KEANEKARAGAMAN SPESIES KUPU-KUPU () DI KEBUN KOLEKSI TUMBUHAN OBAT KALISORO, TAWANGMANGU

Species Biodiversity of (Lepidoptera) in the Medicinal Plants Garden Kalisoro, Tawangmangu

M.Bakti Samsu Adi *, Dian Susanti * * Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI *e-mail : [email protected]

ABSTRACT One of the problems in the development of medicinal plants is the presence of pests. Cultivation of medicinal plants are often attacked by pests, so the quality and biomass to be low. It is important to know the data and information on various organisms that could potentially disrupt the production process. This research aims to inventory species of around medicinal plant cultivation. Research was conducted in January-February 2016. The sampling scan method used to calculate the number of species and number of individuals of each species. The data obtained and analyzed using Shannon-Wiener index (H'), Margalef index (Dmg), evenness index (E), and Simpson dominance index (D). There are 25 species of butterflies in four families. The highest occurrences indicated by Catopsilia pomona of 57.4%, while Symbrenthia sp, Moduza procris, Junonia hedonia, Elymnias nesaea, Elymnias hypermnestra, and nivea, have the lowest occurrences, respectively 0.5%. Biodiversity indices for diversity index (H ') = 1.91, richness index (Dmg)= 4.61, evenness index (E) = 0.59 and dominance index (D) = 0.34. Based on the findings of butterflies and their biodiversity indices, in general all butterflies have the potential to become pests, with the greatest potential being in C. Pomona. That's because in medicinal plant garden there are host plants for their larvae. However, further studies are needed related to the nature and characteristics of butterflies in the environment, so that pest control can be more appropriate.

Keywords : Biodiversity, Butterfly, lepidoptera, medicinal plant cultivation, pest

ABSTRAK Salah satu kendala dalam pengembangan tumbuhan obat adalah keberadaan hama atau organisme pengganggu tanaman. Proses produksi bahan baku simplisia tumbuhan obat seringkali diserang hama, sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai yang dikehendaki. Data dan informasi mengenai jenis-jenis organisme yang berpotensi sebagai pengganggu proses produksi sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat digunakan untuk meramalkan serangan organisme pengganggu tanaman dan meminimalkan dampak dari serangan yang terjadi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui dan menginventarisir jenis kupu-kupu yang hidup di sekitar budidaya tumbuhan obat. Riset yang dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2016 ini difokuskan pada inventarisasi kupu-kupu. Metode scan sampling digunakan untuk menghitung jumlah spesies dan jumlah individu tiap spesies. Data keragaman kupu-kupu yang didapat kemudian dianalisis dengan indeks keragaman Shannon-Wiener (H’), indeks kekayaan spesies Margalef (Dmg), indeks kemerataan Evenness (E), dan indeks Dominansi Simpson (D). Ditemukan sebanyak 25 spesies kupu-kupu dari empat famili. Catopsilia pomona adalah spesies dengan kemunculan tertinggi sebesar 57,4%, sedangkan Symbrenthia sp, Moduza procris, Junonia hedonia, Elymnias nesaea, Elymnias hypermnestra, dan Cyrestis nivea, memiliki kemunculan terendah, masing-masing 0,5%. Nilai indeks biodiversitas kupu-kupu di kebun koleksi untuk indeks keragaman (H’) 1,91, indeks kekayaan spesies (Dmg) 4,61, indeks kemerataan (E) 0,59

Volume 10, No. 2, Desember 2017 | 70 M.Bakti Samsu Adi , Dian Susanti

dan indeks dominansi 0,34. Berdasarkan jenis kupu-kupu yang ditemukan, secara umum, seluruh kupu-kupu memiliki potensi untuk menjadi hama tumbuhan obat, dengan C. Pomona berpotensi paling besar untuk menjadi hama. Hal ini mengingat tumbuhan inang untuk larva- larva mereka ada di kebun tumbuhan obat. Studi lebih lanjut mengenai sifat dan karakteristik kupu-kupu di lingkungan kebun tumbuhan obat masih diperlukan, sehingga pengendalian agar tidak menjadi hama yang merugikan dapat menjadi lebih tepat.

Kata Kunci : Keanekaragaman, Kupu-kupu, lepidoptera, budidaya tumbuhan obat, hama

PENDAHULUAN pengamatan pada kebun koleksi tumbuhan Tumbuhan obat merupakan salah obat (Bahar et al., 2016). Pengamatan satu komoditas penting dan memiliki nilai dilakukan pada 12 titik selama 5 menit di ekonomis tinggi. Pengembangan dan setiap titik untuk menghitung jenis dan pemanfaatan tumbuhan obat dalam jumlah kupu-kupu yang terlihat serta 15 perjalanannya memiliki banyak kendala menit untuk koleksi kupu-kupu. Jarak yang harus diatasi (Permadi, 2008). Salah antara titik pengamatan sekitar 10 meter. satu kendala tersebut adalah keberadaan Jenis kupu-kupu yang belum dikenali hama yang mengganggu dan bahkan ditangkap dengan menggunakan jaring merusak tumbuhan, beberapa diantaranya serangga. Alat yang digunakan adalah jaring masuk dalam ordo Lepidoptera. serangga, mikroskop, pinset, papan Lepidoptera adalah salah satu ordo perentang dan kamera. Bahan yang serangga yang meliputi semua jenis kupu- digunakan diantaranya amplop papilot, kupu dan ngengat yang memiliki ciri khas jarum serangga dan label. berupa sepasang sayap dilapisi sisik Pengamatan dilaksanakan bulan mikroskopis. Larva adalah salah satu fase Januari-Februari 2016 mulai pukul 08.00 - siklus hidup kupu-kupu yang memakan 12.00 WIB di kebun koleksi tumbuhan obat bagian tumbuhan untuk pertumbuhannya, Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat sehingga berpotensi merusak tanaman Tradisional Tawangmangu, Karanganyar, budidaya (Ashok, 2013). Sebagai contoh, Jawa Tengah, mengingat kebanyakan kupu- beberapa jenis dari Lepidoptera yang kupu bersifat diurnal dan bunga sebagai ditemukan menyerang tanaman kenanga sumber makanan baru mulai mekar di pagi termasuk dalam famili Lymantridae, hari. Kupu-kupu hasil koleksi dimatikan , Papilionidae, Satyridae, dengan menekan pada thoraxnya dan Psychidae dan Saturniidae (Himawati dan dilakukan perentangan spesimen kupu- Wijayanti, 2010). kupu sesuai dengan metode yang digunakan Untuk dapat mengatasi organisme Bahar et al. (Bahar et al., 2016). Spesimen pengganggu tersebut, yang pertama kali diidentifikasi untuk mengetahui jenisnya. dilakukan adalah mengetahui jenis anggota Identifikasi dilakukan dengan melihat pola ordo Lepidoptera yang menyerang suatu sayap, bentuk antena dan bentuk abdomen tanaman obat. Penelitian dilakukan untuk berdasarkan The complete field guide to mengetahui dan menginventarisir jenis butterflies of Australia (Braby, 2004), kupu-kupu yang hidup di sekitar kebun Lepidoptera Indica Volume I (Moore, 1892) tumbuhan obat. sampai Lepidoptera Indica volume X (Swinhoe, 1913) dan Butterflies of Borneo METODE PENELITIAN Vol. 2 Lyccaenidae, Hesperiidae (Seki et al., Pengamatan menggunakan metode 1991). scan sampling dengan mendata langsung jenis-jenis yang ditemui di sepanjang jalur

71 | Volume 10, No. 2, Desember 2017 KEANEKARAGAMAN SPESIES KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KEBUN KOLEKSI TUMBUHAN OBAT KALISORO, TAWANGMANGU Species Biodiversity of Butterfly (Lepidoptera) in the Medicinal Plants Garden Kalisoro, Tawangmangu

Variabel jumlah jenis dan jumlah Lycaenidae kemunculannya paling rendah individu setiap jenis kupu-kupu yang didata sebesar 4 %, sebagaimana ditampilkan pada kemudian dianalisis melalui indeks gambar 1. Kebun koleksi tanaman obat yang keragaman, kemerataan, dan dominansi memiliki koleksi lebih dari 800 spesies spesiesnya. Perhitungan indeks Keragaman tumbuhan merupakan lingkungan yang kupu-kupu menggunakan indeks Shannon- relatif mendukung bagi keberadaan spesies- Wiener (H’), kemerataan dengan indeks spesies dari Famili Nymphalidae berkaitan Evenness (E), dan dominansi dengan indeks dengan sumber pangan, sebagaimana Dominansi Simpson (D) (Nautiyal et al., disampaikan oleh (Lamatoa et al., 2013), 2015) serta analisis keanekaragaman perbedaan spesies dan jumlah kupu-kupu menggunakan indeks diversitas Margalef’s yang ditemukan di suatu tempat, tergantung (Dmg) (Priyono dan Abdullah, 2013). Nilai- pada keanekaragaman tanaman yang nilai indeks biodiversitas ini, akan dapat berperan sebagai tanaman inang bagi kupu- membantu dalam melihat ada tidaknya jenis kupu tersebut, dimana rendahnya jumlah yang ditemukan melimpah dan tanaman inang di suatu habitat mendominasi, sehingga potensi menjadi menyebabkan sedikitnya jumlah populasi hama dari larva yang dihasilkan dapat spesies tersebut. Faktor lain yang diprediksi. mempengaruhi keanekaragaman spesies kupu-kupu pada suatu habitat yaitu suhu, HASIL DAN PEMBAHASAN kelembaban, curah hujan, cahaya, dan Kupu-kupu hasil tangkapan musuh alami dari kupu-kupu (predator dan diidentifikasi sampai tingkat spesies. Hasil parasit). identifikasi yang diinvetarisasi Kupu-kupu dari jenis Catopsilia pomona menunjukkan bahwa kupu-kupu yang memiliki jumlah individu yang paling terkoleksi sebanyak 25 spesies, dari lima banyak tertangkap, sebesar 57,4%. C. famili dari ordo Lepidoptera, sebagaimana pomona dikenal sebagai kupu-kupu migran ditampilkan pada Gambar 1., dengan daftar yang memiliki kemampuan migrasi karena spesies menurut famili ditampilkan pada kemampuannya yang besar untuk menyebar Tabel 1. secara massal, meskipun tidak teratur (Orr Famili Nymphalidae memiliki kemunculan and Kitching, 2010). paling tinggi sebesar 56%, sedangkan Famili

Gambar 1. Persentase kemunculan anggota ordo Lepidoptera dalam kategori famili

Volume 10, No. 2, Desember 2017| 72 M.Bakti Samsu Adi , Dian Susanti

Tabel 1. Daftar spesies menurut Famili No Famili Spesies 1 Lycaenidae Jamides pura 2 Danaidae Danaus chrysippus, Euploea core, Euploea mulciber dan Tirumala septentrionis 3 Papilionidae Graphium agamemnon, Graphium sarpedon, Pachliopta aristolochiae, Papilio demoleus dan Papilio memon agenor 4 Pieridae Catopsilia pomona, Delias belisama, Delias hyparete, Eurema alitha dan Leptosia nina 5 Nymphalidae Ariadne ariadne, Cyrestis nivea, Dolleschalia bisaltide, Elymnias hypermnestra, Elymnias nesaea, Hypolimnas bolina, Junonia hedonia, Junonia iphita, Modusa procris dan Symbrenthia sp

Gambar 2. Persentase kemunculan spesies anggota ordo Lepidoptera

Mereka melakukan migrasi untuk sp.) yang sedang berbunga dengan cukup menghindari persaingan dan memanfaatkan melimpah. Kedua tanaman tersebut cukup sumberdaya makanan pada tumbuhan inang menarik karena warnanya yang cerah (Ramesh et al., 2012). Di lingkungan kebun (Waddill and Gilman, 1999) dan beraroma tanaman obat, C. pomona terlihat banyak manis (Orwa et al., 2009). Jenis yang cukup ditemukan di sekitar tanaman Ekinase jarang ditemukan, terdistribusi pada enam (Echinacea purpurea) dan Kina (Cinchona spesies terbawah, yaitu Symbrenthia sp.,

73 | Volume 10, No. 2, Desember 2017 KEANEKARAGAMAN SPESIES KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KEBUN KOLEKSI TUMBUHAN OBAT KALISORO, TAWANGMANGU Species Biodiversity of Butterfly (Lepidoptera) in the Medicinal Plants Garden Kalisoro, Tawangmangu

Moduza procris, Junonia hedonia, Elymnias berkompetisi. Hal ini karena selain faktor nesaea, Elymnias hypermnestra, dan Cyrestis lingkungan (biotik/abiotik), keberadaan nivea, masing-masing 0,5% (Gambar 2). kupu-kupu sangat tergantung kepada daya dukung habitatnya, dan kemungkinan Tabel 2. Hasil perhitungan data komunitas adanya predator yang menjadikan mereka kupu-kupu sebagai mangsa. Indeks biodiversitas Nilai Kebun koleksi tumbuhan obat Jumlah Spesies 25 terletak pada ketinggian 1.200 m dpl. Rata- Keragaman (H’) 1.91 Kekayaan (Dmg) 4.61 rata curah hujan pada saat penelitian Kemerataan (E) 0.59 sebesar 21,8 mm, dengan curah hujan Dominansi (D) 0.34 terendah 0 mm dan tertinggi 163 mm. Kondisi tumbuhan obat di kebun rata-rata Perhitungan terhadap banyaknya spesies sedang dalam masa berbunga. Priyono dan dan jumlah individu tiap spesies Abdullah (Priyono dan Abdullah, 2013) ditunjukkan pada Tabel 2. Indeks menyatakan bahwa kupu-kupu merupakan keragaman spesies kupu-kupu yang serangga yang aktif di siang hari pada saat ditemukan di kebun koleksi tumbuhan obat intensitas cahaya matahari tinggi karena sebesar 1,91. Nilai tersebut berada dibawah kupu-kupu menggunakan panas matahari angka 2,3 yang menunjukkan bahwa kebun untuk membantu terbang. Saat cuaca gelap koleksi tersebut tingkat keaneka- atau hujan, kupu-kupu bersembunyi di balik ragamannya relatif rendah (Muhamat et al., daun. Selain itu, kehidupan kupu-kupu juga 2015). Kekayaan spesies yang ditunjukkan dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara oleh indeks Kekayaan Margalef berada pada lain kelembaban, suhu, intensitas cahaya, kisaran 3,5

Volume 10, No. 2, Desember 2017| 74 M.Bakti Samsu Adi , Dian Susanti

tepat (Sutton and Sutton, 1999). keragaman bunga serta kualitas, kuantitas dan tumbuhan yang menjadi foodplant dan kepekatan nektar. Nektar berfungsi sebagai hostplant kupu-kupu di kebun koleksi sumber karbohidrat untuk lama hidup, tumbuhan obat tinggi tetapi populasi kesuburan dan kekuatan terbang kupu- sedikit. kupu. Beberapa spesies kupu-kupu juga Pemilihan tumbuhan sebagai mengambil mineral dari embun madu, sumber nektar (foodplant) tergantung kotoran katak, buah busuk, urin, keringat, beragam faktor, seperti warna, kedalaman kotoran hewan, getah pada luka tanaman mahkota bunga, kelompok bunga, aroma (Deepika et al., 2014).

Tabel 2. Tumbuhan obat sebagai inang bagi anggota ordo lepidoptera di tingkat famili No Famili Famili Hostplant Spesies (Kupu-kupu) (tumbuhan obat) (tumbuhan obat) 1 Nymphalidae Acanthaceae, Anacardiaceae, Graptophyllum pictum (Daun Ungu), Bombacaceae, Convolvulaceae, Abelmoschus moschatus (Waron), Abrus Leguminosae, Malvaceae, precatorius (Saga), Acanthus ilicifolius Sterculiaceae, Theliaceae, (Daruju), Anacardium occidentale Verbenaceae, Asteraceae (Jambu mete), Andrographis paniculata (Arrummaisha et al., 2014) (Sambiloto), Barleria sp (Landep), Cassia sp., Desmodium triquetrum (Daun Duduk), Erytrina microcarpa (Dadap Bong), Erytrina lithosperma (Dadap Serep), Ipomoea aquatica (Kangkung), Durio zibethinus (Durian), Hibiscus radiatus (Mrambos), Hibiscus sabdariffa (Rosella), Hibiscus syriacus (Kembang Sepatu Mawar), Theobroma cocoa (Kakao), Cola nitida (Kola), Guazuma ulmifolia (Jati Belanda), Muntingia calabura (Talok), Premna oblongifolia (Cincau Hijau). 2 Pieridae Capparaceae, Leguminosae, Cleome spinose (Bunga Laba-Laba), Asteraceae (Ratih et al., 2014) Cassia sp., Desmodium triquetrum (Daun Duduk), Erytrina microcarpa (Dadap Bong), Erytrina lithosperma (Dadap Serep). 3 Papilionidae Annonaceae, Aristolochiae, Annona muricata (Sirsak), Aristolochia Meliaceae, Rhamnaceae, Rutaceae littoralis, Atalantia missionis (Jeruk (Ratih et al., 2014) Kates), Azadirachta indica (Mimba), Ziziphus sp. 4 Lycaenidae Amaranthaceae, Leguminosae, Cassia sp., Desmodium triquetrum Myrtaceae, Rhamnaceae, Rubiaceae, (Daun Duduk), Erytrina microcarpa Sapindaceae, Asteraceae, (Dadap Bong), Erytrina lithosperma Verbenaceae, Zygophyllaceae (Dadap Serep), Ziziphus sp. (Arrummaisha et al., 2014) 5 Danaidae Apocynaceae. Moraceae (Sanjaya et Allamanda cathartica (Alamanda), al., 2016) Alstonia scholaris (Pule), Alyxia reinwardtii (Pulasari).

75 | Volume 10, No. 2, Desember 2017 KEANEKARAGAMAN SPESIES KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KEBUN KOLEKSI TUMBUHAN OBAT KALISORO, TAWANGMANGU Species Biodiversity of Butterfly (Lepidoptera) in the Medicinal Plants Garden Kalisoro, Tawangmangu

Kebun tumbuhan obat Kalisoro Ashok K. 2013. Butterfly (lepidoptera: sebagai kebun koleksi memiliki lebih dari insecta) diversity from different sites 800 spesies tanaman dari berbagai famili. of jhagadia, ankleshwar, district- bharuch, gujarat. Octa J. Enviromental Tabel 2 menunjukkan sebagian dari koleksi Res. 1, 9–18. spesies tumbuhan obat yang menjadi hosplant bagi kupu-kupu dari famili yang Bahar I., Atmowidi T., dan Peggie D. 2016. keanekaragaman kupu-kupu super- telah ditemukan. famili papilionoidea (Lepidoptera) di kawasan hutan pendidikan gunung KESIMPULAN Walat Sukabumi, Jawa Barat. Zoo Indones. 25, 71–82. Ditemukan sebanyak 25 spesies kupu- kupu yang berada di kebun koleksi Braby MF. 2004. The Complete Field Guide tumbuhan obat, dengan taraf to Butterflies of australia. CSIRO Publishing, Canberra. keanekaragaman yang relatif rendah, kekayaan spesies, kemerataan spesies dan Deepika DS., Atluri JB., and Sowmya KL. dominansi pada taraf sedang. Berdasarkan 2014. Larval and nectar host plants of butterflies at Visakhapatnam , A . P ., jenis kupu-kupu yang ditemukan, secara India. J. Biol. Chem. Res. 31, 1016– umum, seluruh kupu-kupu memiliki potensi 1032. untuk menjadi hama tumbuhan obat, Himawati MK. dan Wijayanti R. 2010. dengan C. Pomona berpotensi paling besar Lepidoptera dan parasitoid yang untuk menjadi hama. Hal ini mengingat berasosiasi pada tanaman kenanga tumbuhan inang untuk larva-larva mereka (Cananga odorata (Lam.) Hook.F. & ada di kebun tumbuhan obat. Studi lebih Thomson. Caraka Tani 25, 15–20. lanjut mengenai sifat dan karakteristik Lamatoa DC., Koneri R., Siahaan R., dan kupu-kupu di lingkungan kebun tumbuhan Maabuat PV. 2013. Populasi kupu- obat masih diperlukan, sehingga kupu ( Lepidoptera ) di Pulau pengendalian agar tidak menjadi hama yang Mantehage, Sulawesi Utara. J. Ilm. Sains merugikan dapat menjadi lebih tepat. 13, 52–56. Moore F. 1892. Lepidoptera Indica Vol 1. L. UCAPAN TERIMA KASIH Reeve & CO., London. Pelaksanaan riset ini tidak lepas dari Muhamat, Hidayaturrahmah, dan Nurliani A. peran serta saudara Eri Setyo hartanto dan 2015. Serangga-serangga pengunjung pada tanaman zodia ( Evodia saudari Rosda Cita yang telah membantu suaveolens ) attendance in peneliti mulai dari persiapan, penangkapan zodia plants ( Evodia suaveolens ), in: kupu-kupu, pembuatan spesimen awetan Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. pp. dan identifikasi. 1040–1044. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m0 DAFTAR PUSTAKA 10513 Permadi A. 2008. Membuat Kebun Tanaman Nautiyal S., Bhaskar K., and Khan YI. 2015. Obat. Pustaka Bunda, Jakarta. Biodiversity of Semiarid Landscape Baseline Study for Understanding the Arrummaisha LD., Rahayu SE., dan Impact of Human Development on Sulisetijono. 2014. Preferensi kupu- Ecosystems. Springer, Switzerland. kupu familia Nimphalidae dan Lycanidae pada tumbuhan di wisata air Orr A. and Kitching R. 2010. the Buterflies terjun Coban Rais kota Batu Jawa of Australia. Jacana Books, Crows Nest. Timur. J. online UM 1, 1–7.

Volume 10, No. 2, Desember 2017| 76 M.Bakti Samsu Adi , Dian Susanti

Orwa C., Mutua A., Kindt R., Jamnadass R., and Anthony S. 2009. Agroforestree Database: a tree reference and selection guide version 4.0. Http:Www.Worldagroforestry.Org/Site s/Treedbs/Treedatabases.Asp) 0, 1–5. https://doi.org/10.1007/978-94-007- 5628-1_11 Priyono B. dan Abdullah M. 2013. Keanekaragaman jenis kupu-kupu di Taman kehati Unnes. Biosaintifika, J. Biol. Biol. Educ. 5, 1–6. Ramesh T., Hussain KJ., Satpathy KK., and Selvanayagam M. 2012. A Note on Annual Bidirectional Movement of Butterflies at South-Eastern Plains of India. Res. Zool. 2, 1–6. https://doi.org/10.5923/j.zoology.201 20202.01 Ratih KK., Rahayu SE., dan Sulisetijono. 2014. Preferensi kupu-kupu familia Papilionidae dan Pieridae pada tumbuhan di wisata air terjun coban rais kota Batu, Jawa Timur. J. online UM 1, 1–7. Sanjaya, Suhara Y., dan Rochmayanti Y. 2016. Role of plant diversity to existance of Butterfly in Botanical Garden UPI Bandung Indonesia. J. Entomol. Zool. Stud. 4, 331–335. Seki Y., Takanami Y., and Maruyama K. 1991. Butterflies of Borneo Vol. 2 Lyccaenidae, Hesperiidae. Tobishima Corporation, Tokyo. Sutton PT. and Sutton C. 1999. How to spot butterflies. Houghton Mifflin Company, New York. Swinhoe C. 1913. Lepidoptera Indica Vol X. L. Reeve & CO., Ltd., London. Waddill CT. and Gilman EF. 1999. Echinacea purpurea. Environmental Horticulture Department, Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida, Gainesville

77 | Volume 10, No. 2, Desember 2017