1 Pendahuluan 2 Pembahasan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 Pendahuluan 2 Pembahasan 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelompokan strategi atas korporat, unit bisnis dan fungsional dimaksudkan untuk memudahkan mengenai berbagai macam strategi yang dapat dijalankan perusahaan korporasi dan perusahaan tunggal. Berbagai macam strategi tersebut dapat dijalankan perusahaan tunggal atau korporasi secara bersamaan atau satu persatu sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Startegi bisnis unit merupakan sebuah konsep bisnis yang telah mengubah banyak bisnis-bisnis dengan banyak variasi produk ata jasa. Ini juga merupakan salah satu langkah untuh mengbah organisasi atau perusahaan ke tahap yang lebih menguntungkan dan efisien. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Bagaimana identifikasi perusahaan yang merupakan suatu grup sehingga bisa tergambarkan struktur bisnisnya dan terlihat jelas adanya level korporat, level unit bisnis dan level fungsional? 1.2.2. Bagaimana kor bisnis perusahaan tersebut dan mengapa demikian? 1.2.3. Bagaimana konsep SBU pada perusahaan tersebut? 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1.3.1. Untuk mengetahui identifikasi perusahaan yang merupakan suatu grup sehingga bisa tergambarkan struktur bisnisnya dan terlihat jelas adanya level korporat, level unit bisnis dan level fungsional? 1.3.2. Untuk mengetahui kor bisnis perusahaan tersebut dan mengapa demikian? 1.3.3. Untuk mengetahui konsep SBU pada perusahaan tersebut? 2 PEMBAHASAN 1 Perusahaan korporasi merupakan kumpulan dari berbagai perusahaan tunggal atau divisi, maka sudah barang tentu penyusunan strategi pada tingkat korporasi akan lebih kompleks daripada perusahaan tunggal yang hanya mengonsentrasikan pada lingkungan industri yang lebih sempit. 2.1.Identifikasi perusahaan yang merupakan suatu grup sehingga bisa tergambarkan struktur bisnisnya dan terlihat jelas adanya level korporat, level unit bisnis dan level fungsional? Perusahaan multidivisional (yang besar) biasanya memiliki 3 level strategi yaitu korporasi, bisnis, dan fungsional. Strategi ini berinteraksi erat dan berkelanjutan serta harus terintegrasi dalam perusahaan. 1) Strategi korporasi: menggambarkan arah perusahaan keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. 2) Strategi bisnis: menekankan pada perbaikan posisi persiangan produk atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh perusahaan tersebut. Bentuknya peningkatan laba dalam penjualan produk/jasa yang dihasilkan. 3) Strategi fungsional: menekankan pada pemaksimalan sumberdaya dan produktivitas. Perusahaan yang merupakan suatu grup yang kami pilih adalah CT Corp atau Chairul Tanjung Corp yang merupakan kelompok perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung yang didirikan sejak tahun 1987. Saat awal didirikan nama CT Corp ini adalah Para Grup dan nama ini berubah sejak 1 Desember 2011. Penggunaan “CT” pada beberapa nama perusahaannya merupakan singkatan inisial namanya. Struktur bisnisnya: 2 2.2. Apa kor bisnis perusahaan tersebut? Mengapa demikian? CT Corp adalah sebuah perusahaan induk nasional yang terdiversifikasi di berbagai bidang industri dan tengah berkembang pesat. Grup CT Corp terbagi menjadi tiga bisnis utama yang terkonsentrasi pada Layanan Finansial, Media, Gaya Hidup & Hiburan, dan Sumber Daya Alam. Grup ini telah mendirikan beberapa perusahaan yang telah memiliki posisi kuat di pasar konsumen, seperti: Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Trans TV, Trans 7, dan Trans Fashion. Di masa mendatang, CT Corp memiliki komitmen untuk melanjutkan tradisi pertumbuhan. Grup ini akan tetap mengembangkan produk-produk inovatif yang memberikan nilai kepada konsumen, menampilkan profesional yang andal dan ahli bisnis, serta membangun kemitraan strategis dengan baik dalam skala nasional maupun internasional. 2.3. Jelaskan mengenai konsep SBU pada perusahaan tersebut? Strategi unit bisnis sering juga disebut dengan kata strategi bersaing merupakan unit yang berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan. 3 CT Corp terdiri dari tiga sub-holding perusahaan Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi spektrum yang luas dari industri, yaitu jasa keuangan, media, ritel, gaya hidup & hiburan, dan sumber daya alam masing- masing. Masing-masing perusahaan sub-holding berfungsi sebagai entitas pemantauan khusus yang berfokus pada inovasi dan pertumbuhan di daerah masing-masing. 1. Mega Corp Mega Corp adalah perusahaan induk dari jasa keuangan dan berkomitmen untuk menjadi nomor satu penyedia jasa keuangan dengan layanan mulai dari perbankan, asuransi, pasar modal dan pembiayaan. a. Perbankan (Banking) 1) Bank Mega Bank Mega memberikan luas penuh layanan perbankan bagi nasabah korporasi dan ritel dan saat ini salah satu bank papan atas di Indonesia. Bank Mega memiliki fokus khusus pada perbankan konsumer, dan merupakan salah satu emiten terbesar di Indonesia dari kartu kredit dengan lebih dari 1,2 juta kartu kredit. Melalui kartu kredit, CT Corp memungkinkan sinergi tak tertandingi di seluruh portofolio ritel, gaya hidup dan produk hiburan sehingga memberikan nilai yang luar biasa untuk konsumen Indonesia. 2) Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah adalah salah satu pelopor dalam industri perbankan Syariah di Indonesia. Bank ini menawarkan tabungan, deposito, tabungan haji dan beberapa produk komersial dan kredit konsumsi. Bank Mega Syariah memiliki fokus khusus pada usaha mikro, kecil dan menengah, dan juga telah memperluas penawaran keuangan untuk gadai, produk pensiun, dan pembiayaan koperasi. 3) Bank Sulut CT Corp menguasai 24,9% saham di Bank Sulut. Bank Sulut adalah bank yang didedikasikan untuk pengembangan ekonomi Sulawesi Utara dengan fokus utama pada segmen perbankan ritel. Bank Sulut memiliki jaringan 4 sekitar 40 cabang yang mencakup Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta Jakarta. 4) Bank Sulteng CT Corp menguasai 30% kepemilikan saham di Bank Sulteng. Bank Sulteng adalah bank regional yang berbasis dari Sulawesi Tengah dan terutama melayani segmen usaha kecil menengah di kawasan ini. Bank Sulut memiliki jaringan hampir 30 cabang di seluruh Sulawesi Tengah. b. Asuransi (Insurance) 1) Mega Life Didirikan pada tahun 2003, Mega Life adalah perusahaan patungan antara CT Corp dan Sinar Mas Group. Mega Life menawarkan inovatif pribadi, kelompok dan produk asuransi jiwa unit link. Mega Life merupakan salah satu kesehatan dan asuransi jiwa penyedia terkemuka dengan 1 juta polis yang diterbitkan di Indonesia. Sepanjang 2006-2008, Mega Life secara konsisten menerima predikat Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik versi majalah Investor. 2) Mega Insurance Mega Insurance menawarkan produk asuransi kerugian pribadi dan aman, seperti perumahan, kendaraan, peralatan kebakaran dan mesin dan asuransi pribadi, untuk nasabah individu dan korporasi. Hal ini bercita-cita untuk menjadi penyedia asuransi disukai di segmen wisata dan bisnis UKM. Asuransi Mega didukung oleh perusahaan reasuransi asing domestik dan utama, broker asuransi dan bank. Selama 2007-2008, perusahaan menerima predikat Best General Insurance Company dari majalah Investor dalam kerjasama dengan Media Asuransi Indonesia. c. Pembiayaan (Financing) 1) Mega Finance Multibrand Pembiayaan Sepeda Motor Mega Finance (sebelumnya dikenal sebagai Para Multi Finance) didirikan pada tahun 1995, dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang menyediakan pembiayaan sepeda motor eceran untuk berbagai merek 5 sepeda motor di Indonesia. Jaringan luas Mega Finance beroperasi di lima pulau di seluruh Indonesia, meliputi lebih dari 15 provinsi, 45 kota dan 225 wilayah administratif. 2) Mega Auto Finance & Mega Central Finance Monobrand Pembiayaan Sepeda Motor Didirikan pada bulan Agustus 2007, Mega Auto Finance (MAF) dan Mega Finance Tengah (MCF) menyediakan pembiayaan sepeda motor ritel khusus untuk Yamaha dan Suzuki sepeda motor melalui dealer mitra dan cabang di seluruh negeri. MAF dan MCF jaringan yang saat ini mencakup sekitar 200 cabang di seluruh Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. d. Investasi (Investment) 1) Mega Capital Mega Capital mulai beroperasi pada tahun 1991 dengan nama Indovest Securities, dan merupakan salah satu pelopor dalam industri pasar modal Indonesia. Melalui kehadirannya di kota-kota besar di Indonesia, Mega Capital Indonesia menawarkan layanan perbankan investasi yang luas dan perantara perdagangan efek penuh di pasar modal hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan. Ini telah meluncurkan M-One, layanan online trading besar-besaran menembus segmen ritel. Mega Capital Investama dan Mega Asset Manajemen menawarkan penelitian dan penasihat keuangan untuk nasabah institusi dan ritel masing-masing, dan mengelola lebih dari 20 reksa dana. 2. Trans Corp Trans Corp adalah perusahaan induk dari bisnis media, lifestyle dan hiburan dalam kelompok. Di bawah sayapnya, Trans Corp mengelola stasiun TV, butik high-end merek, makanan dan minuman, taman hiburan, mall, dan agen- agen perjalanan. a. Media 1) Trans TV Trans TV memperoleh izin nasional pada bulan Oktober 1998 dan pertama kali pergi on-air pada bulan Desember 2001 Dengan 33 situs 6 transmisi di seluruh negeri, siaran Trans TV ke lebih dari 170 juta orang di seluruh Indonesia. Stasiun ini dilengkapi dengan kemampuan yang kuat dan kreatif dalam-rumah produksi, yang telah menghasilkan program trend di industri. Stasiun ini sekarang salah satu jaringan televisi terkemuka di Indonesia dan berperingkat nomor satu
Recommended publications
  • Hierarki Pengaruh Media Dalam Program Layar Pemilu Tepercaya Di Cnn Indonesia
    HIERARKI PENGARUH MEDIA DALAM PROGRAM LAYAR PEMILU TEPERCAYA DI CNN INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) oleh: Widya Rahmatia NIM. 11140510000108 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M i ABSTRAK Widya Rahmatia Hierarki Pengaruh Media dalam Program Layar Pemilu Tepercaya di CNN Indonesia Pada masa kampanye Pilkada serentak 2018, media harus seimbang dalam menyiarkan program acara. Dalam hal ini konten mengenai kandidat pasangan calon satu dengan lainnya harus seimbang. Begitu juga dalam menghadirkan narasumber. Dalam hal ini CNN Indonesia dalam program Layar Pemilu Tepercaya episode “Pertarungan Merebut Suara Jawa Timur” menghadirkan salah satu pasangan calon sebagai narasumber. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hierarki pengaruh media pada program Layar Pemilu Tepercaya di CNN Indonesia dan faktor apa saja yang berpengaruh pada isi program Layar Pemilu Tepercaya terkait dengan episode “Pertarungan Merebut Suara Jawa Timur”. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teori yang digunakan adalah hierarki pengaruh media oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini mengkaji isi media dan hierarki pengaruh isi media di antaranya, individual level, media routines level, organization level, extra media level, ideological level. Temuan pada penelitian ini adalah hierarki pengaruh media yang terdapat di Program Layar Pemilu Tepercaya CNN Indonesia, yaitu level organisasi media dan level rutinitas media memiliki pengaruh terhadap isi program. Level lainnya juga memberikan pengaruh terhadap program Layar Pemilu Tepercaya yaitu level individu media, level ekstra media, dan level ideologi media. Hal ini dikarenakan penentuan isu yang akan dibahas pada program Layar Pemilu Tepercaya ditentukan oleh rapat redaksional CNN Indonesia.
    [Show full text]
  • Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012
    1 Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012 2 Index Introduction…………………………………………………………….……….3 Media overview……………………………………………………………….16 Media groups………………………………………………………………….30 Radio overview………………………………………………………………..39 Radio networks………………………………………………….…………….44 Television overview……………………………………………….…………..66 Television networks…………………………………………………………...74 Print overview………………………………………………………………….98 Newspapers…………………………………………………………………..103 Magazines…………………………………………………………………….121 Online media………………………………………………………………….124 News weBsites………………………………………………………………..128 Traditional and informal channels of communication……………………..131 Media resources………………………………………………………………133 Telecoms overview…………………………………………………………...141 Telecoms companies…………………………………………………………145 3 Introduction Indonesia is the largest and most populous country in Southeast Asia. It has become an economic and political powerhouse in the region, with a growing international profile. This chain of more than 6,000 inhabited islands had an estimated population of 242 million people in 2011, according to the World Bank. More than half the population lives on the island of Java, where the capital Jakarta is situated. This large island of 140 million people is one of the most densely populated places on earth. The overthrow of President Suharto in 1998 ended six decades of authoritarian rule. It ushered in a new era of democracy, freedom of speech and economic prosperity. The local media has blossomed in this environment. Over 1,500 private radio stations and more than
    [Show full text]
  • 199 Media Business and Political Business: the Struggle for Power Towards the 2014 Presidential Election in Indonesia
    199 Media business and political business: The Struggle for power towards the 2014 Presidential election in Indonesia Ludiro Madu The Department of International Relations Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Indonesia Email: [email protected] Abstrak Pemilihan Presiden 2014 telah menunjukkan femomena menarik, yaitu munculnya minat dan partisipasi pengusaha (business people) untuk berkompetisi memperebutkan posisi publik tertinggi di Indonesia. Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Harry Tanusudibyo, dan Surya Paloh adalah beberapa nama pengusaha yang mencalonkan diri sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Tulisan ini berasumsi bahwa peningkatan minat untuk terlibat ke dalam politik lebih disebabkan pada kegagalan demokratisasi paska-1998 menghasilkan aturan-aturan main baru mengenai partisipasi pengusaha dalam kontestasi politik. Demokratisasi paska-1998 memang telah berhasil dalam membatasi atau menghilangkan partisipasi militer dalam politik, namun struktur politik baru itu justru telah membuka struktur kesempatan (structure of opportunity) baru bagi pengusaha untuk menjadi politisi. Tulisan ini hendak menganalisis hubungan antara pengusaha dan politik dalam upaya mendominasi kepemilikan dan penguasaan di industi media, baik cetak, elektronik, maupun online. Dengan menggunakan analisis mengenai bisnis dan politik, tulisan ini menunjukkan bahwa formasi oligarki politik dan media yang telah berpusat di pengusaha dan politisi tertentu tampaknya merupakan upaya tidak langsung mempersiapkan diri dalam pemilihan presiden
    [Show full text]
  • Komunikasi ISKI, Vol
    Jurnal Komunikasi ISKI, Vol. 02 (01), 2017. 6-19 JURNAL E-ISSN: 2503-0795 KomunikasI P-ISSN: 2548-8740 ISKI Market Typology, Concentration, and Competition of National Media Conglomerate in Indonesia Bestian Nainggolan R & D, Kompas Daily Jl. Palmerah Selatan No. 22-26, Jakarta 10270 - Indonesia [email protected] Abstract The economic practices of media industry in Indonesia are inseparable from the pattern of oligopolistic market competition and control. This trend is seen from further centralized market control of media, particularly adver- tising media in a number of media corporate groups. Media corporate groups apply practices of conglomeration in market control with horizontal, vertical, or diagonal integrated strategy. Criticism on these practices is often expressed, but there is no assessment based on the empirical evidence on the business behavior of media conglom- eration. This paper explores the characteristics of media conglomerate by reconstructing the typology of media conglomeration introduced by Richard Bounce: Concentric Conglomerates and Diversified Conglomerates, and three models by Graham Murdock: Industrial Conglomerates, Services Conglomerates and Communications Con- glomerates. Six typology models of conglomerate are formed, namely (1) Industrial-Concentric; (2) Industrial-Di- versified; (3) Services-Concentric; (4) Services-Diversified; (5) Communications-Concentric; (6) Communications- Diversified. The economic performance of each conglomerate group regarding market concentration and market competition in constructing the market structure of media industry is studied based on the typologies. The study finds a new typology model of media conglomerate and manages to prove that national media conglomerate still dominates the media market in Indonesia. Keywords: Media Conglomerate, Media Industry, Typology, Market Structure Abstrak Praktik ekonomi industri media di Indonesia tidak terlepaskan dari pola penguasaan dan kompetisi pasar yang oligopolistik.
    [Show full text]
  • CT Corpora Profile
    CT Corpora Profile May 2011 CT Corp Menara Bank Mega, 24th Fl Jl. Kapt P Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790 Ph : +62–21-7917 5533 Fax : +62–21-7919 3300 Web : www.paragroup.com CT Corpora – leading player in financial services, media, retail, and entertainment . Assets: over US$ 7 billion CT CORPORA . Employees: more than 60,000 CT Foundation Mega Corpora Trans Corpora CT Global Resources Financial services Media,Media, Retail, Lifestyle Lifestyle & & Entertainment Entertainment Natural Resources Bank Mega Trans Media Corpora Trans Lifestyle CT Agro Bank Syariah Mega Trans TV Trans Retail Mega Insurance Carrefour Trans|7 Mega Life Trans Fashion Trans Para Multifinance Entertainment Metro/Trans Mahagaya Mega Auto Finance Trans Studio Trans Food & Beverage CoffeeBeverage Beans/ Mega Central Finance Trans Property TransBaskin Food Robbins & Mega Capital Trans Property Antatour, Vayatour . Bank Mega is the 11th largest . In 2010, acquired 40% stake in . Holdco for activities related to Indonesian bank with 308 Carrefour Indonesia, the top plantations businesses branches and 5th largest issuer of retailer in the country . 60,000 hectares, mostly greenfield Visa credit cards with more than 750,000 cards issued . In 2009, Mega Life was the industry leader in premium income Trans Property Source: Company information STRICTLY PRIVATE AND CONFIDENTIAL page 1 Chairman Profile: Chairul Tanjung . Chairul Tanjung is an up-and-coming businessman who has built CT Corpora, Indonesia‟s leading consumer focused business group . Mr. Tanjung has been described by Forbes as one of Indonesia‟s rising stars and “is considered by some to be the new, young face of Indonesian business” .
    [Show full text]
  • BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Trans 7 Trans7
    20 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Trans 7 Trans7 (sebelumnya bernama TV7) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Trans7 yang pada awalnya menggunakan nama TV7, melakukan siaran perdananya secara terestrial di Jakarta pada 23 November 2001 dan pada saat itulah mayoritas sahamnya dimiliki oleh Kompas Gramedia. Pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans Corp mengakuisisi mayoritas saham TV7. Meski sejak itulah TV7 dan Trans TV resmi bergabung, namun ternyata TV7 masih dimiliki oleh Kompas Gramedia, sampai TV7 akhirnya melakukan re-launch (peluncuran ulang) pada 15 Desember 2006 dan menggunakan nama baru, yaitu Trans7. Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kompas Gramedia. Pada tanggal 23 November 2001 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Logo TV7 sendiri diartikan sebagai simbol dari "JO" yang merupakan singkatan dari Jakob Oetama, pemilik TV7. TRANS 7, merupakaan suatu stasiun televisi dibawah naungan CT. Corp. CT Corp kelompok perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung yang didirikan sejak tahun 1987. Penggunaan "CT" pada beberapa nama perusahaannya merupakan singkatan inisial namanya. Dalam bisnis media, CT. Corp mengembangkan bisnisnya dalam dunia pertelevisian. Salah satu televisi pertama yang dimiliki CT. Corp ialah Trans TV. Dalam dunia bisnis pertelevisian kontribusi Trans TV tidak kecil. Sekurang-kurangnya Trans TV sudah mengalami break event point by operation pada tahun kedua, yakni sekitar Mei 2003. Titik balik keberhasilan Trans TV berlangsung sejak kuartal satu 2002. 21 Berbekal kesuksesan kinerja, dan menyodok ke urutan nomor dua pada akhir 2005, Trans TV lewat induk perusahaannya pada Juni 2006 membuat MoU untuk membeli sebagian saham TV7 yang dipegang Kelompok Kompas Gramedia, dan mengubah nama dan identitas perusahaan TV7 menjadi TRANS 7.
    [Show full text]
  • Politik Kekuasaan Dalam Pemberitaan Media Online Analisis Framing Pemberitaan Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi Di Detik.Com
    POLITIK KEKUASAAN DALAM PEMBERITAAN MEDIA ONLINE ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN REVISI UNDANG-UNDANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DI DETIK.COM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh: M. SHANDIKA AL KAFI 1617102071 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2020 ii iii iv POLITIK KEKUASAAN DALAM PEMBERITAAN MEDIA ONLINE ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN REVISI UNDANG-UNDANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DI DETIK.COM M. SHANDIKA AL KAFI NIM. 1617102071 ABSTRAK Revisi UU KPK merupakan isu sensitif yang banyak mendapat perhatian masyarakat. Pro kontra terjadi antara masyarakat yang mendukung dan menolak. Bagi yang mendukung revisi UU KPK dinilai sebagai cara untuk memperkuat KPK, sebaliknya yang menolak menilai revisi UU KPK sebagai pelemahan terhadap sistematis lembaga KPK. Media detik.com adalah media online yang aktif memberitakan isu revisi UU KPK tersebut mulai dari diusulkannya oleh DPR pada rapat paripurna yang hanya dihadiri 70 anggota Dewan hingga disahkannya menjadi UU KPK yang baru. Media detik.com memiliki versi pemberitaan yang berbeda dengan media lain. perbedaan tersebut disebabkan oleh struktur dasar media meliputi interest politik, ideologi dan kepentingan lain. struktur dasar tersebut kemudian secara teknis dipermula dalam bentuk pemberitaan. Dengan demikian, berita-berita detik.com tidak “sebagaimana mestinya” tetapi dikerangkakan oleh struktur dasar. Untuk melihat itu, penelitii menganalisa dengan pendekatan framing berita. Penelitian ini akan melakukan analisis terhadap berita-berita di media detik.com mengenai revisi UU KPK pada periode 4 September sampai 17 September 2019 dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald M.
    [Show full text]
  • BAB II PROFIL DAN SEJARAH A. Profil TRANS TV
    BAB II PROFIL DAN SEJARAH A. Profil TRANS TV Trans TV merupakan stasiun televisi swasta yang berada dalam naungan CT CORP yang dimiliki oleh Chairul Tanjung dengan Motto “Milik Kita Bersama”. Trans TV didirikan pada tanggal 1 Agustus 1998, dan resmi disiarkan setelah mendapat izin pada tanggal 10 November 2001, namun masih siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relay TV nya di Jakarta dan Bandung. Pada siaran percobaan, dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pada pukul 17:51. Pada tanggal 15 Desember 2001 TRANS TV pertama kali mengudara dan diluncurkan resmi oleh Presiden Megawati Soekarno Putri sekitar pukul 19.00 WIB. Pada bulan Januari 2003 dibangun pemancar stasiun relay di 13 kota di Indonesia sesuai standar peralatan siaran televisi. Perkembangan setiap hari terjadi baik dari dunia politik, ekonomi, bahkan teknologi di seluruh dunia. Trans TV pun berupaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan tersebut dengan berbagai acara hiburan yang menarik unuk menjadi yang terbaik dalam dunia pertelevisian baik di Indonesia maupun di ASEAN. Sejak awal pembangunan Trans TV dirancang untuk beroperasi menggunakan tekhnologi digital penuh mulai dari tahap pra produksi hingga tahap pasca 1 produksi dan siaran on air. Tetapi karena penyiaran di Indonesia masih menggunakan analog, maka output yang bersifat digital akan diubah menjadi analog. Meskipun seperti itu, para penikmat stasiun Trans TV akan bisa menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika penyiaran di Indonesia sudah beralih ke digital, Trans TV hanya perlu memodifikasi pemancar-pemancarnya saja. Selain Output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran video tape atau kaset hampir hilang, karena semua materi produksi terhubung dari satu server ke server yang lain melalui jaringan kabel yang terpasang diseluruh gedung.
    [Show full text]