JURNAL Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pesan Pada Lirik Lagu Didi Kempot Dalam Menumbuhkan Apresiasi Musik Jawa (Campursari)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
JURNAL Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pesan Pada Lirik Lagu Didi Kempot Dalam Menumbuhkan Apresiasi Musik Jawa (Campursari) Pada Generasi Millennial Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Oleh: Ajeng Sari Wuryaningtyastuti D1217003 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020 Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pesan Pada Lirik Lagu Didi Kempot Dalam Menumbuhkan Apresiasi Musik Jawa (Campursari) Pada Generasi Millennial Ajeng Sari Wuryaningtyastuti Adolfo Eko Setyanto Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Abstract In social interaction, communication becomes something intense and music is one of the media in communicating. Campursari is a regional music genre and Didi Kempot is one of the leading singers with songs about love. Initially, the song of Didi Kempot was only in demand by middle and lower class Javanese. Since 2019, his songs are loved by mellenial people, and even become one of the proud music. For this reason, this research aims to describe the response and evaluation of mellenial songs on Didi Kempot's songs, the moral messages conveyed, and the reasons young people like campursari music and its impact on Javanese insights. The population in this study was the fan base of Sobat Ambyar at Rumah Blogger Indonesia Solo. The number of members is very large but is not registered because it is only active in social media and there is never a formal "Kopdar" meeting. While the sample is taken from the management and members who are willing to become informants by considering the level of education, age, and residence. Data was collected through interviews with key informants, direct observations at the Didi Kempot concert, and social media. The data is then analyzed by considering three domains of appreciation (art feeling, art valuing, and art emphasizing) with reinforced opinion of related experts; the function of the song as a communication medium, the message in the song lyrics, the stimulation of song lyrics to the human brain, music as a picture of the reality of the world around him, the genre of music, and the theory of habits in language. The results show that: a. Didi Kempot's song conveys messages about the realities of life, emotional experiences, language preservation, and a picture of the world around him, b. Campursari as a new alternative music genre that is interested in millennials, c. the lyrics are easily memorized and understood with Koplo rhythms, and have a lot of joy in a few songs, and d. influences the appreciation of millennial Javanese Javanese, while its influence on other ethnic mellineal needs further research. If viewed from the domain, then the reflection of emotional experiences, responses, and melllenial reasons to like the song Didi Kempot including domain art feeling; messages about the reality of life and the recognition of mellenial campursari as the genre of music entered the domain of art valuing, while the mention of God Father, music of the world picture, Javanese appreciation entered the domain of art emphazising. Keywords: Didi Kempot, campursari, appreciation ,music, and millennial 1 Pendahuluan Sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi dengan orang lain, terlebih dalam masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain mengatur dirinya, ia juga perlu mengatur lingkungan, memelihara ketertiban, mengelola dan mengontrolnya lewat serangkaian aktifitas yang dikenal dengan manajemen dan organisasi. Komunikasi yang baik bisa terjalin jika pesan yang disampaikan bisa diterima dan dipahami dengan baik. Jadi, dalam berkomunikasi yang efektif, pesan yang disampaikan harus dikemas sebaik mungkin agar tidak „kabur‟. Dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan komunikasi yang baik untuk menjalin kerjasama di berbagai bidang agar tujuan atau misi yang direncanakan dapat terlaksana. Musik selain sebagai karya seni, juga sebagai media komunikasi yang berfungsi menyampaikan pesan dari penulisnya. Dia berfungsi penting dalam mengkomunikasikan peradaban manusia melalui kreatifitasnya. Dalam kajian ilmu komunikasi, musik termasuk dalam komunikasi massa, dimana proses penyampaian pesan kepada masyarakat dapat dilakukan melalui musik. Musik merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pesan. Pencipta lagu atau penyanyi sebagai komunikator, lirik dan irama sebagai media dan pesan, dan masyarakat sebagai komunikannya. Dalam konteks penggunaannya (used) dapat dicontohkan pada lagu menidurkan anak atau dodoi, nandung dan lullaby. Dalam konteks ini, musik sebagai media mengekspresikan kecintaan orang tua dengan cara menghibur anaknya melalui nyanyian, agar mereka dapat tidur. 2 Terlepas berhasil atau tidak, di sini terjadi suatu proses “perekayasaan” dengan menggunakan media musik sebagai pengantarnya. (Armand, 2011). Selain itu sebagai media penyampaian pesan, musik juga menyampaikan penekanan perbedaan identitas kelokalan (ethnic identity) pada masyarakat yang heterogen. Campursari, misalnya sebagai gabungan musik dangdut dan keroncong, meskipun sering disebut musik rendahan tetapi realitanya menjadi kebanggaan masyarakat beretnis Jawa dari kalangan menengah ke bawah. Dari contoh ini dapat dilihat bahwa musik telah digunakan sebagai penyampai karakteristik dari masing-masing masyarakat yang menggunakannya dan sekaligus bisa dijadikan media komunikasi untuk menciptakan serta memelihara identitas kelokalan yang ada di setiap kelompok masyarakat tersebut. Dari sisi pengelompokannya terdapat beberapa genre diantaranya Dangdut, Jazz, Pop, Keroncong, Hip Hop, dan Rock. Salah satu genre musik yang saat ini didiskusikan adalah campursari, kombinasi antara musik dangdut dan keroncong, dan Didi Kempot adalah salah satu penyanyi campursari yang memiliki banyak penggemar. Didi Kempot sebetulnya sudah lama berkiprah di dunia musik sejak tahun 1984. Awalnya, lagu-lagunya yang terdapat unsur dangdut tersebut hanya diminati oleh etnis Jawa, kalangan menengah ke bawah. Setelah beberapa waktu sempat tidak terlihat di kalangan musik Indonesia, saat ini popularitas Didi Kempot kembali meningkat dan digandrungi oleh masyarakat terutama anak muda, yang sebelumnya beken dengan musik pop dan rock. Bahkan, lahirnya para pecinta dan pengagum Didi kempot yang menamakan diri komunitas Sobat Ambyar, 3 sebuah fanbase Didi Kempot yang berisikan anak – anak muda. Ada sebutan “Sad Boys” untuk penggemar laki-laki, dan “Sad Girls” untuk para penggemar perempuan. Sobat ambyar tersebut adalah subyek yang menghargai terhadap karya- karya Didi Kempot dalam bentuk apresiasi, sesuai pendapat Utomo (2014: dalam Sa‟dullah 2016:5). Apresiasi seni merupakan suatu proses sadar yang dilakukan kaum mellineal dalam menghadapi dan memahami karya seni, dalam penelitian ini adalah lagu-lagu Didi Kempot (Bahari, 2008: 148). Perumusan Masalah Jadi permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya pertanyaan terhadap realita tentang besarnya apresiasi kaum mellineal terhadap lagu – lagu Didi Kempot yang dinyatakan dalam rumusan masalah berikut: 1. Bagaimana pesan lirik lagu Didi Kempot sehingga mampu meningkatkan apresiasi musik Jawa (Campursari) pada generasi millennial? 2. Bagaimana penilaian dan tanggapan generasi millennial terhadap lagu – lagu Didi Kempot? 3. Kenapa generasi millennial menyukai musik Jawa (Campursari)? 4. Apakah lagu Didi Kempot dapat menumbuhkan apresiasi penggunaan bahasa Jawa bagi generasi millennial Tinjauan Pustaka 1. Lirik lagu sebagai pesan komunikasi 4 Komunikasi berasal dari bahasa latin communis, yang berarti „membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih‟. Suatu percakapan dapat dikatakan komunikatif apabila komunikan dan komunikator saling mengerti bahasa dan makna yang dipercakapkan. Agar dimengerti, bahasanya harus informatif dan presuasif untuk membuat orang lain paham atau yakin, dan mau melakukan kehendaknya (Onong,2007). Terdapat beberapa definisi komunikasi yang disampaikan ahli, peneliti memilih satu definisi komprehensif yang disampaikan Harold Lasswell (Mulyana, 2008) bahwa komunikasi memberikan jawaban tentang who (siapa), says what (berkata apa), in which channel (dengan saluran apa), to whom (kepada siapa), with what effect (dengan pengaruh bagaimana) (Mulyana,2008). Berdasarkan definisi Lasswell, dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung, yaitu: source, pihak yang berinisiatif (individu, kelompok, organisasi, perusahaan bahkan negara); pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan; media, yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan; penerima pesan, dan efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima. Dari prosesnya, komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan (pesan) dari komunikator kepada komunikan, dapat berupa gagasan, informasi, opini atau juga keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan kegairahan. Lirik lagu adalah ekspresi tentang sesuatu yang dilihat, didengar dan dialami, dalam rangkaian kata bernada dan bermakna, penyusunannya diperoleh dari berbagai inspirasi pengalaman hidup sehari-hari (Setiawan, 2020). 5 Dalam bukunya “Secrets of Songwriting”, Profesor Gary Ewer menulis: A good lyric is usually one that says what it needs to in the most succinct way. The importance of a weighty lyrics, though, depends on the purpose of the song. There are individuals and groups that produce songs with deep, insightful lyrics that can profoundly impress an audience. There are other composers writing songs where the main purpose