Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N

Nomor 1280/Pid.B/2019/PN Jkt.Pst Mahkamah AgungDEMI KEADILAN BERDASARKANRepublik KETUHANAN YANG Indonesia MAHA ESA Pengadilan Negeri Pusat yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan secara biasa telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Ir. JAMES DJADO alias JAMES bin DJUKO DJADO.

Tempat lahir : Manado.

Umur/Tanggal lahir : 52 Tahun / 28 Januari 1967.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

Tempat tinggal : Jl. Marunda Baru No.10, Rt.015 Rw.003, Kelurahan Marunda, Kecamatan , Jakarta Utara.

Agama : Islam. Mahkamah AgungPekerjaan Republik: Karyawan Swasta. Indonesia Pendidikan : S-1.

Terdakwa telah ditahan dalam Rumah Tahanan (Rutan) berdasarkan Penetapan/Penahanan masing-masing oleh:

1. Penyidik, sejak tanggal 15 September 2019 sampai dengan tanggal 04 Oktober 2019;

2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 05 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 13 Nopember 2019;

3. Penuntut Umum, sejak tanggal 14 Nopember 2019 sampai dengan tanggal 03 Desember 2019;

4. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 26 November 2019 sampai dengan tanggal 25 Desember 2019;

5. Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 26 Desember Mahkamah Agung2019 sampai dengan tanggal Republik 23 Februari 2020; Indonesia Halaman 1 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa dalam menghadapi perkaranya maju sendiri, tidak didampingi oleh Penasihat Hukum walaupun tentang haknya tersebut telah diingatkan oleh Majelis Hakim;

Mahkamah AgungPengadilan Negeri Republik tersebut; Indonesia Setelah membaca :

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor : 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst, tanggal 26 Nopember 2019, tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Nomor : 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst, tanggal 26 Nopember 2019, tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-Saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang pada pokoknya menuntut : Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES telah terbukti secara Mahkamah Agungsyah dan meyakinkan bersalah Republik melakukan tindak pidana “PENIPUAN" Indonesia diatur dan diancam pidana sesuai Pasal 378 KUHP dalam Dakwaan Kesatu;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

1. 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Vario, warna hitam.

Dirampas untuk Negara.

2. 1 (satu) buah hp merk Samsung A8.

Dikembalikan kepada Terdakwa.

3. 1 (satu) buah kardus Handphone Oppo A3s.

4. 1 (satu) lembar kwitansi pembelian tertanggal 10 Maret 2019. Mahkamah DikembalikanAgung kepada saksi korbanRepublik SLAMET WINARSIH alias WIN.Indonesia Halaman 2 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2.000 (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar Pembelaan dari Terdakwa yang disampaikan secara Mahkamah Agunglisan yang pada pokoknya Republik memohon keringanan hukuman, Indonesia dengan alasan terdakwa telah merasa menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi;

Setelah mendengar tanggapan dari penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya dan Terdakwa menyatakan tetap pada pembelaannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan di persidangan dengan dakwaan Subsidair sebagai berikut :

K ESATU :

Bahwa Ia Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES Bin alm. DJUKO DJADO, pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2019, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk pada tahun 2019, bertempat di KFC yang ada di Lantai 1 ITC Cempaka Mas Jl. Cempaka Mas Timur No.586 RW.008 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan , Jakarta Pusat, atau setidak- tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dengan maksud untuk menguntungkan diri Mahkamah sendiriAgung atau orang lain secara Republik melawan hukum, dengan memakai Indonesia nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, yang dilakukan Ia Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Pada bulan April 2019 Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES Bin alm. DJUKO DJADO berkenalan dengan saksi SLAMET WINARSIH melalui Media Sosial Tinder, setelah berkenalan saling tukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa menelpon saksi SLAMET WINARSIH dan dalam obrolan melalui sambungan telephone Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. PELINDO dibagian penyitaan.

- Bahwa pengakuan Terdakwa terhadap saksi SLAMET WINARSIH tersebut adalah bohong karena faktanya Terdakwa telah menikah dan sudah punya 3 (tiga) orang anak serta Terdakwa tidak bekerja di PT. PELINDO dibagian penyitaan, melainkan Terdakwa bekerja sebagai Driver Ojek Online. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 3 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Adapun maksud Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. PELINDO dibagian penyitaan adalah untuk memperdaya saksi SLAMET WINARSIH agar mau menyerahkan sejumlah uang dan barang Mahkamah Agunguntuk memenuhi kebutuhan Republik sehari-hari bersama keluarga Indonesia di rumah. - Setelah kenal lama dan karena sering komunikasi serta Terdakwa sering menyampaikan rayuan, akhirnya saksi SLAMET WINARSIH percaya dan kemudian berpacaran, setelah itu sebanyak 5 (lima) kali Terdakwa datang ke rumah kontrakannya saksi SLAMET WINARSIH yang beralamat di Picung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.

- Bahwa selama berkunjung ke rumahnya saksi SLAMET WINARSIH tersebut, Terdakwa berjanji mau menikahi saksi SLAMET WINARSIH pada akhir bulan Agustus 2019 dan Terdakwa mengaku sudah memesan Cincin pernikahan seharga Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat. Padahal faktanya Terdakwa tidak pernah memesan cincin pernikahan dan tidak ada niat untuk menikahi saksi SLAMET WINARSIH, karena Terdakwa sudah mimiliki isteri dan anak.

- Kemudian pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2019 Terdakwa datang ke Mahkamah Agungrumah kontrakan saksi Republik SLAMET WINARSIH di Kampung IndonesiaPicung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten mengajak saksi SLAMET WINARSIH ke ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jl. Cempaka Mas Timur No.586 RW.008 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dengan alasan mengambil Cincin pernikahan di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat.

- Bahwa setelah sampai di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat Terdakwa berpura-pura mengajak saksi SLAMET WINARSIH makan terlebih dahulu di KFC yang ada di Lantai 1 dan ketika sedang memesan makanan di KFC Terdakwa meminta uang kepada saksi SLAMET WINARSIH sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk membayar kekurangan pemesanan cincin pernikahan dan karena sudah percaya sehingga saksi SLAMET WINARSIH langsung menyerahkan uang secara tunai kepada Terdakwa sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah). Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 4 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Setelah menerima uang dari saksi SLAMET WINARSIH, kemudian Terdakwa berpura-pura meminjam Handphone merek OPPO A3S warna ungu milik saksi SLAMET WINARSIH untuk menelpon Toko Emas dengan alasan Handphone milik Terdakwa habis baterainya, padahal yang sebenarnya Mahkamah AgungHandphone milik Terdakwa Republik tersebut tidak habis baterainya Indonesia dan perkataan Terdakwa tersebut akal-akalan saja dengan maksud untuk agar saksi SLAMET WINARSIH mau menyerahkan HP miliknya yang selanjutnya akan Terdakwa jual.

- Dikarenakan sudah berpacaran dan dijanjikan akan dinikahi serta Handphone akan dipakai Terdakwa untuk menghubungi Pemilik Toko Emas, sehingga saksi SLAMET WINARSIH percaya dan kemudian menyerahkan Handphone milknya yaitu Handphone merek OPPO A3S warna ungu. Selanjutnya Terdakwa pergi dengan alasan mau menelpon Toko Emas, akan tetapi pada kenyataannya Terdakwa tidak menelpon melainkan Terdakwa kabur dan meninggalkan saksi SLAMET WINARSIH sendirian di KFC yang berada di Lantai 1 ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat, setelah itu Terdakwa tidak pernah kembali ke KFC ITC Xempaka Mas Jakarta Pusat dan tidak pernah datang lagi ke rumah kontrakan saksi SLAMET WINARSIH di Tangerang. Mahkamah -AgungKemudian pada tanggal Republik 21 Agustus 2019 Handphone merek Indonesia OPPO A3S warna ungu milik saksi SLAMET WINARSIH tersebut oleh Terdakwa dijual di Counter HP yang beralamat di Jl. Kramat Islamic Center Jakarta Utara seharga Rp.700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan HP berikut uang yang diakui untuk membayar kekurangan pemesanan Cincin tersebut oleh Terdakwa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Terdakwa bersama keluarga.

- Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, telah merugikan saksi SLAMET WINARSIH dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan dalam bentuk barang berupa 1 (satu) unit Handphone merek OPPO A3S warna ungu seharga Rp.1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah), dengan total kerugian saksi SLAMET WINARSIH seluruhnya sejumlah Rp.3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah).

Perbuatan Ia Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, diatur dan diancam Mahkamahpidana Agung dalam Pasal 378 KUHP. Republik Indonesia Halaman 5 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ATAU

KEDUA :

Bahwa Ia Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES Bin alm. DJUKO Mahkamah AgungDJADO, pada hari Sabtu Republik tanggal 10 Agustus 2019, atau setidak-tidaknya Indonesia pada suatu waktu yang masih termasuk pada tahun 2019, bertempat di KFC yang ada di Lantai 1 ITC Cempaka Mas Jl. Cempaka Mas Timur No.586 RW.008 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, atau setidak- tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dengan sengaja dan melawan hukum, memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, yang dilakukan Ia Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Pada bulan April 2019 Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES Bin alm. DJUKO DJADO berkenalan dengan saksi SLAMET WINARSIH melalui Media Sosial Tinder, setelah berkenalan saling tukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa menelpon saksi SLAMET WINARSIH dan dalam obrolan melalui sambungan telephone Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. PELINDO dibagian penyitaan.

- Bahwa pengakuan Terdakwa terhadap saksi SLAMET WINARSIH tersebut Mahkamah Agungadalah bohong karena faktanyaRepublik Terdakwa telah menikah dan Indonesia sudah punya 3 (tiga) orang anak serta Terdakwa tidak bekerja di PT. PELINDO dibagian penyitaan, melainkan Terdakwa bekerja sebagai Driver Ojek Online.

- Adapun maksud Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. PELINDO dibagian penyitaan adalah untuk memperdaya saksi SLAMET WINARSIH agar mau menyerahkan sejumlah uang dan barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga di rumah.

- Setelah kenal lama dan karena sering komunikasi serta Terdakwa sering menyampaikan rayuan, akhirnya saksi SLAMET WINARSIH percaya dan kemudian berpacaran, setelah itu sebanyak 5 (lima) kali Terdakwa datang ke rumah kontrakannya saksi SLAMET WINARSIH yang beralamat di Kampung Picung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.

- Bahwa selama berkunjung ke rumahnya saksi SLAMET WINARSIH tersebut, Terdakwa berjanji mau menikahi saksi SLAMET WINARSIH pada akhir bulan Mahkamah AgustusAgung 2019 dan Terdakwa Republik mengaku sudah memesan Cincin Indonesia pernikahan Halaman 6 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

seharga Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat. Padahal faktanya Terdakwa tidak pernah memesan cincin pernikahan dan tidak ada niat untuk menikahi saksi SLAMET WINARSIH, karena Terdakwa sudah Mahkamah Agungmimiliki isteri dan anak Republik. Indonesia

- Kemudian pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2019 Terdakwa datang ke rumah kontrakan saksi SLAMET WINARSIH di Kampung Picung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten mengajak saksi SLAMET WINARSIH ke ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jl. Cempaka Mas Timur No.586 RW.008 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dengan alasan mengambil Cincin pernikahan di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat.

- Bahwa setelah sampai di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat Terdakwa berpura-pura mengajak saksi SLAMET WINARSIH makan terlebih dahulu di KFC yang ada di Lantai 1 dan ketika sedang memesan makanan di KFC Terdakwa meminta uang kepada saksi SLAMET WINARSIH sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk membayar kekurangan pemesanan cincin pernikahan dan karena sudah percaya Mahkamah Agungsehingga saksi SLAMET Republik WINARSIH langsung menyerahkan Indonesia uang secara tunai kepada Terdakwa sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah).

- Setelah menerima uang dari saksi SLAMET WINARSIH, kemudian Terdakwa berpura-pura meminjam Handphone merek OPPO A3S warna ungu milik saksi SLAMET WINARSIH untuk menelpon Toko Emas dengan alasan Handphone milik Terdakwa habis baterainya, padahal yang sebenarnya Handphone milik Terdakwa tersebut tidak habis baterainya dan perkataan Terdakwa tersebut akal-akalan saja dengan maksud untuk agar saksi SLAMET WINARSIH mau menyerahkan HP miliknya yang selanjutnya akan Terdakwa jual.

- Dikarenakan sudah berpacaran dan dijanjikan akan dinikahi serta Handphone akan dipakai Terdakwa untuk menghubungi Pemilik Toko Emas, sehingga saksi SLAMET WINARSIH percaya dan kemudian menyerahkan Handphone milknya yaitu Handphone merek OPPO A3S warna ungu. Selanjutnya Terdakwa pergi dengan alasan mau menelpon Toko Emas, akan tetapi pada kenyataannya Terdakwa tidak menelpon melainkan Terdakwa Mahkamah kaburAgung dan meninggalkan saksiRepublik SLAMET WINARSIH sendirian Indonesiadi KFC yang Halaman 7 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

berada di Lantai 1 ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat, setelah itu Terdakwa tidak pernah kembali ke KFC ITC Xempaka Mas Jakarta Pusat dan tidak pernah datang lagi ke rumah kontrakan saksi SLAMET WINARSIH Mahkamah Agungdi Tangerang. Republik Indonesia - Kemudian pada tanggal 21 Agustus 2019 Handphone merek OPPO A3S warna ungu milik saksi SLAMET WINARSIH tersebut oleh Terdakwa dijual di Counter HP yang beralamat di Jl. Kramat Islamic Center Jakarta Utara seharga Rp.700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan HP berikut uang yang diakui untuk membayar kekurangan pemesanan Cincin tersebut oleh Terdakwa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Terdakwa bersama keluarga.

- Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, telah merugikan saksi SLAMET WINARSIH dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan dalam bentuk barang berupa 1 (satu) unit Handphone merek OPPO A3S warna ungu seharga Rp.1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah), dengan total kerugian saksi SLAMET WINARSIH seluruhnya sejumlah Rp.3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah).

Perbuatan Ia Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, diatur dan diancam Mahkamah pidanaAgung dalam Pasal 372 KUHP Republik. Indonesia Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :

1. Saksi CHRISTIYAN ARI WIBOWO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi sehat jasmani dan rohani;

- Bahwa saksi mengerti dan bersedia memberikan keterangan yang benar sesuai yang saksi ketahui;

- Bahwa saksi sebagai anggota POLRI tugas di Unit 3 Subdit 3 / Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya;

- Bahwa jabatan saksi anggota unit lapangan, tugas saksi melakukan Mahkamah Agungpenyelidikan pencurian Republik dengan pemberatan, pencurian Indonesia dengan Halaman 8 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kekerasan, kejahatan jalanan, premanisme dan tindak pidana lainnya, dalam melakukan pekerjaan tersebut saksi bertanggung jawab kepada kepala unit; Mahkamah Agung- Bahwa saksi bersama Republik tim telah menangkap Terdakwa Indonesia yang diduga melakukan Penipuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP;

- Bahwa penangkapan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 14 September 2019 sekitar pukul 00.15 WIB di rumah yang beralamat di Jl. Marunda Baru No. 10 RT.015 RW.003, Kel. Marunda, Kec. Cilincing, Jakarta Utara;

- Bahwa awalnya pada hari Jumat tanggal 13 September 2019 sekitar pukul 23.00 WIB saksi bersama dengan team melakukan tugas kemudian memperoleh informasi dari warga yang dapat dipercaya tentang dugaan pelaku penipuan, berdasarkan informasi tersebut saksi bersama team melakukan observasi kelokasi yang diduga alamat rumah Terdakwa di Jl. Marunda Baru No. 10 RT/RW. 015/003, Kel. Marunda, Kec. Cilincing, Jakarta Utara;

- Bahwa setelah tiba dilokasi yang diduga tempat tinggal atau rumah Terdakwa kemudian saksi bersama dengan team melakukan observasi dengan mencari tahu identitas Terdakwa, dari informasi yang diperoleh Mahkamah Agungdari warga diperoleh informasiRepublik Terdakwa tinggal di alamat Indonesia tersebut; - Bahwa dari informasi dan data berkaitan identitas Terdakwa kemudian saksi bersama team menuju rumah Terdakwa dan melihat Terdakwa sedang berada dirumah, kemudian saksi dan team menunjukan surat Perintah Tugas berikut Surat Perintah Penangkapan terhadap Terdakwa serta menjelaskan maksud dan tujuan tindakan Kepolisian tersebut;

- Bahwa berdasarkan keterangan pada saat diinterogasi Terdakwa mengakui dan membenarkan telah melakukan penipuan dengan cara yaitu Terdakwa berkenalan dengan Slamet Winarsih pada bulan April 2019 awalnya melalui Aplikasi media sosial TINDER mengaku bernama Sandi bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan dengan status belum menikah sehingga Slamet Winarsih percaya kemudian Slamet Winarsih berpacaran dengan Terdakwa dan Terdakwa menjanjikan untuk menikahi Slamet Winarsih pada akhir bulan Agustus 2019 atau awal bulan September 2019;

- Bahwa sesuai pengakuan Terdakwa pada tanggal 10 Agustus 2019 Mahkamah AgungTerdakwa mengajak Slamet Republik Winarsih ke ITC Cempaka Mas, Indonesia Cempaka Halaman 9 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Putih, Jakarta Pusat, untuk mengambil Cincin pernikahan yang saat itu Terdakwa bilang kepada Slamet Winarsih sudah memesan di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat; Mahkamah Agung- Bahwa ketika Terdakwa Republik dan Slamet Winarsih berada Indonesia di ITC Cempaka Mas, Terdakwa mengajak Slamet Winarsih makan dulu di KFC yang terletak di lantai 1, kemudian Terdakwa meminta uang Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Slamet Winarsih dengan alasan untuk melengkapi kekurangan pembayaran pengambilan cincin pernikahan yang sudah dipesan dan meminjam handphone milik Slamet Winarsih dengan alasan handphone milik Terdakwa habis baterai;

- Bahwa setelah menerima uang dan HP selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Slamet Winarsih;

- Bahwa setelah Slamet Winarsih menunggu selama satu jam setengah Terdakwa tidak kembali dan Slamet Winarsih ditinggalkan di KFC ITC, Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa Terdakwa membawa 1 (unit) Handphone dan uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) milik Slamet Winarsih;

- Bahwa barang bukti yang disita dari Terdakwa ketika melakukan Mahkamah Agungpenangkapan yaitu : 1Republik (satu) unit sepeda motor merk Honda Indonesia Vario, warna hitam dan 1 (satu) buah hp merk Samsung A8;

- Bahwa Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES adalah orang yang kami tangkap;

- Bahwa saksi tetap pada keterangan yang diberikan;

- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan;

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa mengatakan tidak keberatan;

2. Saksi SLAMET WINARSIH alias WIN, yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Sandi sekitar bulan April 2019 yang mana saksi mengenal Sandi melalui Aplikasi media sosial Tinder kemudian melanjutkan komunikasi melalui aplikasi media sosial whatsapp dengan nomor telepon saksi 081315662113 dan saksi tidak ada hubungan keluarga dengannya; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 10 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada tanggal 10 Agustus 2019 di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan kerugian yang saksi alami berupa uang sebesar + Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan 1 (satu) unit HP merk Oppo A3S warna Ungu seharga Rp.1.850.000,- (satu Mahkamah Agungjuta delapan ratus Republiklima puluh ribu rupiah); Indonesia

- Bahwa awalnya saksi berkenalan dengan Sandi melalui Aplikasi media sosial Tinder yang kemudian untuk melakukan komunikasi lebih lanjut dengan Sandi saksi melakukan komunikasi melalui aplikasi Whatsapp dengan nomor Hp 081315662113 sedangkan untuk Sandi di nomor telepon 081386279485 sekitar bulan April;

- Bahwa pada saat berkenalan Terdakwa mengaku bernama Sandi yang bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan dengan berstatus belum menikah dengan adanya hal tersebut saksi percaya yang kemudian saksi berpacaran dengan Sandi dan menjanjikan untuk menikahi saksi pada akhir bulan Agustus 2019 atau awal bulan September 2019;

- Bahwa pada tanggal 10 Agustus 2019 pada saat saksi dan Sandi sedang berada di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sandi meminta uang sebesar Rp.2.000.000;- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk mengambil cincin nikah yang sudah Sandi pesan dan meminjam Mahkamah Agunghandphone dengan Republik alasan handphone milik Sandi Indonesia habis baterai selanjutnya pergi meninggalkan saksi, namun setelah saksi tunggu selama satu jam setengah Sandi tidak kunjung kembali dan saksi tinggalkan di KFC ITC, Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa saksi sudah bertemu sebanyak 6 (enam) kali adapun pertemuan ke 1 (pertama) terjadi tanggal lupa bulan April 2019, Sandi datang kerumah kontrakan saksi di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang;

- Bahwa pertemuan ke 2 (dua) terjadi sekitar tanggal lupa bulan Mei 2019 Sdr. Sandi datang kerumah kontrakan saksi di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang;

- Bahwa Pertemuan ke 3 (tiga) terjadi sekitar tanggal lupa bulan Juni 2019 Sdr. SANDI datang kerumah kontrakan saksi di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Mahkamah AgungTangerang; Republik Indonesia Halaman 11 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa Pertemuan ke 4 (empat) terjadi sekitar tanggal lupa bulan Juni 2019 Sdr. SANDI datang kerumah kontrakan Sdri. Slamet Winarsih di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Mahkamah AgungKec. Pasar Kemis, Republik Kab. Tangerang; Indonesia - Bahwa pertemuan ke 5 (lima) terjadi sekitar tanggal lupa bulan Juli 2019 Sdr. Sandi datang kerumah kontrakan saksi di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang;

- Bahwa pertemuan ke 6 (enam) terjadi pada tanggal 10 Agustus 2019 Sdr. Sandi datang kerumah kontrakan saksi di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang yang kemudian saksi diajak Sdr. Sandi untuk mengambil Cincin pernikahan dimana Sdr. Sandi bilang kepada saksi sudah pesan di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, ketika saksi dan Sdr. Sandi berada di ITC Cempaka Mas,Sdr. Sandi mengajak saksi untuk makan dulu di KFC yang terletak di lantai 1, kemudian Sdr. Sandi meminta uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada saksi dengan tujuan untuk melengkapi kekurangan pembayaran pengambilan cincin pernikahan yang sudah Sdr. Sandi pesan dan meminjam Mahkamah Agunghandphone saksi dengan Republik alasan handphone Sdr. Sandi Indonesia habis baterai selanjutnya pergi meninggalkan saksi, namun setelah saksi tunggu selama satu jam setengah Sdr. Sandi tidak kunjung kembali dan saksi tinggalkan di KFC ITC, Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa saksi tidak pernah ditujukkan bon pemesanan cincin yang menurut Sdr. Sandi sudah dipesan di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan harga Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) dan sudah dibayarkan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp.23.000.000,- (dua puluh tiga juta rupiah) minjam dari temannya dan sisa sekitar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) berasal dari uang saksi, namun faktanya cincin tersebut tidak pernah dipesan oleh Sdr. Sandi;

- Bahwa cara saksi memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Sdr. Sandi adalah secara cash atau tunai pada tanggal 10 Agustus 2019 di KFC ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Mahkamah AgungPusat; Republik Indonesia Halaman 12 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa yang membuat saksi tergerak untuk memberikan uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Sdr. Sandi secara cash atau tunai pada tanggal 10 Agustus 2019 di KFC ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan tujuan untuk melengkapi Mahkamah Agungkekurangan pembayaran Republik pengambilan dncin pernikahan Indonesia yang sudah Sdr. Sandi pesan di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, karena Sdr. Sandi mengatakan kepada saksi bahwa akan menikahi saksi pada akhir bulan Agustus 2019 atau pada awal September 2019, namun setetah tanggal 10 Agustus 2019 Sdr. Sandi tidak pernah terlihat lagi berkunjung ke rumah saksi dan janji untuk menikahi saksi hanya omongan saja dan tidak pernah terlaksana;

- Bahwa perkataan dan bujuk rayu yang diucapakan oleh Sdr. Sandi kepada saksi sehingga saksi mau menyerahkan 1 (satu) unit Handphone merk Oppo A3S warna Ungu milik saksi kepada Sdr. Sandi adalah “saksi pinjam handphone kamu dulu untuk menghubungi toko emas yang mana saksi sudah memesan cincin untuk pernikahan kita karena handphone saksi habis baterai (lowbat) dan tidak dapat digunakan” dengan adanya perkataan dan bujuk rayu tersebut saksi percaya kepada Sdr. Sandi sehingga saksi mau menyerahkan 1 (satu) unit Handphone merk Oppo A3S warna Ungu milik saksi kepada Sdr. Sandi, karena 1 (satu) unit Mahkamah AgungHandphone merk Oppo Republik A3S akan digunakan untuk menghubungi Indonesia toko emas;

Atas keterangan saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa tidak keberatan;

3. Saksi BRIAN ANGGARA TAMA Alias BRIAN, yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan orang yang bernama Sdri. Slamet Winarsih karena Sdri. Slamet Winarsih merupakan ibu kandung saksi;

- Bahwa pada tanggal 10 Agustus 2019 sekitar jam 11.30 WIB, Sdri. Slamet Winarsih ibu kandung saksi menelepon saksi untuk datang kerumahnya yang beralamat di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang dalam rangka orang yang mengaku bernama Sdr. Sandi mau mengajak ibu saksi untuk bertemu dengan orang tua dari Sdr. Sandi dan mengambil Mahkamah Agungcincin nikah yang sudah Republik dipesan oleh Sdr. Sandi. Setibanya Indonesia saksi Halaman 13 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dirumah ibu saksi yang beralamat di Bumi Pasar Kemis Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang sudah ada orang yang mengaku bernama Sdr. Sandi dirumah ibu saksi, selanjutnya saksi mengobrol dengan orang yang mengaku bernama Sdr. Mahkamah AgungSandi dan bertanya Republik kepada Sdr. Sandi “ apakah Indonesia benar bapak mau menikahi ibu saksi” dan dijawab oleh Sdr. Sandi “ benar dek Insya Allah saksi benar-benar mau menikahi ibu kamu”. Kemudian saksi mengatakan kepada Sdr. Sandi “ jangan sampai bapak mengecewakan ibu dan menyakiti ibu saksi dan kalau bapak serius mau menikahi ibu saksi, saksi ikhlas tapi kalau tidak serius jangan”;

- Bahwa pada saat itu Sdr. Sandi berjanji kepada saksi bahwa setelah mengambil barang ke toko akan langsung berkunjung kerumah saksi yang beralamat di KP. Pondok, RT/RW. 001/003, Kel. Sindang Panon, Kec. Sindang Jaya, Kab. Tangerang Bumi, Provinsi Banten untuk menghadiri acara 7 bulanan istri saksi, namun setelah tanggal 10 Agustus 2019 Sdr. Sandi tidak pernah terlihat lagi dan tidak diketahui dimana keberadannya;

- Bahwa setelah kejadian tanggal 10 Agustus 2019 ibu saksi bercerita kepada saksi awalnya berkenalan dengan Sdr. Sandi melalui Aplikasi Mahkamah Agungmedia sosial Tinder yangRepublik kemudian untuk melakukan komunikasiIndonesia lebih lanjut dengan Sdr. Sandi ibu saksi melakukan komunikasi melalui aplikasi Whatsapp dengan nomor Hp 081315662113 sedangkan untuk Sdr. Sandi di nomor telepon 081386279485 sekitar bulan April;

- Bahwa pada saat berkenalan mengaku bernama Sandi yang bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan dengan berstatus belum menikah dengan adanya hal tersebut ibu saksi percaya yang kemudian ibu saksi berpacaran dengan Sdr. Sandi dan menjanjikan untuk menikahi ibu saksi pada akhir bulan Agustus 2019 atau awal bulan September 2019;

- Bahwa pada tanggal 10 Agustus 2019 pada saat ibu saksi dan Sdr. Sandi sedang berada di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sdr. Sandi meminta uang sebesar Rp. 2.000.000;- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk mengambil cincin nikah yang sudah Sdr. Sandi pesan dan meminjam handphone ibu saksi dengan alasan handphone Sdr. Sandi habis baterai selanjutnya pergi meninggalkan ibu saksi, Mahkamah Agungnamun setelah ibu saksi Republik tunggu selama satu jam setengah Indonesia Sdr. Sandi Halaman 14 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tidak kunjung kembali dan ibu saksi ditinggalkan di KFC ITC, Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa pertemuan ke 6 (enam) terjadi pada tanggal 10 Agustus 2019 Sdr. Mahkamah AgungSandi datang kerumah Republik ibu saksi di Bumi Pasar Kemis Indonesia Indah Blok C-4/3 RT/RW. 005/006, Kel. Pasar Kemis, Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang yang kemudian ibu saksi diajak Sdr. Sandi untuk mengambil Cincin pernikahan dimana Sdr. Sandi bilang kepada ibu saksi sudah pesan di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, ketika saksi dan Sdr. Sandi berada di ITC Cempaka Mas, Sdr. Sandi mengajak ibu saksi untuk makan dulu di KFC yang terletak di lantai 1, kemudian Sdr. Sandi meminta uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada ibu saksi dengan tujuan untuk melengkapi kekurangan pembayaran pengambilan cincin pernikahan yang sudah Sdr. Sandi pesan dan meminjam handphone ibu saksi dengan alasan handphone Sdr. Sandi habis baterai selanjutnya pergi meninggalkan ibu saksi, namun setelah ibu saksi tunggu selama satu jam setengah Sdr. Sandi tidak kunjung kembali dan ibu saksi ditinggalkan di KFC ITC, Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa ibu saksi tidak pernah ditujukkan bon pemesanan cincin yang Mahkamah Agungmenurut Sdr. Sandi Republik sudah dipesan di ITC Cempaka Indonesia Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan harga Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) dan sudah dibayarkan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh tiga juta rupiah) minjam dari temannya dan sisa sekitar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) berasal dari uang ibu saksi, namun faktanya cincin tersebut tidak pernah dipesan oleh Sdr. Sandi;

- Bahwa cara ibu saksi memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Sdr. Sandi adalah secara cash atau tunai pada tanggal 10 Agustus 2019 di KFC ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa yang membuat ibu saksi tergerak untuk memberikan uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Sdr. Sandi secara cash atau tunai pada tanggal 10 Agustus 2019 di KFC ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan tujuan untuk melengkapi kekurangan pembayaran pengambilan cincin pernikahan yang sudah Mahkamah AgungSdr. Sandi pesan di ITC Republik Cempaka Mas, Cempaka Putih, JakartaIndonesia Pusat, Halaman 15 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

karena Sdr. Sandi mengatakan kepada ibu saksi bahwa akan menikahi ibu saksi pada akhir bulan Agustus 2019 atau pada awal September 2019, namun setelah tanggal 10 Agustus 2019 Sdr. Sandi tidak pernah terlihat lagi berkunjung ke rumah ibu saksi dan janji untuk menikahi ibu Mahkamah Agungsaksi hanya omongan Republik saja dan tidak pernah terlaksana Indonesia;

Atas keterangan saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa tidak keberatan.

4. Saksi ARY YEKTIEDI, yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi bersama tim telah menangkap Terdakwa yang diduga melakukan Penipuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP. Benar penangkapan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 14 September 2019 sekitar pukul 00.15 WIB di rumah yang beralamat di Jl. Marunda Baru No. 10 RT.015 RW.003, Kel. Marunda, Kec. Cilincing, Jakarta Utara;

- Bahwa awalnya pada hari Jumat tanggal 13 September 2019 sekitar pukul 23.00 WIB saksi bersama dengan team melakukan tugas kemudian memperoleh informasi dari warga yang dapat dipercaya tentang dugaan pelaku penipuan, berdasarkan informasi tersebut saksi bersama team melakukan observasi kelokasi yang diduga alamat rumah Terdakwa di Jl. Mahkamah AgungMarunda Baru No. 10Republik RT/RW. 015/003, Kel. Marunda, Indonesia Kec. Cilincing, Jakarta Utara;

- Bahwa setelah tiba dilokasi yang diduga tempat tinggal atau rumah Terdakwa kemudian saksi bersama dengan team melakukan observasi dengan mencari tahu identitas Terdakwa, dari informasi yang diperoleh dari warga diperoleh informasi Terdakwa tinggal di alamat tersebut;

- Bahwa dari informasi dan data berkaitan identitas Terdakwa kemudian saksi bersama team menuju rumah Terdakwa dan melihat Terdakwa sedang berada dirumah, kemudian saksi dan team menunjukan surat Perintah Tugas berikut Surat Perintah Penangkapan terhadap Terdakwa serta menjelaskan maksud dan tujuan tindakan Kepolisian tersebut;

- Bahwa berdasarkan keterangan pada saat diinterogasi Terdakwa mengakui dan membenarkan telah melakukan penipuan dengan cara yaitu Terdakwa berkenalan dengan Slamet Winarsih pada butan April 2019 awalnya melalui Aplikasi media sosial Tinder mengaku bernama Mahkamah AgungSandi bekerja di PT. PelindoRepublik dibagian penyitaan dengan statusIndonesia belum Halaman 16 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menikah sehingga Slamet Winarsih percaya kemudian Slamet Winarsih berpacaran dengan Terdakwa dan Terdakwa menjanjikan untuk menikahi Slamet Winarsih pada akhir bulan Agustus 2019 atau awal bulan Mahkamah AgungSeptember 2019 ; Republik Indonesia - Bahwa sesuai pengakuan Terdakwa pada tanggal 10 Agustus 2019 Terdakwa mengajak Slamet Winarsih ke ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, untuk mengambil Cincin pernikahan yang saat itu Terdakwa bilang kepada Slamet Winarsih sudah memesan di ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa ketika Terdakwa dan Slamet Winarsih berada di ITC Cempaka Mas, Terdakwa mengajak Slamet Winarsih makan dulu di KFC yang terletak di lantai 1, kemudian Terdakwa meminta uang Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Slamet Winarsih dengan alasan untuk melengkapi kekurangan pembayaran pengambilan cincin pernikahan yang sudah dipesan dan meminjam handphone milik Slamet Winarsih dengan alasan handphone milik Terdakwa habis baterai;

- Bahwa setelah menerima uang dan HP selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Slamet Winarsih;

- Bahwa setelah Slamet Winarsih menunggu selama satu jam setengah Mahkamah AgungTerdakwa tidak kembali Republik dan Slamet Winarsih ditinggalkan Indonesia di KFC ITC, Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat;

- Bahwa Terdakwa membawa 1 (unit) Handphone dan uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) milik Slamet Winarsih;

- Bahwa barang bukti yang disita dari Terdakwa ketika melakukan penangkapan yaitu : 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Vario, warna hitam dan 1 (satu) buah hp merk Samsung A8;

Atas keterangan saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES bin DJUKO DJADO, di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Terdakwa sehat jasmani dan rohani; Mahkamah -AgungBahwa Terdakwa belum pernahRepublik dihukum; Indonesia Halaman 17 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa Terdakwa pernah diperiksa Penyidik Polda Metro Jaya;

- Bahwa keterangan dalam BAP adalah benar keterangan Terdakwa;

- Bahwa Terdakwa kenal kepada Slamet Winarsih alias Win melalui Mahkamah AgungAplikasi media sosial Republik Tinder; Indonesia - Bahwa pada bulan April 2019 Terdakwa berkenalan dengan Slamet Winarsih melalui Media Sosial Tinder, setelah berkenalan saling tukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa menelpon Slamet Winarsih;

- Bahwa dalam obrolan melalui sambungan telephone Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan;

- Bahwa pengakuan Terdakwa tersebut bohong karena faktanya Terdakwa telah menikah dan sudah punya 3 (tiga) orang anak serta Terdakwa tidak bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan, melainkan Terdakwa bekerja sebagai Driver Ojek Online;

- Bahwa maksud Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan adalah untuk menipu Slamet Winarsih agar mau menyerahkan uang dan barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Terdakwa bersama keluarga di rumah;

- Bahwa setelah kenal lama dan karena sering komunikasi serta Terdakwa Mahkamah Agungsering merayu, akhirnya Republik Slamet Winarsih percaya Indonesia dan kemudian berpacaran, setelah itu sebanyak 5 (lima) kali Terdakwa datang ke rumah kontrakannya Slamet Winarsih yang beralamat di Kampung Picung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten;

- Bahwa selama berkunjung ke rumahnya Slamet Winarsih tersebut, Terdakwa berjanji mau menikahi Slamet Winarsih pada akhir Agustus 2019 dan Terdakwa mengaku sudah memesan Cincin pernikahan seharga Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat. Benar faktanya Terdakwa tidak pernah memesan cincin pernikahan dan tidak ada niat untuk menikahi Slamet Winarsih, karena Terdakwa sudah mimiliki isteri dan anak;

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2019 Terdakwa datang ke rumah kontrakan Slamet Winarsih di Kampung Picung Jl. Puri Jaya Mahkamah AgungRT.006 RW.005 Kelurahan Republik Pasar Kemis, Kecamatan PasarIndonesia Kemis, Halaman 18 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten mengajak Slamet Winarsih ke ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jl. Cempaka Mas Timur No.586 RW.008 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dengan alasan mengambil Cincin pernikahan di Toko Emas yang berada Mahkamah Agungdi ITC Cempaka MasRepublik Cempaka Putih Jakarta Pusat; Indonesia

- Bahwa setelah sampai di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat Terdakwa berpura-pura mengajak Slamet Winarsih makan terlebih dahulu di KFC yang ada di Lantai 1;

- Bahwa ketika sedang memesan makanan di KFC Terdakwa meminta uang kepada Slamet Winarsih Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk membayar kekurangan pemesanan cincin pernikahan;

- Bahwa karena sudah percaya sehingga Slamet Winarsih langsung menyerahkan uang secara tunai kepada Terdakwa sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah);

- Bahwa setelah menerima uang dari Slamet Winarsih, kemudian Terdakwa berpura- pura meminjam Handphone merek OPPO A3S warna ungu milik Slamet Winarsih untuk menelpon Toko Emas dengan alasan HP milik Terdakwa habis baterainya; Mahkamah Agung- Bahwa yang sebenarnya Republik Handphone milik Terdakwa Indonesia tidak habis baterainya dan kata kata Terdakwa tersebut akal-akalan dengan maksud agar Slamet Winarsih mau menyerahkan HP miliknya yang selanjutnya akan Terdakwa jual;

- Bahwa dikarenakan sudah berpacaran dan dijanjikan akan dinikahi serta Handphone akan dipakai Terdakwa untuk menghubungi Pemilik Toko Emas, sehingga Slamet Winarsih percaya dan kemudian menyerahkan Handphone milknya yaitu Handphone merek Oppo A3S warna ungu;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa pergi dengan alasan mau menelpon Toko Emas;

- Bahwa Terdakwa kenyataannya tidak menelpon Toko Emas melainkan Terdakwa kabur meninggalkan Slamet Winarsih sendirian di KFC yang berada di Lantai 1 ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat;

- Bahwa setelah itu Terdakwa tidak pernah kembali ke KFC ITC Xempaka Mas Jakarta Pusat dan tidak pernah datang lagi ke rumah kontrakan Mahkamah AgungSlamet Winarsih; Republik Indonesia Halaman 19 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa pada tanggal 21 Agustus 2019 Handphone merek OPPO A3S warna ungu milik Slamet Winarsih oleh Terdakwa dijual di Counter HP yang beralamat di Jl. Kramat Islamic Center Jakarta Utara seharga Mahkamah AgungRp.700.000,- (tujuh Republik ratus ribu rupiah); Indonesia - Bahwa uang hasil penjualan HP berikut uang yang diakui untuk membayar kekurangan pemesanan Cincin tersebut oleh Terdakwa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Terdakwa bersama keluarga;

- Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan;

- Bahwa Terdakwa sangat menyesal;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum juga telah mengajukan barang- barang bukti sebagai berikut :

1. 1 (satu) sepeda motor merk Honda Vario, warna hitam;

2. 1 (satu) buah hp merk Samsung A8;

3. 1 (satu) buah kardus Handphone Oppo A3s;

4. 1 (satu) lembar kwitansi pembelian tertanggal 10 Maret 2019;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa dariRepublik keterangan para saksi dan keterangan Indonesia Terdakwa serta adanya barang-barang bukti di persidangan, Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada bulan April 2019 Terdakwa berkenalan dengan korban Slamet Winarsih melalui Media Sosial Tinder, setelah berkenalan saling tukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa menelpon Slamet Winarsih dan dalam obrolan melalui sambungan telephone Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan;

- Bahwa pengakuan Terdakwa terhadap Slamet Winarsih tersebut adalah bohong karena faktanya Terdakwa telah menikah dan sudah punya 3 (tiga) orang anak serta Terdakwa tidak bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan, melainkan Terdakwa bekerja sebagai Driver Ojek Online;

- Bahwa maksud Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku Mahkamah Agungbekerja di PT. Pelindo Republik dibagian penyitaan adalah untuk memperdayaIndonesia Halaman 20 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Slamet Winarsih agar mau menyerahkan sejumlah uang dan barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga di rumah;

- Bahwa setelah kenal lama dan karena sering komunikasi serta sering Mahkamah Agungmenyampaikan rayuan, Republik akhirnya Slamet Winarsih percaya Indonesia dan kemudian berpacaran dengan Terdakwa, setelah itu sebanyak 5 (lima) kali Terdakwa datang ke rumah kontrakannya Slamet Winarsih yang beralamat di Kampung Picung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten;

- Bahwa selama berkunjung ke rumahnya Slamet Winarsih tersebut, Terdakwa berjanji mau menikahi Slamet Winarsih pada akhir bulan Agustus 2019 dan Terdakwa mengaku sudah memesan Cincin pernikahan seharga Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat. Padahal faktanya Terdakwa tidak pernah memesan cincin pernikahan dan tidak ada niat untuk menikahi Slamet Winarsih, karena Terdakwa sudah mimiliki isteri dan anak;

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2019 Terdakwa datang ke rumah kontrakan Slamet Winarsih di Kampung Picung Jl. Puri Jaya Mahkamah AgungRT.006 RW.005 Kelurahan Republik Pasar Kemis, Kecamatan Indonesia Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten mengajak Slamet Winarsih ke ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jl. Cempaka Mas Timur No.586 RW.008 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dengan alasan mengambil Cincin pernikahan di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat;

- Bahwa setelah sampai di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat Terdakwa berpura-pura mengajak Slamet Winarsih makan terlebih dahulu di KFC yang ada di Lantai 1 dan ketika sedang memesan makanan di KFC Terdakwa meminta uang kepada Slamet Winarsih sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk membayar kekurangan pemesanan cincin pernikahan dan karena sudah percaya sehingga Slamet Winarsih langsung menyerahkan uang secara tunai kepada Terdakwa sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah);

- Bahwa setelah menerima uang dari Slamet Winarsih, kemudian Mahkamah AgungTerdakwa berpura-pura meminjamRepublik Handphone merek OPPO Indonesia A3S warna Halaman 21 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ungu milik Slamet Winarsih untuk menelpon Toko Emas dengan alasan Handphone milik Terdakwa habis baterainya, padahal yang sebenarnya Handphone milik Terdakwa tersebut tidak habis baterainya dan perkataan Terdakwa tersebut akal-akalan saja dengan maksud untuk agar Slamet Mahkamah AgungWinarsih mau menyerahkanRepublik HP miliknya yang Indonesia selanjutnya akan Terdakwa jual;

- Bahwa dikarenakan sudah berpacaran dan dijanjikan akan dinikahi serta Handphone akan dipakai Terdakwa untuk menghubungi Pemilik Toko Emas, sehingga Slamet Winarsih percaya dan kemudian menyerahkan Handphone milknya yaitu Handphone merek Oppo A3S warna ungu. Selanjutnya Terdakwa pergi dengan alasan mau menelpon Toko Emas, akan tetapi pada kenyataannya Terdakwa tidak menelpon melainkan Terdakwa kabur dan meninggalkan Slamet Winarsih sendirian di KFC yang berada di Lantai 1 ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat, setelah itu Terdakwa tidak pernah kembali ke KFC ITC Xempaka Mas Jakarta Pusat dan tidak pernah datang lagi ke rumah kontrakan Slamet Winarsih di Tangerang;

- Bahwa pada tanggal 21 Agustus 2019 Handphone merek OPPO A3S warna ungu milik Slamet Winarsih tersebut oleh Terdakwa dijual di Mahkamah AgungCounter HP yang beralamat Republik di Jl. Kramat Islamic Center Indonesia Jakarta Utara seharga Rp.700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan HP berikut uang yang diakui untuk membayar kekurangan pemesanan Cincin tersebut oleh Terdakwa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Terdakwa bersama keluarga;

- Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, telah merugikan korban Slamet Winarsih dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan dalam bentuk barang berupa 1 (satu) unit Handphone merek OPPO A3S warna ungu seharga Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah), dengan total kerugian Slamet Winarsih seluruhnya sejumlah Rp.3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif, yakni Kesatu Pasal 378 KUHP atau Kedua Pasal 372 KUHP; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 22 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif kesatu sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP, yang unsur- Mahkamah Agungunsurnya adalah sebagai Republik berikut: Indonesia

1. Unsur barang siapa,

2. Unsur dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum,

3. Unsur dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanva, atau supava memberi hutang maupun menghapuskan piutang.

Ad.1. Unsur barang siapa ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “barang siapa” adalah menunjuk pada subjek hukum, yaitu orang yang telah melakukan suatu tindak pidana dan mampu mempertanggungjawabkan segala perbuatan dan akibatnya;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa’’ tidak mensyaratkan kualitas Mahkamah tertentuAgung untuk melakukannya, Republik sehingga dapat meliputi siapa sajaIndonesia termasuk diri Terdakwa;

Menimbang, bahwa selain itu tidak ada bukti-bukti yang dapat membenarkan bahwa Terdakwa tergolong orang yang tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana, dimana dalam pemeriksaan di persidangan Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, juga pada diri Terdakwa tidak dijumpai alasan-alasan pemaaf maupun alasan pembenar;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “barang siapa” dalam perkara ini telah terbukti dengan sah dan meyakinkan menurut hukum;

Ad.2. Unsur dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum adalah unsur kesalahan dengan tegas ditentukan adanya kesengajaan dari sipelaku, oleh sebab itu ditempatkan pada awal perumusan sebelum unsur pokok, artinya Mahkamahbahwa Agung semua unsur-unsur berikutnyaRepublik dipengaruhinya. Dengan Indonesia demikian Halaman 23 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sipelaku menyadari bahwa la secara melawan hukum bermaksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain;

Menimbang, bahwa pelaku harus mempunyai maksud untuk Mahkamah Agungmenguntungkan diri secara Republik melawan hukum, dan adalah tidakIndonesia perlu adanya pihak lain yang dirugikan. Hakim tidak perlu menerapkan terhadap siapa kerugian itu dibebankan. (HR 27 Mei 1935);

Menimbang, bahwa Sifat dari penipuan sebagai delik curang ditentukan oleh cara-cara dengan mana pelaku menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang. (HR 24 Januari 1950);

Menimbang, bahwa disyaratkan bahwa sebagai akibat penyerahan barang timbul kemungkinan bahwa orang yang menyerahkan barang atau orang lain dirugikan oleh karenanya. (HR 16 Juni 1919);

Menimbang, bahwa apabila orang digerakkan untuk menyerahkan sejumlah uang untuk suatu maksud tertentu, terjadi menguntungkan diri secara melawan hukum, jika pelaku telah mempergunakan uang itu bukan untuk maksud itu, akan tetapi dipergunakan untuk kepentingan sendiri meskipun ia mempunyai tagihan yang sama atau lebih besar dari orang yang telah menyerahkan uang itu. (HR 29 April 1935); Mahkamah AgungMenimbang, bahwa mRepublikenggerakkan orang untuk memberi Indonesia suatu pinjaman dengan menggunakan salah satu upaya penipuan, merupakan maksud untuk memperoleh keuntungan secara melawan hukum. (HR 28 Nopember 1921);

Menimbang, bahwa menurut Prof. DR. A. Zainal Abidin Farid, S.H. (Hukum Pidana I halaman 266, Sinar Grafika) menyatakan bahwa pengertian tentang “kesengajaan” tidak terdapat dalam KUHP. la harus dicari didalam buku- buku karangan para Ahli Hukum Pidana dan Memori Penjelasan Wetboek Van Strafrecht;

Menimbang, bahwa menurut Crimineel Wetboek Nederland tahun 1809 (Pasal 11) Opzet (sengaja) itu adalah maksud untuk membuat sesuatu yang dilarang atau diperintahkan oleh Undang-Undang (Utrecht dalam buku Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana I halaman 266);

Menimbang, bahwa Menurut Memorie van Toelighcting yang dimaksud dengan sengaja (Opzet) adalah : “Wellen en weten, yaitu bahwa seseorang melakukan perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (wellen) perbuatan Mahkamahitu, sertaAgung harus menginsafi/mengerti Republik (weten) akan akibat perbuatan Indonesiaitu”; Halaman 24 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat para pakar dan yurisprudensi sebagaimana terebut diatas serta fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dimuka persidangan yang diperolah dari keterangan saksi-saksi, petunjuk dan barang bukti maka dapat kami tuangkan fakta-fakta hukum bahwa Mahkamah Agungpada bulan April 2019 TerdakwaRepublik berkenalan dengan korban Indonesia Slamet Winarsih melalui Media Sosial Tinder, setelah berkenalan saling tukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa menelpon Slamet Winarsih dan dalam obrolan melalui sambungan telephone Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan;

Menimbang, bahwa pengakuan Terdakwa terhadap Slamet Winarsih tersebut adalah bohong karena faktanya Terdakwa telah menikah dan sudah punya 3 (tiga) orang anak serta Terdakwa tidak bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan, melainkan Terdakwa bekerja sebagai Driver Ojek Online;

Menimbang, bahwa maksud Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan adalah untuk memperdaya Slamet Winarsih agar mau menyerahkan sejumlah uang dan barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga di rumah;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum” telah Mahkamah terbuktiAgung secara sah dan meyakinkan Republik menurut hukum; Indonesia Ad.3. Unsur dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang;

Menimbang, bahwa nama yang palsu hanya mungkin dari seorang pribadi/natuurlijk person. (HR 19 Mei 1922);

Menimbang, bahwa ketentuan ini berlaku, jika pelaku dengan menggunakan martabat palsu, sebagai kuasa dari pihak ketiga telah menggerakkan orang lain untuk menyerahkan surat. Tidak menjadi persoalan apakah pihak ketiga berhak untuk menerima kembali suratnya. (HR 21 Februari 1938);

Menimbang, bahwa bertentangan dengan kenyataan, menyatakan diri sebagai pembeli barang sesuatu merupakan suatu tipu muslihat yang berdiri Mahkamahsendiri, Agung dan bukan menggunakan Republik suatu martabat palsu. (HR 6 Juni Indonesia1904); Halaman 25 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa Tipu muslihat merupakan perbuatan-perbuatan yang menyesatkan, yang dapat menimbulkan dalih-dalih yang palsu dan gambaran- gambaran yang keliru dan memaksa orang untuk menerimanya. (HR 30 Januari Mahkamah Agung1911); Republik Indonesia Menimbang, bahwa tipu muslihat ialah menempatkan tanda tangan palsu dalam buku stempel untuk menggerakkan pejabat menyerahkan uang sokongan. (HR 24 Juli 1936);

Menimbang, bahwa melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan gambaran-gambaran keliru tentang adanya urusan-urusan, bahwa pelaku mempunyai hak atas sejumlah uang tertentu. (HR 12 Juni 1951);

Menimbang, bahwa terdapat suatu rangkaian kebohongan, jika antara perlabagi kebohongan itu terdapat suatu hubungan yang demikian rupa dan kebohongan yang satu melengkapi kebohongan yang lain, sehingga mereka secara timbal balik menimbulkan suatu gambaran palsu seolah-olah merupakan suatu kebenaran. (HR 8 Maret 1926);

Menimbang, bahwa untuk dapat diterimanya adanya suatu rangkaian kebohongan tidaklah perlu bahwa pemberitaan-pemberitaan dalam Mahkamah keseluruhannyaAgung adalah tidak Republik benar. (HR 19 Januari 1942); Indonesia Menimbang, bahwa untuk adanya “penyerahan” adalah perlu bahwa barang itu berpindah dari kekuasaan seseorang, akan tetapi tidak perlu bahwa barang itu juga jatuh dalam kekuasaan orang lain. (HR 23 Maret 1931);

Menimbang, bahwa penyerahan merupakan unsur yang konstitusif dari kejahatan ini dan tidaklah perlu bahwa penyerahan dilakukan kepada pelaku sendiri. (HR 24 Juli 1928);

Menimbang, bahwa dengan pengertian “penyerahan” termasuk juga “menyuruh serahkan” antara lain penyerahan oleh orang yang dirugikan kepada seorang perantara, dengan perintah menyampaikan barang itu kepada orang yang diperintahkan oleh pelaku. (HR 27 Maret 1933);

Menimbang, bahwa “Hutang” disini artinya perikatan, misalnya menyetor sejumlah uang jaminan. (HR 30 Januari 1928);

Menimbang, bahwa hutang itu tidak perlu dibuat untuk kepentingan pelaku atau pembantu. Keuntungan yang dituju tidak perlu merupakan suatu Mahkamahakibat Agung langsung dari hutang yang Republik diadakan. (HR 24 Oktober 1927) ;Indonesia Halaman 26 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa tidak menjadi persoalan apakah hutang yang dibuat itu mempunyai sebab (causa) yang sah. Untuk diterapkan Pasal 378 KUHP tidak menjadi masalah apakah hutang itu sah menurut hukum perdata atau Mahkamah Agungtidak. (HR 14 Januari 1918) Republik; Indonesia Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi yang satu dengan saksi yang lain, bersesuaian pula dengan keterangan Terdakwa sendiri, serta dihubungkan dengan barang bukti yang telah diajukan secara sah dalam persidangan ini, maka dapat kami tuangkan fakta-fakta hukum bahwa pada bulan April 2019 Terdakwa berkenalan dengan korban Slamet Winarsih melalui Media Sosial Tinder, setelah berkenalan saling tukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa menelpon Slamet Winarsih dan dalam obrolan melalui sambungan telephone Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan;

Menimbang, bahwa pengakuan Terdakwa terhadap Slamet Winarsih tersebut adalah bohong karena faktanya Terdakwa telah menikah dan sudah punya 3 (tiga) orang anak serta Terdakwa tidak bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan, melainkan Terdakwa bekerja sebagai Driver Ojek Online;

Menimbang, bahwa maksud Terdakwa mengaku belum menikah dan mengaku bekerja di PT. Pelindo dibagian penyitaan adalah untuk memperdaya Mahkamah SlametAgung Winarsih agar mau Republik menyerahkan sejumlah uang dan Indonesia barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga di rumah;

Menimbang, bahwa setelah kenal lama dan karena sering komunikasi serta sering menyampaikan rayuan, akhirnya Slamet Winarsih percaya dan kemudian berpacaran dengan Terdakwa, setelah itu sebanyak 5 (lima) kali Terdakwa datang ke rumah kontrakannya Slamet Winarsih yang beralamat di Kampung Picung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten;

Menimbang, bahwa selama berkunjung ke rumahnya Slamet Winarsih tersebut, Terdakwa berjanji mau menikahi Slamet Winarsih pada akhir bulan Agustus 2019 dan Terdakwa mengaku sudah memesan Cincin pernikahan seharga Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat. Padahal faktanya Terdakwa tidak pernah memesan cincin pernikahan dan tidak ada niat untuk menikahi Slamet Winarsih, karena Terdakwa sudah mimiliki isteri dan anak; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 27 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2019 Terdakwa datang ke rumah kontrakan Slamet Winarsih di Kampung Picung Jl. Puri Jaya RT.006 RW.005 Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten mengajak Slamet Winarsih ke ITC Cempaka Mas Mahkamah AgungCempaka Putih JL Cempaka Republik Mas Timur No. 586 RW.008 Indonesia Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dengan alasan mengambil Cincin pernikahan di Toko Emas yang berada di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat;

Menimbang, bahwa setelah sampai di ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat Terdakwa berpura-pura mengajak Slamet Winarsih makan terlebih dahulu di KFC yang ada di Lantai 1 dan ketika sedang memesan makanan di KFC Terdakwa meminta uang kepada Slamet Winarsih sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk membayar kekurangan pemesanan cincin pernikahan dan karena sudah percaya sehingga Slamet Winarsih langsung menyerahkan uang secara tunai kepada Terdakwa sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah);

Menimbang, bahwa setelah menerima uang dari Slamet Winarsih, kemudian Terdakwa berpura-pura meminjam Handphone merek Oppo A3S warna ungu milik Slamet Winarsih untuk menelpon Toko Emas dengan alasan Mahkamah HandphoneAgung milik Terdakwa Republik habis baterainya, padahal yangIndonesia sebenarnya Handphone milik Terdakwa tersebut tidak habis baterainya dan perkataan Terdakwa tersebut akal-akalan saja dengan maksud untuk agar Slamet Winarsih mau menyerahkan HP miliknya yang selanjutnya akan Terdakwa jual;

Menimbang, bahwa dikarenakan sudah berpacaran dan dijanjikan akan dinikahi serta Handphone akan dipakai Terdakwa untuk menghubungi Pemilik Toko Emas, sehingga Slamet Winarsih percaya dan kemudian menyerahkan Handphone miliknya yaitu Handphone merek Oppo A3S warna ungu. Selanjutnya Terdakwa pergi dengan alasan mau menelpon Toko Emas, akan tetapi pada kenyataannya Terdakwa tidak menelpon melainkan Terdakwa kabur dan meninggalkan Slamet Winarsih sendirian di KFC yang berada di Lantai 1 ITC Cempaka Mas Cempaka Putih Jakarta Pusat, setelah itu Terdakwa tidak pernah kembali ke KFC ITC Xempaka Mas Jakarta Pusat dan tidak pernah datang lagi ke rumah kontrakan Slamet Winarsih di Tangerang;

Menimbang, bahwa pada tanggal 21 Agustus 2019 Handphone merek OPPO A3S warna ungu milik Slamet Winarsih tersebut oleh Terdakwa dijual di MahkamahCounter Agung HP yang beralamat di RepublikJL Kramat Islamic Center Jakarta UtaraIndonesia seharga Halaman 28 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Rp.700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan HP berikut uang yang diakui untuk membayar kekurangan pemesanan Cincin tersebut oleh Terdakwa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Terdakwa Mahkamah Agungbersama keluarga; Republik Indonesia Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, telah merugikan korban Slamet Winarsih dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan dalam bentuk barang berupa 1 (satu) unit Handphone merek OPPO A3S warna ungu seharga Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah), dengan total kerugian Slamet Winarsih seluruhnya sejumlah Rp.3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang” telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 378 KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam Mahkamah dakwaanAgung Kesatu; Republik Indonesia Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 29 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti akan ditetapkan sebagaimana tersebut dalam amar putusan;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka Mahkamah Agungperlu dipertimbangkan Republik terlebih dahulu hal yang memberatkan Indonesia dan yang meringankan Terdakwa;

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa telah merugikan Slamet Winarsih sejumlah Rp.3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah);

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa berlaku sopan dipersidangan;

- Terdakwa belum pernah dihukum;

- Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya;

- Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 378 KUHP dan Undang-undang Nomor 8 Tahun Mahkamah 1981Agung tentang Hukum Acara Republik Pidana serta peraturan perundang-undangan Indonesia lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa Ir. JAMES DJADO alias JAMES bin DJUKO DJADO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penipuan”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

5. Menetapkan barang bukti berupa :

1. 1 (satu) sepeda motor merk Honda Vario, warna hitam; Mahkamah DikembalikanAgung kepada Terdakwa Republik; Indonesia Halaman 30 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

2. 1 (satu) buah hp merk Samsung A8;

Dikembalikan kepada Terdakwa;

3. 1 (satu) buah kardus Handphone Oppo A3s;

Mahkamah Agung4. 1 (satu) lembar kwitansi Republik pembelian tertanggal 10 Maret Indonesia 2019;

Dikembalikan kepada saksi korban SLAMET WINARSIH alias WIN

6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-(dua ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Selasa, tanggal 28 Januari 2020 oleh : Taryan Setiawan, S.H.M.H., selaku Hakim Ketua H. Wadji Pramono, S.H., M.H., dan Dra. Susanti Arsi Wibawani, S.H.,M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam persidangar yang terbuka untuk umum oleh Hakm Ketua dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta dibantu oleh Pudji Sumartono, S.H.,M.H. Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dengan dihadiri oleh Buchari Tuasikal, S.H., Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negen Jakarta Pusat dan Terdakwa; Mahkamah Agung Republik Indonesia Hakim Anggota, Hakim Ketua,

H. Wadji Pramono, S.H., M.H. Taryan Setiawan, S.H.,M.H.

Dra. Susanti Arsi Wibawani, S.H.,M.H.

Panitera Pengganti,

Pudji Sumartono, S.H., M.H. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 31 Putusan Nomor 1280/Pid.B/2019/PN.Jkt.Pst

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia