ANALISIS POTENSI EKONOMI SEKTORAL KORIDOR UTARA SELATAN PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2005 Œ 2009 Oleh: M
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ANALISIS POTENSI EKONOMI SEKTORAL KORIDOR UTARA SELATAN PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2005 ± 2009 Oleh: M. Sofyan Andiatma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang ABSTRACT The research analyzes main sector, contribution of each sector and economic growth pattern in Regency / City North-South Corridor of East Java Province year 2005-2009. Research method used is Location Quentiont (LQ) analysis, contribution analysis, and Klassen typology analysis. The research uses Location Quentiont (LQ) analysis tool which is sector with the largest superiority, which are electricity, gas, and clean water in Gresik regency and sector with the smallest superiority which are farm, mining, and excavation in Mojokerto City, according to contribution analysis of trading, hotel, and restaurant in Batu city gave the biggest contribution, which is 51.72% according to Klassen typology analysis of Regency / city with fast and growth economic development is Surabaya and Mojokerto. Rapid development is Pasuruan regency, Blitar regency, batu city, Pasuruan, Blitar. Developed and pressed are Gresik regency, Sidoarjo regency, and Malang City. The one with left economic growth are Mojokerto regency and Malang regency. According to the analysis done, it needs role from all communities, especially government to pay attention, montitor, and develop all main potential in Regency / City in North-South Corridor of East Java. Keywords: Location Analysis, Analysis of Contributions, Typology Klassen, East Java corridor ABSTRAK Penelitian ini menganalisis sektor utama, kontribusi masing-masing pertumbuhan ekonomi sektor dan pola di Kabupaten / Kota Utara-Selatan Koridor Provinsi Jawa Timur tahun 2005-2009. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Lokasi (LQ), analisis kontribusi, dan analisis tipologi Klassen. Penelitian ini menggunakan Lokasi Quentiont (LQ) alat analisis yang sektor dengan keunggulan terbesar, yang listrik, gas, dan air bersih di Kabupaten Gresik dan sektor dengan keunggulan terkecil yang pertanian, pertambangan, dan penggalian di Kota Mojokerto, menurut analisis kontribusi dari perdagangan, hotel, dan restoran di kota Batu memberikan kontribusi terbesar, yang 51,72% menurut Klassen analisis tipologi Kabupaten / kota dengan perkembangan cepat dan pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Mojokerto. perkembangan pesat adalah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, kota batu, Pasuruan, Blitar. Dikembangkan dan ditekan adalah Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Malang. Yang satu dengan pertumbuhan ekonomi kiri adalah Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Malang. Menurut analisis yang dilakukan, perlu peran dari semua masyarakat, terutama pemerintah untuk memperhatikan, montitor, dan mengembangkan seluruh potensi utama di Kabupaten / Kota di Koridor Jawa Timur. Kata Kunci : Analisis Lokasi, Analisis Kontribusi, Tipologi Klassen, koridor Jawa Timur Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma) PENDAHULUAN ilmu pengetahuan dan teknologi serta Pembangunan nasional saat ini memperhatikan tantangan telah dihadapkan pada banyak perkembangan global. Tujuan tantangan yaitu tantangan pertama pembangunan nasional adalah untuk berkaitan dengan kondisi eksternal membangun tatanan kehidupan seperti perkembangan internasional bermasyarakat, berbangsa dan yang berhubungan dengan bernegara serta mewujudkan liberalisasi arus investasi dan kemajuan disegala bidang terutama perdagangan global. Sedangkan yang bidang ekonomi. kedua bersifat internal, yaitu yang Dalam hal ini pemerintah berkaitan dengan perubahan kondisi daerah di Indonesia telah mengalami makro maupun mikro dalam negeri perubahan seiring dengan yang meliputi transformasi struktur diberlakukanya otonomi daerah, ekonomi, masalah migrasi spasial dengan mendekatkan pembuatan dan sektoral, ketahanan pangan, keputusan ke daerah. Undang- masalah ketersediaan lahan undang No. 32 tahun 2004 tentang pertanian, masalah investasi dan perubahan atas Undang-undang No. permodalan, masalah ilmu 22 tahun 1999 tentang otonomi pengetahuan dan teknologi (IPTEK), daerah, telah menyebabkan sumber daya manusia (SDM), dan pergeseran dalam pembangunan lingkungan. ekonomi yang bermula bersifat Menurut Kunarjo (1997:29-55) sentralis, mengarah pada pembangunan adalah suatu yang desentralisasi, yaitu dengan dinamis dan berkelanjutan seiring memberikan keleluasaan kepada dengan perkembangan setiap aspek daerah untuk membangun kehidupan masyarakat. wilayahnya termasuk dalam bidang Pembangunan nasional adalah usaha ekonominya. peningkatan kualitas manusia dan Pemberlakuan otonomi daerah masyarakat Indonesia yang juga berarti pemerintah daerah harus dilakukan secara berlanjut, memiliki rencana ekonomi daerah berlandaskan kemampuan nasional, yang baik untuk menyediakan dengan memanfaatkan kemajuan kesejahteraan bagi penduduknya. Hal Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014 152 Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma) ini akan membawa angin segar bagi Bruto) secara sektoral maupun daerah untuk dapat menggali dan perkapita, oleh karena itu PDRB mengembangkan potensi ekonomi (Produk Domestik Regional Bruto) secara mandiri sehingga secara agregatif menunjukan ketimpangan antar penduduk, antar kemampuan suatu daerah tertentu daerah dan antar sektor secara dalam menghasilkan pendapatan bertahap dapat diperkecil. dalam proses produksi daerah yang Arsyad (2004:13) mengartikan bersangkutan, Propinsi Jawa Timur pertumbuhan ekonomi sebagai sendiri terbagi menjadi 38 kenaikan produk domestik bruto Kabupaten/Kota, 29 Kabupaten dan tanpa memandang apakah kenaikan 9 Kota. itu lebih besar atau lebih kecil dari Propinsi Jawa Timur terbagi tingkat pertumbuhan penduduk, atau lagi menjadi beberapa koridor yang apakah pertumbuhan ekonomi terjadi meliputi Kabupaten/Kota yang ada di atau tidak. Mengingat pentingnya Propinsi Jawa Timur, yaitu Koridor pertumbuhan ekonomi regional, Utara Selatan terdiri dari Kabupaten maka setiap wilayah dituntut mampu Gresik, Pasuruan, Mojokerto, mengembangkan potensinnya agar Sidoarjo, Malang, Blitar, dan Kota dapat menciptakan keunggulan Surabaya, Batu, Pasuruan, sektoral daerahnya, ini diharapkan Mojokerto, Malang, Blitar. Koridor agar sektor yang memiliki Barat Daya terdiri dari Kabupaten keunggulan tersebut akan membawa Jombang, Kediri, Tulungagung, prospek yang lebih baik untuk Trenggalek, Nganjuk, Madiun, dikembangkan, sehingga akan Ponorogo, Pacitan, Magetan, dan berdampak pada sektor-sektor lain Kota Kediri, Madiun. Koridor Timur untuk berkembang serta berdampak terdiri dari Kabupaten Probolinggo, positif terhadap PDRB (Produk Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Domestik Regional Bruto) baik Jember, Banyuwangi, dan Kota secara sektoral maupun perkapita. Probolinggo. Koridor Utara terdiri Kriteria utama keberhasilan dari Kabupaten Lamongan, Tuban, pembangunan daerah adalah bentuk Bojonegoro, Ngawi, Bangkalan, PDRB (Produk Domestik Regional Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014 153 Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma) Sampang, Pamekasan, Sumenep dengan potensi yang dapat (http://adln.lib.unair.ac.id). dikembangkan. Masing-masing koridor METODE PENELITIAN memiliki sembilan sektor ekonomi Penelitian ini mengambil yang dapat dikembangkan lokasi di Provinsi Jawa Timur potensinya sehingga dapat Koridor Utara Selatan dengan memberikan konstribusi terhadap pertimbangan Kabupaten/Kota daerah masing-masing, kontribusi dikoridor ini mempunyai potensi Koridor Utara Selatan (Kabupaten yang besar di masing-masing sektor. Gresik, Pasuruan, Mojokerto, Ruang lingkup penelitian tentang Sidoarjo, Malang, Blitar, dan Kota kontribusi sektor-sektor ekonomi Surabaya, Batu, Pasuruan, terhadap perekonomian di masing- Mojokerto, Malang, Blitar) terhadap masing Kabupaten/Kota Koridor perekonomian Jawa Timur sekitar Utara Selatan Jawa Timur, tingkat 54%, Koridor Barat Daya sebesar pertumbuhan rata-rata setiap sektor 22%, Koridor Timur sebesar 12%, perekonomian Kabupaten/Kota dan Koridor Utara sebesar 11% Koridor Utara Selatan Jawa Timur (Maskan, Ali: 2006). Diantara dan sembilan sektor ekonomi yang keempat koridor tersebut yang potensial (sektor unggulan) yang memiliki pertumbuhan ekonomi dapat dkembangkan di paling tinggi adalah Koridor Utara Kabupaten/Kota Koridor Utara Selatan. Selatan Jawa Timur. Adapun teknik Berdasarkan pembahasan di analisa data pada penelitian ini yaitu atas peneliti mengambil inisiatif Analisis LQ (Location Quotient), untuk meneliti sektor ekonomi Analisis Kontribusi, dan Analisis unggulan, kontribusi sektoral dan Tipologi Klassen. pola pertumbuhan ekonomi. Hasil PEMBAHASAN penelitian ini diharapkan dapat Ada tiga kondisi yang dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah dicirikan dari hasil perhitungan dalam membuat kebijakan dalam dengan metode LQ pada wilayah pengalokasian dana pembangunan tertentu. Jika LQ > 1, maka sektor kepada setiap Kabupaten/Kota sesuai dan sub sektor yang bersangkutan Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014 154 Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma) disamping dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan dapat kebutuhannya sendiri juga dikatakan sektor bukan unggulan memberikan peluang untuk diekspor sedangkan jika LQ = 1, maka sektor dan dikatakan sebagai sektor dan sub sektor yang bersangkutan unggulan, jika LQ < 1, maka sektor hanya dapat memenuhi kebutuhan dan sub sektor yang bersangkutan wilayah itu sendiri. tidak cukup untuk memenuhi Gambar 1. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Pertanian