SKRIPSI

PERILAKU MAKAN LARVA, LAMA HIDUP, DAN KELULUSAN HIDUP terpsicore L. ( : ) PADA TANAMAN INANG Piriqueta racemosa

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya

Oleh: AHMAD AZHARI 08041381621061

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020

RINGKASAN

PERILAKU MAKAN LARVA, LAMA HIDUP, DAN KELULUSAN HIDUP Acraea terpsicore L. (Lepidoptera : Nymphalidae) PADA TANAMAN INANG Piriqueta racemosa Karya tulis ilmiah berupa skripsi, Agustus 2020.

Ahmad Azhari (08041381621061) Dibimbing oleh Drs. Syafrina Lamin M.Si, dan Dra. Mustafa Kamal M.Si.

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera Selatan. xiii + 36 halaman, 9 gambar, 2 tabel, 7 lampiran.

Acraea terpsicore L. (Lepidoptera : Nymphalidae) merupakan salah satu jenis kupu-kupu yang memiliki sebaran terbanyak di Universitas Sriwijaya Indralaya, dan larvanya ditemukan dapat memakan tanaman inang Piriqueta racemosa (). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku makan larva, lama hidup, dan kelulusan hidup pada A. terpsicore pada tanaman P. racemosa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2020 di Rumah Kupu-Kupu Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya Indralaya, Sumatera Selatan. Penelitian perilaku makan larva, lama hidup, dan kelulusan hidup A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa dilakukan menggunakan metode deskriptif dan visual recording yang meliputi: deskripsi morfologi setiap stadia, lama waktu perkembangan setiap stadia, dan perilaku makan larva. Hasil penelitian perilaku makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa sangat bervariasi antar instarnya, rata-rata frekuensi makan tertinggi terjadi pada pagi, dan terendah pada malam hari. Larva instar 1 dan 2 bersifat agregat dengan pola persebaran makan dominan pada bagian tanaman tertentu yang memiliki tesktur lembut. Sedangkan larva instar 3, 4, dan 5 akan bersifat soliter dan tersebar pada bagian-bagian tanaman P. racemosa. Posisi tubuh larva ketika makan dominan menghadap arah gravitasi bumi. Lama hidup kupu-kupu A. terpsicore dari telur sampai ke imago berlangsung selama 34 – 44 hari dengan rata-rata 38,12 ± 2,34 hari, dengan angka kelulusan hidup sebesar 40%.

Kata Kunci : Acraea terpsicore, perilaku makan, kelulusan hidup, lama hidup, Piriqueta racemosa.

Kepustakaan : 40 (1992-2020) .

vi Universitas Sriwijaya

SUMMARY

FEEDING BEHAVIOR OF LARVAE, LONG LIFE, AND SURVIVAL RATE OF THE Acraea terpsicore L. (Lepidoptera: Nymphalidae) IN THE HOST PLANT OF Piriqueta racemosa. Scientific paper in the form of a thesis, August 2020.

Ahmad Azhari (08041381621061) Guided by Drs. Syafrina Lamin M.Si, and Dra. Mustafa Kamal M.Si.

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University, Indralaya, South Sumatra. xii + 36 pages, 9 pictures, 2 tables, 7 attachments.

Acraea terpsicore L. (Lepidoptera: Nymphalidae) is one of the that has the most distribution at Sriwijaya Indralaya University, and its larvae are found to be able to eat Piriqueta racemosa (Passifloraceae) host plants. The purpose of this study was to determine feeding behavior, life span and survival rate of A. terpsicore in P. racemosa plants. This research was conducted from January to February 2020 at the House of the Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya Indralaya University, South Sumatra. Research on longevity and feeding behavior stage larvae of A. terpsicore on P. racemosa host plants was carried out using descriptive methods and observations of feeding behavior using visual recording methods which included: morphological description of each stage, duration of development of each stage, and larval feeding behavior. The results feeding behavior of A. terpsicore larvae on the host P. racemosa varies greatly between instar, the highest frequency of eating occurs in the morning, and the lowest at night. Instar larvae 1 and 2 are aggregates with dominant food distribution patterns in certain plant parts that have soft texture. Whereas instar larvae 3, 4, and 5 will be solitary and spread over the parts of the P. racemosa plant. Larva body position when feeding dominant faces the direction of gravity. The results of long-life studies of A. terpsicore butterflies from eggs to imago last for 34 - 44 days with an average of 38.12 ± 2.34 days, with a survival rate of 40%.

Keywords : Acraea terpsicore, feeding behavior, survive rate, long life, Piriqueta racemosa.

Literature : 40 (1992-2020).

vii Universitas Sriwijaya

HALAMAN PERSEMBAHAN

(Allah) Pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (Q.S. Al-Baqarah : 117).

Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam Kitab yang jelas (Lauḥ maḥfūẓ).

(Q.S. An-Naml : 75).

Karya ini saya persembahkan kepada : Allah SWT dan kekasih allah Nabi Muhammad SAW. (Almh) Ibu tercinta, ibu tersayang, ibu terkasih, dan Ayah-ku. Cek ayuk, dan adik-adikku. Keluarga besar Almamater

viii Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul “Perilaku Makan Larva, Lama Hidup, dan Kelulusan Hidup Acraea terpsicore L. (Lepidoptera: Nymphalidae) pada Tanaman Inang Piriqueta racemosa”. Selama proses pengerjaan dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Syafrina Lamin M.Si selaku dosen pembimbing ke-1, Dra. Mustafa Kamal M.Si selaku dosen pembimbing ke-2 yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, dan meluangkan waktu, pikiran serta tenaga selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan-kekurangan. Tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak, maka Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Untuk itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Anis Saggaf, MSCE., selaku Rektor Universitas Sriwijaya. 2. Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. 3. Dr. Arum Setiawan, M.Si. selaku Ketua Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. 4. Dr. Elisa Nurnawati, M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. 5. Dr. Hary Widjajanti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, semangat, dan nasihat selama perkuliahan. 6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Karyawan di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. 7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i Biologi Angkatan 2016, atas kenangan, kebersamaan, semangat, dan doanya. 8. Seluruh rekan mahasiswa/i FMIPA, Biologi Angkatan 2013, 2014, 2015, 2017, 2018, dan 2019 yang telah berkontribusi. 9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, karunia-Nya, dan membalas semua amal kebaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dan penyusunan skripsi ini sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua. Palembang, Agustus 2020

Penulis

ix Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul ...... i Halaman Pengesahan ...... ii Halaman Persetujuan ...... iii Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ...... iv Halaman Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ...... v Ringkasan ...... vi Summary ...... vii Halaman Persembahan ...... viii Kata Pengantar ...... ix Daftar Isi ...... x Daftar Gambar ...... xi Daftar Tabel ...... xii Daftar Lampiran ...... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...... 1 1.2. Rumusan Masalah ...... 3 1.3. Tujuan Penelitian ...... 3 1.4. Manfaat Penelitian...... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kupu-Kupu ...... 4 2.2. Siklus Hidup Kupu-Kupu ...... 6 2.3. Tanaman Piriqueta racemosa ...... 7 2.4. Aktivitas Harian Kupu-Kupu ...... 8 2.5. Perilaku Makan Kupu-Kupu Nymphalidae ...... 9

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat ...... 12 3.2. Alat dan Bahan ...... 12 3.3. Metode Penelitian ...... 12

3.4. Tahapan Penelitian ...... 12 3.4.1. Penyediaan Sampel Tanaman Inang dan Hewan Uji...... 12 3.4.2. Pemeliharaan Hewan Uji ...... 13 3.4.3. Pengamatan Perilaku Makan Larva A. terpsicore ...... 13 3.4.4. Pengamatan Lama Hidup A. terpsicore ...... 13 3.4.5. Analisis Kelulusan Hidup Larva A. terpsicore ...... 14

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perilaku makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa .... 15

x Universitas Sriwijaya

4.1.1. Frekuensi Makan Larva ...... 15 4.1.2. Pola Persebaran Makan Larva ...... 16 4.1.3. Posisi Makan Larva ...... 18 4.2. Lama hidup A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa ...... 19 4.3. Morfologi dan stadia perkembangan A. terpsicore a ...... 21 4.3.1. Gambar Morfologi dan Stadia Perkembangan A. terpsicore ...... 21 4.3.2. Deskripsi Morfologi dan Stadia Perkembangan A. terpsicore ...... 21 4.3.3. Kelulusan Hidup A. terpsicore ...... 23

BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...... 24 5.2. Saran ...... 24

DAFTAR PUSTAKA ...... 25 LAMPIRAN ...... 29 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...... 36

Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Imago Acraea terpsicore L. (a) jantan (b) betina ...... 5 Gambar 2.2. Tanaman Piriqueta racemosa ...... 7 Gambar 4.1. Rata-rata frekuensi makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa terhadap 4 waktu berbeda...... 15 Gambar 4.2. Diagram pola persebaran makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa...... 16 Gambar 4.3. Persentase frekuensi posisi makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa...... 18 Gambar 4.4. Posisi makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa: (a) posisi makan mengarah pusat gravitasi bumi, dan (b) posisi makan berlawan arah gravitasi bumi...... 19 Gambar 4.5. (a) Imago A. terpsicore jantan dan betina, (b) telur umur 1 hari, (c) telur umur 2 hari, (d) telur umur 3 hari...... 21 Gambar 4.6. (a) larva A. terpsicore instar 1, (b) larva instar 2, dan (c) larva instar 3...... 21 Gambar 4.7. (a) larva instar 4, (b) larva instar 5, dan (c) pupa...... 21

xi Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel. 3.1. Parameter Perilaku Makan A. terpsicore...... 13 Tabel. 4.1. Data lama perkembangan (hari) masing-masing stadia A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa ...... 20

xii Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Tabel analisis data kelulusan hidup A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa...... 29 Lampiran 2. Tabel data ukuran morfologi tiap stadia A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa ...... 29 Lampiran 3. Tabel data rata-rata frekuensi makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa ...... 30 Lampiran 4. Tabel data tipe pola persebaran makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa ...... 31 Lampiran 5. Tabel data posisi makan larva A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa ...... 32 Lampiran 6. Tabel suhu dan kelembaban Rumah Kupu-Kupu ...... 33 Lampiran 7. Gambar dokumentasi penelitian ...... 35

xiii Universitas Sriwijaya

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kupu-kupu merupakan salah satu kelompok insekta (serangga) dengan corak warna yang memikat dan memiliki jumlah spesies terbanyak, serta mudah ditemui pada berbagai variasi tipe habitat. Jumlah kupu-kupu di Indonesia terdapat sekitar 2000 spesies di berbagai wilayah, di pulau Sumatera diperkirakan terdapat 890 spesies kupu-kupu (Peggie, 2014 dalam Murwitaningsih et al., 2019). Di Universitas Sriwijaya Indralaya ditemukan 40 jenis kupu-kupu yang termasuk ke dalam 5 famili, dengan famili Nymphalidae yang merupakan kelompok terbanyak. Salah satu kupu-kupu famili Nymphalidae dengan jumlah sebaran terbanyak di Universitas Sriwijaya Indralaya adalah kupu-kupu jenis Acraea violae Fabr (Lamin et al., 2015). Kupu-kupu Acraea violae Fabr yang umum disebut sebagai “tawny coster” merupakan sinonim dari Acraea terpsicore L. Menurut Saji et al. (2020), dalam penamaan taksonomi kupu-kupu Tawny coster, yang sebelumnya dikenali sebagai A. violae, dan sekarang penamaan jenis yang valid adalah Acraea terpsicore L. yang dikoleksi di Chenai Tenggara. Kupu-kupu A. terpsicore memiliki kemampuan penyebaran dengan cakupan daerah yang cukup luas, dan memiliki adaptasi yang baik, sehingga dapat berpotensi menginvasi dan menggangu ekosistem lokal. A. terpsicore merupakan golongan Nymphalidae yang memiliki perilaku oviposisi yang membentuk cluster (berkelompok), sehingga larvanya mempunyai perilaku makan yang spesifik. Menurut Braby et al. (2014), A. terpsicore di memenuhi syarat sebagai spesies invasif karena dapat menjadi ancaman penurunan jumlah terhadap tanaman inang enneaspermus yang digunakan oleh larva A. terpsicore. Larva kupu-kupu A. terpsicore termasuk dalam golongan yang bersifat oligofagus, karena dapat memakan beberapa jenis tanaman inang. Larva A. terpsicore di Universitas Sriwijaya Indralaya ditemukan memakan tanaman inang sp dan Piriqueta racemosa yang tergolong dalam famili Passifloraceae (Lamin et al., 2015). Menurut Gideon et al. (2016), tanaman-

1 Universitas Sriwijaya 2

tanaman inang larva kupu-kupu A. terpsicore yang umum dikenal antara lain Aporosa lindleyana, , Modecca palmata, Passiflora edulis, P. foetida, P. subpeltata, dan Hybanthus enneaspermus. Upaya untuk mengetahui kemampuan beradaptasi, status, dan fungsi spesies kupu-kupu dalam suatu kawasan ekologi (habitat) adalah dengan mengetahui lama hidup (siklus) dan perilaku makan larva. Hal tersebut dikarenakan siklus hidup dan perilaku makan sangat berkaitan dengan kemampuan bertahan hidup, pertumbuhan, dan perkembangbiakan. Menurut Borror et al. (1992), siklus hidup serangga terdiri dari telur, larva, pupa, dan imago. Setiap stadia memiliki makanan dan habitat yang berbeda-beda. Stadia larva adalah fase aktif makan, dan bertambahnya ukuran tubuh secara periodik serta mengalami pergantian kulit untuk menyesuaikan ukuran tubuhnya. Menurut Campbell et al. (2008), perilaku makan merupakan segala aktivitas yang dilakukan hewan terhadap lingkungannya ketika sebelum, sedang, dan setelah aktivitas makan. Perilaku tersebut untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup untuk kelangsungan hidupnya. Perilaku makan larva antar instar spesies kupu-kupu memiliki perbedaan dan dapat mempengaruhi lama waktu hidupnya, hal tersebut berkaitan dengan kemampuan makan larva, terhadap tanaman inang dan jenis tanaman yang digunakannya. Menurut Zalucki et al. (2002), perilaku makan larva (lepidoptera) dapat berubah secara nyata antar instar, hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan fisik dan ukuran tubuh larva. Menurut Winanti (2010), suatu serangga akan menyelesaikan siklus hidupnya lebih singkat apabila terdapat kesesuaian dengan inangnya seperti morfologi tanaman dan nutrisi pada tanaman tersebut. Hal tersebut dibuktikan pada kupu-kupu Doleschallia bisaltide (Nymphalidae), larva yang diberi pakan tanaman inang berbeda-beda memiliki lama waktu siklus yang berbeda. Kupu-kupu D. bisaltide dapat menyelesaikan siklus hidupnya lebih singkat pada tanaman inang Graptophyllum pictum dan akan lebih lama pada tanaman inang Asystasia gangetica. Beberapa kajian sebelumnya tentang kupu-kupu ini diantaranya, studi biologi kupu-kupu A. violae di Sumatera Barat oleh Dahelmi et al. (2014), yang mempelajari lama hidup stadia pradewasa A. violae pada tanaman inang Passiflora foetida dan parasitoid yang menyerangnya. Kajian lama hidup A. violae

Universitas Sriwijaya 3

dari stadia telur hingga imago pada tanaman P. foetida berkisar antara 23 - 28 hari dengan rata-rata 25,60±1,14 hari. Studi oleh Gideon et al. (2016), mencatat tanaman inang baru larva A. terpsicore. Dalam kajian tersebut larva A. terpsicore juga ditemukan memakan dapat tanaman inang Turnera subulata. Sedangkan kajian tentang lama hidup, kelulusan hidup, dan perilaku makan A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa belum pernah dilakukan dan terdata, karena larva A. terpsicore baru diketahui dapat memakan P. racemosa, yang jumlahnya melimpah di kawasan kampus Universitas Sriwijaya Indralaya.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan penguraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perilaku makan tiap stadia larva kupu-kupu Acraea terpsicore pada tanaman inang Piriqueta racemosa ? 2. Bagaimana lama hidup kupu-kupu dan kelulusan hidup A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa ?

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perilaku makan tiap stadia larva Acraea terpsicore pada tanaman Piriqueta racemosa. 2. Mengetahui lama hidup, dan kelulusan hidup A. terpsicore pada tanaman inang P. racemosa.

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah dan rujukan tentang perilaku makan larva, lama hidup, dan kelulusan hidup kupu-kupu Acraea terpsicore L. pada pakan inang Piriqueta racemosa, serta diharapkan berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Agra, M. F., Patricia, F. F., and Jose, M. B. F. 2007. Synopsis of The Plant Know as Medicinal and Poisonous in Notheast of Brazil. Brazilian Journal of Pharmacognosy. 17(1) : 114 – 140. Aprillia, I. 2015. Preferensi Kupu-Kupu (Rhopalocera) Terhadap Jenis Tumbuhan Inang yang Ditemukan di Kawasan Kampus Universitas Sriwijaya Inderalaya Sumatera Selatan. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Borror, D. J., C. A, Triplehorn., dan N. F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi ke - 6. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Botanypicture. 2019. Botany Picture Piriqeuta racemosa (Jacq) Sweet. http://www.botanypicture.com/index.php?Page=detail&query=2989. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2019. Braby, M. F., Brian, M. T., dan Michael, J. N. 2014. Host Plant, Biology, and Distribution of Acraea terpsicore (Linnaeus, 1758) (Lepidoptera : Nymphalidae) : a New Butterfly for Norhther Australia with Potential Invasive Status. Austral Entomology. 53 : 288 - 297. Campbell, N. A., J. B, Reece., L. A, Urry., M. L, Cain., S. A, Wasserman., P. V, Minorsky., and R. B, Jackson. 2008. Biology Eighth Edition. Pearson Education Inc : San Francisco. Campos, A. E. 2012. Feeding Behaviour of Heliconius erato phyllis (Fabricius) (Lepidoptera : Nymphalidae) Larvae on Passion Vines. Acta ethol. 15(1) : 107 – 118. Chen, L. M. J., J. T. K, Lai., A, Ibrahim., P. P, Sim., S. L, Koh., L. M, Choo., R. S. W, Yeo., J. J. R, Lee., and B. C, Ho. 2019. Piriqueta racemosa (Jacq.) Sweet (Passifloraceae), a new record of naturalisation, and a new generic record for . Hikobia. 18(1) : 7 – 10. Dahelmi, Siti, S., dan Tristia, A. 2014. Catatan Terhadap Stadia Pradewasa Kupu-Kupu Acraea violae Fabricus (Lepidoptera : Nymphalidae). Prosiding Seminar Nasional Biologi. 64 – 67. Davies, H., and C. A. Butler. 2008. Do butterflies bite?: Fascinating answers to questions about butterflies and moths. Rutgers University Press. Dendang, B. 2009. Keragaman Kupu-Kupu di Resort Selabintana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat. Jurnal Penelitian dan Konservasi Alam. 6(1) ; 23 – 36.

25 Universitas Sriwijaya 26

Dewi, B., Afreni, H., dan Jodion, S. 2016. Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Kupu-kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) di Sekitar Kampus Pinang Masak Universitas Jambi. Biospecies. 9(2) : 32 - 38. Gideon, V. A., K. C. Rufus., and P. Vivekraj. 2016. Record of New Larval Host Plant for Acraea terpsicore (Tawny coster). International Journal of Advances in Scientific Research. 2(09) : 167 – 168. Greeney, H. F., L. A. Dyer., and A. M. Smilanich. 2012. Feeding by lepidopteran larvae is dangerous: A review of caterpillars’ chemical, physiological morphological, and behavioral defenses against natural enemies. Invertebrate Survival Journal. 9(1) : 7 - 34. Handayani, V., Dahelmi., dan H. Herwina. 2019. Siklus Hidup Kupu-Kupu Doleschalia bisaltidae (Lepidoptera : Nymphalidae). Jurnal Education and Development. 7(3) : 301 – 303. Helmiyeti., Dahelmi., dan Sri, Y. D. 2010. Lama Stadi Pradewasa Beberapa Jenis Kupu-Kupu Papilioiadae Pada Tanaman Inang Jeruk Bali (Citrus maxima Merr.). Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati. 6(2) : 9 – 19. Helmiyetti., Dahelmi., dan Mira, Z. 2010. Studi Pudling Behaviour Kupu-Kupu di Taman Nasional Kerinci Seblat Desa Tambang Sawah Kecamatan Pinang Berlapis Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Konservasi Hayati. 6(1) : 59 – 64. iNaturalis. 2019. Tawny Coster Acraea terpsicore (Indonesia). http://www.inaturalist.org/observations?order_by=observed_on&place_id =6966&taxon_id=180386. Diakses pada tanggal 09 Oktober 2019. Inouye, B. D., and Derek, M. J. 2005. Larval Aggregation Affects Feeding Rate in Chlosyne poecile (Lepidoptera : Nyphalidae). Florida Entomologist. 88(3) : 247 – 252. Kunikichi, Y., and Murakami, M. 2012. Larval Morphology and Feeding Behaviour in Notodontidae (Lepidoptera) in Relation to Leaf Toughness of Host Plants. Eurasia J. For. Res. 15(1) : 45 – 52. Kusumaningrum, C. W. 2018. Siklus Hidup dan Perilaku Makan Larva Papilio demoleus (Lepidoptera : Rhopalocera) Pada Tanaman Citrus sinensi. Skripsi. FKIP Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kuussaari, M., dan M. C. Singer. 2017. Group size, and Egg and Survival in the Social Butterfly Melitaea cinxia. Ann. Zool. Fennici. 54 : 213 – 223. Lamin, S., Doni, S., dan Nirmala, S. 2015. Keanekaragaman dan Sebaran Kupu-Kupu (Lepidoptera : Rhacalopera) di Kawasan Kampus Universitas Sriwijaya Indralaya Sumatera Selatan. Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat. 586 - 594.

Universitas Sriwijaya 27

Lestari, V. C., Tatang, S. E. Melani, Hikmat, K., dan Wawan, H. 2018. Keanekaragaman Kupu-Kupu Familia Nymphalidae dan Peiridae di Kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Jurnal Agrikultura. 29(1) : 1 – 8. Lukvitasari, L. 2016. Perilaku Kawin Kupu-Kupu Papilio peranthus (Lepidoptera : Papilionidae) di Kandang Penangkaran. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Bandar Lampung. Murwitaningsih, S., Dharma, A. P., Depta, D., dan Nurlaeni, Y. 2019. Keanekaragaman Spesies Kupu-Kupu di Taman Cibodas, Cianjur, Jawa Barat sebagai Sumber Pembelajaran Biologi. (SEJ) Science Education Journal. 3(1) : 33 - 43. Pacific Island Ecosystem at Risk. 2019. Piriqueta racemosa (Jacq.) Sweet, Passifloraceae.http://www.hear.org/pier/spesies/piriqueta_racemosa. htm. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2019. Partogi, D. 2008. Kulit Kering. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU. Medan. Prahastrien, A. 2017. Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu dan Pengembangan Media Interpretasinya di Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF). Skripsi. Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan IPB. Ramadhanita, E., Naja, F., dan Rita, H. 2018. Jenis-Jenis Serangga Nokturnal di Kawasan Desa Deudap (Pulo Nasi), Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Prosiding Seminar Nasional Biotik. ISBN : 978-602-60401-9-0. Sahoo, R. K., and U, Kodandaramaiah. 2018. Local Host Plant Abundance Explains Negative Association Between Larval Performance and Female Oviposition Preference in a Butterfly. Biological Journal of the Linnean Society. 20 : 1-11. Saji, K., Y. Gurjar., P. Kale., T. P. Alaganantham., G. Jaikumar., and K. Kunte. 2020. Acraea terpsicore (Linnaeus, 1758) Tawny Coster. Butterflies of India, v. 2.75. http://www.ifoundbutterflies.org/sp/573/Acraea-terpsicore. Diakses pada tanggal 23 Maret 2020. Sari, E. F W., Herawati, S., Nismah, N., dan Martinus. 2013. Diversity of Nymphalidae In Tegal Island And Puhawang Kecil Island, Lampung Bay. Seminar Nasional Sains & Teknologi V. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Steenis, C. G. G. J. V. 2006. Flora Cetakan 11. PT Pradnya Paramita : Jakarta. Tamimi, C. 2017. Studi Siklus Hidup dan Perilaku Kupu-Kupu Papilio polytes di Penangkaran Kupu-Kupu Gita Persada Kecamatan Kemiling Kota Bandar

Universitas Sriwijaya 28

Lampung. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Wafa, I. Y., dan Herlina, P. E. S. 2017. Catatan Pertama Siklus Hidup Cyrestis themire (Lepidotera : Nymphalidae) pada Streblus ilicifolius di Hutan Kondang Merak Malang. Zoo Indonesia. 26(1) : 1 – 7. Wali, M., Noor, F. H., dan Nina, M. 2017. Biologi Moduza procris Cramer (Lepidpotera : Nymphalidae) Pada Jabon Merah (Anthochepalus macrophyllus). Jurnal Agrotek Lestari. 3(1) : 46 – 53. Winanti, N. 2010. Biologi dan Preferensi Makan Doleschallia bisaltide Cramer (Lepidoptera : Nymphalidae) pada Graptophlyllum pictum (L.) Griff. dan Asystasia gangetica (L.) Andres. Skripsi. Departemen Proteksi Tanaman. Fakultas Kehutanan IPB. Zalucki, M. P., A. R. Clarke., dan S. B. Malcolm. 2002. Ecology and Behaviour of First Instar Larval Lepidoptera. Annu. Rev. Entomol. 47 : 361 – 380. Zulnawati, A., Dahelmi., dan Resti, R. 2018. Pemilihan Pakan Larva Papilio memnon Linnaeus 1785 (Lepidotera) terhadap Tumbuhan Inang Citrus aurantifolia dan Citrus hystrix (Rutaceae). Jurnal Metamorfosa. 5(2) : 266 – 272.

Universitas Sriwijaya