<<

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

BAB 2

Profil Kota

Tasikmalaya

2.1 Gambaran Geografis dan Administrasi Kota Tasikmalaya merupakan salah satu daerah otonom yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Semenjak berdiri pada tahun 2001 telah terjadi beberapa perkembangan atau perubahan wilayah administrasi dan luas wilayahnya. Pada tahun 2001, luas wilayah Kota Tasikmalaya yang telah disahkan dalam Undang-undang No. 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya adalah 171,56 km², yang terbagi ke dalam 8 (delapan) kecamatan yang memililki 15 kelurahan dan 54 desa. Pada tahun 2003, terjadi perubahan status 54 desa menjadi kelurahan melalui Perda Kota Tasikmalaya No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan. Perkembangan Kota Tasikmalaya yang pesat dan adanya tuntutan akan peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, sehingga pada tahun 2008 dilakukan pemekaran kecamatan, yang semula 8 (delapan) kecamatan menjadi 10 (sepuluh) kecamatan, sesuai Perda Kota Tasikmalaya No. 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan Bungursari dan Purbaratu. Pada tahun 2010, luas wilayah Kota Tasikmalaya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Tahun 2010 tentang Batas Daerah Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat dilakukan pengukuran. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, Kota Tasikmalaya memiliki luas 183,85 km², dan hal tersebut telah ditetapkan dalam

2 - 1

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Perda Kota Tasikmalaya No. 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya Tahun 2011-2031. Secara geografis Kota Tasikmalaya terletak antara 108o08’38” Bujur Timur- 108o24’02” Bujur Timur dan antara 7o10’ Lintang Selatan -7o26’32” Lintang Selatan. Kota Tasikmalaya merupakan posisi strategis di bagian tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat, karena sebagai penghubung dan sekaligus pusat wilayah atau daerah priangan timur. Kedudukan atau jarak Kota Tasikmalaya dari ibukota Propinsi Jawa Barat, yaitu , ± 105 Km dan dari ibukota negara, yaitu , ± 255 Km. Kota Tasikmalaya secara administratif berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten lainnya, yaitu: • Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Cisayong, Sukaratu) dan dengan Kabupaten Ciamis (Kecamatan Sindangkasih, Cikoneng, Cihaurbeuti), dengan batas fisik Sungai Citanduy; • Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Jatiwaras dan Sukaraja); • Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Sukaratu, Leuwisari, , Sukarame, Sukaraja) dengan batas fisik Sungai Ciwulan; • Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Manonjaya dan Gunung Tanjung) dengan batas fisik saluran irigasi Cikunten II dan Sungai Cileuwimunding.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2012 tentang Batas Daerah Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2012 tentang Batas Daerah Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya Tahun 2011 – 2031, luas wilayah administrasi Kota Tasikmalaya adalah 18.385,07 Ha (183,85 Km2), terdiri dari 10 Kecamatan dengan 69 Kelurahan. Adapun peta administrasi dan luas masing-masing wilayah sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagaimana tertera pada gambar dan tabel dibawah ini.

2 - 2

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kota Tasikmalaya

2 - 3

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Tabel 2.1 Luas Wilayah Administratif Kecamatan dan Jumlah Wilayah Administratif Kelurahan Luas Jumlah No Kecamatan Ibu kota Wilayah Persentase Kelurahan (Km2) 1 Kawalu Talagasari 42,77 10 23,27 2 Tamansari Tamanjaya 35,99 8 19,58 3 Cibeureum Ciherang 19,04 9 10,36 4 Purbaratu Purbaratu 12,01 6 6,54 5 Tawang Kahuripan 7,07 5 3,85 6 Cihideung Argasari 5,49 6 2,99 7 Mangkubumi Mangkubumi 24,53 8 13,34 8 Indihiang Sukamaju Kidul 11,04 6 6 9 Bungursari Bungursari 16,9 7 9,2 10 Cipedes Nagarasari 8,96 4 4,88 Jumlah 183,85 69 100 Sumber :Kota Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Kawalu adalah kecamatan yang terluas di Kota Tasikmalaya dengan luas 42,77 Km² atau 23,27% dari keseluruhan luas Kota Tasikmalaya. Sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Tawang dengan luas wilayah 7,07 Km² atau 3,85% dari luas Kota Tasikmalaya.

2.2 Gambaran Demografi

Penduduk Kota Tasikmalaya tahun 2015 sebanyak 657.477 jiwa yang terdiri atas 330.996 jiwa penduduk laki-laki dan 326.481 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2014, penduduk Kota Tasikmalaya mengalami pertumbuhan sebesar 0,41 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2015 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 101,38. Perkembangan sex ratio penduduk di Kota Tasikmalaya yang selalu lebih dari 100 sejak beberapa tahun terakhir, menunjukkan bahwa pertambahan penduduk laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan penduduk perempuan. Sementara itu, distribusi penduduk menurut kecamatan, kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya adalah Kecamatan Mangkubumi, yaitu mencapai sebanyak 88.346 jiwa atau mencapai 13,44 persen dari total penduduk Kota Tasikmalaya, disusul oleh Kecamatan Kawalu yang mencapai sebanyak 87.973 jiwa (13,38 persen) dan Kecamatan Cipedes 77.454 jiwa (11,78 persen), sedangkan yang

2 - 4

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022 paling sedikit adalah Kecamatan Purbaratu, yaitu sebanyak 39.243 jiwa (5,97 persen). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat ada tabel berikut.

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2015 Jenis Kelamin Rasio No Kecamatan (ribu) Jenis Laki-laki Perempuan Jumlah Kelamin 1 Kawalu 44644 43329 87973 103,03 2 Tamansari 33147 32457 65604 102,13 3 Cibeureum 31809 31362 63171 101,43 4 Purbaratu 19809 19434 39243 101,93 5 Tawang 32325 32757 65082 98,68 6 Cihideung 37270 3664 73934 101,69 7 Mangkubumi 44619 43727 88346 102,04 8 Indihiang 24724 24514 49238 100,86 9 Bungursari 23665 23767 47432 99,37 10 Cipedes 38984 38470 77454 101,34 Tasikmalaya 330996 326481 657477 101,38 Sumber :Kota Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2016

Kepadatan penduduk di Kota Tasikmalaya tahun 2015 mencapai 3.576 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 3.66 orang. Kepadatan Penduduk di 10 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Cihideung dengan kepadatan sebesar 13.467 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Tamansari sebesar 1.823 jiwa/Km2. Sementara itu jumlah rumah tangga sebesar 179.778 pada tahun 2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat ada tabel berikut.

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2015 Kepadatan Luas Wilayah Penduduk No Kecamatan Penduduk (km2) (jiwa) (orang/km2) 1 Kawalu 42,77 87.973 2.056 2 Tamansari 35,99 65.604 1.823 3 Cibeureum 19,04 63.171 3.318 4 Purbaratu 12,01 39.243 3.265 5 Tawang 7,07 65.082 9.192 6 Cihideung 5,49 73.934 13.467 7 Mangkubumi 24,53 88.346 3.602

2 - 5

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Kepadatan Luas Wilayah Penduduk No Kecamatan Penduduk (km2) (jiwa) (orang/km2) 8 Indihiang 11,04 49.238 4.460 9 Bungursari 16,9 47.432 2.805 10 Cipedes 8,96 77.454 8.635 Tasikmalaya 183,85 657.477 3.576 Sumber :Kota Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2016

Pertambahan jumlah penduduk di Kota Tasikmalaya dipengaruhi oleh pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar (migrasi). Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2015 sebesar 0,77%. Laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Tamansari sedangkan untuk laju pertumbuhan terkecil terdapat di Kecamatan Purbaratu. Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan penduduk Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tasikmalaya, 2010,2014 dan 2015 Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk Penduduk Per Tahun (ribu) No Kecamatan (%) 2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015 1 Kawalu 84.930 87.607 87.973 0,78 0,42 2 Tamansari 63.073 65.303 65.604 0,87 0,46 3 Cibeureum 61.238 62.959 63.171 0,69 0,34 4 Purbaratu 38.130 39.134 39.243 0,65 0,28 5 Tawang 62.641 64.764 65.082 0,83 0,49 6 Cihideung 71.507 73.631 73.934 0,73 0,41 7 Mangkubumi 86.193 87.995 88.346 0,81 0,4 8 Indihiang 47.554 49.034 49.238 0,77 0,42 9 Bungursari 45.733 47.217 47.432 0,8 0,45 10 Cipedes 74.949 77.150 77.454 0,72 0,39 Tasikmalaya 634.948 654.794 657.447 0,77 0,41 Sumber :Kota Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2016

2.3 Gambaran Topografi

2 - 6

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Kota Tasikmalaya berdasarkan bentang alamnya berada pada daerah dengan ketinggian berkisar antara 201-503 m diatas permukaan laut (dpl) dan mempunyai dataran dengan kemiringan relatif kecil. Daerah tertinggi berada di Kelurahan Bungursari Kecamatan Bungursari (kaki G.) yaitu 503 mdpl sedangkan yang terendah berada di Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu yaitu sekitar 201 mdpl. Ditinjau dari segi fisiografi wilayah, tempat tertinggi Kota Tasikmalaya terdapat di bagian barat dan selatan, kemudian menurun ke tengah di sekitar pusat kota menuju utara serta sebagian kecil dari timur ke tengah dan utara Kota Tasikmalaya. Pada bagian selatan wilayah Kota Tasikmalaya, di sekitar Kecamatan Kawalu dan Cibeureum, kondisinya cenderung berbukit-bukit dengan ciri hutan dan kebun campuran.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Kondisi Kemiringan Lereng Kota Tasikmalaya Kelas Lereng Keterangan Luas (Ha) % Luas 0 – 3 Datar 8.640,95 50,37 3 – 9 Landai 3.640,85 21,22 9 – 17 Sedang 3.012,54 17,56 17 – 45 Curam 1.861,86 10,85 Total 17.156,20 100 Sumber : RPJP Kota Tasikmalaya 2005-2025 dan RTRW Kota Tasikmalaya

Tabel 2.5 Ketinggian Tempat Wilayah Kecamatan di Kota Tasikmalaya No Kecamatan Tinggi dari muka laut (mdpl) 1 Kawalu 201 mdpl (Kelurahan Urug) - 445 mdpl (Kelurahan Gunung Tandala) 347 mdpl (Kelurahan Setiamulya) - 448 mdpl (Kelurahan 2 Tamansari Setiawargi) 3 Cibeureum 250 mdpl (Kelurahan Singkup) - 362 mdpl (Kelurahan Setiajaya) 4 Purbaratu 320 mdpl 340 mdpl (Kelurahan Lengkongsari) - 359 mdpl (Kelurahan 5 Tawang Kahuripan) 349 mdpl (Kelurahan Nagarawangi) - 365 mdpl (Kelurahan 6 Cihideung Cilembang) 343 mdpl (Kelurahan Sambongjaya) - 473 mdpl (Kelurahan 7 Mangkubumi Cipawitra) 8 Indihiang 410 mdpl (Kelurahan Sukajaya) 9 Bungursari 503 mdpl (Kelurahan Bungursari) 10 Cipedes 333 mdpl (Kelurahan Sukamanah) - 398 mdpl (Kelurahan Cipedes) Sumber: RTRW Kota Tasikmalaya Tahun 2011 - 2031

Wilayah Kota Tasikmalaya berada pada daerah dengan ketinggian berkisar antara 201-503 m diatas permukaan laut (dpl) dan mempunyai dataran dengan

2 - 7

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022 kemiringan relatif datar (sebagian besar), agak landai dan relatif curam. Daerah tertinggi berada di Desa Bungursari Kec. Indihiang (kaki G.Galunggung) yaitu 503 m dpl sedangkan yang terendah berada di Desa Urug Kec. Kawalu yaitu sekitar 201 m dpl. Sebaran prosentase kemiringannya adalah sebaran dengan daerah yang hampir datar (0-5%), yaitu mencakup 65,6 % luas wilayah Kota Tasikmalaya bagian tengah. Sebaran untuk daerah yang relative landai (kemiringan 5-15%), penyebarannya di bagian barat dan selatan. Sebaran kemiringan yang lebih curam berada lebih ke selatan berupa daerah yang berbukit-bukit dan daerah sekitar pinggiran sungai. Pada daerah dengan kondisi kemiringan yang relatif curam ini diisi oleh oleh hamparan vegetasi berupa kebun campuran, tegalan dan hutan. Ditinjau dari segi fisiografi wilayah, tempat tertinggi Kota Tasikmalaya terdapat di bagian barat dan selatan, kemudian menurun ke tengah di sekitar pusat kota menuju utara serta sebagian kecil dari timur ke tengah dan utara Kota Tasikmalaya. Pada bagian selatan wilayah Kota Tasikmalaya, di sekitar kecamatan Kawalu dan Cibeureum, kondisinya cenderung berbukit-bukit dengan ciri hutan dan kebun campuran.

2.4 Gambaran Geohidrologi Secara umum, kondisi sistem hidrologi di suatu daerah dapat ditinjau dari kajian Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS merupakan suatu bentang alam yang dibatasi oleh pemisah alami berupa topografi perbukitan/pegunungan dan berfungsi mengumpulkan, menyimpan dan mengalirkan air, sedimen dan unsur hara ke sungai utama yang akhirnya bermuara pada satu outlet tunggal. Geomorfologi Kota Tasikmalaya membagi wilayah Kota Tasikmalaya ke dalam dua wilayah aliran sungai, yaitu di sebelah utara hingga timur laut merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy dan di sebelah barat hingga barat daya merupakan DAS Ciwulan. Sungai Citanduy merupakan batas wilayah di bagian utara mulai dari Cisayong dan Indihiang, mengalir ke arah timur melalui Kecamatan Manonjaya (Kabupaten Tasikmalaya), sedangkan DAS Ciwulan berhulu di Gunung Galunggung, mengalir ke arah selatan melalui Kecamatan Singaparna menuju Kecamatan Sukaraja (Kabupaten Tasikmalaya) yang terdiri dari Sungai Ciwulan, Sungai Cikunir.

2 - 8

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Gambar 2.2 Peta Kemiringan Kota Tasikmalaya

2 - 9

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Sistem akuifer di wilayah Kota Tasikmalaya yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan air, secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: • Sistem akuifer tunggal pada unit vulkanik terdiri dari endapan kipas alluvium yang merupakan deposit dari lahar berkisar dan bolder lava, mempunyai luas penyebaran sekitar 140 km2, berada pada ketinggian antara 300 sampai 500 m dan mempunyai ketebalan kurang dari 40 m, kedalaman air muka tanah tersebut berkisar kurang dari 5 m dari permukaan tanah setempat. • Sistem akuifer pada celahan-celahan batuan sedimen tersier yang termasuk pada formasi halang, formasi bentang dan formasi genteng tersebar di bagian selatan dengan kedalaman akuifer berkisar antara 40 m sampai 150 m dengan muka air tanah berkisar antara 5 – 12 m dari permukaan tanah setempat. • Sistem akuifer rekahan-rekahan yang dibentuk oleh batu gamping tersebar di bagian selatan sekitar wilayah Sukaraja ukurannya mempunyai kedalaman muka air tanah lebih dari 10 m atau langka. Air tanah dangkal di Kota Tasikmalaya dapat ditemukan pada kedalaman mulai kurang dari 3 m hingga 10 meter. Untuk sumur gali, pada kedalaman 1,5-7 meter sudah dapat keluar air.

2.5 Gambaran Geologi

Litologi Kota Tasikmalaya terbentuk dari material dasar berupa batuan induk vulkanik. Jenis tanah yang mendominasi permukaan adalah jenis tanah asosiasi regosol kelabu, regosol kelabu coklat, litosol, dan latosol kemerah-merahan.Jenis tanah yang mendominasi permukaan adalah jenis tanah asosiasi regosol kelabu, regosol kelabu coklat, litosol, dan latosol kemerah-merahan. Jenis tanah yang memiliki sebaran terluas adalah jenis tanah asosiasi regosol kelabu dan litosol yang tersebar di bagian tengah, selatan, timur, dan barat. Di bagian utara, sebaran terdiri dari jenis tanah latosol coklat kemerah-merahan. Sementara itu, kedalaman efektif tanah (solum) wilayah bagian barat dan timur berada pada kisaran 30 - 60, sedangkan di bagian utara, tengah, dan selatan berada pada kisaran 60 - 90 cm.

2 - 10

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

2.4

Gambar 2.3 Peta Daerah Aliran Sungai Kota Tasikmalaya

2 - 11

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

PETA GEOLOGI

Gambar 2.4 Peta Geologi

2 - 12

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

2.6 Gambaran Klimatologi

Berdasarkan klasifikasi tipe curah hujan Schmidt dan Ferguson yang didasarkan pada pertimbangan banyaknya bulan basah (>200 mm) dan bulan kering (<100 mm), tipe curah hujan di wilayah Kota Tasikmalaya termasuk tipe curah hujan C yang memiliki 4 bulan kering dan 8 bulan basah. Sedangkan berdasarkan klasifikasi iklim Mohr, wilayah Kota Tasikmalaya termasuk ke dalam klasifikasi iklim II. Rata-rata curah hujan per bulan 278,55 mm, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sampai dengan April dan curah hujan terendah antara bulan September sampai dengan Oktober. Perbandingan bulan basah dan kering mencapai 98% bulan basah atau termasuk iklim basah. Dengan iklim seperti ini cadangan air tanah diharapkan mencukupi, karena proses infiltrasi air cukup tinggi. Suhu rata-rata 25,70 C, dengan kisaran anatara 21,10 C (terendah) dan 27,90 C (tertinggi).

2.7 Potensi Ekonomi Berbagai kebijakan makro ekonomi yang diarahkan pada upaya untuk mendorong secara simultan peningkatan kinerja sektor riil maupun moneter harus tetap dikembangkan. Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan bidang ekonomi suatu wilayah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik yang dihitung dari sisi produksi dan penggunaan serta disajikan atas dasar harga berlaku (current price) dan harga konstan (constan price). Data PDRB diharapkan dapat dijadikan dasar oleh pengambil keputusan sebagai bahan untuk: 1. Penyediaan data ekonomi makro bagi perencana dan evaluasi pembangunan. 2. Menggambarkan derajat kesenjangan masyarakat. 3. Memperlihatkan pergeseran aktivitas perekomian masyarakat. Nilai tambah bruto (NTB) seluruh sektor usaha atau nilai PDRB atas dasar harga berlaku Kota Tasikmalaya tahun 2015 sebesar Rp. 15.234.112,0 juta dan tahun 2014 sebesar Rp. 13.623.772,9 juta. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2015 sebesar Rp. 12.369.791,7 juta dan tahun 2014 sebesar Rp. 11.637.282,7 juta.

Pada tahun 2015 sektor pembentuk PDRB yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda

2 - 13

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022 motor kemudian diikuti oleh sektor konstruksi, sementara yang ketiga adalah sektor industri pengolahan.

Tabel 2.6 Produk Domestik Regional Brito Kota Tasikmalaya Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2013-2014 (Juta Rupiah) No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 1 Pertanian, Kehutanan, dan 602.103 616.148 618.296 Perikanan 2 Pertambangan dan 1.226 1.253 1.278 Penggalian 3 Industri Pengolahan 1.638.283 1.691.004 1.748.701 4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.191 12.518 1.263 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 41.900 43.145 44.808 Ulang 6 Kontruksi 1.464.192 1.627.333 1.790.475 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan 2.652.347 2.862.498 3.060.149 Sepeda Motor 8 Transportasi Pergudangan 1.090.997 1.111.908 1.172.819 9 Penyediaan Akomodasi dan 517.700 544.446 576.393 Makan Minum 10 Informasi dan Komunikasi 334.533 389.073 440.613 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1.140.110 1.196.122 1.272.815 12 Real Estate 187.055 193.920 200.870 13 Jasa Perusahaan 123.848 127.162 130.476 14 Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan 496.348 508.024 520.505 Sosial Wajib 15 Jasa Pendidikan 179.854 199.662 220.818 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 201.353 218.481 245.610 Sosial 17 Jasa Lainnya 288.832 305.854 323.904 PDRB 10.961.871 11.648.549 12.369.791 Sumber: RTRW Kota Tasikmalaya Tahun 2011 - 2031

Laju Pertumbuhan PDRB Kota Tasikmalaya pada tahun 2015 sebesar 11,82 persen, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 10,82 persen. Sementara untuk kontribusi sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB Kota Tasikmalaya masih didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor yaitu sebesar 23,44 persen pada tahun 2015. Tabel 2.7 Persentase Kategorial dalam PDRB Kota Tasikmlaya Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2013-2014 (Juta Rupiah)

2 - 14

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,49 5,29 5,00 2 Pertambangan dan Penggalian 0,01 0,01 0,01 3 Industri Pengolahan 14,95 14,53 14,14 4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 0,38 0,37 0,36 Ulang 6 Kontruksi 13,36 13,98 14,47 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan 24,20 24,60 24,74 Sepeda Motor 8 Transportasi Pergudangan 9,95 9,55 9,48 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,72 4,68 4,66 10 Informasi dan Komunikasi 3,05 3,34 3,56 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 10,40 10,28 10,29 12 Real Estate 1,71 1,67 1,62 13 Jasa Perusahaan 1,13 1,09 1,05 14 Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan 4,53 4,37 4,21 Sosial Wajib 15 Jasa Pendidikan 1,64 1,72 1,79 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,84 1,88 1,99 17 Jasa Lainnya 2,63 2,63 2,62 PDRB 100 100 100 Sumber: RTRW Kota Tasikmalaya Tahun 2011 – 2031

2 - 15