Read Ebook {PDF EPUB} Jendela Vol. 1 by Riyoko Ikeda. Life & Career [ edit | edit source ] Ikeda was a philosophy major and a member of the Democratic Youth League of Japan. [2] She has written and illustrated many shōjo manga, many of which are based on historical events, such as the French Revolution or the . Her use of foreign settings and androgynous themes made and Orpheus no Mado enormous successes. [3] Her most famous manga is The Rose of Versailles also known as Lady Oscar in Europe. This manga, loosely based on the French Revolution, has been made into several Takarazuka musicals and into an anime series and a live-action film. After Rose of Versailles concluded, Ikeda wrote articles for Asahi Shimbun. In the 2000s Ikeda studied at a music school and became a singer. Her voice is in the soprano range. [4] She made a comeback to the comic industry as a scenarist in 1999. Her recent manga includes Der Ring des Nibelungen . It is a manga version of the opera written by Richard Wagner. In 2008, she received France's Ordre national de la Légion d'honneur for her contribution to Japan's cultural awareness of France, [5] and she has been a guest of the 2011 Angoulême International Comics Festival. [4] Lazy and Beautiful. what i like, what to do, what's happenin… Ladies.. Prince Charming dari Komik is REAL!! Pas Liburan Ke Tokyo kemaren, saya exited banget nontonin Japanese Shows dari Tv Kamar hotel, secara sepertinya tv shows di Jepang itu seru, ceria, colorful dan agak absurd (contohnya benteng takeshi, masquerade dan Iron Chef! ), dan akhirnya suatu hari saya menonton sebuah acara talkshow di malam hari dan ada yang mengusik mata saya, soalnya bintang tamu saat itu… uhm… bagaimana ya.. Wajahnya sangat sangat menarik… dan…. Komik banget! astaga, saya langsung bangun dari futon dan merhatiin layar Tv dengan jarak 10 cm, tiba – tiba ada rasa exitement yang tinggi mengalir, dan saya langsung tergerak untuk mengabadikanya dengan instagram! hehe.. Komik yang maksud disini bukan cowok – cowok komik modern, i’m talking bout era komik – komik tahun 70an yang Riyoko Ikeda style banget, cowok dengan rambut ikal panjang, mata sayu, hidung super mancung, tubuh kurus, leher jenjang dan kemayu. singkatnya cantik! ohmygod! my kind of man! imajinasi cowok cantik yang saya kagumi sejak masih kecil!! imajinasi pangeran super tampan yang keluar dar kebun mawar! akhirnya ada juga orang yang berpenampilan seperti itu di dunia nyata.. haha.. Ternyata namanya Louis Kurihara! model Jepang yang sepertinya lagi populer, saya sempat lihat beberapa poster iklanya di subway – subway kota Tokyo. Karena model androginy itu sedang trend di dunia, maka setelah Andeij Pejic dari Aussie dan Darrel Ferhostan dari Indonesia, Jepang juga punya Louis Kurihara! Bedanya si Louis ini menurut saya benar – benar komik deh,, soalnya dia itu quirky banget.. dari style dan tampangnya.. its so Japanese taste.. Bagaimana ya.. rasanya ingin punya dia sebagai peliharaan, hehe,, atau atau yang lebih rasional jadi pelayan pribadi beliau di istana mawar.. :p dimana saya bisa melihatya gigit mawar d mulut setiap saat, atau menggantung lukisannya di bingkai emas, hehe.. mulai deh imajinasi liar menari – nari, maklum kegirangan! Pangeran yang begini nih. Rambut ikal yay! Jendela Orpheus. Asyik! hari jumat paket pesanan saya datang! 1 set komik Jendela Orpheus 1-18! jadi terharu akhirnya setelah Rose Of Versailles, i have another Riyoko Ikeda’s masterpiece! beliau merupakan Top 5 mangaka favorit saya! (Riyoko Ikeda, Kyoko Ariyoshi, Saito Chiho, George Asakura, Yumiko Oshima) jendela Orpheus, 1-18 yay! Such a beutiful art! i really enjoy the drawing so much! all the pretty dresses, all the beautiful royal ladies and gentelman, gosh! makes me want to live in 19 -20 era! saya merupakan penggemar berat grand/royal ladies sejak baca komik – komik Jepang tahun 70-80an yang dipioneri Rose Of Versailles. Dan impian terpendam saya itu ya (hampir sama kaya cewe2 lain di dunia) jadi putri bangsawan yang selalu pakai gaun – gaun yang super indah dan elegan, makan kue – kue yang cantik dan enak, nonton konser musik klasik, ikut pesta topeng, dan bertemu bangsawan yang tampan! layaknya si Marie Antoinette! keren banget gambarnya.. Dan lagi – lagi komik memberi saya pengetahuan dan ilmu lebih dari buku sejarah yang terkadang membosankan! Komik ini bersetting di Jerman dan Rusia sebelum dan ketika perang dunia pertama, dengan karakter utama Julius, cewek keturunan keluarga Alensmeier yang terpaksa harus jadi cowok untuk bisa dapat warisan ayahnya (kakak – kakaknya semua cewek). Inti cerita ada pada legenda sebuah Jendela yang dinamakan Jendela Orpheus, (yang diambil dari kisah legenda percintaan antara orpheus dan Euridyce), dimana kalau sepasang laki – laki dan perempuan saling lihat – lihatan melalui jendela itu, mereka akan menjalani sebuah takdir percintaan yang akan berakhir tragis. dan itu jadi kenyataan deh pada akhirnya memang sih kayaknya antiklimaks banget pas liat Julius tenggelam disungai karena dibunuh….. Jacob. astaga, padahal kita sudah melupakan orang itu sejak jilid 8!! padahal harusnya di jilid terakhir itu Julius menerima cinta Issac, menikah, menjadi pasangan musisi bahagia, Issac mendapatkan kejayaannya kembali dan mereka membesarkan Hubert bersama!! ahhhhhh.. ;'( maaf terbawa emosi! — yah tapi kalau terlalu happy ending juga sebenernya kurang seru sih, ga ada perasaan menggigitnya!! i know Mrs. Ikeda.. I know!! (ngambek)—- padahal imajinasi yang lebih ekstrim lagi si Julius diajak kawin lari ama jendral Yuspov yang tiba – tiba gak jadi mati haha.. *O* that would be moree heart pumping alias saya yang bakal kesenengan sendiri.. (maaf tiba – tiba jadi sinetron banget)!!— Yuspov, Klaus, Issac, pilih yang mana ya? Kalau melihat Julius kita pasti bakal langsung inget sama Oscar di Rose Of Versailles, karena mereka sama – sama memiliki rambut emas yang indah dan ceritanya kalau lihat wajahnya orang – orang bakal langsung teringat akan Aphrodite (dewi kecantikan Yunani) jadi kebayang kan cantiknya kayak gimana, bicara soal Julius, saya jadi ngebayangin, bakal kayak gimana ya kalau dia benar – benar ada, soalnya saya penyuka “cowok cantik”, dan segala sesuatu yang androgini, Julius ini pasti keren banget, dan lagi semua tokoh – tokoh Riyoko Ikeda ini cantik – cantik semua, saya selalu membayangkan bagaimana ya kalau tokoh – tokoh ini jadi nyata? ohmygosh.. *tiba tiba jadi deg-degan ngebayangin Issac beneran ada dan lagi main piano* Hm.. okay, kalau mau mainin imajnasi (lagi),, saya punya 2 kandidat yang kalau lihat wajahnya saya bisa langsung inget gambar2 Riyoko Ikeda, (emang hobi saya menghayalin siapa yang cocok jadi pemeran utama komik), pertama si Florence and the machine yang punya muka klasik banget, pucat ala wanita wanita abad pertengahan, kalau biasanya wanita abad petengahan itu kan curvy2, tapi karena gambar – gambar Riyoko cenderung kurus dan tipis2, kebetulan si florence ini juga kurus, jadi imagenya pas banget!! Florence & The machine. Nomor dua adalah si supermodel Daria Werbowy yang bukan hanya super cantik tapi juga punya image androgini, cocok nih buat jadi Julius yang udah gede *_* haha.. Daria werbowy as Julius? Tapi betapa kagetnya saya pas tahu kalau dulu sekitar tahun 70an ada aktor remaja yang sempet ngetop banget dan jadi inspirasi di kalangan komikus Jepang, salah satunya adalah yang bikin manga berjudul “Kaze To Ki No Uta” / The poem Song of Wind And Trees , komik shojo pertama yang beraliran (percintaan antar sesama anak laki – laki). Dia adalah Bjorn Andersen yang main sebagai Tadzio di film Death in Venice , kemunculannya di situ benar – benar fenomenal karena dia jadi anak cowok yang cantik banget! ceritanya dia membuat seorang pria paruh baya jatuh cinta sama dia dan gak bisa berhenti mengaguminya. Film Bjorn cuma satu, tapi kemunculannya di film itu tetap melegenda sampai sekarang. Konon dia juga yang jadi model untuk tokoh Julius, hm.. kalau lihat dari fotonya, gak heran, mirip banget sama Julius! saya sampai terkesima, cantik banget si Bjorn! Saya bisa tenang sekarang kalau Julius aslinya kayak gini, saya bisa ngerelain Isaac, Klaus dan Yuspov deh! Dan kabar baik buat pencinta Julius yang penasaran gimana kalau dia jadi nyata! hehe.. Bjorn andersen, Inspiraion for Julius? komik Kaze To Ki No Uta. Gilbert dalam komik Kaze To Ki No Uta, terisnpirasi dari Bjorn Andersen. Oke balik lagi ke jendela Orpheus, Komik ini bisa dibilang karya roman yang luar biasa (memang Riyoko Ikeda sempat dapat beberapa penghargaan atas komik ini, walaupun gak sebooming Rose Of Versailles dan Lady Oscar). Komik ini begitu kompleks dan berliku hingga kita juga terbawa emosi yang diciptakan Riyoko, Serasa bisa mendengar denting piano Issac Weishut, serasa jadi putri seanggun Annelote, serasa tinggal di puri, serasa bisa bahasa Jerman dan Perancis, serasa pengen gigit mawar di mulut, hehe,, jadi krisis identitas nih, serasa ikutan jadi bangsawan pada era itu! ahh,, wheres my tea?? sepertinya saya idup di era yang salah nih, jadi males banget nonton tv dan melihat dunia modern yang udah gak indah lagi ini! saya ingin hidup di era dimana musik masih begitu murni, wanita masih begitu anggun dengan gaun dan payung berenda, dan cinta masih begitu agung, bagai Orpheus dan Euridyce! famous rose bite! from Russia With L.o.v.e. saya jadi sangat tertarik untuk mempelajari karya karya Pushkin, ^^ memang inilah the power of komik! siapa bilang Komik itu tidak mendidik? (kata orangtua saya setiap aya beli komik baru) tapi selama ini saya mendapat pengetahuan dan karakter pribadi saya dari KOMIK!:) Saya sempat mikir, klau saya masih tinggal di Bandung, saya ingin kuliah sastra, saya sempat menyesal dulu saya sempat ngeremehin kuliah sastra dan memilih untuk kuliah desain interior yang akhirnya malah mendamparkan saya ke pulau ini. Okay back to the point, sastra Rusia, jadi pengen kuliah sastra Rusia! Fyi, dulu saya denger Kang Ibing ngambil kuliah sastra Rusia di Unpad dengan murid cuma dia seorang! XD Haha,, hebat, sekarang saya pengen banget ikut jejak si Kang Ibing! Oh ya, di Rusia kan Pushkin udah terkenal banget, sampe dijuluki the father of Russian People, jadi patung beliau ada di mana – mana, okay, kalau saya ke Russia nanti, ini bakal jadi tempat yang paling pertama saya kunjungi, selain museum pushkin, Bolshoi Ballet theathre and the famous Kremlin! ini merupakan one of the statue of Pushkin with Natalya indah! Karya Karya Pushkin juga sudah banyak yang didokumetasikan di film, drama musikal dan juga ballet. Karya – karya Pushkin yang terkenal itu Eugene Onegin, Ruslan & Lyudmilla, dan uhm.. apa lagi ya? banyak sih yang ikut diceritakan di dalam komik Bronze angel, tapi saya lupa XD lagipula mungkin belum begitu terkenal bagi orang Asia, I should read more!. Kemarin sempat download (karena di Indo gak ada yang jual) film Eugene Onegin (film Hollywod sih, yang main Liv tyler sama Ralph Fiennes), Sama film biografinya Pushkin yang judulnya Pushkin (film Rusia tanpa subtitle!!) tapi worth to see!! sebenernya ada juga sih film film musikal rusia yang diadaptasi dari karya Pushkin yang sepertinya indah, tapi susah didapat! mesti beli di amazon! Anna Karenina merupakan karya terkenal Leo Tsolsoy, yang konon kisahnya terisnpirasi dari kehidupan Natalya Nikolaevna istri Pushkin, baru dibuat film versi 2012, yang main Kiera Knightley, dan may fave cute english actor Aaron Johnson! ohmygod! (jadi kebayang kalo dia jadi D’anthes!! cocok!!) dan ohmygod, jangan lupa ada english actor lainnya yang gak kalah cute.. JUDE LAW! (ohmygod kebayang kao dia jadi Pushkin.. haha,, tapi gak, disini dia jadi Tsar) Ceritanya sebenernya bukan tentang tragedi cinta segitiga pushkin , natalya dan D’anthes, tapi terinspirasi dari itu (cuma saya aja yang ngebayangin mereka bertiga jadi cast di komik Bronze Angel :p). Oh ya, buku Anna Karenina ini udah lama bertebaran di Gramed , sialnya pas saya cari lagi kok gak nemu ya. ahhh.. nyesel deh kenapa waktu itu gak langsung beli aja! its very worth to buy and read. film anna Karenina 2012. Kalau puisi, banyak banget,, katanya sih kalau udah terjemahan bakal beda dari bahasa Rusia aslinya, tapi menarik juga untuk dibaca dan dipelajari, saya suka puisi beliau yang tersispirasi dari istrinya Natalya, “I loved you”, mungkin ini puisi Pushkin yang lumayan populer dan digemari, berikut petikan puisinya dalam bahasa Inggris: Ahhh… jadi penggemar Pushkin nih. Oh ya, btw, inget gak kucing Saito Chiho, Chuchu Taro si kucing Siberia yang suka ada di halaman akhir komik Bronze Angel? saya kemarin gak sengaja nemu blognya Saito Chiho yang asli, dan tadaaa… banyak banget gambar Chucu Taro disana,, imut ya? what do u think? ^^ Bronze Angel by Saito Chiho. So in love with this Manga! akhirnya setelah sekian lama gak baca karya Saito Chiho! bersyukur deh ketemu ini pas lagi jalan – jalan di Gramed. Pas liat gambar sampulnya aja udah kebayang bakal seru ceritanya ; Saito Chiho – Empire Romace – Handsome Prince’s and Princeses!!^^ a great mix! Saya Kira Pushkin d an Natalya itu tokoh fiksi karangan Chiho, tapi begitu iseng googling, ternyata he’s a real famous poet writer and author di Russia! (kalo kata wikipedia He’s the greatest Russian poetand the founder of modern litterature. ) bahkan konon Leo tsolsoy aja merupakan murid beliau! dan katanya semua orang Rusia pasti ngefans sama Pushkin! wah.. kemana aja saya. Pushkin ini memang sangat sayang banget sama istrinya yang cantik Natalya, tapi natalya yang masih labil jatuh cinta sama baron George D’anthes, Imigran ganteng dari Perancis yang karismatik dan punya background yang kelam, inilah awal bencana, Pushkin akhirnya mati seperti cerita karangannya sendiri Eugene Onegin, yang mana ceritanya tentang 2 orang pria yang berduel demi memperebutkan cinta seorang wanita,, such a tragic story!! but yet beautiful!! (maksudnya secara harafiah, masih adakah laki – laki di dunia jaman sekarang yang bersedia mati demi mempertahankan cintanya? its kinda Romeo and Juliet thing.. :p which me and all girls love!) The real Natalya mirip banget sama di Komik loh! sosoknya cantik dan lembut, sedangkan Pushkin, awalnya saya kira bakal seperti orang Afro Americans, ternyata, he’s so white! :p and D’Anthes, sepertinya dia memang typical blonde blue eyed handsome French man,, Real Natalya Pushkina. This manga bener-bener ngebuka mata saya tentang Russia! okay, saya juga penggemar dinasti Romanov / Tsar Nicholas (karna nonton film kartun Anastasia tahun 1998) tapi habis baca komik ini, saya benar – benar pengen tahu lebih banyak tentang masa keemasan kerajaan Rusia, because they have a great style of fashion for royal ladies (i love the spaniel hair looks hehe,, and the Russian royal ladies are so beautiful!) dan biasanya arsitektur dan interior kerajaan Rusia itu lebih colorful! The Lobster Dance. The Sparkling World of Shojo Manga, Part 3: Riyoko Ikeda and The Rose of Versailles Manga. Part 1 Part 2. Although she was born in 1947, Riyoko Ikeda is included in the along with and Keiko Takemiya, whom we will discuss later. Best known as a manga artist, Ikeda also worked as a scenarist; in 2001, she enrolled in and later graduated from music school, where she studied opera. Cover of an edition of Berusaiyu no Bara, Vol. 2, featuring Oscar and Marie Antoinette in portrait on a blue background. Ikeda’s works include Berusaiyu no Bara (The Rose of Versailles, or BeruBara ), Oniisama e (To My Elder Brother), and Orufeusu no Mado ( The Window of Orpheus) . Many of her manga are historical fiction that examine topics in gender and sexuality; some feature queer or gender- nonconforming characters. While she does focus somewhat on coming-of-age romances, which are topics typically featured in shojo manga, Ikeda wrote about adult relationships, particularly in The Rose of Versailles , as well as gender identity, political upheaval, and class issues. The Rose of Versailles is arguably one of the most famous and most influential manga ever. Originally conceived as a historical manga about the life of Marie Antoinette with some original characters, the fans went unexpectedly wild for one particular original character, Oscar François de Jarjayes, the fictional sixth daughter of a real historical figure, François Augustin Regnier de Jarjayes. In the opening chapter of the manga, the general, who wants a son to carry on his title and inherit his estate, pulls the swiftest double speech act in history–his child cries loudly, is handed to him and declared to be a girl by the midwife, and he responds, much to her nanny’s protest, “no, this is my son, Oscar.” Oscar may be one of the only characters to have ever been assigned both female and male at birth, or, to put it more aptly, assigned different gender roles based on the physical appearance of external genitalia and based on a social role to be filled simultaneously. “It’s a girl!” says Nanny. “Her name is Oscar… my son!” says Oscar’s father. vol. 1, p. 9. Oscar is raised “as a boy” and she (and I’ll be using she/her pronouns because that’s what Oscar and Ikeda use) identifies as a masculine-of- center woman. As a young adult, she becomes Marie Antoinette’s bodyguard and has thrilling adventures with her best friend and servant Andre Grandier in the years leading up to the French Revolution. The Rose of Versailles, Vol 4, 176. Image of Andre touching Oscar’s face before they kiss (with an image of them playing together as kids on the right) with bubbles and flowers as the backdrop. The Rose of Versailles is particularly interesting because the manga launched its own subgenre of shojo manga and anime, in a large part through the character of Oscar. There are shojo manga that celebrate romance, especially teen romance, but the influence of The Rose of Versailles, which we’ll address in more detail later, centers around Oscar’s character, and, more specifically, her role as a masculine-of-center character at the height of second-wave feminism and women’s lib. The Rose of Versailles is, in essence, a story about a gender-nonconforming woman at a time when the social order of Europe was rapidly changing. Oscar, though, by virtue of her social station, ends up working in a field where there are literally no other women who do what she does. Although characters who don’t know her often assume she’s a man, her identity as a masculine-of-center woman is not a secret and she is generally accepted as she is without question by her friends and colleagues. She is respected and admired for her strong sense of social justice, and she has the friendship of many and the romantic attention of people of a variety of genders. She’s blunt, dashing, handsome, courageous, capable, and kind. She has a strong sense of compassionate morality and a refreshing perspicacity about gender and politics. These qualities have made Oscar as popular a character with the readers as she is with the other characters in the manga. Image: Oscar dances with the ladies at a ball. Vol. 3, p. 292. It’s refreshing to see someone as self-assured as Oscar question her gender and her role in society–an important reminder that your gender is more complex and personal than what your doctor or parent/s picked for you when you were born. Oscar may be the most influential character, but the analysis of gender and sexuality wouldn’t be possible without the supporting cast–Rosalie, who is a bisexual femme who learns to stick up for herself; Andre, who has to reject toxic masculinity in order to receive love; Alain, who also struggles with toxic masculinity and misogyny, both as a perpetrator and a victim; and Marie Antoinette, who longs for self-determination. Ikeda’s allowing Oscar to be her gender-nonconforming self and to be the hero changed the world of shojo manga, but we want to emphasize that Oscar is not the hero because she performs masculinities. Femininities are also valued; egalitarian relationships are held up as the ideal. Because of the historical setting and the relative age of the manga, it’s easy to see the world of pre-revolutionary France–or even the 1970s–as a long-gone oppressive past. However, the manga’s themes of self determination, gender non-conformity, fighting against an oppressive legal and social system, ending toxic masculinities, and, most importantly, making the world more equitable, are are all still critical fourth-wave feminist issues. While the art style, with bursting flowers, big eyes, fabulous hair and clothing, and dramatic court intrigue certainly influenced other works that we’ll discuss later, the most enduring element of The Rose of Versailles is Oscar herself, who has influenced quite a range of characters and works over the course of 40 years. But before we get to her influence in the second section on The Rose of Versailles, which will cover the anime, Takarazuka musical, and more, let’s move on to another Year 24 artist, Moto Hagio. Lazy and Beautiful. what i like, what to do, what's happenin… Jendela Orpheus. Asyik! hari jumat paket pesanan saya datang! 1 set komik Jendela Orpheus 1-18! jadi terharu akhirnya setelah Rose Of Versailles, i have another Riyoko Ikeda’s masterpiece! beliau merupakan Top 5 mangaka favorit saya! (Riyoko Ikeda, Kyoko Ariyoshi, Saito Chiho, George Asakura, Yumiko Oshima) jendela Orpheus, 1-18 yay! Such a beutiful art! i really enjoy the drawing so much! all the pretty dresses, all the beautiful royal ladies and gentelman, gosh! makes me want to live in 19 -20 era! saya merupakan penggemar berat grand/royal ladies sejak baca komik – komik Jepang tahun 70-80an yang dipioneri Rose Of Versailles. Dan impian terpendam saya itu ya (hampir sama kaya cewe2 lain di dunia) jadi putri bangsawan yang selalu pakai gaun – gaun yang super indah dan elegan, makan kue – kue yang cantik dan enak, nonton konser musik klasik, ikut pesta topeng, dan bertemu bangsawan yang tampan! layaknya si Marie Antoinette! keren banget gambarnya.. Dan lagi – lagi komik memberi saya pengetahuan dan ilmu lebih dari buku sejarah yang terkadang membosankan! Komik ini bersetting di Jerman dan Rusia sebelum dan ketika perang dunia pertama, dengan karakter utama Julius, cewek keturunan keluarga Alensmeier yang terpaksa harus jadi cowok untuk bisa dapat warisan ayahnya (kakak – kakaknya semua cewek). Inti cerita ada pada legenda sebuah Jendela yang dinamakan Jendela Orpheus, (yang diambil dari kisah legenda percintaan antara orpheus dan Euridyce), dimana kalau sepasang laki – laki dan perempuan saling lihat – lihatan melalui jendela itu, mereka akan menjalani sebuah takdir percintaan yang akan berakhir tragis. dan itu jadi kenyataan deh pada akhirnya memang sih kayaknya antiklimaks banget pas liat Julius tenggelam disungai karena dibunuh….. Jacob. astaga, padahal kita sudah melupakan orang itu sejak jilid 8!! padahal harusnya di jilid terakhir itu Julius menerima cinta Issac, menikah, menjadi pasangan musisi bahagia, Issac mendapatkan kejayaannya kembali dan mereka membesarkan Hubert bersama!! ahhhhhh.. ;'( maaf terbawa emosi! — yah tapi kalau terlalu happy ending juga sebenernya kurang seru sih, ga ada perasaan menggigitnya!! i know Mrs. Ikeda.. I know!! (ngambek)—- padahal imajinasi yang lebih ekstrim lagi si Julius diajak kawin lari ama jendral Yuspov yang tiba – tiba gak jadi mati haha.. *O* that would be moree heart pumping alias saya yang bakal kesenengan sendiri.. (maaf tiba – tiba jadi sinetron banget)!!— Yuspov, Klaus, Issac, pilih yang mana ya? Kalau melihat Julius kita pasti bakal langsung inget sama Oscar di Rose Of Versailles, karena mereka sama – sama memiliki rambut emas yang indah dan ceritanya kalau lihat wajahnya orang – orang bakal langsung teringat akan Aphrodite (dewi kecantikan Yunani) jadi kebayang kan cantiknya kayak gimana, bicara soal Julius, saya jadi ngebayangin, bakal kayak gimana ya kalau dia benar – benar ada, soalnya saya penyuka “cowok cantik”, dan segala sesuatu yang androgini, Julius ini pasti keren banget, dan lagi semua tokoh – tokoh Riyoko Ikeda ini cantik – cantik semua, saya selalu membayangkan bagaimana ya kalau tokoh – tokoh ini jadi nyata? ohmygosh.. *tiba tiba jadi deg-degan ngebayangin Issac beneran ada dan lagi main piano* Hm.. okay, kalau mau mainin imajnasi (lagi),, saya punya 2 kandidat yang kalau lihat wajahnya saya bisa langsung inget gambar2 Riyoko Ikeda, (emang hobi saya menghayalin siapa yang cocok jadi pemeran utama komik), pertama si Florence and the machine yang punya muka klasik banget, pucat ala wanita wanita abad pertengahan, kalau biasanya wanita abad petengahan itu kan curvy2, tapi karena gambar – gambar Riyoko cenderung kurus dan tipis2, kebetulan si florence ini juga kurus, jadi imagenya pas banget!! Florence & The machine. Nomor dua adalah si supermodel Daria Werbowy yang bukan hanya super cantik tapi juga punya image androgini, cocok nih buat jadi Julius yang udah gede *_* haha.. Daria werbowy as Julius? Tapi betapa kagetnya saya pas tahu kalau dulu sekitar tahun 70an ada aktor remaja yang sempet ngetop banget dan jadi inspirasi di kalangan komikus Jepang, salah satunya adalah Keiko Takemiya yang bikin manga berjudul “Kaze To Ki No Uta” / The poem Song of Wind And Trees , komik shojo pertama yang beraliran Yaoi (percintaan antar sesama anak laki – laki). Dia adalah Bjorn Andersen yang main sebagai Tadzio di film Death in Venice , kemunculannya di situ benar – benar fenomenal karena dia jadi anak cowok yang cantik banget! ceritanya dia membuat seorang pria paruh baya jatuh cinta sama dia dan gak bisa berhenti mengaguminya. Film Bjorn cuma satu, tapi kemunculannya di film itu tetap melegenda sampai sekarang. Konon dia juga yang jadi model untuk tokoh Julius, hm.. kalau lihat dari fotonya, gak heran, mirip banget sama Julius! saya sampai terkesima, cantik banget si Bjorn! Saya bisa tenang sekarang kalau Julius aslinya kayak gini, saya bisa ngerelain Isaac, Klaus dan Yuspov deh! Dan kabar baik buat pencinta Julius yang penasaran gimana kalau dia jadi nyata! hehe.. Bjorn andersen, Inspiraion for Julius? komik Kaze To Ki No Uta. Gilbert dalam komik Kaze To Ki No Uta, terisnpirasi dari Bjorn Andersen. Oke balik lagi ke jendela Orpheus, Komik ini bisa dibilang karya roman yang luar biasa (memang Riyoko Ikeda sempat dapat beberapa penghargaan atas komik ini, walaupun gak sebooming Rose Of Versailles dan Lady Oscar). Komik ini begitu kompleks dan berliku hingga kita juga terbawa emosi yang diciptakan Riyoko, Serasa bisa mendengar denting piano Issac Weishut, serasa jadi putri seanggun Annelote, serasa tinggal di puri, serasa bisa bahasa Jerman dan Perancis, serasa pengen gigit mawar di mulut, hehe,, jadi krisis identitas nih, serasa ikutan jadi bangsawan pada era itu! ahh,, wheres my tea?? sepertinya saya idup di era yang salah nih, jadi males banget nonton tv dan melihat dunia modern yang udah gak indah lagi ini! saya ingin hidup di era dimana musik masih begitu murni, wanita masih begitu anggun dengan gaun dan payung berenda, dan cinta masih begitu agung, bagai Orpheus dan Euridyce!