Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

IMPLEMENTASI PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL - DI KABUPATEN MINAHASA UTARA

Yandry Deby Ratu Rory Charles R. Ngangi Melsje Yellie Memah

ABSTRACT This study aims to describe (1) implementation and (2) mechanism of land acquisition compensation for Manado-Bitung Toll Road development in North based on Law No. 2 Year 2012. The research was conducted on the object of Manado-Bitung Toll Road development of North Minahasa Regency. The study conducted from October 2017 to April 2018. The method used in this research is descriptive qualitative method. Determination of sample method used purposive sampling method. The research found that (1) in the process of land procurement implementation at the stages: (a) planning and (b) the preparation stage were not implemented properly. Initial data not available, multiple location revision fixes, and public consultations not implemented; (c) at the implementation stage by task force A and task force B are constrained by the absence of landowners, no land boundary markers, also at certain track terraces or point of the middle of the road there are coordinate differences, lack of building and plant appraisers, and land ownership issues; at stage (d) the delivery of the results has not yet been delivered as there are still areas of land that have not been released yet. As for (2) The mechanism for appraisal of compensation is found in stage (a) Determination of Land Appraisal by the Chief of Land Acquisition Officer in the implementation of appraisal by appraissal person there is delay of nominative submission; at stage (b) deliberations that occur are only limited to the determination of the form of indemnity and not the determination of the value of the indemnity. Whereas the determination of compensation value based on deliberation can prevent the occurrence of disagreement which will potentially the occurrence of dispute to the court can even cause riot, third stage (c) there is a consignment for compensation in court due to the existence of parcels that have no agreement in terms of the amount of compensation and still there dispute over land ownership.

Keywords: land procurement, consignment, Highway, Manado-Bitung, North Minahasa District.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) implementasi dan (2) mekanisme penilaian ganti rugi pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung di Kabupaten Minahasa Utara berdasarkan UU No 2 Tahun 2012. Penelitian dilakukan pada objek pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Kabupaten Minahasa Utara. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Oktober 2017 sampai April 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penentuan sampel menggunakan metoda purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada (1) proses implementasi pengadaan tanah pada tahapan: (a) perencanaan dan (b) tahapan persiapan tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Data awal tidak tersedia, beberapa kali revisi penetapan lokasi, dan konsultasi publik tidak dilaksanakan; (c) pada tahapan pelaksanaan oleh satgas A dan satgas B terkendala dengan ketidak hadiran pemilik tanah, tidak terpasangnya patok batas bidang tanah, juga pada titik tengah jalan sebagai as jalan tertentu terdapat perbedaan koordinat, kurangnya tenaga penilai bangunan dan tanaman, serta permasalahan terkait kepemilikan tanah; pada tahap (d) penyerahan hasil ternyata belum dapat diserahkan karena masih ada bidang-bidang tanah yang belum dibebaskan. Sedangkan untuk (2) Mekanisme penilaian ganti rugi ditemukan pada tahap (a) Penetapan Penilai Tanah oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah ternyata dalam pelaksanaan penilaian oleh Penilai Tanah (Appraisal) terdapat keterlambatan penyerahan nominative; pada tahap (b) musyawarah yang terjadi hanya terbatas pada penetapan bentuk ganti rugi dan bukan penetapan nilai ganti rugi. Padahal penetapan nilai ganti rugi berdasarkan musyawarah dapat menghindarkan terjadinya ketidak sepakatan yang akan berpotensi terjadinya sengketa sampai ke pengadilan bahkan dapat menimbulkan kerusuhan, tahap ketiga (c) terjadi penitipan biaya ganti rugi (konsinyasi) di pengadilan karena adanya bidang tanah yang belum ada kesepakatan dalam hal besarnya ganti rugi dan masih adanya sengketa dalam hal kepemilikan tanah.

Kata kunci: pengadaan tanah, konsinyasi, jalan tol, Manado-Bitung, Kabupaten Minahasa Utara.

Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 355

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

PENDAHULUAN nantinya akan meningkatkan perekonomian antar kabupaten kota khususnya dalam Latar Belakang pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tujuan pembangunan nasional (KEK). Disamping itu juga di Jalan Tol dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan Manado-Bitung akan menghubungkan akses nasional seperti termaktub dalam Pembukaan antara daerah-daerah di Sulut yang akan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi kepelabuhan internasional Bitung, yang kini segenap bangsa dan seluruh tumpah menjadi salah satu primadona dalam bidang darah Indonesia, memajukan kesejahteraan pelayaran, yang diharapkan nantinya akan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memudahkan masyarakat untuk ke Bitung, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang karena jarak tempuh akan lebih cepat. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, Upaya dan target pembangunan Jalan dan keadilan sosial serta mewujudkan cita- Tol Manado-Bitung menemui kendala cita bangsa. Pembangunan dilaksanakan dilapangan yang sifatnya sangat fundamental untuk membangun manusia Indonesia terkait dengan masalah pembebasan lahan. seutuhnya dan didalamnya memberikan Permasalahan pembebasan lahan atau manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. pengadaan tanah tersebut lebih disebabkan Pelaksanaan pembangunan bersentuhan karena adanya perbedaan harga antara yang langsung dengan sumber daya yang sangat ditetapkan oleh pemerintah dengan yang berpengaruh terhadap hajat hidup orang diinginkan oleh masyarakat pemilik hak atas banyak yaitu tanah. Tanah merupakan sumber tanah. daya alam yang sangat penting untuk Pada pra-penelitian yang dilakukan, kehidupan umat manusia, semua kegiatan ditemukan bahwa perencanaan dan persiapan manusia dan pembangunan memerlukan terkait pengembangan Jalan Tol Manado- tanah. Bitung yang dilakukan oleh pemerintah Bagi Bangsa Indonesia tanah adalah mengalami kendala dalam hal pengadaan karunia Tuhan Yang Maha Esa dan tanah. Hal tersebut dapat tergambarkan dari merupakan kekayaan nasional, hubungan telah terjadinya beberapa kali mengalami antara bangsa Indonesia dengan tanah bersifat perubahan dalam penetapan lokasi pengadaan abadi. Pengelolaan sumber daya tanah harus tanah untuk pembangunan. Penyebabnya dilaksanakan dengan aturan dan perencanaan ialah belum ditemukannya kata sepakat yang baik agar tidak menimbulkan terkait ganti rugi antara nilai yang ditetapkan permasalahan. Perencanaan dan pengaturan oleh pemerintah dengan nilai yang diharapkan mengenai penguasaan dan kepemilikan tanah oleh pemilik lahan, sehingga untuk serta pengelolaannya harus dipersiapkan melanjutkan pembangunan yang telah dengan matang demi tercapainya direncanakan maka penetapan lokasi harus kemakmuran rakyat. dipindahkan. Namun pemindahan lokasi Pembangunan strategis untuk untuk pembangunan bukanlah sebuah solusi, kepentingan umum yang menjadi perhatian karena meskipun telah melakukan pemerintah di Provinsi Sulawesi Utara antara pemindahan lokasi, masalah nilai ganti rugi lain : Pembangunan Jalan Tol Manado- tetaplah menjadi masalah klasik yang selalu Bitung, Pembangunan Waduk Kuwil, ditemukan di lapangan. Pembangunan Waduk Lolak, Pembangunan Berdasarkan uraian yang telah Kawasan Ekonomi Khusus Kauditan Bitung dikemukakan diatas, maka peneliti merasa Kema. perlu untuk melakukan penelitian tentang Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung proses pengadaaan tanah untuk pembangunan sedang diupayakan dan ditargetkan beroperasi jalan tol dalam rangka dalam perencanaan pada Tahun 2019. Jalan tersebut diharapkan wilayah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk

356

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

mengetahui dan menggambarkan proses b. Sebagai bahan masukan kepada perencanaan dan penetapan lokasi dalam Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan tahapan perencanaan dan tahapan persiapan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara pelaksanaan dan penyerahan hasil pengadaan dalam pengadaan tanah bagi tanah dalam pembangunan Jalan Tol Manado- pembangunan untuk kepentingan Bitung serta mengkaji proses ganti rugi lahan umum. milik masyarakat.

Rumusan Masalah METODE PENELITIAN Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Jenis Penelitian 1. Bagaimana implementasi pengadaan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, di mana data dikumpulkan, dianalisis tanah pada pembangunan Jalan Tol dan dideskripsikan dengan menggunakan Manado-Bitung di Kabupaten Minahasa pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif Utara berdasarkan UU No 2 Tahun 2012? menggambarkan tanggapan informan terhadap 2. Bagaimana mekanisme ganti rugi pelaksanaan ganti rugi. Untuk mengetahui pengadaan tanah pembangunan Jalan Tol tanggapan informan maka peneliti Manado-Bitung di Kabupaten Minahasa menggunakan pedoman wawancara yang berisi Utara? pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pertanyaan- pertanyaan tersebut didasarkan pada aspek- Tujuan Penelitian aspek yang diteliti. Pada penelitian ini, aspek- Tujuan dari penelitian ini untuk: aspek yang diteliti, yaitu: pendekatan dalam 1. Menganalisis implementasi pelaksanaan implementasi pengadaan tanah, proses ganti pengadaan tanah untuk kepentingan rugi, penilaian dalam ganti rugi, bentuk ganti umum pembangunan Jalan Tol Manado- rugi dan besaran ganti rugi. Bitung di Kabupaten Minahasa Utara. 2. Menganalisis mekanisme penilaian ganti Lokasi dan Waktu Penelitian rugi dalam pengadaan tanah pada Penelitian dilakukan pada objek pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung di Kabupaten Minahasa Utara. Kabupaten Minahasa Utara. Waktu penelitian berlangsung sejak bulan Oktober 2017 – April Manfaat Penelitian 2018. 1. Manfaat Akademik a. Diharapakan penelitian ini dapat Teknik Pengumpulan Data memberikan kontribusi ilmiah, Teknik yang digunakan dalam pengetahuan dan pengalaman dalam pengumpulan data dilakukan dengan beberapa mengkaji pengadaan tanah dalam tahap yang meliputi: pengembangan Jalan Tol Manado- 1. Wawancara Mendalam Bitung di Kabupaten Minahasa Utara. Wawancara mendalam dilakukan oleh b. Dapat menambah literatur bahan kajian peneliti melalui tahapan-tahapan sebagai penelitian terkait pengadaan tanah untuk berikut: kepentingan umum bagi peneliti-peneliti a. Planning: Wawancara mendalam selanjutnya. dilakukan oleh peneliti di awali dengan 2. Manfaat Praktis melakukan perencanaan dengan beberapa a. Sebagai gambaran untuk memecahkan langkah, yaitu penetapan informan yang masalah-masalah yang berhubungan diwawancarai, penetapan materi dengan pelaksanaan iventarisasi dan wawancara dalam bentuk pertanyaan- identifikasi dalam tahapan pengadaan pertanyaan, penetapan media wawancara tanah bagi kepentingan umum. yaitu berupa alat perekam dan alat tulis-

Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 357

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

menulis, serta penetapan tempat dan Sumber Data waktu untuk kegiatan wawancara. Data yang diperoleh bersumber dari data b. Appointment: Setelah itu, peneliti primer dan data sekunder. Data primer melakukan komunikasi untuk membuat diperoleh langsung dari lapangan melalui janji jadwal pertemuan dengan informan, informan yang telah ditentukan, sedangkan data dengan terlebih dahulu peneliti sekunder diperoleh melalui instansi atau menjelaskan maksud dan tujuan dari lembaga-lembaga terkait seperi Badan wawancara. Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Utara, c. Implementation: Dalam melakukan Balai Jalan Nasional Propinsi Sulawesi Utara wawancara mendalam dengan informan, dan instansi lainnya. peneliti menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan- Informan Penelitian pertanyaan terkait dengan tujuan Penentuan sampel dilakukan secara penelitian. Peneliti lebih memilih tidak purposive sampling, yaitu teknik penentuan menggunakan pertanyaan-pertanyaan sampel dengan pertimbangan tertentu. secara terstruktur tetapi tetap mengacu Penentuan informan dengan teknik purposive pada pedoman wawancara yang berisi sampling merupakan cara penentuan informan pertanyaan-pertanyaan besar sesuai yang berdasarkan atas tujuan dan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pertimbangan peneliti yang berhubungan penelitian. dengan informan yang dianggap memiliki d. Pengamatan Berpartisipasi informasi dan mengetahui masalah yang Pengamatan berpartisipasi dilakukan oleh diteliti. Penentuan informan secara rinci dapat peneliti melalui tahapan-tahapan sebagai terlihat sebagai berikut: berikut: 1. Bapak Fredy A. Kolintama, ST, MSi, selaku 2. Planning: Dalam tahap perencanaan ini, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan langkah pertama yang dilakukan oleh Nasional Provinsi Sulawesi Utara/ Ketua peneliti ialah menetapkan tujuan dari Pelaksana Pengadaan Tanah Jalan Tol pengamatan yaitu berupa informasi yang Manado-Bitung. dibutuhkan oleh peneliti. Setelah penetapan 2. Bapak Samsudin Kono, selaku Sekretaris tujuan telah dilakukan, maka langkah Pelaksana Pengadaan Tanah Jalan Tol selanjutnya ialah penetapan lokasi dan waktu Manado-Bitung. pengamatan. Lokasi yang menjadi sasaran 3. Bapak Adri Rotinsulu, SH, selaku ketua peneliti ialah di tempat-tempat satgas A Pengadaan Tanah Jalan Tol berlangsungnya kegiatan yang berkaitan Manado-Bitung. dengan pengadaan tanah. Implemetation: 4. Ibu Mareyke Lukas, SH, selaku Sekretaris Dalam tahap pelaksanaan ini, peneliti lebih Pengadaan Tanah Jalan Tol Manado-Bitung. memposisikan diri sebagai seorang insider. 5. Bapak Rio Yani Mangimpis, S.SiT, selaku Pada proses pengamatan berpartisipasi ini, Kuasa Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah peneliti hanya mengamati situasi dan kondisi Jalan Tol Manado-Bitung. yang berkaitan dengan pengadaan tanah. 6. Bapak Weynni Paulce Davidson Mawey, Setiap hal terjadi di tempat pengamatan, selaku Pejabat Pembuat Komitmen kemudian dicatat oleh peneliti. Pengadaan Tanah Jalan Tol Manado-Bitung. 3. Studi Dokumen 7. Bapak Darwadi yang bekerja bagian inpeksi Pada penelitian ini, peneliti melakukan lapangan di Kantor Jasa Penilai Publik SIH studi dokumen terhadap semua hal yang WIRAHADI & REKAN, selaku salah satu terkait dengan penelitian ini, seperti Penilai Tanah pengadaan tanah Jalan Tol dokumen resmi mengenai Undang-Undang Manado-Bitung. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan 8. Bapak Jemi Kalengkongan, selaku Hukum Umum, serta peraturan-peraturan lainnya Tua Desa Maumbi juga sebagai pemilik yang memiliki keterkaitan.

358

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

tanah terkena kegiatan pembangunan Jalan HASIL DAN PEMBAHASAN Tol Manado-Bitung. 9. Perwakilan masyarakat yang menolak ganti Gambaran Umum Daerah Penlitian rugi pengadaan tanah Jalan Tol Manado- Bitung. Letak, Luas dan Wilayah Administrasi Pemerintahan Teknik Analisis Data Minahasa Utara adalah salah satu Dalam penelitian ini, data yang telah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara. peneliti kumpulkan akan dianalisis melalui Ibukota Kabupaten Minahasa Utara adalah tahapan sebagai berikut: , berjarak sekitar 35 km dari 1. Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara. disalin dalam bentuk tertulis berdasarkan Adapun batas-batasanya adalah sebagai masing-masing informan. berikut : 2. Setelah itu, peneliti mengorganisasikannya a. Sebelah utara berbatasan dengan dalam satuan-satuan teks yang saling Kabupaten Sangihe Talaud, Laut Sulawesi berhubungan dari lintas informan. dan Laut Maluku

3. Atas dasar satuan-satuan teks tersebut, b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota selanjutnya peneliti melakukan description, Bitung yaitu menggambarkan secara rinci mulai c. Sebelah Selatan berbatasan dengan dari lokasi penelitian yaitu situasi dan kondisi Kabupaten Minahasa Utara Kabupaten Minahasa berdasarkan geografis, demografis, ekonomi d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kota dan sosial budayanya. Manado Luas Kabupaten Minahasa Utara adalah 4. Setelah tahapan deskriptif selesai dilakukan, 2 kemudian peneliti membangun sebuah tema 875,70 km . Sebagian wilayah Minahasa berdasarkan sejumlah kecil masalah- Utara memiliki topografi berbukit-bukit dan masalah (sub-kasus) yang diperoleh dari lereng, diantaranya terdapat Gunung Klabat pengumpulan data baik melalui wawancara (1.995 meter). Kabupaten Minahasa Utara mendalam, pengamatan berpartisipasi berdasarkan pembagian wilayah maupun studi dokumentasi. Tahap pertama, administrative pemerintah daerah dibagi peneliti mengidentifikasi permasalahan dan dalam 10 kecamatan dan 131 desa/kelurahan kompleksitas dari masing-masing sub-kasus dirinci 125 desa dan 6 kelurahan. Dipimpin yang ada. Tahap kedua, peneliti membuat seorang bupati tingkat kecamatan dipimpin tema pada setiap sub-kasus yang ada untuk oleh camat dan pada tingkat desa/kelurahan menemukan tema secara umum. Setelah dipimpin oleh seorang Hukumtua/lurah. analisis tema selesai dilakukan, maka diberikan penegasan (assertion) atau Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di penafsiran mengenai makna dari kasus Kabupaten Minahasa Utara, 2015 berdasarkan tema yang ada. Kecamatan/District Luas/Total Area % 5. Berpijak pada sub-kasus yang telah km2 dirangkum dalam sebuah tema yang telah Kema 78,76 7,44 ada, kemudian peneliti memberikan makna Kauditan 108,20 10,21 terhadap data tersebut. Data yang telah Airmadidi 86,66 8,18 Kalawat 39,03 3,68 dimaknai kemudian dihubungkan dengan Dimembe 166,43 15,71 pendapat ahli, teori, serta penelitian- Talawaan 82,51 7,79 penelitian sebelumnya. Data yang telah Wori 90,7 8,56 dideskripsikan, diklasifikasikan, dan Likupang Barat 104,29 9,85 ditafsirkan selanjutnya disajikan dan Likupang Timur 290,84 27,46 divisualisasikan dengan pemodelan sebagai Likupang Selatan 11,82 1,12 bentuk abstraksi dari data hasil penelitian. Jumlah / Total 1 059,24 100,00

Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 359

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

Dalam Tabel 1 memperlihatkan bahwa dengan pemilik tanah. Setelah diundangkan kecamatan yang paling luas wilayahnya ialah Undang-undang No. 2 Tahun 2012 tentang Kecamatan Likupang Timur dan kecamatan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk yang memiliki wilayah yang paling kecil adalah Kepentingan Umum, Perpres 71 Tahun 2012 Kecamatan Likupang Selatan. Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Tabel 2. Jumlah Desa/Kelurahan menurut Kecamatan Tahun 2016 Perpres 40 Tahun 2014 Tentang Perubahan Satuan Atas Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2012 Jo Lingkungan Kecamatan Desa Kelurahan Perpres No. 99 Tahun 2014 Tentang Perubahan Setempat Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 71 (SLS) Kema 10 - 73 Tahun 2012, Perpres No. 30 Tahun 2015 Kauditan 12 - 135 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Airmadidi 3 6 81 Presiden No. 71 Tahun 2012, Perpres No. 148 Kalawat 12 - 100 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Dimembe 11 - 83 Talawaan 12 - 80 Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2012. Wori 20 - 129 Berdasarkan Perpres 99 Tahun 2014 yang Likupang Barat 20 - 90 antara lain mengatur tentang proses pengadaan Likupang Timur 18 - 83 Likupang Selatan 7 - 32 tanah yang belum selesai sampai dengan Jumlah / Total 125 6 886 tanggal 31 Desember 2014, pengadaannya diselesaikan berdasarkan tahapan sebagaimana Berdasarkan data dalam Tabel 2 diatur dalam Peraturan Presiden ini. Kecamatan Wori dan Kecamatan Likupang Berdasarkan ketentuan tersebut, proses Barat memiliki jumlah desa yang terbanyak pengadaan tanah Jalan Tol Manado-Bitung yaitu 20 desa sedangkan Kecamatan Airmadidi dilanjutkan berdasarkan Undang-Undang No. 2 walaupun jumlah desanya 3 tapi memiliki 6 Tahun 2012 Jo. Perpres No. 71 tahun 2012 kelurahan. beserta perubahannya melalui tahapan perencanaan, tahapan persiapan, tahapan Implementasi Pengadaan Tanah pelaksanaan dan tahapan penyerahan hasil. Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Tahapan Perencanaan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Instansi yang memerlukan tanah bagi masyarakat Sulawesi Utara khususnya pembangunan untuk kepentingan umum masyarakat di Kota Manado dan Bitung yang membuat rencana pengadaan tanah berdasarkan terdampak langsung dari pembangunan jalan tol Tata Ruang Wilayah, Prioritas Pembangunan tersebut. Diharapkan juga akan mempersingkat yang tercantum dalam Rencana Pembangunan waktu tempuh angkutan darat dari Manado ke Jangka Menengah, Rencana Strategis, Rencana Kota Pelabuhan Bitung dan sebaliknya dari Kerja Pemerintah Instansi yang bersangkutan. Kota Bitung ke Kota Manado. Jalan Tol Rencana pembangunan tersebut disusun dalam Manado-Bitung direncanakan dibangun dengan bentuk dokumen perencanaan yang dibuat oleh jarak 39 km yang terbagi 4 tahap : instansi yang membutuhkan tanah. 1. Tahap 1, 0-7 km, Dokumen perencanaan pengadaan tanah 2. Tahap 2, 7-14 km, disusun berdasarkan studi kelayakan 3. Tahap 3, 14-25,5 km, (Feasibility Study) yang didahului Pra 4. Tahap 4, 25,5 – 39 km, Feasibility Study untuk menilai kelayakan Proses pengadaan tanah Manado-Bitung proyek infrastrukur dengan mempertimbangkan dilaksanakan berdasarkan Perpres Nomor 36 sekurang-kurangnya aspek hukum, teknis, Tahun 2005 Jo Perpres Nomor 65 Tahun 2006 ekonomi, keuangan, pengelolaan risiko, didalamnya antara lain mengatur penentuan lingkungan dan sosial. Dokumen Feasibility nilai ganti rugi ditetapkan oleh Panitia Study memuat hasil survey kelayakan sosial Pengadaan Tanah yang dimusyawarakan ekonomi, kelayakan lokasi, analisis biaya dan

360

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

manfaat pembangunan bagi wilayah dan sejak tahun 2013 kelanjutan pengadaan masyarakat, perkiraan harga tanah dan dampak tanah untuk pembangunan Jalan Tol lingkungan dan sosial. Prosedur penyusunan Manado-Bitung sudah tidak dilaksanakan dokumen pengadaan tanah adalah sebagai konsultasi publik tetapi sebelumnya pada berikut : tahap awal rencana pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung sudah dilaksanakan sosialisasi beberapa kali di Kantor Hukum Tua Maumbi yaitu sekitar tahun 2010, dan pada tahun 2012 telah dibayarkan ganti rugi sebagian masyarakat yang menerima melalui proses musyawarah dengan Panitia Pengadaan Tanah berdasarkan nilai jual objek pajak. Penulis juga mendapatkan data hambatan dan kendala yang dilaporkan Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Kepala Kantor Wilayah BPN Prop. Sulut yang dilaporkan tahun 2017 bahwa salah satu Gambar 1 : Prosedur Penyusunan Dokumen yang menjadi kendala keterlambatan Pengadaan Tanah pengadaan tanah Jalan Tol Manado-Bitung

Dokumen perencanaan pengadaan tanah konsultasi publik tidak terlaksana dengan yang telah disahkan diserahkan kepada baik sehingga masyarakat terindikasi terkena pemerintah provinsi, dan berdasarkan dokumen kegiatan pengadaan tanah pembangunan perencanaan tersebut pemerintah provinsi Jalan Tol Manado-Bitung umumnya tidak bersama instansi yang memerlukan tanah mengetahui rencana pembangunan lebih mempersiapkan pengadaan tanah. khusus hal hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pemilik tanah, tahapan dan proses pengadaan tanah, penilaian harga Tahapan Persiapan Pengadaan Tanah Berdasarkan dokumen perencanaan, tanah, insentif yang akan diberikan kepada Gubernur melaksanakan tahapan kegiatan pemegang hak dan informasi lainnya untuk persiapan pengadaan tanah dengan membentuk diketahui masyarakat terindikasi terkena tim persiapan dan untuk kelancaran pelaksanaan pembebasan tanah. Konsultasi publik yang tugas tim persiapan juga dibentuk sekretariat diatur dalam UU No. 2 tahun 2012 tidak persiapan Pengadaan Tanah yang berkedudukan diatur Peraturan presiden (Perpres) Nomor di sekretariat daerah provinsi. dalam waktu 36 Tahun 2005, dan dilakukan perubahannya paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja. Peraturan presiden (Perpres) Nomor 65 Tim persiapan bertugas : Tahun 2006. a. Melaksanakan pemberitahuan rencana Gubernur menetapkan surat pembangunan keputusan Penetapan Lokasi dalam b. Melaksanakan pendataan awal lokasi tahapan persiapan pengadaan tanah. Dalam rencana pembangunan hal setelah penetapan lokasi pembangunan c. Melaksanakan konsultasi publik rencana masih terdapat keberatan, pihak yang pembangunan berhak terhadap penetapan lokasi dapat Berdasarkan wawancara dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata sekretaris pelaksana pengadaan tanah Jalan Usaha Negara setempat paling lambat 30 Tol Manado-Bitung, tahapan persiapan (tiga puluh) hari kerja sejak diatas tidak dilaksanakan. hal ini juga dikeluarkannya penetapan lokasi. ditegaskan Hukum Tua Maumbi bapak Jemi Pengadilan Tata Usaha Negara memutuskan Kalengkongan yang mengatakan bahwa diterima atau ditolaknya gugatan dalam sewaktu menjabat hukum tua Desa Maumbi waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 361

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

sejak diterimanya gugatan. Pihak yang Pelaksanaan Pengadaan Tanah keberatan terhadap putusan Pengadilan Pengadaan tanah Jalan Tol Manado- Tata Usaha Negara dalam waktu paling Bitung yang dimulai sejak tahun 2010 sampai lama 14 (empat belas) hari kerja dapat dengan tanggal 31 Desember 2014 mengajukan kasasi kepada Mahkamah pembebasannya belum mencapai 75% Agung Republik Indonesia. Mahkamah sehingga proses pengadaan tanahnya yang Agung wajib memberikan putusan dalam semula berpedoman pada Peraturan Presiden waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari (Perpres) Nomor 36 Tahun 2005, kerja sejak permohonan kasasi diterima. perubahannya Peraturan presiden (Perpres) Putusan pengadilan yang telah mempunyai Nomor 65 Tahun 2006 dilanjutkan sesuai UU kekuatan hukum tetap menjadi dasar No. 2 Tahun 2012 sebagaimana yang diatur diteruskan atau tidaknya pengadaan tanah dalam Perpres No. 99 Tahun 2012 Tentang bagi pembangunan untuk kepentingan Perubahan Kedua Atas Perpres No. 71 Tahun umum. Gubernur bersama Instansi yang 2012, dalam pasal 123A (1) Proses pengadaan memerlukan tanah mengumumkan tanah sebagaimana dimaksud dalam pasal 123 penetapan lokasi pembangunan untuk ayat (3) yang belum selesai sampai dengan kepentingan umum dimaksudkan untuk tanggal 31 Desember 2014, tetapi telah pemberitahuan kepada masyarakat bahwa mencapai 75% dapat diperpanjang proses di lokasi tersebut akan dilaksanakan pengadaannya sampai dengan 31 Desember pembangunan untuk kepentingan umum. 2015, dan ayat (4) dalam hal proses pengadaan Beberapa kali revisi penetapan lokasi tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung masih terdapat sisa tanah yang belum selesai merupakan salah satu penyebab sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, keterlambatan proses pengadaan tanah, pengadaannya diselesaikan berdasarkan tahapan seharusnya apabila perencanaan dan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden pendataan awal dilakukan dengan baik ini. Pelaksana pengadaan tanah adalah lembaga sesuai dengan kaidah-kaidah teknis pertanahan, Kepala Kantor Wilayah Badan sebagaimana yang telah diatur maka Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Utara penetapan lokasi yang merupakan suatu sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, keputusan tentang kepastian keberlanjutan Pelaksana pengadaan tanah atas objek pembangunan yang telah sebagaimana dimaksud dibantu oleh direncanakan tidak akan mengalami Sekretariat Pelaksana Pengadaan Tanah yang beberapa kali perubahan. Menurut bertugas untuk menyiapkan administrasi keterangan Bapak Samsudin Kono sebagai pengadaan tanah paling banyak 4 (empat) sekretaris Tim Pelaksana Pengadaan orang terdiri dari pejabat atau staf yang dimana saat itu menjabat Kepala Seksi ditunjuk. Pengaturan Tanah Pemerintah di Kantor Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Utara Jalan Tol Manado-Bitung meliputi : bahwa dalam rentang waktu penetapan a. Penyiapan Pelaksanaan lokasi pertama tahun 2015 sampai Penyiapan pelaksanaan harus penetapan lokasi kedua tanggal 4 Januari dituangkan dalam rencana kerja : 2016 pembayaran ganti rugi baru dapat Rencana Kerja memuat paling kurang : dilaksanakan pada akhir tahun 2016. 1. Rencana pendanaan pelaksanaan; Terdapat ketidaksesuain titik koordinat 2. Rencana waktu dan penjadwalan terace jalan dengan keadaan dilapangan pelaksanaan; juga ditemui, titik koordinat diantara 3. Rencana kebutuhan tenaga pelaksanaan; sungai tidak tersambung sehingga harus 4. Rencana kebutuhan bahan dan peralatan dilakukan revisi penetapan lokasi. pelaksanaan;

362

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

5. Inventarisasi dan alternatif solusi faktor- kebutuhan dana. Persiapan pengukuran berupa faktor penghambat dalam pelaksanaan; persiapan administrasi, peralatan dan data dan bidang tanah lokasi dimaksud. Persiapan 6. Sistem monitoring pelaksanaan. administarsi pengukuran dengan b. Inventarisasi dan identifikasi mempersiapkan surat tugas pengukuran dan Inventarisasi dan identifiksi subjek dan penyampaian rencana waktu pelaksanaan objek pengadaan tanah merupakan pekerjaan pengukuran kepada pemerintah desa dan pihak inti pelaksanaan pengadaan tanah Jalan Tol pemilik tanah objek pengadaan tanah beserta Manado-Bitung yang dikerjakan lembaga dengan pihak pihak yang berkepentingan, yakni pertanahan dalam hal ini Kantor Wilayah Badan para tetangga yang berbatasan. Persiapan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Utara. peralatan pengukuran dan data pengukuran Setelah proses penyiapan Ketua Pelaksana yakni mempersiapkan alat ukur yang akan pengadaan tanah membentuk satgas A dan digunakan dan data pengukuran berupa peta- satgas B bersama satgas melakukan peta pendaftaran yang ada dikantor pertanahan pemberitahuan kepada pihak yang berhak kabupaten minahasa utara yang melalui lurah/ kepala desa atau nama lain. menggambarkan bidang-bidang tanah yang Pemberitahuan dapat dilaksanakan secara sudah terdaftar/bersertipikat yang telah langsung dengan cara sosialisasi, tatap muka terpetakan dalam data base komputerisasi atau surat pemberitahuan setelah itu Satgas kantor pertanahan. Pelaksanaan pengukuran melakukan inventarisasi dan indentifikasi. dilapangan oleh satgas A sesuai kaidah teknis Satgas A sebagimana dimaksud melakukan pengukuran dan pemetaan kadastral harus pengukuran dan pemetaan bidang per bidang didampingi pemohon dalam hal ini instansi tanah meliputi : yang memerlukan tanah dan pemilik tanah serta 1.Pengukuran batas keliling lokasi tetangga yang berbatasan. Implementasi pengadaan tanah pengukuran dilapangan tidak dapat dilakukan 2. Pengukuran bidang perbidang sesuai dengan perencanaan pengukuran, 3.Menghitung, menggambar bidang sejogjanya pengukuran dimulai dari km 0 perbidang dan batas keliling dan berurutan mengikuti terace sampai pada km 4. Pemetaan bidang perbidang dan batas terakhir, pengukuran pengadaan tanah Jalan Tol keliling dilakukan dengan cara mengukur Manado-Bitung harus menyesuaikan dengan dan memetakan tanah Pihak yang Berhak kondisi dilapangan terkait kehadiran pemilik di dalam keliling bidang tanah atau terace tanah, tetangga berbatasan, pemerintah desa dan (Pasal 10 Perkabpn No. 5 Tahun 2012) kepastian batas bidang tanah yang akan diukur. Berdasarkan wawancara dengan ketua Pemilik tanah yang akan diukur dalam satgas A yang membidangi inventarisasi dan prakteknya kurang berperan aktif untuk identifikasi data fisik penguasaan, pemilikan, menghadiri pelaksanan pengukuran padahal penggunaan dan pemanfaatan tanah Bapak Adri pemilik tanah berkewajiban untuk menunjuk Rotinsulu, SH proses pengukuran keliling batas bidang kepemilikan tanahnya. Tidak lokasi pengadaan tanah dilaksanakan bersamaan hadirnya pemilik tanah menyebabkan dengan pengukuran bidang perbidang. pengukuran tidak dapat dilaksanakan serentak, Pengukuran bidang tanah objek pengadaan sehingga proses pengukuran tidak sistimatis tanah mengikuti kaidah-kaidah pengukuran dan tetapi harus lompat-lompat dan pengukuran pemetaan kadastral meliputi perencanaan harus tertunda-tunda. Kesadaran pentingnya pengukuran, persiapan pengukuran, fungsi kehadiran pemilik tanah maupun pelaksanaan pengukuran, pengolahan data dan tetangga yang berbatasan saat pelaksanaan pengolahan hasil pengukuran. Perencanaan pengukuran dan pemetaan bidang tanah untuk pengukuran meliputi kegiatan rencana kerja keperluan pengadaan tanah tidak berbeda persiapan pengukuran, rencana waktu fungsinya pada pengukuran pemetaan kadastral pelaksanan pengukuran, kebutuhan tenaga ukur, yakni dalam rangka kepastian hukum terkait kebutuhan peralatan yang diperlukan, data fisik bidang tanah dimaksud. Asas

Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 363

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

kontradiktur delimitasi atau persetujuan pada pemetaan bidang tanah pihak yang berhak tetangga yang berbatasan sebagaimana didalam batas keliling bidang tanah atau trace disyaratkan pada pelaksanaan pengukuran dan terkendala oleh karena batas keliling bidang pemetaan dalam rangka pemberian hak juga tanah atau terace tidak terpasang patok tanda berlaku untuk pengukuran dan pemetaan dalam batas. Pemasangan patok tanda batas keliling rangka pengadaan tanah. Apabila pemilik tanah bidang tanah atau terace berserta data awal berserta tetangga berbatasan hadir pada terkait kepemilikan bidang-bidang tanah dan pelaksanaan pengukuran, batas bidang tanah batas-batas kepemilikan yang terindikasi yang akan diukur terjamin kepastian hukumnya, terkena pengadaan tanah Jalan Tol Manado- proses pengukuran dapat berjalan dengan baik Bitung idealnya telah dipersiapkan pada proses dan hasil pengukuranpun tidak akan mendapat perencanaan dan persiapan. komplain. Selanjutnya satgas B melaksanakan Tidak adanya patok batas bidang-bidang pengumpulan data paling kurang : tanah dan batas pinggir objek pengadaan tanah a. Nama, pekerjaan, dan alamat pihak yang yang akan diukur juga menjadi kendala berhak; keterlambatan penyelesaian pengukuran. Faktor b. Nomor induk kependudukan atau identitas penghambat lain berupa tidak terpasangnya diri lainnya pihak yang berhak; tanda batas bidang-bidang tanah dan atau belum c. Bukti penguasaan dan/ atau kepemilikan pastinya batas bidang tanah karena bermasalah tanah, bangunan, tanaman, dan atau benda antar pihak-pihak bertetangga. Penulis juga yang berkaitan dengan tanah; menemukan satu kasus dimana ada bidang d. Letak tanah, luas tanah dan nomor tanah yang sudah di bayarkan ganti ruginya identifikasi bidang; terhadap objek yang masih bermasalah, hal ini e. Status tanah dan dokumennya; terkait dengan ketidak hadiran pemilik tanah f. Jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah; pada saat pengukuran, dimana bidang tanah g. Penguasaan dan/ atau kepemilikan tanah, telah dibayarkan ganti ruginya tetapi kemudian bangunan, dan/ atau benda lain yang hari mendapatkan keberatan dari pihak lain berkaitan dengan tanah; yang mengklaim bidang tanah tersebut adalah h. Pembebanan ha katas tanah; dan miliknya berdasarkan sertipikat hak milik. Hal i. Ruang atas dan ruang bawah tanah. (Pasal ini terjadi dikarenakan patok batas bidang tanah 16 Perkabpn No. 5 Tahun 2012) yang sudah bersertipikat tidak terpasang Hasil iventarisasi dan identifikasi dilapangan dan lebih memiriskan lagi pemilik diserahkan oleh ketua satgas kepada pelaksanan tanah bersertipikat tidak mengetahui persis letak pengadaan tanah dengan berita acara hasil bidang tanah sesuai sertipikat dimaksud. inventarisasi dan identifikasi dengan lampiran Bidang tanah dimaksud pada proses penelitian daftar nominatif. ini belum dapat diselesaikan permasalahannya Menurut keterangan ketua satgas B, dan dalam proses mediasi oleh PPK dengan pengadaan tanah Jalan Tol Manado-Bitung para pihak di Kantor Pertanahan Kabupaten Mareyke Lukas, SH bahwa “proses identifikasi Minahasa Utara. dan iventarisasi terdapat beberapa kendala/ Permasalahan lainnya terkait pelaksanaan hambatan antara lain pemilik tanah tidak berada pengukuran dalam rangka pengadaan tanah dilokasi sehingga kesulitan mendapatkan data Jalan Tol Manado-Bitung terkait permasalahan yang dibutuhkan. Permasalahan pemilikan pemilikan, umumnya untuk bidang-bidang bidang tanah objek pengadaan tanah banyak tanah yanag belum bersertipikat. bermunculan pada proses identifikasi dan Proses pengolahan data berupa iventarisasi dilaksanakan, sehingga dari hasil penghitungan dan penggambaran bidang per identifikasi dan iventarisasi sampai pada bidang dan batas keliling dilaksanakan di penyerahan hasil masih ada bidang tanah yang Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional tidak diketahui pemiliknya. Adapun data subjek Provinsi Sulawesi Utara. Secara umum pada dan objek yang terindikasi akan terkena proses penghitungan, penggambaran sampai kegiatan pengadaan tanah ini, semestinya sudah

364

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

ada dan diperoleh datanya pada tahapan menyerahkan hasil Pengadaan Tanah kepada perencanaan pengadaan tanah. Instansi yang memerlukan tanah disertai data Berdasarkan wawancara dengan Pejabat Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pembuat Komitmen Jalan Tol Manado-Bitung Pasal 110, paling lama 7 (tujuh) hari kerja Bapak Weyni Paulce Davidson Mawey, ST sejak pelepasan hak Objek Pengadaan Tanah. dalam keterangannya menjelaskan bahwa Walaupun proses ganti rugi pengadaan tanah “Keterlambatan data daftar nominatif dari jalan tol Manado-Bitung berjalan sangat alot satgas B khususnya terkait bangunan dan dan masih ada beberapa bidang tanah yang tanaman yang ada diatas tanah maupun dibawah belum dibebaskan, kegiatan pembangunan fisik tanah menjadi salah satu faktor keterlambatan sudah dapat dilaksanakan karena bidang-bidang proses pembayaran ganti rugi, Apracial tidak tanah yang berada disepanjang terace sudah dapat melakukan penilaian apabila belum dibebaskan dan secara keseluruhan sesuai data mendapatkan daftar nominatiif hasil terakhir kemajuan pelaksanaan pengadaan tanah inventarisasi dan identifikasi”. jalan tol Manado-Bitung tinggal menyisahkan Bapak Samsudin Kono sebagai sekretaris sebagian kecil bidang-bidang tanah yang belum pelaksana pengadaan tanah Jalan Tol Manado- terbayarkan, yaitu yang berada dilokasi Bitung menjelaskan bahwa “Sesuai UU No 2 tambahan sesuai data progres pengadaan tanah. Tahun 2012 data awal terkait kepemilikan bidang tanah yang terindikasi terkena kegiatan Mekanisme Ganti Rugi Pengadaan Tanah pengadaan tanah sudah diketahui dan Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung disediakan instansi yang membutuhkan tanah di Kabupaten Minahasa Utara pada tahapan perencanaan, karena pada tahapan perencanaan tidak dibatasi waktu”. Penetapan Penilai Tanah dan Pelaksanaan Hasil inventarisasi dan identifikasi Penilaian Ganti Kerugian diumumkan di Kantor Kelurahan/ Desa, Kantor Ganti rugi pengadaan tanah bagi Kecamatan atau nama lain, dan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum Jalan pembangunan dalam waktu paling kurang 14 Tol Manado-Bitung sejak tahun 2012 dimulai (empat belas) hari kerja. ((Pasal 17 angka (3) dari 0 km sd 7 km dilaksanakan oleh Panitia Perkabpn No. 5 Tahun 2012). Dalam hal pihak Pengadaan Tanah sebagaimana diatur dalam yang berhak keberatan atas hasil inventarisasi Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005, dan dan identifikasi dapat mengajukan keberatan untuk 14 km sd 39 km dan sisa dari 0 km sd 7 kepada ketua pelaksanan pengadaan tanah km yang tidak selesai dilanjutkan sesuai UU dalam tenggang waktu pengumuman 14 (empat No. 2 Tahun 2012. belas) hari kerja tersebut, apabila diterima Proses yang berkaitan dengan dilakukan verifikasi ulang dan perbaikan pelaksanaan ganti rugi dimulai dari penetapan terhadap peta bidang tanah dan/ atas daftar Penilai Tanah (Appraisal) oleh Ketua nominatif. Hasil inventarisasi dan identifikasi Pelaksana Pengadaan Tanah Kepala Kantor yang telah diumumkan dan tidak ada keberatan dari pihak yang berhak, menjadi dasar Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi penentuan pihak yang berhak dalam pemberian Sulawesi Utara berdasarkan penunjukan dari ganti rugi. Instansi yang memerlukan tanah. Penilai Pertanahan, adalah orang perseorangan yang Penyerahan Hasil melakukan penilaian secara independen dan Mengacu pada Peraturan Presiden No. 71 professional yang mendapat izin praktek Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan penilaian dari Menteri Keuangan dan telah Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk mendapat lisensi dari lembaga Pertanahan Kepentingan Umum Jo. Perpres No. 40 Tahun (BPN). Dalam melaksanakan tugasnya Penilai 2014 Jo. Perpres No.99 Tahun 2014 Jo. Perpres atau Penilai Publik meminta peta bidang tanah, No.30 Tahun 2015 Jo. Perpres No. 148 Tahun daftar nominatif dan data yang diperlukan untuk 2015 Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah bahan penilaian dari Ketua Pelaksana

Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 365

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

Pengadaan Tanah. Penilaian ganti kerugian harga pasar dari beberapa transaksi jual-beli bidang per bidang tanah, meliputi : yang terjadi. Apabila dibandingkan dengan a. Tanah; ganti rugi yang disepakati tahun 2012 b. Ruang atas tanah dan bawah tanah; berdasarkan musyawarah antara pemilik tanah c. Bangunan; dan panitia pengadaan tanah sesuai Peraturan d. Tanaman; Presiden Nomor 36 Tahun 2005, terdapat e. Benda yang berkaitan dengan tanah; dan/ perbedaan signifikan. Sebagai contoh nilai ganti atau rugi bidang tanah yang berada dipinggir jalan f. Kerugian lain yang dapat dinilai. dinilai oleh panitia pengadaan tanah dengan Berdasarkan wawancara dengan Darwadi memperhatikan nilai jual objek pajak yang bekerja bagian inpeksi lapangan di Kantor Rp.250.000,-/m2, hasil penilaian dari Apracial Jasa Penilai Publik SIH WIRAHADI & tahun 2015 berdasarkan perbandingan harga REKAN salah satu KJPP yang melaksanakan pasar dinilai Rp.1.200.000/m2. Hal ini penilaian pengadaan tanah Jalan Tol Manado- menunjukan penilaian yang dilakukan oleh Bitung, menjelaskan bahwa “KJPP SIH apracial diatas rata-rata harga pasar dan WIRAHADI & REKAN penentuan nilai tanah mendekati nilai penggantian wajar. dilakukan melalui survey harga pasar meliputi Penentuan nilai ganti rugi oleh harga transaksi jual beli yang terjadi dalam pemerintah berdasarkan peraturan perundangan kurun waktu tertentu dan dilokasi yang yang berlaku dilaksanakan untuk memberikan berdekatan dengan bidang tanah yang dinilai, ganti rugi yang layak, masih banyak juga data transaksi berdasarkan nilai pasar ini keberatan yang diajukan masyarakat yang diambil sebanyak-banyaknya dan dengan keberatan terhadap nilai ganti rugi. ditentukan nilai rata-rata. Penilaian bangunan sesuai dengan daftar Musyawarah Penetapan Bentuk Ganti nominatif satgas B, bangunan apa saja Kerugian terbangun diatas tanah dan dibawah tanah, Musyarwarah penetapan bentuk ganti antara lain rumah, pagar, sumur bor dan lain- kerugian dilakukan secara langsung untuk lain sesuai spektifikasi yang ada. Penentuan menetapkan bentuk ganti kerugian berdasarkan harga bangunan mengacu pada biaya teknis hasil penilain ganti kerugian oleh tim penilai. bangunan yang dikeluarkan Masyarakat Profesi Bentuk Ganti Kerugian sesuai dengan peraturan Indonesia (MAPPI). adalah: Penentuan nilai tanaman sesuai jumlah, 1. Uang; jenis tanaman dan usia tanaman mengacu pada 2. Tanah pengganti; penetapan yang dikeluarkan pemerintah daerah. 3. Pemukiman kembali; Nilai ganti rugi sesuai ketentuan UU No. 2 4. Kepemilikan saham; Tahun 2012 Terbagi dua yaitu Fisik antara lain 5. Bentuk lain yang disetujui oleh kedua sebagaimana tersebut diatas juga faktor non belah pihak. fisik meliputi biaya pindah, potensi kehilangan pekerjaan atau usaha, kerugian emosional (solatium), keterpaksaan, BPHTB dan lain sebagainya. Besarnya nilai ganti kerugian berdasarkan hasil penilaian oleh Penilai disampaikan kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dengan berita acara penyerahan hasil dijadikan dasar musyawarah untuk menetapkan bentuk ganti kerugian. Nilai ganti kerugian Jalan Tol Manado- Bitung dari hasil wawancara dengan apracial dan masyarakat penerima ganti, diatas rata-rata

366

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

Berdasarkan Tabel 3 yang bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian. menggambarkan progress pengadaan tanah Berdasarkan hasil penilaian ganti kerugian. Jalan Tol Manado-Bitung diatas menunjukan Hasil kesepakatan dalam musyawarah menjadi kemajuan setelah proses musyawarah penetapan dasar pemberian ganti kerugian kepada pihak bentuk ganti rugi disepakati, dan ditindak yang berhak yang dimuat dalam berita acara lanjutkan dengan pembayaran uang ganti rugi kesepakatan. dan atau bentuk lainnya. Data yang diperoleh Dalam hal tidak terjadi kesepakatan Desa Maumbi masih tersisa satu bidang tanah mengenai bentuk dan/atau besarnya ganti yang belum dibayarkan ganti rugi karena masih kerugian, pihak yang berhak dapat mengajukan bersengketa. Desa Watutumou empat bidang keberatan kepada pengadilan negeri setempat masih bersengketa, Desa Kawangkoan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari sementara proses musyawarah tiga bidang kerja setelah musyawarah penetapan ganti pelepasan hak tiga bidang proses konsinyasi kerugian. Pengadilan Negeri memutus bentuk satu bidang dan proses revisi peta bidang dan dan/atau besarnya ganti kerugian dalam waktu daftar nominatif satu bidang. Desa Suwaan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak proses konsinyasi satu bidang dan sengketa diterimanya pengajuan keberatan. Pihak yang kepemilikan tiga bidang. Kelurahan Sukur keberatan terhadap putusan pengadilan negeri sementara dalam proses revisi peta bidang dan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari daftar nominatif empat bidang, tidak diketahui kerja dapat mengajukan kasasi kepada keberadaan satu bidang, proses pelepasan hak Mahkamah Agung Republik Indonesia. empat bidang, rencana konsinyasi enam bidang, Mahkamah Agung wajib memberikan putusan musyawarah satu bidang. Kelurahan Rap-Rap dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sementara proses revisi peta bidang dan daftar kerja sejak permohonan kasasi diterima. nominatif satu bidang, rencana konsinyasi Putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung empat bidang. Kelurahan Airmadidi Bawah yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dalam proses musyawarah 3 bidang, proses menjadi dasar pembayaran Ganti Kerugian pelepasan hak satu bidang, proses kasasi satu kepada pihak yang mengajukan keberatan. bidang, revisi peta bidang dan daftar nominative Dalam hal Pihak yang Berhak menolak bentuk empat bidang, konsinyasi 9 bidang. Kelurahan dan/atau besarnya Ganti Kerugian, tetapi tidak Airmadidi Atas dalam proses pelepasan hak mengajukan keberatan dalam waktu tersebut, satu bidang. Desa Tumaluntung dalam proses pihak yang berhak dianggap menerima bentuk kasasi tujuh bidang rencana konsinyasi satu dan besarnya ganti kerugian. bidang, musyawarah enam bidang proses revisi Hasil wawancara dengan Bapak Rio peta bidang dan daftar nominatif satu bidang, Mangimpis, S.SiT sebagai salah satu penerima proses pelepasan hak tujuh bidang, diluar terace kuasa hukum dari Ketua Pelaksana Pengadaan tiga bidang dan dalam proses penilaian satu Tanah Jalan Tol Manado-Bitung terkait bidang. Desa Paslaten proses pelepasan hak satu permasalahan sengketa dan perkara bidang, rencana konsinyasi satu bidang dan menjelaskan bahwa “ Perkara yang terkait Jalan yang berada diluar terace satu bidang. Desa Tol Manado-Bitung terbagi atas perkara Lembean rencana konsinyasi dua bidang, keberatan ganti kerugian pengadaan tanah Jalan diusulkan tidak dimanfaatkan satu bidang. Tol Manado-Bitung dan perkara terkait objek Desa Karegesan diusulkan tidak dimanfaatkan pengadaan tanah”. satu bidang. Desa Kauditan Satu tanah Pemprop Berdasarkan data yang diperoleh dari satu bidang dan Desa Watudambo Dua Penanganan Sengketa dan Perkara Kantor diusulkan tidak dimanfaatkan satu bidang. Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lembaga Pertanahan melakukan Sulawesi Utara, terdapat beberapa sengketa musyawarah dengan pihak yang berhak dalam yang diadukan pihak-pihak yang terkait, adapun waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sengketa terkait keberatan nilai ganti kerugian sejak hasil penilaian dari penilai disampaikan dan sengketa kepemilikan yang terdaftar di kepada Lembaga Pertanahan untuk menetapkan Pengadilan Negeri Minahasa Utara.

Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 367

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

Berdasarkan jumlah bidang tanah yang berdasarkan hasil musyawarah dan tidak digugat terkait keberatan nilai ganti kerugian mengajukan keberatan ke pengadilan; sebanyak di Pengadilan Negeri Airmadidi 2. Pihak yang Berhak menolak bentuk sebanyak tiga puluh empat perkara, delapan dan/atau besarnya Ganti Kerugian belas perkara dalam proses persidangan tiga berdasarkan putusan pengadilan perkara proses banding enam perkara telah negeri/Mahkamah Agung yang telah dicabut dan dua perkara telah ada putusan. memperoleh kekuatan hukum tetap. Salah satu perkara gugatan ganti rugi oleh 3. Pihak yang Berhak tidak diketahui Penggugat Fedrik August Walewangko dengan keberadaannya; atau nomor perkara : 131/ Pdt.G/2016/PN Arm Jo. 4. Objek Pengadaan Tanah yang akan No. 2076 K/PDT/2017 mengajukan gugatan diberikan Ganti Kerugian: kepada Kepala Kantor Wilayah Badan a. sedang menjadi Objek perkara di Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Utara pengadilan; Selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah b. masih dipersengketakan Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung. kepemilikannya. Dalam gugatannya disebutkan penggugat c. diletakkan sita oleh pejabat yang memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di berwenang; atau di Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan d. menjadi jaminan di bank. Kabupaten Minahasa Utara, didalam kebun Secara garis besar Konsinyasi adalah terdapat tanaman-tanaman dan sebagian tanah penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penggugat akan dilewati pembangunan Jalan penitipan di Pengadilan Negeri tempat di Tol Manado-Bitung dan telah ditetapkan nilai mana lokasi tanah untuk pembangunan ganti rugi tanah oleh apracial seratus sebelas tersebut berada, pelepasan objek pengadaan ribu rupiah per meter persegi, sedangkan tanah; menurut penggugat nilai pasar tanah kebun Pelepasan Objek Pengadaan Tanah untuk penggugat tujuh ratus ribu rupiah per meter Kepentingan Umum yang dimiliki pemerintah persegi terdapat selisih harga nilai ganti rugi dilakukan berdasarkan kepada ketentuan yang cukup besar. Penggugat memberikan data peraturan perundang-undangan yang mengatur pendukung melalui keterangan para saksi pengelolaan barang milik negara/daerah. bahwa terdapat beberapa bidang tanah yang Sedangkan Pelepasan Objek Pengadaan Tanah berdekatan dengan tanah milik penggugat dan untuk Kepentingan Umum yang dikuasai oleh telah diganti rugi dengan nilai bervariasi. pemerintah atau dikuasai / dimiliki Badan Terdapat kebun yang berbatasan dengan kebun Usaha Milik Negara /Badan Usaha Milik penggugat yang diganti rugi tahun 2014 Daerah dilakukan berdasarkan UU No. 2 Tahun dibayarkan permeter tiga ratus lima puluh ribu 2012 dan untuk Pelepasan Objek Pengadaan rupiah sampai Sembilan Ratus tujuh puluh ribu Tanah tersebut semua dilakukan oleh pejabat rupiah permeter. Gugatan tersebut dikabulkan yang yang diberi pelimpahan kewenangan oleh Pengadilan Negeri Airmadidi tetapi ditolak untuk itu. ditingkat kasasi. Ganti Kerugian terhadap Pelepasan Objek Pengadaan Tanah tersebut diatas tidak Penitipan Ganti Kerugian diberikan, kecuali : Penitipan ganti kerugian dipengadilan 1. Objek Pengadaan Tanah yang telah berdiri adalah proses terakhir yang ditempuh jika bangunan yang dipergunakan secara aktif kesepakatan terhadap besaran ganti rugi tetap untuk penyelenggaraan tugas ditolak oleh masyarakat sekalipun sudah pemerintahan. berkekuatan hukum tetap. 2. Objek Pengadaan Tanah yang Penitipan ganti kerugian dapat dimiliki/dikuasai oleh Badan Usaha Milik dilakukan apabila : Negara/ Badan Usaha Milik Daerah 1. Pihak yang Berhak menolak bentuk dan/atau dan/atau besarnya Ganti Kerugian 3. Objek Pengadaan kas desa.

368

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 1, Januari 2018 : 355 - 370

Mengenai Ganti Kerugian atas Objek nilai ganti rugi dan bentuk ganti rugi tetapi Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada tidak menjelaskan menyangkut hasil huruf a dan huruf c diberikan dalam bentuk penilaian oleh penilai tanah. (c) Penitipan tanah dan atau bangunan atau relokasi. Ganti Kerugian, karena adanya bidang- bidang tanah yang bersengketa sehingga uang ganti kerugian harus dititipkan di KESIMPULAN DAN SARAN pengadilan.

Kesimpulan Saran Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Kompleksnya permasalahan pelambatan 1) Proses pengadaan tanah Jalan Tol Manado- proses pengadaan tanah Jalan Tol Manado- Bidang mengacu pada UU No 2 Tahun 2012 Bitung penulis menyaranakan sebagai berikut : jo. Perpres No. 71 Tahun 2012 meliputi 1. Instansi yng memerlukan tanah tahapan : (a) Tahapan perencanaan dan (b) berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah tahapan persiapan tidak terlaksana mempersiapkan perencanaan pembangunan sebagaimana mestinya. Data awal terkait termasuk perencanaan pengadaan tanah bidang-bidang tanah yang terindikasi terkena dengan matang sesuai dengan kaidah-kaidah kegiatan pengadaan tanah tidak tersedia, teknis yang ada mulai tahapan penentuan terdapat beberapa kali revisi penetapan terace, kebutuhan dana, kebutuhan tanah, lokasi, dan konsultasi publik sebagai syarat penyediaan data awal subjek dan objek untuk penetapan lokasi tidak dilaksanakan. bidang tanah terindikasi terkena kegiatan (c) Tahap pelaksanaan oleh satgas A dan pengadaan tanah dan pelaksanaan konsultasi satgas B terkendala tidak adanya data awal, publik sebagaimana diatur dalam UU No. 2 ketidak hadiran pemilik tanah, dan tidak Tahun 2012 serta peningkatan terpasangnya patok batas bidang tanah dan profesionalitas Pelaksana Pengadaan Tanah. batas keliling objek pengadaan tanah, juga 2. Perlu dipertimbangkan revisi aturan pada titik terace tertentu terdapat perbedaan pengadaan tanah khususnya mengenai koordinat dengan patok terace yang ada mekanisme musyawarah bentuk ganti rugi dilapangan, kurangnya tenaga penilai diperluas kewenangannya untuk bangunan dan tanaman yang professional, memusyawarahkan nilai ganti rugi oleh serta permasalahan terkait kepemilikan Pelaksana Pengadaan Tanah atau tim khusus tanah. (d) Penyerahan hasil belum dapat penanganan musyawarah nilai ganti rugi diserahkan secara keseluruhan karena masih bagi pihak yang keberatan. ada bidang-bidang tanah yang belum dibebaskan. 2) Mekanisme ganti rugi pada pengadaan tanah DAFTAR PUSTAKA Jalan Tol Manado-Bitung sejak tahun 2012 sebagai berikut: (a) Penetapan Penilai Tanah oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Utara. (2017). https: // minutkab .bps. berdasarkan penunjukan dari Instansi yang go. id/. Diakses 21 April 2018. memerlukan tanah. Terdapat keterlambatan penyerahan nominatif terkait spesifikasi Cresswel, J. (2013). Penelitian Kualitatif dan bangunan, benda-benda yang ada diatas/ Design Riset. Memilih di Antara Lima dibawah tanah dan tanaman dikarenakan Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka kurangnya tenaga yang berkompeten. (b) Pelajar. Musyawarah Penetapan Bentuk Ganti Kerugian, Banyaknya gugatan keberatan Harsono, B. (2003). Hukum Agraria Indonesia terhadap nilai ganti rugi dikarenakan dalam (Hukum Tanah Nasional). proses musyawarah sebatas memberitahukan

Agrisosioekonomi: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 369

Implementasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan………………(Yandry Rory, Charles Ngangi, Melsje Memah)

Munif A. 2011. Perlindungan Hukum Soimin S. 2001. Status Hak dan Pembebasan Terhadap Hak-Hak Rakyat Atas Tanah Tanah. Edisi Kedua. Jakarta: Sinar Grafika. Nugroho, I. d. (2004). Pembangunan Wilayah, Perspektif Ekonomi, Sosial dan Sumardjono, M. (2015). Dinamika Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Pengaturan Pengadaan Tanah di Indonesia . Pemerintah Republik Indonesia. (2006). Peraturan Presiden Repulik Indonesia No Tarigan. (2012). Perencanaan Pembangunan 65 Tahun 2006. Perubahan Atas Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi UU No 2 Tahun 2012. Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Pembangunan Untuk Kepentingan Kepentingan Umum. Jakarta. Umum. Http: // www. bpn. go. id/ PUBLIKASI/ Peraturan-Perundangan/ Rustiadi, S. (2011). Perencanaan dan Undang-Undang/ undang - undang - Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Pustaka nomor - 2 – tahun – 2012 – 876. Obor Indonesia. Diakses 21 April 2018.

Sirojuzilam, M. (2010). Regional: Warokka TD, Zulkifli, Simaniburuk M. pembangunan, perencanaan dan ekonomi. 2006. Sengketa Tanah: Bentuk. Medan: USU Press.

370