pesan yang disampai- tahu bahwa warna dan motif bunga anggrek kan akan berlalu begitu saja. Pemeran utama bermacam-macam, bahkan ada anggrek ber- sebuah taya ngan televisi adalah daya tarik motif tutul seperti macan. Dalam segmen ini bagi pemirsanya. Pesan yang paling sering muncul dalam bunga anggrek. tayangan Jalan Sesama adalah pe ngenalan anak-anakPesan diajak pendidikan untuk mengenal lingkungan flora, lainnya yaitu juga muncul pada episode 22 April dalam ad- dalam setiap episode Jalan Sesama. Dari dua egan ketika Tantan, Puteri, Momon, dan Pak episodejenis flora di danbulan fauna. Maret, Pesan peneliti ini selalu menemukan muncul Bagus memperhatikan sekumpulan burung bahwa terdapat pesan mengenai pengenalan yang melakukan migrasi. Salah satu burung dari kelompok migrasi memisahkan diri dari 19 Maret 2010 terdapat adegan Pak Dalang, kelompoknya dan mendarat di rumah Tan- Momon,jenis flora dan dan Jabrik fauna. pergi Pada ke episodepantai. Adegan tanggal tan. Burung bernama Buri bercerita bahwa di pantai tersebut mengenalkan anak-anak mereka bermigrasi karena suhu dingin di kepada bintang laut, kerang, dan pohon ke- tempat asal, sehingga harus mencari tempat lapa. Penggambaran pantai dalam episode yang hangat karena kelelahan. Buri menum- ini sesuai dengan pendapat Hamalik (dalam pang istrirahat di rumah Tantan. Darwanto, 2007, p.124-125) berpendapat Demikian juga dari 2 (dua) episode se- bahwa penggunaan televisi sebagai media pembelajaran di sekolah mempunyai man- dan fauna juga muncul dalam tiap episode- faat sebagai berikut: (1) televisi bersifat lang- nya.lama Pada bulan episode Mei 2010, tanggal pesan 6 pengenalanMei 2010, pesan flora sung dan nyata; (2) televisi memperluas tin- pendidikan lingkungan muncul dalam ad- jauan kelas; (3) televisi dapat menciptakan egan ketika Elmo dan Aming (bintang tamu) kembali semua peristiwa yang lalu; (4) tele- berdiri di depan kandang burung merak. visi dapat menunjukkan banyak hal dan segi; Mereka membicarakan tentang betapa in- (5) televisi menarik minat bukan saja bagi dahnya bulu yang dimiliki burung merak dan anak-anak tetapi juga orang dewasa; (6) tele- menarikan tarian burung merak. visi mampu memberi bantuan pada guru; (7) Sedangkan nilai pendidikan lingku ngan televisi mampu membawa sumber-sumber lainnya, yaitu membuang sampah, menanam yang ada di masyarakat ke dalam kelas pohon, merawat tanaman, dan menyayangi Sedangkan pada episode tanggal 22 Ma- binatang, tidak selalu muncul di setiap epi- - sodenya. Pesan untuk membuang sampah muncul dalam adegan Pendekar Badak Muda ret 2010, pengenalan flora dan fauna pen genalan flora dan fauna divisualkan oleh

40 Budiman dan Muhsinatun Siasah Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama yang membantu Ki Sanak menyapu halaman- Dengan sebuah tayangan televisi anak-anak nya. Pesan menanam pohon dan merawat bisa memenuhi keingintahuan mereka ten- tanaman muncul antara lain pada tanggal tang segala sesuatu di sekitar mereka baik 13 April 2010, dalam adegan warga Jalan yang dekat maupun yang jauh. Sesama membersihkan lingkungan sekitar. Pesan pendidikan lingkungan dalam Pesan tersebut secara implisit muncul dalam tayangan Jalan Sesama selalu muncul di ba- adegan Tantan, Momon, serta Pak dan Bu Ba- gian inti tayangan. Bagian inti tayangan Jalan gus melihat poster lomba lingkungan hijau Sesama merupakan bagian di mana seluruh di papan pengumuman. Sedangkan secara tokoh utama muncul. Tokoh utama meru- eksplisit, terdapat dalam adegan Bapak dan pakan daya tarik bagi pemirsa anak-anak. Se Bu Bagus menyiram tanaman dan merawat perti yang dikemukakan oleh Hurlock bahwa tanaman. anak-anak cenderung lebih fokus dan perha- Hal ini sesuai konsep pendidikan ling- tian terhadap sebuah acara ketika tokoh uta- kungan hidup yang digagas dalam Konferensi ma yang menjadi idolanya muncul. Menurut Perserikatan Internasional Perlindungan Hurlock, tokoh televisi memberi model untuk Alam dan Sumberdaya Alam (International berbagai peran dalam kehidupan, perilaku Union for Conservation of Nature and Nature yang sesuai dengan jenis kelamin dan karier. Resources) sebagai berikut: Penyampai pesan pendidikan lingkungan Environmental education is a process of dalam tayangan Jalan Sesama adalah tokoh- recognizing values and clarifying concept in tokoh pembantu seperti Pak Bagus dan Pak order to develop the skills and attitudes that Dalang. Hal ini bisa dipahami karena tokoh are necessary to understand and appreciate utama dalam tayangan ini berupa karakter the interrelations among man, his culture boneka yang masih kanak-kanak. Dengan and his biophysical surrounding. Environ- penyampai pesan tokoh-tokoh pembantu bu- mental education is also entails practice in kan tak berarti pesan pendidikan tak diteri- decision-making, and the self-formulation of ma dengan baik oleh pemirsa. Pesan pendidi- code of behavior about the issues concerning kan lingkungan masuk ke dalam cerita meski environmental quality. disampaikan secara eksplisit. Berdasarkan batasan tersebut, terlihat Hurlock menyatakan bahwa anak suka bahwa pendidikan lingkungan hidup meru- meniru, mereka merasa bahwa apa saja pakan proses pengenalan kembali nilai- yang disajikan dalam acara televisi tentunya nilai dan penjelasan konsep-konsep untuk merupakan cara yang dapat diterima baginya mengembangkan keterampilan dan sikap dalam bersikap sehari-hari. Jika tokoh-tokoh yang bermakna untuk mengerti dan meng- utama tersebut menyampaikan pesan pendi- hargai hubungan timbal balik di antara se dikan, anak-anak juga akan menirukan apa sama manusia dengan kebudayaan dan ling- yang dilakukan sang tokoh dalam tayangan tersebut. Teori kultivasi menyebutkan bahwa Frekuensi kemunculan pesan pengenalan anak-anak akan berpeluang meniru apa yang kungan fisis biologisnya. dilihatnya, baik dalam keseharian maupun Hurlock (1997, p.343) yang menyebutkan dalam media massa. Media berperan dalam bahwaflora dan anak fauna prasekolah ini sesuai menyukai dengan acara-aca pendapat- membentuk sebagian dari kepribadian anak- ra yang menampilkan kehidupan binatang, anak. Jika media televisi secara gamblang menyajikan adegan-adegan visual dalam komedi. Frekuensi kemunculan pesan penge- program untuk anak-anak, maka dari situlah film-film kartun dan acara musik, serta acara pada mulanya anak-anak melakukan proses pendapat Nasution (dalam Deddy Mulyana & peniruan. Idynalan Subandi flora dan Ibrahim, fauna tersebut1997, p.205-206) sesuai dengan bah- Proses peniruan semakin terjadi jika wa televisi jika dikonsumsi secara benar akan anak-anak tergolong sebagai penonton kelas menghasilkan sejumlah manfaat bagi anak berat (heavy viewer). Dalam teori kultivasi, untuk membantu memahami dunia sekitar. penonton kelas berat merupakan penonton

41 SOCIA Vol. 11 No. 1 Mei 2014 : 33-46 yang memiliki intensitas menonton lebih untuk selalu menjaga lingkungan dengan ti- tinggi dibandingkan penonton lainnya dalam dak menebang pohon sembarangan melalui satu komunitas. Penonton kelas berat akan cerita Pak Dalang. Sebagaimana yang dike- menganggap apa yang ditampilkan televisi mukakan oleh Laswell (Darwanto, 2007:32) mirip dengan realitas yang terjadi dalam ke- bahwa salah satu fungsi media massa adalah hidupan sehari-hari. the transmission of the social heritage from Jika seorang anak tergolong penonton one generation to the next, artinya media kelas berat, maka televisi dapat memberi massa sebagai sarana untuk menyampaikan pengaruh berkelanjutan atau jangka panjang. nilai dan warisan sosial budaya dari satu gen- Layaknya analogi zaman es (ice age analogy) erasi ke generasi yang lain. Umumnya, secara dalam teori kultivasi, terpaan televisi yang sederhana fungsi media massa ini dimaksud- dinikmati terus-menerus akan memberi kan sebagai fungsi pendidikan (educational dampak besar di kemudian hari. Apa yang function of mass media). ditampilkan oleh layar televisi akan terus Dengan penyampaian pesan secara tertanam dalam benak anak-anak dan eksplisit dan implisit, pesan pendidikan ling- akhirnya semakin melanggengkan proses kungan dalam tayangan Jalan Sesama sesuai peniruan. Jadi, selain frekuensi gambar dengan salah satu tujuan umum pendidikan yang sama dan berulang-ulang, intensitas lingkungan hidup menurut konferensi Tbilisi menonton juga dapat memengaruhi proses 1997, yaitu untuk menciptakan pola perilaku peniruan. Pesan eksplisit pendidikan yang baru pada individu, kelompok, dan ma- lingkungan dalam tayangan Jalan Sesama syarakat sebagai suatu keseluruhan terhadap dibuat menyatu bersama alur cerita, lingkungan (Gyallay, 200, p.409). Lebih lanjut, sehingga membuat anak-anak lebih betah Gyallay mengemukakan bahwa tujuan dalam menyaksikan acara tersebut. Misalnya, pada pendidikan lingkungan meliputi aspek: (1) episode tanggal 22 April 2010 dalam adegan pengetahuan; (2) keterampilan; (3) kesada- ketika Tantan, Puteri, Momon, dan Pak ran; (4) sikap; dan (5) partisipasi. Bagus memperhatikan sekumpulan burung Pesan pendidikan lingkungan yang di yang melakukan migrasi dan melewati Jalan sampaikan secara eskplisit dan implisit terse- Sesama di Beranda Rumah Tantan. Salah satu but menguatkan pendapat Hardjoko (1994, burung dari kelompok migrasi memisahkan p.4) bahwa media televisi juga merupakan diri dari kelompoknya dan mendarat di wahana yang kuat sekali pengaruhnya dalam rumah Tantan. Burung bernama Buri itu pembentukan pola pikir, sikap, dan tingkah menceritakan bahwa mereka bermigrasi laku selain menambah pengetahuan dan karena tempat asalnya sedang dingin memperluas wawasan masyarakat. Pendapat suhunya, sehingga kelompoknya berpindah senada dikemukakan oleh Widarto (1994, mencari tempat yang hangat. p.7) yang menyatakan bahwa siaran televisi Adegan Buri menceritakan proses mi- memiliki daya penetrasi yang sangat kuat grasi tersebut, sesuai pendapat Nasution terhadap kehidupan manusia sehingga mam- bahwa memperluas wawasan/membukakan pu merubah sikap, pendapat, dan perilaku cakrawala. Televisi mampu ”menjelaskan” se- seseorang dalam rentang waktu yang relatif gala sesuatu yang tidak mungkin dijelaskan singkat. oleh orang tua secara lisan. Darwanto (2007, Dengan penyampaian pesan secara p. 45-46) menyatakan bahwa sifat televisi eksplisit dan implisit, diharapkan anak-anak yang bersifat audiovisual sangat membantu lebih sadar dan peka terhadap lingkungan pemirsa untuk cepat mengerti dan mencer- sekitar. Hal ini sejalan dengan misi utama nakan pesan yang diterimanya. pendidikan IPS adalah untuk membantu Pesan pendidikan lingkungan yaitu pesan siswa belajar tentang masyarakat dunia di untuk merawat tanaman antara lain muncul mana mereka hidup dan memperoleh jalan, pada episode 26 April 2010. Pada episode belajar menerima realitas sosial, mengem- tersebut, anak-anak mendapatkan pesan bangkan pengetahuan, serta sikap dan

42 Budiman dan Muhsinatun Siasah Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama ketrampilan untuk membantu mengasah 1997: 205-206), yang mengemukakan bahwa pencerahan manusia. jika televisi dikonsumsi secara benar, maka Tujuan tersebut seperti yang dikemuka- akan menghasilkan sejumlah manfaat bagi kan oleh Chapin (dalam Sapriya, 2007: 10) anak. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: yaitu pertama, membina pengetahuan siswa (1) Membantu memahami dunia sekitar; (2) tentang pengalaman manusia dalam kehidu- Anak-anak bisa memenuhi keingintahuan pan bermasyarakat pada masa lalu, seka- mereka tentang segala sesuatu di sekitar, rang, dan di masa yang akan datang; kedua, baik yang dekat maupun yang jauh; (3) menolong siswa untuk mengembangkan ke Membantu proses belajar baca tulis dan terampilan (skill) untuk mencari dan mengo- melek visual (visual literacy); (4) Dengan lah/memproses informasi; ketiga, menolong sifat televisi yang audiovisual, anak-anak siswa untuk mengembangkan nilai/sikap akan terbiasa dengan penampilan visual (value) demokrasi dalam kehidupan berma- dari benda-benda yang telah dan belum syarakat; keempat, menyediakan kesempa- mereka kenal; (5) Memperluas wawasan/ tan kepada siswa untuk mengambil bagian/ membuka cakrawala; (6) Televisi mampu berperan serta dalam kehidupan sosial. “menjelaskan” segala sesuatu yang tidak Tidak hanya memuat pesan pendidikan mungkin dijelaskan oleh orangtua secara lingkungan yang merupakan ranah kognitif, lisan; (7) Memperkaya pengalaman hidup; tayangan Jalan Sesama juga memuat pesan (8) Televisi memungkinkan anak untuk afektif dan psikomotorik. Pesan afektif an- mengalami berbagai hal dan mengunjungi tara lain muncul dalam segmen Agen Raha- berbagai tempat secara tidak langsung; sia 123. Dalam menyelesaikan misinya, Agen (9) Menunjang pelajaran sekolah terutama Rahasia 123 selalu mendapat bantuan dari dalam pengetahuan umum. Banyak seseorang. Selesai mendapat bantuan, Agen muatan acara televisi yang bisa menjadi Rahasia selalu mengucapkan terima kasih. penunjang dan pengayaan (enrichment) bagi Sedangkan ranah psikomotorik, antara pengetahuan yang diperoleh di kelas; (10) lain muncul ketika Momon dan Jabrik mengi- Memberikan ”sambungan” dengan dunia kuti petunjuk dalam peta harta karun (Epi- global. Melalui televisi, anak dapat merasakan sode 19 Maret 2010). Petunjuk dalam peta ketersambungannya dengan bagian yang tersebut mengharuskan Momon dan Jabrik lebih luas dari lingkungan sekitar. melompat sebanyak tiga kali. Pesan lainnya Hal ini memperkuat pendapat Brown muncul pada adegan Momon dan Jabrik yang (1977:347) yang menyatakan bahwa fungsi berlatih bermain drum menggunakan tong edukasi media televisi lebih optimal diban bekas bersama Gilang Ramadhan. dingkan jenis media massa lain karena sifat Hal ini sesuai dengan pendapat yang khas yang dimiliki oleh media itu sendiri. dikemukakan Fraenkel (1980, p.8-11) yang Sesuai dengan fungsinya, televisi sangat me- menyatakan ada empat kategori tujuan IPS, mungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan media pendidikan, karena dapat memberi- nilai. Pengetahuan diartikan sebagai kemahi- kan rangsangan, membawa serta, memicu, ran dan pemahaman terhadap sejumlah in- membangkitkan, memengaruhi seseorang formasi dan ide-ide untuk membantu siswa untuk melakukan sesuatu, memberikan saran-saran, memberikan warna, menga- dan dunia sosial. Keterampilan diartikan se- jar, menghibur, memperkuat, menggiatkan, bagaibelajar pengembangan lebih banyak tentang berbagai dirinya, kemampuan fisiknya, menyampaikan pengaruh dari orang lain, tertentu untuk mempergunakan pengeta- memperkenalkan berbagai identitas (ciri) huan yang diperolehnya. sesuatu, memberikan contoh, proses inter- Pesan pendidikan lingkungan yang nalisasi tingkah laku, berbagai bentuk parti- terdapat dalam tayangan Jalan Sesama sesuai sipasi serta penyesuaian diri, dan lain-lain. dengan apa yang dikemukakan oleh Nasution Proses pembelajaran pada hakikatnya (dalam Deddy Mulyana & Idy Subandi Ibrahim, merupakan proses komunikasi. Dalam suatu

43 SOCIA Vol. 11 No. 1 Mei 2014 : 33-46 proses komunikasi selalu melibatkan tiga Selain itu, media televisi memiliki pe komponen pokok, yaitu komponen pen- ngaruh kuat dalam pembentukan pola pikir, girim pesan (guru), komponen penerima sikap, dan tingkah laku juga menambah pe pesan (siswa), dan komponen pesan itu sen ngetahuan dan memperluas wawasan ma- diri yang biasanya berupa materi pelajaran. syarakat. Oleh karena itu, peran orangtua Kadang-kadang dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mendampingi anak me- terjadi kegagalan komunikasi. Pemanfaatan nonton televisi, karena program televisi akan televisi sebagai media pembelajaran diharap- berpengaruh pada kejiwaan anak yang cende kan bisa mengatasi masalah tersebut. Brown rung meniru atau mencoba apa yang dilihat- (1977) mengungkapkan, televisi mampu mem- nya. Media televisi mempunyai peran besar berikan rangsangan, membawa serta, memicu, dalam mendidik dan memengaruhi perkem- membangkitkan, dan memengaruhi seseorang bangan jiwa anak sehingga dapat diman- untuk melakukan sesuatu, memberikan saran- faatkan sebagai sarana pembelajaran. Akan saran, memberikan warna, mengajar, menghi- tetapi, pemanfaatan media ini untuk kepen bur, memperkuat, menyampaikan pengaruh dari tingan pengajaran sebaiknya memperhatikan orang lain, memperkenalkan berbagai identitas kriteri-kriteria sebagai berikut: (1) Ketepa- atau ciri sesuatu, memberikan contoh, proses in- tan dengan tujuan pengajaran, artinya media ternalisasi tingkah laku, berbagai bentuk partisi- pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan pasi, penyesuaian diri, dan lain-lain. instruksional yang telah ditetapkan; (2) Du- kungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya SIMPULAN bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan Simpulan dari penelitian ini adalah pesan bantuan media agar lebih mudah dipahami pendidikan lingkungan yang paling sering siswa; (3) Kemudahan memperoleh media; muncul dalam tayangan Jalan Sesama adalah artinya media yang diperlukan mudah di- peroleh oleh guru pada waktu mengajar; (4) fauna (73,01%). Pesan pendidikan lingku Keterampilan guru dalam menggunakanya; nganpesan selalu mengenai muncul pengenalan di bagian jenis inti floratayangan dan apapun jenis media yang diperlukan syarat yaitu di segmen studio (38,67%), disampai- utama adalah guru yang dapat mengguna kan secara implisit dan menyatu bersama kanya dalam proses pengajaran; (5) Terse- alur cerita dalam setiap episode (66,04%). dia waktu untuk menggunakannya; sehingga Pesan pendidikan lingkungan dalam taya media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa ngan Jalan Sesama lebih banyak disampaikan selama pengajaran berlangsung; (6) Sesuai oleh tokoh pembantu (87,75%). dengan taraf berpikir siswa; memilih me- Hingga saat ini pemanfaatan media televisi, dia untuk pendidikan dan pengajaran harus sebagai sarana penunjang pembelajaran di sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga kelas belum banyak dilakukan oleh guru- makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami para siswa (Sudjana, 2002:4-5). yang dapat dimanfaatkan sebagai media Melalui pemanfaatan televisi sebagai me- pembelajaranguru SD. Banyak yang film menarik. anak-anak Televisi di mampu televisi dia pembelajaran di dalam kelas, siswa akan memberikan rangsangan, membawa serta, lebih terangsang untuk belajar, apalagi jika memicu, membangkitkan, memengaruhi se seorang untuk melakukan sesuatu, anak-anak. memberikan saran-saran, memberikan yangSetelah ditayangkan melakukan adalah serangkaian film yang disukai pene- warna, mengajar, menghibur, memperkuat, litian, peneliti merumuskan beberapa saran menggiatkan, menyampaikan pengaruh dari yang dapat menjadi masukan bagi pihak-pi- orang lain, serta memperkenalkan berbagai hak yang terkait dengan dunia pendidikan: identitas atau ciri sesuatu sehingga dapat (1) Orangtuadapatmemanfaatkan program meningkatkan minat dan motivasi siswa televisi, terutama Program JalanSesama, seba (Brown, 1977, p.347). gai media pembelajaran pendidikan lingku

44 Budiman dan Muhsinatun Siasah Muatan Pendidikan Lingkungan dalam Tayangan Jalan Sesama ngan bagi anak-anak di rumah; (2) Orangtua TV Dalam Rangka PengembanganProgram harus lebih cermat dalam memilihkan taya PendidikanBudi Pekerti”, Jurnal Teknodik ngan televisi yang boleh ditonton oleh anak; vol.9/Oktober 2001. (3) Orangtua harus selalu mendampi ngi Hines et al. 1993. Global Issues and Environ- . Diakses pada tanggal 7 anaks etiap kali menonton televisi sehingga ment Education September 2009 dari http//www.eriese. mereka dapat segera memberikan penjela- org/erie/digest/digest-05/html. san kepada anak jika ada tayangan yang tidak Hurlock, Elizabeth B. 1997. Perkembangan baik; (4) Pihak sekolah, terutama pihak guru, Anak(Jilid 1).(Terjemahan Meitasari Tjan- dapat menjadikan program televisi sebagai drasa & Muslichah Zarkasih). Jakarta: Er- media pembelajaran pendidikanl ingkungan langga. (Buku asli diterbitkan 1978). hidup dalam kegiatan belajarmengajar di ke- Kementerian Negara Lingkungan Hidup. las; (5) Sosialiasi penggunaan media pembe- 1997. Undang-undang RI No. 23, Tahun lajaran bersifat audio visual seperti televisi 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan bisa dimulai dari lembaga pendidikan tenaga Hidup. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. pendidikan; (6) Penelitian selanjutnya di- (2004). Kebijakan Pendidikan Lingkungan harapkan menggunakan dengan mix methode Hidup. Jakarta. memadukan penelitian kuantitatif dan kuali- Morrisan. 2005. Media Penyiaran: Strategi tatif sehingga didapatkan hasil yang lebih- Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : komprehensif. Ramdina Prakarsa. Mulyana, Deddy & Ibrahim, I.S (ed). 1997. UCAPAN TERIMA KASIH Bercinta dengan Televisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Dalam penulisan artikel jurnal ini, penu- Perin, D.G. 1977. Instructional Television : lis sangat dibantu oleh banyak pihak khusus- Synopsis ofTelevision in Education. New nya dosen pembimbing. Untuk itu, dalam ke- Jersey: Educational Technology Publica- sempatan ini penulis menyampaikan terima tion. kasih kepada yang terhormat Pembimbing Rakhmat, J. 2004. Psikologi Komunikasi. tesis,������������������������������������ ����������������������������������yang telah banyak membantu, menga- Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. rahkan dan membimbing sehingga artikel Sapriya. 2011. Pendidikan IPS konsep dan jurnal ini dapat terselesaikan. pembelajaran. Bandung: PT Remaja Ros- dakarya. Schram, Wilbur. ,Lyle, Jack. & Parker, Edwin DAFTAR PUSTAKA B. 1961. Television in the lives of our Chil- Brown, J. R. 1976. Children And Television. dren. Standford, California: Standford Beverly Hills. California : Sage Publica- University Press. tion, Inc. Schramm, Wilbur. 1984. Media Besar Media Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pen- Kecil. Semarang : IKIP Semarang Press. didikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprapti, W.1994. Pendayagunaan Siaran Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20, Televisi untuk Pendidikan Sumber Daya Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Manusia. Makalah Bahan Seminar Lo- Nasional. kakarya Nasional Teknologi Pendidikan Fraenkel, Jack R. 1980. Helping Students Tentang : Media Massa Elektronik dan Think Value Strategies For Teaching Social Pendidikan Sumber Daya Manusia di Ja- Studies. New Jersey: Prentice-Hall. karta. Guntarto, B. 2002. Kajian Anak Dan Media Di Waruwu, F. Tayangan Kekerasan di TV dan Televisi. Jakarta: Yayasan Kesejahteraan Dampaknya pada Anak dalam S.D. Gunar- Anak Indonesia. sa (Ed.), Dari Anak Sampai Usia Lanjut: Gyallay, Peter. 2004. Environment: PAP-ETAP Bunga Rampai Psikologi Perkembangan. Reference Guide Book, Chapter 13. Diam- Jakarta:Gunung Mulia. bil pada tanggal 10 September 2009 dari Wirodono, S. 2006. Matikan TV-mu. Yogya- http//www.un.org.kh/fae/pdfs/ sec- karta: Resist Book. tion4/chapterxxx3/33.pdf. Habib, Z. et. al. “Penelitian Film Anak-Anak Di

45