PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK (STUDI KASUS MAHASISWI FEBI UIN STS JAMBI)
SKRIPSI
NOVI AISAH NIM: SES.141424
Pembimbing: Drs. Muhamad. Ismail, M.Ag Bambang Kurniawan, SP.,ME
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1940 H / 2019 M
MOTTO
. Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah. (QS. Al-AZhab:33)1
1 QS. AL-Azhab ayat.33 PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil a’lamin Kupanjatkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT Yang Telah Menciptakan Manusia, Menyempurnakannya dengan memberikan akal, dan akhirnya teiring penghargaan, terima kasih, cinta dan ketulusan dari dalam diri kupersembahkan sebuah karya sederhana untuk: Ayahanda Mistono, Ibunda Muasiah, Seluruh keluarga besar FEBI UIN STS Jambi, UIN STS Jambi, sahabat- sahabat seperjuangan, yang selama ini telah banyak membantu, saya ucapkan banyak terima kasih. Untuk semuanya saya ucapkan Alhamdulilahi jazzakumullahu khairan . Amin
ABSTRAK Novi Aisah, SES.141424, Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik (Studi Kasus Mahasiswi FEBI UIN STS Jambi)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi. Variabel penelitian ini menggunakan 1 variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen (Y) dari penelitian ini adalah keputusan pembelian. Variabel independen (X) adalaah label halal. Penelitian dilakukan terhadap keputusan pembelian kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk kosmetik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan uji instrumen (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji multikolonieritas ,uji heteroskedastisitas dan uji normalitas), uji hipotesis (uji regresi linier berganda), uji ketepatan model (uji R2, uji F), dan uji t. sedangkan untuk olah data dengan menggunakan program SPSS for windows realease 22. Berdasarkan hasil penelitian ini variabel label halal merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel keputusan pembelian kosmetik pada mahasiswa FEBI UIN STS Jambi. Dibuktikan dengan hasil uji t variabel label halal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil uji F dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan antara variabel label halal terhadap keputusan pembelian. Hasil diperoleh angka koefisien determinasi atau (R2) sebesar 48,7%.Sedangkan sisanya 51,3% disebabkan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam model yang digunakan dalam penelitian. Kata kunci: Label halal, Keputusan pembelian
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis diberikan kekuatan dan ketegaran dalam menyelesaiakan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik (Studi kasus Mahasiswi FEBI UIN STS Jambi)”. Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta para sahabat, keluarga dan umatnya sepanjang zaman. Amin ya rabbal ‘alamin. Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan dan masukan, baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan terutama kepada bapak Drs. Muhamad. Ismail, M.Ag selaku Pembimbing Skripsi I dan Bapak Bambang Kurniawan, SP.,ME selaku Pembimbing II yang selalu memberikan koreksi dan masukan demi kesempurnaannya skripsi ini, terima kasih luar biasa. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Subhan, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. 2. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Novi Mubyarto, SE., ME., Ibu Dr. Halimah Dja’far, M.Fil.I, selaku Wakil Dekan I, II, III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. 3. Bapak Dr. Sucipto, MA, Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E, Sy, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Para karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pelayanan dan berbagai urusan bagi penulis dalam penyelesaian dan penyusunan skripsi. 6. Kedua orang tuaku, dan adik yang telah memberi semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi.
Semoga bantuan dan dorongan yang diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta diterima oleh Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amiin Ya Rabbal’Alamin. Jambi, April 2019
Novi Aisah SES. 141424
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…...... …...i PERNYATAAN KEASLIAN ...... ii NOTA DINAS ...... iii MOTTO ...... iv PERSEMBAHAN ...... …...v ABSTRAK ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR TABEL ...... xi DAFTAR GAMBAR...... xiv BAB I PENDAHULUAN ...... …..1 A. Latar belakang ...... 1
B. Rumusan masalah ...... 7
C. Tujuan penelitian ...... 7
D. Manfaat penelitian ...... 8
E. Batasan masalah ...... 8
F. Kerangka teori ...... 9
G. Tinjauan pustaka...... 24
H. Kerangka pemikiran ...... 26
I. Hipotesis ...... 27
BAB II METODE PENELITIAN ...... 29 A. Pendekatan penelitian ...... 29
B. Jenis dan sumber data ...... 29
C. Populasi dan sampel ...... 30
D. Instrumen pengumpulan data ...... 32 E. Teknik analisis data ...... 34
F. Instrumen Penelitian ...... 35
G. Teknik Analisis Data ...... 36
H. Defenisi operasional variabel ...... 40
I. Sistematika penulisan ...... 41
BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN ...... 43 A. Profil fakultas ekonomi dan bisnis Islam ...... 43
B. Latar belakang fakultas ekonomi dan bisnis Islam ...... 43
C. Visi dan misi fakultas ekonomi dan bisnis Islam ...... 45
D. Sasaran ...... 46
E. Struktur organisasi ...... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 52 A. Hasil analisis data ...... 52
B. Uji Instrumen Penelitian ...... 54
C. Uji asumsi klasik ...... 57
D. Uji Hipotesis...... 60
E. Pembahasan Penelitian ...... 68
BAB V PENUTUP ...... 71 A. Kesimpulan ...... 72
B. Saran ...... 80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 1 : produk kosmetik bersertifikat halal kota jambi...... 3 Tabel 2 :jumlah mahasiswi FEBI tahun 2018/2019...... 6 Tabel 3 : Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu...... 24 Tabel 4 :distribusi responden berdasarkan tahun...... 32 Tabel 5 : Definisi Operasional dan Indikator...... 39 Tabel 6 : Responden Berdasarkan Jenis usia...... 52 Tabel 7 : Responden Berdasarkan tahun...... 53 Tabel 8 : Responden Berdasarkan jatah Bulanan...... 53 Tabel 9 : Uji Validitas label halal ...... 54 Tabel 10 : Uji Validitas Keputusan pembelian...... 55 Tabel 11 : Uji Reliabilitas label halal ...... 56 Tabel 12: Uji Reliabilitaskeputusan pemelian...... 57 Tabel 13: hasil regresi llinier sederhana...... 60 Tabel 14: Uji parsial...... 62 Tabel 15: Uji koefisien determinasi (R Square)...... 62 Tabel 16: jawaban responden variabel label halal ...... 64 Tabel 17: jawaban responden variabel keputusan pembelian ...... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ...... 27
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ...... 51
Gambar 3.1 Hasil Uji Propability Plot ...... 58
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan perusahaan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk menerapkan standar kualitas pada produk yang dihasilkannya. Hal ini terjadi karena kualitas suatu produk menentukan berhasil atau tidaknya produk tersebut menembus pasar. Persoalan yang kemudian muncul adalah apabila produk yang dihasilkan suatu perusahaan merupakan produk yang juga dihasilkan oleh perusahaan lain, sehingga hal ini menimbulkan kompetisi atau persaingan dari berbagai perusahaan-perusahaan yang ada. Perusahaan yang satu dengan yang lain akan saling berkompetisi agar produk yang dihasilkanya mempunyai kualitas yang paling baik diantara produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan sejenis.1
Pengambilan keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan produk yang ditawarkan. Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Proses ini merupakan proses
1 Jaluanto dan Dyah, Analisis Kualitas Produk, biaya kualitas dan volume penjualan, Semarang: Serat Activa Jurnal Untag, 2011), hlm. 1.
1
2
penyelesaian masalah dalam membeli produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.2
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perusahaan harus mengenali perilaku konsumen untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan diharapkan dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen yang akan berdampak pada loyalitas. Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli.3 Kehalalan sebagai parameter utama dalam proses pemilihan produk, memastikan kosmetik halal menjadi tanggung jawab bagi setiap muslim. Untuk mempermudah mengetahui kosmetik yang dikonsumsi halal khususnya kosmetik dalam kemasan maka dapat dilihat dari label halal yang tercantum pada kemasan kosmetik tersebut. Label pada produk kecantikan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.4
Secara umum masyarakat biasa mendefinisikan kosmetik sebagai suatu alat atau bahan yang digunakan untuk mempercantik dan memperindah tubuh sesuai yang diinginkan, bahkan untuk menyehatkan bagian-bagian luar tubuh.Kosmetik atau alat
2 Sandi, A.S.P., Marsudi, dan Dedy, R. (2011). Persepsi Label Halal terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Minuman Berenergi. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol.1. No.2. edisi Oktober. 3 Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Manajement, (Edisi Ketiga Belas). New Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc. 4 Rambe, Y.M., dan Syad, A. (2012). Pengaruh Pencantuman Label Halal pada Kemasan Mie Instan terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol.1. No1. edisi Desember. 3
kecantikan sekarang ini sangatlah beragam jenisnya, ada ribuan hingga jutaan, mulai dari bermacam macam merek hingga kegunaannya. Namun Konsumen akan melihat sebuah merek sebagai bagian yang paling penting dalam sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam produk tersebut. Di era globalisasi ini para kaum wanita terutama kaum muslim sedang mengalami perubahan gaya hidup
(lifestyle). Salah satu manifestasi gaya hidup modern saat ini adalah wanita berhijab.
Trend berhijab ini tidak terlepas dari sifat alami wanita yang selalu ingin tampil cantik dan menawan. Penampilan saat berhijab tentu akan terlihat sempurna dengan ulasan kosmetik yang tentu tidak kalah penting untuk menunjang penampilan. Keberadaan trendhijab ini sejalan dengan berkembangnya kosmetik halal yang semakin marak pula dipasaran kosmetik.5
Tabel 1.1 Produk Kosmetik Bersertifikat Halal Kota Jambi 2018 No Nama Produk Nama Perusahaan Keterangan 1. Aishaderm PT. Dion Farma Abadi Berlabel Halal 2. Aloevera PT. Aloe Vera Indonesia Berlabel Halal Indonesia 3. Aulia PT. Aulia Cosmetic Indonesia Berlabel Halal 4. Bask PT. Mustika Ratu Berlabel Halal 5. Belaluna PT. EKOS JAYA Berlabel Halal 6. Biore PT. Kao Indonesia Berlabel Halal 7. Casabella CV. SEKAWAN Berlabel Halal 8. Citra PT. Unilever Berlabel Halal 9. Emina PT. Paragon Berlabel Halal 10. ERTO’S CV. Ertos Berlabel Halal
5 Siti Fatimah, (2014), Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, Dan Loyalitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pelembab Wardah Pada Konsumen Al Yasini Mart Wonorejo, Jurnal Sketsa Bisnis. Vol. 1 No. episode Desember. 4
11. Esther Co PT. CRESSINDO KUSUMA Berlabel Halal 12. Garnier PT. Garnier Indonesia Berlabel Halal 13. Gizi Indonesia PT. Gizi Indonesia Berlabel Halal 14. Kaila PT. Multi Indocitra Berlabel Halal 15. Lady Tulip PT. CEDEFINDO Berlabel Halal 16. Laurent CV. Sekawan Cosmetics Berlabel Halal 17. Lip Ice PT. Rhoto Berlabel Halal 18. L’oreal PT. L’oreal Indonesia Berlabel Halal 19. LT Pro PT. rembaka Berlabel Halal 20. Make Over PT. Paragon Berlabel Halal 21. Marina PT. Barclay Products Berlabel Halal 22. Martha Tilaar PT. Martina Berto Tbk Berlabel Halal 23. Marcks Venus PT. Kimia Farma Berlabel Halal 24. Mineral Botanica PT. Continental Cosmetic Berlabel Halal 25. Mirabellla PT. Martina Berto Tbk, Berlabel Halal 26. Mustika Puteri PT. Mustika Ratu, PT Berlabel Halal 27. Mustika Ratu PT. Mustika Ratu Tbk Berlabel Halal 28. Natural Honey PT. Adev Natural Indonesia, Berlabel Halal 29. Pixy PT. mandom Indonesia Tbk Berlabel Halal 30. Placenta PT. KP Midas Indonesia Berlabel Halal 31. Polka PT. Polka Jelita Indonesia Berlabel Halal 32. Ponds PT. Unilever Indonesia Berlabel Halal 33. Purbasari PT. Gloria Origita Cosmetics Berlabel Halal 34. Pucelle PT.Mandom Indonesia Tbk Berlabel Halal 35. SAFI CV . Kosmetika Safi Adikarya Berlabel Halal 36. Sariayu PT. Sari Ayu Indonesia Berlabel Halal 37. Shantos Romeo Cv. Sekawan Sidoarjo Berlabel Halal 38. Shinzui PT. Bina karya prima Berlabel Halal 39. Silky Girl PT. Alliance Cosmetics Berlabel Halal 40. Sophie Paris PT. Brunbrun Retailindo Sejahtera Berlabel Halal 41. Sumberayu PT. Unza Vitalis Berlabel Halal 42. Theraskin PT. L. Essential Berlabel Halal 43. Vaseline PT. Unilever Indonesia Berlabel Halal 44. Vienna PT. Cakra Daya Unggul Berlabel Halal 45. Viva PT. Vitapharm Berlabel Halal 46. Vivelle PT. Easton Kaleris Indonesia Berlabel Halal 47. Wardah PT. Paragon Berlabel Halal Sumber : Survei toko di kota jambi (September 2018) 5
Dengan adanya label halal ini konsumen Muslim dapat memastikan produk mana saja yang boleh mereka konsumsi, yaitu produk yang memiliki dan mencantumkan label halal pada kemasannya. Labelisasi halal yang secara prinsip adalah label yang menginformasikan kepada pengguna produk yang berlabel tersebut, bahwa produknya benar-benar halal dan bahan-bahan yang dikandungnya tidak mengandung unsur-unsur yang diharamkan secara syariah sehingga produk tersebut boleh dikonsumsi.6
Berdasarkan hasil survey melalui wawancara dengan beberapa orang mahasiswi FEBI UIN STS Jambi, mereka tertarik membeli kosmetik dikarenakan selain merupakan kebutuhan dasar kesehatan dan kecantikan yang tetap harus tersedia di rumah. Juga alasan halal digunakan, pada produk-produk halal yang di wakili dengan label halal pada kemasannya. Pilihan yang biasa dilakukan mahasiswi dalam menggunakan produk baik dari jenis sabun, pelembab, bedak, handbody, lipstick, parfum, maskara, eye shadow, eye liner, dan lain sebagainya.7
Peraturan tentang label yang dikeluarkan Dirjen POM (Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan) Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mewajibkan para produsen produk makanan untuk mencantumkan label tambahan yang memuat informasi tentang kandungan (ingredient) dari produk makanan tersebut.8
6 Departemen Agama RI. Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal (Jakarta, 2003) h.277. 7Wawancara, Mahasiswi Febi UIN STS Jambi, (September, 2018.) 8 Anton Apriyantono Nurbowo. Panduan Belanja dan Konsumsi Halal. (Jakarta: PT. SUN, 2003) h.30. 6
Dengan begitu konsumen dapat memperoleh sedikit informasi yang dapat membantu mereka untuk menentukan sendiri kehalalan suatu produk. Kepuasan konsumen merupakan tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan antara kinerja yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi dapat dikatakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah label halal dari suatu produk.
Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswi FEBI Tahun 2018/2019 Mahasiswa Mahasiswi Jumlah
867 1517 2384
Sumber : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (Oktober 2018)
Dengan demikian konsumen Muslim akan dihadapkan pada produk-produk halal yang diwakili dengan label halal yang ada pada kemasannya dan produk yang tidak memiliki label halal pada kemasannya sehingga diragukan kehalalan produk tersebut.
Maka keputusan untuk mengkonsumsi produk dan jasa yang berlabel halal atau tidak akan ada sepenuhnya di tangan konsumen sendiri.
Agar dapat memperoleh informasi yang lebih jelas serta disertai bukti ilmiah mengenai bagaimana pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian pada produk kosmetik berlabel halal, perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah. Untuk itu penulis akan melakukan penelitian dengan menjadikan Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi sebagai objek penelitian, karena mahasiswi Fakultas Ekonomi 7
dan Bisnis Islam dapat memahami dan mempertimbangka tentang hukum yang berlaku mengenai label halal pada produk tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian denagan judul ”Pengaruh Label Halal, Terhadap Keputusan Pembelian Produk kosmetik (Studi Kasus Mahasiswi Febi UIN STS Jambi)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi ?
2. Seberapa besar pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh label halal terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh label halal terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Pembahasan terhadap permasalahan-pemasalahan sebagaimana yang
telah diuraikan di atas, diharapkan akan memberikan pemahaman bagi pembaca
mengenai Pengaruh Label halal terhadap Keputusan Pembelian. Secara teoritis
manfaat penulisan akan membawa perkembangan terhadap ilmu pengetahuan
dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan sekaligus rujukan terutama dalam
studi pada Mahasisiwi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha
Saifudin Jambi.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kalangan
mahasiswa dan lapisan masyarakat luas terutama setiap orang yang ingin
memperdalam ilmu Ekonomi Islam di setiap perguruan tinggi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. Selain itu penelitian ini juga berguna sebagai syarat
akademisi untuk menyelesaikan Strata 1 jurusan Ekonomi Islam Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Sultan Thaha Saifudin Jambi.
E. Batasan Masalah
Agar dalam penyusunan penelitian ini terfikos pada ruang lingkup maka
penulis memberikan batasan permasalah sebagai berikut : 9
1. Penelitian ini di fokuskan pada variabel-variabel yang berpengaruh
terhadap keputusan mahasiswi dalam keputusan pembelian produk
kosmetik.
2. Penelitian ini di lakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin program studi di FEBI UIN STS
Jambi.
F. Kerangka Teori
1. Labelisasi Halal
Labelisasi merupakan proses penyertaan label yang dirancang untuk
melindungi konsumen melalui informasi yang akurat mengenai jumlah, kualitas,
dan isi produk. Tujuan labelisasi adalah untuk mencegah penipuan, serta untuk
membantu konsumen memaksimalkan pilihan mereka terhadap produk untuk
kemanfaatan atau kesejahteraan mereka.9
Labelisasi adalah kata yang berasal dari bahasa inggris “label” yang berarti
“nama” atau “memberi nama” sedangkan dalam termonologi materi ini merupakan
bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang barang
tersebut atau penjualannya. Seperti merek produk, label berisi komposisi, indikasi,
cara pemakaian, penyimpanan, batch No, tanggal kadaluarsa, berat netto,
produsen, dan tempat produksi. 10
9 Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Kencana,2016), h.115 10 Danang sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi dan Kasus, (Yogyakarta: CAPS, 2012), h. 124. 10
Label memiliki kegunaan untuk memberikan informasi yang benar, jelas dan lengkap baik menenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal lain yang diperlukan mengenai barang yang diperdagangkan. Dengan adanya label konsumen akan memproleh informasi yang benar, jelas dan baik mengenai kuantitas, isi, kualitas mengenai barang / jasa beredar dan dapat menentukan pilihan sebelum membeli atau mengkonsumsi barang dan jasa.
Jika konsumen mengetahui identitas suatu produk dengan jelas, memungkinkan bagi konsumen untuk memilih produk yag disukai. Dalam konteks ini, memberikan informasi adalah upaya meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kebebasan konsumen untuk menggunakan hak pilih mereka.
Labelisasi membantu konsumen untuk mengetahui sifat dan bahan produk, sehingga memungkinkan bagi konsumen untuk memilih berbagai produk yang saling bersaing. Informasi inilah yang dibutuhkan konsumen pada produk halal, dengan informasi yang simetris, konsumen dapat menentukan pilihannya untuk mengonsumsi produk halal, karena informasi yang simetris merupakan kesejahteraan bagi konsumen, sehingga dengan labelisasi tercipta keadilaan pasar bagi konsumen. Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 33 tahun
2014 yang terdapat dalam pasal 4 bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal.11
11 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, Pasal 4 11
Setiap produk memiliki label pada kemasannya. Seperti pengemasan, pelabelan dapat membantu mamasarkan produknya. Pertama, label mengidentifikasi produk.
Pertama, label mengindentifikasi produk atau merek. Label juga mempromosikan produk dengan menaruk perhatian konsumen seperti warna dan grafik yang menarik memberikan pertunjuksn visusl bsgi produk yang sesungguhnya mungkin tidak terlalu diperhatikan di rak. Akhirnya, label juga menggambarkan produk yang memberikan informasi tentang kandungan nutrisi petunjuk penggunaan, cara membuat yang tepat, dan keamanan. 12
Produk halal adalah produk pangan, obat, kosmetika dan produk lain yang tidak mengandung unsur atau barang haram dalam proses pembuatanya serta dilarang untuk dikonsumsi umat Islam baik yang menyangkut bahan baku, bahan tambahan, bahan pembantu lainya termasuk bahan produksi yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan iradiasi yang pengolahanya dilakukan sesuai dengan syari’at Islam serta memberikan manfaat yang lebih daripada madharat (efek).13
Seorang muslim dalam berperilaku, termasuk persepsinya terhadap nilai suatu produk, harus didasarkan atas norma dan pertimbangan islam, misalnya, dengan mengonsumsi produk yang halal dan bersih, seperti pada firman Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 168 yang berbunyi :
12 Ricky W. Griffin dan Ronald J . Elbert, Bisnis. Edisi Ke-8 (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 318. 13 Ade Irwansyah, Pengaruh Label Halal Terhadap Pembelian Konsumen Muslim Pada Restoran Cepat Saji di Kota Bogor, Skripsi Program Studi Ekonomi Syariah Institut Pertanian Bogor, 2016 12
يَا أَيُّ َها ال َّنا ُس ُكلُوا ِم َّما فِي ا أْلَ أر ِض َح ََل اًل َطي ِباا َو ًَل تَت َّبِعُوا ُخ ُط َوا ِت ال َّش أي َطا ِن ۚ إِ َّنهُ َل ُك أم َعدُ ٌّو
ُمبِي ٌن
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu’’.14
Al-baqarah ayat 172-173
يا أَيُّ َها ا َّل ِذي َن آ َمنُوا ُكلُوا ِم أن َطي ِبَا ِت َما َر َز أقنَا ُك أم َوا أش ُك ُروا ِ َّلِل ِ إِ أن ُك أنتُ أم إِيَّاهُ تَ أعبُدُو َن )۱٧۲( إِ َّن َما َح َّر َم َع َل أي ُك ُم ا أل َم أيتَ َة أ ُ أ َوالدَّ َم َو َل أح َم ال ِخ أن ِزي ِر َو َما أ ِه َّل بِ ِه ِلغَ أي ِر ََّّللاِ َف َم ِن ا أض ُط َّر َغ أي َر بَاغٍ َوًل َعا ٍد َفَل إِث َم َع َل أي ِه إِ َّن ََّّللاَ َغ فُو ٌر َر ِحي ٌم )۱٧۳(
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-
benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”15
Kebersihan, kesucian dan baik atau buruk sesuatu makanan dan barang gunaan
orang islam senantiasa terkait dengan hukum halal atau haram. Oleh karena itu,
14 AL-Baqarah (2): 168 15 AL-Baqarah (2): 172-173 13
umat islam perlu mengetahui informasi yang jelas tentang halal dan haram dalam
aspek makanan, minuman, obat, kosmetika, dan barang gunaan lainnya bagi
orang-orang islam.16
Sertifikat produk halal adalah surat keputusan fatwa halal yang dikeluarkan
Dewan Pimpinan MUI dalam bentuk sertifikat. Sertifikat produk halal ini
merupakan syarat untuk mencantum label halal. Ini artinya sebelum pengusaha
memperoleh ijin untuk mencantumkan label halal atas produk pangannya, terlebih
dahulu ia mengantongi sertifikat produk halal yang diperoleh Lembaga
Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) MUI.
Pemahaman fatwa masih belum dipahami oleh masyarakat laus,
sertifikasi/label halal merupakan fatwa tertulis mengenai status halal suatu produk.
Fatwa halal hanya dikeluarkan oleh ulama, dalam hal ini MUI, mekanisme ini
harus dipahami secara benar karena saat ini terdapat beberapa lembaga yang
mengklaim mampu melakukan sertifikasi halal diantaranya Badan Standarisasi
Nasional Kementerian Perindustrian, kementrian agama, dan beberapa badan
sertifikasi nasional dan lembaga-lembaga riset yang ada. Fatwa halal adalah murni
mekanisme agam dan tidak dapat dibaurkan dengan mekanisme negara ataupun
16 Imam Masykoer Alie, Bunga Rampai: Jaminan Produk Halal Di Negara Anggota Mabims, (Departemen Agama R.I, 2003), hlm21-22 14
institusi tertentu, sehingga fatwa halal tidak dapat dikeluarkan oleh negara atau
institusi dilaur kelompok ulama.17
Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 33 tahun 2014 yang
terdapat dalam pasal 4 bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan
di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. Ketentuan ini berlaku 5 (lima) tahun
terhitung sejak undang-undang ini diundangkan. Dengan itu, Indonesia saat ini
telah memiliki regulasi yang khusus untuk melindungi konsumen muslim untuk
mendapatkan produk halal. Jaminan produk halal, sebagaimana dimaksud dalam
UUJPH (Undang-Undang Jaminan Produk Halal ) adalah kepastian hukum
terhadap kehalalan suatu produk yang dibuktikan dengan sertifikat halal.18
Label halal adalah label yang memuat keterangan halal dengan standar halal
menurut agama Islam.19 Berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia Nomor 69
Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan menyebutkan, label adalah setiap
keterangan mengenai suatu produk yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi
keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada produk, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan produk :20
17 M. Atho mudzhar, Choirul Yusuf, dkk, Fatwa Majelis Ulama Indonesia Dalam Perspektif Hukum dan Perundang-undangan, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Kementerian Agama R.I, 2012), 233-234 18 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, Pasal 4 19 Nurlaili, Evi Ekawati, Any Eliza, Program Sosialisasi Label Halal/Sertifikat Halal Pada Produk Makanan Siap Saji, (Lampung: LP2M Raden Intan Lampung, 2014) h. 18. 20 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, Pasal 1 ayat 3 15
a. Gambar, merupakan hasil dari tiruan berupa bentuk atau pola (hewan,
orang, tumbuhan dsb.) dibuat dengan coretan alat tulis.
b. Tulisan, merupakan hasil dari menulis yang diharapkan bisa untuk dibaca.
c. Kombinasi gambar dan tulisan, merupakan gabungan antara hasil gambar
dan hasil tulisan yang dijadikan menjadi satu bagian.
d. Menempel pada kemasan, dapat diartikan sebagai sesuatu yang melekat
(dengan sengaja atau tidak sengaja) pada kemasan (pelindung suatu
produk).
2. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu tahap dimana komsumen telah memiliki
pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran antara uang dan janji
untuk membayar denagn hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau
jasa.21Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen di mana konsumen benar-benar membeli.22
Pengambilan keputusan konsumen adalah proses perintegrasian yang
21 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2002), h. 220. 22 Rusdiana Wisudawati, Pengaruh Citra Merek DAN Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Tas Hermes Tiruan Pada Wanita Karir, Skripsi Universitas Bengkulu, 2014, hlm. 20. 16
mengkombinasikan pengetahiuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif dan memilih salah satu diantaranya.23
Keputusan pembelian adalah mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin
untuk memecahkan persoalan itu dan memilih pilihan- pilihan secara sistematis
dan obyektif serta sasaran- sasarannya yang menentukan keuntungan serta
kerugiannya masing-masing. 24
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan
kualitas, harga dan produk sudah dikenal masyarakat.25Perilaku konsumen adalah
proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumsi untuk
membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-
involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan
untuk barang berharga jual tinggi (high- involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.26
23 Dimas Prasetio, Pengaruh Persepsi Harga, Fitur Produk, Dan Word Of Mounth Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Android (Studi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta), Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2016, Hlm, 31. 24 Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert. Bisnis edisi Ke-8, h. 318. 25 Dimas Prasetya, Pengaruh Persepsi Harga, Fitur Produk, Dan Word Of Mounth Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Android (Studi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta), SKRIPSI Universitas Negeri Yogyakarta, 2016, hlm. 31. 26 Setiadi Nugroho, Perilaku Konsumen. (Jakarta: Kencana, 2003), h. 37. 17
Konsumen bersikap berbeda-beda dalam menilai atribut-atribut produk yang
dianggap relevan atau menonjol. Mereka akan memberikan perhatian paling besar
pada atribut yang biasa memberikan manfaat yang dicari. Pasar bagi suatu produk
sering dapat disegmentasikan menurut atribut-atribut yang menonjol bagi
kelompok konsumen berbeda.27
Perilaku konsumsi akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam
pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian
masalah pada kegiatan manusia untuk membeli seatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya.28
Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa
keputusan. Pemasaran biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen,
terutama pilihan merek mana yang akan dibeli. Harus diperhatikan bahwa
konsumen juga membuat beberapa keputusan sehubungan dengan perilaku tidak
membeli. Akan tetapi, inti dari pengambilan keputusan konsummen (consumer
decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk menevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih
27 Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran, Edisi 1 Cetakan 2 (Jakarta:Rajawali Pers, 2013), hlm.132. 28 Basu Swasta Dharmmesta dan Tani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: BPFE Anggota IKAPI, 2013), hlm.15. 18
salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan
(choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.29
Ada beberapa tahap yang dilalui dalam keputusan membeli terdiri dari 5 tahap
yaitu : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian.30Setelah melakukan penilaian maka
diambil keputusan membeli atau tidak membeli. Keputusan membeli
menunjukkan arti kesimpulan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pembeli.
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Konsumen perlu mengidentifikasi permasalahanpermasalahan
umum yang dialami sehingga membutuhkan penyelesaian dengan cara
pemenuhan kebutuhan.
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak, dan dapat dibagi kedalam empat level rangsangan
yaitu :
29 Nugroho J. Setiadi, “Perilaku Konsumen”,(Jakarta Timur:Kencana, 2003), hlm. 413-415. 30 Philip Kotler & Gary Armstrong , Prinsip- prinsip Pemasaran edisi12 jilid 1, (Erlangga, Jakarta, 2006), h.179. 19
1) sumber pribadi ; keluarga, teman, rekan dll
2) sumber komersial ; iklan, penyalur, kemasan,tampilan
3) sumber publik ; media massa, organisasi, pencarian internet
4) sumber pengalaman ; penanganan, pemeriksaan, pemakaian produk. c. Evaluasi Alternatif
Proses mengevaluasi produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada evaluasi alternative ini konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi banyaknya atribut yang bisa dilihat pada kemasan produk dan aturan keputusan yang biasanya aturan keputusan dipengaruhi oleh system pemasar produk, bisa juga dipengaruhi oleh keinginan pribadi konsumen. d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap ini konsumen menentukan pilihannya untuk melakukan pembelian. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dalam keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternative pilihan seseorang dan faktor yang kedua adalah faktor yang tidak diharapkan seperti faktor pendapatan, harga, dan 20
manfaat produk yang diharapkan. Namun keadaan yang tidak terduga bisa
mengubah niat pembelian.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, dimana konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.31
3. Kosmetik
Kosmetik menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti alat-alat kecantikan
seperti bedak, krem, lotion, dan lain-lain untuk memperindah wajah, kulit dan
sebagainya. Istilah kosmetika berasal dari bahasa yunani yaitu “kosmein” yang
berarti“berhias”. Kosmetika digunakan secara luas baik untuk kecantikan maupun
untuk kesehatan.32 Sehat dalam arti luas adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial. Penampilan kulit sehat dapat dilihat dari struktur fisik kulit berupa warna,
kelenturan, tebal dan tekstur kulit. Berbagai faktor yang mempengaruhi
penampilan kulit sehat, misalnya umur, ras, iklim, sinar matahari serta kehamilan.
Kosmetik berguna untuk memperbaiki kesehatan, kebersihan dan penampilan fisik
manusia dan melindungi bagian tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh
lingkungan. Kosmetik termasuk dalam sediaan farmasi, maka pembuatannya harus
31 Philip Kotler & Gary Armstrong , Prinsip- prinsip Pemasaran edisi12 jilid 1, (Erlangga, Jakarta, 2006), h.180. 32 Umi Kulsum, Bahaya Kosmetik Bagi Kesehatan, (Malang:2015), h.2 21
mengikuti persyaratan, keamanan, dan pemanfaatan sesuai Undang-Undang
kesehatan serta peraturan pelaksanaannya.
Bahan-bahan yang merupakan titik kritis kehalalan dalam kosmetik,
diantaranya33 :
1. Lemak dan turunannya (gliserin, stearic, dan acid) yang biasanya sebagai
bahan pembuatan lipstick, sabun, krim dan lotion yang berasal dari hewan
yang di haramkan.
2. Kolagen dan Elastin berguna untuk menjaga kelenturan kulit. Zat ini sering
digunakan sebagai produk pelembab. Zat ini merupakan jaringan yang
berasal dari hewan yang di haramkan.
3. Ekstrak Placenta dan amnion (cairan ketuban). Biasanya digunakan untuk
peremajaan kulit dan biasanya diperoleh dari hewan, serta beberapa zat lain
yang dapat berasal dari hewan yang diharamkan.
4. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
penting. Faktor-faktor ini sangat penting untuk diketahui bagi pemasar agar dapat
menetukan strategi yang akan diterapkan. Seperti yang telah dikemukakan oleh
Philip Kotler bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor
33 Lili Sukmawati, Analisis Pengaruh Label Halal terhadap Brand Switching, (Skripsi Program Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, 2006), h.15 22
budaya, social, pribadi, dan psikologis. Tujuan konsumen adalah mencapai
kepuasan yang optimal. Sedngkan tujuan perusahaan adalah memperoleh
keuntungan yang optimal. Kepuasan yang optimal bagi konsumen dicapai dengan
proses yang benar.34
a. Faktor Budaya
System ekonomi yang berkembang telah menimbulkan ketidak adilan
dalam bidang ekonomi, kekuatan modal sehingga menimbulkan jurang ketidak
adilan ekonomi yang semakin lebar.35
Faktor budaya memiliki pengaruh yang sangat luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen, mencakup budaya, sub budaya, dan kelas social
konsumen. Budaya adalah suatu nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan
tingkah laku dari keluarga dan instansi lainnya. Setiap perilaku konsumen
dipengaruhi oleh berbagai system nilai dan norma budaya yang berlaku pada
suatu daeerah tertentu, unuk itu perusahaan harus tahu produknya itu
dipasarkan pada suatu daerah yang berkebudayaan seperti apa dan bagaimana.
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status social
konsumen. Kelompok acuan adalah kelomlpok yang memiliki pengaruh
34 Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung:Alfabeta, 2007), hlm. 13. 35 Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah: Konsep Dasar, Paradigma, Pengembangan Ekonomi Syariah, (Depok: Raja Wali Pers, 2017), hlm. 29. 23
lagsung dan tidak langsung terhadap sikap atau tingkah laku seseorang. Seperti
teman, saudara, tetangga dan kerja. Keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga sangat
mempengaruhi perilaku pembelian.36 c. Faktor Pribadi
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi dan
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri sendiri. Usia berhubungan erat
dengan perilaku dan selera seseorang, dengan bertambahnya usia seseorang
diikuti pula dengan berubahnya selera terhadap produk begitu juga dengan
faktor pekerjaan dan keadaan ekonomi. Strategi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mengembangkan suatu produk adalah menentuakan logo dan
motto, menciptakan merek, menciptakan keputusan, dan keputusan label.37 d. Faktor Psikologi
Faktor psikologi yang mempengaruhi pilihan pembelian terdiri dari
empat factor, yaitu motivasi, persep adalah proses prsi, pengetahuan,
keyakinan, dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan cukup mendorong seseorang
untuk bertindak, sedangkan persepsi adalah proses yang digunakan seseorang
dalam memilih, mengatur dan menginterprestasikan masukan informasi untuk
menciptakan gambaran yang berarti. Pelajaran merupakan perubahan pada
36 Ibid.hlm. 30. 37 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Raja Wali Pres, 2014), hlm. 201. 24
perilaku individu yang muncul dari pengalaman. Keyakinan adalah pemikiran
deskriktif seseorang mengenai sesuatu, sedangkan sikap menggambarkan
evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau
gagasan.
Faktor psikologi yang terdiri dari motivasi yaitu suatu doronagan yang
meneken seseorang sehingga mengarahkan seseorang untuk bertindak dan
persepsi, orang yang sudah mempunyai motivasi untuk bertindak akan
dipengaruhi persepsi pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.38
G. Tinjauan Pustaka
NO NAMA JUDUL METODE HASIL PENELITI PENELITIAN ANALISIS PENELITIAN 1. Ismi Aziz Pengaruh Citra metode variabel citra merek Makrufah Merek Dan Label penelitian merupakan variabel Halal Terhadap kuantitatif yang memiliki Keputusan pengaruh dominan Pembelian terhadap variabel Kosmetik (Studi keputusan pembelian pada Konsumen kosmetik pada di Outlet Toserba konsumen di Outlet Laris Kartasura) Toserba Laris Kartasura. Dibuktikan dengan hasil uji t variabel citra merek dan label halal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil uji F dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara
38 Daryanto, dan Setyobudi Ismanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, cetakan kesatu, (Yogyakarta: Gaya Media, 2014), hlm 85. 25
simultan dan signifikan antara variabel citra merek dan label halal terhadap keputusan pembelian. Hasil diperoleh angka koefisien determinasi atau (R2) sebesar 78,4%. Hal ini berarti 78,4% variasi perubahan naik turunnya keputusan pembelian disebabkan perubahan variabel citra merek dan label halal. Sedangkan sisanya 21,6% disebabkan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam model yang digunakan dalam penelitian 2. Helsy Zella Pengaruh Label kuantitatif Variabel label halal Rafita Halal Terhadap berpengaruh secara Keputusan signifikan terhadap Pembelian keputusan pembelian Produk Kosmetik hal ini dilihat dari (Studi Pada signifikan Label Halal Mahasiswi sebesar 0,000 yang Fakultas Ekonomi berarti lebih kecil dari Dan Bisnis Islam dari tingkat signifikansi Angkatan yang digunakan yaitu 20132016 UIN 0,05 dan dapat juga Raden Intan dilihat dari t hitung Lampung) sebesar 6.751 yang berarti t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 1.662. 3. M. Faris Analisis Pengaruh kuantitatif Hasil penelitian Naufal Brand menunjukkan norma Awareness, subyektif, dan Norma Subyektif, keyakinan tentang label 26
Keyakinan Label halal berpengaruh Halal Terhadap positif terhadap brand Brand Attitude attitude dan brand Untuk attitude berpengaruh Meningkatkan terhadap minat beli Minat Beli Ulang ulang. Sedangkan Kosmetik Merek brand awareness tidak Wardah (Studi berpengaruh terhadap Kasus Pada brand attitude. Pelanggan Kosmetik Merek Wardah di Kota Semarang)
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka penulis memilih penelitian dengan judul Pengaruh Label Halal Terhadap Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Kosmetik Studi Kasus Mahasiswi FEBI UIN STS Jambi, adapun perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada mahasiswi FEBI sebagai variabel yang akan diteliti. Sedangkan perbedaan yang mendasar antara penelitian yang sekarang dan terdahulu adalah penelitian saat ini menfokuskan objek pada mahasiswi di lingkungan kampus FEBI
UIN STS Jambi.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur yang akan peneliti lakukan sebagai dasar penelitian. Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai 27
masalah yang penting.39 Variabel penelitian yang digunakan adalah pencantuman label halal sebagai independen variabel, sedangkan keputusan pembelian sebagai dependen variabel.
Dalam penelitian ini, dengan adanya label halal diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk kosmetik, dengan menggunakan produk halal maka akan memberikan rasa ketenangan baik lahir maupun batin. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan :
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Label Halal Keputusan Pembelian
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada faktor-faktor
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Pengujian hipotesis akan
membawa kepada kesimpulan untuk menerima atau meniolak hipotesis40.
39 Sugiyono, metode penelitian kombinasi (Yogyakarta : alpabeta, 2012) h.93. 40 Sugiyono, Metode Penelitan Kuantitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung , 2012, hlm. 63 28
label adalah bagian sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang
produk atau tentang penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari
kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk. Jadi
keyakinan terhadap label halal adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki
pelanggan mengenai label halal produk kosmetik.41
pengambilan keputusan membeli pada konsumen merupakan proses
keterlibatan individu dalam rangka mengadopsi suatu produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya. Keterlibatan individu ini akan
menghasilkan respon kognitif, yaitu menyadari dan mengetahui, respon afektif
yaitu menyenangi dan memilih, selanjutnya menimbulkan respon konatif yaitu
niat membeli dan perilaku membeli. Respon-respon yang dihasilkan tersebut
akan melewati lima tahap, yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi terhadap alternatif, keputusan membeli, dan perilaku pasca
pembelian.42
Ho : Terdapat pengaruh positif label halal terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi.
Ha : Tidak Berpengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi.
41 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, cet. 3, hlm 3. 42 Kusumawati, Y., dan Benny, H. (2014). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kelompok Referensi Dengan Pengambilan Keputusan Membeli Produk Kosmetika Tanpa Label Halal Pada Mahasiswi Muslim. Jurnal Psikologi Integratif. Vol. 2. No. 1. edisi Juni BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan instrumen bervariasi agar
data yang terkumpul dapat dilengkapi, akurat, dan rinci dengan sumber data yang
banyak tetapi tidak harus mendalam. Metode kuantitatif merupakan metode yang
menggunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan
dalam bentuk angka yang kemudian dijelaskan dan interprestasikan dalam suatu
uraian.41
B. Jenis dan Sumber Data
Secara umum jenis dan sumber data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian
atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan. Yang
41 Igbal Hasan, Analisis Data Penelitian dan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.
29
30
menjadi data primer dalam penelitian ini adalah hasil koesioner yang diberikan
kepada Mahasiswi FEBI UIN STS Jambi tahun akademik 2018/2019.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara
mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat authentik, karena sudah
diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.Seperti buku, jurnal dan
sumber lainnya.42
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah semua nilai baik dari hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu
mengenai sekelompok objek yang jelas dan lengkap.43
Berdasarkan pengertian tersebut maka dalam penelitian ini yang
menjadi populasinya adalah mahasiswi FEBI UIN STS Jambi tahun akademik
2018/2019 sebanyak 1517 Mahasiswi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
42Nasution. S, Metode Reserch Penelitian Ilmiah (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2007), hlm. 34. 43Usman Husaini, Akbar Setiadi Pronomo, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksana, 2012), hlm. 181 31
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.44
Pengambilan sampel dalam hal ini menggunakan teknik
Nonprobabilitas Sampling. Teknik Nonprobabilitas Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel. Sampel ditentukan
berdasarkan perpousive sampling. Perpousive sampling digunakan karena
peneliti menginginkan keterwakilan responden.45
Penentuan besarnya sampel yang peneliti lakukan pada penelitian ini
memiliki populasi seluruhnya berjumlah 1517 orang dapat ditentukan dengan
rumus slovin sebagai berikut:
푁 푛 = 1 + 푛푒2
1517 푛 = 1 + 1517.10%
1517 푛 = 1 + 1517(0,12)
= 93,81571 (dibulatkan menjadi 94) Keterangan n = sampel
N = populasi
44 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta 2014), hlm. 81. 45 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Cet-5, (Bandung: Alfabeta, 2016), Hlm.150. 32
E = Error (Tingkat Kesalahan ditentukan 10%)
Dari hasil penelitian di atas dapat ditentukan jumlah sampel pada
penelitian ini adalah sebanyak 94 mahasiswi FEBI tahun akademik 2018/2019.
Table 2.2
Distribusi Responden Berdasarkan Tahun
No Tahun Jumlah %
1. 2015 23 24,5%
2. 2016 23 24,5%
3. 2017 24 25,5%
4. 2018 24 25,5%
Total 94 100%
Sumber: data diolah dari responden, Februari 2019
Tabel diatas, dapat diketahui bahwa penelitian pada mahasiswi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam terdapat 25% atau 25 responden pada tahun 2015,
25% atau 25 responden pada tahun 2016, 25% atau 25 responden pada tahun
2017, 25% atau 25 responden pada tahun 2018.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Istilah instrument dalam penelitian tidak terlepas dari metode pengumpulan
data. Artinya instrument berkaitan dengan metode pengumpulan data. Metode
pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
penelitian, seperti kuesioner, dan dokumentasi, wawancara. Sedangkan instrumen 33
penelitian adalah alat yang digunakan peneliti agar pekerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik.46
a. Metode kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah daftar pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti untuk mendapatkan informasi yang mendasar dari laporan tentang
diri sendiri (self report) atau pada pengetahuan atau keyakinan pribadi
subyek atau informasi yang diteliti.
Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data tersebut
digunakan kuesioner yang bersifat tertutup yaitu pertanyaan yang dibuat
sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban
kepada beberapa alternatif saja atau pada satu jawaban saja. Sedangkan
penyusunan skala pengukuran digunakan metode likert summated ratings
(LSR).
b. Metode dokumentasi
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode
dokumentasi. Data dikumpulkan, dicatat, dan dikaji. Sedangkan, untuk
studi pustaka diperoleh dari penelitian terdahulu dan ditunjang dengan
liteeratur yang lain seperti buku, jurnal ilmiah, dan bahan-bahan yang
berkaitan dengan mendukung penelitian ini.47
46Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta: Rhineka Cipta, 1998), hlm.201. 47 Sofjan assauri, strategi marketing, Rajagrafindo persada. Jakarta. 2012. Hlm 133. 34
c. Wawancara
Metode Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
bertanya lansung.48 Untuk mewawancarai informan, terlebih dahulu penulis
merancang daftar pertanyaan yang berhubungan lansung dengan data
penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sebelum penelitian ini dilakukan, terlebih dahulu dilakukan penyusunan daftar
pertanyaan untuk dapat di hitung berdasarkan statistic, dengan memberikan angka
(skor) untuk setiap jawaban dengan menggunakan skala likerts. Skala likert terdiri
beberapa poin dalam skala dan interval antara nilai yang diasumsikan secara
keseluruhan.49 Masing-masing item pertanyaan dibuka peluang kemungkinan lima
jawaban atau skala lima tingkat, dimana responden diharuskan memilih salah satu
dari lima jawaban yang tersedia sebagai berikut:50
a) Jawaban sangat setuju (a) diberi bobot (5)
b) Jawaban setuju (b) diberi bobot (4)
c) Jawaban netral (c) diberi bobot (3)
d) Jawaban tidak setuju (d) diberi bobot (2)
e) Jawaban sangat tidak setuju (e) diberi bobot 1
48 Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomabangi Teori dan Aplikasi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm, 136 49 Albert Kurniawan, Metode Riset untuk ekonomi dan Bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2014), Hlm.83 50 Harun Al Rasyid, Statistik Sosial (Unpad Bandung,2010).hlm.9. 35
F. Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuisioner. Suatu pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Jadi, validitas ingin
mengukur apakah pertanyaan dalam kuisioner yang sudah di buat betul-betul
dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Pengambilan keputusannya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r
hitung lebih besar atau sama dengan r table atau r hitung berada dibawah 0,05.
Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan program SPSS yang
dinyatakan dengan nilai correted item total correlation. Dapat pula digunakan
rumus teknik kolerasi produk moment.
푁(∑ 푋푌)−(∑ 푋 ∑ 푌 r = 2 2− 2 √(푁 ∑푋2 −(∑ 푋 )(푁 ∑ 푌 (∑ 푌 ))
Keterangan:
r = Koefisien Kolerasi
n = Jumlah observasi/ responden
X = Skor pertanyaan
Y= Skor total
b. Uji Reabilitas 36
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberi
hasil. Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-
ulang terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama. Uji
reliabilitas ini hanya dilakukan pada data yang dinyatakan valid. Unutk menguji
reliabilitas digunakan teknik croancbach alpha > 0,60, dimana pada pengujian
ini menggunakan bantuan computer program SPSS. Rumus Croanbach Alpha
adalah sebagai berikut:
퐾 ∑ 푎푏2 푟 ( ) (1 − ) 11= 퐾 − 1 푎푡2
Keterangan :
푟11 =Reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan
ab2 = Jumlah varian butir
at 2 = Varian total
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian
hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang
telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif.
Teknis analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik, yakni
program microsoft excel statistik dan program SPSS.
a. Asumsi Klasik 37
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen
atau keduanya berdistribusi normal, atau mendekati normal atau tidak. Model
regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal.
Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan
menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi
memenuhi asumsi normalitas.51
b. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis ini di lakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier
sederhana. Pada analisis regresi ingin melihat hubungan satu arah
antaravariabel yang lebih khusus, dimana variabel x sebagai variabel bebas dan
variabel y sebagai variabel terkait. Biasanya variabel x jiga disebut sebagai
variabel independen atau variabel responden dan variabel y sebagai variabel
dependen. Persamaaan regresi linier sederhana yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah52 :
Y=a+bX
51 Husein Umar, “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, (Jakarta; Rajawali Pers, 2014), hlm 181 52Prof. Drs. Sukestiyarno, YL, MS, Ph.D, Statistika Dasar, (Yogyakarta : ANDI,2014), Hal.164. 38
Keterangan:
Y= Keputusan Pembelian
X=Label Halal
a = Konstanta
b=Koefisien Regresi
2. Uji Parsial (T)
Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruhvariabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 5% dan melakukan perbandingan antara thitung dengan ttabel. Jika nilai thitung > t tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai thitung < t tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
3. UJI Koefisien Determinasi ( 푹ퟐ)
Pada model regresi linier sederhana, kontribusi variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat diketahui dengan melihat besaran koefisien determinasi totalnya (R2). Jika nilai (R2) yang diperoleh mendekati 1 maka hubungan variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya jika nilai (R2) yang diperoleh mendekati 0 maka hubungan variabel independen terhadap variabel dependen semakin lemah. 39
Nilai (R2) dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan
ke dalam model.
H. Definisi Operasional Variabel
Table 2.1
Operasional Variabel
No Variabel Defenisi Indikator Skala
1. Label Halal Label halal adalah label yang 1. Gambar Likert memuat keterangan halal 2. Tulisan (X) dengan standar halal menurut 3. Kombinasi agama gambar dan Islam dan berdasarkan peratur tulisan an pemerintah Indonesia. 4. Menempel pada Sumber kemasan Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Salemba Empat, 2013.
40
2. Keputusan Pengambilan keputusan 1.Pengenalan Likert konsumen (consumer decision Kebutuhan Pembelian making) 2.Pencarian adalah suatu proses penginteg Informasi (Y) rasian 3.Evaluasi yang mengkombinasikan pen Alternatif getahuan untuk mengevaluasi 4.Keputusan dua atau lebih perilaku Pembelian alternatif dan memilih salah 5.Perilaku Pasca satu diantaranya. Pembelian Sumber: Tri Widodo, Pengaruh Labelisasi Halal dn Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Indomie, Skripsi pada program studi manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta
I. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah yang
menjadi objek penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Pada Bab ini diuraikan tentang metode penelitian dalam penulisan
skripsi ini. Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, 41
jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan untuk memberikan jawaban atas permasalahan penelitian yang ada.
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Dalam Bab ini penulis menerangkan lokasi penelitian yang akan diteliti oleh penulis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini adalah inti dari penelitian, hasil analisis data dan pembahasan.
Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang telah disiapkan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan tentang kesimpulan dan berisi saran-saran yang direkomendasikan kepada pihak-pihak tertentu serta penulis mengungkapkan keterbatasan penelitian.
BAB III
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
A. Profil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Alamat : Jl. Arif Rahman hakim no. 1 telanaipura jambi 36122 Telp/Fax : (0741)583183-564118 Website : febi.iainjambi.ac.id B. Latar belakang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Cikal bakal berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah berdirinya program Studi Ekonomi Syariah (ES) yang berdasarkan Surat Keputusan (SK)
Pendiran Nomor: In.9/R/SK/PP.009/710.A/2000 dan Program Studi Vakasi Perbankan
Syariah (DIII PBS) berdasarkan SK Pendirian Nomor: 2861 Tahun 2012 yang berafiliasi di bawah Fakultas Syariah. Selanjutnya, menindak lanjuti animo peminat calon mahasiswa masuk pada prodi ES dan DIIII PBS, tim mengisiasi pemisahan diri dari Fakultaas Syariah menjadi fakultas tersendiri yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam. Melalui Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 35 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 23 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Institute Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi (IAIN STS Jambi) dan Institute Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi telah mendapat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Nomor: B/1040/M.PANRB/03/2015, tanggal 26 maret 2015, Hal: Usulan
Pembentukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) berdiri di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi (UIN STS Jambi).
43
44
Selain itu, bagi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam terdapat tambahan Program
Studi yaitu berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 111
Tahun 2017 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi pada Program Sarjana
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu Program Studi
Ekonomi Syariah (ESY),Perbankan Syariah (PBS), Akuntansi Syariah (AKS), dan
Manajemen Keuangan Syariah (MKS). Saat ini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam terdiri dari empat (4) jurusan yang siap mendidik, menyelenggarakan, memfasilitasi, mengarahkan dan meluluskan sarjana S1 yang Terdepan dan Inovasi dalam Bidang
Ilmu Ekonomi dan Bisnis dengan Semangat Entrepreneurship Islam 2030 dalam persaingan global di bidang Ekonomi Dan Bisnis Islam secara umum.
Melalui program studi yang ada di lingkungan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam di proyeksikan akan lahir para sarjana yang terdepan dan inovatif sesuai dengan keilmuan yang spesifik sehingga dapat bersaing di pasar kerja (labor market) pada pasar regional, nasional maupun internasional. Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam diproyeksikan dapat menjadi sarjana yang berkemampuan akademik, inovasi dan professional dengan bersemangat Islamic Entrepreneurship. Dengan demikian, dimana dan kapan saja lulusan dapat bermanfaat menjadi problem solver dalam semua lini kehidupan dan dalam upaya menciptakan keadilan kesejahteraan dalam masyarakat
45
C. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Visi :
Terdepan dan inovatif dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis dengan semangat Entrepreneurship Islam 2030
Misi :
1. Menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bermutu yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis islam.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dalam ilmu ekonomi
dan bisnis islam agar peserta didik berkemampuan akademik dan atau
professional yang inovatif serta memiliki jiwa Islamic Entrepreneurship.
3. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dibidang ilmu
ekonomi dan bisnis islam berbasis transintegrasi keilmuan yang inivatif dengan
semangat Islamic Entrepreneurship, dan
4. Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan
kerjasama di bidang ilmu ekonomi dan bisnis islam.
Tujuan :
1. Terpenuhinya akses dan jaminan pemerataan pendidikan tinggi bermutu yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis
islam. 46
2. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam ilmu ekonomi dan bisnis islam
agar peserta didik berkemampuan akademik dan atau professional yang inovatif
serta memiliki semangat Islamic Entrepreneurship.
3. Menghasilka karya ilmiah dan karya pengabdian kepada masyarakat dibidang
ilmu ekonomi dan bisnis islam berbasis tranintegrasi dan multidisipliner yang
inovasi dengan semangat Islamic Entrepreneurship, dan
4. Menghasilkan kinerja mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan
kerjasama di bidang ilmu ekonomi dan bisnis islam.
D. Sasaran dan Strategi Pencapaian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Sasaran :
1. Terpenuhinya akses dan jaminan pemerataan pendidikan tinggi bermutu yang
relevan dengan ebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis
islam.
2. Mendidik calon sarjana strata S1 dalam bidang ekonomi syariah, perbankan
syariah, akuntasni syariah dan manajemen keuangan syariah menjadi lulusan
yang professional, inovatif dan memiliki semangat islamic Entrepreneurship.
3. Menghasilkan lulusan sarjana S-1 yang berkepribadian baik, cakap dan
memiliki integrasi berpengetahuan luas dan mutakhir dibidang: ekonomi
syariah, perbankan syariah, akuntansi syariah dan manajemen keuangn syariah,
mampu menerapkan kajian keislaman berbasis transintegrasi keilmuan serta
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas berdasarkan tugas berlandaskan
etika keilmuan, keislaman, dan semangat Islamic Entrepreneurship, dan 47
4. Menghasilkan karya ilmiah dan karya pengabdian kepada masyarakat di
bidang: ekonomi syariah, perbankan syariah, akuntansi syariah dan manajemen
keuangan syariah, berbasis transintegrasi keilmuan yang inovatif dengan
semanagat Islamic Entrepreneurship.
Strategi Pencapaian :
1. Untuk mencapai sasaran no. 1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi baik secara akademik maupun administratif melakukan berbagai strategi
sebagai berikut:
1.1 Sosialisasi PMB secara sistematis, terprogram dan mempertimbangkan
akses pendidikan, dan;
1.2 Mengupayakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
mempresentasikan unsur profesi, daerah dan peminatan.
2. Untuk mencapai sasaran no 2, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi baik secara akademik maupun administratif melakukan berbagai strategi
sebagai berikut:
2.1 Mendorong semua Prodi di lakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
untuk mengembangkan diri secara inovativ menjadi Prodi Unggulan
dengan pengakuan akreditasi A dari BAN PT dan Pengakuan Internasional
dengan semangat Islamic Enterpeneurship.
2.2 Mendorong dan memfasilitasi penyediaan dana untuk kegiatan penelitian
prodi dan pengabdian masyarakat yang bermutu tinggi berbasis
transintegrasi keilmuan dengan semangat Islamic Entrepeneurship 48
2.3 Memberikan fasilitas yang memadai bagi terselenggaranya proses
pembelanjaan yang kondusif, antara lain dalam bentuk: ruang kelas yang
ber AC, Fasilitas LCD Proyektor, Hot-spot, ruang interaksi, perpustakaan,
dan berbagai laboratorium pada setiap program studi, dan lain-lain
2.4 mengusahakan dan melaksanakan kerjasama dengan lembaga lain, dalam
dan luar negeri guna peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
3. Untuk mencapai sasaran no 3, yakni inovatif-entrepreneurship Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi menempuh strategi sebagai berikut:
3.1 Inovatif-entrepeneurship dalam bidang metodologi: fakultas ekonomi dan
bisnis islam mewajibkan diajarkannya beberapa matakuliah di semua Prodi
yang mencirikan kekhasan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi. Matakuliah-matakuliah tersebut dimaksudkan sebagai bekal
metodologis yang berbasis pada paradigm inovatif-entrepeneurship,
sehingga lulusan bisa menjadi sarjana yang inovatif dan memiliki spirit
kewirausahaan yang tinggi dalam mengabdikan ilmunya demi kemajuan
peradaban bangsa
3.2 Inovatif-entrepeneurship dalam bidang penguasaan bahasa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam mewajibkan mahasiswa untuk menguasai bahasa
asing (Arab dan Inggris) sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian akhir
(munaqasyah dan atau ujian skripsi). Pelaksanaannya dapat bekerjasama 49
dengan pusat bahasa UIN STS Jambi dan lembaga resmi yang disertakan oleh
UIN STS Jambi untuk mencapai sasaran tersebut
3.3 Inovatif-entrepeneurship dalam bidang life skill dan kecendikiawan
lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi memiliki life
skill dan perilaku kecendikiawanan yang sangat berguna sebagai bekal
dalam berhidmat di masyatakat. Strategi pencapaian yang dilakukan oleh
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam antara lain dalam bentuk: pemberian
fasilitas untuk kegiatan mahasiswa, pelibatan mahasiswa dalam kegiatan-
kegiatan seminar, symposium, dan penelitian dosen, pemberian reward
bagi mahasiswa berprestasi, dan;
3.4 Inovatif-entrepeneurship dalam bidang Teknologi Informasi; strategi yang
dilakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam antara lain: pemberian akses
penuh 24 jam kepada mahasiswa untuk memanfaatkan koneksi internet
gratis ke lingkungan kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Mahasiswa juga didorong untuk memanfaatkan sumber informasi yang
melimpah di internet secara cerdas untuk kepentingan riset dan tugas-tugas
perkuliahannya. berdasarkan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
menyediakan website e-learning untuk perkuliahan di dunia maya.
4. Untuk mencapai sasaran no 4, yakni inovatif-entrepreneurship Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi menempuh strategi sebagai berikut: 50
4.1 Memberikan buku pedoman penyelenggaraan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi. Buku ini diperkuat dengan Keputusan Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam;
4.2 Menertibkan buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi yang ditertibkan oleh Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi;
4.3 Menertibkan Kalender Akademik setiap Tahun Akademik;
51
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Data
1. Analisis data responden
Dalam mendapatkan responden dalam penelitian ini, maka dilakukan penyebaran sebanyak 94 kuesioner. Kuesioner diperoleh dengan cara peneliti menemui langsung responden dan juga dengan bantuan teman untuk membagikan kuesioner dan diisi oleh responden yang merupakan mahasiswi FEBI. Pengumpulan data dengan mengambil sampel responden sebanyak 94. Berikut adalah penyajian hasil mengenai karakteristik responden :
a. Usia responden
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%) 19 20 21,2% 20 23 24,5% 21 22 23,4% 22 23 24,5%
23 6 6,4% Total 94 100% Sumber : Data primer yang diolah, 2019 Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat analisis deskriptif yang berhasil didapatkan dari karakteristik responden berdasarkan usia adalah responden dengan usia
19 tahun berjumlah 20 orang atau 21,2%, responden dengan usia 20 tahun sebanyak 23 orang atau 24,5%, responden yang berusia 21 tahun sebanyak 22 orang atau 23,4%,
52
53
responden yang berusia 22 tahun sebanyak 23 orang atau 24,5%, responden yang berusia 23 tahun sebanyak 6 orang atau 6,4%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak berusia 20 dan 22 tahun.
b. Tahun Angkatan Responden
Table 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Tahun
No Tahun Jumlah % 1. 2015 23 24,5% 2. 2016 23 24,5% 3. 2017 24 25,5% 4. 2018 24 25,5% Total 94 100% Sumber: data diolah dari responden, februari 2019
Tabel diatas, dapat diketahui bahwa penelitian pada mahasiswi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam terdapat 24,5% atau 23 responden pada tahun
2015, 24,5% atau 23 responden pada tahun 2016, 25,5% atau 24 responden
pada tahun 2017, 25,5% atau 24 responden pada tahun 2018.
c. Uang Bulanan
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jatah Bulanan
NO UANG BULANAN JUMLAH % 1. Dibawah Rp. 500.000 14 14,9% 2. Rp.500.000-1.000.000 62 66% 3. Diatas Rp. 1.000.000 18 19.1% JUMLAH RESPONDEN 94 100% Sumber: Data diolah dari responden , Februari 2018 54
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jatah uang bulanan
responden rata-rata berkisar antara Rp. 500.000- Rp.1000.000 yang berjumlah
62 orang atau 66%, sedangkan sisa nya mendapatkan jatah bulanan sebesar Rp.
500.000 kebawah sebanyak 14 orang atau 14,9% atau diatas Rp.1.000.000
sebanyak 18 orang atau 19,1%.
B. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui validitas setiap instrumen sehingga item tersebut layak untuk penelitian. Ketentuan untuk valid atau tidaknya suatu item bila korelasi setiap faktor positif dan besarnya sama atau lebih dari
0,2028 maka hal itu memberikan petunjuk bahwa setiap item memiliki validitas.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Label Halal (X) Pearson Pertanyaan Correlation rtabel Hasil ( rhitung) (α = 5%) Validitas 1 0,728 0,202 Valid 2 0,476 0,202 Valid 3 0,601 0,202 Valid 4 0,721 0,202 Valid Sumber: Hasil olah data SPSS 22, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tujuh pernyataan menghasilkan nilai Koefisien Correlation >0,202 pada tingkat signifikan 0,05 dari 55
jumlah sampel yang digunakan sebanyak 94 responden. Artinya bahwa seluruh pernyataan yang digunakan dapat dikatakan valid.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Item Pertanyaan RHitung RTabel Keterangan 1 0,737 0,202 Valid 2 0,661 0,202 Valid 3 0,566 0,202 Valid 4 0,475 0,202 Valid 5 0,554 0,202 Valid Sumber: Hasil olah data SPSS 22, 2019
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa lima pernyataan menghasilkan nilai Koefisien Correlation >0,202 pada tingkat signifikan 0,05 dari jumlah sampel yang digunakan sebanyak 94 responden. Artinya bahwa seluruh pernyataan yang digunakan dapat dikatakan valid. Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas pada variabel Label Halal dan Keputusan Pembelian adalah melakukan uji reliabilitas untuk dapat mengetahui apakah instrument penelitian tersebut dapat dikatakan reliable atau tidak. Reliabilitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang sudah valid menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi agar adanya kepercayaan terhadap suatu instrument. Suatu instrument dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian instrument itu menunjukan hasil yang tetap.
56
2. Uji reabilitas
Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
a). Label Halal
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Label Halal
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,809 4 Sumber:hasil olah data SPSS 22, 2019
Hasil pengujian terhadap reliability kuisioner menghasilkan angka Cronbach’s
Alpha sebesar 0,809> 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua pertanyaan dari
Label Halal teruji reliabilitasnya karena angka Cronbach’s Alpha > 0,6 sehingga dinyatakan reliabel. 54
54 Duwi Priyatno, “Spss 22 Pengolah Data Terpraktis”, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2014), hlm 66 57
b). keputusan pembelian Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,808 5 Sumber: hasil olah data SPSS 22, 2019
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuisioner menghasilkan angka Cronbach’s
Alpha sebesar 0,808 > 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua pertanyaan dari
Minat teruji reliabilitasnya karena angka Cronbach’s Alpha > 0,6 sehingga dinyatakan reliabel.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di
kumpulkan berdistribusi normal atau di ambil dari populasi normal. Uji
normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi
normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan kurva normal propability plot,
dengan ketentuan jika titik-titik pada grafik menyebar atau berhimpit mengikuti
sekitar garis diagonal maka data yang digunakan berdistribusi secara normal.
Berikut uji normalitas: 58
Gambar 3.1 Kurva normal propability plot
Sumber: Hasil olah data SPSS 22, 2019
Berdasarkan gambar grafik normal probability plot dapat diketahui bahwa sebaran titik-titik disekitar garis diagonal, yang berarti data tersebut normal sehingga model regresi dapat dipakai untuk prediksi pobability berdasarkan masukan variabel independen.
D. Uji Hipotesis
1. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana 59
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Tujuanya yaitu untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh dari variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel) yang dipilih oleh peneliti. Untuk mengetahui apakah hubungan itu positif atau negatif yang ditentukan oleh koefisien arah regresi yang berlambang huruf b, jika b positif maka hubungannya positif pula. Artinya, semakin naik, (tinggi) nilai Label
Halal, semakin tinggi pula nilai Keputusan Pembelian demikian pula sebaliknya.
Tabel 4.8 Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 2,856 1,320 2,163 ,033 Label_Halal 1,059 ,090 ,775 11,748 ,000 a. Dependent Variable: TOTAL_Y Sumber: Hasil Olah data SPSS 22, 2019 Berdasarkan hasil analisis regrsi linear sederhana pada tabel diatas, persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Y = α + bx + e
Y = 2,856 + 1,059+ e
Persamaan regresi linier tersebut dapat di interprestasikan sebagai berikut: 60
a. Nilai konstanta (α) sebesar 2,856 menunjukkan bahwa jika variabel Label
Halal dianggap konstan atau sama dengan nol (0) terhadap Keputusan
Pembelian adalah sebesar 2,856
b. Koefisien Regresi Label Halal sebesar 1,059 menyatakan bahwa variabel
Label Halal terdapat hubungan positif dengan Keputusan Pembelian. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan Label Halal sebesar satu satuan akan
menyebabkan kenaikan nilai Keputusan Pembelian sebesar1,059.
2. Uji Parsial (t)
Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variable independen terhadap variable dependen. Ha yang diuji adalah suatu parameter yang tidak sama dengan nol dan Ho adalah suatu parameter yang sama dengan nol. Cara melakukannya adalah dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel, apabila thitung > ttabel maka Ha diterima.
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (T)
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2,856 1,320 2,163 ,033 Label_Halal 1,059 ,090 ,775 11,748 ,000 a. Dependent Variable: Label_Halal Sumber: Hasil Olah data SPSS 22, 2019 Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Label Halal terhadap
Keputusan Pembelian didapatkan bahwa nilai thitung 11,748> ttabel 1,661 dengan tingkat 61
signifikan 0,000. Dengan demikian berarti variabel Label Halal memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
3. Koefisien Determinasi (R2)
R2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Dalam penelitian ini perhitungan R2 untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variable independen dalam menjelaskan variable dependen.
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 ,775a ,600 ,596 1,982 a. Predictors: (Constant), TOTAL_X b. Dependent Variable: TOTAL_Y Sumber: Hasil Olah data SPSS 22, 2019 Dari hasil analisis pengolahan data antara variabel Label Halal terhadap
Keputusan Pembelian dalam menyalurkan zakat menunjukkan bahwa besarnya nilai R
= 0,775. Artinya, korelasi variabel Label Halal terhadap Keputusan Pembelian dalam pembelian produk kosmetik mempunyai hubungan yang sangat erat dan positif sebab nilai koefisien korelasi mendekati +1.
Pada tabel juga menunjukkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar
0.600 atau 60% hal ini berarti variabel bebas, Label Halal mempunyai kontribusi sebesar 60% terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian, sedangkan sisanya sebesar 40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Dengan demikian, 62
hubungan variabel independen dikatakan cukup berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian .
Koefisien determinasi yang dipertimbangkan (Adjusted R Square) sebesar
0.600 atau 60% dimana hubungan yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu
Label Halal sebesar 60%. Sedangkan sisanya sebesar 40% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian.
4. Paparan Data
a. Label Halal
Table 4.10
Jawaban Responden Tentang Variabel Label Halal No Pernyataan Nilai Jawaban Variabel X1 (Label Halal) SS S KS TS STS 1 Angket 1 14 49 30 1 0 2 Angket 2 6 58 28 2 0 3 Angket 3 5 38 37 14 0 4 Angket 4 12 32 48 2 0 5 Jumlah 37 177 143 19 0 Sumber : Data Lampiran, 2019 Berdasarkan table 4.10 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan variabel
Label Halal pernyataan (angket) 1 tentang mengetahui label halal yang resmi dikeluarkan oleh MUI. Dari 94 responden terdapat 1 responden yang menyatakan tidak setuju, sebanyak 30 responden yang menyatakan kurang setuju, 49 responden menyatakan setuju dan 14 responden yang sangat setuju. Dengan demikian secara 63
keseluruhan dapat dikatakan mengetahui label halal yang resmi di keluarkan oleh MUI adalah setuju.
Berdasarkan table 4.10 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel X pernyataan (angket) 2 tentang selalu mempertimbangkan ada tidaknya gambar label halal pada kemasan sebelum melakukan pembelian produk kosmetik.
Dari 94 responden terdapat 2 responden yang mengatakan tidak setuju, 28 responden yang menyatakan kurang setuju, 58 responden menyatakan setuju, dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa selalu mempertimbangkan ada tidaknya gambar label halal pada kemasan sebelum melakukan pembelian produk kosmetik adalah setuju.
Berdasarkan table 4.10 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel X pernyataan (angket ) 3 tentang adanya label halal menjadi pertimbangan memilih produk kosmetik sebelum melakukan pembelian. Dari 94 responden terdapat
14 responden yang menyatakan tidak setuju, 37 responden yang menyatakan kurang setuju, 38 responden yang menyatakan setuju dan 5 responden yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa adanya label halal menjadi pertimbangan memilih produk kosmetik sebelum melakukan pembelian adalah setuju.
Berdasarkan table 4.10 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel X pernyataan (angket) 4 tentang label halal pada kemasan mempermudah mengetahui mutu produk kosmetik. Dari 94 responden terdapar 2 responden yang menyatakan tidak setuju, 48 responden yang menyatakan kurang setuju, 32 responden 64
yang menyatakan setuju dan 12 responden yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa label halal pada kemasan mempermudah mengetahui mutu produk kosmetik adalah kurang setuju.
Table 4.11
Jawaban Responden Tentang Variabel Keputusan Pembelian No Pernyataan Nilai Jawaban Variabel Y (Keputusan Pembelian) SS S KS TS STS 1 Angket 1 5 38 37 14 1 2 Angket 2 8 43 23 18 2 3 Angket 3 38 40 15 1 0 4 Angket 4 12 36 43 3 0
5 Angket 5 12 42 31 8 1 6 Jumlah 75 199 149 41 4 Sumber : Data Lampiran, 2019 Berdasarkan table 4.11 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel Y pernyataan (angket ) 1 tentang kualitas, mutu dan jaminan halal adalah standar yang selalu diterapkan dalam mempertimbangkan pemilihan produk kosmetik.
Dari 94 responden terdapar 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju,terdapat
14 responden yang menyatakan tidak setuju, 37 responden yang menyatakan kurang setuju, 38 responden yang menyatakan setuju dan 5 responden yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kualitas, mutu dan jaminan halal adalah standar yang selalu diterapkan dalam mempertimbangkan pemilihan produk kosmetik adalah setuju. 65
Berdasarkan table 4.11 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel Y pernyataan (angket ) 2 tentang promosi merupakan informasi yang menjadi acuan sebelum memilih produk kosmetik. Dari 94 responden terdapar 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 18 responden yang menyatakan tidak setuju, 23 responden yang menyatakan kurang setuju, 43 responden yang menyatakan setuju dan
8 responden yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa promosi merupakan informasi yang menjadi acuan sebelum memilih produk kosmetik adalah setuju.
Berdasarkan table 4.11 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel Y pernyataan (angket ) 3 tentang selalu mempertimbangkan merek produk sebelum membeli produk kosmetik.. Dari 94 responden terdapar 1 responden yang menyatakan tidak setuju, 15 responden yang menyatakan kurang setuju, 40 responden yang menyatakan setuju dan 38 responden yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa selalu mempertimbangkan merek produk sebelum membeli produk kosmetik.adalah setuju.
Berdasarkan table 4.11 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel Y pernyataan (angket ) 4 tentang kelengkapan atribut pada kemasasn produk kosmetik seperti “label halal” berpengaruh pada pengambilan keputusan pembelian produk. Dari 94 responden terdapar 3 responden yang menyatakan tidak setuju, 43 responden yang menyatakan kurang setuju, 36 responden yang menyatakan setuju dan
12 responden yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan 66
dapat dikatakan bahwa kelengkapan atribut pada kemasasn produk kosmetik seperti
“label halal” berpengaruh pada pengambilan keputusan pembelian produk..adalah kurang setuju.
Berdasarkan table 4.11 yang datanya ada pada lampiran, menunjukkan bahwa variabel Y pernyataan (angket ) 5 tentang dari semua jenis produk kosmetik akan tetap memilih produk kosmetik yang berlabel halal. Dari 94 responden terdapar 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden yang menyatakan tidak setuju, 31 responden yang menyatakan kurang setuju, 42 responden yang menyatakan setuju dan
12 responden yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa dari semua jenis produk kosmetik akan tetap memilih produk kosmetik yang berlabel halal adalah setuju.
E. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 94 orang responden, yang telah dibahas sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang berjudul Pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk kosmetik (studi kasus mahasiswi FEBI UIN STS Jambi).
1. Pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian 67
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel label halal memiliki nilai thitung sebesar 11,748 > ttabel 1,661 dengan nilai probabilitas 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima, yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel label halal terhadap keputusan pembelian .
Nilai koefisien regresi positif disini dapat diartikan bahwa semakin tinggi label halal diterapkan oleh produk kosmetik maka semakin meningkat keputusan pembelian kosmetik itu sendiri, begitu pula sebaliknya semakin rendah label halal diterapkan oleh produk kosmetik maka semakin menurun keputusan pembelian produk kosmetik.
Suatu produk yang memiliki label halal di mata konsumen dapat mempengaruhi keputusan pembelian, akan tetapi disisi lain keputusan pembelian di pengaruhi oleh faktor semisal nama, istilah, tanda, symbol, desain, warna atau kombinasi atribut- atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan di definisikan terhadap produk pesaing.
2. Besar pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian
Dari tabel 4.10 koefisien determinasi besar pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian sebesar 60%, sedangkan sisanya sebesar 40% dipengaruhi oleh faktor lain selain dari faktor label halal yang tidak di teliti dalam penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa label halal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN STS Jambi. 68
Pada tabel 4.11 pendapat mahasiswi FEBI UIN STS Jambi bahwa mayoritas dari mereka yakni sebanyak 58 responden memilih produk kosmetik yang berlabel halal.
Selalu mempertimbangkan ada tidaknya label halal pada kemasan sebelum melakukan pembelian produk kosmetik. Memilih produk kosmetik yang berlabel halal dikarenakan mahasiswi FEBI UIN STS Jambi telah merasa aman dengan adanya label yang disertakan MUI.
Pada tabel 4.12 pendapat mahasiswi FEBI UIN STS Jambi bahwa mayoritas dari mahasiswi yakni sebanyak 43 responden memilih pengaruh keputusan pembelian kosmetik berdasarkan sarana promosi (iklan) informasi yang dijadikan acuan sebelum memilih produk kosmetik.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Helsy Zella Rafita tentang Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Kosmetik (Studi pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Angkatan
2013-2016 UIN Raden Intan Lampung), yang menyatakan adanya pengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk kosmetik berlabel halal.
Dari hasil diatas tampak jelas bahwa citra label halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik pada mahasiswi FEBI UIN
STS Jambi. Hal ini berarti bahwa label halal menarik minat keputusan pembelian produk kosmetik pada mahasiswi FEBI. 71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian yang berjudul berjudul “Pengaruh label
halal terhadap keputusan pembelian produk kosmetik (studi kasus mahasiswi FEBI
UIN STS Jambi).” adalah sebagai berikut: Pengaruh Label Halal terhadap
Keputusan Pembelian Variabel Label Halal berpengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Pembelian hal ini dilihat dari signifikan label halal sebesar
0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05.
Dan dapat juga dilihat dari t hitung sebesar 11.748 yang berarti t hitung lebih besar
dari t tabel yaitu 1.661. Koefisien regresi label halal sebesar 1.059 menyatakan
bahwa setiap terjadi kenaikan nilai label halal sebesar satu satuan, maka akan
diikuti dengan kenaikan keputusan pembelian sebesar 1.059. Hal tersebut
membuktikan bahwa keberadaan label halal pada produk kosmetik memberikan
nilai positif yang memiliki peluang besar dalam mempengaruhi keputusan
membelian konsumen. Keputusan pembelian diambil dari persepsi terlebih dahulu
dimana orang akan memilih, mengatur dan mempertimbangkan produk-produk
yang akan dikonsumsi. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.600 atau
60% hal ini berarti variabel bebas, Label Halal mempunyai kontribusi sebesar
60% terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian, sedangkan sisanya
sebesar 40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
71
72
B. Saran
1. Bagi konsumen seharusnya tetap memilih produk kosmetik yang berlabel
halal, dan yang belum menggunakan kosmetik halal harus beralih menggunakan
produk kosmetik yang halal.
2. Perusahaan sebaiknya tetap mencantumkan label halal pada semua
produknya dan menambah pencantuman label halal bagi produk yang belum
mendapat label halal.
3. Perusahan harus bekerja sama dengan LPPOM MUI dan pakar-pakar
kesehatan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya kosmetik sehat dan suci.
Pendidikan tersebut sebaiknya dilakukan di wilayah dengan tingkat pengetahuan
dan kesadaran yang masih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung:Syamil Al-Qur’an, 2017
Aedy. Hasan. 2007. Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung:Alfabeta). Apriyantono. Anton.Nurbowo. 2003,Panduan Belanja dan Konsumsi Halal, (Jakarta: PT. SUN). Arikunto. Suharsimi. 1998. prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta: Rhineka Cipta).
Basu Swasta Dharmmesta dan Tani Handoko. 2013. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: BPFE Anggota IKAPI). Daryanto, dan Setyobudi Ismanto. 2014. Konsumen dan Pelayanan Prima, cetakan kesatu. (Yogyakarta: Gaya Media). Departemen Agama RI. 2003. Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal (Jakarta). Ghofur. Abdul. 2017. ,Pengantar Ekonomi Syariah: Konsep Dasar, Paradigma, Pengembangan Ekonomi Syariah, (Depok: Raja Wali Pers).
Harun Al Rasyid. 2010. Statistik Sosial (Unpad Bandung).
Hasan. Igbal. 2004. Analisis Data Penelitian dan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara).
Jaluanto dan Dyah. 2011. Analisis Kualitas Produk, biaya kualitas dan volume penjualan, Semarang: Serat Activa Jurnal Untag).
Kasmir. 2014. Kewirausahaan, (Jakarta: Raja Wali Pres).
Kurniawan. Albert. 2014. Metode Riset untuk ekonomi dan Bisnis, (Bandung : Alfabeta). Masykoer. Imam. Alie. , 2003. Bunga Rampai: Jaminan Produk Halal Di Negara Anggota Mabims, (Departemen Agama R.I). Nasution. S. 2007. Metode Reserch Penelitian Ilmiah (Jakarta: PT. Bumi Aksara). Nugroho J. Setiadi. 2003. “Perilaku Konsumen”,(Jakarta Timur:Kencana). Sunyoto. Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi dan Kasus, (Yogyakarta: CAPS). Umar. Husein. 2014. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, (Jakarta; Rajawali Pers).
Masykoer. Imam. Alie. , 2003. Bunga Rampai: Jaminan Produk Halal Di Negara Anggota Mabims, (Departemen Agama R.I). Philip. Kotler & Keller, K. L. (2012). Marketing Manajement, (Edisi Ketiga Belas). New Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc. Philip Kotler & Gary Armstrong . 2006. Prinsip- prinsip Pemasaran edisi12 jilid 1, (Erlangga, Jakarta). Kotler. Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia) M. Atho mudzhar, Choirul Yusuf, dkk. 2012. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Dalam Perspektif Hukum dan Perundang-undangan, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Kementerian Agama R.I). Nasution. S. 2007. Metode Reserch Penelitian Ilmiah (Jakarta: PT. Bumi Aksara). Nugroho J. Setiadi. 2003. “Perilaku Konsumen”,(Jakarta Timur:Kencana). Ricky W. Griffin dan Ronald J . Elbert. 2007. Bisnis. Edisi Ke-8 (Jakarta: Erlangga). Setiadi Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. (Jakarta: Kencana).
Sugiyono. 2012, Metode Penelitan Kuantitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Usman Husaini, Akbar Setiadi Pronomo. 2012. Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksana).
Zulham. 2016. Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Kencana).
B. LAIN-LAIN
Fatimah. Siti. 2014. Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, Dan Loyalitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pelembab Wardah Pada Konsumen Al Yasini Mart Wonorejo, Jurnal Sketsa Bisnis. Irwansyah. Ade. 2016. Pengaruh Label Halal Terhadap Pembelian Konsumen Muslim Pada Restoran Cepat Saji di Kota Bogor, Skripsi Program Studi Ekonomi Syariah Institut Pertanian Bogor.
Nurlaili, Evi Ekawati, Any Eliza. 2014. Program Sosialisasi Label Halal/Sertifikat Halal Pada Produk Makanan Siap Saji, (Lampung: LP2M Raden Intan Lampung).
Prasetya. Dimas. 2016. Pengaruh Persepsi Harga, Fitur Produk, Dan Word Of Mounth Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Android (Studi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta), SKRIPSI Universitas Negeri Yogyakarta.
Rambe, Y.M., dan Syad, A. 2012. Pengaruh Pencantuman Label Halal pada Kemasan Mie Instan terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim. Jurnal Ekonomi dan Keuangan.. Sandi, A.S.P., Marsudi, dan Dedy, R. 2011. Persepsi Label Halal terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Minuman Berenergi. Jurnal Manajemen Bisnis. Sukmawati. Lili. 2006. Analisis Pengaruh Label Halal terhadap Brand Switching, (Skripsi Program Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor). Wisudawati. Rusdiana. 2014. Pengaruh Citra Merek DAN Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Tas Hermes Tiruan Pada Wanita Karir, Skripsi Universitas Bengkulu.
LAMPIRAN
a. Lampiran 1 Uji Validitas 1. Label Halal
Correlations Angket_1 Angket_2 Angket_3 Angket_4 TOTAL_X
Angket_1 Pearson Correlation 1 ,356** ,630** ,721** ,855**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 94 94 94 94 94
Angket_2 Pearson Correlation ,356** 1 ,360** ,521** ,672**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 94 94 94 94 94 Angket_3 Pearson Correlation ,630** ,360** 1 ,498** ,801**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 94 94 94 94 94 Angket_4 Pearson Correlation ,721** ,521** ,498** 1 ,858**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 94 94 94 94 94 TOTAL_X Pearson Correlation ,855** ,672** ,801** ,858** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Keputusan Pembelian
Correlations Angket_1 Angket_2 Angket_3 Angket_4 Angket_5 TOTAL_Y Angket_1 Pearson Correlation 1 ,746** ,598** ,382** ,433** ,843** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 94 94 94 94 94 94 Angket_2 Pearson Correlation ,746** 1 ,665** ,216* ,376** ,817** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,036 ,000 ,000 N 94 94 94 94 94 94 Angket_3 Pearson Correlation ,598** ,665** 1 ,215* ,242* ,718** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,037 ,019 ,000 N 94 94 94 94 94 94 Angket_4 Pearson Correlation ,382** ,216* ,215* 1 ,701** ,651** Sig. (2-tailed) ,000 ,036 ,037 ,000 ,000 N 94 94 94 94 94 94 Angket_5 Pearson Correlation ,433** ,376** ,242* ,701** 1 ,730** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,019 ,000 ,000 N 94 94 94 94 94 94 TOTAL_Y Pearson Correlation ,843** ,817** ,718** ,651** ,730** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 94 94 94 94 94 94 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). B. Lampiran 2 kuisioner A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jurusan : 3. Semester : B. Pernyataan Penelitian 1. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu deskripsi masing-masing
pertanyaan sebelum memberikan jawaban.
2. Berilah tanda cheklish ( √ ) pada kolom jawaban yang menurut rekan-rekan
mahasiswi sesuai atau paling tepat.
3. Pada masing-masing pertanyaan terdapat 5 (lima) alternatif jawaban yang
mengacu pada teknik skala likert, yaitu:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1 2. Tidak Setuju (TS) Skor 2 3. Kurang Setuju (KS) Skor 3 4. Setuju (S) Skor 4 5. Sangat Setuju (SS) Skor 5 4. Data resoponden dan semua informasi yang diberikan akan diijamin
kerahasiaanya. Oleh sebab itu dimohon untuk mengisi koesioner dengan
sebenarnya dan seobjektif mungkin.
A. Label Halal (X)
NO Gambar Pernyataan Alternatif jawaban
SS S KS TS STS 1. Saya mengetahui label halal yang yang resmi di keluarkan
oleh MUI 2. Saya selalu mempertimbangkan ada tidaknya gambar tersebut pada kemasan sebelum melakukan pembelian produk kosmetik 3. Adanya “Label Halal” menjadi pertimbangan saya
memilih produk kosmetik sebelum saya melakukan pembelian 4. Karena terdapat pada kemasan, “label halal” mempermudah saya mengetahui mutu produk kosmetik
B. Keputusan Pembelian (Y)
NO Pernyataan Alternatif jawaban
SS S KS TS STS
1. Kualitas, mutu dan jaminan halal adalah standar yang selalu saya terapkan dalam mempertimbangkan pemilihan produk kosmetik 2. Sarana promosi (iklan) merupakan informasi yang saya jadikan acuan sebelum memilih produk kosmetik 3. Saya selalu mempertimbangkan merk produk kosmetik sebelum saya membelinya 4. Kelengkapan atribut pada kemasan produk kosmetik seperti “label halal”, berpengaruh pada pengambilan keputusan pembelian produk. 5. Dari semua jenis produk kosmetik, saya akan tetap memilih produk kosmetik yang berlabel halal.
C. Daftar Kosmetik Bersertifikat Halal MUI per 2018
Daftar Kosmetik Bersertifikat Halal MUI per 2018 Almaas Gizi Indonesia MSI Skin 100 Aladerm Glazelle Musk by Milano Skinnova Ashley Amaranthine Glikoderm Muslimah Sophie Skin solution Martin Arby cream Glowface Aesthetic Mustika Puteri Social Avione Clinic Mustika Ratu Soleha AIBU 7 Green Beauty Clinic Naavagreen Sophie Paris AINANA Green Beauty Narwastu Spalding Clinique AINIE Harum Sari Nataris Skincare Sumberayu Airin For Men HOLLY Natural Indonesia Taman Sari Royal Aishaderm HSC Natural Honey Heritade Aloevera Indonesia IPUNG Nisrina The Face Ashanty Immortal Nuseason The Shinta ATIRA Cosmetoceutical Noni magic Theraskin Audreys Skincare Julia Herbal Ocean fresh They Talk About Aulia Kaila OHIME TREEAJAR Aurum Kitoderm Orimarro Sabun VAL Lip Matte Beauty Story Kados Deadsea OXYDERM Vaseline Mineral Bee Botanics Lady Tulip PAC Vienna Biocell La Kesse Pabanox Vio Bask Laurent Parasol Viva Belaluna Levenir 72hr Pixy Vivelle belimbing island LH Care of Beauty Placenta Wardah Biore Lipe Ice PN XL BLP By Lizzie Lisa Charissa Polka Parra Caring LISTIANI Ponds CASA DR Hezza Luvital Prettywhite Casabella L’oreal Probeauty Chibikko Lovillea Purbasari Citra LT Pro Pucelle Cultusia Madame Izara Ranita CYSKIN Mad For Lipstick Ratih Dermaneeve Make Over RDL Devora Mandom Red-A DR Nora Skincare Marina ROSSA DR Milad Martha Tilaar Royale Dr Ummiazizah Mawar SAFI EB Naturals Marcks Venus Saidah Emina Mazaya melanox Sariayu Epiglo Melanox Shanaz Equalva Mineral Botanica Shantos Romeo ERTO’S Mirabellla Shineskin ESQA Moayu Shinzui Esther Co Modeling Mask Silky Girl Garnier Moji Simplysiti Sumber : www.halalcorner.(diakses September
D. Lampiran 6 Tabel rtabel
Tingkat Signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji dua arah 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358 92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341 93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323
94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307 95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290
96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274 97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2478 0.3258
98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242
99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226
100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 20
a. Lampiran 7 Tabel t
d.f TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397
95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 3,178 3,396
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392
100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 20
E. Lampiran 5 Dokumentasi a. Penyebaran dan pengisian Kuisioner kepada Mahasiswi FEBI
E. Lampiran 5 Dokumentasi a. Penyebaran dan pengisian Kuisioner kepada Mahasiswi FEBI
F. LAMPIRAN 3 TABULASI
Label Halal Keputusan Pembelian r item item 1 2 3 4 total 1 2 3 4 5 total 1 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 2 4 4 3 4 15 3 4 4 4 4 19 3 4 4 4 3 15 4 4 5 3 3 19 4 4 4 4 4 16 4 4 5 3 3 19 5 3 3 2 2 10 2 3 4 4 4 17 6 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 7 5 3 5 5 18 5 5 5 5 5 25 8 5 2 5 3 15 5 3 5 3 5 21 9 5 3 3 5 16 3 3 5 5 5 21 10 3 4 4 4 15 4 4 4 5 5 22 11 3 3 3 3 12 3 4 4 4 4 19 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 13 3 3 3 3 12 3 3 4 3 4 17 14 4 4 4 4 16 4 4 4 3 4 19 15 3 3 3 3 12 3 3 5 3 4 18 16 4 4 3 4 15 3 3 4 4 4 18 17 4 4 3 4 15 3 3 3 3 4 16 18 4 3 3 3 13 3 4 4 3 4 18 19 3 4 3 3 13 3 4 5 5 5 22 20 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 21 4 3 3 3 13 3 3 5 4 4 19 22 3 3 2 3 11 2 3 4 3 4 16 23 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21 24 5 4 4 5 18 4 4 4 4 4 20 25 5 4 4 5 18 4 4 4 4 4 20
26 5 4 4 5 18 4 4 4 4 4 20
27 5 4 4 5 18 4 4 4 4 4 20
28 5 4 4 5 18 4 4 4 4 4 20
29 5 4 2 5 16 2 2 2 3 4 13
30 4 4 5 4 17 5 5 5 4 4 23
31 4 4 4 4 16 4 5 5 3 3 20
32 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21
33 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
34 5 5 4 5 19 4 5 5 3 5 22
35 5 5 4 4 18 4 5 5 3 4 21
36 4 4 4 4 16 4 4 5 3 3 19
37 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
38 4 3 4 3 14 4 4 5 3 1 17
39 4 4 5 4 17 5 5 5 5 5 25
40 3 4 3 3 13 3 4 4 3 3 17
41 4 4 3 4 15 3 4 5 3 4 19
42 4 4 4 4 16 4 4 5 3 3 19
43 4 3 4 3 14 4 4 4 3 4 19
44 3 3 3 3 12 3 3 4 3 3 16
45 4 3 4 3 14 4 4 5 3 3 19
46 4 3 3 3 13 3 4 5 2 2 16
47 3 4 3 3 13 3 4 5 3 3 18
48 4 4 3 4 15 3 4 5 3 2 17
49 4 3 3 3 13 3 4 4 3 2 16
50 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
51 3 4 3 3 13 3 4 5 3 3 18
52 4 4 4 3 15 4 4 5 3 3 19
53 4 4 3 3 14 3 4 5 3 3 18
54 4 3 4 3 14 4 4 5 3 4 20
55 4 4 4 3 15 4 4 5 3 3 19
56 4 4 4 4 16 4 4 5 3 3 19
57 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21
58 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21
59 3 4 3 3 13 3 3 4 4 3 17
60 3 3 2 3 11 2 3 4 3 3 15
61 3 3 2 3 11 2 2 3 3 3 13
62 3 2 2 3 10 2 2 3 3 3 13
63 4 4 4 3 15 4 3 4 4 3 18
64 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5 23
65 4 4 4 4 16 4 4 4 5 5 22
66 3 3 2 3 11 2 2 3 3 3 13
67 4 4 3 3 14 3 3 3 4 4 17
68 3 3 3 3 12 3 2 3 3 2 13
69 5 4 4 4 17 4 2 4 4 4 18
70 4 4 4 3 15 4 3 4 4 4 19
71 3 3 2 3 11 2 2 3 2 2 11
72 4 4 3 4 15 3 2 5 4 3 17
73 3 4 2 3 12 2 1 3 4 3 13
74 4 4 3 5 16 3 2 4 4 3 16
75 5 4 3 4 16 3 3 5 4 4 19
76 4 4 3 3 14 3 2 4 4 3 16
77 3 4 2 3 12 2 2 3 3 3 13
78 4 3 3 3 13 3 2 4 4 3 16
79 3 4 2 3 12 2 2 4 4 4 16
80 3 3 3 3 12 3 3 3 2 2 13
81 4 5 4 4 17 4 4 5 5 4 22
82 3 3 2 3 11 2 1 3 3 2 11
83 4 4 3 3 14 3 2 4 3 3 15
84 3 4 3 3 13 3 3 4 4 4 18
85 2 3 2 3 10 2 2 4 3 3 14
86 3 3 2 2 10 2 2 3 3 2 12
87 3 4 3 3 13 3 3 4 3 3 16
88 4 4 4 4 16 4 4 4 5 5 22
89 4 5 4 5 18 4 5 5 5 5 24
90 3 4 3 3 13 3 2 3 4 4 16
91 4 4 3 4 15 3 2 4 4 4 17
92 4 5 3 4 16 3 3 4 4 4 18
93 3 4 3 3 13 3 3 4 4 4 18
94 4 4 4 4 16 4 4 5 5 4 22