KAIBON ABHINAYA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT e-ISSN 2657-1110 http://dx.doi.org/10.30656/ka.v2i2.2070

STRATEGI SOSIALISASI PEMBERDAYAAN PAUD PKK AR-RAHMAN (Analisis Fungsionalisme Struktural di Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten )

A. Zahid1, Luluk Laila Sifa2, Anis Fitriana3, Nikmatul Ulviani4, Khalimatu Sya’diyah5, Ahmad Fajar Jabaludin6 1Jurusan Sosiologi Agama, Institut Agama Islam Negeri Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Pentingnya pendidikan anak usia dini, membuat pemerintah mengambil tindakan dengan mengeluarkan kebijakan berupa Direktorat PADU (saat ini disebut PAUD) pada tahun 2001. Dibawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan di Luar Sekolah, Direktorat PADU bertanggungjawab dalam pembinaan PAUD pada jalur pendidikan non-formal dan formal. Tetapi, ketika sampai di tengah masyarakat, sosialisasi akan pentingnya PAUD masih sangat minim sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk meneyekolahkan langsung di TK atau bahkan pada tingkat SD. Hal inilah yang terjadi di Masyarakat Kandangan, dalam memahami pentingnya PAUD bagi anak usia dini sebelum masuk di jenjang yang lebih tinggi. Adanya disfungsi dari PAUD Ar-Rahman inilah yang menjadi menarik untuk di telaah lebih dalam, mengapa ada ketidak fungsian dalam PAUD ini. Metode yang digunakan adalah berbasis pemberdayaan pada pengurus atau pengelola PAUD, yakni metode CBR (Community Based Research), dengan menggunakan analsisi Teori Fungsionalisme Structural Talcott Parsons. Teori yang digunakan adalah teori yang memfokuskan pada kerja struktur dalam mengetahui strategi apa yang bisa digunakan dalam pengembangan PAUD PKK Ar-Rahman Desa Kandangan Kecamatan Sregat Kabupaten Blitar. Dari hasil penlitian ini, dapat disimpulkan bahwa setelah adanya kegiatan sosialisasi door to door. Akhirnya masyarakat mengetahui secara mendalam mengenai PAUD yang ada di Desa Kandangan yakni PAUD PKK Ar-Rahman. Disamping itu masyarakat juga mengetahui bahwasanya pendidikan formal anak usia dini sangat penting sebagai upaya menunjang pendidikan anak untuk masa selanjutnya. Strategi sosialisasi yang di lakukan secara door to door merupakan salah satu strategi sosialisasi yang dilakukan sebagai upaya pengembangan PAUD Ar-Rahman karena dengan begitu akan tepat sesuai sasaran yang ada.

Kata Kunci: PAUD, Starategi Sosialisasi, Fungsionalisme Struktural

Abstrak

The importance of early childhood education has led the government to take action by issuing a policy to form the PADU Directorate (now called PAUD) in 2001. Under the auspices of the Directorate General of Education Outside School, the PADU Directorate is responsible for the development of PAUD in non-formal and formal education channels. However, the compilation reaches the community, socialization will require PAUD is still very minimal in the community who choose to send them directly to kindergarten or even at the elementary level. This is what happened in the Kandangan Community, in the discussion of PAUD for early childhood before entering a higher level. It is this dysfunction of PAUD Ar-Rahman that makes it interesting to study deeper, Why is there an inability to function in this PAUD. The method used is based on empowerment for PAUD management or management, the CBR (Community Based Research) method, using the analysis of Talcott Parsons' Structuralism Functionalism Theory. The theory used is a theory that focuses on structural work in understanding what strategies can be used in the development of PKK Ar-Rahman PAUD in Kandangan Village, Sregat District, Blitar . From the results of this research, it can be concluded that after the door-to-door socialization activities. PAUD in Kandangan Village, PKK Ar-Rahman PAUD. Besides that, the community also understands that formal early childhood education is very important as an effort to support

©A.Zahid,Luluk,Anis F,Nikmatul,Khalimatu,Ahmad F. 54 | K a ibonAbhinaya

KAIBON ABHINAYA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT e-ISSN 2657-1110 http://dx.doi.org/10.30656/ka.v2i2.2070

children's education for the future. The door-to-door socialization strategy is one of the socialization strategies undertaken as an effort to develop Ar-Rahman's PAUD because it will thus be in accordance with existing targets.

Kata Kunci: PAUD, Socialization Strategy, Fungsionalisme Struktural

PENDAHULUAN usia dini dan pendidikan masyarakat Pentingnya pendidikan anak usia dini (Nurani, 2011). Guna memenuhi hak membuat pemerintah mengambil warga Negara atas pendidikan dari usia tindakan dengan mengeluarkan kebijakan dini. berupa Direktorat PADU (saat ini disebut Sesuai dengan program pemerintah PAUD) pada tahun 2001. Dibawah pusat tersebut, maka pemerintah Desa naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Kandangan mulai mendirikan dan di Luar Sekolah, Direktorat PADU merintis PAUD yang dinamai PAUD Ar bertanggungjawab dalam pembinaan Rahman. Pengelolaan PAUD Ar Rahman PAUD pada jalur pendidikan nonformal diserahkan kepada kelompok ibu-ibu dan formal (Gitosudarmo:2004). Layanan PKK sesuai dengan mandat dari PAUD non formal dijalankan pada anak- pemerintah desa Kandangan. Pengelolaan anak usia 4 (empat) tahun berupa ini juga didukung oleh program desa, kelompok bermain, tempat penitipan yakni satu desa satu PAUD. Dengan anak serta satuan PAUD dan sejenis. adanya program dari desa ini mejadikan Sedangkan untuk layanan jalur formal kemudahan bagi pengelola PAUD Ar menyasar anak-anak usia 4-6 tahun yang Rahman. berupa TK (taman kanak-kanak) A dan B Berdiri pada tahun 2014, jumlah siswa (Asmariani, “Eksistensi Pendidikan Anak PAUD Ar Rahman tidak menunjukkan Usia Dini (PAUD) Terpadu” Jurnal Al- kemajuan yang signifikan. Berdasarkan Afkar, Vol. II, No II, Oktober 2013) data kepala sekolah PAUD Ar-Rahman Meskipun peningkatan presentase jumlah siswa yang belajar cenderung anak yang mengenyam pendidikan usia menurun. Dimulai dari awal pembukaan dini cenderung meningkat, masih banyak yang mencapai 25 siswa sampai saat ini anak atau bahkan orang tua yang belum menurun tinggal 6 anak saja. Tidak hanya memahami pentingnya pendidikan usia itu, sesuai data lapangan masyarakat dini. Data tahun pelajaran 2016/2017 Kandangan sendiri tingkat kepedulian menyebutkan bahwa anak yang masuk orang tua terhadap pendidikan anak usia atau belajar di PAUD (TK, KB, TPA, TPS) dini juga ikut menurun, berakibat pada mencapai 13.913.680 anak dari jumlah menurunnya siswa PAUD tersebut. Masih total penduduk usia 3-6 tahun sebesar minimnya pemaham akan fungsi dari 19.229.800 anak. Artinya masih tersisa adanya PAUD Ar-Rahman. 5.316.120 anak yang belum menerima Problema yang dihadapi PAUD Ar- pendidikan PAUD formal (Nurani, 2011). Rahman menjadi titik dari pencarian Sejalan dengan masalah tersebut, trategi sosialisasi dalam penelitian ini. pemerintah mengeluarkan Peraturan Berhubung adanya disfungsi dari Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang masyarkat ataupun pengelola yang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang nantinya akan didiagnosa dengan mengatur ketentuan mengenai jenis dan menggunakan pendekatan yang intens mutu pelayanan dasar yang berhak terhadap masalah ini. Sehingga hasil dari diperoleh bagi setiap warga Negara. penelitian ini mampu memberi Dengan keluarnya PP ini peran penting sumbangsih dalam metode strategi dan kewenangan kabupaten/ Kota dalam sosialisasi PAUD Ar-Rahman yang ada di memberikan pelayanan pendidikan anak desa Kandangan untuk meningkatkan

©A.Zahid,Luluk,Anis F,Nikmatul,Khalimatu,Ahmad F. 55 | K a ibonAbhinaya

KAIBON ABHINAYA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT e-ISSN 2657-1110 http://dx.doi.org/10.30656/ka.v2i2.2070

jumlah siswa ataupun mampu memberi (Suyanto, 2013). Sosialisasi dilakukan dampak yang signifikan terhadap bertujuan agar tidak terjadi jagi kegagalan pemahaman akan masyarakat, betapa komunikasi antara pengurus PAUD dan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. orang tua yang memiliki anak-anak usia dini. METODE PENELITIAN Menumbuhkan kembali kesadaran Penelitian ini menggunakan metode dan antusias atas pentingnya pendidikan CBR atau Community Based Research. anak usia dini memiliki beberapa tujuan Metode ini menitik beratkan pada yang hendak dicapai, baik tujuan jangka keterlibatan objek dalam hal ini adalah panjang maupun tujuan jangka pendek. masyarakat untuk ikut andil dalam setiap Tujuan jangka pendek misalnya untuk tahapan yang dilakukan. Untuk menarik kembali simpati anggota PKK pengertian dari CBR sendiri adalah PAUD agar kembali menyekolahkan penelitian bersama masyarakat untuk anaknya. Sedangkan dalam jangka mengatasi permasalahan yang dialami panjang dilakukan untuk masyarakat (Hanafi, 2015). Dengan mempertahankan produk yang melihat masyarakat sebagai sebuah disosialisasikan agar tetap eksis. komunitas, peneliti ikut melibatkan 1. Tujuan Sosialisasi masyarakat dalam setiap kegiatan bahkan a. Memperkenalkan apa yang akan semua tahapan dimulai dari masyarakat disampaikan dan diharapkan dapat dan dilaksanakan sendiri oleh menyampaikan pesan pada masyarakat. masyarakat yang dituju atau Dengan begitu, penelitian ini peneliti ditargetkan. dan masyarakat ikut terlibat dalam proses b. Untuk menarik perhatian. Kegiatan penyelesaian masalah dan pengembangan sosialisasi tersebut harus dibuat PAUD Ar-Rahman, peneliti melibatkan semenarik mungkin agar masyarakat masyarakat yang terdiri dari stakeholder tertarik. terkait yakni pengelola PAUD hingga c. Tercapainya pemahaman, sosialisasi masyarakat yang bersangkutan. Dengan yang dilakukan dengan baik akan begitu, tahapan yang dilakukan penelitian memudahkan masyarakat memahami dengan menggunakan metode CBR yaitu pesan yang disampaikan. meletakkan dasar (Laying the Foundation), d. Perubahan sikap. Perencanaan Penelitian (research planning), 2. Syarat terjadinya sosialisasi pengumpulan dan analisis data Pada dasarnya, sosialisasi (Information gathering and analysis), dan memberikan dua kontribusif aksi atas temuan (acting of finding). fundamental bagi kehidupan kita. a.) Memberikan dasar kepada individu PEMBAHASAN bagi terciptanya partisipasi yang  Sosialisasi efektif dalam masyarakat. Sosialisasi menurut kamus besar b.) Memungkinkan lestarinya suatu Bahasa berarti upaya untuk masyarakat karena tanpa sosialisasi memasyarkatkan sesuatu sehingga akan hanya ada satu generasi saja menjadi dikenal, dipahami dan dihayati sehingga kelestarian masyarakat akan oleh masyarakat atau kemasyarakatan. sangat terganggu (Suyanto, 2013). Sosialisasi itu sendiri sangat penting 3. Bentuk-bentuk Sosialisasi. adanya, karena bila tidak ada sosialisasi a.) Sosialisasi primer adalah sosialisasi maka bisa dipastikan apapun tujuan yang pertama yang dijalani individu kita maksudkan untuk diri kita sendiri semasa kecil, sejak dari mana menjadi ataupun untuk orang lain tidak akan anggota masyarakat. tercapai. Sosialisasi merupakan proses b.) Sosialisasi sekunder adalah proses yang terus terjadi selama hidup kita berikutnya yang memperkenalkan

©A.Zahid,Luluk,Anis F,Nikmatul,Khalimatu,Ahmad F. 56 | K a ibonAbhinaya

KAIBON ABHINAYA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT e-ISSN 2657-1110 http://dx.doi.org/10.30656/ka.v2i2.2070

individu yang telah disosialisasikan ke mendapatkan soslusi yang soluktif sesuai dalam sektor baru dari dunia objektif kesepakatan dengan actor-aktor yang masyarakatnya. terlibat, pengangkatan isu ini didasarkan pada pentingnya pendidikan usia dini Proses sosialisasi perlu dilanjutkan untuk membantu perkembangan anak dengan promosi untuk meningkatkan secara optimal. Sepanjang berdirinya layanan. Oleh karena itu produk yang PAUD Ar Rahman selama empat tahun disosialisasikan tersebut haruslah mengalami dekradasi baik dari segi dikenalkan lebih jauh kepada masyarakat kualitas ataupun kuantitas, seerta jumlah melalui promosi. Mempengaruhi siswapun ikut menurun. msyarakat agar mereka menjadi tahu akan Dengan melihat permasalahan produk yang ditawarkan. Adapun alat- yang ada, maka guna menganalisis alat yang digunakan untuk permasalahan tersebut peneliti menyosialisasikan suatu produk adalah menggunakan pisau analisis fungsional dengan berbagai cara, yaitu: structural dari Talcot Parson, dengan a. Iklan skema AGIL. Agar struktur dalam suatu Iklan merupakan alat utama untuk masyarakat atau komunitas dapat mempengaruhi konsumen atau bertahan dan berjalan sesuai porsinya, masyarakat. Salah satu bentuk iklan maka harus menjalankan skema tersebut seperti poster, pamflet dan banner yang (Arisandi, 2015). dipasang di tempat-tempat yang strategis. Melihat pada konteks Oleh karena itu, iklan tersebut harus permasalahan di PAUD PKK Ar Rahman, dibuat semenarik mungkin agar pembaca dengan menggunakan teori bisa tertarik (Gitosudarmo, 2014). Fungsionalisme struktural (attention). Maka sesuai data lapangan diketahui adaptasi PAUD Ar-Rahman belum bisa berjalan dengan sempurna. Dikarenakan PAUD Ar-Rahman yang masih baru merintis belum mampu masuk di kalangan masyarakat, dikarenakan adanya persaingan dengan beberapa PAUD yang sudah maju di sekitar lingkungan desa Kandangan. Tak hanya itu saja beberapa strategi-strategi yang sudah dilakukan PAUD Ar-Rahman Sumber: poster sebagai bentuk sampai sekarang belum menuaikan hasil sosialisasi dalam sosialisasi PAUD Ar- yang diinginkan. Karena sampai Rahman sekarangpun keadaan PAUD tersebut b. Personal Selling masih sama dengan keadaan pertama kali Personal selling merupakan kegiatan berdiri, bahkan sesuai data lapangan perusahaan untuk melakukan kontak muridnya pun dari tahun ke tahun terus langsung dengan masyarakat, dengan mengalami penurunan. tujuan agar tercipta hubungan yang Strategi-strategi sosialisasi yang positif antara yang mensosialisasikan digunakan pihak PAUD diantaranya dengan masyarakat. adalah sosialisasi yang dilakukan saat  Hasil Strategi Sosialisasi PKK adanya posyandu dan melalui organisasi- PAUD Ar-Rahman organisasi pengajian dengan media a. Melaksanakan Aksi pengumuman. Namun, sosialisasi Masalah pada PAUD Ar-Rahman tersebut kurang efektif sesuai sasaran menjadi isu penting yang diangkat guna yang dituju (yakni masyarakat yang mempunyai anak usia dini) dikarenakan

©A.Zahid,Luluk,Anis F,Nikmatul,Khalimatu,Ahmad F. 57 | K a ibonAbhinaya

KAIBON ABHINAYA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT e-ISSN 2657-1110 http://dx.doi.org/10.30656/ka.v2i2.2070 saat posyandu suasana kurang kondusif maju yang nantinya metode ataupun dan tidak semua masyarakat yang pembelajaranya dapat dicontoh dan mempunyai anak usia dini mengikuti dipraktekkan pada PAUD PKK Ar- organisasi keagamaan. Rahman. Dari pertemuan-pertemuan tersebut dapat menjadikan hubungan baik dari pengelola maupun pengajar menjadi komponen terintegrasi. Dari penjelasan diatas latensi dapat dilihat bahwa setiap pengelola PAUD yang terlibat dalam struktur kepengurusan antara satu sama lain harus saling melengkapi, memelihara serta memperbarui motivasi individu dan pola- pola budaya yang sudah ada didalamnya. Dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam menciptakan dan mempertahankan motivasi-motivasi yang sudah ada maupun yang akan direncanakan Sumber: Stategi Sosialisasi PAUD kedepannya. masuk dalam kegiatan Posyandu Untuk mengembangkan PAUD tersebut agar masyarakat desa Kandangan Pemerataan pendidikan serta berminat untuk menyekolahkan anak- memberikan fasilitas pendidikan usia dini anak mereka yang masih usia dini, maka yang terjangkau untuk masyarakat di salah satu cara yang dilakukan adalah desa Kandangan menjadi goal attaintment dengan meningkatkan kembali berdirinya PAUD Ar Rahman. Dalam hal manajemen pemasaran, yakni dengan ini wali murid, dibebankan dengan biaya pembuatan brosur yang lebih menarik pendidikan yang sangat ringan sebab lagi tentang PAUD PKK Ar Rahman. Dulu sebagian dari pembiayaan proses Brosur yang telah dibuat hanya berupa pembelajaran sudah ditanggung oleh tulisan-tulisan saja serta sosialisasi ke pemerintah desa melalui Alokasi Dana masyarakat yang masih belum maksimal Desa. Ini terlihat dari fasilitas sehingga kurang menarik minat pembelajaran seperti gedung sekolah, masyarakat Desa Kandangan tersebut. seragam sekolah serta fasilitas kesehatan Sehingga perlu adanya aksi yang setiap bulannya diperoleh dari dilaksanakan, yakni melalui peningkatan pengalokasian dana desa tersebut. manajemen pemasaran dengan PAUD Ar Rahman merupakan mensosialisasikan door to door (dari rumah yayasan pendidikan usia dini yang berada ke rumah) memberikan brosur kepada di bawah oleh kelompok PKK. Oleh sebab masyarakat yang masih memiliki anak itu, untuk membangun komunikasi yang usia PAUD agar minat masyarakat intens antar pengelola dengan penagajar semakin meningkat untuk PAUD sendiri, mereka setiap bulannnya menyekolahkan anaknya ke PAUD melakukan pertemuan dalam forum PKK. tersebut. Maka dari itu salah stu strategi Pengelola PAUD tersebut setiap bulannya yang harus ditingkatkan lebih lagi adalah juga mengikuti pertemuan HIMPAUDI, dalam hal pengelola manajemen guna mengikuti perkembangan pemasaran (promosi) PAUD Ar Rahman. kurikulum pendidikan serta pengelolaan  Menganalisis Aksi PAUD yang sesuai dengan standarisasi Dalam proses pemecahan pemerintah, dengan mengikuti permasalahan yang terjadi pada PAUD HIMPAUDI tersebut pihak pengelola juga Ar-Rahman peneliti selalu berusaha bisa sharing dengan PAUD yang telah mendiskusikan terkait aksi yang akan

©A.Zahid,Luluk,Anis F,Nikmatul,Khalimatu,Ahmad F. 58 | K a ibonAbhinaya

KAIBON ABHINAYA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT e-ISSN 2657-1110 http://dx.doi.org/10.30656/ka.v2i2.2070 dilakukan dengan masyarakat yang terkait khususnya, dengan actor-aktor yang sangat berpengaruh terhadap proses pemberdayaan ini. Dalam hal berdiskusi baik dari peneliti maupun pengelola PAUD selalu berusaha mencari titik temu aksi yang terbaik yang akan dilakukan. Peneliti selalu meminta pertimbangan akan keadaaan masyarakat khususnya sasaran aksi yang akan dilakukan agar proses aksi nantinya berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran. Setelah berbagai pilihan aksi yang Sumber: Strategi door to door akan dilakukan dengan tentunya banyak pertimbangan, akhirnya peneliti SIMPULAN mengajukan aksi pemberdayaan yaitu Dari hasil temuan lapangan dan sosialisasi door to door yang akhirnya juga hasil analisis data, dapat disimpulkan disepakati oleh pengelola maupun bahwa setelah adanya kegiatan sosialisasi pengurus PAUD Ar-Rahman. Untuk door to door. Masyarakat mengetahui melancarkan aksi pemberdayaan yakni, secara mendalam keberadaan PAUD Ar- sosialisasi door to door pada masyarakat Rahman yang ada di Desa Kandangan akhirnya peneliti mendapat dampingan serta pentingnya Pendidikan Usia Dini dari pengelola maupun kader posyandu bagi buah hati, sebagai pondasi awal desa Kandangan. untuk melanjutkan pada jenjang yang Dengan meihat keadaan dalam lebih tinggi. Strategi sosialisasi yang proses pemberdayaan tersebut dari dilakukan secara door to door merupakan respon awal masyarakat sampai puncak salah satu strategi sosialisasi yang aksi pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan, sebagai upaya pengembangan diambil kesimpulan bahwasanya PAUD PPK Ar-Rahman. masyarakat Kandangan sudah mulai Strategi ini, tentunya menjadi terbuka sehingga masyarakat sedikit salah satu alternative untuk banyak menerima dan ikut andil dalam meningkatkan serta memupuk kesadaran memecahka permasalahan yang ada dalam Pendidikan, tentunya harus ada dalam lingkungan komunitas tersebut. inter koneksi antara masyarakat dan pengelola agar tujuan dari Pendidikan tercapai secara baik. Dan terakhir, sebagai saran dari peneliti, system menejemen pemasaran perlu ada peningkatan. Mungkin dalam hal pembuatan poster, dan kegiatan yang banyak mengikut sertakan masyarakat menjadi hal yang perlu diperhatikan kembali, agar sosialisasi door to door menjadi solusi yang soluktif bagi perkembangan PAUD Ar- Rahman.

Sumber: Strategi door to door

©A.Zahid,Luluk,Anis F,Nikmatul,Khalimatu,Ahmad F. 59 | K a ibonAbhinaya

KAIBON ABHINAYA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT e-ISSN 2657-1110 http://dx.doi.org/10.30656/ka.v2i2.2070

DAFTAR PUSTAKA

Arisandi. Herman. Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi dari Klasik sampai Modern. Yogyakarta, IRCiSoD. 2015. Asmariani, “Eksistensi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu” Jurnal Al-Afkar, Vol. II, No II, Oktober 2013 Hanafi. Mohammad. dkk, COMMUNITY BASED RESEARCH: Panduan Merancang dan Melaksanakan PenelitianBersama Komunitas. : LP2M UIN Sunan Surabaya, 2015 Indriyo Gitosudarmo, 2014, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta, BPFE- Yogyakarta

©A.Zahid,Luluk,Anis F,Nikmatul,Khalimatu,Ahmad F. 60 | K a ibonAbhinaya