VISUALISASI INFORMASI PSIM MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Safar Ibrahim

06.11.1115

Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010

VISUALIZATION INFORMATION PSIM YOGYAKARTA USING MACROMEDIA DIRECTOR VISUALISASI INFORMASI PSIM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR

Safar Ibrahim Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PSIM is a professional football club based in Jogja. So far, in conveying information to the public PSIM uses the offline system through Media Officer and print media such as a banner. Presentation by using existing media for this time is limited in the public interest to obtain information on PSIM. Print media is limited to the text and images, so look less attractive attention in exploring the existing information, then the compiler will try to apply multimedia applications as a additional information media in disseminating information which will be packaged as a CD Interactive and Kiosk Informasi that contain information about PSIM.

Applications that will be applied is the application of Interactive Multimedia which in use, the user can interact with application as a director who determines the direction of application. Besides, the application to be developed is dynamic nature which information presented can be updated via a XML file that is directly connected with that application.

Keywords : Multimedia, XML, Interactive CD, Kiosk Informasi.

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi di dunia saat ini sangat pesat, seakan batas antara ruang dan waktu tidak menjadi penghalang dalam memberikan informasi. Salah satu alternatif yang di tawarkan teknologi saat ini yaitu menggunakan sarana multimedia dalam memberikan informasi. Multimedia menawarkan nilai yang lebih seperti teks, gambar, animasi, suara, bahkan video dalam menyampaikan informasi. Bahkan pengguna bisa berinteraksi dengan aplikasi secara dua arah dengan adanya teknologi Multimedia Interaktif. Ketergantungan klub sepak bola di terhadap APBD menjadikan klub kurang aktif dalam masalah pendanaan klub. Adanya pembatasan penggunaan APBD untuk klub sepak bola menuntut klub-klub tersebut untuk menjadi mandiri sehingga tidak tergantung lagi pada APBD. PSIM termasuk beruntung karena memiliki Brajamusti, fans setia yang kini tersebar di seluruh Indonesia yang bisa menjadi sumber dana alternatif bagi PSIM, untuk itu penyebaran informasi tentang PSIM harus lebih mendekatkan PSIM dengan Brajamusti. PSIM merupakan klub sepak bola profesional yang berasal dari Kota Jogja. Saat ini dalam penyebaran informasi secara offline PSIM melalui Media Officer memberikan informasi langsung kepada para wartawan yang kemudian dipublikasikan kepada masyarakat, selain itu PSIM juga menggunakan media cetak lain seperti spanduk, kedua metode ini dirasa kurang dalam memberikan informasi tentang PSIM kepada masyarakat karena informasi yang diberikan kurang maksimal. Dengan adanya aplikasi multimedia ini diharapkan dapat memberikan informasi secara maksimal serta menambah variasi media informasi yang dimiliki PSIM. Kombinasi anatara media online dan offline akan memberikan kesan hi-tech dan tentu saja bergengsi kepada PSIM.

2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal dari data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

2.2. Definisi Multimedia Multimedia merupakan kombinasi teks, grafik, animasi, suara dan video yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif, secara umum multimedia merupakan kombinasi tiga elemen utama yaitu teks, grafik, dan suara.

2.3. Perangkat Lunak yang digunakan 2.3.1. Adobe Illustrator CS3 Adobe Illustrator merupakan salah satu software desain grafis berbasi vector yang cukup popular di pasaran. Dibanding software desain grafis lainnya Illustrator memiliki keunggulan dan fasilitas yang lebih baik sehingga banyak diminati berbagai kalangan.

2.3.2. Macromedia Director MX 2004 Macromedia Director merupakan software buatan Macromedia yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan multimedia mulai dari Presentasi, CD Interaktif, Game dan keperluan multimedia lainnya. Macromedia Director memiliki bahasa pemrograman Lingo yang dapat mengkoneksikan dengan Xtra (aplikasi tambahan Director) sehingga membuat aplikasi multimedia lebih menarik dan dinamis.

3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1. Tinjauan Umum PSIM lahir tanggal 5 September 1929 dengan nama Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM yang kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diganti menjadi Perserikatan Sepak Raga Indonesia Mataram sebagai tuntutan kebangsaan mencapai kemerdekaan. PSIM juga turut membidani kelahiran PSSI, pada tahun 1932 PSIM menjadi juara dalam kompetisi PSSI setelah di final mengalahkan VIJ .

3.2. Studi Kelayakan Studi kelayakan dilakukan untuk menentukan apakah pengembangan proyek layak diteruskan atau dihentikan. Studi kelayakan dilakukan terhadap beberapa aspek yaitu kelayakan teknis, hukum, dan ekonomi.

3.3. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem merupakan salah satu tugas dari Spesialis Informasi untuk menemukan komponen-komponen yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem aplikasi multimedia yang akan dibangun seperti perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan.

3.4. Merancang Konsep Konsep dari aplikasi multimedia yang akan diterapkan adalah aplikasi berbasis multimedia interaktif. Interaktif berarti pemakai nantinya dapat berinteraksi langsung dengan aplikasi, aplikasi multimedia dikonsep sesuai dengan informasi yang ingin diberikan sedangkan desain disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemakai, relevansi antara data dan visualisasi yang ada.

3.5. Merancang Isi Setelah perancangan konsep selesai maka akan dilanjutkan dengan merancang isi multimedia atau perancangan sistem. Perancangan isi berisi rancangan hierarki menu dan State Transition Diagram aplikasi. Rancangan hierarki aplikasi dibuat agar ketika ada revisi pada aplikasi akan dengan mudah melakukan revisi, sedangkan STD dibuat untuk memberikan gambaran proses alir aplikasi yang akan dibuat.

3.6. Perancangan Naskah Perancangan naskah dalam aplikasi ini disesuaikan dengan menu-menu yang ada pada aplikasi dan diberikan secara ringkas, padat, dan jelas sehingga menghasilkan informasi yang maksimal kepada pemakai.

3.7. Perancangan Layar Perancangan layar aplikasi dilakukan untuk memberikan gambaran kasar mengenai layout aplikasi nantinya sebelum aplikasi benar-benar dibangun.

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1. Produksi Sistem Proses produksi menggunakan software Adobe Illustrator untuk mengolah grafik dan Macromedia Director MX 2004 sebagai software utama. Illustrator dipakai untuk membuat semua grafis yang dibutuhkan aplikasi, Director dipakai untuk membuat aplikasi multimedia interaktif dengan menggunakan berbagai desain yang sudah dibuat menggunakan Illustrator.

4.2. Implementasi 4.2.1. Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware menjelaskan piranti keras yang dipakai dalam pembuatan aplikasi ini. Aplikasi ini dibuat menggunakan ACER ASPIRE 4736Z.

4.2.2. Spesifikasi Software Spesifikasi software menjelaskan piranti lunak yang dipakai dalam pembuatan aplikasi ini. Aplikasi ini dibuat menggunakan Macromedia Director MX 2004 dan Adobe Illustrator CS3 dengan sistem operasi Microsoft Windows XP Sp.2. 4.2.3. Pengetesan Aplikasi Pengetesan terhadap aplikasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat layak untuk diterapkan dan tidak terjadi kesalahan sehingga aplikasi ini dapat dijalankan dengan baik. Tes kelayakan aplikasi dilakukan dengan mencoba menjalankan aplikasi pada computer dengan berbagai spesifikasi, selain itu melalui pembagian kuisioner kepada responden dari berbagai kalangan sehingga mendapatkan masukan tentang aplikasi yang telah dibuat.

4.2.4. Petunjuk Instalasi Aplikasi Aplikasi ini dipubikasikan menggunakan CD dan Kiosk Informasi, untuk menjalankan aplikasi dalam bentuk CD masukkan CD Aplikasi kemudian melalui autorun yang dibuat aplikasi akan dijalankan secara otomatis namun bila aplikasi tidak jalan bisa dilakukan secara manual.

4.2.5. Prosedur Pemakaian Prosedur pemakaian aplikasi menjelaskan bagaimana user menggunakan aplikasi ini.

5. Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab-bab sebelumnya dan hasil pembuatan aplikasi multimedia untuk PSIM maka dapat disimpulkan beberapa hal-hal sebagai berikut: 1. Aplikasi Multimedia merupakan media yang tepat dalam menyampaikan informasi tentang PSIM ke masyarakat, karena dalam penyampaian informasi yang dikemas lebih menarik dan mudah dipahami. 2. Penggunaan XMLParser dalam aplikasi menjadikan aplikasi lebih dinamis, dimana data dalam aplikasi dapat diubah dan ditambah sesuai kebutuhan. 3. Aplikasi Multimedia ini layak untuk dikembangkan, karena dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan berupa keuntungan sebesar 25% dari biaya investasinya setelah sistem digunakan selama 1 tahun 3 bulan. 4. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah diolah, tingkat penilaian baik menunjukkan nilai 5.30 dimana nilai ini merupakan nilai penilaian tertinggi, maka aplikasi ini secara keseluruahan adalah baik sehingga layak untuk dikembangkan.

5.2. Saran Berdasarkah hasil evaluasi aplikasi tersebut masih terdapat banyak kekurangan, seperti masih minimnya desain, animasi maupun dari segi konten yang terdapat dalam aplikasi tersebut. Di harapkan pada peneliti selanjutnya dapat menutupi kekurangan dari aplikasi tersebut.

Daftar Pustaka

Suyanto, M. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Penerbit ANDI Yogyakarta. 2004 ______. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Penerbit ANDI Yogyakarta. 2005.

Mengetahui besar bunga diskonto, www.bi.co.id, diakses pada tanggal 5 Mei 2010.

Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Penerbit ANDI Yogyakarta. 2001

Vaughan, Tay. Multimedia making it Work. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006