Kebijakan Politik Islam Nik Abdul Aziz Nik Mat Di

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kebijakan Politik Islam Nik Abdul Aziz Nik Mat Di KEBIJAKAN POLITIK ISLAM NIK ABDUL AZIZ NIK MAT DI KELANTAN TAHUN 1990-2008 OLEH : AHMAD MAWARDI BIN ABDULLAH NIM: 107045203901 KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M KEBIJAKAN POLITIK ISLAM NIK ABDUL AZIZ NIK MAT DI KELANTAN TAHUN 1990-2008 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Oleh: AHMAD MAWARDI BIN ABDULLAH NIM: 107045203901 Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Khamami Zada, MA. Masyrofah, S.Ag, M.Si. NIP: 150 326 892 NIP: 150 318 265 KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul “KEBIJAKAN POLITIK ISLAM NIK ABDUL AZIZ NIK MAT DI KELANTAN TAHUN 1990-2008” telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 03 Maret 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syar’iyyah). Jakarta, 03 Maret 2009 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Nip: 150 210 422 PANITIA UJIAN MUNAQASYAH 1. Ketua : Asmawi, M.Ag. (..…....…….……………) NIP: 150 282 394 2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag. (..…....…….……………) NIP: 150 282 403 3. Pembimbing I : Khamami Zada, MA. (..…....……….…………) NIP: 150 326 892 4. Pembimbing II : Masyrofah, S.Ag, M.Si. (..…....……….…………) NIP: 150 318 265 5. Penguji I : Dr. H. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag. (..…........…….…………) NIP: 150 275 509 6. Penguji II : Sri Hidayati, M.Ag. (..…....…….……………) NIP: 150 282 403 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: 10 Maret 2009 M 13 Rabiul Awal 1430 H Ahmad Mawardi Bin Abdullah KATA PENGANTAR Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya, dan semua yang telah dianugerahkan-Nya kepada penulis. Selawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada pembawa risalah Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, yang telah menunjukkan jalan hidayah dan pembuka ilmu pengetahuan dengan agama Islam. Skripsi yang berjudul "Kebijakan Politik Islam Nik Abdul Aziz Nik Mat Di Kelantan Tahun 1990-2008" penulis susun dalam rangka memenuhi dan melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Siyasah Syar'iyyah (Ketatanegaraan Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis. Namun berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih secara khusus yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Pihak Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu. 2. Kepada Negara Republik Indonesia yang telah memberikan kami izin tinggal untuk mencari dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat untuk kami. 3. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Khamami Zada MA. Dan Masyrofah S.Ag, M.Si. Dosen Pembimbing skripsi penulis, yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah ajarkan mendapat balasan dari Allah SWT. 6. Asmawi, M.Ag. dan Sri Hidayati, M.Ag. Ketua dan Sekretaris Program Studi Jinayah Siyasah yang tanpa henti memberikan dorongan dan semangat kepada penulis, dan kepada seluruh dosen-dosen Fakultas Syariah dan Hukum. 7. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan FUF, UIN Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan Umum Islam Imam Jama. 8. Kepada pihak Perpustakaan Awan Negeri Terengganu yang memberi peluang untuk penulis membuat penelitian dan kajian. 9. Ayahanda Abdullah bin Umat serta Ibunda tercinta Che Hab binti Mohd Baki yang sentiasa mendoakan penulis. Terima kasih jerih payah dan pengorbanan yang tak terhingga serta senantiasa memberikan semangat tanpa jemu hingga anakanda dapat menyelesaikan pengajian. Jasa kalian tetap dalam ingatan tidak ada dapat dipersembahkan sebagai balasan melaikan hanya sebuah kejayaan. 10. Terima kasih dan salam sayang kepada abang dan kakak, kak Long Mek, Abang Rie, Kak Yah, Abang Mie, Kak Nah, Kak Z, Kak Zie. saudara-saudaraku yang lain, Abang Zam, Abang Mi, Abang Zid, Amri, Atiq, Amin, Akram. Dan seluruh anak saudara dan saudara-mara penulis yang selalu memberi dorongan dan membantu penulis sehingga tetap exist di Ibu Kota Jakarta ini. 11. Warga Kudqi yang telah memberikan tempat belajar terutama Dato Tuan Guru Haji Harun Taib, Rektor Ust. Mahmood Sulaiman, Ust Soud Said, Ust. Nik Mohd Nor, YB. Ust. Mohd Nor Hamzah, Ust. Rizki Ilyas, Ustadzah Zaitun, Ust. Kamaruzaman, Ust. Sya’ri Zulkarnain, Ust. Asmadi, Ust. Khalil, Ust. Syukri dan seluruh Ustad dan Ustadzah juga pelajar Kudqi yang tidak dapat penulis sebutkan disini. 12. Anual Bakhri Haron Setiausaha Politik Menteri Besar Kelantan. 13. My friends, Mustafa, Harun, Amir, Faizal, Baha, Ust Hadi, Ahmad Baihakki Al-Nadawi, Khairi, Hajar, Masithah, Wahida, Yunus, Fakhri, Sufian K.B, Fawwas, Ayah Su. Semoga kita Istiqqamah dalam perjuagan Islam. 14. Teman-teman Indonesia yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya saudara Oyok Tolisalim dan beberapa teman-teman lain yang membantu penulis untuk memahami dan sharing lebih dalam mengenai ketatanegaraan Islam. 15. Yang terakhir terima kasih kepada sahabat-sahabat ex-KUDQI, APID, KIDU yang tinggal di kosan-kosan, ASPA dan ASPI UIN Syarif Hidayatullah “semoga kita tetap dalam satu Perjuangan” dan juga semua teman-teman Malaysia yang berada di UIN Jakarta. Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik dari semua yang telah mereka berikan dan lakukan untuk penulis khususnya kepada semua pihak pada umumnya. Penulis menyampaikan harapan yang begitu besar agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian. Dan semoga Allah menjadikan penulisan skripsi ini sebagai suatu amalan yang baik di sisi-Nya. Jakarta: 25 Februari 2009 M 01 Rabiul Awal 1430 H Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 8 D. Kajian (Review) Studi Terdahulu ............................................. 8 E. Metode Penelitian .................................................................... 12 F. Sistematika Penelitian .............................................................. 14 BAB II KEBIJAKAN POLITIK DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM A. Pengertian Politik Islam ........................................................... 15 B. Hubungan Agama dan Politik dalam Islam ............................... 23 C. Kebijakan Politik dalam Islam ………………………………… 31 BAB III RIWAYAT HIDUP DAN KARIR POLITIK NIK ABDUL AZIZ NIK MAT DI NEGARA BAGIAN KELANTAN A. ................................................................................................. K eadaan Geografis Negara Bagian Kelantan ....... 40 B. ................................................................................................. K eadaan Sosial, Ekonomi dan Politik .......................................... 41 C. ................................................................................................. R iwayat Hidup, Pendidikan dan Karir Politik Nik Abdul Aziz Nik Mat ................................................................................... 51 BAB IV KEBIJAKAN POLITIK ISLAM NIK ABDUL AZIZ NIK MAT: ISLAMISASI DI NEGARA BAGIAN KELANTAN A. Bidang Politik dan Hukum ....................................................... 58 B. Bidang Ekonomi ...................................................................... 61 C. Bidang Sosial dan Budaya ....................................................... 67 D. Bidang Pendidikan ................................................................... 71 E. Respon Masyarakat Kelantan dan Pemerintah Malaysia ............ 74 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
Recommended publications
  • Politik Dimalaysia Cidaip Banyak, Dan Disini Sangkat Empat Partai Politik
    122 mUah Vol. 1, No.I Agustus 2001 POLITICO-ISLAMIC ISSUES IN MALAYSIA IN 1999 By;Ibrahim Abu Bakar Abstrak Tulisan ini merupakan kajian singkat seJdtar isu politik Islam di Malaysia tahun 1999. Pada Nopember 1999, Malaysia menyelenggarakan pemilihan Federal dan Negara Bagian yang ke-10. Titik berat tulisan ini ada pada beberapa isupolitik Islamyang dipublikasikandi koran-koran Malaysia yang dilihat dari perspektifpartai-partaipolitik serta para pendukmgnya. Partai politik diMalaysia cidaip banyak, dan disini Sangkat empat partai politik yaitu: Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), Asosiasi Cina Ma laysia (MCA), Partai Islam Se-Malaysia (PMIP atau PAS) dan Partai Aksi Demokratis (DAP). UMNO dan MCA adalah partai yang berperan dalam Barisan Nasional (BA) atau FromNasional (NF). PASdan DAP adalah partai oposisipadaBarisanAltematif(BA) atau FromAltemattf(AF). PAS, UMNO, DAP dan MCA memilikipandangan tersendiri temang isu-isu politik Islam. Adanya isu-isu politik Islam itu pada dasamya tidak bisa dilepaskan dari latar belakang sosio-religius dan historis politik masyarakat Malaysia. ^ ^ ^ ^ ^ ^^ ^ <•'«oJla 1^*- 4 ^ AjtLtiLl jS"y Smi]?jJI 1.^1 j yLl J J ,5j^I 'jiil tJ Vjillli J 01^. -71 i- -L-Jl cyUiLLl ^ JS3 i^LwSr1/i VjJ V^j' 0' V oljjlj-l PoUtico-Islnndc Issues bi Malays bi 1999 123 A. Preface This paper is a short discussion on politico-Islamic issues in Malaysia in 1999. In November 1999 Malaysia held her tenth federal and state elections. The paper focuses on some of the politico-Islamic issues which were pub lished in the Malaysian newsp^>ers from the perspectives of the political parties and their leaders or supporters.
    [Show full text]
  • Volume 7: Shaping Global Islamic Discourses : the Role of Al-Azhar, Al-Medina and Al-Mustafa Masooda Bano Editor
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by eCommons@AKU eCommons@AKU Exploring Muslim Contexts ISMC Series 3-2015 Volume 7: Shaping Global Islamic Discourses : The Role of al-Azhar, al-Medina and al-Mustafa Masooda Bano Editor Keiko Sakurai Editor Follow this and additional works at: https://ecommons.aku.edu/uk_ismc_series_emc Recommended Citation Bano, M. , Sakurai, K. (Eds.). (2015). Volume 7: Shaping Global Islamic Discourses : The Role of al-Azhar, al-Medina and al-Mustafa Vol. 7, p. 242. Available at: https://ecommons.aku.edu/uk_ismc_series_emc/9 Shaping Global Islamic Discourses Exploring Muslim Contexts Series Editor: Farouk Topan Books in the series include Development Models in Muslim Contexts: Chinese, “Islamic” and Neo-liberal Alternatives Edited by Robert Springborg The Challenge of Pluralism: Paradigms from Muslim Contexts Edited by Abdou Filali-Ansary and Sikeena Karmali Ahmed Ethnographies of Islam: Ritual Performances and Everyday Practices Edited by Badouin Dupret, Thomas Pierret, Paulo Pinto and Kathryn Spellman-Poots Cosmopolitanisms in Muslim Contexts: Perspectives from the Past Edited by Derryl MacLean and Sikeena Karmali Ahmed Genealogy and Knowledge in Muslim Societies: Understanding the Past Edited by Sarah Bowen Savant and Helena de Felipe Contemporary Islamic Law in Indonesia: Shariah and Legal Pluralism Arskal Salim Shaping Global Islamic Discourses: The Role of al-Azhar, al-Medina and al-Mustafa Edited by Masooda Bano and Keiko Sakurai www.euppublishing.com/series/ecmc
    [Show full text]
  • THE UNREALIZED MAHATHIR-ANWAR TRANSITIONS Social Divides and Political Consequences
    THE UNREALIZED MAHATHIR-ANWAR TRANSITIONS Social Divides and Political Consequences Khoo Boo Teik TRENDS IN SOUTHEAST ASIA ISSN 0219-3213 TRS15/21s ISSUE ISBN 978-981-5011-00-5 30 Heng Mui Keng Terrace 15 Singapore 119614 http://bookshop.iseas.edu.sg 9 7 8 9 8 1 5 0 1 1 0 0 5 2021 21-J07781 00 Trends_2021-15 cover.indd 1 8/7/21 12:26 PM TRENDS IN SOUTHEAST ASIA 21-J07781 01 Trends_2021-15.indd 1 9/7/21 8:37 AM The ISEAS – Yusof Ishak Institute (formerly Institute of Southeast Asian Studies) is an autonomous organization established in 1968. It is a regional centre dedicated to the study of socio-political, security, and economic trends and developments in Southeast Asia and its wider geostrategic and economic environment. The Institute’s research programmes are grouped under Regional Economic Studies (RES), Regional Strategic and Political Studies (RSPS), and Regional Social and Cultural Studies (RSCS). The Institute is also home to the ASEAN Studies Centre (ASC), the Singapore APEC Study Centre and the Temasek History Research Centre (THRC). ISEAS Publishing, an established academic press, has issued more than 2,000 books and journals. It is the largest scholarly publisher of research about Southeast Asia from within the region. ISEAS Publishing works with many other academic and trade publishers and distributors to disseminate important research and analyses from and about Southeast Asia to the rest of the world. 21-J07781 01 Trends_2021-15.indd 2 9/7/21 8:37 AM THE UNREALIZED MAHATHIR-ANWAR TRANSITIONS Social Divides and Political Consequences Khoo Boo Teik ISSUE 15 2021 21-J07781 01 Trends_2021-15.indd 3 9/7/21 8:37 AM Published by: ISEAS Publishing 30 Heng Mui Keng Terrace Singapore 119614 [email protected] http://bookshop.iseas.edu.sg © 2021 ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapore All rights reserved.
    [Show full text]
  • Mb Ketuai Lafaz Ikrar Bebas Rasuah
    SAFAR 1439H |NOVEMBER 2017 1 Tahun Ke-27 | ISSN 1311-6891 | SAFAR 1439H | NOVEMBER 2017 | EDARAN PERCUMA | Bil 184 2MB LAGI KETUAI PUSAT LAFAZ TAHFIZ IKRAR AKAN DITUBUHKANBEBAS RASUAH DI KELANTAN YAB Ustaz Dato’ Bentara Kanan Menteri Besar Kelantan Haji Ahmad Bin Yaakob berkata, pada tahun 2018 kerajaan negeri akan mewujudkan dua lagi pusat pengajian tahfiz. Katanya, pusat tahfiz berkenaan akan ditempatkan di Beta Hulu, Salor untuk pelajar lelaki.“Manakala untuk pelajar perempuan akan diadakan di Tualang Tinggi, Pasir Puteh”. Lihat muka 5 MENARIK DI DALAM PUSAT PEMBANGUNAN Seminar KELANTAN LOGHAT KELANTAN Lahir Ramai Graduan MS/8 MS/11 2 SAFAR 1439H | NOVEMBER 2017 SAFAR 1439H |NOVEMBER 2017 3 hampir setiap hari terpampang di dada Sidang Redaksi Pena akhbar dan media massa kejadian salah laku pimpinan kerajaan pusat yang terseret PENAUNG YB DATO’ HJ MOHD NASSURUDDIN Pengarah oleh penguatkuasa anti rasuah, di sini B. HJ. DAUD Pengerusi Jawatankuasa Pembangunan Alhamdulillah, sehingga kini, sepanjang Islam, Dakwah, Penerangan dan Hubungan 27 tahun menjalankan amanah memerintah Seranta negeri ini, belum ada yang terpalit dengan PENASIHAT jenayah itu. MD ASHARI MAMAT Pengarah Urusetia Penerangan Bermula dari yang teratas dalam Kerajaan Negeri Kelantan pentadbiran kerajaan pusat, yang dikenali PENYELARAS sebagai MO1 oleh satu pihak tertentu ABD. RAHIM MUHAMMAD Penolong Pengarah Penerbitan sehingga lapis-lapis yang di bawahnya dan Dokumentasi dikaitkan bergelumang dengan jenayah SUSUN ATUR salah laku jijik, cemar dan tidak bermoral AHMAD KARIEMULLAH B. SAIPUL BAHRIN yang tak sudah-sudah malah semacam WARTAWAN tidak ada sedikit pun rasa ‘aib dan NIK AZMAN NIK MUSTAFA [email protected] bersalah, sentiasa dan terus bermaharaja CHE MAZIAH BINTI MAT lela.
    [Show full text]
  • THE POLITICISATION of ISLAM in MALAYSIA and ITS OPPONENTS Alexander Wain*
    THE POLITICISATION OF ISLAM IN MALAYSIA AND ITS OPPONENTS Alexander Wain* Abstract: This article profiles four prominent detractors of Islam’s politicisation in contemporary Malaysia. While much ink has been spilt profiling the promulgators of politicised Islam, whether in Malaysia or elsewhere, comparatively little has been written about those who oppose it. This article is a modest attempt to rectify that deficiency. It begins, however, with a brief history of that politicisation process as it has occurred in Malaysia, with particular reference to Parti Islam Se-Malaysia (PAS) and Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). This brief overview traces Malaysia’s unique form of politicised Islam to late twentieth-century intercommunal tensions driven by Malay poverty and cultural anxiety. These enabled long-standing ethno-religious associations to facilitate a blending of Islamist ideology with issues surrounding Malay rights. It is within this context that we then examine the social and educational backgrounds, principal publications, records of activism, and ideological positions of four prominent critics of Malaysian Islam’s politicisation, namely: Chandra Muzaffar, Zainah Anwar, Marina Mahathir, and Siti Kasim. The article concludes that all four figures differ from their counterparts in PAS and ABIM by possessing Western-orientated backgrounds, a long-standing dedication to multiculturalism, and a desire to orientate their work around human rights- based issues. The article concludes by suggesting how (or if) these detractors can impact the future direction of Malaysian politics. Keywords: Islam, Malaysian politics, PAS, ABIM, Chandra Muzaffar, Zainah Anwar, Marina Mahathir, Siti Kasim Introduction This article presents short contextualised biographies of four prominent opponents of Islam’s politicisation in contemporary Malaysia.
    [Show full text]
  • A Hard Task to Fill Nik Aziz's Shoes
    Wednesday, February 18, 2015 A hard task to fill Nik Aziz’s shoes By Farish Noor IMPLICATIONS: His death will affect Pas and Malaysian politics THE death of Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat, Murshid'ul Am or spiritual leader and former chief minister of Kelantan, marks a significant landmark in Malaysian political history. Along with Yusof Rawa, he was' among the senior members of the so-called Ulama faction that de- posed Asri Muda, president of the Pan-Malaysian Islamic Party (Pas), in 1982 and began the internal reform of the party turning it into Malaysia's biggest and perhaps best organised opposition party. Throughout the 1990s, he was seen as the bedrock of Pas' power among the Malay-Muslim elec- torate and the key factor that ensured the victory of Pas in Kelantan. Despite several attempts by the ruling coalition to woo the Kelantan electorate with proposals for development, the Kelantanese voters opted for Pas throughout the 1990s and in the elections of 2004, 2008 and 2013. Nik Aziz was also one of the prime movers of the Islamisation programme in the state, and played a key role in the development of the network of madrasah (religious schools) there, linking them to madrasah across the Muslim world. Since 1999, Pas has sought to reposition itself to the Malaysian electorate as an Islamist party that was colour-blind and transcended ethnic differences. This was partly the result of the collaboration, between Yusof Rawa and Nik Aziz, who wished to project the Islamist party in clear and strictly-defined ideological terms as a party of Muslims first, and one that would promote a vision of an Islamic state where ethnic distinctions were secondary.
    [Show full text]
  • Come Home, Vote to Keep Islamic Government, Nik Aziz Tells Kelantan Folk Malaysian Insider May 2,2013 by Zurairi AR and Md Izwan
    Come home, vote to keep Islamic government, Nik Aziz tells Kelantan folk Malaysian Insider May 2,2013 By Zurairi AR and Md Izwan KUALA LUMPUR, May 2 — Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat urged Kelantan folk living outside the state to return home for the May 5 polls, telling them last night to keep the PAS government in the east coast state while changing the federal government to Pakatan Rakyat (PR). The PAS spiritual adviser was speaking during the launch of a campaign called “Jom pakat kelik undi” (Let’s come home to vote together), attended by close to 5,000 PAS supporters in Kampung Baru here, mainly Kelantan folk living in Kuala Lumpur. “We will vote on the 5th, after we vote we will form a government, and just not any government, but one based on Prophet Muhammad’s teachings ... Remember this so it will not be hard for you to come back to Kelantan,” Nik Aziz (picture) told the crowd. He earlier stressed that only Islam held the answer for Muslims, not democracy, nationalism or communism. It was a message that had been repeated many times by the veteran statesman in recent weeks as he tried to convince Malay voters to choose his Islamist party. Speaking in the Kelantan Malay dialect and peppered with pantun, guest speakers, including the PAS candidate for Titiwangsa, Ahmad Zamri Asa’ad Khuzaimi, touched on issues closest to the heart of Kelantan voters last night. The speakers mocked the situation in Pasir Mas, where independent candidate Datuk Ibrahim Ali has joined forces with Umno after Barisan Nasional’s (BN) candidate Che Johan Che Pa refused to contest the seat.
    [Show full text]
  • Politicians Who Love to Sing and Politicians Who Detest Singing
    CHAPTER TEN POLITICIANS WHO LOVE TO SING AND POLITICIANS WHO DETEST SINGING Kees van Dijk Introduction It is difficult for me to imagine Queen Beatrix or Queen Elizabeth bursting into an evergreen during or at the end of a public function. I can envision former Dutch Prime Minister, Jan Peter Balkenende, or George W. Bush singing hymns in a Protestant choir, but them joining a karaoke session passes beyond the bounds of my imagination. It is equally difficult for me to depict Gerhard Schröder, Tony Blair or Jacques Chirac turning a ban- quet in a singing session. And how about the then American Defense Secretary, Donald H. Rumsfeld, singing My way while he is having diner in a restaurant? Prominent European and American politicians do not strike me as persons who make a hobby of singing popular songs in public. They go to bars and restaurants, but not to karaoke establishments. Socialist leaders may break into militant songs for sentimental reasons or as part of the political ritual, but when they do so they often appear uncomfortable and give the impression not to remember the lyrics. The 2003 annual con- ference of the British Labour Party held in Bournemouth confirms this impression. For the first time in years the conference was concluded by the party members who attended the conference singing in unison the militant song The red flag created by an Irishman, Jim Connell, in 1889. The tradition of closing Labour conferences with The red flag was aban- doned by Blair in 1999 after he could be seen struggling to sing it.
    [Show full text]
  • MALAYSIA: Election Preview—It's in the Turnout
    Asia | April 11, 2018 MALAYSIA: Election preview—it's in the turnout ● Turnout is the key; for now, the consensus is that the small regional parties hold the other six seats. In terms of opposition’s dysfunction will result in a lower number control, BN governs 10 of the country’s 13 states. compared to 2013, which will help the ruling National Front keep its parliamentary majority. Key electoral dynamics ● If there are signs that the youth and ethnic Chinese and The ruling coalition remains unpopular and there is broad Indians are becoming more active, then uncertainty about public recognition of the governance issues that have hounded the outcome will rise. it the past few years. However, BN is unlikely to shift strategies ● Former Prime Minister Mahathir Mohamad could deliver from its well-worn playbook: it will continue to promise to Kedah to the opposition, but the races in Johor, Selangor, protect Malay interests and distribute economic largesse while Kelantan, Sabah, and Sarawak will be watched closely. benefiting from the recent electoral redistricting—and many Malays will default, fearing any uncertainty should BN fall. Any surprise in this election will not depend on how BN performs, The Election Commission has set 9 May as the polling date but how the opposition is able to recover, if at all. for the 14th General Elections (GE 14), which will include both parliamentary and state elections. Turnout is key to uncertainty: Reliable and consistent public polling will be difficult to obtain over the next four weeks; The protagonists therefore, what will be watched closely at the national level is the likely voter turnout as the main proxy for how close ● The ruling National Front (BN) coalition, which is composed the elections could be.
    [Show full text]
  • Hj. Nik Abd Aziz Bin Nik Mat: Pandang Sisi Sebagai Ulama Hadis.1
    HJ. NIK ABD AZIZ BIN NIK MAT: PANDANG SISI SEBAGAI ULAMA HADIS.1 Nik Yusri bin Musa. Abstrak. Tokoh yang lebih dikenali dalam lapangan politik Islam ini masih belum dilihat secara lebih terperinci sebagai seorang ulama hadis. Walaupun beliau di beri title ‘tok guru’ yang membawa maksud sebagai seorang ulama, namun gelaran tersebut sebenarnya lebih kepada sebagai suatu bentuk penghormatan terhadapnya sebagai seorang ahli politik melayu yang membawa gagasan Islam. Apatah lagi beliau sebagai Mursyid al-am kepada Parti Islam SeMalaysia. Kertas kerja ini cuba melihat beliau sebagai ulama hadis. Keyword : Ilmu Hadis Pendahuluan. Tokoh ini sebenarnya tidak perlu diperkenalkan kerana sudah dikenali ramai. Ketokohan beliau dalam bidang politik Islam sememangnya diakui kawan dan lawan. Hujah-hujah yang diutarakan dalam menghuraikan sesuatu isu mencerminkan kemantapan ilmu dan pengalaman beliau sebagai seorang ahli politik Islam dan ulama. Petah berbicara terutamanya dalam memberikan penjelasan terhadap sesuatu isu berdasarkan Islam. Seorang yang lembut dalam ketegasan, sabar dalam ‘kepongahan’, tenang dalam kemantapan jiwa. Pro dan kontra terhadap pandangan beliau ditangani dengan penuh teliti. Namun sebagai manusia biasa tidak dapat dinafikan bahawa kesilapan dan kesalahan sememangnya berlaku. Penglibatan Hj. Nik Abd Aziz sebagai ahli politik. Beliau mula menceburkan diri dalam bidang politik pada tahun 1967. Menurutnya bukan beliau yang masuk PAS tapi beliau dimasukkan dalam PAS. Tiga hari setelah menjadi ahli PAS maka beliau dipilih sebagai calon pilihanraya di kawasan Parlimen Kelantan Hilir (sekarang Pengkalan Chepa) bagi menggantikan Haji Ahmad Abdullah atau Mat Prai yang meninggal dunia kerana kemalangan jalanraya. Menurutnya: “Saya tengah mengajar di Ma’ahad Muhammadi datang wakil rakyat Panchor, Pak Nik Lah Arsyad, dia kata “Ustaz, Datuk Asri minta ustaz pergi ke rumah dia sekarang”.
    [Show full text]
  • “Konsep Dakwah Almarhum Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat Dalam Pembinaan Keislaman Rakyat Negeri Kelantan”
    “KONSEP DAKWAH ALMARHUM TUAN GURU NIK ABDUL AZIZ NIK MAT DALAM PEMBINAAN KEISLAMAN RAKYAT NEGERI KELANTAN” SKRIPSI Diajukan Oleh MUHAMMAD IZDIHAR BIN ABDULLAH Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakawah 431307439 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH BANDA ACEH TAHUN 2018M/1439H KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah dengan segalah kasih dan sayang-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyalesaikan skripsi ini dengan baik dan benar. Bersyukur kehadrat Ilahi karena mengutuskan junjungan besar Nabi Muhammad saw sehingga cahaya Islam dapat terus mekar sehingga ke hari ini. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, serta keluarga, sahabat, para tabi'in dan para penerus generasi Islam yang telah membawa ke alam yang penuh dengan kebaikan. Alhamdulillah berkat taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Konsep Dakwah Almarhum Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat dalam Pembinaan Keislaman Rakyat Negeri Kelantan”. Selanjutnya Penelitian ini merupakan salah satu kewajiban untuk mengaplikasikan Tridarma Perguruan Tinggi dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang dakwah dan melengkapi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan, arahan dan dukungan para pihak. Puji dan syukur yang tidak terhingga kepada Allah STW yang telah mentakdirkan penulis lahir di Rahim Normadiah binti Ahmad selama sembilan bulan sepuluh hari. Terima kasih kepada ibunda tercinta Normadiah, berkat doanya, asuhannya dan didikannya serta dukungan beliau skripsi ini dapat diselesaikan. Terima kasih kepada bapak angkatku Syed Sharim bin Sayyid Khalim yang telah merawat penulis sejak tahun 2008 dengan membekali doa, didikan agama serta dukungan sejak di Kompleks Pendidikan Manabi Ul-Ulum.
    [Show full text]
  • Working Papers Series No
    Khoo Boo Teik Searching for Islam in Malaysian Politics: Confluences, Divisions and Governance Working Papers Series No. 72 September 2004 The Southeast Asia Research Centre (SEARC) of the City University of Hong Kong publishes SEARC Working Papers Series electronically. ©Copyright is held by the author or authors of each Working Paper. SEARC Working Papers cannot be republished, reprinted, or reproduced in any format without the permission of the paper's author or authors. Note: The views expressed in each paper are those of the author or authors of the paper. They do not represent the views of the Southeast Asia Research Centre, its Management Committee, or the City University of Hong Kong. Southeast Asia Research Centre Management Committee Professor Kevin Hewison, Director Professor Joseph Y.S. Cheng Dr Vivienne Wee, Programme Coordinator Dr Graeme Lang Dr Zang Xiaowei Editor of the SEARC Working Paper Series Professor Kevin Hewison Southeast Asia Research Centre The City University of Hong Kong 83 Tat Chee Avenue Kowloon Tong, Hong Kong SAR Tel: (852) 2194 2352 Fax: (852) 2194 2353 http://www.cityu.edu.hk/searc SEARCHING FOR ISLAM IN MALAYSIAN POLITICS: CONFLUENCES, DIVISIONS AND GOVERNANCE∗ Khoo Boo Teik School of Social Sciences Universiti Sains Malaysia Penang, Malaysia [email protected] Islam has been widely assumed to occupy a growing, if not central, position in Malaysian politics since the advent of an Islamic resurgence, revivalism or reflowering in the 1970s that was marked by the emergence of many non- governmental Islamic organisations and dakwah movements. The above assumption, and its many consequent analyses of a rising, perhaps even threatening, ‘political Islam’ seemed justified, if belatedly, by the results of the November 1999 general election.
    [Show full text]