Mustolehudin

NILAI MORAL DALAM LIRIK DANGDUT RHOMA IRAMA

Moral Value in Lyrics of Dangdut Compesed by Rhoma Irama

MUSTOLEHUDIN

MUSTOLEHUDIN ABSTRAK Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang Nilai moral memiliki peran strategis dalam sendi-sendi kehidupan manusia. Nilai-nilai Jl. Untung Suropati Kav. 70 moral tidak hanya terdapat dalam teks-teks suci agama samawi (Al-Qur’an, Hadis, Bambankerep, Ngaliyan, Semarang Taurat, Injil, Zabur dan lain-lain), akan tetapi nilai-nilai moral bisa juga terdapat Telp. 024-7601327 Fax. 024- dalam karya sastra. Salah satu karya sastra yang mengandung nilai-nilai moral 7611386 adalah lirik-lirik musik dangdut Rhoma Irama antara tahun 1970-1980-an. Penelitian e-mail: [email protected] Naskah diterima: 5 September 2012 ini tergolong dalam kategori library research dengan pendekatan content analysis. Naskah direvisi: 8-15 Oktober 2012 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotic dan hermeneutik. Hasil Naskah disetujui: 9 November 2012 dari penelitian ini adalah bahwa di dalam lirik-lirik musik dangdut Rhoma Irama antara tahun 1970-1980 terdapat nilai-nilai moral yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan individu, kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dalam kehidupan beragama. Di antara nilai- nilai moral tersebut adalah nilai amanah, nilai benar (a-iddîq), nilai kejujuran, nilai keadilan (al-‘Adl), nilai kasih sayang (ar-RaÊmah), nilai persaudaraan, nilai persatuan dan nilai toleransi (tasamuh). Nilai-nilai moral tersebut relevan untuk diimplementasikan dalam segala zaman, yang meliputi masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Hal ini disebabkan yang menjadi rujukan utama dalam lirik- lirik musik dangdut tersebut adalah bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Kata kunci: Moral, Lirik, Musik Dangdut, Rhoma Irama.

ABSTRACT Moral values undoubtedly play a signi›cant role in human life. These values are not only in religious texts (such as Qur’an, Hadits, Old Testament, Bible, Book of Psalms) but also in literatures. One of the examples is lyrics of Rhoma Irama’s song from 1970s to 1980s. This is a library research using a content analysis approach. Meanwhile, this research utilizes semiotic and hermeneutic methods. The ›ndings show that the lyrics of Rhoma Irama’s song during 1970-1980 contained some moral values which could be implemented in personal life, family, society and religious life. The important values contained in such songs are amanah (trustful), as-siddiq (truth, honesty), al-‘adl (justice), al-rahmah (love), al-ukhuwah (brotherhood) and tasamuh (tolerance). The aforementioned values refer to two Islamic primary sources that are relevant to all times, in the past, present and future. Keywords: Moral Values, Song Lyrics, Dangdut, Rhoma Irama.

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 213 Nilai Moral dalam Lirik Dangdut Rhoma Irama

PENDAHULUAN manusia diawali dari kesempurnaan individu, karena dari individu-individu yang sempurna Moral dalam kehidupan manusia memiliki akan melahirkan masyarakat yang beradab yang kedudukan yang amat penting. Nilai-nilai moral pada akhirnya akan berimplikasi pada kesempur- sangat diperlukan bagi manusia, baik kapasitas- naan moral. nya sebagai pribadi (individu) maupun sebagai anggota suatu kelompok (masyarakat dan bang- Mengkaji masalah moral, maka akan terkait sa). Peradaban suatu bangsa dapat dinilai mela- dengan etika dan akhlak, meskipun di antara lui karakter moral masyarakatnya. ketiganya terdapat persamaan dan perbedaan. Menurut Amin Syukur (2010: 11) terdapat per- Moral memiliki kedudukan yang amat penting samaan dan perbedaan antara etika dan moral. karena, manusia dalam hidupnya harus taat dan Persamaannya, kedua-duanya sama-sama meng- patuh pada norma-norma, aturan-aturan, kaji tentang ukuran baik dan buruk. Sedangkan istiadat, undang-undang, dan hukum yang ada perbedaannya adalah etika melingkupi wilayah dalam suatu masyarakat. Norma-norma, aturan- teori dari ukuran-ukuran tersebut, dan moral aturan, undang-undang, dan hukum, baik yang adalah kenyataan praktis diwujudkannya ukur- dibuat atas kesepakatan sekelompok manusia atau an-ukuran tersebut dalam perbuatan manusia. aturan yang berasal dari hukum Tuhan (wahyu). Terdapat beberapa de›nsi mengenai isti- Norma-norma, aturan-aturan, adat istiadat, lah moral. Pemikir dan pembaharu al- undang-undang, dan hukum yang mengatur ke- Ghazali dalam IÊya’ Ulûm al-Dîn (Jilid III: 52) hidupan manusia, berfaedah atau berfungsi agar berpendapat akhlak adalah keadaan sifat yang manusia dapat hidup sesuai dengan norma yang tertanam dalam jiwa yang darinya muncul per- disepakati dalam komunitas kehidupan manu- buatan-perbuatan dengan mudah, tanpa perlu sia mau pun hukum dari Tuhan. Menurut Ah- pemikiran dan pertimbangan. Senada dengan mad Amin (1975: 6) berpendapat bahwa faedah al-Ghazali, Ibn Maskawaih (1994: 29) mengemu- mempelajari moral (etika) adalah agar manusia kakan, akhlak ialah keadaan jiwa yang karenanya mengetahui tentang mana yang baik dan mana menyebabkan munculnya perbuatan-perbuatan yang buruk. Nilai-nilai moral dalam kehidupan tanpa pemikiran yang mendalam. manusia, dapat memengaruhi dan mendorong manusia untuk membentuk hidup suci dan Sumber utama nilai-nilai moral dalam Is- menghasilkan kebaikan, kesempurnaan, dan lam adalah nilai-nilai yang berasaskan pada ni- memberi faedah kepada sesama manusia. lai ilahiyah (wahyu Allah) yaitu Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Selain itu sumber nilai-nilai moral Amin Syukur (2010: iv) berpendapat bahwa adalah bersumber dari ijtihad para ulama, adat- orang yang mempelajari moral (ilmu akhlak) ti- istiadat, peraturan atau undang-undang yang dak akan otomatis menjadi orang yang berakhlak, dibuat atau disepakati oleh sekelompok manusia. karena akhlak adalah keadaan hati yang mendo- Ulama-ulama pada masa lampau, dalam me- rong kepada perilaku atau ucapan baik atau bu- nyampaikan pesan-pesan moral (agama) tidak ruk, tanpa dipikir atau direnungkan terlebih da- terbatas pada teks suci (Al-Qur’an), Hadis Nabi, hulu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dan kitab-kitab akhlak, akan tetapi juga melalui faedah mempelajari moral sebagai ilmu (›lsafat karya sastra. Menurut Ibnu Miskawaih (1994: moral) adalah agar mendorong manusia berbuat 19) para ›lsuf dan ulama menggunakan media sesuai kaidah-kaidah moral. syair atau puisi untuk menyampaikan nilai-ni- Moral (akhlak) dalam ajaran Islam berfungsi lai ajaran Islam (moral). Salah satu tokoh Islam sebagai sarana untuk mencapai derajat al-Insân yang menggunakan media syair atau puisi untuk Kamîl (manusia sempurna). Ibnu Miskawaih menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam (moral) (1994:61-65) berpendapat bahwa kesempurnaan adalah Ibn Miskawaih.

214 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Mustolehudin

Moral dan estetika mempunyai hubungan berbangsa, bernegara, dan beragama. Adapun yang saling terkait antara keduanya. Moral ber- kegunaan penelitian ini adalah: 1) Secara teori- hubungan dengan nilai baik dan buruk, sedang tis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan estetika berhubungan dengan kehalusan, kese- kontribusi akademik khususnya di bidang sosial larasan, dan keindahan (Magnis-Suseno, 2003: budaya Islam. 2) Secara praktis, penelitian ini 212-213). Relasi antara moral dan lirik musik, diharapkan dapat berguna bagi dunia permusik- terutama dalam lirik musik dangut Rhoma Irama an di . Secara khusus penelitian ini di- terdapat hubungan yang saling bersinggungan. harapkan berguna bagi Komisi Penyiaran Indo- Dalam lirik musik dangdut di samping memuat nesia dalam membuat kebijakan perizinan penyi- nilai-nilai estetika juga memuat nilai-nilai moral aran. Dalam hal ini diharapkan agar KPI selektif (pesan moral). dalam memberikan izin bagi industri musik se- hingga lagu-lagu yang beredar di masyarakat me- Sebagaimana ulama dan pujangga dalam miliki nilai-nilai moral. menulis karya sastranya terdapat pesan-pesan religi, demikian pula dengan seniman. Salah satu Kerangka Teori seniman dan pelaku musik yang menjadikan lirik Membahas tentang moral, maka akan terkait musik sebagai media penyampaian nilai-nilai re- dengan etika dan akhlak. Istilah moral menurut ligi adalah Rhoma Irama. Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990: 372) ber- Melalui lirik musik, Rhoma Irama berusaha asal dari bahasa Latin mores yang berarti norma- mengekpresikan karya-karyanya melalui iring- norma sosial yang menyajikan ukuran, patokan, an genre musik dangdut. Lirik-lirik musik yang atau standar moral bagi tingkah laku individu-in- diperdengarkan kepada pendengarnya, di sam- dividu dalam suatu kelompok atau masyarakat. ping berfungsi sebagai fungsi rekreatif (hiburan) Amin Syukur (2010: 4) berpendapat, moral juga berfungsi sebagai sarana atau media pe- adalah tindakan yang sesuai dengan ukuran-ukur- nyampaian pesan-pesan moral agama. Sebagian an tindakan yang umum dan dapat diterima oleh besar lirik-lirik musik yang diciptakan mengan- kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Semen- dung nilai-nilai ajaran agama, dalam hal ini tara itu Bertens (1993: 9-11) mengemukakan moral adalah ajaran Islam. adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegang- Rumusan Masalah an bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Pendapat lain sebagaimana dike- Berpijak dari latar belakang di atas, maka mukakan Poespoprodjo (1999: 119-120), moral permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian adalah perbuatan yang dianggap benar atau salah ini adalah: 1) Nilai-nilai moral apa saja yang ter- yang didasarkan pada kebiasaan manusia, hukum- dapat dalam lirik musik dangdut Rhoma Irama hukum negara, dan hukum Tuhan. antara tahun 1970-1980? 2) Bagaimana konteks- tualisasi nilai-nilai moral dalam lirik musik dang- Madjid Fakhry (1996: xv) berpendapat dut Rhoma Irama dalam kehidupan berbangsa, bahwa, moral berarti: 1) merupakan pola umum bernegara dan beragama dewasa ini? atau jalan hidup; 2) seperangkat aturan atau kode moral; dan 3) penyelidikan tentang jalan Tujuan dan Kegunaan hidup serta aturan-aturan perilaku dalam ke- Berdasarkan rumusan di atas, penelitian ini hidupan masyarakat. Senada dengan pendapat bertujuan: 1) Mendeskripsikan nilai-nilai moral di atas, Nurcholis Madjid (1992: 467) mengemu- yang terdapat dalam lirik musik dangdut Rhoma kakan bahwa moral tidak sekedar sebagai sesuatu Irama antara tahun 1970-1980. 2) Mengetahui yang hanya mengisyaratkan masalah kesopanan kontekstualisasi nilai-nilai moral dalam lirik semata, melainkan, dalam pengertian yang le- musik dangdut Rhoma Irama dalam kehidupan bih mendasar, dimaksudkan sebagai konsep dan

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 215 Nilai Moral dalam Lirik Dangdut Rhoma Irama ajaran yang komprehensif (menyeluruh), yang perilakunya, bertindak pada jalan tengah. Arti- menjadi landasan tentang nilai baik dan buruk, nya ia berada di antara kebaikan dan keburukan. benar dan salah. Keempat, seseorang dinilai memiliki nilai moral ketika dalam hidupnya memilih jalan hidup su›. Istilah etika secara kebahasaan berasal dari Yaitu mereka yang jiwanya senantiasa berada perkataan Yunani ethos yang berarti kebiasaan. pada jalan kebenaran, dapat membedakan antara Bertens (2007: 6) mengemukakan etika adalah yang hak dan yang batil, sehingga ia akan mem- nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi peroleh kebahagiaan yang sempurna. pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Berkaitan relasi antara moral dan estetika (keindahan musik) memiliki hubungan antara Istilah moral dan etika dalam ajaran Islam keduanya. Magnis-Suseno (2003: 212-213) ber- disebut dengan akhlak. Secara bahasa akhlak se- pendapat bahwa moral dan estetika saling ber- bagaimana dijelaskan dalam kamus Al-Munjid hubungan. Menurutnya moral merupakan kese- (1996: 194) akar kata akhlâq berasal dari kata larasan, kehalusan dalam kelakuan, kepekaaan, khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, ting- dan kesopanan. Makin halus, sopan, dan indah kah laku atau tabiat. dalam berperilaku, maka seseorang dalam hidup- Akhlak secara terminologi sebagaimana nya makin selaras (semakin bermoral). Demikian dikemukakan Djatnika (1992: 26) adalah berkait- pula sebaliknya makin kasar perilaku seseorang an dengan budi pekerti. Budi pekerti adalah dalam masyarakat, maka ia semakin tidak selaras merupakan perpaduan dari hasil rasio dan rasa (tidak bermoral). yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku Relasi antara moral dan lirik musik, terutama manusia. Sementara itu, berkaitan dengan akhlak dalam lirik musik dangut Rhoma Irama terdapat sebagai ilmu Hamzah Ya’qub (1983: 12) berpen- hubungan yang saling bersinggungan. Dalam lirik dapat ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan musik dangdut di samping memuat nilai-nilai este- batas antara baik dan buruk, terpuji dan tercela tika juga memuat nilai-nilai moral (pesan moral). yang berkaitan dengan perkataan dan perbuatan manusia secara lahir dan batin. Lirik-lirik musik karya Rhoma Irama adalah merupakan bentuk ekspresi yang terdapat dalam Akhlak merupakah sesuatu yang berhubung- diri penyair tersebut, sekaligus ekspresi pera- an dengan jiwa manusia. Al-Ghazali (IÊya’ Ulûm saan terhadap gejala sosial yang terjadi di dalam al-Dîn, IV, tt: 138) berpendapat bahwa jiwa manu- masyarakat. Ekspresi karya sastranya diungkap- sia mempunyai tujuan yang luhur yakni memper- kan melalui lirik-lirik lagu yang diiringi dengan oleh kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu suatu musik. Musik merupakan suatu bentuk ekspresi amal itu dipandang baik apabila ia menghasilkan atau ungkapan dari jiwa manusia. Ekspresi yang pengaruh pada jiwa yang membuatnya mengarah muncul dari musik bisa berupa ekspresi keba- ke tujuan itu (akhirat). hagiaan atau ekspresi kesedihan. Dalam Ensik- Berdasarkan uraian-uraian di atas, mengenai lopedi Nasional Indonesia (1990: 413) musik di- moral, etika dan akhlak dapat penulis rangkum artikan sebagai ungkapan ekspresi perasaan atau beberapa catatan berikut ini. Pertama, bahwa pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam antara moral, etika dan akhlak sama-sama mem- bentuk bunyi. bahas tentang nilai baik dan buruk, benar salah dari tindakan atau perilaku manusia. Kedua, nilai METODE PENELITIAN moral manusia dapat tercermin dalam perilaku Penelitian ini pada dasarnya tergolong dalam ketuhanan. Artinya manusia sejauh dengan ke- kategori penelitian kepustakaan (library re- mampuannya meneladani sifat-sifat Tuhan. Keti- search). Dengan demikian, objek penelitian, refe- ga, nilai moral adalah ketika seseorang dalam rensi, dan rujukan-rujukan lain penulis peroleh

216 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Mustolehudin dari sumber-sumber tertulis yang terdapat di Pertama, lirik-lirik musik tersebut akan di perpustakaan. Adapun obyek yang diteliti adalah analisis dengan analisis semiotik. Dengan se- lirik musik dangdut Rhoma Irama antara tahun miotik peneliti ingin mengetahui tanda (signi- 1970-1980. ›er) dan penanda (signi›ed) dalam lirik-lirik musik dangdut tersebut. Tanda dan penanda se- Penelitian kualitatif secara garis besar bagaimana dikemukakan Barthes dalam Sunardi dikelompokkan menjadi 3 yaitu: penelitian kuali- (2002: 27) adalah bahwa peneliti akan mengupas tatif naturalistik, penelitian kualitatif teks dan makna-makna yang tersembunyi. Lebih lanjut penelitian kualitatif historis (Yahya, 2003: 33- dikemukakan bahwa dengan semiotik, ibaratnya 38). Dari ketiga model di atas penelitian ini se- peneliti memasuki “dapur makna”. Tanda menu- suai dengan judulnya masuk pada model kedua rut Pradopo (2003: 68) terbagi dalam beberapa yaitu penelitian kualitatif teks. jenis. Jenis-jenis tanda di antaranya adalah ikon, Pendekatan penelitian yang digunakan dalam indeks, dan simbol. penelitian ini adalah pendekatan analisis isi Kedua, analisis hermeneutik. Dengan pi- (content analysis). Analisis isi menurut Suwardi sau hermeneutik penulis akan berusaha un- (2008: 161) adalah merupakan strategi untuk tuk menafsirkan teks-teks yang terdapat dalam menangkap pesan karya sastra yang tujuannya lirik-lirik musik dangdut Rhoma Irama. Menu- membuat informasi ini di mana inferensi ini di- rut Sumaryono (1993: 23) secara etimologis, peroleh melalui identi›kasi dan penafsiran. Pene- kata ”hermeneutika” berasal dari bahasa Yunani litian dengan menggunakan analisis isi (content hermeneuein yang berarti ”menafsirkan”. Kata analysis) sebagaimana pendapat Moehadjir (1992: benda hermeneia secara har›ah dapat diartikan 77) dimaksudkan supaya hasil dari penelitian yang seba-gai penafsiran atau interpretasi. Palmer dilakukan dapat menyajikan generalisasi, arti- (2003: 16-23) berpendapat, secaraecara tersirat her- nya temuannya mempunyai sumbangan teoritik. meneutika mempunyai dua arti ”to express” dan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, anal- ”to explain”. Bentuk dasar makna pertama dari isis isi dalam bidang sastra adalah upaya peneliti hermeneuein adalah ”to exress” (mengungkap- untuk memahami, mengungkap sebuah karya dari kan), ”to assert” (menegaskan) atau ”to say” (me- aspek ekstrinsik yang antara lain meliputi: pesan nyatakan). Ini terkait dengan fungsi ”pemberita- moral/etika, nilai pendidikan, nilai ›loso›s, nilai huan” dari Hermes. Arti makna kedua dari kata religius, nilai kesejarahan, dan lain sebagainya. hermeneuein adalah ”to explain” (menjelaskan). Metode pengumpulan data yang dipakai TEMUAN DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Penelitian diawali dengan pengumpulan album Nilai-nilai Moral dalam Teks Lirik Musik dangdut Rhoma Irama sebagai obyek material. Dangdut Rhoma Irama Pengumpulan obyek material dilakukan melalui Sebelum menjelaskan tentang nilai-nilai CD atau kaset maupun dengan mengunduh lagu- moral dalam lirik musik dangdut Rhoma Irama, lagu Rhoma Irama melalui internet. Di samping perlu penulis sampaikan biogra›nya secara sing- itu pula, dalam penelitian ini juga mengumpulkan kat. Sebagaimana diketahui bahwa Rhoma Irama data-data yang berkaitan dengan masalah yang merupakan “Raja Dangdut” Indonesia. Ia dila- dibahas, yaitu dengan mengumpulkan data yang hirkan pada 11 Desember 1946 di , bersifat primer maupun sekunder dalam bentuk Jawa Barat. Ayahnya, Raden Burdah dan ibunya buku, majalah, artikel dan lainnya (Hadi, 1983: 9). R A. Tuti Juwariah. Keduanya merupakan orang- orang yang sangat suka terhadap musik, sehingga Pisau analisis yang digunakan untuk mem- sejak kecil Rhoma Irama sudah dikenalkan de- bedah lirik-lirik musik dangdut Rhoma Irama ngan musik. Sejak kecil hingga dewasa Rhoma adalah analisis semiotik dan analisis hermeneutik. sudah terlihat bakatnya dalam menyanyi. Awal

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 217 Nilai Moral dalam Lirik Dangdut Rhoma Irama perjalanan karir musiknya, seperti yang dikemu- Indonesia (1989: 2903) berjumlah 300 buah kakan dalam Ensiklopedi Indonesia (1989: 2903), lagu. Sementara itu data tentang lirik lagu yang diawali ketika ia bergabung dengan kelompok ditelusuri Weintraub (2012: 97), berjumlah 307. “Tornado” dan grup musik “Varia Irama Melody”; Dalam penelitian ini tidak semua lagu Rhoma hanya sekali-kali ia membawakan lagu Melayu. Irama akan dikaji, lirik-lirik musik yang akan di- kaji adalah lirik-lirik musik yang diciptakan pada Pada tahun 1968 Rhoma menyanyi bersama tahun 1970 sampai dengan 1980-an, itupun ma- grup OM “Purnama”, di sini ia bertemu dengan sih dipilah-pilah lagi yang berkaitan dengan mo- Elvie Sukaesih yang kemudian hari dikenal se- ral atau akhlak. bagai “Ratu Dangdut”. Melihat kemampuan Rho- ma, pimpinan OM —Candralela“, Husen Bawa›e, Berikut ini penulis kemukakan judul lirik pada tahun 1969 mengajaknya rekaman untuk musik dangdut Rhoma Irama antara tahun 1970- menyanyikan lagu “Ingkar Janji”. 1980-an yang memiliki nilai-nilai moral. Penulis membagi dalam lima bagian yaitu 1) nilai moral Dua tahun sesudah itu karier Rhoma di bi- dalam kehidupan individu; 2) nilai moral dalam dang musik mulai menanjak. Lagu Bina Ria, yang kehidupan keluarga; 3) nilai moral dalam kehi- ia rekam bersama OM “Purnama”, menduduki dupan masyarakat; 4) nilai moral dalam kehidup- tempat pertama dalam deretan lagu-lagu dang- an berbangsa dan bernegara dan 5) nilai moral dut. Sejak itu Rhoma berketetapan hati untuk dalam kehidupan beragama. membawakan lagu-lagu Melayu. Kemudian pada tahun 1971 Rhoma Irama mendirikan OM Soneta Nilai Moral dalam Kehidupan Individu Group dan berduet bersama Elvy Sukaesih sam- Judul lirik musik yang terkait dengan nilai pai tahun 1975. Grup Soneta menurut catatan moral dalam kehidupan individu adalah: “Setetes Wentraub (2012: 99) dideklarasikan pada tang- Air Hina”, “Begadang”, “Darah Muda”, “Banyak gal 13 Oktober 1973 sebagai “The Voice of Mus- Jalan Menuju Roma”, “Rupiah”, “Ingkar”, “Ter- lims”. Menurut Rhoma Irama tujuan musik tidak sesat”, “Lâ Ilâ-ha Illallâh”, “Takwa”, “Kematian”, hanya sebagai media hiburan, akan tetapi juga dan “Sebujur Bangkai”. Dalam lirik tersebut ti- bisa berfungsi sebagai media informasi, pendi- dak akan penulis kupas satu persatu dari judul- dikan, media pemersatu bangsa, bahkan sebagai judul yang ada melainkan akan penulis ulas se- media dakwah. cara umum. Berikut ini penulis ungkapkan nilai Genre musik dangdut Rhoma Irama, dalam moral yang terdapat dalam lirik musik dangdut, lirik-lirik musik ciptaannya, sebagian besar seperti yang terdapat dalam judul “Lâ Ilâha Illa- berisi tentang pesan-pesan moral dan seba- llâh”. Adapun lirik musik tersebut sebagaimana gian yang lain berisi tentang cinta, kritik sosial paparan berikut: terhadap kehidupan masyarakat, bangsa, dan Bismillahir rahmanir rahim/ Qul huwallahu dalam kehidupan beragama. Meskipun lirik-lirik ahad, allahush shamad/Lam yalid walam yulad/ musiknya berisi pesan-pesan agama, ada bebe- Walam yakun lahu kufwan ahad/ Katakan, Tuhan rapa lagu yang secara tegas berisi tentang moral itu satu/ Tuhan tempat/ menyembah dan tempat (akhlak). Akan tetapi di sisi lain ada beberapa meminta/Katakan, Tuhan itu satu/ Tuhan tidak lirik musiknya yang berisi tentang moral, namun beranak dan tak diperanakkan/ La ilaha illallah diilustrasikan secara samar. Maka bahasan beri- (tiada Tuhan selain Allah)/ La ilaha illallah (tia- kut ini akan diungkap karya-karya Rhoma Irama da Tuhan selain Allah)/ Mengapa kautuhankan yang mengandung nilai-nilai moral (akhlak). manusia/Mengapa kau menuhankan benda/ Karya-karya Rhoma Irama terutama me- Janganlah kau menduakan Dia/ Janganlah kau ngenai lirik-lirik musik dangdut jumlahnya sangat menyekutukan-Nya/ Alam dan isinya semua banyak. Data tentang lirik-lirik musik ciptaan ciptaan-Nya/ Tiada satu pun yang menyerupai- Rhoma Irama, berdasarkan catatan Ensiklopedi Nya/ La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)/

218 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Mustolehudin

La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah). agama yang lurus (irâ al-Mustaqîm). Orang yang beriman tidak akan pernah berputus asa, Lirik-lirik di atas sesungguhnya mengandung karena bagaimanapun kesulitan yang dia hadapi, pesan moral, sekaligus dalam lirik ini terdapat kri- ia yakin bahwa Allah tetap bersamanya. Keimanan tik sosial bagi masyarakat Indonesia umumnya yang sempurna akan melahirkan individu-indi- dan bagi umat Islam khususnya sebagai makhluk vidu yang paripurna (al-Insân al-kamîl). personal dalam kehidupan masyarakat. Fakta yang terjadi banyak kasus-kasus amoral yang dilakukan Dengan demikian nilai keimanan, kejujuran, oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan ketawadhu’an (rendah hati), nilai Ifafah (men- sebagian dilakukan oleh umat Islam (oknum) pada jaga kehormatan diri) dan nilai-nilai luhur lain- khususnya. Seperti kasus korupsi, kolusi, nepotis- nya, relevan untuk diwujudkan dalam kehidupan me (KKN), pembunuhan, perampokan, minuman manusia sebagai makhluk personal. keras, narkoba, perzinahan dan sebagainya. Nilai Moral dalam Kehidupan Keluarga Fakta dan kasus di atas adalah cermin dari Lirik musik dangdut yang berhubungan rendahnya nilai moral yang dimiliki oleh manusia dengan nilai moral dalam kehidupan keluarga sebagai individu dalam suatu masyarakat. Menu- adalah sebagaimana judul berikut ini: “Satu di rut penulis faktor yang menyebabkan terjadinya Antara Dua”, “Tak Tega”, “Rujuk”, “Keramat”, dan tindakan atau perilaku amoral tersebut adalah “Takwa”. Berikut ini akan diuraikan mengenai lirik lemahnya akidah tauhid atau iman yang dimiliki yang berjudul “Keramat”, sebagaimana paparan di oleh seorang muslim, ajaran Islam yang belum bawah ini. dilaksanakan secara kâffah, dan belum adanya nilai ihsan dalam pribadi seorang muslim. Hai manusia, hormati ibumu/ Yang mela- hirkan dan membesarkanmu/ Darah dagingmu Akidah tauhid merupakan nilai yang utama dari air susunya/ Jiwa ragamu dari kasih-say- dalam ajaran Islam bagi setiap muslim. Kata ‘aqîdah angnya/ Dialah manusia satu-satunya/ Yang sebagaimana dijelaskan dalam Ensiklopedi Hukum menyayangimu tanpa ada batasnya/ Doa ibu- Islam (1996: 78) berasal dari ‘aqada, yang berarti mu dikabulkan Tuhan/ Dan kutukannya jadi mengikat, membuhul, menyimpulkan, mengokoh- kenyataan/ Ridla Ilahi karena ridlanya/ Murka kan dan menjanjikan. Sedang secara kebahasaan Ilahi karena murkanya/ Bila kau sayang pada akidah berarti yang diikat, yang dibuhul, yang di- kekasih/ Lebih sayanglah pada ibumu/ Bila kau simpulkan, yang dikokohkan dan dijanjikan. patuh pada rajamu/ Lebih patuhlah pada ibumu/ Pembahasan mengenai tauhid akan sangat Bukannya gunung tempat kau meminta/ Bukan berkaitan dengan iman. Istilah iman seperti di- lautan tempat kau memuja/ Bukan pula dukun jelaskan dalam Ensiklopedi Akidah Islam (2003: tempat kau menghiba/ Bukan kuburan tempat 259), kata iman berasal dari kosakata Arab memohon doa/ Tiada keramat yang ampuh di âmana yang berarti mempercayai atau membe- dunia/ Selain dari doa ibumu jua/. narkan (tadîq). Beriman kepada Allah berarti Simbol yang terdapat dalam lirik di atas, mempercayai keberadaan-Nya. Orang yang ber- dalam pembacaan semiotik memiliki beberapa iman laki-laki disebut mukmin, dan perempuan makna. Kata “ibu” merupakan tanda (signifer) disebut mukminah. berupa satuan bunyi yang menandai (signi›ed), Nilai iman dalam kehidupan modern saat ini kata Ibu mempunyai arti: ”orang yang melahir- sangat diperlukan. Dengan iman yang kokoh dan kan kita“ secara ›sik. kuat akan membentuk pribadi-pribadi muslim Pada bait di atas, sosok “ibu” disimbolkan se- yang bermoral tinggi. Seseorang yang memiliki bagai seorang yang begitu agung (dikeramatkan). keimanan yang kokoh akan memiliki panduan Sosok “ibu” bagaikan ratu atau bahkan dapat di- hidup, sehingga ia tetap terbimbing pada jalan sebut sebagai simbol “Tuhan” yang dikeramatkan

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 219 Nilai Moral dalam Lirik Dangdut Rhoma Irama sebagai “simbol kesucian” bagi manusia. Secara wab, “Ibumu”. Orang tersebut bertanya kembali, simbolik doa ibu merupakan manifestasi dari “Kemudian siapa lagi,” Nabi menjawab, “Kemu- terkabulnya sebuah doa. Begitu pula sebaliknya dian bapakmu”(HR. Bukhari Muslim). dengan kutukannya. Lirik di atas, memiliki mak- na yang tersembunyi. Dalam ajaran Islam ibu di- Nilai Moral dalam Kehidupan Masyarakat simbolkan sebagai kunci surga. Selanjutnya lirik musik dangdut yang me- Makna moral dari lirik di atas, terdapat dalam ngandung nilai-nilai moral dalam kehidupan kata “doa ibumu”. Jadi dapat dikatakan bahwa masyarakat adalah sebagaimana lirik yang berjudul simbol seorang ibu merupakan perantara terka- “Teman”, “Sahabat”, “Dilarang Melarang”, “Lapar”, bulnya suatu doa. Dalam konteks ini, tentunya “Buta”, “Nyanyian Setan”, dan “Takwa”. Berikut seorang ibu yang sholehah adalah seorang ibu ini salah satu contoh lirik yang berjudul “Buta”: yang memiliki kedekatan dengan Tuhan. Karena Tak seorang pun menemaniku/ Tak seorang doa merupakan ruh dari ibadah. pun mendekatiku/ Setelah aku miskin tak ber- Dalam lirik ini terdapat pesan “berbakti ke- harta lagi/ Tetapi dulu teman-temanku/ Setiap pada ibu” sebagai bentuk perwujudan akhlak se- saat datang padaku/ Memang bila orang sedang orang anak kepada ibunya. Al-Qur’an secara ter- jaya/ Siapa pun menyanjungnya/ Tapi bila dia sirat menyebutkan: jatuh susah/ Lenyap semua temannya/ Itulah dunia yang dipandang hanyalah benda/ Sukar “.....dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu ba- pakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dicari teman sejati/ Yang merasakan derita diri/ di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai Mungkin dalam seribu tak terdapat satu/ Hidup- berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka ku kini pedih sekali/ Karena tiada berteman lagi. sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu Lirik dengan judul “Teman” secara kon- membentak mereka dan ucapkanlah kepada mere- tekstual relevan untuk diwujudkan dalam ke- ka Perkataan yang mulia (QS. 17: 23). hidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan Apabila dianalisis lebih lanjut pemilihan kata manusia merupakan makhluk sosial yang ter- pada lirik atau syair di atas, dalam analisis semi- gantung dengan manusia lainnya. Dalam lirik otik memiliki hubungan satu sama lain. Doa ibu ini memuat kritik sosial bagi masyarakat yang berkaitan dengan Tuhan. Selanjutnya kata ibu dan tidak memiliki kepedulian terhadap sesama- doa dihubungkan dengan gunung, lautan, dukun nya. Ajaran Islam secara tegas mengajarkan dan kuburan. Secara simbolik bahwa doa manu- kepada umatnya agar selalu berbuat kebajikan sia terkabul melalui perantara ibu bukan dengan (kewajiban moral) kepada sesamanya. Hal ini wailah (perantara) gunung, lautan, dukun mau- adalah sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an pun kuburan. Maka secara simbolik pada lirik di surah an-Nisa: 36 yang artinya; ”Dan berbuat atas, memuat nilai moral (akhlak) kepada ibu dan baiklah kepada kedua orang ibu-bapak, karib moral (akhlak) kepada Tuhan (Allah). kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, te- Sosok seorang ibu dalam Islam begitu agung man sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.” dan dihormati. Bahkan Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah bersabda: Pesan moral yang terdapat dalam lirik ini pernah suatu saat seseorang datang kepada Nabi adalah agar manusia memliki kepedulian sosial Muhammad Saw. dan berkata, ”Wahai Rasulu- kepada sesamanya. Lirik musik yang berjudul llah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama “Teman” secara lengkap dapat diketahui sebagai kali?” Nabi menjawab, Ibumu!” Dan orang terse- berikut: ”Tak seorang pun menemaniku/ Tak se- but kembali bertanya,”Kemudian siapa lagi?” orang pun mendekatiku/ Setelah aku miskin tak Nabi menjawab, Ibumu! Orang tersebut bertanya berharta lagi/ Tetapi dulu teman-temanku/ Se- kembali,” Kemudian siapa lagi? Beliau menja- tiap saat datang padaku/ Memang bila orang se-

220 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Mustolehudin dang jaya/ Siapa pun menyanjungnya/ Tapi bila an dengan nilai-niali moral dalam kehidupan dia jatuh susah/ Lenyap semua temannya/ Itu- berbangsa dan bernegara adalah sebagai berikut: lah dunia yang dipandang hanyalah benda/ Su- “135.000.000” (“Seratus Tiga Puluh Lima Juta”), kar dicari teman sejati/ Yang merasakan derita “Indonesia”, “Adu Domba”, “Rambate Rata Hayo”, diri/ Mungkin dalam seribu tak terdapat satu/ “Haram”, “Judi”, dan “Takwa”. Berikut salah satu Hidupku kini pedih sekali/ Karena tiada berte- contoh lirik yang berjudul “135.000.000”. man lagi”, merupakan kritik bagi mereka yang Seratus tiga puluh lima juta/ Pen- egois dalam berteman. duduk Indonesia/ Terdiri dari ba- Teman dalam kehidupan manusia berma- nyak suku-bangsa/ Itulah Indonesia/ cam-macam. Ada teman yang senasib sepenang- Ada Sunda, ada Jawa/ Aceh, Padang, Batak/ gungan, yang berjalan selalu beriring, merasakan Dan banyak lagi yang lainnya/ Seratus tiga pu- susah apabila temannya susah, dan bergembira luh lima juta/ Penduduk Indonesia/ Terdiri dari apabila temannya bergembira. Teman yang akrab banyak suku-bangsa/ Itulah Indonesia/ Jangan- yang betul-betul teman adalah apabila seseorang lah saling menghina/ Satu suku-bangsa dengan pada satu waktu dalam keadaan susah, dia tetap lainnya/ Karena kita satu bangsa/ Dan satu memperlakukan sebagai teman, bahkan meno- bahasa Indonesia/Bhinneka Tunggal Ika/ Lam- long untuk meringankan kesusahan kita. bang negara kita Indonesia/ Walaupun berma- cam-macam aliran/ Tetapi satu tujuan/ Seratus Teman yang baik dalam hal ini adalah teman tiga puluh lima juta/ Penduduk Indonesia/ Ter- yang mampu mendorong untuk berbuat keba- diri dari banyak suku-bangsa/ Itulah Indonesia/ jikan. Kewajiban seseorang terhadap temannya Betawinya, Makassarnya/ Bugis, Ambon, Da- adalah mampu membimbing dan memberikan yak/ Dan banyak lagi yang lainnya/ Seratus tiga pengaruh yang baik agar teman kita bermoral puluh lima juta/ Penduduk Indonesia/ Terdiri yang baik (akhlâq al-karîmah). Jadi dalam hal dari banyak suku-bangsa/ Itulah Indonesia. memilih teman hendaknya, teman yang dapat menerima segala keadaan, tidak hanya berteman Bangsa yang beradab adalah bangsa yang ketika dalam keadaan senang, akan tetapi juga memegang teguh pada nilai-nilai moral. Dalam berteman ketika dalam keadaan susah. sebuah syair yang dikemukakan Syauqi Bek seperti dikutip Djatnika mengemukakan bahwa Sebagaimana telah dijelaskan al-Ghazali dan sesungguhnya bangsa-bangsa itu tegak selama Ibn Miskawaih, bahwa persahabatan yang suci (mereka berpegang pada) moral atau akhlaknya, adalah persahabatan yang seiman. Bersahabat apabila akhlak (moral) mereka rusak, maka ru- dengan orang yang tidak seiman, menurut pen- sak binasa pulalah mereka. Lebih lanjut menurut dapat penulis boleh saja, akan tetapi sebatas pada Djatnika (1992: 14-15) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip umum di masyarakat dan tidak pemimpin suatu bangsa akan jaya apabila baik menyangkut persahabatan dalam ibadah. Jika moral (akhlaknya), dan sebaliknya akan hancur- dianalisis lebih lanjut bahwa lirik tersebut di- lah suatu bangsa ketika para pemimpinnya memi- maksudkan pada persahabatan sesama muslim. liki akhlak yang tercela. Sejarah membuktikan Dalam Islam persahabatan antara seorang mus- jatuhnya Andalusia di Spanyol, merupakan bukti lim dengan muslim lainnya sangat dianjurkan. bahwa ketika para pemimpin telah terlena de- Al-Qur’an secara tegas memerintahkan umat ngan kedudukan dan kekuasaan, maka kejayaan muslim yang beriman untuk saling bersaudara yang pernah ada hanya tinggal kenangan. (bersahabat) (Qs. Al-Hujurat: 10). Dalam konteks keindonesiaaan, sebagaima- Nilai Moral dalam Kehidupan Berbangsa na dikemukakan dalam buku Etika Berkeluarga, dan Bernegara Bermasyarakat dan Berpolitik, bahwa Indonesia Terkait dengan lirik musik yang berhubung- terdiri bangsa yang majemuk dan plural, maka

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 221 Nilai Moral dalam Lirik Dangdut Rhoma Irama bangsa Indonesia bukanlah suku Jawa, Sunda, Orde Baru pada pemerintahan Presiden Soehar- Bugis, Aceh, Batak, Padang, Asmat, Ambon, Bali, to, dan munculnya Reformasi tidak membawa Madura, dan lain-lain, akan tetapi, suku-suku perubahan yang signi›kan dalam kehidupan tersebut merupakan satu kesatuan sebagai bang- berbangsa dan bernegara. Jadi sesungguhnya sa yang satu, yaitu bangsa Indonesia. dalam lirik ini syarat dengan kritik sosial dan relevan untuk mengkritik pemerintahan pada Berkaitan dengan nilai-nilai moral yang terda- masa lampau (Orde Baru) dan masa sekarang pat dalam lirik musik dangdut Rhoma Irama, maka (masa Reformasi). lirik tersebut memiliki nilai moral yang mulia yak- ni adanya persatuan dan kesatuan bangsa. Lirik Nilai Moral dalam Kehidupan Beragama yang berjudul 135.000 juta tersebut secara cerdas Kemudian nilai moral yang berhubungan memuat nilai-nilai nasionalisme suatu bangsa. dengan kehidupan beragama terdapat dalam lirik Bangsa Indonesia sebagaimana disebut di atas, musik dengan judul; “Harga Diri”, “Lidah”, “Hak terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa. Azazi”, “Adu Domba”, dan “Takwa”. Berikut ini Sila dasar negara Indonesia adalah Pancasila salah satu contoh nilai moral dalam kehidupan dan Undang-Undang Dasar 1945. Keragaman beragama yang berjudul “Hak Azazi”. suku, budaya, bahasa dan kekayaan hayati Indo- Hormati hak asasi manusia/ Karena itu ›t- nesia adalah merupakan sarana untuk memper- rah manusia/ Kita semua bebas memilih/ Jalan erat persatuan dan kesatuan. Dalam lirik ini se- hidup yang disukai/ Tuhan pun tidak memak- sungguhnya terdapat pesan moral untuk semua sakan/ Apa yang hamba-Nya lakukan/ Terap- masyarakat Indonesia. kan demokrasi Pancasila/ Sebagai landasan Penduduk Indonesia meskipun mayoritas negara kita/ Janganlah suka memperkosa/ beragama Islam, adalah bukan negara Islam. Kebebasan warga negara/ Karena itu berten- Maka hormat menghormati antar pemeluk aga- tangan/ Dengan perikemanusiaan/ Kebebasan ma adalah merupakan moral yang terpuji. Dalam beragama (itu hak asasi)/ Kebebasan berbica- Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 1 dan ra (itu hak asasi)/ Kita bebas untuk melalukan 2 disebutkan bahwa: Negara berdasar atas Ketu- segala-galanya/ Asal saja tidak bertentangan hanan Yang Maha Esa, Negara menjamin kemer- dengan Pancasila/ Kebebasan berusaha (itu hak dekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk aga- asasi)/ Kebebasan ‘tuk berkarya (itu hak asasi)/ manya masing-masing dan untuk beribadat me- Kita bebas untuk melalukan segala-galanya/ nurut agamanya dan kepercayaannya itu. Dalam Asal saja tidak bertentangan dengan Pancasila. amanat UUD 1945 telah jelas bahwa negara me- Nilai-nilai moral dalam kehidupan berag- ngatur kehidupan beragama di Indonesia. ama di Indonesia khususnya tentang toleransi Dewasa ini sebagaimana kita maklumi ber- (tasamuh) cenderung meningkat. Menurut sama, sejak terjadinya krisis multidimensional, Atase Pers Kedutaan Besar Jerman di Indonesia, muncul ancaman serius terhadap persatuan Christoph Steeman, menilai bahwa sikap toler- bangsa dan terjadinya kemunduran dalam pelak- ansi dalam kehidupan beragama sudah mening- sanaan etika kehidupan berbangsa. Hal ini tam- kat dari tahun ke tahun. Meskipun kata Seeman pak pada konfiik sosial yang berkepanjangan, hal ini masih perlu ditingkatkan (Republika, 7 berkurangnya sopan santun dan budi luhur Juni 2012). dalam pergaulan sosial, melemahnya kejujuran Lirik musik dangdut yang berjudul Hak Azazi dan sikap amanah dalam kehidupan berbangsa. memuat pesan-pesan moral dalam kehidupan ber- Selain itu juga pengabaian terhadap hukum dan bangsa, bernegara dan beragama sekaligus. Hal peraturan dan berbagai faktor penyebabnya. ini dapat diketaui dari bait berikut ini: ”Hormati Fakta menunjukkan bahwa pasca lengsernya hak asasi manusia/ Karena itu ›trah manusia/

222 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Mustolehudin

Kita semua bebas memilih/ Jalan hidup yang dis- lopedi Islam Indonesia (2002: 79) memiliki arti ukai/ Tuhan pun tidak memaksakan/ Apa yang kejujuran, kepercayaan, kebalikan dari khianat, hamba-Nya lakukan/ Terapkan demokrasi Pan- titipan, terkadang juga diartikan dengan kea- casila/ Sebagai landasan negara kita/Janganlah daan aman. Dalam ajaran Islam amanah dalam suka memperkosa/ Kebebasan warga negara/ pengertian titipan dibagi dua: amanah dari Allah Karena itu bertentangan/ Dengan perikemanu- kepada makhluk-Nya dan amanah manusia ke- siaan/ Kebebasan beragama (itu hak asasi)/ Ke- pada manusia. Berkaitan dengan amanah manu- bebasan berbicara (itu hak asasi). sia dengan manusia, maka sifat amanah ini akan sangat baik apabila diterapkan dalam kehidupan Pesan yang ingin disampaikan dalam lirik ini pribadi manusia, dalam keluarga, dalam masya- adalah perlunya persatuan dan kesatuan bangsa. rakat, berbangsa dan bernegara, serta dalam ke- Warga negara Indonesia bebas untuk menentu- hidupan beragama. Kewajiban memiliki sifat dan kan aspirasi politiknya, bebas untuk berpenda- sikap al-amanah ini ditandaskan Allah dalam Al- pat, bebas untuk beragama, bebas untuk berkarya Qur’an surah an-Nisa’: 58:”Sesungguhnya Allah dan lain sebagainya. Akan tetapi kebebasan terse- menuruh kamu menunaikan amanah kepada but, dalam lirik ini, harus sesuai dengan norma- yang berhak”. 2) A-iddîq. Selanjutnya nilai norma (etika) Pancasila. Etika Pancasila menurut moral yang dapat diimplementasikan dalam ke- Sunoto seperti dikutip Amin Syukur (2010: 217) hidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, adalah norma dan tolok ukur dalam etika Pan- negara dan agama, yang terdapat dalam lirik mu- casila adalah sila-sila dari Pancasila itu sendiri, sic dangdut Rhoma Irama adalah sifat A-iddîq. yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, ke- Sifat A-iddîq yang berarti benar, jujur, inipun rakyatan dan keadilan. relevan untuk diwujudkan dalam kehidupan nya- Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ta. Orang yang senantiasa berkata dan berbuat etika dalam berbangsa, bernegara, dan beragama benar, jujur dalam keluarga, maupun dalam ke- adalah apabila sesuai dengan norma-norma yang hidupan yang lebih luas, maka ia akan dipercaya terdapat dalam Pancasila itu sendiri. Dalam lirik dalam hidupnya. Kewajiban bersifat benar ini ini tentunya nilai-nilai moral yang terkandung adalah sebagaimana ayat yang artinya: ”Wahai di dalamnya dapat diimplementasikan dalam sekalian orang yang beriman, berbaktilah kepada masyarakat Indonesia. Allah dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang benar” (QS. At-Taubah: 119). 3) Keadilan Implementasi Nilai-nilai Moral dalam (al-’Adl). Kemudian nilai moral yang dapat diim- Kehidupan Manusia plementasikan dalam kehidupan manusia adalah Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, adil. Adil menurut Ahmad Amin ada dua; perta- maka nilai-nilai moral dalam lirik musik dang- ma yang menyifati perseorangan dan yang kedua dut Rhoma Irama relevan untuk diimplemen- adil yang menyifati masyarakat atau pemerintah. tasikan dalam kehidupan manusia Indonesia Adil perseorangan adalah tindakan memberi hak dalam segala zaman. Nilai-nilai moral yang dapat kepada yang mempunyai hak. Apabila seseorang diimplementasikan dalam kehidupan individu, mengambil haknya tanpa melewati batas, atau keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dan memberikan hak orang lain tanpa mengurang- masyarakat beragama adalah sebagai berikut: 1) inya itulah yang dinamakan dengan keadilan. Se- Amanah. Sifat ini merupakan sifat yang dimiliki lanjutnya adil yang menyangkut segi masyarakat oleh Nabi Muhammad SAW, maka sifat ini akan atau pemerintahan. Dalam kehidupan masya- relevan untuk diaplikasikan dalam segala zaman. rakat atau pemerintah, maka dalam menetapkan Amanah yang berarti dapat dipercaya merupa- keadilan kepada rakyat umpamanya harus sesuai kan akhlak yang amat mulia. Amanah secara dengan timbangan yang adil dan tidak berat se- etimologis sebagaimana dijelaskan dalam Ensik- belah. Dan keadilan yang semacam ini tidak da-

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 223 Nilai Moral dalam Lirik Dangdut Rhoma Irama pat dibeli dengan harta kekayaan atau ditukar de- ih mengena yaitu melalui lirik-lirik musik dan- ngan apapun. Inilah yang disebut dengan keadi- gdut. Nilai-nilai moral tersebut tetap relevan lan sejati. Mengenai prinsip keadilan Al-Qur’an untuk diimplementasikan pada masa lampau, me-negaskan dalam ayat yang artinya: ”Sesung- masa kini dan masa yang akan datang. guhnya Allah memerintahkan (manusia) berlaku adil dan kebaikan” (QS. An-Nahl: 90) 4). Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang senang dengan kasih sayang (ar-RaÊmah), maka DAFTAR PUSTAKA sifat kasih sayang ini dalam kehidupan manusia Abdullah, M. Amin. 2002. Antara al-Ghazali dan relevan untuk diwujudkan dalam kehidupan nya- Kant: Filsafat Etika Islam. Terj: Hamzah, ta. Maka kasih sayang dapat diterapkan dalam Bandung: Mizan. kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan ne- Amin, Ahmad. 1975. Etika: Ilmu Akhlak. Terj. gara. Selain itu pula kasih sayang dapat diterap- K.H. Farid Ma’ruf. Jakarta: Bulan Bintang. kan dalam kehidupan beragama dengan saling menghormati dalam kehidupan beragama baik Barthes, Roland. 2007. Membedah Mitos-mitos antar umat beragama maupun dalam intern umat Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi seagama. Demikian pula kasih sayang dapat di- Tanda, Simbol, dan Representasi. Terj Ikra- terapkan dalam skala yang lebih luas yaitu dalam mullah Mahyudin, Yogyakarta dan Band- kehidupan dunia sehingga tercipta perdamaian ung: Jalasutra. antar bangsa-bangsa. Prinsip kasih sayang dalam Bertens, K., 1993, Etika, Jakarta: PT Gramedia Islam adalah sebagaimana salah satu ayat berikut: Pustaka Utama. ”Mereka saling berpesan dengan kesabaran, dan mereka saling berpesan dengan kasih sayang”. Derrida, Jacques. 2002. Dekonstruksi Spiritual: Merayakan Ragam Wajah Spiritual. Terj PENUTUP Firmansyah Argus, Yogyakarta: Jalasutra. Berdasarkan permasalahan yang diangkat Djatnika, Rachmat. 1992. Sistem Etika Islami dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan se- (Akhlak Mulia). Jakarta: Pustaka Panjimas. bagai berikut: Djohan. 2003. Psikologi Musik, Buku Baik. Yo- 1. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam lirik- gyakarta: Pustaka Pelajar. lirik musik dangdut Rhoma Irama antara Esposito, John L. 2001. Ensiklopedi Oxford® tahun 1970-1980 adalah nilai amanah, kebe- Dunia Islam Modern. Terj Eva Y.N, et.al.   naran (A - iddîq), kejujuran, keadilan (al- Bandung: Mizan. ‘Adl), kesucian diri (al-Ifafah), keberanian (as-Syaja’ah), kekuatan (al-Quwwah), dan Fakhry, Madjid. 1996. Etika dalam Islam. Terj: nilai kesabaran (a-abr) serta nilai kasih Zakiyuddin Baidhawy. Yogyakarta: Pustaka sayang (ar-RaÊmah). Pelajar dan Pusat Studi Islam Universitas Surakarta. 2. Nilai-nilai moral tersebut dalam konteks kekini- an dapat diimplementasikan dalam kehidupan Ghazali, Abu Hamid. tt. IÊya’ Ulûm al-Dîn III, sehari-hari, baik dalam kehidupan individu Beirut: Dar al-Kitab al-Islami. (pribadi), keluarga, masyarakat, berbangsa dan Khan, Hazrat Inayat. 2002. Dimensi Mistik Musik bernegara maupun dalam kehidupan beraga- dan Bunyi. Terj Subagijono dan Fungky Kus- ma. Hal ini disebabkan rujukan utama dari ni- naedy Timur, Yogyakarta: Pustaka Su›. lai-nilai moral tersebut berasal dari Al-Qur’an Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. 2009. dan hadis. Pesan-pesan moral tersebut disam- Etika Berkeluarga, Bermasyarakat, dan paikan dalam bahasa yang lebih ringan dan leb-

224 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Mustolehudin

Berpolitik. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Poespoprodjo, W. 1999. Filsafat Moral. Ban- Kementerian Agama RI. dung: CV Pustaka Gra›ka. Lincoln, Yvonna S dan Denzin, Norman K. 2009. Praja, Juhaya S. 2010. Aliran-aliran Filsafat dan Handbook of Qualitative Research. Terj Etika. Jakarta: Kencana. Dariyanto, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Quasem, M. Abdul dan Kamil (Ed.). Etika Al- Ma’luf, Lowis. 1996. Al-Munjîd › al-Lughah wa Ghazali: Etika Majemuk di Dalam Islam. al-A’lâm. Beirut: Darul Masyriq. Terj J. Mahyudin, Bandung: Pustaka. Madjid, Nurcholis. 1992. Islam Doktrin dan Per- Saronji, Muhammad. ”Reaktualisasi Nilai-Nilai adaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Ma- Pancasila.” Rindang, No. 11 Juni 2012. salah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemo- Sunardi, ST. 2002. Semiotika Negativa, Yogya- dernan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina. karta: Kanal. Magnis-Suseno SJ, Franz. 2003. Etika Jawa Sebuah Syukur, Amin. 2010, Studi Akhlak. Semarang: Analisa Falsa› tentang Kebijaksanaan Hidup Walisongo Press. Jawa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Taimiyah, Ibnu. 2005. Baik dan Buruk. Terj Fauzi Fais- Miskawaih, Abu Ali Akhmad. 1994. Menuju Ke- al Bahreisy. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. sempurnaan Akhlak. Terj Helmi Hidayat, Bandung: Mizan. Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah. 2002, En- siklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan. Moehadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Titscher, Stefan dkk. 2000. Metode Analisis Teks dan Wacana. Terj Gazali dkk. Yogyakarta: Muhaya, Abdul. 2003. Bersu› Melalui Musik: Pustaka Pelajar. Sebuah Pembelaan Musik Su› oleh Ahmad al-Ghazali. Yogyakarta: Gama Media. Weintraub, Andrew N. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: Palmer, Richard E. 2003. Hermeneutika Teori Kepustakaan Populer Gramedia. Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ya’kub, Hamzah. 1983. Etika Islam Pembinaan Akhlaqulkarimah. Bandung: CV. Diponegoro.

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 225