JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

IDENTIFIKASI FAMILY POHON PENGHASIL BUAH YANG DI MANFAATKAN MASYARAKAT DI HUTAN TEMBAWANG

(Identification Of Fruit Producing Trees Used By Community In The Tembawang Forest)

Mutiara Wulandari, Togar Fernando Manurung Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jl. Daya Nasional Pontianak 78124 Email: [email protected]

Abstract The Forest has biological diversity resources, Many of them also has potential to develop become an economic resources. Forest as ecosystem not only provide its natural resources in the kind of timbers, but also a lot of potential in non-timber forest products (NTFP), One of the example is fruit-producing trees that have been developed by the community to gathering food in people’s daily need. Tembawang forest is one of the example that can gives effort to preserve its natural diversity benfits. The purpose of this research are to recognize the types of fruit- producing trees and its morphology in tembawang forest, in empiyang village, jangkang district, sanggau regency. This research was conducted for 3 weeks in the forest of tembawang empiyang village. The researcher use exploration method, to recognizing all types of fruit- producing trees that found on the field, and took some samples by data collection techniques using primary data and secondary data. The data that had been collected, then analyzed and presented by descriptive qualitative. Based on the results of field observations, it found as many as 24 trees’ species belonging to 13 families, in the village forest tembawang empiyang village district jangkang sanggau. This case shows that tembawang forest, empiyang village jangkang sub-district, in sanggau regency has a high diversity in varieties of fruit-producing trees species. Keywords: Trees Family, Fruit Producers, Tembawang Forest

PENDAHULUAN Keanekaragaman jenis pohon Hutan memiliki sumberdaya hayati penghasil buah yang tumbuh dan yang beraneka ragam, banyak berkembang di setiap daerah memiliki diantaranya mempunyai potensi untuk perbedaan vegetasi tertentu yang di dikembangkan menjadi sumberdaya pengaruhi oleh tipe iklim kawasan, ekonomi. Hutan sebagai suatu tinggi tempat dan faktor lingkungan ekosistem tidak hanya menyimpan tumbuhan lainnya. Lebih dari 25% jenis sumber daya alam berupa kayu, tetapi buah-buahan tropis yang tumbuh masih banyak potensi hasil hutan bukan ternyata merupakan asset kayu (HHBK) yang dapat diambil keanekaragamanan jenis buah-buahan manfaatnya, salah satunya adalah pohon yang tumbuh dan hidup, sehingga penghasil buah yang biasa di Indonesia dapat disebut sebagai pusat manfaatkan oleh masyarakat untuk plasma nutfah (Purnomo dkk., 2001). memenuhi kebutuhan pangan sehari- Beberapa plasma nutfah menjadi rawan hari. dan langka bahkan punah karena terjadi perubahan kondisi sumber daya hayati,

697 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

lahan, dan habitat akibat pemanfaatan masyarakat sebagai usaha kebun buah- yang tidak terkendali (Kusumo buahan dan kayu-kayuan. dkk.,2002). Menurut Cannell (1989) Penelitian ini bertujuan untuk dalam (Purwaningsih dkk., 2001) mengetahui jenis-jenis pohon penghasil mengatakan bahwa pohon penghasil buah-buahan dan morfologi pohon buah-buahan hutan menjadi lebih penghasil buah-buahan pada kawasan penting sebagai sumber pangan. Pohon Hutan Tembawang Desa Empiyang penghasil buah-buahan terdiri dari jenis- Kecamatan Jangkang Kabupaten jenis buah yang dapat dimakan dalam Sanggau. bentuk segar (misalnya : durian, METODE PENELITIAN manggis, lengkeng, cempedak) maupun Penelitian dilakukan pada kawasan di olah terlebih dahulu misalnya: Hutan Tembawang dengan luasan 1,5 tengkawang (Hani 2009). Pemanfaatan ha yang terdapat di Desa Empiyang buah-buahan hutan oleh masyarakat di Kecamatan Jangkang Kabupaten sekitar Hutan Tembawang Desa Sanggau. Penelitian ini dilaksanakan Empiyang selain untuk dikonsumsi, ada pada tanggal 5 November 2017 selama sebagian kecil yang di jual seperti ± 3 minggu. Objek penelitian adalah durian, cempedak dan rambutan. Pohon semua jenis pohon penghasil buah yang penghasil buah-buahan hutan sebagai di manfaatkan yang terdapat di lokasi bagian dari plasma nutfah hayati, penelitian. Kriteria pohon penghasil memiliki nilai penting sebagai sumber buah yang menjadi kriteria objek dalam informasi dalam menunjang kegiatan penelitian ini adalah pohon yang 449 pendidikan seperti penelitian dan berdiameter 10 cm keatas. Alat yang kehidupan bagi masyarakat di sekitar digunakan didalam pengambilan data hutan. antara lain kamera, GPS, parang, pita Menurut Darusman (2001) hutan ukur, tally sheet, peta lokasi penelitian, tembawang merupakan suatu kawasan buku atau referensi untuk identifikasi bekas lokasi rumah panjang yang di pohon. Peralatan pengumpulan tumbuhi oleh berbagai jenis tanaman spesimen seperti galah, gunting stek, buah-buahan seperti durian, langsat, dan kain hitam. Alat dan bahan cempedak, tengkawang, rambutan, dan pembuatan herbarium Alkohol 70%, lain- lain. Tanaman yang ada di dalam kertas koran, gunting stek, kantong Hutan tembawang merupakan milik plastik, cutter, isolasi dan label. pribadi, sedangkan tanahnya milik Metode yang digunakan adalah komunal. Hutan Tembawang metode eksplorasi dan koleksi flora merupakan bagian dari keseluruhan pola yang dilakukan dengan cara jelajah, sistem hutan kerakyatan yang ada pada yaitu dengan menjelajahi setiap sudut masyarakat. Pada umumnya, hutan lokasi yang dapat mewakili tipe-tipe tembawang di usahakan oleh ekosistem atau tipe-tipe vegetasi di kawasan yang diteliti (Rugayah dkk,

698 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

2004). Semua jenis pohon penghasil deskriptif adalah jenis penelitian yang buah yang di jumpai di lokasi penelitian menggambarkan apa yang dilakukan diambil contoh spesimennya. Jalur berdasarkan fakta yang ada untuk eksplorasi di buat sebanyak 3 (tiga) selanjutnya diolah menjadi data. jalur dengan panjang 100 meter dan Pendekatan kualitatif adalah suatu lebar 20 meter (10 meter ke kanan dan prosedur penelitian yang menghasilkan 10 meter ke kiri dari sumbu jalur) di data deskriptif berupa ucapan atau letakkan secara purposive di seluruh tulisan dan perilaku yang dapat diamati kawasan penelitian dengan jarak antar dari subjek itu sendiri, data tersebut jalur di sesuaikan dengan kondisi kemudian dianalisis untuk memperoleh lapangan. Jalur eksplorasi di letakkan suatu kesimpulan (Maleong, 2010). tegak lurus kontur yang mewakili Pengambilan sampel di lakukan dengan ketinggian kawasan penelitian atau di cara menganalisis ciri-ciri morfologi lokasi penelitian berupa ciri-ciri (generatif maupun vegetatif) secara morfologi vegetatif maupun generatif detail pada semua jenis pohon yang di (jika tersedia), nama botani (dapat temukan langsung di lapangan yang di langsung dicatat jika di ketahui), catat ke dalam tally sheet pengamatan. habitat, ketinggian tempat, nomor Data yang di peroleh di masukkan ke koleksi, tanggal pengamatan dan dalam tabel daftar jenis pohon yang di pencatatan tersebut di lakukan pada tulis menggunakan nama latin sesuai semua jenis pohon yang ditemui pada beserta nama lokasi penelitian sehingga data yang lokalnya dan penulisan di kelompokkan telah dicatat tersebut dapat membantu berdasarkan familinya masing-masing. dalam mengenali nama jenisnya dan Analisis lebih lanjut di lakukan dengan penempatannya secara benar dalam menelusuri ciri-ciri morfologi sesuai sistem klasifikasi. Sedangkan untuk literature yang mendukung yaitu dengan memperkuat data di lapangan, maka menggunakan Buku Identifikasi dan dikumpulkan data sekunder yang di Pengenalan Jenis-Jenis Pohon Penghasil butuhkan sebagai penunjang dalam Buah. penelitian ini seperti nama lokal jenis HASIL DAN PEMBAHASAN pohon penghasil buah yang di temui Berdasarkan hasil pengamatan berdasarkan pengetahuan masyarakat lapangan, ditemukan sebanyak 24 jenis setempat, keadaan sosial ekonomi yang tergolong dalam 13 famili, pada penduduk, geologi tanah, tipe hutan, kawasan Hutan Tembawang Desa letak geografis, iklim, aksesibilitas serta Empiyang Kecamatan Jangkang data lain yang dapat di jadikan Kabupaten Sanggau. Adapun nama- penunjang dalam penelitian ini. nama jenis pohon penghasil buah yang Analisa data yang digunakan adalah ditemukan pada seluruh jalur deskriptif kualitatif, analisis data pengamatan tertera pada Tabel 1.

699 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

Tabel 1. Daftar jenis pohon penghasil buah pada semua jalur penelitian (List of fruit producing tree species on research pathway). No. Nama lokal Nama ilmiah Famili 1 Bohonte Baccaurea sp (Verheij) Phyllanthaceae 2 Bolitik hutan Aporosa antennifera (Airy Shaw) 3 Cenayangk Microcos antidesmifolia (King) Burret Malvaceae 4 Danging Madhuca sericea (Miq) Sapotaceae 5 Dara Litsea sp.1 (IozosteNees) Lauraceae 6 Diai Durio sp (Murr) Malvaceae 7 Empanai Ficus schwarzii (Koord) Moraceae 8 Engkalu Litsea sp.2 (IozosteNees) Lauraceae 9 Hosat Lansium domesticum (Correa) Meliaceae 10 Jeletung Alstonia angustiloba (Miq) Apocynaceae 11 Kayu Hitam Diospyros pilosanthera (Blanco) Ebenaceae 12 Medang Litsea accedens (Blume) Lauraceae 13 Menterong javanica (Blume) 14 Mpoyang Pangium edule (Reinw) Achariaceae 15 Ndalai Artocarpus odoratissimus (Blanco) Moraceae 16 Ntohongk Aglaia sp (Swenson et al) Meliaceae 17 Petaling Bawang Strombosia ceylanica (Gardn) Olacaceae 18 Pekawai Durio kutejensis (Hassk) Malvaceae 19 Pontak Dysoxylum alliaceum (Blume) Meliaceae 20 Putting Beliung Parkia speciosa (Hassk) Leguminosae 21 Sibo Nephelium sp (L.Mant) Sapindaceae 22 Tapangk Koompassia malaccensis (Benth) Leguminosae 23 Temoseh Euphorbiaceae (L.Watson) Euphorbiaceae 24 Tontis Acalypha caturus (Blume) Euphorbiaceae Sumber : Analisis Data, 2018.

Jumlah jenis pohon penghasil buah- berbatasan langsung dengan Hutan buahan yang ditemukan sebanyak 24 Lindung Bukit Tatai Baho. Pada jalur jenis pohon, secara rinci untuk masing- jelajah 1 ditemukan sebanyak 9 jenis masing jalur jelajah adalah sebagai pohon penghasil buah yang tergolong berikut : dalam 7 famili. Tabel 2. dibawah ini 1. Jalur Jelajah 1 memuat daftar jenis pohon penghasil Pada jalur jelajah 1, jalur buah yang ditemukan pada jalur jelajah pengamatan dimulai dari batas tepi 1. kawasan Hutan Tembawang yang

700 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

Tabel 2. Daftar jenis pohon penghasil buah yang ditemukan pada jalur jelajah 1 (List of fruit producing tree found on track lines 1).

Kode Nama ilmiah Nama ilmiah Famili keterangan 046 P.udele Mpoyang Achariaceae Berbuah 047 D.zibethinus Diai Malvaceae Berbuah 048 Baccaurea sp Bohonte Phyllanthaceae 049 P.speciosa Putting beliung Leguminosae 050 D.kutejensis Pekawai Malvaceae 051 Litsea sp.1 Dara Lauraceae 052 A.antennifera Bolitik hutan Phyllanthaceae 053 L.domesticum Hosat Meliaceae Berbuah 054 Nephelium sp Sibo Sapindaceae Sumber : Analisis Data, 2018.

2. Jalur Jelajah 2 Kondisi jalur jelajah 2 memiliki yang berbeda dan tidak ditemukan pada tingkat kerapatan tajuk yang lebih rapat jalur jelajah sebelumnya. Tabel 3. dibanding dengan jalur jelajah lainnya. memuat daftar jenis pohon penghasil Pada jalur jelajah 2 ditemukan 12 jenis buah yang ditemukan pada pengamatan pohon penghasil buah dan ada 4 famili di jalur jelajah 2. Tabel 3. Daftar jenis pohon penghasil buah yang ditemukan pada jalur jelajah 2. (List of fruit producing tree found on track lines 2). Kode Nama ilmiah Nama lokal Famili Keterangan

055 K.malaccensis Tapangk Leguminosae 056 M.sericea Danging Sapotaceae 057 Aglaia sp Ntohongk Meliaceae

058 M.antidesmifolia Cenayangk Malvaceae 059 L.accedens Medang Lauraceae Berbuah 060 A.angustiloba Jelutung Apocynaceae 061 D.alliaceum Pontak Meliaceae 062 Euphorbiaceae Temoseh Euphorbiaceae 063 A.odoratissimus Ndalai Moraceae 064 A.caturus Tontis Euphorbiaceae 065 F.schwarzii Empanai Moraceae Berbuah 066 Litceae sp.2 Engkalu Lauraceae

Sumber : Analisis Data, 2018.

Jalur jelajah 3 merupakan jalur dan ada 3 jenis famili yg berbeda dan jelajah terakhir yang kondisi hutannya tidak ditemukan pada jalur jelajah sama dengan jalur jelajah 1. Dari sebelumnya Tabel 4. berikut memuat pengamatan pada jalur jelajah 3 daftar jenis pohon yang ditemukan pada ditemukan 3 jenis pohon penghasil buah jalur jelajah 3.

701 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

Tabel 4. Daftar jenis pohon penghasil buah yang ditemukan pada jalur jelajah 4. (List of fruit producing tree found on track lines 3). Kode Nama ilmiah Nama lokal Famili Keterangan 067 S.ceylanica Petaling bawang Olacaceae 068 S.javanica Menterong Olacaceae 069 D.pilosanthera Kayu hitam Ebenaceae Sumber : Analisis Data, 2018.

Berdasarkan hasil pengamatan Diketahui bahwa dari beberapa jumlah jenis pohon penghasil buah famili yang ditemukan dalam penelitian ditemukan bervariasi. Jumlah jenis ini merupakan famili-famili utama dari pohon penghasil buah terbanyak suatu tumbuhan, yaitu famili yang ditemukan pada jalur jelajah 2. Untuk memiliki banyak genus dan jenis. jenis yang sama dan sudah ditemukan Famili-famili tersebut diantaranya : pada jalur jelajah sebelumnya tidak Famili Achariaceae, Famili Malvaceae, dilakukan pencatatan ulang. Famili Phyllanthaceae, Famili Pada 3 (tiga) jalur penelitian telah Leguminosae, Famili Lauraceae, Famili ditemukan sebanyak 24 jenis dari 13 Meliaceae, Famili Sapindaceae, Famili famili pohon penghasil buah. Adapun Sapotaceae, Famili Apocynaceae, famili yang berbeda dari famili lainnya Famili Euphorbiaceae, Famili yaitu famili Sapindaceae, Sapotaceae, Moraceae, Famili Olacaceae, Famili Apocynaceae, Olacaceae, Ebenaceae, Ebenaceae. Dari 13 Famili yang yang tidak ditemukan pada jalur-jalur ditemukan spesiesnya atau masih diberi sebelumnya. Pohon yang mendominasi nama Aglaia sp, Baccaurea sp, Litsea kawasan hutan tembawang tersebut sp, Nephelium sp, Euphorbiaceae. adalah D.zibethinus dan hampir semua Deskripsi ciri-ciri morfologi dari jenis pohon penghasil buah yang masing-masing jenis, data yang ditemukan adalah jenis pohon yang diperoleh langsung dari lapangan sudah tercatatkan pada jalur-jalur berupa ciri-ciri vegetatif (bentuk batang, pengamatan sebelumnya maka dari itu dan morfologi daun: bentuk daun, penelusuran jalur penelitian berakhir pertulangan, ujung daun, pangkal daun, pada jalur ke 3 (tiga). Hal ini bentuk tajuk), sedangkan untuk ciri menunjukkan bahwa pada Hutan generatif (morfologi bunga dan Tembawang Desa Empiyang morfologi buah). Pada saat penelitian Kecamatan Jangkang Kabupaten dilapangan ada 5 jenis yang sedang Sanggau memiliki keanekaragaman berbuah yaitu D.zibethinus, F.schwarzii, jenis pohon penghasil buah yang cukup L.accedens, L.domesticum, P.edule. tinggi, karena bervariasinya jenis dan Berikut deskripsi ciri-ciri morfologi dan banyaknya jumlah pohon penghasil deskripsi famili utama dari masing buah ditempat tersebut. masing spesies yang diperoleh langsung dilapangan pada kawasan Hutan

702 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

Tembawang Desa Empiyang marga dan 1000 jenis, terbagi dalam Kecamatan Jangkang Kabupaten sekitar 50 marga, tersebar umumnya di Sanggau. daerah tropis dan temperate. 1. Famili Achariaceae Kepentingan ekonomi, terkenal sebagai Tumbuhan berbentuk pohon yang penghasil serat cotton, minyak biji, tumbuh liar atau setengah liar (sengaja tepung, banyak jenis sebagai tanaman ditanam). Pohon kepayang atau pangi hias. Banyak di antara warga suku ini berbatang lurus yang tingginya mampu yang merupakan tanaman budidaya mencapai 60 meter dengan diameter yang penting. batang mencapai 120 cm. 3. Famili Phyllanthaceae Percabangannya tidak terlalu rapat. Phyllanthaceae adalah keluarga Daunnya berbentuk jantung, dengan tanaman berbunga dalam urutan eudicot lebar 15 cm dan panjang 20 cm. Malpighiales. Hal ini paling dekat Berwarna hijau gelap dan mengkilap di hubungannya dengan keluarga bagian atas, sementara bagian Picrodendraceae. Phyllanthaceae yang bawahnya agak keputihan dan sedikit paling banyak di daerah tropis, dengan berbulu. Bunga kepayang atau kluwek banyak di zona beriklim selatan, dan tumbuh di pucuk ranting, berwarna beberapa mulai sejauh utara sebagai putih kehijauan, mirip dengan bunga tengah zona beriklim utara. Beberapa pepaya. Buah kepayang berbentuk spesies Andrachne, Antidesma, lonjong dengan bagian ujung dan Margaritaria, dan Phyllanthus sedang pangkal meruncing, berukuran panjang dalam budidaya. Beberapa spesies buah 30 cm dan lebar 20 cm. Antidesma, Baccaurea, Phyllanthus, Daging buah putih dan lunak. Biji dan Uapacara dapat dimakan. kepayang bertempurung, berbentuk Phyllanthaceae terdiri dari sekitar 2000 asimetris, dengan ukuran 3 – 4 cm. spesies. Tempurung biji bertekstur dengan 4. Famili Leguminosae warna cokelat kehitaman. Ciri khasnya terdapatnya buah yang 2. Famili Malvaceae disebut buah polong, yaitu buah yang Suku Malvaceae (kapas-kapasan) berasal dari 1 daun buah dengan atau merupakan sekelompok tanaman tanpa sekat-sekat semu, biji-biji terdapat dengan ciri-ciri semak (terna), herba, pada kampuh perut, bila masak, kering, jarang berupa perdu. Pada permukaan- pecah, sehingga biji terlontar keluar permukaan tertentu ditutupi oleh atau buah terputus-putus menjadi rambut-rambut bintang atau sisik. Daun beberapa bagian menurut sekat-sekat tunggal, kebanyakan daun duduknya semunya. Ada pula buah berdaging dan tersebar, dengan pertulangan daun tidak pernah pecah. menjari (palmatus), ada stipula (daun 5. Famili Lauraceae penumpu). Tepi daun rata atau berlekuk Habitus famili Laureaceae beraneka ragam. Suku ini mencakup 75 merupakan pohon berdaun tunggal,

703 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

berseling, bunga beraturan, uniseks atau bentuk daun oblan ceolata, bunga biseks, kepala sari memiliki empat biseksual, beraturan, tunggal atau katup, buah batu (drupe), bagian-bagian majemuk, daun mahkota (corolla) pohon beraroma. Contoh jenis yang membentuk tabung tai corong, buah ditemukan di lapangan, dari famili ini bervariasi, bumbung, buah batu atau antara lain L.accedens (medang). Buah kotak, umumnya berpasangan. L.accedens digemari masyarakat untuk Apocynaceae adalah tumbuhan di konsumsi. berupa pohon atau semak, tegak atau 6. Famili Meliaceae memanjat. Jarang sekali berupa herba Habitus famili Meliaceae dan mempunyai kelenjar getah. Daun merupakan pohon, perdu atau semak, tersusun berhadapan atau berkarang. kayu kadang harum. Daun majemuk Bunga biseksual, bersimetri banyak, menyirip atau berganda, tidak ada merupakan bunga bersimetri tunggal stipule. Bunga hermapropit atau atau simes korimbosa. biasanya uniseksual. Buah berdaging, 10. Famili Euphorbiaceae biji memiliki pembungkus di lapisan Habitus famili Euphorbiaceae luar. merupakan Pohon, perdu dan semak 7. Famili Sapindaceae bergetah. Duduk daun kadang Pohon berdaun majemuk, bunga berhadapan, tunggal (dalam satu tangkai kecil, buah bervariasi, buah kotak, batu terdapat satu daun) atau majemuk dan berarilus. Adapun contoh jenis dari menjari, memiliki daun penumpu, famili ini antara lain Nephelium sp pangkal helai daun berkelenjer. (sibo). 11. Famili Moraceae 8. Famili Sapotaceae Habitus famili Moraceae Pohon, bergetah putih, daun merupakan pohon, tanaman memanjat, tunggal, berseling, tepi daun rata, bunga perdu yang sering bergetah. Bergetah biseksual, berumah dua, beraturan, buah putih, daun tunggal, stipule kecil atau buni (berry). Adapun contoh jenis dari besar, daun mudah rontok, daun famili ini yaitu M.sericea (danging). penumpu rontok atau tidak rontok. Jika Tumbuhan dari famili ini tidak hanya rontok meninggalkan bekas yang jelas, buahnya yang dapat di konsumsi, kadang-kadang bekasnya bersatu (kunat contohnya pada tumbuhan Palaquium cincin). dasyphyllum mempunyai kelas 12. Famili Olacaceae keawetan IV dan kelas kekuatan II. Olacaceae adalah keluarga tanaman Sehingga cocok digunakan sebagai berbunga di ordo dengan 91 bahan bangunan, alat rumah tangga, alat marga dan 180 spesies. Mereka adalah olahraga maupun alat musik tradisional. tanaman berkayu, asli di seluruh 9. Famili Apocynaceae wilayah tropis dunia. Batasan keluarga Pohon bergetah putih, daun Olacaceae sangat bervariasi antara tunggal, berhadapan atau berkarang, otoritas yang berbeda.

704 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

13. Famili Ebenaceae tunggal. Berseling satu bidang, tebal Pohon dengan kulit batang seperti kulit, helaian berbintik-bintik zat berwarna hitam, sebagian anggotanya arang, bunga berkelamin satu berkayu warna hitam (sering disebut (unseksual). Bunga tunggal atau kayu Hitam atau kayu arang), daun majemuk, buah buni atau buah berry. Tabel 5. Urutan family pohon penghasil buah yang ditemukan (The sequence of family of fruit producing trees found)

No. Famili Nama Ilmiah Nama Lokal 1. Achariaceae P.edule Mpoyang D.zibethinus Diai 2. Malvaceae D.kutejensis Pekawai M.antidesmifolia Cenayangk Baccaurea sp Bohonte 3. Phyllanthaceae A.antennifera Bolitik hutan P.speciosa Putting beliung 4. Leguminosae K.malaccensis Tapangk Litsea sp Dara 5. Lauraceae L.accedens Medang Litsea sp Engkalu L.domesticum Hosat 6. Meliaceae Aglaia sp Ntohongk D.alliaceum Pontak 7. Sapindaceae Nephelium sp Sibo 8. Sapotaceae M.sericea Danging 9. Apocynaceae A.angustiloba Jeletung Euphorbiaceae Temoseh 10. Euphorbiaceae A.caturus Tontis A.odoratissimus Ndalai 11. Moraceae F.schwarzii Empanai S.javanica Menterong 12. Olacaceae S.ceylanica Petaling bawang 13. Ebenaceae D.pilosanthera Kayu hitam Sumber : Analisis Data, 2018

Berdasarkan pengamatan dilapangan Dari beberapa hasil penelitian jenis yang mudah ditemukan adalah jenis terdahulu ternyata di Hutan Lindung D.zibethinus karena dikawasan Hutan Gunung Pemancing-Gunung Ambawang Tembawang tersebut jenis ini Bukit Bendera jenis yang ditemukan mendominasi seluruh kawasan. Selain itu sebanyak 42 jenis dari 23 famili (Wahyuni masyarakat sudah sangat jarang S,2017). Di Dusun Tiga Desa Desa Tirta memanfaatkan pohon penghasil buah Kencana diperoleh 41 jenis pohon buah untuk kegiatan ritual ataupun adat istiadat, (Siringo E.W.B,2017). Perbedaan jumlah karena masyarakat setempat sudah jenis tanaman dipengaruhi oleh daerah memeluk kepercayaan beragama dan tidak tempat tumbuh. Oleh karena itu perlu lagi percaya akan hal hal mistis. dilakukan pendataan terhadap jenis pohon

705 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

penghasil buah secara berkala di Desa 2. Famili yang paling banyak ditemukan Empiyang Kecamatan Jangkang Kabupaten adalah famili Malvaceae dan famili Sanggau. Tujuannya adalah untuk Meliaceae. Ada 4 spesies yang masih mengetahui jenis pohon penghasil buah sp, yaitu spesies Baccaurea sp, Litsea yang ada dan dimanfaatkan oleh masyarakat sp, Aglaia sp, Nephelium sp, dan dalam kawasan Hutan Tembawang Desa Euphorbiaceae. Empiyang Kecamatan Jangkang Kabupaten 3. Untuk deskripsi ciri-ciri morfologi dari Sanggau. setiap spesies, data yang diperoleh Famili yang paling banyak ditemukan langsung dilapangan berupa ciri-ciri jenisnya pada lokasi penelitian merupakan vegetatif yaitu bentuk tajuk, bentuk jenis umum yang dijumpai pada lokasi batang, dan morfologi daun. Sedangkan penelitian, dan menjadi umum di untuk ciri-ciri generatif ada beberapa konsumsi oleh warga setempat. Saat spesies yang berbuah pada saat musim berbuah, buah-buahan yang sering penelitian yaitu spesies Durio dijumpai dan di manfatkan oleh zibethinus, Litsea accedens, Lansium masyarakat seperti durian, pekawai, domesticum, dan Ficus schwarzii. langsat dan rambutan. Buah-buahan yang sering di manfaatkan mempunyai rasa Saran buah yang familiar seperti asam, manis, Adapun saran-saran yang didapat dari dan kelat sehingga membuat jenis-jenis ini penelitian ini adalah : menjadi popular dikalangan masyarakat. 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Masyarakat sekitar hutan biasanya lagi pada 24 spesies tersebut pada memanfaatkan hasil buah yang panennya musim berbunga dan berbuah untuk pada saat musim berbuah. Hutan mengetahui ciri morfologi generatifnya Tembawang ini sudah ada sejak zaman sehingga dalam pengambilan sampel dahulu, Hutan Tembawang ini sudah atau herbarium lebih lengkap (terdiri bebrapa tahun ditetapkan sebagai kawasan dari bunga dan buah). Hutan Lindung dan masyarakat sekitar 2. Perlu dilakukan penelitian pada 4 hanya memanfaatkan hasil hutan non kayu spesies yang masih sp, yaitu spesies nya saja. Baccaurea sp, Litsea sp, Aglaia sp, Kesimpulan Nephelium sp, dan Euphorbiaceae agar Berdasarkan hasil penelitian dan dapat diteliti lebih lanjut spesiesnya. identifikasi pohon penghasil buah yang 3. Perlu dilakukan upaya budidaya untuk dimanfaatkan masyarakat sekitar hutan jenis-jenis yang mempunyai potensi tembawang, dapat disimpulkan bahwa : untuk dikembangkan sebagai buah 1. Hutan Tembawang Desa Empiyang yang dimanfaatkan yang mempunyai memiliki keanekaragaman jenis pohon nilai jual tinggi. penghasil buah, dengan ditemukannya

24 jenis pohon penghasil buah yang

tergolong kedalam 13 famili.

706 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 697 – 707

DAFTAR PUSTAKA Kencana Village In Bengkayang Darusman, D. 2001. Resilinsi Kehutanan District. Kalimantan barat. Masyarakat Di Indonesia. Vol. 5 (2) : 330 – 337. Yogyakarta. Debut press. Wahyuni S. 2017. Identification Of Fruit- Hani A. 2009. Pengembangan Tanaman Producing Trees In The Protected Penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu Forest Mount Pemancing-Gunung Melalui Perbanyakan Vegetatif. Ambawang Area Bendera Hill Balai Penelitian Kehutanan, Ciamis. Teluk Pakedai District Kubu Raya Kusumo SM, Hasanah S, Moeljopawiro Regency. Kalimantan Barat. M, Thohari, Subandriyo A, Vol. 5 (2) : 225 – 233. Hardjamulia A, Nurhadi, Kasim H. 2002. Pedoman pembentukan. komisi daerah dan pengelolaan plasma nutfah. Komisi Nasional Plasma Nutfah, Bogor. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Maelong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Remaja Rosdakarya. Bandung. Purnomo S, Edison, Suharto, Marsono. 2001. Naskah pelepasan varietas unggul baru nasional Durian TAKADA-01 dan JEBUS PETALING-06. Balai Penelitian Tanaman Buah, IP2TP Bangka dan Badan Benih Nasional. Hal 38. Purwaningsih, Yusuf R, Riswan S. 2001. Pohon Penghasil Buah Di Hutan Riam Durian, Balai Penelitian dan Pengembangan Botani, Puslitbang Biologi-LIPI, Kota Waringin Lama. Kalimantan Tengah. Rugayah, Retnowati A, Windadari F.I & Hidayat. 2004. Pengumpulan Data Taksonomi. Dalam Rugayah, Elizabeth A, Widjaja, Prapatiwi. Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Bogor. Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Siringo E.W.B. 2017. Various Of The Tree Producing Fruits At Tembawang Sub Village Tiga, Tirta

707