perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Arcade, badan iklan yang berbasis di Singapura dengan kantor di

Tokyo dan Jakarta, telah menjual saham minoritas untuk Publicis. Empat

pendiri Arcade yaitu Nick Marret, Gary Tranter, Matt Cullen dan Mark

Taylor merasa waktunya untuk memegang saham global. Mereka berekspensi

ke pasar seperti Cina, dan Afrika serta mendukung usaha mereka yang

ada di Singapura, Indonesia dan Jepang.Arcade saat ini mempekerjakan lebih

dari 100 staff di seluruh wilayahnya yaitu Singapore, Tokyo dan Jakarta.

PT. Arkade Sejahtera atau Arcade Indonsesia berdiri pada tanggal 8

Januari 2014. Co-Founder dari Arcade Indonesia adalah Gary Caulfield, Alfa

Aphrodita dan Aldo Hutomo. Selain sebagai Co-Founder, Gary Caulfield

adalah juga sebagai CEO dari Arcade Indonesia, sedangkan Alfa Aphrodita

menjabat sebagai Executive Creative Director, dan Aldo Hutomo sebagai

Creative Director.

Perbedaan Arcade dengan multinasional agency lain yaitu secara

nama brand Arcade adalah multinasional agency tetapi secara operasional/tata

kelola semuanya independentidak terpusat di Singapore.

Sedangkan, Arcade dengan PT Arcade Sejahtera yaitu Arcade adalah

nama brand yg dijual dan PT Arcade Sejahtera nama perusahaan misalnya,

16

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PT Arcade Sejahtera diibaratkan sebagai sedangkan Arcade adalah

Pond’s.

(Sumber : www.campaignbriefasia.com)

B. Logo Perusahaan

Gambar 1. Logo Perusahaan

Sumber: Arcade Indonesia

Arcade menggunakan analogi mainan pinball yang berarti bahwa dunia

pemasaran, hiburan dan informasi saling bertabrakan. Pendekatan

kewirausahaan arcade adalah dengan kreativitas membantu merek

berkembang dalam lingkungan yang mengganggu ini, yang memungkinkan

mereka untuk memainkan peran yang lebih relevan dan bermakna dalam

kehidupan manusia.

C. Visi dan Misi Arcade Indonesia

Visi : The worlds of marketing entertainment and information are colliding.

Arcade’s entrepreneurial approach to creativity helps brands thrive in

this disruptive environment allowing them to play a more relevant and

meaningful role in people’s lives.

Visidengan penjelasannyaadalahDunia perdagangan, hiburan dan

informasi saling berbenturan. Pendekatan bisnis Arcade terhadap

kreatifitas membantu produk-produk tumbuh subur dalam lingkungan

17

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang kacau ini, mengijinkan mereka untuk bermain sebuah peran yang

lebih relevan dan berarti dalam kehidupan seseorang.

Misi : Our collaborative business model allows us to tackle any

communication challenge, from global brand launches to social media

and retail design. Inspired by the film industry, we build bespoke

teams for each project and disband them when the job is done. To pull

this off, we collaborate with the best independent creative talent

around the world, the brave ones who go it alone.

Misi Arcade dengan penjelasannyaadalahmodel bisnis kolaborasi

membolehkan kita untuk menyelesaikan berbagai tantangan

komunikasi, dari pengenalan produk lokal hingga media sosial dan

rancangan bisnis ritel. Terinspirasi dari industri perfilman, kita

membangun tim spesialis untuk setiap proyek kemudian

membubarkan mereka ketika pekerjaan telah selesai. Untuk

menyelesaikan semua ini, kita bekerjasama dengan seseorang yang

paling berbakat, kreatif dan mandiri diseluruh dunia, seorang

pemberani yang bekerja sendiri.

(Sumber : www.madebyarcade.com)

18

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Bagan 1. Struktur Organisasi Arcade Indonesia Sumber : Arcade Indonesia

19

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media dapat mengamati dan

mendiskripsikan pekerjaan pada masing-masing divisi. Berikut job

description dari Arcade Indonesia:

1. CEO (Chief Executive Office)

Bertugas sebagai seorang pengambil keputusan, pemimpin, pengelola

(manajer), dan eksekutor.

2. Creative Director

Bertugas untu memberikan pandangan desain branding pada suatu produk

dalam bentuk promosi secara profesional pada klien dan sesuai keinginan

kliennya.

3. General Manager

Bertugas sebagai mengambil keputusan serta yang bertanggung jawab atas

tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai pengendali seluruh tugas

dalam perusahaan tersebut.

4. Project Manager

Project manager bertugas sebagai orang yang menggerakkan proyek dan

memimpinnya dalam mencapai objective proyek.

5. Creative Technology

Bertugas untuk membuat website, microsite dan aplikasi untuk campaign

brand yang ditangani.

6. Social Media Executive

Bertugas sebagai pembuat brief, mereview indikator iklan di tahun

sebelumnya dan mencari KOL (Key Opinion Leader) sebagai bintang

20

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iklan produk yang ditangani. Juga mengelola segala aktivitas social media

dari produk klien.

Di dalam Social Media ada tiga tingkatan yaitu Social Media Manager,

Social Media Executive dan Social Media Officer. Tugas dari masing-

masing bagian tersebut berbeda-beda, berikut penjelasan dari tugas

tersebut:

 SMO (Social Media Officer)

SMO atau Social Media Officer bertugas untuk membalas comment dari

fans. Selain itu juga bertugas untuk report pada social media dan setelah

itu dikirimkan ke SME (Social Media Executive)

 SME (Social Media Executive)

SME atau Social Media Executive bertugas untuk membuat konten

social media atau Editorial Plan dan bertugas untuk mengecek report

yang telah dikerjakan oleh SMO atau Social Media Officer. Social

Media Executive juga bertugas untuk bertemu dengan klien untuk

membicarakan jika Social Media Manager tidak dapat bertemu klien.

Social Media Executive juga bertanggung jawab jika ada campign,

bertugas untuk memilih pemenang dan mengecek apakah media atau

campaign yang tersalurkan kedapatan error atau tidaknya. Juga bertugas

untuk mencari KOL (Key Opinion Leader) yang akan digunakan dalam

kampanye iklan.

21

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 SMM (Social Media Manager)

Social Media Manager bertugas untuk mengecek semua pekerjaan yang

telah dilaksanakan oleh Social Media Officer dan Social Media

Executive dan bertugas untuk bertemu klien dalam membicarakan

campaign yang akan dilaksanakan, misal membicarakan tentang KOL

mana yang akan digunakan apakah klien sudah setuju dengan KOL

yang direferensikan oleh bagian Social Media.

7. Copywriter

Bertugas menulis naskah iklan, baik untuk iklan cetak (print ad), iklan

televisi (TV Commercial), iklan radio (Radio Commercial) dan iklan

digital

8. Art Director

Bertugas sebagai perancang tata letak atau layout iklan. Segala sesuatu

yang berhubungan dengan visualisasi, layout, dan juga desain grafis biasa

dikerjakan oleh art director.

9. Graphic Designer

Bertugas untuk membantu seorang art director jadi harus mempunyai

kemampuan yang kurang lebih sama seperti art director yaitu segala

sesuatu yang berhubungan dengan visualisasi, layout, dan juga desain

grafis.

10. Web Designer

Bertugas untuk membuat Website dengan segala tampilannya yang sesuai

dengan permintaan klien.

22

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11. Account Director

Di dalam AE department terdapat beberapa bagian, antara lain Junior

AEbertugas sebagai Asisten dariAccount Executive. Account

Executive bertugas sebagai pelaksana untuk mencari klien yang akan

membuat iklan dengan bantuan biro iklan tempatnya bekerja. Account

Manager bertugas untuk menjalankan fungsi kontrol terhadap setiap

kegiatan yang dilakukan oleh AE. Account Director bertugas untuk

menjalankan fungsi evaluasi terhadap hasil kinerja dari Account

Executive.

12. Finance

Bertugas sebagai pemegang uang, dan yang memanajemen keuangan di

dalam perusahaan.

13. Office Manager

Bertugas mengatur dan bertanggungjawab pada semua divisi di PT Arcade

Indonesia.

(Sumber : Arcade Indonesia)

23

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Alur Kerja Arcade Indonesia

Alur kerja di Arcade ada beberapa tahapan, yaitu

1. Pre production

Pada tahap ini bagian Account Executive bertemu dengan klien untuk

membahas brand yang akan ditangani/diiklankan. Klien akan memberikan

semua informasi tentang brand tersebut kepada Account Executive.

Setelah semua informasi di dapatkan maka selanjutnya dari Arcade

membentuk tim yang akan menagani brand tersebut dan kemudian

membuat brief yang akan disampaikan ke klien. Setelah itu tim akan

melakukan brainstorming atau menemukan bagaimana iklan tersebut akan

dibuat.

2. Production

Pada tahap ini setelah ide iklan ditemukan maka produksi siap untuk

dikerjakan. Setiap divisi mempunyai pekerjaan masing-masing, social

media akan membuat brief konten yang kemudian diserahkan ke bagian

copywriter untuk di cek dan copywriter akan membuatkan tagline dan

mengedit konten agar lebih menarik. Grapich designer serta art director

membuat visualisasi untuk iklan tersebut.

3. Post Production

Pada tahap ini jika brief yang telah dibuat siap di presentasikan ke klien

dan klien menyetujui maka setelah itu akan di lakukan hasil akhir yang

sudah jadi dan iklan yang dibuat siap untuk di publish.

24

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Lingkup Layanan Perusahaan

PT Arcade Indonesia sebagai agency periklanan melayani jasa pembuatan

iklan sebagai berikut :

Above The Line (TV, Radio, Surat Kabar dan Majalah) dan Below The Line

(Billboard, spanduk, flyer dan brosur) dengan prosentase 30% dan Media

Digital (Social Media, Website, Microsite dan Youtube) dengan prosentase

70%.

G. Klien

Beberapa klien yang ditangani oleh Arcade Indonesia :

Yang sedang dikerjakan : (all campaign), MLD (digital).

a. Above the Line dan Beloe the Line

1. IKEA

2. PHD

3. Coca Cola

4. Djarum Black

b. Digital

Unilver

1. Ice Cream Cornetto

2. Close Up

3.

4. Rexona Teens

5. Pond’s

6. Pond’s Teens

25

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Kecap Bango

8.

9. Men

Non Unilever

1. Minute Maid Pulpy

2. Nutriboost

3. Ioma Paris

4. Fancy Feast

5. Wechat

6. Djarum MLD

26

commit to user