ANALISIS ASPEK NASIONALISME PADA FILM 1911 REVOLUTION (辛亥革命) 《辛亥革命》电影民族主义的分析《Xīnhài gémìng》 diànyǐng mínzú zhǔyì de fēnxī

SKRIPSI

LIANA DEVI SIBARANI

140710052

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahun saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 18 Oktober 2018

Materai 6000

LIANA DEVI SIBARANI 140710052

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANALISIS ASPEK NASIONALISME PADA FILM 1911 REVOLUTION (辛亥革命)

OLEH : LIANA DEVI SIBARANI 140710052

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Aspek Nasionalisme pada Film Xīnhài gémìng (辛亥革命). Latar belakang penelitian ini beranjak dari ketertarikan terhadap karya sastra yang berlatar tentang perjuangan kaum revolusioner untuk mencapai kemerdekaan. Dua hal yang menjadi rumusan masalah penelitian ini yaitu (1) apa saja aspek nasionalisme pada film Xinhai Geming (2) bagaimana faktor yang mempengaruhi nasionalisme pada film Xinhai Geming. Tujuan penelitian ini adalah mencari, mengungkapkan dan mendeskripsikan kedua rumusan masalah tersebut secara utuh dan terperinci. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra menurut Wellek dan Warren dan teori nasionalisme menurut Boyd C Shafer. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Xinhai Geming yang disutradarai oleh dan Jackie Chan yang berdurasi 125 menit dan dirilis oleh Shanghai Film Group pada tanggal 23 September 2011. Hasil dari penelitian ini adalah aspek nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film yang diwakili oleh beberapa potongan kutipan dan adegan yang menunjukkan nasionalisme pada film. Nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat Tionghoa sebagai pengabdian dan semangat juang untuk membangun rakyatnya demi tercapainya misi bangsa.

Kata kunci : Nasionalisme; Sosiologi Sastra; Film Xinhai Geming

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRACT

This research is entitled Analysis of Nationalism Aspects in the Film Xīnhài gémìng (辛亥革命). The background of this study moved from an interest in literary work set against the struggle of the revolutionaries to achieve independence. Two things that formulate the research problem are (1) what are the aspects of nationalism in the film Xinhai Geming (2) how are the factors that influence nationalism in the film Xinhai Geming. The purpose of this research is to find, express and describe the two formulations of the problem in a complete and detailed manner. The research method used in this study is a qualitative descriptive method. The theory used in this study is the theory of literary sociology according to Wellek and Warren and the theory of nationalism according to Boyd C Shafer. The data sources used in this study were the Xinhai Geming film directed by Zhang Li and Jackie Chan which lasted 125 minutes and was released by the Shanghai Film Group on September 23, 2011. The results of this study were aspects of nationalism and factors that influenced nationalism in the film. represented by several quotations and scenes that show nationalism in the film. Nationalism possessed by the Chinese community as devotion and fighting spirit to build its people for the achievement of the nation's mission.

Keywords: nationalism; Sociology of Literature; Xinhai Geming film

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan masa perkuliahan dan tugas akhir berupa skripsi yang berjudul “Analisis Aspek Nasionalisme pada Film Xinhai Geming

( 辛亥革命)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Strata-1 pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

Dari tahap awal penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bpk. Dr. Budi Agustono., M. S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.

2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D. Selaku Ketua Program Studi

Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S. MTCSOL selaku Sekretaris Program Studi

Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Julina, B.A, MTCSOL selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran

untuk membimbing dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. Bapak Rudiansyah, S.S. M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh

kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Mandarin yang berada di Sastra Cina yang telah

mendidik dan membimbing saya selama masa perkuliahan sehingga

saya dapat menyelesaikan studi saya di Sastra Cina.

7. Staf karyawan Program Studi Sastra Cina, yang telah membantu

penulis selama mengikuti perkuliah sampai akhir penulisan skirpsi.

8. Orang tua tercinta, Suprihatin Hutagaol yang telah mendidik dan

membesarkan penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang,

perhatian, dan ketulusan sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan di Perguruan Tinggi ini.

9. Saudara saya, Kak Juli, Kak Maretno, Kak Triana, Kak Santi, Bang

Arbob, yang telah mendukung saya, memberikan semangat, saran dan

membantu urusan finansial agar bisa menyelesaikan skripsi akhir ini.

10. Seluruh mahasiswa Sastra Cina stambuk 2014 dan yang tidak dapat

disebutkan satu per satu, yang selalu ada di saat suka maupun duka,

yang telah banyak membantu dalam memberikan semangat, saran dan

kritik agar bisa bersama-sama menyelesaikan skripsi akhir ini.

11. Seluruh sahabat penulis, Fitry, Tessalonika, Hervina, Fradenika yang

telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Dan untuk teman-teman lainnya yang tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak mendukung dan

memberi masukan kepada penulis.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.

Demikianlah ucapan terimakasih ini saya sampaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Oktober 2018

Liana Devi Sibarani

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...... ii

ABSTRAK...... iii

ABSTRACT...... iv

KATA PENGANTAR...... v

DAFTAR ISI...... viii

DAFTAR GAMBAR...... xi

BAB I PENDAHULUAN...... 1

1.1 Latar Belakang...... 1

1.2 Rumusan Masalah...... 6

1.3 Batasan Masalah...... 6

1.4 Tujuan Masalah...... 6

1.5 Manfaat Masalah...... 7

1.5.1 Manfaat Teoritis...... 7

1.5.1 Manfaat Praktis...... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...... 8

2.1 Konsep...... 8

2.1.1 Film...... 8

2.1.1.1 Unsur-Unsur Pembentukan Film...... 9

2.1.2 Nasionalisme...... 11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.2 Landasan Teori...... 13

2.2.1 Teori Sosiologi Sastra...... 13

2.2.2 Teori Nasionalisme...... 15

2.3 TinjauanPustaka...... 16

BAB III METODE PENELITIAN...... 22

3.1 Data dan Sumber Data...... 22

3.1.1 Sumber Data Primer...... 23

3.1.2 Sumber Data sekunder...... 23

3.3 Metode Pengumpulan Data...... 24

3.4 Metode Analisis Data...... 24

3.5 Metode Penyajian Analisis Data...... 25

BAB IV PEMBAHASAN...... 26

4.1 Aspek Nasionalisme...... 26

4.1.1 Rasa Cinta Tanah Air, Ras dan Bangsa...... 28

4.1.2 Sikap Kesukarelaan Rakyat...... 35

4.1.3 Keinginan Untuk Kemerdekaan...... 42

4.1.4 Dogma Bahwa Individu Hidup Untuk Bangsa...... 50

4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasionalisme...... 55

4.2.1 Faktor Internal...... 56

4.2.2 Faktor Eksternal...... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...... 69

5.1 Kesimpulan...... 69

5.2 Saran...... 70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Daftar Pustaka...... 72

Lampiran...... 75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1...... 30

Gambar 4.1.2...... 32

Gambar 4.1.3...... 34

Gambar 4.1.4...... 36

Gambar 4.1.5...... 39

Gambar 4.1.6...... 41

Gambar 4.1.7...... 43

Gambar 4.1.8...... 45

Gambar 4.1.9...... 47

Gambar 4.1.10...... 48

Gambar 4.1.11...... 51

Gambar 4.1.12...... 53

Gambar 4.2.1...... 57

Gambar 4.2.2...... 59

Gambar 4.2.3...... 60

Gambar 4.2.4...... 62

Gambar 4.2.5...... 64

Gambar 4.2.6...... 65

Gambar 4.2.7...... 67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi (perwujudan) kehidupan manusia, melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (Esten,

1978:9). Karya sastra merupakan hasil karya manusia baik lisan maupun tulisan yang memiliki estetik (keindahan bahasa) yang dominan. Karya sastra dapat memberi kegembiraan dan kepuasan batin dan juga dapat dijadikan sebagai suatu pengalaman untuk berkarya, karena siapapun bisa menuangkan isi hati dan pikiran kedalam sebuah tulisan yang bernilai seni. Karya sastra lahir ditengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala- gejala sosial yang ada di sekitarnya (Pradopo, 2001:61).

Jenis karya sastra dapat berupa drama, cerpen, atau novel. Namun seiring berjalannya waktu sastra pun semakin berkembang dari yang bersifat tekstual hingga yang bersifat visual hal itu disebabkan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Drama, cerpen, novel sekarang sudah dapat dinikmati setelah mengalami perubahan ke bentuk film.

Film merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu (Effendy, 2000:134). Film dibagi menjadi dua unsur yakni, unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan saling berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Dapat dikatakan

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bahwa unsur naratif adalah bahan (materi, cerita) yang akan diolah, sementara unsur sinematik adalah cara atau aspek pembentukan atau pegolahan film

(Prastista, 2008:1).

Film menjelaskan bagaimana cerita dengan menggunakan dialog dan aksi, sehingga mempermudah penonton untuk memahaminya. Umumnya film dijadikan sebagai wahana untuk memberikan hiburan tetapi selain sebagai hiburan, film juga bermanfaat sebagai media pembelajaran. Film dapat dijadikan sebagai pendidikan yang baik dan media visual yang memiliki nilai hiburan, artistik

(seni). Film dengan sastra dan bahasa mempunyai hubungan yaitu sama-sama menyampaikan pesan atau memberikan petunjuk kepada sekelompok manusia untuk dapat bekerja sama dan berkomunikasi satu sama lain dengan baik.

Banyak permasalahan hidup yang dapat dijadikan inspirasi oleh pengarang. Kehidupan yang disampaikan dalam karya sastra tidak dapat terlepas dari realitas kehidupan masyarakat, termasuk permasalahan sosial. Nasionalisme merupakan bagian dari permasalahan sosial, karena menyangkut tentang kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Masalah nasionalisme sering diangkat dalam cerita baik berbentuk novel maupun film, salah satunya film 辛亥革命 (Xinhai Geming). Oleh karena itu, kajian sosiologi sastra yang digunakan dalam mengkaji nasionalisme yang terdapat dalam film ini. Karena sosiologi sastra dapat dipakai untuk mempelajari hubungan atau konflik yang timbul di antara seorang manusia dengan manusia lainnya. Ratna menjelaskan bahwa teori-teori sosiologi yang dapat menopang analisis sosiologi adalah teori- teori yang dapat menjelaskan hakikat fakta-fakta sosial, karya sastra sebagai

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sistem komunikasi khususnya dalam kaitannya dengan aspek-aspek ekstrinsik seperti: kelompok sosial, kelas sosial, stratifikasi sosial, interaksi sosial, konflik sosial, kesadaran sosial, permasalahan sosial, dan sebagainya (Ratna, 2003: 18).

Film 辛亥革命 (Xinhai Geming) merupakan karya Zhang Li dan Jackie

Chan yang menceritakan mengenai kisah perjuangan kaum Nasionalis yang berjuang dari penghapusan kekaisaran dan menggantikannya dengan negara

Republik. Pada saat itu Dinasti Qing dipimpin oleh seorang kaisar yang berusia tujuh tahun, dan ibunya yang kejam yaitu Permaisuri Longyu. Dinasti Qing tidak tergoyahkan selama 250 tahun kepemimpinan Dinasti tersebut.

Film 辛亥革命 (Xinhai Geming) diproduksi oleh Shanghai Film Group dan dirilis pada 23 September 2011 dengan pemeran utama Jackie Chan dan

Winston Chao. Film ini juga menceritakan saat dunia memasuki abad ke 20 yang saat itu negara Tiongkok masih tetap tidak mengalami kemajuan. Rakyat masih tetap hidup dibawah tindasan Dinasti Qing. Setelah sekian lama rakyat akhirnya tidak dapat lagi bersabar. Kesadaran rakyat Tiongkok berawal dari bangkitnya gerakan yang dipelopori oleh Sun Yat Sen. Saat itu juga munculah Huang Xing yang baru saja tiba dari Jepang mempelajari seni perang modern. Saat Huang

Xing melihat negaranya hancur, ia memutuskan untuk mencabut perang dan memimpin serangkaian pemberontakan. Oleh karena itu negara ini dibagi menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, warga kelaparan, dan reformasi politik yang membuat situasi semakin memburuk.

Berdasarkan gambaran cerita pada film 辛亥革命 (Xinhai Geming), penulis menemukan aspek nasionalisme pada film melalui perjuangan yang

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diperankan oleh beberapa tokoh dalam film. Ciri nasionalisme pada film ini yaitu adanya cita-cita untuk bebas, keinginan bersama untuk mendapatkan hidup yang lebih baik lagi atau terlepas dari setiap penindasan, semangat rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

Defenisi mengenai nasionalisme sangat luas dan beragam. Nasionalisme dengan berbagai penampilannya, secara makna kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), nasionalisme berarti paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, sifat kenasionalan dan semakin menjiwai bangsa Indonesia. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara bersama-sama ingin mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.

Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti negara atau bangsa, ditambah akhiran –isme yang berarti (a) suatu sikap ingin mendirikan negara bagi bangsanya sesuai dengan paham/ideologinya, (b) suatu sikap ingin membela tanah air/negara dari penguasaan dan penjajahan bangsa asing (Budiyono, 2007:208)..

Nasionalisme memunculkan adanya gerakan atau sentimen. Sentimen secara psikologi merupakan bentuk ungkapan marah, benci. Sentimen ini memunculkan bentuk gerakan penekan. Nasionalisme tidak lahir dengan sendirinya, tetapi lahir dari suatu respon politik, ideologi terhadap peristiwa yang mendahuluinya, yaitu imperialisme. Ernest Renan menyatakan bahwa nasionalisme merupakan unsur yang dominan dalam kehidupan sosial-politik untuk menyatukan kehendak untuk bersatu. Ernest Renan juga menyebutkan bahwa nasionalisme sebagai le desire d’entre ensemble atau kehendak untuk bersatu. Setiap adanya pergerakan

4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dilakukan oleh kelompok yang dijajah guna membebaskan masyarakat dari penjajahan (Dault, 2005:2).

Unsur penting dalam nasionalisme adalah keyakinan dari suatu kelompok masyarakat pada suatu bangsa. Keyakinan tersebut adalah bahwa ketika berhadapan dengan bangsa lain atau orang/sekelompok lain, bangsa itu harus bebas merdeka, memegang hak-haknya dan menikmati kedaulatannya.

Nasionalisme bukan hanya tentang mempunyai rasa kesamaan kebudayaan tetapi suatu keinginan atau rasa akan sebuah kemerdekaan serta keselamatan dan kehidupan yang layak bagi masyarakat tanpa ada beban dari pihak manapun yang mendominasi.

Penelitian ini memfokuskan pada aspek nasionalisme dengan analisis sosiologi sastra pada film 辛亥革命 (Xinhai Geming). Penulis tertarik melakukan penelitian terhadap film 辛亥革命 (Xinhai Geming) karena film ini cukup lengkap menggambarkan perjuangan para kaum nasionalis yang berjuang demi sebuah kedamaian dan berjuang dalam menghadapi pemimpin yang kurang tepat. Film ini menunjukkan adanya rasa kebersamaan, keadilan, perdamaian dan kesejahteraan akan kehidupan bersama yang menjadi cita-cita dan harapan bersama. Oleh karena itu film ini menunjukkan bahwa rasa nasionalisme oleh para kaum pemuda masih dipegang teguh. Kaum pemuda menampilkan karakter intelektual yang netral dan nasionalisme yang konsisten. Dengan demikian, pemilihan judul film ini adalah

“Analisis Aspek Nasionalisme pada film 辛亥革命 (Xinhai Geming)’’

5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apa saja aspek nasionalisme dalam film Xinhai Geming karya Zhang Li

dan Jackie Chan?

2. Bagaimana faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film Xinhai

Geming karya Zhang Li dan Jackie Chan?

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian dan memberikan arahan yang tepat dalam pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya pembahasan, maka penelitian ini berfokus terhadap aspek nasionalisme pada tokoh Sun Yat Sen, beberapa tokoh yang tergabung dalam kelompok revolusioner. Penulis membatasi masalah dengan mengambil beberapa potongan kutipan dialog yang berhubungan dengan aspek nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film Xinhai Geming karya Zhang Li dan Jackie Chan.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan aspek nasionalisme dalam film Xinhai Geming karya

Zhang Li dan Jackie Chan.

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film Xinhai

Geming karya Zhang Li dan Jackie Chan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis disebut juga sebagai manfaat akademis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang nasionalisme dan keilmuan dalam pengajaran bahasa sastra dan budaya kepada peneliti selanjutnya. Disamping itu juga membantu untuk lebih memahami suatu konsep atau teori dalam disiplin ilmu tentang sosiologi sastra. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan rujukan mengenai nasionalisme pada sebuah film.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan hasil penelitiannya dapat dijadikan sebagai tambahan kepustakaan atau acuan dalam penelitian serta dapat menambah wawasan dalam mengkaji mengenai film, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama (Bahri, 2008:30).

Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.1.1 Film

Film merupakan proses pergerakan kontemporer dari mode sastra tekstual ke mode sastra visual. Film merupakan salah satu hasil karya sastra yang tinggi karena merupakan perpaduan antara seni musik, sastra, rama dan rupa. Film sebagai sumber hiburan dan alat yang ampuh untuk mendidik serta mendoktrinasi para penontonnya. Film merupakan media elektronik paling tua dari pada media lainnya, apalagi film telah berhasil mempertunjukkan gambar-gambar hidup yang seolah-olah memindahkan realitas ke atas layar besar (Liliweri, 1991:153). Teknik perfilman, baik peralatannya maupun pengaturannya telah berhasil menampilkan gambar-gambar yang semakin mendekati kenyataan (Effendy, 2000:207).

Gagasan untuk menciptakan film adalah dari para seniman pelukis.

Dengan ditemukannya cinematography telah minimbulkan gagasan kepada mereka untuk menghidupkan gambar-gambar yang mereka lukis. Dan lukisan itu bisa menimbulkan hal yang lucu dan menarik, karena dapat memegang peran apa

8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA saja yang tidak mungkin diperankan oleh manusia. Salah satu contoh tokoh dalam film kartun dapat dibuat menjadi ajaib, menghilang menjadi besar atau menjadi kecil secara tiba-tiba. (Effendy, 2000: 211-216).

2.1.1.1 Unsur-unsur Pembentuk Film

Film telah banyak menjadi bagian dari hidup manusia, sejak awal abad ke

19 sampai sekarang dan yang akan datang. Film merupakan produk kebudayaan manusia yang dianggap berdampak besar bagi masyarakat. Film juga merupakan bentuk seni, sumber hiburan dan alat yang ampuh untuk mendidik serta mendoktirin para penontonnya. Melalui pengalaman mental dan budaya yang dimilikinya, penonton berperan aktif secara sadar maupun tidak sadar untuk memahami sebuah film (Pratista, 2008:3).

Film dibentuk oleh dua unsur yakni; unsur naratif dan unsur sinematik.

Kedua unsur tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tidak dapat membentuk film jika berdiri sendiri. Dapat dikatakan bahwa unsur naratif adalah bahan atau materi yang akan diolah, sedangkan unsur sinematik adalah cara dan gaya untuk mengolahnya. (Pratista, 2008:1).

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Unsur naratif selalu ada pada film cerita. Setiap cerita memiliki elemen pembentuk cerita berupa tokoh, konflik, lokasi, waktu, dan lain-lain. Secara keseluruhan, elemen- elemen tersebut membentuk unsur naratif. Elemen-elemen tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain, untuk membentuk sebuah

9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA jalinan peristiwa, yang memiliki maksud dan tujuan. Seluruh peristiwa tersebut terikat sebuah aturan, yakni hukum kausalitas (logika sebab akibat).

Dengan adanya unsur naratif, maka film dapat dikaji dalam perspektif sastra karena unsur yang terdapat pada karya sastra seperti novel dan drama memiliki persamaan dengan film. Film dengan novel dan drama memiliki unsur- unsur pembangun (intrinsik) yaitu: tema, cerita, plot/alur cerita, suasana/mood, penokohan, latar/setting, dan gaya bahasa. Film dan karya sastra seperti novel maupun drama merupakan hasil ciptaan manusia melalui imajinasi dan kesadaran yang tinggi antara pengarang dan fenomena yang terjadi dimasyarakat yang dituangkan kembali melalui bahasa (teks naratif). Oleh karena itu, penyebab film maupun karya sastra dapat mempengaruhi dan memberi inspirasi kepada penonton karena adanya beberapa peristiwa yang digambarkan pada film maupun karya sastra terasa benar-benar terjadi di masyarakat (Pratista, 2008:5).

Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentuk film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok, yakni mise-en-scene, sinematografi, penyuntingan atau editing, dan suara. Masing-masing elemen tersebut saling berinteraksi untuk membentuk gaya sinematik yang utuh (Pratista,

2008:7).

a) Mise-en-scene adalah segala hal yang berada di depan kamera. Mise-en-

scene memiliki empat elemen pokok, yaitu setting atau latar, tata cahaya,

kostum dan make up, serta akting dan pergerakan pemain.

b) Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan film, serta hubungan

antara kamera dengan obyek yang diambil.

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA c) Penyuntingan atau editing, yaitu transisi sebuah gambar (shot) kegambar

lainnya.

d) Suara, yaitu segala hal dalm film yang mampu kita tangkap melalui indera

pendengaran.

2.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata nation (bangsa). Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara atau kesadaran keanggotaan/warga negara yang secara potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsanya. Nasionalisme merupakan suatu paham yang mengutamakan persatuan dan kebebasan bangsa. Nasionalisme memuat beberapa prinsip yaitu: kesatuan, kebebasan, kesamaan, kepribadian, dan prestasi.

Gerakan politik nasionalisme biasanya menjadi sarana untuk mendapatkan kembali harga diri etnik sebagai modal dasar membangun sebuah negara berdasarkan kesamaan budaya. Semangat kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawan sosial, semangat rela berkorban dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.

Rupert Emerson (dalam Dault, 2005:2) mendefinisikan nasionalisme sebagai komunitas orang-orang yang merasa bahwa mereka bersatu atas dasar elemen-elemen penting yang mendalam dari warisan bersama dan bahwa mereka memiliki takdir bersama menuju masa depan.

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Makna Nasionalisme :

1. Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi harus

diserahkan pada negara.

2. Suatu perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai

tumpah darah.

3. Suatu proses pembentukan atau pertumbuhan bangsa-bangsa.

4. Suatu bahasa dan simbolisme bangsa.

5. Suatu gerakan sosial dan politik demi kepentingan bangsa.

Selain itu, pada dasarnya nasionalisme yang muncul di negara-negara yang memilki tujuan nasionalisme sebagai berikut :

1. Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat

nasional melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela

berkorban.

2. Menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebihan) dari warga

negara (individu dan kelompok).

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara atas kesadaran keanggotaan warga negara yang secara bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa.

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.2 Landasan Teori

Teori sering disebut paradigma penelitian (Moleong, 1989:45). Teori adalah seperangkat proposisi yang terintegrasi secara sintaksis dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan, atau menjelaskan fenomena. Teori juga tidak dapat dilepaskan dari fakta atau data. Teori juga berfungsi sebagai alat untuk memecahkan masalah. Oleh karena fakta atau data harus jelas dan aktual. Penulis mampu melakukan pemilihan jenis variabel yang jelas, tepat, dan akurat meneliti sebuah karya sastra diperlukan pendekatan. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra.

2.2.1 Teori Sosiologi Sastra

Menurut Culler (Pradopo 2001 :41) Analisis sastra adalah ikhtiar untuk menangkap atau mengungkapkan makna yang terkandung dalam teks sastra.

Pemahaman terhadap teks sastra harus memperhatikan unsur-unsur struktur yang membentuk dan menentukan sistem makna

Sosiologi sastra merupakan pengetahuan tentang sifat dan perkembangan masyarakat atau mengenai karya sastra para kritikus dan sejarawan yang terutama mengungkapkan pengarang yang dipengaruhi oleh status lapisan masyarakat tempat ia berasal, ideologi politik dan sosialnya, kondisi ekonomi serta khalayak yang ditujunya (KBBI, 2010). (Damono, 1978:6) berpendapat bahwa definisi sosilogi sastra sebagai telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat. Sosiologi sastra berhubungan dengan masyarakat dalam menciptakan

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA karya sastra tentunya tidak lepas dari pengaruh budaya tempat karya sastra dilahirkan.

Menurut Wellek dan Warren (dalam Damono, 1978:3) mengatakan bahwa hubungan sastra erat kaitannya dengan masyarakat. Sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat. Sastra mencerminkan dan mengekspresikan kehidupan pengarang, sastra dapat mengekspresikan pengalaman dan pandangan tentang hidup.

Wellek dan Warren (dalam Damono, 1978:3), mengklasifikasikan masalah-masalah sosiologi sastra, yang intinya adalah sebagai berikut:

1. Sosiologi pengarang yang mempermasalahkan status politik, ideologi

sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil karya

sastra tersebut.

2. Sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan isi karya itu sendiri, dan

yang menjadi pokok penelaahannya adalah hal apa yang tersirat dalam

karya sastra tersebut dan apa yang menjadi tujuannya.

3. Sosiologi sastra yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial

suatu karya sastra.

Menurut Wellek dan Warren (dalam Damono, 1978 :10), biasanya masalah seputar “sastra dan masyarakat” bersifat sempit dan eksternal. Pernyataan yang ditampilkannya biasanya mengenai hubungan sastra dan situasi sosial tertentu, sistem ekonomi, sosial, dan politik.

(Damono, 1978:8) perbedaan yang ada antara sosiologi dan sastra adalah sosiologi melakukan analisis ilmiah yang objektif, sedangkan karya sastra

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menyusup menembus permukaan kehidupan sosial dan menunjukkan cara-cara manusia mengahayati masyarakat dengan perasaanya. Masalah pokok sosiologi sastra adalah karya sastra itu sendiri, sebagai aktifitas kreatif dengan ciri yang berbeda-beda (Ratna, 2003:8).

Dalam konteks penelitian ini akan menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang berhubungan dengan karya sastra itu sendiri. Penulis akan mengkaji isi karya sastra serta hal-hal yang menjadi permasalahan dalam karya sastra yang berkaitan dengan nasionalisme.

2.2.2 Toeri Nasionalisme

Rupert Emerson (dalam Dault, 2005:2) mendefinisikan nasionalisme sebagai komunitas orang-orang yang merasa bersatu atas dasar elemen-elemen penting yang mendalam dari warisan bersama dan bahwa mereka memiliki takdir bersama menuju masa depan.

Menurut Boyd C Shafer (dalam Adisusilo, 2008:5-6), Nasionalisme adalah paham terhadap bangsa dan negara tempat bernaung. Beberapa makna nasionalisme, yaitu:

1. Nasionalisme adalah rasa cinta pada tanah air, ras, bangsa, atau budaya

yang sama.

2. Nasionalisme adalah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial

yang kabur, yang kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai

bangsa (sikap kesukarelaan rakyat atau anggota masyarakat kepada

pemerintah atau yang dianggap berkuasa).

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Nasionalisme adalah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,

keselamatan, dan prestise bangsa.

4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya

hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Menurut Boyd C Shafer (dalam Adisusilo 2008:7), Nasionalisme di atas berkembang secara terus menerus hingga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Keinginan untuk bersatu dan berhasil dalam menyatukan wilayah dan

rakyat dengan melakukan sikap rela berkorban demi keutuhan bangsa dan

negara.

2) Perluasan serta perubahan kekuasaan negara kebangsaan.

3) Pertumbuhan dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam hidup

berbangsa dan bernegara.

4) Menjaga nama baik bangsa sendiri dan ikut turut serta membela bangsa

dari berbagai ancaman.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian yang berkaitan dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca.

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Film Xinhai Geming dirilis pada tahun 2011 yang memfokuskan pada analisis aspek nasionalisme pada umumnya sudah ada yang meneliti. Berikut penulis akan memaparkan penelitian-penelitian dan buku yang mendukung penelitian ini.

Ceng Kong, Hu YinYin (曾空,胡银银)(2017)湖北大学 , 马克思

主义学院 (Hubei Daxue, Ma ke si zhuyi xue yuan) dalam jurnalnya berjudul“论

孙中山在辛亥革命中的作用、贡献和地位研究”.Penelitian ini membantu penulis untuk mengetahui secara lebih banyak kontribusi Sun Yat Sen untuk

Revolusi Cina. Selain itu juga menambah referensi tentang film Xinhai Geming.

Olivia Siti Larasati, (2015) Universitas Muhammadiyah dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Nasionalisme dalam Novel Soekarno Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H.Kajian Sosiologi sastra dan implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA”. Penelitian ini sangat membantu penulis yang berkaitan tentang pengertian karya sastra dan juga melihat aspek nasionalismenya. Adapun perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian ini menjelaskan bagaimana implementasi nasionalisme itu sebagai bahan ajar sastra di SMA.

Yasir Ichwan, (2014) Universitas Sumatera Utara dalam skripsinya yang berjudul “Nasionalisme dalam Novel 5 cm. Karya Donny Dhirgantoro: Analisis

Strukturalisme”. Penelitian ini sangat membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini karena memiliki kesamaan dalam judul. Penelitian ini memberikan gambaran terhadap penulis dalam pengerjaan skripsi ini untuk mencari nasionalisme yang terdapat pada film. Adapun perbedaan penelitian tersebut

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan teori strukturalisme sedangkan penelitian penulis menggunakan teori sosiologi sastra..

Triwardono Argo Rekmo, (2013) Yayasan Takaranita dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel Perempuan Jogja Karya

Achmad Munif (Kajian Sosiologi sastra). Penelitian ini sangat membantu penulis dalam pengerjaan skripsi, Penelitian ini memberikan gambaran kepada penulis tentang bagaimana menganalisis karya sastra menggunakan analisis sosiologi sastra. Adapun perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana gambaran masyarakat serta faktor sosial dengan menggunakan analisis sosiologi sastra sedangkan penelitian penulis menjelaskan tentang aspek nasionalisme pada film.

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III METODE PENELITIAN

Dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode untuk menentukan langkah kerja sehingga akan terbentuk sebuah karya tulis yang baik. Untuk mendukung kegiatan penulisan proposal ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Artinya yang dikumpulkan bukan data angka-angka melainkan data tersebut deskriptif penelitian yang berdasarkan pada pengamatan peneliti, catatan pribadi peneliti, dan dokumen lainnya pada objek penelitian

(Aminuddin, 2000:23).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, perkataan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007:6).

3.1 Data dan Sumber Data

Data penelitian ini aspek nasionalisme yang terdapat dalam film Xinhai

Geming. Sumber data juga merupakan tempat ditemukannya data-data yang ditulis. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber data primer dan sumber data sekunder.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.1.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data utama yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian. Sumber data primer yang digunakan penulis pada penelitian ini berupa sumber data berupa kutipan atau scene yang terdapat dalam film Xinhai Geming.

Secara rinci Film Xinhai Geming dipaparkan di bawah ini:

. Judul Film :1911 Revolution (辛亥革命)

. Sutradara : Jackie Chan, Zhang Li

. Produser : Wang Zhebin

. Penulis :Wang Xingdong, Chen Baoguan

. Durasi :125 Menit

. Tahun : 2011

. Produksi : Shanghai Film Group

. Tanggal Rilis : 23 September 2011

3.1.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder sebagai sumber data tambahan atau pelengkap dari data primer yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian. Sumber data sekunder yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa dokumen tertulis seperti jurnal, skripsi serta buku-buku yang relevan dengan penelitian.

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan studi kepustakaan (Library Research) yaitu membaca buku-buku yang berhubungan dengan karya sastra dan pengetahuan tentang perfilman lainnya.

Selain memanfaatkan literature juga dengan teknologi internet yang bisa membantu pengumpulan data yang berhubungan dengan materi penelitian ini.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1. Menonton film berulang-ulang untuk menganalisis aspek nasisonalisme

dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme yang terdapat dalam film

Xinhai Geming.

2. Melakukan teknik simak dan mencatat yang tujuannya untuk menemukan

aspek nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam

film Xinhai Geming dan menentukan waktu (timer) setiap adegan dalam

film. Teknik simak dan catat lebih dikenal dengan istilah teknik pustaka

(Subroto, 1992:42).

3. Mendokumentasikan setiap adegan yang berhubungan dengan aspek

nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film

Xinhai Geming.

3.3 Metode Analisis Data

Analisis data dalam hal penelitian sangat penting untuk menganalisis aspek nasionalisme pada film. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif yaitu

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA data-data yang diperoleh, dianalisis, dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi.

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul dengan cara sebagai berikut:

1. Menentukan aspek nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi

nasionalisme dalam film Xinhai Geming.

2. Secara bertahap, data yang telah didapat kemudian diklasifikasikan sesuai

rumusan masalah, diperiksa keakuratan data dan kelayakan data.

3. Kemudian menganalisis data menggunakan teori sosilogi sastra dan

metode kualitatif deskriptif.

4. Menyimpulkan data yang sudah diklasifikasikan.

3.4 Metode Penyajian Analisis Data

Metode penyajian hasil analisis data ada dua macam, yaitu bersifat informal dan bersifat formal (Sudaryanto, 1993:144). Dalam penelitian ini digunakan metode penyajian hasil data secara informal. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi dan teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993:145).

Hasil analisis data akan berwujud berupa penjelasan yang berkaitan dengan adanya aspek nasionalisme pada film Xinhai Geming baik dalam bentuk percakapan, maupun perbuatan. Penjelasan tersebut akan berbentuk uraian yang berwujud kalimat-kalimat yang dilengkapi dengan dialog secara rinci dan tepat selain itu uraian berupa gambar untuk lebih meyakinkan dan dapat dipahami secara jelas adanya aspek nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film Xinhai Geming.

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menganalisis tentang aspek nasionalisme pada film Xinhai

Geming. Film ini menceritakan perjuangan kaum Nasionalis pimpinan Sun Yat

Sen, tokoh yang berada dibalik terbentuknya Republik Rakyat Cina. Film Xinhai

Geming dianalisis berdasarkan pendekatan teori sosiologi sastra dan teori nasionalisme. Pada film ini, tokoh utama Sun Yat Sen banyak menunjukkan sisi nasionalisme baik dari perbuatan dan perkataan kemudian ditambah beberapa tokoh lain sebagai pendukung sisi nasionalisme pada film.

4.1 Aspek Nasionalisme Pada Film Xinhai Geming

Berikut ini akan dipaparkan hasil analisis aspek nasionalisme pada film

Xinhai Geming. Penulis menggunakan makna nasionalisme Boyd C. Shafer.

Nasionalisme adalah paham terhadap bangsa dan negara tempat bernaung.

(Adisusilo, 2008: 5-6) beberapa makna nasionalisme, yaitu:

1. Nasionalisme adalah rasa cinta pada tanah air, ras, bangsa, atau budaya

yang sama.

2. Nasionalisme adalah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial

yang kabur, yang kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut

sebagai bangsa (sikap kesukarelaan rakyat atau anggota masyarakat

kepada pemerintah atau yang dianggap berkuasa).

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Nasionalisme adalah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,

keselamatan.

4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya

hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Dalam film ini, dapat juga diambil sebuah pengertian nasionalisme yaitu bahwa nasionalisme merupakan suatu keinginan atau rasa akan sebuah kemerdekaan politik, keselamatan dan kehidupan yang layak bagi masyarakat tanpa ada beban dari pihak manapun yang mendominasi.

Film Xinhai Geming ini menceritakan tentang kisah revolusi Cina dari penghapusan kekaisaran dan menggantikannya dengan negara Republik. Bermula dari kemelaratan yang ada di Cina membuat muncul pemberontakan yang ingin menggulingkan kekaisaran karena dinilai tidak berhasil menangani kekurangan dan malah melakukan korupsi. Revolusi dimulai dari tahun 1911 dimana pemuda- pemuda yang berpendidikan berkumpul dan melakukan pemberontakan.

Tahun 1911 dikabarkan bahwa pihak pemberontak kalah dan banyak berjatuhan korban-korban. Tidak sampai disitu Sun Yat Sen mencoba mengumpulkan uang dari orang Cina yang merantau ke negeri orang untuk membeli senjata untuk melawan kekaisaran. Kekaisaran sungguh kuat saat itu dan mereka juga didukung oleh Inggris dimana Inggris juga ingin kota Hong Kong dan juga Macau. Maka dari itu di Cina juga selain untuk menurunkan kekaisaran juga membersihkan politik yang kotor yang ada di dalamnya saat itu.

Sun Yat Sen juga tidak henti-hentinya berjuang agar ia memperoleh pinjaman dari bank 4 dunia. Ia juga menjelaskan kondisi politik atau konflik yang

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ada di negaranya tersebut. Sementara itu perintah kekaisaran yaitu untuk membunuh Sun Yat Sen tidak dilakukan oleh duta besar Cina yang di Amerika dan malahan ia bunuh diri. Film yang di Sutradarai oleh Jackie Chen memang sangat memberi gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di negara Cina dan revolusi untuk menghentikan kekaisaran dan merubahnya menjadi negara

Republik.

Berikut merupakan Aspek Nasionalisme pada film Xinhai Geming menurut Boyd C Shafer.

4.1.1 Rasa Cinta tanah air, ras, dan bangsa

Rasa cinta tanah air, ras dan bangsa merupakan suatu sikap yang mementingkan kebangsaan di atas segalanya. Seseorang yang memiliki rasa nasionalisme tinggi akan lebih memahami dan menghargai nilai-nilai kebangsaan dan semangat kebangsaan yang tinggi. Cinta tanah air mengandung unsur kasih sayang terhadap tanah air, dimana rasa cinta itu menimbulkan keinginan untuk menjaga, melindungi dan membela dari semua ancaman, Boyd C Shafer (dalam

Adisusilo, 2008:7). Oleh karena itu, tanah air juga merupakan sebuah kebanggan, rasa memiliki, rasa menghargai, menghormati dan loyalitas sehingga menimbulkan keinginan untuk merawat dan membela tanah air. Perilaku cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya memelihara persatuan, menjaga nama baik bangsa sendiri, dan menghargai setiap kekayaan alam bangsa sendiri.

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam film ini penulis menemukan beberapa kutipan yang menunjukkan adanya rasa cinta tanah air, ras dan bangsa yang ditunjukkan oleh beberapa tokoh seperti Sun Yat Sen dan Huang Xing.

Data 1

Pada bagian film menit ke 00:58:40–00:58:58 diceritakan saat Sun Yat

Sen sedang berada di Eropa untuk meyakinkan Bankir Eropa agar tidak memberikan pinjaman kepada Dinasti Qing. Sun Yat Sen menjawab pertanyaan dari salah satu Bankir Eropa tentang masa depan Cina yang menurut Sun Yat Sen masih memiliki kesempatan untuk hidup lebih baik dengan Sumber daya yang melimpah. Hal ini terlihat pada kutipan dialog sebagai berikut :

德国银行代表 : 看来你对中目的前景很悲观。 孙中山 :不, 恰恰相反我很乐观。一个新的国家就要诞生。 我们将会有绵延万里的铁路将会有很多的银行还有 蕴藏丰富的矿山。

Déguó yínháng dàibiǎo : Kàn lái nǐ duì zhōng mùdì qiánjǐng hěn bēiguān. Sūnzhōngshān : Bù, qiàqià xiāngfǎn wǒ hěn lèguān. Yīgè xīn de guójiā jiù yào dànshēng. Wǒ men jiāng huì yǒu miányán wànlǐ de tiělù jiāng huì yǒu hěnduō de yínháng hái yǒu yùncáng fēngfù de kuàngshān.

Bankir Jerman : “Tampaknya anda cukup pesimis tentang masa depan di Cina” Sun Yat Sen : “Tidak, saya tidak. Sebaliknya, visi saya tentang Cina baru sangat positif. Saya melihat begitu banyaknya tumpukan sumber daya alam, aku melihat ribuan bank menyediakan modal baru, aku melihat segunung rel kereta api menghubungkan semua komunitas modern”.

(Xinhai Geming : 00:58:40–00:58:58)

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.1

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas terlihat bahwa tokoh Sun Yat Sen sedang memuji, kagum dan bangga serta berusaha untuk menjaga nama baik tanah air Cina. Selain itu juga Sun Yat Sen percaya akan masa depan Cina yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan pada kutipan “不, 恰恰相反我很乐观。一个新的国

家就要诞生。我们将会有绵延万里的铁路将会有很多的银行还有蕴藏丰富的

矿山,” yang berarti “Tidak, saya tidak. Sebaliknya, visi saya tentang Cina baru sangat positif. Saya melihat begitu banyaknya tumpukan sumber daya alam, aku melihat ribuan bank menyediakan modal baru, aku melihat segunung rel kereta api menghubungkan semua komunitas modern”. Pernyataan Sun Yat Sen tersebut dapat dimaknai sebagai salah satu bentuk dari rasa cinta tanah air yaitu memuji atau adanya rasa kebanggaan akan bangsanya sendiri. Melalui kutipan itu juga menunjukkan adanya rasa memiliki dan rasa percaya yang dimiliki oleh Sun Yat

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sen pada negaranya yang terlihat dari pernyataannya bahwa ia tidak pesimis akan masa depan Cina. Kekayaan yang dimiliki negara Cina diyakini dapat menghasilkan pundi-pundi uang. Walaupun beberapa perwakilan dari setiap bankir Eropa tidak percaya dengan ucapan Sun Yat Sen dan ditambah lagi ucapan dari Menteri Dinasti Qing yang tinggal di luar negeri menyudutkan kaum

Revolusioner namun secara perlahan Sun Yat Sen mampu meyakinkan bankir

Eropa dengan kepercayaan dirinya dengan memuji dan menaikkan martabat bangsa Cina dihadapan orang luar negeri.

Sikap Sun Yat Sen yang memuji dan bangga akan bangsanya berkaitan dengan ciri-ciri nasionalisme menurut Boyd C. Shafer yaitu menjaga nama baik bangsa sendiri. Hal itu terlihat ketika tokoh Sun Yat Sen memuji bangsa Cina serta bangga akan bangsa Cina yang memiliki kekayaan sumber daya alam.

Kepercayaan diri Sun Yat Sen membuatnya semakin bersemangat untuk membuat revolusi Cina berhasil agar kekayaan alam yang dimiliki Cina dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan.

Data 2

Pada bagian film menit ke 01:54:20 – 01:54:28 diceritakan saat Sun Yat

Sen sudah tidak lagi menjadi Presiden, ia mengeluarkan pernyataan tentang revolusi dan kesiapannya untuk melawan serta membela bangsanya dari pemerintahan monarki yang jika suatu saat akan kembali menyengsarakan masyarakat Cina. Hal tersebut terlihat pada kutipan sebagai berikut:

孙中山 :革命是让社会进步的理念从此深入人心。人们懂得了 敢有帝制自为者天下共击之。

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sūnzhōngshān : Gémìng shì ràng shèhuì jìnbù de lǐniàn cóngcǐ shēnrù rénxīn. Rénmen dǒngdéliǎo gǎn yǒu dìzhì zì wéi zhě tiānxià gòng jī zhī。

Sun Yat Sen : Revolusi memungkinkan sistem Republik untuk mencapai rakyat. Orang-orang akan memahami bahwa kami akan melawan siapapun yang berani mendukung Monarki.

(Xinhai Geming : 01:54:20 – 01:54:28)

Gambar 4.1.2

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan kecintaan Sun Yat Sen terhadap Bangsa Cina. Cinta tanah air muncul akibat adanya perasaan mencintai dari warga negara untuk negaranya yang sedia mengabdi, melindungi tanah airnya dari segala ancaman, gangguan. Kecintaan Sun Yat Sen didukung oleh kata melawan. Bahwa ia akan siap melawan orang yang mendukung sistem monarki.

Dimana sistem monarki memberikan kesengsaraan, tidak adanya kedamaian serta kehidupan yang layak bagi masyarakat. Kata melawan tersebut dapat dimaknai sebagai rasa cinta tanah air dari Sun Yat Sen yang menimbulkan keinginannya untuk menjaga dan membela Cina dari setiap ancaman dan merawat serta

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA melindungi apa yang menjadi hak milik Cina. Dalam hal ini wujud cinta tanah air dari Sun Yat Sen merupakan salah satu cara membantu mewujudkan kedamaian bangsanya sendiri.

Sikap Sun Yat Sen yang siap melawan apapun yang mengganggu kenyamanan serta kedamaian bangsanya sendiri berkaitan dengan ciri-ciri nasionalisme Boyd C. Shafer yaitu ikut serta membela bangsa dari berbagai ancaman. Sun Yat Sen tidak akan terima jika bangsanya dijajah oleh orang lain walaupun saat itu ia sudah tidak lagi menjadi Presiden tetapi kesiapannya tersebut tetap secara konsisten ia miliki. Oleh karena itu, Sun yat Sen selalu siap jika terjadi sesuatu yang mengancam bangsanya sendiri.

Data 3

Ketika Huang Xing menjadi pemimpin perang di Wuchang, ia membawa bendera sambil menunggang kuda yang berarti tanda semangat dan adanya keberanian serta percaya diri akan suatu kemenangan dalam mengahadapi peperangan. Terdapat pada menit 00:48:34 Huang Xing digambarkan sedang bersiap untuk bertempur. Nasionalisme cinta tanah air dapat disimbolkan dengan simbol-simbol negara salah satunya bendera.

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.3

(Xinhai Geming: 00:48:34)

Analisa

Gambar diatas merupakan tokoh Huang Xing yang sedang berada dalam scene menunggang kuda sekaligus membawa bendera yang berkibar. Gambar tersebut menunjukkan bahwa Huang Xing yang merujuk pada rasa nasionalisme dan kebanggaannya terhadap tanah air serta adanya semangat yang menggebu- gebu untuk melawan Dinasti Qing. Cinta tanah air yang ditunjukkan Huang Xing tersebut dapat dimaknai dengan menghormati simbol-simbol negara salah satunya bendera. Huang Xing dengan semangatnya ingin menunjukkan kecintaan terhadap bangsanya dengan bertempur dan menjadi seorang pemimpin untuk melawan

Dinasti Qing. Bendera digambarkan sebagai salah satu simbol nasionalisme untuk mengekspresikan, mewakili serta menggambarkan keadaan nasionalisme Huang

Xing yang masih erat disiratkan dengan suatu simbol. Dan simbol tersebut masih dianggap penting dan dihargai oleh masyarakat. Pada dasarnya rasa nasionalisme

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tersebut bukan hanya terletak pada bendera yang dikibarkan oleh Huang Xing tetapi nasionalisme lebih berarti adanya keinginan untuk dapat melakukan sesuatu seperti menjaga, mengharumkan serta melindungi bangsanya dari berbagai serangan. Dan melalui bendera tersebut Huang Xing menunjukkan sikapnya ingin menjaga bangsanya.

Berdasarkan analisis data mengenai nasionalisme berdasarkan makna cinta tanah air, ras dan bangsa yang direpresentasikan oleh tokoh Sun Yat Sen dan

Huang Xing, ditemukan adanya aspek nasionalisme dalam diri tokoh Sun Yat Sen sebagai pemimpin kaum Revolusioner dan Huang Xing sebagai pemimpin perang.

Sebagai pemimpin Sun Yat Sen memiliki tanggung jawab yang cukup besar dengan melakukan berbagai cara untuk menyukseskan revolusi. Sun Yat Sen berusaha untuk meyakinkan bankir Eropa untuk tidak memberikan pinjaman terhadap Dinasti Qing. Kemudian Huang Xing yang sebagai pemimpin perang memiliki tanggung jawab juga untuk memenangkan perang, sehingga ia menerima resiko jika ia harus mati dalam perang.

4.1.2 Kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang- kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa.

Menurut Boyd C Shafer (dalam Adisusilo, 2008:7) merupakan penafsiran mengenai makna nasionalisme ini adalah sikap kesukarelaan rakyat atau anggota masyarakat kepada pemerintah atau yang dianggap berkuasa dalam menyukseskan dan meraih cita-cita bangsa. Bentuk sukarela ini dapat berupa ikut serta dalam perjuangan yang dapat mengorbankan nyawa maupun harta.

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Data1

Pada bagian film menit ke 00:01:48 – 00:02:00 diceritakan ketika Qiu jin anggota revolusioner perempuan yang akan menjalani hukuman mati karena dianggap pemberontak atau seorang pengkhianat oleh Dinasti Qing. Qiu jin adalah perempuan pertama yang akan menjalani hukuman mati demi revolusi.

Hukuman yang akan dijalankannya termasuk bentuk kesukarelaannya sebagai anggota revolusioner. Hal tersebut terlihat pada kutipan sebagai berikut:

秋瑾 :我此番赴死是为革命。中国 f 妇女还没有为革命流过血。当 从我秋瑾始。纵使世人并不尽知革命为何。竟让我狠心抛 弃子。

Qiū jǐn : Wǒ cǐ fān fù sǐ shì wèi gémìng. Zhōngguó f fùnǚ hái méiyǒu wéi gémìng liúguò xuè. Dāng cóng wǒ qiū jǐn shǐ. Zòngshǐ shìrén bìng bù jìn zhī gémìng wèihé. Jìng ràng wǒ hěnxīn pāo qì zi.

Qiu Jin : Kematianku adalah demi revolusi. Perempuan Cina masih belum pernah menumpahkan darah demi revolusi. Jadi dimulai dari kematianku. Meskipun harus mati juga tidak mengerti untuk apa demi revolusi. Meskipun saya begitu kejam meninggalkan keluarga dan anak-anak”.

(Xinhai Geming: 00:01:48 – 00:02:00)

Gambar 4.1.4

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas terlihat bahawa adanya rasa kesukarelaan seorang wanita yang bernama Qiu Jin (kaum Revolusioner) demi tercapainya kehidupan yang lebih damai. Hal ini dapat terlihat pada dialog “我此

番赴死是为革命” yang berarti kematianku adalah demi revolusi. Qiu Jin melalui kerelaannya dihukum mati mencerminkan pengorbanan untuk dapat meraih cita- cita bangsa yaitu untuk mengembalikan martabat bangsa, memberikan kembali keluarga yang layak serta kedamaian. Dibalik kerelaannya ada yang harus dikorbankan yaitu keluarga, ia bersedia meninggalkan kedua anaknya. Qiu Jin melakukan perbuatan mulia bukan berarti tanpa rasa takut tetapi ia harus melakukan pengorbanan demi kebahagiaan dan kedamaian orang banyak. Dengan demikian dapat dijelaskan tindakan Qiu Jin yang tergabung menjadi anggota revolusioner menunjukkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Cina. Sebagai anggota revolusioner, Qiu Jin bermaksud untuk ikut melakukan perlawanan terhadap Dinasti Qing namun hal tersebut diketahui oleh Dinasti Qing dan akhirnya harus dihukum mati. Dengan cara itula ia ingin membela serta mengembalikan bangsanya yang telah dirusak oleh kekuasaan Dinasti Qing.

Sikap Qiu Jin yang rela menghilangkan nyawanya demi revolusi berkaitan dengan ciri nasionalisme menurut Boyd C Shafer yaitu adanya keinginan untuk bersatu dan berhasil dalam menyatukan wilayah dan rakyat dengan melakukan sikap rela berkorban demi keutuhan bangsa dan negara. Qiu Jin menerima hukuman mati untuk bangsanya. Qiu Jin menujukkan sikap rela berkorbannya demi sebuah perubahan tidak perduli resiko yang diterimanya yaitu ia harus

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA meninggalkan anaknya demi kebahagiaan seluruh anak di Cina. Perbuatan Qiu Jin merupakan suatu sikap untuk melakukan sesuatu atas dasar kemauan sendiri tanpa ada peraturan yang mewajibkannya untuk melakukan maupun mematuhinya.

Data 2

Pada bagian film menit ke 00:23:36 dan 00:23:40 diceritakan pemberontakan pertama di Guangzhou yang dilakukan oleh para pemuda yang tergabung menjadi anggota revolusioner dan dipimpin oleh Huang Xing mengalami kegagalan. Lin Jue Min salah anggota revolusioner tertangkap saat melakukan pemberontakan Guangzhou oleh Gubernur Zhang Mingqi dan saat itu juga dilakukan pengintrogasian kepada Lin Jue Min. Gubernur Zhang Mingqi berusaha memberikan tawaran agar Lin Jue Min keluar dari anggota revolusioner namun Lin Jue Min menolak dan memilih mati bersama teman-temannya. Hal tersebut dapat dilihat pada dialog sebagai berikut:

张鸣岐 : 林觉民,本官意对你法外。 林觉民 :不必了。我们一同举事一同赴死我不能例外。

Zhangmingqi : Lín Jué Mín, běn guān yì duì nǐ fǎ wài . Línjuémín : Bùbìle. Wǒmen yītóng jǔshì yītóng fù sǐ wǒ bùnéng lìwài.

Zhang Mingji : Lin Jue Min, Saya akan memberikan grasi. Lin Jue Min : Tidak perlu, kawan-kawan saya dan saya berjuang bersama- sama, kita akan mati bersama. Saya juga tidak terkecuali.

(Xinhai Geming: 00:23:36 dan 00:23:40)

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.5

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog di atas bermakna bahwa Lin Jue Min rela berkorban demi negara yang ditempatinya. Bentuk kesukarelaannya tidak jauh berbeda dengan Qiu Jin yaitu mengorbankan nyawa dan keluarga yang saat itu juga ia akan menjadi seorang ayah. Bentuk kesukarelaannya ditunjukkan melalui keikutsertaan Lin Jue Min dalam pemberontakan Guangzhou. Dan pengorbanannya ditunjukkan ketika Gubernur Zhang Mingqi melakukan sebuah tawaran untuk tidak bergabung dengan revolusioner, Lin Jue Min memilih mati bersama dengan teman-temannya. Hal ini terlihat pada kutipan dialog “不必了。

我们一同举事一同赴死我不能例外” yang berarti “Tidak perlu, kawan-kawan saya dan saya berjuang bersama-sama, kita akan mati bersama. Saya juga tidak terkecuali”. Hal tersebut menunjukkan adanya sikap rela berkorban pada diri Lin

Jue Min dan solidaritas terhadap kaum revolusioner yang telah mati. Rela berkorban merupakan perbuatan memberikan untuk menyatakan bakti yang

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA didasarkan atas kesadaran moral yang tulus dan ikhlas (Adisusilo 2008 : 6). Hal itu dapat dilihat dari keikhlasan Lin Jue Min untuk ikut mati. Namun, ia bisa saja menerima tawaran dari Gubernur agar selamat akan tetapi ia memilih mati bersama teman-temannya.

Data 3

Pada bagian film menit ke 00:17:34 – 00:17:40 diceritakan ketika Sun Yat

Sen selesai memberikan pidato di hadapan orang Cina di San Fransisco, Situ

Meitang menemui Sun Yat Sen dan memberikan sejumlah uang untuk membantu revolusi. Situ Meitang memberikan bantuan hasil penjualan rumah leluhurnya.

Rumah tersebut merupakan harta satu-satunya yang ia miliki di Cina. Hal tersebut dapat dilihat pada dialog sebagai berikut:

司徒美堂 :这三十万美金是我致公堂的捐赠。不瞒你逸仙,这是 我致公堂变卖组祖屋换来的。

Sītú měi táng : Zhè sānshí wàn měijīn shì wǒ zhì gōngtáng de juānzèng. Bù mán nǐ yì xiān, zhè shì wǒ zhì gōngtáng biànmài zǔ zǔ wū huàn lái de.

Situ Meitang : Ini 30.000 US dolar adalah harta saya yang terakhir. Sejujurnya, uang ini diperoleh dari hasil menjual rumah leluhur.

(Xinhai Geming : 00:17:34 – 00:17:40)

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.6

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas terlihat bahwa adanya kerelaan Situ meitang memberikan bantuan sejuamlah uang demi keberhasilan revolusi, demi terciptanya Cina yang damai. Adanya harapan yang diberikan Situ Meitang kepada Sun Yat Sen untuk menyukseskan revolusi. Hal itu dapat terlihat pada kutipan “这三十万美金是我致公堂的捐赠。不瞒你逸仙,这是我致公堂变卖

组祖屋 换来 的” yang berarti “Ini 30.000 US dolar adalah harta saya yang terakhir. Sejujurnya, uang ini diperoleh dari hasil menjual rumah leluhur”.

Kutipan tersebut dapat dimaknai bahwa adanya pengorbanan Situ Meitang untuk keberhasilan revolusi melalui sejumlah uang yang ia berikan kepada Sun Yat Sen.

Uang itu merupakan hasil penjualan satu-satunya rumah leluhur yang tersisa. Situ

Meitang mengorbankan rumahnya demi tercapainya cita-cita revolusi. Karena saat itu kaum Revolusioner sedang membutuhkan dana untuk memperkuat kekuasaan mereka melawan Dinasti Qing. Bentuk pengorbanan bukan hanya berupa nyawa,

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pikiran, perasaan tetapi juga berupa harta benda. Pengorbanan Situ Meitang memberikan uangnya bersifat kebaktian yang tidak mengandung pamrih melainkan didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas.

Berdasarkan analisis data mengenai nasionalisme berdasarkan sikap kesukarelaan yang direpresentasikan oleh anggota Revolusioner yaitu Qiu Jin, Lin

Jue Min dan Situ Meitang, ditemukan adanya aspek nasionalisme dalam diri ketiga tokoh tersebut. Sejak awal tergabung menjadi anggota Revolusioner, mereka mungkin telah menyadari resikonya yaitu mati, meninggalkan keluarga mereka. Namun, hal tersebut tidak membuat mereka takut, mereka merasa bahwa sikap yang dilakukan merupakan tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dalam suatu negara.

4.1.3. Suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan.

Pengambaran oleh pengarang terlihat dari naratif yang dilakukan. Data berupa dialog yang mendominasi nasionalisme. Dari dialog yang ada dapat disimpulkan secara tersirat terdapat usaha atau keinginan untuk kemerdekaan.

Keinginan akan kemerdekaan, keselamatan merupakan kesempatan untuk membangun bangsa menjadi lebih baik, dapat terbebas dari penjajah. Bebas dari penjajahan merupakan hal yang sangat penting. Itu merupakan penegasan untuk berhak menentukan nasib negara, tidak ada yang mengatur tidak ada yang menggangu hak untuk hidup bahagia. Oleh karena itu setiap manusia memiliki keinginan untuk merdeka saat mereka dijajah.

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Data 1

Pada bagian film menit ke 00:02:08-00:02:17, diceritakan ketika Qiu Jin akan melakukan hukuman mati. Qiu jin menjelaskan keinginannya untuk Cina yang lebih damai melalui kematiannya. Melalui pengorbanannya tersebut dia berharap revolusi dapat tercapai agar kehidupan masyarakat di Cina kembali damai, bahagia tanpa penindasan dari pemerintahan yang monarki. Qiu Jin berharap revolusi dapat berjalan dengan sukses agar dapat membangun kembali negara yang telah dirusak oleh Dinasti Qing. Hal tersebut dapat terlihat pada kutipan sebagai berikut:

秋瑾 : 我此 番赴死正为回答革命所为何事。革命是为给天下人造一 个风雨不侵的家。 给孩子一个宁静温和的世界。

Qiū jǐn : Wǒ cǐ fān fù sǐ zhèng wèi huídá gémìng suǒ wéi hé shì. Gémìng shì wèi gěi tiānxià rénzào yī gè fēngyǔ bùqīn de jiā. Gěi háizi yīgè níngjìng wēnhé de shìjiè.

Qiu Jin : Kematianku bukti untuk menjawab pertanyaan untuk apa melakukan revolusi. Revolusi untuk rakyat dunia agar bisa membangun kembali keluarga yang layak bagi mereka, memberikan anak-anak dunia yang damai dan kehangatan.”

(Xinhai Geming : 00:02:08-00:02:17)

Gambar 4.1.7

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan adanya keinginan akan kemerdekaan atau keselamatan dari Qiu Jin terhadap bangsa Cina. Ia berharap melalui kematiannya akan menciptakan kemerdekaan serta keselamatan dan kehidupan yang layak bagi Bangsa Cina. Hal tersebut dapat terlihat dari kutipan,

“革命是为给天下人造一个风雨不侵的家。 给孩子一个宁静温和的世界

”yang berarti Revolusi untuk rakyat dunia agar bisa membangun kembali keluarga yang layak bagi mereka, memberikan anak-anak dunia yang damai dan kehangatan.” Dapat dimaknai bahwa melalui kematiannya, Qiu Jin ingin adanya perubahan bagi rakyat Cina. Pengorbanan yang dilakukan Qiu Jin bukanlah rasa tanpa takut tetapi karena keinginannya untuk menyelamatkan masyarakat Cina.

Qiu Jin berkorban nyawa demi kebahagiaan dan ia juga sadar bahwa setiap manusia memiliki hak untuk selamat, terbebas dari penjajah sehingga ia melakukan pengorbanan nyawa. Ia berharap melalui kematiannya masyarakat

Cina bisa mendapatkan kembali kehidupan yang layak yang damai serta keselamatan. Keinginan Qiu Jin hanya untuk terbebas dari belenggu, kekuasaan dan aturan penjajah. Jika Revolusi berhasil maka dapat dinikmati rasa kebebasan untuk mendapatkan hak dalam melakukan sesuatu di negara sendiri.

Data 2

Pada bagian film menit ke 00:30:24-00:30:30 diceritakan ketika Sun Yat

Sen sedang berada di San Fransisco tepatnya di kediaman Homer Lee. Saat itu

Homer Lee penasaran tentang revolusi Cina kemudian Sun Yat Sen menjelaskan

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan dengan tegas mengatakan kesiapannya untuk mengubah Cina menjadi negara yang damai. Hal tersebut terlihat pada kutipan sebagai berikut:

孙中山 :现在,我不接受,我不承认,我不同意,我要改变,我 要革命。

Sūnzhōngshān : Xiànzài, wǒ bù jiēshòu, wǒ bù chéngrèn, wǒ bù tóngyì, wǒ yào gǎibiàn, wǒ yào gémìng.

Sun Yat Sen : Sekarang aku tidak bisa menerimanya. Saya ingin mengubahnya, saya ingin sebuah revolusi”.

(Xinhai Geming : 00:30:24-00:30:30)

Gambar 4.1.8

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas bermakna bahwa Sun Yat Sen ingin adanya suatu perubahan, tidak adanya kesengsaraan tetapi yang ada kedamaian, keselamatan melalui revolusi. Sun Yat Sen tidak sabar lagi melihat bangsanya menderita dibawah ancaman imperialisme asing dan feodalisme kerajaan yang pada saat itu juga negara Cina sedang berada di ambang perpecahan. Hal ini dapat

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dilihat dari kutipan “现在,我不接受,我不承认,我不同意,我要改变,我

要革命” yang berarti “Sekarang aku tidak bisa menerimanya. Saya ingin mengubahnya, saya ingin sebuah revolusi”. Sun Yat Sen dengan tegas mengatakan ketidak sabarannya dengan pemerintahan Dinasti Qing sekaligus menginginkan revolusi Cina. Sun Yat Sen menujukkan keinginannya untuk mengubah nasib masyarakat Cina yang telah lama ditindas oleh Dinasti Qing, sehingga ia melakukan berbagai cara untuk melawan dan meruntuhkan kekuasaan

Dinasti Qing. Hal ini terlihat sisi nasionalisme sangat melekat pada tokoh Sun Yat

Sen yang ingin adanya suatu kemerdekaan, perubahan dalam bangsanya.

Data 3

Pada bagian film menit ke 00:58:22 diceritakan ketika Sun Yat Sen sedang meyakinkan bankir Eropa, dan melakukan sedikit perdebatan dengan Menteri

Dinasti Qing yang berada di luar negeri. Sun Yat Sen mengatakan keinginannya melengserkan Dinasti Qing yang dianggap sangat merugikan dan menyulitkan rakyat. Keinginan untuk melengserkan Dinasti Qing itu bermaksud untuk memerdekakan warga dari penjajahan Dinasti Qing. Hal tersebut terlihat pada kutipan sebagai berikut:

孙中山 :我们要推翻你们的朝廷。

Sūnzhōngshān : Wǒmen yào tuīfān nǐmen de cháotíng.

Sun Yat Sen : Kami ingin melengserkan kerajaan kamu.

(Xinhai Geming : 00:58:22)

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.9

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas menjelaskan keinginan Sun Yat Sen melengserkan Dinasti Qing melalui revolusi yang ia pelopori. Terlihat dari kutipan, “我们要推翻你们的朝廷” yang berarti “Kami ingin melengserkan kerajaan kamu”. Kutipan tersebut dapat dimaknai sebagai salah satu keinginan

Sun Yat Sen untuk memerdekakan masyarakat Cina dengan melengserkan kekuasaan Dinasti Qing. Karena Dinasti Qing tidak memberikan kedamaian kepada rakyat Cina, Dinasti Qing juga tidak memberikan ruang untuk masyarakat menuntut haknya sebagai anggota masyarakat. Dinasti Qing melakukan perbuatan-perbuatan licik untuk menguntungkan kekuasaan mereka. Oleh karena itu melalui revolusi itula Sun Yat Sen ingin membebaskan masyarakat dari sistem pemerintahan monarki. Jika kekuasaan Dinasti Qing runtuh, secara otomatis kehidupan masyarakat akan lebih baik dan damai.

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Data 4

Pada bagian film menit ke 1:32:24-1:32:26 diceritakan ketika Sun Yat Sen terpilih menjadi Presiden Cina pertama dan mengikrarkan janjinya sebagai

Presiden. Isi janjinya tentang keinginannya terhadap bangsa Cina agar semakin kuat dan menjadi negara yang damai dan lebih baik untuk semua rakyat. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut:

孙中山 :倾覆满清专制政府,巩固中华民国,图谋民生幸福。

Sūnzhōngshān : Qīngfù mǎn qīng zhuānzhì zhèngfǔ, gǒnggù zhōnghuá mínguó, túmóu mínshēng xìngfú.

Sun Yat Sen : Saya berjanji untuk menggulingkan Dinasti Qing, memperkuat Republik Cina membina kehidupan yang lebih baik untuk semua.

(Xinhai Geming : 1:32:24-1:32:26)

Gambar 4.1.10

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan saat Sun Yat Sen terpilih menjadi Presiden pertama setelah keberhasilan dalam pemberontakan Wuchang.

Sun Yat Sen membacakan janji yang telah disusunnya dihadapan perwakilan dari

17 provinsi yang telah sepakat untuk membentuk pemerintahan sementara. Isi dari janji Sun Yat Sen yaitu “倾覆满清专制政府,巩固中华民国,图谋民生幸福

”. yang berarti “Saya berjanji untuk menggulingkan Dinasti Qing, memperkuat

Republik Cina membina kehidupan yang lebih baik untuk semua”. Dari pembacaan janji tersebut dapat dimaknai bahwa Sun Yat Sen mewakili masyarakat Cina terkhusus Cina bagian Selatan untuk menyamakan misi untuk meruntuhkan Dinasti Qing. Isi janji tersebut menunjukkan adanya rasa keinginan untuk Cina yang lebih baik serta mendapatkan keselamatan dan kemerdekaan dengan menggulingkan kekuasaan Dinasti Qing. Keinginan untuk menjadikan

Cina yang lebih baik dituangkan Sun Yat Sen dalam janjinya tersebut.

Sikap Sun Yat Sen dan Qiu Jin yang menginginkan kemerdekaan, keselamatan berkaitan dengan ciri nasionalisme Boyd C Shafer yaitu adanya keinginan untuk bersatu dan berhasil dalam menyatukan wilayah dan rakyat dengan melakukan sikap rela berkorban demi keutuhan bangsa dan negara. Sun

Yat Sen dan Qiu Jin memiliki harapan yang sama untuk menyukseskan revolusi.

Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai bentuk pengorbanan demi tercapainya revolusi.

Berdasarkan analisis data mengenai nasionalisme dapat dimaknai sebagai suatu keinginan akan kemerdekaan dan keselamatan yang direpresentasikan oleh

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tokoh Sun Yat Sen dan Qiu Jin, ditemukan adanya aspek nasionalisme dalam diri tokoh Sun Yat Sen sebagai pemimpin kaum Revolusioner dan Qiu Jin sebagai anggota kaum Revolusioner. Sebagai pemimpin Sun Yat Sen memiliki tanggung jawab yang cukup besar dengan melakukan berbagai cara untuk menyukseskan revolusi. Kemudian Qiu Jin yang sebagai anggota kaum Revolusioner memiliki keinginan untuk mencapai Cina yang damai, mendapatkan keselamatan dan terbebas dari penindasan Dinasti Qing.

4.1.4. Dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Sun Yat Sen dan tokoh-tokoh revolusioner menunjukkan nasionalisme dengan berjuang dengan sukarela untuk kemerdekaan negara yang waktu itu mengalami kesengsaraan selama 2000 tahun dibawah kekuasaan Dinasti Qing walau harus bertaruh nyawa. Reaksi rakyat yang digambarkan pada film mengenai hal ini dapat dilihat pada kutipan:

Data 1

Pada bagian film menit ke 00:15:20-00:15:39 terlihat ketika Sun Yat Sen melalukan pidato di luar negeri di depan orang Cina yang berada di luar negeri.

Sun Yat Sen menyatakakan tentang bentuk pengabdian para pemuda yang meninggal saat ikut dalam aksi pemberontakan. Mereka tidak takut akan bahaya dan tidak menghargai keluarga yang telah mereka tinggal. Mereka begitu berani semua itu hanya karena sebuah kata kepercayaan. Pidato Sun Yat Sen itu untuk

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menumbuhkan rasa kesadaran untuk mengerti tujuan dibalik sebuah revolusi yaitu untuk kebahagiaan dan mendapatkan kembali martabat bagi bangsa Cina.

孙中山 :这些死去的年轻人有的才华横溢。有的家境优越。有的新 婚燕尔。他们何以不惜身家性命,不计成败利害。甘死如 饴。只因信仰二字。

Sūnzhōngshān : Zhèxiē sǐqù de niánqīng rén yǒu de cáihuáhéngyì. Yǒu de jiājìng yōuyuè. Yǒu de xīnhūn yàn'ěr. Tāmen héyǐ bùxī shēnjiā xìngmìng, bùjì chéngbài lìhài. Gān sǐ rú yí. Zhǐ yīn xìnyǎng èr zì.

Sun Yat Sen : Para pemuda yang meninggal ada yang memiliki bakat yang besar. Ada yang memiliki keluarga yang baik. Ada yang baru saja menikah. Mereka mengapa tidak menghargai keluarga mereka? Tidak peduli bahaya. Begitu berani berkorban. Mereka rela berkorban hanya karena sebuah kata kepercayaan”.

(Xinhai Geming : 00:15:20-00:15:39)

Gambar 4.1.11

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan bahwa Sun Yat Sen berusaha meyakinkan masyarakat Cina untuk sadar bahwa mereka hidup dibawah penindasan Dinasti Qing dan para pemuda sedang berjuang untuk meruntuhkan

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kekuasaan Dinasti Qing. Sun Yat Sen menyatakakan bahwa bentuk pengabdian para pemuda yang meninggal saat ikut dalam aksi pemberontakan tidak takut akan bahaya dan tidak menghargai keluarga mereka yang ditinggal. Hal tersebut terlihat pada kalimat kutipan “这些死去的年轻人有的才华横溢。有的家境优越。有

的新婚燕尔。他们何以不惜身家性命,不计成败利害。甘死如饴。只因信仰

二字” yang berarti “Para pemuda yang meninggal ada yang memiliki bakat yang besar. Ada yang memiliki keluarga yang baik. Ada yang baru saja menikah.

Mereka mengapa tidak menghargai keluarga mereka? Tidak peduli bahaya. Begitu berani berkorban. Mereka rela berkorban hanya karena sebuah kata kepercayaan”.

Kutipan tersebut dapat dimaknai bahwa para pemuda berjuang hanya demi keberadaan yaitu Negara Cina sendiri. Perbuatan tanpa pamrih yang dilakukan oleh pemuda yang tergabung pada revolusioner menunjukkan bahwa mereka menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Mereka bahkan tetap bertahan dan rela mati dalam pemberontakan, lalu meninggalkan keluarga untuk ikut melakukan pemberontakan. Sikap para pemuda ini mencerminkan sikap seorang pahlawan sejati yang tidak takut mati dan tidak takut bahaya. Pahlawan sejati akan berjuang demi bangsa dan negara tanpa mengharapkan imbalan. Bentuk nasionalisme pada data ini ditunjukkan oleh perjuangan kaum pemuda yang berjuang demi bangsanya tetapi disampaikan oleh

Sun Yat Sen sebagai salah satu cara untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat Cina yang minim akan kepedulian sesama.

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Data 2

Pada bagian film menit ke 1:32:27-1:32:34 diceritakan ketika Sun Yat Sen membacakan janji setalah terpilih menjadi seorang Presiden. Salah satu isi janjinya yaitu berjanji akan melayani negara sampai hegemoni Dinasti Qing tumbang. Hal tersebut terlihat pada kutipan sebagai berikut:

孙中山 :此国民之公意文实遵之以忠于国为众服务至专制政府 既到国内无变乱。

Sūnzhōngshān : Cǐ guómín zhī gōng yì wén shí zūn zhī yǐ zhōngyú guó wèi zhòng fúwù zhì zhuānzhì zhèngfǔ jì dào guónèi wú biànluàn.

Sun Yat Sen : Ini aku berjanji kepada orang-orang. Aku akan mengikuti mereka. Aku akan melayani negara dengan Iman, aku akan melayani semua orang sampai hegemoni Dinasti Qing ditumbangkan.

(Xinhai Geming : 1:32:27-1:32:34)

Gambar 4.1.12 Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas dapat dimakna bahwa bentuk nasionalisme dari Sun Yat Sen yang ditandai pada kutipan “此国民之公意文实

遵之以忠于国为众服务至专制政府既到国内无变乱”yang berarti “Ini aku

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berjanji kepada orang-orang. Aku akan mengikuti mereka. Aku akan melayani negara dengan Iman, aku akan melayani semua orang sampai hegemoni Dinasti

Qing ditumbangkan”. Kutipan tersebut dapat dimaknai bahwa Sun Yat Sen akan lebih mementingkan kehidupan bangsa dan masyarakatnya. Melalui janjinya tersebut ia akan siap melayani negara dan berjuang sampai Dinasti Qing mundur.

Sun Yat Sen jelas menunjukkan nasionalismenya sebagai masyarakat bahwa ia hidup, mati dan berjuang untuk bangsanya agar menjadi bangsa yang damai. Sun

Yat Sen bersedia mempertahakan dan turut memajukan Negara serta menjaga nama baik bangsanya.

Sikap Sun Yat Sen yang menjelaskan bahwa Sun Yat Sen akan mengikuti dan melayani masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan ciri nasionalisme menurut Boyd C Shafer yaitu Pertumbuhan dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan analisis data mengenai nasionalisme berdasarkan makna bahwa individu hanya hidup untuk bangsanya yang direpresentasikan oleh tokoh

Sun Yat Sen, ditemukan adanya aspek nasionalisme dalam diri tokoh Sun Yat

Sen. Sebagai pemimpin Sun Yat Sen memiliki tanggung jawab yang cukup besar dengan melakukan berbagai cara untuk menyukseskan revolusi. Sun yat Sen berusaha mengajarkan masyarakat Cina untuk sadar dan turut ambil bagian untuk membantu menyukseskan revolusi.

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.2 Faktor-Faktor Nasionalisme

Wellek dan Warren (dalam Damono, 1978:3), biasanya membahas seputar

“sastra dan masyarakat”. Pernyataan yang ditampilkannya biasanya mengenai hubungan sastra dan situasi sosial tertentu, sistem ekonomi, sosial, dan politik.

Dalam konteks penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang berhubungan dengan karya sastra itu sendiri.Oleh karena itu, penulis mengkaji isi karya sastra serta hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam karya sastra yang berhubungan dengan faktor nasionalisme. Karena nasionalisme mempelajari hubungan atau konflik yang timbul dari seorang manusia denga manusia lainnya yang biasanya berhubungan tentang situasi sosial, ekonomi maupun politik dalam suatu negara.

Cina merupakan negara yang memiliki sejarah cukup tua. Negara ini diperintah oleh berbagai dinasti. Kepala pemerintahannya disebut kaisar. Salah satu dinasti asing yang pernah menguasai Cina adalah dinasti Qing yang berasal dari Mancuria. Nasionalisme Cina terjadi setelah rakyat kecewa terhadap penguasa Dinasti Qing yang dinilai bukan dinasti keturunan Cina. Kebencian itu semakin memuncak karena kaisar dinilai lemah dan tidak bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Cina akibat penjajahan bnagsa Eropa, AS dan Jepang.

Akhirnya revolusipun pecah. Adapun faktor nasionalisme terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam negeri dan faktor eksternal merupakan faktor yang bersalah dari luar negeri.

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.2.1 Faktor Internal

Faktor internal adalah kondisi di dalam negeri yang mempengaruhi munculnya kesadaran nasional Cina.

1. Penyelewengan dan kelemahan Dinasti Qing

Dinasti Qing merupakan pemerintahan asing, karena bangsa Qing bukan penduduk asli Cina. Maka tidak mengherankan jika rakyat Cina merasakan penderitaan. Melihat keburukan-keburukan atau penyelewengan Dinasti Qing mereka para masyarakat Cina bergerak untuk melawan dan membebaskan diri dari cengkraman Dinasti Qing.

Adapun penyelewengan Dinasti Qing yaitu melakukan korupsi dan pemborosan yang merajelela.

Data 1

Pada bagian film menit ke 00:23:13-00:23:19 ketika Lin Jue Min (anggota

Revolusioner) tertangkap saat melakukan pemberontakan di GuangZhou. Lin Jue

Min menjelaskan sedikit penyelewengan yang dilakukan Dinasti Qing terhadap

Cina.

林觉民 : 朝廷把香港割给了英国,把台湾割给了日本。这是朝 廷该干的事? 这样的朝廷留有何用?

Línjuémín : Cháotíng bǎ xiānggǎng gē gěile yīngguó, bǎ táiwān gē gěile rìběn. Zhè shì cháo tíng gāi gàn de shì? Zhèyàng de cháotíng liú yǒu hé yòng?

Lin Jue Min : Kerajaan memberikan Hongkong ke Inggris, ke Jepang. Itu adalah pekerjaan yang bagus dari kerajaan? Qing. Kerajaan seperti ini apa gunanya untuk dipertahankan?

(Xinhai Geming : 00:23:13-00:23:19)

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.2.1

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan bagaimana kerja buruk dari kerajaan Qing. Terlihat dari kutipan “朝廷把香港割给了英国,把台湾割给

了日本。这是朝廷该干的事 ? 这 样 的 朝 廷 留 有 何 用 ? ” yang berarti

“Kerajaan memberikan Hongkong ke Inggris, Taiwan ke Jepang. Itu adalah pekerjaan yang bagus dari kerajaan Qing? Kerajaan seperti ini apa gunanya untuk dipertahankan?” . Hal tersebut dapat dimaknai bahwa dinasti menjual kedaulatan negara sendiri untuk mendapatkan keuntungan sendiri dan mengakibatkan kerugian dari masyarakat Cina. Masyarakat diperbudak dan Dinasti Qing sendiri yang menikmati. Hal tersebut memberikan kesadaran dalam bentuk penyelewengan Dinasti Qing, karena masyarakat Cina tidak mau berdiam diri sehingga melakukan berbagai bentuk perlawan untuk meruntuhkan Dinasti Qing.

Oleh karena itu, bentuk kerja buruk dari Dinasti Qing yang diceritakan dalam film merupakan salah satu konflik atau permasalahan yang berhubungan dengan situasi politik yang terdapat di negara Cina.

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Data 2

Pada bagian film menit ke 00:57:43-00:58:08 terlihat ketika Sun Yat Sen sedang berkumpul dengan bankir Eropa dan meyakinkan bankir Eropa untuk tidak memberikan pinjamannya terhadap Dinasti Qing. Sun Yat Sen menjelaskan kebohongan Dinasti Qing tentang pinjaman yang mereka minta dari bankir Eropa.

孙中山 :尊敬的德国代表,每一颗射向我们革命者的子弹是你 们扣动了扳 机,清廷向人民抢是你们在提供了弹。 法国银行代表 :我想您一定误会了据我听知这笔钱是用来修 铁路的。 孙中山 :用于者杀人民并听到革命者的炮火回击时。他会改变 想法的。

Sūnzhōngshān : Zūnjìng de déguó dàibiǎo, měi yī kē shè xiàng wǒmen gémìng zhě de zǐdàn shì nǐ men kòu dòngle bānjī, qīng tíng xiàng rénmín qiǎng shì nǐmen zài tígōng le dàn

Fàguó yínháng dàibiǎo : Wǒ xiǎng nín yīdìng wùhuìle jù wǒ tīng zhī zhè bǐ qián shì yòng lái xiū tiělù de. Sūnzhōngshān : Yòng yú zhě shā rénmín bìng tīng dào gémìng zhě de pàohuǒ huíjí shí. Tā huì gǎibiàn xiǎngfǎ de.

Sun Yat Sen : Yang terhormat Delegasi Jerman, setiap kali Pemerintah Qing menembakkan senjatanya pada kami, uang anda yang menekan pelatuknya. Pemerintah Qing akan membeli senjata dengan pinjaman anda, tidak ada yang lain. Delegasi Bankir Prancis : Mungkin anda salah paham, menurut pemahaman saya, pinjaman ini dimaksudkan untuk membantu membangun kembali rel kereta api. Sun Yat Sen : Uang itu digunakan untuk menghancurkan revolusi Cina, dia akan berubah pikiran.

(Xinhai Geming : 00:57:43-00:58:08)

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.2.2

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas dijelaskan bahwa adanya kebohongan dari Pemerintahan Cina kepada bankir Eropa untuk mendapatkan pinjaman. Hal itu dapat dilihat dari kutipan “我想您一定误会了据我听知这笔钱是用来修 铁

路的” yang berarti “Mungkin anda salah paham, menurut pemahaman saya, pinjaman ini dimaksudkan untuk membantu membangun kembali rel kereta api”.

Pemerintah Qing meyakinkan bankir Eropa dengan mengatakan uang itu akan mereka pakai untuk membantu pembangunan rel kereta api. Akan tetapi kenyataan yang terjadi mereka memakai uang untuk memperkuat kekuasaan mereka, membeli senjata dan menghancurkan revolusi Cina. Karena pada saat itu kondisi Dinasti Qing semakin memburuk, senjata mereka hampir habis oleh karena itu mereka melakukan pinjaman untuk membeli persenjataan mereka. Dan jika mereka tidak bisa membayar, mereka akan menggadaikan rel kereta apinya.

Oleh karena itu, bentuk kebohongan atau keserakahan dari Dinasti Qing yang

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diceritakan dalam film merupakan salah satu konflik atau permasalahan yang berhubungan dengan situasi ekonomi yang terdapat di negara Cina.

Data 3

Pada bagian film menit ke 00:58:32-00:58:38 ketika Sun Yat Sen meyakinkan bankir Eropa, Sun Yat Sen menjelaskan bahwa kondisi Dinasti Qing saat itu sudah memburuk.

孙中山 :清政府就像一个得了绝症的病人。绝望的恳求你们的 帮助。这笔 贷款只能暂时复位他们的心里。但是他们 的命运已经注定了。

Sūnzhōngshān : Qīng zhèngfǔ jiù xiàng yīgè déliǎo juézhèng de bìngrén. Juéwàng de kěnqiú nǐmen de bāngzhù. Zhè bǐ dàikuǎn zhǐ néng zhànshí fùwèi tāmen de xīnlǐ. Dànshì tāmen de mìngyùn yǐjīng zhùdìngle.

Sun Yat Sen : Pemerintah Qing adalah seperti seorang pasien didiagnosa kena kanker dan kredit anda seperti pil gula, itu hanya akan membuatnya merasa lebih baik, tetapi nasib telah ditentukan.

(Xinhai Geming : 00:58:32-00:58:38)

Gambar 4.2.3

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisa

Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan kondisi Dinasti Qing yang semakin lemah. Hal ini terlihat dari kutipan “清政府就像一个得了绝症的病人

。绝望的恳求你们的 帮助。这笔贷款只能暂时复位他们的心里。但是他们

的命运已经注定了”.yang berarti “Pemerintah Qing adalah seperti seorang pasien didiagnosa kena kanker dan kredit anda seperti pil gula, itu hanya akan membuatnya merasa lebih baik, tetapi nasib telah ditentukan”. Akibat dari kondisi

Qing saat itu kaum revolusioner mengambilm kesempatan untuk meruntuhkan kekuasaan Dinasti Qing. Oleh karena itu, kondisi Dinasti Qing yang diceritakan dalam film merupakan salah satu konflik atau permasalahan yang berhubungan dengan situasi sosial ekonomi yang terdapat di negara Cina.

2. Kesengsaraan rakyat Cina

Pada waktu itu penduduk Cina mengalami pertumbuhan yang sangat banyak dan sangat pesat, yaitu lebih dari 400 juta jiwa. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran karena terbatasnya lapangan pekerjaan. Selain itu juga terjadi masalah kekurangan pangan karena pertumbuhan penduduk yang tidak diikuti oleh pertumbuhan pangan. Beberapa kutipan yang menunjukkan bahwa adanya kesengsaraan di Cina yaitu:

Data 1

Pada bagian menit ke 00:02:23-00:02:25 ketika Qiu Jin akan menjalankan hukuman mati, Qiu jin menjelaskan sedikit tentang bagaimana nasib rakyat Cina ketika di bawah kekuasaan Dinasti Qing.

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 秋瑾 :纵使这些被奴役久了的人们早已麻木。不知宁静温和为何物。

Qiū jǐn : Zòngshǐ zhèxiē bèi núyì jiǔle de rénmen zǎoyǐ mámù. Bùzhī níngjìng wēnhé wèihé wù.

Qiu Jin : Mereka adalah anak-anak yang telah lama hidup dalam perbudakan. Tidak tahu kedamaian itu seperti apa.

(Xinhai Geming : 00:02:23-00:02:25)

Gambar 4.2.4

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog di atas menunjukkan bahwa rakyat Cina sudah lama mengalami perbudakan terlihat dari kutipan “纵使这些被奴役久了的人们

早已麻木。不知宁静温和为何物” yang berarti “mereka adalah anak-anak yang telah lama hidup dalam perbudakan. Tidak tahu kedamaian itu seperti apa”.

Rakyat Cina menderita di bawah ancaman imperialisme asing dan feodalisme kerajaan. Bahkan Negara Cina sudah diambang perpecahan. Oleh karena itu, Qiu jin seorang perempuan pertama anggota revolusioner akan menjalankan hukuman mati demi kehidupan yang lebih damai untuk rakyat Cina. Melihat kehidupan di

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cina sangat sulit, membuat para pemuda tergabung kepada revolusioner untuk melakukan perjuangan bersama-sama. Oleh karena itu, bentuk dari nasib masyarakat Cina yang diceritakan dalam film merupakan salah satu konflik atau permasalahan yang berhubungan dengan situasi sosial yang terdapat di negara

Cina.

Data 2

Pada bagian film menit ke 00:15:56-00:16:07 Sun Yet Sen saat berada di san Fransisco melakukan pidato dihapadan orang Cina yang tinggal disana. Sun

Yat Sen berusaha meyakinkan sekaligus menyadarkan kondisi negara Cina saat itu. Sun Yat Sen memberikan gambaran bagaimana nasib rakyat Cina.

孙中山 :多少苦难和屈辱这是因为咱们面孔背后的国家早已腐朽不 堪羸弱不堪因苦不堪。咱们中国人就这样任人歧视被人觊 觎由人宰割。

Sūnzhōngshān : Duōshǎo kǔnàn hé qūrǔ zhè shì yīnwèi zánmen miànkǒng bèihòu de guójiā zǎoyǐ fǔxiǔ bù kān léiruò bùkān yīn kǔ bùkān. Zánmen zhōngguó rén jiù zhèyàng rèn rén qíshì bèi rén jì yú yóu rén zǎigē.

Sun Yat Sen : Berapa banyak penderitaan dan penghinaan. Ini karena negara dibalik wajah kita sudah membusuk, sangat lemah, sangat miskin. Begitulah kita orang Cina selalu dilecehkan orang lain, dihina orang, negara kita dijajah.

(Xinhai Geming : 00:15:56-00:16:07)

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.2.5

Analisa

Berdasarkan kutipan dialog di atas menjelaskan bagaimana kesengsaraan rakyat Cina. Mereka dihina, dianiaya, dilecehkan, diperbudak oleh Dinasti Qing.

Pernyataan Sun Yat Sen ketika berpidato jelas menunjukkan bahwa masyarakat

Cina saat itu sangat lemah, sangat terpuruk karena kekuasaan Dinasti Qing.

Perbuatan dari Dinasti Qing tersebut telah membuat melemahnya mental dari masyarakat Cina dan lebih bersikap rela akan kekuasaan Dinasti Qing. Tetapi Sun

Yat Sen dan beberapa kaum revolusioner yang lain tidak mau berdiam diri dan berupaya serta mengorbankan nyawa demi sebuah perubahan. Oleh karena itu, bentuk kesengsaraan masyarakat Cina yang diceritakan dalam film merupakan salah satu konflik atau permasalahan yang berhubungan dengan situasi sosial yang terdapat di negara Cina.

3. Kesadaran bangsa Cina

Kesadaran bangsa Cina bermula ketika adanya kekacauan di Cina yang dapat terlihat dari peperangan yang kemudian diakhiri perjanjian yang merugikan

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pihak Cina. Bangsa Cina sadar bahwa melalui perbuatan Dinasti Qing telah menindas dan menyengsarakan masyarakat Cina.

Data 1

Pada bagian film menit ke 00:53:04-00:53:17 saat Dinasti Qing meminta

Wang Zhaoming salah satu anggota revolusioner yang dipenjara dan telah dibebaskan kemudian ia datang menemui Gubernur Zhang Mingqi dan menjelaskan alasan dari pemberontakan yang dilakukan Sun Yat Sen sebagai pelopor berdirinya revolusioner.

汪精卫 :我们想建立共和对于中国而言封建意识积毒太深只要 皇帝寸在就不可能彻底推翻旧的制度政治革命打破军 权。 Wāngjīngwèi : Wǒmen xiǎng jiànlì gònghé duìyú zhōngguó ér yán fēngjiàn yìshí jī dú tài shēn zhǐyào huángdì cùn zài jiù bù kěnéng chèdǐ tuīfān jiù de zhìdù zhèngzhì gémìng dǎpò jūn quán.

Wang jingwei : Kami ingin mendirikan Republik. Bagi rakyat Cina. Feodalisme telah menindas Cina begitu lama, selama ada kaisar kita tidak dapat melepaskan diri dari sistem lama. Revolusi harus menggulingkan kaisar dan sistem kekaisaran.

(Xinhai Geming : 00:53:04-00:53:17)

Gambar 4.2.6

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan bahwa masyarakat telah sadar atas perlakuan dari Dinasti Qing yang memperbudak masyarakat sehingga mereka ingin melakukan pemberontakan terlihat dari kutipan “我们想建立共和

对于中国而言封建意识积毒太深只要皇帝寸在就不可能彻底推翻旧的制度政

治 革 命 打 破 军权 .” Yang berarti “Kami ingin mendirikan Republik. Bagi rakyat Cina. Feodalisme telah menindas Cina begitu lama, selama ada kaisar kita tidak dapat melepaskan diri dari sistem lama. Revolusi harus menggulingkan kaisar dan sistem kekaisaran. Melalui kesadaran masyarakat dengan ikut melakukan pemberontakan diharapkan akan menggulingkan sistem pemerintahan

Qing kemudian mendirikan Republik sehingga terjalinnya hubungan yang lebih baik dalam menjalankan sebuah sistem pemerintahan.

4.2.2 Faktor Eksternal

Faktor Eksternal terlihat jelas pada film yaitu adanya bentuk kerjasama ekonomi dengan pihak asing dan kemudian perekonomian akhirnya dikuasi oleh pihak asing.

1. Perekonomian yang dikuasai oleh pihak asing (Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika Serikat).

Orang barat telah menguasai perekonomian Cina melalui perjanjian- perjanjian seperti perjanjian Nangking 1842 yang memberi ruang kepada barat untuk menguasai ekonomi Cina. Hal ini menggambarkan bahwa Inggris, Perancis,

Rusia dan Amerika Serikat telah menguasai pelabuhan utama disekitar Peking.

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Perjanjian dengan penguasa-penguasa barat juga membebankan Cina karena terpaksa membayar semacam upeti kepada barat. Keadaan yang demikian menyebabkan tidak puas di hati rakyat Cina.

Pada bagian film menit ke 00:25:40-00:25:46 salah satu pihak bankir

Inggris menjumpai Dinasti Qing mengingatkan kembali tentang perjanjian pinjaman.

爱新觉罗 :你是为四川保路的事儿来的吧? John Newel Jordan :贵高政府和我们签有契约铁路抵押和借款的协 议绝不能取消。

Ài xīn jué luō : Nǐ shì wèi sìchuān bǎo lù de shì er lái de ba? John Newel Jordan : Guì gāo zhèngfǔ hé wǒmen qiān yǒu qìyuē tiělù dǐyā hé jièkuǎn de xié yì jué bùnéng qǔxiāo.

Aisin Gioro : Anda telah datang karena rel kereta api Sichuan? John Newel Jordan (Delegasi Inggris) : Perjanjian pinjaman antara negara kita dan hipotek kereta api anda tidak dapat dihapuskan.

(Xinhai Geming : 00:25:40-00:25:46)

Gambar 4.2.8

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan kutipan dialog diatas menunjukkan memang adanya kerjasama antara pemerintahan Qing dan pihak luar negeri (Inggris) kerjasama itu berupa perjanjian pinjaman yang bayarannya pinjamannya berupa penggadaian rel kereta api yang menguntungkan bagi pihak luar negeri. Melalui perjanjian pinjaman antara Dinasti Qing dan pihak asing memberi ruang kepada barat untuk menguasai ekonomi Cina selain itu juga membebankan Cina karena terpaksa membayar semacam upeti kepada barat. Keadaan tersebut dapat menyebabkan ketidak puasan di dalam hati rakyat Cina.

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Setelah menganalisis film Xinhai Geming dengan judul “ analisis aspek nasionalisme pada film Xinhai Geming”. Dapat ditarik kesimpulan bagaimana aspek nasionalisme serta Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nasionalisme. Terdapat empat aspek nasionalisme dalam kajian aspek nasionalisme film Xinhai Geming ini. Keempat aspek nasionalisme tersebut menggunakan teori nasionalisme Adisusilo, yaitu (a) rasa cinta pada tanah air, ras, bangsa, atau budaya yang sama. Pada film ini cinta tanah air ditunjukkan dengan cara memuji bangsa, menjaga bangsa dengan melakukan perlawan terhadap sesuatu yang mengganggu bangsa sediri kemudian cinta tanah air melalui simbol negara yaitu bendera. (b) Sikap kesukarelaan rakyat atau anggota masyarakat kepada pemerintah atau yang dianggap berkuasa. Bentuk kesukarelaan yang terdapat pada film ini yaitu Qiu Jin dan Lin Jue Min mengorbanan nyawa mereka untuk revolusi Cina kemudian Situ Meitang mengorbankan harta benda yang dimilikinya.(c) Keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan. Keinginan tersebut dijelaskan oleh Qiu Jin ketika akan dihukum mati Qiu Jin berharap akan cina yang lebih baik, kemudian Sun Yat Sen yang ingin meruntuhkan Dinasti

Qing dan menyukseskan revolusi. (d) Mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa.

Semua aspek nasionalisme ini timbul dengan sendirinya pada saat Sun Yat

Sen dan tokoh revolusioner lainnya menjalani perjuangan untuk revolusi Cina.

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tokoh yang paling banyak menunjukkan nasionalismenya adalah Sun Yat Sen sebagai pelopor pendirinya Revolusioner (Tongmenghua). Kehadiran Sun Yat Sen disetiap scene menjadi tanda bahwa Sun Yat Sen adalah tokoh yang menjadi pemeran utama dalam film.

Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Adapaun faktor dari dalam (internal) yang menyebabkan munculnya rasa nasionalisme Cina yaitu, (a). Adanya penyelewangan (korupsi dan pemborosan) dan melemahnya Dinasti Qing.

(b).Adanya kesengsaraan akibat pemerintahan Dinasti Qing. (c). Timbulnya kesadaran bangsa Cina untuk melawan Dinasti Qing. Sedangkan faktor dari luar

(eksternal) yang menyebabkan munculnya nasionalisme adalah dimana saat itu perekenomian dikuasai oleh pihak asing (Inggris, Prancis, Rusia dan Amerika

Serikat).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan mengacu manfaat penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Film Xinhai Geming tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut. Film ini

mengandung nilai perjuangan, patriotisme yang tinggi, selain itu dapat

dikaji juga dari segi gender dan semiotika. Karena penelitian dalam

skripsi ini hanya terbatas pada aspek nasionalisme, oleh karena itu

nilai perjuangan dan bentuk patriotisme dalam film ini sangat menarik

untuk diteliti selanjutnya.

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada

masyarakat luas terkhusus kepada Mahasiswa/i Sastra Cina. Sekaligus

gambaran tentang nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi

nasionalisme dengan kajian sosiologi sastra

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

menelaah karya sastra khususnya masalah sastra dalam kajian film.

4. Terlebih dahulu penulis meminta maaf apabila ada kekurangan,

kesalahan dan kelalaian dalam penulisan skripsi ini, oleh sebab itu

penulis sangat membutuhkan saran-saran yang membangun, guna

menyempurnakan skripsi ini.

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2008. Nasionalisme-Demokrasi-Civil Society. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Budiyono, k. 2007. Nilai-Nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa Indonesia.

Bandung: Alfabeta.

Ceng Kong, Hu YinYin (曾空,胡银银).2017.论孙中山在辛亥革命中的作用

、贡献和地位研究. 湖北 武汉: 湖北大学 , 马克思主义学院

Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dault, Adhyaksa. 2005. Islam dan Nasionalisme: Reposisi Wacana Universal

dalam Konteks Nasional. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI,Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Perum Balai Pustaka.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Mari membuat film, Panduan Untuk Menjadi

Produser,(Panduan & Pustaka Konfiden). Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan : Pengantar Teori dan Sejarah.Bandung: PT

Angkasa.

Ichwan, Yasir. 2014. Nasionalisme Dalam Novel 5 cm KaryaDonny Dhirgantoro:

Analisis Strukturalisme. Medan: Universitas Sumatera Utara (skripsi

sarjana.

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Larasati, Olivia Siti. 2015. Analisis Nasionalisme dalam Novel Soekarno Kuantar

ke Gerbang Karya Ramadhan K.H Kajian Sosiologi Sastra dan

Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah (skripsi sarjana).

Liliweri, Alo.Dr. Prof., M.S. 1991. Komunikasi Antar Personal. Bandung: Citra

Aditya Bakti.

Moleong. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muin, Asrhawi. 2015. Nilai Nasionalisme dalam Film Tanah Surga Katanya

(Analisis Semiotika).Makassar: Universitas Hasanuddin (skripsi sarjana).

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2001. Kritik Sastra Modern. Yogyakarta: Gama Media.

Ratna, Kutha. 2003. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Rekmo, Triwardono Argo. 2013. Analisis Sosiologi Ssatra Dalam Novel

Perempuan Jogja Larya Achmad Munif (Kajian Sosiologi Sastra).

Yogyakarta: Yayasan Takaranita.

Subroto, Edi.1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta:

SebelasMaret University Press.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Tehnik Analisis Bahasa ( Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik). Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Internet

I Wayan Widharma (17 Agustus 2016). 2 Unsur Pembentuk Film-Csinema.

Diakses dari www.csinema.com/2-unsur-pembentukan-flm/.

Cine Asia (19 Maret 2012). Review:Jackie Chan’s 100TH Film-1911 Revolution.

Diakses dari https://www.google.com/search/hl=in-ID&ie=UTF-

8&source=androidbrowser&q=gambar+cover+film+1911+revolution#imgrc

=sksNTTG3otUM

Sumber Pengertian. (Kamis, 22 Juni 2017). Pengertian Konsep Secara Umum dan

Menurut Para Ahli Lengkap. Diakses dari

http://www.sumberpengertian.com/pengertian-konsep-secara-umum-dan- menurut-para-ahli

Anitashiva 2013. Sejarah Nasionalisme dan Perkembangannya. Diakses dari

http://Anirashiva88.Blogdetik.Com/2013/09/03/Sejarah-Nasionalisme-

Dan-Perkembangannya/

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran

Sinopsis Film

Film ini mengangkat kisah revolusi Cina dari penghapusan kekaisaran dan menggantikannya dengan negara Republik. Bermula dari kemelaratan yang ada di

Cina membuat muncul pemberontak yang ingin menggulingkan kekaisaran yang berkuasa lebih dari 2000-an tahun karena dinilai tidak berhasil menangani kekurangan dan malah melakukan korupsi. Revolusi terjadi pada tahun 1911, pencetusnya adalah seorang bekas dokter, Sun Yat-sen yang sering dijuluki bapak pendiri Tiongkok. Dalam film berdurasi 125 menit ini sosok Sun Yat-sen diperankan oleh Winston Chao. Sedangkan Jackie Chan sebagai Haung Xing, seorang revolusioner dan sekaligus kawan loyal Sun Yat-sen.

Film ini dibuka dengan adegan seorang perempuan revolusioner yang sedang berjalan menuju tempat hukuman mati. “Kematianku kali ini adalh demi

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA revolusi,” kata perempuan itu dengan gagah berani. Sementara itu, sekelompok aktivis Tong Meng Hui (Liga Revolusioner Tiongkok), sebuah organisasi revolusioner yang dibangun Sun Yat-sen pada tahun 1905, sedang mempersiapkan pemberontakan yang dipimpin oleh Huang Xing. Sebagian besar anggotanya adalah pemuda-pemuda revolusioner

Pada 27 april 1991, kaum revolusioner melakukan insureksi bersenjata di kantor Gubernur Guangzhou dan saat itu dikabarkan bahwa pihak pemberontak kalah dan banyak berjatuhan korban-korban. Tidak sampai disitu Sun Yat Sen mencoba mengumpulkan uang dari orang Cina yang merantau ke negeri orang untuk membeli senjata untuk melawan kekaisaran. Kekaisaran sangat kuat saat itu dan mereka juga didukung oleh Inggris dimana Inggris juga ingin kota Hong

Kong dan juga Macau. Maka dari itu di Cina juga selain untuk menurunkan kekaisaran juga membersihkan politik yang kotor yang ada di dalamnya saat itu.

Sun Yat-sen juga tidak henti-hentinya berjuang agar dia memperoleh pinjaman dari empat bank di dunia. Dia juga menjelaskan kondisi atau konflik yang ada di negaranya tersebut. Sun Yat-sen berbicara tentang dukungan tidak langsung bankir-bankir itu terhadap rejim feodal korup di Tiongkok. “Setiap kali dinasti Qing melepaskan tembakannya kepada kami, maka uang andalah yang menarik pelatuknya, Kata Sun Yat-sen. Sementara itu perintah kekaisaran yaitu untuk membunuh Sun Yat-sen tidak dilakukan oleh duta besar Cina yang di

America dan malah dia bunuh diri.

Akhir 1911, Sun Yat-sen kembali ke Tiongkok. Bersamaan dengan itu, perwakilan dari 17 provinsi telah sepaka untuk membentuk pemerintahan

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sementara dan memilih seorang presiden sementara. Sun Yat-sen terpilih menjadi presiden sementara. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Dinasti Qing yang dua abad dan sekaligus meruntuhkan kekuasaan Feodal yang berumurn lebih dari

2000-an. Akan tetapi, umur pemerintahan sementara berlangsung singkat. Pada bulan Februari, Sun Yat-sen dipaksa mundur setelah kaum revolusioner berdamai dengan panglima perang Yuan Shikai. Yuan Shikai memaksa parlemen untuk mengumumkan jabatannya sebagai presiden. Sun Yat-sen berusaha melakukan perlawanan tetapi gagal. Sun Yat=sen kemudia pergi ke Jepang dan berusaha memulai lagi revolusi dari sana.

Film yang disutradarai oleh Jackie Chan ini memang sangat memberi gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di negara Cina dan revolusi untuk menghentikan kekaisaran dan merubahnya menjadi negara Republik.

Tokoh-tokoh yang berperan pada film Xinhai Geming :

. Winston Chao sebagai Sun Yat Sen

. Jakckie Chan sebagai Huang Xing

. Jaycee Chan sebagai Zhang Zhenwu

. Li Bingbing sebagai Xu Zonghan

. sebagai janda Premaisuri Longyu

. Sun Chun sebagai Yuan Shukai

. Wang Ya nan sebagai Yuan Keding

. Hu Ge sebagai Lin Juemin

. Jiang Wu sebagai Li Yuanhong

. Ning Jing sebagai Qiu Jin

74

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 苏北大学 中文系本科生开题报告

论文题目:《辛亥革命 》电影民族主义的分析

学生姓名 : 宋天使 学 号 : 140710052 导师姓名 : 叶铧蒂 学 院 : 人文学院 学 系 : 中文系

苏北大学中文系 2018 年 10 月 25 日

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 《辛亥革命 》电影民族主义的分析 Liana Devi Sibarani 140710052

摘要

这项研究分析 Xinhai Geming (辛亥革命) 民族主义方面的电影。本研 究的背景是从对文学作品的兴趣出发,以革命者争取独立的斗争为背景。构 成研究问题的两件事是: (1)电影《辛亥革命》中民族主义的方面是 (2)电 影《辛亥革命》中影响民族主义的因素。本研究的目的是完整而详细地发现 、表达和描述问题的两个公式。本研究采用的研究方法是定性描述法。本研 究采用的理论是 Wellek 和 Warren 的文学社会学理论和 Boyd C Shafer 的民 族主义理论。本研究使用的数据来源是由张黎和成龙导演的辛亥革命电影, 时长 125 分钟,由上海电影集团于 2011 年 9 月 23 日上映。本研究的结果是 民族主义的方面和影响电影民族主义的因素。影片中出现了一些体现民族主 义的语录和场景。

关键词: 民族主义; 文学; 社会学; 辛亥革命; 电影

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 目录

摘要...... i 目录...... ii 第一章,绪论...... 1 1.1 选题背景...... 1 1.2 研究目的...... 2 1.3 研究现状...... 2 1.4 研究方法...... 3 第二章,概念...... 4 2.1 电影...... 4 2.2 民族主义...... 4 第三章,电影民族主义...... 6 3.1 电影中民族主义...... 6 3.1.1 对祖国、种族和国家的爱...... 6

3.1.2 社区志愿精神对他的人民的态度...... 8 3.1.3 对政治独立、安全的渴望...... 11 3.1.4 为国家而活...... 14 3.2 《辛亥革命》电影中影响民族主义...... 15 3.2.1 内部因素...... 15 3.2.2 外部因素...... 19 第四章、结论与建议...... 20 4.1 结论...... 20 4.2 建议...... 20 参考文献...... 21 致谢...... 22

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第一章 绪论

1.1 选题背景

文学是语言的媒介,它对人类生活产生了积极的影响,揭示了艺术和想

象的事实,作为人类生活的一种表现形式(Esten,1978:9)。文学作品是

以语言为工具,以各种文学形式,形象地反映生活,表达作者对人生、社会

的认识和情感,以唤起人的美感,给人以艺术享受的著作。

电影是一种以视听形式向聚集在某个地方的一群人传达信息的传播媒介

(Effendy, 2000: 134)。电影解释了故事如何使用对话和动作,使观众更容

易理解它。一般来说,电影是提供娱乐的载体,但除了娱乐之外,电影也是

学习媒体。

许多生活问题可以作为作者的灵感。文学作品所传达的生活离不开现实

生活,包括社会问题。民族主义是社会问题的一部分,因为它关系到国家和

民族人民的生活。民族主义的问题往往是在故事, 小说和电影的形式。因此

,文学社会学的研究被用来研究这部电影《辛亥革命》所包含的民族主义。

电影《辛亥革命》是张丽和成龙的作品讲述了民族主义者的斗争从废除

帝国战斗,取而代之的是共和党。当时,清朝由一位七岁的皇帝和他残忍的

皇太后领导下。在两百五十年的王朝统治中,清朝并没有被吓倒。这部电影

还讲述了世界进入 20 世纪的时候,当时的中国还没有进步。人民仍然生活

在清朝的压迫之下。过了很长一段时间,人们终于没有耐心了。中国人的意

识始于孙中山开创的运动兴起

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 民族主义意味着理解 爱国和国家本身,民族主义的本质,使印度尼西

亚民族更加活跃。在一个潜在或实际上共同实现、捍卫和延续国家的身份、

完整性、繁荣和权力、民族主义精神的国家中的成员资格意识。

民族主义本身并不是天生的,而是源于对前一事件的心理、政治和意识形态

反应 了 ,帝国主义。民族主义这个词来源于国家人民按照意识形态,保护

外国统治和占领的国土/状态(Budiyono,2007:208)民族主义催生了心理情绪

是一种愤怒、仇恨的表现形式。这种情绪引发了一种压力运动。

1.2 研究目的

研究人员根据问题和背景的制定采取的研究的目的如下:

1.《辛亥革命》描述电影中民族主义

2.《辛亥革命》描述电影中影响因素

1.3 研究现状

Asrhawi Muin (2015) 《 Nilai nasionalisme dalam Film Tanah Surga

Katanya (Analisis Semiotika)》的论文,本研究对理解电影、电影制作和电影

作为大众媒介的要素有很大的帮助。作者研究的不同之处在于本研究的理论

。在他的研究中,作者运用了 Roland Barthes 理论,而本研究则使用了

Wellek 和 Warren 文学社会学理论。

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Zeng Kong, Hu YinYin (曾空,胡银银)(2017)《论孙中山在辛亥革命

中的作用、贡献和地位研究》的学报。这项研究帮助作者进一步了解孙中山

对中国革命的贡献。此外,它还提到了辛亥革命电影。

Olivia Siti Larasati (2015) 《Analisis Nasionalisme dalam Novel Soekarno

Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H.Kajian Sosiologi sastra dan implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA》的论文。 这一研究对文学

作品的意义有一定的帮助,也可以看出民族主义的意义。

Yasir Ichwan (2014) 《 Nasionalisme dalam Novel 5 cm. Karya Donny

Dhirgantoro:Analisis Strukturalisme》的论文。本研究提供了作者在本论文工

作的概述。本研究的不同之处在于描述了显示民族主义存在的友谊,而研究

者则探讨了民族主义为社会摆脱强权而进行的斗争。

Zhang JinSong (张劲松)(2015)《试析系列电影《叶问》中的民族主义书

写》的学报。这项研究有助于作者了解电影中的民族主义。

1.4 研究方法

本研究采用的方法是描述性与定性方法使用匹配方法、定性研究也旨在

了解研究对象经历的每一种现象,如感知、行为、动机和行动。这意味着收

集到的数据不是数值数据,而是基于研究人员的观察、研究人员的个人笔记

和其他关于研究对象的文档的描述性(Aminuddin, 2000: 23)。

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第二章 概念

2.1 电影

电影是一个从文本文学模式向视觉文学模式的当代运动过程。摘要电影

是音乐、文学、与形式的有机结合,是一部高度文学作品。电影是娱乐的源

泉,是教育和灌输观众的有力工具。电影是其他媒体中最古老的电子媒体,

更不用说电影成功地将生活的影像搬上大屏幕(Liliweri,1991:153)。电影工程

,无论是设备和设置都成功地展示了接近现实的图像 (Effendy, 2000: 207)。

电影也是一种艺术形式,是娱乐的源泉,也是教育和约束观众的有力工

具。通过它的心理和文化体验,观众扮演了一个积极和无意识的角色来理解

电影(Pratista,2008:3)。电影由两个元素构成,即叙事元素和电影元素

。这两种元素相互作用,并彼此连续形成膜。每个元素都不能单独形成一个

电影。可以说,叙事元素是被加工的材料或材料,而电影元素是加工它的方

式和风格。(Pratista,2008:1)。

2.2 民族主义

民族主义是一种优先考虑国家统一和自由的理解。民族主义包括几个原

则,即:团结、自由、平等、个性和成就。Rupert Emerson (在 Dault,

2005: 2)民族主义是一群人的集体,他们在共同遗产的重要元素上是团结的

,对未来有着共同的命运。民族主义是一种优先考虑国家统一和自由的理解

。民族主义包括几个原则,即:团结、自由、平等、个性和成就。

4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 民族主义的含义:

1. 一种认为最高的忠诚必须服从于国家的理解。

2. 一种与祖国紧密相连的深厚感情就像鲜血一样流淌。

3. 国家的形成或发展过程。

4. 所示。国家的一种语言和象征。

5. 为国家利益而进行的社会和政治运动。

5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第三章 电影民族主义

3.1 电影中民族主义

根据 Boyd C. Shafer (在 Adisusilo, 2008:5-6) 的说法,这是辛亥革命电影中

民族主义的一些方面。

3.1.1 对祖国、种族和国家的爱

对祖国、种族和民族的热爱是一种将国籍置于一切之上的态度。具有高

度民族主义意识的人会更好地理解和欣赏民族价值观和高度民族精神。爱祖

国的包含一个元素的故乡,在那里,爱创造了一个渴望保护,保护和捍卫威胁

,Boyd C Shafer (Adisusilo,2008:7)。因此,国内也是一种骄傲,一种归属

感、尊重、尊重和忠诚,照顾和捍卫祖国的欲望。爱国行为可以通过多种形

式实现,包括保持团结,维护国家的名誉,尊重每个国家的自然财富。

数据 1

在电影 00:58:40-00:58:58,场景叙述中,孙中山在欧洲时说服欧洲银

行家不要借钱给清朝。孙亚森回答了一位欧洲银行家关于中国未来的问题,

据孙亚森说,中国仍然有机会在丰富的资源下更好地生活。这可以在对话框

中看到,报价如下:

德国银行代表 : 看来你对中目的前景很悲观。

孙中山 :不, 恰恰相反我很乐观。一个新的国家就要诞生。 我们将会有绵延万里的铁路将会有很多的银行还有 蕴藏丰富的矿山。 (辛亥革命:00:58:40–00:58:58)

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 从上面对话的节选中可以看出,孙中山对中国的褒扬、赞赏、自豪,努

力维护祖国的美名。孙中山在声明中说,中国拥有大量的自然资源,中国银

行提供了新的资本,中国有大量的铁路。孙中山的这句话是对中国的爱的特

征之一,是对自己民族的赞美或骄傲,也是对自然美景的欣赏和维护民族的

美名。据信,中国的财富能够带来现金。这使得孙中山越来越想恢复国家的

尊严,中国曾因清朝的行为而丧失。

数据 2

在影影 01:54:20 – 01:54:28 场景叙述中,孙逸仙被告知当他不再担任总

统时,他发表了一份关于革命的声明,并表示他准备为国家而战,保卫国家

不受君主政府的侵犯。这可以在以下引用中看到:

孙中山 :革命是让社会进步的理念从此深入人心。人们懂得了, 敢有帝制自为者天下共击之。 (辛亥革命:01:54:20 – 01:54:28)

这句话体现了孙中山对中华民族的热爱。对中国的爱源于这个国家的公

民的爱,他们愿意为祖国服务,保护祖国不受任何威胁和干扰。孙中山支持

表示,他将随时准备与那些支持君主制的人战斗。君主政体为社会提供了痛

苦、缺乏和平和体面生活的地方。“反对”这个词的意思是说孙中山先生有

一种爱国主义精神,他希望保护和保卫中国不受任何威胁,关心和保护中国

的财产。

7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 数据 3

当黄兴成为武昌的战争领袖时,他骑着马举着一面旗帜,象征着面对战

争的热情、勇气和信心。在电影 00:48:34 分,黄兴正在准备战斗。爱国民

族主义可以用象征国家的象征之一的国旗来象征。

爱祖国基于国家的象征,其中之一就是国旗。当黄兴成为武昌的一名战

争领袖时,他骑着马举着国旗,象征着对胜利的热情、勇气和信心。国家认

同可以通过各种方式建立并继续得到加强,例如通过国旗向追随者灌输深刻

的激情和情感。国旗除了作为一个国家的标志外,还象征着这个国家的自尊

(00:48:34).

3.1.2 社区志愿精神对他的人民的态度

根据 Boyd C Shafer (在 Adisusilo, 2008: 7) 的说法,民族主义的含义是指

人民或社会成员对政府或那些被认为在成功和实现国家理想方面具有强大力

量的人的自愿态度。这种自愿的形式可以表现为参与一场可能导致生命和财

产损失的斗争。

8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 数据 1

在电影 00:01:48 – 00:02:00 场景叙述中,秋瑾告诉革命妇女的成员,她

将被判处死刑,因为清政府认为她们是叛逆者或叛徒。秋瑾是第一位因革命

而被判死刑的女性。他将执行的惩罚包括他作为革命党员的自愿形式。这可

以在以下引用中看到:

秋瑾 :我此番赴死是为革命。中国妇女还没有为革命流过血。当 从我秋瑾始。纵使世人并不尽知革命为何。竟让我 狠心抛 弃子。 (辛亥革命:00:01:48 – 00:02:00)

这句话显示了一种牺牲精神一个叫秋瑾的妇女(革命者)的志愿精神,我

的死亡是为了革命。秋瑾通过自己的心甘情愿被判处死刑,体现了民族理想

的牺牲精神,即恢复民族的尊严,回报一个体面的家庭与和平。在他的意愿

背后,有一件事是必须牺牲的,那就是家庭,他愿意离开他的两个孩子。秋

瑾做了一件高尚的事情,并不意味着不畏惧,但他必须为幸福和和平做出牺

牲。

数据 2

在电影 00:23:36 和 00:23:40 场景叙述中,黄兴领导的加入革命的青年

在广州发动的第一次起义失败了。林觉民 分钟是一个革命性的成员被提交广

州起义州长张鸣岐和当时还研究了林爵分钟。州长张鸣岐试图提供一个提供

林觉民 分钟离开革命成员但林觉民 敏拒绝和她的朋友们选择了死亡。这可以

在对话框中看到如下:

9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 张鸣岐 : 林觉民,本官意对你法外。 林觉民 :不必了。我们一同举事一同赴死我不能例外。 (辛亥革命:00:23:36 和 00:23:40)

林觉民参与广州起义,体现了他的志愿精神。林觉民选择了和朋友一

起死。这体现了为林觉民牺牲的意愿和对亡灵革命者的团结。舍生取义是一

种以真诚和道德意识为基础的给予服务的行为。这可以从林觉民的死心看出

。然而,为了安全起见,他可以接受州长的提议,但他选择和朋友们一起死

去。

数据 3

在电影 00:17:34 – 00:17:40,司徒美堂在旧金山为中国人做完演讲后,

与孙中山见面,并给了孙中山一些钱来帮助革命。司徒美棠从出售祖屋中得

到帮助。这房子是他在中国唯一拥有的财富。这可以在对话框中看到如下:

司徒美堂 :这三十万美金是我致公堂的捐赠。不瞒你逸仙,这是 我致公堂变卖组祖屋换来的。 (辛亥革命:00:17:34 – 00:17:40)

上面的报价显示了司徒美堂愿意为革命的成功提供财政援助,为了建立

一个和平的中国。司徒美堂对孙中山来说,革命的成功是有希望的。从这句

话来看,三万美元是我最后的财富。老实说,这笔钱是通过出售祖屋得来的

。据解释,这笔钱是出售仅存的祖屋的结果。司徒美堂为了实现革命的理想

牺牲了自己的房子。牺牲的形式不仅是生命、思想、感情的形式,而且是财

产的形式。司徒美堂献祭给信徒的钱,但基于真诚的道德意识。

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.1.3 对政治独立、安全的渴望

从叙述中可以看出作者的描述。主导民族主义的对话形式的数据。从现

有的对话中可以看出隐含着对独立的努力或渴望。渴望独立,安全是建设一

个更好的国家的机会,可以免于侵略者。摆脱殖民主义是非常重要的。这是

一种肯定,有权决定国家的命运,没有人对任何事情进行监管,干涉过幸福

生活的权利。因此,每个人在被殖民时都渴望独立。

数据 1

在电影 00:02:08-00:02:17 场景叙述中,被告知秋瑾何时执行死刑。

秋瑾解释了他的愿望,希望通过他的死亡,一个更和平的中国。通过他的牺

牲,他希望革命能够实现,让中国人民的生活回归和平、幸福,而不受专制

政府的压迫。秋瑾希望这场革命能够顺利进行,以重建一个被清朝破坏的国

家。这可以在以下引用中看到:

秋瑾 : 我此番赴死正为回答革命所为何事。革命是为给天下人造一 个风雨不侵的家。 给孩子一个宁静温和的世界。 (辛亥革命:00:02:08-00:02:17)

上面的报价显示了秋瑾对中华民族的独立或安全的渴望。他希望通过他

的死为中国人创造自由、安全和体面的生活。从这句话可以看出,他的死是

为了世界人民能够重建一个适合他们的家庭。在他死后,秋瑾希望中国人民

能有所改变。秋瑾的牺牲不是没有恐惧的,而是为了拯救中国人民,秋瑾为

了幸福牺牲了自己的生命。秋瑾认识到,每个人都有生存的权利,免受侵略

者的侵扰,所以他牺牲了自己的生命。

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

数据 2

在电影 00:30-24:30:30chang 分钟是孙中山在旧金山的时候,正好在

Homer Lee 的住所。当时,霍默·李对中国革命很好奇,孙中山解释说,他

准备把中国变成一个和平的国家。这可以在以下引用中看到:

孙中山 :现在,我不接受,我不承认,我不同意,我要改变, 我要革命。 (辛亥革命:00:30:24-00:30:30)

这句话的意思是,孙中山想要的是变革,不是苦难,而是和平,是革命

的救赎。孙中山不想看到他的人民遭受外国帝国主义和皇家封建主义的威胁

,当时的中国正处于分裂的边缘。这可以从引用中看出。现在我不能接受了

。我想改变它,我想要一场革命。孙中山坚定地表示,他对清朝政府的不耐

烦,同时也想要中国革命。孙中山指出,他希望改变长期受清朝压迫的中国

人民的命运,从而采取各种手段进行斗争,推翻清朝的统治.

数据 3

在电影 00:58:22,孙中山是在说服欧洲银行家,并与当时在国外的清朝

大臣进行了一些辩论。孙中山说,他推翻清朝的愿望被认为是非常有害和困

难的人民。推翻清朝的企图是为了使公民从清朝的占领中解放出来。这可以

在以下引用中看到:

孙中山 :我们要推翻你们的朝廷

(辛亥革命:00:58:22).

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

以上引言解释了孙中山通过革命推翻清王朝的愿望,从引言中可以看出

他是一位先驱。“我们要推翻你的王国”。这句话解释了孙中山通过推翻清

朝统治来解放中国社会的愿望之一。因为清朝没有给中国人民带来和平。通

过革命,孙中山想把社会从君主政体中解放出来。如果清朝的权力崩溃,人

们的生活自然会更美好、更安宁.

数据 4

在电影 1:32:24:1:32:26 场景叙述中,孙中山被选为中国第一任总统并宣誓

就任总统。实现他的诺言,他希望中国人民变得更强大,成为一个和平的、

更好的国家。这可以在以下引用中看到:

孙中山 :倾覆满清专制政府,巩固中华民国,图谋民生幸福 (辛亥革命:1:32:24-1:32:26)

在上面的引述中,孙中山在武昌起义成功后被选为第一任总统。孙中山

宣读了他在 17 个省的代表面前做出的承诺,这些省的代表同意组建临时政

府。孙中山关于推翻清王朝、巩固中华民国、促进全民生活改善的承诺的内

容。从《无极》中可以看出,孙中山代表中国南方人民,把推翻清王朝的使

命等同起来。《无极》的内容体现了中国人民对建设一个更美好的中国的渴

望,以及通过推翻清朝政权而获得安全和独立的愿望。孙中山在他的承诺中

表达了使中国变得更好的愿望。

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.1.4 为国家而活

孙中山和革命人士自愿为国家独立而战,显示了民族主义精神。当时

,中国在清朝的统治下遭受了 2000 年的苦难,尽管不得不冒着生命危险。

电影中描述的人们对这件事的反应可以在以下引用中看到:

数据 1

在电影 00:15:20-00:15:35 看到孙中山在海外的中国人面前发表演讲。

孙中山谈到了参加起义而死去的年轻人的奉献形式。他们不怕危险,也不尊

重他们的家庭。他们是如此的勇敢以至于一切都只是因为一句信任的话。孙

中山的演讲是为了培养一种意识,以理解一场革命的目的,这场革命是为了

幸福,是为了恢复中华民族的尊严。

孙中山 :这些死去的年轻人有的才华横溢。有的家境优越。有的新 婚燕尔。他们何以不惜身家性命,不计成败利害。甘死如 饴。只因信仰二字 。 (辛亥革命:00:15:20-00:15:39).

孙中山在旧金山发表演讲时表示,参加起义而死亡的年轻人的奉献精神

不惧怕危险。他们只是为了生存而战,也就是中国政府本身。参加革命的青

年的无私行动表明,他们把国家和国家的利益置于个人和团体利益之上。他

们甚至幸存下来,愿意在叛乱中死去,然后离开家族加入叛乱。这些年轻人

的态度反映了一个真正的英雄的态度,他不怕死,不怕危险。真正的英雄会

为国家而战,而不求回报。

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 数据 2

在电影 1:32:27-1:32:34 场景叙述中,当孙中山在当选为总统后宣读了

这一承诺。他的承诺的内容之一是承诺为国家服务,直到清朝霸权瓦解。这

可以在以下引用中看到:

孙中山 :此国民之公意文实遵之以忠于国为众服务至专制政府 既到国内无变乱。 (辛亥革命:1:32:27-1:32:34).

以上引文的意思是孙中山的民族主义形式,在引文中他将跟随他们。他

将以信念服务国家,他将为所有人服务,直到清朝的霸权被推翻。这句话可

以理解为孙中山将更加关心国家和人民的生活。通过这一承诺,他将准备好

为国家服务,战斗到清政府下台。孙中山清楚地表明,他的民族主义社会,

他的生命,死亡和斗争,他的国家成为一个和平的国家。孙中山愿意维护和

促进国家的发展,维护国家的名誉。

3.2 《辛亥革命》电影中影响民族主义

民族主义因素包括内部因素和外部因素。内部因素是国内因素,外部因

素是国外因素。

3.2.1 内部因素

1. 清朝的背离和软弱

数据 1

林觉民 : 朝廷把香港割给了英国,把台湾割给了日本。这是朝 廷该干的事? 这样的朝廷留有何用? (辛亥革命:00:23:13-00:23:19).

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 上面的引用显示了清朝是多么的糟糕。从引言中可以看出,中国把香港

给了英国,台湾给了日本。朝廷为了自己的利益出卖了自己国家的主权,导

致了中国社会的损失。奴隶社会和清朝本身也很享受。这让人们以清朝的偏

差的形式意识到这一点,因为中国人不想保持沉默,所以他们进行了各种形

式的反抗来推翻清朝。

数据 2

孙中山 :尊敬的德国代表,每一颗射向我们革命者的子弹是你 们扣动了扳机,清廷向人民抢是你们在提供了弹。法 国银行代表 :我想您一定误会了据我听知这笔钱是用来修铁路的。 孙中山 :用于者杀人民并听到革命者的炮火回击时。他会改变 想法的。 (辛亥革命:00:57:43-00:58:08).

上面的报价说明了中国政府为了获得贷款而向欧洲银行家撒谎,这可以从报价

中看出。也许你误解了,根据我的理解,这笔贷款是用来帮助重建铁路的。清政府

贷款时,他们谎称是在用钱。清政府说服欧洲银行家,他们将用这笔钱帮助修建铁

路。但现实是他们用金钱来增强实力、购买武器、摧毁中国革命。因为当时清朝

的情况越来越糟,他们的武器几乎用完了,所以他们贷款购买武器。如果他们不能

支付,他们将抵押铁路轨道。

数据 3

在电影 00:58:32:38 场景叙述中,当孙中山向欧洲银行家保证,孙中山

解释说清朝的状况已经在恶化。

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 孙中山 :清政府就像一个得了绝症的病人。绝望的恳求你们的 帮助。这笔 贷款只能暂时复位他们的心里。但是他们 的命运已经注定了。 (辛亥革命:00:58:32-00:58:38).

这句话说明了清朝的情况正在变得越来越弱。这可以从引孙中山用的一

句话中看出,他把清朝比作一个被诊断为癌症的病人,需要经济援助来克服

清朝的问题,而清朝的问题会越来越严重。当时的清朝条件使得一个更大的

革命者有机会推翻清朝的统治。

2. 中国人民的苦难

数据 1

在电影 00:02-23-00:02:25 场景叙述中,秋瑾执行死刑的时候,秋瑾

对中国人民在清朝统治时期的命运做了一点解释。

秋瑾 :纵使这些被奴役久了的人们早已麻木。不知宁静温和为何物。 (辛亥革命:00:02:23-00:02:25).

从上面的引述可以看出,中国人民长期以来都经历过奴隶制,他们是长

期生活在奴隶制中的孩子。不知道和平是什么样子。中国人民遭受外国帝国

主义和皇家封建主义的威胁。就连中国政府也处于分裂的边缘。因此,第一

个革命女性秋瑾,将执行死刑,为中国人民过上更加和平的生活。

数据 2

在电影 00:15:56-00:16:07 场景叙述中,孙中山在旧金山对住在那里

的中国人做了演讲。孙中山试图说服并同时使中国意识到这一点。孙中山介

绍了中国人民的基本情况。

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 孙中山 :多少苦难和屈辱这是因为咱们面孔背后的国家早已腐朽不 堪羸弱不堪因苦不堪。咱们中国人就这样任人歧视被人觊 觎由人宰割。 (辛亥革命:00:15:56-00:16:07).

上面这句话解释了中国人有多痛苦。他们被清朝人侮辱、迫害、骚扰、

奴役。孙中山在演讲时的言论清楚地表明,当时的中国社会非常脆弱,受到

清朝权力的严重影响。清朝的种种行为,使中国社会的精神力量受到削弱,

更愿意统治清朝。但孙中山和其他几位革命者不愿保持沉默,试图牺牲自己

的生命来改变。

3. 中国意识

数据 1

在电影,00:53:04-00:53:17 场景叙述中,当清朝,汪精卫,一名被囚

禁和释放的革命分子,来见张鸣岐总督,解释孙中山作为革命先锋队的起义

原因。

汪精卫 :我们想建立共和对于中国而言封建意识积毒太深只要皇帝寸在就 不可能彻底推翻旧的制度政治革命打破军权。 (辛亥革命:00:53:04-00:53:17).

上面的报价显示,人们意识到清朝的治疗奴隶社会,这样他们想做一个叛

乱从引用封建镇压中国这么长时间,只要有一个皇帝我们不能摆脱旧体制。

通过参与起义的公众意识,可以预期清政府制度将被推翻,然后建立共和国

,从而在管理政府制度中建立更好的关系。

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.2.2 外部因素

1. 经济由外国政党(英国、法国、俄罗斯和美国)控制

数据 1

在电影 00:25:40-00:25:46 场景叙述中一位英国银行家遇到清朝时提醒

贷款协议。

爱新觉罗 :你是为四川保路的事儿来的吧? John Newel Jordan :贵高政府和我们签有契约铁路抵押和借款的协 议绝不能取消。 (辛亥革命:00:25:40-00:25:46).

上述报价表明,清政府与外方(英国)确实有合作关系,合作形式为贷款

协议,贷款以铁路抵押的形式支付,对外方有利。通过清朝与外国签订的贷

款协议,给予西方控制中国经济的空间,它也强加了中国,因为它被迫向西

方献礼。这种情况会在中国人民心中引起不满。

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第四章 结论与建议

4.1 结论

通过对电影《辛亥革命》的分析,以“《辛亥革命》电影中民族主义的

分析”为题。民族主义的哪些方面和影响民族主义的因素可以得出结论。在

辛亥革命电影的民族主义方面的研究中,民族主义有四个方面。民族主义的

四个方面运用了 Boyd C. Shafer 的民族主义理论,即 A)对祖国、种族和国

家的爱 B) 社区志愿精神对他的人民的态度。C) 对政治独立、安全的渴望

,D) 为国家而活。

影响民族主义产生的因素来自国家内外。中国民族主义的产生有其内部

因素,A) 清朝的背离和软弱。B) 中国人民的苦难。C) 中国意识。导致民

族主义出现的外部因素是经济由外国政党(英国、法国、俄罗斯和美国)控制

。通过一项损害中国的贷款协议。

4.2 建议

1. 何《辛亥革命》电影仍需进一步研究。这部电影包含了奋斗的价值,高 度的爱国主义,但它也可以从性别和符号学的角度来研究。由于本文的研究 仅仅局限于民族主义的方面,因此这部电影中爱国主义斗争的价值和形式非 常值得进一步研究。

2. 本研究的结果将会为更广泛的社群特别是中国文学学生提供知识。并通 过社会学文献的研究对民族主义及其影响因素进行了概述.

3.本研究希望能对文学作品尤其是电影研究中的文学问题有所贡献。

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 参考文献

[1] Dault, Adhyaksa. 2005. Islam dan Nasionalisme: Reposisi Wacana Universal

dalam Konteks Nasional. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

[2] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka. [3] Esten, Mursal. Kesusastraan : Pengantar Teori dan Sejarah.[M]. Bandung: PT Angkasa, 1978. [4] Efendi, Onong Uchjana. Mari membuat film, Panduan Untuk Menjadi Produser,(Panduan & Pustaka Konfiden). [M]Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2002. [5] Larasati, Olivia Siti. Analisis Nasionalisme dalam Novel Soekarno Kuantar ke Gerbang Karya Ramadhan K.H Kajian Sosiologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.[D]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah, 2015. [6] Muin, Asrhawi. Nilai Nasionalisme dalam Film Tanah Surga Katanya (Analisis Semiotika).[D].Makassar: Universitas Hasanuddin, 2015. [7] Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

[8] Pradopo, Rachmat Djoko. 2001. Kritik Sastra Modern. Yogyakarta: Gama Media.

[9] Yasir, Ichwan. Nasionalisme dalam Novel 5 cm. Karya Donny Dhirgantoro:Analisis Strukturalisme. [D]. Medan: Universitas Sumatera Utara, 2014.

[10] Zeng Kong, Hu YinYin (曾空,胡银银).论孙中山在辛亥革命中的作用、 贡献和地位研究. [J]. 湖北 武汉: 湖北大学 , 马克思主义学院, 2017.

[11] Zhang JinSong (张劲松).试析系列电影《叶问》中的民族主义书写.[J]. 广 东 梅州: 嘉应学院 客家研究院, 2015.

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 致谢

首先本文要对耶稣基督感谢给了本人身体健康写好论文,本文的大学生

活也将结束了。写论文的过程中,本人得到了不少新的知识、新的经验。本

人能完成这篇论文得到了很多人的帮助,尤其是老师们的帮助。本文想借此

机会感谢曾经帮过我的人,即:叶铧帝老师和 Rudiansyah 老师,作为本文

的导师,在百忙之中愿意抽时间来询问论文的情况,给本人建议、思想、细

心指导、开拓研究思路。本人还要感谢苏北大学中文系的老师们。

同时,本人要感谢亲爱的家人一直鼓励并支持。本文还要感谢中文系

2014 级的同学们,亲爱的好朋友,由于你们的鼓励这篇论文会顺利,写完

多谢你们的帮助而支持。最后,还要感谢所有帮助过我和关心过我的人。忠

心的说一声“谢谢”。希望本文会给读者带来帮助。

宋天使

2018 年 10 月 18 日

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA