Jurnal Ekonomi Manajemen Volume 6 Nomor 2 (November 2020) 74-84 http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem ISSN 2477-2275 (Print) ISSN 2685-7057 (Online)

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA CEMORO SEWU DI KABUPATEN SELUMA Siti Hanilaa,*, Zahrah Indah Ferinab a,bUniversitas Dehasen , Jl. Meranti No. 32 Sawah Lebar, Ratu Agung, Kota Bengkulu, *[email protected]

Diterima: Juli 2020. Disetujui: November 2020. Dipublikasikan: Desember 2020.

ABSTRACT Bengkulu Province is one of the Tourism Destination Areas (DTW) of Indonesia in . As a tourist destination. Cemoro Sewu attractions see the need to improve services to tourists, both in terms of improving the quality of human resources, as well as improving tourist facilities and infrastructure as an effort to attract tourists to visit. Transferring the status of tourist sites from nature reserves to natural tourism parks (TWA) will bring a positive impact on tourism in Seluma . The purpose of this study is to study and analyze what internal and external factors support and hinder the development of Cemoro Sewu Tourism Obejek and determine how the development strategy will be. Data collection methods used are literature study methods and questionnaires by completing the questionnaire list to respondents. Sampling is done randomly or random sampling without regard to strata that are in the population, if members of the population are considered homogeneous. Assumptions of effective strategies to maximize the power and opportunities for enhancing tourism objects and opportunities and challenges. The analytical method used in this study is the SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, Threats) analysis method. Data obtained from the results of the study will be analyzed the strengths, weaknesses, opportunities and risks of the application of marketing strategies in the context of developing Cemoro Sewu Tourism Objects. To determine future development strategy formulations, the combined marketing strategy formulations are approved through the SWOT matrix. Keywords: Cemoro Sewu tourism; development strategy. ABSTRAK Provinsi Bengkulu adalah salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) Indonesia di Sumatera. Sebagai tujuan wisata. Objek wisata Cemoro Sewu melihat perlunya meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, baik dari segi peningkatan kualitas sumber daya manusia, maupun peningkatan sarana dan prasarana wisata sebagai upaya menarik wisatawan untuk berkunjung. Memindahkan status lokasi wisata dari cagar alam ke taman wisata alam (TWA) akan membawa dampak positif bagi pariwisata di Kabupaten Seluma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisis faktor internal dan eksternal apa yang mendukung dan menghambat pengembangan Wisata Cemoro Sewu Obejek dan menentukan bagaimana strategi pengembangan akan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi literatur dan kuesioner dengan melengkapi daftar kuesioner kepada responden. Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, jika anggota populasi dianggap homogen. Asumsi strategi yang efektif untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang untuk meningkatkan objek dan peluang dan tantangan pariwisata. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, Threats). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan risiko penerapan strategi pemasaran dalam konteks pengembangan

75 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84

Objek Wisata Cemoro Sewu. Untuk menentukan formulasi strategi pengembangan masa depan, formulasi strategi pemasaran gabungan disetujui melalui matriks SWOT. Kata Kunci: wisata Cemoro Sewu; strategi pengembangan.

ada di Desa Kungkai Baru sangat tepat PENDAHULUAN untuk ditawarkan kepada wisatawan. Sebagai sektor andalan, pariwisata Rumah Ibadah (Pura) seperti di Bali yang diharapkan mampu menjadi salah satu biasa dipergunakan oleh umat beragama sumber pendapatan, pemicu pertumbuhan Hindu untuk beribadah dapat dijadikan ekonomi, dan membuka peluang kerja serta sebagai spot berfoto yang menarik, semua berusaha, terutama bagi masyarakat sekitar potensi tersebut dapat dijadikan salah satu objek wisata, juga diharapkan dapat perioritas Pemerintah Kabupaten Seluma memperkenalkan dan memasarkan produk dalam rangka pengembangan pariwisata. hasil industri rumah tangga ketingkat Tujuan penulisan ini adalah untuk regional. Pengembangan pariwisata yang memberikan alternatif strategi terencana akan memberi manfaat bagi pengembangan bagi insdutri pariwisata di masyarakat. Ketersediaan fasilitas serta desa Kungkai Baru, yang diharapkan dapat infrastruktur yang baik dan lengkap di membantu perkembangan dan kemajuan sekitar objek wisata merupakan factor objek wisata “Cemoro Sewu” secara khusus penting dalam rangka Pengembangan dan meningkatkan perekonomian dan Daerah Tujuan Wisata (DTW). kesejahteraan masyarakat desa Kungkai Pengembangan pariwisata bertujuan Baru dan sekitarnya secara umum. untuk memanfaatkan daya tarik objek wisata yang berbentuk kekayaan alam, METODE PENELITIAN keragaman flora fauna, dan seni budaya. Objek dalam penelitian ini adalah Ojek Provinsi Bengkulu adalah salah satu daerah Wisata Cemoro Sewu. Aspek penelitian ini wisata yang cukup berpotensi untuk difokuskan pada strategi pengembangan dijadikan sektor unggulan dalam objek wisata Comoro Sewu di Kabupaten pembangunan perekonomian yang diikuti Seluma. Sedangkan unit analisis dalam dengan pembangunan sektor lain. penelitian ini adalah kawasan pantai Desa Kungkai baru merupakan salah Kungkai Baru dan Cagar alam hutan satu desa yang ada di kabupaten seluma Cemara dan adat istiadat masyarakat Bali memiliki pesona alam dan budaya yang sebagai objek daya tarik wisata di Desa indah. Penduduk desa Kungkai Baru lebih Kungkai Baru. kurang berjumlah 1.890 jiwa yang tersebar Penelitian ini bersifat deskriptif, dalam 5 (lima) wilayah dusun, terletak di dilakukan untuk mendapatkan gambaran Kecamatan Air Periukan Kabupaten atau deskripsi tentang penilaian aspek- Seluma dengan luas wilayah sebesar 10.040 aspek pengembangan objek wisata yang ha dan berada pada ketinggian ±1,5 m di dilakukan menggunakan teknik analisis atas permukaan laut yang berbatasan SWOT, yaitu analisis untuk menemukan langsung dengan daerah konservasi cagar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman alam. Suasana Pantai yang indah ini terhadap produk, pasar, kebijakan dan mendapatkan pemeliharaan dari BKSDA program pemasaran. Metode yang Provinsi Bengkulu, Pohon-pohon cemara digunakan dalam peneltian ini adalah yang terdapat di sepanjang pantai Kungkai metode survey, dimana informasi diperoleh Baru yang ditanam oleh BKSDA Propinsi dari responden yang dikumpulkan secara Bengkulu bertujuan untuk mengurangi empiric untuk memperoleh pendapat dari tingkat abrasi ombak. Keindahan sebagian populasi terhadap objek Pantai/laut serta Seni dan Budaya Bali yang 76 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84 penelitian. Berdasarkan jenis data dan dianalisa kekuatan dan kelemahannya serta analisisnya, peluang dan ancaman terhadap penerapan Populasi adalah objek atau subyek strategi dalam rangka meningkatkan minat yang mempuyai kualitas dan karakteristik wisatawan. Agar dapat memformulasikan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk strategi pemasarannya, maka digunakan dipelajari dan kemudian ditarik penggabungan formulasi strategi kesimpulanya. Populasi meliputi seluruh pemasaran yang dihubungkan melalui karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh matriks SWOT. subyek atau objek tersebut (Sugiyono, Udaya, dkk (2013: 40) Analisis SWOT 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah adalah analisis kekuatan (strength), masyarakat dan pengunjung objek wisata, kelemahan (weakness), peluang pengelola Objek Wisata serta pemerintah (opportunities), ancaman (threats) yang setempat. dihadapi perusahaan atau organisasi. Pengambilan sampel dilakukan secara Melalui analisis ini pemimpin atau manajer random atau penentuan sampel secara acak dapat menciptakan tujuan sepintas tanpa memperhatikan strata yang ada dalam (overview) secara cepat mengenai situasi populasi, Jika anggota populasi dianggap stratejik organisasi. Stength adalah homogen (Sugiyono 2012: 82). kekuatan internal yang dimiliki perusahaan, Data primer adalah data diperoleh dari daya saing dan kemanpuan memenuhi jawaban responden yang ada di objek permitaan pasar. Yang didukung oleh Wisata Cemoro Sewu terhadap wawancara Kemampuan Finansial, Kualitas SDM yang pengisian kuesioner yang disampaikan baik, Tehnologi yang digunakan, Brand langsung oleh peneliti. Data sekunder perusahaan, Market leader dan hubungan adalah data penelitian yang diperoleh perusahaan dengan konsumen. peneliti secara tidak langsung melalui a. Weakness adalah kelemahan internal media perantara atau diperoleh dan dicatat perusahaan, seperti keterbatasan dan oleh pihak lain. Data tersebut diperoleh dari kekurangan dalam finansial, sumber Instansi terkait, Pengelola Objek Wisata daya manusia, penerapan tehnologi Cemoro Sewu, jurnal ekonomi dan literatur sehingga menghambat kinerja lain yang membahas mengenai materi perusahaan. penelitian berupa peta, data jumlah b. Opportunity adalah peluang atau situasi pengunjung dan dokumen-dokumen penting yang menguntungkan dari luar lainnya yang berhubungan dengan objek perusahaan. Sumber dari situasi penting wisata Cemoro Sewu. dari luar perusahaan yaitu masyarakat Teknik analisis data pada penelitian ini dan Gaya Hidup, Pertumbuhan jumlah yaitu dengan menelaah semua data dari penduduk dan pendapatan masyarakat. berbagai sumber, baik dari hasil kuesioner, c. Threats adalah ancaman dari luar pengamatan di lapangan, dokumen- Perusahaan (external) yang dokumen yang berkaitan. Pengelompokan menghambat perusahaan. Misalnya dan pengklasifikasian data dilakukan pesaing baru (New Competitor), berurutan sesuai dengan permasalahan Perkembangan tehnologi yang belum kemudian dilakukan analisis sasuai dengan dikuasai, laju pertumbuhan faktor internal dan eksternal serta juga pertumbuhan pasar yang relatif lambat dilakukan analisis berdasarkan faktor yang dan peraturan perundangan selalu mendukung dan faktor yang menghambat. berubah. Metode yang digunakan dalam Tahap-tahap Analisis SWOT: penelitian ini adalah Analisis SWOT A. Menyusun dan menentukan Faktor – (Strength, Weaknesses, Opportunity, faktor Strategis Eksternal dan Internal Threats). Yaitu data yang diperoleh suatu perusahaan. 77 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84

Dengan tehnik skala maka dapat alternatif strategis, dapat dilihat pada dihitung bobot nilai, rating nilai, dan Tabel 2. skor nilai untuk tabel eksternal dan Tabel 2. Menganalisa dan menemtukan internal dibuat sebagai berikut: Keputusan strategi dengan pendekatan

1) Bobot nilai Matrik SWOT. • 1,00 = Sangat Setuju (SS) • 0,75 = Setuju (S) Kekuatan Kelemahan IFE Strengths Weaknesses • 0,50 = Netral (N) (S) (W) • 0,25 = Tidak Setuju (TS) Faktor-faktor Faktor-faktor • 0,10 = Sangat Tidak Setuju EFE yang yang Menentukan (STS) menentukan kekuatan internal kekuatan internal 2) Rating nilai Peluang Strategi SO Strategi WO • 5 = Sangat Setuju (SS) Opportunity Startegi yang strategi yang • 4 = Setuju (S) (O) disusun diciptakan untuk = Netral (N) Menentukan dengan meminimalisirkan • 3 faktor- mengunakan kelemahan • 2 = Tidak Setuju (TS) faktor kekuatan dengan • 1 = Sangat Tidak Setuju kekuatan untuk memanfaatkan (STS) eksternal memanfaatkan Kelemahan peluang yang ada dengan 3) Skor Nilai sebaik- Untuk skor nilai dihitung dengan baiknya mempergunakan formula Sebagai Ancaman Strategi ST Strategi WT berikut: Peraturan perundang undangan Threats (T) Startegi yang Strategi yang di dan budaya. Menentukan dicitakan buat untuk faktor- menggunakan meminimalisir Skor Nilai = Bobot Nilai x Rating faktor kekuatan kelemahan Nilai kekuatan untuk eksternal mengatasi Tabel 1. Format Analisis SWOT untuk ancaman Faktor Eksternal dan Internal Sumber: Rangkuti (2009: 31) Uraian Bobot Rating Skor Keterangan: I Strenghts (Kekuatan) 1. Strategi SO Item, DSt Nilai Nilai Nilai Strategi ini dibuat dengan II Weaknesses memanfaatkan seluruh kekuatan yang (Kelemahan) dimiliki perusahaan untuk merebut Item, DSt Nilai Nilai Nilai peluang yang sebesar-besarnya. III Opportunity (Peluang) 2. Strategi ST Item, DSt Nilai Nilai Nilai Strategi ini adalah kekuatan yang IV Threats dimiliki perusahaan untuk mengatasi (Ancaman) ancaman yang ada diluar dari Item, DSt Nilai Nilai Nilai perusahaan. Sumber: Rangkuti (2010: 18) 3. Strategi WO B. Menganalisa dan menemtukan Strategi ini diterapkan dengan cara Keputusan strategi dengan pendekatan meminimalkan kelemahan yang ada di Matrik SWOT. dalam perusahaan. Matriks SWOT adalah alat yang 4. Strategi WT dipakai untuk menyusun faktor-faktor Strategi ini didasarkan ada kelemahan strategi perusahaan. Matriks ini dapat yang ada untuk menghindari ancaman. menghasilkan 4 set kemungkinan 78 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84

C. Menentukan Diagram Analisis SWOT diterapkan perusahaan adalah Berdasarkan kombinasi faktor internal meminimalisir kendala internal perusahaan. dan eksternal didapatkan posisi strategi Kuadran 4 perusahaan saat ini. Pada posisi strategi Gambaran yang paling tidak inilah yang akan menentukan letak menguntungkan, dimana perusahaan kuadran strategi. Letak kuadran menghadapi berbagai ancaman-ancaman. tersebut akan dijadikan dasar analisis Perusahaan dapat mengetahui kekuatan yang dapat dilihat pada Gambar 1. yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, kelemahan yang harus dihindari, peluang yang harus diambil dengan sebaik mungkin, serta ancaman yang harus dapat dihadapi. Kuadran 1 Kuadran 3 Mendukung Mendukung Strategi HASIL DAN PEMBAHASAN strategi Turn around agresif Letak Geografis Desa Kungkai Baru terletak di Kecamatan Air Periukan Kabupaten Kuadran 4 Kuadran 2 Seluma memiliki Objek Wisata Cemoro Mendukung Mendukung Strategi strategi Sewu dengan pesona alam dan budaya yang Defensif diferdikasi indah. Penduduk Desa Kungkai Baru berjumlah 1.890 jiwa yang tersebar dalam 5 (lima) wilayah dusun. Dengan luas 10.040

ha dan berada pada ketinggian ± 1,5 m di atas permukaan laut berbatasan langsung Sumber: Rangkuti (2010: 199) dengan daerah konservasi cagar alam. Gambar 1. Diagram Analisis SWOT Suasana Pantai yang indah dengan hutan cemara disekitarnya berfungsi untuk Keterangan: mengurangi abrasi pantai dan Masyarakat Kombinasi faktor internal dan eksternal Bali yang berdomisili di Desa kungkai Baru yang baik akan menentukan Kinerja dangan seni budayanya yang manarik serta perusahaan. Kedua faktor tersebut harus Rumah Ibadah Umat Hindu (Pure) yang menjadi pertimbangan dalam analisis dapat dijadikan spot photo wisata dan letak SWOT. wilayah desa yang berada di tepi laut Kuadran 1 merupakan unngulan potensi wisata bagi Gambaran situasi yang sangat Desa Kungkai Baru. Potensi tersebut menguntungkan. Perusahaan dapat merupakan modal yang dapat diekplorasi memanfaatkan peluang yang ada. Strategi untuk dijadikan Daerah Tujuan Wisata yang diterapkan dalam kondisi ini adalah (DTW) yaitu Objek Wisata “Cemoro mendukung kebijakan agresif Sewu” Kuadran 2 Analisis SWOT dilakukan untuk Gambaran berbagai ancaman, perusahaan mengetahui faktor-faktor kekuatan, masih memiliki kekuatan internal. Strategi kelemahan, dan peluang serta tantangan yang harus dilaksanakan adalah: yang dihadapi dalam Pengembangan Objek kemampuan memanfaatkan peluang dalam Wisata Cemoro Sewu. jangka panjang dengan strategi promosi Analisis SWOT merupakan salah satu dalam rangka pengembangan objek wisata teknik yang dapat digunakan untuk Kuadran 3 mengadanalisis strength (kekuatan), Gambaran pasar yang sangat besar, tetapi weakness (kelemahan), opportunity dilain pihak, ia menghadapi beberapa (kesempatan), dan threats (ancaman atau kendala/ internal. Strategi yang harus hambatan) yang dapat digunakan untuk 79 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84 mentukan strategi pengembangan objek Tabel 3. Faktor Kekuatan Dan wisata Cemoro Sewu. Kelemahan Dalam Usaha Pengembangan Faktor Internal Objek Wisata Cemoro Sewu Identifikasi faktor-faktor internal dilakukan FAKTOR INTERNAL untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan a. Kekuatan b. Kelemahan yang dimiliki objek wisata Cemoro Sewu. (Strength) (Weaknesses) Informasi mengenai kondisi internal objek 1. Kondisi objek 1. Kegiatan promosi wisata Cemoro Sewu diperoleh melalui wisata Cemoro wisata yang belum kuesioner dengan wisatawan dan pengelola Sewu yang maksimal menarik, terletak di 2. Keterbatasan sarana objek wisata Cemoro Sewu. Faktor-faktor pinggir pantai yang dan prasarana internal yang terkait dengan variabel daya landai penunjang wisata tarik wisata, sarana dan prasarana diperoleh 2. Kental Dengan 3. Hutan Cemara di dari wisatawan, sedangkan SDM, promosi Nuansa Bali Desa Kungkai Baru diperoleh dari pengelola objek wisata. dengan adat merupakan Kawasan istiadatnya (Seperti Hutan Lindung. a. Kekuatan (Strength) Tari Bali, dan Pura) 4. Belum ada investor 1. Kondisi objek wisata Cemoro Sewu 3. Lokasi Strategis yang ingin yang menarik, terletak di pinggir terletak ditengah- berinvestasi pada pantai yang landai tengah, antara Objek wisata 2. Kental Dengan Nuansa Bali dengan ibukota kabupaten Cemoro Sewu dan Ibu Kota 5. Daerah tujuan wisata adat istiadatnya (Seperti Tari Bali, Provinsi yang belum terkenal dan Pura) 4. Sikap penduduk 3. Lokasi Strategis terletak ditengah- sekitar kawasan tengah, antara ibukota kabupaten wisata yang ramah dan Ibu Kota Provinsi 5. Stabilitas Keamanan yang 4. Sikap penduduk sekitar kawasan memadai wisata yang ramah 6. Dikelola 5. Stabilitas Keamanan yang memadai masyarakat Desa 6. Dikelola masyarakat Desa Kungkai Kungkai Baru Baru Melalui BumDesa. Melalui Bum Desa. Sumber: Hasil Penelitian, 2020 b. Kelemahan (Weaknesses) 1. Kegiatan promosi wisata yang Faktor Eksternal belum maksimal Identifikasi faktor eksternal dilakukan 2. Keterbatasan sarana dan prasarana untuk mengetahui kekuatan peluang dan penunjang wisata ancaman bagi Objek Wisata Cemoro Sewu. 3. Hutan Cemara di Desa Kungkai Informasi mengenai kondisi eksternal objek Baru merupakan Kawasan Hutan wisata Cemoro Sewu diperoleh Lindung. menggunakan kuesioner yang disebar 4. Belum ada investor yang ingin kepada wisatawan dan pengelola objek berinvestasi pada Objek wisata wisata. Data primer yang didapat dari Cemoro Sewu kecamatan Air Periukan dan Dinas 5. Daerah tujuan wisata yang belum Pariwisata Kabupaten Seluma. Faktor- terkenal faktor eksternal meliputi akses dan fasilitas penunjang yang dimiliki Objek Wisata Dari hasil penelitian dapat diketahui Cemoro Sewu. bahwa faktor kekuatan dan kelemahan a. Peluang (Opportunities) dalam usaha pengembangan objek wisata 1. Perubahan Status Hutan Lindung Cemoro Sewu sebagaimana terlihat dalam menjadi Hutan Wisata Tabel 3. 2. Perhatian Pemerintah terhadap Sektor Pariwisata 80 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84

3. Berdekatan dengan desa lain Setelah dilakukan indentifikasi maka sebagai desa penyanggah selanjutnya dilakukan Analisis Faktor 4. Atraksi Seni Budaya yang diadakan Internal (AFI) dan Analisis Faktor dilokasi wisata pada hari-hari Besar Eksternal (AFE) dengan memberikan bobot 5. Adanya Media cetak, Interne, dan rating pada masing-masing faktor televisi dan media elektronik tersebut. Berkenaan dengan hal ini, sebagai sarana promosi pemberian bobot dan rating bersifat 6. Mendorong perkembangan Industri subjektif, (Rangkuti 2011: 18) artinya kreatif di desa Kungkai Baru dan peneliti diberikan kebebasan dan Desa Penyanggah kewenangan. Namun pertimbangan yang b. Ancaman (Threatment) digunakan, jika faktor tersebut sangat 1. Persaingan Wisata / Banyak Pilihan penting maka diberi bobot tertingi dan tujuan wisata rating yang tinggi. Dari hasil perkalian 2. Objek Wisata Cemoro terletak di antara bobot dan rating diperoleh total skor dalam wilayah Hutan Lindung masing-masing faktor. Dari hasil 3. Komitmen Pemerintah Daerah yang indentifikasi faktor internal dan eksternal relatif rendah diperoleh perhitungan AFI dan AFE 4. Fasilitas Umum yang belum sebagaimana terlihat pada Tabel 5. memadai Tabel 5. Hasil Analisis Kekuatan Faktor

5. Daerah lain melakukan promosi Internal Objek Wisata Cemoro Sewu yang lebih gencar. No Pertanyaan Bobot Rating Score Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor Peluang dan ancaman dalam 1 Kondisi objek 0.09 4 0,36 wisata Cemoro usaha pengembangan objek wisata Cemoro Sewu yang Sewu sebagaimana dapat dilihat dalam menarik, terletak Tabel 4. di pinggir pantai yang landai Tabel 4. Faktor Peluang Dan 2 Kental Dengan 0.09 5 0,45 Ancaman Dalam Usaha Pengembangan Nuansa Bali Objek Wisata Cemoro Sewu dengan adat istiadatnya FAKTOR EKSTERNAL (Seperti Tari Bali, a. Peluang (Opportunities) b. Ancaman dan Pura) (Threatment) 3 Lokasi Strategis 0.09 5 0,45 1. Perubahan Status Hutan 1. Persaingan Wisata / terletak ditengah- Lindung menjadi Hutan Banyak Pilihan tengah, antara Wisata tujuan wisata ibukota 2. Perhatian Pemerintah 2. Objek Wisata kabupaten dan terhadap Sektor Pariwisata Cemoro terletak di Ibu Kota Provinsi 3. Berdekatan dengan desa dalam wilayah 4 Sikap penduduk 0.10 5 0,50 lain sebagai desa Hutan Lindung sekitar kawasan penyanggah 3. Komitmen wisata yang 4. Atraksi Seni Budaya yang Pemerintah Daerah ramah diadakan dilokasi wisata yang relatif rendah 5 Stabilitas 0.10 5 0,50 pada hari-hari Besar 4. Fasilitas Umum Keamanan yang 5. Adanya Media cetak, yang belum memadai Interne, televisi dan media memadai 6 Dikelola 0.10 5 0,50 elektronik sebagai sarana 5. Daerah lain masyarakat Desa promosi melakukan promosi Kungkai Baru 6. Mendorong perkembangan yang lebih gencar. Melalui Industri kreatif di desa BumDesa Kungkai Baru dan Desa TOTAL SKOR 2.76 Penyanggah Sumber: Hasil Penelitian, 2020 Sumber: Data Hasil Penelitian 2020, Diolah 81 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84

Tabel 6. Hasil Analisis Kelemahan Faktor 1 2 3 4 5 Internal Objek Wisata Cemoro Sewu 4 Atraksi Seni 0.06 2 0,12 Budaya yang No Pertanyaan Bobot Rating Score diadakan 1 Kegiatan 0.08 4 0,34 dilokasi wisata promosi wisata pada hari-hari yang belum Besar maksimal 5 Adanya Media 0.08 3 0,24 2 Keterbatasan 0.09 5 0,47 cetak, Interne, sarana dan televisi dan prasarana media penunjang elektronik wisata sebagai sarana 3 Hutan Cemara 0.08 4 0,33 promosi di Desa 6 Mendorong 0.11 4 0,44 Kungkai Baru perkembangan merupakan Industri kreatif Kawasan di desa Hutan Kungkai Baru Lindung. dan Desa 4 Belum ada 0.08 4 0,34 Penyanggah investor yang TOTAL SKOR 1,92 ingin Sumber: Data Hasil Penelitian 2020, Diolah berinvestasi pada Objek Tabel 8. Hasil Analisis Ancaman Faktor wisata Cemoro Eksternal (AFE) Objek Wisata Cemoro Sewu Sewu 5 Daerah tujuan 0.10 5 0,48 wisata yang No Pertanyaan Bobot Rating Score belum terkenal 1 Persaingan 0.11 4 0,44 TOTAL SKOR 1.96 Wisata / SKOR TOTAL 1.00 4.72 Banyak Pilihan (Kekuatan + tujuan wisata Kelemahan) 2 Objek Wisata 0.08 3 0,24 SKOR RATA- 0.43 Cemoro RATA terletak di Sumber: Data Hasil Penelitian 2020, Diolah dalam wilayah Hutan Lindung Tabel 7. Hasil Analisis Peluang Faktor 3 Komitmen 0.09 3 0,27 Eksternal (AFE) Objek Wisata Cemoro Pemerintah Sewu Daerah yang relatif rendah No Pertanyaan Bobot Rating Score 4 Fasilitas 0.09 3 0,27 1 2 3 4 5 Umum yang 1 Perubahan 0.11 4 0,44 belum Status Hutan memadai Lindung 5 Daerah lain 0.09 3 0,27 menjadi Hutan melakukan Wisata promosi yang 2 Perhatian 0.11 4 0,44 lebih gencar. Pemerintah TOTAL SKOR 1,49 terhadap SKOR TOTAL 1.00 3,41 Sektor SKOR RATA- 0,31 Pariwisata RATA 3 Berdekatan 0.08 3 0,24 Sumber: Data Hasil Penelitian 2020, Diolah dengan desa lain sebagai Dari hasil pada Tabel 3 matriks AFI desa diperoleh total skor kekuatan adalah 2,71 penyanggah dan total skor kelemahan adalah 1,96. 82 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84

Sedangkan pada Tabel Hasil AFE memiliki peluang besar. Rekomendasi diperoleh total skor peluang 1,89 dan strategi yang diberikan adalah Progresif, ancaman adalah 1,49, yang di rangkum artinya organisasi dalam kondisi yang dalam Tabel 9. sangat baik sehingga sangat berpeluang Tabel 9. Skor AFI – AFE Objek Wisata untuk terus melakukan perluasan, Cemoro Sewu meningkatkan pertumbuhan dan memperoleh kemajuan secara maksimal. Kategori Skor Kategori Skor Kuadran ini terletak antara peluang Total Total eksternal dan kekuatan internal (strategi Kekuatan 2,76 Peluang 1,92 (Strength) (Opportunities) pertumbuhan) yaitu strategi yang dirancang S O untuk merangsang pertumbuhan jumlah Kelemahan 1,96 Ancaman 1,49 kunjungan wisatawan, daya tarik objek (Weaknesses) (Threatment) wisata Cemoro Sewu, sarana dan prasarana W T pendukung), pendapatan. Strategi untuk (S-W) 0,80 (O-T) 0,43 Sumber: Data Hasil Penelitian 2020, Diolah objek wisata Cemoro Sewu termasuk pada strategi Rapid growth strategy (strategi Hasil IFAS dan EFAS kemudian pertumbuhan cepat), yaitu suatu strategi disajikan kedalam grafik kuadran SWOT untuk memacu pertumbuhan kunjungan atau diagram kartesius. Titik pada sumbu X wisatawan dalam jangka pendek, menunjukkan faktor internal (AFI) peningkatan kualitas yang menjadi factor sedangkan titik pada sumbu Y kekuatan (hutan Cemara, Wisata Pantai, menunjukkan nilai dari faktor eksternal adat istiadat dan Budaya Bali) untuk (AFE). Kemudian ditarik garis pertemuan menggunakan semua peluang dengan diantara keduanya. Grafik ini menunjukkan maksimal. posisi atau kedudukan ObjekWisata Cemoro Sewu pada saat sekarang, terlihat STRATEGI PENGEMBANGAN pada Gambar 2. Analisis SWOT untuk pengembangan objek wisata Cemoro Sewu dengan strategi S-O (strenght-opportunities), strategi W-O (weak-opportunities), strategi S-T (strength-thread) dan strategi W-T 0,43 (weakness-thread), mendapat hasil sebagai berikut: 0,80 Faktor Kekuatan (Strategi S-O) 1. Kondisi objek wisata Cemoro Sewu yang menarik, terletak di pinggir pantai

yang landai 2. Kental Dengan Nuansa Bali dengan adat istiadatnya (Seperti Tari Bali, dan Pura) 3. Lokasi Strategis terletak ditengah- Sumber: Data Hasil Penelitian 2020, Diolah tengah, antara ibukota kabupaten dan Gambar 2. Grafik Kuadran SWOT Ibu Kota Provinsi Berdasarkan Gambar diatas dapat 4. Sikap penduduk sekitar kawasan diketahui titik fokus dalam menyusun wisata yang ramah strategi pengembangan objek wisata 5. Stabilitas Keamanan yang memadai Cemoro Sewu berada pada kuadran I, pada 6. Dikelola masyarakat Desa Kungkai titik (x 0,80 dan y 0,43). Posisi ini Baru Melalui BumDesa menunjukkan sebuah organisasi yang 83 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84

Faktor Kelemahan (Strategi W-O) SWOT diatas dapat disimpulkan sebagai 1. Pengembangan perkembangan Industri berikut: Objek Wisata Cemara Sewu kreatif di desa Kungkai Baru dan Desa memiliki peluang besar untuk Penyanggah dikembangkan walaupun masih ada 2. Pengembangan bauran promosi khusus kelemahan-kelemahan. Salah satu produk wisata unggulan kekurangan yang sangat menonjol bahwa 3. Promosi tentang kawasan wisata Objek Wisata Cemara Sewu belum melalui promosi terpadu memiliki kekuatan sarana dan prasarana 4. Peningkatan kualitas SDM di bidang penunjang seperti transportasi dan fasilitas pariwisata oleh instansi terkait umum serta masih kurangnya sosialisasi 5. Dukungan program kerja dan kegiatan dan promosi sehingga objek wisata Cemoro instansi terkait Sewu belum dikenal secara luas. Faktor Ekternal Hasil analisis menunjukkan bahwa Faktor Peluang (Strategi S-T) Objek Wisata Cemara Sewu sebenarnya 1. Perubahan Status Hutan Lindung memiliki kekuatan (potensi alam, seni menjadi Hutan Wisata budaya dan keramah tamahan masyarakat), 2. Manarik Perhatian Pemerintah kelemahanya adalah belum memiliki terhadap Sektor Pariwisata sumber daya manusia yang berkualitas, 3. Bekerjasama dengan desa lain sebagai sarana prasana penunjang yang belum desa penyanggah memadai, dan lain-lain) sehingga harus 4. Atraksi Seni Budaya yang diadakan segera diperbaiki. dilokasi wisata pada hari-hari Besar Objek Wisata Cemoro Sewu adalah 5. Memanfaatkan Media cetak, Internet, salah satu objek wisata yang memiliki televisi dan media elektronik sebagai potensi untuk dikembangkan sebagai salah sarana promosi satu objek wisata dan menjadi daya tarik 6. Mendorong perkembangan Industri wisata yang berada di Desa Kungkai Baru kreatif di desa Kungkai Baru dan Desa Kecamatan Air Periukan Kabupaten Penyanggah Seluma Provinsi Bengkulu Disamping memiliki pantai yang landai dan indah, Faktor Ancaman (Strategi W-T) hutan Cemara, udara yang sejuk adat istiada 1. Meningkatkan daya saing untuk dengan nuansa balinya. Namun masih perlu menghadapi Persaingan Wisata/ mendapatkan perhatian yang layak dari Banyaknya Pilihan tujuan wisata Pemerintah Kabupaten Seluma. 2. Percepatan alih status Objek Wisata Pengembangan objek wisata Cemoro Sewu Cemoro terletak di dalam wilayah haruslah melibatkan banyak fihak untuk Hutan Lindung (cagar alam) menjadi membantu memperkenalkan objek wisata Cagar Wisata ini misalnya biro pejalan wisata (tour and 3. Meningkatkan Komitmen Pemerintah travel), dengan memasukkannya kedalam Daerah yang relatif rendah terhadap sebuah paket wisata. Disamping itu perlu pariwisata. juga diadakan seminar mengenai 4. Pembangungan Fasilitas Umum yang pengembangan pariwisata dengan menitik lebih baik. beratkan terhadap potensi objek wisata 5. Pelakukan promosi yang lebih gencar Cemoro Sewu dan memperkenalkan objek untuk memperkenalkan potensi objek wisata tersebut melalui media elektronik, wisata Cemoro Sewu seperti iklan, video, internet, brosur dan SIMPULAN lain-lain. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama yang baik antara Pemerintah Berdasarkan hasil penelitian, maka Kabupaten Seluma dengan pihak pengelola secara keseluruhan dari hasil analisis dan masyarakat setempat agar 84 Siti Hanila, Zahrah Indah Ferina/ Jurnal Ekonomi Manajemen 6 (2) (November 2020) 74-84 pengembangan objek wisata Cemoro Sewu Sugiama, A. Gima. (2013). Metode Riset dapat berjalan dengan baik. Bisnis dan Manajemen. Edisi Pertama, Bandung: Guardaya REFERENSI Intimarta. Ismayanti. Pengantar Pariwisata. (2010) Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Jakarta: PT Gramedia Widisarana. Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Mulyadi, A. J. (2012). Kepariwisataan dan Bandung: Alfabeta. Perjalanan, Jakarta: Raja Grafindo Wijayanto, A. Prihartini, and S. Listyorini, Persada. (2013). Pengaruh Bauran Ritel Naldi, Hendra, dkk. (2014). Strategi Terhadap Loyalitas Konsumen Di Bertahan Ojek Sebagai Sarana Supermarket Sri Ratu Peterongan. Transportasi Di Limau Manis Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. Kecamatan Pauh Kota Padang. 0, Mar. STKIP PGRI Sumatera Barat. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2009 Nurfadilah, Khairunisa Afsari. (2017). Tentang Kepariwisataan Strategi Pengembangan Pariwisata Udaya, Jusuf, dkk. (2013). Manajemen Pantai Pangandaran (Studi Kasus di Stratejik. Yogyakarta: Graha Ilmu Kabupaten Pangandaran) Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Yoeti, Oka A. (2000). Ekowisata Universitas Lampung Bandar pariwisata berwawasan lingkungan Lampung. hidup. Jakarta. PT. Pertja. Rangkuti, F. (2010). Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama