Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 16

HUBUNGAN VARIABILITAS IKLIM DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD TAHUN 2018 - JUNI 2020 Almita Tumey*, Wulan P. J. Kaunang*, Afnal Asrifuddin*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegipty. Demam berdarah tersebar luas di seluruh daerah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabilitas iklim dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2018 – Juni 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan studi Ekologi dengan jenis Time Series Study yang dilakukan pada Juli 2020. Jenis analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji korelasi. Hasil yang didapatkan dari uji korelasi curah hujan dengan DBD p = 0,093, Suhu dengan DBD p = 0,512, Kelembapan dengan DBD p = 0,153. Kesimpulannya secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara Curah hujan, Suhu dan Kelembapan dengan kejadian demam berdarah dengue di Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2018 – Juni 2020.

Kata Kunci : DBD, Variabilitas Iklim

ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease that caused by the dengue virus which spread by the Aedes aegipty mosquito. Dengue fever is widespread throughout the tropics. This study aims to determine the relationship between climate variability and the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the in 2018 - June 2020. This research uses an Ecological study design with the Time Series Study type which was conducted in July 2020. The data were analysed using univariate and bivariate analysis with correlation test. As a results, it is founded from the correlation test of rainfall with dengue fever p = 0.093, temperature with dengue fever p = 0.512, humidity with dengue fever p = 0.153. The conclusion is that there is no statistically significant relationship between Rainfall, Temperature and Humidity with the incidence of dengue hemorrhagic fever in Talaud Islands Regency in 2018 - June 2020.

Keywords : DBD, Climate Variability

PENDAHULUAN (Dinkes, Kabupaten Kepulauan Talaud, Dengue yaitu flavivirus dapat menular 2020). melalui gigitan vektor nyamuk A.aegypti Intensitas curah hujan yang cukup dan dapat ditemukan baik di wilayah tropis dimana berpengaruh pada naiknya serta wilayah sub-tropis, wilayah perkotaan kelembapan nibsi udara (Sucipto, 2011). serta semi-perkotaan menjadi tempat Temperatur udara yang optimimum bagi sebagian besar ditemukannya perkembanganbiakan Aedes aegypti yaitu kasus. Nyamuk Aedes yang menggigit sekitar 250C-270C (Depkes RI, 2004 dalam sehari menyebarkan penyakit (WHO, Sucipto, 2011). Saat kadar kelembapan 2016). udara berada pada angka <60% maka hidup Data kasus DBD yang tercatat di Dinas nyamuk vektor dapat jadi sangat singkat Kesehatan Talaud yaitu pada tahun 2018 (Depkes RI, 2004). terdapat 73 kasus, pada tahun 2019 terdapat 74 kasus dan sepanjang bulan Januari – Juli 2020 ada 30 kasus yang terjadi

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 17

METODE Gambar 1. Distribusi jumlah kasus demam Jenis penelitian yang diapakai yaitu berdarah dengue per bulan di Kabupaten rancangan studi Ekologi dengan jenis Time Kepulauan Talaud Series Study dilaksanakan di Kabupaten Jumlah kasus demam berdarah dengue Kepulauan Talaud dengan rentang waktu perbulan pada gambar 1, menunjukkan Juli Tahun 2020. Observasi data dengan kasus tertinggi terdapat pada bulan mengumpulkan data kasus DBD dari Dinas November 2018 (22 kasus), Maret 2019 (18 Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan kasus) serta Oktober 2018 (16 kasus) Talaud dan data iklim dari BMKG Pos sedangkan pada bulan Maret – April 2018 Meteorologi Bandar Udara Melonguane. dan Oktober – Desember 2019 tidak terjadi Analis data yang dilakukan adalah analisis kasus. univariat untuk mengetahui gambaran masing – masing variabel dan analisis Gambaran Curah Hujan di Kabupaten bivariat menggunakan uji korelasi. Sebelum Kepulauan Talaud

melakukan Uji Korelasi perlu dilakukan uji 500 447

375.8

373.1 346.5 400 346.2

kenormalan data dengan menggunakan uji 306.9

266.6

262 262.8

300 233.1

215.9

210.2

199.7

178.4

176.2

171.7

158.5

157.7

153.2 141.3

200 120.4 109.9

Kolmogorof Smirnof, dengan kriteria data 103.6

99.7

91.2

78 53.1

100 46.6

11.2

Curah Hujan Curah(M2) 0.2

dinyatakan normal jika nilai signifikasi 0

Jul-18 Jul-19

Jan-18 Jan-19 Jan-20 Sep-19

p>0,05. Jika data diketahui terdistribusi Sep-18

Mei 18 Mei 19 Mei 20 Mei

Nov-18 Nov-19

Mar-18 Mar-19 Mar-20 normal maka dilanjutkan dengan uji Bulan Sumber : BMKG Pos Meteorologi Melonguane korelasi pearson, jika data tidak normal Gambar 2. Jumlah curah hujan per bulan di menggunakan uji korelasi spearman’s rho. Kabupaten Kepulauan Talaud

Jumlah curah hujan perbulan di Kabupaten HASIL DAN PEMBAHASAN Kepualauan Talaud pada gambar 2, Analisis Univariat tertinggi pada bulan Juni 2019 (447 mm), Gambaran Kasus Demam Berdarah bulan Juli 2018 (375,8 mm) dan pada bulan Dengue di Kabupaten Kepulauan Talaud Juni 2020 (373,2 mm) sedangkan terendah

25 22 pada bulan September 2019 (0,2 mm) dan 18 20 16 15 bulan Agustus 2019 (11,2 mm). 10 11 9 8 8 8 9 8 10 6 Jumlah Kasus Jumlah 3 4 4 4 4 3 3 5 2 1 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0

Jul-19

Jul-18

Jan-18 Jan-19 Jan-20

Sep-18 Sep-19

Mei 18 Mei 19 Mei 20 Mei

Nov-18 Nov-19

Mar-19 Mar-20 Mar-18 Bulan

Sumber : Laporan DBD DINKES Kab.Kep.Talaud

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 18

Gambaran Suhu Udara di Kabupaten Uji Normalitas Data Kepulauan Talaud Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Data

Menggunakan Kolmogorof-Smirnov

29 29 29.5 29

29

28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28.5 28

28 Variabel Nilai-ρ Keterangan

27 27 27 27 27.5 27 DBD 0,003 Tidak Normal 27 Curah Hujan 0,200 Normal Suhu udara (0c) Suhuudara 26.5 Suhu Udara 0,000 Tidak Normal 26 Kelembapan 0,117 Normal

Udara

Jul-18 Jul-19

Jan-18 Jan-19 Jan-20

Sep-18 Sep-19

Mei 19 Mei Mei 18 Mei 20 Mei

Nov-18 Nov-19

Mar-18 Mar-19 Mar-20 Bulan Sumber : BMKG Pos Meteorologi Melonguane Uji kenormalan data menggunakan Gambar 3 Rata-rata suhu udara per bulan Kolmogorof-Smirnov pada tabel 1 yaitu di Kabupaten Kepulauan Talaud data demam berdarah dengue berdistribusi Rata-rata Suhu Udara per bulan yang ada di tidak normal diketahui nilai p = 0,003, Kabupaten Kepulauan Talaud pada gambar curah hujan berdistribusi normal nilai p = 3, rata-rata suhu tertinggi yaitu 290C pada 0,200 data suhu udara berdistribusi tidak bula Agustus 2018, Desember 2018, normal nilai p = 0,000 serta data September 2019 sedangkan rata-rata suhu kelembapan udara normal nilai p = 0,117. terendah yaitu 270C pada bulan Januari- Berdasarkan hasil tersebut maka Maret 2019,Februari 2020 dan Juni 2020. selanjutnya akan dipakai uji korelasi spearman rho karena data tidak memenuhi Gambaran Kelembapan Udara di syarat untuk uji korelasi Pearson yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud demua data harus berdistribusi normal. Gambar 4 Rata-rata Kelembapan Udara per bulan di Kabupaten Kepulauan Talaud Analisis Bivariat

94 Tabel 2 Hasil Uji Korelasi Antara Iklim

86 86 85

100 85

84

83 83 83 83 83 83 83 83

82 82

81

80 80

79 79

78 78

77 77

75 75

74 74 80 73 dengan DBD 60 40 Koef. Jlm 20 Variabel korelasi Sig (ρ) Ket (n)

kelembapan (%) udarakelembapan 0 (r)

Curah Hujan 30 -0,313 0,093 Tidak ada

Jul-18 Jul-19

Jan-19 Jan-20

Jan-18 – DBD Hubungan

Sep-18 Sep-19

Mei 18 Mei 19 Mei 20 Mei

Nov-18 Nov-19

Mar-18 Mar-19 Mar-20 Bulan Suhu – DBD 30 -0,125 0,512 Tidak ada hubungan Sumber : BMKG Pos Meteorologi Melonguane Kelembapan 30 -0,268 0,153 Tidak ada – DBD Hubungan Koef. Jlm Variabel korelasi Sig (ρ) Ket Rata-rata kelembapan udara perbulan pada (n) (r) gambar 4, tertinggi pada bulan Desember Curah Hujan 30 -0,313 0,093 Tidak ada – DBD Hubungan 2018 (94%) dan kelembapan terendah pada Suhu – DBD 30 -0,125 0,512 Tidak ada hubungan bulan Mei 2019 (73%). Kelembapan 30 -0,268 0,153 Tidak ada – DBD Hubungan

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 19

Hasil uji korelasi Spearman pada tabel 2 2018 dimana hasilnya yaitu tidak terdapat yaitu tidak terdapat hubungan Curah hujan hubungan yang bermakna dari variabel dan DBD (dengan nilai p = 0,093 dan r = - curah hujan serta angka kasus DBD. 0,313), tidak terdapat hubungan Suhu Penelitian serupa juga dilakukan oleh dengan kasus DBD (p = 0,512, r = -0, 125), Gandawari (2018) di Kota tahun serta tidak terdapat hubungan kelembapan 2015-2017 dengan hasil tidak terdapat dan DBD (dengan nilai p = 0,153 dan r = - hubungan antara kejadian kasus DBD dan 0, 268). curah hujan ditunjukkan dengan nilai r = 0,318 serta nilai p = 0,058. Lasut dkk Hubungan Curah hujan dengan (2017) berpendapat bahwa tidak ada Kejadian DBD hubungan curah hujan dan kasus demam Analisis hubungan yang dilakukan antara berdarah dengue yang ada di Kabupaten curah hujan dengan kejadian demam Minahasa Utara dalam rentang waktu 2014- berdarah dengue menggunakan uji korelasi 2016. Rau dkk (2019) dalam penelitian Spearman rho, dan berdasarkan hasil pada serupa yang dilakukan di Kota Palu tahun tabel 2 memiliki nilai koefisien korelasi 2013-2017 menyimpulkan bahwa tidak (r)= -0,313 dimana korelasi memiliki adanya keterkaitan variabel curah hujan dan keeratan yang tergolong lemah yang arah kasus demam berdarah dengue, hal tersebut hubungannya negatif (-), ini artinya arahnya mungkin terjadi karena data untuk curah berlawanan yaitu jika nilai suatu varibel hujan yang didapat terdiri dari data global semakin besar maka akan semakin kecil yang diambil disatu daerah yang sudah juga nilai dari variabel yang lain serta ditentukan saja. Salah satu dampak dapat ditarik suatu simpulan yaitu kenaikan perubahan iklim adalah peningkatan curah curah hujan tidak disertai pertambahan hujan yang berpengaruh pada siklus kasus DBD. Dengan ρ= 0,093 artinya kehidupan vektor penyakit salah satunya nilainya signifikansi ini lebih besar dari nyamuk A. aegypti merupakan vektor angka α=0,05 maka dapat disimpulkan penyakit DBD. Rau dkk (2019) berpendapat secara statistik tidak ada hubungan yang curah hujan termasuk salah satu determinan signifikan antara curah hujan dan kejadian penting pada proses terjadinya kasus demam berdarah dengue di Kepulauan demam berdarah dengue disebapkan suhu Talaud. udara yang berperan atas kelangsungan Hasil tersebut sama dengan hasil yang hidup vektor nyamuk dewasa, intensitas diperoleh Canon dkk (2020) dalam curah hujan serta suhu udara juga penelitiannya yang dilakukan di wilayah berpengaruh pada cara makan serta cara Kota Manado pada rentang waktu 2014- bereproduksi yang dapat memicu terjadinya

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 20

peningkatan kepadatan populasi nyamuk. misalnya faktor perilaku (inang atau host), Namun jika terjadi hujan dengan intensitas seperti dalam penelitian yang dilakukan yang sangat lebat serta dalam waktu yang oleh Mangindaan dkk (2018) yang lama, akan menyebabkan tempat dilakukan di desa Watudambo yang ada di perkembangbiakan nyamuk menjadi hancur Kecamatan Kauditan dimana hasilnya yaitu karena jentik nyamuk serta telurnya dapat terdapat hubungan yang signifikan antara tumpah bersama denfgan air hujan. sikap serta tindakan responden dalam Intensitas curah hujan per bulan di upaya pemberantasan sarang nyamuk atau Kabupaten Kepulauan Talaud relatif tempat perkebang biakan dengan kejadian berubah, dengan intensitas curah hujan demam berdarah dengue, sama halnya tertinggi pada bulan Juni 2019 (447 mm) dengan hasil yang diperoleh Torondek dkk namun menurun drastis pada bulan (2019) dilaksanakan di Lingkungan 3 September 2019 (0,2 mm) hal tersebut Kelurahan Airmadidi Atas Kabupaten berpengaruh terhadap kelangsungan hidup Minahasa utara diketahui adanya nyamuk A.aegypi. Wilayah Kabupaten keterkaitan faktor pengetahuan (p= 0.028) Kepulauan Talaud yaitu daerah kepulauan, dan tindakan (p = 0.001) dengan angka dengan sarana transportasi laut dimana kejadian DBD. Terdapat juga hal yang lain masih menjadi menjadi akses utama antar mungkin dapat berpengaruh, sama halnya pulau. Salah satunya yaitu akses ke sarana dalam hasil yang diperoleh Lumingas dkk kesehatan seperti rumah sakit terletak yang (2017) dalam penelitiannya yang di lakukan di Ibukota Kabupaten, dimana hal tersebut di area kerja Puskesmas Tanawangko kemungkinan dapat mempengaruhi minat misalnya kegiatan menguras TPA, kegiatan berobat pasien, sehingga jika ada kasus menutup TPA, kebiasaan yang kemungkinan tidak dapat tercatat. Selain itu menggunakan kelambu pada saat tidur, masyarakat Talaud masih berpegang pada kebiasaan memamkai obat anti nyamuk adat dan kepercayaan setempat serta masih serta kepadatan hunian. memakai obat tradisional untuk Juwita (2020) dalam penelitiannya memperoleh kesembuhan, sehingga memperoleh hasil yang tidak sejalan memungkinkan juga jika terjadi sakit dengan hasil yang didapatkan dari masyarakat memilih ramuan tradisional penelitian ini dengan hasil yaitu adanya dibandingkan dengan berobat ke fasilitas hubungan yang bermakna dengan koefisien kesehatan sehingga mempengaruhi korelasi yang sedang untuk faktor pencatatan kasus. Kemungkinan ada faktor variabilitas iklim salah satunya yaitu curah lain yang berpengaruh pada prevalensi hujan penelitian, tersebut dilakukan di Kota demam berdarah dengue selain curah hujan Tangerang. Serupa dengan penelitian

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 21

tersebut yaitu penelitian yang dilakukan hasil yaitu tidak ada korelasi antara kedua oleh Paramita dan juga Mukono (2017) variabel tersebut, yang dimana dapat di pada area kerja kerja Puskesmas Gunung pengaruhi oleh beberapa faktor, hasil Anyar di rentang waktu 2010-2016 yang penelitian tersebut sama seperti seturut membuktikan adanya hubungan bermakna dengan penelitian yang dilakukan. Pada arahnya positif yang memiliki arti jika tahun 2017 Lahdji dan Bima melaksanakan terjadi kenaikan curah hujan maka kejadian penelitian serupa di Kota Semarang dengan DBD menjadi semakin tinggi. hasil yang juga sama yaitu tidak didapati keterkaitan angka kasus DBD dengan faktor Hubungan Suhu dengan Kejadian DBD suhu . Rau dkk (2019) juga melakukan Kepulauan Talaud memiliki suhu udara penelitian yang sama di Kota Palu pada berkisar antara 270C - 290C, dimana suhu rentang waktu 2013-2017 yang hasilnya rata-rata optimum perkembang biakan tidak terdapat hubungan yang signifikan nyamuk A.agypti adalah 250C-270C. antara variabel DBD dan suhu udara, ini Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui karena di Kota Palu suhu udara rata-rata uji korelasi Spearman rho kejadian DBD ada pada angka 27,85°C, walaupun berada dan suhu udara yaitu (r) = -0,125 memiliki pada kadar yang optimum untuk tubuk arti korelasi dengan keeratan yang kembang nyamuk dan besar potensi tergolong sangat lemah yang arah pertambahan jumlah vektor namun bersifat hubungannya yaitu negatif (-) memiliki arti noninfektif, hal lain yang mungkin juga jika semakin tinggi nilai satu variabel akan berpengaruh yaitu suhu yang bersifat diikuti dengan menurunnya nilai variabel konstan, faktor lain juga mungkin dapat lainnya . Oleh karena itu dapat disimpulkan mempengaruhi yaitu karena adanya terjadinya kenaikan suhu udara tidak program dari Dinas Kesehatan Kota Palu bersamaan dengan. Dengan nilai (p) = yaitu pengasapan atau fogging. 0,512 artinya nilai ini jika dibandingkan Nyamuk Ae.aegypti tidak dapat dengan 0,05 lebih besar, sehingga berkembang biak dengan optimal pada suhu dinyatakan variabel kejadidan kasus DBD kurang lebih 270C, sedangkan di wilayah dan suhu udara di Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Talaud sendiri suhu Talaud tidak memiliki hubungan yang dapat mencapai angka 290C, kemungkinan signifikan. hal tersebut sangat berpengaruh pada tidak Gendawari dkk (2018) melakukan terjadinya penularan dan menyebabkan penelitian yang melibatkan faktor suhu jumlah penderita sedikit. Kondisi geografis dengan kejadian DBD yang diambil yang merupakan kepulauan juga datanya dari tahun 2015-2017 memperoleh berpengaruh pada jarak terbang nyamuk

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 22

yang mana memungkinan jumlah kasus waktu 2014-2016 yaitu terdapat keterkaitan sedikit. Terdapat banyak faktor yang dapat angka kasus DBD dan suhu udara. berpengaruh pada kasus DBD, tidak hanya Perwitasari dkk (2015) dalam penelitiannya suhu oleh karena itu hal ini mungkin di kota Yogyakarta rentang waktu 2004 - menyebabkan terjadi penyimpangan atau 2011 menyatakan peningkatan kejadian tidak berkorelasi. Mungkin ada faktor lain DBD dipengaruhi oleh perubahan suhu yang berpengaruh misalnya tindakan 3M, antara 26 – 27°C hal tersebut terjadi berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dikarenakan nyamuk Ae.aegypti meletakkan dari Carundeng dkk (2015) di area kerja telurnya pada suhu udara berkisar antara Puskesmas Gogagoman Kota 25-30°C, variasi suhu udara serta yaitu adanya hubungan yang signifikan kelembapan udara akan berdampak pada antara kejadian kasus DBD yang ada proses reproduksi dan juga tindakan menguras tempat untuk perkembangbiakan hidup nyamuk menampung air (nilai probabilitas sebesar Ae.aegypti. 0.000 dan nilai OR yaitu 5.9), tindakan menutup tempat penampungan air (nilai Hubungan Kelembapan dengan probabilitas sebesar 0.004 dan nilai OR Kejadian DBD yaitu 4.3), tindakan mengubur barang bekas Korelasi Spearman rho digunakan untuk (nilai probabilitas 0.000 dan nilai OR 3.7). menguji hubungan varibel kelembapan Suhu merupakan salah satu tolak ukur dengan kejadian kasus DBD yang ada di penting yang meningkatkan kemampuan Kabupaten Kepulauan Talaud setelah nyamuk untuk berkembang biak. diperoleh hasil dari uji normalitas Peningkatan suhu udara dapat Kolmogorof smirnov yang menyatakan data meningkatkan biting rate, dapat juga tidak normal. Nilai koefien korelasi r = - meningkatkan proses gonotropik, membuat 0,268 dimana korelasi memiliki keeratan inkubasi virus menjadi singkat , dapat yang lemah dengan arah yang negatif (-) membuat nyamuk dewasa hidup lebih lama, berarti semakin tinggi kelembapan semakin dapat menjadi pemicu meningkatnya rendah kasus demam berdarah dengue di perkembangan larva, serta dapat membuat Kabupaten Kepulauan Talaud. Nilai penggandaan patogen yang ada pada tubuh Signifikansi yaitu p = 0,153 angka ini jika nyamuk dewasa menjadi lebih pendek diandingkan dengan angka 0,05 maka jauh waktunya. (Rau, 2019). lebih besar, untuk itu ditarik suatu Hasil dari studi ini bertolak belakang kesimpulan bahwa variabel kejadian kasus dengan studi oleh Lasut dkk (2017) di DBD dan suhu udara di Kabupaten Kaupaten Minahasa Utara pada rentang

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 23

Kepulauan Talaud tidak berkorelasi secara penelitiannya di Kota Palu menyatakan statistik. pendapatnya bahwa setelah dilakukan Rata-rata kelembapan udara perbulan di penelitian tidak ditemukan keterkaitan Kabupaten Kepulauan Talaud tertinggi ada antara angka kasus DBD dan kelembapan di bulan Desember 2018 (94%) serta udara pada periode 2013-2017 dengan kelembapan terendah terjadi di bulan Mei kategori tingkat keeratan yang sangat 2019 (73%). Sedangkan untuk rata – rata lemah, pada rentang waktu 2013-2017 rata- kelembapan udara dari tahun 2018 sampai rata kelembapan udara di Kota ini yaitu bulan Mei 2020 yaitu 80,3% pada 76,19% (64,7-84%), menurutnya kelembapan tersebut nyamuk dapat kelembaban secara tidak langsung berkembang dengan optimal. Wiyono berpengaruh pada pada kasus DBD, karena (2011) menyatakan kebutuhan kelembapan berpengaruh pada vektor penulanya yaitu udara yang tinggi dapat memicu vektor nyamuk A. aegypti terutama pada umur untuk memilih berada pada tempat lembab nyamuk. Menurut Pendapat Rau dkk (2019) serta basah untuk dijadikan sarana kelembapan udara tidak terlalu berpengaruh beristirahat serta hinggap untuk sementara, oleh karena masih ada hal yang lebih tingkat kelembapan udara yang optimum mendominasi misalnya faktor keadaan untuk perkembangbiakan nyamuk A. lingkungan fisik rumah yaitu adanya aegypti yaitu lebih dari 60%. Jika ventilasi udara, adanya tanaman hidup yang kelembapan udara kadarnya <60% maka berada di sekitar pelataran rumah, serta akan berakibat pada singkatnya hidup adanya perilaku orang dalam rumah yang nyamuk yang memungkinkan virus dengue sering menggantung pakaian. Juwita dkk tak dapat berkembang dengan baik. (2020) berpendapat dalam penelitian yang Canon dkk (2020) sebelumnya juga dilakukan di Kota Pekanbaru pada rentang melaksanakan penelitian serupa dengan waktu tahun 2015-2018 dengan hasil yaitu penelitian ini dan hasilnya yaitu tidak tidak didapati hubungan signifikan antara ditemukan signifikansi dari variabel kelembapan dengan DBD karena kejadian kasus DBD dan kelembapan udara kemungkinan dipengaruhi variabel lain yang ada dalam wilayah Kota Manado pada misalnya terdapat wadah pembuangan rentang waktu 2014-2018. Sejalan dengan sampah serta barang bekas yang menumpuk penelitian tersebut Gandawari (2018) di dan menjadi sarana tergenangnya air hujan Kota Bitung menyatakan bahwa tidak yang memungkinkan perkembang biakan ditemukan korelasi antara kejadian kasus vektor nyamuk penyakit demam berdarah DBD dan kelembapan udara pada periode dengue, selain dari pada itu perilaku warga 2015-2017. Rau dkk (2019) pada masyarakat yang tidak menjaga kebersihan

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 24

juga memicu terjadi penyimpangan Penelitian serupa juga pernah dilakukan tersebut. oleh Perwitasari dkk (2015) di Yogyakarta Pemicu terjadinya kasus demam tahun 2004-2011 yang mana di saat pola berdarah dengue sangat kompleks bukan kejadian kasus demam berdarah dengue hanya satu saja, meskipun kelembapan dikombinasikan dengan variabel rata-rata udara di Kabupaten Kepulauan Talaud suhu udara, variabel rata-rata kelembaban memenuhi kriteria optimum untuk udara, maka akan memperlihatkan bahwa perkembang biakan nyamuk A.aegypti tapi kisaran rerata suhu udara berada diantara tidak lupa juga bahwa suhu udara yang 25-270C juga kelembaban udara yang tinggi serta intensitas hujan yang ekstrim berada pada angka 80-87% berhubungan juga dapat merusak peridukan nyamuk dengan kenaikan kasus yang terjadi pada sehingga walaupun dalam kelembapan yang periode bulan Januar-Maret. memadai tapi tidak dapat berkembang menyebabkan kesakitan. KESIMPULAN Hasil penelitian yang didapatkan tidak 1. Uji korelasi yang dilakukan pada serupa dengan studi yang Phuong dkk variabel kejadian Demam Berdarah (2016) lakukan di Distrik Ba Tri, Provinsi Dengue (DBD) dan curah di Kabupaten Ben Tre, Vietnam 2004-2014 menyatakan Kepulauan Talaud menunjukkan tidak terdapat korelasi positif yang kuat antara terdapat keterkaitan. kasus bulanan DF / DBD kelembapan. 2. Uji korelasi dari kejadian DBD dengan Penelitian yang dilakukan Paramita dan suhu udara di Kabupaten Kepulauan Mukono (2017) di Puskesmas Gunung Talaud yaitu tidak didapatkan Anyar 2010-2016 juga membuktikan signifikansi yang bermakna dari variabel adanya hubungan yang arahnya positif tersebut. yaang artinya bahwa semakin 3. Hasil yang didapatkan dari uji korelasi meningkatnya persentase kelembapan udara antara Kelembapan dan kejadian yang ada lingkungan maka kejadian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di demam berdarah dengue juga akan menjadi Kabupaten Kepulauan Talaud yaitu semakin meningkat. Sejalan dengan tidak didapatkan signifikansi yang penelitian tersebut Lasut dkk (2017) bermakna dari variabel tersebut. menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara angka kasus DBD dengan SARAN suhu, kelembapan, serta kelajuan angin 1. Diharapkan menjadi salah satu referensi yang ada di Kaupaten Minahasa Utara pada dalam pengembangan penelitian rentang waktu antara tahun 2014-2016. selanjutnya.

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 25

2. Menjadi salah satu sumber Kotamobagu. Jurnal KESMAS, (Online), Vol. 4 No. 2, pertimbangan kerjasama antara Dinas (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php. Kesehatan Daerah Kabupaten /kesmas/article/view/12688/12286 diakses 26 Agustus 2020) Kepulauan Talaud dengan BMKG dalam rangka penerapan Alaram sinyal Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. 2020. Laporan peringatan dini untuk mencegah tidak Kasus Demam Berdarah Dengue. terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Talaud : Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. wabah. Dinas Kesehatan Daerah Utara. 2019. Profil Kesehatan Sulasesi Utara. DAFTAR PUSTAKA Manado: Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. 2020. Laporan Data Gandawari, Valentina Terescova, Wulan P. Bulanan Curah Hujan, Suhu dan J. Kaunang dan Budi T. Ratag. 2018. Kelembaban Tahun 2020. BMKG: Pos Hubungan Variabilitas Iklim dengan Meteorologi Melonguane. Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bitung Tahun 2015 – 2017. Badan Meteorogi, Klimatologi dan Jurnal KESMAS, (Online), Vol. 7 No. Geofisika. 2020. Probabilistik Curah 5, Hujan 20 mm (tiap 24 jam). BMKG. (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ (Online) kesmas/article/view/22136 diakses 21 https://www.bmkg.go.id/cuaca/probabi Agustus 2020 ). listik-curah-hujan.bmkg diakses 23 Oktober 2020 Juwita, Citra Puspa. 2020. Varabilitas Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan dengue di Kota Tangerang. Talaud. 2019. Kabupaten Kepulauan GORONTALOJournal of Public Talaud Dalam Angka. Talaud: Badan Health. (Online) Vol. 3 No. 1, ( Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan http://jurnal.unigo.ac.id./index.php/gjp Talaud. (Online) h/article/view/914/502 diakses 22 https://talaudkab.bps.go.id diakses 25 Agustus 2020). Februari 2020. Juwita, Ratna, Rosalina Helena Purwitasari Canon, Fiqhi A, Angela F. C Kalesaran dan dan Yeffi Masnarivan. 2020. Penyakit Nancy S. H Malonda. 2020. Hubungan Demam Berdarah Secara Temporal Antara Kelembapan Dan Curah Hujan dan Hubungannya dengan Faktor Iklim Terhadap Angka Kejadian Demam di Kota Pekanbaru Tahun 2015-2018. Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Kota Manado Tahun 2014-2018. Problema Kesehatan, (Online), Vol. 5 Jurnal KESMAS, Vol. 9 No 1 ( No. 1: 151 -160 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ (http://ejournal.kopertis10.or.id/index. kesmas/article /view/28729/28060 php/endurance diakses 18 Agustus diakses 21 Agustus 2020). 2020). Carundeng, Maurien Chintia., Nancy S. H. Lahdji, Aisyah dan Bima Bayu Putra. 2017. Malonda, Jootje. M. L. Umboh. 2015. Hubungan Curah Hujan, Suhu, Analisis Faktor-Faktor Yang Kelembaban dengan Kasus Demam Berhubungan Dengan Kejadian Berdarah Dengue di Kota Semarang. Demam Berdarah Dengue Di Syifa’ MEDIKA, (online), Vol. 8 No. 1, Puskesmas Gogagoman Kota (https://jurnal.um-

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 26

palembang.ac.id/syifamedika/article/vi dengue-di-kota-yogyakarta-tahun- ew/1359/pdf diakses 21 Agustus 2.pdf diakses 11 Februari 2020) 2020). Phoung, Le Thi Diem, Tran Thi Tuyet Lasut, Ryan Alberto, Wulan P. J. Kaunang, Hanh, & Vu Sinh Nam. 2016. Climate Angela F. C. Kalesaran. 2017. Variability and Dengue Hemorrhagic Hubungan Variabilitas Iklim Dengan Fever in Ba Tri District, Ben Tre Kejadian Demam Berdarah Dengue Province, Vietnam during 2004–2014. (DBD) Di Kabupaten Minahasa Utara Climate Variability and Dengue Tahun 2014-2016. (online) Hemorrhagic Fever in Ba Tri District, (http://docplayer.info/61009384- Ben Tre Province, Vietnam during Hubungan-variabilitas-iklim-dengan- 2004–2014. AIMS Public Health, kejadian-demam-berdarah-dengue- (Online), Vol. 3 No. 4: 769-780 dbd-di-kabupaten-minahasa-utara- (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art tahun.html diakses 13 Februari 2020). icles/PMC5690404/ diakses 29 Juli 2020). Lumingas, Eudia R., Wulan P. J. Kaunang, Afnal Asrifuddin. 2017. Faktor-Faktor Pusat Data dan Informasi Kementerian Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kesehatan Republik . 2018. Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Situasi Penyakit Demam Berdarah Di Kerja Puskesmas Tanawangko. Indonesia. Indonesia : Kementerian Community Health, (Online), Vol. 2 Kesehatan Republik Indonesia No. 6, (diakses 26 Agustus 2020 ). (online) http://www.depkes.go.id/download.ph Mangindaan , Mia A.V., Wulan Pingkan p?file=download/pusdatin/infodatin/inf Julia Kaunang., Sekplin A.S. Sekeon. odatin-situasi-demam-berdarah- 2018. Hubungan Perilaku dengue.pdf diakes 13 Februari 2020 Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Demam Berdarah Rou, Muh. Jusman, Siti Komaria, dan Dengue Di Desa Watudambo Pitriani. 2019. Hubungan Faktor Kecamatan Kauditan. Vol. 7 No. 5, Perubahan Iklim Dengan Kejadian (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ Demam Berdarah Dengue (DBD) di kesmas/article/view/22561/2 2252 Kota Palu Tahun 2013-2017. diakses 26 Agustus 2020). Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, (Online), Vol. 10 No. 2: Paramita, Ratna Maya dan J. Mukono. 83-94 2017. Hubungan Kelembapan Udara (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.p Dan Curah Hujan Dengan Kejadian hp/Preventif/article/download/ 14639/ Demam Berdarah Dengue Di pdf diakses 18 Agustus 2020). Puskesmas Gunung Anyar 2010-2016. IJPH, (online) Vol. 12 No. 2, Sucipto, Cecep Dani. 2011. Vektor Penyakit (https://e- Tropis. Yogyakarta : Gosyen journal.unair.ac.id/IJPH/article/view/7 Publishing. 594 diakses 13 Februari 2020) Torondek, Julia., Wulan P. J. Kaunan., Perwitasari, Dian , Jusniar Ariati dan Tities Windy Wariki. (2019). Hubungan Puspita. 2015. Kondisi Iklim Dan Pola Antara Pengetahuan Dan Tindakan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Pencegahan Dengan Kejadian Demam Kota Yogyakarta Tahun 2004-2011. Berdarah Dengue (Dbd) Di Media Litbangkes, (Online), Vol. 25 Lingkungan III Kelurahan Airmadidi No. 4, Atas Kabupaten Minahsa Utara. Vol. (https://media.neliti.com/media/publica 8. No. 7, tions/20748-ID-kondisi-iklim-dan- (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ pola-kejadian-demam-berdarah-

Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020 27

kesmas/ article/view/27143/26794 diakses 26 Agustus 2020) Wiyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasanya (Edisi Ke-2), Penerbit Erlangga, Jakarta. World Health Organization. 2016. Dengue. (online) https://www.who.int/immunization/dis eases/dengue/en/ Diakses 13 Februari 2020 World Health Organization. 2019. Dengue And Severe Dengue . (online) https://www.who.int/health- topics/dengue-and-severe- dengue#tab=tab_1/ diakses 11 Februari 2020.