The Involvement of Community in Management of Tabuik Tourism Event Pariaman City West Sumatera Province
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
THE INVOLVEMENT OF COMMUNITY IN MANAGEMENT OF TABUIK TOURISM EVENT PARIAMAN CITY WEST SUMATERA PROVINCE By : Reni Nurul Husnah Conselor : Dr. Dra. Rd. Siti Sofro Sidiq, M.Si Email : [email protected] Department of Administrative Science Business Travel Program Faculty of Social Science and Political Science University of Riau, Pekanbaru, Indonesia Campus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM. 12.5 Simpang Baru Telp/Fax. 0761-63272 ABSTRACT Tabuik is a cultural heritage in the form of ritual or ceremony that developed in Pariman since about two centuries ago. This event was held to commemorate the death of Husain (grandson of the Prophet Muhammad) in battle in Karbala and it’s done every 1-10 / 14 Muharram by involving stakeholders. The community re-presented some fragments according to the Pariaman community's interpretation in the form of 7 rituals or ceremonies. The purpose of this research to determine community involvement in management of Tabuik Tourism Event Pariaman City West Sumatera Province. This research used event management as the concept. This research is qualitatif research with descriptive. Method and data sources obtained withinterview, documentation, and literature study, determination technique using purposive informant sampling is subjective determination. Based this research, there is community involvement in management of Tabuik tourism event start from planning, involved in organizational structure. Involvement in the implementation especially for every ritual and various products produced by the community. And community involvement in the evaluation of each activity. Factors that influence community involvement in management are internal (ownership, community identity, and solidarity) and external (roles in organization, knowledge and education, economics) factors. Keywords: tourist attraction, event management, community-based tourism JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli –Desember 2018 Page 1 KETERLIBATAN MASYARAKAT tidak langsung membuat komunitas di daerah/bangsa penyelenggaranya DALAM PENGELOLAAN EVENT meningkatkan rasa bangga terhadap WISATA TABUIK KOTA PARIAMAN bangsanya, masyarakatnya, maupun ke tingkat komunitas lebih kecil, sesuai PROVINSI SUMATERA BARAT dengan skala dan ukuran event. PENDAHULUAN Event juga sebagai pemberi citra Event pariwisata merupakan salah destinasi atau memasarkan destinasi satu bentuk hiburan paling menarik dan wisata, dan sebagai penggerak tumbuhnya paling cepat berkembang dan berkaitan pembangunan sektor lain. Bahkan event dengan fenomena pariwisata. Event ialah yang bertajuk budaya bagi sebuah kota suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk merupakan sebuah “kapital” yang memperingati hal-hal penting sepanjang memiliki keunikan yang sulit ditiru, hidup manusia baik secara individu atau sehingga dengan mengemasnya dalam kelompok yang terikat adat, budaya, tradisi bentuk penyelenggaraan event diharapkan dan agama yang diselenggarakan untuk dapat memperkuat positioning dalam tujuan tertentu serta melibatkan mempromosikan identitas kota sekaligus lingkungan masyarakat, yang menghadirkan atraksi wisata. diselenggarakan pada waktu tertentu. Ketika pemerintah mencanangkan Bentuk event sangat beragam diantaranya pariwisata sebagai salah satu pendapatan festival, acara keagamaan, parade dan negara setelah Migas (minyak dan gas peringatan warisan, carnaval dan lainnya. bumi) di era tahun 1980-an, maka berbagai Karakteristik event yaitu melibatkan daerah termasuk Pariaman juga banyak peserta, menunjukkan keunikan, menggiatkan pariwisatanya. Salah satu dan tradisi yang berbeda, serta andalan Pariaman adalah pesta Tabuik. memberikan hiburan kepada khalayak Pada saat tabuik dijadikan sebagai ikon sehingga mempunyai daya tarik wisata pariwisata Pariaman, beberapa perubahan yang menjadi alasan wisatawan melakukan dilakukan untuk meningkatkan kedatangan perjalanan wisata ke destinasi tersebut. Hal wisatawan. itu terdapat dalam Undang-Undang Kota Pariaman adalah salah satu dari Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 19 kabupaten dan kota yang terletak tentang kepariwisataan, disebutkan bahwa didataran rendah yang landai di pantai daya tarik wisata adalah segala sesuatu barat Provinsi Sumatera Barat, berjarak yang memiliki keunikan, keindahan, dan sekitar 56 km dari Kota Padang dan sekitar nilai yang berupa kekayaan alam, budaya, 25 km dari Bandara Internasional dan hasil buatan manusia yang menjadi Minangkabau. Kota Pariaman resmi sasaran atau tujuan kunjungan wisata. berdiri sebagai Kota Otonom pada 2 Juli Hal tersebut merupakan sumber daya 2002 berdasarkan Undang-Undang Nomor dan modal pembangunan kepariwisataan 12 Tahun 2002. untuk peningkatan kemakmuran dan Saat ini Kota Pariaman fokus pada kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu pembangunan dan pengembangan dalam dunia pariwisata, penyelenggaraan pariwisata yang sangat pesat di bidang event wisata telah menjadi daya tarik wisata bahari, kuliner, kebudayaan dan tersendiri bagi wisatawan untuk sektor lainnya. Perkembangan di bidang berkunjung ke suatu destinasi wisata. pariwisata tidak terlepas dari visi yang Kegiatan event secara langsung maupun diusung oleh pemerintah Kota Pariaman JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli –Desember 2018 Page 2 yaitu menjadi kota tujuan pariwisata dan dalam calender event pariwisata Kota ekonomi kreatif berbasis lingkungan, Pariaman, bahkan salah satu dari Tiga budaya, dan agama. event yang mendapat perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kementrian Pariwisata. Kota Pariaman meningkatkan dan Tabuik merupakan suatu warisan mengoptimalisasi potensi produk wisata budaya berbentuk ritual atau upacara yang yang ada, serta mengantisipasi berkembang di Pariman sejak sekitar dua perkembangan di masa yang akan datang. abad yang lalu. Pada awalnya Tabuik Berikut data kunjungan wisatawan yang merupakan upacara atau perayaan datang ke Kota Pariaman, ialah : mengenang kematian Hussein, tetapi Tabel 1.1 kemudian berkembang menjadi pertunjukan budaya khas Pariaman setelah Data Kunjungan Wisatawan di Kota masuknya unsur-unsur budaya Pariaman Tahun 2013 s/d 2017 Minangkabau. Upacara ini terinspirasi dari N Tahu Wisataw Wisatawan peristiwa kematian Husain bin Ali bin Abi o n an Mancanega Thalib (cucu Nabi Muhammad saw) ia Nusantar ra meninggal dalam peperangan di Karbala a pada tahun 680 M. Masyarakat Pariaman 1 2013 791.624 34 mempresentasikan kembali, beberapa 2 2014 1.233.668 73 penggalan peristiwa yang dialami oleh 3 2015 2.674.523 1.146 Husain dalam bentuk rangkaian upacara 4 2016 2.907.822 628 atau ritual berdasarkan penafsiran mereka 5 2017 3.152.000 443 terhadap peristiwa peperangan di Karbala. Sumber: Dinas Pariwisata dan Pesta Tabuik merupakan pengaruh Kebudayaan Kota Pariaman, 2017 dari ritual penganut Islam Syi’ah, penghormatan terhadap Husain atas Dapat kita lihat pada tabel 1.1 kematiannya yang menjadi ritual suci jumlah kunjungan wisatawan nusantara keagamaan utama seperti di Iran, Iraq, dan wisatawan mancanegara ke Kota Pakistan, India Afganistan, dan negara- Pariaman dari tahun ke tahun berubah dan negara penganut Islam Syi’ah lainnya. paling banyak kunjungan wisatawan Perbedaannya bagi masyarakat Pariaman nusantara pada tahun 2017, sedangkan upacara ini tidak menjadi akidah yang paling rendah pada tahun 2013. (kepercayaan yang menyangkut dengan Wisatawan melakukan perjalanan wisata ketuhanan atau yang dipuja). ke Kota Pariaman dengan berbagai tujuan Pelaksanaannya hanya semata-mata objek dan daya tarik wisata diantaranya merupakan upacara memperingati wisata alam (Pantai Gandoriah, Pulau kematian Husain. Sedangkan masyarakat Angso Duo, Pulau Kasiak, Pantai Cermin, Pariaman adalah penganut Sunni. Bagi dll), wisata sejarah (meriam kuno, kuburan penganut Sunni, mencintai keluarga panjang, guci badano), budaya (tabuik), Rasulullah bukan saja menjadi hak para dan kuliner (nasi sek, sala lauak). penganut Syi’ah, tetapi juga berlaku bagi Dan paling banyak kedatangan semua umat Islam tanpa kecuali, hanya wisatawan ialah pada saat pelaksanaan saja cara melakukannya tidak sama. event wisata Tabuik. Event ini merupakan Bahkan, tabuik sudah dijadikan sebagai potensi utama di Kota Pariaman bahkan peristiwa budaya dan pesta Budaya Anak ikon Pariaman yang setiap tahunnya selalu Nagari Piaman. dapat mendatangkan wisatawan untuk Tabuik dalam acara ini dibuat menyaksikan kegiatan wisata budaya ini. masyarakat menjadi dua bagian yang Event wisata Tabuik ini telah diagendakan berasal dari wilayah yang berbeda di Kota JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli –Desember 2018 Page 3 Pariaman. Pertama, Tabuik Pasa (pasar) merupakan tahapan yang serius untuk ialah wilayah yang berada di sisi selatan mengevaluasi dan melakukan kegiatan dari sungai yang membelah kota tersebut, yang berhubungan dengan administrasi. dengan basis utama di Kelurahan Oleh sebab itu, penulis ingin Kampung Perak. Kedua, Tabuik Subarang mendeskripsikan dan mengetahui yang berasal dari daerah subarang keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan (seberang), wilayah ini berada di sisi utara event wisata tabuik yang di Kota sungai atau wilayah yang disebut Pariaman. Dengan demikian penulis Kampung Jawa. Setiap perayaan tabuik, memberi judul : “Keterlibatan salah satu aspek terpenting yang membuat Masyarakat Dalam Pengelolaan Event pesta menjadi hidup, meriah, dan Wisata Tabuik Kota Pariaman Provinsi bersemangat adalah diiringi alat musik Sumatera Barat”. gandang tasa (gendang). Rumusan Masalah Event Tabuik yang dihelat sejak Berdasarkan latar belakang diatas dahulu itu sudah menjadi atraksi wisata sudah dijelaskan bahwa tradisi tabuik yang mendatangkan wisatawan baik